SKRIPSI PERANAN AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI...
Transcript of SKRIPSI PERANAN AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI...
i
SKRIPSI
PERANAN AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMASARAN
PADA PT.HASJRAT ABADI CABANG KENDARI
OLEH :
CHINDY AMELIA LATI
NIM. B1C1 12 008
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016
iii
v
ABSTRAK
CHINDY AMELIA LATI, 2016. Peranan Audit Manajemen Atas Fungi
Pemasaran Pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari. Skripsi.
Jurusan Akuntansi, Program Sarjana Universitas Halu Oleo.
Pembimbing : (1) Prof. Dr. H. Hasbuddin, SE., M.Si., Ak., QIA., CA.
(2) Tuti Dharmawati, SE., M.Si., Ak., QIA., CA.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan audit manajemen atas
fungsi pemasaran pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari. Populasi yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu seluruh karyawan yang bekerja pada PT.
Hasjrat Abadi Cabang Kendari berjumlah 72 orang, dimana jumlah sampel
berjumlah 14 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
metode purposive sampling. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis
deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peranan audit manajemen atas
fungsi pemasaran pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari sudah sangat efektif.
Hal ini dikatakan sangat efektif karena berdasarkan hasil analisis yang telah
dilakukan dapat dilihat bahwa persentase yang diperoleh yaitu sebesar 94,7%.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, audit manajemen telah berperan dengan
sangat efektif atau memadai dalam membantu pihak manajemen untuk
memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada pada perusahaan.
Kata Kunci :Peranan Audit Manajemen, Fungsi Pemasaran.
ABSTRACT
CHINDY AMELIA LATI, 2016. The Role Of Management Audit Of The
Marketing Function at PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari. Thesis.
Accounting Major. Faculty of Economics and Business. Haluoleo
University. Supervisor : (1) Prof. Dr. H. Hasbuddin, SE., M.Si., Ak.,
QIA., CA . (2) Tuti Dharmawati, SE., M.Si.., Ak., QIA., CA
This research aims to determine the role of a management audit of the
marketing function at PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari. The population used in
this research that all employees who worked at PT. Hasjrat Abadi Cabang
Kendari amounted 72 people, where the number of samples amounted to 14
people. Sampling in this study using purposive sampling method. Data analysis
method used is descriptive analysis.
The result showed that the role of a management audit of the marketing
function at PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari has been very effective. It is said to
be very effective because it is based on the analysis that has been done can be
seen that the percentage obtained in the amount of 94.7%. Based on the research,
audit management has acted very effectively or adequately in helping the
management to correct the weaknesses of the company.
Keywords: The Role of Management Audit, Marketing Function.
vi
vii
KATA PENGANTAR
Segala Pujian, hormat serta syukur pantaslah kiranya penulis panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih karunia, dan rahmat-Nya, sehingga
penyusunan tugas akhir yang berjudul “ Peranan Audit Manajemen Atas Fungsi
Pemasaran Pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari” dapat terselesaikan
sebagaimana mestinya.
Penulis sepenuhnya menyadari seluruh rangkaian kegiatan, dimulai dari
penemuan ide penelitian , tahap penyusunan hingga penyelesaian penulisan tugas
akhir ini, senantiasa mendapat bantuan dan petunjuk-petunjuk dari berbagai pihak.
Secara khusus, ucapan sayang dan terimakasih penulis persembahkan untuk
Ayahanda Yan Lati, BE dan Ibunda Agus Patulak, B.Sc yang tak pernah
berhenti memberikan segala bentuk kasih sayang, motivasi serta doa kepada
penulis demi kesuksesan penulis, terlebih dalam tahap penyelesaian studi. Penulis
juga mengucapkan terimakasih kepada kakak dan adik penulis Marissa
Anggraeni Lati, S.Kom dan Tato Anugrah Lati yang selalu mendukung dan
memberikan semangat epada penulis, termasuk dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis juga menyampaikan rasa hormat, terimakasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada Bapak Prof. Dr. H. Hasbuddin, SE., M.Si., Ak.,
QIA., CA, selaku pembimbing I dan Ibu Tuti Dharmawati, SE., M.Si., Ak.,
QIA., CA, selaku pembimbing II, yang telah memberi pertunjuk, bimbingan, dan
arahan sejak awal penyusunan hingga selesainya penulisan tugas akhir ini.
Penulis juga mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada:
1. Rektor Universitas Halu Oleo.
2. Ibu Dr.Hj. Rostin, SE., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Halu Oleo.
3. Ibu Tuti Dharmawati, SE., M.Si., Ak., QIA., CA, selaku Ketua
Jurusan Akuntansi.
4. Bapak Safaruddin, SE., M.SA., CA selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi.
5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Akuntansi yang telah membagikan ilmunya
kepada penulis.
6. Seluruh staf administrasi di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Halu Oleo atas segala bentuk bantuan yang telah diberikan
kepada penulis selama studi khususnya staf administrasi Jurusan Akuntansi
Bapak Fariah Saleh, Bapak Halifah, SE, dan Ibu Yunita Abas, SH
7. Pimpinan dan seluruh karyawan pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari
yang telah memberikan kemudahan dan waktu dalam mendukung proses
penelitian penulis.
8. Sahabat-sahabat penulis, Rahmi Soraya Fitri,S.Ak, Cahyaniza,S.Ak, Stiffany
Suci Delvi Eliyani,S.Ak, Bayu Umbara,S.Ak, Tresna Levia,S.Ak,
Marianti,S.Ak, July Ariyanti,S.Ak yang selalu membantu dan memberi
dukungan kepada penulis dalam hal apapun.
9. Teman-teman Kelas A Akuntansi 2012, terimakasih atas kebersamaan dan
dukungan yang diberikan kepada penulis.
viii
ix
10. Anggota Posko KKN Desa Bangkali, Kecamatan Watopute, Kabupaten
Muna (KKN Reguler Semester Genap Tahun Akademik 2014/2015
Universitas Halu Oleo Tahun 2015) Supriatno, S.Pi (supri/kordes), Reskiani
Embatau, S.Pd (eky), Reza, S.KM (etha), Ikkarnila, S.Si (ikka), La Sadiu,
S.Pd (sadiu), dan Jamal terimakasih buat kebersamaannya selama 43 hari di
posko.
11. Seluruh teman-teman akuntansi angkatan 2012, senior dan junior yang telah
membantu penulis dalam proses perkuliahan di jurusan akuntansi.
12. Semua pihak yang telah banyak membantu dan tidak sempat penulis sebutkan
namanya satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun
penulis terima dengan tangan terbuka. Akhir kata, semoga tugas akhir ini
bermanfaat bagi semua pihak.
Kendari, Januari 2017
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv
DAFTAR SKEMA ........................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................... ........................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................ ............................ 5
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 5
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 5
1.5 Ruang Lingkup Penelitian ................................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu ......................................................................... 7
2.2 Audit ................................................................................................. 8
2.2.1 Pengertian Audit ..................................................................... 8
2.2.2 Jenis-Jenis Audit .................................................................... 9
2.3 Audit Manajemen ............................................................................. 11
2.3.1 Pengertian Audit Manajemen ................................................. 11
2.3.2 Ruang Lingkup Audit Manajemen........... .............................. 12
2.3.3 Prinsip Dasar Audit Manajemen............................................. 14
2.3.4 Tahap-Tahap Audit Manajemen ............................................. 16
2.3.5 Standar dalam Audit Manajemen ........................................... 19
2.4 Fungsi Pemasaran ............................................................................. 20
2.4.1 Pengertian Pemasaran ............................................................. 20
2.4.2 Tujuan Pemasaran................................................................... 21
2.4.3 Proses Manajemen Pemasaran................................................ 22
2.5 Audit Manajemen Atas Fungsi Pemasaran ....................................... 28
2.6 Peran Audit Manajemen Atas Fungsi Pemasaran…. ........................ 31
2.7 Kerangka Pikir .................................................................................. 36
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Obyek Penelitian ............................................................................... 39
3.2 Jenis dan Sumber Data...................................................................... 39
3.2.1 Jenis Data ................................................................................ 39
3.2.2 Sumber Data ........................................................................... 39
x
xi
3.3 Populasi Dan Sampel ........................................................................ 40
3.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 41
3.5 Metode Analisis Data ....................................................................... 42
3.6 Definisi Operasional Variabel .......................................................... 43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan .......................................................... 45
4.1.1 Sejarah Perusahaan ................................................................. 45
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ....................................................... 48
4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan .............................................. 48
4.2 Hasil Penelitian ................................................................................. 55
4.2.1 Karakteristik Responden......................................................... 55
4.2.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..... 56
4.2.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat
Pendidikan Terakhir .......................................................... 57
4.2.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja .......... 58
4.2.2 Peran Audit Manajemen pada PT. Hasjrat Abadi
Cabang Kendari ...................................................................... 59
4.2.3 Fungsi Pemasaran PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari .......... 64
4.3 Pembahasan ...................................................................................... 69
4.3.1 Peran Audit Manajemen PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari 69
4.3.2 Fungsi Pemasaran PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari .......... 73
4.3.3 Peran Audit Manajemen atas Fungsi Pemasaran
pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari ............................... 79
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 82
5.2 Saran ................................................................................................. 82
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 84
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1.1 Target dan Realisasi Penjualan Tahun 2014-2015
PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari ........................................................ 4
3.1 Sampel Penelitian .................................................................................. 41
4.1 Daftar Produk Motor Yamaha PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari ....... 47
4.2 Deskripsi Pembagian dan Pengembalian Kuesioner .............................. 56
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................... 57
4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir .... 57
4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja ................................ 58
4.6 Perhitungan Persentase Independensi Berdasarkan Hasil
Jawaban Kuesioner ................................................................................ 59
4.7 Perhitungan Persentase Keahlian Profesional Berdasarkan Hasil
Jawaban Kuesioner ................................................................................. 61
4.8 Perhitungan Persentase Ruang Lingkup Pekerjaan Audit Manajemen
Berdasarkan Hasil Jawaban Kuesioner ................................................... 62
4.9 Perhitungan Persentase Pelaksanaan Audit Manajemen
Berdasarkan Hasil Jawaban Kuesioner .................................................. 63
4.10 Perhitungan Persentase Efektivitas Lingkungan Pemasaran
Berdasarkan Hasil Jawaban Kuesioner ................................................... 64
4.11 Perhitungan Persentase Efektivitas Strategi Pemasaran
Berdasarkan Hasil Jawaban Kuesioner .................................................. 65
4.12 Perhitungan Persentase Efektivitas Organisasi Pemasaran
Berdasarkan Hasil Jawaban Kuesioner .................................................. 66
4.13 Perhitungan Persentase Efektivitas Sistem Informasi Pemasaran
Berdasarkan Hasil Jawaban Kuesioner .................................................. 67
4.14 Perhitungan Persentase Efektivitas Fungsi Pemasaran
Berdasarkan Hasil Jawaban Kuesioner .................................................. 69
4.14 Perhitungan Persentase Efektivitas Fungsi Pemasaran
Berdasarkan Hasil Jawaban Kuesioner ................................................... 80
xii
xiii
DAFTAR SKEMA
Skema Halaman
2.1 Kerangka Pikir Penelitian ........................................................................ 38
4.1 Struktur Organisasi PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari .......................... 50
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan perekonomian yang pesat seperti saat ini membawa
dampak bagi perkembangan dunia usaha. Terbukti dari semakin banyaknya jenis
produk baik barang maupun jasa yang ditawarkan oleh berbagai perusahaan,
mulai dari perusahaan kecil, menengah hingga perusahaan besar sekalipun
kepada masyarakat. Hal ini mengakibatkan timbulnya persaingan yang ketat bagi
perusahaan yang sejenis. Masyarakat pun menjadi semakin kritis dalam memilih
produk yang dinginkan, mengingat dengan banyaknya pilihan yang ada, maka
masyarakat akan mempertimbangkan berbagai hal seperti harga, kualitas dan lain
sebagainya, kemudian akhirnya memilih produk yang terbaik sesuai
pertimbangan mereka.
Seiring dengan perkembangan tersebut, perusahaan dituntut untuk terus
meningkatkan kualitasanya. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan tetap
mempertahankan bahkan meningkatkan pangsa pasar, yang pada akhirnya tidak
lain adalah memaksimalkan laba dengan memanfaatkan seluruh sumber daya
yang dimiliki secara efektif dan efisien. Perusahaan harus menyadari bagaimana
mereka mengenali dan menganalisa kekuatan dan kelemahan yang dimiliki,
mengendalikan hambatan yang muncul, serta memaksimalkan peluang dalam
dunia bisnis.
2
Di dalam suatu perusahaan besar, terdapat berbagai fungsi yang memiliki
tanggung jawab masing-masing dan berperan penting bagi kelangsungan hidup
perusahaan. Tingkat laba yang diperoleh sangat menentukan kelangsungan hidup
perusahaan. Perusahaan dituntut untuk dapat menjalankan fungsi-fungsinya
secara tepat dan sesuai dengan standar yang berlaku di perusahaan tersebut agar
dapat bertahan dalam dunia bisnis.
Namun pada praktiknya, tidak jarang perusahaan mengalami penurunan
kinerja pada salah satu fungsinya yang berdampak pada tingat laba yang
diperoleh perusahaan pada periode tertentu. Oleh karena itu, dibutuhkan audit
manajemen yang dapat membantu pihak manajemen perusahaan mengatasi
masalah penurunan kinerja tersebut.
Audit manajemen (management audit) adalah pengevaluasian terhadap
efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan. Audit manajemen dirancang secara
sistematis untuk mengaudit aktivitas, program-program yang diselenggarakan,
atau sebagian dari entitas yang bisa diaudit untuk menilai dan melaporkan
apakah sumber daya dan dana telah digunakan secara efisien, serta apakah tujuan
dari program dan aktivitas yang telah direncanakan dapat tercapai dan tidak
melanggar ketentuan aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan
(IBK Bayangkara, 2008: 2).
Salah satu fungsi yang sangat berperan dalam memperolah laba adalah
fungsi pemasaran. Asosiasi Pemasaran Amerika dalam Kotler dan Keller (2008:
6) mendefinisikan pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat
3
proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada
pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang
menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya. Pemasaran adalah suatu
proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara
bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler dan
Keller, 2008: 6).
Audit manajemen yang dilakukan pada suatu perusahaan akan berperan
untuk membantu pihak manajemen untuk mengetahui dimana letak kesalahan
atau kekurangan yang menjadi kendala perusahaan dalam kegiatan
operasionalnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan memberikan
saran untuk memperbaiki kekurangan tersebut. Audit manajemen yang dilakukan
terhadap keseluruhan atau hanya pada bagian tertentu yang ada di perusahaan
akan membantu peningkatan kinerja perusahaan yang akan berdampak pula
terhadap pencapaian tujuan perusahaan.
PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari adalah salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang otomotif di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara. Salah
satu aktivitas usaha dari perusahaan ini adalah melakukan pemasaran produk
motor. Mengingat bahwa saat ini di Kota Kendari telah banyak perusahaan yang
juga menawarkan produk yang serupa dengan PT. Hasjrat Abadi Cabang
Kendari, maka mereka dituntut untuk terus meningkatkan kualitas khususnya
pada fungsi pemasaran.
4
Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan target dan realisasi penjualan
produk dari PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari dari tahun 2014-2015:
Tabel 1.1
Target dan Realisasi Penjualan Motor PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari
2014-2015
Tahun Target Penjualan
(unit)
Realisasi Penjualan
(unit)
Persentase
(%)
2014 8.765 7.906 90%
2015 8.400 7.611 91%
Sumber: PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari (2016)
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 target
yang ditetapkan adalah sebanyak 8.765 unit, namun realisasinya adalah 7.906
unit. Begitu juga pada tahun 2015, penjualan yang terealisasi adalah sebanyak
7.611 unit sedangkan target yang ditetapkan adalah sebanyak 8.400 unit. Hal ini
berarti bahwa dalam 2 tahun berturut-turut, yaitu tahun 2014-2015, PT. Hasjrat
Abadi tidak mencapai target penjualan yang telah ditetapkan.
Hal tersebut disebabkan oleh berbagai faktor baik dari internal
perusahaan maupun dari eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi tidak
tercapainya target yang telah ditetapkan oleh perusahaan salah satunya adalah
ketersediaan produk yang dipasarkan. Pada saat konsumen memesan produk
pada PT. Hasjrat Abadi, kadang kala produk tersebut tidak tersedia pada saat itu
juga dan harus dilakukan pemesanan terlebih dahulu yang memakan waktu lama.
Faktor internal lainnya adalah kurangnya tenaga sales pada PT. Hasjrat Abadi
Cabang Kendari. Pada tahun 2014 dan 2015 terdapat sekitar 15-20 orang sales
yang resign dari perusahaan tersebut dan tidak segera ditemukan penggantinya.
5
Hal inilah yang juga menjadi salah satu faktor internal penyebab tidak
tercapainya target penjualan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian yang berjudul “Peranan Audit Manajemen Atas
Fungsi Pemasaran pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan, yaitu apakah peranan audit manajemen atas fungsi pemasaran
pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari telah efektif?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan audit manajemen
atas fungsi pemasaran pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan memberikan
sumbangan konseptual bagi peneliti selanjutnya dalam rangka
mengembangkan ilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan.
6
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti, penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu sarana
untuk menambah wawasan keilmuan, khususnya kajian di bidang
akuntansi.
b. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan
bagi pihak manajemen untuk bias lebih meningkatkan efektivitas
dan efisiensi khususnya pada fungsi pemasaran.
c. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber
pengetahuan dan pemikiran yang bermanfaat dalam pembangunan
ekonomi melalui ilmu akuntansi.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Peneliti membatasi ruang lingkup dalam penelitian ini agar dapat terarah
dan tidak menyimpang dari permasalahan yang ada, yakni pada peranan audit
manajemen atas fungsi pemasaran pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian yang relevan dan dapat dijadikan sebagai acuan
adalah penelitian yang dilakukan oleh Asrul (2012) dengan judul Peran Audit
Internal Dalam Pelaksanaan Pengendalian Intern pada PT. Bank Muamalat
Indonesia, Tbk Cabang Kendari. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui peran audit internal dalam pelaksanaan pengendalian intern pada
PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Kendari. Persamaan antara
penelitian ini dengan penelitian yang akan penulis lakukan adalah keduanya
melihat tentang peranan audit yang dilakukan oleh pihak auditor internal
perusahaan sehubungan dengan peningkatan kinerja manajemen perusahaan.
Perbedaannya adalah penelitian yang dilakukan oleh Asrul adalah mengenai
peran audit internal dalam pelaksanaan pengendalian intern perusahaan
secara keseluruhan sedangkan penelitian yang penulis lakukan adalah
mengenai peran audit manajemen atas fungsi pemasaran pada PT. Hasjrat
Abadi Cabang Kendari.
Gita Juliani (2012) dengan judul Peranan Audit Operasional Dalam
Menunjang Sistem Pengendalian Intern Penjualan Pada PT. Indomobil Trada
Nasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat peran audit operasional
pada PT. Indomobil Trada Nasional dalam sistem pengendalian intern
penjualan. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan penulis
8
lakukan adalah keduanya bertujuan untuk melihat peran audit yang
dilaksanakan oleh auditor internal perusahaan. Perbedaannya adalah
penelitian ini hanya berfokus pada sistem pengendalian intern penjualan,
sedangkan penelitian yang akan penulis lakukan adalah menyangkut seluruh
fungsi pemasaran dari PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari.
2.2 Audit
2.2.1 Pengertian Audit
Menurut Arens et al (2008: 4) audit adalah pengumpulan dan
evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan
derajat kesesuaian antara informasi itu dan kriteria yang telah ditetapkan.
Audit harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen. Selain
itu, Boynton et al (2002: 5) mendefinisikan audit sebagai suatu proses
sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara objektif
mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan tujuan
menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria
yang telah ditetapkan sebelumnya serta penyampaian hasil-hasilnya
kepada pihak yang berkepentingan.
Agoes (2012: 4) menyatakan bahwa audit adalah suatu
pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak
independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh
manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti
pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat
mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut. Dari beberapa pengertian
9
audit tersebut, dapat disimpulkan bahwa audit adalah proses pengumpulan
dan evaluasi bukti-bukti tentang informasi secara objektif yang dilakukan
oleh pihak yang independen dan kompeten dengan tujuan menentukan
tingkat kesesuaian antara informasi itu dengan kriteria yang telah
ditetapkan sebelumnya dan hasilnya akan dilaporkan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan.
2.2.2 Jenis-jenis Audit
Menurut Agoes (2012:10), jenis audit dibagi menjadi 2, yaitu jenis
audit ditinjau dari luas pemeriksaannya (general audit dan special audit),
dan jenis audit ditinjau dari jenis pemeriksaannya (management audit,
compliance audit, internal audit dan computer audit).
1. Jenis audit ditinjau dari luas pemeriksaan
a. General Audit (Pemeriksaan Umum) merupakan suatu
pemeriksaan umum atas laporan keuangan yang dilakukan oleh
Kantor Akuntan Publik (KAP) independen dengan tujuan untuk
bias memberikan pendapat mengenai keajaran laporan keuangan
secara keseluruhan.
b. Special Audit (Pemeriksaan Khusus) merupakan suatu pemeriksaan
terbatas (sesuai dengan permintaan auditee) yang dilakukan oleh
Kantor Akuntan Publik (KAP) independen, dan pada akhir
pemeriksaannya auditor tidak perlu memberikan pendapat terhadap
kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan. Pendapat yang
10
diberikan terbatas pada pos atau masalah tertentu yang diperiksa,
karena prosedur audit yang dilakukan juga terbatas.
2. Jenis audit ditinjau dari jenis pemeriksaan
a. Management Audit (Pemeriksaan Operasonal) merupakan suatu
pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan yang telah
ditentukan oleh manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan
operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien, dan
ekonomis.
b. Compliance Audit (Pemeriksaan Ketaatan) merupakan pemeriksaan
yang dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan sudah
mentaati peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang
berlaku, baik ditetapkan oleh pihak intern perusahaan (manajemen,
dewan komisaris) maupun pihak ekstern (pemerintah, Bapepam,
Bank Indonesia, Direktorat Jendral Pajak, dan lain-lain).
c. Internal Audit (Pemeriksaan Intern) merupakan pemeriksaan yang
dilakukan internal audit perusahaan, baik terhadap laporan
keuangan dan catatan akuntansi perusahaan, maupun ketaatan
terhadap kebijakan manajemen yang telah ditentukan.
d. Computer Audit merupakan pemeriksaan yang dilakukan oleh
Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap perusahaan yang
memproses data akuntansinya dengan menggunakan EDP
(Electronic Data Processing) system.
11
2.3 Audit Manajemen
2.3 1 Pengertian Audit Manajemen
Arens dan Lobbecke (2003:12) dalam bukunya “Auditing”
mendefinisikan audit manajemen adalah evaluasi terhadap seluruh
prosedur dan metode organisasi perusahaan, dalam tujuan untuk
mengevaluasi tingkat efisiensi dan efektivitas perusahaan. Selain itu
menurut Bhayangkara (2008:2) audit manajemen adalah pengevaluasian
terhadap efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan.
Dalam konteks audit manajemen, manajemen meliputi seluruh
operasi internal perusahaan yang harus dipertanggungjawabkan kepada
berbagai pihak yang memiliki wewenang yang lebih tinggi. Audit
manajemen dirancang secara sistematis untuk mengaudit aktivitas,
program-program yang diselenggarakan, atau sebagian dari entitas yang
bisa diaudit untuk menilai dan melaporkan apakah sumber daya dan dana
telah digunakan secara efisien, serta apakah tujuan program dan aktivitas
yang telah direncanakan dapat tercapai dan tidak melanggar ketentuan
aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan.
Tunggal (2011:36) dalam bukunya “Audit Manajemen dan Audit
Keuangan Historis” mendefinisikan audit manajemen atau audit
operasional sebagai tinjauan atas bagian tertentu dari prosedur serta
metode operasional organisasi tertentu dari prosedur serta metode tersebut.
Pada saat pemeriksaan operasional dilaksanakan, manajemen biasanya
12
mengharapkan rekomendasi untuk meningkatkan kegiatan operasional
perusahaan.
Menurut Agoes (2012:11) management audit-disebut juga
operational audit, functional audit, systems audit- adalah suatu
pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan termasuk
kebijakan akuntansi, dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh
manajemen untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah
dilakukan secara efektif, efisien, dan ekonomis. Berdasarkan beberapa
pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa audit manajemen
merupakan suatu pemeriksaan yang sistematis terhadap kegiatan operasi
perusahaan untuk mengevaluasi apakah sumber daya telah berjalan secara
efektif dan efisien serta apakah tujuan perusahaan yang telah ditetapkan
dapat tercapai tanpa melanggar ketentuan atau aturan yang berlaku dan
pada akhirnya menghasilkan rekomendasi bagi pihak manajemen untuk
dapat meminimalisir kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam
kegiatan operasi perusahaan.
2.3.1 Ruang Lingkup dan Tujuan Audit Manajemen
Bhayangkara (20014:4) menyatakan ruang lingkup audit
manajemen meliputi seluruh aspek kegiatan manajemen. Ruang lingkup
ini dapat berupa seluruh kegiatan atau dapat juga hanya mencakup bagian
tertentu dari program atau aktivitas yang dilakukan. Periode audit juga
bervariasi, bisa untuk jangka satu minggu, beberapa bulan, satu tahun,
bahkan untuk beberapa tahun, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
13
Tujuan audit manajemen adalah untuk mengidentifikasi kegiatan,
program, dan aktivitas yang masih mememerlukan perbaikan, sehingga
rekomendasi yang diberikan nantinya dapat dicapai perbaikan atas
pengelolaan berbagai program dan aktivitas pada perusahaan tersebut,
baik dari segi efektivitas, efisiensi, maupun ekonomisasi.
Ada 3 (tiga) elemen pokok dalam tujuan audit, yaitu:
1. Kriteria (criteria)
Kriteria merupakan standar (pedoman, norma) bagi setiap
individu/kelompok di dalam perusahaan dalam melakukan
aktivitasnya,
2. Penyebab (causes)
Penyebab merupakan tindakan/aktivitas yang dilakukan oleh setiap
individu atau kelompok di dalam perusahaan. Penyebab dapat bersifat
positif, atau sebaliknya bersifat negatif.
3. Akibat (effect)
Akibat merupakan perbandingan antara penyebab dengan kriteria
yang berhubungan dengan penyebab tersebut. Akibat negatif
menunjukkan program atau aktivitas berjalan dengan tingkat
pencapaian yang lebih rendah dari kriteria yang ditetapkan.
Sedangkan akibat positif menunjukkan bahwa program atau aktivitas
telah terselenggara secara baik dengan tingkat pencapaian yang lebih
tinggi dari kriteria yang ditetapkan (Bhayangkara 2008:4)
14
2.3.2 Prinsip Dasar Audit Manajemen
Menurut Bhayangkara (2014:5), ada 7 (tujuh prinsip dasar yang
harus diperhatikan agar audit manajemen dapat mencapai tujuan dengan
baik, yaitu:
1. Audit dititikberatkan pada objek yang mempunyai peluang untuk
diperbaiki.
Sesuai dengan tujuan audit manajemen, yaitu menciptakan perbaikan
terhadap program atau aktivitas perushaan, maka audit dititikberatkan
pada berbagai hal yang masih memerlukan perbaikan untuk mencapai
kondisi optimal dalam pengelolaan sumber daya yang dimiliki
perusahaan. Prinsip audit ini mengarahkan audit pada berbagai
kelemahan manajemen, baik dalam bentuk operasional yang berjalan
tidak efisien dan pencapaian tujuan yang tidak efektif maupun
kegagalan perusahaan dalam menerapkan berbagai ketentuan dan
peraturan serta kebijakan yang telah ditetapkan.
2. Prasyarat penilaian terhadap kegiatan objek audit.
Penilaian yang akurat baik terhadap kinerja manajemen maupun
berbagai program atau metode operasi yang telah dilaksanakan,
membutuhkan audit yang saksama. Dari hasil audit yang dilakukan
akan diketahui apakah program yang ditetapkan, metode pelaksanaan
operasi, atau kebijakan yang ditetapkan manajemen secara efektif
dapat mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Jadi dengan
15
demikian audit merupakan prasyarat yang harus dilakukan sebelum
penilaian dilakukan.
3. Pengungkapan dalam laporan tentang adanya temuan-temuan yang
bersifat positif.
Di samping menyajikan temuan-temuan yang merupakan kelemahan
dalam pengelolaan perusahaan, auditor juga harus menyajikan
temuan-temuan yang positif yang biasanya berupa keberhasilan yang
dicapai manajemen dalam mengelola berbagai program atau aktivitas
dalam operasinya. Hal ini dilakukan untuk memberikan penilaian
yang objektif terhadap objek yang diaudit.
4. Identifikasi individu-individu yang bertanggung jawab tehadap
kekurangan-kekurangan yang terjadi.
Auditor harus dapat mengidentifikasi dan menemukan individu-
individu yang bertanggung jawab terhadap berbagai kelemahan yang
terjadi pada perusahaan. Hasil ini penting, arena dengan mengetahui
individu-individu tersebut, akan lebih dalam dapat digali
permasalahannya dan penyebab terjadinya kelemahan tersebut,
sehingga tindakan koreksi yang akan dilakukan menjadi lebih tepat
dan lebih cepat.
5. Penentuan tindakan terhadap petugas yang seharusnya bertanggung
jawab.
Walaupun auditor tidak memiliki wewenang dalam memberikan
sanksi atau tindakan terhadap petugs yang bertanggung jawab
16
terhadap kelemahan yang terjadi, tetapi berdasarkan hasil audit yang
dilakukan, auditor dapat memberikan berbagai pertimbangan dalam
menentukan sanksi yang akan diberikan oleh pihak yang lebih tinggi
dari pada petugas yang bersangkutan.
6. Pelanggaran hukum.
Dalam proses audit, tidak tertutup kemungkinan auditor menemukan
berbagai pelanggaran terhadap hukum yang berlaku. Pelanggaran
dapat berupa penipuan, penggelapan aset-aset perusahaan maupun
berbagai kegiatan yang secara sengaja merugikan perusahaan untuk
kepentingan pribadi maupun kelompok. Walaupun bukan tugas utama
auditor untuk melakukan penyelidikan terhadap pelanggaran hukum,
auditor harus segera menyampaikan temuan tersebut kepada
atasannya tentang adanya pelanggaran tersebut.
7. Penyelidikan dan pencegahan kecurangan.
Jika terdapat indikasi terjadinya kecurangan (fraud) pada objek audit,
auditor harus memberikan perhatian khusus dan melakukan
penyelidikan yang lebih dalam terhadap hal tersebut, sehingga
diharapkan kecurangan tersebut tidak terjadi.
2.3.3 Tahap-tahap Audit Manajemen
Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam audit
manajemen, yaitu sebagai berikut:
17
1. Audit Pendahuluan
Audit pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan informasi
latar belakang terhadap objek yang di audit. Di samping itu, pada
audit ini juga dilakukan penelaahan terhadap berbagai peraturan,
ketentuan, dan kebijakan berkaitan dengan aktivitas yang diaudit,
serta menganalisis berbagai informasi yang telah diperoleh untuk
mengidentifikasi hal-hal yang potensial mengandung kelemahan pada
perusahaan yang diaudit. Dari informasi latar belakang ini, auditor
dapat menentukan tujuan audit sementara.
2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen
Pada tahap ini auditor melakukan review dan pengujian
terhadap pengendalian manajemen objek audit, dengan tujuan untuk
menilai efektivitas pengendalian manajemen dalam mendukung
pencapaian tujuan perusahaan. Dari hasil pengujian ini, auditor dapat
lebih memahami pengendalian yang berlaku pada objek audit
sehingga dengan lebih mudah dapat diketahui potensi-potensi
terjadinya kelemahan pada berbagai aktivitas yang dilakukan. Jika
dihubungkan dengan tujuan audit sementara yang telah dibuat pada
audit pendahuluan, hasil pengujian pengendalian manajemen ini dapat
mendukung tujuan audit sementara tersebut menjadi tujuan audit yang
sesungguhnya, atau mungkin ada beberapa tujuan audit sementara
yang gugur, karena tidak cukup bukti-bukti untuk mendukung tujuan
audit tersebut.
18
3. Audit Terinci
Pada tahap ini, auditor melakukan pengumpulan bukti yang
cukup dan kompeten untuk mendukung tujuan audit yang telah
ditentukan. Pada tahap ini juga dilakukan pengembangan temuan
untuk mencari keterkaitan antara satu temuan dengan temuan yang
lain dalam menguji permasalahan yang berkaitan dengan tujuan audit.
Temuan yang cukup, relevan, dan kompeten dalam tahap ini disajikan
dalam suatu kertas kerja audit (KKA) untuk mendukung kesimpulan
audit yang dibuat dan rekomendasi yang diberikan.
4. Pelaporan
Tahap ini bertujuan untuk mengkomunikasikan hasil audit
termasuk rekomandasi yang diberikan kepada pihak yang
berkepentingan. Hal ini penting untuk meyakinkan pihak manajemen
(objek audit) tentang keabsahan hasil audit dan mendorong pihak-
pihak yang berwenang untuk melakukan perbaikan terhadap berbagai
kelemahan yang ditemukan. Laporan disajikan dalam bentuk
komprehensif (menyajikan temuan-temuan penting hasil audit untuk
mendukung kesimpulan audit dan rekomendasi). Rekomendasi harus
disajikan dalam bahasa yang operasional dan mudah dimengerti serta
menarik untuk ditindaklanjuti.
5. Tindak Lanjut
Sebagai tahap akhir dari audit manajemen, tindak lanjut
bertujuan untuk mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk
19
melaksanakan tindak lanjut (perbaikan) sesuai dengan rekomendasi
yang diberikan. Auditor tidak memiliki wewenang untuk
mengharuskan manajemen melaksanakan tindak lanjut sesuai dengan
rekomendasi yang diberikan. Oleh karena itu, rekomendasi yang
disajikan dalam laporan audit seharusnya sudah merupakan hasil
diskusi dengan berbagai pihak yang berkepentingan dengan tindakan
perbaikan tersebut. Suatu rekomendasi yang tidak disepakati oleh
objek audit akan sangat berpengaruh pada pelaksanaan tindak
lanjutnya. Hasil audit menjadi kurang bermakna apabila rekomendasi
yang diberikan tidak ditindaklanjuti oleh pihak yang diaudit.
2.3.4 Standar dalam Audit Manajemen
Standar yang digunakan dalam pelaksanaan audit manajemen
dapat berasal dari dalam perusahaan itu sendiri dan lingkungan industri
perusahaan itu berada. Standar perusahaan dapat berupa tujuan,
kebijakan, sasaran, prosedur dan lainnya. Sedangkan standar industri
dapat berupa sertifikasi ISO, praktek usaha yang jujur, dan penerapan
Good Corporate Governance.
Alejandro R. Gorospe dalam Amin Widjaja Tunggal (2000:5)
menyatakan bahwa standar-standar yang digunakan untuk evaluasi dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
1. Undang-undang dan peraturan pemerintah.
2. Standar perusahaan meliputi rencana program yang disetujui,
kebijakan dan prosedur yang ditetapkan, struktur yang sudah
20
disetujui, anggaran perusahaan, tujuan perusahaan yang ditetapkan
dan prestasi masa lalu.
3. Standar dan praktek industri.
4. Prinsip dan organisasi manajemen.
5. Perusahaan-perusahaan yang maju yang telah memiliki praktek
manajemen yang sehat.
6. Pemikiran dan falsafah manajemen.
Adanya penetapan standar dalam pengevaluasian pekerjaan, maka
perusahaan mempunyai tolak ukur atau pedoman untuk menilai dan
membandingkan hasil operasi fungsi dengan standar yang ditetapkan dan
jika terjadi penyimpangan maka dicarilah penyebab serta solusinya.
2.4 Fungsi Pemasaran
2.4.1 Pengertian Pemasaran
Menurut Winer (2007:5) dalam Ramdhani (2014) pemasaran
adalah sebuah kegiatan yang mencoba untuk mempengaruhi sebuah
pilihan yang akan dibuat oleh seseorang, organisasi maupun institusi.
Pemasaran berpengaruh terhadap pilihan mereka terhadap sesuatu yang
akan dilakukan, seperti misalnya baju merk apa yang akan dipakai atau
mengenai keputusan tujuan wisata. Sedangkan menurut Kotler dan Keller
(2008:6) pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu
dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan
produk yang bernilai dengan pihak lain.
21
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh
pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kontinuitas
perusahaan, untuk berkembang dan untuk mendapatkan laba. Pemasaran
yang berhasil dapat menjadi pendorong kuat bagi tercapainya tujuan
perusahaan. Sedangkan berhasil tidaknya pencapaian tujuan perusahaan
tergantung pada keahlian mereka dalam mengelola bidang pemasaran,
produksi, keuangan, maupun bidang lainnya agar perusahaan dapat
berjalan lancar.
2.4.2 Tujuan Pemasaran
Menurut Bhayangkara (2014:155) ada beberapa tujuan pemasaran
diantaranya:
1. Kelangsungan hidup produk
Tujuan pemasaran ini mengutamakan kemampuan perusahaan
bertahan dalam persaingan. Biasanya perusahaan ini memiliki
masalah bagaimana memanfaatkan kelebihan kapasitas (idle
capacity) yang dihadapinya. Untuk mempertahankan diri,
perusahaan ini menetapkan harga yang rendah untuk mendongkrak
volume penjualan, sehingga dapat mengoptimalkan pemanfaatan
kapasitas yang dimiliki.
2. Maksimisasi laba saat ini
Tujuan pemasaran ini menekankan pada pencapaian laba yang
tinggi. Biasanya perusahaan menganalisis permintaan dan biaya apa
22
yang menimbulkan perbedaan harga, kemudian perusahaan memilih
harga yang memaksimalkan labanya.
3. Kepemimpinan pangsa pasar
Tujuan ini mengutamakan keunggulan di pasar, baik melalui
kualitas, produk, pelayanan dan penekanan pada maksimisasi
kepuasan pelanggan. Oleh karena semua upaya ini membutuhkan
biaya, maka biasanya pada tujuan pemasaran ini, perusahaan
menetapkan harga produk yang relatif tinggi (sesuai dengan kualitas
yang diberikan).
4. Tujuan lain
Harga bisa juga ditetapkan perusahaan untuk mencapai tujuan
pemasaran lainnya, seperti: penetapan harga yang rendah untuk
mencegah masuknya pesaing ke dalam pasar, menetapkan harga
relatif sama dengan saingan untuk menstabilkan pasar, harga
ditetapkan untuk menjaga loyalitas reseller dan mencegah
intervensi pemerintah, atau harga sewaktu-waktu diturunkan untuk
menarik lebih banyak konsumen mencari produk tersebut di ritel-
ritel yang tersedia. Di samping itu, penerapan harga produk harga
produk lain di dalam lini perusahaan.
2.4.3 Proses Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran serangkaian proses yang dilakukan oleh
perusahaan untuk menciptakan suatu nilai bagi para pelanggan dan
23
membangun hubungan yang kuat dengan mereka agar tercipta suatu nilai
dari para pelanggan tersebut. (Kotler dan Amstrong, 2012:29).
Menurut Bhayangkara (2014:119) menyatakan bahwa proses
manajemen pemasaran merupakan proses menganalisis peluang pasar,
memilih pasar sasaran, mengembangkan bauran pemasaran dan
mengelola usaha-usaha pemasaran. Proses ini mengkoordinasikan seluruh
aktivitas pemasaran dalam suatu strategi pemasaran yang ditetapkan
perusahaan dan sumber daya yang terlibat di dalamnya untuk mencapai
tujuan perusahaan.
1. Menentukan Konsumen Sasaran
Ketika menganalisis pasar, perusahaan berusaha memotret
keberadaan pasar yang akan dimasuki. Perusahaan melakukan
identifikasi terhadap kebutuhan-kebutuhan (permintaan) yang ada dan
kemampuan dari berbagai pemain untuk memenuhinya. Dari
identifikasi ini akan dapat diketahui kesenjangan yang terjadi antara
kebutuhan lengkap dengan karakteristik dan perilakunya serta
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kesenjangan ini
melahirkan beberapa peluang bagi perusahaan.
Langkah berikutnya adalah menentukan pasar sasaran.
Perusahaan menyadari bahwa tidak mampu untuk memenuhi
(memuaskan) kebutuhan seluruh konsumen yang ada di pasar. Ada
terlalu banyak perbedaan konsumen dengan beraneka ragam
kebutuhan dan perilakunya. Beberapa perusahaan berada dalam posisi
24
yang lebih baik untuk melayani segmen pasar tertentu. Berkaitan
dengan hal tersebut, perusahaan harus memilih segmen terbaik yang
akan dilayani dan merancang strategi yang tepat untuk memperoleh
laba yang tinggi dalam melayani segmen tersebut. Proses ini meliputi
3 (tiga) tahapan penting yaitu:
- Segmentasi pasar merupakan proses pengelompokkan pelanggan
ke dalam kelompok-kelompok tertentu dengan kebutuhan,
karakteristik, atau perilaku yang sama.
- Penetapan pasar sasaran merupakan proses untuk mengevaluasi
setiap segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen yang
akan dimasuki.
- Penentuan posisi pasar yaitu proses mengatur suatu produk
untuk menempati tempat yang jelas, berbeda dan diinginkan
relatif terhadap produk-produk saingannya di dalam pikitan
konsumen sasaran.
2. Mengembangkan Bauran Pemasaran
Setelah menetapkan posisi pemasarannya, selanjutnya
perusahaan harus mengambil keputusan bauran pemasaran yang tepat.
Bauran pemasaran adalah seperangkat variabel pemasaran yang dapat
dikendalikan dan dapat dipadukan untuk menghasilkan tanggapan
yang diinginkan di dalam pasar sasaran. Keputusan bauran pemasaran
meliputi keputusan terhadap 4 (empat) variabel penting dalam
pemasaran, yang dikenal sebagai 4P yaitu:
25
- Product (Produk) mencerminkan kombinasi barang dan/atau jasa
yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran.
- Price (Harga) mencerminkan pengorbanan yang harus dilakukan
konsumen untuk mendapatkan dan menggunakan suatu produk.
Keputusan harga merupakan keputusan strategis karena
berhubungan erat dengan posisi produk di pasar dan menjadi
penopang keunggulan bersaing perusahaan.
- Place (Tempat/saluran distribusi) berkaitan dengan usaha
perusahaan menjadikan produk selalu siap sedia untuk konsumen
sasaran dalam jumlah dan waktu yang tepat. Keputusan tentang
saluran distribusi beraitan dengan efektivitas dan efisiensi
penggunaan saluran distribusi.
- Promotion (Promosi) mencerminkan berbagai aktivitas untuk
mengkomunikasikan dan mensosialisasikan keunggulan-
keunggulan produk kepada konsumennya. Penentuan metode
promosi, materi periklanan dan pemilihan media merupakan hal
yang sangat penting mempengaruhi keberhasilan dari promosi
tersebut mencapai tujuannya.
Pada perkembangannya, menurut Kotler dan Amstrong (2012:
62), teori bauran pemasaran juga disesuaikan dengan kondisi industri
dimana industri jasa mengenal 3P tambahan sehingga menjadi 7P,
yaitu:
26
- Process (Proses) adalah dimana pelayanan menjadi perhatian,
penciptaan dan pemberian elemen produk memerlukan desain dan
pelaksanaan proses yang efektif.
- Physical Environment (Lingkungan Fisik) adalah desain dari
penampilan pelayanan, dari bangunan, landscaping, kendaraan,
perabot interior, peralatan, seragam staf, signs, printed materials,
dan lainnya yang terlihat memberikan bukti nyata atas kualitas
pelayanan perusahaan, fasilitas pelayanan, dan membimbing
konsumen melalui proses pelayanan.
- People (Orang) adalah individu yang berinteraksi langsung
dengan konsumen, yang membutuhkan keterampilan interpersonal
yang baik dan sikap positif.
3. Mengelola Upaya Pemasaran
Pengelolaan upaya-upaya pemasaran melibatkan 4 (empat)
fungsi utama manajemen pemasaran, yaitu (i) analisis pemasaran, (ii)
perencanaan pemasaran, (iii) implementasi pemasaran, dan (iv)
pengendalian pemasaran. perusahaan harus melakukan analisis
terhadap lingkungan pemasarannya untuk menentukan berbagai
ancaman yang mungkin dihadapi dan beberapa peluang yang
mungkin untuk dikelola. Di samping itu, perusahaan juga harus
melakukan analisis terhadap kekuatan dan kelemahannya. Hasil
analisis pemasaran memberikan gambaran berbagai peluang, ancaman
dan kekuatan perusahaan termasuk berbagai kelemahan yang bisa
27
menjadi hambatan untuk menghadapi pesaing. Berdasarkan informasi
ini, perusahaan kemudian menyusun suatu rencana pemasaran.
Rencana pemasaran menentukan terlebih dahulu berbagai
program/aktivitas pemasaran yang akan membantu perusahaan di
masa yang akan datang, termasuk memutuskan strategi pemasaran
yang akan membantu perusahaan untuk mencapai tujuannya.
Implementasi pemasaran menjadikan suatu rencana ke dalam
berbagai program/aktivitas, yang secara efektif menerapkan rencana
pemasaran yang telah ditetapkan perusahaan. Berbagai bagian dan
fungsi yang ada di dalam perusahaan harus bekerja sama dengan baik
dalam implementasi rencana ini. Dengan demikian akan tercapai
keselarasan tujuan dari berbagai bagian dan fungsi yang ada di dalam
perusahaan sesuai dengan rencana.
Bagian terakhir dari rangkaian upaya pemasaran adalah
pengendalian pemasaran, yang merupakan proses pengukuran dan
evaluasi hasil-hasil strategi dan rencana pemasaran serta pengambilan
tindakan-tindakan korektif untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan
akan tercapai. Pengendalian pemasaran meliputi empat tahapan
penting, yaitu: penetapan tujuan pemasaran spesifik, mengukur
kinerja di pasar dan mengevaluasi penyebab terjadinya perbedaan
antara kinerja yang diharapkan (tujuan) dengan kinerja actual yang
dicapai perusahaan dan akhirnya manajemen menentukan tindakan
28
perbaikan yang harus dilakukan untuk menutup kesenjangan antara
tujuan dengan kinerja aktual.
Pengendalian pemasaran mencakup dua pengendalian penting
yang meliputi pengendalian operasi dan pengendalian strategis.
Pengendalian operasi menekankan pada audit operasional yang
sedang berjalan untuk membandingkan antara kinerja yang telah
dicapai dengan rencana tahunan dan menentukan tindakan perbaikan
yang harus dilakukan jika terjadi penyimpangan antara kinerja yang
telah dicapai dengan rencana yang telah ditetapkan. Sedangkan
pengendalian strategis menekankan pada evaluasi apakah strategi
yang ditetapkan perusahaan masih sesuai dengan peluang-peluang
yang tersedia dan kondisi persaingan yang sedang terjadi.
2.5 Audit Manajemen atas Fungsi Pemasaran
Bhayangkara (2014:115) mendefinisikan audit pemasaran sebagai
pengujian yang komprehensif, sistematis, independen dan dilakukan secara
periodik terhadap lingkungan pemasaran, tujuan, strategi dan aktivitas
perusahaan atau unit bisnis, untuk menetukan peluang dan area permasalahan
yang terjadi serta merekomendasikan tindakan untuk meningkatkan kinerja
pemasaran perusahaan. Selain itu, Tunggal (2012:159) menyatakan bahwa
audit pemasaran merupakan suatu penelaahan dan penilaia atas semua operasi
pemasaran secara sistematis, kritis dan tidak memihak dari tujuan dan
kebijakan dasar operasi serta asumsi yang mendasari mereka, dan juga
prosedur, personel serta asumsi yang berlaku untuk menerapkan kebijakan
29
dan mencapai tujuan. Fungsi utamanya adalah menguji dan menilai tujuan
dan kebijakan pemasaran yang mengarahkan perusahaan.
Tujuan utama dari audit pemasaran adalah untuk mengidentifkasi
ancaman-ancaman yang dihadapi perusahaan dan merencanakan perbaikan
yang diperlukan untuk mengeliminasi ancaman yang dihadapi perusahaan
dan merencanakan perbaikan yang diperlua untuk mengeliminasi ancaman
tersebut. Sedangkan manfaat yang diperoleh dari audit ini adalah hasilnya
dapat memberikan gambaran yang objektif tentang kinerja pemasaran
perusahaan dan berbagai kekurangan yang terjadi dalam pengelolaan upaya
pemasaran yang masih memerlukan perbaikan.
Menurut Bhayangkara (2014:117), audit pemasaran dapat mencakup
6 (enam) wilayah utama dalam pemasaran sebagai berikut:
1. Audit Lingkungan Pemasaran
Audit terhadap lingkungan pemasaran mencakup penilaian
terhadap pelanggan, pesaing dan berbagai faktor lain yang memiliki
pengaruh terhadap perusahaan. Audit ini meliputi aspek lingkungan
makro seperti ekonomi, teknologi, sosial dan politik.
2. Audit Strategi Pemasaran
Audit ini bertujuan untuk menentukan bahwa perusahaan telah
menetapkan strategi yang selaras dengan tujuannya, sesuai dengan
lingkungan yang dihadapi. Sering terjadi bahwa tujuan dan strategi tidak
secara jelas dinyatakan dan kemudian auditor harus menentukan
pernyataan tujuan untuk kepentingan pengevaluasiannya.
30
3. Audit Organisasi Pemasaran
Audit ini menilai kemampuan organisasi pemasaran dalam
mencapai tujuan perusahaan. Audit ini menentukan kemampuan tim
pemasaran untuk secara efektif berinteraksi dengan bagian-bagian lain
seperti litbang, keuangan, pembelian dan sebagainya.
4. Audit Sistem Pemasaran
Audit ini menganalisis prosedur yang digunakan perusahaan untuk
memperoleh informasi perencanaan dan pengendalian operasi pemasaran.
Hal ini berhubungan dengan penilaian apakah perusahaan telah memiliki
motode yang memadai atau tidak, untuk digunakan mengerjakan tugas-
tugas rutin di bidang pemasaran.
5. Audit Produktivitas Pemasaran
Audit ini menganalisis produktivitas dan profitabilitas produk,
kelompok pelanggan, atau unit analisis yang lain di dalam pemasaran.
Analisis biaya pemasaran adalah salah satu metode untuk menganalisis
profitabilitas dan produktivitas pemasaran.
6. Audit Fungsi Pemasaran
Audit ini merupakan audit vertikal atau analisis secara mendalam
terhadap setiap elemen bauran pemasaran seperti produk, harga,
distribusi, tenaga penjual, periklanan, promosi, dan lain-lain.
2.6 Peran Audit Manajemen Atas Fungsi Pemasaran
Audit manajemen adalah audit terhadap manajemen suatu organisasi
secara keseluruhan untuk menilai apakah unsur-unsur manajemen telah
31
direncanakan, dijalankan, dan dikendalikan dengan prinsip-prinsip
manajemen yang baik dan benar sehingga organisasi melalui fungsi-
fungsinya dapat mencapai tujuan yang ditetapkan.
Persaingan yang ketat menuntut perusahaan untuk mengembangkan
segala upaya agar menjadi unggul dalam persaingan. Akan tetapi di sisi lain
perusahaan memiliki keterbatasan sumber daya sehingga agar dapat tetap
bertahan dalam persaingan perusahaan harus berupaya untuk mencapai
keunggulan melalui efektivitas dan efisiensi karena efektivitas dan efisiensi
membuat adanya kemampuan untuk menggunakan sumber daya yang minim
tersebut untuk hasil yang maksimal.
Siagian (2001: 13) mengatakan bahwa kalangan manajemen
menunjukkan sambutan terhadap perkembangan audit manajemen karena jika
digunakan dengan tepat maka audit manajemen bisa member manfaat yang
besar yaitu:
1. Memungkinkan manajemen mengidentifikasikan kegiatan operasional
dalam perusahaan yang tak memberikan kontribusi dalam perolehan
keuntungan.
2. Membantu manajemen dalam peningkatan produktivitas kerja dari
berbagai komponen organisasi.
3. Memungkinkan manajemen mengidentifikasikan hambatan dan kendala
yang dihadapi dalam mengkoordinasikan berbagai kegiatan dan
mengambil langkah strategik untuk mengatasi dan menghilangkannya.
32
4. Memantapkan penerapan pendekatan kesisteman dalam menjalankan roda
organisasi.
5. Memungkinkan manajemen pada berbagai tingkat menentukan strategi
yang tepat.
6. Membantu manajemen merumuskan pedoman teknis operasional bagi para
pelaksana berbagai kegiatan dalam perusahaan yang akan membantu para
tenaga kerja operasional melakukan kegiatan masing-masing dengan
tingkat efisiensi dan efektifitas yang lebih tinggi.
7. Mengidentifikasikan dengan tepat berbagai masalah dan tantangan yang
dihadapi dalam manajemen sumber daya manusia.
8. Membantu manajemen menilai perilaku bawahan dalam menyediakan
informasi bagi pimpinan sesuai dengan kebutuhan pimpinan pada berbagai
hierarki perusahaan.
Audit manajemen dilakukan oleh auditor internal. Menurut Hiro
Tugiman (2006: 16) yang dikutip dari Standar Profesional Audit Internal,
kriteria audit internal yang memadai meliputi:
1. Independensi
Auditor yang independen adalah auditor yang tidak terpengaruh
oleh berbagai kekuatan yang berasal dari luar diri auditor dalam
mempertimbangkan fakta yang dijumpainya dalam pelaksanaan audit.
Dengan adanya independensi, pelaksanaan audit internal dapat
dilaksanankan secara efektif dan hasil audit akan objektif.
33
Hiro Tugiman (2006: 20) mengemukakan bahwa para auditor
internal dianggap mandiri apabila dapat melaksanakan pekerjaannya
secara bebas dan objektif. Kemandirian para auditor internal dapat
memberikan penilaian yang tidak memihak dan tanpa prasangka, hal
mana yang sangat diperlukan atau penting bagi pemeriksaan sebagaimana
mestinya.
2. Kemampuan Profesional
Menurut Hiro Tugiman (2006:27) kemampuan profesional
merupakan tanggung jawab bagian audit internal dan setiap auditor
internal. Pimpinan audit internal dalam setiap pemeriksaan haruslah
menugaskan orang-orang secara bersama atau keseluruhan memiliki
pengetahuan, kemampuan, dan berbagai disiplin ilmu yang diperlukan
untuk melaksanakan pemeriksaan secara tepat dan pantas.
Hiro Tugiman (2006: 27) juga mengatakan bahwa auditor internal
harus:
a) Mengetahui standar profesional dalam melakukan pemeriksaan.
b) Memiliki pengetahuan, kecakapan, dan berbagai disiplin ilmu yang
penting dalam pelaksanaan pemeriksaan.
c) Memiliki kemampuan untuk menghadapi orang lain dan
berkomunikasi secara efektif.
d) Meningkatkan kemampuan teknisnya melalui pendidikan yang
berkelanjutan.
34
e) Melaksanakan ketelitian profesional yang sepantasnya dalam
melakukan pemeriksaan.
3. Ruang Lingkup Pekerjaan Audit Internal
Menurut Hiro Tugiman, (2006:41) ruang lingkup pekerjaan audit
internal meliputi pengujian dan evaluasi terhadap kecukupan dan
keefektifan sistem pengendalian internal yang dimiliki oleh perusahaan
dan kualitas pelaksanaan tanggung jawab. Lingkup pekerjaan pemeriksa
internal harus meliputi pengujian dan evaluasi terhadap kecukupan serta
efektivitas sistem pengendalian internal yang dimiliki organisasi dan
kualitas pelaksanaan tanggung jawab yang diberikan.
1) Keandalan Informasi
Pemeriksa internal haruslah memeriksa keandalan (reliabilitas dan
integritas) informasi keuangan dan pelaksanaan pekerjaan dan cara-
cara yang dipergunakan untuk mengidentifikasi, mengukur,
mengklasifikasi, dan melaporkan suatu informasi tersebut.
2) Kesesuaian dengan kebijaksanaan, rencana, prosedur, dan peraturan
perundang-undangan
Pemeriksa internal haruslah memeriksa sistem yang telah ditetapkan
untuk meyakinkan apakah sistem tersebut telah sesuai dengan
kebijaksanaan, rencana, prosedur, hukum, dan peraturan yang memiliki
akibat penting terhadap pekerjaan-pekerjaan atau operasi-operasi,
laporan-laporan serta harus menentukan apakah organisasi telah
memenuhi hal-hal tersebut.
35
3) Perlindungan terhadap harta
Pemeriksa internal haruslah memeriksa alat atau cara yang
dipergunakan untuk melindungi harta atau aktiva, dan bila dipandang
perlu, memverifikasi keberadaan berbagai harta organisasi.
4) Penggunaan sumber daya secara ekonomis dan efisien
Pemeriksa internal harus menilai keekonomisan dan efisiensi
penggunaan sumber yang ada.
5) Pencapaian tujuan
Pemeriksa internal haruslah menilai pekerjaan, operasi, atau program
untuk menentukan apakah hasil-hasil yang dicapai sesuai dengan
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, dan apakah suatu pekerjaan,
operasi, atau program telah dijalankan secara tepat dan sesuai dengan
rencana.
4. Pelaksanaan Audit Internal
Hiro Tugiman (2006:53) menyatakan bahwa kegiatan pemeriksaan
harus meliputi perencanaan pemeriksaan, pengujian dan pengevaluasian
informasi, pemberitahuan hasil dan menindaklanjuti (follow up).
Fungsi pemasaran sebagai bagian dari fungsi yang ada di perusahaan
harus juga menunjang terciptanya efektivitas dan efisiensi perusahaan
melalui penciptaan efektivitas dan efisiensi fungsi pemasaran. Untuk
mengevaluasi sejauh mana efektivitas dan efisiensi fungsi pernasaran telah
dicapai, diperlukan alat bantu sebagai indikator. Audit manajemen fungsi
pemasaran dalam hal ini dapat dipilih sebagai alat bantu tersebut.
36
Audit manajemen fungsi pemasaran dengan tinjauan penelitian
berbagai sasaran yang ada dalam fungsi pemasaran diharapkan berguna untuk
memberikan informasi tentang letak ketidakefektifan fungsi pemasaran
sehingga dapat dilakukan perbaikan. Audit manajemen fungsi pemasaran
yang dilakukan secara berkala dan teratur akan membuat pemasaran semakin
mendekati efektivitas dan efisiensi yang sempurna.
2.7 Kerangka Pikir
Pelaksanaan audit manajemen sangat membantu pihak perusahaan
dalam meningkatkan kinerja seluruh bagian atau fungsi yang ada di dalam
perusahaan tersebut. Berbagai kekurangan yang terdapat dalam perusahaan
dapat diidentifikasi dengan dilakukannya audit manajemen yang kemudian
menghasilkan rekomendasi yang akan berguna bagi pihak manajemen dalam
memperbaiki kekurangan-kekurangan tersebut. Pada PT. Hasjrat Abadi
Cabang Kendari, audit manajemen dilakukan terhadap seluruh fungsi yang
ada di perusahaan, termasuk fungsi pemasaran. Fungsi pemasaran adalah
salah satu fungsi yang sangat berperan penting dalam pencapaian tujuan
perusahaan karena menyangkut aktivitas utama perusahaan yaitu
perdagangan motor.
Pada tahun 2014-2015 PT. Hasjrat Abadi tidak mencapai target
penjualan yang telah ditetapkan. Pada tahun 2014 target yang ditetapkan
adalah sebanyak 8.765 unit, namun realisasinya adalah 7.906 unit. Begitu
juga pada tahun 2015, penjualan yang terealisasi adalah sebanyak 7.611 unit
sedangkan target yang ditetapkan adalah sebanyak 8.400 unit. Hal ini
37
disebabkan oleh berbagai faktor di antaranya kurangnya tenaga pemasar/sales
pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari. Faktor lain penyebab tidak
tercapainya target penjualan PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari adalah
ketersediaan produk yang kurang memadai.
Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka pikir penelitian dapat
digambarkan pada skema 2.1.
38
Skema 2.1
Kerangka Pikir Penelitian
STUDI TEORITIS
- Peran Audit Manajemen
Independensi
Keahlian Profesional
Ruang Lingkup Pekerjaan
Audit
Pelaksanaan Audit
(Hiro Tugiman,2006)
- Fungsi Pemasaran
Lingkungan Pemasaran
Strategi Pemasaran
Organisasi Pemasaran
Sistem Informasi
Pemasaran
Fungsi Pemasaran
(Bhayangkara, 2014)
- Peranan Audit Manajemen
Atas Fungsi Pemasaran
FAKTA EMPIRIS
1. Penelitian Terdahulu
- Asrul (2012)
Peran Audit Internal Dalam
Pelaksanaan Pengendalian Intern
pada PT. Bank Muamalat
Indonesia, Tbk Cabang Kendari.
- Gita (2012)
Peranan Audit Operasional Dalam
Menunjang Sistem Pengendalian
Intern Penjualan Pada PT.
Indomobil Trada Nasional.
2. Fenomena yang terjadi pada PT. Hasjrat
Abadi Kendari.
PT. Hasjrat Abadi Cabang
Kendari pada tahun 2014-2015
tidak mencapai target penjualan
yang telah ditetapkan. Hal ini
disebabkan oleh berbagai faktor di
antaranya, kurangnya tenaga
pemasar dan ketersediaan produk
yang kurang memadai.
RUMUSAN MASALAH
Apakah peranan audit manajemen fungsi
pemasaran pada PT. Hasjrat Abadi Cabang
Kendari telah efektif?
ANALISIS DESKRIPTIF
HASIL DAN
PEMBAHASAN
39
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah peran audit manajemen atas fungsi pemasaran
pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari yang beralamat di Jl. Ahmad Yani No.
62 Kendari, Sulawesi Tenggara. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian
explanatory (penelitian yang bersifat menjelaskan).
3.2 Jenis dan Sumber Data
3.2.1 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Data kualitatif adalah data yang disajikan bukan dalam bentuk angka-
angka.
b. Data kuantitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk angka-angka.
3.2.2 Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
objek yang diteliti. Menurut Sugiyono (2014:137) data primer adalah
sumber data yang yang langsung memberikan data kepada pengumpul
40
data. Data dalam penelitian ini adalah data yang diambil langsung dari
pihak yang berhubungan dengan objek penelitian pada PT. Hasjrat
Abadi Cabang Kendari.
2. Data Sekunder
Data sekunder, yaitu data yang diperoleh peneliti secara tidak
langsung dari objek penelitian. Menurut Sugiyono (2014:137) data
sekunder adalah sumber data yang tidak memberikan data kepada
pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen. Data dalam
penelitian ini adalah data-data yang diperoleh dari berbagai literatur
atau artikel yang berhubungan dengan objek penelitian.
3.3 Populasi Dan Sampel
Menurut Sugiyono (2014:115), populasi adalah wilayah generalisasi
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu.
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang bekerja pada PT.
Hasjrat Abadi Cabang Kendari yang berjumlah 72 orang.
Sedangkan sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono 2014:116). Sampel pada penelitian ini
ditentukan dengan cara purposive sampling, yaitu bentuk penarikan sampel
dengan menggunakan kriteria-kriteria tertentu. Adapun kriteria yang digunakan
adalah:
41
1. Sampel merupakan karyawan yang bekerja pada PT. Hasjrat Abadi Cabang
Kendari.
2. Sampel yang dipilih adalah karyawan yang bertanggung jawab pada setiap
bagian pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari.
3. Karyawan yang mengerti dengan objek yang diteliti berhubungan dengan
audit manajemen dan fungsi pemasaran.
Adapun karyawan yang akan dijadikan sampel adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Sampel Penelitian
No Bagian Jumlah (orang)
1 Kepala Cabang 1
2. Kabag. Adm.Keu 1
3 Sales Internal Control 1
4 Promosi 1
5 Kasie. Yamaha 1
6 Kasie. Adm. Sales 1
7 Kasie. Keuangan 1
8 Kasie. Pembukuan 1
9 Kasie. Umum 1
10 Counter Sales 3
11 Sales 2
Total 14
Sumber: PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari 2016
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Wawancara, yaitu proses tanya jawab secara langsung kepada narasumber
untuk mendapatkan data-data atau informasi tentang objek yang diteliti.
42
2. Kuesioner, yaitu cara pengumpulan data dengan memberikan atau menyebar
daftar pertanyaan kepada responden.
3. Observasi, yaitu metode yang mengamati secara langsung objek yang diteliti
sehingga diperoleh gambaran dengan jelas dan sebenarnya mengenai
perusahaan serta masalah yang dihadapi oleh perusahaan.
4. Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan mencatat data
atau dokumen-dokumen yang ada di perusahaan yang berhubungan dengan
penelitian.
3.4 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang dilakukan adalah metode analisis deskriptif,
yaitu dengan cara melakukan analisis mengenai informasi-informasi dan data
yang berhasil diperoleh baik yang dilakukan dengan wawancara maupun
observasi. Selain itu penulis juga melakukan perhitungan nilai persentase hasil
jawaban para responden menggunakan perhitungan:
X 100 %
Persentase skor yang diperolah selanjutnya dibandingkan dengan kriteria
interpretasi skor kuesioner sesuai dengan yang dikemukakan oleh S. Nasution
(2003: 61) sebagai berikut:
< 59% = (tidak memadai) dikatakan peranan audit manajemen atas fungsi
pemasaran tidak efektif.
43
60% - 69% = (kurang memadai) dikatakan peranan audit manajemen atas fungsi
pemasaran kurang efektif.
70% - 79% = (cukup memadai) dikatakan peranan audit manajemen atas fungsi
pemasaran cukup efektif.
80% - 89% = (memadai) dikatakan peranan audit manajemen atas fungsi pemasaran
efektif.
90% - 100% = (sangat memadai) dikatakan peranan audit manajemen atas fungsi
pemasaran sangat efektif.
3.5 Definisi Operasional
1. Audit Manajemen adalah sistem pemeriksaan internal terhadap suatu bagian
yang terdapat pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari.
2. Fungsi Pemasaran adalah suatu bagian dalam PT. Hasjrat Abadi Cabang
Kendari yang melakukan kegiatan pemasaran dimulai dari perencanaan,
pengorganisasian, dan pengendalian.
3. Peranan Audit Manajemen atas Fungsi Pemasaran adalah kewajiban yang
harus dipenuhi dari pelaksanaan audit manajemen pada PT. Hasjrat Abadi
Cabang Kendari khususnya atas fungsi pemasaran pada.
4. Lingkungan Pemasaran adalah para pelaku dan kekuatan-kekuatan di luar
pemasaran yang mempengaruhi kemampuan PT. Hasjrat Abadi Cabang
Kendari untuk mempertahankan hubungan yang berhasil dengan pelanggan.
44
5. Strategi Pemasaran adalah suatu cara yang berhubungan dengan pemasaran
yang telah direncanakan oleh pihak PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari yang
akan dilakukan untu mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
6. Organisasi Pemasaran adalah bagian dalam PT. Hasjrat Abadi Cabang
Kendari yang khusus menangani berbagai aktivitas pemasaran dalam rangka
pencapaian tujuan pemasaran perusahaan.
7. Sistem Informasi Pemasaran adalah orang, peralaan dan prosedur untuk
mengumpulkan, memilah, menganalisis, mengevaluasi dan mendistribusikan
informasi yang dibutuhkan pihak pengambil keputusan pemasaran pada PT.
Hasjrat Abadi Cabang Kendari.
8. Kebijakan Promosi adalah kebijakan PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari
menyangkut kegiatan untuk mempromosikan produk yang dipasarkan.
9. Independensi adalah sikap yang harus dimiliki oleh auditor internal yang
melakukan audit manajemen pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari.
10. Keahlian profesional adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh auditor
internal yang melakukan audit manajemen pada PT. Hasjrat Abadi Cabang
Kendari.
11. Ruang Lingkup Pekerjaan Audit Internal adalah cakupan pemeriksaan yang
dilakukan pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari yang harus meliputi
semua aktivitas yang ada di perusahaan.
12. Pelaksanaan Audit Internal adalah proses kegiatan audit manajemen yang
dilakukan oleh auditor internal PT. Hasjrat Abadi.
45
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Perusahaan
PT. Hasjrat Abadi didirikan pada tahun 1956 sebagai importir plastik,
kaca industri dan alat pertanian. Selama dua dekade berikutnya, Hasjrat
Abadi berevolusi untuk memenuhi peluang dan lini baru di pasar dan untuk
membentuk citra bisnis utamanya. Produk-produk yang dipasok selama
tahun-tahun awal tersebut adalah semen, pintu kayu, alat elektronik Samsung
dan Uchida, serta kendaraan roda empat.
Pada tahun 1965, PT. Hasjrat Abadi menjadi distributor ekslusif
sepeda motor Yamaha di Manado, kemudian diperluas sampai ke wilayah
Maluku dan Papua. Saat ini wilayah tersebut telah diperluas lagi menjadi 14
kantor cabang yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia Tengah dan
Timur.
Salah satu cabang PT. Hasjrat Abadi adalah PT. Hasjrat Abadi
Cabang Kendari yang mulai beroperasi pada bulan Mei tahun 2001. PT.
Hasjrat Abadi Cabang Kendari beralamat di Jl. Ahmad Yani, No. 62,
Kelurahan Mataiwoi, Kecamatan Wua-wua, Kendari, Sulawesi Tenggara.
Kegiatan usaha PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari adalah penjualan
berbagai produk otomotif di antaranya sepeda motor Yamaha, sparepart
46
Yamaha, olie, ban mobil extra millege, aksesoris mobil dan motor serta
Yamaha Outboard Motors. Selain produk otomotif, perusahaan ini juga
memasarkan mesin pertanian, genset, dan bahan bangunan (cat). Di samping
kegiatan penjualan, PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari juga memberikan
layanan service kendaraan bermotor.
PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari memiliki perwakilan yang berada
di Unaaha (PT. Hasjrat Abadi Perwakilan Unaaha) dan Konawe Selatan (PT.
Hasjrat Abadi Perwakilan Konawe Selatan). Selain itu PT. Hasjrat Abadi
Cabang Kendari juga memiliki beberapa outlet yaitu outlet Mandonga, outlet
Puwatu, outlet Pasar Baru, outlet Sanua, outlet Asera.
Berikut ini adalah daftar produk motor Yamaha yang dipasarkan oleh
PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari:
47
Tabel 4.1
Daftar Produk Motor Yamaha PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari
No. TIPE
1. VEGA RR DB
2. VEGA FORCE DRUM
3. VEGA FORCE DB
4. VEGA FORCE DB CW
5. FORCE ELEGAN
6. FORCE SPORTY
7. JUPITER Z-1 CW/FI FURIOUS
8. JUPITER MX CW
9. MX KING 150
10. MX KING 150 GP
11. MX KING 150 MOVISTAR
12. JUPITER MX 150
13. LEXAM
14. MIO J CW
15. MIO GT
16. MIO M3 CW
17. MIO M3 SP
18. MIO FINO FI SPORTY
19. MIO FINO FI SPORTY SE
20. MIO FINO FI PREMIUM
21. MIO FINO FI PREMIUM SE
22. SOUL GT
23. ALL NEW SOUL GT
24. X-RIDE
25. X-RIDE SE
26. X-RIDE ASE
27. XEON RC
28. XEON RC M.GP
29. GT 125
30. GT 125 GARUDA
31. NEW VIXION (KS)
32. NEW VIXION ADVANCE
33. NEW VIXION ADVANCE GP
34. NEW VIXION ADVANCE
MOVISTAR
35. BYSON
36. BYSON FI
37. SCORPIO Z CW
38. SCORPIO Z CW LE
39. N-MAX NON ABS
40. N-MAX ABS
41. R15
42. R15 GP MOVISTAR
43. R15 GP TECH3
44. MT25
45. R25
46. R25 ABS
47. R25 GP MOVISTAR
48. R25 GP TECH3
48
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
4.1.2.1 Visi Perusahaan
Visi PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari adalah “ Menjadi
perusahaan distributor otomotif terdepan di Indonesia, khususnya di
Indonesia bagian Timur dengan pelayanan terbaik.”
4.1.2.2 Misi Perusahaan
PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari memiliki beberapa misi
untuk mencapai tujuan/visi perusahaan, yaitu sebagai berikut:
- Melakukan aktivitas bisnis secara transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan.
- Meningkatkan hubungan baik dan saling percaya dengan
principal, karyawan, dealer dan supplier.
- Menciptakan kepuasan pelanggan melalui layanan penjualan yang
terbaik.
- Melakukan perluasan dan pengembangan bisnis .
- Menghargai kemampuan individu tanpa mengabaikan kerjasama tim.
- Selalu berkontribusi untuk perkembangan ekonomi dan sosial.
4.1.3 Struktur Organisasi
Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan memerlukan adanya kejelasan mengenai tugas dan
tanggung jawab masing-masing karyawan yang terlibat di dalamnya. Tugas
49
dan tanggung jawab mereka dapat dilihat dari posisi atau jabatan yang
diduduki dalam perusahaan. Struktur organisasi adalah hal yang sangat
berperan mengenai hal tersebut.
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan tiap bagian
serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam
menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan antara
satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi.
Selain itu, struktur organisiasi juga menjelaskan kepada karyawan untuk
menerima perintah dari siapa dan kepada siapa akan mempertanggung
jawabkan hasil pekerjaannya.
PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari sebagai suatu perusahaan
tentunya memiliki struktur organisasi. Bentuk organisasi yang digunakan
oleh PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari adalah garis perintah secara Top-
Down yang terdiri dari 1 (satu) orang pimpinan/kepala cabang kemudian
membawahi bagian-bagian yang diberi wewenang dan tanggung jawab oleh
kepala cabang tersebut.
50
Skema 4.1
Struktur Organisasi PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari
Kepala Cabang
Sales Area Control
Promosi Kasi
Yamaha
Kabag. Penjualan
Kasi.
Barang
Campuran
SP. Parts
Yamaha
YOM
Yanmar
Traktor
Olie
Yamalube
& Penzoil
Pic.
Gudang
SpareParts
Kasi.
Adm.
Sales
Proses
Penjualan
Proses
Kontrak
Bengkel
Billing
Mekanik
Kabag. Adm Keuangan
Kasi
Keuangan
Adm.
Penagihan
Kasir
Sub. Sie
Pajak
Kasi
Pembukuan
Umum
(GL, Rekon
& Memo)
Inv. Control
Kasi
Umum
Hukum/
H.R.D/
R.T
Umum/
Ekspedisi
Sekretariat
Pergudangan
51
Berdasarkan skema 4.1 di atas, maka tugas dan tanggung jawab
masing-masing dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Kepala Cabang
Bertindak sebagai pimpinan cabang yang membawahi kepala
bagian penjualan, kepala bagian administrasi keuangan dan bagian sales
area control, dengan tugas sebagai sebagai berikut:
- Membina dan mengembangkan kehumasan dalam upaya membina dan
mengembangkan bisnis di Kota Kendari.
- Memberdayakan sumber daya manusia pemasaran melalui upaya dan
proses memperbaiki kualitas dan bidang manajerial.
- Secara berkala meminta pertanggung jawaban dari setiap kepala
bagian.
- Menentukan dan memutuskan setiap pembelian dan penjualan.
- Mengetahui dan menandatangani laporan keuangan.
2. Sales Area Control
Bertugas sebagai pengawas terhadap kegiatan pemasaran (riset
pasar dan melakukan promosi). Sales area control membawahi:
1) Promosi
- Menyebarkan informasi produk kepada target pasar.
- Mendapatkan kenaikan penjualan dan profit.
- Mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan.
52
- Menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar.
- Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang
diinginkan.
2) Kepala Seksi Yamaha
Bertugas untuk mengawasi kegiatan pengurusan produk merk
Yamaha.
3. Kepala Bagian Penjualan
Memiliki tugas sebagai berikut:
- Melaksanakan penjualan semua produk.
- Mengatur dan bertanggung jawab terhadap segala bentuk penjualan.
- Membuat laporan penjualan dan membuat nota penjualan untuk
pelanggan.
- Mengawasi setiap sales dari penjualan produk suku cadang Yamaha,
Olie Penzoil, barang campuran dan traktor.
- Membuat daftar penjualan dari setiap barang-barang yang terjual.
- Membuat D/O faktur.
Kepala Bagian Penjualan membawahi:
1) Kepala Seksi Barang Campuran, bertanggung jawab mengawasi yang
berhubungan dengan pengurusan kelengkapan administrasi maupun
fisik barang campuran.
2) Spare Parts Yamaha, berfungsi mengurus semua kelengkapan
administrasi suku cadang atau spare parts.
53
3) Olie Penzoil, berfungsi mengurus semua kegiatan yang berhubungan
dengan kelengkapan administrasi maupun barang fisik olie penzoil.
4) Traktor berfungsi mengurus semua kelengkapan administrasi
maupunu barang fisik traktor.
5) Kepala Seksi Administrasi Sales, bertanggung awab mengawasi
pengurusan kegiatan administrasi penjualan.
6) Proses Penjualan, berfungsi mengatur prosedur semua proses
penjualan.
7) Proses Kontrak, berfungsi mengatur semua prosedur kontrak dengan
mitra kerja.
8) Bengkel, berfungsi mengawasi proses melaksanakan pelayanan jasa
service endaraan dan melakukan administrasi proses pelayanan jasa
service.
9) Mekanik, bertugas melaksanakan proses pelayanan jasa service
kendaraan.
4. Kepala Bagian Administrasi Keuangan
Memiliki tugas sebagai berikut:
- Mengawasi pencatatan transaksi yang terjadi di dalam perusahaan.
- Mengawasi pemasukandari hasil penualan.
- Menerima laporan keuangan perusahaan kemudian memberian ke
Kepala Cabang.
Kepala Bagian Administrasi Keuangan membawahi:
54
1) Kepala Seksi Keuangan, bertanggung jawab atas segala kegiatan yang
berhubungan dengan aktivitas administrasi keuangan.
2) Administrasi Penagihan, bertanggung jawab atas segala kegiatan
yang berhubungan dengan administrasi penagihan.
3) Pajak, bertugas melakukan perhitungan berhubungan dengan pajak-
pajak baik pajak PPh 21 maupun pajak kendaraan bermotor dan
pajak-pajak lainnya yang berhubungan dengan perusahaan.
4) Kepala Seksi Administrasi Pembukuan, bertugas membuat laporan
keuangan perusahaan yang menyangkut summber dan penggunaan
modal kerja perusahaan seperti neraca, laporan laba rugi, perubahan
modal kerja dan menjamin kerahasiaan perusahaan dari pihak luar.
5) Inventaris control, mengawasi persediaan yang ada di dalam
perusahaan.
6) Kepala Seksi Hukum / H.R.D / RT
- Bertanggung jawab atas administrasi akte badan pendirian
perusahaan
- Melakukan pengembangan karyawan
- Melakukan penerimaan karyawan
7) Umum/Ekspedisi, bertanggung jawab atas prosedur penerimaan dan
pengeluaran barang di gudang.
8) Sekretariat
- Bertanggung jawab atas segala izin yang menyangkut perusahaan
55
- Mengambil alih semua pekerjaa yang tidak dikerjakan divisi lain
- Mengatur jadwal direksi, termasuk tamu-tamu dan karyawan yang
haus diterima direksi
9) Bagian Gudang
- Menyelenggarakan administrasi gudang sesuai ketentuan yang
berlaku
- Membuat laporan mutasi harian gudang, mengatur dan menjaga
keselamatan dan keamanan barang yang disimpan di gudang.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Karakteristik Responden
Karakteristik responden yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
meliputi jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan lama bekerja sebagai
karyawan PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari. Data Penelitian ini diperoleh
dari hasil jawaban kuesioner yang dibagikan kepada 14 orang yang
merupakan karyawan pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari.
Deskripsi mengenai pembagian dan pengembalian kuesioner
penelitian ditunjukkan pada tabel berikut ini:
56
Tabel 4.2
Deskripsi Pembagian dan Pengembalian Kuesioner
No. Uraian Jumlah
(rangkap)
Persentase
(%)
1. Kuesioner yang dibagi 14 100
2. Kuesioner yang tidak kembali - -
3. Kuesioner yang kembali 14 100
4. Kuesioner yang dapat dianalisis 14 100
5. Kuesioner yang tidak dapat
dianalisis
- -
Sumber: Data Hasil Pengembalian Kuesioner Tahun 2016
Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa tingkat pengembalian kuesioner
adalah sebesar 100%. Hasil penelitian yang dilakukan pada PT. Hasjrat Abadi
Cabang Kendari dengan menyebar kuesioner yang terdiri dari 2 variabel
sebanyak 37 pertanyaan pada 14 responden. Adapun deskripsi dari penelitian
ini terdiri dari 37 item pertanyaan yang diajukan kepada responden dengan
memberikan persentase dari jawaban yang diberikan responden. Karakteristik
responden dapat dibagi menjadi beberapa karakteristik.
4.2.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, maka responden dibagi menjadi dua
karakter yaitu responden yang berjenis kelamin pria dan wanita.
Responden pria berjumlah 9 orang dan responden wanita berjumlah 5
orang. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat
pada tabel 4.3 berikut:
57
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No.
Jenis Kelamin
Frekuensi
Orang Persentase (%)
1 Pria 9 64,3
2 Wanita 5 35,7
Jumlah 14 100 Sumber: Data Primer Yang Diolah Tahun 2016
Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa responden pria berjumlah 9
orang atau sebesar 64,3%, dan responden wanita berjumlah 5 orang atau
35,7%. Hal tersebut menggambarkan bahwa jumlah responden pria lebih
banyak daripada jumlah responden wanita.
4.2.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir
Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan terakhir
dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu S-1, D-3, dan SMA. Untuk lebih
jelasnya, maka karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan
terakhir dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini:
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir
No.
Tingkat Pendidikan
Terakhir
Frekuensi
Orang Persentase (%)
1. S-1 7 50
2. D-3 2 14,3
3. SMA 5 35,7
Jumlah 14 100 Sumber: Data Primer Yang Diolah Tahun 2016
58
Tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa jumlah responden dengan
tingkat pendidikan terakhir S-1 berjumlah 8 orang, yaitu sebesar 50%,
tingkat pendidikan terakhir D-3 berjumlah 2 orang, yaitu sebesar 14,3%,
dan dengan tingkat pendidikan terakhir SMA berjumlah 5 orang, yaitu
sebesar 35,7%. Hal ini menggambarkan bahwa jumlah responden dengan
tingkat pendidikan terakhir paling banyak dari jenjang S-1 yaitu 7 orang
yaitu sebesar 50%.
4.2.1.4 Karakteristik Reponden Berdasarkan Lama Kerja
Berdasarkan lama bekerja, responden dapat dibagi menjadi 3
bagian, yaitu < 1 tahun, 1-3 tahun, dan > 3 tahun. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel 4.5 di bawah ini:
Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja
No.
Lama Kerja
Frekuensi
Orang Persentase (%)
1. < 1 tahun 3 21,4
2. 1-3 tahun 7 50
3. > 3 tahun 4 28,6
Jumlah 14 100 Sumber: Data Primer Yang Diolah Tahun 2016
Berdasarkan tabel 4.5 di atas, dapat dilihat bahwa ada 3 orang atau
sebesar 21,4% yang lama bekerjanya < 1 tahun (kurang dari 1 tahun), dan
yang lama bekerjanya 1-3 tahun adalah 7 orang atau sebebsar 50%, serta
yang lama bekerjanya > 3 tahun (lebih dari 3 tahun) sebanyak 4 orang atau
59
sebesar 28,6%. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah responden yang paling
banyak adalah yang lama bekerjanya 1-3 tahun.
4.2.2 Peran Audit Manajemen pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari
1. Independensi
Audit manajemen dilakukan oleh auditor internal. Seorang auditor
internal dalam melakukan audit harus bekerja secara objektif. Sikap
independensi sangat perlu dimiliki oleh seorang auditor internal ketika
sedang melakukan audit manajemen. Independensi dapat membuat auditor
internal mengungkapkan pemikirannya tanpa ada pengaruh atau tekanan
dari pihak manajemen perusahaan yang diaudit.
Tingkat persentase independensi auditor internal yang melakukan
audit manajemen pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 4.6
Perhitungan Persentase Independensi
Berdasarkan Hasil Jawaban Kuesioner
Sumber: Data Primer Yang Diolah Tahun 2016
No.
Pertanyaan
Jawaban
"Ya"
Jawaban
"Tidak"
Persentase
(%)
Total
Jawaban
1 12 2 85.7 14
2 14 0 100 14
3 14 0 100 14
Total 40 2 95.2 42
60
Tabel 4.6 di atas menunjukkan persentase independensi auditor
internal yang melakukan audit manajemen pada PT. Hasjrat Abadi Cabang
Kendari. Dari hasil kuesioner yang telah disebar sesuai dengan jumlah
pertanyaan dan banyaknya responden yang telah dikemukakan yaitu
sebanyak 3 pertanyaan dari 14 responden, maka diperoleh jawaban dari
responden bahwa dari total 42 hasil jawaban responden, terdapat 40
jawaban YA dan 2 jawaban TIDAK.
Dari jawaban responden tersebut, tingkat persentase independensi
audit internal pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari mencapai 95,2%.
Dengan demikian tingkat independensi audit internal pada PT. Hasjrat
Abadi Cabang Kendari dikatakan sangat memadai, dengan kata lain bahwa
auditor internal yang melakukan audit manajemen pada PT. Hasjrat Abadi
Cabang Kendari sangat independen dalam melaksanakan tugasnya.
2. Kemampuan Profesional
Auditor internal yang melakukan audit manajemen haruslah orang-
orang yang memiliki pengetahuan dan kecakapan teknis serta kompetensi
lainnya yang diperlukan dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Tingkat
persentase kemampuan profesional auditor internal yang melakukan audit
manajemen pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari dapat dilihat pada
tabel berikut:
61
Tabel 4.7
Perhitungan Persentase Keahlian Profesional
Berdasarkan Hasil Jawaban Kuesioner
Sumber: Data Primer Yang Diolah Tahun 2016
Tabel 4.7 di atas menunjukkan perhitungan persentase kemampuan
profesional audit manajemen dari hasil kuesioner yang telah disebar sesuai
dengan jumlah pertanyaan dan jumlah responden. Sebanyak 4 pertanyaan
untuk 12 responden diperoleh jawaban bahwa dari total 56 hasil jawaban
responden, ada 56 jawaban YA dan 0 jawaban TIDAK. Dengan kata lain
bahwa semua responden menjawab YA untuk semua pertanyaan. Dari
jawaban para responden tersebut, tingkat persentase keahlian profesional
adalah mencapai 100%. Dari persentase tersebut, maka dapat dikatakan
bahwa audit manajemen PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari dikatakan
sangat memadai atau sangat mempunyai kemampuan profesional dalam
melaksanakan tugasnya.
3. Ruang Lingkup Pekerjaan Audit Internal
Audit manajemen yang dilakukan oleh auditor internal harus
dilaksanakan secara menyeluruh pada bagian yang diperiksa agar dapat
No.
Pertanyaan
Jawaban
"Ya"
Jawaban
"Tidak"
Persentase
(%)
Total
Jawaban
1. 14 0 100 14
2. 14 0 100 14
3. 14 0 100 14
4. 14 0 100 14
Total 56 0 100 56
62
memberikan informasi dan rekomendasi yang akurat bagi perusahaan.
Tingkat persentase dari ruang lingkup pekerjaan dari audit internal pada
PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.8
Perhitungan Persentase Ruang Lingkup Pekerjaan Audit Internal
Berdasarkan Hasil Jawaban Kuesioner
No.
Pertanyaan
Jawaban
"Ya"
Jawaban
"Tidak"
Persentase
(%)
Total
Jawaban
1. 13 1 92.9 14
2. 14 0 100 14
3. 12 2 85.7 14
4. 12 2 85.7 14
Total 51 5 91.1 56
Sumber: Data Primer Yang Diolah Tahun 2016
Tabel 4.8 diatas menunjukkan perhitungan persentase ruang lingkup
pekerjaan audit internal pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari.
Kuesioner dengan 4 pertanyaan telah disebar ke 14 responden dan
diperoleh 51 jawaban YA dan 5 jawaban TIDAK dari total jawaban
sebanyak 56 jawaban responden. Dari jawaban tersebut, diperoleh tingkat
persentase ruang lingkup pekerjaan audit internal pada PT. Hasjrat Abadi
Cabang Kendari sebesar 91,1% dan dapat dikatakan sangat memadai.
4. Pelaksanaan Audit Internal
Pelaksanaan audit manajemen yang dilakukan oleh auditor internal
harus dilaksanakan secara jelas sehingga dapat memberikan hasil yang
berguna bagi pihak manajemen dalam mengambil keputusan dan tindak
63
lanjut untuk memperbaiki kinerja perusahaan. Perhitungan tingkat
persentase pelaksanaan audit internal dapat pada PT. Hasjrat Abadi Cabang
Kendari dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.9
Perhitungan Persentase Pelaksanaan Audit Internal
Berdasarkan Hasil Jawaban Kuesioner
No.
Pertanyaan
Jawaban
"Ya"
Jawaban
"Tidak"
Persentase
(%)
Total
Jawaban
1. 8 6 57.1 14
2. 14 0 100 14
3. 14 0 100 14
Total 36 6 85.7 42
Sumber: Data Primer Yang Diolah Tahun 2016
Tabel 4.9 di atas menunjukkan perhitungan persentase pelaksanaan
audit manajemen dari hasil kuesioner yang telah disebar sesuai jumlah
pertanyaan dan jumlah responden. Jumlah pertanyaan adalah sebanyak 3
pertanyaan dan disebar ke 14 reponden, dengan jumlah jawaban YA adalah
sebanyak 36 dan jumlah jawaban TIDAK adalah sebanyak 6 dari total 42
jawaban responden. Dari jawaban responden tersebut, maka diperoleh
tingkat persentase sebesar 85,7% atau dapat dikatakan pelaksanaan audit
internal pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari sangat memadai.
4.2.3 Fungsi Pemasaran PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari
1. Lingkungan Pemasaran
Lingkungan pemasaran merupakan berbagai faktor dan kekuatan di
luar bagian pemasaran yang mempengaruhi kemampuan manajemen
64
pemasaran untuk mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan
pelanggan. Pihak manajemen harus terus mengawasi dan menyesuaikan
diri dengan lingkungan yang selalu berubah melalui informasi, karena
perubahan lingkungan menawarkan peluang dan ancaman yang
mempengaruhi perusahaan. Perhitungan persentase dari efektivitas
lingkungan pemasaran PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari dapat dilihat
pada tabel 4.10 di bawah ini:
Tabel 4.10
Perhitungan Persentase Efektivitas Lingkungan Pemasaran
Berdasarkan Hasil Jawaban Kuesioner
No.
Pertanyaan
Jawaban
"Ya"
Jawaban
"Tidak"
Persentase
(%)
Total
Jawaban
1 14 0 100 14
2 14 0 100 14
3 14 0 100 14
4 10 4 71.4 14
5 13 1 92.9 14
Total 65 5 92.9 70
Sumber: Data Primer Yang Diolah Tahun 2016
Tabel 4.10 di atas menunjukkan perhitungan persentase efektivitas
lingkungan pemasaran dari hasil kuesioner yang telah disebar sesuai
jumlah pertanyaan dan jumlah responden. Jumlah pertanyaan adalah
sebanyak 5 pertanyaan dan disebar ke 14 reponden, dengan jumlah
jawaban YA adalah sebanyak 65 dan jumlah jawaban TIDAK adalah
sebanyak 5 dari total 70 jawaban responden. Dari jawaban responden
tersebut, maka diperoleh tingkat persentase sebesar 92,9% atau dapat
65
dikatakan lingkungan pemasaran pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari
sangat efektif.
2. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah rencana pemasaran yang berskala besar
dan berorientasi ke masa depan untuk berinteraksi dengan lingkungan
persaingan dalam mencapai sasaran-sasaran perusahaan. Perhitungan
tingkat persentase efektifitas strategi pemasaran PT. Hasjrat Abadi Cabang
Kendari dapat dilihat pada tabel 4.11 di bawah ini:
Tabel 4.11
Perhitungan Persentase Efektivitas Strategi Pemasaran
Berdasarkan Hasil Jawaban Kuesioner
No.
Pertanyaan
Jawaban
"Ya"
Jawaban
"Tidak"
Persentase
(%)
Total
Jawaban
1 14 0 100 14
2 14 0 100 14
3 12 2 85.7 14
4 14 0 100 14
Total 54 2 96.4 56
Sumber: Data Primer Yang Diolah Tahun 2016
Tabel 4.11 di atas menunjukkan perhitungan persentase efektivitas
strategi pemasaran dari hasil kuesioner yang telah disebar sesuai jumlah
pertanyaan dan jumlah responden. Jumlah pertanyaan adalah sebanyak 4
pertanyaan dan disebar ke 14 reponden, dengan jumlah jawaban YA adalah
sebanyak 54 dan jumlah jawaban TIDAK adalah sebanyak 2 dari total 56
jawaban responden. Dari jawaban responden tersebut, maka diperoleh
66
tingkat persentase sebesar 96,4% atau dapat dikatakan strategi pemasaran
pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari sangat efektif.
3. Organisasi Pemasaran
Organisasi pemasaran harus mampu memandu berbagai aktivitas
pemasaran dalam rangka memenuhi kepuasan pelanggan dan mencapai
tujuan perusahaan. Perhitungan tingkat persentase organisasi pemasaran
pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari dapat dilihat pada tabel 4.12 di
bawah ini:
Tabel 4.12
Perhitungan Persentase Efektivitas Organisasi Pemasaran
Berdasarkan Hasil Jawaban Kuesioner
No.
Pertanyaan
Jawaban
"Ya"
Jawaban
"Tidak"
Persentase
(%)
Total
Jawaban
1. 14 0 100 14
2. 14 0 100 14
3. 14 0 100 14
4. 10 4 71.4 14
5. 12 2 85.7 14
6. 14 0 100 14
Total 78 6 92.9 84
Sumber: Data Primer Yang Diolah Tahun 2016
Tabel 4.12 di atas menunjukkan perhitungan persentase efektivitas
organisasi pemasaran dari hasil kuesioner yang telah disebar sesuai jumlah
pertanyaan dan jumlah responden. Jumlah pertanyaan adalah sebanyak 6
pertanyaan dan disebar ke 14 reponden, dengan jumlah jawaban YA adalah
sebanyak 78 dan jumlah jawaban TIDAK adalah sebanyak 6 dari total 84
67
jawaban responden. Dari jawaban responden tersebut, maka diperoleh
tingkat persentase sebesar 92,9% atau dapat dikatakan organisasi
pemasaran pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari sangat efektif.
4. Sistem Informasi Pemasaran
Sistem informasi pemasaran dirancang untuk menghubungkan
kebutuhan manajemen terhadap informasi berbagai aktivitas pemasaran
yang telah dilakukan dan memenuhi kebutuhan informasi tersebut dalam
menjalankan fungsi manajerialnya. Perhitungan tingkat persentase sistem
informasi pemasaran pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari dapat dilihat
pada tabel 4.13 di bawah ini:
Tabel 4.13
Perhitungan Persentase Efektivitas Sistem Informasi Pemasaran Pemasaran
Berdasarkan Hasil Jawaban Kuesioner
No.
Pertanyaan
Jawaban
"Ya"
Jawaban
"Tidak"
Persentase
(%)
Total
Jawaban
1. 14 0 100 14
2. 14 0 100 14
3. 14 0 100 14
4. 14 0 100 14
Total 56 0 100 56
Sumber: Data Primer Yang Diolah Tahun 2016
Tabel 4.13 di atas menunjukkan perhitungan persentase efektivitas
sistem informasi pemasaran dari hasil kuesioner yang telah disebar sesuai
jumlah pertanyaan dan jumlah responden. Jumlah pertanyaan adalah
sebanyak 4 pertanyaan dan disebar ke 14 reponden, dengan jumlah
jawaban YA adalah sebanyak 56 dan jumlah jawaban TIDAK adalah
68
sebanyak 0 dari total 56 jawaban responden. Dari jawaban responden
tersebut, maka diperoleh tingkat persentase sebesar 100% atau dapat
dikatakan sistem informasi pemasaran pada PT. Hasjrat Abadi Cabang
Kendari sangat efektif.
5. Fungsi Pemasaran
Fungsi pemasaran melibatkan berbagai kebijakan penting dalam
dalam bauran pemasaran untuk dapat mencapai tujuan pemasaran.
Kebijakan yang ada di PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari hanya mencakup
kebijakan promosi dan periklanan. Perhitungan tingkat persentase fungsi
pemasaran pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari dapat dilihat pada tabel
4.14 di bawah ini:
Tabel 4.14
Perhitungan Persentase Efektivitas Fungsi Pemasaran
Berdasarkan Hasil Jawaban Kuesioner
No.
Pertanyaan
Jawaban
"Ya"
Jawaban
"Tidak"
Persentase
(%)
Total
Jawaban
1. 14 0 100 14
2. 14 0 100 14
3. 11 3 78.6 14
4. 14 0 100 14
5 14 0 100 14
6 14 0 100 14
Total 81 3 96.4 84
Sumber: Data Primer Yang Diolah Tahun 2016
Tabel 4.14 di atas menunjukkan perhitungan persentase efektivitas
fungsi pemasaran dari hasil kuesioner yang telah disebar sesuai jumlah
69
pertanyaan dan jumlah responden. Jumlah pertanyaan adalah sebanyak 6
pertanyaan dan disebar ke 14 reponden, dengan jumlah jawaban YA adalah
sebanyak 81 dan jumlah jawaban TIDAK adalah sebanyak 3 dari total 84
jawaban responden. Dari jawaban responden tersebut, maka diperoleh
tingkat persentase sebesar 96,4% atau dapat dikatakan fungsi pemasaran
pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari sangat efektif.
4.3 Pembahasan
4.3.1 Peran Audit Manajemen PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari
Audit manajemen pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari dilakukan
oleh auditor internal yang berkantor di Kantor Pusat PT. Hasjrat Abadi di
Jakarta. Auditor internal tersebut melakukan audit ke kantor-kantor cabang
dan outlet-outlet PT. Hasjrat Abadi seluruh wilayah Indonesia Timur
termasuk PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari.
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan, peran audit
manajemen pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari dapat dilihat dari
beberapa unsur sebagai berikut:
1. Independensi
Independensi sangat perlu dimiliki oleh seorang auditor baik
auditor internal maupun auditor eksternal. Berdasarkan hasil penelitian
yang peneliti lakukan, auditor internal yang melakukan audit manajemen
pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari telah memiliki independensi yang
70
sangat baik. Hal ini dikarenakan kedudukan tim audit di perusahaan
adalah berdiri sendiri dan tidak termasuk dalam organisasi manajemen
perusahaan atau dapat dikatakan tidak terikat pada bagian tertentu di
struktur organisasi perusahaan. Dengan demikian, tim audit tersebut dapat
mengungkapkan pemikiran tanpa adanya pengaruh atau tekanan dari pihak
manajemen.
Audit manajemen dilakukan secara bebas dan objektif terhadap
semua bagian yang menjadi objek auditnya sesuai dengan bukti-bukti
yang diperolehnya agar benar-benar dapat memberikan rekomendasi yang
akurat untuk membantu pihak manajemen perusahaan meningkatkan
kinerjanya. Pihak manajemen PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari
memberikan dukungan penuh kepada tim audit internal yang melakukan
audit manajemen dengan memberikan semua bukti-bukti yang diminta
oleh tim audit internal tersebut.
2. Kemampuan Profesional
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan, tim audit
internal PT. Hasjrat Abadi merupakan orang-orang yang berpengalaman
dalam bidang audit. Selain itu, mereka juga adalah orang-orang yang
memiliki pendidikan dan pengetahuan yang memadai tentang apa yang
mereka kerjakan. Dan bukan hanya pengetahuan di bidang audit, tetapi
juga tentang kebijakan dan peraturan yang berhubungan dengan kegiatan
71
operasional perusahaan khususnya perusahaan multi branch dan bergerak
di bidang otomotif. Selain itu, berdasarkan hasil penenlitian yang penulis
lakukan, tim audit internal yang melakukan audit mananjemen juga
seringkali berkomunikasi dan berinteraksi dengan pihak-pihak atau
karyawan pada bagian yang menjadi objek auditnya.
Dengan terpenuhinya kemampuan profesional tersebut, maka tim
audit internal yang melakukan audit manajemen pada PT. Hasjrat Abadi
Cabang Kendari mampu bertanggung jawab dan mampu memberikan hasil
kerja yang maksimal untuk membantu perusahaan meningkatkan
kinerjanya.
3. Ruang Lingkup Pekerjaan Audit Internal
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan, audit
manajemen yang dilakukan oleh tim audit internal pada PT. Hasjrat Abadi
Cabang Kendari telah dilakukan secara menyeluruh tentang aspek-aspek
kegiatan perusahaan yang mempengaruhi kinerja perusahaan. Selain itu,
audit manajemen juga telah dilakukan secara menyeluruh terhadap
rencana-rencanan kerja serta pengendalian internal perusahaan sehingga
audit mananjemen tersebut dapat memberikan hasil dan rekomendasi yang
bermanfaat bagi peningkatan kinerja perusahaan secara menyeluruh dalam
rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.
72
4. Pelaksanaan Audit Internal
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan, pelaksanaan
audit manajemen yang dilakukan oleh tim audit internal pada PT. Hasjrat
Abadi Cabang Kendari sudah memadai. Sebelum tim audit internal dari
kantor pusat PT. Hasjrat Abadi datang untuk melakukan audit manajemen,
sebelumnya telah dilakukan koordinasi dan komuniksi terlebih dahulu
kepada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari khususnya bagian-bagian yang
akan diperiksa agar mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan dalam
proses pemeriksaan nantinya agar audit manajemen dapat berjalan lancar.
Pemeriksaan dilakukan dengan mengumpulkan semua bukti-bukti
yang cukup, kompeten dan relevan serta melakukan evaluasi terhadap
semua bukti dan informasi tersebut dan mengidentifikasi dan menyusun
temuan-temuan dari hasil pemeriksaan tersebut. Setelah itu, tim audit
internal yang melakukan audit mananjemen tersebut memberikan
rekomendasi kepada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari berdasarkan hasil
audit manajemen yang dilakukan. PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari
menerima rekomendasi dan saran tersebut untuk dilakukan dalam rangka
peningkatan kinerja perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
73
4.3.2 Fungsi Pemasaran PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan dalam
rangka menciptakan efektivitas fungsi pemasarannya agar dapat mencapai
tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
1. Lingkungan Pemasaran
PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari sangat memperhatikan faktor-
faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan termasuk
faktor dari lingkungan pemasaran. Perusahaan selalu memanfaatkan
peluang yang timbul dengan adanya peluang yang timbul akibat
perkembangan demografi. Perkembangan gaya hidup masyarakat
seringkali dimanfaatkan perusahaan untuk meningkatkan volume
penjualannya. Selain gaya hidup, perkembangan dalam hal pendapatan
masyarakat juga menjadi peluang bagi perusahaan dalam memasarkan
produknya. Dengan adanya perkembangan di masyarakat yang diiringi
dengan usaha pemasaran dari perusahaan, maka hal tersebut akan bisa
mempengaruhi volume penjualan produk dari perusahaan. Namun tak
jarang, perkembangan tersebut dapat berubah menjadi ancaman bagi
perusahaan jika yang terjadi bukan perkembangan melainkan penurunan.
Saat kondisi perekonomian masyarakat setempat tidak
memungkinkan untuk membeli produk yang dipasarkan oleh perusahaan,
maka akan berakibat tidak tercapainya target penjualan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan. Hal inilah yang membuat perusahaan terus
74
memperhatikan kondisi lingkungan pemasaran agar keputusan yang akan
diambil nantinya tidak merugikan perusahaan.
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan, yang menjadi
segmen pasar PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari adalah semua kalangan
masyarakat, baik kalangan menengah ke atas maupun menengah ke bawah
jika ditinjau dari kemampuan ekonomi. PT. Hasjrat Abadi Cabang
Kendari tidak menetapkan segmentasi pasar khusus karena ingin
memperluas jangkauan pemasarannya.
PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari juga melakukan identifikasi
terhadap kebutuhan calon konsumen mereka dengan cara para sales yang
turun ke lapangan melihat kondisi calon konsumen tersebut. Misalnya,
jika calon konsumen tersebut adalah seorang pedagang atau yang memiliki
toko, warung, dan sebagainya yang kadang membawa barang bawaan
yang tidak sedikit, maka jenis motor yang akan ditawarkan adalah jenis
motor yang memiliki kapasitas muatan yang besar.
2. Strategi Pemasaran
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan, PT. Hasjrat
Abadi Cabang Kendari telah memiliki visi dan misi yang jelas dan
berorientasi pasar. Visinya adalah “Menjadi perusahaan distributor
otomotif terdepan di Indonesia, khususnya di Indonesia bagian Timur
dengan pelayanan terbaik”. Dan misinya adalah:
75
- Melakukan aktivitas bisnis secara transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan.
- Meningkatkan hubungan baik dan saling percaya dengan
principal, karyawan, dealer dan supplier.
- Menciptakan kepuasan pelanggan melalui layanan penjualan yang
terbaik.
- Melakukan perluasan dan pengembangan bisnis .
- Menghargai kemampuan individu tanpa mengabaikan kerjasama tim.
- Selalu berkontribusi untuk perkembangan ekonomi dan sosial.
Perusahaan juga sudah menetapkan strategi pemasaran yang jelas
dengan ditetapkannya target penjualan setiap awal tahun sebagai dasar bagi
perusahaan dalam melakukan aktivitas-aktivitas dan pengukuran kinerja
pemasarannya. Perusahaan juga menetapkan beberapa strategi pemaasran
untuk dapat menarik perhatian masyarakat akan produk yang dipasarkan
yaitu salah satunya dengan memberikan discount atau potongan harga bagi
konsumen pada waktu-waktu tertentu, serta mengadakan event dan menjadi
sponsor di berbagai kegiatan kemasyarakatan agar dapat menarik perhatian
masyarakat terhadap produk yang dipasarkan oleh PT. Hasjrat Abadi
Cabang Kendari. PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari menetapkan semua
strategi pemasaran tersebut dengan selalu mempertimbangkan sumber daya
dan peluang yang dimiliki.
76
3. Organisasi Pemasaran
Bedasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan, PT. Hasjrat
Abadi Cabang Kendari telah memiliki organisasi pemasaran sendiri dan
tidak bergabung dengan organisasi lain dalam perusahaan. Dapat dilihat
pada struktur organisasi PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari bahwa terdapat
bagian penjualan yang terpisah dengan bagian yang lain yang ada di
perusahaan. Selain itu bagian yang bertanggung jawab mengenai promosi
juga adalah bagian yang berdiri sendiri dalam perusahaan. Hal ini
membuktikan bahwa PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari telah melakukan
pemisahan bagian dengan tanggung jawabnya masing-masing agar
aktivitas perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dapat
berjalan lancar.
Dalam organisasi pemasaran tersebut, terdapat karyawan-karyawan
yang menjalin komunikasi dan hubungan kerja yang baik satu sama lain
agar saluran informasi di dalam perusahaan dapat tersalurkan dengan baik
dan dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. Komunikasi dan
hubungan kerja yang baik antarkaryawan juga menjadi penunjang terkait
lancarnya aktivitas di dalam perusahaan khususnya dalam bidang
pemasaran.
PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari juga memperhatikan kualitas
dari kelompok-kelompok atau karyawan yang ada dalam organisasi
pemasarannya dengan mengikutsertakan mereka ke berbagai pelatihan dan
77
pendidikan, baik yang menyangkut produk-produk yang mereka pasarkan
(motor Yamaha) ataupun menyangkut kualitas dalam menjalankan aktivitas
di perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
4. Sistem Informasi Pemasaran
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan, PT. Hasjrat
Abadi Cabang Kendari memiliki sistem informasi pemasaran yang
terdokumentasi. Perusahaan memperoleh berbagai informasi tentang
pemasaran baik dari internal maupun dari eksternal perusahan. Berbagai
cara dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh informasi pemasaran
yeng relevan dan akurat untuk dapat digunakan dalam pengambilan
keputusan.
Salah satu caranya adalah dengan melakukan survei kepada
konsumen tentang produk yang dipasarkan oleh perusahaan dan mengenai
kepuasan konsumen akan pelayanan dari perusahaan. Selain itu adanya
catatan-catatan internal yang dimiliki oleh pihak manajemen tentang
penjualan, pasar, karyawan, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan
aktivitas pemasaran perusahaan. Informasi-informasi tersebutlah yang
kemudian dianalisis oleh pihak manajemen untuk pengambilan keputusan.
78
5. Fungsi Pemasaran
Kebijakan Promosi dan Periklanan
Promosi dan periklanan adalah salah satu hal penting dalam
aktivitas pemasaran karena dengan adanya promosi dan periklanan inilah
yang membuat produk yang dipasarkan oleh perusahaan dikenal oleh
masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan bahwa
PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari telah memiliki rencana promosi
yang menyeluruh. Setiap awal tahun PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari
telah menetapkan bagaimana perusahaan akan melakukan promosinya
sehingga saat aktivitas pemasaran perusahaan mulai berjalan maka
promosi pun juga mulai dilakukan. Para sales turun ke lapangan
mengunjungi calon-calon konsumen dan mempromosikan produk yang
dipasarkan.
Perusahaan juga mengadakan berbagai event yang berhubungan
dengan motor Yamaha di berbagai daerah di Sulawesi Tenggara untuk
mempromosikan kepada masyarakat mengenai produk tersebut dan
menarik perhatian masyarakat untuk membeli produk tersebut. Selain
itu, perusahaan juga memasang iklan di berbagai media, seperti media
cetak (koran, pamphlet) dan media elektronik (tv, radio, internet).
Anggaran promosi yang dimiliki oleh perusahaan juga sudah memadai
dan dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam kegiatan promosi dan
79
periklanan yang dilakukan perusahaan. Selain itu, staf periklanan
internal perusahaan juga sudah memadai dalam melakukan tugas dan
tanggung jawabnya.
4.3.3 Peranan Audit Manajemen atas Fungsi Pemasaran pada PT. Hasjrat
Abadi Cabang Kendari
Audit manajemen adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan terhadap
kegiatan operasi perusahaan untuk menilai apakah kegiatan yang dilakukan
telah berjalan efektif serta apakah tujuan perusahaan yang telah ditetapkan
dapat tercapai tanpa melanggar ketentuan atau aturan yang berlaku dan pada
akhirnya menghasilkan rekomendasi bagi pihak manajemen untuk dapat
meminimalisir kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam kegiatan
operasi perusahaan. Audit manajemen pada PT. Hasjrat Abadi Cabang
Kendari dilakukan oleh tim audit internal yang berkedudukan di kantor
pusat PT. Hasjrat Abadi Jakarta. Audit manajemen tersebut dilakukan
terhadap berbagai aktivitas perusahaan termasuk pada aktivitas pemasaran
PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari.
Berikut ini adalah tabel perhitungan persentase peran audit
manajemen atas fungsi pemasaran pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari
berdasarkan hasil jawaban kuesioner.
80
Tabel 4.15
Perhitungan Persentase Peranan Audit Manajemen Atas Fungsi Pemasaran
Berdasarkan Hasil Jawaban Kuesioner
Jawaban
“Ya”
Jawaban
“Tidak”
Persentase
(%)
Jumlah
Jawaban
Peran Audit Manajemen
Independensi 40 2 95.2 42
Keahlian Profesional 56 0 100 56
Ruang Lingkup Pekerjaan
Audit Manajemen
51 5 91.1 56
Pelaksanaan Audit Manajemen 36 6 85.7 42
Fungsi Pemasaran
Lingkungan Pemasaran 65 5 92.9 70
Strategi Pemasaran 54 2 96.4 56
Organisasi Pemasaran 78 6 92.9 84
Sistem Informasi Pemasaran 56 0 100 56
Fungsi Pemasaran 81 3 96.4 84
Total 517 29 94.7 546
Sumber: Data Primer Yang Diolah Tahun 2016
Persentase =
×100% = 94,7%
Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa persentase peran audit
manajemen atas fungsi pemasaran pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari
adalah sebesar 94,7% atau dapat dikatakan peranan audit manajemen atas
fungsi pemasaran pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari sangat memadai.
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan, audit manajemen yang
dilakukan pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari khususnya atas fungsi
pemasaran sangat berperan dalam membantu pihak manajemen untuk
meningkatkan kinerja pemasaran perusahaan. Audit manajemen yang
81
dilaksanakan membantu pihak manajemen PT. Hasjrat Abadi Cabang
Kendari untuk memperbaiki memperbaiki kelemahan-kelemahan yang
terjadi khususnya pada fungsi pemasaran perusahaan.
82
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan telaah terhadap penelitian tentang peranan audit
manajemen atas fungsi pemasaran pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari, maka
kesimpulan dari penelitian ini adalah peranan audit manajemen sudah sangat
memadai dalam peningkatan kinerja PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari
khususnya atas fungsi pemasaran. Audit manajemen yang dilaksanakan sangat
membantu pihak manajemen PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari dalam
memperbaiki kelemahan-kelemahan perusahaan terlebih pada fungsi
pemasarannya. Beberapa kelemahan yang ada pada fungsi pemasaran PT.
Hasjrat Abadi Cabang Kendari yaitu:
− Pada organisasi pemasaran PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari terjadi
rangkap jabatan.
− Penetapan strategi pemasaran belum memperhatikan sumber daya yang
dimiliki.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti dapat memberikan saran-
saran yang dapat berguna bagi perbaikan pengelolaan dan penyelenggaraan
aktivitas pemasaran pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari dan bagi peneliti
selanjutnya, diantaranya :
83
1. Perusahaan sebaiknya lebih meningkatkan internal control terhadap semua
aktivitas perusahaan khususnya pada aktivitas pemasaran yang merupakan
aktivitas utama perusahaan agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai,
seperti pada organisasi pemasaran dan strategi pemasaran.
2. Perusahaan sebaiknya lebih memperhatikan rekomendasi-rekomendasi yang
diberikan oleh tim auditor internal saat dilakukan audit manajemen karena
akan membantu perusahaan dalam peningkatan kinerja perusahaan
khususnya pada fungsi pemasaran.
3. Bagi peneliti selanjutnya, dapat menambahkan teori-teori yang ada dan
melakukan pengembangan terhadap kuesioner dan wawancara pada pihak-
pihak yang bersangkutan dengan variabel yang diteliti agar hasilnya lebih
baik lagi.
84
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno dan Jan Hoesada . 2009. Bunga Rampai Auditing. Jakarta: Salemba.
Agoes, Sukrisno. 2012. Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan Oleh.
Akuntan Publik. Jilid I, Edisi Keempat, Salemba Empat.
Amir. 2007. Audit Manajemen Atas Fungsi Pemasaran pada PT. Bosowa Berlian
Motor Cabang Kendari. Kendari. Ekonomi dan Bisnis. Universitas Halu
Oleo.
Arens, Alvin A., Elder, Randal J., dan Beasley, Mark S. 2008. Auditing dan Jasa
Assurance Pendekatan Terintegrasi. Terjemahan oleh Herman Wibowo.2008.
Jakarta: Erlangga.
Asrul. 2012. Peran Audit Internal Dalam Pelaksanaan Pengendalian Intern pada PT.
Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Kendari. Kendari. Ekonomi dan
Bisnis. Universitas Halu Oleo.
Aziz, Muchammad Taufik. 2013. Audit Manajemen Sebagai Dasar Untuk Menilai
Efektivitas dan Efisiensi pada Fungsi Pemasaran pada PT. Pertani (Persero)
Kantor Cabang Malang. Malang. Ekonomi dan Bisnis. Universitas Brawijaya.
Bhayangkara, IBK., 2014. Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi. Jakarta:
Salemba Empat.
Boynton, William C., Johnson, Raymond N., Kell, Walter G. 2002. Moderen
Auditing, Edisi Ketujuh, Jilid Satu, Penerjemah Ichsan Setyo Budi, Herman
Wibowo. Jakarta: Erlangga.
Juliani, Gita. 2012. Peranan Audit Operasional Dalam Menunjang Sistem
Pengendalian Intern Penjualan Pada PT. Indomobil Trada Nasional. Jakarta.
Ekonomi. Universitas Gunadarma.
Kotler, Philip dan Amstrong, Gary. 2012. Dasar-Dasar Pemasaran. (Alih bahasa:
Alexander Sindoro). Jakarta: PT. Ikrar Mandiriabadi.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran, terjemahan
Hendra Teguh, edisi ketiga belas, jilid dua, Jakarta: Prenhalindo.
85
Nofitasari, Bety. 2013. Audit Manajemen Atas Fungsi Pemasaran Pada Wisata Agro
Gondang Winangoen Klaten. Yogyakarta. Ekonomi. Universitas Negeri
Yogyakarta.
S. Nasution. 2003. Metode Reasearch (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara.
Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi. Bandung:
Alfabeta.
Tugiman, Hiro. 2006. Standar Profesional Audit Internal. Yogyakarta: Kanisius.
Tunggal, Amin Widjaja. 2011. Audit Manajemen Dan Audit Keuangan Historis.
Jakarta: Harvarindo.
. 2012. Pedoman Pokok Operational Auditing. Jakarta:
Harvarindo.
LAMPIRAN
Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN
PERANAN AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI
PEMASARAN
PADA PT. HASJRAT ABADI CABANG KENDARI
OLEH:
CHINDY AMELIA LATI
BIC1 12 008
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
2016
No. (Diisi oleh Peneliti):...........
Lampiran : 1 (satu) Berkas
Perihal : Permohonan pengisian kuesioner
Yth. Pimpinan/Karyawan
PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari
Dengan Hormat,
Perkenankanlah saya untuk menyampaikan daftar pertanyaan (kuesioner)
kepada Bapak/Ibu/Saudara dalam rangka penulisan skripsi yang berjudul
“Peranan Audit Manajemen Atas Fungsi Pemasaran Pada PT. Hasjrat
Abadi Cabang Kendari”
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Akuntansi (S.Ak) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo, oleh
karena itu saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara kiranya dapat mengisi
kuesioner ini sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, atau sesuai dengan kondisi
pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan. Segala informasi yang diperoleh
dari kuesioner ini akan dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk
kepentingan akademis.
Atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu/Saudara, saya ucapkan
terimakasih.
Kendari, 2016
Hormat saya
Penulis
Chindy Amelia Lati
KUESIONER
Nama Responden :
Pendidikan Terakhir Responden :
Masa Kerja Responden :
Mohon Bapak/Ibu mengisi pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda
centang (√) pada jawaban yang paling tepat.
Bagian I: Kuesioner Peran Audit Manajemen
No Daftar Pertanyaan Jawaban Komentar
Ya Tidak
Independensi
1. Apakah pihak manajemen memberikan
dukungan kepada auditor internal dalam
melaksanakan audit manajemen?
2. Apakah auditor internal yang
melaksanakan audit manajemen
bertanggung jawab langsung kepada
pimpinan perusahaan?
3. Apakah auditor internal yang
melaksanakan audit manajemen diberikan
kebebasan dalam melaksanakan audit
fasilitas dan catatan dibagian yang
diperiksa?
No Daftar Pertanyaan Jawaban Komentar
Ya Tidak
Kemampuan Profesional
1. Apakah audit manajemen dilaksanakan
oleh orang yang cukup berpengalaman?
2. Apakah audit manajemen dilaksanakan
oleh orang yang memiliki pendidikan dan
pengetahuan yang memadai?
3. Apakah audit manajemen dilaksanakan
oleh orang yang memiliki pemahaman
tentang kebijakan dan peraturan yang
berhubungan dengan kegiatan operasional
perusahaan?
4. Apakah auditor internal yang
melaksanakan audit manajemen selalu
berkomunikasi dan berinteraksi dengan
pihak yang diperiksa dalam melaksanakan
audit?
No Daftar Pertanyaan Jawaban Komentar
Ya Tidak
Ruang Lingkup Pekerjaan Audit
Internal
1. Apakah audit dilaksanakan secara
menyeluruh terhadap ketaatan
pelaksanaan kebijakan dan peraturan yang
ditetapkan perusahaan?
2. Apakah audit dilaksanakan secara
menyeluruh tentang aspek-aspek kegiatan
perusahaan yang mempengaruhi kinerja
perusahaan?
3. Apakah audit dilaksanakan terhadap
rencana-rencana kerja perusahaan?
4. Apakah audit dilaksanakan secara
menyeluruh atas pengendalian internal?
No Daftar Pertanyaan Jawaban Komentar
Ya Tidak
Pelaksanaan Audit Internal
1. Apakah sebelum melakukan audit, pihak
auditor internal melakukan koordinasi dan
komunikasi dengan bagian yang
diperiksa?
2. Apakah auditor internal yang melakukan
audit manajemen mendiskusikan hasil
audit dengan objek yang diperiksa dan
memberikan saran sebelum menerbitkan
laporan akhir?
3. Apakah saran dan rekomendasi yang
diberikan oleh tim audit internal diterima
dan dilaksanakan dengan sebaik mungkin
oleh perusahaan?
Bagian II: Kuesioner Fungsi Pemasaran
No Daftar Pertanyaan Jawaban Komentar
Ya Tidak
Lingkungan Pemasaran
1. Apakah perkembangan dan
kecenderungan demografis
memberikan peluang atau
ancaman bagi perusahaan?
2. Apakah perkembangan utama
dalam pendapatan dan harga
akan mempengaruhi
perusahaan?
3. Apakah perubahan dalam
hukum dan peraturan akan
mempengaruhi strategi dan
taktik pemasaran?
4. Apakah perusahaan memiliki
segmen pasar utama?
5. Apakah perusahaan
mengidentifikasi kebutuhan
pelanggan?
No Daftar Pertanyaan Jawaban Komentar
Ya Tidak
Strategi Pemasaran
1. Apakah visi dan misi bisnis
perusahaan telah dinyatakan
dengan jelas dan berorientasi
pasar?
2. Apakah tujuan dan sasaran
telah dinyatakan dengan jelas
untuk dapat membimbing
perencanaan pemasaran dan
pengukuran kinerja?
3. Apakah tujuan pemasaran
sudah tepat dan
mempertimbangkan sumber
daya dan peluang?
4. Apakah manajemen telah
menetapkan strategi yang jelas
untuk mencapai tujuan
pemasaran?
No Daftar Pertanyaan Jawaban Komentar
Ya Tidak
Organisasi Pemasaran
1. Apakah perusahaan memiliki
organisasi pemasaran yang
baku?
2. Apakah terdapat komunikasi
dan hubungan kerja yang baik
antarkaryawan dalam
organisasi pemasaran?
3. Apakah kelompok-kelompok
dalam pemasaran
membutuhkan pelatihan,
motivasi, supervisi dan
evaluasi yang lebih banyak?
4. Apakah selama ini tenaga
pemasar dalam organisasi
mengenali dengan baik produk
yang dipasarkan?
5. Apakah tenaga pemasaran
memiliki keterampilan dan
pengetahuan khusus tentang
pemasaran serta motivasi yang
tinggi?
6. Apakah tenaga pemasaran
paham tentang sasaran kegiatan
yang hendak dicapai?
No Daftar Pertanyaan Jawaban Komentar
Ya Tidak
Sistem Informasi Pemasaran
1. Apakah perusahaan memiliki
sistem informasi pemasaran
yang terdokumentasi?
2. Apakah pihak perusahaan
melakukan riset pemasaran
untuk pengambilan keputusan?
3. Apakah perusahaan
menggunakan metode terbaik
untuk pengukuran pasar dan
peramalan penjualan?
4. Apakah perusahaan memiliki
prosedur pengendalian untuk
memastikan bahwa rencana
tahunan tercapai?
No Daftar Pertanyaan Jawaban Komentar
Ya Tidak
Fungsi Pemasaran
Kebijakan Promosi dan
Periklanan
1. Apakah perusahaan memiliki rencana
promosi menyeluruh?
2. Apakah anggaran promosi memadai?
3. Apakah perusahaan memiliki tujuan
periklanan yang dinyatakan secara
tegas?
4. Apakah program periklanan telah
berjalan secara efisien?
5. Apakah tema dan media periklanan
telah dipilih secara tepat?
6. Apakah staf periklanan internal
perusahaan memadai?