SWADAYA MASYARAKAT DALAM PENGADAAN BARANG...

31
SWADAYA MASYARAKAT DALAM PENGADAAN BARANG PUBLIK (PUBLIC GOODS) PADA KAWASAN TERPENCIL (Studi Pada Kampung Baru Sebong Lagoi, Kec Teluk Sebong Kab Bintan) NASKAH PUBLIKASI Oleh Etika Khairina 130563201008 Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Dan ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang 2017

Transcript of SWADAYA MASYARAKAT DALAM PENGADAAN BARANG...

Page 1: SWADAYA MASYARAKAT DALAM PENGADAAN BARANG …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/.../2017/08/SWADAYA-MASYARAKAT-DALAM... · Public Goods dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Penyediaan

SWADAYA MASYARAKAT DALAM PENGADAAN BARANG PUBLIK

(PUBLIC GOODS) PADA KAWASAN TERPENCIL (Studi Pada Kampung

Baru Sebong Lagoi, Kec Teluk Sebong Kab Bintan)

NASKAH PUBLIKASI

Oleh

Etika Khairina

130563201008

Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial Dan ilmu Politik

Universitas Maritim Raja Ali Haji

Tanjungpinang

2017

Page 2: SWADAYA MASYARAKAT DALAM PENGADAAN BARANG …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/.../2017/08/SWADAYA-MASYARAKAT-DALAM... · Public Goods dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Penyediaan

SWADAYA MASYARAKAT DALAM PENGADAAN BARANG PUBLIK

(PUBLIC GOODS) PADA KAWASAN TERPENCIL (Studi Pada Kampung

Baru Sebong Lagoi, Kec Teluk Sebong Kab Bintan)

Etika Khairina

[email protected]

Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Abstrak

Swadaya masyarakat di daerah terpencil merupakan bentuk kemandirian dari

masyarakat yang dilakukan secara bertahap dan mandiri. Kemandirian bagian dari

partisipasi sangat dibutuhkan dalam pembangunan Desa dan pengadaan barang

publik termasuk daerah terpencil, seperti sarana prasarana Desa, di samping itu

tidak cukup hanya mengandalkan usaha masyarakat sendiri namun juga peran

pemerintah. Peran pemerintah menunjukkan sejauh mana pemerintah ikut serta

dalam swadaya masyarakat dalam pengadaan barang publik, dengan demikian

selain usaha sendiri dari masyarakat, peran pemerintah menjadi penting dan sangat

diperlukan dalam memenuhi kebutuhan publik.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis swadaya masyarakat dalam pengadaan

barang publik pada kawasan terpencil (studi pada Kampung Baru Sebong Lagoi

Kecamatan Telok Sebong Kab.Bintan) dan melihat bagaimana peran pemerintah

dalam swadaya masyarakat dalam pengadaan barang publik dan faktor penghambat

pengadaan barang publik tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini

ialah kualitatif, dengan memaparkan data secara ilmiah dari hasil yang diperoleh di

lapangan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.

Bentuk Swadaya masyarakat ialah swadaya dalam bentuk perencanaan

pembangunan, swadaya dalam bentuk pelaksanaan, swadaya dalam bentuk

pemanfaatan, swadaya dalam bentuk evaluasi. Peran pemerintah sangat diperlukan

dalam hal tersebut karena keterbatasan dari masyarakat. Peran pemerintah dalam

swadaya atau partisipasi masyarakat dalam pengadaan barang publik (public goods)

dapat terwujud dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, juga sebagai

Hambatan dalam Swadaya pengadaan barang publik tersebut datang dari

permasalahan lahan, aparatur yang lemah,sulitnya perizinan karena permasalahan

Page 3: SWADAYA MASYARAKAT DALAM PENGADAAN BARANG …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/.../2017/08/SWADAYA-MASYARAKAT-DALAM... · Public Goods dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Penyediaan

lahan, sumber daya manusia yang kurang mendukung dan keterbatasan dalam

mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada.

Kata Kunci : Swadaya, Barang Publik, Daerah Terpencil

Abstract

Community self-help in rural areas is a form community initiative. The

independence of the part of participation is urgently needed in rural development

and public procurement including rural areas, such as village infrastructure, in

addition to not only relying on community efforts alone but also role of government.

Role of Government showing how far the government participatied in the

independenci community. The role of government becomes important and required

to full public needs

This study aims to analyze the community togetherness in the procurement of

public goods in remote areas (studies on Kampung Baru Sebong Lagoi Telok

Sebong District Kab.Bintan). And see how the government roles in public

procurement. And the factor inhibiting the procurement of public goods.The

approach used in this research is qualitative, by exposing scientific data from the

results obtained in the field through interviews, observation and documentation.

The form of community self reliance is form of planning development, in the

form implantation, form of utilization, and form of evaluation. Type of comunity is

in force and thought in meeting from the cominoty, because of the limitations of the

community. Role of government in community participation can be realized in the

planning,implementation, utilization, evaluation. problems is land,less apparraturs,

human resources and can not utilize natural resources.

Key words: Self Helf, Public Goods, Rural Area.

Page 4: SWADAYA MASYARAKAT DALAM PENGADAAN BARANG …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/.../2017/08/SWADAYA-MASYARAKAT-DALAM... · Public Goods dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Penyediaan

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kurangnya nilai publik dari lembaga-lembaga sektor publik di daerah menjadi

fenomena sendiri, masalah efisiensi dan cara bekerja di institusi sektor publik yang

bermasalah selalu yang pertama jika membicarakan dan menyinggung kurangnya

Public Goods dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Penyediaan public goods

adalah kewajiban negara, karena negara bertanggungjawab atas kesejahteraan dan

kemakmuran masyarakat, sesuai dengan apa yang telah dicita-citakan oleh bangsa

Indonesia. Amanat negara berkewajiban memenuhi kebutuhan setiap warga negara

melalui sistem pemerintahan yang mendukung terciptanya penyelenggaraan

pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar dan sipil setiap warga

negara atas barang publik, jasa publik, dan pelayanan administratif .

Seiring dengan meningkatnya pembangunan dan banyaknya jumlah Kecamatan,

Kelurahan /RT, RW di Kabupaten Bintan yaitu berjumlah 10 Kecamatan, 199 RW,

dan 607 RT (BPS Bintan 2016). Kesejahteraan Keseluruhan jumlah tersebut

menjadi tanggung jawab pemerintah sedangkan kemampuan pemerintah yang

terbatas dalam penyediaan pelayanan termasuk pengadaan barang publik, kondisi

ini mendorong masyarakat melakukan pemenuhan pengadaan barang publik secara

swadaya. Pengadaan barang publik secara swadaya adalah barang publik berupa

sarana, prasarana jalan, listrik yang dibangun secara bertahap oleh masyarakat

secara mandiri.

Page 5: SWADAYA MASYARAKAT DALAM PENGADAAN BARANG …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/.../2017/08/SWADAYA-MASYARAKAT-DALAM... · Public Goods dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Penyediaan

Salah satu RT di Kabupaten Bintan, Kecamatan Teluk Sebong memiliki jumlah 7

Desa diantaranya Sebong Lagoi, merupakan kawasan / wilayah pengadaan barang

publik swadaya adalah Kampung Baru yang lokasinya berada di antara kawasan

Resort berbintang yaitu Lagoi (Sanchaya Resort, dan Banyan Tree Resort, Nirwana)

di Kabupaten Bintan. Kampung Baru bisa dikategorikan terpencil dan sulit akses,

mengalami kondisi serba kekurangan, mulai dari kondisi jalan, listrik, dan barang

publik lainnya hampir tidak ada di Kampung Baru, sulit dijangkau oleh transportasi,

memiliki sumberdaya manusia yang rendah, dan tingkat pendidikan rendah, dan

tentunya desa kampung baru berada di daerah perbatasan, wilayah laut Kampung

Baru berbatasan dengan laut cina selatan. Kampung Baru yang terpencil dari segi

geografisnya terletak tersembunyi didalam Resort.

Keterbatasan kemampuan masyarakat di Kampung Baru yang sebagian besar

merupakan Nelayan dan sebagian besar berpendidikan rendah dalam melakukan

swadaya tersebut, mengakibatkan kondisi sarana prasarana secara swadaya belum

memadai dan masih terjadi kesulitan akses, listrik dan jalan yang kurang memadai

selain itu Kampung Baru termasuk dalam daftar yang diprioritaskan untuk

dilakukan perbaikan sarana dan prasarana dalam pengadaan barang publik, maka

dari itu diperlukan arahan dan bantuan dalam pengadaan barang publik / saran

prasarana untuk mewujudkan kemudahan akses di Kampung Baru. Untuk itu

penulis tertarik untuk melakukan penelitian Dengan judul “Swadaya Masyarakat

Page 6: SWADAYA MASYARAKAT DALAM PENGADAAN BARANG …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/.../2017/08/SWADAYA-MASYARAKAT-DALAM... · Public Goods dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Penyediaan

Dalam Pengadaan Barang Publik (Public Goods) Pada Kawasan Terpencil (Studi

Pada Kampung Baru Sebong Lagoi Kec.Teluk Sebong Kab. Bintan)”

Rumusan masalah yang dibahas yaitu, Bagaimana Swadaya masyarakat

Kampung Baru Sebong Lagoi dalam menyediakan akses pelayanan Barang Publik

(Public Goods) untuk daerah terpencil dan Apakah hambatan bagi masyarakat untuk

melakukan Swadaya dalam pengadaan barang publik di Kampung Baru Sebong

Lagoi sebagai daerah terpencil?

Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusam masalah sebelumnya, maka penelitian

ini bertujuan untuk Untuk mengetahui Swadaya masyarakat dalam menyediakan,

memenuhi kebutuhan barang publik (Public Goods) sebagai desa terpencil dan sulit

akses. Untuk mengetahui hambatan bagi masyarakat menyediakan akses pelayanan

Barang Publik (Public Goods) dalam memenuhi kebutuhan masyarakat Kampung

Baru.

Jenis Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif dengan pendekatan

Kualitatif. Jenis penelitian ini dimaksudkan untuk menggambarkan dan menjelaskan

suatu masalah, menganalisis dengan perangkat teori-teori serta konsep-konsep yang

relevan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kampung Baru Kecamatan Telok

Sebong. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja melalui Studi

Penjajakan pada 15 Desember 2016. Dalam mendapatkan data primer, penelitian

lapangan dilakukan dengan cara wawancara, Peneliti memperoleh data sekunder

Page 7: SWADAYA MASYARAKAT DALAM PENGADAAN BARANG …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/.../2017/08/SWADAYA-MASYARAKAT-DALAM... · Public Goods dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Penyediaan

dengan Studi kepustakaan, Demografi masyarakat. Key Informan atau Informan

Kunci yaitu Ketua RT 03 Rw 004, dan masyarakat Kepala Desa Sebong Lagoi. dan

pihak ketiga perwakilan resort.

KAJIAN TEORI

1.1 Kajian Terdahulu

1. Dilakukan oleh Ayu Diah Amalia & Syawie pada tahun 2015. Dalam

penelitian yang berjudul “Pembangunan Kemandirian Desa Melalui Konsep

Pemberdayaan”

2. Husni Thamrin dalam Skripsinya yang berjudul “Pendekatan Pemberdayaan

Pada Kelompok-Kelompok Masyarakat Prakarsa Pemerintah, LSM , dan

Swadaya Masyarakat Di Kelurahan Tanah Enam Ratus Kecamatan Medan

Marelan 2013”

3. Abdur Rohim dengan judul “Pemberdayaan Masyarakat melalui

pengembangan Desa Wisata (Studi Di Desa Bejiharjo, Kecamatan

Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, DIY) 2013 “

4. Bagas Pama Ananta pada 2013 dengan judul partisipasi masyarakat dalam

“pembangunan jalan Desa Di Desa Pangkur Kecamatan Pangkur Kabupaten

Ngawi”

5. Reza Asnan Fathoni (2014) dengan judul “Potensi Swadaya Masyarakat

Dalam Pembangunan Desa (Studi Kasus Di Desa Sidorejo, Kecamatan

Sukorejo, Kabupaten Ponorogo Tahun 2013)”

1.2 Konsep Teoritis

1. Pelayanan Publik

Pelayanan publik menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 adalah

kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan

sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan

Page 8: SWADAYA MASYARAKAT DALAM PENGADAAN BARANG …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/.../2017/08/SWADAYA-MASYARAKAT-DALAM... · Public Goods dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Penyediaan

penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan

oleh penyelenggara pelayanan publik (Soepomo, 2009). Pelayanan berfungsi

sebagai sebuah sistem yang menyediakan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat .

Berdasarkan keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun

2003, defenisi pelayanan publik adalah :

“Segala bentuk pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat, di

daerah, dan dilingkungan badan usaha milik Negara, atau badan usaha milik daerah

dalam bentuk barang dan jasa baik dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat

maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan”.

Sejalan dengan Undang-Undang No 25 Tahun 2009 Pasal 5, Tentang Ruang

Lingkup Pelayanan Publik bahwa ruang lingkup pelayanan publik meliputi

pelayanan barang publik dan jasa publik serta pelayanan administratif yang diatur

dalam peraturan perundang-undangan. Ruang lingkup seperti yang disebutkan

sebelumnya ialah : meliputi pendidikan, pengajaran, pekerjaan dan usaha, tempat

tinggal, komunikasi dan informasi, lingkungan hidup, kesehatan, jaminan sosial,

energi, perbankan, sumber daya alam, pariwisata, dan sektor strategis lainnya.

Pelayanan barang publik yang dilakukan oleh instansi pemerintah yang sebagian

atau seluruh dananya bersumber dari anggaran dan pendapatan belanja negara/

anggaran dan pendapatan belanja daerah.

2. Barang Publik (Public Goods)

Menurut (Kuncoro, 2011, p. 9) Pengadaan barang dan jasa oleh pemerintah pada

dasarnya adalah :

Page 9: SWADAYA MASYARAKAT DALAM PENGADAAN BARANG …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/.../2017/08/SWADAYA-MASYARAKAT-DALAM... · Public Goods dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Penyediaan

“Cara pemerintah berbelanja, baik untuk keperluan daerahnya sendiri, penyediaan

fasilitas publik, pelayanan kepada masyarakat maupun untuk diserahkan kepada

masyarakat. Istilah pengadaan barang/jasa publik merupakan kegiatan untuk

memperoleh barang oleh Kementrian, Lembaga / satuan kerja perangkat daerah,atau

instansi daerah, yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai dengan

diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh barang/jasa”.

Perpres 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang Atau Jasa Pemerintah

menyebutkan bahwasanya

“Pengadaan barang atau jasa pemerintah selanjutnya disebut pengadaan

barang/jasa kegiatan untuk memperoleh barang/jasa oleh Kementrian/

Lembaga/ Satuan Perangkat Kerja Daerah / Institusi lainnya yang prosesnya

dimulai perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan

untuk memperoleh barang atau jasa”.

Barang publik adalah barang yang memenuhi dua persyaratan yaitu non- rivalry

dan non-excludability (Suprayitno, 2011).

Non rivalry (Tidak Habis) yaitu tidak adanya persaingan untuk mendapatkannya,

ini yang berarti secara ekonomi tidak adanya biaya tambahan ketika barang

tersebut sudah disediakan untuk pertama kalinya. Secara sederhana barang publik

bisa dikonsumsi secara bersama-sama dengan tanpa mengurangi kepuasan

pemakainya.

Non-excludability (tidak terkecuali) berarti tidak ada pihak yang bisa

mengabaikan pihak lain untuk mengkonsumsinya, dalam artian orang lain tidak

dapat di keluarkan dari pemakaian suatu barang.

Page 10: SWADAYA MASYARAKAT DALAM PENGADAAN BARANG …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/.../2017/08/SWADAYA-MASYARAKAT-DALAM... · Public Goods dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Penyediaan

3. Swadaya Masyarakat

Menurut Setiawan (1098:2004 ejurnal.ip.fisip-unmul.ac.id) swadaya masyarakat

merupakan bagian dari bentuk partisipasi yang nyata, dapat berupa Uang, Tenaga,

untuk keperluan pembangunan dari masyarakat.sedangkan partisipasi kadang-

kadang masih berupa idea atau fikiran ataupun saran atau tanggapan yang sifatnya

membangun. Swadaya merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan

keterlibatan komunitas dengan lingkungannya. Swadaya berupa partisipasi

langsung dengan wujud kemandirian masyarakat merupakan

“Kesediaan masyarakat secara sukarela dan partisipasi langsung untuk membantu

kelangsungngan program-program baik atas inisiatif lokal maupun pemerintah

yang tercermin dari fikiran dan tindakan mereka berdasarkan model kerangka

partisipasi yang dikembangkan baik dalam tahap perenncanaan, pengawasan,

maupun tahap pengambilan manfaat dari program yang terdapat di tempat tinggal

lingkungan mereka” (Remiswal, 2013 :31

Cohen dan Uphoff (1997) dalam Mulyadi 2011, p.25) memberikan rumusan

Partisipasi yang nyata terjadi dalam masyarakat yaitu :

1. Partisipasi Perencanaan Pembangunan / Participation Of Decision Making.

2. Partisipasi pelaksanaan / Participation In Implementation.

3. Partisipasi dalam pemanfaatan / Participation In Benefit

4. Partisipasi dalam Evaluasi / Participation In Evaluation

Menurut Agustia & aji, 2014 pembangunan dapat diukur dalam dimensi waktu

dan tingkat kemandirian masyarakat. Indikator dalam rangka mengukur dimensi

keterlibatan masyarakat dalam perencanaan dapat dilihat melalaui 5 indikator :

1. Keterlibatan dalam rapat atau musyawarah.

Page 11: SWADAYA MASYARAKAT DALAM PENGADAAN BARANG …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/.../2017/08/SWADAYA-MASYARAKAT-DALAM... · Public Goods dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Penyediaan

2. Kesediaan dalam memberikan data dan Informasi

3. Keterlibatan dalam penyusunan rancangan rencana pembangunan

4. Keterlibatan dalam penentuan skala prioritas kebutuhan, dan

5. Keterlibatan dalam pengambilan keputusan

Dimensi keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan ditetapkan 4

indikator yaitu :

1. Keaktifan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan.

2. Kesediaan memberikan sumbangan berupa fikiran, keahlian dan keterampilan.

3. Kesediaan memberikan Sumbangan berupa uang, materi, dan bahan-bahan.

4. Tanggung jawab terhadap keberhasilan pembangunan.

Indikator dan dimensi keterlibatan dalam pemanfaatan meliputi :

1. Pemahaman tentang hakikat pembangunan.

2. Kesediaan dalam menerima dan memanfaatkan pembangunan,

3. Kesediaan dalam melestarikan pembangunan.

4. Kesediaan dalam mengembangkan pembangunan

evaluasi dapat berlangsung maka diperlukan beberapa Indikator, yaitu :

1. Adanya norma dan aturan yang jelas.

2. Adanya kesempatan bagi masyarakat untuk ikut mengawasi dan menilai

pembangunan baik pemberian saran dan kritik.

3. Dampak pendapatan Daerah.

4. Dampak terhadap pengembangan sektor lain.

Page 12: SWADAYA MASYARAKAT DALAM PENGADAAN BARANG …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/.../2017/08/SWADAYA-MASYARAKAT-DALAM... · Public Goods dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Penyediaan

5. Dampak terhadap penciptaan lapangan kerja.

4 Desa Terpencil

Dalam (UU) No 168 Tahun 2014 Tentang Pemberdayaan Sosial Terhadap Adat

Terpencil menyebutkan bahwa kriteria adat terpencil yaitu ;

1. keterbatasan akses pelayanan sosial dasar.

2. Tertutup homogeny dan penghidupannya tergantung pada sumber daya alam.

3. Marginal di pedesaan atau perkotaan.

4. Tinggal diwilayah perbatasan atau negara ,daerah pesisir, pulau-pulau terluar,

terpencil.

5 Hubungan Administrasi, Administrasi Negara Dengan Swadaya

Masyarakat Dalam Pengadaan Barang Publik (Public Goods) Pada

Kawasan Terpencil .

administrasi publik menurut Chandler dan Plano dalam Keban ,2014, adalah proses

dimana sumberdaya dan personil publik diorganisir dan dikoordinasikan untuk

memformulasikan, mengimplrmrntasikan dan mengelola (manage) keputusan-

keputusan dalam kebijakan publik. Chandler dan Plano juga menjelaskan bahwa

administrasi publik merupakan seni dan ilmu yang ditujukan untuk mengatur public

affairs dan melaksanakan tugas yang telah ditetapkan

Dari pengertian administrasi publik yang telah dijelaskan diatas maka, hubungan

adminstrasi publik dengan swadaya pengadaan barang publik (Public Goods) ialah

seperti yang diketahui bersama pengadaan barang publik diambil dari konsep

pelayanan publik. Pengadaan barang publik berdasarkan pengertiannya menurut

Perpres 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang Atau Jasa Pemerintah

menyebutkan bahwasanya

Page 13: SWADAYA MASYARAKAT DALAM PENGADAAN BARANG …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/.../2017/08/SWADAYA-MASYARAKAT-DALAM... · Public Goods dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Penyediaan

“Pengadaan barang atau jasa pemerintah selanjutnya disebut pengadaan

barang/jasa kegiatan untuk memperoleh barang/jasa oleh Kementrian/ Lembaga/

Satuan Perangkat Kerja Daerah / Institusi lainnya yang prosesnya dimulai

perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh

barang atau jasa”.

Berdasarkan pengertian tersebut jelas bahwa pengadaan barang publik

dilaksanakan oleh Kementrian/ Lembaga/ Satuan Perangkat Kerja Daerah / Institusi

lainnya, seperti pemahaman atau pengertian administrasi negara yang disampaiakan

Chandler dan Plano bahwa “proses dimana sumberdaya dan personil publik

diorganisisr untuk memformulasikan mengimplementasikan kebijakan”, yang mana

Kementrian/ Lembaga merupakan bagian dari sumberdaya dan personil publik,

yang diemban untuk melakukan pelayanan publik termasuk dalam hal melakukan

pelayanan dibidang barang publik yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat.

Administrasi publik sesunguhnya merupakan penjelmaan dari keseluruhan

kegiatan apa yang telah ditentukan dalam konstitusi, sedangkan Pengadaan barang

publik dan pelayanan publik diatur dan dilaksanakan seseuai konstitusi atau

Undang-Undang No 25 Tahun 2009. Pengadaan barang publik berupa jalan, listrik

atau sarana prasarana lainnya yang menjadi kebutuhan masyarakat) masuk kedalam

entitas barang (Goods) yang mana dilaksanakan oleh pemerintah untuk memenuhi

kebutuhan pokok masyarakat, oleh sebab itu sifatnya sebagai public service /

pelayanan publik.

Page 14: SWADAYA MASYARAKAT DALAM PENGADAAN BARANG …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/.../2017/08/SWADAYA-MASYARAKAT-DALAM... · Public Goods dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Penyediaan

ANALISA DAN PEMBAHASAN

Karakteristik pengadaan Barang Publik (Sarana-Prasarana) pada kawasan swadaya

di Kampung Baru sebagai daerah terpencil, berdasarkan kondisinya hasil observasi

menunjukkan bahwa sebagian besar pengadaan ( seperti Jalan) sebagai salah satu

entitas (goods), merupakan suatu usaha atau pengadaan yang masih rendah dalam

artian usaha yang dilakukan masyarakat sesuai kemampuan mereka dan masih pada

kondisi apa adanya dengan masih tetap dirasakan kesulitan akses. Kondisi ini

disebabkan karena pengadaan fisik yang dilakukan masyarakat secara bertahap dan

swadaya, sehingga kondisi dan kualitas pengadaanpun masih tetap mengalami

kesulitan, baik untuk keluar masuk Kampung Baru maupun untuk penerangan

(Listrik).

Mata pencaharian masyarakat Kampung Baru pada pengadaan barang publik

(Jalan, Listrik), pada kondisinya bermata pencaharian Nelayan dengan tingkat

pendapatan yang rendah, mengakibatkan kemampuan masyarakat terbatas ditambah

dengan kemampuan masyarakat dalam membayar iuran Listrik sering mengalami

penunggakan. Penunggakan tersebut juga berpengaruh terhadap pembiayaan

pengadaan bahan bakar minyak dan operasional Listrik, seperti penggantian Oli dan

Dinamo mesin.

Page 15: SWADAYA MASYARAKAT DALAM PENGADAAN BARANG …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/.../2017/08/SWADAYA-MASYARAKAT-DALAM... · Public Goods dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Penyediaan

Sarana di Kampung Baru sebagai daerah terpencil seperti sarana pendidikan,

kesehatan berdasarkan kondisinya sangat sulit dan terbatas disebabkan akses keluar

masuk yang sulit, dan tidak semua masyarakat Kampung Baru memiliki Kendaraan

seperti Sepeda Motor. Berdasarkan wawancara, rendahnya kualitas pendidikan

masyarakat dipengaruhi oleh jalan yang sulit, dalam usaha masyarakat bahwa dalam

pengadaannya masyarakat mendapatkan bantuan dari pemerintah Kecamatan Teluk

Sebong, seperti pengiriman Bus sekolah akan tetapi kondisi jalan yang melewati

Resort dan jarak tempuh yang lama, menyebabkan bantuan masih kurang memadai

dan belum memenuhi kebutuhan sesuai dengan keadaan nyata masyarakat.

Prasarana pada kawasan Kampung Baru seperti Jalan bahwa kondisinya belum

tersentuh pembangunan (Paving Blok, Aspal, Semen ), Jalan Kampung Baru masih

dipenuhi dengan tanah murni dan pasir, sehingga sangat rentan terhadap cuaca.

Kondisi jalan yang bagus dan kering akan berpengaruh terhadap cuaca, jika cuaca

buruk maka kondisi jalan akan sulit dilewati karena becek dan berlumpur.

Sedangkan untuk akses keluar masuk Kampung Baru harus memasuki gate dan

melewati halaman belakang Resort.

Sedangkan Prasarana Listrik bahwa kondisinya masih sangat terbatas dengan

waktu yang singkat yaitu 6 jam sehari semalam, waktu penghidupan listrik yang

singkat. Meskipun swadaya jenis uang / iuran telah dilakukan, namun tidak

menjamin keterbatasan hidup listrik dan masalah kerusakan tidak dialami

Page 16: SWADAYA MASYARAKAT DALAM PENGADAAN BARANG …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/.../2017/08/SWADAYA-MASYARAKAT-DALAM... · Public Goods dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Penyediaan

masyarakat, walaupun telah melakukan partisipasi dan swadaya namun keterbatasan

tetap ada.

Tingakat pendidikan masyarakat Kampung Baru menunjukkan mayoritas

Masyarakat memiliki tingkat pendidikan terakhir SMP, dan SD. Rendahnya tingkat

pendidikan masyarakat berpengaruh terhadap tingkat pemahaman masyarakat

terkait untuk mengajukan program atau seperti pengajuan proposal, dan malakukan

perencanaan- perencanaan, dan pengusulan ide-ide atau fikiran masyarakat.

Kampung Baru dikenal sebagai masyarakat dengan sifat kebersamaan seperti

gotong royong, hal tersebut menjadi hal yang biasa dijalankan masyarakat sejak

lama. Swadaya sebagai salah satu usaha bersama masyarakat untuk memenuhi

kebutuhan baik kebutuhan individual maupun kelompok masyarakat yang berbagai

hal, bergantung pada satu usaha itu sendiri, yang hasilnya berupa sarana prasarana,

produksi / ekonomi, sosial dan barang publik yang berupa barang jadi yang siap

untuk dipakai.

Jenis swadaya tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Swadaya atau partisipasi tenaga

Masyarakat Kampung Baru menyumbangkan tenaga dan hitungannya

berdasarkan kesangggupan masyarakat Kampung Baru. Swadaya atau

partisipasi masyarakat dalam bentuk Tenaga dapat di buktikan dengan

Kerjasama masyarakat secara Gotong royong dan bersama-sama melakukan

Page 17: SWADAYA MASYARAKAT DALAM PENGADAAN BARANG …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/.../2017/08/SWADAYA-MASYARAKAT-DALAM... · Public Goods dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Penyediaan

kegiatan pengadaan jalan dan perbaikan-perbaikan seperti kerusakan listrik.

pemeliharaan dan perawatan penangkaran Penyu.

b. Selain hanya memberikan tenaga masyarakat juga memberikan swadaya atau

partisipasi dalam bentuk Uang. Masyarakat dan perangkatnya yang juga

menjadi fasilitator dalam pembangunan jalan dan penerangan berupa listrik

dengan menyumbang uang. Memberikan sumbangan uang dilakukan sekali

dalam sebulan untuk kebutuhan operasional listrik, pembayaran iuran listrik

setiap bulannya, masyarakat yang mempunyai TV akan berbeda iurannya

dengan yang tidak menggunakan TV.

c. Swadaya atau partisipasi langsung dalam kegiatan bersama secara fisik, dan

tatap muka. Masyarakat Kampung Baru bermusyawarah sebagai bentuk

dukungan Masyarakat kepada setiap program yang akan dilaksanakan.hal

tersebut juga akan menjadi wujud akan usaha sendiri dalam proses

pengambilan keputusan. Musyawarah atau rapat yang dilaksanakan dalam

tingkat RT diupayakan untuk menampung usulan dan ide- ide dari masyarakat,

dan juga musyawarah dengan pihak Instansi seperti Dinas Kelautan.

a. Perencanaan Pembangunan

Keterlibatan Perencanaan masyarakat dan swadaya masyarakat atau usaha

masyarakat Kampung Baru Sebong Lagoi dapat dilihat dari keterlibatan

kegiatan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang dikerjakan

masyarakat. Berdasarkan dokumentasi dalam bentuk catatan dan pemaparan

Page 18: SWADAYA MASYARAKAT DALAM PENGADAAN BARANG …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/.../2017/08/SWADAYA-MASYARAKAT-DALAM... · Public Goods dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Penyediaan

saat wawancara, Berikut tabel perencanaan pembangunan yang akan dilakukan

masyarakat dan untuk Kampung Baru.

Tabel IV.6

Perencanaan Kegiatan Kampung Baru

Bentuk Awal Kegiatan Pelaksanaan Akhir Kegiatan

Pembangunan

peningkatan

infrastruktur

Kampung Baru

,membahas rogram-

program

pembangunan .

Peningktan

pembangunan

sarana–prasarana

kampung Baru

Sarana-

prasarana

Kampung Baru

akan terpenuhi.

Kegiatan

gotong royong

Kepala RT ,dan

masyarakat akan

melakukan gotong

royong yang dibantu

oleh pemerintah

desa.

Melakukan

perbaikan jalan

dengan

memperbaiki dan

mendatarkan jalan

lama, sehingga

tidak melewati

resort lagi, dan

membuat jalan di

kampung baru

berupa papin

blok.

Diharapkan

partisipasi

masyarakat dan

pemerintah desa

dapat menjaga

dan

mengusahakan

fasilitas yang

sudah ada.

Sehingga

member

kemudahan

akses menuju

kampung baru.

Sumber: Perencanaan kegiatan musyawarah RT Kampung Baru

b. Pelaksanaan/ Implementasi

Adapun swadaya masyarakat dalam hal pelaksanaan adalah sebagai berikut.

Page 19: SWADAYA MASYARAKAT DALAM PENGADAAN BARANG …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/.../2017/08/SWADAYA-MASYARAKAT-DALAM... · Public Goods dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Penyediaan

1. Pelaksanaan Swadaya Masyarakat Kampung Baru Dalam Bentuk Tenaga.

Swadaya masyarakat Kampung Baru juga diwujudkan dalam bentuk

sumbangan tenaga. Hampir semua masyarakat Kampung baru

menyumbangkan tenaganya, sumbangan tenaga secara swadaya yang

diberikan oleh masyarakat dinilai tidak menggunakan ongkos kerja.

Tenaga disumbangkan dalam bentuk gotong royong dengan tidak memakai

upah atau biaya ongkos kerja.

2. Pelaksanaan swadaya masyarakat Kampung Baru Dalam bentuk uang.

partisipasi masyarakat dalam bentuk swadaya uang artinya keikutsertaan

masyarakat yang dilakukan dalam bentuk uang. Masyarakat Kampung Baru

menghimpun dana dari masing-masing Kepala Keluarga (KK), yang

digunakan untuk operasional Listrik Rp Rp 100.000-105.000,00.

3. Pelaksanaan swadaya masyarakat dalam bentuk bahan / barang.

Swadaya masyarakat dalam bentuk uang akan dijadikan kedalam bentuk

barang yaitu sama-sama untuk kebutuhan operasional listrik dalam bentuk

bahan bakar minyak, oli, kabel dan lain-lain, Disamping itu ternyata partisipasi

atau swadaya dalam bentuk barang tidak hanya bersumber dan berasal dari

masyarakat saja, ada pihak ketiga didalamnya yang bersedia membantu

masyarakat dalam bentuk barang yaitu Resort dengan sumbangan 300 Liter

bahan bakar minyak per bulan.

c. Partisipasi Dalam Kemanfaatan

Page 20: SWADAYA MASYARAKAT DALAM PENGADAAN BARANG …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/.../2017/08/SWADAYA-MASYARAKAT-DALAM... · Public Goods dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Penyediaan

Swadaya masyarakat dalam pemanfaatan Barang Publik sudah sangat bagus,

hal tersebut dapat dilihat dari Pemahaman tentang hakikat pembangunan baik

jalan ataupun listrik. Jalan akan dapat memperlancar atau memungkinkan

orang, barang atau jasa diangkut dari satu desa kedesa lain dengan mudah dan

rentan waktu yang singkat, perannya sangat penting menunjang ini juga

menjadi bentuk pemanfaatan. Kesediaan dalam menerima dan memanfaatkan

pembangunan, Kesediaan dalam melestarikan pembangunan dalam hal

merawat dan memperbaiki setiap kerusakan.

d. Partisipasi masyarakat dalam bentuk Evaluasi

Adanya aturan yang jelas dalam evaluasi swadaya masyarakat atau partisipasi

masyarakat bahwa dalam pengadaan barang publik adalah tanggung jawab

pemerintah yang bersumber dari APBD atau APBN, selanjutnya kesempatan bagi

masyarakat untuk ikut mengawasi dan menilai dilakukan atau disuarakan pada saat

melakukan rapat atau musyawarah, baik tingkat RT atau Desa, namun Evaluasi

yang dilakukan dalam partisipasi masyarakat belum membahas sejauh dampaknya

terhadap sektor lain, dan lapangan pekerjaan dampak yang dibahas hanya sebatas

kemudahan akses masyarakat. Dari penjelasan tersebut bahwa evaluasi yang

dilakukan dalam Swadaya masyarakat belum mencapai indikator-indikator

tersebut.

B. Hambatan Atau Kendala Swadaya Dalam Pengadan Barang Publik Di

Kampung Baru Sebong Lagoi

Page 21: SWADAYA MASYARAKAT DALAM PENGADAAN BARANG …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/.../2017/08/SWADAYA-MASYARAKAT-DALAM... · Public Goods dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Penyediaan

Adapun faktor yang menjadi penghambat dalam memudahkan akses dan

pengadaan barang publik di Kampung Baru, diantaranya

1. Kepemilikan Lahan

Kepemilikan lahan menjadi faktor penghambat swadaya masyarakat. Lahan

keluar masuk kampung baru masih dikuasai pihak resort. Yang menjadi lahan

milik kampung baru hanyalah jalan yang akan dibuka pada perencanaan, dan

kawasan rumah-rumah warga, bahwasanya pihak resort sudah mengajukan

ganti rugi karena pihak resort ingin memperluas wilayah resort, namun karena

ganti rugi yang tidak sesuai maka masyarakatpun menolak untuk diganti rugi.

2. Aparatur yang lemah.

Penghambat selanjutnya ialah kekuatan pemerintah desa yang kurang untuk

kuat atau mencari solusi untuk kampung baru. Diakui pengaruh adanya resort

berupa pajak, sangat berpengaruh besar untuk menjadi pemasukan di Bintan.

hal inilah yang membuat pemerintah daerah bahkan desa tidak bisa berbuat

banyak.

Pemerintah baik daerah dan desa sebagai fasilitator seharusnya memfasilitasi

untuk mengkaji masalah, kebutuhan dan peluang yang dapat dimanfaatkan

untuk mengkaji masalah kampung baru. pemerintah dan masyarakat

sebaiknya mengenali akar permasalahan yang dihadapi, dan memahami

bagaimana cara efektif untuk memecahkan masalah tersebut. Juga lemahnya

kemampuan kelembagaan terhadap peluang-peluang bisnis yang ada. Diakui

Page 22: SWADAYA MASYARAKAT DALAM PENGADAAN BARANG …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/.../2017/08/SWADAYA-MASYARAKAT-DALAM... · Public Goods dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Penyediaan

pengaruh adanya resort berupa pajak, sangat berpengaruh besar untuk menjadi

pemasukan di Bintan. hal inilah yang membuat pemerintah daerah bahkan

desa tidak bisa berbuat banyak.

3. Sulitnya Perizinan

Perizinan dari resort untuk mengizinkan pemerintah membangun Kampung

Baru, Karena resort mengaku sebagian wilayah jalan kampung baru adalah

Milik resort. dari hasil penelitian didapatkan bahwa pihak resort sangat

menginginkan wilayah Kampung Baru untuk memperluas wilayah resort

dengan kata lain pihak resort mencoba membuat posisi masyarakat sulit

sehingga mau diadakan ganti rugi. dari hasil penelitian didapatkan bahwa

pihak resort sangat menginginkan wilayah Kampung Baru untuk memperluas

wilayah resort dengan kata lain pihak resort mencoba membuat posisi

masyarakat sulit sehingga mau diadakan ganti rugi.

4. Kapasitas sumber daya manusia yang kurang mendukung.

Inisiatif atau partisipasi yang menjadi bentuk kemandirian masyarakat

kampung baru tidak cukup jika hanya mengandalkan kekuatan usaha sendiri.

masih terdapat beberapa kelemahan dalam hal sumber daya manusia,dimana

tingkat kemampuan pelaksanaan yang kurang merata oleh Pemerintah desa

yaitu dari segi pendidikan yang masih rendah sehingga mempengaruhi

kemampuan mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah dengan cepat masih

kurang.

Page 23: SWADAYA MASYARAKAT DALAM PENGADAAN BARANG …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/.../2017/08/SWADAYA-MASYARAKAT-DALAM... · Public Goods dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Penyediaan

5. Kendala yang dihadapi masyarakat selanjutnya ialah keterbatasan kemampuan

untuk mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam yang terserdia,

keterisoliran dan keterbatasan sarana dan prasarana fisik, lemahnya

kemampuan kelembagaan terhadap peluang-peluang bisnis, serta terbatasnya

akses masyarakat terhadap sumber-sumber kemajuan. Mampu melihat setiap

peluang dan mampu mengolah dan memanfaatkan semberdaya alam yang

tersedia tentunya harus didukung dengan tingkat pendidikan.

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya,

beberapa simpulan dapat dipaparkan berikut ini. Permasalahan yang kompleks di

Kampung Baru dan keterbatasan pemerintah dalam memberikan pelayanan

menyebabkan terdorongnya inisiatif masyarakat Kampung Baru untuk melakukan

pengadaan barang publik (Jalan , Listrik) secara swadaya. Swadya tersebut

dilakukan secara bertahap dan mandiri oleh masyarakat. Adapun jenis swadaya

masyarakat Kampung Baru dalam pengadaan barang publik sebagai tujuan

mempermudah akses ialah

a. Swadaya atau partisipasi tenaga masyarakat Kampung Baru menyumbangkan

tenaga.

b. Selain hanya memberikan tenaga masyarakat juga memberikan usulan atau

buah fikiran mereka..

Page 24: SWADAYA MASYARAKAT DALAM PENGADAAN BARANG …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/.../2017/08/SWADAYA-MASYARAKAT-DALAM... · Public Goods dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Penyediaan

c. Swadaya atau partisipasi langsung dalam kegiatan bersama secara fisik, tatap

muka.

Adapun bentuk kemandirian masyarakat kampung baru dapat dilihat pada proses

berikut :

1. Perencanaan Pembangunan : Perencanaan pembangunan akan disuarakan dan

dibahas dalam rapat atau musyawarah yang dilaksanakan tingkat RT,

2. Pelaksanaan Infrastruktur Desa/Implementasi

a. Pelaksanaan Swadaya Masyarakat Kampung Baru Dalam Bentuk Tenaga.

Swadaya masyarakat Kampung Baru juga diwujudkan dalam bentuk

sumbangan tenaga. sumbangan tenaga secara swadaya yang diberikan oleh

masyarakat dinilai tidak menggunakan ongkos kerja.

b. Swadaya Masyarakat Kampung Baru Dalam Bentuk Uang.

Masyarakat Kampung Baru menghimpun dana dari masing-masing Kepala

Keluarga (KK), yang digunakan untuk operasional Listrik.

c. Swadaya Masyarakat Kampung Baru Dalam Bentuk barang.

Partisipasi masyarakat dalam bentuk barang mendapat bantuan dari

pemerintah mesin listrik dan pihak Resort dalam penghidupan listrik yaitu

bahan bakar minyak yaitu 100 liter.

3. Partisipasi Dalam Kemanfaatan (Participation In Benefit)

Upaya untuk menjaga kemanfaatan tersebut. upaya pemeliharaan untuk tetap

memelihara jalan Kampung Baru diantaranya mengikuti kegiatan pemeliharaan dan

Page 25: SWADAYA MASYARAKAT DALAM PENGADAAN BARANG …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/.../2017/08/SWADAYA-MASYARAKAT-DALAM... · Public Goods dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Penyediaan

perbaikan jalan seperti gotong royong 1 kali seminggu oleh masyarakat,dan

pemeliharaan mesin Listrik.

4. Partisipasi masyarakat dalam bentuk Evaluasi (Participation In Evaluation)

Dengan adanya Evaluasi ini dapat diketahui kekurangan-kekurangan dari

pelaksanaan pembangunan yang perlu diperbaiki dan lebih terarah. Evaluasi

dilakukan melalui rapat-rapat yang diadakan desa atau Masyarakat kampung Baru.

Sedangkan Faktor yang menjadi penghambat dalam swadaya masyarakat di

Kampung Baru yaitu :

1. Kepemilikan Lahan

2. Aparatur yang lemah.

3. Sulitnya Perizinan

4. Sumber Daya Manusia yang kurang mendukung.

5. Keterbatasan kemampuan untuk mengolah dan memanfaatkan sumber daya

alam yang terserdia

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan berakitan dengan “Swadaya

Masyarakat Dan Peran Pemerintah Dalam Pengadaan Barang Publik”, maka

terdapat beberapa saran yaitu :

1. Swadaya atau kemandirian masyarakat dalam pengadaan barang publik dalam

perencanaan yang dilakukan pada saat musyawarah, seharusnya lebih tertata

Page 26: SWADAYA MASYARAKAT DALAM PENGADAAN BARANG …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/.../2017/08/SWADAYA-MASYARAKAT-DALAM... · Public Goods dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Penyediaan

dan terkonsep, dalam menyusun tahapan perencanaan masyarakat, mulai dari

merumuskan visi/mimpi masyarakat, mengidentifikasi sumber daya di

Kampung Baru, merumuskan tindakan, penyusunan tahapan prioritas, tahapan

kegiatan, indikator waktu, melihat atau penyusunan anggaran , membentuk

kelompok atau tim perencanaan.

2. Swadaya masyarakat kampung baru dalam bentuk pelaksanaan, agar

pelaksanaan dapat berjalan dan diupayakan lebih, harus Melihat dari kondisi

masyarakat dan letak Kampung Baru, dibutuhkan dukungan yang kuat sesama

masyarakat, dan membangun relasi yang kuat dan luas dengan pemerintah

baik Desa, Kecamatan, dan melakukan koordinasi dengan Resort agar setiap

tahapan pelaksanaan dapat mengalami peningkatan.

3. Dalam swadaya evaluasi diharapkan dapat memberikan penilaian tentang apa

saja yang masih kurang dalam penilaian tersebut, kemudian ditinjau ulang

kembali, dan melakukan penilaian yang luas terhadap dampak da

kesejahteraan masyarakat misalnya mengkaji dampak terhadap mata

pencaharian atau pendapatan masyarakat, dan pendapatan daerah.

4. meningkatkan koordinasi antara pemerintah desa dengan Resort, mengingat

antara Resort mempunyai peran yang kuat dan luas dalam hal pembangunan

di Kampung Baru. Melalui koordinasi diharapkan mampu menumbuhkan

pemahaman terhadap kondisi masyarakat di Kampung Baru.

5. Pemerintah desa harus lebih aktif bersosialisasi dengan cara turun lapangan

langsung agar mengetahui apa yang dibutuhkan untuk kepentingan

Page 27: SWADAYA MASYARAKAT DALAM PENGADAAN BARANG …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/.../2017/08/SWADAYA-MASYARAKAT-DALAM... · Public Goods dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Penyediaan

masyarakat Kampung Baru dan lebih meningkatkan peran pemerintah dalam

mendorong dan ikutserta dalam swadaya masyarakat dalam pengadaan barang

publik .

6. Pengembangan pariwisata di Kampung Baru juga menjadi sebagai salah satu

langkah ideal dalam memerangi kemiskinan, karena pariwisata dapat

berimbas pada sektor perdagangan, kerajinan dan kesejahteraan masyarakat

disekitarnya, dan kontribusinya akan dapat dominan pada peningkatan PAD.

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Bungin, B. (2001). Metode Penelitian Sosial : Format-Format Penelitian

Kualitatif dan Kuantitatif. Surabaya: Airlangga University Press.

Istianto, B. (2010).Manajemen Pemerintahan Dalam Perspektif Pelayanan Publik.

Bandung: Mitra Wacana Media

Faisal, S. (1989). Format-Format Penelitian Sosial, Dasar-Dasar dan

Aplikasinya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Hadiansyah. (2011). Kualitas Pelayanan Publik,Konsep,Dimensi,Indikator dan

Implementasinya. Yogyakarta: Gava Media.

H, F. L. (2011). Membangun Desa. klaten: Macana Jaya Cemerlang.

Hartono, O. (2012). Kebijakan Pemerintah Mensinergikan Sektor Swadaya. 20.

Herdiansyah, H. (2010). Metode Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial.

Jakarta: Salemba Humanika.

Kuncoro, A. (2011). Cara Benar ,Mudah & Jitu Menang Tender Pengadaan

Barang Atau Jasa Pemerintah. Jakarta: PT Wahyu Media.

Page 28: SWADAYA MASYARAKAT DALAM PENGADAAN BARANG …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/.../2017/08/SWADAYA-MASYARAKAT-DALAM... · Public Goods dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Penyediaan

Keban.T.Yeremias (2014) Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik.

Yogyakarta : Gava Media

Malik, H. (2008). Menguak Ketertinggalan Meretes Jalan Baru. Jakarta: Di

Terbitkan Atas Kerjasama / Kemitraan Kementrian Negara Pembangunan

Daerah Tertinggal.

Marbun, R. (2010). Tanya Jawab Seputar Tata Cara Pengadaan Barang Dan Jasa

Oleh Pemerintah. Jakarta: Transmedia Pustaka.

Mukarom, z., & laksana, m. w. (2015). manajemen pelayanan publik. bandung:

Pustaka Setia.

Nurcholis, H. (2014). Pertumbuhan Dan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

Jakarta: Erlangga

Ratminto, & Winarsih, A. S. (2006). Manajaemen Pelayanan (Pengembangan

Model Konseptual, Penerapan citizen's, Charter dan Standar Pelayanan

Minimum). Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sedarmayanti. (2009). Reformasi Administrasi Publik,Reformasi Birokrasi dan

Kepemimpinan Masa Depan (Mewujudkan Pelayanan Prima DAN

Kepemerintahan yang baik). Bandung: PT Refika Aditama.

Seno, w. Said (2007). swadaya masyarakat.

Sinambela, L. P. (2008). Reformasi Pelayanan PublikTeori, kebijakan, dan

Implementasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Soepomo, J. (2009). Undang-Undang Pelayanan Publik No 25 Tahun 2009.

Yogyakarta: Jogja Bangkit Publisher.

Siagian, S. P. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta, Pustaka

Pelajar

Sirajuddin, dukriono, d., & winardi. (2011). Hukum Pelayanan Publik Berbasis

Keterbukaan Informasi dan Partisipasi. malang: Setara Press.

B. Dokumen

UU RI No 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik DAN Badan Layanan Umum

Tahun 2010

Page 29: SWADAYA MASYARAKAT DALAM PENGADAAN BARANG …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/.../2017/08/SWADAYA-MASYARAKAT-DALAM... · Public Goods dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Penyediaan

Undang-Undang No 168 Tahun 2014 Tentang Pemberdayaan Sosial Terhadap

Adat Terpencil

Perpres 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang Atau Jasa Pemerintah

BPS Bintan 2016

Demografi Desa Kampung Baru Tahun 2015

C. Skripsi dan Jurnal

Amalia, a. d. (2015, mei 16). Pembangunan Kemandirian Desa Melalui Konsep

Pemberdayaan.( http://jurnal.ugm.ac.id.jkap, diakses 20 januari, 2017)

Ananta,b.p (2013). Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Jalan Desa Di

DesaPangkur Kecamatan Pangkur Kabupaten Ngawi. www.unesa.ac.id

(diakses 29 Juni 2017.)

Ermawati, M., & Umilia, E. (2014). Arahan Penataan Lingkungan Kawasan

Perumahan Swadaya.(ejurnal.its.ac.id › Home › Vol 3, No 2 ) Teknik Pomits ,

219.

Fathoni, R. A. (2014). Potensi Swadasya Masyarakat Dalam Pembangunan Desa.

15. eprints.ums.ac.id/29907/2/BAB (diakses 4 maret 2017, 3:14 Wib)

Karim, M. (2014) Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan

Desa Kaiyasa Kecamatan Oba Utara Kota Tidore Kepulauan.

http://ejournal.unsrat.ac.id (diakses 28 april 2017, 13.45))

Mukhlisin. B. (2012) Bentuk Swadaya dan Partisipasi,14,

(eprints.uny.ac.id/9785/2/Bab%202%20-05101241004.pdf diakses 15 juni

2017)

Page 30: SWADAYA MASYARAKAT DALAM PENGADAAN BARANG …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/.../2017/08/SWADAYA-MASYARAKAT-DALAM... · Public Goods dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Penyediaan

Prasetya, F. (2012). Teori Barang Publik. Bagian-IV-Teori- Barang- Publik , 3

(ferryfebub.lecture.ub.ac.id), diakses 20 januari 2017, 1:18 Wib)

Rohim, A. (2013). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Desa

Wisata. (eprints.ums.ac.id/29907/ , 21. Diakses 4 maret 2017, 3:15)

Setiawan, A. (2013). Peran Kepala Desa Terhadap Swadaya Masyarakat Dalam

Pembangunan di Desa Bumi Rapak Kecamatan Kaubun KabupataenKutai

Timur. (ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id , 1098. Diakses 16 Januari 2017, 1:34

Wib)

Sukma ,R. (2014). Implementasi Pelayanan Publik Dalam Rangka Pemenuhan

Publik Goods. (www.sumbarprov.go.id/images, diakses 8 januari 2017, 14: 15

Wib).

Thamrin, H. (2013, juni). Pendekatan Pemberdayaan Pada Kelompok-Kelompok

Masyarakat Prakarsa Pemerintah,LSM,Dan Swadaya Masyarakat.Di

Kelurahan Tanah Enam Ratus Kecamatan Medan Marelan. 12.

(ppid.lan.go.id/wp-content diakses 4 maret 2017, 3:11 Wib)

Veriassa Thomas. (2016) Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan

Pembangunan Desa Studi Perencanaan Pembangunan Desa Karang Tengah

Kecamatan Babak Madang, Kabupaten Bogor.(ejournal.ipb.ac.id, diakses 1

maret 2017)

Page 31: SWADAYA MASYARAKAT DALAM PENGADAAN BARANG …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/.../2017/08/SWADAYA-MASYARAKAT-DALAM... · Public Goods dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Penyediaan