Surabaya.docx

9
1.1. Judul Penelitian Pengaruh dan Penerapan Bangunan Vertikal sebagai Solusi Hunian di Kota Surabaya. 1.2. Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian ini adalah sebagai berikut, yaitu: 1.2.1. Tujuan Umum Dengan menggunakkan kerangka berpikir secara ilmiah, penulis dapat menerapkan ilmu Teknik Sipil, yakni perancangan bangunan serta tata ruang kota. 1.2.2. Tujuan Khusus 1. Menganalisa permasalahan kepadatan penduduk di Kota Surabaya. 2. Mempromosikan bangunan vertikal sebagai solusi hunian Kota Surabaya dalam rangka penghematan lahan serta memperbaiki kualitas hidup masyarakat. 3. Memberikan deskripsi bangunan vertikal yang dapat diterapkan sebagai solusi hunian di Kota Surabaya. 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penelitian ini, ruang lingkup mencakup area Kota Surabaya, yakni berdasarkan 5 wilayah admistratif, yaitu;

Transcript of Surabaya.docx

Page 1: Surabaya.docx

1.1. Judul Penelitian

Pengaruh dan Penerapan Bangunan Vertikal sebagai Solusi Hunian di Kota

Surabaya.

1.2. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah sebagai berikut, yaitu:

1.2.1. Tujuan Umum

Dengan menggunakkan kerangka berpikir secara ilmiah, penulis dapat menerapkan ilmu

Teknik Sipil, yakni perancangan bangunan serta tata ruang kota.

1.2.2. Tujuan Khusus

1. Menganalisa permasalahan kepadatan penduduk di Kota Surabaya.

2. Mempromosikan bangunan vertikal sebagai solusi hunian Kota Surabaya dalam

rangka penghematan lahan serta memperbaiki kualitas hidup masyarakat.

3. Memberikan deskripsi bangunan vertikal yang dapat diterapkan sebagai solusi hunian

di Kota Surabaya.

1.3. Ruang Lingkup Pembahasan

Dalam penelitian ini, ruang lingkup mencakup area Kota Surabaya, yakni berdasarkan 5

wilayah admistratif, yaitu; Surabaya Pusat, Surabaya Timur, Surabaya Barat, Surabaya Utara

dan Surabaya Selatan. Bangunan vertikal yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah

bangunan yang disediakan bagi rumah untuk masyarakat Kota Surabaya, khususnya

masyarkat ekonomi menegah ke bawah.

Page 2: Surabaya.docx

1.4. Latar Belakang Penelitian

Surabaya merupakan kota terbesar di Provinsi Jawa Timur, sekaligus adalah ibukota

provinsi ini. Surabaya merupakan kota metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelah

Jakarta. Surabaya merupakan pusat perdagangan, industri, bisnis, serta pendidikan di Jawa

Timur. Secara geografis, Surabaya terletak pada 07˚09`00“ – 07˚21`00“ Lintang Selatan dan

112˚36`- 112˚54` Bujur Timur. Luas wilayah daratannya adalah 333,063 Km2 serta lautannya

sebesar 190,39 Km2. Menurut sensus penduduk tahun 2010, jumlah penduduk Surabaya

mencapai 2.765.908 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 8.304 jiwa per Km2

(Wikipedia, 2015).

Sebagai kota metropolitan serta merupakan pusat bisnis serta pendidikan, salah satu

masalah yang dihadapi Kota Surabaya adalah kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk

yang semakin tahun semakin meningkat ini telah memberikan dampak yang cukup

memprihatinkan bagi tiga unsur penting dalam masyarakat, yaitu; ekonomi, sosial dan

lingkungan. Sebagai salah satu kota besar, masyarakat Kota Surabaya menghadapi

permasalahan ekonomi dengan semakin bertambahnya tuntutan hidup masyarakat kota.

Dengan semakin meningkatnya tuntutan hidup, standard ekonomi mayarakat diharapkan pula

dapat diperbaiki, namun kenyataannya masih banyak warga miskin. Selain itu, permasalahn

sosial di masyarakat pun muncul dengan masih banyaknya warga miskin yang belum

memiliki tempat tinggal, jaminan kesehatan serta keleluasaan pendidikan. Hal ini tentu saja

berdampak pada lingkungan. Terjadi degradasi lingkungan akibat banyaknya sampah yang

dihasilkan masyarakat kota dalam jumlah yang cukup besar. Kepadatan penduduk yang

semakin meningkat di Kota Surabaya disebakan oleh berbagai faktor. Salah satu faktor

utama, yaitu adanya urbanisasi. Selain itu, faktor-faktor lain seperti meningkatnya angka

Page 3: Surabaya.docx

kelahiran, rendahnya angka kematian, pendidikan, bisnis serta pekerjaan juga memberikan

dampak bagi Kota Surabaya. Hal-hal ini tentu saja perlu menjadi perhatian khusus

pemerintah Kota Surabaya dalam meninjau ulang eksisting kota serta melakukan tata ulang

dan pengembangan dalam rangka perbaikan.

Masalah kepadatan penduduk mengakibatkan penyempitan lahan akibat digunakan

sebagai lahan pemukiman. Hal ini tentu saja perlu adanya kajian-kajian khusus dalam

mendirikan rumah di kota-kota besar mengingat keterbatasan lahan. Pemukiman padat dan

kumuh di Kota Surabaya semakin bertambah akibat keterbatasan lahan dan administrasi

perijinan, karenanya perlu ada solusi hunian bagi masyarakat Kota Surabaya dalam

mewujudkan lingkungan sehat dan bebas kumuh.

Dalam menciptakan lingkungan yang tertata dan sehat, salah satu solusi hunian yang

dapat dilakukan adalah dengan menerapkan bangunan vertikal. Bangunan vertikal tergolong

jauh lebih efisien dalam hal penggunaan lahan dibandingkan bangunan horisontal. Dalam

penelitian ini, penulis membahas mengenai urgensi bangunan vertikal sebagai solusi hunian

bagi masyarakat Kota Surabaya.

1.5. Rumusan Masalah

Berikut adalah rumusan masalah penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana pengaruh bangunan vertikal terhadap bagi masyarakat Kota Surabaya?

2. Bagaimana peran bangunan vertikal sebagai solusi hunian bagi masyarakat Kota

Surabaya, khususnya masyarakat ekonomi menengah ke bawah.?

3. Bangunan vertikal seperti apakah yang dapat diterapkan di Kota Surabaya sebagai

solusi hunian?

Page 4: Surabaya.docx

1.6. Manfaat Penelitian

Berikut adalah tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, yaitu:

4. Memaparkan secara rinci mengenai pengaruh adanya bangunan vertikal di Kota

Surabaya.

5. Mengetahui peran bangunan vertikal sebagai solusi hunian bagi masyarakat Kota

Surabaya, khususnya masyarakat ekonomi menengah ke bawah.

6. Memberikan deskripsi perencanaan bangunan vertikal sebagai solusi hunian di Kota

Surabaya.

1.7. Penduduk

Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:

Orang yang tinggal di daerah tersebut

Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang

yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan,

tetapi memilih tinggal di daerah lain.

Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati

wilayah geografi dan ruang tertentu.

Masalah-masalah kependudukan dipelajari dalam ilmu Demografi. Berbagai aspek

perilaku menusia dipelajari dalam sosiologi, ekonomi, dan geografi. Demografi banyak

digunakan dalam pemasaran, yang berhubungan erat dengan unit-unit ekonmi, seperti

pengecer hingga pelanggan potensial.

Kepadatan penduduk dihitung dengan membagi jumlah penduduk dengan luas area

dimana mereka tinggal. Negara-negara kecil biasanya memiliki kepadatan penduduk

Page 5: Surabaya.docx

tertinggi, di antaranya: Monako, Singapura, Vatikan, dan Malta. Di antara negara besar yang

memiliki kepadatan penduduk tinggi adalah Jepang dan Bangladesh.

1.8. Hipotesis

Bangunan vertikal dapat menjadi solusi hunian bagi masyarakat Kota Surabaya,

khusunya masyarakat ekonomi menengah ke bawah serta dapat menciptakan kondisi kota

yang lebih tertata dan bebas lingkungan kumuh. Rumah susun menjadi tipe bangunan

vertikal yang direkomendasikan oleh penulis sebagai solusi hunian tersebut.

1.9. Biaya Penelitian

Berikut ini adalah rancangan biaya penelitian berdasarkan tahapan dasar pengolahan data,

yaitu:

No Tahapan Biaya

1 Pengumpulan data Rp. 2.500.000,00

2 Analisa data Rp. 750.000,00

Total Rp. 3.250.000,00

1.10. Meteodologi

Untuk menyelesaikan penelitian ini, adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh adalah

sebagai berikut:

1. Melakukan pengumpulan data, baik data primer maupun data sekunder.

2. Melakukan analisa serta pengelompokan data

3. Mengkorelasikan hasil penelitian yang berupa data kuantitatif dan kualitatif dengan

hipotesis.

Page 6: Surabaya.docx

1.11. Penutup

Demikian proposal penelitian ini disusun sebagai tahap awal penelitian mengenai

Pengaruh dan Penerapan Bangunan Vertikal sebagai Solusi Hunian di Kota Surabaya.

Penulis berharap proposal ini dapat mencapai tujuan yang dicapai serta memberikan manfaat.

Joshua Fredrick Wesley Titaley

12410021

Senin,6 April 2015