terjemahan jurnal (Autosaved)

24
JURNAL DESAIN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN : PENELITIAN PADA POPULASI YANG TELAH DIPILIH DI ARAB SAUDI RINGKASAN Penentuan dari berbagai jenis gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) mencakup desainnya dan perbandingan terhadap penelitian sebelumnya yang menyediakan informasi bermanfaat untuk pendidikan mengenai gigi yang berkelanjutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan pola dari ompong (edentulism) sebagian, penghubung utama,gesper , dan desain dari 740 kobalt kromium kerangka gigi tiruan sebagian lepasan untuk populasi yang telah dipilih di Arab Saudi. Informasi desain kerangka gigi tiruan sebagian lepasan dan data pribadi pasien didapatkan dari formulir otorisasi kerja dan rekam medik mengenai gigi masing-masing. Hubungan antara usia, jenis kelamin, kebangsaan, dan jenis-jenis kelas gigi tiruan sebagian lepasan Kennedy ditentukan oleh analisa statistik chi-square. Hasilnya menunjukkan bahwa gigi tiruan sebagian lepasan kelas III Kennedy adalah yang paling sering digagaskan. Walaupun jenis kelamin tidak memberikan pengaruh yang signifikan, usia dan kenegaraan mempunyai pengaruh statistik yang signifikan terhadap jenis gigi tiruan sebagian lepasan Kennedy. Palang sekitar lidah dan strap bagian palatum anterior posterior adalah yang paling sering digunakan pada

Transcript of terjemahan jurnal (Autosaved)

JURNALDESAIN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN : PENELITIAN PADA POPULASI YANG TELAH DIPILIH DI ARAB SAUDI

RINGKASANPenentuan dari berbagai jenis gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) mencakup desainnya dan perbandingan terhadap penelitian sebelumnya yang menyediakan informasi bermanfaat untuk pendidikan mengenai gigi yang berkelanjutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan pola dari ompong (edentulism) sebagian, penghubung utama,gesper , dan desain dari 740 kobalt kromium kerangka gigi tiruan sebagian lepasan untuk populasi yang telah dipilih di Arab Saudi. Informasi desain kerangka gigi tiruan sebagian lepasan dan data pribadi pasien didapatkan dari formulir otorisasi kerja dan rekam medik mengenai gigi masing-masing. Hubungan antara usia, jenis kelamin, kebangsaan, dan jenis-jenis kelas gigi tiruan sebagian lepasan Kennedy ditentukan oleh analisa statistik chi-square. Hasilnya menunjukkan bahwa gigi tiruan sebagian lepasan kelas III Kennedy adalah yang paling sering digagaskan. Walaupun jenis kelamin tidak memberikan pengaruh yang signifikan, usia dan kenegaraan mempunyai pengaruh statistik yang signifikan terhadap jenis gigi tiruan sebagian lepasan Kennedy. Palang sekitar lidah dan strap bagian palatum anterior posterior adalah yang paling sering digunakan pada penghubung utama rahang atas atau rahang bawah. Bagaimanapun, pelat lingual dan palatal adalah yang paling sering digunakan dibanding penghubung utama bagian distal GTSL. Perbandingan dengan penemuan sebelumnya menegaskan variasi dari desain GTSL. Ompong (edentulism) memberikan pengaruh pola umum kehilangan gigi yang bisa dimodifikasi dari kebutuhan pasien dan status social-ekonomi. Praktisinya harus mengetahui sendiri secara penuh prinsip dasar dari desain gigi tiruan sebagian lepasan mengenai kelas GTSL yang paling sering ditemui. Katakunci: Ompong sebagian (partial edentulism), kerangka GTSL, desain gigi tiruan sebagian lepasan, klasifikasi menurut Kennedy.Citation: Sadig WM, Idowu AT. Removable partial dnture design: A study of a selected population in Saudi Arabia. J Contemp Dent Pract 2002 November ; (3)4:040-053.PENDAHULUANGigi tiruan sebagian lepasan merupakan sesuatu yang serba guna, biaya yang terjangkau, dan merupakan metode perawatan untuk pasien yang ompong sebagian (edentulism) pada usia berapapun. Dengan kecenderungan berubahnya perawatan gigi yang menyokong gigi asli, maka penolakan terhadap penggunaan gigi tiruan lengkap diantisipasi dengan meningkatkan jumlah gigi tiruan sebagian lepasan. Sasaran dari desain gigi tiruan sebagian lepasan telah ditentukan. Hal itu termasuk pemulihan fungsi, perbaikan estetika, dan yang paling penting adalah pemeliharaan gigi dan jaringan periodontal yang masih ada. Tujuan utama dari klasifikasi lengkung edentulous adalah untuk mengidentifikasi kemungkinan kombinasi edentulism pada daerah ridge yang dapat berguna untuk memfasilitasi komunikasi antara fakultas kedokteran gigi, mahasiswa, dan teknisi. Klasifikasi tersebut harusnya dapat memberikan perbandingan dari kelas-kelas/jenis-jenis GTSL. Selain itu, kecendrungan dalam pembuatan variasi kelas GTSL harus ditinjau secara berkala untuk dijadikan pedoman pengajaran. Sebuah penelitian yang dilakukan Stratton dan Wiebelt mencakup tiga ribu rahang bawah edentulous sebagian dan dua ribu rahang atas edentulous sebagian. Pembagian variasi kelas GTSL menurut Kennedy didominasi oleh kelas I di bagian rahang bawah (gambar 1) dan jenis kelas III di bagian rahang atas (gambar 2).Variasi dalam desain gigi tiruan sebagian lepasan telah dibuktikan diantara para dokter gigi dan pekerja laboratorium. Demikian pula dengan teori dan praktik dari konsep desain yang diketahui diantara berbagai negara seperti yang ditunjukkan dalam catatan mengenai perbedaan tipe dari penghubung utama yang digunakan di Swedia dibandingkan yang digunakan di Amerika Utara. Sebuah penelitian dari profesi kedokteran gigi dan laboratorium kedokteran gigi di Inggris menunjukkan bahwa 60% cetakan gigi yang diterima oleh laboratorium hanya punya sedikit atau tidak ada masukan dari dokter gigi dalam desain gigi tiruan sebagian lepasan dari pasien mereka. Selama bertahun-tahun, konsep dari desain GTSL didasarkan pada banyak faktor seperti kondisi klinis, hasil penelitian ilmiah, dukungan social, tradisi dogmatis, dan aksioma filosofis.

Pola dari kehilangan gigi telah dievaluasi pada berbagai sampel populasi di berbagai negara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan pola dari ompong sebagian (edentulism) dan frekuensi desain kerangka kobalt kromium GTSL yang dibuat untuk pasien yang hadir di klinik di Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas King Saud, Riyadh, Arab Saudi untuk membangun database perbandingan kecenderungan dan sejauh mana konsep desain saat ini diikuti.

BAHAN DAN METODEFormulir otorisasi kerja untuk 650 pasien membutuhkan form GTSL dari klinik di Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas King Saud, Riyadh yang selama satu tahun terakhir ditulis dan ditinjau untuk penelitian ini. Mahasiswa kedokteran gigi di bawah pengawasan supervisor, dokter gigi muda, dan staf fakultas merawat pasien. Dikecualikan dalam penelitian ini yaitu pekerjaan transisi GTSL (29%), dan non-konvensional seperti pembengkokan kunci GTSL (0,6%), obturator (1%), kelengkapan penahan GTSL (2%), dan situasi di mana desain dan instruksinya ambigu (2,5%). Dari 650 otorisasi, 422 otorisasi kerja untuk konvensional kobalt kromium kerangka GTSL dimasukkan dalam penelitian.Klasifikasi Kennedy dengan pedoman yang dianjurkan Applegate untuk setiap lengkungan rahang edentulous yang dicatat. Kategori modifikasi untuk kelas Kennedy diperluas menjadi lima kategori:1. Tidak ada daerah yang diperbaiki2. Perbaikan daerah anterior3. Perbaikan daerah posterior4. Kombinasi perbaikan antara daerah anterior dan daerah posterior5. Penggunaan GTSL luas dimana hanya ada satu atau dua gigi yang ada di salah satu atau kedua lengkung rahang.Jumlah daerah perbaikan, tipe dari penghubung utama, jumlah dan tipe dari penyangga langsung, kegunaan dari penyangga tidak langsung, dan sandaran belakang dari kawat sambungan GTSL juga ikut dicatat. Umur, jenis kelamin dan kenegaraan dari pasien diperoleh dari rekam medik kedokteran gigi, dan hubungannya dengan berbagai klasifikasi kelas Kennedy yang ditentukan dengan analisa statistik chi-square.

HASILTabel pertama menunjukkan jumlah, usia, dan jenis kelamin dari sampel populasi. Rata-rata usia adalah 42 untuk pria dan wanita. Dari 422 pasien, 319 menggunakan GTSL pada kedua lengkung rahang dan 103 hanya menggunakan pada salah satu lengkung rahang. Jumlah total kerangka GTSL adalah 740. Pembagiannya berdasarkan atas klasifikasi Kennedy yang digambarkan pada tabel 2. Klasifikasi Kennedy kelas III adalah yang paling banyak digunakan (40,8%) dan GTSL kelas IV (5,9%) yang paling jarang digunakan (gambar 3).

Sementara GTSL kelas III dan kelas IV pada rahang atas lebih sering digunakan daripada penggunannya di rahang bawah, lebih banyak ekstensi GTSL bagian distal yang ditemukan pada rahang bawah dibanding rahang atas(kelas I dan kelas III). Dari 16 kombinasi berbagai jenisr kelas dari penggunaan GTSL di antara 319 pasien dengan GTSL pada kedua rahang, GTSL rahang atas kelas IV yang dipasangkan dengan GTSL rahang bawah kelas IV. Pada rahang atas GTSL kelas III berpasangan dengan GTSL kelas III rahang bawah adalah yang paling banyak ditemui (22,5%). Kemudian diikuti oleh GTSL kelas III pada rahang atas yang dipasangkan dengan GTSL kelas II pada rahang bawah (13,1%). Kemudian yang umum ditemui selanjutnya yaitu GTSL kelas I di rahang atas berpasangan dengan GTSL kelas I di rahang bawah dan GTSL kelas II di rahang atas dan rahang bawah. Keduanya hampir sama banyak yaitu sekitar 11,3%.

Di antara GTSL tanpa modifikasi, kelas I GTSL (rahang atas 6% dan rahang bawah 12%) adalah yang paling umum (tabel 3). GTSL dengan kombinasi daerah anterior dan posterior serta modifikasi ekstensif yang lebih sering ditemukan pada kelas III diikuti kelas II pada rahang atas dibanding pada rahang bawah dibagian posterior.

UmurLaki-lakiPerempuanTotal n (%)

15-2421930 (7)

25-34562581 (19,1)

35-449149140 (33,1)

45-548532117 (27,7)

55-6430737 (8,7)

>6515217 (4)

Total298124422 (100)

Tabel 1.

Lengkung RahangKelas IKelas IIKelas IIIKelas IVTotal

n %n %n %n %n %

Rahang atas72 (20)96 (27)162 (45)32 (8)362 (100)

Rahang bawah116 (30)110 (30)140 (37)12 (3)378 (100)

Tabel 2.

Tabel 3.

Dari 740 kerangka, 491 (sekitar dua pertiga) memperlihatkan satu atau lebih daerah yang dimodifikasi.Hubungan antara umur, jenis kelamin, kenegaraan, dan pembagian klasifikasi GTSL ditunjukkan dalam tabel 4. Walaupun jenis kelamin tidak memiliki pengaruh yang signifikan, umur dan kenegaraan secara statistic memberikan pengaruh yang signifikan terhadap klasifikasi (masing-masing x2=61,2. p