SKENARIO PERIODONSIA

41
SKENARIO PERIODONSIA SKENARIO (I) Gusi Ari mudah berdarah Ari umur 25 tahun datang ke dokter gigi dengan keluhan gusinya mudah berdarah pada waktu menggosok gigi dan giginya terasa kasar. Gigi - gigi bagian depan bawah mengalami malposisi. Hasil pemeriksaan klinis di dapatkan pada gigi 33, 32, 31, 41, 42, 43 gingiva berwarna lebih merah, mudah berdarah dan membulat. Pada gigi 46 dan 47 terdapat gingiva merah, mudah berdarah, probing depth (PD) 4,5 mm dan gigi goyang °2. SKENARIO (2) Gigi Rina terasa menonjol Rina mahasiswi FKG Unej umur 22 tahun datang ke Bagian Periodonsia RSGM FKG Unej dengan keluhan gigi depan bawah terasa menonjol. Pada gigi depan bawah banyak terdapat kalkulus supra maupun subgingiva. Hasil pemeriksaan klinis di dapatkan pada gigi 36, 35, 34 bagian lingual warna gingiva merah dan tidak berdarah. Sedangkan pada gigi 32, 31, 41, 42 gingiva merah kebiruan, probing depth (PD) 5 mm, resesi gingiva serta hasil foto roentgen terdapat resorbsi tulang alveolaris ½ panjang akar dengan arah horizontal.

Transcript of SKENARIO PERIODONSIA

Page 1: SKENARIO PERIODONSIA

SKENARIO PERIODONSIA

 

SKENARIO (I)

 

Gusi Ari mudah berdarah

 

Ari umur 25 tahun datang ke dokter gigi dengan keluhan gusinya mudah berdarah pada waktu menggosok gigi dan giginya terasa kasar. Gigi - gigi bagian depan bawah mengalami malposisi. Hasil pemeriksaan klinis di dapatkan pada gigi 33, 32, 31, 41, 42, 43 gingiva berwarna lebih merah, mudah berdarah dan membulat. Pada gigi 46 dan 47  terdapat  gingiva merah, mudah berdarah, probing depth (PD) 4,5 mm dan gigi goyang °2.

 

 

SKENARIO  (2)

 

Gigi Rina terasa menonjol

 

Rina mahasiswi FKG Unej umur 22 tahun datang ke Bagian Periodonsia RSGM FKG Unej dengan keluhan gigi depan bawah terasa menonjol. Pada gigi depan bawah banyak terdapat kalkulus supra maupun subgingiva. Hasil pemeriksaan klinis di dapatkan pada gigi 36, 35, 34 bagian lingual warna gingiva merah dan tidak berdarah. Sedangkan pada gigi  32, 31,  41, 42  gingiva merah kebiruan,  probing depth (PD) 5 mm, resesi gingiva serta hasil foto roentgen  terdapat resorbsi tulang alveolaris ½ panjang akar dengan arah horizontal.

 

 

SKENARIO (3)

 

Gigi Doni goyang

Page 2: SKENARIO PERIODONSIA

 

Doni umur 19 tahun  datang ke dokter gigi dengan keluhan gigi atas kiri bagian belakang goyang. Pada gigi 26 sedikit plak dan pemeriksaan klinis terdapat gingiva merah muda,  probing depth (PD) 5 mm dan gigi goyang °2. Hasil foto roentgen terdapat resobsi tulang alveolaris ½ panjang akar dengan arah vertikal. Sedangkan pada gigi 32, 31, 41, 42  gingiva merah, mudah berdarah, pembesaran kearah koronal dan konsistensi lunak.   

 

 

SKENARIO (4)

 

Gusi Ani membesar

 

Ani umur 25 tahun datang ke Bagian Periodonsia RSGM FKG Unej dengan keluhan gusi depan bawah terasa membesar dan sulit dibersihkan. Pada pemeriksaan klinis gigi 33, 32, 31, 41, 42, 43 terdapat gingiva agak kemerahan,  tidak mudah berdarah, pembesaran kearah koronal dan fasial, konsistensi keras dan probing depth (PD) 4 mm. Sedangkan pada gigi 13, 12, 11, 21 gingiva merah, mudah berdarah, membulat, konsistensi lunak dan  probing depth (PD) 4,5 mm.Hasil foto roentgen terdapat resorbsi tulang alveolar ½ panjang akar dengan arah horizontal.

 

SKENARIO (5)

 

 

Gigi Tono migrasi

 

Tono umur 17 tahun mengeluh pada dokter gigi kalau gigi depan atas lama-lama bergerak dan tidak rapat lagi. Pada gigi tersebut dijumpai sedikit palk dan kalkulus. Hasil pemeriksaan klinis pada gigi 11 dan 21 terdapat gingiva merah , migrasi distolabial, gigi goyang °2, probing depht (PD) 5 mm dan adanya  abses periodontal. Pada foto roengent terdapat resobsi tulang alveolaris ½ panjang akar dengan arah vertikal. Sedangkan  pada gigi 33, 32, 31, 41, 42, 43 gingiva merah kebiruan , tidak mudah berdarah dan membulat.  

Page 3: SKENARIO PERIODONSIA

 

 

 

SKENARIO (6)

 

 

Gusi Budi terasa gatal

 

Budi umur 24 tahun mengeluh pada dokter gigi kalau gusi depan  kadang –kadang terasa gatal. Pada gigi tersebut banyak terdapat kalkulus dan plak. Hasil pemeriksaan klinis pada gigi 33, 32, 31, 41, 42, 43 terdapat gingiva merah kebiruan, mudah berdarah, resesi gingiva dan probing depth (PD) 4,5 mm. Hasil foto roentgen terdapat resobsi tulang alveolar ½  panjang akar dengan arah horizontal. Sedangkan pada gigi 13, 12, 11, 21, 22, 23 terdapat gingiva merah, mudah berdarah, membulat dan halus mengkilat.

 

 

 

SKENARIO (7)

 

Gigi Ali sakit pada saat mengunyah

 

Ali umur 25 tahun datang ke Bagian Periodonsia RSGM FKG Unej dengan keluhan gigi-gigi belakang sakit pada saat mengunyah. Kebersihan rongga mulutnya kurang dan banyak kalkulus. Hasil pemeriksaan klinis pada gigi 47, 46, 45 gingiva merah, tidak berdarah, resesi gingiva dan probing depth (PD) 4,5 mm. Hasil foto roentgen terdapat resorbsi tulang alveolar ½ panjang akar dengan arah horizontal dan pelebaran ruang ligament periodontal. Pada gigi 37, 36, 35, 34 terdapat gingiva merah, tidak mudah berdarah dan membulat.

 

Page 4: SKENARIO PERIODONSIA

 

 

 

 

SKENARIO BLOK OD (Oral Medicine)

 

 

SKENARIO I

Bu Isti, usia 35 tahun, datang ke klinik dengan keluhan sariawan pada bibir bawah sejak dua hari yang lalu, tanpa diketahui penyebabnya. Sebelumnya penderita sering sariawan tanpa diketahui penyebabnya, dengan lokasi berpindah-pindah, tidak pernah diobati,dan biasanya sembuh sendiri antara 7 sampai 10 hari.

Klinis   :

- Mukosa bibir bawah    : ulser, single, diameter 4 mm, tengaah putih,tepi kemerahan, sakit

- Mukosa pipi ki/ka        : garis putih, setinggi oklusal gigi, tidak dapat dikerok, tidak sakit

- Dorsum lidah               : plaq, putih, batas jelas,dapat dikerok, tidak sakit

 

 

SKENARIO II

Hanafi, usia 11 tahun, datang dengan keluhan nyeri pada lidah sejak satu minggu yang lalu. Nyeri terutama saat makan pedas dan asam. Sebelumnya penderita belum pernah sakit seperti ini.Selain itu penderita juga mengeluh sakit pada sudut mulut kiri dan kanan sejak tiga hari yang lalu. Sebelumnya penderita sering sakit yang sama, diobati dengan madu, sembuh setelah 2 minggu, namun segera kambuh kembali.

Klinis   :

- Dorsum lidah               : atrophi papilla pada seluruh dorsum lidah, kemerahan, mengkilat, sakit

Sudut mulut ki/ka          : fissure horisontal, multipel, panjang ± 4 mm, kemerahan, sakit

Page 5: SKENARIO PERIODONSIA

 

 

SKENARIO III

Pak Rizal, usia 50 tahun, datang dengan keluhan sariawan pada lidah yang tidak sembuh-sembuh, tanpa diketahui penyebabnya, sejak satu bulan yang lalu. Sudah diobati dengan albothyl tapi tidak ada perbaikan. Sebelumya penderita sering sariawan dengan lokasi berpindah-pindah tanpa diketahui penyebabnya, kadang munculsaat penderita kurang istirahat, namun yang muncul kali ini paling parah.

Klinis   :

- BMI                             : 17

- Lateral lidah                 :  ulser,single,diameter 15 mm, tengah putih, tepi kemerahan, sakit

- Mukosa pipi ki/ka        : garis putih, setinggi oklusal gigi, tidak dapat dikerok, tidak sakit

 

 

SKENARIO IV

 

Luna, usia 17 tahun, datang dengan keluhan luka luka pada mulutnya sejak dua hari yang lalu. Sebelum muncul luka tersebut, penderita demam dan flu, kemudian mereda dan muncul lepuh-lepuh yang kemudian pecah dan menimbulkan luka yang nyeri. Sebelumnya penderita belum pernah sakit seperti ini.

Klinis   :

Gingiva RA/RB, mukosa pipi ki/ka, dasar mulut, vestibulum, mukosa labial atas/bawah     : ulser multipel, bergerombol, diameter 1mm, tengah putih, tepi kemerahan dan tidak beraturan, sakit.

 

 

SKENARIO V

 

Page 6: SKENARIO PERIODONSIA

Shinta, usia 20 tahun,datang dengan keluhan sakit pada bibir atas dan bawah sejak kemarin. Sebelum muncul keluhan, penderita menderita flu dan demam, kemudian muncul lepuh –lepuh pada bibir dan pecah menjadi luka. Sebelumnya penderita pernah sakit yang sama, satu tahun yang lalu. Selain itu penderita juga mengeluh lidahnya nyeri jika makan pedas dan asam sejak 3 hari yang lalu, sebelumnya sering menderita seperti ini, tidak pernah diobati.

Klinis   :

- Bibir atas bawah       : ulser, multipel, bergerombol, diameter 1-5mm,tengah putih, tepi kemerahan dan tidak beraturan,sakit.

Krusta, merah kehitaman, diameter 1-5mm, sakit

- Dorsum lidah            : fissure, single, panjang 10mm,kedalaman 4mm, kemerahan, sakit

 

 

 

 

 

 

 

SKENARIO VI

 

Pak Teguh, usia 55 tahun datang dengan keluhan sariawan yang tidak sembuh-sembuh sejak satu tahun yang lalu. Sebelumnya sariawan tersebut tidak sakit sehingga Pak Teguh tidak ke dokter, namun sejak empat hari yang lalu terasa sakit, sudah diobati dengan adem sari namun tidak ada kemajuan.

Klinis   :

- Lateral lidah                 : ulser, single, diameter 7mm, tengah putih, tepi kemerahan, indurasi, sakit

- Mukosa pipi ki/ka        : garis putih, setinggi oklusal gigi, tidak dapat dikerok, tidak sakit

Page 7: SKENARIO PERIODONSIA

- Gingiva reg 16,17,16,27,36,37,46,47 : odem, kemerahan, mudah berdarah,kontur membulat, sakit

 

 

SKENARIO VII

 

Bu Rini datang ke RSGM dengan keluhan lidahnya terasa tebal, berwarna putih, dan tidak enak untuk makan sejak satu minggu yang lalu. Sebelumnya belum pernah sakit seperti ini, dan keluhan ini belum pernah diobati. Sejak satu bulan yang lalu Bu Rini sakit typhus dan oleh dokter diberikan obat-obatan untuk typhus, diminum 3x sehari dan Bu Rini terakhir minum obatnya dua hari yang lalu, sekarang sudah habis, dan saat kontrol lagi ke dokter dinyatakan sudah sembuh. Pada pemeriksaan klinis didapatkan plaq pada lidah, batas tidak jelas, dapat dikerok, tidak sakit.

 

 

 

 

 

SKENARIO KONSERVASI

 SKENARIO 1

Mahasiswa Sakit Gigi

Seorang  mahasiswa  datang ke RSGM  memeriksakan giginya yang berlubang pada regio belakang kiri bawah. Gigi  tersebut  terasa linu bila digunakan minum dingin dan panas.Setelah diperiksa dokter didapatkan bahwa gigi molar dua  terdapat karies melibatkan satu cusp dengan kedalaman sampai melebihi pertengahan dentin. Hasil foto ronsen menunjukkan adanya perforasi tanduk pulpa, foramen apikal yang masih terbuka.Dokter menyarankan untuk dirawat terlebih dahulu sebelum dibuatkan restorasi.

 

 

Page 8: SKENARIO PERIODONSIA

 

SKENARIO 2

Kecelakaan Sepeda

Seorang anak diantar ibunya ke dokter gigi karena gigi depannya patah akibat kecelakaan sepeda 3 bulan yang lalu. Setelah kecelakaan gigi terasa linu  dan sekarang tidak terasa apa-apa. Setelah diperiksa dokter tampak gigi Insisif pertama rahang atas kiri fraktur horisontal tepat pada sepertiga tengah gigi. Di tes panas dan dingin tidak terasa sakit. Hasil foto ronsen menunjukkan fraktur melibatkan tanduk pulpa dan tampak radiolusen bentuk bulat pada apeks gigi. Dokter menyarankan untuk dirawat saluran akar sebelum direstorasi.

 

 

 

SKENARIO 3

 

Gigi Gonzales Cekot-cekot

Bapak Gonzales 35 tahun datang ke klinik konservasi gigi , mengeluh gigi belakang bawah terasa cekot-cekot 2 minggu yang lalu.Rasa sakit reda setelah minum obat pereda rasa sakit.Gigi tersebut sekarang  hanya terasa sakit bila digunakan untuk mengunyah makanan.Setelah diperiksa Dokter ditemukan pada gigi molar pertama  bawah terdapat karies besar dan dalam melibatkan hampir 2 cusp bukal. Gambaran ronsen menunjukkan perforasi pulpa.Dokter menyarankan gigi dilakukan perawatan saluran akar dulu.

 

 

 

 

SKENARIO 4

Bruksism Pak Jaksa

Seorang Jaksa yang sangat jujur menangani kasus Gayus Tambunan sejak 1 tahun yang lalu memeriksakan giginya ke Dokter. Beliau mengeluh giginya terasa linu bila terkena rangsangan

Page 9: SKENARIO PERIODONSIA

dingin, terlebih 3 bulan terakhir. Dari anamnesa , isterinya bercerita  bahwa Bapak jaksa punya kebiasaan mengerotkan giginya bila tidur, terutama bila sedang menangani kasus yang berat. Setelah diperiksa ditemukan hampir seluruh tonjol permukaan gigi posterior mengalami atrisi sampai ke dentin.Dari gambaran ronsen  seluruh gigi tampak normal. Dokter menganjurkan untuk refreshing dan segera dibuatkan restorasi.

 

 

SKENARIO 5

Lubang pada Gigi Baru Erupsi

Nita 8 tahun diantar ibunya periksa ke dokter gigi. Ia mengeluh gigi belakang bawah berlubang dan terasa linu bila minum es.Hasil pemeriksaan Dokter menunjukkan gigi molar pertama kiri bawah yang baru erupsi terdapat lubang yang besar dan dalamnya melebihi pertengahan dentin. Dilakukan tes termis terasa linu, gambaran foto ronsen menunjukkan dentin pada dasar karies yang sangat tipis dan foramen apikal gigi masih terbuka lebar. Dokter segera merawatnya agar karies tidak berlanjut.

 

SKENARIO 6

Gigi Wayan Dipangur

Seorang pemuda bali bernama Wayan periksa ke RSGM . Dia mengeluh gigi depannya terasa linu bila terkena rangsangan panas, dingin dan asam walaupun giginya tidak ada yang berlubang sama sekali. Hasil pemeriksaan Dokter menunjukkan bahwa seluruh permukaan insisal gigi anterior rata dan terlihat dentinya.Gambaran ronsen menunjukkan kondisi normal. Hasil anamnesa diketahui bahwa Wayan telah mengikuti upacara adat Pangur. Dokter segera merawatnya dengan membuatkan restorasi mahkota pada seluruh gigi anterior.

 

 

SKENARIO 7

Bapak Toko Salah Gosok Gigi

Bapak Toko berusia 50 tahun  merasa terganggu dengan keadaan gigi geraham kecilnya yang berlubang pada leher giginya.Gigi tidak terasa sakit sama sekali. Setelah diperiksa Dokter, tampak abrasi pada CEJ dan ada perforasi pulpa. Gambaran ronsen menunjukkan adanya radiolusen berbentuk bulat berbatas jelas pada apikal gigi.Hasil anamnesa diperoleh bahwa

Page 10: SKENARIO PERIODONSIA

Bapak Toko melakukan gosok gigi dengan gerakan horisontal.Dokter melakukan edukasi tentang DHE dan segera merawat gigi tersebut dengan perawatan saluran akar .

SKENARIO ORTODONSIA

 

 

SKENARIO  1

 

Yovie usia 10  th datang ke RSGM FKG Universitas Jember dengan kedua orangtuanya untuk merawat giginya yang terletak tidak teratur. Dari hasil anamnesa tidak terdapat riwayat trauma yang menyebabkan giginya menjadi tidak teratur, dan diihat dari riwayat gigi kedua orangtuanya didapat bahwa gigi kedua orangtua serta adik Yovie juga tidak teratur.

Dari hasil pemeriksaan klinis :

-          Profil  = lurus

-          Rontgen foto   : benih gigi permanen lengkap.

-          Gigi permanen yang sudah erupsi  =    6   2  1    1  2  6

 

 

 

  6   2  1    1  2  6

 

-     gigi  2   2      labioversi

 

 

 

-          Terjadi tumpang tindih pada gigi anterior rahang bawah

Page 11: SKENARIO PERIODONSIA

-          Diskrepansi model      :           RB =   - 5 mm

 RA =   - 5 mm

-          Terjadi pergeseran garis median 1 mm ke kanan pada rahang bawah

-          Relasi kaninus   = tidak ada relasi

-          Relasi molar      = gigitan tonjol

-          Relasi geligi anterior   :

Tumpang gigit      2 1  1 2     =  2mm

 

 

 

                            2   1   1 2

 

      Jarak gigit        1    1      = 2mm   ;   2      2     =  4mm

 

                             1     1                        2      2

 

 

Tentukan diagnosa yang terjadi pada gigi geligi Yovie dan jelaskan rencana perawatannya

 

 

 

 

 

Page 12: SKENARIO PERIODONSIA

 

 

 

SKENARIO 2

 

Nayla, usia 9 tahun dating ke klinik gigi diantar kedua orangtuannya, dengan keluhan ingin merapikan giginya.. Menurut orangtuanya, alit sudah sering mengeluh tentang giginya yang tidak teratur dan merasa banyak makanan yang tertinggal setiap selesai makan, namun selalu menolak untuk diperiksakan. Setelah dibujuk akhirnya Nayla mau untuk periksa dan merapikan giginya, dari hasil anamnesa, nayla seringkali menggigit pensil yang diletakkan di antara gigi insisif sentral,

Dari hasil pemeriksaan klinis :

-          relasi molar : neutroklusi

-          terjadi gigitan silang antara 2   1

                                                         2   1

 

      -     gigi   2      mengalami labioversi

 

 

 

-          terdapat pergeseran garis median ke kanan 1 mm di rahang bawah.

-          Terdapat  tumpang tindih pada gigi anterior rahang atas dan rahang bawah.

-          Pemeriksaan rontgen : terdapat semua benih gigi permanen

-          Gigi permanen yang sudah erupsi : 6 2 1  1 2 6

         6 2 1  1 2 6

 

Page 13: SKENARIO PERIODONSIA

 

-          Tumpang gigit : 2mm

-          Jarak gigit : 2 mm keculai gigi  2   1     : -2mm

2        1

 

-          Diskrepansi Model RB : - 3mm

  RA : - 6mm

      -     Free Way Space   ;  3mm

 Tentukan apa diagnosa dan urutan rencana perawatannya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

SKENARIO  3

Page 14: SKENARIO PERIODONSIA

 

Ida usia 10 tahun datang ke RSGM bersama kedua orangtuanya dengan keluhan ingin merapikan giginya yang dirasakan sangat mengganggu penampilannya karena gigi yang diatas tongos.

Menurut hasil anamnesa dan pemeriksaan eksra oral didapat adanya bibir atas yang hipotonus. Ida  ingin segera dirawat, dan dia sangat kooperatif sekali didalam setiap  pemeriksaan.

Dari hasil pemeriksaan klinis didapat :

-          Profil Ida : Cembung

-          Gigi permenen sudah erupsi semua

-          Diskrepansi Model RB : - 3mm

        RA : - 6 mm

-          Terdapat gigitan silang pada gigi  2

       2

-          terdapat labioversi pada gigi  1  1  2    

-          Terdapat tumpang tindih pada gigi anterior rahang atas dan rahang bawah.

-          Tidak terjadi pergeseran garis median

-          Tumpang gigit  2  1   2      ;  1mm ;    1      : 0

 

 

 

  2  1   2                        1

 

 

 

      -     Jarak gigit  2    = -2mm ;   1    = 1mm   ;   1    = 0    ;    2   = 2mm

Page 15: SKENARIO PERIODONSIA

 

 

 

                              2                       1                       1                  2

 

-          Relasi molar dan kainus : neutroklusi

-          Free Way Space = 2 mm

 

Jelaskan cara menentukan diagnosa, rencana perawatan dan etiologi maloklusi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 16: SKENARIO PERIODONSIA

 

 

SKENARIO  4

 

Ali usia 8,5 tahun bersama kedua orangtuanya datang  ke tempat praktek dokter gigi, Orang tua Ali merasa bahwa gigi anaknya tidak bagus dan aneh karena tidak sama dengan kakaknya.  Ibu si Ali melihat bahwa gigi Ali tidak seimbang antara rahang atas dan rahang bawah. Dari anamnesa diperoleh riwayat gigi rahang bawahnya dulu sebelum ganti dengan gigi permanen terjadi karies yang parah dan  tinggal sisa akar atau gigis. 

Dari hasil pemeriksaan klinis :

-          profil Ali  : cembung

-          pemeriksaan rontgen : terdapat semua benih gigi permanen

-          Diskrepansi model RB   = - 7 mm

        RA  = - 7 mm

-          terdapat tumpang tindih di ke empat insisif rahang atas

-          terjadi labiobersi pada gigi   1   1  2   

-          Terjadi palatum deepbite

-          Terjdi pergeseran garis median ke kanan 1 mm dirahang bawah

-          Jarak gigit   = 7mm

-          Tumpang gigit  = 7mm

-          Relasi kaninus = tidak ada relasi

-          Relasi molar = gigitan tonjol

 

Jelaskan langkah-langkah dalam menentukan diagnosa dan rencana perawatan

 

Page 17: SKENARIO PERIODONSIA

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

SKENARIO 5

 

Nemo usia 13 tahun bersama kedua orang tuanya datang ke RSGM FKG Universitas Jember. Nemo merasa malu disekolah sering diolok-olok sama temennya karena giginya terletak tidak beraturan. Dari hasil anamnesa tidak didapatkan adanya kebiasaan jelek yang dilakukan oleh nemo, dari pemeriksaan  fisik, Nemo  tampak kurus, jadi tidak seimbang antara tinggi dan berat badan.

Pemeriksaan klinis  :

-          type profil : cembung

-          gigi permenen sudah erupsi semua

-          gigi molar pertama permanen kanan rahang bawah tinggal sisa akar.

-          Diskrepansi model Rahang bawah  :  + 3mm

Diskrepansi model Rahang atas      :  -  8mm

Page 18: SKENARIO PERIODONSIA

-          Tidak terjadi pergeseran garis median

-          Saling tumpang tindih pada gigi anterior rahang atas dan rahang bawah

-          Relasi Molar   : distoklusi

-          Relasi Kaninus   : neutroklusi

-          Relasi geligi anterior :   Tumpang gigit  = 5mm

   Jarak gigit         =  5mm

 

Tentukan diagnosa dan langkah-langkahnya serta rencana perawatan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

SKENARIO 6

 

Page 19: SKENARIO PERIODONSIA

Anton usia 15 tahun, datang bersama kedua orangtuanya datang ke poli gigi. Anton mengeluh bahwa, gigi depan atas dan bawah letaknya tidak beraturan. Menurut orangtuanya, anton sering menekan-nekan gigi atasnya dengan bolpoint atau benda2 lain dan hal itu sudah lama dilakukan.

Dari hasil pemeriksaan klinis ;

-          profil anton : lurus

-          terdapat semua benih gigi permanan

-          gigi permanen sudah erupsi semua kecuali gigi   5       3    3

 

 

 

      5  4   3    3  4  5

      -     Diskrepansi Model Rahang Bawah =  - 5 mm

            Diskrepansi Model Rahang Atas     =  - 5 mm

 

-          Gigi anterior rahang atas dan rahang bawah saling tumpang tindih

-          Terdapat pergeseran garis median ke kanan 2 mm di rahang atas dan rahang bawah

-          Relasi kaninus   ; tidak ada relasi

Relasi molar  kanan    ;  gigitan tonjol

Relasi molar kiri         ;  neutroklusi

 

      -     Relasi geligi anterior, Tumpang gigit           1  2      ; 3 mm;  2     : - 3mm  ;   1  :  0

 

 

 

Page 20: SKENARIO PERIODONSIA

                                                                                  1  2                     2                       1

 

 

 

 

            Jarak gigit  1   2     = 3mm ;    2        = 5mm   ;     1        = 0

 

                               1   2                      2                             1

 

 

      Tentukan maloklusi yang diderita oleh Anton dan jelaskan rencana perawatannnya

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 21: SKENARIO PERIODONSIA

SKENARIO  7

 

Nuno umur 9 tahun bersama kedua orangnya datang ke praktek dokter gigi untuk memeriksakan sekaligus merawat gigi Nuno yang terletak tidak beraturan. Sejak masih gigi susu, gigi nuno sudah tidak teratur letaknya, begitu juga pada saat gigi pengganti tumbuh, letaknya bertambah tidak teratur. Dilihat dari letak gigi kedua orangtuanya, ayah nuno giginya tidak teratur dan besar-besar, sedangkan gigi ibunya cenderung teratur walaupun tidak rapi sekali.

Dari hasil pemeriksaan klinis :

-     profil Nuno     : lurus

-     dari pemeriksaan rontgen terlihat semua benih gigi permanen

-    Gigi permanen yang sudah erupsi :     6  2  1    1  2  6

 

                                                                        6  2  1    1  2  6

 

-          Diskrepansi model rahang bawah  = - 3mm

      Diskrepansi model rahang atas      = - 4mm

 

-          terdapat tumpang tindih pada geligi anterior rahang atas dan rahang bawah

-          tidak terjadi pergeseran garis median

-          Relasi kaninus   = tidak ada relasi

Relasi molar      = neutroklusi

-          Relasi geligi anterior   

                         Tumpang gigit   2      = 2mm ;     1  = 3mm ;    1     = 3 mm  ;    2  = 1mm

 

                                                   2                         1                   1                         2

Page 22: SKENARIO PERIODONSIA

 

 

 

                         Jarak gigit    2  =  4mm ;  1   = 5mm  ;   1   2    = 5mm 

 

 

 

                                             2                   1                     1  2

 

Tentukan diagnosa yang terjadi pada gigi Nuno dan jelaskan tahap-tahap menentukan diagnosa serta rencana perawatannya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

SKENARIO BEDAH MULUT

 

Page 23: SKENARIO PERIODONSIA

SKENARIO BM 1

Bapak Ahmat Yani umur 56 tahun datang untuk memeriksakan ke poliklinik Bedah Mulut RSGM dengan keluhan dibawah rahang sebelah kanan bengkak dan sakit. Bila untuk makan makanan keras sakit, rasa sakit ini sudah 4 hari. Saat anamnese oleh drg. yang merawat ditemukan bahwa gigi belakang kanan pernah sakit sekali kira2 2 bulan yang lalu dan tidak dilakukan perawatan hanya diberi obat ponstan  yg diberi oleh anaknya. Px tersebut juga sering pusing2 dan tegang2 didaerah tengkuk terutama bila ada masalah atau kurang tidur. Saat dilakukan pemeriksaan obyektif umum: vital sign: TD:160/100 mmHg, DN: 72 X/menit, R:20 X/menit.

Pemeriksaan obyektif lokal extra oral ditemukan vena jugularisnya terjadi pembesaran .Pembengkakan regio submandibular (keras disekeliling mandibula) kanan dan, hilangnya pinggir bawah mandibula, warna kemerahan yang difuse.

Pemeriksaan obyektif lokal intra oral ditemukan OH yang jelek, gingivitis hampir menyeluruh, gigi molar bawah kanan karies dengan keadaan gangraen pulpa tes perkusi dan tekan memberi reaksi + sakit

 

SKENARIO BM 2

Bapak Hasan umur 35 tahun datang untuk memeriksakan ke poliklinik Bedah Mulut RSGM dengan keluhan dibawah rahang sebelah kanan bengkak dan sakit. Bila untuk oklusi sakit, rasa sakit ini sudah 2 hari. Saat anamnese oleh drg. yang merawat ditemukan bahwa gigi belakang kanan pernah sakit sekali kira2 2 tahun yang lalu dan tidak dilakukan perawatan.  Px tersebut juga sering lapar, haus dan kencing serta sering lemas, bila luka lama dalam penyembuhannya.

Saat dilakukan pemeriksaan obyektif umum: vital sign: TD:130/80 mmHg, DN: 72 X/menit, R:20 X/menit.

Pembengkakan regio submandibular (keras disekeliling mandibula) kanan dan, hilangnya pinggir bawah mandibula, warna kemerahan yang difuse.

Pemeriksaan obyektif lokal intra oral ditemukan OH yang jelek, gingivitis hampir menyeluruh, gigi molar bawah kanan karies dengan keadaan gangraen pulpa tes perkusi dan tekan memberi reaksi + sakit.

 

SKENARIO BM 3

 

Page 24: SKENARIO PERIODONSIA

Bapak Buchori umur 27 tahun datang untuk memeriksakan ke poliklinik Bedah Mulut RSGM dengan keluhan pipi sebelah kanan bengkak dan sakit. Bila untuk tutup mulut sakit, tidak bisa makan oleh karena sulit buka mulut, rasa sakit ini sudah 2 hari. Saat anamnese oleh drg. yang merawat ditemukan bahwa adanya  gigi belakang kanan terasa tumbuh sedikit,  dan tubuh meriang. Saat dilakukan pemeriksaan obyektif umum: vital sign: TD:120/80 mmHg, DN: 60 X/menit, R:16 X/menit dan suhu 37,5o C.

Pembengkakan regio bukal  (keras disekeliling mandibula) kanan, . trismus 1 jari  .

Pemeriksaan obyektif lokal intra oral ditemukan  gigi molar 3 bawah kanan yang erupsi sebagian, ada luka pada operculumnya oleh karena trauma dengan molar 3 atas kanan OH yang jelek, gingivitis hampir menyeluruh. Pada gambaran foto adanya gigi molar 3 kanan yang impaksi klas II posisi A dan mesio angular.

 

 

SKENARIO BM 4

 

Mas Dedi  umur 25 tahun datang untuk memeriksakan ke poliklinik Bedah Mulut RSGM dengan keluhan dibawah pelupuk mata sebelah kanan bengkak dan sakit, rasa sakit ini sudah 3 hari. Saat anamnese oleh drg. yang merawat ditemukan bahwa gigi taring kanan pernah sakit sekali kira2 2 bulan yang lalu dan tidak dilakukan perawatan

 Saat dilakukan pemeriksaan obyektif umum: vital sign: TD:115/75 mmHg, DN: 69 X/menit, R:18 X/menit.

Pemeriksaan obyektif lokal extra oral ditemukan pembengkakan dan warna merah regio infra orbita kanan sampai pada sebelah hidung kanan.  

Pemeriksaan obyektif lokal intra oral gigi kaninus atas kanan karies dengan keadaan gangraen pulpa tes perkusi dan tekan memberi reaksi + sakit.

 

 

 

SKENARIO BM 5

 

Page 25: SKENARIO PERIODONSIA

Bapak Rusdi umur 36 tahun datang untuk memeriksakan ke poliklinik Bedah Mulut RSGM dengan keluhan dibawah rahang  bengkak besar dan sakit, serta meriang badannya. Tidak bisa makan krn sulit buka mulut, serta sakit. Saat anamnese oleh drg. yang merawat ditemukan bahwa gigi belakang kanan pernah sakit sekali kira2 2 bulan yang lau dan  2 minggu yang lalu ditambalkan di tukang gigi karena murah dengan sekali datang.

Saat dilakukan pemeriksaan obyektif umum: vital sign: TD: 90/70 mmHg, DN: 82 X/menit, R:14 X/menit.

.Pembengkakan regio pipi kanan  sampai dasar lidah, waran kemerahan difuse , trismus 1 jari, susah nelan walupun cairan  Limponodi submandibula kanan kiri membesar sakit pd perabaan.

Pemeriksaan obyektif lokal intra oral ditemukan OH yang jelek, , gigi molar 2 bawah kanan tambalan dengan self curing   dengan tes perkusi dan tekan memberi reaksi + (sakit sekali)

 

 

 

 

 

 

SKENARIO PEDODONSIA

 

 

SKENARIO PEDO 1

      Alit, usia 5 tahun datang ke klinik gigi dengan keluhan sakit pada gigi geraham sulungnya. Menurut orangtuanya, alit sudah sering mengeluh tentang giginya, namun selalu menolak untuk diperiksakan. Setelah dibujuk untuk membuka mulut, dari hasil pemeriksaan intra oral tampak hampir seluruh giginya mengalami karies dan ada 2 gigi yang tanggal. Gigi molar kanan yang sakit tampak kavitas yang lebar dan sering berdarah. Pada pemeriksaan rontgen foto, terlihat gambaran radioluscent pada periapikal dan atap pulpa sudah perforasi/terbuka. Sedangkan benih gigi penggantinya masih jauh dibawah tulang. Tentukan cara pemeriksaan, diagnosa dan rencana perawatan untuk Alit. 

 

Page 26: SKENARIO PERIODONSIA

 

SKENARIO PEDO 2

Seorang anak laki-laki, Fariz, 5 tahun datang dengan keluhan kesulitan untuk mengunyah makanan. Setelah dilakukan pemeriksaan, terdapat gigi-gigi yang hilang pada 74, 75, 84 dan 85. Hasil rontgen foto tampak adanya benih 34, 35, 44 dan 45 namun masih belum menembus tulang alveolar. Sedangkan pada 12 tidak terdapat benih permanennya. Pasien direncanakan untuk perawatan dengan protesa untuk mengganti gigi-gigi yang hilang dan mengembalikan fungsi kunyahnya.

 

 

 

 

SKENARIO PEDO 3

Salsa, 8 tahun mengalami sakit gigi 34 dengan keluhan gusi bengkak dan sakit untuk makan. Secara klinis tampak karies profunda perforasi dan disertai abses periapikal. Pasien datang disertai demam dan pembengkakan pada daerah submandibula kiri. Dokter gigi memberikan resep untuk meredakan nyeri dan bengkak sebelum dilakukan tindakan pada gigi yang sakit.

 

 

SKENARIO PEDO 4

Fernando, 7 tahun datang dengan keluhan sakit spontan pada gigi 25. Pada pemeriksaan intra oral tampak karies profunda pada gigi 25. Pada gambaran rontgen foto tampak perforasi seujung jarum dan belum ada resorbsi apikal oleh gigi permanen penggantinya. Pada Fernando akan di lakukan perawatan saluran akar dan restorasi tetap pada mahkota giginya.

 

SKENARIO PEDO 5

Yasmin, 4 tahun datang di antar ibunya ingin merawatkan giginya. Pada pemeriksaan tampak gigi 51,52,61,62 karies terhenti, dan gigi 53 karies media di sebelah distal, sedangkan gigi 63 karies superfisial di daerah  servikal. Yasmin di rencanakan untuk di lakukan grinding pulas dan restorasi tumpatan plastis. Tentukan pula cara pemeriksaan, diagnosa dan rencana perawatannya

Page 27: SKENARIO PERIODONSIA

 

 

 

 

 

SKENARIO PEDO 6

Galih, 8 tahun datang ke klinik dalam keadaan luka didaerah wajah dan bibir atas akibat jatuh dari sepeda. Pada pemeriksaan extra oral tampak pembengkakan dan laserasi disekitar bibir atas. Sedangkan pemeriksaan intra oral diketahui adanya fraktur dentin gigi 11 dan avulsi pada gigi 21. Dari anamnesa diketahui Galih jatuh sekitar setengah jam yang lalu dan langsung dibawa ke RSGM. Pada Galih segera dilakukan darurat untuk menghentikan perdarahan dan penanganan avulsinya. Setelah diberi resep pasien dijadwal untuk kontrol 3 hari lagi untuk perawatan fraktur dan pemulihan luka.

 

 

SKENARIO PEDO 7

Balqis, 7 tahun datang ke klinik untuk mencabutkan giginya yang goyang dan lubang. Hasil pemeriksaan diketahui gigi 61 goyang derajat 3 dan persistensi pada 71 dan 81. Sedangkan gigi 62 gangrene pulpa. Gambaran rontgen foto tampak resobsi fisiologis pada 61 dan 62 tidak dijumpai benih permanen pengganti. Rencana perawatan terhadap Balqis adalah pencabutan dan pulpektomi.

 

 

 

 

 

 

 

Page 28: SKENARIO PERIODONSIA

 

 

 

 

 

SKENARIO PROSTODONSIA

 

 

Skenario 1

 

Pak Maman, 48 tahun, karyawan swasta, datang ke RSGM UJ ingin di buatkan gigi tiruan. Pasien merasa malu dan merasa terganggu dengan panampilannya karena giginya goyang sehingga maju ke depan. Awalnya pasien mengaku jarang menggosok gigi (sehari sekali) kemudian banyak karang giginya, gusinya sering bengkak, tidak pernah dirawat dan sekarang giginya goyang. Sebelumnya pasien pernah memakai gigi tiruan sekitar 2 tahun yang lalu, yang dibuat oleh tukang gigi, sampai sekarang masih digunakan. Pencabutan terahkir gigi depan rahang atas sekitar 3 minggu yang lalu. Tipe pasien: exacting

Kesehatan umum: baik

Pemeriksaan intra oral: gigi hilang 11,12,21,22,23, 13, resesi gingiva 17, 24, 25,26,27,28, resesi gingiva dan karies superfisial bagian oklusal pada gigi 16, gigi goyang 03 : 31, 32,33,34,41,42,43,  resesi gingivva, 36,37,38,47 resesi gingiva, semua gigi yang ada terdapat kalkulus. Foto rongent : resorbsi tulang alveolar pada 13, 17, 24, 25,26,27,28, 31, 32,33,34,41,42,43.

Pemeriksaan anatomical landmark langsung pada model anatomis.

 

 

Skenario 2

 

Page 29: SKENARIO PERIODONSIA

Bu Sriyani, 50 tahun, seorang guru, ingin dibuatkan gigi palsu mengantikan gigi yang rusak pada rahang atas dan bawah karena kesulitan untuk mengunyah makanan. Sebelumnya gigi berlubang dan tidak diobati sehingga gigi tinggal tunggaknya. Pencabutan terahikir gigi bawah belakang kanan sekitar 1 tahun yang lalu. Pasien belum pernah menggunakan gigi palsu. Biaya ditanggung oleh operator. Tipe pasien: histerikal. Kesehatan umum penyakit DM

Pemeriksaan intra oral:

Gigi hilang 38,36,46,47,48, sisa akar  15, 14,13, 26,28,37,35,34,41,42,48. Karies profunda 24. Karies superfisial 22 malposisi 36, 31, 21,36. Impaksi 28. Gigi yang ada terdapat kalkulus.

Pemeriksaan anatomical landmark langsung pada model anatomis

 

Skenario 3

 

Bu Paning, 60 tahun, ibu rumah tangga, datang ke RSGM UJ, ingin dibuatkan GTL untuk mengganti gigi tiruannya yang hilang sejak 1 bulan yang lau. Pasien merasa tidak nyaman untuk makan karena susah pada saat mengunyah dan malu saat berbicara. Giginya hilang sejak sejak ± 6 tahun yang lalu akibat berlubang. Pencabutan terahkir gigi belakang kanan rahang atas. Ada juga gigi lepas sendiri tanpa pencabutan. Tipe penderita indiferrent. Kesehatan umum: mempunyai sakit hipertensi

Pemeriksaan intra oral:12,13 gigi goyang 03, 23 karies profunda, 24 sisa akar, 32,37,42,48 resesi gingiva, gigi hilang 11,14,15,16,17,18,21,26,27,31,33,34,35,36,38. Gigi yang ada terdapat kalkulus.

Foto rontgen: pada gigi 12,13 resorbsi tulang alveolar, 23 terdapat gambaran radiolusent bagian apikal.

Pemeriksaan anatomical landmark langsung pada model anatomis

 

 

Skenario 4

 

Bu Fatimah, 60 tahun, jualan di pasar, datang ke RSGM UJ ingin di buatkan gigi tiruan. Pasien merasa malu dan terganggu panampilannya karena banyak yang hilang dan goyang. Gigi bagian depan telah dilakukan pencabutan, karena berlubang, 3 minggu yang lalu. Gusinya sering

Page 30: SKENARIO PERIODONSIA

bengkak, belum pernah dirawat. Pasien belum pernah memakai gigi tiruan. Tipe pasien: kooperatif

Kesehatan umum: mengeluh sering pusing, mulut terasa kering.

Pemeriksaan intra oral: gigi hilang 11,12,21,22,23, 13, resesi gingiva 13, 16,17, 24, 25,26,27,28, gigi goyang 03 : 31, 32,33,34,41,42,43, karies superfisial, resesi gingivva, 36,37,38,47 resesi gingiva, semua gigi yang ada terdapat kalkulus. Foto rongent : resorbsi tulang alveolar pada 13, 17, 24, 25,26,27,28, 31, 32,33,34,41,42,43.

Pemeriksaan anatomical landmark langsung pada model anatomis

 

 

Skenario  5

 

Bu Aisyah, 56 tahun, karyawan swasta, datang ke RSGM UJ ingin di buatkan gigi tiruan. Pasien merasa malu dan merasa terganggu dengan panampilannya karena giginya banyak yang hilang. Gigi hilang karena berlubang sehingga tinggal tunggaknya dan ahkirnya dicabut. Pencabutan terahkir gigi depan atas 3 bulan yang lalu dan tidak ada komplikasi. Pasien belum pernah memakai gigi tiruan. Tipe pasien: kooperatif

Kesehatan umum: baik

Pemeriksaan intra oral: gigi hilang 11,12,21,22,23, 13, resesi gingiva 17, 24, 25,26,27,28, resesi gingiva dan karies superfisial bagian oklusal pada gigi 16, gigi goyang 03 : 31, 32,33,34,41,42,43, resesi gingivva, 36,37,38,47 resesi gingiva, semua gigi yang ada terdapat kalkulus. Foto rongent : resorbsi tulang alveolar pada 13, 17, 24, 25,26,27,28, 31, 32,33,34,41,42,43.

Pemeriksaan anatomical landmark langsung pada model anatomis.

 

 

 

Skenario 6

 

Page 31: SKENARIO PERIODONSIA

Pak Ahmad, 54 tahun, seorang karyawan, ingin dibuatkan gigi palsu mengantikan gigi yang rusak pada rahang atas dan bawah karena kesulitan untuk mengunyah makanan. Gigi hilang berlubang kemudian tinggal tunggaknya dan ahkirnya dicabut. Pencabutan terahkir gigi belakang kiri bawah kurang lebih 2 tahun yang lalu. Pasien belum pernah menggunakan gigi palsu. Biaya ditanggung oleh operator. Tipe pasien: exacting. Kesehatan umum: penyakit asma

Pemeriksaan intra oral:

Gigi hilang 38,36,46,47,48, sisa akar  15, 14,13, 26,28,37,35,34,41,42,48. Karies profunda 24. Karies superfisial 22 malposisi 36, 31, 21,36. Impaksi 28. Gigi yang ada terdapat kalkulus

Pemeriksaan anatomical landmark langsung pada model anatomis

 

 

 

 

 

 

 

 

Skenario 7

 

Pak Zaenal, 54 tahun, karyawwan, datang ke RSGM UJ, ingin dibuatkan gigi tiruan. Pasien merasa tidak nyaman untuk makan karena susah pada saat mengunyah dan malu saat berbicara. Pencabutan terahkir gigi belakang kiri rahang bawah sekitar 1 tahun yang lalu. Ada juga gigi lepas sendiri tanpa pencabutan. Pasien sebelumnya tidak pernah memakai gigi tiruan lepasan.  Tipe penderita kooperatif. Kesehatan umum: mempunyai sakit asma

Pemeriksaan intra oral:12,13 gigi goyang 03, 23 karies profunda, 24 sisa akar, 32,37,42,48 resesi gingiva, gigi hilang 11,14,15,16,17,18,21,26,27,31,33,34,35,36,38

Foto rontgen: pada gigi 12,13 resorbsi tulang alveolar, 23 terdapat gambaran radiolusent bagian apikal.

Pemeriksaan anatomical landmark langsung pada model anatomis

Page 32: SKENARIO PERIODONSIA

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 SKENARIO INTEGRASI

 

Page 33: SKENARIO PERIODONSIA

Seorang pasien bernama Mr.X laki-laki umur 48tahun datang ke RSGM dengan keluhan gigi berlubang pada gigi molar pertama rahang bawah kanan, dan gusi pada regio tersebut bengkak. Gigi yang berlubang tersebut menimbulkan rasa sakit dan gusi sering keluar darah sejak 1mg yang lalu.

Keadaan umum penderita :dalam perawatan internis oleh karena menderita DM

Pemeriksaan klinis :

 

-          gigi   6   karies klas 1 profunda perforasi

 

-          test dingin(-), test panas(-), perkusi dan tekan sakit

 

 

 

-          pada regio  567 edentulous

 

-          gigi  5   sisa akar

 

 

 

-          pada gigi   567  (ki-atas) supraposisi

 

 

 

-          Gigi  764321 12348 terdapat kalkulus supra dan sub gingiva

 

Page 34: SKENARIO PERIODONSIA

-          Gambaran rontgen

pada test miller masuk ½ panjang akar terasa sakit terdapat radioluscent dibifurkasi cervico-apikal

 

Tentukan diagnosa dan urutan rencana perawatan pada pasien tersebut