Translate Jurnal (Autosaved)

14
Penelitian Penggunaan Obat Kortikosteroid Dalam Dermatologi Veena Rani Somaraju and Usha V. Nayak Abstrak Kortikosteroid adalah obat yang paling sering diresepkan. Mereka adalah bagian penting dari pengobatan dermatologi dan juga merupakan obat yang paling sering disalah gunakan. Penyakit dermatologis merupakan penyakit yang banyak ditemui pada kehidupan seseorang dan oleh karena itu memerlukan pengobatan yang berkepanjangan. Penelitian ini secara khusus berfokus pada Pola peresepan kortikosteroid untuk seluruh presentasi dermatologis. Sebuah studi prospektif dilakukan dengan menganalisis resep dari 1.000 pasien obat yang diresepkan kami fokus pada pola resep kortikosteroid yang diberikan secara oral dan topikal. Dari 1000 resep dianalisis. Total 194 memiliki kortikosteroid di dalamnya. 180 adalah topikal dan 14 oral. 6 pasien menerima dua steroid pada satu waktu. Sebanyak 103 pasien menerima Fix Drug Combination (FDC) dengan steroid Kata kunci: Kortikosteroid, kortikosteroid topikal, Dermatologi, penelitian penggunaan obat Pendahuluan 1

description

kt

Transcript of Translate Jurnal (Autosaved)

Page 1: Translate Jurnal (Autosaved)

Penelitian Penggunaan Obat Kortikosteroid Dalam Dermatologi Veena Rani Somaraju and Usha V. Nayak

Abstrak

Kortikosteroid adalah obat yang paling sering diresepkan. Mereka adalah bagian

penting dari pengobatan dermatologi dan juga merupakan obat yang paling sering

disalah gunakan. Penyakit dermatologis merupakan penyakit yang banyak ditemui

pada kehidupan seseorang dan oleh karena itu memerlukan pengobatan yang

berkepanjangan. Penelitian ini secara khusus berfokus pada Pola peresepan

kortikosteroid untuk seluruh presentasi dermatologis. Sebuah studi prospektif

dilakukan dengan menganalisis resep dari 1.000 pasien obat yang diresepkan

kami fokus pada pola resep kortikosteroid yang diberikan secara oral dan

topikal. Dari 1000 resep dianalisis. Total 194 memiliki kortikosteroid di

dalamnya. 180 adalah topikal dan 14 oral. 6 pasien menerima dua steroid pada

satu waktu. Sebanyak 103 pasien menerima Fix Drug Combination (FDC) dengan

steroid

Kata kunci: Kortikosteroid, kortikosteroid topikal, Dermatologi, penelitian

penggunaan obat

Pendahuluan

Penyakit dermatologis adalah penyakit yang paling umum ditemui dalam hidup

seseorang. Morbiditas terkait dengan mereka cukup besar. Sebagian besar

penyakit dermatologis dialami selama bertahun-tahun dan karena itu perlu

pengobatan untuk waktu yang lama. Pilihan pemberian resep terhadap pengaruh

obat dengan penyesuaian terhadap terapi.

Penelitian penggunaan obat merupakan indikator yang membantu untuk

menganalisa penggunaan obat dalam sampel tertentu dari pasien. Data ini

membantu dalam menentukan obat yang banyak digunakan dan obat yang sedikit

digunakan. Mereka juga membantu memastikan pilihan obat oleh dokter

tergantung pada kebutuhan pasien serta kondisi sosial-ekonomi pada saat

diagnosis. Pemantauan secara periodik resep sangat membantu dalam

1

Page 2: Translate Jurnal (Autosaved)

mengoptimalkan keberhasilan terapi, mengurangi efek samping dan memberikan

umpan balik yang konstruktif kepada pasien. Penelitian ini berfokus pada faktor-

faktor yang mengatur pemberian resep kortikosteroid pada pasien dengan penyakit

dermatologis.

Kortikosteroid diresepkan dalam berbagai kondisi termasuk penyakit

kulit. Dermatologi adalah salah satu bidang yang menggunakan steroid, dimana

digunakan karena aksi anti-inflamasi dan imunosupresif mereka yang kuat.

Kortikosteroid topikal adalah salah satu obat yang paling sering diresepkan untuk

pasien dermatologis dengan rawat jalan. Sejak mereka pertama kali diperkenalkan

pada awal 1950-an mereka telah menjadi anugerah untuk kedua pihak baik dokter

dan pasien. Selama bertahun-tahun telah menjadi semakin jelas bahwa dokter dan

pasien salah menggunakan kortikosteroid. Penelitian pada pasien menunjukkan

erupsi yang berhubungan dengan steroid menunjukkan akibat ada beberapa

penasihat nonmedis seperti teman-teman, tetangga, pekerja salon, tukang cukur,

dll memberitahu mereka untuk menggunakannya sebagai terapi dalam bentuk

krim kosmetik, anti-jerawat, anti-jamur yang selalu menyebabkan masalah erupsi

kulit. Oleh karena itu, harus hati-hati saat meresepkan mereka. Dan melihat dalam

pemilihan obat kortikosteroid untuk digunakan serta dosis dan durasi

penggunaannya. Memberi informasi kepada pasien tentang efek penyalahgunaan

kortikosteroid juga sangat penting.

Bagian Eksperimental

Sebuah penelitian prospektif yang melibatkan 1.000 pasien dilakukan di

Departemen Dermatologi bagian Rawat Jalan dari rumah sakit tersier di Navi

Mumbai setelah memperoleh izin yang diperlukan. Persetujuan untuk penelitian

ini diperoleh dari lembaga Komite Etik. Sebuah informed consent yang tepat

diambil setelah menjelaskan penelitian kepada pasien dalam bahasa yang bisa

mereka mengerti.

Semua resep yang dikeluarkan untuk pasien yang datang ke departemen

dermatologi bagian rawat jalan setelah konsultasi yang dimasukkan kedalam

bentuk catatan kasus sesuai pedoman WHO untuk penelitian penggunaan obat.

2

Page 3: Translate Jurnal (Autosaved)

Data termasuk usia dan jenis kelamin pasien, diagnosis, dan obat yang diresepkan,

kekuatan mereka, frekuensi, dan rute administrasi dan durasi pengobatan.

Indikator yang dianalisis dalam sampel adalah:

• Penyakit diklasifikasikan ke dalam kelompok yang berbeda.

• Resep ditabulasi sesuai dengan kelompok usia pasien di masing-masing

penyakit.

• Jumlah rata-rata obat per pertemuan

• Dihitung persentase kortikosteroid dalam jumlah total obat.

• Kortikosteroid diklasifikasikan ke dalam kelompok yang berbeda

• Obat diklasifikasikan sesuai dengan rute pemberian.

• Dicatat jumlah total resep yang mengandung kombinasi Dosis Tetap (FDC)

dengan kortikosteroid dan indikasi pemberian.

Hasil

TABEL 1: Distribusi penyakit dari sampel penelitian

Penyakit Jumlah kasus Persentase (%)

Psoriasis 88 9

Ekzema 277 28

Akne 152 16

Penyakit Pigmentasi 96 10

Infeksi Jamur 155 16

Infeksi Bakteri 46 5

Infeki Virus 37 4

Skabies 73 7

Alopesia 29 3

Miscellaneous 47 5

3

Page 4: Translate Jurnal (Autosaved)

c

Gambar 1: Distribusi penyakit pada sampel penelitian

Seperti dapat dilihat pada-gambar 1, diagnosis penyakit yang paling umum dalam

populasi penelitian adalah Dermatitis Atopik dengan total 277 jumlah pasien.

Pasien dengan infeksi jamur 155 dari 1.000 (15,5%). Pasien dengan Jerawat

adalah 152 (15,2%)

Tabel 2: Distribusi umur pada sampel penelitian

Umur Psoriasis Ekze-ma

Peny. Pigm.

Inf. Jamur

Inf. Bakt

Inf.virus Skabies Akne Alopesia Misc

<10 0 27 9 24 14 0 19 0 1 210-19 0 8 17 20 6 0 13 35 2 1520-9 14 76 32 50 10 0 13 117 12 9

30-39 26 57 18 28 8 5 6 0 7 840-49 23 44 10 19 5 9 6 0 3 650-59 14 19 8 6 3 11 7 0 2 2>60 11 46 2 8 0 12 9 0 2 5

Kelompok usia yang menunjukkan kunjungan paling banyak di OPD adalah 20-29

tahun. Ada Total 333 pasien dari kelompok usia ini, dari 117 tersebut datang

untuk pengobatan jerawat. (Tabel -2)

4

Page 5: Translate Jurnal (Autosaved)

Dari total 2.489 obat yang diresepkan di 1.000 resep, jumlah steroid yang

diresepkan adalah 184 (7,4%) dari ini 170 adalah topikal dan 14 yang oral. Ada 6

resep dengan prednisolon oral. (Tabel-3 dan Gambar-2). 5 pasien dengan

gangguan pigmentasi yang menerima Betametason.

Tabel -3: Distribusi steroid oral

STEROID ORAL

Psoriasis Ekzema Penyakit Pigmentasi

Inf.Jamur

Inf.Viral

Peny. Rambut

Misc

Prednisolone 2 0 0 0 2 0 2Betamethasone 0 0 5 0 0 0 0

Deflazacort 0 3 0 0 0 0 0

Gambar 2: Jumlah resep dengan steroid oral yang berbeda

Mometason adalah kortikosteroid topikal yang paling sering diresepkan dengan 96

resep dan diberi lebih banyak pada ekzema (Tabel-4 dan Gambar-3).

Clobetasol, yang merupakan kortikosteroid topikal poten, diresepkan pada 23

pasien dan ini 12 pasien dengan penyakit pigmentasi. Sebanyak 6 pasien

menerima 2 steroid topikal pada satu waktu. Umumnya obat yang dikombinasikan

adalah mometason dan betametason. Sebanyak 103 resep memiliki FDC

mengandung steroid topikal. Menerima Resep dengan FDC terbanyak adalah

ekzema (50) (Tabel-5andFigure-4)

5

Page 6: Translate Jurnal (Autosaved)

Tabel 4: Distribusi steroid topikal

STEROID TOPIkAL Psoriasis Ekzema Penyakit

Pigmentation Inf.

Jamur Inf.

Virus Alopesia Misc Total

Clobetasol 1 10 12 0 0 0 0 23Fluticasone 0 6 0 0 0 4 4 14

Mometasone 23 40 16 11 0 5 1 96Halobetasol 19 1 0 0 0 0 0 20Desonide 0 10 0 0 1 0 0 11

Halobetasol +Desonide

1 0 0 0 0 0 0 1

Mometasone +Betamethasone

0 0 5 0 0 0 0 5

Gambar 3: Jumlah resep dengan steroid topikal yang berbeda

Tabel 5: Distribusi FDC dengan steroid topical

FDC dengan steroid Topikal

Psoriasis Ekzema Virus I.

Jamur I.

Skabies Misc

FDC dengan steroid Topikal

21 50 3 13 15 1

6

Page 7: Translate Jurnal (Autosaved)

Gambar 4: Gambar menunjukkan penyakit yang memiliki resep FDC

dengan steroid topikal

Diskusi

Dalam penelitian dengan sampel dari pasien yang mengunjungi departemen

dermatologi bagian rawat jalan dengan berbagai penyakit. Ukuran sampel yang

memadai untuk memberikan representasi yang tepat dari populasi. Penelitian kami

memiliki 1.000 subyek dengan perempuan 'lebih jumlahnya bila dibandingkan

dengan laki-laki. Ada 539 perempuan dan 461 laki-laki. Kelompok usia 20- 29

tahun adalah yang terbesar menghadiri OPD dengan 333 pasien. Sebanyak 277

(28%) pasien mengalami ekzema.  Kelompok terbesar kedua adalah dari pasien

yang mengalami infeksi jamur dan Jerawat dengan total masing-masing 155 dan

152. Persentase pasien hampir sama dengan yang diamati pada beberapa

penelitian sebelumnya.

Dari 2.489 obat yang diresepkan jumlah resep FDC yang mengandung steroid

adalah 103. 50 dari resep tersebut dengan ekzema memiliki FDC dengan

steroid. Resep Yang paling umum pada FDC adalah asam fusidat dengan

Betametason.

Banyak kortikosteroid topikal sekarang tersedia di pasaran sebagai penanganan

penyakit dermatologis. Sebuah pemahaman dasar dari mereka dapat membantu

dokter untuk memilih pengobatan yang tepat untuk penyakit tertentu dan sehingga

memaksimalkan keberhasilan terapi dan meminimalkan potensi efek

7

Page 8: Translate Jurnal (Autosaved)

samping. Untuk pengobatan yang berhasil dengan kortikosteroid topikal

diperlukan, diagnosis yang akurat, pemilihan pengobatan yang tepat sesuai dengan

potensinya, penyampaian wahana, frekuensi dalam mengaplikasikan, durasi

pengobatan dan efek samping.

Kortikosteroid potensi rendah biasanya digunakan ketika merawat area yang luas

atau untuk aplikasi jangka panjang. Mereka juga lebih cocok untuk digunakan

pada anak-anak atau pada daerah kulit yang lebih tipis seperti wajah, pangkal paha

atau ketiak.

Kortikosteroid lebih kuat cocok untuk kondisi yang berat dan untuk digunakan

pada bagian tubuh yang memiliki kulit tebal seperti telapak tangan dan telapak

kaki. Mereka umumnya tidak digunakan di bawah oklusi atau daerah kulit

tipis. Oklusi meningkatkan penyerapan kortikosteroid topikal dengan

meningkatkan hidrasi kulit dan karena itu meningkatkan penetrasi. Simple plastic

dressing menyebabkan tujuh kali lipat penetrasi steroid lebih kuat dibandingkan

dengan kulit kering.

Pengunnaan kortikosteroid topikal yang sedikit jauh lebih baik daripada

penggunaan yang berlebihan. Ujung jari merupakan panduan untuk berapa banyak

kortikosteroid dapat diberi pada daerah tertentu dan menjelaskan berapa banyak

jumlah memencet produk dengan 3 jari. Ini dirancang oleh Long dan Finley. Satu

unit ujung jari setara dengan sekitar 0,5 g untuk laki-laki dan 0,4 g untuk

wanita. Bayi dan anak-anak harus menggunakan seperempat sampai sepertiga dari

jumlah orang dewasa. Disarankan dalam sehari sekali atau dua kali

mengaplikasikannya. Sering menggunakan kortikosteroid topikal menyebabkan

efek samping dari sisi lokal dan sistemik. Paling umum adalah atropi kulit, striae,

hipopigmentasi, letusan acneform, rosacea seperti perioral dan dermatosis

periorbital dan hipertrikosis.

Potensi anti-inflamasi dari beberapa steroid dapat bervariasi antara pasien,

tergantung pada frekuensi, durasi pengobatan, dan di pada daerah tubuh mana

mereka digunakan.

Efek samping jarang terjadi ketika menggunakan kortikosteroid ringan sampai

sedang kurang dari tiga bulan, kecuali bila digunakan pada wajah dan leher, di

daerah intertriginosa (lipatan kulit), atau di bawah oklusi. Namun, kortikosteroid

8

Page 9: Translate Jurnal (Autosaved)

yang sangat poten tidak boleh digunakan terus menerus selama lebih dari tiga

minggu.

Pedoman NICE (National Institute of Health dan Clinical Excellence) untuk

pengobatan ekzema pada anak-anak menyarankan ketika menggunakan

kortikosteroid topikal dan emolien, harus diberi selang waktu beberapa menit

untuk mengaplikasikan keduanya.

Sangat penting bahwa dokter dapat memilih obat yang tepat untuk pasien, dengan

harga yang terjangkau dan juga memberikan bantuan yang mereka cari. Hal ini

sama pentingnya untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan pasien untuk

menjelaskan dosis dan efek samping yang terkait dengan resep dari obat yang

sama. Akan tetapi lebih mendorong untuk memilih lebih banyak resep

generik. Meskipun godaan tinggi untuk meresepkan fix drug combination yang

tetap mengandung kortikosteroid perlu untuk meresepkan mereka sebagai

persiapan tunggal sebagai efek samping terkait dengan penggunaan mereka yang

berlebihan.

Penggunaan yang tepat dari kortikosteroid memerlukan keterlibatan

dermatologists, dokter umum, perawat dan Apoteker.

Sebagai pemahaman yang lebih baik lebih mudah bagi pasien jika pada produk

kortikosteroid topikal terdapat label tentang instruksi "pengunaan ujung jari"

dengan menggunakan gambar. Ini akan lebih baik lagi jika terdapat skema yang

menjelaskan secara kuantitas untuk daerah yang dibutuhkan secara spesifik pada

tubuh .

Hal ini sangat penting untuk diperhatikan bahwa dalam penelitian ini, semua

pemberian resep dicatat, dosis, frekuensi dan durasi pengobatan. Pengamatan

yang baik ini akan menjadi tanda dari pola resep yang baik di departemen rawat

jalan ini. Namun pengunaan ujung jari jika digunakan pasti akan diterima.

KESIMPULAN

Penelitian ini memberikan wawasan tentang pola penyakit dermatologis yang

terutama difokuskan pada peresepan obat kortikosteroid di departemen

dermatologi. Meemberikan penjelasan tetang pemberian resep kortikosteroid akan

membantu

9

Page 10: Translate Jurnal (Autosaved)

dokter junior saat mereka meresepkannya. Juga pedoman sebagai standar

pengobatan akan membantu dalam mewujudkan keseragaman dalam peresepan,

penurunan terhadap interaksi dan peningkatan kepedulian terhadap pasien. Ini

juga bisa meningkatkan keefektifitas biaya bagi pasien.

10