Satu Hati Bernilai Tinggi - ftp.unpad.ac.id · melakukan transplantasi hati harus berobat ke luar...

1
25 sampai 30 bayi per tahun. Kasus hepatitis B, C, dan atresia billier yang tidak tertangani dengan baik akan mengalami sirosis hati. Data global menun- jukkan, sekitar 30% kasus hepa- titis B dan C berkembang men- jadi sirosis. Sementara itu, kasus atresia billier yang tidak tertangani dalam jangka dua bulan juga bisa berkembang jadi sirosis. Ketika hati sudah mengalami sirosis, jaringannya mengeras dan mati, tidak ada solusi lain kecuali mengangkat hati yang rusak itu dan menggantinya dengan jaringan hati sehat. Selama ini pasien yang ingin melakukan transplantasi hati harus berobat ke luar negeri. Presiden Direktur RSCM Akmal Taher mengakui operasi transplantasi hati di Indonesia memang masih sangat terbatas baik teknik operasi maupun obat-obatan. “Kita memerlukan tenaga ahli untuk alih teknologi. Kerja sama ini menjadi bagian dari transfer of knowledge agar selan- jutnya Indonesia bisa melaku- kan operasi secara mandiri,” ujar Akmal di Jakarta, pekan lalu. Bila tujuan itu tercapai, PENGAWET: Konsumsi makanan berpengawet seperti ikan asin dan makanan kalengan menjadi salah satu pemicu timbulnya kanker nasofaring. PENYAKIT KRONIS: Obesitas merupakan penyakit kronis yang penanganannya membutuhkan waktu lama. INFO Efektivitas cangkok hati dalam menolong pasien mencapai 90%. Namun, operasi berbiaya mahal ini belum berkembang di Indonesia. Satu Hati Bernilai Tinggi Kesehatan | 13 RABU, 22 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Amalia Susanti P EKAN lalu, tim dok- ter Rumah Sakit Cip- to Mangunkusumo (RSCM) untuk per- tama kalinya sukses melaku- kan cangkok hati pada dua pasiennya. Dalam operasi itu, RSCM bekerja sama dengan tim dari Hepatobiliary and Pancreatic Diseases First Afiated Hospi- tal Zhejiang University School of Medicine, China, serta RS Puri Indah, Jakarta. Operasi pertama dilaku- kan pada pasien berumur 44 tahun dengan donor hati dari anaknya yang berusia 18 tahun. Pasien terindikasi mengalami pengerasan (sirosis) hati aki- bat hepatitis B kronis. Dalam operasi itu, seluruh hati pasien diangkat dan diganti dengan hati sisi kanan donor. Cangkok hati berikutnya di- lakukan pada anak berusia 6 tahun dengan donor hati dari ayahnya yang berusia 33 tahun. Anak itu didiagnosis mende- rita hepatitis autoimun hingga mencapai tahap sirosis. Dalam operasi, seluruh hati pasien juga diangkat dan di- gantikan sebagian hati kiri ayahnya. Sampai saat ini, kedua pasien dan pendonor dalam kondisi stabil. RSCM menjadi salah satu dari segelintir RS di Indonesia yang pernah melakukan cang- kok hati. Sebelumnya, cangkok hati pernah dilakukan di RS dr Karyadi Semarang dan RS dr Soetomo Surabaya pada pasien anak-anak. Di Indonesia, cangkok hati memang belum berkembang layaknya cangkok ginjal. Pa- dahal, jika ditilik dari profil kesehatan hati masyarakat Indonesia, bisa dipastikan ting- kat kebutuhan terhadap operasi ini tergolong tinggi “Saat ini diperkirakan ada sekitar 20 juta penderita hepa- titis B dan C di Indonesia, dan setengah dari penderita ini berpotensi berkembang men- jadi penyakit hati kronik,” ujar ibu negara Ani Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutan- nya di acara The 3rd China- Indonesia Joint Symposium on Hepatobiliary Medicine and Surgery di, Jakarta, Kamis (24/6). Itu belum termasuk jumlah bayi penderita atresia billier yang di Jakarta saja mencapai masyarakat Indonesia akan sangat diuntungkan terutama dari segi penghematan biaya. Mengingat biaya operasi cang- kok hati memang terbilang sangat mahal. Selama ini pasien yang melakukan cangkok hati di Singapura harus mengeluar- kan dana sekitar Rp3 miliar. Sementara bila di Indone- sia sudah dapat melakukan cangkok hati secara mandiri, menurut Akmal biayanya bisa dipangkas jadi sekitar Rp600 juta-Rp700 juta. Efektif Pada kesempatan sama, pakar cangkok hati dunia dari First Affliated Hospital, Zhejiang University School of Medicine, Hangzhou, China, Prof Shu-Sen Zheng mengungkapkan, cang- kok hati merupakan cangkok organ yang paling sulit. Tindakan medis yang kom- pleks itu membutuhkan sistem dan tim dokter yang solid dari berbagai disiplin ilmu. “Meski begitu, operasi trans- plantasi hati tergolong sangat efektif menolong pasien. Angka ketahanan hidup ( survival ) hing ga lima tahun sesudah operasi pada pasien menca- pai 85%-90%. Sesudah ope- Pemicu Laten Kanker Nasofaring Penyebab utama dari kanker nasofaring belum diketahui secara pasti. Namun, selain karena faktor genetis, ada be- berapa faktor yang diduga kuat jadi penyebab, antara lain virus epstein-barr. Sebenarnya, virus itu dijum- pai pada hampir setiap manu- sia karena terdapat pada udara bebas. “Namun, virus terse- KANKER nasofaring tidak ter- lalu populer jika dibandingkan dengan kanker paru, payu- dara, rahim atau otak. Padahal, kasusnya lumayan banyak. Pemicunya pun mudah di- jumpai di lingkungan sekitar. Menurut dokter spesialis penyakit telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) RS Kanker Dharmais, Budianto Komari, kanker nasofaring adalah jenis yang paling kerap dijumpai di area THT. Kanker ini tumbuh dirongga belakang hidung dan belakang langit-langit rongga mulut. “Kasus kanker nasofaring merupakan jenis terbanyak nomor satu dalam lingkup THT dan nomor empat dalam ling- kup kanker secara umum,” ujar Budianto di Jakarta, beberapa waktu lalu. Di Indonesia, penderita naso- faring terhitung sampai dengan 2005 mencapai lebih dari 2.000 orang, terdiri dari kaum de- wasa dan anak-anak. Bahkan, tercatat ada anak berusia enam tahun mengalami kanker nasofaring. “Dari tahun ke tahun pende- rita anak-anak terus bertam- bah,” kata Budianto. mungkinannya kecil karena asap lebih dominan menyebab- kan kanker paru-paru. Menurut penelitian, jika di- bandingkan dengan perem- puan, laki-laki lebih dominan terkena penyakit nasofaring. Perbandingannya 2,81 : 1. Hal itu diduga disebabkan laki-laki lebih dominan bekerja lapang- an, seperti di pabrik yang ber- polusi udara, sementara perem- puan lebih banyak be kerja kantoran. Selain polusi, faktor lainnya adalah kebiasaan mengon- sumsi makanan yang diawet- kan atau makanan kaleng. Sebagai contoh, kasus kanker nasofaring banyak dijumpai pada masyarakat China Selatan yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan. Studi ilmiah menemukan kaitan kondisi itu dengan kebiasaan mayoritas penduduknya mengonsumsi ikan asin. Pasalnya, ikan asin mengandung zat nitrosamin, suatu zat yang menjadi pemicu kanker. “Makan ikan asin atau ma kanan kaleng boleh saja, asal tidak berlebihan,” lanjut Budianto. Jika menilik faktor penyebab- nya, pencegahan yang paling efektif adalah dengan menghin- dari polusi udara dan menerap- kan pola makan sehat. Langkah itu penting dilakukan sejak dini pada setiap keluarga. “Variasi makanan sangat penting. Usahakan selalu me- ngonsumsi makanan berba- han segar,” pesan Budianto. (*/S-3) rasi pasien dapat hidup dan ber aktivitas dengan normal bahkan di China ada pasien cangkok hati yang berhasil menjadi juara Olimpiade dan mempunyai kekuatan fisik yang baik,” ujar Zheng. Zheng menjelaskan, pada awalnya cangkok hati meng- gunakan donor dari mayat (ca- daver), tetapi karena fenomena ketidakseimbangan jumlah pendonor mayat dengan calon penerima hati (resipien), dikem- bangkan teknik transplantasi hati dengan donor dari manu- sia hidup. Zheng menambahkan, donor hati dapat dilakukan orang yang sehat dan bergolongan darah sama dengan calon resi- pien. Seseorang dapat men- donorkan hingga 60% organ hatinya. “Sisa hati pendonor yang 40% akan pulih dan normal kembali setelah jangka waktu enam bulan,” jelas Zheng. Jika menilik tingginya kasus penyakit hati di Indonesia, sudah selayaknya pengem- bangan cangkok hati di Tanah Air mendapat dukungan dari seluruh pihak terkait. (S-3) [email protected] Pilah Pilih Obat Pelangsing UPAYA mengatasi obesitas kadang tak cukup dengan diet dan olahraga semata. Penggu- naan obat-obatan kadang juga diperlukan. Di pasaran, ragam obat pelangsing banyak dita- warkan. Bagaimana memilih yang terbaik? Dokter spesialis gizi yang mendalami masalah diet dan pelangsingan, Johanes Chan- drawinata mengungkapkan, obat penurun berat badan terbagi dalam dua jenis. Per- tama, jenis obat yang bekerja di otak. Obat ini menekan nafsu makan, meningkatkan rasa kenyang, dan menaikkan me- tabolisme. Kedua, jenis obat yang bekerja lokal di usus dengan cara menghambat pe- nyerapan lemak. Dua jenis obat itu dapat di- gunakan. Namun, berdasarkan efektivitas dan efek samping- nya, Johanes lebih mengan- jurkan obat yang bekerja lokal di usus. “Obat yang bekerja dengan menghambat penyerapan le- mak di saluran cerna secara klinis terbukti lebih baik karena obat yang bekerja di sistem saraf pusat bisa menimbulkan berbagai efek samping yang berbahaya terutama bila digu- nakan dalam jangka panjang,” jelas Johanes di Jakarta, be- berapa waktu lalu. Memang, obat penghambat serapan lemak juga memiliki efek samping, antara lain, mu- las, feses berlemak, dan lebih sering buang air besar. Namun, efek samping itu terbilang lebih ringan ketimbang efek samping obat penekan nafsu makan yang bersifat sistemis. Baru-baru ini, salah satu jenis obat penekan nafsu makan jenis sibutramine bahkan izin edarnya ditarik karena terbukti menim- bulkan gangguan jantung. ’’Obat yang bekerja sentral yang aman dikonsumsi antara lain diethylpropion , namun penggunaannya juga hanya ANTARA/NYOMAN BUDHIANA but ‘tertidur’ sehingga tidak akan menimbulkan efek apa pun. Persoalan muncul ketika virus itu ‘bangun’ karena suatu pemicu,” lanjut Budianto. Salah satu elemen yang bisa memicu virus epstein-barr jadi berbahaya adalah polusi udara, seperti asap kendaraan dan asap pabrik. Asap rokok juga bisa jadi memicu, tetapi ke- AP/STUART RAMSON Senam Bersama RSAB Harapan Kita SENAM bersama menjadi kegiatan rutin RS Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita, Jakarta. Kegiatan yang berlangsung tiap Jumat itu sudah berjalan hampir setahun dengan fasilitator ber- giliran dari RSAB Harapan dan RS Jantung Harapan Kita. Menjelang hari ulang tahun ke-31 RSAB Harapan Kita yang jatuh hari ini, Jumat lalu senam rutin tersebut diselenggarakan lebih meriah dengan memanggil instruktur ternama guna mem- bangkitkan animo peserta yang lebih besar. Dan terbukti, kegiatan mingguan tersebut menjadi ramai diikuti para karyawan dan pasien. “Kegiatan senam ini diharapkan dapat menambah kinerja karyawan dalam memberikan pelayanannya demi menggapai misi RSAB menjadi rumah sakit terkemuka,” ujar Direktur Utama RSAB Harapan Kita Hermien Widjajati Meryono. (*/S-3) boleh jangka pendek,’’ imbuh Johanes. Apa pun jenisnya, lanjut Johanes, obat penurun berat badan tergolong obat keras. Penggunaannya harus dengan resep dokter. Johanes menjelaskan, peng- gunaan obat untuk orang yang obesitas ini memiliki kriteria tertentu, antara lain nilai in- deks massa tubuh (IMT) lebih dari 30 dan disesuaikan de- ngan riwayat penyakit pasien. Nilai IMT didapat dengan cara membagi berat badan (kg) de- ngan kuadrat dari tinggi badan (meter). Walau demikian, menurut Johanes, cukup banyak pasien yang IMT-nya belum 30 tetapi sudah minta diresepkan obat penurun berat badan. Hal itu dibolehkan, dengan pertim- bangan, pada beberapa orang sudah mengalami penumpuk- an lemak di perut walaupun IMT-nya masih di bawah 30. ’’Penumpukan lemak di perut menjadi faktor risiko diabetes dan penyakit kardiovaskular,’’ jelas Johanes. Johanes mengingatkan, obe- sitas adalah penyakit dengan faktor genetik. Penyakit ini tergolong kronis dan sulit di- kendalikan. Itu sebabnya, pena- talaksanaan obesitas juga bersi- fat jangka panjang. Namun, selama ini penangan- an obesitas identik dengan diet mengurangi porsi makan yang dianggap menyiksa sehingga sering gagal. Masyarakat juga sering terjebak pada tawaran langkah kilat yang menjanjikan penurunan berat badan berkilo- kilo dalam waktu singkat. ’’Itu harus disikapi dengan hati-hati. Idealnya, terapi obe- sitas dilakukan dengan pe- ngaturan pola makan sehat, pe- rubahan perilaku, olahraga un- tuk meningkatkan pengeluaran energi, serta obat-obatan yang aman dan tepat,’’ pungkas Jo- hanes. (*/S-3)

Transcript of Satu Hati Bernilai Tinggi - ftp.unpad.ac.id · melakukan transplantasi hati harus berobat ke luar...

Page 1: Satu Hati Bernilai Tinggi - ftp.unpad.ac.id · melakukan transplantasi hati harus berobat ke luar negeri. Presiden Direktur RSCM Akmal T aher mengakui operasi transplantasi hati di

25 sampai 30 bayi per tahun. Kasus hepatitis B, C, dan atresia billier yang tidak tertangani dengan baik akan mengalami sirosis hati. Data global menun-jukkan, sekitar 30% kasus hepa-titis B dan C berkembang men-jadi sirosis.

Sementara itu, kasus atresia billier yang tidak tertangani dalam jangka dua bulan juga bisa berkembang jadi sirosis.

Ketika hati sudah mengalami sirosis, jaringannya mengeras dan mati, tidak ada solusi lain kecuali mengangkat hati yang rusak itu dan menggantinya dengan jaringan hati sehat.

Selama ini pasien yang ingin melakukan transplantasi hati harus berobat ke luar negeri. Presiden Direktur RSCM Akmal Taher mengakui operasi transplantasi hati di Indonesia memang masih sangat terbatas baik teknik operasi maupun obat-obatan.

“Kita memerlukan tenaga ahli untuk alih teknologi. Kerja sama ini menjadi bagian dari transfer of knowledge agar selan-jutnya Indonesia bisa melaku-kan operasi secara mandiri,” ujar Akmal di Jakarta, pekan lalu.

Bila tujuan itu tercapai,

PENGAWET: Konsumsi makanan berpengawet seperti ikan asin dan makanan kalengan menjadi salah satu pemicu timbulnya kanker nasofaring.

PENYAKIT KRONIS: Obesitas merupakan penyakit kronis yang penanganannya membutuhkan waktu lama.

INFO

Efektivitas cangkok hati dalam menolong pasien mencapai 90%. Namun, operasi berbiaya mahal ini belum berkembang di Indonesia.

Satu Hati Bernilai Tinggi

Kesehatan | 13RABU, 22 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA

Amalia Susanti

PEKAN lalu, tim dok-ter Rumah Sakit Cip-to Mangunkusumo (RSCM) untuk per-

tama kalinya sukses melaku-kan cangkok hati pada dua pasiennya.

Dalam operasi itu, RSCM bekerja sama dengan tim dari Hepatobiliary and Pancreatic Diseases First Affl iated Hospi-tal Zhejiang University School of Medicine, China, serta RS Puri Indah, Jakarta.

Operasi pertama dilaku-kan pada pasien berumur 44 tahun dengan donor hati dari anaknya yang berusia 18 tahun. Pasien terindikasi mengalami pengerasan (sirosis) hati aki-bat hepatitis B kronis. Dalam operasi itu, seluruh hati pasien diangkat dan diganti dengan hati sisi kanan donor.

Cangkok hati berikutnya di-lakukan pada anak berusia 6 tahun dengan donor hati dari ayahnya yang berusia 33 tahun. Anak itu didiagnosis mende-rita hepatitis autoimun hingga mencapai tahap sirosis.

Dalam operasi, seluruh hati pasien juga diangkat dan di-

gantikan sebagian hati kiri ayahnya. Sampai saat ini, kedua pasien dan pendonor dalam kondisi stabil.

RSCM menjadi salah satu dari segelintir RS di Indonesia yang pernah melakukan cang-kok hati. Sebelumnya, cangkok hati pernah dilakukan di RS dr Karyadi Semarang dan RS dr Soetomo Surabaya pada pasien anak-anak.

Di Indonesia, cangkok hati memang belum berkembang layaknya cangkok ginjal. Pa-dahal, jika ditilik dari profil kesehatan hati masyarakat Indonesia, bisa dipastikan ting-kat kebutuhan terhadap operasi ini tergolong tinggi

“Saat ini diperkirakan ada sekitar 20 juta penderita hepa-titis B dan C di Indonesia, dan setengah dari penderita ini berpotensi berkembang men-jadi penyakit hati kronik,” ujar ibu negara Ani Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutan-nya di acara The 3rd China-Indonesia Joint Symposium on Hepatobiliary Medicine and Surgery di, Jakarta, Kamis (24/6).

Itu belum termasuk jumlah bayi penderita atresia billier yang di Jakarta saja mencapai

masyarakat Indonesia akan sangat diuntungkan terutama dari segi penghematan biaya. Mengingat biaya operasi cang-kok hati memang terbilang sangat mahal. Selama ini pasien yang melakukan cangkok hati di Singapura harus mengeluar-kan dana sekitar Rp3 miliar.

Sementara bila di Indone-sia sudah dapat melakukan cangkok hati secara mandiri, menurut Akmal biayanya bisa dipangkas jadi sekitar Rp600 juta-Rp700 juta.

EfektifPada kesempatan sama, pakar

cangkok hati dunia dari First Affliated Hospital, Zhejiang University School of Medicine, Hangzhou, China, Prof Shu-Sen Zheng mengungkapkan, cang-kok hati merupakan cangkok organ yang paling sulit.

Tindak an medis yang kom-pleks itu membutuhkan sistem dan tim dokter yang solid dari berbagai disiplin ilmu.

“Meski begitu, operasi trans-plantasi hati tergolong sangat efektif menolong pasien. Angka ketahanan hidup (survival) hing ga lima tahun sesudah operasi pada pasien menca-pai 85%-90%. Sesudah ope-

Pemicu Laten Kanker Nasofaring

Penyebab utama dari kanker nasofaring belum diketahui secara pasti. Namun, selain karena faktor genetis, ada be-berapa faktor yang diduga kuat jadi penyebab, antara lain virus epstein-barr.

Sebenarnya, virus itu dijum-pai pada hampir setiap manu-sia karena terdapat pada udara bebas. “Namun, virus terse-

KANKER nasofaring tidak ter-lalu populer jika dibandingkan dengan kanker paru, payu-dara, rahim atau otak. Padahal, kasusnya lumayan banyak. Pemicunya pun mudah di-jumpai di lingkungan sekitar.

Menurut dokter spesialis penyakit telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) RS Kanker Dharmais, Budianto Komari, kanker nasofaring adalah jenis yang paling kerap dijumpai di area THT. Kanker ini tumbuh dirongga belakang hidung dan belakang langit-langit rongga mulut.

“Kasus kanker nasofaring merupakan jenis terbanyak nomor satu dalam lingkup THT dan nomor empat dalam ling-kup kanker secara umum,” ujar Budianto di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Di Indonesia, penderita naso-faring terhitung sampai dengan 2005 mencapai lebih dari 2.000 orang, terdiri dari kaum de-wasa dan anak-anak.

Bahkan, tercatat ada anak ber usia enam tahun mengalami kanker nasofaring.

“Dari tahun ke tahun pende-rita anak-anak terus bertam-bah,” kata Budianto.

mungkinannya kecil karena asap lebih dominan menyebab-kan kanker paru-paru.

Menurut penelitian, jika di-bandingkan dengan perem-puan, laki-laki lebih dominan terkena penyakit nasofaring. Perbandingannya 2,81 : 1. Hal itu diduga disebabkan laki-laki lebih dominan bekerja lapang-an, seperti di pabrik yang ber-

polusi udara, sementara perem-puan lebih banyak be kerja kantoran.

Selain polusi, faktor lainnya adalah kebiasaan mengon-sumsi makanan yang diawet-kan atau makanan kaleng. Sebagai contoh, kasus kanker nasofaring banyak dijumpai pada masyarakat China Selatan yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan. Studi ilmiah menemukan kaitan kondisi itu dengan kebiasaan mayoritas penduduknya mengonsumsi ikan asin. Pasalnya, ikan asin mengandung zat nitrosamin, suatu zat yang menjadi pemicu kanker.

“Makan ikan asin atau ma kanan kaleng boleh saja, asal tidak berlebihan,” lanjut Budianto.

Jika menilik faktor penyebab-nya, pencegahan yang paling efektif adalah dengan menghin-dari polusi udara dan menerap-kan pola makan sehat. Langkah itu penting dilakukan sejak dini pada setiap keluarga.

“Variasi makanan sangat penting. Usahakan selalu me-ngonsumsi makanan berba-han segar,” pesan Budianto. (*/S-3)

rasi pa sien dapat hidup dan ber aktivitas dengan normal bahkan di China ada pasien cangkok hati yang berhasil menjadi juara Olimpiade dan mempunyai kekuatan fisik yang baik,” ujar Zheng.

Zheng menjelaskan, pada awalnya cangkok hati meng-gunakan donor dari mayat (ca-daver), tetapi karena fenomena ketidakseimbangan jumlah pendonor mayat dengan calon penerima hati (resipien), dikem-bangkan teknik transplantasi hati dengan donor dari manu-sia hidup.

Zheng menambahkan, donor hati dapat dilakukan orang yang sehat dan bergolongan darah sama dengan calon resi-pien. Seseorang dapat men-donorkan hingga 60% organ hatinya.

“Sisa hati pendonor yang 40% akan pulih dan normal kembali setelah jangka waktu enam bulan,” jelas Zheng.

Jika menilik tingginya kasus penyakit hati di Indonesia, sudah selayaknya pengem-bangan cangkok hati di Tanah Air mendapat dukungan dari seluruh pihak terkait. (S-3)

[email protected]

Pilah Pilih Obat Pelangsing

UPAYA mengatasi obesitas kadang tak cukup dengan diet dan olahraga semata. Penggu-naan obat-obatan kadang juga diperlukan. Di pasaran, ragam obat pelangsing banyak dita-warkan. Bagaimana memilih yang terbaik?

Dokter spesialis gizi yang men dalami masalah diet dan pelangsingan, Johanes Chan-drawinata mengungkapkan, obat penurun berat badan terbagi dalam dua jenis. Per-tama, jenis obat yang bekerja di otak. Obat ini menekan nafsu makan, meningkatkan rasa kenyang, dan menaikkan me-tabolisme. Kedua, jenis obat yang bekerja lokal di usus dengan cara menghambat pe-nyerapan lemak.

Dua jenis obat itu dapat di-gunakan. Namun, berdasarkan efektivitas dan efek samping-nya, Johanes lebih mengan-jurkan obat yang bekerja lokal di usus.

“Obat yang bekerja dengan menghambat penyerapan le-mak di saluran cerna secara klinis terbukti lebih baik karena obat yang bekerja di sistem saraf pusat bisa menimbulkan berbagai efek samping yang berbahaya terutama bila digu-nakan dalam jangka panjang,” jelas Johanes di Jakarta, be-berapa waktu lalu.

Memang, obat penghambat serapan lemak juga memiliki efek samping, antara lain, mu-las, feses berlemak, dan lebih sering buang air besar. Namun, efek samping itu terbilang lebih ringan ketimbang efek samping obat penekan nafsu makan yang bersifat sistemis.

Baru-baru ini, salah satu jenis obat penekan nafsu makan jenis sibutramine bahkan izin edarnya ditarik karena terbukti menim-bulkan gangguan jantung.

’’Obat yang bekerja sentral yang aman dikonsumsi antara lain diethylpropion, namun penggunaannya juga hanya

ANTARA/NYOMAN BUDHIANA

but ‘tertidur’ sehingga tidak akan menimbulkan efek apa pun. Persoalan muncul ketika virus itu ‘bangun’ karena suatu pemicu,” lanjut Budianto.

Salah satu elemen yang bisa memicu virus epstein-barr jadi berbahaya adalah polusi udara, seperti asap kendaraan dan asap pabrik. Asap rokok juga bisa jadi memicu, tetapi ke-

AP/STUART RAMSON

Senam Bersama RSAB Harapan Kita

SENAM bersama menjadi kegiatan rutin RS Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita, Jakarta. Kegiatan yang berlangsung tiap Jumat itu sudah berjalan hampir setahun dengan fasilitator ber-giliran dari RSAB Harapan dan RS Jantung Harapan Kita.

Menjelang hari ulang tahun ke-31 RSAB Harapan Kita yang jatuh hari ini, Jumat lalu senam rutin tersebut diselenggarakan lebih meriah dengan memanggil instruktur ternama guna mem-bangkitkan animo peserta yang lebih besar. Dan terbukti, kegiatan mingguan tersebut menjadi ramai diikuti para karyawan dan pasien.

“Kegiatan senam ini diharapkan dapat menambah kinerja karyawan dalam memberikan pelayanannya demi menggapai misi RSAB menjadi rumah sakit terkemuka,” ujar Direktur Utama RSAB Harapan Kita Hermien Widjajati Meryono. (*/S-3)

boleh jangka pendek,’’ imbuh Johanes.

Apa pun jenisnya, lanjut Johanes, obat penurun berat badan tergolong obat keras. Penggunaannya harus dengan resep dokter.

Johanes menjelaskan, peng-gunaan obat untuk orang yang obesitas ini memiliki kriteria tertentu, antara lain nilai in-deks massa tubuh (IMT) lebih dari 30 dan disesuaikan de-ngan riwayat penyakit pasien. Nilai IMT didapat dengan cara membagi berat badan (kg) de-ngan kuadrat dari tinggi badan (meter).

Walau demikian, menurut Johanes, cukup banyak pasien yang IMT-nya belum 30 tetapi sudah minta diresepkan obat penurun berat badan. Hal itu dibolehkan, dengan pertim-bangan, pada beberapa orang sudah mengalami penumpuk-an lemak di perut walaupun IMT-nya masih di bawah 30. ’’Penumpukan lemak di perut menjadi faktor risiko diabetes dan penyakit kardiovaskular,’’ jelas Johanes.

Johanes mengingatkan, obe-sitas adalah penyakit dengan faktor genetik. Penyakit ini tergolong kronis dan sulit di-kendalikan. Itu sebabnya, pena-talaksanaan obesitas juga bersi-fat jangka panjang.

Namun, selama ini penangan-an obesitas identik dengan diet mengurangi porsi makan yang dianggap menyiksa sehingga sering gagal. Masyarakat juga sering terjebak pada tawaran langkah kilat yang menjanjikan penurunan berat badan berkilo-kilo dalam waktu singkat.

’’Itu harus disikapi dengan hati-hati. Idealnya, terapi obe-sitas dilakukan dengan pe-ngaturan pola makan sehat, pe-rubahan perilaku, olahraga un-tuk meningkatkan pengeluar an energi, serta obat-obatan yang aman dan tepat,’’ pungkas Jo-hanes. (*/S-3)