SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU … · 1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang...
Transcript of SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU … · 1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang...
-
SKRIPSI
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) PADA SISWA
KELAS IV MELALUI METODE PQ4R SD N 03 ISOREJO
KECAMATAN BUNGA MAYANG LAMPUNG UTARA
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Oleh:
Dwi Purwati
NPM.13105115
Jurusan :Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) METRO LAMPUNG
1439 H/ 2018M
-
ii
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) PADA SISWA
KELAS IV MELALUI METODE PQ4R SD N 03 ISOREJO
KECAMATAN BUNGA MAYANG LAMPUNG UTARA
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Diajukan untuk memenuhi Tugas dan memenuhi sebagian syarat memperoleh
gelar Strata Satu (S1)
Oleh:
DWI PURWATI
NPM. 13105115
Pembimbing I : Drs. Bukhari, M.Pd.
Pembimbing II : Nurul Afifah, M.Pd.I
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) METRO LAMPUNG
1439 H / 2018 M
-
iii
-
iv
KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jalan Ki. Hajar Dewantara Kampus 15A Iringmulyo Metro Timur Kota Metro Lampung 34111
Telp. (0725) 41507; Fax. (0725) 47296; Website: www.metrouniv.ac.id; E-mail: [email protected]
NOTA DINAS
Nomer :
Lampiran : 1 (Satu) Berkas
Hal : Pengajuan Munaqosyah
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Di Metro
Assalamualikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Setelah kami mengadakan pemeriksaan dan bimbingan seperlunya maka Skripsi
yang disusun oleh:
Nama : Dwi Purwati
NPM : 13105115
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Judul Skripsi :UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
ILMUPENGETAHUAN ALAM (IPA) PADA SISWA
KELAS IV MELALUI METODE PQ4R SD N 03
ISOREJOKECAMATAN BUNGA MAYANG LAMPUNG
UTARA TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Sudah kami setujui dan dapat di ajukan ke Fakultas untuk dimunaqosyahka.
Demikian harapan kami dan atas penerimaannya kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Pembimbing I
Drs. Bukhari, M. Pd
NIP. 19621015 198503 1 007
Metro, November 2017
Pembimbing II
Nurul Afifah, M.Pd.I
NIP. 19781222 201101 2 007
Mengetahui,
Ketua Jurusan PGMI
Nurul Afifah, M.Pd.I
http://www.metrouniv.ac.id/mailto:[email protected]
-
v
-
vi
ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) PADA SISWA
KELAS IV MELALUI METODE PQ4R SD N 03 ISOREJO
KECAMATAN BUNGA MAYANG LAMPUNG UTARA
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Oleh:
DWI PURWATI
Berdasarkan hasil prasurvei di kelas IV SD N 03 Isorejo Kecamatan
Bunga Mayang Lampung Utara diperoleh data bahwa masih rendahanya hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Hal tersebut terlihat dari nilai yang
menunjukan bahwa siswa yang belum tuntas mencapai 74%. Rendahnya hasil
belajar siswa dipicu karena kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran,
siswa malu untuk bertanya jika belum paham, dan kurang memahami apa yang
mereka baca sehingga mengakibatkan siswa belum tuntas dalam proses
pembelajaran.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan metode
PQ4R dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD N 03 Isorejo
kecamtan Bunga Mayang Lampung utara tahun pelajaran 2017/2018. Jenis
penilitaian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada kelas IV SD
N 03 Isorejo dengan jumlah Subjek 15 siswa. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini yaitu menggunakan dokumentasi, tes dan observasi. Indikator
keberhasilan dalam penelitian ini yaitu dari hasil belajar yang diperoleh siswa
mencapai nilai kriteria ketuntasan minimum (KKM) ≥ 60 sebesar 70%.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa ketuntasan hasil belajar
siswa pada siklus I diperoleh 40% dan pada siklus II mencapai 80%, peningkatan
nilai dari siklus I dan siklus II sebesar 40%. Dengan demikian, maka dapat
disimpulkan bahwa penerapan metode PQ4R dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV SD N 03 Isorejo kecamatan Bunga
Mayang Lampung Utara Tahun Pelajaran 2017/2018.
-
vii
-
viii
MOTTO
يَرب َكۡۡٱۡسمۡ ب ۡۡٱۡقَرأۡۡ نََۡخلََق١َۡۡۡخلََقۡۡٱلَّذ نَسَٰ ۡنَۡعلٍَقۡۡٱۡۡل ۡٱۡۡلَۡكَرمۡ َربَُّكۡوَۡۡٱۡقَرأ٢ۡۡۡۡم
نََۡۡعلَّم٤َۡۡۡٱۡلقَلَمۡ َعلََّمۡب ۡۡٱلَّذ ي٣ۡۡ نَسَٰ ٥ۡۡۡمۡيَۡعلَۡمَۡماۡلَۡۡٱۡۡل ۡ
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya1.
1 Qs Al-Alaq 1-5
-
ix
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah, dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan karunia dan hidayah-Nya, hasil study ini penulis persembahkan
sebagai ungkapan rasa hormat dan cinta kasihku kepada:
1. Ibunda (Sugiarti) dan Ayahanda (Sariman) Tercinta yang senantiasa
mencurahkan kasih sayangnya dan selalu mendo’akan demi keberhasilanku.
2. Kakakku (Jhun Harianto dan Diah Rahmawati) serta Adikku (Dian Rahmat
Dani) yang selalu mendoakanku, demi keberhasilanku dan selalu memberi
semangat.
3. Rekan-rekan PGMI angkatan 2013, yang selalu memberikan semangat.
4. Keluarga besar Racana Radin Intan II dan Putri Kandang Rarang.
5. Almamaterku IAIN Metro yang telah menghantarkanku ke pintu gerbang
keberhasilan.
-
x
-
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv
ABSTRAK ........................................................................................................ v
HALAMAN ORISINALITAS PENELITIAN ................................................ vii
HALAMAN MOTTO .................................................................................... viii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ ix
HALAMAN KATA PENGANTAR.................................................................. x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv
DAFTAR GRAFIK ......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 6
B. Indentifikasi Masalah ..................................................................... 6
C. Batasan Masalah ........................................................................... 6
D. Rumusan Masalah .......................................................................... 7
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................... 7
F. Penelitian yang Relevan ............................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................10
A. Hakikat Hasil Belajar ..................................................................10
1. Pengertian Hasil Belajar ........................................................10
2. Faktor – faktor yang Mempengaruhi hasil Belajar..................12
3. Indikator Keberhasilan Belajar ..............................................13
B. Hakikat Metode Pembelajaran PQ4R ............................................14
-
xii
1. Pengertian Metode Pembelajaran Cooperative Learning ........14
2. Prinsip-prinsip Cooperative Learning ....................................15
3. Pengertian Metode PQ4R ......................................................16
4. Langkah-langkah penggunaan metode PQ4R .........................17
5. Kelebihan Metode Pembelajaran PQ4R .................................20
6. Kekurangan Metode Pembelajaran PQ4R ..............................21
C. Hakikat Pembelajaran IPA ............................................................22
1. Pengertian Ilmu Pengetehuan Alam ........................................22
2. Tujuan Pembelajaran IPA .......................................................23
3. Ruang Lingkup Pembelajaran IPA ..........................................24
4. Materi Benda dan Sifatnya .....................................................25
D. Hipotesis Penelitian ......................................................................30
BAB III METODE PENELITIAN ...............................................................31
A. Definisi operasional variabel ........................................................31
B. Setting Penelitian ........................................................................32
C. Subjek Penelitian.........................................................................33
D. Prosedur Penelitian.......................................................................33
E. Teknik Pengumpulan Data ...........................................................37
F. Instrumen Penelitian ...................................................................39
G. Teknik Analisi Data ....................................................................40
H. Indikator Keberhasilan .................................................................41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 42
A. HASIL PENELITIAN ................................................................... 42
1. Deskripsi Lokasi Penelitian .................................................... 42
a. Sejarah Singkat Berdirinya SDN 03 Isorejo Bunga Mayang
b. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah SDN 03 Isorejo Bunga
Mayang ............................................................................ 43
c. Letak Geografis SDN 03 Isorejo Bunga Mayang ............... 43
d. Sarana dan Prasarana SDN 03 Isorejo Bunga Mayang ........ 44
-
xiii
e. Keadaan Guru, Karyawan, dan Siswa SDN 03 Isorejo Bunga
Mayang .............................................................................. 46
f. Struktur Organisasi SDN 03 Isorejo Bunga Mayang .......... 47
2. Deskripsi Data Hasil Penelitian ............................................... 48
a. Kondisi Awal ..................................................................... 48
b. Pelaksanaan Siklus I........................................................... 49
c. Pelaksanaan Siklus II ......................................................... 60
B. PEMBAHASAN ........................................................................... 70
1. Analisis Data Hasil Belajar siswa siklus I & II ........................... 70
BAB V PENUTUP ....................................................................................... 73
A. Kesimpulan .............................................................................. 73
B. Saran ......................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
-
xiv
DAFTAR TABEL
1. Indikator Pembelajaran IPA Kelas IV ................................................... 32
2. Keadaan Sarana Dan Prasarana SDN 03 Isorejo ................................... 44
3. Daftar Keadaan Guru Dan Karyawan SDN 03 Isorejo ........................... 46
4. Jumlah Siswa SDN 03 Isorejo Tahun 2017/2018 .................................. 47
5. Hasil Belajar Siswa Siklus I .................................................................. 57
6. Hasil Belajar Siswa Siklus II ................................................................. 68
7. Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA ......................................... 70
-
xv
DAFTAR GAMBAR
1. Perubahan Wujud Zat ........................................................................... 30
2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas ........................................................... 34
3. Denah Ruang Kelas SD N 03 Isorejo ..................................................... 45
4. Struktur Organisasi SD N 03 Isorejo ...................................................... 47
5. Siswa membuat Daftar Pertanyaan ........................................................ 54
6. Siswa Mereview materi pembelajaran ..................................................... 55
7. Siswa melaksanakan recite .................................................................... 67
-
xvi
DAFTAR GRAFIK
1. Hasil Belajar Siswa Kelas IV Siklus I ..................................................... 58
2. Hasil Belajar Siswa Kelas IV Siklus II................................................... 69
3. Hasil Belajar Siwa Siklus I dan II .......................................................... 71
4. Ketuntasan Hasil Belajar siswa .............................................................. 71
-
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Bimbingan Sikripsi ........................................................................ 75
2. Kartu Konsultasi Bimbingan Skripsi ...................................................... 76
3. Surat Keterangan Izin Research .............................................................. 78
4. Surat Tugas ............................................................................................. 79
5. Surat Balasan Izin Research ................................................................... 80
6. Surat Keterangan Research...................................................................... 81
7. Surat Keterangan Bebas Pustaka ............................................................. 82
8. Outline .................................................................................................... 84
9. Silabus ................................................................................................... 88
10. Kisi - Kisi Soal Siklus I ........................................................................... 91
11. Soal Tes Siklus I ..................................................................................... 92
12. RPP Siklus I ........................................................................................... 94
13. Lembar Observasi Mengajar Guru Siklus I ............................................ 102
14. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ............................... 106
15. Lembar Hasil Belajar Siswa Siklus I ..................................................... 110
16. Lampiran Tabel Kerja Siswa Siklus I ................................................... 111
17. Kisi - Kisi Soal Siklus II ....................................................................... 113
18. Soal Tes Siklus II .................................................................................. 114
19. RPP Siklus II ........................................................................................ 116
20. Lembar Observasi Mengajar Guru Siklus II .......................................... 125
21. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II .............................. 130
22. Lembar Hasil Belajar Siklus II .............................................................. 134
23. Lembar Tabel Kerja Siswa Siklus II ...................................................... 135
24. Foto Penelitian Tindakan Kelas ............................................................ 138
-
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu investasi jangka panjang yang
memerlukan usaha dan dana yang besar. Upaya peningkatan kualitas sumber
daya manusia merupakan tugas besar dan memerlukan waktu yang panjang.
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia harus melalui proses pendidikan
yang baik dan terarah yang diartikan sebagai proses pembelajaran.
Proses pembelajaran hingga saat ini masih menempatkan guru sebagai
pusat pembelajaran, dan siswa kurang memiliki akses yang cukup untuk
mengembangkan pola pikirnya. Suatu realita yang dijumpai sehari-hari di
kelas, ketika proses pembelajaran berlangsung nampak sebagian siswa yang
belum mengikuti proses pembelajaran tersebut dengan baik. Selama proses
pembelajaran guru belum memberdayakan seluruh potensi dirinya, sehingga
sebagian besar siswa belum mampu mengesuai kompetensi yang diperlukan
untuk mengikuti pelajaran khusus nya pada mata pelajaran IPA.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan hasil kegiatan manusia
berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam
sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah
antara lain penyelidikan dan pengujian gagasan-gagasan. Adapun proses
-
2
ilmiah yang dimaksud misalnya melalui pengamatan, eksperimen analisis
yang bersifat rasional.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berhubungan dengan
alam secara sistematis dan tidak hanya penguasaan konsep-konsep, fakta-
fakta, atau prinsip-prinsipnya saja namun merupakan suatu proses terhadap
penemuan.
Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan “makna alam dan berbagai
fenomena/perilaku yang dikemas menjadi sekumpilan teori maupun konsep
melalui serangkaian proses ilmiah yang dilakukan manusia”2.
Mata pelajaran IPA di Sekolah Dasar merupakan salah satu program
pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan rasa ingin tahu, sikap
positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi
antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat serta bertujuan untuk
menumbuhkan rasa mencintai dan menghargai Allah SWT. IPA juga tidak
sekedar tempat bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri. Pendidikan IPA
diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri
dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam
menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari (Depdiknas).
Hasil belajar merupakan “hasil yang diperoleh dari proses belajar-
mengajar yang ditandai dengan terjadinya perubahan tingkah laku pada orang
2I made Alit Mariana, Hakikat IPA dan Pendidikan IPA, (Bandung: PPPPTK IPA,
2009), h. 6.
-
3
tersebut. Misalnya orang yang tidak tahu menjadi orang tahu dan dari orang
yang tidak mengerti menjadi orang yang mengerti”3.
Hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang
kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajar melalui kegiatan
belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan
membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas
maupun individu.
Upaya untuk lebih meningkatkan hasil belajar siswa tidak terlepas dari
penggunaan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru. Penggunaan
metode pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan materi yang akan
diajarkan untuk mempermudah siswa dalam memahami materi tersebut.
Khususnya dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Dalam memperbaiki proses pembelajaran ini peranan guru sangat
penting, oleh karena itu guru diharapakan mampu mencari metode
pembelajaran yang tepat agar prestasi belajar siswa meningkat. Interaksi
belajar dan pembelajaran merupakan hal yang perlu mendapat perhatian guru
selama kegiatan pembelajara.
Dengan demikian siswa dapat belajar penuh keaktifan terutama
melibatkan proses mental siswa dalam situasi belajarnya. Pelaksanaan
3 Oemar Hamalik, Proses Belajar-Mengajar, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004), h. 30.
-
4
pembelajaran seperti inilah yang dikehendaki, karena siswa dapat belajar
dengan optimal.
Berdasarkan prasurvey melalui wawancara yang dilakukan pada
tanggal 09 Oktober 2017 diperoleh data yang diambil dari dokumentasi nilai
Mid semester ganjil adalah sebagai berikut: siswa yang memperoleh nilai >
60 dalam kategori tuntas mencakup 4 siswa dengan jumlah presentase 26 %,
sedangkan siswa yang mendapatkan nilai < 60 dalam kategori tidak tuntas
mencakup 11 siswa dengan presentase 74% dari keseluruhan jumlah 15
siswa.4
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan siswa yang belum
tuntas, bahwa “mereka kurang memahami materi pembelajaran IPA yang
diberikan dan penggunaan metode pembelajaran yang kurang bervariasi dan
kurangnya kreatifitas guru dalam menciptakan pembelajaran yang menarik
perhatian siswa, sehingga siswa merasa jenuh dan kurang memperhatikan
materi pembelajaran IPA”5.
Selain itu hasil wawancaran yang dilakukan dengan guru Mata
Pelajaran IPA “bahwa didalam proses pembelajaran IPA siswa kurang dapat
memahami materi pembelajaran dengan mudah, sulit untuk mengingat materi
yang di pelajari, menunjukan bahwa mereka tidak memahami tentang apa
yang mereka baca, hal tersebut berakibat pada hasil belajar yang kurang
4 Buku Daftar Nilai Ujian Tengah Semester IPA kelas IV SD Negeri 03 Isorejo Tahun
Pelajaran 2017/2018. 5Wawancara, Dian, 09 Oktober 2017
-
5
maksimal dan cenderung rendah serta tingkat ketuntasan hasil belajar yang
masih belum tercapai. Selain itu siswa terlihat kurang memperhatikan guru
saat menjelaskan dan keberanian siswa untuk bertanya kepada guru tentang
materi yang belum dipahami pada saat pembelajaran juga belum terlihat,
disebabkan siswa belum terlatih untuk membuat perntanyaan atau soal. Serta
siswa cenderung lebih asyik mengobrol dengan temannya”6.
Untuk mengatasi permasalahan yang ada, diperlukan suatu alternatif
metode pembelajaran yang tepat dan menarik. Salah satu metode
pembelajaran yang menarik menurut peneliti yang dapat diterapkan adalah
dengan menggunakan metode pembelajaran PQ4R dalam pembelajaran IPA,
hal ini bisa dilihat pada kelebihan yang dimiliki oleh metode PQ4R.
Penggunaan metode PQ4R diharapakan dapat mengatasi
permasalahan pembelajaran yang dialami oleh di SD N 03 isorejo kecamatan
Bunga Mayang, ini dilihat dari kelebihan atau keunggulan yang dimiliki
metode ini, kelebihannya diantaranya mendorong siswa mempelajari materi
lebih dalam dan mumencoba mempelajari seluruh materi, dengan cara
membuat dan menjawab pertanyaan yang mereka buat sendiri.
Metode PQ4R yaitu, suatu metode membaca yang digunakan untuk
membantu siswa berfikir kritis dan memanfaatkan daya ingat siswa yang
dapat membantu siswa memahami suatu bacaan materi pembelajaran
sehingga siswa terbiasa untuk membaca.
6Wawancara, Siti Muawanah, S. Pd., 09 Oktober 2017
-
6
Untuk itu, peneliti mencoba meningkatkan hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) Pada Siswa Kelas IV Melalui Metode PQ4R SD N
03 Isorejo Kecamatan Bunga Mayang Lampung Utara Tahun Pelajaran
2017/2018.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dideskripsikan
diatas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran IPA belum menggunakan Metode yang inovatif.
2. Rendahnya nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.
3. Rendahnya pemahaman siswa tehadap materi pembelajaran IPA
4. Siswa merasa jenuh pada saat pembelajaran
5. Siswa sulit untuk mengingat dan memahami materi pembelajaran.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi diatas maka peneliti membatasi ruang
lingkup yang akan diteliti yaitu Meningkatkan hasil belajar siswa mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada semester 1 dengan materi
pembelajaran “Benda dan Sifatnya” menggunakan metode PQ4R pada kelas
IV di SD N 03 Isorejo Kecamatan Bunga Mayang Lampung Utara Tahun
Pelajaran 2017/2018.
-
7
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah
secara umum yaitu: Apakah metode pembelajaran PQ4R dapat meningkatkan
Hasil belajar siswa kelas IV di SD N 03 Isorejo kecamatan Bunga Mayang,
Lampung Utara Tahun Pelajaran 2017/2018 ?
E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah maka tujuan penelitian yaitu
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV di SD
Negeri 03 Isorejo Kecamatan Bunga Mayang Lampung Utara Tahun
Pelajaran 2017/2018.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan agar bermanfaat:
1. Manfaat yang diperoleh bagi siswa:
a. Siswa lebih mudah untuk memahami materi.
b. Meningkatkan kemampuan siswa untuk bertanya dan menjawab
pertanyaan.
c. Meningkatkan hasil belajar IPA siswa terutama siswa kelas IV SD
Negeri 03 Isorejo.
2. Manfaat yang diperoleh bagi guru:
a. Sebagai motivasi untuk meningkatkan keterampilan untuk memilih
metode pembelajaran yang sesuai dan bervariasi.
-
8
b. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru agar memilih dan
menggunakan metode yang tepat dalam mendorong dan memberikan
pelayanan yang baik bagi peserta didik.
3. Manfaat yang diperoleh bagi sekolah:
a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sekolah dalam pembelajaran.
b. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di lingkungan SD
Negeri 03 Isorejo.
F. Penelitian Relevan
Nurman Yuniardi yang berjudul Penerapan Strategi PQ4R Untuk
Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas Va
SD Bojong Salaman 02 Semarang (2013). Berdasarkan penelitian tersebut
dapat disimpulkan bahwa: Setelah peneliti menerapkan Strategi PQ4R
keterampilan membaca pemahaman siswa kelas Va SD Bojong Salaman
02 Semarang meningkat, pada siklus I nilai terendah 20, nilai tertinggi 100,
rata-rata kelas 66,58, dan persentase ketuntasan klasikal 61,5%. Pada siklus II
nilai terendah 40, nilai tertinggi 100, nilai rata-rata kelas 72,16 dan persentase
ketuntasan klasikal naik menjadi 81,5%7.
Doni Prasetyo Wibowo yang berjudul Peningkatan Keterampilan
Membaca Pemahaman Melalui Strategi PQ4R dengan Media Visual Pada
Siswa Kelas Va SDN Purwoyoso 03 Kota Semarang (2013). Berdasarkan
7 Nurman Yuniardi, “Penerapan Strategi PQ4R Untuk Meningkatkan Keterampilan
Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas Va SD Bojong Salaman 02 Semarang 2013”, dalam
http://lib.unnes.ac.id/17535/1/1401409291.pdf di unduh pada 11 januari 2016.
http://lib.unnes.ac.id/17535/1/1401409291.pdf
-
9
penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa: penerapan strategi PQ4R
dengan media Visual dapat meningkatkan keterampilan membaca
pemahaman siswa kelas Va SDN Purwoyoso 03 kota Semarang dengan
presentase, pada siklus I, nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah 61,17
dengan persentase ketuntasan klasikal adalah 759%. Pada siklus II, nilai
rata-ratakelas yang diperoleh 83,82 dengan persentase ketuntasan hasil
membaca pemahaman klasikal sebesar 85,29% 8.
Persamaan dari dua penelitian tersebut ialah terletak pada
keinginan peneliti untuk tercapainya ketuntasan belajar pada siswa sekolah
dasar menggunakan metode PQ4R.
Perbedaan penelitian kedua tersebut dengan penelitian ini terletak
pada variabel terikatnya. Penelitian pertama variabel terikatnya adalah
keterampilan membaca pemahaman siswa, sedangkan pada penelitian ini
adalah hasil belajar siswa. Serta peneliti ingin lebih mengetahui efektivitas
metode PQ4R dalam meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA
kelas IV di SD Negeri 03 Isorejo kecamatan Bunga Mayang Lampung
Utara Tahun Pelajaran 2017/2018.
8 Doni Prasetyo Wibowo, “Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Melalui
Strategi PQ4R dengan Media Visual Pada Siswa Kelas Va SDN Purwoyoso 03 Kota Semarang
2013” dalam http://lib.unnes.ac.id/17656 /1/1401409399.pdf, diunduh pada 11 januari 2016.
http://lib.unnes.ac.id/17656%20/1/1401409399.pdf
-
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Hakikat Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa
dipisahkan satu sama lain. Belajar menunjuk pada apa yang harus
dilakukan seseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran. Selain itu
belajar adalah poses mendapatkan pengetahuan yang baru.
“Belajar adalah proses berpikir. Belajar berpikir menekankan
kepada proses mencari dan menemukan pengetahuna melalui interaksi
antara individu dengan lingkungan”9.
“Belajar adalah proses yang terus menerus, yang tidak pernah
berhenti dan terbatas pada dinding kelas”10.
Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat diambil suatu
pengertian bahwa belajar adalah merupakan proses yang meliputi proses
untuk memperoleh pengetahuan, pengalaman baru dan proses mengebubah
tingkah laku secara relatif menetap melalui interaksi yang dibangun
dengan lingkungan yang dilakukan secara terus menerus untuk mencapai
tujuan yang ingin dicapai.
Meningkatkan hasil belajar siswa merupakan bagian dari tujuan
pendidikan. Peningkatan hasil belajar secara berkelanjutan manandakan
bahwa proses pembelajaran sudah dilaksanakan dengan baik. Hasil dari
9 Wina sanjaya, strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), cetakan ke-10, h. 107. 10 Ibid., h.110
-
11
peningkatan itu ditunjukan melalui perolehan pengalaman belajar oleh
siswa, baik itu pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Hasil belajar
adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki seorang siswa setelah ia
melakukan proses pembelajaran.
“Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah
mempelajari materi, sehingga terjadi perubahan pada diri siswa itu
sendiri”11.
Hasil belajar merupakan perwujudan perilaku belajar yang
biasanya terlihat dalam perubahan, kebiasaan, keterampilan, sikap,
pengamatan dan kemampuan. Perolehan aspek-aspek perubahan
perilaku tersebut bergantung pada apa yang dipelajari. “Hasil belajar
adalah pola-pola perbuatan, nilai, pengertian, sikap-sikap, apresiasi,
dan keterampilan”12.
“Merujuk pada pemikiran Gagne hasil belajar berupa informasi
verbal, keterampilam intelektual, kognitif, keterampilan motorik serta
sikap. Sedangkan menurut bloom hasil belajar mencangkup
kemampuan kognitif,afektif, psikomotorik “13.
Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku sebagai akibat
dari proses belajar. Woordworth juga berpendapat bahwa hasil belajar
adalah kemampuan aktual yang diukur secara langsung.
11 Kasmawati,” Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA
Melalui Penggunaan Media Gambar di Kelas IV SD Inpres Banpres Posona”, Jurnal Kreatif
Tadulako Online, (Tadulako: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako), No,
4, h. 4. 12Ibid,. Muhammad Thobroni., h. 22 13Agus Suprijono, cooperatiive Learning, ( Yogjakarta: Pustaka Pelajar, 2012), h. 6
-
12
Hasil belajar inilah yang akhirnya akan mengetahui seberapa jauh
tujuan pendidikan dan pembelajaran telah tercapai14.
Adapun menurut Nana Sudjana “hasil belajar merupakan
kemampuan-kemampuan yang dimliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya”15.
Berdasarkan beberapa difinisi hasil belajar yang dikemukakan
diatas dapat diambil suatu pengertian Hasil belajar adalah hasil yang
dicapai siswa berupa perubahan nilai, perilaku, sikap tangkah laku,
kebiasaan serta keterampilan yang terjadi setelah mengikuti proses
belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan.
2. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Belajar merupakan suatu proses yang menimbulkan terjadinya
perubahan atau pembeharuan dalam tingkah laku, keberhasilan proses
pembelajaran tidak dapat tercapai begitusaja melainkan dapat
dipengaruhi faktor yang menunjang keberhasilan proses pembelajaran.
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran
diantaranya sebagai berikiut:
a. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam individu yang sedang belajar.
1) Faktor jasmaniah, seperti faktor kesehatan dan cacat tubuh. 2) Faktor psikologis, seperti intelegensi, perhatian, minat, bakat,
motif, kematangan dan kesiapan.
3) Faktor kelelahan, seperti kelelahan jasmani dan kelelahan rohani.
b. Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu.
14 Dirman, Cicih Juarsih, Penilaian dan Evaluasi, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2014),
h. 16. 15 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2011), h. 22.
-
13
Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar dikelompokkan
menjadi 3 faktor, yaitu faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor
masyarakat16.
Dari uraian diatas diketahui bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar adalah faktor intern dan faktor ekstern.
Faktor intern yaitu berkenaan dengan faktor yang ada dalam diri
siswa yang sedang belajar. Sedangkan faktor ekstern adalah segala
faktor yang ada diluar diri siswa yang sedang belajar.
Faktor ekstern juga berupa pengguna metode yang sesuai
dengan materi pembelajaran. Pengembilan metode yang sesuai dengan
materi pembelajaran akan membantu siswa untuk memahami materi.
3. Indikator Keberhasilan Belajar
Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dapat
dikatakan berhasil, jika bahan ajar dan tujuan pembelajaran dapat
tercapai dengan maksimal, yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses
belajar mengajar dianggap berhasil adalah sebagai berikut:
a. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individu maupun
secara kelompok.
b. Tujuan pembelajaran yang direncanakan tercapai oleh siswa, baik secara individu maupun secara kelompok17.
Setiap proses belajar mengajar akan menghasilkan hasil belajar
sesuai dengan tujuan dan tingkatannya, keberhasilan proses belajar
mengajar dibagi menjadi beberapa tingkatan.
16 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
2003), h. 54-72. 17 Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010),
h. 105.
-
14
Tingkatan keberhasilan tersebut antara lain :
a. Istimewa : jika seluruh bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa.
b. Baik sekali : jikla sebagian besar (76% - 99%) bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa.
c. Baik : jika bahan pelajaran yang di ajarkan hanya 60% sampai 75 persen dapat dikuasai oleh siswa.
d. Kurang : jika bahan pengajaran kurang dari 60% dikuasai
oleh siswa18.
Berdasarkan dari pernyataan di atas dapat diketahui mengenai
tingkat keberhasilan guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.
Hal ini memberikan kemudahan guru dalam menentukan langkah yang
harus dilakukan pada proses pembelajaran selanjutnya. Sehingga guru
harus paham.
B. Hakikat Metode Pembelajaran PQ4R
1. Pengertian Metode Cooperative Learning
Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas
meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang
lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru.
Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih
diarahkan oleh guru, di mana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-
pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang
dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang
dimaksud. Guru biasanya menetapkan bentuk ujian tertentu pada akhir
tugas.19
“kelompok kecil cooperative sebagai suasana pembelajaran
dimana para siswa saling berinteraksi dalam kelompok - kelompok
18 Ibid.., h. 105 19 Agus suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM,(Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2011), hal. 54-55
-
15
kecil untuk mengerjakan tugas akademik demi mencapai tujuan
bersama”.20
Dari definisi diatas secara jelas dapat diambil pengertian
bahwa pembelajaran cooperative learning adalah pembelajaran dengan
cara mengelompokkan siswa kedalam suatu kelompok kecil agar siswa
dapat bekerja sama dengan kemampuan maksimal yang mereka miliki
sehingga dapat merangsang siswa dalam mencapai prestasi belajar.
2. Prinsip-prinsip Pembelajaran Cooperative Learning
Terdapat empat prinsip dalam penggunaan metode pembelajaran
kooperatif:
a. Prinsip ketergantungan positif. Untuk terciptanya kelompok kerja yang efektif, setiap anggota kelompok masing – masing perlu
membagi tugas sesuai dengan tujuan kelompoknya, inilah hakikat
ketergantungan positif, artinya tugas kelompok tidak mungkin
diseleseikan manakala ada anggota kelompok yang tak
menyelesaikannya juga dan semuai ini memperlukan kerja sama
yang baik dari masing – masing anggota kelompok.
b. Tanggung jawab perorangan, (individual accountability). Setiap anggota harus memberikan yang terbaik untuk keberhasilan
kelompoknya. Guru harus memberikan penilaian terhadap individu
dan juga kelompok untuk mencapai hal tersebut.
c. Interaksi tatap muka (face to face promotion interaction), Pembelajaran kooperatif memberi ruang dan kesempatan yang luas
kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka saling
memberikan informasi dan saling membelajarkan.
d. Pertisipasi dan komunikasi (participation communication). Pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk dapat mampu
berpartisipasi aktif dan komunikasi. Kemampuan ini sangat penting
sebagai bekal mereka dalam masyarakat kelak.21
20 Miftahul Huda, Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur dan model Terapan,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), h. 29 21 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran…, hal.247
-
16
Dari prinsip-prinsip diatas saling keterkaitan menjadikan
pembelajaran yang menggunkan cooperatif akan membuat siswa
lebih bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran.
3. Pengertian Metode Pembelajaran PQ4R
Kegiatan belajar mengajar tidak bisa terlepas dari suatu
metode pembelajaran, metode yang tepat digunakan untuk kegiatan
belajar mengajar haruslah sesuai dengan materi dan tujuan
pembelajaran. Metode pembelajaran “cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan
belajar mengajar agar tujuan yang telah disusun tercapai secara
optimal”22.
Metode PQ4R(Previef Question Read Reflect Recit Review)
merupakan salah satu bagian dari strategi elaborasi yang membantu
pemindahan informasi baru dari memori jangka pendek ke memori
jangka panjang, dengan menambahkan perincian informasi baru
sehingga lebih bermakna dan membantu siswa mengingat apa yang
mereka baca23.
Menurut Atends menyatakan bahwa metode PQ4R merupakan
salah satu metode membaca yang digunakan untuk membantu siswa
memahami dan mengingatkan materi yang mereka baca. Jadi metode
PQ4R yaitu suatu metode membaca yang digunakan untuk membantu
siswa berpikir kritis dan memanfaatkan daya ingat siswa yang dapat
membantu siswa memahami suatu bacaan24.
Metode belajar PQ4R digunakan untuk membantu siswa
mengingat apa yang mereka baca, sedangkan secara arti kata P
singkatan dari preview (membaca selintas dengan cepat), Q adalah
question(bertanya), dan 4R singkatan dari read (membaca), reflecty
22Winasanjaya,Strategi Pembelajaran., h.145 23Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, h.149. 24 Evayulianti, Penerapan Metode PQ4R (Preview, Question, Read,Reflect, Recite,
Review ) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Di SD, skripisi 2013, h. 5.
-
17
(refleksi), recite (tanya jawab sendiri). review (mengulang secara
menyeluruh)25.
Berdasarkan definisi diatas, disimpulkan pengertian metode
PQ4R yaitu, suatu metode membaca yang digunakan untuk membantu
siswa berfikir kritis dan memanfaatkan daya ingat siswa yang dapat
membantu siswa memahami suatu bacaan. Metode PQ4R juga
merupakan pengajaran yang baik meliputi pengajaran siswa bagaimana
belajar, bagaimana mengingat, bagaimana berpikir dan bagaimana
memotivasi dirimereka sendiri untuk memperoleh hasil belajar yang
maksimal.
4. Langkah-Langkah Pengunaan Metode Pemblajaran PQ4R
Dalam menggunakan metode pembelajaran PQ4R terdapat
beberapa langkah yang harus dilakukan diantaranya menurut Trianto
langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penggunaan metode
PQ4R adalah sebagai berikut:
a. Preview Langkah pertama ini dimaksudkan agar siswa, membaca selintas
mengenai sub bab atau ringkasan materi sehingga siswa
memperoleh sedikit gambaran mengenai apa yang akan dipelajari.
b. Question Langkah kedua adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada diri
sendiri maka akan membuat dia membaca lebih hati-hati serta
seksama dan akan membantu mengingat apa yang dibaca dengan
baik.
25 Ahmad Khoirun Nasikhin, “Penerapan Strategi Belajar PQ4R Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Materi Alat Optik Di Siswa Kelas VII SMPN 1 Sumberrejo Bojonegoro”, Jurnal
Inovasi Pendidikan Fisik, (Surabaya: Universitas Negeri Surabaya), Vol.02/2013, h. 81.
-
18
c. Read Langkah ketiga adalah membaca karangan itu secara aktif, yakni
dengan cara pikiran siswa harus memberikan reaksi terhadap apa
yang dibacanya. Janganlah membuat catatan-catatan panjang.
Cobalah mencari jawaban terhadap semua pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan sebelumnya.
d. Reflect Langkah keempat yaitu Reflect bukanlah suatu langkah terpisah
dengan langkah ketiga (read), tetapi merupakan suatu komponen
esensial dari langkah ketiga tersebut. Selama membaca, siswa tidak
hanya cukup mengingat atau menghafal, tetapi cobalah untuk
memahami informasi yang dipresentasikan.
e. Recite Pada langkah kelima ini, siswa diminta untuk merenungkan
(mengingat) kembali informasi yang telah dipelajari dengan cara
membuat inti sari materi dari bacaan.
f. Review Pada langkah keenam ini siswa diminta untuk membaca catatan
singkat (intisari) yang telah dibuatnya, mengulang kembali seluruh
isi bacaan dan sekali lagi menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan26.
Sedangkan menurut Agus Suprijono dalam bukunya
cooperative learning terdapat langkah-langkah pelaksanaan metode
PQ4R yang harus dilakukan yaitu sebagai berikut:
a. Preview Langkah pertama dalam metode ini siswa di fokuskan untuk
menenukan ide- ide pokok yang dikembangkan dalam bahan
bacaan. Melalui preview siswa telah mempunyai gambar mengenai
hal yang dipelajarinya
b. Question Langkah kedua adalah siswa menyusun pertanyaan-pertanyaan yang
akan dicari jawabannya melalui proses membaca.
c. Read Langkah ketiga adalah membaca karangan itu secara aktif, yang
bertujuan untuk menemukan jawaban dari pertanyaan yang dibuat
sebelumnya.
d. Reflect Pada langkah keempat siswa tidak hanya membaca dan mengingat
materi yang ada dalam bacaan namun siswa diminta untuk
memahami materi dengan cara menghubungkan informasi yang
26 Ibid., Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, h.151-153.
-
19
telah diperoleh sebelumnya dengan informasi yang didapat dari
bahan bacaan
e. Recite Pada langkah kelima ini, siswa diminta untuk membuat inti sari dari
bahan bacaan dengan menggunakan daftar pertanyaan yang
disusun sebelumnya.
f. Review Pada langkah keenam ini siswa diminta untuk membaca catatan
singkat (intisari) yang telah dibuatnya, mengulang kembali seluruh
isi bacaan dan sekali lagi menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan27.
Sedangkan langkah-langkah yang dikembangkan Yunus
Abidin langkah-langkah penggunaan metode PQ4R adalah sebagai
berikut:
a. Siswa membaca sekilas wacana materi yang diberikan oleh guru. b. Siswa diminta untuk menyusun yang akan dicari jawabanya melaui
proses membaca.
c. Siswa membaca wacana dan mencari jawaban atas pertanyaan yang telah disusun sebelumnya.
d. Siswa mengembangkan pengetahuan baru diatas pengetahuan lama yang telah dimiliki.
e. Siswa mnceritakan kembali isi wacana dengan jawaban atas pertanyannya.
f. Meninjau kembali catatan yang hasilkan pada tahap menjawab
pertanyaan28.
Dalam melaksanakan penelitian ini peneliti menggunakan teori
yang dikembangkan oleh Agus Suprijono, ada enam langkah yang harus
dilakukan dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan
metode PQ4R yaitu sebagai berikut:
a. Preview Langkah pertama dalam metode ini siswa di fokuskan untuk
menenukan ide- ide pokok yang dikembangkan dalam bahan
bacaan. Melalui preview siswa telah mempunyai gambar mengenai
hal yang dipelajarinya
27 Agus Suprijono, cooperatif learning, (yogjakarta: pustaka Pelajar, 2012), h. 103 28 Yunus Abidin, Pembelajaran membaca Berbasis Pendidikan Karakter, ( Bandung:
Refika Aditama, 2012), h. 101.
-
20
b. Question Langkah kedua adalah siswa menyusun pertanyaan-pertanyaan yang
akan dicari jawabannya melalui proses membaca.
c. Read Langkah ketiga adalah membaca karangan itu secara aktif, yang
bertujuan untuk menemukan jawaban dari pertanyaan yang dibuat
sebelumnya.
d. Reflect Pada langkah keempat siswa tidak hanya membaca dan mengingat
materi yang ada dalam bacaan namun siswa diminta untuk
memahami materi dengan cara menghubungkan informasi yang
telah diperoleh sebelumnya dengan informasi yang didapat dari
bahan bacaan
e. Recite Pada langkah kelima ini, siswa diminta untuk membuat inti sari dari
bahan bacaan dengan menggunakan daftar pertanyaan yang
disusun sebelumnya.
f. Review Pada langkah keenam ini siswa diminta untuk membaca catatan
singkat (intisari) yang telah dibuatnya, mengulang kembali seluruh
isi bacaan dan sekali lagi menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan29.
5. Kelebihan Metode Pembelajaran PQ4R
Setiap metode pembelajaran memiliki kelebihan yang membuat
pembaca tertarik menggunakan metode dalam pelakasanaan proses
pembelajaran. Berikut adalah kelebihan yang dimiki metode
pembelajaran PQ4R:
a. Memahami susunan dan arah dari materi yang dipelajari, untuk menemukan dan menggunakan semua hal yang berhubungan
dengan informasi yang terdapat didalam bacaan.
b. Metode PQ4R membuat siswa mempelajari materi lebih dalam dan mendorong untuk mencoba mempelajari seluruh materi pada saat
itu juga.
c. Membuat dan menjawab pertanyaan sendiri berarti telah terjadi proses pengolahan materi yang dibaca menjadi lebih dalam dan
luas.
d. Mengulang kembali akan membuat suatu hubungan antara yang telah diketahui pembaca sebelumnya dengan informasi baru.
29 Agus Suprijono, cooperatif learning, (yogjakarta: pustaka Pelajar, 2012), h. 103
-
21
e. Melatih keterampilan siswa untuk membuat pertanyaan
f. Dapat membatu siswa untuk mengingat apa yang mereka baca30.
Berdasarkan keunggulan tersebut pembelajaran dengan metode
PQ4R ini akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam hal ini
peran guru sebagai fasilitator dan mediator sehingga pembelajaran
berjalan dengan maksimal.
6. Kekurangan Metode Pembelajaran PQ4R
Berikut adalah kekurangan metode pembelajaran PQ4R:
a. Tidak tepat diterapkan pada pengajaran pengetahuan yang bersifat prosedural seperti pengetahuan keterampilan.
b. Sangat sulit dilaksanakan jika sarana seperti buku siswa (buku paket) tidak tersedia di sekolah.
c. Tidak efektif di-laksanakan pada kelas dengan jumlah siswa yang telalu besar karena bimbingan guru tidak maksimal terutama dalam
merumuskan pertanyaan31.
Untuk mengatasai kekurangan metode pembelajaran PQ4R
dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Sarana seperti buku paket sebaiknya disediakan berdasarkan dari jumlah siswa masingmasing kelas, agar siswa tidak mengalami
kesulitan dalam melakukan kegiatan pembelajaran.
b. Dalam pelaksanaan metode PQ4R, apabila jumlah siswa terlalu besar sebaiknya guru melaksanakan pembelajaran dengan
melakukan team teaching (mengajar dengan berpasangan), agar
dapat lebih mudah dalam membimbing siswa ketika proses
pembelajaran berlangsung32.
30Mohamad Na’im “Kontribusi Metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite,
Review) dan Tingkat Motivasi Terhadap Hasil Belajar Mata Kuliah Pengantar IPS” Jurnal Ilmiah
PGSD ( Jember: FPIPS IKIP PGRI Jember), Vol. III/1 April 2011, h. 12. 31Tri Noviyanti, “Penerapan Pembelajaran Strategi Pq4r Dalam Peningkatan
Pembelajaran Ips Kelas V Sd Negeri Karangasem 02”, h. 3. 32 Ibid., Evayulianti, Penerapan Metode PQ4R (Preview, Question, Read,Reflect, Recite,
Review ) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Di SD, skripisi 2013, h. 5.
-
22
C. Hakikat Pembelajaran IPA
1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Ilmu pengetahuan Alam memegang peranan penting bagi
kehidupan manusia karena ilmu pngetahuan mempelajari kejadian
yang terjadi alam. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu
yang mempelajari fenomena alam yang faktual, baik berupa
kenyataan atau kejadian, dan hubungan sebab akibat.
Menurut Carin dan Sund, mendefinisikan IPA sebagai
pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku
umum, dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperim.
Merujuk pada definisi yang dikemukakan carin dan sund,
IPA memiliki empat unsur utama yaitu:
1) Sikap: IPA memunculkan rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab
akibat.
2) Proses: proses pemecahan masalah pada IPA memungkinkan adanya prosedur yang runtut dan
sistematis.
3) Produk: IPA menghasilkan berupa fakta, Prinsip, teori dan hukum.
4) Aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari33.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah Ilmu tentang dunia zat,
baik Makhluk hidup maupun benda mati yang diamati. Adapun
Wahyan mengatakan bahwa “IPA adalah suatu kumpulan teori yang
sistematik, dan dalam penggunaanya secara umum terbatas pada
gejala-gejala alam”34.
IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
33Ibid., h. 24 34Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), h.136
-
23
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-
prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan35.
Dari definisi diatas dapat diambil pengertian Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) adalah suatu kumpulan teori yang
tersusun secara sistematis terbatas mempelajari gejala-gejala alam
berupa makhluk hidup taupun benda mati yang di peroleh melalui
observasi dan eskperimen.
Pembelajaran IPA di SD adalah suatu program untuk
menanamkan dan mengembangkan pengetahuan keterampilan,
sikap dan nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai dan
menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPA memuat materi
Biologi, fisika dan kimia. Melalui mata pelajaran IPA, siswa
diarahkan untuk dapat mengerti tentang gejala-gejala alam.
Pembelajaran “IPA adalah interaksi antara komponen-
komponen pembelajaran dalam bentuk proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan yang berbentuk kompetensi yang telah
ditetapkan”36.
2. Tujuan Pembelajaran IPA
Mata Pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut:
a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkankeberadaan, keindahan dan keteraturan alam
ciptaan-Nya.
35 Bandan Standar Nasional Pendidikan (KTSP 2006) tentang Standar Isi Untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah (Jakarta: BSNP, 2006), h. 161. 36Ibid., Asih Widi Wisudawati, h.26
-
24
b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara
IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat.
d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.
e. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.
f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan37.
3. Ruang Lingkup Pembelajaran IPA
Ruang lingkup menjadi batasan dalam pembelajaran yang
disesuaikan dengan kondisi fisik dan psikologi siswa. Dengan
adanya batasan pembelajaran diharapkan pembelajaran yang
dilaksanakan tidak melebihi kemampuan yang miliki oleh siswa
Sekolah Dasar.
Ruang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi
aspek-aspek berikut:
1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.
2) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas.
3) Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana.
4) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan
benda-benda langit lainnya38.
Dalam ayat Al Qur’an dijelaskan tentang ruanglingkup
pembelajaran IPA. ۡۡإ نَّۡ تۡ ف يَۡخۡلق َوَٰ َمَٰ ۡوَۡۡٱلسَّ فۡ وَۡۡٱۡۡلَۡرض
يۡف يۡۡٱلَّت يۡف ۡلكۡ ٱلۡۡوَۡۡٱلنََّهارۡ وَۡۡٱلَّۡيلۡ ۡٱۡخت لََٰ ۡۡۡحرۡ ٱۡلبَۡتَۡجر ب َماۡيَنفَع َنۡۡٱّللَّ َۡوَمآۡأَنَزَلۡۡٱلنَّاسَۡ ۡۡٱلسََّمآءۡ م آٖءۡفَأَۡحيَاۡب ه نۡمَّ ۡف يدََۡمۡوت ۡبَعۡۡۡضَۡٱۡۡلَۡرۡم َهاَهاَۡوبَثَّ
ۡۡ يف ۡدَآبَّٖةَۡوتَۡصر نۡك ل ح ۡم يََٰ رۡ ۡٱلسََّحابۡ وَۡۡٱلر َسخَّ ۡٱۡۡلَۡرۡوَۡۡآءۡ ٱلسَّمَۡبَۡيَنۡۡٱۡلم ۡ ۡض ٖتۡل ١٦٤ۡۡقَۡوٖمۡيَۡعق ل وَنَۡۡلٓيََٰ
37 Ibid., Bandan Standar Nasional Pendidikan (KTSP 2006) tentang Standar Isi Untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. h. 162. 38 Ibid.,
-
25
Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih
bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut
membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang
Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia
hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di
bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan
yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat)
tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang
memikirka”39.
Maka dari penjelasan surat Al Baqarah: 164 Allah swt
menciptakan langit yang sangat indah dan bumi dengan segala
isinya sebagai tanda kebesaran Allah swt. Apa yang ada di dalam
bumi seperti tumbuhan, hewan, hutan, tambang, transportasi,
adanya pergantian siang dan malam dan diturunkanya hujan adalah
untuk manusia. Jadi kita harus merenungkan dan berfikir tentang
kejadian-kejadian alam dan apa yang kita temukan di bumi
maupun alam semesta ini. Sehingga membuat kita sadar, bahwa
semua itu adalah atas kehendak dan kebesaran Allah swt, dengan
itu dapat mempertebal iman kita kepada Allah swt.
4. Materi Benda dan sifatnya
a. Macam-macam Benda berdasarkan wujud dan sifatnya
Benda-benda di alam semesta ini dibagi menjadi tiga jenis,
yaitu benda padat, benda cair, dan benda gas. Setiap jenis
benda mempunyai sifat yang membedakannya dari jenis benda
39QS Al-Baqarah ayat 164
-
26
lain. Bahkan sesama benda padat pun mempunyai sifat yang
berbeda dari benda padat lain.
1) Benda Padat
Bentuk batu tetap seperti semula, tidak berubah. Batu
diletakkan di mana saja bentuknya akan tetap (tidak berubah).
a) Sifat-Sifat Benda
Balok kayu merupakan benda padat . Benda padat memiliki
sifat- sifat tertentu antara lain:
Memiliki massa
Menempati ruang
Bentuknya tetap
Volumenya tetap
2) Benda Cair
Bentuk air akan mengikuti benda yang ditempatinya.
َنۡ ٍۡ ۡٱۡلَمآءۡ َوَجعَۡلنَاۡم َۡشۡيٍءَۡحي ن وَنۡۡك لَّ ٣٠ۡأَفَََلۡي ۡؤم
Artinya: “Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang
hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman” 40.
Telah dijelaskan pada ayat tersebut bahwa sumber dari
kehidupan adalah air.
a) Sifat-Sifat Benda Cair
Bentuk berubah-ubah sesuai tempatnya
Isi (volumenya) tetap
40 QS Al-Anbiya: 30
-
27
Menempati ruang
Mempunyai berat
Mengalir ke tempat yang lebih rendah
Manusia memanfaatkan zat cair dalam kehidupan sehari-
hari berdasarkan sifat-sifat yang dimiliki zat cair tersebut
misalnya:
1) Zat cair mengalir ke tempat lebih rendah
Penerapan sifat zat cair yang mengalir ke tempat yang lebih
rendah antara lain dalam pembuatan tandon air. Tandon air
dibuat lebih tinggi agar air dalam tandon dapat mengalir. Selain
dalam pembuatan tandon, sifat zat cair ini juga diterapkan
dalam pembuatan lantai kamar mandi yang dibuat agak miring.
2) Permukaan yang tenang selalu mendatar
Permukaan zat cair yang tenang selalu mendatar di
manapun tempatnya dan apapun bentuk wadahnya. Sifat zat
cair yang selalu mendatar ini dimanfaatkan oleh pekerja
bangunan untuk mengukur kedataran suatu tempat.
3) Meresap melalui celah-celah kecil
Peristiwa meresapnya zat cair melalui celah-celah kecil
disebut kapilaritas. Penerapan sifat kapilaritas zat cair banyak
kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pada
kompor minyak. Kompor minyak dapat menyala karena
minyak tanah meresap pada sumbu kompor.
-
28
4) Melarutkan berbagai macam zat
3) Benda Gas
Benda gas tidak bisa dilihat, tetapi dapat diketahui dari
akibat yang ditimbulkan oleh benda gas tersebut. Benda yang
termasuk benda gas antara lain udara, uap bensindan gas elpiji
(LPG). Benda gas juga memiliki tekanan. Gas elpiji (LPG) dapat
kita rasakan dengan indra penciuman
a) Sifat-Sifat Benda Gas
Menempati ruang
Mempunyai tekanan
Volume (isi) tidak tetap
Memiliki berat.
b. Perubahan Wujud Benda
Perubahan wujud benda dipengaruhi oleh suhu tinggi
(panas) dan suhu rendah (dingin). Adapun perubahan wujud
benda yang disebabkan oleh panas, antara lain:
1) Mencair
Mencair adalah perubahan wujud benda padat menjadi cair.
Contoh:
Lilin yang meleleh saat dinyalakan.
Mentega mencair saat dipanaskan.
2) Menguap
-
29
Menguap adalah perubahan wujud benda cair menjadi
benda gas. Contohnya:
Bensin pada jerigen yang terbuka lama-lama habis.
Air yang didihkan
3) Menyublim
Menyublim adalah perubahan wujud benda padat menjadi
benda gas tanpa melalui proses mencair. Contohnya: kapur
barus di lemari lama-kelamaan akan habis.
Sedangkan perubahan wujud benda yang disebabkan oleh
dingin antara lain:
1) Membeku
Membeku adalah perubahan wujud benda cair menjadi
benda padat. Air dapat membeku jika mengalami perubahan
suhu yang sangat dingin. Contoh:
Air berubah menjadi es.
Cairan agar-agar menjadi beku.
Minyak goreng mengental.
2) Mengembu
Mengembun adalah perubahan wujud benda gas menjadi
benda cair. Contoh:
a. Titik-titik air pada dedaunan di pagi hari.
-
30
b. Titik-titik air pada luar gelas yang berisi es batu41.
Gambar 1
Perubahan Wujud zat
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah pembelajaran
dengan menggunakan metode PQ4R dapat meningkatkan hasil belajar
siswa mata pelajaran IPA kelas IV SD Negeri 03 Isorejo Kecamatan
Bunga Mayang Lampung Utara Tahun Pelajaran 2017/2018.
41 Ikhwan S. D. Ilmu pengetahuan Alama untuk SD/MI kelas IV, ( Jakarta: Pusat
Perbukuan Depertemen Pendidikan Nasional 2009) h. 69-74.
http://1.bp.blogspot.com/-_G5--L9LY9E/UCjZk_lDuSI/AAAAAAAADiA/sGajpXqksXc/s1600/1.jpg
-
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Definisi Operasional Variabel
Menurut Sumadi Suryabrata, definisi operasional adalah “definisi
yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati
(observasi)”42.
1. Variabel bebas
Variabel bebas adalah “variabel yang mempengaruhi atau menjadi
penyebab bagi variabel lain”43. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
Pengunaan Metode pembelajaran PQ4R. Untuk melihat pengaruh
penggunaan metode PQ4R dalam meningkatkan hasil belajar siswa dapat
dilihat dari keunggulan dari metode PQ4R yang dijadikan sebagai
indikator keberhasilan metode PQ4R dalam meningkatkan hasil belajar
siswa. Langkah – langkah penggunaan metode PQ4R adalah sebagai
berikut:
a. Preview Siswa diminta untuk menemukan ide pokok dalam bacaan.
b. Question: Setelah siswa membaca lalu membuat daftar pertanyaan.
c. Read: siswa membaca dan mencari jawaban terhadap semua
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sebelumnya.
d. Reflect: Siswa mencoba untuk memahami informasi yang diperoleh
dari bahan bacaan.
e. Recite: Siswa diminta untuk membuat inti sari dari bahan bacaan.
42Sumadisuryabrata, MetodologiPenelitian, (Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, 2008), h.
29 43IqbalHasan, AnalisisData PenelitianDenganStatistik, (Jakarta: BumiAksara, 2006), h.
13
-
32
f. Review: siswa diminta untuk mengulang kembali seluruh isi bacaan
dan sekali lagi menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
2. Variabel Terikat
“Variabel terikat adalah variabel yang di pengaruhi atau menjadi
akibat karena adanya variabel bebas”44. Berdasarkan pengertian tersebut
yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar siswa. Hasil belajar yang
dimaksud adalah pada tataran ranah kognitif siswa yang diperoleh
berdasarkan pretest dan posttest pada mata pelajaran IPA pada kompetisi
dasar 6.2, dapat dilihat pada lampiran 9.
Tabel. 1
Indikator pembelajaran IPA kelas IV
NO INDIKATOR PEMBELAJARAN IPA KELAS IV
Ranah
kognitf
1
Menyebutkan macam-macam wujud benda dan
sifatnya. C1
2
Menjelaskan perubahan wujud benda yang dapat
kembali ke wujud semula C2
3 Mengidentifikasi sifat bahan dan kegunaanya C1
4
Mengidentifikasi sifat bahan alat rumah tangga dengan
kegunaannya. C1
Sumber: Silabus Pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
kelas IV Semester 1 untuk Sekolah Dasar.
B. Setting Penelitian
Model penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom
Action Reseach).
PTK (Penelitian Tindakan Kelas) adalah proses pengkajian
masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dan upaya untuk
44 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Kualitatif, Kuantitatif Dan R&D,(
Bandung: Alafabeta, 2009), h. 68
-
33
memecahkannya dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana
dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari tindakan
tersebut.45
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa PTK adalah
penelitian yang dilakukan oleh guru yang bertujuan untuk memperbaiki
proses pembelajaran yang bertujan untuk meningkatkan hasil belajar siswa
mata pelajaran IPA yang akan dilakukan dikelas IV SD N 03 Isorejo
Kecamatan Bunga Mayang Lampung Utara.
C. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD N 03 Isorejo Kecamatan Bunga
Mayang Lampung Utara dengan subjek siswa kelas IV semester ganjil
Tahun Pelajaran 2017/2018 mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
dengan jumlah siswa sebanyak 15 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki
dan 6 siswa perempuan.
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Desain yang dikembangkan Kurt Lewin dan dimodifikasi oleh Suharsimi
Arikunto. Alasan digunakannya desain yang dikembangkan oleh
Suharsimi ini dikarenakan model ini mudah dipahami oleh peneliti dan
sesuai dengan penelitian.
Prosedur atau langkah-langkah penelitian yang dilakukan terbagi
dalam bentuk siklus kegiatan mengacu pada model yang diadobsi dari
hopkins dimana setiap siklus terdiri atas 4 kegiatan pokok yaitu kegiatan
perencanaan, tindakan, pelaksanaan observasi, dan refleksi. Pelaksanaan
45 Wina Sanjaya, penelitian pendidikan, Jakarta: Kencana, cet I h. 149.
-
34
tindakan adalah proses yang terjadi dalam suatu lingkaran yang terus-
menerus. “Adapun model yang dikembangkan oleh Arikunto sebagai
berikut”.46
Gambar 2
Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Tiap siklus terdiri dari empat tahap kegiatan yaitu tahap
perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan, dan tahap refleksi.
Adapun rincian dari alur tersebut adalah sebagai berikut
46 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 16.
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan Siklus I
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan Siklus II
Pengamatan
?
-
35
SIKLUS 1
1. Perencanaan tindakan
Pada tahap ini perencanaan, guru menyiapkan pembelajaran
seperti membuat rencana pembelajaran, dan alat-alat yang akan
digunakan dalam mengajar, seperti:
a. Mempersiapkan materi, sibus, dan RPP
b. Mempersiapkan sumber, bahan dan media pembelajaran.
c. Mempersiapkan perangkat evaluasi
2. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan penelitian ini dengan memberikan
pre-test yang bertujuan mengetahui taraf kepahaman siswa mengenai
bahan yang akan disajikan, penyajian materi, persentase, pemberian
tugas dan di akhir siklus dilakukan tes akhir (pos-tes) untuk
memperoleh penguasaan materi yang telah disampaikan. Gambaran
kesesuaian antara perencanaan tindakan dengan pelaksanaan maka
dilihat desain pembelajaran, suasana kelas, bagaimana aktivitas guru
dan siswa, perilaku belajar, dan penguasaan konsep dalam bentuk
belajar.
Pelaksanaan tindakan dalam kelas dilaksanakan oleh guru
setelah memahami perencanaan yang disusun. Adapun tujuan yang
ingin dicapai pada materi ini yaitu siswa dapat meningkatkan hasil
belajarnya. Berikut langkah-langkah yang dilakukan dalam tindakan
pembelajaran di kelas adalah sebagai berikut:
-
36
a. Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam,
memimpin do’a dan melakukan apersepsi
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
c. Guru memberikan bahan bacaan kepada siswa untuk dibaca.
d. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat pertanyaan
dari ide pokok yang ditemukan menggunakan kata apa, mengapa,
siapa dan bagaimana.
e. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk menjawab soal yang
mereka susun sebelumnya.
f. Guru meminta siswa membuat intisari seluruh pembahasan pada
pelajaran hari ini.
g. Guru meninta siswa menbaca intiasari yang telah dibuat.
h. Siswa mengecek kembali jawaban atas pertanyaan yang telah
mereka susun.
3. Pengamatan (Observasi)
Pengamatan (observasi) adalah kegiatan mengenali,
merekam dan mendokumentasikan segala sesuatu yang berkaitan
dengan pelaksanaan. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan
lembar pengamatan observasi yang telah disediakan setiap jam
pelajaran berlangsung.
4. Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan menganalisis, merenungi dan
membuat perbaikan berdasarkan pengamatan dan catatan lapangan.
-
37
Refleksi berguna untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan
kegagalan. Apabila telah tercapai target yang diinginkan maka siklus
tindakan dapat berhenti tetapi jika belum maka siklus tindakan di
lanjutkan ke siklus II dengan memperbaiki tindakan.
Siklus II
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus 1 maka dikembangkan
siklus II. Pada siklus II disajikan tahap- tahap yang sama pada siklus I
dengan melanjutkan materi pembelajaran yang sesuai dengan
kompetensi dasar atau lanjutan indikator.
Pada siklus II ini dilakukan untuk memperbaiki hal-hal yang
perlu diperbaiki dan dikembangkan dengan kriteria ketuntasan
minimal. Pada dasarnya siklus II ini untuk mengetahui apakah terjadi
perubahan setelah memperoleh tindakan pada siklus I. Proses
pelaksanaan tindakan perbaikan berupa analisis, pemaknaan,
penjelasam, penarikan kesimpulan dan tindak lanjut.
Peneliti tidak perlu melakukan pada siklus selanjutnya jika
hasil analisis data menunjukan peningkatan yang signifikan sesuai
dengan indikator keberhasilan peneliti yang telah ditetapkan.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengamatan dan pengumpulan data dilakukan dengan cara test
hasil belajar, observasi dan dokumentasi.
1. Test Hasil Belajar
-
38
Metode tes digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa baik
sebelum pembelajaran. Test adalah serentetan pertanyaan atau latihan
serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,
pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh
individu atau kelompok.
Tes hasil belajar digunakan untuk memperoleh data mengenai
kemajuan hasil belajar sehubungan dengan topik bahasan yang
menggunakan metode PQ4R. Dimana tes dilakukan diakhir siklus
dengan indikator pengetahuan (ranah kognitif).
Jenis tes yang peneliti pergunakan adalah tes dalam bentuk
uraian (essay examination), yaitu pertanyaan yang menuntut siswa
menjawabnya dalam bentuk menguraikan, menjelaskan,
mendiskusikan, membandingkan, memberi alasan, dengan
menggunakan kata-kata dan bahasa siswa sendiri. Dalam hal ini,
jawaban yang dintuntut dari siswa dibatasi pada aspek menguraikan
atau memberi alasan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa siswa
sendiri. Jenis tes uraian (essay examination) diatas peneliti pergunakan
karena mata pelajaran IPA termasuk rumpun mata pelajaran ilmu pasti
yang batasannya tegas, sehingga setiap item soal hanya mempunyai
satu kunci jawaban pada setiap siklus.
2. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
melalui pengamatan dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap
-
39
keadaan atau perilaku objek. Dalam pengertian psikologi, observasi
atau pengamatan meliputi kegitan pemusatan perhatian terhadap suatu
objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Observasi ini digunakan
untuk melihat penggunaan metode PQ4R dalam proses pembelajaran.
3. Dokumentasi
Suharsimi Arikunto menyatakan bahwa “dokumentasi yaitu
mencari data mengenai hal–hal atau variabel yang berupa catatan,
transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, agenda dan
sebagainya”.
Dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data tentang
profil sekolah,visi dan misi sekolah, denah lokasi, sarana prasarana,
data keadaan guru, data jumlah siswa serta nilai IPA siswa kelas IV
sebelum dan sesudah penggunaan metode PQ4R SD N 03 Isorejo
Kecamatan Bunga Mayang Lampung Utara.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang digunakan peneliti dalam
mengumpulkan data sesuai dengan masalah yang ada. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini berupa soal tes hasil belajar. Tes
instrumen pengumpulan data untuk mengukur kemampuan siswa dalam
aspek kognitif, atau tingkat penguasaan materi pembelajaran.
-
40
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
melalui data kualitatif dan data kuantitatif.
1. Analisis Kuantitatif
Analisis data dihitung dengan menggunakan rumus statistik
sederhana berikut ini:
a. Untuk menghitung nilai rata-rata Digunakan rumus:
n
XX
Keterangan:
X = Nilai rata-rata kelas
Σx = Jumlah nilai tes siswa
n = Jumlah siswa yang mengikuti tes47
b. Untuk menghitung persentase Digunakan rumus:
Y = 𝑅
𝑁
Keterangan:
Y = Persentase ketuntasan siswa
R = Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 60
N = Banyak siswa48.
2. Analisis Kualitatif
Analisis data kualitatif ini dilakukan untuk menguraikan data yang
diperoleh dari data yang diperoleh dari observasi dan dokumentasi.
Data yang terkumpul dari lembar observasi dianalisis kualitatif dan
disajikan dalam bentuk persentase (%).
Digunakan rumus :
47 M. Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Statistik, (Jakarta : Bumi Aksara, 2003), h. 72. 48 Ibid.,
-
41
100n
fP
Keterangan:
P = Angka prosentase
f = Jumlah jawaban/frekuensi yang sedang dicari prosentasenya
n = Banyaknya individu49
H. Indikator Keberhasilan Tindakan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah adanya
peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) dari siklus ke siklus, target yang ingin dicapai pada indikator ini
adalah peningkatan hasil belajar siswa:
1. Hasil belajar siswa meningkat pada setiap siklus
2. Peningkatan hasil belajar siswa ditandai dengan tercapainya kriteria
ketuntasan minimal (KKM) dengan nilai 60 mencapai 70%.
49Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pres, 2011), h. 43.
-
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
a. Sejarah Singkat Berdirinya SD Negeri 03 Isorejo Kecamatan Bunga
Mayang Kabupaten Lampung Utara
SD Negeri 03 Isorejo Kecamatan Bunga Mayang ini didirikan pada
tanggal 12 Mei 1984 yang terletak di Desa Isorejo Kecamatan Bunga
Mayang Kabupaten Lampung Utara. Jumlah rombel/ Kelas sebanyak 6
ruangan. Pada awal tahun berdirinya, Sekolah ini baru memiliki 8 orang
guru dan 1 Kepala Sekolah dan 1 penjaga. Sejak berdirinya SD N 03
Isorejo Kecamatan Bunga Mayang Lampung Utara kepala sekolah telah
berganti 5 kali. Adapun nama-nama yang pernah menjabat sebagai
kepala sekolah yang akan dijelaskan pada tabel berikut :
Tabel 1
Pergantian Kepemimpinan Kepala
SD N 03 Isorejo Kecamatan Bunga Mayang
No Nama Tahun
1 Tulo Suwardi, S.Pd 1984-2000
2 Susanto, S.Pd 2001-2005
3 Rosida, S.Pd 2005-2010
4 Burhanudin, S.Pd 2010-2015
5 Susanto, S.Pd 2015-sekarang.
-
43
b. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah
1) Visi
Berdasarkan dokumentasi profil SDN 03 Isorejo yang penulis
dapat di kantor, SDN 03 Isorejo mempunyai visi dan misi sebagai
berikut:
a) Terciptanya sekolah yang kondusif b) Unggul dalam bidang akademik c) Unggul dalam bidang non akademik
2) Misi Untuk mewujudkan visi tersebut, misi yang akan diemban oleh SDN
03 Isorejo adalah sebagai berikut:
a) Mewujudkan sekolah yang kondusif b) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan
efisien
c) Melaksanakan dan meningkatkan kualitas kegiatan keagamaan dan kebudayaan.
3) Tujuan Tujuan yang ingin dicapai oleh SDN 03 Isorejo yaitu:
a) Meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
b) Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang arah tujuannya mendidik dan membina watak dan akhlak serta budipekerti
peserta didik, sehingga berwawasan lua serta beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa50.
c. Letak Geografis SD Negeri 03 Isorejo Kecamatan Bunga Mayang
Lampung Utara
SDN 03 Isorejo Jln. Sukarosa, Dusun III Isorejo Kecamatan
Bunga Mayang Kabupaten Lampung Utara. dengan batas-batasnya
sebagai berikut:
50 Dokementasi, Sekolah Dasar Negeri 03 Isorejo Kecamatan Bunga Mayang Lampung Utara
Tahun Pelajaran 2017/2018.
-
44
1) Sebelah Timur, berbatasan dengan rumah penduduk
2) Sebelah barat, berbatasan dengan SMPN Satu Atap Isorejo
Kecamatan Bunga Mayang.
3) Sebelah utara, berbatasan dengan lapangan dan jalan desa
4) Sebelah selatan, berbatasan dengan perkebunan milik
penduduk
d. Sarana dan Prasarana serta Denah Lokasi SD Negeri 03 Isorejo
Kecamatan Bunga Mayang Kabupaten Lampung Utara
Sarana dan prasarana pendidikan yang ada di SD Negeri 03 Isorejo
sebagaimana terlihat dalam tabel dibawah ini :
Tabel 2
Keadaan Sarana dan Prasarana SDN 03 Isorejo
No Sarana dan Prasarana Jumlah Keadaan
1 Perpustakaan 1 Baik
2 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik
3 Ruang Guru 1 Baik
4 Ruang Kelas 6 Baik
5 Tempat Parkir 1 Baik
6 WC. Guru 1 Baik
7 WC. Siswa 3 Baik
8 Gudang 1 Baik
9 Lapangan Upacara 1 Baik
Sumber : Dokumentasi SDN 03 Isorejo
Dari berbagai ruangan tersebut telah dilengkapi dengan berbagai
jenis sarana sesuai dengan fungsinya masing-masing seperti kursi, meja
tulis, almari buku, penggaris, papan tulis, penghapus, meja dan jam
dinding.
-
45
Gambar 3
DENAH RUANG KELAS SD N 03 ISOREJO
KECAMATAN BUNGA MAYANG LAMPUNG UTARA
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
U
S
WC
Gerbang
sekolah
Gudang
Lapangan Upacara
Kel
as 4
K
elas
5
Kelas 2 Ruang KepSek
& Guru Kelas 3
Kel
as 6
Kelas 1
Parkir
Perp
ustak
aan
-
46
e. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa SD Negeri 03 Isorejo
Kecamatan Bunga Mayang
Dalam proses belajar mengajar di SD Negeri 03 Isorejo Kecamatan
Bunga Mayang tidak terlepas adanya tenaga pendidik serta dibantu oleh
pengelola administrasi, keadaan jumlah tenaga guru dan karyawan
sebanyak 11 orang dimana dengan jumlah tenaga guru dan karyawan
tersebut telah memenuhi kebutuhan personalia dalam melaksanakan
kegiatan pendidikan dan pengajaran. Selanjutnya tenaga guru dan
karyawan adalah sebagai berikut :
Tabel 3
Daftar Keadaan Guru dan Karyawan SD Negeri 03 Isorejo Kecamatan
Bunga Mayang Kabupaten Lampung Utara
No Nama Jabatan Mengajar
Kelas Ket
1 Adi Guna Barsiando Guru
Olahraga Kelas I-VI TT
2 Halimah, S. Pd Guru PAI Kelas I-VI PNS
3 Inang Maria Dewi S. Pd Guru Bahasa
Inggris TT
4 Poniman, S. Pd Guru Kelas Kelas V PNS
5 Rohmi, S. Pd Guru Kelas Kelas II PNS
6 Siswanto, S. Pd Guru Kelas Kelas VI PNS
7 Siti Muawanah, S. Pd Guru Kelas Kelas PNS
8 Soimah Guru Bahasa
Lampung Kelas I-VI TT
9 Sri Bandini, S. Pd Guru Kelas Kelas PNS
10 Susanto, S.Pd Kepala Sekolah
PNS
11 Tugini, S. Pd Guru Kelas Kelas IV PNS
12 Tri Wulan Indriani Guru Mapel Kelas I-VI TT
13 Giat
Penjaga
sekolah
Sumber : Dokumentasi SD Negeri 03 Isorejo
-
47
Siswa yang ada di SD Negeri 03 Isorejo Kecamtan Bunga
Mayang berjumlah 119 siswa dari kelas I sampai kelas VI, dengan
rincian pada tabel.
Tabel 4
Jumlah Siswa di SD Negeri 03 Isorejo Tahun 2017/2018
No Kelas Jumlah Siswa
Laki-laki Perempuan Jumlah
1 I 11 11 22
2 II 8 15 23
3 III 18 8 26
4 IV 9 6 15
5 V 6 7 13
6 VI 10 10 20
Jumlah 62 57 119
Sumber : Dokumentasi SD Negeri 03 Isorejo
f. Struktur Organisai SDN 03 Isorejo Kecamatan Bunga Mayang
Gambar 4.
Struktur Organisasi SD Negeri 03 Isorejo
Kepala Sekolah
Susanto, S.Pd
Wakil KepSek
Siswanto, S.Pd
Tata Usaha
Adiguna
Bendahara
Rohmi, S.Pd
Dewa Guru
Siswa
-
48
2. Deskripsi Data Hasil Penelitian
a. Kondisi Awal
Data awal kemampuan siswa dalam pembelajaran IPA dapat dilihat
dari hasil tes pratindakan dan hasil prasurvey pembelajaran IPA yang
dilakukan di kelas. Dari 15 siswa yang tercatat di kelas IV SDN 03
Isorejo, diperoleh data sebanyak 4 siswa mendapat nilai diatas atau sama
dengan 60, sedangkan 11 siswa mendapat nilai kurang dari 60. Nilai 60
merupakan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah
ditetapkan sekolah. Selain ketuntasan hasil belajar yang belum mencapai
KKM, siswa kelas IV mengalami kesulitan dalam memahami materi
pembelajaran, mengingat materi serta belum berani bertanya kepada
guru jika belum memahami materi pembelajaran, selain terkait dengan
materi paembelajaran siswa juga terkadang bosan atau kehilangan
konsentrasi dan semangat belaja dalam pelaksanaan pembelajaran, maka
guru dan peneliti bermaksud memperbaiki dan meningkatkan hasil
belajar IPA yang dirasa masih belum optimal yaitu dengan
menggunakan metode PQ4R.
Dengan berbekal data awal kemampuan siswa dalam pembelajaran
IPA yang telah diperoleh dari tes pratindakan dan hasil prasurvey
terhadap proses pembelajaran, disusunlah rencana perbaikan
pembelajaran sehingga nantinya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Melalui rencana perbaikan pembelajaran yang dilakukan diharapkan
siswa yang tadinya mengalami kesulitan dalam kegiatan pembelajaran
-
49
IPA dan pasif dalam mengikuti proses pembelajaran, dapat mengikuti
kegiatan pembelajaran dengan baik serta menjadi aktif dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran tersebut. Selain