PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia...

106
i PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, FREE CASH FLOW, DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP MANAJEMEN LABA (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX) PERIODE 2014-2018 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Disusun Oleh: SITA DEVI ALVIONITA NIM. 63010150269 PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2019

Transcript of PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia...

Page 1: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

i

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL,

KEPEMILIKAN MANAJERIAL, DEWAN KOMISARIS

INDEPENDEN, FREE CASH FLOW, DAN FINANCIAL

DISTRESS TERHADAP MANAJEMEN LABA

(STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN YANG

TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX)

PERIODE 2014-2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh:

SITA DEVI ALVIONITA

NIM. 63010150269

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2019

Page 2: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

ii

Page 3: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

iii

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL,

KEPEMILIKAN MANAJERIAL, DEWAN KOMISARIS

INDEPENDEN, FREE CASH FLOW, DAN FINANCIAL

DISTRESS TERHADAP MANAJEMEN LABA

(STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN YANG

TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX)

PERIODE 2014-2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh:

SITA DEVI ALVIONITA

NIM. 63010150269

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

Page 4: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

iv

2019

Page 5: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

v

PENGESAHAN

Page 6: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

vi

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Page 7: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

vii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Page 8: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

viii

DECLARATION

Page 9: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

ix

MOTTO

“Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu

Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah

Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha mulia

Yang mengajar manusia dengan pena,

Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.”

( QS: Al-Alaq 1-5)

“Jika engkau tertimpa sesuatu musibah, maka janganlah engkau katakana:

„Seandainya aku lakukan demikian dan demikian.‟ Akan tetapi hendaklah

kau katakana: „Ini sudah jadi takdir Allah. Setiap apa yang telah dia

kehendaki pasti terjadi.‟ Karena perkataan law (seandainya) dapat

membuka pintu setan.”

(HR. Muslim)

Page 10: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

x

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah… Alhamdulillah… Alhamdulillah…

Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih

sayangMu telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta

memperkenalkanku dengan cinta dan atas takdirmu telah kau jadikan aku

manusia yang senantiasa berpikir, sabar.

Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan, akhirnya skripsi ini dapat

terselesaikan. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada

Rasulullah Saw

Kupersembahkan karya ini untuk orang yang sangat ku sayangi.

Untukmu Bapak (Suko Budiono)…. Ibu (Sunarti).... yang telah membimbing,

mendidik, mencurahkan segala usaha dan doanya dengan ikhlas serta kasih

sayang tanpa mengenal lelah dan bosan demi masa depan penulis. Sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi in.

Untuk keluarga yang selalu mendukungku dalam keadaan apapun dan

memberi semangat.

Kepada adikku (Dwi Rahma Elysia) terimakasih telah memberi semangat dan

inspirasi dalam menyelesaikan skripsi

Page 11: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

xi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerian, Dewan Komisaris

Independen, Free Cash Flow, dan Financial Distress terhadap Manajemen Laba

(Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index) Periode

2014-2018” ini dengan baik. Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi

salah satu syarat kelulusan Program Studi Perbankan Syariah S1 Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam.

Dalan penulisan skripsi ini, banyak pihak yang telah membantu dan

memberikan bimbingan, maka dalam kesempatan ini, dengan ketulusan hati

penulis akan menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Salatiga.

2. Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

3. Bapak Ari Setiawan, M.M. selaku Ketua Program Studi S1 Perbankan

Syariah.

4. Bapak Taufikur Rahman, S.E., M.Si. selaku pembimbing akademik yang

telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama perkuliahan.

Page 12: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

xii

5. Ibu Dr. Hikmah Endraswati, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah

bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan

pengarahan dan bimbingan dalam menyusun skripsi ini.

6. Segenap staff pengajar Program Studi Perbankan Syariah atas seluruh ilmu

yang telah diberikan.

7. Kedua orang tuaku tercinta (Bapak Suko Budiono dan ibu Sunarti) yang

telah membimbing dan memotivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Terima kasih akan kasih sayang, doa, nasehat, kesabaran dan

semangat yang luar biasa.

8. Adikku tercinta (Dwi Rahma Elysia) yang selalu mendoakan dan memberi

semangat.

9. Seluruh keluarga besarku yang telah memberikan dukungan, semangat, dan

motivasi.

10. Sahabat-sahabatku, Umi Nashikhatuzzulfah, Ana Tri Wahyu Ningsih, Dita

Purwanti, Kulya, yang selalu menemani dan membantu penulis.

11. Calon suami Putra Dwi Hirmawan, S. Pd yang turut memberi dukungan

untuk terus berusaha dan menyelesaikan skripsi.

12. Teman-teman kost, Risma, Imey, Fitri, Ipeh, Ima, Agni, Putri, Danik, Rani,

yang seelalu member dukungan dan semangat untuk tidak menyerah.

13. UKM KOPMA IAIN Salatiga yang telah memberikan pelajaran dalam

berorganisasi.

14. Teman-teman mahasiswa angkatan 2014 Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam Program Studi Perbankan Syariah S1.

Page 13: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

xiii

15. Dan semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak bisa penulis

sebutkan satu persatu, terima kasih atas semangat yang selalu kalian

berikan.

Dengan segala keterbatasan, penulis menyadari bahwa skripsi ini belum

sempurna, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat untuk pembaca.

Salatiga, 20 September 2019

Penulis

Page 14: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

xiv

ABSTRAK

Alvionita, Sita Devi. 2019. Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kepemilikan

Manajerial, Dewan Komisaris Independen, Free Cash Flow, dan Financial

Distress terhadap Manajemen Laba (Studi Kasus Pada Perusahaan Yang

Terdaftar di Jakarta Islamic Index) Periode 2014-2018. Skripsi, Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi S1 Perbankan Syariah IAIN

Salatiga. Pembimbing: Ibu Dr. Hikmah Endraswati, M.Si.

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris pengaruh

kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dewan komisaris independen,

free cash flow, dan financial distress terhadap manajemen laba.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang

terdaftar di Jakarta Islamic Index periode 2014-2018. Total populasi dalam

penelitian ini adalah 30 perusahaan dengan sampel sebanyak 14 perusahaan yang

ditentukan berdasarkan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan

metode regresi linier berganda untuk menguji pengaruh kepemilikan institusional,

kepemilikan manajerial, dewan komisaris independen, free cash flow, dan

financial distress terhadap manajemen laba. Disrectionary accrual digunakan

sebagai proksi manajemen laba.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan institusional, dewan

komisaris independen, dan free cash flow tidak berpengaruh terhadap manajemen

laba. Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap manajemen laba, dan

financial distress berpengaruh positif terhadap manajemen laba.

Kata Kunci: Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, Dewan

Komisaris Independen, Free Cash Flow, Financial Distress,

Manajemen Laba.

Page 15: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

xv

DAFTAR ISI

PENGESAHAN ...................................................................................................... v

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ..................................................................... vi

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................ vii

DECLARATION ................................................................................................. viii

MOTTO ................................................................................................................. ix

PERSEMBAHAN ................................................................................................... x

KATA PENGANTAR ........................................................................................... xi

ABSTRAK ........................................................................................................... xiv

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xv

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6

D. Kontribusi Penelitian ................................................................................ 7

BAB II TELAAH PUSTAKA

A. Landasan Teori ....................................................................................... 10

B. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 24

C. Kerangka Penelitian ............................................................................... 30

D. Hipotesis ................................................................................................. 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 36

B. Populasi dan Sampel .............................................................................. 36

C. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 38

D. Definisi Operasional ............................................................................... 39

E. Alat Analisis ........................................................................................... 47

BAB IV ANALISIS DATA

A. Deskripsi Objek Penelitian ..................................................................... 51

Page 16: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

xvi

B. Analisis Statistik Deskriptif .................................................................... 51

C. Hasil Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 54

1. Uji Normalitas..................................................................................... 54

2. Uji Autokorelasi .................................................................................. 55

3. Uji Multikolinieritas ........................................................................... 56

4. Uji Heteroskedastisitas ....................................................................... 57

D. Analisis Regresi Linier Berganda ........................................................... 58

E. Pengujian Kelayakan Model................................................................... 60

1. Koefisien Determinasi ........................................................................ 60

2. Uji Statistik F (Uji F) .......................................................................... 61

3. Uji Hipotesis (Uji T) ........................................................................... 62

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................. 72

B. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 72

C. Saran ....................................................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 17: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu .................................................................... 27

Tabel 3.1 Daftar Sampel Perusahaan JII ..................................................... 38

Tabel 3.2 Kriteria Autokorelasi Durbin Watson .......................................... 49

Tabel 4.1 Hasil Uji Descriptive Statistik ..................................................... 52

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas .................................................................... 54

Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi ................................................................. 55

Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinieritas ........................................................... 56

Tabel 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas ....................................................... 57

Tabel 4.6 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ............................................... 58

Tabel 4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi .................................................. 60

Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik F ...................................................................... 61

Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik T ..................................................................... 62

Page 18: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian .................................................... 30

Page 19: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat menjadikan laporan

keuangan sebagai media penting dalam pengambilan keputusan bagi setiap

perusahaan. Seluruh perusahaan yang telah go public dan terdaftar dalam

Bursa Efek Indonesia wajib memenuhi kewajiban untuk menyampaikan

laporan keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP)

sebelum dipublikasikan kepada publik sesuai dengan keputusan ketua

BAPEPAM No. Kep. 17/PM/2002.

Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan

kondisi keuangan suatu perusahaan, dan informasi tersebut dapat dijadikan

sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan. Di dalam Statement of

Financial Accounting Concept (SFAC) Nomor 1, dikatakan bahwa laporan

keuangan harus menyajikan informasi yang berguna untuk investor dan

calon investor, kreditur dan pengguna lain dalam pengambilan keputusan

investasi, kredit, dan keputusan lain yang sejenis, yang rasional.

Fahmi (2011) mengatakan bahwa kinerja keuangan merupakan suatu

analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah

melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan

dengan baik dan benar. Laporan keuangan yang dipublikasikan dianggap

memiliki arti penting dalam menilai suatu perusahaan, sehingga pihak-pihak

Page 20: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

2

yang membutuhkan dapat memperoleh laporan keuangan dengan mudah

dan dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan.

Selviani (2017) mengatakan bahwa dalam laporan keuangan, laba

merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk menaksir kinerja

manajemen. Informasi laba sering menjadi target rekayasa tindakan

oportunis manajemen untuk memaksimalkan kapuasannya. Tindakan

oportunis tersebut dapat dilakukan dengan cara memilih kebijakan akuntansi

tertentu, sehingga laba perusahaan dapat diatur, dinaikkan atau diturunkan

sesuai dengan keinginannya yang biasa disebut dengan manajemen laba.

Manajemen laba muncul sebagai dampak dari teori keagenan (agency

theory) yang terjadi karena adanya ketidakselarasan kepentingan antara

manajer dan stakeholder. Manajemen laba bukanlah suatu hal yang

merugikan selama dilakukan dalam koridor-koridor peluang, manajemen

laba tidak selalu diartikan dengan proses manipulasi laporan keuangan

karena terdapat beberapa pilihan metode yang dapat digunakan dan bukan

sebagai suatu larangan. Salah satu cara yang digunakan untuk memonitor

suatu perusahaan masalah kontrak dan untuk membatasi perilaku

oportunistik manajemen adalah corporate governance atau tata kelola

perusahaan (Kusumawardhani, 2012).

Good corporate governance adalah serangkaian mekanisme yang

digunakan untuk membatasi timbulnya masalah asimetri informasi yang

dapat mendorong terjadinya manajemen laba (Darmawati, 2003). Konsep

good corporate governance diajukan demi peningkatan kinerja perusahaan

Page 21: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

3

melalui supervisi atau monitoring kinerja manajemen dan menjamin

akuntabilitas manajemen terhadap stakeholder dengan mendasarkan pada

kerangka peraturan.

Menurut Balsam et al., (2002) dalam Mahariana dan Ramantha (2014)

kepemilikan institusional merupakan saham perusahaan yang dimiliki oleh

institusi atau lembaga. Kepemilikan institusional yang tinggi dapat

meminimalisir praktik manajemen laba, namun tergantung pada jumlah

kepemilikan yang cukup signifikan, sehingga akan mampu memonitor pihak

manajemen yang berdampak mengurangi motivasi manajer untuk

melakukan manajemen laba. Penelitian Hidayanti dan Paramita (2014)

menunjukkan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh signifikan

terhadap manajemen laba riil, hal ini berbeda dengan penelitian

Kusumawardhani (2012) yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional

secara simultan berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

Pujiati dan Widanar (2009) kepemilikan manajerial merupakan

proporsi pemegang saham oleh pihak manajemen yang secara aktif ikut

dalam pengambilan keputusan perusahaan, yaitu direksi dan komisaris.

Penelitian Sari dan Putri (2014) menyatakan bahwa kepemilikan manajerial

berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. Berbeda dengan penelitian

Rahmawati (2013) yang dalam penelitiannya kepemilikan manajerial tidak

berpengaruh terhadap manajemen laba.

Limantauw (2018) komisaris independen merupakan anggota dewan

yang tidak terafiliasi dengan pemegang saham pengendali, dewan direksi,

Page 22: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

4

dewan komisaris lain, dan perusahaan itu sendiri baik dalam bentuk

hubungan bisnis maupun kekeluargaan. Penelitian Muid (2009) menyatakan

bahwa dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.

Berbeda dengan penelitian Anggraeni dan Hadiprajitno (2013) yang

menyatakan bahwa komisaris independen berpengaruh terhadap manajemen

laba.

Setiana dan Sibagariang (2013) free cash flow merupakan kas

perusahaan yang dapat didistribusikan kepada kreditor atau pemegang

saham yang tidak diperlukan untuk operasi dan investasi. Penelitian

Maulidina dan Kristanti (2018) menyatakan bahwa free cash flow tidak

berpengaruh terhadap manajemen laba. Berbeda dengan penelitian Aditama,

et al., (2018) yang menyatakan bahwa free cash flow berpengaruh tidah

signifikan terhadap manajemen laba.

Widarjo dan Setiawan (2009) Financial Distress adalah tahapan

penurunan kondisi keuangan suatu perusahaan sebelum terjadinya

kebangkrutan. Konsep financial distress memiliki pengaruh terhadap

manajemen laba. Penelitian Saputri dan Achmad (2017) menyatakan bahwa

financial distress berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Berbeda

dengan penelitian Lo (2012) yang menyatakan bahwa financial distress

berpengaruh negatif terhadap manajemen laba.

Berdasarkan inkonsistensi hasil penelitian terdahulu maka perlu

adanya penelitian baru tentang pengaruh kepemilikan institusional,

kepemilikan manajerial, dewan komisaris independen dan free cash flow

Page 23: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

5

terhadap manajemen laba dengan tambahan financial distress sebagai

variable independen yang penulis gunakan sebagai beda penelitian dari

penelitian-penelitian sebelumnya. Determinan manajemen laba dalam

penelitian ini adalah kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial,

dewan komisaris independen, free cash flow, dan financial distress.

Alasan penulis memilih Jakarta Islamic Index karena penulis lebih

memandang prinsip syariah dengan transparansi yang lebih kontras dan

lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang notabennya berbasis

konvensional. Penulis menggunakan periode 2014-2018 sebagai periode

penelitian dengan alasan penelitian terbaru dari penelitian sebelumnya.

Oleh karena itu, penulis akan melakukan penelitian mengenai faktor-

faktor yang mempengaruhi manajemen laba dengan objek Perusahaan yang

terdaftar di Jakarta Islamic Index dengan judul “Pengaruh Kepemilikan

Institusional, Kepemilikan Manajerial, Dewan Komisaris Independen,

Free Cash Flow, Dan Financial Distress terhadap Manajemen Laba

(Studi Kasus Pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index)

Periode 2014-2018.”

B. Rumusan Masalah

Penelitian ini akan menguji pengaruh kepemilikan institusional,

kepemilikan manajerial, dewan komisaris independen, free cash flow, dan

financial distress terhadap manajemen laba (Studi pada Perusahaan yang

Terdaftar di Jakarta Islamic Index) Periode 2014-2018.

Page 24: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

6

Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti akan mencoba

merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh kepemilikan institusional terhadap manajemen

laba pada perusahaan yang terdaftar di JII tahun 2014-2018?

2. Bagaimana pengaruh kepemilikan manajerial terhadap manajemen

laba pada perusahaan yang terdaftar di JII tahun 2014-2018?

3. Bagaimana pengaruh dewan komisaris independen terhadap

manajemen laba pada perusahaan yang terdaftar di JII tahun 2014-

2018?

4. Bagaimana pengaruh free cash flow terhadap manajemen laba pada

perusahaan yang terdaftar di JII tahun 2014-2018?

5. Bagaimana pengaruh financial distress terhadap manajemen laba pada

perusahaan yang terdaftar di JII tahun 2014-2018?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan jawaban

atas rumusan masalah yaitu:

1. Untuk menganalisis pengaruh kepemilikan institusional terhadap

manajemen laba pada perusahaan yang terdaftar di JII tahun 2014-

2018.

2. Untuk menganalisis pengaruh kepemilikan manajerial terhadap

manajemen laba pada perusahaan yang terdaftar di JII tahun 2014-

2018.

Page 25: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

7

3. Untuk menganalisis pengaruh dewan komisaris independen terhadap

manajemen laba pada perusahaan yang terdaftar di JII tahun 2014-

2018.

4. Untuk menganalisi pengeruh free cash flow terhadap manajemen laba

pada perusahaan yang terdaftar di JII tahun 2014-2018.

5. Untuk menganalisis pengaruh financial distress terhadap manajemen

laba pada perusahaan yang terdaftar di JII tahun 2014-2018.

D. Kontribusi Penelitian

1. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi media untuk menambah

wawasan dalam bidang pengaruh kepemilikan institusional,

kepemilikan manajerial, dewan komisaris independen, free cash flow,

dan financial distress terhadap manajemen laba (studi pada

perusahaan yang terdaftar di JII).

2. Bagi Penelitian Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi referensi penelitian di

bidang keuangan sehingga dapat bermanfaat bagi penelitian

selanjutnya mengenai pengaruh kepemilikan institusional,

kepemilikan manajerial, dewan komisaris independen, free cash flow,

dan financial distress terhadap manajemen laba (studi pada

perusahaan yang terdaftar di JII).

Page 26: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

8

3. Bagi Lembaga Yang Diteliti

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan input atau masukan

untuk menelaah lebih lanjut mengenai pengaruh kepemilikan

institusional, kepemilikan manajerial, dewan komisaris independen,

free cash flow, dan financial distress terhadap manajemen laba (Studi

pada perusahaan yang terdaftar di JII) sehingga perusahaan dapat

mengevaluasi, memperbaiki, dan mengoptimalkan fungsi mereka

dalam mencapai tujuan.

E. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis akan membahas tentang latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, kontribusi penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB II : TELAAH PUSTAKA

Dalam bab ini penulis akan membahas tentang landasan teori,

penelitian terdahulu, kerangka penelitian, dan hipotesis penelitian.

BAB III : METODE PENELITIAN

Dalam bab ini penulis akan membahas tentang jenis penelitian,

populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional, dan

alat analisis

.

Page 27: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

9

BAB IV : ANALISIS DATA

Dalam bab ini penulis akan membahas tentang deskripsi obyek

penelitian, analisis statistic deskriptif, hasil uji asumsi klasik, analisis regresi

linier berganda, dan pengujian kelayakan model.

BAB V : PENUTUP

Dalam bab ini penulis akan membahas tentang kesimpulan,

keterbatasan penelitian dan saran bagi penelitian berikutnya.

Page 28: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

10

BAB II

TELAAH PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Teori Agensi

Menurut Jensen dan Meckeling (1976) teori agensi adalah teori

yang menjelaskan hubungan antara prinsipal sebagai pemilik

perusahaan dan agen sebagai pengelola perusahaan, keduanya terikat

dalam sebuah kontrak. Pemilik atau prinsipal merupakan pihak yang

melakukan evaluasi atas informasi kinerja perusahaan sedangkan agen

adalah sebagai pengelola atau menjalankan kegiatan manajemen serta

mengambil keputusan.

Teori agensi dapat menjelaskan bagaimana pihak-pihak yang

terlibat dalam perusahaan akan bertindak dan bersikap, karena setiap

pihak-pihak dalam perusahaan tersebut memiliki kepentingan yang

berbeda-beda. Kepentingan yang berbeda-beda tersebut dapat

memunculkan konflik antara pihak-pihak yang berkepentingan. Agen

atau pengelola perusahaan mungkin tidak selalu melakukan terbaik

bagi pemilik atau kepentingan prinsipal. Menurut Watts dan

Zimmerman (1990) teori agensi menyatakan laporan keuangan

sebagai angka-angka akuntansi diharapkan dapat meminimalkan

konflik antara pihak-pihak yang berkepentingan.

Page 29: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

11

Menurut Indriastuti (2012) teori agensi mengasumsikan bahwa

CEO (agen) memiliki lebih banyak informasi daripada prinsipal. Hal

ini dikarenakan prinsipal tidak dapat mengamati kegiatan yang

dilakukan agen secara terus-menerus dan berkala.

Eisenhardt (1989) menyatakan bahwa teori keagenan

menggunakan tiga asumsi sifat manusia yaitu, manusia pada

umumnya mementingkan diri sendiri (self interest), manusia memiliki

daya pikir terbatas mengenai persepsi masa mendatang (bounded

rasionality), dan manusia selalu menghindari risiko (risk averse).

Masalah keagenan tentunya akan menimbulkan kerugian.

Konflik antara agent dan principal ini dapat menimbulkan biaya

keagenan (agency cost). Ada beberapa alternatif untuk mengurangi

agency cost, yaitu:

a. Meningkatkan kepemilikan saham perusahaan oleh institusional

Manajer akan merasakan langsung manfaat dari keputusan

yang diambil juga apabila ada kerugian yang timbul sebagai

konsekuensi dari pengambilan keputusan yang salah.

Kepemilikan ini akan mensejajarkan kepentingan manajemen

dengan pemegang saham.

b. Meningkatkan dividend payout ratio

Dengan meningkatkan dividend payout ratio sehingga

tidak tersedia banyak free cash flow dan manajemen terpaksa

mencari pendanaan dari luar untuk membiayai investasinya.

Page 30: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

12

c. Institusional investor sebagai monitoring agent

Adanya kepemilikan seperti perusahaan asuransi, bank,

perusahaan investasi, dan kepemilikan oleh insitusi lain akan

mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal

terhadap kinrja manajemen.

d. Peningkatan pendanaan melalui hutang

Peningkatan hutang akan menurunkan besarnya konflik

antara pemegang saham dengan manajemen. Selain itu hutang

juga akan menurunkan excess cash flow yang ada di dalam

perusahaan sehingga menurunkan kemungkinan pemborosan

yang akan dilakukan oleh manajemen.

2. Kepemilikan Institusional

Menurut Kusumawardhani (2012) kepemilikan institusional

merupakan persentase saham yang dimiliki oleh investor institusional.

Semakin besar kepemilikan intitusional pada perusahaan, maka

semakin rendah kecenderungan manajer melakukan aktivitas

manajemen laba. Investor institusional dapat berpengaruh terhadap

jalannnya perusahaan karena hak voting yang mereka miliki. Hak

voting tersebut mampu mengintervensi keputusan manajemen seperti

keputusan investasi (Endraswati, 2006)

Kepemilikan institusional memiliki kemampuan untuk

mengendalikan pihak manajemen melalui proses monitoring secara

Page 31: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

13

efektif sehingga dapat mengurangi manajemen laba. Investor

institusional dikatakan sebagai investor yang sophisticated sehingga

dapat melakukan fungsi monitoring secara lebih efektif dan tidak

percaya dengan tindakan manipulasi oleh manajer seperti tindakan

manajemen laba (Bushee, 1998 dalam Jao dan Palung, 2011).

3. Kepemilikan Manajerial

Menurut Endraswati (2012) kepemilikan manajerial merupakan

saham-saham yang dimiliki oleh pihak manajemen perusahaan seperti

komisaris, direktur, dan direksi. Sedangkan menurut Pujianti dan

Widanar (2009). Kepemilikan manajerial merupakan proporsi

pemegang saham oleh pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam

pengambilan keputusan perusahaan, yaitu direksi dan komisaris.

Fungsi dewan komisaris sesuai dengan yang dinyatakan dalam

National Code for Good Corporate governance (2001) adalah

memastikan bahwa perusahaan telah melakukan tanggung jawab

sosial dan mempertimbangkan kepentingan berbagai stakeholder

perusahaan sebaik memonitor efektifitas pelaksanaan good corporate

governance. Kepemilikan manajerial merupakan alat monitoring

internal yang penting untuk memecahkan konflik agensi antara

external stockholders dan manajemen (Chen dan Steiner, 1999 dalam

Agustia, 2018).

Page 32: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

14

Kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap kinerja

manajemen. Semakin besar kepemilikan manajerial, maka manajemen

akan semakin memaksimalkan kinerjanya. Hal ini disebabkan karena

manajemen semakin memilikitanggung jawab memenuhi keinginan

manajemen (termasuk dirinya sendiri).

Kepemilikan manajerial memiliki keterkaitan dengan masalah

keagenan. Semakin besar kepemilikan saham manajerial, mereka akan

lebih peduli untuk mempercantik kinerja perusahaan sehingga mereka

berusaha untuk mengurangi rasio keuangan dengan cara menjaga

tingkat utang dan meningkatkan laba bersih.

4. Dewan Komisaris Independen

Limantaw (2018) komisaris independen merupakan anggota

dewan yang tidak terafiliasi dengan pemegang saham pengendali,

dewan direksi, dewan komisaris lain, dan perusahaan itu sendiri baik

dalam bentuk hubungan bisnis maupun kekeluargaan. Undang-

Undang No. 40 tahun 2007 pasal 120 ayat 2 tentang Perseroan

Terbatas menguraikan bahwa komisaris independen diangkat

berdasarkan RUPS dari pihak yang tidak terafiliasi dengan pemegang

saham utama, anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris lainnya

(Wijaya dan Febrianti, 2017). Jumlah komisaris independen wajib

mewakili sedikitnya 30% dari jumlah Komisaris dalam Dewan

Komisaris (Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.I.5).

Page 33: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

15

Pihak yang ditunjuk sebagai dewan komisaris independen tidak

dalam kapasitas mewakili pihak manapun dan ditunjuk berdasarkan

latar belakang pengetahuan, pengalaman, dan keahlian profesional

yang dimilikinya untuk sepenuhnya menjalankan tugas demi

kepentingan perusahaan (Agoes dan Ardana, 2009).

Komisaris independen berfungsi untuk mengawasi bagaimana

operasional perusahaan dijalankan oleh pihak pengelola perusahaan,

mengarahkan serta memastikan bahwa kebijakan yang diambil oleh

perusahaan tidak melanggar dari ketentuan yang berlaku dan sesuai

dengan tujuan perusahaan. Komisaris independen bersifat objektif

sehingga dapat menjadi penengah jika terjadi konflik antar pihak

internal perusahaan dan pihak pemegang saham (Imelia, 2015).

Berdasarkan keputusan ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan

Lembaga Keuangan nomor KEP-643/BL/2012 tentang pembentukan

dan pedoman pelaksanaan kerja, komite audit menyatakan bahwa

komisaris independen yaitu :

a. Berasal dari luar emiten atau perusahaan publik.

b. Tidak mempunyai saham baik secara langsung maupun tidak

langsung pada emiten atau perusahaan publik.

c. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan emiten atau

perusahaan publik, anggota dewan komisaris, anggota direksi,

atau pemegang saham utama emiten atau perusahaan publik.

Page 34: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

16

d. Tidak mempunyai hubungan usaha baik secara langsung

maupun tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha emiten

atau perusahaan publik.

5. Free Cash Flow

Free cash flow merupakan kas perusahaan yang dapat

didistribusikan kepada kreditor atau pemegang saham yang tidak

diperlukan untuk modal kerja atau investasi pada asset. Jensen (1986)

mendefinisikan free cash flow sebagai “… cash flow in excess of that

required to fund all projects that have net present values when

discounted at relevant cost of capital”. Free cash flow mencerminkan

keuntungan atau tingkat pengembalian kepada para penyedia modal,

termasuk hutang atau ekuitas.

White, et al., (2003) dalam Agustia (2013) mengungkapkan

bahwa semakin besar free cash flow yang tersedia dalam suatu

perusahaan, maka semakin sehat perusahaan tersebut karena memiliki

kas yang tersedia untuk pertumbuhan, pembayaran hutang, dan

deviden. Hal ini juga dapat diartikan bahwa semakin kecil nilai free

cash flow yang dimiliki perusahaan, maka perusahaan tersebut bisa

dikategorikan semakin tidak sehat.

Page 35: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

17

6. Financial Distress

Menurut Atmajaya (2003) financial distress adalah kondisi

dimana perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan terancam

bangkrut, kesulitan tersebut akan semakin meningkat dengan

meningkatnya penggunaan hutang. Oleh karena itu, perusahaan akan

mengalami kebangkrutan jika tidak ditangani secara tepat dan tepat.

Model financial distress perlu dikembangkan. Karena, akan

lebih baik jika perusahaan mengetahui kondisi financial distress sejak

dini. Dengan begitu perusahaan diharapkan dapat melakukan

tindakan-tindakan untuk mengantisipasi yang mengarah pada

kebangkrutan. Menurut Srengga dan Mas’ud (2012) prediksi financial

distress perusahaan menjadi perhatian banyak pihak. Pihak-pihak

yang menggunakan model tersebut meliputi:

a. Pemberi pinjaman

Penelitian berkaitan dengan prediksi financial distress

mempunyai relevansi terhadap institusi pemberi pinjaman, baik

dalam memutuskan apakah akan memberikan suatu pinjaman

dan menentukan kebijakan untuk mengawasi pinjaman yang

telah diberikan.

b. Investor

Model prediksi financial distress dapat membantu investor

ketika akan menilai kemungkinan masalah suatu perusahaan

dalam melakukan pembayaran kembali pokok dan bunga.

Page 36: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

18

c. Pemerintah

Model prediksi financial distress juga penting bagi

pemerintah dan antitrust regulation.

d. Auditor

Model prediksi financial distress dapat menjadi alat yang

berguna bagi auditor dalam membuat penilaian going concern

suatu perusahaan.

e. Manajemen

Apabila perusahaan mengalami kebangkrutan maka

perusahaan akan menanggung biaya langsung (fee akuntan dan

pengacara) dan biaya tidak langsung (kerugian penjualan atau

kerugian paksa akibat ketetapan pengadilan). Sehingga dengan

adanya model prediksi financial distress diharapkan perusahaan

dapat menghindari kebangkrutan dan otomatis juga dapat

menghindari biaya langsung dan tidak langsung dari

kebangkrutan.

Secara ilmiah, faktor penyebab financial distress dari dalam

perusahaan lebih bersifat mikro. Adapun faktor-faktor dari dalam

perusahaan tersebut adalah (Damodaran, 1997 dalam Carolina, dkk,

2017):

a. Besarnya jumlah hutang

Kesalahan dalam pengambilan prakiraan hutang

perusahaan sehingga perusahaan tidak dapat menutupi biaya

Page 37: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

19

yang timbul akibat operasi perusahaan akan menimbulkan

kewajiban bagi perusahaan untuk mengembalikan hutang di

masa mendatang. Ketika tagihan jatuh tempo, sedangkan

perusahaan tidak mempunyai cukup dana untuk melunasi

tagihan-tagihan yang ada, sehingga terjadi penyitaan harta.

b. Kerugian dalam kegiatan operasional perusahaan selama

beberapa tahun

Kerugian dalam aktivitas operasional yang menimbulkan

arus kas negatif dalam perusahaan. Hal ini dikarenakan beban

operasional lebih besar dari pendapatan yang diterima

perusahaan.

c. Kesulitan arus kas

Keadaan dimana pendapatan perusahaan dari hasil

kegiatan operasi tidak cukup untuk menutupi beban-beban usaha

yang timbul atas aktivitas operasi perusahaan atau dapat terjadi

karena adanya kesalahan manajemen ketika mengelola aliran

kas perusahaan dalam melakukan pembayaran aktivitas

perusahaan dimana dapat memperburuk kondisi keuangan

perusahaan.

Keterkaitan ketiga aspek tersebut harus diperhatikan

keseimbangannya agar perusahaan terhindar dari kondisi financial

distress yang mengarak pada kebangkrutan. Menurut Lizal (2002)

Page 38: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

20

terdapat tiga alasan utama mengapa perusahaan bisa mengalami

financial distress dan kemudian bangkrut, yaitu:

a. Neoclassical model

Financial distress dan kebangkrutan terjadi jika alokasi

sumber daya di dalam perusahaan tidak tepat. Manajemen yang

kurang bisa mengalokasikan sumberdaya (aset) yang ada

diperusahaan untuk kegiatan operasional perusahaan.

b. Financial model

Financial model merupakan pencampuran aset benar

tetapi struktur keuangan salah dengan liquidity constraints. Hal

ini berarti bahwa walaupun perusahaan dapat bertahan hidup

dalam jangka panjang tapi ia harus bangkrut juga dalam jangka

pendek.

c. Corporate governance model

Menurut model ini, kebangkrutan mempunyai campuran

aset dan struktur keuangan yang benar tapi dikelola dengan

buruk. Ketidakefisienan ini mendorong perusahaan menjadi out

of the market sebagai konsekuensi dari masalah dalam tata

kelola perusahaan yang takterpecahkan.

Financial distress memberi dampak buruk bagi perusahaan yang

bersangkutan dengan kepercayaan investor dan kreditor serta pihak

eksternal lainnya. Maka, manajemen harus melakukan tindakan untuk

mengatasi financial distress dan mencegah terjadinya kebangkrutan.

Page 39: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

21

Perusahaan yang mengalami financial distress biasanya memiliki arus

kas negatif. Sehingga perusahaan tidak bisa membayar kewajiban

yang jatuh tempo. Menurut Pustylnick (2012) dalam Dwijayanti,

(2010) ada dua solusi jika perusahaan memiliki arus kas negatif, yaitu:

a. Restrukturisasi utang

Manajemen bisa melakukan restrukturisasi hutang yaitu

mencoba meminta perpanjangan waktu dari kreditor untuk

pelunasan hutang hingga perusahaan mempunyai kas yang

cukup untuk melunasi hutang tersebut.

b. Perubahan dalam manajemen

Jika memang diperlukan, perusahaan mungkin harus

melakukan penggantian manajemen dengan orang yang lebih

kompeten. Dengan begitu, stakeholder akan percaya lagi pada

perusahaan. Hal tersebut untuk menghindari larinya investor

potensial perusahaan pada kondisi financial distress.

7. Manajemen Laba

Sugiri (1998) dalam Widyaningdyah (2001) membagi definisi

manajemen laba menjadi dua, yaitu:

a. Definisi sempit

Manajemen laba dalam hal ini hanya berkaitan dengan

pemilihan metode akuntansi. Manajemen laba dalam artian

sempit ini didefinisikan sebagai perilaku manajer untuk

Page 40: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

22

“bermain” dengan komponen discretionary accruals dalam

menentukan besarnya laba.

b. Definisi luas

Manajemen labamerupakan tindakan manajer untuk

meningkatkan atau mengurangi laba yang dilaporkan saat ini

atas suatu unit dimana manajer bertanggung jawab, tanpa

mengakibatkan peningkatan (penurunan) profitabilitas ekonomis

jangka panjang unit tersebut.

Rahmawati (2012) membagi manajemen laba terdiri dari empat

macam:

a. Taking a bath

Pola ini dijalankan ketika perusahaan dalam kondisi

tertekan atau sedang melakukan reorganisasi atau penunjukan

CEO baru. Manajer cenderung melaporkan laba bersih yang

rendah sekarang dengan harapan meningkat di masa yang akan

datang.

b. Minimisasi laba

Pola ini dilakukan jika perusahaan dalam kondisi laba yang

tinggi maka untuk mengurangi visibilitasnya dia melakukan

minimisasi laba.

c. Maksimisasi laba

Pola ini dilakukan jika manajer ingin menaikkan bonusnya.

Page 41: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

23

d. Perataan laba

Pola inilah yang paling sering dilakukan untuk

mengantisipasi kondisi yang akan dihadapi perusahaan.

Menurut Sutami (2012) dalam Faradila dan Cahyati (2013)

alasan dilakukan manajemen laba oleh setiap perusahaan dikarenakan:

a. Manajemen laba dapat meningkatkan kepercayaan pemegang

saham terhadap manajer. Manajemen laba berhubungan erat

dengan tingkat perolehan laba atau prestasi usaha suatu

organisasi, hal ini karena tingkat keuntungan atau laba dikaitkan

dengan prestasi manajemen dan juga besar kecilnya bonus yang

akan diterima oleh manajer.

b. Manajemen laba dapat memperbaiki hubungan dengan pihak

kreditor. Perusahaan yang terancam default yaitu tidak dapat

memenuhi kewajiban pembayaran utang pada waktunya,

perusahaan berusaha menghindarinya dengan membuat

kebijakan yang dapat meningkatkan pendapatan maupun laba.

Dengan demikian akan memberikan posisi bargaining yang

relatif baik dalam negoisasi atau penjadwalan ulang utang antar

pihak kreditor dengan perusahaan.

c. Manajemen laba dapat menarik investor untuk menanamkan

modalnya terutama pada perusahaan go public pada saat IPO.

Page 42: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

24

8. Jakarta Islamic Index

Saffudin (2011) menyatakan bahwa Jakarta Islamic Index atau

biasa disebut dengan JII adalah salah satu indeks saham yang ada di

Indonesia yang menghitung index harga rata-rata saham untuk jenis

saham-saham yang memenuhi kriteria syariah. JII dimaksudkan untuk

digunakan sebagai tolok ukur untuk mengukur kinerja suatu investasi

pada saham dengan basis syariah. Melalui index ini diharapkan dapat

meningkatkan kepercayaan investor untuk mengembangkan investasi

secara syariah (Widodo, 2007)

B. Penelitian Terdahulu

Sebagai sumber referensi dan bahan pertimbangan dalam penelitian

ini, peneliti mengumpulkan beberapa hasil penelitian sebelumnya menganai

manajemen laba. Hidayanti dan Paramita (2014) mengenai good corporate

governance yang terdiri dari kepemilikan manajerial, institusional, dan

proporsi dewan komisaris independen dalam penelitiannya menyatakan

bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap manajemen

laba riil, kepemilikan institusional, dewan komisaris, ukuran dewan

komisaris, dan komite audit independen tidak berpengaruh signifikan

terhadap manajemen laba riil.

Penelitian Kusumawardhani (2012) mengenai corporate governance

yang terdiri dari komisaris independen, komite audit, sekretaris perusahaan

dan struktur kepemilikan yang terdiri kepemilikan manajerial dan

Page 43: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

25

institusional serta ukuran perusahaan dalam penelitiannya menyatakan

bahwa komisaris independen, komite audit, sekretaris perusahaan,

kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan ukuran perusahaan

secara simultan berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

Penelitian Sari dan Putri (2014) mengenai good corporate governance

yang terdiri dari kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris

independen, ukuran komite audit, kepemilikan institusional, ukuran dewan

komisaris dalam penelitiannya menyatakan bahwa kepemilikan manajerial,

proporsi dewan komisaris, dan ukuran komite audit berpengaruh negatif

terhadap manajemen laba. Kepemilikan institusional dan ukuran dewan

komisaris tidak berpengaruh pada manajemen laba.

Penelitian Rahmawati (2013) mengenai good corporate governance

yang terdiri dari dewan komisaris independen, komite audit independen, dan

kepemilikan manajerial dalam penelitiannya menyatakan bahwa dewan

komisaris independen berpengaruh terhadap manajemen laba, komite audit

independen tidak berpengaruh terhadap manajemen laba, dan kepemilikan

manajerial tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.

Penelitian Muid (2009) mengenai kepemilikan institusional, proporsi

dewan komisaris, ukuran dewan komisaris, komite audit, dan ukuran

perusahaan dalam penelitiannya menyatakan bahwa kepemilikan

institusional, proporsi dewan komisaris, ukuran dewan komisaris, komite

audit, dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.

Page 44: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

26

Penelitian Anggraeni dan Hadiprajitno (2013) mengenai struktur

kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, corporate governanec yang

terdiri dari dewan komisaris independen, komite audit dan ukuran KAP

dalam penelitiannya menyatakan bahwa kepemilikan manajerian tidak

berpengaruh terhadap manajemen laba, ukuran perusahaan tidak

berpengaruh signifikan terhadap anajemen laba, dewan komisaris

independen berpengaruh negatif terhadap manajemen laba, komite audit

berpengaruh negatif terhadap manajemen laba, ukuran KAP berpengaruh

negatif terhadap manajemen laba.

Penelitian Maulidina dan Kristanti (2018) mengenai proporsi dewan

komisa[ris independen, leverage, ukuran perusahaan, dan free cash flow

dalam penelitiannya menyatakan bahwa proporsi dewan komisaris

independen berpengaruh negatif dan signifikan terhadap manajemen laba,

leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen laba,

ukuran perusahaan dan free cash flow tidak berpengaruh terhadap

manajemen laba.

Penelitian Aditama, dkk. (2018) mengenai good corporate

governance, free cash flow, leverage dalam penelitiannya menyatakan

bahwa good corporate governance berpengaruh signifikan dengan arah

negatif terhadap earning management dan signifikan kearah positif terhadap

shareholder wealth. Free cash flow berpengaruh tidak signifikan terhadap

earning management dan berpengaruh positif signifikan terhadap

shareholder wealth. Leverage berpengaruh signifikan dengan arah negatif

Page 45: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

27

terhadap earning management dan berpengaruh signifikan dengan arah

negatif terhadap shareholders wealth.

Penelitian Saputri dan Achmad (2017) mengenai free cash flow,

financial distress, dan employee diff dalam penelitiannya menyatakan bahwa

free cash flow, financial distress, dan employee diff berpengaruh secara

positif signifikan terhadap manajemen laba.

Penelitian Lo (2012) mengenai kesulitan keuangan dalam

penelitiannya menyatakan bahwa kesulitan keuangan berpengaruh negatif

terhadap manajemen laba.

Tabel 1.1

Penelitian Terdahulu

No. Peneliti

(Tahun)

Variabel

Dependen

Variabel

Independen

Hasil Penelitian

1 Ery Hidayanti dan

Ratna Widyanti

Dahniar Paramita

(2014)

Manajemen

Laba Riil

Good Corporate

Governance

(Kepemilikan

Manajerial,

Institusional, dan

Proporsi Dewan

Komisaris

Independen)

Kepemilikan manajerial

berpengaruh signifikan

terhadap manajemen laba

riil, kepemilikan

institusional, dewan

komisaris, ukuran dewan

komisaris, dan komite

audit independen tidak

berpengaruh signifikan

terhadap manajemen laba

riil.

2 Indra

Kusumawardhani

(2012)

Manajemen

Laba

Corporate

Governance

(komisaris

independen,

komite audit dan

sekertaris

perusahaan)

struktur

kepemilikan

(kepemilikan

manajerial dan

Komisaris independen,

komite audit, sekretaris

perusahaan, kepemilikan

manajerial, kepemilikan

institusional dan ukuran

perusahaan secara simultan

berpengaruh signifikan

terhadap manajemen laba.

Page 46: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

28

institusional),

ukuran

perusahaan

3 A.A Intan Puspita

Sari dan I G.A.M.

Asri Dwija Putri

(2014)

Manajemen

Laba

Good Corporate

Governance

(Kepemilikan

Manajerial,

Proporsi Dewan

Komisaris

Independen,

Ukuran Komite

Audit,

Kepemilikan

Institusional,

Ukuran Dewan

Komisaris)

Kepemilikan manajerial,

proporsi dewan komisaris,

dan ukuran komite audit

berpengaruh negatif

terhadap manajemen laba.

Kepemilikan

institusional dan ukuran

dewan komisaris tidak

berpengaruh pada

manajemen

laba.

4 Hikmah Is’ada

Rahmawati (2013)

Manajemen

Laba

Good Corporate

Governance

(Dewan

Komisaris

Independen,

Dewan komisaris

independen berpengaruh

terhadap manajemen laba,

komite audit independen

tidak berpengaruh terhadap

Komite Audit

Independen,

Kepemilikan

Manajerial)

manajemen laba, dan

kepemilikan manajerial

tidak berpengaruh terhadap

manajemen laba.

5 Dul Muid (2009) Manajemen

Laba

Kepemilikan

Institusional,

Proporsi Dewan

Komisaris,

Ukuran Dewan

Komisaris,

Komite Audit,

dan Ukuran

Perusahaan.

Kepemilikan institusional,

proporsi dewan komisaris,

ukuran dewan komisaris,

komite audit, dan ukuran

perusahaan tidak

berpengaruh terhadap

manajemen laba.

6 Riske Meitha

Anggraeni dan P.

Basuki

Hadiprajitno

(2013)

Manajemen

Laba

Struktur

Kepemilikan

Manajerial,

Ukuran

Perusahaan,

Corporate

Governanec

(Dewan

Komisaris

Independen,

Komite Audit,

Ukuran KAP)

Kepemilikan manajerian

tidak berpengaruh terhadap

manajemen laba, ukuran

perusahaan tidak

berpengaruh signifikan

terhadap anajemen laba,

dewan komisaris

independen berpengaruh

negatif terhadap

manajemen laba, komite

audit berpengaruh negatif

terhadap manajemen laba,

ukuran KAP berpengaruh

negatif terhadap

manajemen laba.

7 Yulina Maulidina, Manajemen Proporsi Dewan Proporsi dewan komisaris

Page 47: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

29

Farida Titik

Kristanti (2018)

Laba Komisaris

Independen,

Leverage,

Ukuran

Perusahaan, dan

Free Cash Flow

independen berpengaruh

negatif dan signifikan

terhadap manajemen laba,

leverage berpengaruh

positif dan signifikan

terhadap manajemen laba,

ukuran perusahaan dan free

cash flow tidak

berpengaruh terhadap

manajemen laba.

8 Buntar P. Aditama,

Slamet Riyadi,

Ibrahim Ingga

(2018)

Earning

Management

Good Corporate

Governance,

Free Cash Flow,

Leverage

Good Corporate

Governance berpengaruh

signifikan dengan arah

negatif terhadap earning

management dan

signifikan kearah positif

terhadap shareholder

wealth. Free cash flow

berpengaruh tidak

signifikan terhadap

earning management dan

berpengaruh positif

signifikan terhadap

shareholder wealth.

Leverage berpengaruh

signifikan dengan arah

negatif terhadap earning

management dan

berpengaruh signifikan

dengan arah negatif

terhadap shareholders

wealth.

9 Gita Oktaviany

Wanda Saputri dan

Tarmizi Achmad

(2017)

Manajemen

Laba

Free

Cash Flow,

Financial

Distress,

danEmployee

Diff

Free

cash flow, financial

distress, employee diff

berpengaruh secara positif

dan signifikan terhadap

manajemen laba.

10 Eko Widodo Lo

(2012)

Manajemen

Laba

Kesulitan

Keuangan

Kesulitan keuangan

berpengaruh negatif

terhadap manajemen laba.

Sumber: Data penelitian yang diolah, 2019

Page 48: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

30

C. Kerangka Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan landasan teori yang telah

disebutkan diatas, maka kerangka sebagai dasar dalam mengarahkan

pemikiran untuk mengetahui sejauhmana pengaruh kepemilikan

institusional, kepemilikan manajerial, dewan komisaris independen, free

cash flow, dan financial distress terhadap manajemen laba dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu yang telah diuraikan diatas,

maka kerangka penelitian dalam penelitian ini terdiri dari 5 variabel

independen, yaitu:

1. Kepemilikan Institusional (KI)

2. Kepemilikan Manajerial (KM)

Page 49: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

31

3. Dewan Komisaris Independen (DKI)

4. Free Cash Flow (FCF)

5. Financial Distress (FD)

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah manajemen laba yang

diukur menggunakan discretionary accrual (DA) dihitung dengan Modifed

Jones Model (Amertha, 2013).

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun

dalam bentuk kalimat pertanyaan (Priadana dan Muis:2016). Hipotesis ini

didasarkan pada penelitian sebelumnya dan penjabaran teori mengenai

masing-masing variable. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh kepemilikan institusional terhadap manajemen laba

Rahmawati (2012) menyatakan bahwa kepemilikan institusional

umumnya dapat bertindak sebagai pihak yang memonitor perusahaan.

Perusahaan dengan kepemilikan institusional yang besar

mengindikasikan kemampuannya untuk memonitor manajemen.

Dari beberapa penelitian tersebut maka mekanisme monitoring

yang dilakukan karena adanya kepemilikan institusional akan

menjamin peningkatan kemakmuran pemegang saham. Hal tersebut

dikarenakan kepemilikan institusional akan mengawasi lebih kuat,

Page 50: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

32

karena investasi mereka yang cukup besar dalam perusahaan. Hal ini

berarti bahwa semakin besar kepemilikan saham oleh investor

institusional maka akan semakin tinggi pula tingkat manajemen laba

(Rahmawati, 2012).

Penelitian mengenai kepemilikan institusional terhadap

manajemen laba telah dilakukan oleh Kusumawardhani (2012) dengan

hasil kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap

manajemen laba.

H1: Kepemilikan Institusional berpengaruh positif terhadap

manajemen laba.

2. Pengaruh kepemilikan manajerial terhadap manajemen laba

Kepemilikan manajerial merupakan saham yang dimiliki oleh

menajemen secara pribadi maupun saham yang dimiliki oleh anak

cabang perusahaan yang bersangkutan. Menurut Herdian (2015) jika

manajer memiliki kepemilikan pada perusahaan maka manajer akan

bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang saham, karena

manajer juga memiliki kepentingan di dalamnya. Dengan demikian,

besar kecilnya jumlah kepemilikan saham manajerial dalam

perusahaan dapat mengindikasikan adanya kesamaan kepentingan

antara manajemen dengan pemegang saham.

Indikator pengukuran kepemilikan manajerial adalah persentase

perbandingan jumlah saham yang dimiliki pihak manajemen dengan

Page 51: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

33

seluruh jumlah saham perusahaan yang beredar. Artinya, semakin

besar kepemilikan manajerial, maka semakin besar pula

kecenderungan pihak manajemen untuk melakukan manajemen laba.

Hal ini sesuai dengan penelitian Kusumawardhani (2012) yang

menyatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan

terhadap manajemen laba.

Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang diajukan

dalam penelitian ini sebagai berikut:

H2: Kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap manajemen

laba

3. Pengaruh dewan komisaris independen terhadap manajemen laba

Dewan komisaris berfungsi untuk memonitor kebijakan direksi

dengan harapan dapat meminimalisir permasalahan agensi yang

muncul antara dewan direksi dan pemengang saham.

Menurut Guna dan Herawaty (2010) Komisaris independen

adalah anggota komisaris yang tidak terafiliasi dengan manajemen,

anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali,

serta bebas dari hubungan bisnis dan hubungan lainnya yang dapat

mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen atau

bertindak semata-mata demi kepentingan perusahaan. Penelitian yang

dilakukan oleh Kusumawardani (2012) memperoleh dewan komisaris

Page 52: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

34

independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

manajemen laba.

Berdasarkan teori dan penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya maka dewan kepemilikan manajerial berpengaruh

terhadap manajemen laba dalam perusahaan. Semakin tinggi jumlah

dewan komisaris independen dalam perusahaan, maka semakin baik

untuk mengawasi manajer dalam melakukan kecurangan. Sebaliknya,

jika dewan komisaris independen dalam perusahaan berjumlah sedikit

maka tingkat pengawasan kepada manajer akan melemah.

Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang diajukan

dalam penelitian ini sebagai berikut :

H3: Dewan komisaris independen berpengaruh positif terhadap

manajemen laba.

4. Pengaruh free cash flow terhadap manajemen laba

Free cash flow perusahaan yang tinggi tanpa adanya

pengawasan yang memadai dapat terjadi karena pihak manajer tidak

dapat memanfaatkan kas yang tersedia secara optimal, atau

menggunakannya untuk investasi yang menguntungkan dirinya

sendiri. Hal tersebut dapat meningkatkan praktik manajemen laba

untuk meningkatkan laporan laba. Sehingga, adanya ketidak efisienan

dalam penggunaan arus kas tersebut bisa tertutupi.

Page 53: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

35

Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu maka hipotesis

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

H4 : Free cash flow berpengaruh positif terhadap manajemen laba.

5. Pengaruh financial distress terhadap manajemen laba

Perusahaan yang mengalami financial distress akan berujung

pada kebangkrutan. Manajemen suatu perusahaan akan cenderung

untuk melakukan manajemen laba. Hal itu dikarenakan manajer harus

mempertanggungjawabkan kinerjanya pada pemegang saham,

sehingga manajer ingin menutupi kondisi perusahaan yang buruk agar

terlihat baik dalam pandangan investor dan stakeholder yang lain.

Hal ini sesuai dengan penelitian Prihantono (2018) dalam

penelitiannya menyatakan bahwa financial distress berpengaruh

positif terhadap manajemen laba.

Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu maka hipotesis dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

H5: Financial distress berpengaruh positif terhadap manajemen laba.

Page 54: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Berdasarkan jenis permasalahan yang ada dalam judul penelitian,

maka penelitian dilakukan dengan menggunakan data kuantitatif. Penelitian

kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data

berupa angka yang kemudian data tersebut diolah dan dianalisis untuk

mendapatkan suatu informasi ilmiah dibalik angka-angka tersebut (Martono,

2011).

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah seluruh kumpulan elemen (orang, kejadian,

produk) yang dapat digunakan untuk membuat beberapa kesimpulan.

Populasi bisa disebut sebagai totalitas subjek penelitian (Wijaya,

2013). Populasi dalam penelitian ini yaitu 30 perusahaan yang

terdaftar di Jakarta Islamic Index periode 2014-2018. Peneliti

memilih perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index dengan

alasan saham-saham yang masuk kriteria JII adalah saham-saham

halal, yang operasionalnya tidak mengandung unsur ribawi dan

struktur permodalan perusahaan bukan mayoritas dari hutang. Maka

saham-saham JII ini pada umumnya mempunyai struktur modal yang

Page 55: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

37

sehat dan tidak terbebani bunga hutang berlebihan

(www.sahamok.com, 2019).

2. Sampel

Wijaya (2013) menyatakan bahwa sampel merupakan bagian

dari populasi yang diambil atau ditentukan berdasarkan karakteristik

dan teknik tertentu. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini

adalah purposive sampling, merupakan teknik non-probability

sampling yang lebih tinggikualitasnya dan merupakan pengembangan

atau penyempurnaan dari metode-metode sebelumnya, dimana

peneliti telah membuat kisi-kisi atau batasan-batasan berdasarkan ciri-

ciri subjek yang akan dijadikan sampel penelitian (Supardi, 2005).

Kriteria-kriteria dalam menentukan sampel yaitu sebagai berikut:

a. Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode

2014-2018.

b. Perusahaan yang tidak delisting dalam Jakarta Islamic Index

periode 2014-2018.

c. Data yang tersedia lengkap mengenai kepemilikan institusional,

kepemilikan manajerial, dewan komisaris independen, free cash

flow, dan financial distress

d. Laporan keuangan tahunan perusahaan sudah dipublikasikan di

website resmi perusahaan yang bersangkutan dan bisa diakses

dari tahun 2014-2018.

Page 56: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

38

Sesuai dengan kriteria sampel yang telah ditetapkan, maka

jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 14 perusahaan, dengan

periode pengamatan 5 tahun berturut-turut dari tahun 2014-2018.

Berdasarkan kriteria-kriteria di atas, maka diperoleh sampel sebagai

berikut:

Tabel 3.1

Daftar Sampel Perusahaan yang Terdaftar di JII

No Kode Nama Saham

1. ADRO Adaro Energy Tbk

2. AKRA AKR Corporindo Tbk

3. ASII Astra Internasional Tbk

4. BSDE Bumi Serpong Damai Tbk

5. ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

6. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk

7. KLBF Kalbe Farma Tbk

8. PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk

9. PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk

10. SMGR Semen Indonesia Tbk

11. SMRA Summarecon Agung Tbk

12. UNTR United Tractors Tbk

13. UNVR Unilever Indonesia Tbk

14. WIKA Wijaya Karya Tbk

Sumber: www.idx.co.id dan www.sahamok.com

C. Teknik Pengumpulan Data

1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini

yakni dengan menggunakan dua cara yaitu:

Page 57: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

39

a. Metode kepustakaan

Metode dengan cara penggunaan berbagai jurnal, majalah-

majalah ilmiah, maupun literatur-literatur lainnya yang berkaitan

dengan penelitian.

b. Metode dokumentasi

Metode dengan cara mengumpulkan data yang menjadi

objek penelitian. Data berupa laporan keuangan tahunan yang

diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia yaitu

www.idx.co.id dan www.sahamok.com.

2. Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder.

Data sekunder adalah data dari laporan maupun dokumen resmi dari

lembaga yang terkait dengan penelitian (Busro, 2017). Data sekunder

dalam penelitian ini diperoleh dari masing-masing perusahaan.

D. Definisi Operasional

1. Variabel Dependen

Werang, (2015) menyatakan bahwa variabel dependen

merupakan variabel yang dipengaruhi oleh satu atau lebih variabel

independen. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, variabel

dependen dalam penelitian ini, yaitu manajemen laba yang diukur

dengan menggunakan proksi discretionary accruals. Manajemen laba

Page 58: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

40

dalam penelitian ini didefinisikan sebagai suatu tindakan oportunistik

yang dilakukan oleh manjer untuk menutupi kinerjanya yang buruk

dengan cara menaikan atau menurunkan laba pada laporan keuangan,

sehingga dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dan kontrak

kerjasama dengan pihak lain

Discretionary accruals (DA) adalah komponen akrual yang

memungkinkan manajer untuk melakukan intervensi dalam

penyusunan laporan keuangan, sehingga laba yang dilaporkan dalam

laporan keuangan tidak mencerminkan nilai atau kondisi perusahaan

yang sesungguhnya (Rahmawati, 2010).

Dechow (1995) dalam Antonia (2008) discretionary accruals

dihitung dengan menggunakan Modified Jones Model. Model

discretionary accruals adalah sebagai berikut:

TAC = NI – CFO

Menghitung nilai accruals yang diestimasi dengan persamaan regresi :

TACt/ At-1 = α1 (1/ At-1) + α2 (ΔREVt/At-1) + α3 (PPEt/ At-1) +e

Menghitung nondiscretionary accruals (NDA)

NDAt = α1 (1/ At-1) + α2 ((ΔREVt-ΔRECt)/At-1) + α3 (PPEt/ At-1)

Menghitung discretionary accruals

DAt = TACt/ At-1 – NDAt

Keterangan :

TAC = total akrual (Total accruals)

NI = laba bersih operasi (net income)

CFO = aliran kas dari aktivitas operasi (cash flow from

Page 59: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

41

operation)

At-1 = total aset untuk sampel perusahaan i pada akhir tahun t-1

ΔREVt = perubahan pendapatan perusahaan i dari tahun t-1 ke

tahun t

ΔRECt = perubahan piutang perusahaan i dari tahun t-1 ke tahun t

PPEt = aktiva tetap (property, plant and equipment) perusahaan

tahun t

NDAt = nondiscretionary accruals pada tahun t

DAt = discretionary accruals perusahaan i pada periode t

α = fitted coefficient yang diperoleh dari hasil regresi pada

perhitungan total accruals.

2. Variabel Independen

Variabel Independen adalah variabel yang memengaruhi atau

yang menjadi sebab terjadinya variabel dependen (Werang, 2015).

Variabel independen dalam penelitian ini adalah:

a. Kepemilikan Institusional

Kepemilikan Institusional adalah jumlah persentase hak

suara yang dimiliki oleh institusi. Kepemilikan institusional

diukur dengan persentase jumlah saham yang dimiliki oleh

institusi terhadap seluruh modal saham perusahaan (Pagalung

dan Jao, 2011). Untuk menghitung kepemilikan institusional,

digunakan rumus:

KI %

Page 60: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

42

b. Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial merupakan kepemilikan saham

perusahaan oleh pihak manajemen. Kepemilikan manajerial

diukur dari jumlah persentase saham yang dimiliki oleh manajer

dan dewan komisaris perusahaan (Hidayanti dan Paramita,

2014). Untuk menghitung kepemilikan manajerial, digunakan

rumus:

KM %

c. Dewan Komisaris Independen

. Dewan komisaris independen merupakan anggota dewan

komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan,

kepemilikan, pengukuran saham, hubungan keluarga dengan

anggota dewan komisaris lainnya direksi atau pemegang saham

pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi

kemampuannya untuk bertindak independen. Komposisi dewan

komisaris independen diukur berdasarkan persentase dewan

komisaris yang dimiliki oleh perusahaan (Hidayanti dan

Paramita, 2014). Untuk menghitung dewan komisaris

independen, digunakan rumus:

DKI %

Page 61: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

43

d. Free Cash Flow

Free cash flow merupakan gambaran jumlah kas yang

tersedia setelah dikurangi biaya untuk mempertahankan asset

dan persyaratan investasi (Saputri dan Achmad, 2017). Untuk

menghitung free cash flow, digunakan rumus:

FCFit = CFOit – CEit – ΔNWCit-t-1

Keterangan:

FCFit = Free cash flow perusahaan i pada tahun t

CFOit = Cash flow from operations perusahaan i pada

tahun t

Ceit = Capital Expenditures perusahaan i pada tahun t

∆NWCit = Selisih Net Working Capital (modal kerja bersih)

perusahaan i pada tahun t dengan perusahaan.

e. Financial Distress

Financial distress merupakan keadaan perusahaan

sebelum dinyatakan bangkrut ataupun diakuisisi, dimana

perusahaan mengalami penurunan keuangan. Dari penelitian

Eko Widdodo Lo, (2012) financial distress sebagai variabel

bebas diukur dengan model Altman (Z-score). Hasil penelitian

Anggreani (2003) dalam Noviantari dan Ratnadi (2015)

menunjukkan bahwa model Altman merupakan model prediksi

Page 62: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

44

financial distress yang terbaik. Maka dari itu, financial distress

dalam penelitian ini diukur dengan model Altman.

Altman membentuk 3 rumus Z-Score dimana ketiga rumus

tersebut diperuntukan bagi 3 kategori perusahaan yang berbeda

yaitu perusahaan terbuka (public manufactur), perusahaan yang

tertutup (private firm), perusahaan bukan (non-manufactur) dan

pemakai umum lainnya (general use) Aditya (2018). Untuk

menghitung financial distress digunakan rumus (Altman, 2000):

Z = 0,012 X1 + 0,014 X2 + 0,033 X3 + 0.006 X4 + 0,999 X5

Keterangan:

1. Model Kerja terhadap Total Aset (X1)

Rasio modal kerja terhadap total asset digunakan

untuk mengukur kemampuan sebuah perusahaan dalam

menghasilkan modal kerja bersih dari keseluruhan total

asset pada perusahaan tersebut. Rasio modal kerja

terhadap total asset dihitung dengan membagi modal kerja

bersih dengan total aktiva. Modal kerja bersih dapat

diperoleh yaitu menggunakan perhitungan aktiva lancar

dikurangi dengan kewajiban lancar.

Page 63: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

45

2. Laba Ditahan terhadap Total Aset (X2)

Rasio laba ditahan terhadap total aset digunakan

untuk menunjukkan kemampuan sebuah perusahaan guna

menghasilkan laba ditahan dari total aktiva pada

perusahaan. Laba ditahan yaitu laba yang tidak boleh

dibagikan kepada pemegang saham. Jika semakin besar

rasio laba ditahan terhadap total asset maka akan

menunjukkan semakin besar peranan laba ditahan yang

dapat membentuk yaitu dana perusahaan. Jika semakin

kecil rasio laba ditahan terhadap total asset maka akan

menunjukkan sebagai kondisi keuangan yang dapat

dikatakan tidak sehat. Data dapat diperoleh pada bagian

laporan neraca pada perusahaan.

3. EBIT terhadap Total Aset (X3)

Ukuran ini bertujuan untuk mengukur seberapa

besar kemampuan perusahaan menghasilkan profitabilitas

menggunakan keseluruhan asset tanpa melihat unsur utang

yang digunakan.

4. Market Value of Equity terhadap Total Utang (X4)

Rasio Market Value of Equity atau nilai pasar

ekuitas terhadap total utang ini dapat menunjukkan

Page 64: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

46

kemampuan tingkat hutang pada perusahaan. Market

Value of Equity dapat diperoleh dengan cara menghitung

harga saham dikalikan dengan jumlah saham berederar.

Total utang dapat diperoleh dengan menjumlahkan

kewajiban lancar dengan kewajiban jangka panjang.

Altman menggunakan rumus ini karena memandang

bahwa utang yang besar bagi perusahaan sangat

mengancam keberlangsungan perusahaan, baik jangka

pendek maupun jangka panjang.

5. Penjualan terhadap Total Aset (X5)

Rasio penjualan terhadap total asset dapat

menunjukkan kemampuan pada tingkat efisiensi dalam

penggunaan semua aktiva perusahaan untuk dapat

menghasilkan volume penjualan. Jika semakin besar nilai

pada rasio penjualan terhadap total asset ini maka efisiensi

penggunaan semua aktiva didalam dapat menghasilkan

penjualan yang semakin aman. Jika semakin rendah rasio

penjualan terhadap total asset maka akan menunjukkan

semakin rendahnya tingkat pendapatan pada perusahaan,

maka kondisi keuangan pada perusahaan dapat dikatakan

tidak sehat. Nilai penjualan dapat diperoleh pada laporan

Page 65: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

47

laba rugi pada erusahaan dan nilai total asset dapat

diperoleh pada laporan neraca pada perusahaan.

E. Alat Analisis

Penelitian ini menggunakan data kuantitatif. Pengolahan data

dilakukan menggunakan alat komputer untuk mengaplikasikan program

SPSS. Data diolah menggunakan microsoft excel sebelum diolah

menggunakan SPSS (Statistical Package Social Science) versi 22 sesuai

dengan keinginan pengguna (user) secara cepat dan tepat.

Analisis data ini dilakukan dengan Uji Statistik Deskriptif, Uji Asumsi

Klasik, dan Uji Regresi Linier Berganda.

1. Uji Statistik Deskriptif

Menurut Rusman (2015) statistik deskriptif merupakan suatu

metode atau cara-cara yang digunakan untuk meringkas dan mendata

dalam bentuk table, grafik, atau ringkasan, numeric dan data. Statistik

deskriptif merupakan statistika yang menggunakan data suatu

kelompok untuk menjelaskan atau menarik kesimpulan mengenai

kelompok itu saja. Uji statistik deskriptif ini dilakukan untuk

mengetahui gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai

rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum. Uji

statistik deskriptif digunakan agar data dapat tersaji dengan ringkas

sehingga dapat terlihat ukuran persebaran datanya normal atau tidak.

Page 66: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

48

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal atau mendekati normal (Ghozali, 2013). Data

yang baik adalah data yang memiliki distribusi normal. Jika

asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid jika

jumlah sampel kecil.

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1

(sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang

bebas dari autokorelasi. Salah satu cara yang dapat digunakan

untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah Uji

Durbin-Watson (DW test). Uji Durbin Watson digunakan untuk

autokorelasi tingkat satu (first order autocorrelation) serta

mensyaratkan adanya konstanta dalam model regresi dan tidak

ada variabel lagi diantara variabel independen. Hipotesis yang

akan diuji yaitu H0= tidak ada autokorelasi (r=0) dan HA= ada

autokorelasi (r≠0) (Ghozali, 2013). Berikui ini table pegambilan

keputusan ada atau tidaknya autokorelasi:

Page 67: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

49

Tabel 3.2

Kriteria Autokorelasi Durbin Watson

Hipotesis 0 keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d <dl

Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada

keputusan

dl ≤ d ≤ du

Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4-dl < d < 4

Tidak ada autokorelasi negatif Tidak ada

keputusan

4 – du ≤ d ≤ 4 – dl

Tidak ada autokorelasi, positif

atau negatif

Tidak Tolak du < d < 4 – du

Sumber: Ghozali, (2013)

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada atau

tidaknya korelasi antar variable bebas (independent variable).

Teknik pendeteksian multikolonieritas ada beberapa cara, salah

satunya menggunakan metode VIF (Varian Inflation Faktor) dan

nilai toleransi serta matrik korelasi. Nilai VIF berlawanan

dengan nilai tolerance. Ketika nilai tolerance nya rendah maka

nilai VIF nya tinggi dan sebaliknya. Data bisa dikatakan bias

dan terjangkit gejala multikolinieritas apabila nilai tolerance ≤

0,10 dan nilai VIF ≥ 10 (Ghozali, 2013).

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka

disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

Page 68: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

50

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas

(Ghozali, 2013).

Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedassisitas dalam

penelitian ini menggunakan metode uji white, yaitu meregresi

residual kuadrat (U2t) dengan variable independen, variable

independen kuadrat dan perkalian (interaksi) variabel

independen.

Model regresi yang baik adalah yang tidak mengandung

adanya heteroskedastisitas. Pengambilan keputusan didapat dari

nilai R2 untuk menghitung c

2, dimana c

2 = n x R

2. Jika nilai c2

hitung < c2 tabel maka dapat disimpulkan tidak terjadi adanya

heteroskedastisitas (Ghozali, 2013).

Page 69: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

51

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Deskripsi Objek Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kepemilikan

Institusional, Kepemilikan Manajerial, Dewan Komisaris Independen, Free

Cash Flow, dan Financial Distress terhadap Manajemen Laba pada

Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode 2014-2018.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia melalui

situs www.idx.co.id dan www.sahamok.com diketahui bahwa populasi

dalam penelitian ini yaitu Perusahaan yang terdaftar di JII sebanyak 30

perusahaan. Setelah dilakukan seleksi berdasarkan kriteria yang telah

ditetapkan, diperoleh sampel sebanyak 14 perusahaan. Penentuan sampel

menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria yang telah

dijelaskan pada Bab III.

B. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data yang diteliti

menjadi informasi yang lebih jelas dan mudah dipahami. Dalam penelitian

ini variabel yang digunakan adalah manajemen laba (DA) sebagai variabel

dependen, dan variabel independen yang meliputi kepemilikan institusional

(KI), kepemilikan manajerial (KM), dewan komisaris independen (DKI),

Page 70: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

52

free cash flow (FCF), dan financial distress (FD). Untuk mendiskripsikan

dan menguji pengaruh antara variabel dependen dan independen, berikut ini

disajikan deskripsi data yang telah diperoleh dan diolah menggunakan

program SPSS 22:

Tabel 4.1

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

KI 55 .38 .85 .5822 .12666

KM 55 .00 .03 .0033 .00640

DKI 55 .29 .80 .4193 .11536

FCF 55 2.05 2.99 2.4869 .26781

FD 55 .80 5.52 2.7065 1.36415

DA 55 1.20 3.60 2.3060 .54768

Valid N (listwise) 55

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019

Tabel 4.1 menunjukkan gambaran atau deskripsi data dari variabel-

variabel dalam penelitian ini.

1. Kepemilikan Institusional (KI) dalam penelitian ini memiliki nilai

minimum sebesar 0,38 dan nilai maksimum sebesar 0,85. Nilai rata-

rata (mean) dari kepemilikan institusional dalam penelitian ini sebesar

0,5822, dengan standar deviasi (Std. Deviation) sebesar 0,12666.

2. Kepemilikan Manajerial (KM) dalam penelitian ini memiliki nilai

minimum sebesar 0,00 dan nilai maksimum sebesar 0,03. Nilai rata-

rata (mean) dari kepemilikan manajerial dalam penelitian ini sebesar

Page 71: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

53

0,0033. Nilai standar deviasi (Std. Deviation) kepemilikan manajerial

menunjukkan sebesar 0,00640

3. Dewan Kepemilikan Institusional (DKI) dalam penelitian ini memiliki

nilai minimum sebesar 0,29 dan nilai maksimum sebesar 0,80. Nilai

rata-rata (mean) dari dewan kepemilikan institusional dalam penelitian

ini sebesar 0,4193. Nilai standar deviasi (Std. Deviation) dewan

kepemilikan institusional menunjukkan sebesar 0,11536.

4. Free Cash Flow (FCF) dalam penelitian ini memiliki nilai minimum

sebesar 2,05 dan nilai maksimum sebesar 2,99. Nilai rata-rata (mean)

dari free cash flow dalam penelitian ini sebesar 2,4869. Nilai standar

deviasi (Std. Deviation) free cash flow menunjukkan sebesar 0,26781.

5. Financial Distress (FD) dalam penelitian ini memiliki nilai minimum

sebesar 0,80 dan nilai maksimum sebesar 5,52. Nilai rata-rata (mean)

dari financial distress dalam penelitian ini sebesar 2,7065. Nilai

standar deviasi (Std. Deviation) financial distress menunjukkan

sebesar 1,36415.

6. Manajemen Laba (DA) dalam penelitian ini memiliki nilai minimum

sebesar 1,20 dan nilai maksimum sebesar 3,60. Nilai rata-rata (mean)

dari manajemen laba dalam penelitian ini sebesar 2,3060. Nilai

standar deviasi (Std. Deviation) manajemen laba menunjukkan sebesar

0,54768.

Page 72: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

54

C. Hasil Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini

menggunakan uji statistik yaitu Kolmogorov-Smirnov. Jika nilai

signifikansi > 0,05 maka data tersebut memiliki distribusi normal.

Berikut merupakan hasil uji normalitas pada penelitian ini:

Tabel 4.2

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 55

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation .45013237

Most Extreme Differences Absolute .080

Positive .080

Negative -.078

Test Statistic .080

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019

Berdasarkan table 4.2 dapat dilihat bahwa nilai test statistic

Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,080 dan Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar

0,200 maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

Dilihat dari nilai Aysmp. Sig.(2-tailed) yang lebih dari 0,05.

Page 73: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

55

2. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji model regresi linier

terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

periode t-1 (sebelumnya). Uji autokorelasi mnggunakan uji Durbin-

Watson. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi autokorelasi.

Berikut merupakan hasil pengujian autokorelasi:

Tabel 4.3

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 .570a .324 .256 .47254 2.094

a. Predictors: (Constant), FD, KM, FCF, DKI, KI

b. Dependent Variable: DA

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019

Berdasarkan tabel 4.3 hasil uji autokorelasi dengan

menggunakan uji Durbin-Watson diperoleh nilai 2,094. Berdasarkan

dengan N = 55 dan k = 5, taraf signifikansi yang digunakan (α) 0,05

didapatkan dL=1,3743 dan dU=1,7681. Jadi dU (1,7681) < DW

(2,094) < 4-dU (2,2319) maka dapat disimpulkan tidak terjadi

autokorelasi.

Page 74: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

56

3. Uji Multikolinieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terdapat korelasi antara variabel independen. Model

regresi yang baik adalah tidak terjadi korelasi antara variabel

independen. Jika nilai Tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10 maka tidak

terjadi multikolonieritas. Berikut hasil uji multikolonieritas pada

penelitian ini:

Tabel 4.4

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 3.554 .698 5.093 .000

KI -.367 .608 -.085 -.603 .549 .697 1.434

KM -26.678 10.685 -.312 -2.497 .016 .885 1.130

DKI -.005 .663 -.001 -.007 .994 .707 1.415

FCF -.527 .265 -.258 -1.992 .052 .823 1.215

FD .135 .057 .337 2.377 .021 .688 1.454

a. Dependent Variable: DA

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019

Hasil uji multikolonieritas pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa semua

variabel independen memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang

dari 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi

multikolonieritas.

Page 75: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

57

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi

heteroskedastisitas. Untuk menentukan ada atau tidak

heteroskedastisitas menggunakan uji white yaitu dengan menghitung

C2

dimana C2 hitung < C

2 tabel. Berikut hasil uji heteroskedastisitas

pada penelitian ini:

Tabel 4.5

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .733a .538 .266 .20159

a. Predictors: (Constant), X4X5, X22, X42, DKI, KI, X2X3, X2X5, X52,

X2X4, X32, X1X5, X3X5, X12, X1X4, X3X4, FD, X1X2, FCF, X1X3, KM

b. Dependent Variable: RES_2

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019

Berdasarkan tabel 4.5 hasil uji heteroskedastisitas dengan

menggunakan uji white diperoleh nilai R2

sebesar 0,538. Berdasarkan

dengan N = 55 taraf signifikansi yang digunakan (α) 0,05. Didapatkan

C2

hitung sebesar 0,538 x 55 = 29,59 dengan C2 tabel sebesar

72,15322. C2 hitung < C

2 tabel atau 29,59 < 72,15322 maka dapat

disimpulkan jika model regresi yang diteliti tidak terdapat

heteroskedastisitas.

Page 76: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

58

D. Analisis Regresi Linier Berganda

Uji regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa jauh

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Tabel 4.6

Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Variabel B

(Constant) 3.554

KI -.367

KM -26.678

DKI -.005

FCF -.527

FD .135

a. Dependent Variable: DA Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019

Persamaan regresi variabel dependen dan independen dari tabel 4.6

adalah:

Y = 3,3554 – 0,367X1 – 26,678X2 – 0,005X3 − 0,527X4 + 0,135X5 + ɛ

Persamaan regresi linier berganda dapat diartikan sebagai berikut:

1. Konstanta sebesar 3,554 menyatakan bahwa apabila variabel

independen dianggap konstan, maka rata-rata manajemen laba adalah

sebesar 3,554.

2. Kepemilikan Institusional (KI) memiliki koefisien regresi dengan arah

negatif sebesar -0,367. Hal tersebut berarti setiap ada peningkatan

Page 77: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

59

kepemilikan institusional sebesar 1% maka akan menurunkan

manajemen laba sebesar 0,367% dengan asumsi variabel independen

lainnya bernilai tetap.

3. Kepemilikan Manajerial (KM) memiliki koefisien regresi dengan arah

negatif sebesar –26,678. Hal tersebut berarti setiap ada peningkatan

kepemilikan manajerial sebesar 1% maka akan menurunkan

manajemen laba sebesar 26,678% dengan asumsi variabel independen

lainnya bernilai tetap.

4. Dewan Komisaris Independen (DKI) memiliki koefisien regresi

dengan arah negatif sebesar –0,005. Hal tersebut berarti setiap ada

peningkatan dewan komisaris independen sebesar 1% maka akan

menurunkan manajemen laba sebesar 0,005% dengan asumsi variabel

independen lainnya bernilai tetap.

5. Free Cash Flow (FCF) memiliki koefisien regresi dengan arah negatif

sebesar −0,527. Hal tersebut berarti setiap ada peningkatan free cash

flow sebesar 1% maka akan menurunkan manajemen laba sebesar

0,527% dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai tetap.

6. Financial Distress (FD) memiliki koefisien regresi dengan arah positif

sebesar 0,135. Hal tersebut berarti bahwa setiap ada peningkatan

Financial Distress sebesar 1% maka akan meningkatkan manajemen

laba sebesar 0,135% dengan asumsi variabel independen lainnya

bernilai tetap.

Page 78: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

60

E. Pengujian Kelayakan Model

1. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi dengan menggunakan nilai Adjusted R

Square dari model regresi yang digunakan untuk mengukur seberapa

besar kemampuan variabel-variabel independenmdalam menerangkan

variabel dependen. Berikut ini merupakan hasil uji koefisien

determinasi:

Tabel 4. 7

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .570a .324 .256 .47254

a. Predictors: (Constant), FD, KM, FCF, DKI, KI

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019

Berdasarkan tabel 4.7 hasil uji koefisien determinasi

menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square yaitu 0,256. Hal tersebut

menunjukkan bahwa 25,6% variasi besarnya manajemen laba dapat

dijelaskan oleh variasi kepemilikan institusional, kepemilikan

manajeral, dewan komisaris independen, free cash flow, dan financial

distress. Adapun sisanya 74,4% dijelaskan oleh variabel lain di luar

model.

Page 79: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

61

2. Uji Statistik F (Uji F)

Uji statistik F (uji F) bertujuan untuk menguji apakah variabel

independen yaitu kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial,

dewan komisaris independen, free cash flow, dan financial distress

secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen yaitu

manajemen laba. Hasil uji sratistik F dilihat dengan nilai signifikansi

< 0,05 dan nilai Fhitung> Ftabel. Berikut ini merupakan hasil uji statistic

F:

Tabel 4.8

Hasil Uji Statistik F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 5.256 5 1.051 4.708 .001b

Residual 10.941 49 .223

Total 16.197 54

a. Dependent Variable: DA

b. Predictors: (Constant), FD, KM, FCF, DKI, KI

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019

Berdasarkan uji statistik F pada tabel 4.8, menunjukkan hasil uji Fhitung

4,708 dan signifikansi 0,001. Nilai signifikansi yaitu 0,001 lebih kecil dari 0,05.

Nilai Fhitung 4,708 > Ftabel 2,40 (dfN1=k-1=6-1=4 dan dfN2=N-k=55-6=49). Hal

tersebut menunjukkan bahwa variabel kepemilikan institusional, kepemilikan

manajerial, dewan komisaris independen, free cash flow, dan financial distress

secara bersama-sama berpengaruh terhadap manajemen laba.

Page 80: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

62

3. Uji Hipotesis (Uji T)

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing

variabel independen dalam model regresi berpengaruh secara individu

terhadap variabel dependen, dalam penelitian ini menggunakan

signifikansi sebesar 0,05.

Tabel 4.9

Hasil Uji Statistik T

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

T Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 3.554 .698 5.093 .000

KI -.367 .608 -.085 -.603 .549

KM -26.678 10.685 -.312 -2.497 .016

DKI -.005 .663 -.001 -.007 .994

FCF -.527 .265 -.258 -1.992 .052

FD .135 .057 .337 2.377 .021

a. Dependent Variable: DA

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019

Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi

kepemilikan institusional yaitu 0,549 lebih besar dari 0,05. Hal tersebut

dapat disimpulkan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh

terhadap manajemen laba dengan arah hubungan negatif.

Page 81: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

63

Nilai signifikansi kepemilikan manajerial yaitu 0,016 lebih kecil dari

0,05. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kepemilikan manajerial

berpengaruh terhadap manajemen laba dengan arah hubungan negatif.

Nilai signifikansi dewan komisaris independen yaitu 0,994 lebih dari

0,05. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa dewan kepemilikan independen

tidak berpengaruh terhadap manajemen laba dengan arah hubungan negatif.

Nilai signifikansi free cash flow yaitu 0,052 lebih dari 0,05. Hal

tersebut dapat disimpulkan bahwa free cash flow tidak berpengaruh terhadap

manajemen laba dengan arah hubungan negatif.

Nilai signifikansi financial distress yaitu 0,021 lebih kecil dari 0,05.

Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa financial distress berpengaruh

terhadap manajemen laba dengan arah hubungan positif.

F. Pembahasan

1. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Manajemen Laba

Hasil analisis menunjukkan bahwa t signifikansi 0,549 > 0,05

dan koefisien negatif yang menunjukkan bahwa kepemilikan

institusional tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.

Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, dapat disimpulkan bahwa H1

ditolak yang berarti variabel kepemilikan institusional tidak

berpengaruh terhadap manajemen laba.

Kondisi ini mendukung penelitian dari Yogi dan Damayanthi

(2016) menunjukkan bahwa kepemilikan institusional tidak

Page 82: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

64

berpengaruh terhadap manajemen laba. Hal ini disebabkan karena

sebagian investor institusional merupakan pemilik sementara

(transient investors) yang lebih terfokus pada current earnings.

Kristiani et al., (2014) yang menyatakan bahwa kepemilikan

institusional tidak berpengaruh terhadap manajemen laba, karena

masih banyak institusi yang kurang aktif dalam memberikan tekanan

pada aktifitas manajemen, kurangnya pengawasan pihak institusional

terhadap kerja pihak manajemen.

Hidayanti dan Paramita (2014) yang menyatakan bahwa

kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap manajemen laba

riil, dengan alasan kepemilikan institusional yang ditunjukkan dengan

besarnya kepemilikan saham dalam perusahaan tidak merubah prilaku

manajemen dalam melakukan praktik manajemen laba riil, ini juga

menunjukkan ketidakmampuan institusional untuk mengendalikan

pihak manajemen melalui proses monitoring sehingga proses

pengawasan yang dilakukan menjadi kurang efektif, sehingga tidak

dapat mengurangi pihak manajemen dalam melakukan praktik

manajemen laba riil.

Agustia (2013) dalam penelitiannya menyatakan bahwa

kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.

Hal ini dikarenakan investor institusional tidak berperan sebagai

sophisticated investors.

Page 83: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

65

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Mahariana dan

Ramantha (2014) kepemilikan institusional tidak berpengaruh

terhadap manajemen laba dengan alasan banyak sedikitnya hak suara

yang dimiliki oleh institusi tidak dapat mempengaruhi tingkat besar

kecilnya manajemen laba yang dilakukan oleh manajemen.

2. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Manajemen Laba

Hasil analisis menunjukkan bahwa t signifikansi kepemilikan

manajerial yaitu 0,016 < 0,05 dan koefisien negatif yang menunjukkan

bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh negatif signifikan

terhadap manajemen laba. Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas,

dapat disimpulkan bahwa H2 diterima dengan arah negatif yang berarti

variabel kepemilikanmanajerial berpengaruh negatif terhadap

manajemen laba.

Hal ini mendukung hasil penelitian Sari dan Putri (2014) yang

menyatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh negatif

signifikan terhadap manajemen laba.

Penelitian yang dilakukan oleh Shleifer dan Vishny (1996)

menyatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap manajemen laba, dengan alasan kepemilikan

saham yang rendah, maka intensif terhadap kemungkinan terjadinya

perilaku oportunistik manajer akan meningkat.

Page 84: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

66

Jao dan Pagalung (2011) dalam penelitiannya menyatakan

bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap

manajemen laba. Hal ini dapat dijelaskan bahwa dengan

meningkatkan kepemilikan manajerial akan menyelaraskan atau

menyatukan kepentingan manajer dengan pemegang saham sehingga

mengurangi perilaku oportunistik. Manajer akan ikut merasakan

manfaat dari keputusan yang diambil dan ikut menanggung kerugian

sebagai konsekuensi dari pengambilan keputusan yang salah.

Riadiani dan Wahyudin (2015) menyatakan bahwa kepemilikan

manajerial berpengaruh negatif signifikan terhadap manajemen laba.

Para manajer yang memiliki saham perusahaan cenderung mengambil

kebijakan untuk mengelola laba dengan sudut pandang keinginan

investor. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kepemilikan oleh

manajemen masih belum mampu membuat menajemen mengurangi

tindak manajemen laba yang mereka lakukan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Antonia (2008)

menemukan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan

negatif terhadap manajemen laba, yang menyatakan bahwa

kepemilikan saham oleh manajer dalam perusahaan dapat

memperkecil terjadinya praktik manajemen laba karena adanya

kewajiban yang mereka tanggung dari jumlah saham yang mereka

miliki.

Page 85: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

67

3. Pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap Manajemen

Laba

Hasil analisis menunjukkan bahwa t signifikansi 0,994 > 0,05

dan koefisien negatif yang menunjukkan bahwa dewan komisaris

independen tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Berdasarkan

hasil uji hipotesis di atas, dapat disimpulkan bahwa H3 ditolak yang

berarti variabel dewan komisaris independen tidak berpengaruh

terhadap manajemen laba.

Kondisi ini mendukung penelitian Muid (2009) dalam

penelitiannya menyatakan bahwa dewan komisaris independen tidak

berpengaruh terhadap manajemen laba, dengan alasan pengangkatan

komisaris independen oleh perusahaan hanya dilakukan untuk

pemenuhan regulasi saja tapi tidak dimaksudkan untuk menegakkan

good corporate governance di dalam perusahaan.

Agustia (2013) dalam penelitiannya menyatakan bahwa proporsi

dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap manajemen

laba karena keberadaan dewan komisaris independen di perusahaan

publik masih sekedar untuk memenuhi ketentuan pihak regulator

(pemerintah) saja, sehingga besar kecilnya jumlah dewan komisaris

independen di perusahaan tidak bisa membatasi terjadinya praktik

manajemen laba.

Menurut Guna dan Arleen (2010) dewan komisaris independen

berpengaruh negatif terhadap manajemen laba karena keberadaan

Page 86: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

68

komisaris independen dalam perusahaan gagal menjadi salah satu

mekanisme good corporate governance dalam mendeteksi manajemen

laba.

Boediono (2005) dalam Indriastuti (2012) menyatakan bahwa

dewan komisaris independen tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap manajemen laba karena penambahan anggota komisaris

independen dimungkinkan hanya untuk memenuhi ketentuan formal,

sementara pemegang saham mayoritas masih memegang peranan

penting sehingga kinerja dewan tidak meningkat bahkan menurun.

Selain itu pada penelitian yang dilakukan oleh Antonia (2008)

menyatakan bahwa dewan komisaris independen tidak berpengaruh

terhadap manajemen laba karena bagian dari komisaris perseroan

tidak melakukan fungsi pengawasan secara baik terhadap manajemen.

Sehingga kemungkinan manipulasi dalam menyajikan laporan

keuangan yang mungkin dilakukan manajemen tidak dapat

dikendalikan oleh jumlah anggota dewan komisaris independen yang

semakin besar.

Santoso dan Putjolaksono (2013) dalam penelitiannya

menyatakan bahwa komisaris independen tidak berpengaruh terhadap

manajemen laba. Hal ini dikarenakan pengangkatan komisaris

independen hanya dilakukan untuk memenuhi regulasi sesuai dengan

Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-305/BEJ/07-

2004.

Page 87: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

69

4. Pengaruh Free Cash Flow terhadap Manajemen Laba

Hasil analisis menunjukkan bahwa t signifikansi 0,052 > 0,05

dan koefisien negatif yang menunjukkan bahwa free cash flow tidak

berpengaruh terhadap manajemen laba. Berdasarkan hasil uji hipotesis

di atas, dapat disimpulkan bahwa H4 ditolak yang berarti variabel free

cash flow tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Maulidina dan

Kristanti (2018) yang menyatakan bahwa free cash flow tidak

memiliki pengaruh terhadap manajemen laba, hal ini berarti bahwa

arus kas bebas yang dihasilkan perusahaan tidak akan mempengaruhi

manajer untuk melakukan manajemen laba.

Herlambang (2017) dalam penelitiannya menyatakan bahwa free

cash flow berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap

manajemen laba. Hal ini dikarenakan free cash flow merupakan

determinan penting dalam penentuan nilai perusahaan, sehingga

manajer perusahaan lebih terfokus pada usaha untuk meningkatkan

free cash flow. Perusahaan dengan free cash flow yang tinggi

cenderung tidak akan melakukan manajemen laba, karena meskipun

tanpa adanya manajemen laba, perusahaan sudah bisa meningkatkan

harga sahamnya karena investor melihat bahwa perusahaan tersebut

mempunyai kelebihan kas untuk pembagian deviden.

Page 88: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

70

5. Pengaruh Financial Distress terhadap Manajemen Laba

Hasil analisis menunjukkan bahwa t signifikansi 0,021 < 0,05

dan koefisien positif yang menunjukkan bahwa financial distress

berpengaruh terhadap manajemen laba. Berdasarkan hasil uji hipotesis

di atas, dapat disimpulkan bahwa H5 diterima yang berarti variable

financial distress berpengaruh terhadap manajemen laba.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian dari Saputri dan

Achmad (2017). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa financial

distress berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Hasil

penelitian tersebut menunjukkan bahwa, jika suatu perusahaan yang

mengalami financial distress berujung dengan kebangkrutan,

manajemen suatu perusahaan akan cenderung untuk melakukan

manajemen laba. Hal itu dikarenakan manajer harus

mempertanggungjawabkan kinerjanya pada pemegang saham,

sehingga manajer ingin menutupi kondisi perusahaan yang buruk agar

terlihat baik dalam pandangan investor dan stakeholders yang lain.

Prihantono (2018) dalam penelitiannya menyatakan bahwa

financial distress berpengaruh positif terhadap manajemen laba.

Dengan alasan semakin tinggi masalah kesulitan pendanaan pada

perusahaan, maka semakin tinggi pula kemungkinan terjadinya praktik

manajemen laba. Manajemen berusaha mengatasi masalah pendanaan

dengan memanipulasi laba yang ada, guna menarik minat para

investor.

Page 89: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

71

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Kepemilikan

Institusional, Kepemilikan Manajerial, Dewan Komisaris Independen, Free

Cash Flow, dan Financial Distress terhadap Manajemen Laba pada

Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode 2014-2018.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel Kepemilikan Institusional tidak berpengaruh terhadap

manajemen laba. Hal ini dikarenakan investor institusional tidak

berperan sebagai sophisticated investors.

2. Variabel Kepemilikan Manajerial berpengaruh negatif signifikan

terhadap manajemen laba. Hal ini dikarenakan dengan meningkatnya

investor manajerial akan menyelaraskan kepentingan manajer dengan

pemegang saham, sehingga mengurangi perilaku oportunistik.

Manajer akan ikut merasakan manfaat dari keputusan yang diambil

dan ikut menanggung kerugian sebagai konsekuensi dari pengambilan

keputusan yang salah.

3. Variabel Dewan Komisaris Independen tidak berpengaruh terhadap

manajemen laba. Hal ini dikarenakan pengangkatan komisaris

independen hanya dilakukan untuk memenuhi regulasi sesuai dengan

Page 90: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

72

keputusan Direksi Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia

Nomor: 33/POJK.04/2014.

4. Variabel Free Cash Flow tidak berpengaruh terhadap manajemen

laba. Hasil ini menunjukkan bahwa perusahaan dengan free cash flow

yang tinggi cenderung tidak melakukan manajemen laba, karena

meskipun tanpa adanya manajemen laba, perusahaan sudah bisa

meningkatkan harga sahamnya karena investor melihat bahwa

perusahaan memiliki kelebihan kas untuk pembagian dividen.

5. Variabel Financial Distress berpengaruh positif terhadap manajemen

laba. Hasil ini menunjukkan bahwa jika perusahaan mengalami

financial distress maka perusahaan akan berujung pada kebangkrutan.

Oleh karena itu, manajemen akan cenderung melakukan manajemen

laba. Hal ini dikarenakan manajer harus mempertanggungjawabkan

kinerjanya. Sehingga, dengan melakukan manajemen laba manajer

bisa menutupi kondisi perusahaan yang buruk agar terlihat baik dalam

pandangan investor.

B. Keterbatasan Penelitian

Beberapa hal yang menjadi keterbatasan dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini hanya mengambil sampel selama lima tahun yaitu dari

tahun 2014 sampai dengan tahun 2018.

Page 91: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

73

2. Variabel independen yang diteliti hanya terbatas pada kepemilikan

institusional, kepemilikan manajerial, dewan komisaris independen,

free cash flow, dan financial distress.

3. Objek yang diteliti terbatas pada perusahaan yang terdaftar dalam

Jakarta Islamic Index.

4. Kurangnya referensi atau penelitian terdahulu yang membahas free

cash flow dan financial distress.

C. Saran

1. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya menambahkan variabel penelitian

yang lain karena semakin banyak variasi data dan pembanding

sehingga penelitian yang dilakukan akan lebih akurat.

2. Bagi peneliti selanjutnya bisa melakukan penelitian dengan cakupan

objek yang lebih luas.

3. Bagi peneliti selanjutnya bisa menambah referensi dari berbagai

sumber seperti jurnal internasional maupun e-book dan lain

sebagainya.

4. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya memperhatikan variabel

independen yang digunakan. Karena dalam penelitian ini variabel

independen hanya mampu menjelaskan 25,6 % dari variabel

dependen, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variable lain yang belum

diteliti.

Page 92: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

74

DAFTAR PUSTAKA

Aditama, Buntar P. dkk. 2018. Analisis Good Corporate Governance, Free Cash

Flow, Leverage, terhadap Earning Management, dan Shareholder Wealth

pada Perusahaan Sektor Jasa yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia. Jurnal

Ekonomi & Bisnis (online), Vol.2, No.2, (http://jurnal.untag-sby.ac.id,

diakses pada 4 September 2019).

Aditya, Lanny. 2018. Analisis Efektif Model Pendeteksian Kebangkrutan dalam

Memprediksi Terjadinya Financial Distress,

(http://jurnal.stiemuhcilacap.ac.id, diakses pada tangga 5 September 2019).

Agoes, Sukrisno dan I Cenik Ardana. 2009. Etika Bisnis dan Profesi. Jakarta:

Salemba Empat.

Agoes, Sukrisno. 2012. Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh

Kantor Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Agustia, Dian. 2013. Pengaruh Faktor Good Corporate Governance, Free Cash

Flow, dan Leverage terhadap Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi dan

Keuangan (online), Vol.15, No.1, (https://jurnalakuntansi.petra.ac.id,

diakses pada 27 September 2018).

Altman, Edward I. 2000. Predicting Financial Distress Of Companies: Revisting

The Z-Score And Zeta Models. Journal of Banking & Finance (online),

Vol.9, No.2, (http://citeseerx.ist.psu.edu, diakses pada tanggal 19 September

2019).

Amertha, Indra Satya Prasavita. 2013. Pengaruh Return On Asset pada Praktik

Manajemen Laba dengan Moderasi Corporate Governance. E-Jurnal

Akuntansi Udayana (online), Vol.4, No.2, (http://ojs.unud.ac.id, diakses

pada tanggal 10 September 2019).

Andini, Elisabeth dan H. Sri Sulistyanto. 2011. Analisi Pengaruh Mekanisme

Corporate Governance terhadap Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi Bisnis

(online), Vol.9, No.18, (http://jurnal.unika.ac.id, diakses pada tanggal 2

September 2019).

Anggraeni, Riske Meitha dan P. Basuki Hadiprajitno. 2013. Pengaruh Struktur

Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan, dan Praktik Corporate

Governance terhadap Manajemen Laba. Journal of Accounting (online),

Vol.2, No.3, (http://ejournal3.undip.ac.id, diakses pada 4 September 2019).

Antonia, Edgina. 2008. Analisis Pengaruh Reputasi Auditor, Proporsi Dewan

Komisaris Independen, Leverage, Kepemilikan Manajerial, dan Proporsi

Page 93: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

75

Komite Audit Independen terhadap Manajemen Laba.

(http://enprints.undip.ac.id, diakses pada 1 September 2019).

Atmaja, Lukas Setia. 2003. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: ANDI offset.

Busro, Muhammad. 2017. Studi Kelayakan Bisnis. Yogyakarta: Expert.

Carolina, Verani. dkk. 2017. Analisis Rasio Keuangan untuk Memprediksi

Kondisi Financial Distress (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2015. Jurnal

Akuntansi Maranatha (online). Vol.9, No.2, (http://journal.maranatha.edu,

diaksses pada tanggal 12 September 2019)..

Darmawati, Deni. 2003. Corporate Governance dan Manajemen Laba: Suatu Studi

Empiris. Jurnal Bisnis dan Akuntansi (online). Vol.5, No.1,

(http://jurnaltsm.id, diakses pada tanggal 1 September 2019).

Dwijayanti, S, Petrica Febrina. 2010. Penyebab, Dampak, dan Prediksi dari

Financial Distress serta Solusi untuk Mengatasi Financial Distress. Jurnal

Akuntansi Kontemporer (online). Vol.2, No.2. (http://media.neliti.com,

diakses pada tanggal 11 September 2019).

Endraswaati, Hikmah. 2006. Corporate Governance: Struktur Kepemilikan,

Kinerja Jangka Panjang Saham, dan Stabilitas Manajemen Puncak di

Indonesia. Salatiga: STAIN Salatiga Press.

Endraswati, Hikmah. 2012. Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Kebijakan

Deviden terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Hutang sebagai

Variabel Moderating pada perusahaan di BEI. Inverensi. Vol.1, No.1.

(http://www.muqtasid.iainsalatiga.ac.id, diakses pada tanggal 19 September

2019).

Fahmi, Irham. 2011. Analisis Kinerja Keuangan. Bandung: Alfabeta.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

21. Semarang: Undip.

Guna, Welvin I dan Arleen Herawaty. 2010. Pengaruh mekanisme Good

Corporate Governance, Independensi Auditor, Kualitas Audit dan Faktor

Lainnya terhadap Manajemen Laba. Jurnal Bisnis dan Akuntansi (online),

Vol.12, No.1, (http://jurnaltsm.id, diakses pada 29 Agustus 2019).

Herdian, Christopher Henry. 2015. Pengaruh Good Corporate Governance,

Profitabilitas, Free Cash Flow, dan Laverage terhadap Manajemen Laba,

(http://enprints.undip.ac.id, diakses pada 4 September 2019).

Page 94: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

76

Herlambang, Akbar Roy. dkk. 2017. Analisis Pengaruh Free Cash Flow dan

Financial Laverage terhadap Manajemen Laba dengan Good Corporate

Governance sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas

Ekonomi Universitas Riau (online), Vol.4, No.1, (http://neliti.com, diakses

pada tanggal 30 Agustus 2019).

Hidayanti, Eri dan Ratna Widjayanti Dahniar Paramita. 2014. Pengaruh Good

Corporate Governance terhadap Praktik Manajemen Laba Riil pada

Perusahaan Manufaktur. Jurnal Wiga (online), Vol.4, No.2,

(https://www.neliti.com, diakses pada 27 September 2018).

Imelia, Septi. 2015. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Pajak

dengan Indikator Tarif Pajak Efektif (ETR) pada Perusahaan LQ45 yang

terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012. Jom Fekon

(online), Vol. 2, No.1, (http://media.neliti.com, diakses pada 27 September

2019).

Indriastuti, Maya. 2012. Analisis Kualitas Auditor dan Corporate Governance

terhadap Manajemen Laba. Eksistensi (online), Vol.4, No.2,

(http://cyber.unissula.ac.id, diakses pada 27 Februari 2019).

Jao, Robert dan gagaring Pagalung. 2011. Corporate Governance, Ukuran

Perusahaan dan Leverage terhadap Manajemen Laba Perusahaan

Manufaktur Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Auditing (online), Vol.8, No.1,

(http://undip.ac.id, diakses pada 31 Agustus 2019).

Jensen, Michael C. 1986, Agency Cost of Free Cash Flow, Corporate Firm, and

Take Ofer. American Ekonomic Review. May 1986, Vol.76, No2, pp.323-

329.

Jensen, Michael C dan William H. Meckling. 1976. Theory of the Firm:

Managerial Behavior Agency Costs and Ownership Structure. Journal of

Financial Economics. Vol 3, No 4, 305-360.

Kristiani, Kadek Emi. Dkk. 2014. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance

dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi

Undiksha (online), Vol.2, No.1, (https://ejournal.undiksha.ac.id, diakses

pada tanggal 1 September 2019).

Kusumawardhani, Indra. 2012. Pengaruh Corporate Governance, Struktur

Kepemilikan, dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba. Jurnal

Akuntansi dan Sistem Teknologi Informasi (online), Vol.9, No.1,

(http://unisri.ac.id, diakses pada 27 Februari 2018).

Page 95: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

77

Laksamana, M. Samryn. 2001. Akuntansi Manajerial. Malang: UMM Pers.

Limantauw, Shirly. 2018. Pengaruh Karakteristik Dewan Komisaris Sebagai

Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Tingkat Konservatisme

Akuntansi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Jurnal

Ilmiah Mahasiswa Akuntansi (Online), Vol.1, No.1,

(http://jpurnal.unnes.ac.id, diakses pada tanggal 12 September 2019)

Lo, Eko Widodo. 2012. Pengaruh Tingkat Kesulitan Keuangan terhadap

Manajemen Laba: Teori Keagenan Versus Teori Signaling. Jurnal Riset

Akuntansi dan Keuangan (online), Vol.8, No.1, (http://e-

journalfb.ukdw.ac.id, diakses pada 27 Februari 2018).

Mahariana, I Dewa Gede Pingga dan I Wayan Ramantha. 2014. Pengaruh

Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional terhadap

Manajemen Laba. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana (online), Vol.7,

No.3, (https://ojs.unud.ac.id, diakses pada tanggal 1 September 2019).

Martono.2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Yogyakarta: Ekonisia.

Maulidina, Yulina dan Farida Titik Kristanti. 2018. Pengaruh Proporsi Dewan

Komisaris Independen, Leverage, Ukuran Perusahaan dan Free Cash Flow

terhadap Manajemen Laba (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor

Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2014-2017). Jurnal Aksara Public (online), Vol.2, No.4,

(http://aksarapublic.com, diakses pada tanggal 2 September 2019).

Muid, Dul. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi manajemen Laba pada

Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Dinamika Ekonomi

dan Bisnis (online), Vol.6, No.2, (http://ejournal.unisnu, diakses pada

tanggal 12 September 2019).

National Committee on Corporate Governance (NCCG). (2001). Indonesian Code

for Good Corporate Governance.

Priadana, Moh Sidik dan Saludin Muis. 2016. Metodologi Penelitian Ekonomi

dan Bisnis Dilengkapi Alat Bantu Minitab untuk Pengilahan Data.

Yogyakarta: Ekuilibria.

Prihartono, Nanda Cindy Larasati. 2018. Pengaruh Good Corporate Governance,

Ukuran Perusahaan, Laverage, dan Financial Distress terhadap Manajemen

Laba (Studi Empiris pada Perusahaan BUMN yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2012-2016.(http://dspace.uii.ac.id, diakses pada 2

September 2019).

Page 96: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

78

Pujiati, Diyah dan Erman Widanar. 2009. Pengaruh Struktur Kepemilikan

terhadap Nilai Perusahaan: Keputusan Keuangan sebagai Variabel

Intervening. Jurnal Ekonomi Bisnis & Akuntansi Ventura (online), Vol.12,

No.1, (http://wwwperbanas.ac.id, diakses pada 19 September 2019).

Rahmawati. 2012. Teori Akuntansi Keuangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rahmawati, Hikmah Is’ada. 2013. Pengaruh Good Corporate Governance (Gcg)

terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Perbankan. Accounting

Analysis Journal (online), Vol.2, No.1, (http://journal.unnes.ac.id, diakses

pada 21 Februari 2018).

Riadiani, Ajeng Rizka dan Agus Wahyudin. 2015. Pengaruh Good Corporate

Governance terhadap Manajemen Laba dengan Financial Distress sebagai

Intervening. Jurnal Akuntansi (online), Vol.4, No.3,

(http://journal.unnes.ac.id, diakses pada 1 September 2019).

Rijanto, Raden. 2014. Aspek Hukum dalam Ekonomi. Sukabumi: Al Fath Zumar.

Rusman, Tedi. 2015. Statistika Penelitian Aplikasinya dengan SPSS. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Saffudin, Achmad Zakki. 2011. Analisis Pengaruh Kepemilikan Institusional,

Kualitas Audit, Ukuran Perusahaan dan Laverage terhadap Praktik

Manajemen Laba dan Konsekuensi Manajemen Laba terhadap Kinerja

Keuangan (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index

periode 2005-2009). Jurnal Ekonomi Manajemen (online),

(http://eprints.undip.ac.id, diakses pada tanggal 23 September 2019).

Santoso, Agnes Febriana dan Eko Pudjolaksono. 2013. Pengaruh Good Corporate

Governance terhadap Earning Management pada Badan Usaha Sektor

Property dan Real Estate yang terdaftar di BEI Periode 2009-2012. Jurnal

Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabarya (online), Vol.2, No.2,

(http://ubaya.ac.id, diakses pada tanggal 30 Agustus 2019).

Saputri, Gita Oktaviany Wanda dan Tarmizi Achmad. 2017. Pengaruh Faktor

Finansial dan Non Finansial terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

2013-2015. Diponegoro Journal of Accounting (online), Vol.6 No.3,

(http://ejournal3.undip.ac.id, diakses pada 26 Februari 2018).

Sari, A.A Intan Puspita dan I G.A.M. Asri Dwija Putri.2014. Pengaruh Corporate

Governance pada Manajemen Laba. E-Jurnal Akuntansi Universitas

Udayana (online), Vol.8, No.1, (http://ojs.unud.ac.id, diakses pada tanggal 1

September 2109).

Page 97: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

79

Selviani, Alesia Heni. 2017. Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran

Perusahaan Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2016).

(http://repository.usd.ac.id, diakses pada tanggal 15 Agustus 2019).

Setiana, Esa dan Reffiana Sibagariang. 2013. Pengaruh Free Cash Flow dan

Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan

manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), Vol.15, No.01,

(http://digilib.unimed.ac.id, diakses pada tanggal 12 September 2019).

Shleifer, Andrei and Robert W. Vishny. 1996. A Survey of Corporate

Governance. Journal of Finance.

Supardi. 2005. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UII Press.

Watts, Ross L dan Jerold L Zimmerman. 1990. Positive Accounting Theory: A

Ten Year Perspective. The Accounting Review University of Rochester. Jan

1990: 65,1: ABI/INFORM Global pg. 131.

Werang, Basilius Raden. 2015. Pendekatan Kuantitatif dalam Penelitian Sosial.

Yogyakarta: Calpulis.

Widarjo, Wahyu dan Doddy Setiawan. 2009. Pengaruh Rasio Keuangan terhadap

Kondisi Financial Distress Perusahaan Otomotif. Jurnal Bisnis dan

Akuntansi (online), Vol.11, No.2, (http://jurnaltsm.id, diakses pada tanggal

12 September 2019).

Widodo, Saniman. 2007. Analisi Pengaruh Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas,

dan Rasio Pasar terhadap Return Saham Syariah dalam Kelompok Jakarta

Islamic Index (JII) Tahun 2003-2005, (http://eprints.undip.ac.id, diakses

pada tanggal 23 DSeptember 2019).

Wijaya, Steffi Efata dan Meiriska Febrianti. 2017. Pengaruh Size, Leverage,

Profitability, Inventory Intensity dan Corporate Governance terhadap

Manajemen Pajak. Jurnal Bisnis dan Akuntnsi. Volume 19, No.1a, 274-280.

Wijaya, Tony. 2013. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis Reori dan

Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Yogi, Luh Made Dwi Parama dan I Gusti Ayu Eka Damayanthi. 2016. Pengaruh

Arus Kas Bebas, Capital Adequacy Ratio dan Good Corporate Governance

pada Manajemen Laba. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana (online),

Vol.15, No.2, (https://ojs.unud.ac.id, diakses pada tanggal 1 September

2019).

Page 98: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

80

www.adro.com

www.akr.co.id

www.astra.co.id

www.sinarmasland.com

www.indpfoodcbp.com

www.indofood.com

www.kalbe.co.id

www.pgn.co.id

www.ptba.co.id

www.semenindonesia.com

www.summarecon.com

www.unitedtractors.com

www.unilever.co.id

www.wika.co.id

www.idx.co.id

www.sahamok.com

Page 99: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

81

LAMPIRAN

Page 100: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

82

Page 101: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

83

PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI

.

Salatiga, 20 September 2019

Penulis

Sita Devi Alvionita

NIM. 63010 15 0269

Page 102: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

84

Hasil Output SPSS

1. Uji Statistik Deskriptif

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 55

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation .45013237

Most Extreme Differences Absolute .080

Positive .080

Negative -.078

Test Statistic .080

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

KI 55 .38 .85 .5822 .12666

KM 55 .00 .03 .0033 .00640

DKI 55 .29 .80 .4193 .11536

FCF 55 2.05 2.99 2.4869 .26781

FD 55 .80 5.52 2.7065 1.36415

DA 55 1.20 3.60 2.3060 .54768

Valid N (listwise) 55

Page 103: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

85

b. Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 .570a .324 .256 .47254 2.094

a. Predictors: (Constant), FD, KM, FCF, DKI, KI

b. Dependent Variable: DA

c. Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 3.554 .698 5.093 .000

KI -.367 .608 -.085 -.603 .549 .697 1.434

KM -26.678 10.685 -.312 -2.497 .016 .885 1.130

DKI -.005 .663 -.001 -.007 .994 .707 1.415

FCF -.527 .265 -.258 -1.992 .052 .823 1.215

FD .135 .057 .337 2.377 .021 .688 1.454

a. Dependent Variable: DA

d. Uji Heteroskedastisitas

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .733a .538 .266 .20159

a. Predictors: (Constant), X4X5, X22, X42, DKI, KI, X2X3, X2X5, X52,

X2X4, X32, X1X5, X3X5, X12, X1X4, X3X4, FD, X1X2, FCF, X1X3, KM

b. Dependent Variable: RES_2

Page 104: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

86

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.554 .698 5.093 .000

KI -.367 .608 -.085 -.603 .549

KM -26.678 10.685 -.312 -2.497 .016

DKI -.005 .663 -.001 -.007 .994

FCF -.527 .265 -.258 -1.992 .052

FD .135 .057 .337 2.377 .021

a. Dependent Variable: DA

4. Pengujian Kelayakan Model

a. Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .570a .324 .256 .47254

a. Predictors: (Constant), FD, KM, FCF, DKI, KI

b. Uji Statistik F (Uji F)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 5.256 5 1.051 4.708 .001b

Residual 10.941 49 .223

Total 16.197 54

a. Dependent Variable: DA

b. Predictors: (Constant), FD, KM, FCF, DKI, KI

Page 105: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

87

c. Uji Hipotesis (Uji T)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.554 .698 5.093 .000

KI -.367 .608 -.085 -.603 .549

KM -26.678 10.685 -.312 -2.497 .016

DKI -.005 .663 -.001 -.007 .994

FCF -.527 .265 -.258 -1.992 .052

FD .135 .057 .337 2.377 .021

a. Dependent Variable: DA

Page 106: PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/7507/1/SITA FIKS...Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha

88

BIODATA PENULIS

Sita Devi Alvionita adalah nama penulis skripsi ini. Penulis

dilahirkan di Desa Kasiyan, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten

Pati. Anak pertama dari dua bersaudara pasangan Bapak Suko

Budiono dan Ibu Sunarti. Adik bernama Dwi Rahma Elysia.

Penulis lahir pada bulan Agustus 1998. Mengawali pendidikan di bangku Taman

Kanak-kanak Aisiyah, lulus tahun 2003. Kemudian melanjutkan di bangku

Sekolah Dasar Negeri 01 Kasiyan, lulus tahun 2009. Kemudian melanjutkan di

Sekolah Menengah Pertama Negeri 01 Kayen, lulus tahun 2012. Selanjutnya

menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri 01 Kayen, lulus tahun

2015. Pada tahun yang sama penulis diterima di Perbankan Syariah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Selama di perguruan tinggi, penulis pernah tergabung dalam Unit Kegiatan

Mahasiswa KOPMA Fatawa IAIN Salatiga. Pada tahun 2016 penulis penulis

terpilih menjadi staff sekretaris. Kemudian pada tahun 2017 diangkat menjadi

Kepala Bidang sekretaris.

Penulis menjalani Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kelurahan Ngawurejo

Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan pada tahun 2019. Kemudian

dilanjutkan dengan Magang di Bank Mandiri Syariah Kantor Cabang Pati.