Surabaya.docx
-
Upload
joshua-fredrick-wesley-titaley -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
Transcript of Surabaya.docx
1.1. Judul Penelitian
Pengaruh dan Penerapan Bangunan Vertikal sebagai Solusi Hunian di Kota
Surabaya.
1.2. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah sebagai berikut, yaitu:
1.2.1. Tujuan Umum
Dengan menggunakkan kerangka berpikir secara ilmiah, penulis dapat menerapkan ilmu
Teknik Sipil, yakni perancangan bangunan serta tata ruang kota.
1.2.2. Tujuan Khusus
1. Menganalisa permasalahan kepadatan penduduk di Kota Surabaya.
2. Mempromosikan bangunan vertikal sebagai solusi hunian Kota Surabaya dalam
rangka penghematan lahan serta memperbaiki kualitas hidup masyarakat.
3. Memberikan deskripsi bangunan vertikal yang dapat diterapkan sebagai solusi hunian
di Kota Surabaya.
1.3. Ruang Lingkup Pembahasan
Dalam penelitian ini, ruang lingkup mencakup area Kota Surabaya, yakni berdasarkan 5
wilayah admistratif, yaitu; Surabaya Pusat, Surabaya Timur, Surabaya Barat, Surabaya Utara
dan Surabaya Selatan. Bangunan vertikal yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah
bangunan yang disediakan bagi rumah untuk masyarakat Kota Surabaya, khususnya
masyarkat ekonomi menegah ke bawah.
1.4. Latar Belakang Penelitian
Surabaya merupakan kota terbesar di Provinsi Jawa Timur, sekaligus adalah ibukota
provinsi ini. Surabaya merupakan kota metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelah
Jakarta. Surabaya merupakan pusat perdagangan, industri, bisnis, serta pendidikan di Jawa
Timur. Secara geografis, Surabaya terletak pada 07˚09`00“ – 07˚21`00“ Lintang Selatan dan
112˚36`- 112˚54` Bujur Timur. Luas wilayah daratannya adalah 333,063 Km2 serta lautannya
sebesar 190,39 Km2. Menurut sensus penduduk tahun 2010, jumlah penduduk Surabaya
mencapai 2.765.908 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 8.304 jiwa per Km2
(Wikipedia, 2015).
Sebagai kota metropolitan serta merupakan pusat bisnis serta pendidikan, salah satu
masalah yang dihadapi Kota Surabaya adalah kepadatan penduduk. Kepadatan penduduk
yang semakin tahun semakin meningkat ini telah memberikan dampak yang cukup
memprihatinkan bagi tiga unsur penting dalam masyarakat, yaitu; ekonomi, sosial dan
lingkungan. Sebagai salah satu kota besar, masyarakat Kota Surabaya menghadapi
permasalahan ekonomi dengan semakin bertambahnya tuntutan hidup masyarakat kota.
Dengan semakin meningkatnya tuntutan hidup, standard ekonomi mayarakat diharapkan pula
dapat diperbaiki, namun kenyataannya masih banyak warga miskin. Selain itu, permasalahn
sosial di masyarakat pun muncul dengan masih banyaknya warga miskin yang belum
memiliki tempat tinggal, jaminan kesehatan serta keleluasaan pendidikan. Hal ini tentu saja
berdampak pada lingkungan. Terjadi degradasi lingkungan akibat banyaknya sampah yang
dihasilkan masyarakat kota dalam jumlah yang cukup besar. Kepadatan penduduk yang
semakin meningkat di Kota Surabaya disebakan oleh berbagai faktor. Salah satu faktor
utama, yaitu adanya urbanisasi. Selain itu, faktor-faktor lain seperti meningkatnya angka
kelahiran, rendahnya angka kematian, pendidikan, bisnis serta pekerjaan juga memberikan
dampak bagi Kota Surabaya. Hal-hal ini tentu saja perlu menjadi perhatian khusus
pemerintah Kota Surabaya dalam meninjau ulang eksisting kota serta melakukan tata ulang
dan pengembangan dalam rangka perbaikan.
Masalah kepadatan penduduk mengakibatkan penyempitan lahan akibat digunakan
sebagai lahan pemukiman. Hal ini tentu saja perlu adanya kajian-kajian khusus dalam
mendirikan rumah di kota-kota besar mengingat keterbatasan lahan. Pemukiman padat dan
kumuh di Kota Surabaya semakin bertambah akibat keterbatasan lahan dan administrasi
perijinan, karenanya perlu ada solusi hunian bagi masyarakat Kota Surabaya dalam
mewujudkan lingkungan sehat dan bebas kumuh.
Dalam menciptakan lingkungan yang tertata dan sehat, salah satu solusi hunian yang
dapat dilakukan adalah dengan menerapkan bangunan vertikal. Bangunan vertikal tergolong
jauh lebih efisien dalam hal penggunaan lahan dibandingkan bangunan horisontal. Dalam
penelitian ini, penulis membahas mengenai urgensi bangunan vertikal sebagai solusi hunian
bagi masyarakat Kota Surabaya.
1.5. Rumusan Masalah
Berikut adalah rumusan masalah penelitian ini, yaitu:
1. Bagaimana pengaruh bangunan vertikal terhadap bagi masyarakat Kota Surabaya?
2. Bagaimana peran bangunan vertikal sebagai solusi hunian bagi masyarakat Kota
Surabaya, khususnya masyarakat ekonomi menengah ke bawah.?
3. Bangunan vertikal seperti apakah yang dapat diterapkan di Kota Surabaya sebagai
solusi hunian?
1.6. Manfaat Penelitian
Berikut adalah tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, yaitu:
4. Memaparkan secara rinci mengenai pengaruh adanya bangunan vertikal di Kota
Surabaya.
5. Mengetahui peran bangunan vertikal sebagai solusi hunian bagi masyarakat Kota
Surabaya, khususnya masyarakat ekonomi menengah ke bawah.
6. Memberikan deskripsi perencanaan bangunan vertikal sebagai solusi hunian di Kota
Surabaya.
1.7. Penduduk
Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:
Orang yang tinggal di daerah tersebut
Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang
yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan,
tetapi memilih tinggal di daerah lain.
Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati
wilayah geografi dan ruang tertentu.
Masalah-masalah kependudukan dipelajari dalam ilmu Demografi. Berbagai aspek
perilaku menusia dipelajari dalam sosiologi, ekonomi, dan geografi. Demografi banyak
digunakan dalam pemasaran, yang berhubungan erat dengan unit-unit ekonmi, seperti
pengecer hingga pelanggan potensial.
Kepadatan penduduk dihitung dengan membagi jumlah penduduk dengan luas area
dimana mereka tinggal. Negara-negara kecil biasanya memiliki kepadatan penduduk
tertinggi, di antaranya: Monako, Singapura, Vatikan, dan Malta. Di antara negara besar yang
memiliki kepadatan penduduk tinggi adalah Jepang dan Bangladesh.
1.8. Hipotesis
Bangunan vertikal dapat menjadi solusi hunian bagi masyarakat Kota Surabaya,
khusunya masyarakat ekonomi menengah ke bawah serta dapat menciptakan kondisi kota
yang lebih tertata dan bebas lingkungan kumuh. Rumah susun menjadi tipe bangunan
vertikal yang direkomendasikan oleh penulis sebagai solusi hunian tersebut.
1.9. Biaya Penelitian
Berikut ini adalah rancangan biaya penelitian berdasarkan tahapan dasar pengolahan data,
yaitu:
No Tahapan Biaya
1 Pengumpulan data Rp. 2.500.000,00
2 Analisa data Rp. 750.000,00
Total Rp. 3.250.000,00
1.10. Meteodologi
Untuk menyelesaikan penelitian ini, adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh adalah
sebagai berikut:
1. Melakukan pengumpulan data, baik data primer maupun data sekunder.
2. Melakukan analisa serta pengelompokan data
3. Mengkorelasikan hasil penelitian yang berupa data kuantitatif dan kualitatif dengan
hipotesis.
1.11. Penutup
Demikian proposal penelitian ini disusun sebagai tahap awal penelitian mengenai
Pengaruh dan Penerapan Bangunan Vertikal sebagai Solusi Hunian di Kota Surabaya.
Penulis berharap proposal ini dapat mencapai tujuan yang dicapai serta memberikan manfaat.
Joshua Fredrick Wesley Titaley
12410021
Senin,6 April 2015