SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU … · 1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang...

160
SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) PADA SISWA KELAS IV MELALUI METODE PQ4R SD N 03 ISOREJO KECAMATAN BUNGA MAYANG LAMPUNG UTARA TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Oleh: Dwi Purwati NPM.13105115 Jurusan :Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO LAMPUNG 1439 H/ 2018M

Transcript of SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU … · 1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang...

  • SKRIPSI

    UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

    ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) PADA SISWA

    KELAS IV MELALUI METODE PQ4R SD N 03 ISOREJO

    KECAMATAN BUNGA MAYANG LAMPUNG UTARA

    TAHUN PELAJARAN 2017/2018

    Oleh:

    Dwi Purwati

    NPM.13105115

    Jurusan :Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

    Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

    (IAIN) METRO LAMPUNG

    1439 H/ 2018M

  • ii

    UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

    ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) PADA SISWA

    KELAS IV MELALUI METODE PQ4R SD N 03 ISOREJO

    KECAMATAN BUNGA MAYANG LAMPUNG UTARA

    TAHUN PELAJARAN 2017/2018

    Diajukan untuk memenuhi Tugas dan memenuhi sebagian syarat memperoleh

    gelar Strata Satu (S1)

    Oleh:

    DWI PURWATI

    NPM. 13105115

    Pembimbing I : Drs. Bukhari, M.Pd.

    Pembimbing II : Nurul Afifah, M.Pd.I

    Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

    Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

    (IAIN) METRO LAMPUNG

    1439 H / 2018 M

  • iii

  • iv

    KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO

    FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jalan Ki. Hajar Dewantara Kampus 15A Iringmulyo Metro Timur Kota Metro Lampung 34111

    Telp. (0725) 41507; Fax. (0725) 47296; Website: www.metrouniv.ac.id; E-mail: [email protected]

    NOTA DINAS

    Nomer :

    Lampiran : 1 (Satu) Berkas

    Hal : Pengajuan Munaqosyah

    Kepada Yth.

    Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

    Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

    Di Metro

    Assalamualikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    Setelah kami mengadakan pemeriksaan dan bimbingan seperlunya maka Skripsi

    yang disusun oleh:

    Nama : Dwi Purwati

    NPM : 13105115

    Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

    Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

    Judul Skripsi :UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

    ILMUPENGETAHUAN ALAM (IPA) PADA SISWA

    KELAS IV MELALUI METODE PQ4R SD N 03

    ISOREJOKECAMATAN BUNGA MAYANG LAMPUNG

    UTARA TAHUN PELAJARAN 2017/2018

    Sudah kami setujui dan dapat di ajukan ke Fakultas untuk dimunaqosyahka.

    Demikian harapan kami dan atas penerimaannya kami ucapkan terima kasih.

    Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    Pembimbing I

    Drs. Bukhari, M. Pd

    NIP. 19621015 198503 1 007

    Metro, November 2017

    Pembimbing II

    Nurul Afifah, M.Pd.I

    NIP. 19781222 201101 2 007

    Mengetahui,

    Ketua Jurusan PGMI

    Nurul Afifah, M.Pd.I

    http://www.metrouniv.ac.id/mailto:[email protected]

  • v

  • vi

    ABSTRAK

    UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

    ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) PADA SISWA

    KELAS IV MELALUI METODE PQ4R SD N 03 ISOREJO

    KECAMATAN BUNGA MAYANG LAMPUNG UTARA

    TAHUN PELAJARAN 2017/2018

    Oleh:

    DWI PURWATI

    Berdasarkan hasil prasurvei di kelas IV SD N 03 Isorejo Kecamatan

    Bunga Mayang Lampung Utara diperoleh data bahwa masih rendahanya hasil

    belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Hal tersebut terlihat dari nilai yang

    menunjukan bahwa siswa yang belum tuntas mencapai 74%. Rendahnya hasil

    belajar siswa dipicu karena kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran,

    siswa malu untuk bertanya jika belum paham, dan kurang memahami apa yang

    mereka baca sehingga mengakibatkan siswa belum tuntas dalam proses

    pembelajaran.

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan metode

    PQ4R dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD N 03 Isorejo

    kecamtan Bunga Mayang Lampung utara tahun pelajaran 2017/2018. Jenis

    penilitaian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada kelas IV SD

    N 03 Isorejo dengan jumlah Subjek 15 siswa. Teknik pengumpulan data dalam

    penelitian ini yaitu menggunakan dokumentasi, tes dan observasi. Indikator

    keberhasilan dalam penelitian ini yaitu dari hasil belajar yang diperoleh siswa

    mencapai nilai kriteria ketuntasan minimum (KKM) ≥ 60 sebesar 70%.

    Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa ketuntasan hasil belajar

    siswa pada siklus I diperoleh 40% dan pada siklus II mencapai 80%, peningkatan

    nilai dari siklus I dan siklus II sebesar 40%. Dengan demikian, maka dapat

    disimpulkan bahwa penerapan metode PQ4R dapat meningkatkan hasil belajar

    siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV SD N 03 Isorejo kecamatan Bunga

    Mayang Lampung Utara Tahun Pelajaran 2017/2018.

  • vii

  • viii

    MOTTO

    يَرب َكۡۡٱۡسمۡ ب ۡۡٱۡقَرأۡۡ نََۡخلََق١َۡۡۡخلََقۡۡٱلَّذ نَسَٰ ۡنَۡعلٍَقۡۡٱۡۡل ۡٱۡۡلَۡكَرمۡ َربَُّكۡوَۡۡٱۡقَرأ٢ۡۡۡۡم

    نََۡۡعلَّم٤َۡۡۡٱۡلقَلَمۡ َعلََّمۡب ۡۡٱلَّذ ي٣ۡۡ نَسَٰ ٥ۡۡۡمۡيَۡعلَۡمَۡماۡلَۡۡٱۡۡل ۡ

    1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan

    2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

    3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah

    4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam

    5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya1.

    1 Qs Al-Alaq 1-5

  • ix

    PERSEMBAHAN

    Alhamdulillah, dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT yang telah

    melimpahkan karunia dan hidayah-Nya, hasil study ini penulis persembahkan

    sebagai ungkapan rasa hormat dan cinta kasihku kepada:

    1. Ibunda (Sugiarti) dan Ayahanda (Sariman) Tercinta yang senantiasa

    mencurahkan kasih sayangnya dan selalu mendo’akan demi keberhasilanku.

    2. Kakakku (Jhun Harianto dan Diah Rahmawati) serta Adikku (Dian Rahmat

    Dani) yang selalu mendoakanku, demi keberhasilanku dan selalu memberi

    semangat.

    3. Rekan-rekan PGMI angkatan 2013, yang selalu memberikan semangat.

    4. Keluarga besar Racana Radin Intan II dan Putri Kandang Rarang.

    5. Almamaterku IAIN Metro yang telah menghantarkanku ke pintu gerbang

    keberhasilan.

  • x

  • xi

    DAFTAR ISI

    HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i

    HALAMAN JUDUL ........................................................................................ ii

    HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii

    HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv

    ABSTRAK ........................................................................................................ v

    HALAMAN ORISINALITAS PENELITIAN ................................................ vii

    HALAMAN MOTTO .................................................................................... viii

    HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ ix

    HALAMAN KATA PENGANTAR.................................................................. x

    DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

    DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

    DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv

    DAFTAR GRAFIK ......................................................................................... xvi

    DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii

    BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

    A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 6

    B. Indentifikasi Masalah ..................................................................... 6

    C. Batasan Masalah ........................................................................... 6

    D. Rumusan Masalah .......................................................................... 7

    E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................... 7

    F. Penelitian yang Relevan ............................................................... 8

    BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................10

    A. Hakikat Hasil Belajar ..................................................................10

    1. Pengertian Hasil Belajar ........................................................10

    2. Faktor – faktor yang Mempengaruhi hasil Belajar..................12

    3. Indikator Keberhasilan Belajar ..............................................13

    B. Hakikat Metode Pembelajaran PQ4R ............................................14

  • xii

    1. Pengertian Metode Pembelajaran Cooperative Learning ........14

    2. Prinsip-prinsip Cooperative Learning ....................................15

    3. Pengertian Metode PQ4R ......................................................16

    4. Langkah-langkah penggunaan metode PQ4R .........................17

    5. Kelebihan Metode Pembelajaran PQ4R .................................20

    6. Kekurangan Metode Pembelajaran PQ4R ..............................21

    C. Hakikat Pembelajaran IPA ............................................................22

    1. Pengertian Ilmu Pengetehuan Alam ........................................22

    2. Tujuan Pembelajaran IPA .......................................................23

    3. Ruang Lingkup Pembelajaran IPA ..........................................24

    4. Materi Benda dan Sifatnya .....................................................25

    D. Hipotesis Penelitian ......................................................................30

    BAB III METODE PENELITIAN ...............................................................31

    A. Definisi operasional variabel ........................................................31

    B. Setting Penelitian ........................................................................32

    C. Subjek Penelitian.........................................................................33

    D. Prosedur Penelitian.......................................................................33

    E. Teknik Pengumpulan Data ...........................................................37

    F. Instrumen Penelitian ...................................................................39

    G. Teknik Analisi Data ....................................................................40

    H. Indikator Keberhasilan .................................................................41

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 42

    A. HASIL PENELITIAN ................................................................... 42

    1. Deskripsi Lokasi Penelitian .................................................... 42

    a. Sejarah Singkat Berdirinya SDN 03 Isorejo Bunga Mayang

    b. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah SDN 03 Isorejo Bunga

    Mayang ............................................................................ 43

    c. Letak Geografis SDN 03 Isorejo Bunga Mayang ............... 43

    d. Sarana dan Prasarana SDN 03 Isorejo Bunga Mayang ........ 44

  • xiii

    e. Keadaan Guru, Karyawan, dan Siswa SDN 03 Isorejo Bunga

    Mayang .............................................................................. 46

    f. Struktur Organisasi SDN 03 Isorejo Bunga Mayang .......... 47

    2. Deskripsi Data Hasil Penelitian ............................................... 48

    a. Kondisi Awal ..................................................................... 48

    b. Pelaksanaan Siklus I........................................................... 49

    c. Pelaksanaan Siklus II ......................................................... 60

    B. PEMBAHASAN ........................................................................... 70

    1. Analisis Data Hasil Belajar siswa siklus I & II ........................... 70

    BAB V PENUTUP ....................................................................................... 73

    A. Kesimpulan .............................................................................. 73

    B. Saran ......................................................................................... 73

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  • xiv

    DAFTAR TABEL

    1. Indikator Pembelajaran IPA Kelas IV ................................................... 32

    2. Keadaan Sarana Dan Prasarana SDN 03 Isorejo ................................... 44

    3. Daftar Keadaan Guru Dan Karyawan SDN 03 Isorejo ........................... 46

    4. Jumlah Siswa SDN 03 Isorejo Tahun 2017/2018 .................................. 47

    5. Hasil Belajar Siswa Siklus I .................................................................. 57

    6. Hasil Belajar Siswa Siklus II ................................................................. 68

    7. Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA ......................................... 70

  • xv

    DAFTAR GAMBAR

    1. Perubahan Wujud Zat ........................................................................... 30

    2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas ........................................................... 34

    3. Denah Ruang Kelas SD N 03 Isorejo ..................................................... 45

    4. Struktur Organisasi SD N 03 Isorejo ...................................................... 47

    5. Siswa membuat Daftar Pertanyaan ........................................................ 54

    6. Siswa Mereview materi pembelajaran ..................................................... 55

    7. Siswa melaksanakan recite .................................................................... 67

  • xvi

    DAFTAR GRAFIK

    1. Hasil Belajar Siswa Kelas IV Siklus I ..................................................... 58

    2. Hasil Belajar Siswa Kelas IV Siklus II................................................... 69

    3. Hasil Belajar Siwa Siklus I dan II .......................................................... 71

    4. Ketuntasan Hasil Belajar siswa .............................................................. 71

  • xvii

    DAFTAR LAMPIRAN

    1. Surat Bimbingan Sikripsi ........................................................................ 75

    2. Kartu Konsultasi Bimbingan Skripsi ...................................................... 76

    3. Surat Keterangan Izin Research .............................................................. 78

    4. Surat Tugas ............................................................................................. 79

    5. Surat Balasan Izin Research ................................................................... 80

    6. Surat Keterangan Research...................................................................... 81

    7. Surat Keterangan Bebas Pustaka ............................................................. 82

    8. Outline .................................................................................................... 84

    9. Silabus ................................................................................................... 88

    10. Kisi - Kisi Soal Siklus I ........................................................................... 91

    11. Soal Tes Siklus I ..................................................................................... 92

    12. RPP Siklus I ........................................................................................... 94

    13. Lembar Observasi Mengajar Guru Siklus I ............................................ 102

    14. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ............................... 106

    15. Lembar Hasil Belajar Siswa Siklus I ..................................................... 110

    16. Lampiran Tabel Kerja Siswa Siklus I ................................................... 111

    17. Kisi - Kisi Soal Siklus II ....................................................................... 113

    18. Soal Tes Siklus II .................................................................................. 114

    19. RPP Siklus II ........................................................................................ 116

    20. Lembar Observasi Mengajar Guru Siklus II .......................................... 125

    21. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II .............................. 130

    22. Lembar Hasil Belajar Siklus II .............................................................. 134

    23. Lembar Tabel Kerja Siswa Siklus II ...................................................... 135

    24. Foto Penelitian Tindakan Kelas ............................................................ 138

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pendidikan merupakan suatu investasi jangka panjang yang

    memerlukan usaha dan dana yang besar. Upaya peningkatan kualitas sumber

    daya manusia merupakan tugas besar dan memerlukan waktu yang panjang.

    Meningkatkan kualitas sumber daya manusia harus melalui proses pendidikan

    yang baik dan terarah yang diartikan sebagai proses pembelajaran.

    Proses pembelajaran hingga saat ini masih menempatkan guru sebagai

    pusat pembelajaran, dan siswa kurang memiliki akses yang cukup untuk

    mengembangkan pola pikirnya. Suatu realita yang dijumpai sehari-hari di

    kelas, ketika proses pembelajaran berlangsung nampak sebagian siswa yang

    belum mengikuti proses pembelajaran tersebut dengan baik. Selama proses

    pembelajaran guru belum memberdayakan seluruh potensi dirinya, sehingga

    sebagian besar siswa belum mampu mengesuai kompetensi yang diperlukan

    untuk mengikuti pelajaran khusus nya pada mata pelajaran IPA.

    Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan hasil kegiatan manusia

    berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam

    sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah

    antara lain penyelidikan dan pengujian gagasan-gagasan. Adapun proses

  • 2

    ilmiah yang dimaksud misalnya melalui pengamatan, eksperimen analisis

    yang bersifat rasional.

    Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berhubungan dengan

    alam secara sistematis dan tidak hanya penguasaan konsep-konsep, fakta-

    fakta, atau prinsip-prinsipnya saja namun merupakan suatu proses terhadap

    penemuan.

    Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan “makna alam dan berbagai

    fenomena/perilaku yang dikemas menjadi sekumpilan teori maupun konsep

    melalui serangkaian proses ilmiah yang dilakukan manusia”2.

    Mata pelajaran IPA di Sekolah Dasar merupakan salah satu program

    pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan rasa ingin tahu, sikap

    positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi

    antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat serta bertujuan untuk

    menumbuhkan rasa mencintai dan menghargai Allah SWT. IPA juga tidak

    sekedar tempat bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri. Pendidikan IPA

    diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri

    dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam

    menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari (Depdiknas).

    Hasil belajar merupakan “hasil yang diperoleh dari proses belajar-

    mengajar yang ditandai dengan terjadinya perubahan tingkah laku pada orang

    2I made Alit Mariana, Hakikat IPA dan Pendidikan IPA, (Bandung: PPPPTK IPA,

    2009), h. 6.

  • 3

    tersebut. Misalnya orang yang tidak tahu menjadi orang tahu dan dari orang

    yang tidak mengerti menjadi orang yang mengerti”3.

    Hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang

    kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajar melalui kegiatan

    belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan

    membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas

    maupun individu.

    Upaya untuk lebih meningkatkan hasil belajar siswa tidak terlepas dari

    penggunaan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru. Penggunaan

    metode pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan materi yang akan

    diajarkan untuk mempermudah siswa dalam memahami materi tersebut.

    Khususnya dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

    Dalam memperbaiki proses pembelajaran ini peranan guru sangat

    penting, oleh karena itu guru diharapakan mampu mencari metode

    pembelajaran yang tepat agar prestasi belajar siswa meningkat. Interaksi

    belajar dan pembelajaran merupakan hal yang perlu mendapat perhatian guru

    selama kegiatan pembelajara.

    Dengan demikian siswa dapat belajar penuh keaktifan terutama

    melibatkan proses mental siswa dalam situasi belajarnya. Pelaksanaan

    3 Oemar Hamalik, Proses Belajar-Mengajar, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004), h. 30.

  • 4

    pembelajaran seperti inilah yang dikehendaki, karena siswa dapat belajar

    dengan optimal.

    Berdasarkan prasurvey melalui wawancara yang dilakukan pada

    tanggal 09 Oktober 2017 diperoleh data yang diambil dari dokumentasi nilai

    Mid semester ganjil adalah sebagai berikut: siswa yang memperoleh nilai >

    60 dalam kategori tuntas mencakup 4 siswa dengan jumlah presentase 26 %,

    sedangkan siswa yang mendapatkan nilai < 60 dalam kategori tidak tuntas

    mencakup 11 siswa dengan presentase 74% dari keseluruhan jumlah 15

    siswa.4

    Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan siswa yang belum

    tuntas, bahwa “mereka kurang memahami materi pembelajaran IPA yang

    diberikan dan penggunaan metode pembelajaran yang kurang bervariasi dan

    kurangnya kreatifitas guru dalam menciptakan pembelajaran yang menarik

    perhatian siswa, sehingga siswa merasa jenuh dan kurang memperhatikan

    materi pembelajaran IPA”5.

    Selain itu hasil wawancaran yang dilakukan dengan guru Mata

    Pelajaran IPA “bahwa didalam proses pembelajaran IPA siswa kurang dapat

    memahami materi pembelajaran dengan mudah, sulit untuk mengingat materi

    yang di pelajari, menunjukan bahwa mereka tidak memahami tentang apa

    yang mereka baca, hal tersebut berakibat pada hasil belajar yang kurang

    4 Buku Daftar Nilai Ujian Tengah Semester IPA kelas IV SD Negeri 03 Isorejo Tahun

    Pelajaran 2017/2018. 5Wawancara, Dian, 09 Oktober 2017

  • 5

    maksimal dan cenderung rendah serta tingkat ketuntasan hasil belajar yang

    masih belum tercapai. Selain itu siswa terlihat kurang memperhatikan guru

    saat menjelaskan dan keberanian siswa untuk bertanya kepada guru tentang

    materi yang belum dipahami pada saat pembelajaran juga belum terlihat,

    disebabkan siswa belum terlatih untuk membuat perntanyaan atau soal. Serta

    siswa cenderung lebih asyik mengobrol dengan temannya”6.

    Untuk mengatasi permasalahan yang ada, diperlukan suatu alternatif

    metode pembelajaran yang tepat dan menarik. Salah satu metode

    pembelajaran yang menarik menurut peneliti yang dapat diterapkan adalah

    dengan menggunakan metode pembelajaran PQ4R dalam pembelajaran IPA,

    hal ini bisa dilihat pada kelebihan yang dimiliki oleh metode PQ4R.

    Penggunaan metode PQ4R diharapakan dapat mengatasi

    permasalahan pembelajaran yang dialami oleh di SD N 03 isorejo kecamatan

    Bunga Mayang, ini dilihat dari kelebihan atau keunggulan yang dimiliki

    metode ini, kelebihannya diantaranya mendorong siswa mempelajari materi

    lebih dalam dan mumencoba mempelajari seluruh materi, dengan cara

    membuat dan menjawab pertanyaan yang mereka buat sendiri.

    Metode PQ4R yaitu, suatu metode membaca yang digunakan untuk

    membantu siswa berfikir kritis dan memanfaatkan daya ingat siswa yang

    dapat membantu siswa memahami suatu bacaan materi pembelajaran

    sehingga siswa terbiasa untuk membaca.

    6Wawancara, Siti Muawanah, S. Pd., 09 Oktober 2017

  • 6

    Untuk itu, peneliti mencoba meningkatkan hasil belajar Ilmu

    Pengetahuan Alam (IPA) Pada Siswa Kelas IV Melalui Metode PQ4R SD N

    03 Isorejo Kecamatan Bunga Mayang Lampung Utara Tahun Pelajaran

    2017/2018.

    B. Identifikasi Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dideskripsikan

    diatas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

    1. Pembelajaran IPA belum menggunakan Metode yang inovatif.

    2. Rendahnya nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.

    3. Rendahnya pemahaman siswa tehadap materi pembelajaran IPA

    4. Siswa merasa jenuh pada saat pembelajaran

    5. Siswa sulit untuk mengingat dan memahami materi pembelajaran.

    C. Batasan Masalah

    Berdasarkan identifikasi diatas maka peneliti membatasi ruang

    lingkup yang akan diteliti yaitu Meningkatkan hasil belajar siswa mata

    pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada semester 1 dengan materi

    pembelajaran “Benda dan Sifatnya” menggunakan metode PQ4R pada kelas

    IV di SD N 03 Isorejo Kecamatan Bunga Mayang Lampung Utara Tahun

    Pelajaran 2017/2018.

  • 7

    D. Rumusan Masalah

    Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah

    secara umum yaitu: Apakah metode pembelajaran PQ4R dapat meningkatkan

    Hasil belajar siswa kelas IV di SD N 03 Isorejo kecamatan Bunga Mayang,

    Lampung Utara Tahun Pelajaran 2017/2018 ?

    E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

    Sesuai dengan rumusan masalah maka tujuan penelitian yaitu

    meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV di SD

    Negeri 03 Isorejo Kecamatan Bunga Mayang Lampung Utara Tahun

    Pelajaran 2017/2018.

    Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan agar bermanfaat:

    1. Manfaat yang diperoleh bagi siswa:

    a. Siswa lebih mudah untuk memahami materi.

    b. Meningkatkan kemampuan siswa untuk bertanya dan menjawab

    pertanyaan.

    c. Meningkatkan hasil belajar IPA siswa terutama siswa kelas IV SD

    Negeri 03 Isorejo.

    2. Manfaat yang diperoleh bagi guru:

    a. Sebagai motivasi untuk meningkatkan keterampilan untuk memilih

    metode pembelajaran yang sesuai dan bervariasi.

  • 8

    b. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru agar memilih dan

    menggunakan metode yang tepat dalam mendorong dan memberikan

    pelayanan yang baik bagi peserta didik.

    3. Manfaat yang diperoleh bagi sekolah:

    a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sekolah dalam pembelajaran.

    b. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di lingkungan SD

    Negeri 03 Isorejo.

    F. Penelitian Relevan

    Nurman Yuniardi yang berjudul Penerapan Strategi PQ4R Untuk

    Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas Va

    SD Bojong Salaman 02 Semarang (2013). Berdasarkan penelitian tersebut

    dapat disimpulkan bahwa: Setelah peneliti menerapkan Strategi PQ4R

    keterampilan membaca pemahaman siswa kelas Va SD Bojong Salaman

    02 Semarang meningkat, pada siklus I nilai terendah 20, nilai tertinggi 100,

    rata-rata kelas 66,58, dan persentase ketuntasan klasikal 61,5%. Pada siklus II

    nilai terendah 40, nilai tertinggi 100, nilai rata-rata kelas 72,16 dan persentase

    ketuntasan klasikal naik menjadi 81,5%7.

    Doni Prasetyo Wibowo yang berjudul Peningkatan Keterampilan

    Membaca Pemahaman Melalui Strategi PQ4R dengan Media Visual Pada

    Siswa Kelas Va SDN Purwoyoso 03 Kota Semarang (2013). Berdasarkan

    7 Nurman Yuniardi, “Penerapan Strategi PQ4R Untuk Meningkatkan Keterampilan

    Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas Va SD Bojong Salaman 02 Semarang 2013”, dalam

    http://lib.unnes.ac.id/17535/1/1401409291.pdf di unduh pada 11 januari 2016.

    http://lib.unnes.ac.id/17535/1/1401409291.pdf

  • 9

    penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa: penerapan strategi PQ4R

    dengan media Visual dapat meningkatkan keterampilan membaca

    pemahaman siswa kelas Va SDN Purwoyoso 03 kota Semarang dengan

    presentase, pada siklus I, nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah 61,17

    dengan persentase ketuntasan klasikal adalah 759%. Pada siklus II, nilai

    rata-ratakelas yang diperoleh 83,82 dengan persentase ketuntasan hasil

    membaca pemahaman klasikal sebesar 85,29% 8.

    Persamaan dari dua penelitian tersebut ialah terletak pada

    keinginan peneliti untuk tercapainya ketuntasan belajar pada siswa sekolah

    dasar menggunakan metode PQ4R.

    Perbedaan penelitian kedua tersebut dengan penelitian ini terletak

    pada variabel terikatnya. Penelitian pertama variabel terikatnya adalah

    keterampilan membaca pemahaman siswa, sedangkan pada penelitian ini

    adalah hasil belajar siswa. Serta peneliti ingin lebih mengetahui efektivitas

    metode PQ4R dalam meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA

    kelas IV di SD Negeri 03 Isorejo kecamatan Bunga Mayang Lampung

    Utara Tahun Pelajaran 2017/2018.

    8 Doni Prasetyo Wibowo, “Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Melalui

    Strategi PQ4R dengan Media Visual Pada Siswa Kelas Va SDN Purwoyoso 03 Kota Semarang

    2013” dalam http://lib.unnes.ac.id/17656 /1/1401409399.pdf, diunduh pada 11 januari 2016.

    http://lib.unnes.ac.id/17656%20/1/1401409399.pdf

  • BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Hakikat Hasil Belajar

    1. Pengertian Hasil Belajar

    Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa

    dipisahkan satu sama lain. Belajar menunjuk pada apa yang harus

    dilakukan seseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran. Selain itu

    belajar adalah poses mendapatkan pengetahuan yang baru.

    “Belajar adalah proses berpikir. Belajar berpikir menekankan

    kepada proses mencari dan menemukan pengetahuna melalui interaksi

    antara individu dengan lingkungan”9.

    “Belajar adalah proses yang terus menerus, yang tidak pernah

    berhenti dan terbatas pada dinding kelas”10.

    Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat diambil suatu

    pengertian bahwa belajar adalah merupakan proses yang meliputi proses

    untuk memperoleh pengetahuan, pengalaman baru dan proses mengebubah

    tingkah laku secara relatif menetap melalui interaksi yang dibangun

    dengan lingkungan yang dilakukan secara terus menerus untuk mencapai

    tujuan yang ingin dicapai.

    Meningkatkan hasil belajar siswa merupakan bagian dari tujuan

    pendidikan. Peningkatan hasil belajar secara berkelanjutan manandakan

    bahwa proses pembelajaran sudah dilaksanakan dengan baik. Hasil dari

    9 Wina sanjaya, strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (

    Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), cetakan ke-10, h. 107. 10 Ibid., h.110

  • 11

    peningkatan itu ditunjukan melalui perolehan pengalaman belajar oleh

    siswa, baik itu pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Hasil belajar

    adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki seorang siswa setelah ia

    melakukan proses pembelajaran.

    “Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah

    mempelajari materi, sehingga terjadi perubahan pada diri siswa itu

    sendiri”11.

    Hasil belajar merupakan perwujudan perilaku belajar yang

    biasanya terlihat dalam perubahan, kebiasaan, keterampilan, sikap,

    pengamatan dan kemampuan. Perolehan aspek-aspek perubahan

    perilaku tersebut bergantung pada apa yang dipelajari. “Hasil belajar

    adalah pola-pola perbuatan, nilai, pengertian, sikap-sikap, apresiasi,

    dan keterampilan”12.

    “Merujuk pada pemikiran Gagne hasil belajar berupa informasi

    verbal, keterampilam intelektual, kognitif, keterampilan motorik serta

    sikap. Sedangkan menurut bloom hasil belajar mencangkup

    kemampuan kognitif,afektif, psikomotorik “13.

    Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku sebagai akibat

    dari proses belajar. Woordworth juga berpendapat bahwa hasil belajar

    adalah kemampuan aktual yang diukur secara langsung.

    11 Kasmawati,” Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA

    Melalui Penggunaan Media Gambar di Kelas IV SD Inpres Banpres Posona”, Jurnal Kreatif

    Tadulako Online, (Tadulako: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako), No,

    4, h. 4. 12Ibid,. Muhammad Thobroni., h. 22 13Agus Suprijono, cooperatiive Learning, ( Yogjakarta: Pustaka Pelajar, 2012), h. 6

  • 12

    Hasil belajar inilah yang akhirnya akan mengetahui seberapa jauh

    tujuan pendidikan dan pembelajaran telah tercapai14.

    Adapun menurut Nana Sudjana “hasil belajar merupakan

    kemampuan-kemampuan yang dimliki siswa setelah ia menerima

    pengalaman belajarnya”15.

    Berdasarkan beberapa difinisi hasil belajar yang dikemukakan

    diatas dapat diambil suatu pengertian Hasil belajar adalah hasil yang

    dicapai siswa berupa perubahan nilai, perilaku, sikap tangkah laku,

    kebiasaan serta keterampilan yang terjadi setelah mengikuti proses

    belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan.

    2. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

    Belajar merupakan suatu proses yang menimbulkan terjadinya

    perubahan atau pembeharuan dalam tingkah laku, keberhasilan proses

    pembelajaran tidak dapat tercapai begitusaja melainkan dapat

    dipengaruhi faktor yang menunjang keberhasilan proses pembelajaran.

    Faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran

    diantaranya sebagai berikiut:

    a. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam individu yang sedang belajar.

    1) Faktor jasmaniah, seperti faktor kesehatan dan cacat tubuh. 2) Faktor psikologis, seperti intelegensi, perhatian, minat, bakat,

    motif, kematangan dan kesiapan.

    3) Faktor kelelahan, seperti kelelahan jasmani dan kelelahan rohani.

    b. Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu.

    14 Dirman, Cicih Juarsih, Penilaian dan Evaluasi, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2014),

    h. 16. 15 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja

    Rosdakarya, 2011), h. 22.

  • 13

    Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar dikelompokkan

    menjadi 3 faktor, yaitu faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor

    masyarakat16.

    Dari uraian diatas diketahui bahwa faktor-faktor yang

    mempengaruhi hasil belajar adalah faktor intern dan faktor ekstern.

    Faktor intern yaitu berkenaan dengan faktor yang ada dalam diri

    siswa yang sedang belajar. Sedangkan faktor ekstern adalah segala

    faktor yang ada diluar diri siswa yang sedang belajar.

    Faktor ekstern juga berupa pengguna metode yang sesuai

    dengan materi pembelajaran. Pengembilan metode yang sesuai dengan

    materi pembelajaran akan membantu siswa untuk memahami materi.

    3. Indikator Keberhasilan Belajar

    Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dapat

    dikatakan berhasil, jika bahan ajar dan tujuan pembelajaran dapat

    tercapai dengan maksimal, yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses

    belajar mengajar dianggap berhasil adalah sebagai berikut:

    a. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individu maupun

    secara kelompok.

    b. Tujuan pembelajaran yang direncanakan tercapai oleh siswa, baik secara individu maupun secara kelompok17.

    Setiap proses belajar mengajar akan menghasilkan hasil belajar

    sesuai dengan tujuan dan tingkatannya, keberhasilan proses belajar

    mengajar dibagi menjadi beberapa tingkatan.

    16 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,

    2003), h. 54-72. 17 Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010),

    h. 105.

  • 14

    Tingkatan keberhasilan tersebut antara lain :

    a. Istimewa : jika seluruh bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa.

    b. Baik sekali : jikla sebagian besar (76% - 99%) bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa.

    c. Baik : jika bahan pelajaran yang di ajarkan hanya 60% sampai 75 persen dapat dikuasai oleh siswa.

    d. Kurang : jika bahan pengajaran kurang dari 60% dikuasai

    oleh siswa18.

    Berdasarkan dari pernyataan di atas dapat diketahui mengenai

    tingkat keberhasilan guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.

    Hal ini memberikan kemudahan guru dalam menentukan langkah yang

    harus dilakukan pada proses pembelajaran selanjutnya. Sehingga guru

    harus paham.

    B. Hakikat Metode Pembelajaran PQ4R

    1. Pengertian Metode Cooperative Learning

    Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas

    meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang

    lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru.

    Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih

    diarahkan oleh guru, di mana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-

    pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang

    dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang

    dimaksud. Guru biasanya menetapkan bentuk ujian tertentu pada akhir

    tugas.19

    “kelompok kecil cooperative sebagai suasana pembelajaran

    dimana para siswa saling berinteraksi dalam kelompok - kelompok

    18 Ibid.., h. 105 19 Agus suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM,(Yogyakarta:

    Pustaka Pelajar, 2011), hal. 54-55

  • 15

    kecil untuk mengerjakan tugas akademik demi mencapai tujuan

    bersama”.20

    Dari definisi diatas secara jelas dapat diambil pengertian

    bahwa pembelajaran cooperative learning adalah pembelajaran dengan

    cara mengelompokkan siswa kedalam suatu kelompok kecil agar siswa

    dapat bekerja sama dengan kemampuan maksimal yang mereka miliki

    sehingga dapat merangsang siswa dalam mencapai prestasi belajar.

    2. Prinsip-prinsip Pembelajaran Cooperative Learning

    Terdapat empat prinsip dalam penggunaan metode pembelajaran

    kooperatif:

    a. Prinsip ketergantungan positif. Untuk terciptanya kelompok kerja yang efektif, setiap anggota kelompok masing – masing perlu

    membagi tugas sesuai dengan tujuan kelompoknya, inilah hakikat

    ketergantungan positif, artinya tugas kelompok tidak mungkin

    diseleseikan manakala ada anggota kelompok yang tak

    menyelesaikannya juga dan semuai ini memperlukan kerja sama

    yang baik dari masing – masing anggota kelompok.

    b. Tanggung jawab perorangan, (individual accountability). Setiap anggota harus memberikan yang terbaik untuk keberhasilan

    kelompoknya. Guru harus memberikan penilaian terhadap individu

    dan juga kelompok untuk mencapai hal tersebut.

    c. Interaksi tatap muka (face to face promotion interaction), Pembelajaran kooperatif memberi ruang dan kesempatan yang luas

    kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka saling

    memberikan informasi dan saling membelajarkan.

    d. Pertisipasi dan komunikasi (participation communication). Pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk dapat mampu

    berpartisipasi aktif dan komunikasi. Kemampuan ini sangat penting

    sebagai bekal mereka dalam masyarakat kelak.21

    20 Miftahul Huda, Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur dan model Terapan,

    (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), h. 29 21 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran…, hal.247

  • 16

    Dari prinsip-prinsip diatas saling keterkaitan menjadikan

    pembelajaran yang menggunkan cooperatif akan membuat siswa

    lebih bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran.

    3. Pengertian Metode Pembelajaran PQ4R

    Kegiatan belajar mengajar tidak bisa terlepas dari suatu

    metode pembelajaran, metode yang tepat digunakan untuk kegiatan

    belajar mengajar haruslah sesuai dengan materi dan tujuan

    pembelajaran. Metode pembelajaran “cara yang digunakan untuk

    mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan

    belajar mengajar agar tujuan yang telah disusun tercapai secara

    optimal”22.

    Metode PQ4R(Previef Question Read Reflect Recit Review)

    merupakan salah satu bagian dari strategi elaborasi yang membantu

    pemindahan informasi baru dari memori jangka pendek ke memori

    jangka panjang, dengan menambahkan perincian informasi baru

    sehingga lebih bermakna dan membantu siswa mengingat apa yang

    mereka baca23.

    Menurut Atends menyatakan bahwa metode PQ4R merupakan

    salah satu metode membaca yang digunakan untuk membantu siswa

    memahami dan mengingatkan materi yang mereka baca. Jadi metode

    PQ4R yaitu suatu metode membaca yang digunakan untuk membantu

    siswa berpikir kritis dan memanfaatkan daya ingat siswa yang dapat

    membantu siswa memahami suatu bacaan24.

    Metode belajar PQ4R digunakan untuk membantu siswa

    mengingat apa yang mereka baca, sedangkan secara arti kata P

    singkatan dari preview (membaca selintas dengan cepat), Q adalah

    question(bertanya), dan 4R singkatan dari read (membaca), reflecty

    22Winasanjaya,Strategi Pembelajaran., h.145 23Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, h.149. 24 Evayulianti, Penerapan Metode PQ4R (Preview, Question, Read,Reflect, Recite,

    Review ) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

    Di SD, skripisi 2013, h. 5.

  • 17

    (refleksi), recite (tanya jawab sendiri). review (mengulang secara

    menyeluruh)25.

    Berdasarkan definisi diatas, disimpulkan pengertian metode

    PQ4R yaitu, suatu metode membaca yang digunakan untuk membantu

    siswa berfikir kritis dan memanfaatkan daya ingat siswa yang dapat

    membantu siswa memahami suatu bacaan. Metode PQ4R juga

    merupakan pengajaran yang baik meliputi pengajaran siswa bagaimana

    belajar, bagaimana mengingat, bagaimana berpikir dan bagaimana

    memotivasi dirimereka sendiri untuk memperoleh hasil belajar yang

    maksimal.

    4. Langkah-Langkah Pengunaan Metode Pemblajaran PQ4R

    Dalam menggunakan metode pembelajaran PQ4R terdapat

    beberapa langkah yang harus dilakukan diantaranya menurut Trianto

    langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penggunaan metode

    PQ4R adalah sebagai berikut:

    a. Preview Langkah pertama ini dimaksudkan agar siswa, membaca selintas

    mengenai sub bab atau ringkasan materi sehingga siswa

    memperoleh sedikit gambaran mengenai apa yang akan dipelajari.

    b. Question Langkah kedua adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada diri

    sendiri maka akan membuat dia membaca lebih hati-hati serta

    seksama dan akan membantu mengingat apa yang dibaca dengan

    baik.

    25 Ahmad Khoirun Nasikhin, “Penerapan Strategi Belajar PQ4R Terhadap Hasil Belajar

    Siswa Pada Materi Alat Optik Di Siswa Kelas VII SMPN 1 Sumberrejo Bojonegoro”, Jurnal

    Inovasi Pendidikan Fisik, (Surabaya: Universitas Negeri Surabaya), Vol.02/2013, h. 81.

  • 18

    c. Read Langkah ketiga adalah membaca karangan itu secara aktif, yakni

    dengan cara pikiran siswa harus memberikan reaksi terhadap apa

    yang dibacanya. Janganlah membuat catatan-catatan panjang.

    Cobalah mencari jawaban terhadap semua pertanyaan-pertanyaan

    yang diajukan sebelumnya.

    d. Reflect Langkah keempat yaitu Reflect bukanlah suatu langkah terpisah

    dengan langkah ketiga (read), tetapi merupakan suatu komponen

    esensial dari langkah ketiga tersebut. Selama membaca, siswa tidak

    hanya cukup mengingat atau menghafal, tetapi cobalah untuk

    memahami informasi yang dipresentasikan.

    e. Recite Pada langkah kelima ini, siswa diminta untuk merenungkan

    (mengingat) kembali informasi yang telah dipelajari dengan cara

    membuat inti sari materi dari bacaan.

    f. Review Pada langkah keenam ini siswa diminta untuk membaca catatan

    singkat (intisari) yang telah dibuatnya, mengulang kembali seluruh

    isi bacaan dan sekali lagi menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

    diajukan26.

    Sedangkan menurut Agus Suprijono dalam bukunya

    cooperative learning terdapat langkah-langkah pelaksanaan metode

    PQ4R yang harus dilakukan yaitu sebagai berikut:

    a. Preview Langkah pertama dalam metode ini siswa di fokuskan untuk

    menenukan ide- ide pokok yang dikembangkan dalam bahan

    bacaan. Melalui preview siswa telah mempunyai gambar mengenai

    hal yang dipelajarinya

    b. Question Langkah kedua adalah siswa menyusun pertanyaan-pertanyaan yang

    akan dicari jawabannya melalui proses membaca.

    c. Read Langkah ketiga adalah membaca karangan itu secara aktif, yang

    bertujuan untuk menemukan jawaban dari pertanyaan yang dibuat

    sebelumnya.

    d. Reflect Pada langkah keempat siswa tidak hanya membaca dan mengingat

    materi yang ada dalam bacaan namun siswa diminta untuk

    memahami materi dengan cara menghubungkan informasi yang

    26 Ibid., Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, h.151-153.

  • 19

    telah diperoleh sebelumnya dengan informasi yang didapat dari

    bahan bacaan

    e. Recite Pada langkah kelima ini, siswa diminta untuk membuat inti sari dari

    bahan bacaan dengan menggunakan daftar pertanyaan yang

    disusun sebelumnya.

    f. Review Pada langkah keenam ini siswa diminta untuk membaca catatan

    singkat (intisari) yang telah dibuatnya, mengulang kembali seluruh

    isi bacaan dan sekali lagi menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

    diajukan27.

    Sedangkan langkah-langkah yang dikembangkan Yunus

    Abidin langkah-langkah penggunaan metode PQ4R adalah sebagai

    berikut:

    a. Siswa membaca sekilas wacana materi yang diberikan oleh guru. b. Siswa diminta untuk menyusun yang akan dicari jawabanya melaui

    proses membaca.

    c. Siswa membaca wacana dan mencari jawaban atas pertanyaan yang telah disusun sebelumnya.

    d. Siswa mengembangkan pengetahuan baru diatas pengetahuan lama yang telah dimiliki.

    e. Siswa mnceritakan kembali isi wacana dengan jawaban atas pertanyannya.

    f. Meninjau kembali catatan yang hasilkan pada tahap menjawab

    pertanyaan28.

    Dalam melaksanakan penelitian ini peneliti menggunakan teori

    yang dikembangkan oleh Agus Suprijono, ada enam langkah yang harus

    dilakukan dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan

    metode PQ4R yaitu sebagai berikut:

    a. Preview Langkah pertama dalam metode ini siswa di fokuskan untuk

    menenukan ide- ide pokok yang dikembangkan dalam bahan

    bacaan. Melalui preview siswa telah mempunyai gambar mengenai

    hal yang dipelajarinya

    27 Agus Suprijono, cooperatif learning, (yogjakarta: pustaka Pelajar, 2012), h. 103 28 Yunus Abidin, Pembelajaran membaca Berbasis Pendidikan Karakter, ( Bandung:

    Refika Aditama, 2012), h. 101.

  • 20

    b. Question Langkah kedua adalah siswa menyusun pertanyaan-pertanyaan yang

    akan dicari jawabannya melalui proses membaca.

    c. Read Langkah ketiga adalah membaca karangan itu secara aktif, yang

    bertujuan untuk menemukan jawaban dari pertanyaan yang dibuat

    sebelumnya.

    d. Reflect Pada langkah keempat siswa tidak hanya membaca dan mengingat

    materi yang ada dalam bacaan namun siswa diminta untuk

    memahami materi dengan cara menghubungkan informasi yang

    telah diperoleh sebelumnya dengan informasi yang didapat dari

    bahan bacaan

    e. Recite Pada langkah kelima ini, siswa diminta untuk membuat inti sari dari

    bahan bacaan dengan menggunakan daftar pertanyaan yang

    disusun sebelumnya.

    f. Review Pada langkah keenam ini siswa diminta untuk membaca catatan

    singkat (intisari) yang telah dibuatnya, mengulang kembali seluruh

    isi bacaan dan sekali lagi menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

    diajukan29.

    5. Kelebihan Metode Pembelajaran PQ4R

    Setiap metode pembelajaran memiliki kelebihan yang membuat

    pembaca tertarik menggunakan metode dalam pelakasanaan proses

    pembelajaran. Berikut adalah kelebihan yang dimiki metode

    pembelajaran PQ4R:

    a. Memahami susunan dan arah dari materi yang dipelajari, untuk menemukan dan menggunakan semua hal yang berhubungan

    dengan informasi yang terdapat didalam bacaan.

    b. Metode PQ4R membuat siswa mempelajari materi lebih dalam dan mendorong untuk mencoba mempelajari seluruh materi pada saat

    itu juga.

    c. Membuat dan menjawab pertanyaan sendiri berarti telah terjadi proses pengolahan materi yang dibaca menjadi lebih dalam dan

    luas.

    d. Mengulang kembali akan membuat suatu hubungan antara yang telah diketahui pembaca sebelumnya dengan informasi baru.

    29 Agus Suprijono, cooperatif learning, (yogjakarta: pustaka Pelajar, 2012), h. 103

  • 21

    e. Melatih keterampilan siswa untuk membuat pertanyaan

    f. Dapat membatu siswa untuk mengingat apa yang mereka baca30.

    Berdasarkan keunggulan tersebut pembelajaran dengan metode

    PQ4R ini akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam hal ini

    peran guru sebagai fasilitator dan mediator sehingga pembelajaran

    berjalan dengan maksimal.

    6. Kekurangan Metode Pembelajaran PQ4R

    Berikut adalah kekurangan metode pembelajaran PQ4R:

    a. Tidak tepat diterapkan pada pengajaran pengetahuan yang bersifat prosedural seperti pengetahuan keterampilan.

    b. Sangat sulit dilaksanakan jika sarana seperti buku siswa (buku paket) tidak tersedia di sekolah.

    c. Tidak efektif di-laksanakan pada kelas dengan jumlah siswa yang telalu besar karena bimbingan guru tidak maksimal terutama dalam

    merumuskan pertanyaan31.

    Untuk mengatasai kekurangan metode pembelajaran PQ4R

    dapat dilakukan sebagai berikut:

    a. Sarana seperti buku paket sebaiknya disediakan berdasarkan dari jumlah siswa masingmasing kelas, agar siswa tidak mengalami

    kesulitan dalam melakukan kegiatan pembelajaran.

    b. Dalam pelaksanaan metode PQ4R, apabila jumlah siswa terlalu besar sebaiknya guru melaksanakan pembelajaran dengan

    melakukan team teaching (mengajar dengan berpasangan), agar

    dapat lebih mudah dalam membimbing siswa ketika proses

    pembelajaran berlangsung32.

    30Mohamad Na’im “Kontribusi Metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite,

    Review) dan Tingkat Motivasi Terhadap Hasil Belajar Mata Kuliah Pengantar IPS” Jurnal Ilmiah

    PGSD ( Jember: FPIPS IKIP PGRI Jember), Vol. III/1 April 2011, h. 12. 31Tri Noviyanti, “Penerapan Pembelajaran Strategi Pq4r Dalam Peningkatan

    Pembelajaran Ips Kelas V Sd Negeri Karangasem 02”, h. 3. 32 Ibid., Evayulianti, Penerapan Metode PQ4R (Preview, Question, Read,Reflect, Recite,

    Review ) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

    Di SD, skripisi 2013, h. 5.

  • 22

    C. Hakikat Pembelajaran IPA

    1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

    Ilmu pengetahuan Alam memegang peranan penting bagi

    kehidupan manusia karena ilmu pngetahuan mempelajari kejadian

    yang terjadi alam. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu

    yang mempelajari fenomena alam yang faktual, baik berupa

    kenyataan atau kejadian, dan hubungan sebab akibat.

    Menurut Carin dan Sund, mendefinisikan IPA sebagai

    pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku

    umum, dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperim.

    Merujuk pada definisi yang dikemukakan carin dan sund,

    IPA memiliki empat unsur utama yaitu:

    1) Sikap: IPA memunculkan rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab

    akibat.

    2) Proses: proses pemecahan masalah pada IPA memungkinkan adanya prosedur yang runtut dan

    sistematis.

    3) Produk: IPA menghasilkan berupa fakta, Prinsip, teori dan hukum.

    4) Aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari33.

    Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah Ilmu tentang dunia zat,

    baik Makhluk hidup maupun benda mati yang diamati. Adapun

    Wahyan mengatakan bahwa “IPA adalah suatu kumpulan teori yang

    sistematik, dan dalam penggunaanya secara umum terbatas pada

    gejala-gejala alam”34.

    IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara

    sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

    33Ibid., h. 24 34Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), h.136

  • 23

    pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-

    prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan35.

    Dari definisi diatas dapat diambil pengertian Ilmu

    Pengetahuan Alam (IPA) adalah suatu kumpulan teori yang

    tersusun secara sistematis terbatas mempelajari gejala-gejala alam

    berupa makhluk hidup taupun benda mati yang di peroleh melalui

    observasi dan eskperimen.

    Pembelajaran IPA di SD adalah suatu program untuk

    menanamkan dan mengembangkan pengetahuan keterampilan,

    sikap dan nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai dan

    menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.

    Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPA memuat materi

    Biologi, fisika dan kimia. Melalui mata pelajaran IPA, siswa

    diarahkan untuk dapat mengerti tentang gejala-gejala alam.

    Pembelajaran “IPA adalah interaksi antara komponen-

    komponen pembelajaran dalam bentuk proses pembelajaran untuk

    mencapai tujuan yang berbentuk kompetensi yang telah

    ditetapkan”36.

    2. Tujuan Pembelajaran IPA

    Mata Pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik

    memiliki kemampuan sebagai berikut:

    a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkankeberadaan, keindahan dan keteraturan alam

    ciptaan-Nya.

    35 Bandan Standar Nasional Pendidikan (KTSP 2006) tentang Standar Isi Untuk Satuan

    Pendidikan Dasar dan Menengah (Jakarta: BSNP, 2006), h. 161. 36Ibid., Asih Widi Wisudawati, h.26

  • 24

    b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan

    sehari-hari.

    c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara

    IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat.

    d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.

    e. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.

    f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

    keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan37.

    3. Ruang Lingkup Pembelajaran IPA

    Ruang lingkup menjadi batasan dalam pembelajaran yang

    disesuaikan dengan kondisi fisik dan psikologi siswa. Dengan

    adanya batasan pembelajaran diharapkan pembelajaran yang

    dilaksanakan tidak melebihi kemampuan yang miliki oleh siswa

    Sekolah Dasar.

    Ruang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi

    aspek-aspek berikut:

    1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.

    2) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas.

    3) Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana.

    4) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan

    benda-benda langit lainnya38.

    Dalam ayat Al Qur’an dijelaskan tentang ruanglingkup

    pembelajaran IPA. ۡۡإ نَّۡ تۡ ف يَۡخۡلق َوَٰ َمَٰ ۡوَۡۡٱلسَّ فۡ وَۡۡٱۡۡلَۡرض

    يۡف يۡۡٱلَّت يۡف ۡلكۡ ٱلۡۡوَۡۡٱلنََّهارۡ وَۡۡٱلَّۡيلۡ ۡٱۡخت لََٰ ۡۡۡحرۡ ٱۡلبَۡتَۡجر ب َماۡيَنفَع َنۡۡٱّللَّ َۡوَمآۡأَنَزَلۡۡٱلنَّاسَۡ ۡۡٱلسََّمآءۡ م آٖءۡفَأَۡحيَاۡب ه نۡمَّ ۡف يدََۡمۡوت ۡبَعۡۡۡضَۡٱۡۡلَۡرۡم َهاَهاَۡوبَثَّ

    ۡۡ يف ۡدَآبَّٖةَۡوتَۡصر نۡك ل ح ۡم يََٰ رۡ ۡٱلسََّحابۡ وَۡۡٱلر َسخَّ ۡٱۡۡلَۡرۡوَۡۡآءۡ ٱلسَّمَۡبَۡيَنۡۡٱۡلم ۡ ۡض ٖتۡل ١٦٤ۡۡقَۡوٖمۡيَۡعق ل وَنَۡۡلٓيََٰ

    37 Ibid., Bandan Standar Nasional Pendidikan (KTSP 2006) tentang Standar Isi Untuk

    Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. h. 162. 38 Ibid.,

  • 25

    Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih

    bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut

    membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang

    Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia

    hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di

    bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan

    yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat)

    tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang

    memikirka”39.

    Maka dari penjelasan surat Al Baqarah: 164 Allah swt

    menciptakan langit yang sangat indah dan bumi dengan segala

    isinya sebagai tanda kebesaran Allah swt. Apa yang ada di dalam

    bumi seperti tumbuhan, hewan, hutan, tambang, transportasi,

    adanya pergantian siang dan malam dan diturunkanya hujan adalah

    untuk manusia. Jadi kita harus merenungkan dan berfikir tentang

    kejadian-kejadian alam dan apa yang kita temukan di bumi

    maupun alam semesta ini. Sehingga membuat kita sadar, bahwa

    semua itu adalah atas kehendak dan kebesaran Allah swt, dengan

    itu dapat mempertebal iman kita kepada Allah swt.

    4. Materi Benda dan sifatnya

    a. Macam-macam Benda berdasarkan wujud dan sifatnya

    Benda-benda di alam semesta ini dibagi menjadi tiga jenis,

    yaitu benda padat, benda cair, dan benda gas. Setiap jenis

    benda mempunyai sifat yang membedakannya dari jenis benda

    39QS Al-Baqarah ayat 164

  • 26

    lain. Bahkan sesama benda padat pun mempunyai sifat yang

    berbeda dari benda padat lain.

    1) Benda Padat

    Bentuk batu tetap seperti semula, tidak berubah. Batu

    diletakkan di mana saja bentuknya akan tetap (tidak berubah).

    a) Sifat-Sifat Benda

    Balok kayu merupakan benda padat . Benda padat memiliki

    sifat- sifat tertentu antara lain:

    Memiliki massa

    Menempati ruang

    Bentuknya tetap

    Volumenya tetap

    2) Benda Cair

    Bentuk air akan mengikuti benda yang ditempatinya.

    َنۡ ٍۡ ۡٱۡلَمآءۡ َوَجعَۡلنَاۡم َۡشۡيٍءَۡحي ن وَنۡۡك لَّ ٣٠ۡأَفَََلۡي ۡؤم

    Artinya: “Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang

    hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman” 40.

    Telah dijelaskan pada ayat tersebut bahwa sumber dari

    kehidupan adalah air.

    a) Sifat-Sifat Benda Cair

    Bentuk berubah-ubah sesuai tempatnya

    Isi (volumenya) tetap

    40 QS Al-Anbiya: 30

  • 27

    Menempati ruang

    Mempunyai berat

    Mengalir ke tempat yang lebih rendah

    Manusia memanfaatkan zat cair dalam kehidupan sehari-

    hari berdasarkan sifat-sifat yang dimiliki zat cair tersebut

    misalnya:

    1) Zat cair mengalir ke tempat lebih rendah

    Penerapan sifat zat cair yang mengalir ke tempat yang lebih

    rendah antara lain dalam pembuatan tandon air. Tandon air

    dibuat lebih tinggi agar air dalam tandon dapat mengalir. Selain

    dalam pembuatan tandon, sifat zat cair ini juga diterapkan

    dalam pembuatan lantai kamar mandi yang dibuat agak miring.

    2) Permukaan yang tenang selalu mendatar

    Permukaan zat cair yang tenang selalu mendatar di

    manapun tempatnya dan apapun bentuk wadahnya. Sifat zat

    cair yang selalu mendatar ini dimanfaatkan oleh pekerja

    bangunan untuk mengukur kedataran suatu tempat.

    3) Meresap melalui celah-celah kecil

    Peristiwa meresapnya zat cair melalui celah-celah kecil

    disebut kapilaritas. Penerapan sifat kapilaritas zat cair banyak

    kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pada

    kompor minyak. Kompor minyak dapat menyala karena

    minyak tanah meresap pada sumbu kompor.

  • 28

    4) Melarutkan berbagai macam zat

    3) Benda Gas

    Benda gas tidak bisa dilihat, tetapi dapat diketahui dari

    akibat yang ditimbulkan oleh benda gas tersebut. Benda yang

    termasuk benda gas antara lain udara, uap bensindan gas elpiji

    (LPG). Benda gas juga memiliki tekanan. Gas elpiji (LPG) dapat

    kita rasakan dengan indra penciuman

    a) Sifat-Sifat Benda Gas

    Menempati ruang

    Mempunyai tekanan

    Volume (isi) tidak tetap

    Memiliki berat.

    b. Perubahan Wujud Benda

    Perubahan wujud benda dipengaruhi oleh suhu tinggi

    (panas) dan suhu rendah (dingin). Adapun perubahan wujud

    benda yang disebabkan oleh panas, antara lain:

    1) Mencair

    Mencair adalah perubahan wujud benda padat menjadi cair.

    Contoh:

    Lilin yang meleleh saat dinyalakan.

    Mentega mencair saat dipanaskan.

    2) Menguap

  • 29

    Menguap adalah perubahan wujud benda cair menjadi

    benda gas. Contohnya:

    Bensin pada jerigen yang terbuka lama-lama habis.

    Air yang didihkan

    3) Menyublim

    Menyublim adalah perubahan wujud benda padat menjadi

    benda gas tanpa melalui proses mencair. Contohnya: kapur

    barus di lemari lama-kelamaan akan habis.

    Sedangkan perubahan wujud benda yang disebabkan oleh

    dingin antara lain:

    1) Membeku

    Membeku adalah perubahan wujud benda cair menjadi

    benda padat. Air dapat membeku jika mengalami perubahan

    suhu yang sangat dingin. Contoh:

    Air berubah menjadi es.

    Cairan agar-agar menjadi beku.

    Minyak goreng mengental.

    2) Mengembu

    Mengembun adalah perubahan wujud benda gas menjadi

    benda cair. Contoh:

    a. Titik-titik air pada dedaunan di pagi hari.

  • 30

    b. Titik-titik air pada luar gelas yang berisi es batu41.

    Gambar 1

    Perubahan Wujud zat

    D. Hipotesis Penelitian

    Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah pembelajaran

    dengan menggunakan metode PQ4R dapat meningkatkan hasil belajar

    siswa mata pelajaran IPA kelas IV SD Negeri 03 Isorejo Kecamatan

    Bunga Mayang Lampung Utara Tahun Pelajaran 2017/2018.

    41 Ikhwan S. D. Ilmu pengetahuan Alama untuk SD/MI kelas IV, ( Jakarta: Pusat

    Perbukuan Depertemen Pendidikan Nasional 2009) h. 69-74.

    http://1.bp.blogspot.com/-_G5--L9LY9E/UCjZk_lDuSI/AAAAAAAADiA/sGajpXqksXc/s1600/1.jpg

  • BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Definisi Operasional Variabel

    Menurut Sumadi Suryabrata, definisi operasional adalah “definisi

    yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati

    (observasi)”42.

    1. Variabel bebas

    Variabel bebas adalah “variabel yang mempengaruhi atau menjadi

    penyebab bagi variabel lain”43. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah

    Pengunaan Metode pembelajaran PQ4R. Untuk melihat pengaruh

    penggunaan metode PQ4R dalam meningkatkan hasil belajar siswa dapat

    dilihat dari keunggulan dari metode PQ4R yang dijadikan sebagai

    indikator keberhasilan metode PQ4R dalam meningkatkan hasil belajar

    siswa. Langkah – langkah penggunaan metode PQ4R adalah sebagai

    berikut:

    a. Preview Siswa diminta untuk menemukan ide pokok dalam bacaan.

    b. Question: Setelah siswa membaca lalu membuat daftar pertanyaan.

    c. Read: siswa membaca dan mencari jawaban terhadap semua

    pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sebelumnya.

    d. Reflect: Siswa mencoba untuk memahami informasi yang diperoleh

    dari bahan bacaan.

    e. Recite: Siswa diminta untuk membuat inti sari dari bahan bacaan.

    42Sumadisuryabrata, MetodologiPenelitian, (Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, 2008), h.

    29 43IqbalHasan, AnalisisData PenelitianDenganStatistik, (Jakarta: BumiAksara, 2006), h.

    13

  • 32

    f. Review: siswa diminta untuk mengulang kembali seluruh isi bacaan

    dan sekali lagi menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

    2. Variabel Terikat

    “Variabel terikat adalah variabel yang di pengaruhi atau menjadi

    akibat karena adanya variabel bebas”44. Berdasarkan pengertian tersebut

    yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar siswa. Hasil belajar yang

    dimaksud adalah pada tataran ranah kognitif siswa yang diperoleh

    berdasarkan pretest dan posttest pada mata pelajaran IPA pada kompetisi

    dasar 6.2, dapat dilihat pada lampiran 9.

    Tabel. 1

    Indikator pembelajaran IPA kelas IV

    NO INDIKATOR PEMBELAJARAN IPA KELAS IV

    Ranah

    kognitf

    1

    Menyebutkan macam-macam wujud benda dan

    sifatnya. C1

    2

    Menjelaskan perubahan wujud benda yang dapat

    kembali ke wujud semula C2

    3 Mengidentifikasi sifat bahan dan kegunaanya C1

    4

    Mengidentifikasi sifat bahan alat rumah tangga dengan

    kegunaannya. C1

    Sumber: Silabus Pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

    kelas IV Semester 1 untuk Sekolah Dasar.

    B. Setting Penelitian

    Model penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom

    Action Reseach).

    PTK (Penelitian Tindakan Kelas) adalah proses pengkajian

    masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dan upaya untuk

    44 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Kualitatif, Kuantitatif Dan R&D,(

    Bandung: Alafabeta, 2009), h. 68

  • 33

    memecahkannya dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana

    dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari tindakan

    tersebut.45

    Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa PTK adalah

    penelitian yang dilakukan oleh guru yang bertujuan untuk memperbaiki

    proses pembelajaran yang bertujan untuk meningkatkan hasil belajar siswa

    mata pelajaran IPA yang akan dilakukan dikelas IV SD N 03 Isorejo

    Kecamatan Bunga Mayang Lampung Utara.

    C. Subjek Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di SD N 03 Isorejo Kecamatan Bunga

    Mayang Lampung Utara dengan subjek siswa kelas IV semester ganjil

    Tahun Pelajaran 2017/2018 mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

    dengan jumlah siswa sebanyak 15 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki

    dan 6 siswa perempuan.

    D. Prosedur Penelitian

    Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    Desain yang dikembangkan Kurt Lewin dan dimodifikasi oleh Suharsimi

    Arikunto. Alasan digunakannya desain yang dikembangkan oleh

    Suharsimi ini dikarenakan model ini mudah dipahami oleh peneliti dan

    sesuai dengan penelitian.

    Prosedur atau langkah-langkah penelitian yang dilakukan terbagi

    dalam bentuk siklus kegiatan mengacu pada model yang diadobsi dari

    hopkins dimana setiap siklus terdiri atas 4 kegiatan pokok yaitu kegiatan

    perencanaan, tindakan, pelaksanaan observasi, dan refleksi. Pelaksanaan

    45 Wina Sanjaya, penelitian pendidikan, Jakarta: Kencana, cet I h. 149.

  • 34

    tindakan adalah proses yang terjadi dalam suatu lingkaran yang terus-

    menerus. “Adapun model yang dikembangkan oleh Arikunto sebagai

    berikut”.46

    Gambar 2

    Siklus Penelitian Tindakan Kelas

    Tiap siklus terdiri dari empat tahap kegiatan yaitu tahap

    perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan, dan tahap refleksi.

    Adapun rincian dari alur tersebut adalah sebagai berikut

    46 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 16.

    Perencanaan

    Refleksi Pelaksanaan Siklus I

    Pengamatan

    Perencanaan

    Refleksi Pelaksanaan Siklus II

    Pengamatan

    ?

  • 35

    SIKLUS 1

    1. Perencanaan tindakan

    Pada tahap ini perencanaan, guru menyiapkan pembelajaran

    seperti membuat rencana pembelajaran, dan alat-alat yang akan

    digunakan dalam mengajar, seperti:

    a. Mempersiapkan materi, sibus, dan RPP

    b. Mempersiapkan sumber, bahan dan media pembelajaran.

    c. Mempersiapkan perangkat evaluasi

    2. Pelaksanaan tindakan

    Pelaksanaan tindakan penelitian ini dengan memberikan

    pre-test yang bertujuan mengetahui taraf kepahaman siswa mengenai

    bahan yang akan disajikan, penyajian materi, persentase, pemberian

    tugas dan di akhir siklus dilakukan tes akhir (pos-tes) untuk

    memperoleh penguasaan materi yang telah disampaikan. Gambaran

    kesesuaian antara perencanaan tindakan dengan pelaksanaan maka

    dilihat desain pembelajaran, suasana kelas, bagaimana aktivitas guru

    dan siswa, perilaku belajar, dan penguasaan konsep dalam bentuk

    belajar.

    Pelaksanaan tindakan dalam kelas dilaksanakan oleh guru

    setelah memahami perencanaan yang disusun. Adapun tujuan yang

    ingin dicapai pada materi ini yaitu siswa dapat meningkatkan hasil

    belajarnya. Berikut langkah-langkah yang dilakukan dalam tindakan

    pembelajaran di kelas adalah sebagai berikut:

  • 36

    a. Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam,

    memimpin do’a dan melakukan apersepsi

    b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

    c. Guru memberikan bahan bacaan kepada siswa untuk dibaca.

    d. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat pertanyaan

    dari ide pokok yang ditemukan menggunakan kata apa, mengapa,

    siapa dan bagaimana.

    e. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk menjawab soal yang

    mereka susun sebelumnya.

    f. Guru meminta siswa membuat intisari seluruh pembahasan pada

    pelajaran hari ini.

    g. Guru meninta siswa menbaca intiasari yang telah dibuat.

    h. Siswa mengecek kembali jawaban atas pertanyaan yang telah

    mereka susun.

    3. Pengamatan (Observasi)

    Pengamatan (observasi) adalah kegiatan mengenali,

    merekam dan mendokumentasikan segala sesuatu yang berkaitan

    dengan pelaksanaan. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan

    lembar pengamatan observasi yang telah disediakan setiap jam

    pelajaran berlangsung.

    4. Refleksi

    Refleksi merupakan kegiatan menganalisis, merenungi dan

    membuat perbaikan berdasarkan pengamatan dan catatan lapangan.

  • 37

    Refleksi berguna untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan

    kegagalan. Apabila telah tercapai target yang diinginkan maka siklus

    tindakan dapat berhenti tetapi jika belum maka siklus tindakan di

    lanjutkan ke siklus II dengan memperbaiki tindakan.

    Siklus II

    Berdasarkan hasil refleksi pada siklus 1 maka dikembangkan

    siklus II. Pada siklus II disajikan tahap- tahap yang sama pada siklus I

    dengan melanjutkan materi pembelajaran yang sesuai dengan

    kompetensi dasar atau lanjutan indikator.

    Pada siklus II ini dilakukan untuk memperbaiki hal-hal yang

    perlu diperbaiki dan dikembangkan dengan kriteria ketuntasan

    minimal. Pada dasarnya siklus II ini untuk mengetahui apakah terjadi

    perubahan setelah memperoleh tindakan pada siklus I. Proses

    pelaksanaan tindakan perbaikan berupa analisis, pemaknaan,

    penjelasam, penarikan kesimpulan dan tindak lanjut.

    Peneliti tidak perlu melakukan pada siklus selanjutnya jika

    hasil analisis data menunjukan peningkatan yang signifikan sesuai

    dengan indikator keberhasilan peneliti yang telah ditetapkan.

    E. Teknik Pengumpulan Data

    Pengamatan dan pengumpulan data dilakukan dengan cara test

    hasil belajar, observasi dan dokumentasi.

    1. Test Hasil Belajar

  • 38

    Metode tes digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa baik

    sebelum pembelajaran. Test adalah serentetan pertanyaan atau latihan

    serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,

    pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh

    individu atau kelompok.

    Tes hasil belajar digunakan untuk memperoleh data mengenai

    kemajuan hasil belajar sehubungan dengan topik bahasan yang

    menggunakan metode PQ4R. Dimana tes dilakukan diakhir siklus

    dengan indikator pengetahuan (ranah kognitif).

    Jenis tes yang peneliti pergunakan adalah tes dalam bentuk

    uraian (essay examination), yaitu pertanyaan yang menuntut siswa

    menjawabnya dalam bentuk menguraikan, menjelaskan,

    mendiskusikan, membandingkan, memberi alasan, dengan

    menggunakan kata-kata dan bahasa siswa sendiri. Dalam hal ini,

    jawaban yang dintuntut dari siswa dibatasi pada aspek menguraikan

    atau memberi alasan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa siswa

    sendiri. Jenis tes uraian (essay examination) diatas peneliti pergunakan

    karena mata pelajaran IPA termasuk rumpun mata pelajaran ilmu pasti

    yang batasannya tegas, sehingga setiap item soal hanya mempunyai

    satu kunci jawaban pada setiap siklus.

    2. Observasi

    Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

    melalui pengamatan dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap

  • 39

    keadaan atau perilaku objek. Dalam pengertian psikologi, observasi

    atau pengamatan meliputi kegitan pemusatan perhatian terhadap suatu

    objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Observasi ini digunakan

    untuk melihat penggunaan metode PQ4R dalam proses pembelajaran.

    3. Dokumentasi

    Suharsimi Arikunto menyatakan bahwa “dokumentasi yaitu

    mencari data mengenai hal–hal atau variabel yang berupa catatan,

    transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, agenda dan

    sebagainya”.

    Dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data tentang

    profil sekolah,visi dan misi sekolah, denah lokasi, sarana prasarana,

    data keadaan guru, data jumlah siswa serta nilai IPA siswa kelas IV

    sebelum dan sesudah penggunaan metode PQ4R SD N 03 Isorejo

    Kecamatan Bunga Mayang Lampung Utara.

    F. Instrumen Penelitian

    Instrumen adalah alat yang digunakan peneliti dalam

    mengumpulkan data sesuai dengan masalah yang ada. Instrumen yang

    digunakan dalam penelitian ini berupa soal tes hasil belajar. Tes

    instrumen pengumpulan data untuk mengukur kemampuan siswa dalam

    aspek kognitif, atau tingkat penguasaan materi pembelajaran.

  • 40

    G. Teknik Analisis Data

    Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    melalui data kualitatif dan data kuantitatif.

    1. Analisis Kuantitatif

    Analisis data dihitung dengan menggunakan rumus statistik

    sederhana berikut ini:

    a. Untuk menghitung nilai rata-rata Digunakan rumus:

    n

    XX

    Keterangan:

    X = Nilai rata-rata kelas

    Σx = Jumlah nilai tes siswa

    n = Jumlah siswa yang mengikuti tes47

    b. Untuk menghitung persentase Digunakan rumus:

    Y = 𝑅

    𝑁

    Keterangan:

    Y = Persentase ketuntasan siswa

    R = Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 60

    N = Banyak siswa48.

    2. Analisis Kualitatif

    Analisis data kualitatif ini dilakukan untuk menguraikan data yang

    diperoleh dari data yang diperoleh dari observasi dan dokumentasi.

    Data yang terkumpul dari lembar observasi dianalisis kualitatif dan

    disajikan dalam bentuk persentase (%).

    Digunakan rumus :

    47 M. Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Statistik, (Jakarta : Bumi Aksara, 2003), h. 72. 48 Ibid.,

  • 41

    100n

    fP

    Keterangan:

    P = Angka prosentase

    f = Jumlah jawaban/frekuensi yang sedang dicari prosentasenya

    n = Banyaknya individu49

    H. Indikator Keberhasilan Tindakan

    Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah adanya

    peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

    Alam (IPA) dari siklus ke siklus, target yang ingin dicapai pada indikator ini

    adalah peningkatan hasil belajar siswa:

    1. Hasil belajar siswa meningkat pada setiap siklus

    2. Peningkatan hasil belajar siswa ditandai dengan tercapainya kriteria

    ketuntasan minimal (KKM) dengan nilai 60 mencapai 70%.

    49Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pres, 2011), h. 43.

  • BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian

    1. Deskripsi Lokasi Penelitian

    a. Sejarah Singkat Berdirinya SD Negeri 03 Isorejo Kecamatan Bunga

    Mayang Kabupaten Lampung Utara

    SD Negeri 03 Isorejo Kecamatan Bunga Mayang ini didirikan pada

    tanggal 12 Mei 1984 yang terletak di Desa Isorejo Kecamatan Bunga

    Mayang Kabupaten Lampung Utara. Jumlah rombel/ Kelas sebanyak 6

    ruangan. Pada awal tahun berdirinya, Sekolah ini baru memiliki 8 orang

    guru dan 1 Kepala Sekolah dan 1 penjaga. Sejak berdirinya SD N 03

    Isorejo Kecamatan Bunga Mayang Lampung Utara kepala sekolah telah

    berganti 5 kali. Adapun nama-nama yang pernah menjabat sebagai

    kepala sekolah yang akan dijelaskan pada tabel berikut :

    Tabel 1

    Pergantian Kepemimpinan Kepala

    SD N 03 Isorejo Kecamatan Bunga Mayang

    No Nama Tahun

    1 Tulo Suwardi, S.Pd 1984-2000

    2 Susanto, S.Pd 2001-2005

    3 Rosida, S.Pd 2005-2010

    4 Burhanudin, S.Pd 2010-2015

    5 Susanto, S.Pd 2015-sekarang.

  • 43

    b. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah

    1) Visi

    Berdasarkan dokumentasi profil SDN 03 Isorejo yang penulis

    dapat di kantor, SDN 03 Isorejo mempunyai visi dan misi sebagai

    berikut:

    a) Terciptanya sekolah yang kondusif b) Unggul dalam bidang akademik c) Unggul dalam bidang non akademik

    2) Misi Untuk mewujudkan visi tersebut, misi yang akan diemban oleh SDN

    03 Isorejo adalah sebagai berikut:

    a) Mewujudkan sekolah yang kondusif b) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan

    efisien

    c) Melaksanakan dan meningkatkan kualitas kegiatan keagamaan dan kebudayaan.

    3) Tujuan Tujuan yang ingin dicapai oleh SDN 03 Isorejo yaitu:

    a) Meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti

    pendidikan lebih lanjut.

    b) Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang arah tujuannya mendidik dan membina watak dan akhlak serta budipekerti

    peserta didik, sehingga berwawasan lua serta beriman dan

    bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa50.

    c. Letak Geografis SD Negeri 03 Isorejo Kecamatan Bunga Mayang

    Lampung Utara

    SDN 03 Isorejo Jln. Sukarosa, Dusun III Isorejo Kecamatan

    Bunga Mayang Kabupaten Lampung Utara. dengan batas-batasnya

    sebagai berikut:

    50 Dokementasi, Sekolah Dasar Negeri 03 Isorejo Kecamatan Bunga Mayang Lampung Utara

    Tahun Pelajaran 2017/2018.

  • 44

    1) Sebelah Timur, berbatasan dengan rumah penduduk

    2) Sebelah barat, berbatasan dengan SMPN Satu Atap Isorejo

    Kecamatan Bunga Mayang.

    3) Sebelah utara, berbatasan dengan lapangan dan jalan desa

    4) Sebelah selatan, berbatasan dengan perkebunan milik

    penduduk

    d. Sarana dan Prasarana serta Denah Lokasi SD Negeri 03 Isorejo

    Kecamatan Bunga Mayang Kabupaten Lampung Utara

    Sarana dan prasarana pendidikan yang ada di SD Negeri 03 Isorejo

    sebagaimana terlihat dalam tabel dibawah ini :

    Tabel 2

    Keadaan Sarana dan Prasarana SDN 03 Isorejo

    No Sarana dan Prasarana Jumlah Keadaan

    1 Perpustakaan 1 Baik

    2 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik

    3 Ruang Guru 1 Baik

    4 Ruang Kelas 6 Baik

    5 Tempat Parkir 1 Baik

    6 WC. Guru 1 Baik

    7 WC. Siswa 3 Baik

    8 Gudang 1 Baik

    9 Lapangan Upacara 1 Baik

    Sumber : Dokumentasi SDN 03 Isorejo

    Dari berbagai ruangan tersebut telah dilengkapi dengan berbagai

    jenis sarana sesuai dengan fungsinya masing-masing seperti kursi, meja

    tulis, almari buku, penggaris, papan tulis, penghapus, meja dan jam

    dinding.

  • 45

    Gambar 3

    DENAH RUANG KELAS SD N 03 ISOREJO

    KECAMATAN BUNGA MAYANG LAMPUNG UTARA

    TAHUN PELAJARAN 2017/2018

    U

    S

    WC

    Gerbang

    sekolah

    Gudang

    Lapangan Upacara

    Kel

    as 4

    K

    elas

    5

    Kelas 2 Ruang KepSek

    & Guru Kelas 3

    Kel

    as 6

    Kelas 1

    Parkir

    Perp

    ustak

    aan

  • 46

    e. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa SD Negeri 03 Isorejo

    Kecamatan Bunga Mayang

    Dalam proses belajar mengajar di SD Negeri 03 Isorejo Kecamatan

    Bunga Mayang tidak terlepas adanya tenaga pendidik serta dibantu oleh

    pengelola administrasi, keadaan jumlah tenaga guru dan karyawan

    sebanyak 11 orang dimana dengan jumlah tenaga guru dan karyawan

    tersebut telah memenuhi kebutuhan personalia dalam melaksanakan

    kegiatan pendidikan dan pengajaran. Selanjutnya tenaga guru dan

    karyawan adalah sebagai berikut :

    Tabel 3

    Daftar Keadaan Guru dan Karyawan SD Negeri 03 Isorejo Kecamatan

    Bunga Mayang Kabupaten Lampung Utara

    No Nama Jabatan Mengajar

    Kelas Ket

    1 Adi Guna Barsiando Guru

    Olahraga Kelas I-VI TT

    2 Halimah, S. Pd Guru PAI Kelas I-VI PNS

    3 Inang Maria Dewi S. Pd Guru Bahasa

    Inggris TT

    4 Poniman, S. Pd Guru Kelas Kelas V PNS

    5 Rohmi, S. Pd Guru Kelas Kelas II PNS

    6 Siswanto, S. Pd Guru Kelas Kelas VI PNS

    7 Siti Muawanah, S. Pd Guru Kelas Kelas PNS

    8 Soimah Guru Bahasa

    Lampung Kelas I-VI TT

    9 Sri Bandini, S. Pd Guru Kelas Kelas PNS

    10 Susanto, S.Pd Kepala Sekolah

    PNS

    11 Tugini, S. Pd Guru Kelas Kelas IV PNS

    12 Tri Wulan Indriani Guru Mapel Kelas I-VI TT

    13 Giat

    Penjaga

    sekolah

    Sumber : Dokumentasi SD Negeri 03 Isorejo

  • 47

    Siswa yang ada di SD Negeri 03 Isorejo Kecamtan Bunga

    Mayang berjumlah 119 siswa dari kelas I sampai kelas VI, dengan

    rincian pada tabel.

    Tabel 4

    Jumlah Siswa di SD Negeri 03 Isorejo Tahun 2017/2018

    No Kelas Jumlah Siswa

    Laki-laki Perempuan Jumlah

    1 I 11 11 22

    2 II 8 15 23

    3 III 18 8 26

    4 IV 9 6 15

    5 V 6 7 13

    6 VI 10 10 20

    Jumlah 62 57 119

    Sumber : Dokumentasi SD Negeri 03 Isorejo

    f. Struktur Organisai SDN 03 Isorejo Kecamatan Bunga Mayang

    Gambar 4.

    Struktur Organisasi SD Negeri 03 Isorejo

    Kepala Sekolah

    Susanto, S.Pd

    Wakil KepSek

    Siswanto, S.Pd

    Tata Usaha

    Adiguna

    Bendahara

    Rohmi, S.Pd

    Dewa Guru

    Siswa

  • 48

    2. Deskripsi Data Hasil Penelitian

    a. Kondisi Awal

    Data awal kemampuan siswa dalam pembelajaran IPA dapat dilihat

    dari hasil tes pratindakan dan hasil prasurvey pembelajaran IPA yang

    dilakukan di kelas. Dari 15 siswa yang tercatat di kelas IV SDN 03

    Isorejo, diperoleh data sebanyak 4 siswa mendapat nilai diatas atau sama

    dengan 60, sedangkan 11 siswa mendapat nilai kurang dari 60. Nilai 60

    merupakan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah

    ditetapkan sekolah. Selain ketuntasan hasil belajar yang belum mencapai

    KKM, siswa kelas IV mengalami kesulitan dalam memahami materi

    pembelajaran, mengingat materi serta belum berani bertanya kepada

    guru jika belum memahami materi pembelajaran, selain terkait dengan

    materi paembelajaran siswa juga terkadang bosan atau kehilangan

    konsentrasi dan semangat belaja dalam pelaksanaan pembelajaran, maka

    guru dan peneliti bermaksud memperbaiki dan meningkatkan hasil

    belajar IPA yang dirasa masih belum optimal yaitu dengan

    menggunakan metode PQ4R.

    Dengan berbekal data awal kemampuan siswa dalam pembelajaran

    IPA yang telah diperoleh dari tes pratindakan dan hasil prasurvey

    terhadap proses pembelajaran, disusunlah rencana perbaikan

    pembelajaran sehingga nantinya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

    Melalui rencana perbaikan pembelajaran yang dilakukan diharapkan

    siswa yang tadinya mengalami kesulitan dalam kegiatan pembelajaran

  • 49

    IPA dan pasif dalam mengikuti proses pembelajaran, dapat mengikuti

    kegiatan pembelajaran dengan baik serta menjadi aktif dalam mengikuti

    kegiatan pembelajaran tersebut. Selain