122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang...

107
122 BAB III KONSEP SISTEM PENDIDIKAN DAULAH KHILAFAH Sistem pendidikan Daulah Khilafah disusun dari sekumpulan hukum– hukum syara’ dan berbagai peraturan administrasi yang berkaitan dengan pendidikan formal. Hukum–hukum syara’ yang berkaitan dengan pendidikan formal. Hukum–hukum syara’ yang berkaitan dengan pendidikan formal terpancar dari akidah Islam dan mempunyai dalil–dalil syar’i. 1 Sedangkan berbagai peraturan administrasi di bidang pendidikan merupakan sarana dan cara yang diperbolehkan (hukumnya mubah) yang dipandang efektif oleh pemerintah dalam menjalankan sistem pendidikan dan merealisasikan tujuan pendidikan. Peraturan–peraturan administrasi di bidang pendidikan merupakan urusan (perkara) duniawi, yang dapat dikembangkan dan dirubah sesuai dengan kondisi. Begitu pula halnya dengan sarana pelaksanaan hukum–hukum syara’ yang berkaitan dengan pendidikan dan kebutuhan pokok bagi umat, sama dengan dibolehkannya mengambil apapun yang pernah dihasilkan oleh umat–umat lain, berupa berbagai eksperimen, keahlian dan penelitian, yang hukumnya mubah. Sistem pendidikan dalam Daulah Khilafah adalah sistem yang khas, yakni membangun kepribadian Islami dengan cara menjalankan perangkat pembinaan, pengaturan, dan pengawasan di seluruh aspek pendidikan melalui penyusunan 1 Abu Yasin, Strategi Pendidikan Negara Khilafah (Bogor: Pustaka Thariqul Izzah, 2004), 6.

Transcript of 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang...

Page 1: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

122

BAB III

KONSEP SISTEM PENDIDIKAN DAULAH KHILAFAH

Sistem pendidikan Daulah Khilafah disusun dari sekumpulan hukum–

hukum syara’ dan berbagai peraturan administrasi yang berkaitan dengan

pendidikan formal. Hukum–hukum syara’ yang berkaitan dengan pendidikan

formal. Hukum–hukum syara’ yang berkaitan dengan pendidikan formal terpancar

dari akidah Islam dan mempunyai dalil–dalil syar’i.1

Sedangkan berbagai peraturan administrasi di bidang pendidikan

merupakan sarana dan cara yang diperbolehkan (hukumnya mubah) yang

dipandang efektif oleh pemerintah dalam menjalankan sistem pendidikan dan

merealisasikan tujuan pendidikan. Peraturan–peraturan administrasi di bidang

pendidikan merupakan urusan (perkara) duniawi, yang dapat dikembangkan dan

dirubah sesuai dengan kondisi. Begitu pula halnya dengan sarana pelaksanaan

hukum–hukum syara’ yang berkaitan dengan pendidikan dan kebutuhan pokok

bagi umat, sama dengan dibolehkannya mengambil apapun yang pernah

dihasilkan oleh umat–umat lain, berupa berbagai eksperimen, keahlian dan

penelitian, yang hukumnya mubah.

Sistem pendidikan dalam Daulah Khilafah adalah sistem yang khas, yakni

membangun kepribadian Islami dengan cara menjalankan perangkat pembinaan,

pengaturan, dan pengawasan di seluruh aspek pendidikan melalui penyusunan

1 Abu Yasin, Strategi Pendidikan Negara Khilafah (Bogor: Pustaka Thariqul Izzah, 2004), 6.

Page 2: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

123

kurikulum, pemilihan guru–guru yang kompeten, dan pemantauan prestasi anak

didik serta upaya peningkatannya. Hal itu ditempuh juga dengan melengkapi

sekolah–sekolah, akademi–akademi dan universitas–universitas dengan

perlengkapan yang diperlukan, seperti laboratorium dan berbagai sarana

pendidikan yang sesuai.

Allah SWT telah sebenarnya menetapkan bahwa kualitas generasi yang

dihasilkan dari proses pendidikan di dalam Islam adalah generasi yang secara

individual berkualitas Ulul Albab dan secara generasi berkualitas Khoiru Ummah.

Kualitas generasi seperti ini kelak akan mampu memimpin bangsanya menjadi

bangsa besar, kuat dan terdepan, bahkan akan mampu menghantarkan bangsanya

menjadi pemimpin peradaban dan perkembangan teknologi dunia.

Jauh sebelum kebangkitan Eropa dan kebangkitan Amerika, kaum muslim

dengan peradabannya telah berjaya memimpin peradaban dan perkembangan

teknologi dunia selama 13 abad. Tidak ada kejayaan bangsa manapun yang dapat

bertahan selama itu. Hunke dan Al–Faruqi dengan cukup baik melukiskan latar

belakang masyarakat Islam di masa khilafah Islam sehingga keberhasilan

penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terjadi,

setidaknya terdapat dua faktor yang menjadi sebab utamanya.2

Pertama, adalah paradigma yang berkembang di masyarakat Islam, akibat

faktor Aqidah yang menjadikan ilmu “saudara kembar” dari iman, menuntut ilmu

sebagai ibadah, salah satu jalan mengenal Allah (ma’rifatullah), dan ahli ilmu

2 http://www.fahmiamhar.com/2006/05/integrasi-sains-dan-islam.html (29/01/2014) 07: 10.

Page 3: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

124

sebagai pewaris para nabi, sementara percaya tahayul adalah sebagian dari sirik.

Paradigma ini menggantikan paradigma jahiliyah, atau juga paradigma di

Romawi, Persia atau India kuno yang menjadikan ilmu sesuatu privilese kasta

tertentu dan rahasia bagi awam. Sebaliknya, Hunke menyebut “satu bangsa pergi

sekolah”, untuk menggambarkan bahwa paradigma ini begitu revolusioner

sehingga terjadilah kebangkitan ilmu dan teknologi. Motivasi pencarian ilmu

dimulai dari hadits-hadits seperti “Mencari ilmu itu hukumnya fardhu atas muslim

laki-laki dan muslim perempuan”, “Carilah ilmu dari buaian sampai liang lahad”,

“Carilah ilmu, walaupun sampai ke negeri Cina”, “Orang yang belajar dan

mendapatkan ilmu sama pahalanya dengan sholat sunat semalam suntuk”, dsb.

Para konglomeratpun sangat antusias dan bangga bila berbuat sesuatu untuk

peningkatan taraf ilmu atau pendidikan masyarakat, seperti misalnya membangun

perpustakaan umum, observatorium ataupun laboratorium, lengkap dengan

menggaji pakarnya.

Kedua, adalah peran negara yang sangat kuat dalam menyediakan

stimulus-stimulus positif bagi perkembangan ilmu. Walaupun kondisi politik bisa

berubah-ubah, namun sikap para penguasa muslim di masa lalu terhadap ilmu

pengetahuan jauh lebih positif dibanding penguasa muslim sekarang ini. Negara

sangat memuliakan para pengajar/ilmuwan, menjamin kehidupan mereka, serius

melakukan pemberdayaan perannya dan bahkan mendorong mereka untuk

menguasai Ilmu setinggi-tingginya dengan motivasi yang berasal dari Al-Quran

dan Assunnah.

Page 4: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

125

Pada poin kedua inilah fokus tulisan ini mencoba diurai. Tidak bisa

dibantah bahwa, faktor kemandirian dan kekuatan visi negara adalah faktor

terpenting dalam menguasai ilmu pengetahuan dan mengarahkan desain sistem

pendidikannya yang berkualitas. Sebab sistem politik negaralah yang akan

mengarahkan pengelolaan seluruh sumber daya negara (baik SDA maupun SDM)

untuk mencapai tujuan-tujuan politiknya. Di dalam Islam, politik mempunyai

makna pengaturan urusan umat dengan aturan islam baik didalam maupun luar

negeri (ri’ayah syu’un al ummah dakhilian wa kharijiyan). Aktivitas politik

dilaksanakan oleh rakyat (umat) dan pemerintah (Negara).

Negara merupakan lembaga yang mengatur urusan tersebut secara praktis.

Di sisi lain umat memberikan koreksi (muhasabah) kepada pemerintah dalam

melaksanakan tugasnya. Sementara itu tujuan politik Islam adalah memelihara

kehidupan masyarakat dengan hukum-hukum Islam dalam aspek-aspek penting

manusia dan kehidupan yaitu: memelihara keturunan, memelihara akal,

memelihara kehormatan, memelihara jiwa manusia, memelihara harta,

memelihara agama, memelihara keamanan, dan memelihara negara.3

Termasuk juga bidang pendidikan, demi tercapainya tujuan politik Islam

yakni memelihara Akal, maka negara berkewajiban mendorong manusia untuk

menuntut ilmu, melakukan tadabbur, ijtihad, dan berbagai perkara yang bisa

mengembangkan potensi akal manusia dan memuji eksistensi orang-orang

berilmu.

3 Muhammad Husain Abdullah, Dirasat fil Fikri al Islami (Beirut: 1990), 61.

Page 5: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

126

Sebagaimana Allah SWT sampaikan dalam QS al-Maidah ayat 90-91:

Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar,

berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah

Termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu

mendapat keberuntungan.Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak

menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum)

khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan

sembahyang; Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu). (Q.S Al –

Maidah: 90 – 91)

Dalam QS az-Zumar ayat 9, Allah SWT berfirman:

Page 6: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

127

(apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang

yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut

kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah

sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?"

Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (Q.S Az-

Zumar ayat 9)

Dalam QS al- Mujadilah ayat 11 Allah SWT berfirman:

Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-

lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi

kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah,

niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan

orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha

mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S Mujadilah: 11)

Page 7: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

128

Kebijakan negara secara sistemik akan mendesain sistem pendidikan

dengan seluruh supporting systemnya. Bukan hanya dari sisi anggaran, namun

juga terkait media, riset, tenaga kerja, industri, sampai pada tataran politik Luar

Negeri. Pemerintahan Islam benar-benar menyadari bahwa pendidikan adalah

sebuah investasi masa depan bagi keberlangsungan Islam.

Berikut ini kami sampaikan bagian–bagian penting dalam

penyelenggaraan konsep sistem pendidikan Daulah Khilafah.

A. Asas Pendidikan Daulah Khilafah

Asas pendidikan dalam konsep pendidikan Daulah Khilafah adalah

aqidah Islam. Asas ini berpengaruh dalam penyusunan kurikulum pendidikan,

sistem belajar mengajar, kualifikasi guru, budaya yang dikembangkan dan

interaksi di antara semua komponen penyelenggara pendidikan.4

Namun begitu, penetapan aqidah Islam sebagai asas pendidikan

tidaklah berarti bahwa setiap ilmu pengetahuan harus bersumber dari aqidah

Islam. Islam tidak memerintahkan demikian. Lagi pula hal itu tidak sesuai

dengan kenyataan, karena memang tidak semua ilmu pengetahuan terlahir

dari aqidah Islam. Yang dimaksud dengan menjadikan aqidah Islam sebagai

standar penilaian. Dengan istilah lain, aqidah Islam difungsikan sebagai

kaidah atau tolak ukur pemikiran dan perbuatan.

4 Ismail Yusanto, Dkk, Menggagas Pendidikan Islam (Bogor: Al – Azhar Press, 2011), 61.

Page 8: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

129

Dalam Islam, kurikulum pendidikan harus berdasarkan aqidah Islam.

Apabila aqidah Islam selalu menjadi asas yang mendasar bagi kehidupan

sorang Muslim, asas bagi negaranya, asas hubungan antar sesama Muslim,

asas bagi aturan dan masyarakat umumnya, maka seluruh pengetahuan yang

diterima seorang Muslim harus berdasarkan aqidah Islam pula, baik itu

berupa pengetahuan yang diterima seorang Muslim, masalah – masalah

politik, dan kenegaraan, atau masalah apa pun yang ada kaitannya dengan

kehidupan dunia dan kehidupan akherat.

Fungsi asas atau landasan pengembangan kurikulum adalah seperti

fondasi sebuah bangunan. Apa yang akan terjadi seandainya sebuah gedung

yang menjulang tinggi berdiri di atas fondasi yang rapuh? Tentu saja

bangunan tersebut tidak akan tahan lama. Layaknya membangun sebuah

gedung, maka menyusun kurikulum harus didasarkan pada fondasi yang kuat.

Kesalahan menentukan fondasi kurikulum berarti kesalahan dalam

menentukan kebijakan dan implementasi pendidikan.5

Pendidikan Islam sebagai suatu usaha untuk membentuk manusia,

harus mempunyai landasan kemana semua kegiatan dan semua perumusan

tujuan pendidikan Islam itu dihubungkan. Dan landasan terbentuk dari Al–

Qur’an dan hadith.6

Al–Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan melalui perantaraan

malaikat Jibril kepada Rasulullah SAW dengan menggunakan bahasa Arab

5 Wina Sanjaya, Kurikulum Dan Pembelajaran (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), 31. 6 Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), 19.

Page 9: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

130

disertai kebenaran agar dijadikan hujjah (argumentasi) dalam hal

pengakuannya sebagai Rasul dan agar dijadikan sebagai pedoman hukum

bagi seluruh umat manusia, disamping merupakan amal ibadah bila dibaca.7

Dalam konteks pendidikan, Al – Qur’an memberikan penjelasan di awal surat

yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar

membaca dan menulis, juga menjelaskan tentang penggunaan pena tersebut

untuk mempelajari, menggali dan menemukan hakikat kebenaran.8 Maka

tidak mengherankan jika Allah mengabadikannya dalam Q.S Al – A’ laq ayat

1 – 5:

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia

telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah

yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia

mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Q.S Al–A’laq: 1–5)

Ibnu Mas’ud sebagaimana dikutip oleh Imam Al–Ghazali dalam

bukunya Ihya Ulumudin meyatakan “Jika seorang ingin memiliki

pengetahuan masa lampau dan amsa modern, selayaknya dia merenungkan

al–Qur’an “. Sementara Imam Suyuthi, penagarang kitab al – Ithqan fi’Ulum

7 Arief B. Iskandar, Materi Dasar Islam (Bogor: Al – Azhar, 2011), 92. 8 Ali Al Jumbulati, Perbandingan Pendidikan islam (Jakarta: Rineka Cipta, 1994), 7 – 8.

Page 10: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

131

al–Qur’an menyatakan, al-Qur’an, kitab Allah itu telah mencakup segala

sesuatu. Tidak ada bagian atau problem dasar suatu ilmu pun yang tidak

ditunjukkan dalam al–Qur’an. Di dalamnya, seseorang dapat menemukan

aspek menakjubkan pada ciptaan dimensi – ciptaan dimensi spiritual langit

dan bumi, apa yang ada dalam dalam bagian–bagian teragung pada cakrawala

dan yang ada dibawah lumpur.” Al–Qur’an merupakan kitab panduan terbaik

bagi siapapun menginginkan kesuksesan hidup di dunia sekaligus memeroleh

kebahagian di akherat. Di dalam al–Qur’an terkandung rahasia kehidupan

(darimana, kemana dan semestinya berbuat apa manusia itu), rahasia ilmu

pengetahuan, serta rahasia hukum peradaban.9

Sudah selayaknya jika kita berkeyakinan bahwa ilmu pengetahuan

yang dianjurkan oleh Al–Qur’an tidak berbatas pada ilmu pengetahuan agama

saja, melainkan juga ilmu–ilmu lain yaitu ilmu–ilmu pengetahuan yang

bersifat komprehensif yang dihasilkan dari proses diskusi, penelitian, telaahan

dan istinbat (pengambilan hukum).10

Al–Qur’an yang menjadi dasar pokok dan sumber asli pendidikan

Islam, lebih mendorong kepada pemikiran dan perenungan terhadap ciptaan

Allah beserta keindahannya di alam semesta ini. Dari sini muncullah tokoh–

tokoh ulama muslim yang telah mencapai puncak perkembangan ilmu

pengetahuan. Mereka telah sampai pada tingkat kreativitas (daya cipta) tinggi

di bidang ilmu pengetahuan.

9 A. Mujib El – Shirazy,Al – Qur’an (Kitab Segala) Ilmu Peradaban dalam buku On Islamic Civilization (Semarang: Unissula Press, 2010), 303. 10 Opcit., 8.

Page 11: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

132

Al–Qur’an Al–Karim merupakan pedoman masyarakat Islam,

dimana di dalamnya termuat segala sesuatu, baik yang kecil maupun yang

besar, mengemukakan kepada manusia sisi kebaikan dan kebahagiaan. Apa

yang telah disyariatkan merupakan hukum ketetapan secara umum, sampai

menjadi kebaikan pada tiap–tiap zaman dan tempat. Al–Qur’an Al–Karim

memberi petunjuk manusia kepada jalan yang lebih mulia dan sebaik- baik

serta sebenar–benar jalan dari jalan lainya. Di dalamnya terkandung rahasia

peradaban Islam dan keagungannya, yaitu merupakan kitab yang

“...memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus (Q.S Al – Israa’

ayat 9)

Al – Qur’an adalah sebaik–baik apa yang dimiliki manusia dari setiap

sisi- sisinya ; ruh, akal, masyarakat, amaliyah, pemikiran, ekonomi,

peradaban, dan juga pengajarannya mampu membahagiakan manusia.

Kemudian Allah (menjadikan kepada Rasul–Nya penjelasan dari Al–

Qur’an yang masih global, menafsirkan ayat–ayat yang masih samar,

menentukan yang masih terdapat ihtimal (kemungkinan), agar dengan

penyampaian risalah tersebut menjadi jelas apa yang dikhususkan, kedudukan

pengembalian kepadanya.11 Allah SWT dalam berfirman Q.S An–Nahl ayat

44:

11 Raghib As – Sirjani, Sumbangan Peradaban Islam Pada Dunia (Jakarta: Pustaka Al – Kautsar, 2011), 41.

Page 12: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

133

Keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. dan Kami turunkan

kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang

telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan (Q.S An–

Nahl ayat 44)

Dengan demikian, Al–Qur’an menjadi landasan sedangkan sunnah

menjadi penjelasannya. Dari sini, datanglah landasan kedua dari dasar–dasar

asas peradaban Islam, yaitu sunnah Nabawiyah. Sunnah merupakan sumber

kedua dalam Islam. Sunnah merupakan manhaj nubuwwah, sebagai perinci

ajaran Islam dan aplikasinya untuk mentarbiyah umatnya.12 Sebagaimana

firman Allah SWT dalam Q.S Al – Imran ayat 164:

Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang

beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang Rasul dari golongan

12 Ibid,. 41.

Page 13: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

134

mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah,

membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al kitab dan

Al hikmah. dan Sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah

benar-benar dalam kesesatan yang nyata. (Q.S Al – Imran ayat 164)

Sehingga dalam landasan konsep pendidikan daulah khilafah, Al –

Qur’an dan Sunnah Nabawiyah yang suci merupakan dasar yang membentuk

peradaban Islam. Keduanya mensyariatkan untuk mempelajari setiap bidang

ilmu pengetahuan, akidah, politik, masyarakat, ekonomi, tarbiyah, akhlak,

perempuan, interaksi negara dan sebagainya yang meliputi peradaban Islam

dalam setiap sisi kehidupan. Dari sanalah terpancar kebahagiaan manusia

secara paripurna.

B. Tujuan Pendidikan Daulah Khilafah

Persoalan pendidikan adalah persoalan yang menyangkut hidup dan

kehidupan manusia yang senantiasa terus berproses dalam perkembangan

kehidupannya. Di antara persoalan pendidikan yang cukup penting dan

mendasar adalah mengenai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan termasuk

masalah sentral dalam pendidikan, sebab tanpa perumusan tujuan pendidikan

yang baik maka perbuatan mendidik bisa menjadi inti dan sangat penting

dalam menentukan isi dan arah pendidikan yang diberikan.13

13 M.Shofan, Pendidikan Berparadigma Profetik (Gresik: UMG Press, 2004), 54 – 55.

Page 14: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

135

Menurut Abdurrahman Al–Baghdadi Tujuan pendidikan adalah

suatu kondisi yang menjadi target dari proses–proses pendidikan termasuk

penyampaian ilmu pengetahuan yang dilakukan.14 Sedangkan tujuan

kurikulum dan pendidikan Islam adalah membekali akal dengan ide–ide

pemikiran dan ide – ide yang sehat, baik itu mengenai aqaid (cabang – cabang

aqidah), maupun hukum. Islam telah memberikan dorongan agar manusia

menuntut ilmu dan membekalinya dengan pengetahuan.15 Sebagaimana

firman Allah Ta’ala dalam Q.S Az–Zumar ayat 9

(apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah

orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri,

sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya?

Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-

orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang

dapat menerima pelajaran. (Q.S Az- Zumar: 9)

Tujuan pendidikan Islam merupakan usaha dalam membangun

manusia yang utuh dalam rangka pembentukan kepribadian, moralitas, sikap

14Ismail Yusanto, Dkk, Menggagas Pendidikan Islam (Bogor: Al – Azhar Press, 2011), 65. 15 Abdurrahman Al Baghdady, Sistem Pendidikan di Masa Khilafah (Bangil: Al – Izzah, 1996), 25.

Page 15: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

136

ilmiah dan keilmuan, kemampuan berkarya, profesionalisasi sehingga mampu

menunjukkan iman dan amal shaleh dengan nilai – nilai keagamaan dan

kehidupan. Menurut Muhaimin dan Abdul Mujib sebagaimana dikutip

Muhammad Shofan bahwa perumusan tujuan pendidikan Islam itu harus

berorientasi pada hakikat pendidikan yang meliputi beberapa aspek seperti:16

1. Tujuan dan tugas hidup manusia, yakni manusia bukan diciptakan Alloh

hanya sebatas kebetulan melainkan mempunyai tujuan dan tugas hidup

tertentu yakni untuk beribadah kepada Alloh secara sempurna.

Sebagaimana Alloh SWT sampaikan dalam Q.S Al – Imran ayat 19:

Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam.

tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah

datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di

antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka

Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (Q.S Al – Imran ayat 19)

2. Memperhatikan sifat dasar (nature) manusia yaitu konsep penciptaan

manusia dengan bermacam fitrah dan manusia pun mempunyai

16 M.Shofan, Pendidikan Berparadigma Profetik (Gresik: UMG Press, 2004), 60.

Page 16: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

137

kemampuan untuk beribadah serta menjadi khalifatullah. Allah SWT

berfirman dalam Q.S Al – Kahfi ayat 29:

Dan Katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka

Barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan Barangsiapa

yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan

bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka.

dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum

dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah

minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. (Q.S

Al – Kahfi ayat 29)

Dalam Q.S Adz – Dzariyaat ayat 56 Allah SWT berfirman:

Page 17: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

138

. Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya

mereka mengabdi kepada-Ku.(Q.S Adz – Dzariyaat: 56)

Dalam Q.S Al–Baqarah ayat 30, Allah SWT berfirman:

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat:

"Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi."

mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi

itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan

darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan

mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui

apa yang tidak kamu ketahui." (Q.S Al – Baqarah ayat 30)

3. Tuntunan masyarakat, baik berupa pemenuhan kebutuhan hidup maupun

antisipasi perkembangan tuntunan modern, dan dimensi kehidupan ideal Islam. Dalam hal ini terkandung nilai dalam mengelolah kehidupan ba

Page 18: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

139

Menurut Abuddin Nata bahwa tujuan pendidikan Islam itu

memiliki ciri–ciri sebagai berikut:17

a. Mengarahkan manusia akan menjadi khalifah Allah di muka bumi

dengan sebaik–baiknya, yaitu melaksanakan tugas–tugas kemakmuran

dan mengolah bumi dengan sebaik–baiknya, yaitu melaksanakan

tugas–tugas kemakmuran dan mengolah bumi sesuai dengan kehendak

Allah.

b. Mengarahkan manusia agar seluruh tugas kekhalifahannya di muka

bumi dilaksanakan dalam rangka beribadaha kepada Allah, sehingga

tugas tersebut terasa ringan.

c. Mengarahkan manusia agar berakhlak mulia, sehingga ia tidak

menyalahgunakan fungsi kekhalifahannya.

d. Membina dan mengerahkan potensi akal, jiwa dan jasmaninya,

sehingga ia memiliki ilmu, akhlak dan ketrampilan yang semua ini

dapat dipergunakan guna mendukung tugas pengabdian dan

kekhalifahannya.

e. Mengarahkan manusia agar dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia

dan akherat.

Tujuan pendidikan Islam yang dikemukakan di atas memberikan

gambaran bahwa arah pendidikan Islam dalam rangka menjadikan manusia

sebagai kholifah yang menjalankan tugas kehidupan di permukaan bumi,

17 Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam I (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997)53 – 54.

Page 19: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

140

mampu beribadah sebagai hamba Allah, mampu berakhlak mulia, dan

mampu mengembangkan segenap potensinya serta mampu mencapai

kebahagiaan dunia dan akheratnya. Dengan demikian jelas tujuan

pendidikan pada dasarnya menjadikan manusia mampu menjalankan tugas

makhluk Allah yang baik di permukaan bumi ini baik dalam kerangka

kehidupan individu maupun masyarakat. Sehingga dalam menyusun

kurikulum dan materi pelajaran terdapat dua tujuan pokok pendidikan

dalam sistem pendidikan daulah khilafah:18

1. Membangun kepribadian Islami, pola pikir (aqliyah) dan jiwa

(nafsiyah) bagi umat ; yaitu dengan cara menanamkan tsaqafah Islam

berupa akidah pemikiran, dan perilaku Islami kedalam akal dan jiwa

anak didiknya. Karenanya harus disusun dan dilaksanakan kurikulum

Negara Khilafah untuk merealisasikan tujuan tersebut.

2. Mempersiapkan anak–anak kaum muslim agar diantara mereka menjadi

ulama–ulama yang ahli di setiap aspek kehidupan, baik ilmu–ilmu ke-

Islaman (ijtihad, fiqih, peradilan, dan lain–lain) maupun ilmu terapan.

Ulama–ulama yang mumpuni akan membawa Negara Islam dan umat

Islam–melalui pundak mereka–untuk menempati posisi puncak di

antara bangsa–bangsa dan negara–negara lain di dunia, bukan sebagai

pengekor maupun agen pemikiran dan ekonomi negara lain.

18 Abu Yasin, Strategi Pendidikan Negara Khilafah (Bogor: Pusataka Thariqul Izzah, 2012), 12-13

Page 20: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

141

Dalam sistem pendidikan daulah Khilafah, tujuan pendidikan

menjadi panduan bagi seluruh kegiatan dalam sistem pendidikan. Tujuan

pendidikan dalam Islam adalah untuk membentuk manusia yang

berkarakter, yakni: 19

1. Membentuk Kepribadian Islam (Syakhsiyyah Islamiyyah)

Tujuan pertama ini merupakan konsekuensi keimanan seorang

muslim, yakni sebagai seorang muslim ia harus memegang erat

identitas kemuslimannya dalam seluruh aktivitas hidupnya. Identitas ini

menjadikan kepribadian yang tampak pada pola berpikir (aqliyah) pada

pola bersikapnya (nafsiyah) yang dilandaskan pada ajaran Islam. Allah

SWT berfirman dalam Q.S Al–Fushshilat ayat 33:

Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang

menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata:

"Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang menyerah diri?" (Q.S

Al–Fushshilat ayat 33)

Pada prinsipnya terdapat tiga langkah dalam diri seseorang

sebagaimana yang pernah diterapkan Rasululah SAW. Pertama,

19 Ismail Yusanto, Dkk, Menggagas Pendidikan Islam (Bogor: Al – Azhar Press, 2011), 65.

Page 21: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

142

menanamkan aqidah Islam kepada yang bersangkutan dengan metode

yang tepat, yakni yang sesuai dengan kategori aqidah sebagai aqidah

aqliyah (aqidah yang keyakinannya dicapai dengan melalui proses

berpikir). Kedua, mengajaknya bertekad bulat untuk senantiasa

menegakkan bangunan cara berpikir dan berprilaku diatas fondasi

ajaran Islam semata. Ketiga, mengembangkan kepribadiannya dengan

cara membakar semangatnya untuk bersungguh-sungguh dalam mengisi

pemikirannya dengan Tsaqofah Islamiyyah dan mengamalkannya dan

memperjuangkannya dalam seluruh aspek kehidupannya sebagai wujud

ketaatan kepada Allah SWT.

Pendidikan, melalui berbagai pendekatan, harus menjadi media

untuk membentuk dasar pembentukan, peningkatan, pemantapan dan

pematangan kepribadian peserta didik. Semua komponen yang terlibat

dalam kegiatan pendidikan termasuk semua kegiatan yang dilakukan

maupun interaksi diantara komponen diatas harus diarahkan bagi

tercapainya tujuan yang pertama ini.

2. Menguasai Tsaqofah Islam

Tujuan kedua ini menjadi konsekuensi (lanjutan) kemusliman

seseorang. Islam mendorong setiap muslim untuk menjadi manusia

yang berilmu dengan cara men-taklif-nya (memberi beban hukum)

kewajiban menuntut ilmu. Imam al-Ghazali alam Ihya Ulumuddin,

Page 22: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

143

membagi ilmu dalam dua kategori dilihat dari segi kewajiban

menuntutnya. Pertama, ilmu yang dikategorikan sebagai fardlu ‘ain,

yakni ilmu yang wajib dipelajari oleh setiap individu muslim. Ilmu

yang termasuk dalam golongan ini adalah ilmu-ilmu tsaqofah Islam,

yakni pemikiran, ide dan hukum-hukum (fiqih) Islam, Bahasa Arab,

Sirah Nabawiyah, Al-Qur’an, Al-Hadith dan sebagainya. Kedua, adalah

ilmu-ilmu yang dikategorikan sebagai fardlu kifayah, yaitu ilmu yang

wajib dipelajari oleh sebagian umat Islam. Ilmu yang termasuk dalam

golongan iniadalah sains dan teknologi serta berbagai keahlian, seperti

kedokteran, pertanian, teknik dan sebagainya yang sangat diperlukan

bagi kemaujuan material masyarakat.

Allah SWT berfirman dalam Q.S Az – Zumar ayat 9:

(apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih beruntung)

ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan

berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat

Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui

Page 23: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

144

dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang

yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (Q.S Az – Zumar ayat

9)

Berkaitan dengan Bahasa Arab sebagai bagian dari tsaqofah

Islam, Rasulullah SAW telah menjadikan bahasa ini sebagai bahasa

umat Islam yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam

pendidikan. Karenanya, setiap muslim, termasuk yang bukan Arab

sekalipun, wajib mempelajari Bahasa Arab. Imam Syafi’I dalam kitab

Al-Risalah Fi ‘Ilmi Ushul menyatakan “Allah SWT mewajibkan seluruh

umat untuk mempelajari lisan arab dengan tekun dan sungguh-sungguh

agar dapat memahami kandungan Al-Qur’an dan untuk beribadah”.

Dorongan kuat agar setiap muslim mempelajari tsaqofah

Islamiyyah disamping sains dan teknologi, membuktikan bahwa Islam

membentengi manusia dengan menjadikan aqidah Islam sebagai satu-

satunya asas bagi kehidupan seorang muslim, termasuk dalam tata cara

berpikir, berkehendak, sehingga setiap tindakannya terlebih dulu

diukurnya dengan standar ajaran Islam. Hanya dengan itu setiap muslim

memiliki pijakan yang sangat kuat untuk maju sesuai dengan arahan

Islam.

Page 24: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

145

3. Menguasai Ilmu Kehidupan (Iptek dan Keahlian)

Kewajiban untuk menguasai ilnu pendidikan (iptek dan

keahlian) diperlukan agar umat Islam dapat meraih kemajuan material

sehingga dapat menjalankan fungsinya sebagai khalifah Allah SWT

dengan baik di muka bumi ini. Dorongan Islam untuk menguasai Ilmu

kehidupan juga dapat dimengerti dari pengkajian terhadap hakikat ilmu

pengetahuan itu sendiri. Pada hakikatnya ilmu pengetahuan terdiri atas

dua hal, yakni pengetahuan yang dapat mengembangkan akal pikiran

manusia sehingga dapat menentukan suatu tindakan (aksi) tertentu dan

pengetahuan mengenai perbuatan itu sendiri. Berkaitan dengan akal,

Allah telah memuliakan manusia dengan akalnya. Akal akan

membimbing manusia ke jalan yang benar.

Sementara, dalam banyak ayat Allah SWT juga menyerukan

untuk menggunakan akalnya dan memanfaatkannya supaya dapat

memikirkan dan merenungkan ciptaan Allah sehingga bisa didapat

sains dan aplikasinya berupa teknologi. Dari situlah akan membuahkan

tambahan keimanan kepada Allah SWT, terhadap keesanNya,

kekuasaanNya, dan keagunganNya. Disinilah pentingnya akal manusia,

dimana melalui proses berpikirnya akan mampu menghantarkan

manusia kepada keimanan.

Page 25: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

146

C. Kurikulum Pendidikan Daulah Khilafah

Kurikulum merupakan suatu sistem yang memiliki komponen –

komponen tertentu. Kurikulum merupakan salah satu komponen yang

memiliki peran penting dalam sistem pendidikan, sebab dalam kurikulum

bukan hanya dirumuskan tentang tujuan yang harus dicapai sehingga

sehingga memperjelas arah pendidikan, akan tetapi juga memberikan

pemahaman tentang pengalaman belajar yang harus dimiliki setiap siswa.

Oleh karena begitu pentignya fungsi dan peran kurikulum, maka setiap

pengembangan kurikulum pada jenjang manapun harus didasarkan pada asas

– asas tertentu. 20

Berikut terdapat Undang – Undang Daulah Khilafah yang Mengatur

terkait masalah pendidikan dan penyelenggaraannya: 21

POLITIK PENDIDIKAN

Pasal 170

Kurikulum pendidikan wajib berlandaskan akidah Islam. Mata

pelajaran serta metodologi penyampaian pelajaran seluruhnya disusun tanpa

adanya penyimpangan sedikit pun dalam pendidikan dari asas tersebut.

20 Wina Sanjaya, Kurikulum Dan Pembelajaran (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), 31. 21 Taqiyuddin an – Nabhani, Peraturan Hidup Dalam Islam (Jakarta: HTI Press, 2001), 208.

Page 26: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

147

Pasal 171

Politik pendidikan adalah membentuk pola pikir dan pola jiwa Islami.

Seluruh mata pelajaran disusun berdasarkan dasar strategi tersebut.209

Rancangan Undang-undang Dasar.

Pasal 172

Tujuan pendidikan adalah membentuk kepribadian Islam serta

membekalinya dengan berbagai ilmu dan pengetahuan yang berhubungan

dengan kehidupan. Metode penyampaian pelajaran dirancang untuk

menunjang tercapainya tujuan tersebut. Setiap metodologi yang tidak

berorientasi pada tujuan tersebut dilarang.

Pasal 173

Waktu pelajaran untuk ilmu-ilmu Islam dan bahasa Arab yang

diberikan setiap minggu harus disesuaikan dengan waktu pelajaran untuk

ilmu-ilmu lain, baik dari segi jumlah maupun waktu.

Pasal 174

Ilmu-ilmu terapan -seperti olahraga- harus dipisahkan dengan ilmu-

ilmu tsaqofah. Ilmu-ilmu terapan diajarkan menurut kebutuhan dan tidak

terikat dengan jenjang pendidikan tertentu. Ilmu-ilmu tsaqofah diberikan

mulai dari tingkat dasar sampai tingkat aliyah sesuai dengan rencana

pendidikan yang tidak bertentangan dengan konsep dan hukum Islam.

Ditingkat perguruan tinggi ilmu-ilmu tsaqofah boleh diajarkan secara utuh

Page 27: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

148

seperti halnya ilmu pengetahuan yang lain, dengan syarat tidak

mengakibatkan adanya penyimpangan dari strategi dan tujuan pendidikan.

Pasal 175

Tsaqofah Islam harus diajarkan disemua tingkat pendidikan. Untuk

tingkat perguruan tinggi hendaknya diadakan/dibuka berbagai jurusan dalam

berbagai cabang ilmu keislaman, disamping diadakan jurusan lainnya seperti

kedokteran, teknik, ilmu pengetahuan alam dan sebagainya.

Pasal 176

Ilmu kesenian dan keterampilan dapat digolongkan sebagai ilmu

pengetahuan, seperti perdagangan, pelayaran dan pertanian yang boleh

dipelajari tanpa terikat batasan atau syarat tertentu; dan dapat juga

digolongkan sebagai suatu kebudayaan apabila telah dipengaruhi oleh

pandangan hidup tertentu, seperti seni lukis dan pahat yang tidak boleh

dipelajari apabila bertentangan dengan pandangan Islam.

Pasal 177

Kurikulum pendidikan hanya satu. Tidak boleh digunakan kurikulum

selain kurikulum negara. Tidak ada larangan untuk mendirikan sekolah-

sekolah swasta selama mengikuti kurikulum negara dan berdiri berdasarkan

strategi pendidikan yang di dalamnya terealisasi politik dan tujuan

pendidikan. Hanya saja pendidikan di sekolah itu tidak boleh bercampur baur

antara laki-laki dengan perempuan baik di kalangan murid maupun guru. Juga

Page 28: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

149

tidak boleh dikhususkan untuk kelompok, agama, mazhab, ras atau warna

kulit tertentu.

Pasal 178

Pengajaran hal-hal yang dibutuhkan manusia dalam kehidupannya

merupakan kewajiban negara yang harus terpenuhi bagi setiap individu, baik

laki-laki maupun perempuan pada tingkat pendidikan dasar dan menengah.

Negara wajib menyediakannya untuk seluruh warga dengan cuma-cuma. Dan

kesempatan pendidikan tinggi cuma-cuma dibuka seluas mungkin dengan

fasilitas sebaik mungkin.

Pasal 179

Negara menyediakan perpustakaan, laboratorium dan sarana ilmu

pengetahuan lainnya, disamping gedung-gedung sekolah, universitas untuk

memberi kesempatan bagi mereka yang ingin melanjutkan penelitian dalam

berbagai cabang pengetahuan, seperti fiqh, ushul fiqh, hadits dan tafsir,

termasuk di bidang ilmu murni, kedokteran, teknik, kimia, penemuan-

penemuan baru (discovery and invention) sehingga lahir di tengah-tengah

umat sekelompok besar mujtahidin dan para penemu.

Pasal 180

Tidak dibolehkan ada hak milik dalam mengarang buku-buku

pendidikan untuk semua tingkatan. Tidak dibolehkan seseorang -baik

pengarang maupun bukan- memiliki hak cetak dan terbit, selama sebuah buku

telah dicetak dan diterbitkan. Jika masih berbentuk pemikiran yang dimiliki

Page 29: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

150

seseorang dan belum dicetak atau beredar, maka ia boleh mengambil imbalan

karena memberikan jasa pada masyarakat, seperti halnya mendapatkan gaji

dalam mengajar.

Pilar Pelaksanaan Pendidikan Islam, dalam Daulah Khilafah

berdasarkan pengorganisasian, proses pendidikan Daulah Khilafah terbagi

atas tiga pilar, yaitu (1) pendidikan di keluarga atau yang biasa disebut

dengan pendidikan informal, (2) pendidikan di sekolah/kampus atau yang

biasa disebut dengan pendidikan formal, dan (3) pendidikan di masyarakat

atau yang biasa disebut dengan pendidikan nonformal. Ketiga pilar tersebut

harus terjadi singronisasi agar tujuan pendidikan yang diinginkan khususnya

pendidikan Islam dapat tercapai secara maksimal.

1. Pendidikan di keluarga

Pemikiran sosial dalam Islam setuju dengan pemikiran sosial

modern yang mengatakan bahwa keluarga itu adalah unit pertama dan

institusi pertama dalam masyarakat di mana hubungan-hubungan yang

terdapat di dalamnya, sebagian besarnya bersifat hubungan langsung. Di

situlah berkembang individu dan di situlah terbentuknya tahap-tahap awal

proses pemasyarakatan (socialization). Di situlah pertama kali pembinaan

kepribadian, penguasaan dasar-dasar tsaqofah Islam dilakukan melalui

pendidikan dan pengamalan hidup sehari-hari dan dipengaruhi oleh

sumber belajar yang ada di keluarga, utamanya orang tua.

Page 30: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

151

Peran penting pendidikan dalam keluarga tercermin dalam Hadits

Rasulullah SAW:

“Tidaklah seorang anak yang lahir itu kecuali dalam keadaan fitrah.

Kedua orang tuanyalah yang menjadikan ia Yahudi, Nasrani atau Majusi.”

(HR. Muslim)

Itulah sebabnya, proses pendidikan dalam keluarga disebut sebagai

pendidikan yang pertama dan utama, karena ia menjadi peletak pondasi

kepribadian anak. Keluarga ideal berperan menjadi wadah pertama

pembinaan keislaman dan sekaligus membentenginya dari pengaruh-

pengaruh negatif yang berasal dari luar. Dalam dakwah pun, sebelum

kepada masyarakat luas, seorang muslim diperintahkan untuk berdakwah

terlebih dulu kepada anggota keluarga dan kerabat dekatnya.

الأقربین عشیرتك وأنذر

“Berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat.” QS.

Asy-Syu’ara [26]: 214)22

نارا وأھلیكم أنفسكم قوا ءامنوا الذین یاأیھا

“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu

dari siksa api neraka.” (QS. At-Tahrim [66]: 6).23

Supaya keluarga terbebas dari siksa api neraka, maka anggota

keluarga harus dididik dan dibina sesuai ajaran agama Islam. Hanya

22 Mushaf Al-Qur’an terjemah Departemen Agama Republik Indonesia (Al-Huda; Kelompok Gema Insani Press)

23 Muhammad Ismail Yusanto, dkk., Menggagas Pendidikan Islami, hal. 62-63

Page 31: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

152

dengan demikianlah keluarga akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan

fitrah dan diridlai Allah.

Upaya pendidikan dalam keluarga sebenarnya telah dan harus

dimulai sejak usia anak dalam kandungan hingga menginjak usia baligh

dan memasuki jenjang pernikahan; dan bahkan akan terus berlangsung

hingga usia tua. Rasul SAW. Bersabda:

“Tuntutlah ilmu sejak dari ayunan hingga liang lahat.”

Pendidikan pada saat anak dalam kandungan (pranatal) dilakukan

dengan cara mendoakannya agar menjadi anak yang soleh sebagaimana

yang pernah dilakukan oleh istri Imran ketika mengandung Maryam yang

digambarkan dalam Al-Qur’an:

أنت إنك مني فتقبل محررا بطني في ما لك نذرت إني رب عمران امرأة قالت إذ

العلیم السمیع

“Ingatlah ketika istri Imran berdo’a, “Tuhanku, sungguh aku

memohon kepada-Mu, agar anak yang ada dalam kandunganku ini menjadi

anak yang soleh dan berkhidmat…”. (QS. Ali Imran [3]: 35)24

Ketika seorang anak telah lahir (postnatal), Islam mengajarkan

untuk mendidik dan mengembangkan aspek tauhid, antara lain dengan

membacakan azan di telinga kanan dan iqamat di telinga kirinya. Setelah

itu, Islam menuntun dengan pemberian nama yang baik, pemberian air

24 Mushaf Al-Qur’an terjemah Departemen Agama Republik Indonesia (Al-Huda; Kelompok Gema Insani Press)

Page 32: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

153

susu ibu (ASI), dan penanaman keteladanan kepribadian islam serta

pemberian tuntunan untuk berumah tangga.

“Kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah memberi nama

yang baik dan mendidiknya dengan adab yang mulia.” (HR. Hakim)

الرضاعة یتم أن أراد لمن كاملین حولین أولادھن یرضعن والوالدات

”Para ibu hendaknya menyusui anak-anaknya selama dua tahun

penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan...”. (QS. Al-

Baqarah[2]: 233).25

“Seorang anak hendaknya disembelihkan akikah setelah hari ke-7

dari kelahirannya dan diberi nama (dengan nama yang baik) dan dicukur

rambutnya. Setelah anak tersebut mencapai umur 6 tahun, hendaknya

dididik tentang sopan santun. Setelah berusia 9 tahun hendaknya

dipisahkan tempat tidurnya. Dan bila telah mencapai usia 10 tahun,

hendaknya dipukul bila meninggalkan shalat. Kemudian setelah dewasa

dinikahkan. Maka pada saat itu, ayah menjabat tangan anaknya dan

mengatakan, ‘Saya telah mendidik, mengajar, dan menikahkan kamu.

Karena itu, saya mohon kepada Allah agar dijauhkan dari fitnah dunia dan

azab di akhirat kelak’.” (Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumuddin)

Imam Al-Ghazali juga menganjurkan bahwa hendaklah (orang tua)

menjaga anak-anak dari bergaul dengan anak-anak yang dibiasakan

bersenang-senang dan bermewah-mewahan serta dibiasakan berpakaian

25 Ibid.

Page 33: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

154

yang serba lux, dan demikian pula terhadap anak-anak yang berkelakuan

buruk. Demikian pula orang tua harus memperhatikan pengaruh dari

berbagai bacaan dan kebudayaan di dalam dan di luar rumah serta

mengusahakan situasi keagamaan dalam kehidupan sehari-hari anak.26

Suasana keagamaan dalam keluarga akan berakibat pada anak

tersebut berjiwa agama. Begitu pula sebaliknya, kebiasaan orang tua dan

kakak-kakaknya berbuat maksiat akan membentuk kepribadian yang

maksiat pula pada anak. Ini menunjukkan bahwa keluarga sangat berperan

penting terhadap pembentukan kepribadian anak.27

2. Pendidikan di sekolah/kampus

Pendidikan di sekolah/kampus pada dasarnya merupakan proses

pendidikan yang diorganisasikan secara formal berdasarkan struktur

hierarkhis dan kronologis, dari jenjang taman kanak-kanak hingga

perguruan tinggi.

Sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan karena

pengaruhnya besar sekali pada jiwa anak. Maka di samping keluarga

sebagai pusat pendidikan, sekolah pun mempunyai fungsi sebagai pusat

pendidikan untuk pembentukan kepribadian anak.

Karena sekolah sengaja disediakan atau dibangun khusus untuk

tempat pendidikan, maka sekolah dapat digolongkan sebagai tempat atau

lembaga pendidikan kedua setelah keluarga, karena sekolah mempunyai

26 Abu Ahmadi & Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan. (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hal. 119 27 Ibid, hal. 117

Page 34: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

155

fungsi melanjutkan pendidikan keluarga dengan guru sebagai pengganti

orang tua yang harus ditaati.

Selain mengacu pada tujuan pendidikan yang diterapkan secara

berjenjang, berlangsungnya proses pendidikan di sekolah/kampus sangat

bergantung pada keberadaan subsistem-subsistem lain yang terdiri atas:

anak didik (pelajar/mahasiswa); manajemen penyelenggaraan

sekolah/kampus; struktur dan jadwal waktu kegiatan belajar-mengajar;

materi bahan pengajaran yang diatur dalam seperangkat sistem yang

disebut sebagai kurikulum; tenaga pendidik/pengajar dan pelaksana yang

bertanggung jawab atas terselenggaranya kegiatan pendidikan; alat bantu

belajar (buku teks, papan tulis, laboratorium, dan audiovisual); teknologi

yang terdiri dari perangkat lunak (strategi dan taktik pengajaran) serta

perangkat keras (peralatan pendidikan); fasilitas atau kampus beserta

perlengkapannya; kendali mutu yang bersumber atas target pencapaian

tujuan; penelitian untuk pengembangan kegiatan pendidikan; dan biaya

pendidikan guna melancarkan kelangsungan proses pendidikan.

Berdasar sirah Rasul dan tarikh Daulah Khilafah pendidikan formal

dapat dideskripsikan sebagai berikut:28

a. Kurikulum pendidikan, mata ajaran, dan metodologi pendidikan

disusun berdasarkan pada Aqidah Islam.

28 Muhammad Ismail Yusanto, dkk., Menggagas Pendidikan Islami, (Bogor: Al-Azhar Press, 2010), 74- 77.

Page 35: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

156

b. Tujuan penyelenggaraan pendidikan merupakan penjabaran dari tujuan

pendidikan Islam yang disesuaikan dengan jenjang pendidikan.

c. Sejalan dengan tujuan pendidikan, waktu belajar untuk ilmu-ilmu

Islam (tsaqofah Islamiyyah) diberikan dengan proporsi yang

disesuaikan dengan pengajaran ilmu-ilmu kehidupan (iptek dan

keahlian).

d. Pelajaran ilmu-ilmu kehidupan (iptek dan keahlian) dibedakan dari

pelajaran guna membentuk syakhsiyyah Islamiyah dan tsaqofah

Islamiyyah. Materi guna membentuk syakhsiyyah Islamiyah mulai

diberikan di tingkat dasar sebagai materi pengenalan dan kemudian

meningkat pada materi pembentukan dan pematangan setelah usia anak

didik menginjak baligh (dewasa). Sementara materi tsaqofah

Islamiyyah dan pelajaran ilmu-ilmu kehidupan diajarkan secara

bertingkat dari mulai tingkat dasar hingga pendidikan tinggi.

e. Bahasa Arab menjadi bahasa pengantar di seluruh jenjang pendidikan,

baik negeri maupun swasta.

f. Materi pelajaran yang bermuatan pemikiran, ide dan hukum yang

bertentangan dengan Islam, seperti ideologi sosialis/komunis atau

liberal/kapitalis, aqidah ahli kitab dan lainnya, termasuk sejarah

asing, bahasa maupun sastra asing dan lainnya, hanya diberikan pada

tingkat pendidikan tinggi yang tujuannya hanya untuk pengetahuan,

bukan untuk diyakini dan diamalkan.

Page 36: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

157

g. Pendidikan di sekolah tidak membatasi usia. Yang ada hanyalah batas

usia wajib belajar bagi anak-anak, yakni mulai umur tujuh tahun,

berdasar pada hadits,

“Perintahkanlah anak-anak mengerjakan shalat di kala mereka berusia

tujuh tahun dan pukullah mereka apabila meninggalkan shalat pada

usia sepuluh tahun, dan pisahkanlah tempat tidur mereka (pada usia

tersebut pula).” (HR. Al Hakim dan Abu Dawud dari Abdullah bin

Amr bin Ash)

h. Penyelenggaraan kegiatan olahraga dilangsungkan secara terpisah

bagi murid laki-laki dan perempuan.

i. Pendidikan diselenggarakan oleh negara secara gratis atau murah.

Swasta bisa menyelenggarakan pendidikan asal visi, misi dan sistem

pendidikan yang dikembangkan tidak keluar dari ajaran Islam.

Dalam kehidupan sekuler seperti saat ini, peran penting

sekolah/kampus sangat terasa, mengingat bahan masukannya berasal dari

suprasistem yang sekuler. Beban sekolah bertambah berat manakala ia pun

harus mampu mensterilkan sekolah dari gempuran pengaruh negatif yang

datang dari kedua suprasistem. Proses pendidikan di sekolah/kampus harus

mampu menghasilkan keluaran yang Islami, bukan sekuler. Proses

Page 37: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

158

pendidikan seperti ini dilakukan melalui apa yang disebut small Islamic

environment yang interaksi dengan suprasistem masyarakat dan keluarga

Tergambarkan pada bagan berikut:

Bagan 3.2

Posisi Pendidikan Sekolah terhadap Keluarga dan Masyarakat29

3. Pendidikan di tengah masyarakat

Hampir sama dengan pendidikan di keluarga, pendidikan di tengah

masyarakat pada hakikatnya juga merupakan proses pendidikan sepanjang

hayat, khususnya berkenaan dengan praktek kehidupan sehari-hari yang

dipengaruhi oleh sumber belajar yang ada di masyarakat, yakni tetangga,

teman pergaulan, lingkungan serta sistem nilai yang berjalan.30

Pendidikan di tengah masyarakat identik dengan dakwah.

Masyarakatlah sebagai subyek dan sekaligus objek dakwah. Mendidik

masyarakat berarti berdakwah, yang berarti membina, mengarahkan,

29 Ibid., 78. 30 Muhammad Ismail Yusanto, dkk., Menggagas Pendidikan Islami, hal. 65-66

SEKOLAH/KAMPUS

KELUARGA MASYARAKAT

(+/-)

(+/-) (+/-)

(+) (+)

Page 38: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

159

menasehati serta menjadikan masyarakat agar baik atau lebih baik

keadaannya.

Kata dakwah sendiri berasal dari bahasa Arab, yaitu dari akar kata

”da’a, yad’u” yang berarti menyeru atau mengajak. Maksudnya menyeru

atau mengajak masyarakat ke arah yang benar dan lebih baik. Termasuk

dalam pengertian dakwah adalah juga berarti merubah, yaitu merubah

masyarakat dari keadaan gelap (sesat) ke arah yang terang benderang

(benar) atau ”minadzdzulumati ilannuur”.

Dakwah juga bisa berarti ”amar ma’ruf nahyi mungkar”, yaitu

menyeru kepada yang makruf (kebaikan/kebaikan/kebenaran) dan

mencegah dari yang mungkar keburukan/kejahatan/kesalahan/kesesatan).

Dakwah juga dikenal dengan istilah lain yaitu tabligh, yang berarti

menyampaikan yang benar (ajaran Islam) kepada orang lain, baik

perorangan maupum kelompok.

Dakwah sebenarnya bukan hanya ditujukan kepada masyarakat

dalam arti sempit (perorangan), kelompok, suku bangsa, bangsa) tapi juga

dalam artian luas, yaitu seluruh manusia di muka bumi ini. Dakwah bukan

hanya kewajiban para pendidik, ustadz, muballigh, atau pun ulama, tapi

kewajiban seluruh umat manusia, sesuai dengan kondisi dan

kemampuannya.

Page 39: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

160

Terdapat banyak firman Allah (ayat-ayat Allah) dan sabda-sabda

Rasulullah (hadis-hadis) yang memerintahkan untuk berdakwah, di

antaranya:

المنكر عن وتنھون بالمعروف تأمرون للناس أخرجت أمة خیر كنتم

”Kamu adalah sebaik-baik umat yang diciptakan Tuhan, guna

menyuruh manusia berbuat kebajikan dan melarangnya melakukan

kemungkaran”. (QS. Ali Imran[3]: 110).31

المفلحون ھم وأولئك المنكر عن وینھون بالمعروف ویأمرون الخیر إلى یدعون أمة منكم ولتكن

”Dan hendaklah ada di antaramu segolongan umat yang menyeru

kepada kebaikan (Islam), menyeru melaksanakan kebaikan dan melarang

berbuat kemungkaran, mereka itulah orang-orang beruntung”. (QS. Ali

Imran[3]: 104).32

لم وان فبلسانھ یستطع لم فان بیده فلیغیر منكرا منكم رأى من

)مسلم رواه (االیمان اضعف وذلك فبقلبھ یستطع

”Barangsiapa melihat kemungkaran maka cegahlah dengan tangan

(kekuatan, kekuasaan, jabatan), bila tidak bisa maka cegahlah dengan lisan

(teguran, nasehat), apabila tidak bisa maka lawanlah dengan hati, itu

merupakan pertanda lemahnya iman”. (HR. Muslim).

31 Mushaf Al-Qur’an terjemah Departemen Agama Republik Indonesia (Al-Huda; Kelompok Gema Insani Press) 32 Ibid.

Page 40: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

161

Dalam sistem Islam, masyarakat merupakan salah satu elemen

penting penyangga tegaknya sistem selain ketaqwaan individu serta

keberadaan negara sebagai pelaksana syariat Islam. Masyarakat berperan

mengawasi anggota masyarakat lain dan penguasa dalam pelaksanaan

hukum syariat Islam.

Masyarakat Islam terbentuk dari individu-individu yang

dipengaruhi oleh perasaan, pemikiran, dan peraturan Islam yang mengikat

mereka sehingga menjadi masyarakat yang solid.

تعدلوا ألا على قوم شنآن منكم یجر ولا بالقسط شھداء للھ قوامین كونوا ءامنوا الذین یاأیھا

تعملون بما خبیر اللھ إن اللھ واتقوا للتقوى أقرب ھو اعدلوا

“Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang-orang yang

benar sebagai penegak keadilan, dan janganlah sekali-kali kebencianmu

terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk (berbuat) tidak adil. Berlaku

adillah, karena adil itu lebih dekat dengan takwa. Dan bertakwalah kepada

Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kau kerjakan.”

(QS. Al-Maidah[5]: 8).

Lebih dari itu, masyarakat Islam memiliki kepekaan indera

bagaikan pekanya anggota tubuh terhadap sentuhan benda asing. Tubuh

yang hidup akan turut merasakan sakit saat anggota tubuh lain terluka,

kemudian ia bereaksi dan berusaha melawan rasa sakit tersebut hingga

Page 41: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

162

lenyap. Dari sinilah amar ma’ruf nahi munkar menjadi bagian yang paling

esensial yang sekaligus membedakan masyarakat Islam dengan

masyarakat lainnya.

Ketakwaan individu anggota masyarakat di samping ditentukan

oleh upaya pribadi, juga sangat dipengaruhi oleh interaksi dengan anggota

masyarakat lain dan nilai-nilai yang berkembang di tengah masyarakat.

Dalam masyarakat Islam, seseorang yang berbuat maksiyat tidak akan

berani melakukannya secara terang-terangan, atau bahkan tidak berani

melakukan sama sekali. Kalaupun ada yang tergoda untuk berbuat

maksiyat, ia akan berusaha melakukan secara sembunyi-sembunyi. Begitu

sadar akan kesalahannya, ia akan terdorong segera bertobat atas

kekhilafannya dan kembali kepada kebenaran.

Kisah Ma’iz Al Aslami dan Al Ghomidiyah radliyallahu anhuma

yang langsung menghadap Nabi SAW untuk meminta hukuman sesaat

setelah berzina, merupakan contoh nyata gambaran dari ketinggian

ketaqwaan individu dalam masyarakat Islam.

Masyarakat yang berfungsi mendidik inilah yang disebut sebagai

learning society, yakni ketika proses pendidikan berjalan bagi seluruh

anggota masyarakat melalui interaksi keseharian yang selalu bernuansa

amar ma’ruf dan nahi mungkar. Setiap anggota masyarakat akan selalu

mendapatkan masukan positif dari hasil interaksinya itu.33

33 Buklet Hizbut Tahrir Indonesia tahun 2009, Menggagas Kembali Konsep Sistem Pendidikan islam

Page 42: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

163

D. Metode Pendidikan Daulah Khilafah

Dalam pengertian umum, metode diartikan sebagai cara mengerjakan

sesuatu. 34Dalam pendidikan Islam, metode mempunyai kedudukan penting

dalam pencapaian tujuan, karena ia menjadi sarana yang memberi makna pada

materi, tanpa metode materi pelajaran tidak dapat berproses secara efektif dan

efisien dalam mengejar tujuan. 35

Salah satu contoh kata qalam (pena ) yang terdapat dalam wahyu

pertama adalah simbul metode pengajaran Allah kepada manusia, karena

ternyata cara tersebut ternyata paling leluasa dan lebih mengesankan dalam

pengajaran.36

Dalam pendidikan daulah khilafah, metode pengajaraan yang

digunakan dalam pengajaran ilmu alat diantaranya ushul fiqh, ulumul

hadith,ulumul qur’an,

dan sejenisnya dengan penyampaian (khithab) dan penerimaan

(talaqqiy) pemikiran dari pengajar kepada pelajar. Pemikiran atau akal

merupakan instrumen proses belajar mengajar. Akal merupakan aset yang

Allah karuniakan kepada diri manusia. Dengan keberadaan akal, Allah

memuliakan manusia, mengutamakan manusia dari makhluk–makhluk yang

34 Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam Edisi Revisi (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), 89. 35 Fathiyyah Hasan Sulaiman, Pandangan Ibnu Khaldun Tentang Ilmu dan Pendidikan (Bandung: Diponegoro, 1987), 197. 36 Sayyid Quthb, Fi Zhilal al -Qur’an (Beirut: Dar al – Syuruq, tt) jilid VI, 3939.

Page 43: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

164

lain, dan menjadikannya sebab penyebab di bebankannya suatu hukum (manath

at–taklif).37

Dalam metode tersebut, pada proses belajar mengajar, pengajar harus

mentransfer pemikirannya melalui sarana yang bisa untuk menjelaskan,

terutama bahasa. Pemikiran tersebut dihubungkan dengan fakta yang dicerap

sebelumnya, atau yang serupa dengannya. Dengan demikian telah terjadi

transfer pemikiran. Jika pemikiran tersebut tidak dihubungkan dengan fakta

yang dicerap atau dapat dirasakan, maka peserta didik tidak bisa

menggambarkan fakta yang terkait dengannya, maka tidak akan terjadi proses

transfer pemikiran, yang terjadi hanya transfer informasi saja. Dengan

informasi yang ditransfer tersebut anak didik hanya menjadi orang yang

belajar, bukan orang yang berpikir.

Taktala mentransfer pemikiran kepada anak didik seorang pengajar

harus mendekatkan apa yang terkandung dalam pemikiran tersebut dengan

makna–makna yang dipahami oleh anak didik, dengan cara berusaha

menghubungkan antara pemikiran itu dengan fakta yang dicerapnya, atau

dengan fakta yang akrab dirasakan olehnya, sehingga mereka benar–benar

memahaminya sebagai sebuah pemikiran, bukan sekedar informasi.38

Pengajar harus mendorong anak didik agar selalu agar selalu peka

terhadap realita yang terjadi. Karena realita tidak hadir dengan sendirinya,

maka seorang pengajar harus dapat memberikan gambaran yang mendekati

37 Abu Yasin, Strategi Pendidikan Negara Khilafah (Bogor: Pusataka Thariqul Izzah, 2012),14 – 15. 38 Ibid, 15 – 16.

Page 44: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

165

realita tersebut kepada anak didik ketika menyampaikan suatu konsep atau ide,

sehingga dapat dihubungkan dengan realita yang dirasakannya atau tergambar

di benaknya. Dengan demikian mereka telah menerimanya sebagai sebuah

pemikiran.

Di dalam Al–Qur’an ada beberapa isyarat tentang metode pendidikan

Islam, dan secara global dikelompokkan menjadi tiga yaitu:39

1. Metode Pemahaman

Metode ini menuntut pemahaman anak didik terhadap apa yang telah

disampaikan. Di antara jenis metode adalah:

a. Penggunaan Akal (rasio)

Metode ini merupakan salah satu cara yang dianjurkan Al–Qur’an

yang dijelaskan dalam beberapa ayat, dimana manusia agar

memfungsikan akal secara optimal untuk mencari kebenaran, sehingga ia

dapat mengoptimalisasikan logika untuk melihat kebenaran dan

kesalahan serta untuk membedakan antara yang haq dan yang bathil yang

semata–mata didasarkan pada kajian empirik dan bukan taklid buta. Oleh

karena itu setiap amalan yang disyariatkan islam selalu didasarkan pada

keimanan, dan iman yang benar adalah yang didasarkan pada ilmu. A –

Qur’an menyeru manusia untuk melakukan percobaan (experiment) guna

39 M. Suyudi, Pendidikan Dalam Perspektif Al – Qur’an (Yogyakarta: Mikraj, 2005), 68 – 79.

Page 45: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

166

menegaskan kebenaran yang telah disampaikan. Hal ini sebagaimana

dijumpai dialog Nabi Ibrahim dalam Q.S Al – Baqarah ayat 260:

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang

menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih

yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah

melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah

Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.(Q.S Al – Baqarah ayat

260)

b. Metode Tamtsil dan Tasybih

Metode ini digunakan untuk memudahkan dalam menjelaskan

sesuatu yang immateri dengan cara yang mudah dengan memberikan

tamtsil (perumpamaan) agar mudah dicerna oleh rasio. Tamtsil ini

merupakan salah satu metode yang dominan yang digunakan untuk

menyampaikan pesan Ilahi dalam Q.S Al–Ankabut ayat 43:

Page 46: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

167

Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia;

dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.(Q.S

Al–Ankabut ayat 43)

Metode ini banyak digunakan oleh ilmu eksakta ‘, karena ilmu

tersebut hanya bisa dipahami dengan menggunakan bantuan analogi

untuk mencapai objek yang ingin dicapai. Analogi dari alam indrawi

untuk mengetahui di luar jangkauan indra itulah yang dikehendaki

dengan tamtsil.

c. Mengambil Pelajaran Peristiwa Masa Lalu

Metode ini dipakai Al – Qur’an ketika masa turun, dimana Al–

Qur’an diturunkan secara gradual (munajjaman) sesuai dengan situasi

peristiwa (hawadits). Al–Qur’an mengarahkan agar manusia mencari

pengalaman yang dijadikan pelajaran, dan setiap hambatan dicarikan

upaya pemecahan. Peristiwa masa lalu merupakan sarana efektif untuk

menghubungkan materi penagajaran dengan kondisi jiwa anak didik

untuk menghantarkan kepada kesuksesan. Inilah rahasia Al–Qur’an

diturunkan secara berangsur–angsur sesuai dengan kebutuhan dan

keadaan supaya: 40

1) Anak didik dapat mengetahui hubungan berbagai elemen yang

berbeda–beda, dan hubungan antar makhluk yang bercorak ragam.

40 Al – Wahidi, Ashbab al – Nuzul (Mesir: Matba’ah Hindiyah, 1315 H), 113.

Page 47: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

168

2) Anak didik mampu mencari sumber yang menjadi tempat

pengembalian berbagai ilmu serta berbagai topik yang berbeda–beda.

3) Anak didik mampu membedakan antara tulisan pengarang dan karya

penyadur, serta mampu membedakan menganalisis gagasan masing–

masing penulis.

4) Anak didik mampu membedakan antara hakikat yang tetap dan yang

berubah–ubah, dan mampu mengeneralisasikan unsur yang beragam.

5) Menumbuhkan kecenderungan untuk membaca dan meneliti

6) Memberi wawasan anak didik agar mampu membedakan antara

hakikat yang tetap dan yang berubah–ubah dan mampu

menegeneralisasikan unsur yang beragam

7) Menumbuhkan kecenderungan untuk membaca dan meneliti

8) Melatih anak didik agar mampu berpikir kritis

9) Menjadikan anak didik mampu mengambil pelajaran dari peristiwa

yang menimpa kelompok tertentu untuk mencari terobosan lain.

2. Metode Penyadaran

Metode ini dikonsentrasikan untuk memberikan kesadaran terhadap

anak didik dalam menyerap nilai–nilai pendidikan:

a. Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Seorang muslim diberi oleh Allah tugas dan tanggungjawab

melaksanakan peserta didikan “amar ma’ruf nahi munkar”. Amar ma’ruf

Page 48: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

169

nahi munkar merupakan alat/media dalam pendidikan. Perintah adalah

suatu keharusan untuk berbuat atau melaksanakan sesuatu.

Suatu perintah akan mudah sitaati oleh peserta didik jika pendidik

sendiri menaati peraturan-peraturan, atau apa yang dilakukan si pendidik

sudah dimiliki atau menjadi pedoman pula bagi hidup si pendidik.

Sementara larangan dikeluarkan apabila si peserta didikmelakukan

sesuatu yang tidak baik atau membahayakandirinya.larangan sebenarnya

sama dengan perintah. Kalau perintah meruoakan suatu keharusan untuk

berbuat sesuatu yang bermanfaat, maka larngan adalah keharusan untuk

tidak melakukan sesuatu yang merugikan

b. Memberi Mau’izah dan Nasihat

Al-Qur’an juga menggunakan kalimat-kalimat yang menyentuh

hati untuk mengarahkan manusia kepada ide yang dikehendakinya. Inilah

yang kemudian dikenal nasihat. Tetapi pada setiap nasihat yang

disampaikannya ini selalu dengan teladan dari I pemberi atau penyampai

nasihat itu. Ini menunjukkan bahwa antara satu metode yakni nasihat

dengan metode lain yang dalam hal ini keteladanan bersifat melengkapi.

Didalam al-Qur’an, kata-kata yang menerangkan tentang nasihat

diulang sebnyak 13 kali yang tersebut dalam 13 ayat didalam tujuh surat.

Diantara ayat-ayat tersebut berkaitan dengan para Nabi terhadap

umatnya. Salah satunya contoh nasihat Nabi Saleh kepada kaumnya,

dalam firman Allah:

Page 49: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

170

ن الناصحین وتولي عنھم وقال یا قومي لقد ابلغتكم رسالة ربي ونصحت لكم ولكن ال تحبو

“Maka berpaling dari mereka dan (Nabi Saleh) berkata:”hai

kaumku aku telah menyampaikan kepadamu amanat dari Tuhanku, dan

aku telah memberimu nasihat kepadamu, tetapi kamu tidak menyukai

orang-orang yangmemberi nasihat.”(Q.S. al-‘Araf:79)

c. Pemberian Ganjaran dan Hukum

Hendaknya para pendidik atau guru mempergunakan cara-cara

yang dapat menjauhkan anak melakukan perbuatan tidak baik yang

dilakukan dalam bentuk persuatif dan kekeluargaan. Bila guru ingin

mencegah anak berbuat buruk lebih baik menggunakan cara-cara yang

membiarkan mereka seolah-olah tidak diperhatikan (metode ta’rudh),

bukan cara langsung menegurnya dengan keras atau kasar (metode

tasrich). Bahkan mereka diperlakukan dengan kasih sayang, karena

dengan demikian, anak tidak akan selalu berperilaku buruk.41

Dalam sebuah Hadith menyebutkan: “Cintailah anak-anak dan

kasih sayangi lah mereka. Bila menjanjikan sesuatu kepada mereka

tepatilah. Sesungguhnya yang mereka ketahui hanya kamulah yang

memberi mereka rezeki. (HR. Ath-Thahawi).

Menurut Al-Gazzaly “Karena dengan menegur secara kasar/keras

akan menyingkapkan rasa takut dan menimbulkan keberanian menyerang

orang lain, dan mendorong timbulnya keinginan untuk melakukan

41 Ali Al Jumbulati, Perbandingan Pendidikan Islam (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1994), 145.

Page 50: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

171

pelanggaran, sedang cara yang mendorong ke arah pengertian (metoda

ta’ridh) atau cara persuatif, membuat anak cenderung ke arah mencintai

kebaikan, dan berfikir kreatif dalam memahami suatu kejadian oleh

karena itu dengan cara ini anak akan dapat mengambil faedah dari

kegemaran berpikir kritis terhadap suatu makna dalam setiap kejadian

bahkan senantiasa mereka mencintai ilmu beserta sebab-sebab timbulnya

ilmu itu”.

Para pendidik, hendaknya memberikan dorongan kepada anak

dengan pujian dan penghargaan jika anak melakukan perbuatan yang

baik, serta mendorong keberanian di depan orang yang berpangkat dan

menduduki posisi terhormat. Kecuali jika ia melakukan perbuatan yang

buruk yang tercela,maka sebaiknya untuk memperbaikinya pendidik

tidak memperhatikan anak tersebut hingga ia malu dan akhirnya ia tidak

berani lagi mengulangi perbuatannya yang tercela itu.

d. Penyadaran bertahap

Dalam melaksanakan metode ini, Al–Qur’an menunjukkan

berbagai cara yang harus dilakukan secara bertahap, khususnya dalam

menghilangkan kebiasaan yang kurang baik yang telah berakar. Sebagai

contoh adalah menghilangkan kebiasaan yang kurang baik yang telah

berakar. Sebagai contoh adalah menghilangkan kebiasaan minum

khamer.Dalam kasus ini Al–Qur’an melarangnya dengan beberapa fase.

Page 51: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

172

Fase pertama, seperti firman Allah dalam Q.S Al–baqarah ayat

219:

Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah:

"Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi

manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". dan mereka

bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “yang lebih

dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya

kepadamu supaya kamu berfikir, (Q.S Al – baqarah ayat 219)

Al – Qur’an menyentuhnya dengan halus, yaitu dengan mengakui

bahwa di dalam khamer memang terdapat manfaat yang meneyenangkan

diri manusia, tetapi Al- Qur’an menyadarkan bahwa madharatnya lebih

besar dari manfaatnya. Dalam fase ini manusia masih tetap berani

mencoba meminumnya.

Fase kedua, seperti firman Allah SWT dalam Q.S An–Nisa ayat 43:

Page 52: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

173

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang

kamu dalam Keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu

ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam Keadaan

junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. dan jika kamu

sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau

kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air,

Maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah

mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pema'af lagi Maha

Pengampun. (Q.S An–nisa ayat 43)

Dalam tafsir Ibnu Katsir, setelah Al -Qur’an menggunakan cara

persuasif, yaitu tidak boleh shalat kalau masih dalam kondisi mabuk.

Page 53: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

174

Dalam fase ini meskipun telah diberi peringatan, namun ia masih minum

dan berhenti ketika waktu shalat.42

Fase ketiga, adalah langkah tegas setelah memberikan peringatan

secara persuasif yang memberikan kesempatan akal untuk merenungkan

hukum yang akan diberlakukan, yaitu agar meninggalkan madharat.

Firman Allah SWT dalam Q.S Al–Maidah ayat 90:

Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum)

khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan

panah, adalah Termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-

perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. (Q.S Al – Maidah

ayat 90)

Untuk menanamkann kebiasaan yang baik, Al–Qur’an

menganjurkan untuk menyenangi lebih dahulu, kemudian baru

mempelajari, dan setelah itu baru berusaha melaksanakannya dalam

kehidupan. Akhirnya kebiasana yang dilakukan berdasarkan keyakinan

agama tersebut berubah menjadi aktivitas rutin yang ringan.

42 M. Suyudi, Pendidikan Dalam Perspektif Al – Qur’an (Yogyakarta: Mikraj, 2005), 77.

Page 54: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

175

e. Pengendalian Nafsu

Dalam Islam, kemuliaan seseorang mukmin adalah ketika dia

mampu meningkat takwanya di hadapan Allah SWT, termasuk

kemampuan dirinya dalam menahan hawa nafsunya. Hal ini pulalah

yang menjadi skala prioritas dalam pendidikan Islam, yakni membentuk

pribadi yang berkepribadian Islam dengan Memperdalam keimanan

kepada Allah dengan menyakini bahwa Allah senantiasa bersamanya,

mendengar dan melihat, mengetahui apa yang tersembunyi dan yang

tampak serta apa yang tersirat di dalam lubuk hati yang paling dalam.

Allah SWT berfirman “Tidakkah kamu perhatikan bahwa

sesungguhnya Allah memngetahui apa yang ada di langit dan apa yang

ada di bumi, tiada pembicaraan yang rahasia antara tiga orang, melainkan

Dia-lah yang keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang,

melainkan Dia-lah yang keenamnya. Dan tiadalah (pula) pembicaraan

antara (jumlah) yang kiurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia

ada bersama mereka dimanapun mereka berada. “(QS. Al-Mujaadilah

(58): 7) Dengan itikad dan perasaan ini, seseorang mukmin akan terlepas

dari jeratan hawa nafsu dan dorongan nafsu yang buruk, bisikan syetan.

3. Metode Praktek (‘ amaliah)

Dari pemahaman akan muncul kesadaran menjadi landasan dalam

beramal. Metode beramal merupakan hasil dari kedua metode sebelumnya

dan diantara metode ini adalah:

Page 55: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

176

a. Penugasan

Pengertian metode pemberian tugas adalah suatu cara dari guru

dalam proses belajar mengajar untuk mengaktifkan siswa dalam belajar

baik di sekolah maupun di rumah dan untuk dipertanggung jawabkan

kepada guru.43 Metode Penugasan mensyaratkan adanya pemberian tugas

dan adanya pertanggungjawaban dari murid. Tugas ini dapat berbentuk

suruhan-suruhan guru seperti contoh-contoh di atas. Tetapi dapat pula

timbul atas insiatif murid setelah disetujui oleh guru.

Dalam Al-Qur’an prinsip metode resitasi dapat dipahami dari ayat

yang berbunyi: 44

“Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di

dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah

selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu”. (QS. Al-Qiyamah

[75]: 17-18)

Al-Maraghi menafsirkan potongan ayat tersebut di atas sebagai

berikut:

45قرأناه: اى قرأة جبریل علیك، فاتبع قرأنھ: اى فاستمع قرأتھ وكررھا حتى یرسخ فى نفسك

43 Mulyani. S dan Johar Permana, Strategi Belajar Mengajar, (JATENG: DEPDIKBUD Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 1999), 151. 44 Arief Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), hlm. 165.

Page 56: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

177

Qara’nahu: dimaksudkan adalah Jibril membacakannya

kepadamu Fattabi’ qur’anah: maksudnya maka dengarkanlah bacaan dan

ulang-ulangilah agar ia mantap dalam dirimu.46

Ayat tersebut merupakan bentuk pembelajaran al-Qur’an ketika

malaikat Jibril memberikan wahyu (al-Qur’an) kepada Nabi Muhammad

saw dengan membacakannya, maka Nabi Muhammad saw diperintahkan

untuk mengulanginya, sehingga Nabi hafal dan bacaan tersebut dapat

membekas dalam dirinya.

b. Keteladanan

Dalam al-Qur’an kata teladan disamakan pada kata Uswah yang

kemdian diberikan sifat dibelakangnya seperti sifat hasanah yang berarti

baik. Sehingga dapat terungkapkan menjadi Uswatun Hasanah yang

berarti teladan yang baik. Kata uswah dalam al-Qur’an diulang sebanyak

enam kali dengan mengambil contoh Rasullullah SAW, Nabi Ibrahim

dan kaum yang beriman teguh kepada Allah. Firman Allah SWT dalam

surat Al-Ahzab:

لقد كان لكم في رسو ل اهللا اسوة حسنة

“Sesungguhnya dalam diri Rasullullah itu kamu dapat

menemukan teladan yang baik” (Q.S.al-Ahzab:21)

45 Ahmad Musthofa al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi, Jilid 29, (Beirut: Dar al-Maraghi, t.th.,), 150. 46 Ahmad Musthofa al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi, terjemahan, (Semarang: Toha Putra, 1989), hlm. 244.

Page 57: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

178

Muhammad Quthb, misalnya mengisyaratkan bahwa di dalam diri

Nabi Muhammad, Allah menyusun suatu bentuk sempurna metodologi

Islam, suatu bentuk yang hidup dan abadi sepanjang sejarah masih

berlangsung.47 Metode ini dinggap sangat penting karena aspek agama

yang terpenting adalah akhlak yang termasuk dalam kawasan afektif

yang terwujud dalam tingkah laku(behavioral).

Dan dalam penyampaian materi ajar yang tergolong ilmu

pengetahuan sains (ilmiyah), seperti kimia, fisika, ilmu astronomi,

matematika dan ilmu terapan lainnya. Ilmu pengetahuan ini tidak

berhubungan langsung dengan pembentukan kepribadian.48 Sehingga

metode yang dipergunakan bersifat umum, namun untuk memilih metode

tidak bisa sembarangan, banyak faktor yang memperngaruhinya dan

patut dipertimbangkan.

E. Jenjang Pendidikan Daulah Khilafah

Kurikulum pendidikan Islam wajib belandaskan akidah Islamiyah.

Mata pelajaran serta metodologi penyampaian pelajaran seluruhnya disusun

tanpa adanya penyimpangan sedikitpun dalam pendidikan dari asas tersebut.49

Kurikulum pendidikan juga harus tunggal. Tidak dibenarkan ada kurikulum

lain selain kurikulum Negara. Lembaga pendidikan swasta boleh

47 Muhammad Quthb,Sistem Pendidikan Islam,(Bandung:PT.Al-Ma’arif,1984), hal180. 48 Abdurrahman Al – Baghdadi, Sistem Pendidikan Di Masa Daulah Khilafah (Bangil: Izzah, 1996), 38. 49 Taqiyuddin an-nabhani, Peraturan Hidup Dalam Islam. Terj. Abu Amin, dkk. (Jakarta: HTI-Press, 2006), 180.

Page 58: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

179

berdiri/dibangun selama kurikulum pendidikannya terikat dengan kurikulum

Negara dan berdiri di atas asas kebijakan umum pendidikan Negara.50

Kurikulum pendidikan Islam di sekolah/kampus dijabarkan dalam

tiga komponen utama, yakni: (1) Pembentukan Syakhsiyyah Islamiyyah

(Kepribadian Islami), (2) Tsaqofah Islam dan (3) Ilmu Kehidupan (Iptek dan

keahlian).51 Dalam kurikulum pembelajaran tsaqafah Islam, bagi setiap orang

Islam wajib mengikutinya sedangkan bagi orang non-muslim diberi pilihan

untuk mengikuti atau tidak mengikutinya. adapun kurikulum materi sains dan

teknologi, baik Muslin maupun non-muslim semua harus mendapatkan

pengajaran bagi yang ingin mengikutinya. Artinya, bagi yang ingin saja yang

boleh mengikutinya, tidak ada paksaan untuk mengikuti materi-materi

tersebut. Sebagaimana yang tercermin dalam tabel di bawah ini, selain

muatan penunjang proses pembentukan Syakhshiyyah Islamiyyah yang secara

menerus diberikan pada tingkat TK–SD dan SMP–SMU–PT, muatan

tsaqofah Islam dan Ilmu Kehidupan (Iptek dan keahlian) diberikan secara

bertingkat sesuai dengan daya serap dan tingkat kemampuan anak didik

berdasarkan jenjang pendidikannya masing-masing.

50 Fathy Syamsuddin Ramadhan al-Nawiy, Asas dan Format Pendidikan Dalam Negara Khilafah,62 51 Abdurrahman Al-Bagdadi, Bunga Rampai Syariat Islam, 99

Page 59: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

180

Tabel 3.1

Struktur dan Performa Komponen Kurikulum

Pendidikan Daulah Khilafah52

JENJANG

PENDIDIKAN

TK SD SMP

SMU

PT

KOMPONEN

MATERI

Pembentukan

Syakhsiyyah

Islamiyyah

Pembentukan

Pematangan Dasar-dasar

Tsaqofah Islam

5

4

3

1

Ilmu Kehidupan

5

4

52 Ismail Yusanto, Dkk, Menggagas Pendidikan Islami (Bogor: Al – Azhar Press, 2010), 183.

Page 60: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

181

- Iptek /keahlian

- Keterampilan

1

Pada tingkat dasar atau menjelang usia baligh (TK dan SD),

penyusunan struktur kurikulum sedapat mungkin bersifat mendasar, umum,

terpadu dan merata bagi semua anak didik yang mengikutinya. Yang

termasuk dalam materi dasar ini antara lain: pengenalan Al-Qur’an dari segi

hafalan dan bacaan; prinsip-prinsip agama; membaca; menulis dan

menghitung; prinsip-prinsip bahasa Arab; menulis halus; sirah Rasul dan

Khulafaur Rasyidin serta berbagai latihan seperti berenang dan menunggang

kuda atau menyetir mobil.

Khalifah Umar bin Khattab dalam wasiat yang dikirimkan kepada

gubernur-gubernurnya menulis, “Sesudah itu, ajarkanlah kepada anak-

anakmu berenang dan menunggang kuda, dan ceritakan kepada mereka adab

sopan santun dan syair-syair yang baik.” Khalifah Hisyam bin Abdul Malik

mewasiatkan kepada Sulaiman al-Kalby, guru anaknya: “Sesungguhnya

anakku ini adalah cahaya mataku, saya percayakan padamu mengajarnya.

Hendaklah engkau bertakwa kepada Allah dan tunaikanlah amanah. Dan

yang pertama-tama saya wasiatkan kepadamu adalah agar engkau

Page 61: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

182

mengajarkan kepadanya Al-Qur’an, kemudian hafalkan kepadanya Al-

Qur’an,”53

1. Pembentukan Syakhsiyyah Islamiyyah

Pembentukan syakhshiyyah Islamiyyah harus dilakukan pada

semua jenjang pendidikan sesuai dengan proporsinya melalui berbagai

pendekatan. Salah satu diantaranya adalah dengan menyampaikan tsaqofah

Islam kepada para siswa/mahasiswa. Seperti tampak pada Tabel Struktur

dan Performa Komponen Kurikulum, pada tingkat TK hingga SD materi

Syakhsiyyah Islamiyyah yang diberikan adalah Materi Dasar. Hal ini

mengingat anak didik berada pada usia menuju baligh, sehingga lebih

banyak diberikan materi yang bersifat pengenalan guna menumbuhkan

keimanan.

Setelah mencapai usia baligh, yakni pada SMP, SMU dan PT,

materi yang diberikan bersifat Lanjutan (Pembentukan, Peningkatan dan

Pematangan). Hal ini dimaksudkan untuk memelihara dan sekaligus

meningkatkan keimanan serta keterikatan dengan syariat Islam.

Indikatornya adalah bahwa anak didik dengan kesadarannya

melaksanakan seluruh kewajiban dan mampu menghindari seluruh

larangan Allah.

53 Muhammad Ismail Yusanto, dkk., Menggagas Pendidikan Islami, (Bogor: Al – Azhart Press), 75.

Page 62: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

183

Tabel 3. 2

Pendekatan Terpadu Pembentukan Syakhshiyyah Islamiyyah54

54 Ibid., 158.

No JENIS

PENDEKATAN

IMPLEMENTASI MATERI

INDUK

PELAKSANA

.

Formal

Struktural

Dilakukan melalui

kegiatan tatap muka

formal dalam jam

belajar-mengajar

resmi.

Tsaqofah

Islam

Guru

.

Formal- nonstruktural Dilakukan melalui

proses pencerapan

nilai-nilai Islam

dalam setiap mata

ajaran yang

diberikan kepada

siswa, diantaranya

melalui internalisasi

nilai tauhid.

Iptek Guru

Keteladanan Diberikan dalam Tsaqofah Guru,Pengelol

Page 63: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

184

. wujud contoh nyata

amaliyah harian

(akhlak & ibadah) di

lingkungan sekolah.

Islam

a pendidikan

.

Penerapan

Budaya sekolah

(school culture)

Diterapkan

melalui pengamalan

syariat Islam secara

nyata, baik

menyangkut akhlak,

ibadah, pergaulan,

kebersihan atau hal

lain, yang ditunjang

dengan proses

pembiasaan dalam

penerapan aturan

beserta sanksinya.

Tsaqofah

Islam Dan

penerapan

Aturan

sekolah

Guru,

Pengelola

Pendidikan

.

Pembinaan pergaulan

Antar siswa

Dilakukan dalam

suasana ukhuwah

Islamiyyah dengan

standar kepribadian

Islam, antara lain

saling menyayangi

Tsaqofah

Islam Dan

penerapan

aturan

Guru,

Pengelola

Pendidikan

dan Siswa

Page 64: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

185

Tabel 3. 3

dan menghormati,

serta saling

mengingatkan.

.

Amaliyah ubudiyah

Harian

Dilakukan dengan

pembiasaan shalat

berjamaah.

Tsaqofah

Islam Dan

penerapan

aturan

Guru,

Pengelola

pendidikan

Dan Siswa

KOMPONEN ASPEK URAIAN INDIKASI

AQLIYYAH

Memahami aqidah Islam

Dan menjadikanya

sebagai landasan

berpikir.

AFKAR

(pemikiran)

& ARA’

(pendapat)

Aqidah Memahami dan mengimani

seluruh perkara aqidah

Islam.

Syariat Memahami pemikiran

syariat Islam.

Problemati

ka umat

Memahami problematika

umat dan ide-ide yang

bertentangan dengan Islam.

Page 65: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

186

Dakwah Memahami ihwal

kewajiban dakwah dan

thariqah dakwah Rasul

SAW.

AHKAM

(hukum)

Ibadah Memahami hukum Islam

yang berkaitan dengan

ibadah, halal dan haramnya

makanan dan minuman,

pakaian, akhlaq, muamalah

(aspek ekonomi, sosial,

pemerintahan), uqubah.

Makanan/

Minuman

Pakaian

Akhlaq

Muamalah

Uqubah

NAFSIYAH

Menjadikan

syariat Islam Sebagai

Tolok Ukur Perbuatan

Ibadah Selalu melaksanakan ibadah

dengan khusyu’ sesuai

syariat

Makanan/

Minuman

Selalu mengkonsumsi

makanan dan minuman

yang halal.

Pakaian Selalu menutup aurat.

Page 66: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

187

Indikator Kematangan Syakhshiyyah Islamiyyah Peserta Didik55

2. Tsaqofah Islam

Tsaqofah Islam adalah ilmu-ilmu yang dikembangkan berdasar

akidah Islam, yang sekaligus menjadi sumber peradaban Islam. Materi ini

diberikan di seluruh jenjang pendidikan secara proporsional. Materi yang

diberikan adalah:56

1) Aqidah Islamiyyah 6) Pemikiran Islam

2) Bahasa Arab 7) Ushul Fiqih

3) Akhlaq 8) Fiqh muamalah

55 Makalah Lokakarya Pendidikan Nasional- Hizbut Tahrir Indonesia, Jakarta 24 Juli 2004.

56 Ismail Yusanto, Dkk, Menggagas Pendidikan Islam (Bogor: Al- Azhar Press, 2010), 96.

Akhlaq Selalu menampakkan

akhlakul karimah, giat

menuntut ilmu dan

memiliki etos berprestasi

Muamalah Selalu bermuamalah secara

Islam.

Dakwah Bersedia terlibat dalam

dakwah bagi tegaknya

kembali izzul Islam wa al-

muslimin.

Page 67: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

188

4) Sirah Nabawiyah 9) Dakwah Islamiyyah

5) Ulumu dan tahfidal-Qur’an 10)Ulumu dan tahfidzu

alHadits

11) Fiqih Fardiyah (ibadah, makanan, minuman dan pakaian)

Materi tsaqofah Islam sebagaimana digambarkan pada Tabel

Struktur dan Performa Komponen Kurikulum, diberikan secara

bertingkat sesuai dengan tingkat kemampuan dan daya serap anak didik

dari tingkat TK hingga PT. Sebagai contoh, target materi tahfidzu al-

Qur’an untuk tingkat SD adalah misalnya 5 juz, SMP sebanyak 2,5 juz,

SMU sebanyak 2,5 juz, sedang di PT diutamakan menghafal ayat-ayat

yang terkait erat dengan bidang ilmu yang ditekuninya. Sedangkan materi

Ulumu Al-Qur’an semakin mantap diberikan pada tingkat SMP

sebagaimana materi Ulumu al-Hadist. Materi Ushul Fiqh mulai diberikan

pada tingkat SMU.

Materi Sirah dimulai sejak seorang anak masuk sekolah.

Pengajarannya dilakukan secara bertahap dilihat dari sisi luasnya

pembahasan. Seorang anak didik diajarkan sejak awal periode sekolah

mengenai kehidupan Nabi Muhammad Saw. Seluruhnya diringkas sejak

kelahiran hingga wafatnya. Kemudian diajarkan lagi secara lebih meluas

dan lebih mendalam sesuai dengan usia anak didik tersebut, yaitu dengan

cara menyempurnakan pengajaran sirah nabi secara detail, juga dengan

Page 68: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

189

mengajarkan fiqih sirah dan hukum – hukum yang digali dari sirah

dilakukan bersamaan dengan selesainya anak didik dalam menempuh

ketiga jenjang sekolah. Pengajarannya difokuskan ke arah hukum – hukum

mengemban dakwah, menegakkan khilafah dan menyebarkan Islam.57

Adapun pada tingkat perguruan tinggi, hendaknya diadakan/dibuka

berbagai jurusan dalam berbagai cabang ilmu keislaman, disamping

diadakan jurusan lainnya seperti kedokteran, teknik, ilmu pengetahuan

alam dan sebagainya.58

3. Ilmu Kehidupan (Iptek dan Keahlian)

Muatan yang ketiga ini diberikan secara bertingkat sesuai dengan

perkembangan kemampuan anak. Di jenjang pendidikan tinggi, pengajaran

ilmu ini lebih terfokus.

Muatan materi ini lebih bersifat penunjang guna mempersiapkan

anak didik untuk mandiri, di antaranya:

a. Matematika

b. IPA (Fisika, Biologi dan Kimia)

c. Bahasa (Inggris, Indonesia dan Arab)

d. Pendidikan Jasmani

e. Kerajinan dan Kesenian

f. Ilmu terapan lanjutan (Akuntansi, komputer, dan lain-lain).

57 Abu Yasin, Strategi Pendidikan Negara Khilafah (Bogor: Pustaka Thariqul Izzah, 2012), 60. 58 Taqiyuddin an-Nabhani, peraturan Hidup Dalam Islam, ( Jakarta: HTI Press, 2001 )181

Page 69: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

190

Pola pengajaran materi ilmu kehidupan (Iptek dan Keahlian)

memiliki kesamaan dengan tsaqafah Islam sebagaimana digambarkan pada

Tabel Struktur Kurikulum dan Kontinuitas Konsep Pendidikan Antar

Jenjang, yaitu diberikan secara bertahap sesuai dengan tingkat kemampuan

dan daya serap anak didik dari tingkat TK hingga SLTA.

Aspek pertama, yaitu kepribadian Islam sebenarnya merupakan

resultan (hasil akhir) dari pengajaran tsaqafah Islam dan iptek serta

keterampilan. Atinya, pengajaran tsaqafah Islam dan iptek semuanya

diarahkan secara langsung maupun tidak langsung guna membantu

pembentukan kepribadian Islam siswa sebagaimana tergambar pada praga

dibawah ini.59

Bagan 3. 1

Bagan Skematis Pembentukan Syakhshiyyah islamiyah

59 Muhammad Ismail Yusanto, dkk., Menggagas Pendidikan Islami (Bogor: Al- Azhar Press, 2010), 98.

Tsaqafah Islam Pemahaman

Ilmu-ilmu Islam

Kepribadian Islam

Penguasaan Iptek &

Keterampilan

Iptek &

keterampilan

Page 70: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

191

Walaupun ilmu kehidupan ini sifatnya penunjang, tetap tidak boleh

disepelekan guna mempersiapkan anak didik untuk sukses dan mandiri menjalani

kehidupannya di dunia ini. Rasulullah bersabda: “Barangsiapa menginginkan dunia,

ia harus berilmu; barangsiapa menginginkan akhirat, ia harus berilmu; dan

barngsiapa yang menginginkan keduanya, maka ia harus berilmu.” Bahkan porsi

waktu pelajaran ilmu-ilmu Islam dan Arab dengan ilmu pengetahuan umum

hendaknya disamakan. Hal ini dimaksudkan terciptanya pribadi Muslim yang

berpengetahuan tinggi, ahli pikir sekaligus ahli ibadah yang berbobot, dan dalam

waktu yang bersamaan akan tercipta pula pribadi-pribadi yang mampu memperoduksi

alat-alat dan dapat mengolah hasil-hasil produksi. Merekalah yang diharapkan untuk

mengolah kekayaan alam bagi umat manusia dan merekalah yang diharapkan mampu

merealisir kemajuan ilmu dan teknologi di seluruh aspek kehidupan.60

F. Kualifikasi Pendidik

Dalam pengertian yang sederhana,pendidik adalah orang yang

membrikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Pendidik memang

menempati kedudukan yang terhormat di masyarakat. Kewibawaanlah yang

menyebabkan guru di hormati sehingga masyarakat tidak meragukan figur

pendidik.61

Dari sudut pandang sistemik, pendidik adalah sebuah prototipe

teladan yang hidup. Maknanya, pendidik disamping mengajarkan ilmu, juga

60 Abdurrahman al-Bagdadi, Sistem Pendidikan di Masa Khilafah (Bangil: Al – Izzah, 1996). 53 61 Ibid.,31.

Page 71: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

192

perlu memberikan teladan kepada para peserta didik/mahasiswanya.62 Dalam

proses belajar/mengajar di sekolah/kampus, peran pendidik sangat penting dan

hendaknya mampu berfungsi sebagaimana orang tua yang mampu memahami,

mengayomi dan memberikan perasaan aman kepada peserta didik. Dalam

proses, materi–materi ke Islaman (dalam arti nilai subtansi) tidak diberikan

oleh seorang pendidik, apapun mata ajaran yang menjadi tanggung jawabnya,

merupakan sosok yang mampu memberikan teladan perilaku islami sekaligus

memiliki visi yang jelas dalam peranannya mengembangkan pribadi

siswa/mahasiswa muslim. Sesuai dengan pola perkembangan, anak lebih

mudah mengikuti teladan perilaku Islami sekaligus memiliki visi yang jelas

dalam peranannya mengembangkan pribadi siswa/mahasiswa muslim. Sesuai

dengan pola perkembangan,anak lebih mudah mengikuti teladan perilaku yang

bersifat visual dibandingkan materi yang disampaikan secara klasikal dan

verbalistik. Selain itu, siswa/mahasiswa lebih cenderung meneladani pendidik

yang juga melakukan sesuatu seperti yang ia ajarkan kepada siswa/mahasiswa.

Dalam proses pendidikan (belajar–mengajar), pendidik memiliki

peran kunci dalam menentukan kualitas pembelajaran. Yakni menunjukkan

cara mendapatkan pengetahuan (cognitif), sikap dan nilai (affektif), dan

ketrampilan (psikomotorik). Sehingga kualitas pendidikan sangat dipengaruhi

oleh kualitas pendidiknya.63

62 Ismail Yusanto, Dkk, Menggagas Pendidikan Islam (Bogor: Al – Azhar Press, 2011), 115. 63 Fatah Yasin, Dimensi – Dimensi Pendidikan Islam (Malang: UIN – Malang Press, 2008), 67.

Page 72: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

193

Kata pendidik dalam literatur bahasa Arab sering digunakan oleh

ummat Islam dalam melaksanakan kegiatan pendidikan, maka dapat ditemukan

beberapa istilah yang bisa disepadankan dengan kata pendidik tersebut antara

lain ustadz, mua’allim, murabbiy, mursyid, mudarris, dan mu’addib.64

Apabila dikaji lebih mendalam, dalam literatur kependidikan Islam

bahwasanya, seseorang yang memiliki tugas mendidik dalam arti pencipta,

pemelihara, pengatur, pengurus dan memerbaharui (memperbaiki) kondisi

peserta didik agar potensinya berkembang disebut ”murabbiy “. Dan

umumnya sebagai murrabiy disebut sebagai ustadz. Seorang ustadz memiliki

tugas dan kompetensi yang melekat pada dirinya antara lain:

1. Mu’allim adalah: orang yang menguasai ilmu dan mampu

mengembangkannya serta menjelaskan fungsinya dalam kehidupan,

menjelaskan dimensi teoritis dan praktisnya, sekaligus melakukan transfer

ilmu pengetahuan, internalisasi serta implementasi.

2. Mu’addib adalah: orang yang mampu menyiapkan peserta didik untuk

bertanggungjawab dalam membangun peradaban yang berkualitas di masa

depan.

3. Mudarris adalah: orang yang memiliki kepekaan intelektual dan informasi

serta memperbaharui pengetahuan dan keahliannya secara berkelanjutan,

dan berusaha mencerdaskan peserta didiknya, memberantas kebodohan

64 Ibid., 83 – 86.

Page 73: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

194

mereka, serta melatih keterampilan sesuai dengan bakat, minat dan

kemampuannya.

4. Mursyid adalah: orang yang mampu menjadi model atau sentral

identifikasi diri atau menjadi pusat anutan, teladan dan konsultan bagi

peserta didiknya.

Qazi Ibnu Jama’ah mengatakan dalam buku Some Aspects of

Muslim education bahwa pendidik adalah sosok yang tidak pernah absen

membaca Al–Qur’an sambil menghayati maknanya. Seorang pendidik adalah

juga seorang hafidh (penghafal al–Qur’an) yang sanggup menghafal Al–Qur’an

seluruhnya.

Pendidik adalah manusia yang memiliki kualitas dalam hal ilmu

pengetahuan, moral dan cinta atau loyal kepada agama. Manifestasi sikap

seorang pendidik harus ditunjukkan melalui sifat–sifat ketaatan dan

ketakwaannya kepada Allah. 65 Menjadi pendidik menurut menurut Prof. Dr.

Zakiah Daradjat, harus memenuhi persyaratan di bawah ini: 66 Takwa Kepada

Allah SWT, berilmu, sehat jasmani dan berkelakuan baik.

Berdasarkan hal ini, maka sosok pendidik perlu memenuhi

kualifikasi sebagai berikut: 67

65 Muhammad AR, Pendidikan di Alaf Baru (Jogjakarta: Prisma Sophie, 2003), 70. 66 Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005), 32 – 33. 67 Ismail Yusanto, Menggagas Pendidikan Islami (Bogor: Al – Azhar Press, 2010), 115 – 116.

Page 74: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

195

1. Amanah

Bertanggung jawab dalam keberhasilan proses pendidikan. Ia betul–

betul memiliki komitmen yang tinggi untuk membentuk kepribadian Islam

pada diri peserta didik/mahasiswanya. Bila tidak, pendidikan yang

diharapkan unggul hanya akan menjadi impian.

2. Kafa’ah atau memiliki skill (keahlian) di bidangnya.

Pendidik yang tidak menguasai bidang yang diajarkannya baik

dalam aspek iptek dan keahlian maupun tsaqafah Islam tidak akan mampu

memberikan hasil optimal pada para peserta didik. Dengan demikian,

penguasaan materi yang akan diajarkan penting dipahami oleh pendidik

yang bersangkutan. Dalam keseharian, seorang pendidik di dorong

mengembangkan wawasan, baik terkait dengan dunia pendidikan secara

umum maupun bidang ilmu yang menjadi spesialisasinya. Di samping itu,

pendidik dituntut pula untuk memahami dengan seksama aspek paradigma

yang menjadi landasan visi, misi dan pendidikan sesuai jenjangnya.

3. Himmah atau memiliki etos kerja yang baik.

Disiplin, bertanggung jawab, kreatif, inovatif, dan taat kepada akad

kerja dan tugas merupakan salah satu karakter orang yang beretos kerja

tinggi.

Page 75: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

196

4. Berkepribadian Islam.

pendidik harus menjadi teladan bagi siswa/ mahasiswanya agar tidak

hanya sekedar menjalankan fungsi mengajar melainkan fungsi mendidik.

Artinya, upaya menanamkan kepribadian Islam kepada siswa/mahasiswa

harus dimulai dengan tersediannya pendidik yang berkepribadian Islam

kuat.

Menurut Mohd. Athiyah al–Abraisy menyebutkan beberapa sifat

yang harus dimiliki seorang pendidik dalam mengemban tugasnya sebagai

berikut: zuhud, tidak mengutamakan materi, bersih tubuhnya, jauh dari dosa

dan kesalahan, bersih jiwanya, terhindar dari dosa besar, riya, dengki,

permusuhan, dan sifat tercela yang lian ; ikhlas dalam beramal dan bekerja,

pemaaf, mencintai murid seperti mencintai anaknya sendiri, memikirkan

murid seperti memikirkan anaknya sendiri, mengetahui tabiat murid dan

menguasai materi pelajaran.68

Berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab pendidik profesional,

al–Ghazali menyebutkan beberapa hal sebagai berikut: 69

1. pendidik ialah orang tua ke dua di depan murid

Seorang pendidik akan berhasil melaksanakan tugasnya apabila

mempunyai rasa tanggung jawab dan kasih sayang terhadap muridnya

sebagaimana orang tua terhadap anaknya sendiri. Di dalam hadith

dinyatakan:

68 Athiyah Al Abrasy, Dasar – Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 1990), 137 – 140. 69 Abidin Ibnu Rusn, Pemikiran Al – Ghazali Tentang Pendidikan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), 67.

Page 76: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

197

Sesungguhnya aku ini bagimu adalah seumpama seorang ayah

bagi anaknya (HR. Abu Daud, Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, dari Abu

Hurairah)

Hadith diatas menuntut seorang pendidik, agar tidak hanya

menyampaikan pelajaran semata tetapi juga berperan seperti orang tua.

Jika setiap orang tua senantiasa memikirkan nasib anaknya agar kelak

menjadi manusia yang berhasil, dapat melaksanakan tugas hidupnya,

bahagia dunia akherat, seorang pendidik pun harus seharusnya demikian

juga perhatiannya terhadap muridnya.

2. Pendidik sebagai pewaris ilmu nabi

Seorang guru yang mengajarkan ilmu pengetahuan, baik ilmu

dunia maupun ilmu akhirat, harus mengarah kepada tujuan hidup

muridnya yaitu mencapai hidup bahagia dunia akherat. Pendidik harus

membimbing muridnya agar ia belajar bukan karena ijazah semata, hanya

bertujuan menumpuk harta, menggapai kemewahan dunia, pangkat dan

kedudukan, kehormatan dan popularitas. Dan tugasnya ini akan berhasil

apabila dalam mengajar ia berbuat sebagaimana rasul, bukan untuk

mencari harta benda dan kemewahan duniawi, melainkan mengharap

ridha Allah, ikhlas dalam melaksanakan tugasnya.

3. Pendidik sebagai penunjuk jalan dan pembimbing keagamaan murid

Berdasarkan keikhlasan dan kasih sayangnya, pendidik

selanjutnya berperan sebagai penunjuk jalan bagi murid dalam

Page 77: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

198

mempelajari dan mengkaji pengetahuan dalam berbagai disiplin ilmu.

Hendaknya seorang pendidik tidak segan memberikan pengarahan

kepada murid agar mempelajari ilmu secara runtut setahap demi setahap.

Hal ini mengingat bahwa manusia tidak mampu merangkum ilmu

pengetahuan secara serempak dalam satu masa perkembangannya.

4. Pendidik sebagai sentral figur bagi murid

Al–Ghazali menasihatkan kepada setiap pendidik agar senantiasa

menjadi teladan dan pusat perhatian bagi muridnya. Ia harus mempunyai

karisma yang tinggi. Ini merupakan faktor penting bagi seorang pendidik

untuk membawa murid ke arah mana yang dikehendaki. Disamping itu,

kewibawaan juga sangat menunjang dalam perannya sebagai

pembimbing dan penunjuk jalan dalam masa studi muridnya.

Semua perkataan, sikap dan perbuatan yang baik darinya akan

memancar kepada muridnya. Hal ini tidak berarti bahwa pendidik harus

berada jauh dengan siswa. Kembali kepada perannya sebagai orang tua

kedua dan sifat kasih sayang yang harus dimilikinya, adalah bijaksana

jika seorang guru dalam suasana tertentu berperan sebagai kawan dalam

rangka bimbingan ke arah terwujudnya tujuan pendidikan yang dicita –

citakan.

Dalam konsep pendidikan daulah khilafah profesi pendidik sangat

menentukan kelangsungan hidup suatu bangsa. Kejayaan atau

kehancuran suatu bangsa, bergantung pada keberadaan guru – guru yang

Page 78: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

199

membidani lahirnya generasi muda. Alasannya, karena potensi manusia

akan mempunyai makna dan memanfaatkan sumber daya alam yang

selanjutnya berguna bagi kehidupan manusia, hanya setelah digali

melalui pendidikan, dan subjek yang paling berperan secara langsung

dalam pendidikan adalah guru.

5. Pendidik sebagai motivator bagi murid

Sesuai dengan pandangannya terhadap manusia, bahwa manusia

tidak mampu merangku m sejumlah ilmu pengetahuan dalam satu masa

mengecilkan, merendahkan apalagi meremehkan bidang studi lain

dihadapn murid. Sebaliknya, ia harus memberikan peluang kepada murid

untuk mengkaji berbagai ilmu pengetahuan.

6. Pendidik sebagai seorang memahami tingkat perkembangan intelektual

murid

Al – Ghazali mengingatkan agar guru dapat menyampaikan ilmu

pengetahuan dalam proses belajar – mengajar sesuai dengan tingkat

pemahaman murid. Untuk itu, disamping cakap guru juga harus dapat

menggunakan metode yang tepat.

Pendidik hendaklah merangkumkan bidang studi, menurut tenaga

pemahamn murid. Jangan diajarkan bidang studi yang belum sampai

kesana. Hingga menyebabkan murid enggan untuk belajar atau otaknya

tumpul.

Page 79: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

200

7. Pendidik sebagai teladan bagi murid

Dalam rangka membawa manusia menjadi manusiawi, Rasulullah

oleh Allah dalam pribadinya teladan yang baik. Sebagaimana Allah SWT

berfirman dalam Q.S Al – Ahzab ayat 21:

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan

yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan

(kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah. (Q.S Al-

Ahzab ayat 21)

Seorang pendidik, kata al–Ghazali apa yang keluar dari lisannya

sama dengan apa yang ada di dadanya. Seorang guru, kata al–Ghazali,

seharusnya juga demikian dalam mengamalkan pengetahuannya.

Bertindak sesuai dengan apa yang telah dinasihatkan kepada murid.

Dalam konsep pendidikan daulah khilafah, guru diharapkan

mampu meneladani prototipe sejati yakni Nabi Muhammad SAW.

Beliau adalah seorang pendidik yang agung dan mampu melahirkan

kader–kader yang tangguh sebagai pendidik, ulama dan pemimpin.

Khulafaur Rasyidin seperti Abu Bakar Shiddiq, Umar Bin Khattab,

Usman Bin Affan dan Ali Bin Abi Thalib adalah kader yang superulet.

Page 80: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

201

Begitu pula sahabat–sahabatnya yang lain yang menjadi panglima

perang, pendakwah dan ulama yang semuanya adalah hasil tempaan atau

rekrutmen Nabi Muhammad Saw sejak awal lahirnya Islam.

Pendidik dalam Daulah khilafah memiliki sikap keikhlasan

dalam beramal. Pendidik menjalankan berbagai fungsi tauhid, pembuka

mata manusia, dan sebagai pemacu cita–cita. Dalam Daulah Khilafah

kududukan guru sangat dihormati karena kemuliaannya dalam mengajar

dan mengabdi kepada umat.

Tak sedikit peran pemerintah dalam Daulah Khilafah untuk

memelihara perkembangan ilmuan dan para guru, bahkan perannya

melebihi peran keluarga dalam banyak keadaan. Hal tersebut

merupakan komitmen daulah Isluntuk membangun jalan bagi

perjalanannya seputar kemajuan dan kebebasannya, sehingga para ilmua,

guru terhindar dari kehinaan. Pemerintah menghimpun bagian – bagian

ilmuan hingga menjadi kuat dalam barisan para ilmuan, menjaga,

menumbuhkembangkan dan memperhatikan keadaan mereka. Hal yang

pertama kali mereka penuhi adalah gaji untuk mencukupi kebutuhan

mereka guna kehidupan yang menentramkan. Selain itu, mereka juga

memberikan gaji lain seperti kebutuhan penghidupan. Syaikh

Najamuddin Al–Habusyani yang diangkat oleh Sultan Shalahuddin Al–

Ayubi untuk mengakjar di sekolah Ash – Shalahiyah diberi gaji setiap

bulannya 40 dinar karena sebagai pengajar, 10 dinar sebagai penanggung

Page 81: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

202

jawab wakaf sekolah, dan enam puluh liter roti setiap harinya serta aliran

air sungai Nil setiap hari. 70

G. Output Peserta Didik

Dilihat dari segi kedudukannya, peserta didik adalah makhluk yang

sedang berada dalam proses perkembangan dan pertumbuhan menurut

fitrahnya masing–masing. Mereka memerlukan bimbingan dan pengarahan

yang konsisten menuju ke arah titik optimal kemampuan fitrahnya. 71

Peserta didik dapat dicirikan sebagai orang yang tengah memerlukan

pengetahuan atau ilmu, bimbingan, dan pengarahan. 72 Peserta didik adalah

setiap orang yang menerima pengaruh seseorang atau sekelompok orang yang

menjalankan kegiatan pendidikan. Peserta didik dijadikan sebagai pokok

persoalan, anak didik memiliki kedudukan yang menempati posisi yang

menentukan sebuah interaksi.73

Islam sangat unggul dalam memperhatikan peserta didik pada setiap

fase kehidupan mereka, baik ketika masih janin, masa muda hingga dewasa.74

Pada hakikatnya hakikat tujuan pendidikan daulah khilafah, adalah

mencerdaskan akal dan membentuk jiwa yang Islami, sehingga akan terwujud

70 Raghib As – Sirjani, Sumbangan Peradaban Islam Pada Dunia (Jakarta: Pustaka Al – Kautsar, 2011), 260 – 261. 71 H. M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), 144. 72 Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Logos,1997), 80. 73 Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), 51. 74 Najib Khalid, Mendidik Cara Nabi SAW (Bandung: Pustaka Hidayah, 1990), 99.

Page 82: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

203

sosok pribadi Muslim sejati yang berbekal pengetahuan dalam segala aspek

kehidupan.75 Pada prinsipnya ada tiga langkah, yang menjadi maint point

pembentukan dan pengembangan kepribadian Islam pada peserta didik.

Pertama, menanamkan aqidah Islam dengan metode yang menggugah akal,

menggetarkan jiwa dan menyentuh perasaan. Kedua, mendorong untuk

senantiasa menegakkan bangunan cara berpikir dan perilakunya di atas aqidah

dan syariah Islam yang telah menghujam kuat dalam hatinya. Ketiga,

Mengembangkan kepribadian dengan cara bersungguh–sungguh mengisi

pemikiran dengan tsaqafah Islamiyyah dan mengamalkannya dalam seluruh

aspek kehidupannya dalam rangka melaksanakan ketaatan kepada Allah

SWT.76

Tidak mengherankan bila sistem pendidikan daulah khilafah berhasil

mencetak output peserta didik yang memiliki kepribadian Islam, menguasai

ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena Salah satu dimensi penting dalam

sistem pendidikan Islam adalah peserta didik.77

Berbagai karya dalam bidang tsaqofah, keilmuan dan teknologi

dihasilkan oleh kaum muslimin, merupakan output Pendidikan Daulah

Khilafah. Sejarah mencatat, bahwa Khilafah Islamiyah telah mampu

menorehkan prestasinya yang gemilang. Dalam bidang tsaqafah, terdapat

Zaid Bin Tsabit, termasyhur sebagai salah seorang penyusun mushaf dan ahli

75 Abdurrahman Al Baghdadi, Sistem Pendidikan di Masa Khilafah Islam (Bangil: Al – Izzah, 1996), 30. 76 Ismail Yusanto, dkk, Menggagas Pendidikan Islam (Bogor: Al – Azhar Press, 2010), 66 – 67. 77 A. Fatah Yasin, Dimensi – Dimensi Pendidikan Islam (Malang: UIN – Malang Press, 2008), 94.

Page 83: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

204

dalam ilmu faraid. Mu’az bin Jabal termasyhur dalam ilmu fiqh.78 Di bidang

fiqh dan hadith terdapat pula Ibnu Syihab Az–Zuhri Al-Quraisy. Di bidang

Kedokteran, terdapat Az–Zahrawi adalah orang pertama yang menemukan

Teori Pembedahan dengan menciptakan dan menggunakan suntik dan alat–

alat bedah. Ia mendirikan tempat praktik dengan pemeriksaan statistik tempat

melipat (memberikan tanda) yang menyerupai tempat cermin muka teleskop

pada masa mendatang. Dia juga orang yang pertama yang menggunakan

cermin muka (teleskop ringan). Disebut dalam bukunya At–Tashrif Liman

Ajiza’an Ta’lif yang diterjemahkan dalam bahasa latin, negara Italia oleh

Gerardo79 dengan sebutan Al–Tasrif.

Dalam bidang fisika, Al–Khazani80 telah menciptakan suatu inovasi,

khususnya materi – materi gerakan (dinamika) dan ilmu hedrostetika, sampai

pada tingkatan yang mengagumkan para pengkaji sesudahnya. Sampai saat

ini, teori–teorinya terus dikaji dan dipelajari di sekolah – sekolah,

universitas–universitas, tentang dinamika sampai hari ini. Di antara teori –

teori ini adalah teori kecondongan dan teori penolakan. Dua teori ini

memberikan peran sangat penting dalam ilmu pergerakan. Banyak sejarahwan

mendaulat Al–Khazani sebagai pakar fisika sepanjang masa. Al–Khazani

78 Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta: PT Hidakarya Agung, 1992), 32. 79 Gerardo Da Cremona (1114 – 1187 M) adalah orientalis Italia yang lahir dan meninggal di Cremona, Italia sebelah selatan. Ia lama bermukim bermukim lama Tudelo, Andalusia. Ia menerjemahkan dari bahasa Arab ke bahasa Latin lebih dari tujuh puluh buku dalam berbagai macam ilmu. 80 Nama lengkapnya Abu Fatah Abdurrahman Al – Khazin atau Al – Khazani. Seorang hakim, ahli falak, dan arsitektur. Dia seorang anak Rumi Ali Al – Khazani Al – Muruzi yang kemudian dinisbatkan kepadanya. Menciptakan ilmu arsitektur dan logika, mengarang buku Mizan Al – Hikmah dan Zaiju. Lihat Az – Zarkali, Al – Alam (3/305) sebagaimana dikutip oleh Raghib As – Sirjani, Sumbangan Peradaban Islam Pada Dunia (Jakarta: Pustaka Al – Kautsar, 2011), 278.

Page 84: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

205

mengkhususkan waktu untuk mempelajari materi persamaan diam,

menciptakan alat untuk mengetahui berat benda (materi/macam) persamaan.

Ia mendialogkan kandungan penelitian materi/bahan yang meluruskan dan

menetapkan materi (muatan) dari sisi bawah sampai sisi atas ketika

memenuhi materi (muatan). Al–Khazani juga menggunakan alat – alat serupa

yang digunakan guru besarnya, Abu Raihan Al–Biruni, sat menentukan berat

jenis pada sebagian bahan padat dan cair. Al–Khazani juga menyampaikan

ukuran–ukuran sampai derajat besar dan begitu rumit, yang begitu menarik

perhatian orang–orang sezamannya dan para ilmuan lainnya.81

Di bidang ilmu mata, terdapat Ibnu Haitsam. Selama beberapa abad

adalah buku Al–Manazhir (Optic).82 Ibnu Haitsam menulis masalah mata

hampir dua puluh empat materi. Diantara buku, risalah, dan makalahnya,

hilang sebagaimana hilangnya peninggalan ilmu silam. Buku–buku yang

masih tersisa diantaranya telah ditemukan di perpustakaan Istambul dan

London serta perpustakaan lainnya. Diantara karyanya yang masih bisa

diselamatkan ari kepunahan adalah kitabnya yang paling besar A–Manazhir

yang meliputi teori–teori jeniusnya di bidang ilmu sinar. Buku ini menjadi

rujukan dasar di bidang ilmu mata sampai abad ke–17 Masehi sesudah

diterjemahkan ke bahasa latin.83

81 Ali Abdullah Ad – Difa’, Al – Ulum Al – Bahtat Fil Hadharah Al – Arabiyah wa Al – Islamiyah Cet. II (Beirut: Mua’assasah Ar – Risalah, 1983), 331. 82 Buku Ibnu Haitsam diterjemahkan ke dalam bahasa latin dengan judul “Opticae Thesaurus “ 83 Opcit., 325.

Page 85: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

206

Ibnu Haitsam adalah orang pertama yang meletakkan orang pertama

yang meletakkan teori–teori pantulan dan kecondongan dalam ilmu cahaya,

mengulas pecahnya cahaya dalam perjalanannya, yaitu pecah yang terjadi

disebabkan sarana–sarana seperti air dan kaca serta udara. Ibnu Haitsam

dalam hal ini telah mendahului apa yang dikatakan ilmuan Inggris, Isaac

Newton.84

Diantara pencapaian Ibnu Haitsam yang menakjubkan dalam

bukunya yang disebutkan adalah eksperimen tentang kotak hitam (black box),

yang ditetapkan sebagai langkah pertama dalam menemukan kamera.

Sebagaimana dikatakan oleh pembahasan ilmiah, bahwa Ibnu Haitsam

ditetapkan orang pertama yang mendesain dan menciptakan “Camera

Obscura“.85

Di bidang astronomi terdapat Al–Batani pengarang Az-Zaijush Shabi

terkenal sebagai ilmuan yang membawa pengaruh besar dalam ilmu

astronomi. Dia adalah ilmuan yang meneliti banyak tempat bintang, dan

meluruskan teori sebagaian gerakan bulan dan bintang yang berjalan,

berbeda dengan Bathlemeus dalam menetapkan orbit (arah) matahari. Al–

Batani juga lamanya panjang tahun syamsiyah. Bukunya telah diterjemahkan

dalam bahasa Latin pada abad ke–12 Masehi. Sebagaimana dicetak di Eropa

beberapa terbitan. Buku ini menunjukkan seputar pengetahuan astronomi. Al-

84 Jalal Mazhhar, Hadharah Al – Islam wa At saruha fi At – Taraqqi Al – ‘Alami (Kairo: Maktabah Al – Khanji, 1974), 304. 85 Raghib As – Sirjani, Sumbangan Peradaban Islam Pada Dunia (Jakarta: Pustaka Al – Kautsar, 2011), 293.

Page 86: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

207

Batani juga mengarang buku di bidang astronomi Makrifat Mathali’in Nujum,

juga buku Ta’dil Al–Kawakib.86

Dalam ilmu kimia, terdapat Jabir Ibnu Hayan. Jabir adalah

penemu dasar – dasar ilmu dan ilmuan paling terkenal di anatar ilmuan kaum

muslimin dalam bidang kimia. Dia menulis banyak buku yang diterjemahkan

ke dalam bahasa Latin, menjadi rujukan paling hebat pada bidang kimia

hampir seribu tahun lamanya. Karyanya meliputi bayak catatan ilmu kimia

yang belum pernah dikenal sebelumnya. Karyanya menjadi bahan penelitian

terkenal di kalangan para ilmuan Barat. Antara lain, gelas atau piala (alu: alat

penumbuk obat), protolia, akar–akaran adalah sumber–sumber yang

diletakkan dalam zat timbul tenggelam dalam air. Ia juga memecah–mecah

berat yang menorehkan pengaruh sekitarnya.

Bagi para ilmuan dan menjadikannya sebagai bahan penelitian.

Begitupula sejarahwan George Sarton yang mengukir nama Jabir mulai

zaman sejarah peradaban Islam.Dalam Ilmu geologi, penuntut ilmu dalam

masa Khilafah, terilhami dari berbagai ayat Al – Qur’an yang mengisyaratkan

secara jelas lapisan bumi (geologi) Diantara ayat tersebut adalah dalam Q.S

Al – Fathir ayat 27:

86Opcit., 364 – 365.

Page 87: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

208

Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari

langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka

macam jenisnya. dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan

merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat. (Q.

S Al – Fathir ayat 27)

Juga dalam firman Allah SWT di dalam Q.S Al – Hadid ayat 25

dijelaskan:

Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-rasul Kami dengan

membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka

Page 88: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

209

Al kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan.

dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan

berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu)

dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-

rasul-Nya Padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha kuat

lagi Maha Perkasa. (Q.S Al – Hadid ayat 25)

Juga dalam firman Allah SWT yang lain, dalam Q.S Al – A’raf ayat 10:

Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi

dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. Amat

sedikitlah kamu bersyukur. (Q. S Al- A’raf: 10)

Tidak diragukan lagi, manusia pada zaman dulu mempunyai

pengetahuan masalah tambang (bahan – bahan bumi) meski pengetahuan ini

baru awal. Ilmuan Yunani, Aristoteles (382–322 SM) membagi dunia ini

menjadi beberapa bagian dasar: bumi, yang terdiri dari empat unsur: air, api,

udara, tanah. Sedangkan langit tercipta dari ether. Pandangan Aristoteles ini

Page 89: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

210

terus dipercaya hingga Islam datang memutus semua bentuk khurafat,

takhayul, dan dongeng–dongeng itu.87

Hingga bermunculan para ilmuan muslimin yang mempelajari

nilai penting ilmu geologi secara alami. Mereka telah memberikan bukti

kajian tersebut dengan bentuk paling sempurna, misalnya mengenai bentuk

air sebagaimana dijelaskan para ilmuan muslim dalam karya mereka. Kita

menemukan pendapat mereka tentang kejadian terbentuknya secara ilmiah.

Hal itu dapat kita temukan secara gamblang dalam rasail Ikhwan Ash – Shafa,

juga Ibnu Sina dalam bukunya An – Najat. Kita juga bisa melihat dalam buku

Ajaib Al–Makhluqat oleh Al–Qazuyani. Sebagaimana juga diketahui bahwa

ilmu pengkristalan diketahui permulaannya di tangan Al–Biruni dalam

kitabnya Al–Jamahir fi Makrifat Al–Jawahir, oleh Al Qazuyani dalm

kitabnya Al–Ajaib yang belum pernah ditulis seorang pun sebelum

keduannya sampai pada perhatian yang mendetil yang bersumber dari buku

mereka berdua ini.

H. Media Pendidikan

Pengertian (media) adalah seluruh sarana dan prasarana yang

digunakan untuk melaksnakan berbagai program dan kegiatan tertentu, baik

itu di bidang piltik, pendidikan, ekonomi, militer dan lain – lain ; ataupun

program yang berkaitan dengan individu, kelompok maupun negara. Setiap

87 Ali Bin Abdullah Ad – Difa’, Rawai’u Al – Hadharah Al – Arabiyah Al – Islamiyah Fi Al – Ulum, 291.

Page 90: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

211

kegiatan harus dilengkapai dengan saran fisik yang dapat mendorong

terlaksananya kegiatan tersebut. Seseorang dapat mendayahgunakan

berbagai macam sarana pendidikan sesuai dengan kreativitas dan daya

ciptanya., sehingga dapat menemukan sarana – sarana baru yang lebih

sempurna dan efisien agar dapat diguankan dalam bidang pendidikan ataupun

bidang yang lain. 88

Di masa Daulah Khilafah, media dan sarana pendidikan masih terbatas

pada kitab–kitab, laboratorium, planetarium, perpustakaan, kantor – kantor,

sekolah–sekolah, masjid fan universitas. Di masa sekarang media dan sarana

prasarana telah mengalami perkembangan yang sangat pesat, ditandai dengan

bermunculannya surat kabar, majalah – majalah, alat elektronik canggih yang

lain.

Pada masa daulah khilafah Islam, di berbagai kota besar tersebar

perpustakaan – perpusatakaan besar yang dibanggakan. Berbagai kitab dan

maraji’ (reference/rujukan) yang langka turut melengkapi perpustakaan

tersebut. Di samping itu masjid–masjid, universitas, sekolah, dan tempat–

tempat pengajaran ilmu dan hikmah lainnya, termasuk yang ada di istana

Khalifah yang diperuntukkan bagi para pelajar, ulama, penerjemah, dan

penyalin, dapat ditemui perpustakaan–perpustakaan. Al–Maqrizi

menyebutkan bahwa di Madrasah al–Fadliliyah terdapat perpustakaan yang

88 Abdurrahman Al Baghdady, Sistem Pendidikan Daulah Khilafah (Bangil: Al – Izzah, 1996), 103.

Page 91: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

212

sangat besar tempat tersimpannya koleksi kitab yang jumlahnya mencapai

100.000, padahal di masa itu belum ada percetakan. Ibnu Al-Qifti

menyebutkan bahwa di sana terdapat 6500 kitab mengenai ilmu, tekhnik dan

falak (astronomi). Perpustakaan tersebut memiliki dua buah bola bumi (saat

itu orang Eropa masih menganggap dunia itu datar) yang satu diperuntukkan

bagi Bathlimus dan yang lain untuk Abil Hasan as–Sufi, seharga 300 dinar.

Semua ini menunjukkan betapa besar dorongan Islam terhadap kaum

muslimin untuk menuntut dan mengadakan penelitian ilmiah sejak berabad –

abad yang silam.89

Media dalam pendidikan daulah khilafah termasuk madaniyah yakni

bentuk–bentuk fisik dari benda yang terindera yang digunakan dalam

berbagai aspek kehidupan. Madaniyah dibagi dua macam yakni madaniyah

yang bersifat khusus yakni dihasilakn dari hadlarah.90 Seperti patung, salib,

dll. Sedangkan madaniyah’am yakni produk kemajuan sains dan

perkembangan tekhnologi madaniyah yang bersifat umum, milik seluruh

umat manusia. Bentuk madaniyah yang terakhir ini bukan milik umat

tertentu, akan tetapi bersifat universal seperti halnya sains dan tekhnologi.91

Media informasi yang beroperasi di Daulah Khilafah memiliki hak

penuh untuk menilai Khalifah dan pemerintahannya, menginvestigasi adanya

89 Ibid., 107 – 108. 90 Hadlarah adalah sekumpulan mafahim (ide yang dianut dan mempunyai fakta) tentang kehidupan. Hadlarah bersifat khas karena terkait dengan pandangan hidup ideologi tertentu, yakni ideologi Kapitalisme/Ideologi Sosioalisme/Ideologi Islam 91 Taqiyuddin an – Nabhani, Peraturan Hidup Dalam Islam (Jakarta: HTI Press, 2001), 109.

Page 92: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

213

kesewenang-wenangan pemerintah atau isu lain yang memiliki muatan

bahaya atau termasuk kepentingan publik dalam skala besar. Media berhak

menginvestigasi dan menerbitkan semua itu tanpa perlu diliputi ketakutan

akan kemungkinan tekanan atau penahanan. Media informasi juga

mempunyai tanggung jawab besar untuk mempropagandakan kekuatan

militer dan pertahanan Daulah Khilafah kepada masyarakat luar. Dengan

demikian, media informasi memainkan peranan penting dalam membantu

meraih tujuan-tujuan politik luar negeri Daulah Khilafah.

I. Evaluasi Peserta Didik

Dalam rangka mengukur taraf keberhasilan pencapaian tujuan dan

membuat keputusan, evaluasi harus dilakukan secara bertahap untuk semua

jenjang pendidikan. Bagi seorang guru, terutama yang bertanggung jawab

memegang suatu bidang studi, tugas evaluasi itu difokuskan pada tingkat

instruksional. Oleh karena itu, setiap guru di samping mahir merumuskan

tujuan-tujuan instruksional secara cermat, juga harus mahir dalam

mengembangkan dan menggunakan instrumen evaluasi serta dapat

melakukan penilaian (scoring) dan penafsiran (interpretasi) hasilnya.

Secara umum, dikenal dua jenis evaluasi atau penilaian, yaitu

penilaian kegiatan dan kemajuan belajar yang biasa disebut evaluasi

manajerial, dan penilaian hasil belajar atau yang lebih populer disebut tes dan

pengukuran hasil belajar.

Page 93: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

214

Kedua evaluasi tersebut dipandang sangat penting untuk mengukur

berbagai masukan kekuatan dan kelemahan dari berbagai komponen yang

terdapat dalam suatu proses belajar-mengajar. Informasi-informasi ini pada

gilirannya akan digunakan untuk memperbaiki kualitas proses bejara-

mengajar itu sendiri. Dan sebagai tujuan akhirnya, hasil-hasil evaluasi ini

akan bermanfaat untuk mengoptimalkan proses belajar-mengajar peserta

didik.

1. Penilaian Kegiatan dan Kemajuan Belajar

Pola acuan model penilaian ini adalah identifikasi dini terhadap

performansi guru dalam mengajar dan performansi murid dalam menerima

pelajaran. Kreteria utama atau tolok ukur penilaian tersebut adalah

seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan (presribed objective) dapat

tercapai. Oleh karena itu, tujuan program belajar-mengajar harus

dirumuskan secara jelas dan tegas maupun tersembunyi (hidden) dalam

pikiran guru dan peserta didik. Hasil penilaian ini selanjutnya akan

dijadikan dasar untuk mengidentifikasi kondisi peserta didik,

mengembangkan program belajar-mengajar serta memperbaiki

pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar.

Proses dan strategi penilaian membutuhkan kreativitas sekaligus

kejelian guru dalam menangkap indikator-indikator penilaian. Indikator

yang dimaksud adalah penampakan peserta didik, baik secara lisan, tulisan

Page 94: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

215

maupun bahasa tubuh sebagai respon terhadap proses belajar-mengajar

yang sedang berlangsung. Oleh karena itu, guru harus menciptakan cara

serta suasana yang memungkinkan peseta didik menunjukkan indikator

tersebut secara jelas misalnya dengan bertanya, meminta pendapat atau

pemberian tugas.

2. Penilaian Hasil Belajar

Secara garis besar, penilaian hasil belajar dapat dibagi dua, yaitu

penilaian formatif dan penilaian sumatif. Penilaian formatif dilakukan

untuk membantu mengetahui sejauh mana suatu proses pendidikan telah

berjalan sebagaimana yang direncanakan. Sedangkan penilaian sumatif

dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik telah dapat

berpindah dari suatu unt ke unit berikutnya. Instrumen evaluasi yang

digunakan dalam penilaian hasil belajar dapat berupa instrumen tes (pre

tes, pos tes seta tertulis, lisan atau perbuatan) maupun non tes seperti

observasi atau skala rating dan lain-lain, karena maksud penilaian ini

adalah untuk memberi nilai tentang kualitas hasil belajar. Jadi lebih

diarahkan kepada menjawab pertanyaan bagaimana atau seberapa jauh

suatu proses belajar-mengajar atau hasil yang diperoleh seseorang dari

proses belajar-mengajar tersebut. Penilaian ini akan memperlihatkan

tingkat penguasaan dan pemahaman konsep, perwujudan sikap dan

partisipasi dalam interaksi sosial secara nyata.

Page 95: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

216

Penggunaan instrumen evaluasi tes dan non-tes menjadi sama

pentingnya dalam pendidikan, mengingat aspek pembentukan

kepribadianIslam tidak hanya dapt dilakukan melalui tes tertulis, namun

digarap melalui sejumlah pendekatan yang telah dipaparkan sebelumnya.92

Evaluasi pendidikan dalam sistem pendidikan pada masa Khilafah

Islamiyah handal dan dilakukan secara komprehensif, untuk mencapai

tujuan pendidikan. Ujian umum diselenggarakan untuk seluruh mata

pelajaran yang telah diberikan.93 Ujian dilakukan secara tulisan dan lisan.

Munadhoroh adalah teknik ujian lisan mengenai suatu ilmu. Ujian lisan

ini merupakan teknik ujian yang paling sesuai untuk mengetahui sejauh

mana pengetahuan siswa untuk memahami pengetahuan yang telah

dipelajari.94 Ujian lisan dilakukan baik secara terbuka maupun tertutup. Di

samping itu tentu ada ujian praktek pada keahlian tertentu. Siswa yang

naik kelas atau lulus harus dipastikan mampu menguasai pelajaran yang

telah diberikan dan mampu mengikuti ujian sebaik-sebaiknya. 95Tentu saja

siswa-siswa yang telah dinyatakan kompeten/lulus adalah siswa-siswa

yang betul-betul memiliki kompetensi ilmu pengetahuan yang telah

dipelajarinya dan bersyakshiyah Islamiyah atau memiliki pola tingkah laku

yang Islami.Pada masa pemerintahan Khalifah Al Fatih, pendidikan Islam

92 Muhammad Ismail Yusanto, dkk., Menggagas Pendidikan Islami (Bogor: Al – Azhar Press, 2010), 106 – 107. 93 Abu Yasin, Ususu Ta’lim fi Daulah al Khilafah (Bogor: Pustaka Thariqu Izzah, 2004), 69-70. 94 Abdurrahman al Baghdadi, Sistem Pendidikan di masa Khilafah Islam (Bangil: Al Izzah, 1996) 87. 95 Ali Muhammad Ash-Shalabi, Bangkit dan runtuhnya Khilafah utsmaniyah (Jakarta: Pustaka al Kautsar, 2004), 179-180.

Page 96: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

217

semakin maju. Karena Al Fatih adalah Khalifah yang hebat. Di samping

mampu menaklukkan Konstantinopel, sebuah kota pertahanan militer

paling kuat saat itu, beliau juga sangat perhatian terhadap pendidikan.

Khalifah Al Fatih rahimallahu anhu mengeluarkan hartanya pribadi untuk

membangun sekolah-sekolah di seluruh kota besar dan kecil. Sebagai

kepala Negara, Khalifah Al Fatih menetapkan manajemen sekolah,

mengatur dalam jenjang dan tingkatan-tingkatan, menyusun kurikulum

pada setiap level, termasuk sistem ujian untuk semua siswa. Lebih dari itu

Muhammad Al Fatih sebagai kepala Negara Khilafah yang wilayahnya

sangat luas sekitar 2/3 dunia, masih menyempatkan waktu untuk

memonitor dan membimbing pendidikan rakyatnya. Bahkan Al Fatih

tidak jarang datang ke sekolah, mendengarkan bagaimana guru mengajar.

Beliau juga mengunjungi saat siswa ujian. Dan perhatiannya pada dunia

pendidikan juga ditunjukkan dengan memberikan hadiah pada siswa

berprestasi, padahal pendidikan diselenggarakan Negara Khilafah untuk

rakyatnya secara gratis. Pada tingkat perguruan tinggi sistem ujian yang

handal meliputi ujian praktek, ujian tertulis dan ujian lisan. Ujian Lisan

diadakan secara terbuka, para penguji bisa guru/dosen/profesor yang

mengajar di lembaga pendidikan tersebut. Untuk suatu keahlian tertentu

penguji dari internal dan eksternal. Ulama’ dan para intelektual manapun

berhak untuk menguji. Hak- hak istimewa setelah lulus ujian, boleh

melakukan perbuatan: Mengajarkan ilmunya; Meriwayatkan hadits

Page 97: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

218

Rasulullah yang berasal dari guru-gurunya; Berfatwa, Mengobati penyakit,

bila sudah menguasai ilmu kedokteran; Meracik obat, bila sudah

menguasai ilmu obat-obatan; dan lain lain. Dari uraian di atas terbukti

hanya dengan sistem Pendidikan Islam yang berada dalam naungan

pemerintahan Islamlah, Ujian bisa selesai dan mencapai tujuan pendidikan

Islam bisa tercapai secara sempurna. Hanya Khilafah lah yang

memfasilitasi kewajiban kaum muslimin berpendidikan.

J. Sistem Pembiayaan Dalam Daulah Khilafah

Dalam sistem pendidikan daulah khilafah, negara wajib

menyelenggarakan pendidikan berdasarkan apa yang dibutuhkan manusia di

dalam kancah kehidupan bagi setiap individu, baik laki–laki maupun

perempuan. Negara wajib menyelenggarakan pendidikan bagi seluruh warga

negara secara cuma–cuma. Mereka diberi kesempatan seluas–luasnya untuk

melanjutkan pendidikan tinggi.96 Nash-nash syariah juga telah menetapkan

pendidikan sebagai hajah asasiyyah (kebutuhan dasar) yang harus dijamin

ketersediaannya di tengah-tengah masyarakat, seperti halnya keamanan dan

kesehatan. Di antara nash-nash syariah yang menetapkan pendidikan sebagai

hajah asasiyyah adalah sabda Nabi saw.

96 Abu Yasin, Strategi Pendidikan Negara Khilafah (Bogor: Pustaka Thoriqul Izzah, 2012), 10 – 11.

Page 98: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

219

هللا به龵 ع�ز� �ج�ل م龵ن� له�د� � لع龵لم كم�ثل غي�ث� ص�ا� �ض�ا فكان�ت� م�ثل م�ا ب�ع�ثني�

ت� م龵ن�ه�ا طائ龵فة طيب�ة قبلت� لم�ا فأن�ب�ت�ت� لكلأ �لع�ش�ب� لكث龵� �كا م龵ن�ه�ا ج�ا龵� م�س�ك

هللا لن�ا� فش�رب�و م龵ن�ه�ا �س�قو� ��ع�و� � ص�ا� طائ龵فة م龵ن�ه�ا خ�ر� ن�م�ا ه龵ي� لم�ا فن�فع�

هللا هللا �ن�فع�ه� بما ب�ع�ثني� ق龵يع�ا ال ت�م�سك� م�ا �ال ت�ن�بت� كلأ فذل龵ك� م�ثل م�ن� فقه� ف龵ي 龵ين

لذ龵 �س龵لت� به龵به龵 فع�ل龵م� �ع�لم� �م�ثل م�ن� لم� ي�ر�فع� بذل龵ك� �س�ا �لم� ي�ق هللا ب�ل ه�د�

Permisalan hidayah dan ilmu yang Allah SWT sampaikan kepada

diriku bagaikan air hujan yang menimpa sebidang tanah. Di antara tanah itu

ada tanah baik yang mampu menyerap air dan menumbuhkan rerumputan

serta pepohonan yang sangat banyak. Di antara tanah itu ada pula tanah liat

yang mampu menahan air sehingga Allah SWT memberikan manfaat kepada

manusia dengan tanah tersebut; manusia bisa meminum air darinya, mengairi

kebun-kebunnya dan memberi minum hewan-hewan ternaknya. Air hujan itu

juga menimpa tanah jenis lain, yaitu tanah datar lagi keras yang tidak bisa

menahan air dan menumbuhkan rerumputan. Demikian-lah, ini adalah

perumpamaan orang yang faqih terhadap agama Allah, dan orang yang bisa

mengambil manfaat dari apa-apa yang telah Allah sampaikan kepada diriku

Page 99: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

220

sehingga ia bisa belajar dan mengajarkan (ilmu tersebut kepada orang lain).

Ini juga perumpamaan orang yang menolak hidayah dan ilmu dan tidak mau

menerima hidayah Allah SWT yang dengan itulah aku diutus (HR al-

Bukhari dan Muslim).

Di dalam hadis ini dituturkan bahwa penerimaan dan penolakan

manusia terhadap hidayah dan ilmu diidentikkan dengan sebidang tanah dan

air hujan. Air hujan termasuk hajah asasiyyah bagi manusia, yang kalau

tidak dipenuhi akan menyebabkan kebinasaan bagi manusia. Pengidentikan

ilmu dan hidayah dengan air hujan menunjukkan, bahwa ilmu dan hidayah

merupakan hajah asasiyyah sebagaimana air hujan. Riwayat di atas juga

diperkuat hadis-hadis lain, seperti hadis-hadis berikut ini:

م龵ن� ش�ر�龵 لس�اع�ة龵 ي�ر�فع� لع龵لم� �ي�ثب�ت� لج�ه�ل

Sesungguhnya di antara tanda-tanda datangnya Hari Kiamat adalah

diangkatnya ilmu dan tersebarnya kebodohan (HR al-Bukhari dan Muslim).

ویظھر الجھلمن أشراط الساعة أن یقل العلم

Di antara tanda-tanda datangnya Hari Kiamat adalah berkurangnya

ilmu dan tampaknya kebodohan (HR al-Bukhari dan Muslim).

Page 100: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

221

Riwayat-riwayat di atas menunjukkan bahwa lenyap dan

berkurangnya ilmu merupakan madarat (ancaman/bahaya) bagi kehidupan

manusia. Madarat ini hanya bisa dihilangkan dengan cara menyelenggarakan

pendidikan berkesinambungan di tengah-tengah masyarakat. Sebab, ilmu dan

hidayah hanya bisa dipelihara dan dijaga ketika keduanya dipelajari dan

diajarkan secara terus-menerus di tengah-tengah masyarakat. Dengan

demikian, hadis-hadis ini semakin meneguhkan bahwasanya pendidikan

merupakan hajah asasiyyah yang harus dijamin ketersediannya di tengah-

tengah masyarakat oleh Negara Khilafah. Rasulullah Saw telah menerapkan

suatu sistem terbaik dalam hal pendidikan. Beliau mendorong kaum muslimin

agar menuntut ilmu dan memberantas buta huruf pada awal berdirinya

pemerintah Islam di Madinah, yaitu bahwa setiap tawanan Perang Badar di

haruskan mengajar sepuluh orang kaum muslimin sebagai tebusannya.

Sehingga sejarah telah membuktikan bahwa Islam telah berusaha

menghapuskan predikat kebodohan dari umat mulia ini.97

Di dalam Kitab al-Iqtishadiyyah al-Mutsla disebutkan bahwa jaminan

atas pemenuhan kebutuhan dasar (hajah asasiyyah) bagi seluruh rakyat seperti

pendidikan, keamanan dan kesehatan, berada di tangan negara. Ketentuan

ini didasarkan pada sabda Nabi saw.:

اإلمام راع ومسئول عن رعیتھ

97 Abdurrahman Al Baghdadi, Sistem Pendidikan di Masa Khilafah Islam (Bangil: Al – Izzah, 1996), 57.

Page 101: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

222

Imam itu adalah pemimpin dan ia akan diminta pertanggungjawaban

atas kepemimpinannya (HR al-Bukhari).

Atas dasar itu, Khilafah harus menjamin setiap warga negara dalam

memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya dengan mudah. Dalam konteks

pendidikan, jaminan terhadap pemenuhan kebutuhan pendidikan bagi seluruh

warga negara bisa diwujudkan dengan cara menyediakan pendidikan gratis

bagi rakyat. Negara Khilafah juga wajib menyediakan fasilitas dan

infrastruktur pendidikan yang cukup dan memadai seperti gedung-gedung

sekolah, laboratorium, balai-balai penelitian, buku-buku pelajaran, dan lain

sebagainya. Negara Khilafah juga berkewajiban menyediakan tenaga-tenaga

pengajar yang ahli di bidangnya, sekaligus memberikan gaji yang cukup bagi

guru dan pegawai yang bekerja di kantor pendidikan. Terbukti pada masa

daulah khilafah, gaji bagi para syaikh Al–Azhar perbulan diambil untuk

kebutuhan nafkah serta keperluan lainnya. Al- Azhar mewakafkan khusus

untuk memenuhi kebutuhan dan nafkah para syaikh.98 Semua ini

dikembalikan untuk kepentingan khusus para ilmuan yang mengarang dan

menemukan temuan–temuan hasil penelitian, juga untuk mengajarkan orang–

orang, menyebarkan manfaat baik masalah agama maupun dunia. Mereka

berhak untuk tumbuh dan berkembang. Ketika itu, bagi para seorang pakar

yang mengajar mendapat perhatian atau kelebihan khusus. Para pengajar

adalah orang–orang pilihan. Mereka tidak masuk urusan pemerintahan

98 Raghib As – Sirjani, Sumbangan Peradaban Islam Pada Dunia (Jakarta: Pustaka Al – Kautsar, 2011), 261.

Page 102: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

223

kecuali jika terjadi perselisihan diantara pejabat dan mendamaikan antara

mereka.

Peran pemerintah dalam hubungan bersama ulama dan para jenius

(penemu atau pengarang) mempunyai warna lain. Inilah salah seorang

khalifah di antara tiga khalifah Al–Manshur Yakub bin Yusuf bin Abdul

Mukmin yang mendirikan Baitut Thalabah untuk orang – orang yang jenius

dan memuliakan mereka. Dari Abu Ubaid Al- Qasim bin Salam99 terdapat

kisah menakjubkan bersama Abdullah bin Thahir100 tentang kapasitas para

penguasa terhadap kecerdasan para ilmuan yang memuliakan orang – orang

jenius di anatra mereka. Ketika Abu Ubaid Al – Qasim bin Salam menulis

kitab Gharib Al – Hadis dan ditunjukkan kepada Abdullah bin Thahir. Lalu ia

memujinya seraya berkata:

“... Orang yang berakal telah mengutus sahabatnya untuk

menulis kitab ini sebagai kebenaran supaya tidak menyeleweng

dengan encari penghasilan.” Lalu ia diberi upah setiap bulannya

sepuluh dirham (1 dirham = 2,975 gram101)

99 Nama lengkapnya Abu Ubaid Al – Qasim bin Salam Al – Harawi (157 – 224 H/774 – 838 H). Termasuk salah seorang pembesar dalam bidang hadith, sastra dan fikih. Lahir dan menimba ilmu di Hirrah, kemudian kemudian pergi ke Baghdad dan Mesir, serta wafat di Mekkah. Lihat Adz – Dzahabi, Syiar A’lam An – Nnubala (10/490 – 492) dikutip oleh Raghib As – Sirjani, Sumbangan Peradaban Islam Pada Dunia (Jakarta: Pustaka Al – Kautsar, 2011), 263. 100 Abdullah Bin Tahir adalah nama dari Abu Al – Abbas Abdullah bin Thahir bin Al – Husain Al – Khazai (182 – 230 H/ 798 – 844 M). Salah seorang wali (menteri) yang paling terkenal di masa Abbasiyyah. Menjadi Wali Syam, Mesir, Khurasan, Thabaristan, dan Karman serta Rayi. Wafat di daerah Naisaburi. Ada yang mengatakan ia wafat di Marwa. 101 http://id.wikipedia.org/wiki/Dirham (20/01 / 2014) 08:12.

Page 103: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

224

Suatu yang sudah masyhur di kalangan para khalifah dan penguasa

Muslim pada masa Khilafah dengan memberikan hadiah – hadiah besar dan

pemberian yang sangat banyak kepada para ilmuan, dengan tujuan agar para

ilmuan tersebut bersemangat dalam menelurkan karya dan berlomba dalam

ilmu pengetahuan. Hadiah–hadiah itu dalam bentuk yang hampir mendekati

pada khayalan. Ada yang diberikan sesuai dengan berta timbangan kitab yang

diterjemahkan–dari bahasa selain Arab menuju bahasa Arab, ada juga yang

memberi emas kepada seorang alim yang meluangkan waktunya untuk

menerjemahkan kitab.102

Semua itu untuk merangsang gerakan menerjemah kitab dan

memindah ilmu–ilmu yang menakjubkan yang bisa membawa pengaruh bagi

kaum muslimin. Kepedulian pemerintah tidak terbatas pada memperhatikan

kehidupan para ilmuan dan ruang lingkupnya. Bahkan, penguasa menyeru

para ulama dari seluruh pelosok negeri untuk memanfaatkan ilmu–ilmu

mereka, membantu memelihara dan menjaga kemaslahatan mereka. Inilah

Amir Al–Maiz bin Badis, salah seorang alim yang besar, maka dia dihadirkan

ke hadapannya. Bahkan ia menjadikan kepakaran bidangnya, memenuhi

segala kemuliannya, merujuk pada pendapat–pendapatnya, dan memberikan

gaji paling besar.103

102 Lihat: Ibnu Sha’id Al – Andalusi, Thabaqat Al – Umam, hlm. 48 – 49. 103 Lihat dalam masalah ini Ibnu Adzari, Al – Bayan Al – Magrib fi Akhbar Al – Andalus wa Al – Magrib, hlm 129.

Page 104: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

225

Dan, inilah Sultan Muhammad Al–Fatih. Jika dia mendengar seorang

alim di tempatnya tertimpa suatu kebutuhan dan kemiskinan, maka dengan

segera ia mengulurkan bantuan dan memenuhi segala kebutuhan urusan

dunianya.104

Ketika Al–Hakam Al–Umawi di Andalus mendengar kitab Al–Aghani

yang sekarang terkenal dalam bidang adab. Ia memberi kepada pengarangya

Abu Faraj Al-Ashfahani seribu dinar emas sebagai nilai naskahnya agar

naskah tersebut dikirim ke negerinya. Dia mendapatkan apa yang

dikehendaki. Abu Faraj mengirimkan kepadanya naskah kitab yang

disebutkan. Buku itu, dibaca di Andalus sebelum dibaca di Irak tempat sang

pengarang berasal.105

Para Sahabat telah sepakat mengenai kewajiban memberikan ujrah

(gaji) kepada tenaga-tenaga pengajar yang bekerja di instansi pendidikan

negara Khilafah di seluruh strata pendidikan. Khalifah Umar bin Khaththab

ra. pernah menggaji guru-guru yang mengajar anak-anak kecil di Madinah,

sebanyak 15 dinar setiap bulan. Gaji ini beliau ambil dari Baitul Mal.

Seluruh pembiayaan pendidikan di dalam negara Khilafah diambil dari Baitul

Mal, yakni dari pos fai’ dan kharaj serta pos milkiyyah ‘amah. Seluruh

pemasukan Negara Khilafah, baik yang dimasukkan di dalam pos fai’ dan

104 Ali Muhammad Ash – Shalabi, Daulah Ustmaniyah Awamil An- Nuhud wa As- Suquth hlm. 140 sebagaimana di kutip oleh Raghib As – Sirjani, Sumbangan Peradaban Islam Pada Dunia (Jakarta: Pustaka Al – Kautsar, 2011), 264. 105Raghib As – Sirjani, Peradaban Islam Pada Dunia.....265.

Page 105: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

226

kharaj, serta pos milkiyyah ‘amah, boleh diambil untuk membiayai sektor

pendidikan. Jika pembiayaan dari dua pos tersebut mencukupi maka negara

tidak akan menarik pungutan apapun dari rakyat.

Jika harta di Baitul Mal habis atau tidak cukup untuk menutupi

pembiayaan pendidikan, maka Negara Khilafah meminta sumbangan sukarela

dari kaum Muslim. Jika sumbangan kaum Muslim juga tidak mencukupi,

maka kewajiban pembiayaan untuk pos-pendidikan beralih kepada seluruh

kaum Muslim. Sebab, Allah SWT telah mewajibkan kaum Muslim untuk

membiayai pengeluaran-pengeluaran wajib—seperti pendidikan, kesehatan,

dan keamanan—ketika Baitul Mal tidak sanggup mencukupinya. Selain itu,

jika pos-pos tersebut tidak dibiayai, kaum Muslim akan ditimpa kemadaratan.

Dalam kondisi seperti ini, Allah SWT memberikan hak kepada negara untuk

memungut pajak (dharibah) dari kaum Muslim. Hanya saja, penarikan pajak

dilakukan secara selektif. Artinya, tidak semua orang dibebani untuk

membayar pajak. Hanya pihak-pihak yang dirasa mampu dan berkecukupan

saja yang akan dikenain pajak. Orang-orang yang tidak memiliki kemampuan

finansial yang cukup dibebaskan dari membayar pajak. Berbeda dengan

negara kapitalis, pajak dikenakan dan dipungut secara tidak selektif. Bahkan

orang-orang miskin pun harus membayar berbagai macam pajak atas

pembelian suatu produk atau pemanfaatan jasa-jasa tertentu.

Page 106: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

227

Selain itu, dharibah (pajak) dalam pandangan syariah Islam adalah

pemasukan yang bersifat pelengkap, bukan sebagai pemasukan utama dalam

APBN Khilafah. Negara hanya akan memungut pajak jika negara berada

dalam keadaan darurat, yaitu ketika harta di Baitul Mal tidak mencukupi.

Sebaliknya, dalam negara kapitalis, pajak dijadikan sebagai sumber

penerimaan utama negara. Di negara-negara sekular-kapitalis, seperti

Indonesia, pemasukan di sektor pajak mencapai kisaran 70-90% dari total

pendapatan negara. Akibatnya, beban pembiayaan masyarakat dan industri

semakin meningkat akibat banyaknya pungutan yang harus mereka tanggung.

Walaupun negara adalah pihak yang paling bertanggung jawab dalam

penyediaan dan penyelenggaraan pendidikan bagi seluruh warganya, bukan

berarti individu dilarang menyelenggarakan pendidikan secara mandiri.

Setiap warga negara Khilafah diperbolehkan mendirikan sekolah, madrasah,

pesantren atau lembaga-lembaga pendidikan serta menarik kompensasi atas

jasa yang telah mereka berikan. Mereka juga diperbolehkan menyusun

kurikulum dan mata pelajaran sendiri. Hanya saja, kurikulum dan mata

pelajaran tersebut tidak boleh menyimpang dari akidah dan syariah Islam.

Negara Khilafah mengawasi kurikulum dan mata pelajaran yang diajarkan di

lembaga-lembaga pendidikan swasta tersebut serta akan menindak dengan

Page 107: 122 - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/837/6/Bab 3.pdf · yang diturunkan kepada Nabi yang mengajak manusia untuk belajar ... Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

228

tegas siapapun yang mengajarkan pelajaran-pelajaran yang bertentangan

dengan akidah dan syariah Islam.106

106 http://hizbut-tahrir.or.id/2012/11/05/pembiayaan-pendidikan-dalam-negara-khilafah/ pada tanggal 19 Januari 2014 Jam 13: 57.