Snuffles Kelinci (Rhinitis)

2
‘Snuffles’ merupakan istilah yang umum diberikan pada penyakit infeksi pernafasan (Pasteurella multocida), kelinci dibiarkan terkena angin atau ditempatkan pada kondisi yang buruk ventilasi udaranya. Kelinci termasuk salah satu jenis binatang roden dimana kekebalan tubuhnya relatif buruk. Akibatnya sering mudah terinfeksi jamur atau infeksi protozoa sangat tinggi. Karena itulah kelinci sangat membutuhkan vitamin A dan E untuk mencegah kedua infeksi tersebut. Vitamin A sangat penting agar kesehatan mulut dan paru-paru terjaga. Sedangkan untuk meningkatkan daya tubuh kelinci juga membutuhkan vitamin E. Salahsatu karekter kelinci adalah hewan yang sering stress. Agar terhindar dari stress kelinci perlu vitamin C. Pemberian daunan mengandung vitamin C sangat penting terutama diberikan saat-saat menjelang kelahiran dan pada masa menyusui. Karena itu sangat penting kita menambahkan beberapa buahan yang mengandung vitamin C secukupnya pada kelinci induk. Soal vitamin barangkali perlu kami tambahkan. Sebenarnya jenis roden seperti kelinci masalah vitamin tidak terlalu bermasalah, asalkan pemberian makanan stabil dan teratur secara baik. Kelinci hanya sering bermasalah dengan vitamin jika pemberian makanan buruk. Kekurangan air misalnya gampang membuat kelinci actor, akibatnya untuk mengobatinya kita harus memasok vitamin C. Jika air minum dan sayuran (layu) sudah sering diberikan, kelinci akan terhindar dari actor. Ini jika dilihat dari soal makanan. Perlu diketahui, stress kelinci act juga disebabkan dari actor non makanan, semisal ketidaknyamanan kandang atau ancaman kucing dan anjing. Kalsium Soal kekurangan kalsium pada kelinci sebenarnya jarang terjadi selama makanan terjaga baik. Kekurangan vitamin D yang menimpa kelinci kebanyakan disebabkan karena kurang rumput dan sayuran. Kelinci yang hanya rutin diberikan pakan pelet bisa sangat mungkin kekurangan vitamin D. Akibatnya, kelinci sering tertimpa penyakit kista ginjal turunan. (Faiz Manshur dalam Kabar Kelinci Indonesia)

description

penyakit Snuffles pada kelinci

Transcript of Snuffles Kelinci (Rhinitis)

Snuffles merupakan istilah yang umum diberikan pada penyakit infeksi pernafasan (Pasteurella multocida), kelinci dibiarkan terkena angin atau ditempatkan pada kondisi yang buruk ventilasi udaranya.Kelinci termasuk salah satu jenis binatang roden dimana kekebalan tubuhnya relatif buruk. Akibatnya sering mudah terinfeksi jamur atau infeksi protozoa sangat tinggi. Karena itulah kelinci sangat membutuhkan vitamin A dan E untuk mencegah kedua infeksi tersebut.

Vitamin A sangat penting agar kesehatan mulut dan paru-paru terjaga. Sedangkan untuk meningkatkan daya tubuh kelinci juga membutuhkan vitamin E.

Salahsatu karekter kelinci adalah hewan yang sering stress. Agar terhindar dari stress kelinci perlu vitamin C. Pemberian daunan mengandung vitamin C sangat penting terutama diberikan saat-saat menjelang kelahiran dan pada masa menyusui. Karena itu sangat penting kita menambahkan beberapa buahan yang mengandung vitamin C secukupnya pada kelinci induk.

Soal vitamin barangkali perlu kami tambahkan. Sebenarnya jenis roden seperti kelinci masalah vitamin tidak terlalu bermasalah, asalkan pemberian makanan stabil dan teratur secara baik. Kelinci hanya sering bermasalah dengan vitamin jika pemberian makanan buruk.

Kekurangan air misalnya gampang membuat kelinci actor, akibatnya untuk mengobatinya kita harus memasok vitamin C. Jika air minum dan sayuran (layu) sudah sering diberikan, kelinci akan terhindar dari actor. Ini jika dilihat dari soal makanan. Perlu diketahui, stress kelinci act juga disebabkan dari actor non makanan, semisal ketidaknyamanan kandang atau ancaman kucing dan anjing.

Kalsium

Soal kekurangan kalsium pada kelinci sebenarnya jarang terjadi selama makanan terjaga baik. Kekurangan vitamin D yang menimpa kelinci kebanyakan disebabkan karena kurang rumput dan sayuran. Kelinci yang hanya rutin diberikan pakan pelet bisa sangat mungkin kekurangan vitamin D. Akibatnya, kelinci sering tertimpa penyakit kista ginjal turunan. (Faiz Manshur dalam Kabar Kelinci Indonesia)

Pengendalian Penyakit Pada KelinciVentilasi, sanitasi dan observasi adalah tiga faktor yang paling penting yang terlibat dalam pengendalian penyakit.Kontrol tindakan harus menempuh sebelum terjadinya gejala klinis.Sebuah kelinci sakit tidak makan dan minum, lesu, memiliki tampilan kusam di mata, telah mantel rambut kasar dan umumnya unthrifty.Kelinci harus diperiksa dengan cermat setiap hari untuk tanda-tanda penyakit, terutama tanda-tanda nasal discharge atau diare.Semua kelinci sakit harus diisolasi dan Dokter Hewan harus didekati segera.

Rhinitis( snuffles or nasal catarrh) is an acute, subacute, or chronic inflammation of the mucous membranes of the air passages and lungs, induced primarily by Pasteurella , but Pseudomonas , Bordetella bronchiseptica , Staphylococcus , and Streptococcus have also been isolated. The initial sign is a thin, serous exudate from the nose and eyes that later becomes purulent. The fur on the inside of the front legs just above the paws may be matted and caked with dried exudate or this area may be clean with thinned fur as a result of pawing at the nose. Infected rabbits usually sneeze and cough. In general, snuffles occurs when the resistance of the rabbit is low. Recovered rabbits are likely carriers. Pneumonia can ensue.

Pasteurellosis (semacam infeksi pada darah) atau snuffles adalah penyakit yang sulit di sembuhkan pada kelinci dan di peroleh dari pet shop maupun kelinci yang terinfeksi. Penyakit ini bisa di kontrol tapi biasanya tidak bisa di hilangkan secara menyeluruh dengan menggunakan antibiotik seperti enrofloxacin (batryl). Makanan yang baik akan mengurangi kemungkinan gangguan pada perut, usus, dan saluran kencing. Dasar lantai kandang yang layak akan menhindari arthritis. Kotoran kelinci juga seharusnya di cek oleh dokter hewan untuk mendeteksi adanya coccidiosis (semacam penyakit parasit).