Rsb Pkm Mande 2013
-
Upload
deendeen-ibnu-kurniadin -
Category
Documents
-
view
241 -
download
7
description
Transcript of Rsb Pkm Mande 2013
RENCANA STRATEGIS BISNIS ( RSB )
PUSKESMAS DTP MANDE
KECAMATAN MANDE KABUPATEN CIANJUR
TAHUN 2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD
1945 alenia 4 adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggarakan program pembangunan
nasional secara berkelanjutan, terencana dan terarah termasuk pembangunan di bidang
kesehatan. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari
pembangunan nasional.
Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan
berperan penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia
Indonesia. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan
berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Puskesmas yang
selanjutnya disebut dengan Unit Pelaksana Teknis Kesehatan Masyarakat merupakan
penanggungjawab upaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama. Ada tiga fungsi
dasar Puskesmas yaitu pertama sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan, kedua sebagai pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat, dan ketiga
sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan di wilayahnya, maka perlu
ditunjang oleh manajemen Puskesmas yang baik yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian, serta pengawasan dan pertanggungjawaban. Dimana
dalam fungsi perencanaan tersebut, Puskesmas harus membuat Rencana Tahunan dan
Rencana Lima Tahunan (Rencana Strategis atau Renstra) meliputi rencana kegiatan,
tujuan, sasaran serta kebutuhan biaya dan penganggarannya.
Reformasi yang signifikan di bidang keuangan negara telah menyebabkan
pergeseran dari penganggaran tradisional ke penganggaran berbasis kinerja. Anggaran
berbasis kinerja lebih menekankan pada proses apa yang dihasilkan (output), bukan
hanya sekedar membiayai masukan (input). Perubahan ini penting dalam rangka proses
pembelajaran yang lebih rasional untuk mempergunakan sumber daya yang dimiliki,
mengingat tingkat kebutuhan dana yang makin tinggi sementara sumber dana yang
tersedia tetap terbatas.
Penganggaran berbasis kinerja dapat diterapkan pada instansi pemerintah yang
tugas dan fungsinya memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan demikian,
instansi tersebut dapat menerapkan pola pengelolaan keuangan yang fleksibel dengan
menonjolkan produktifitas, efesiensi dan efektifitas sebagai bagian dalam
pembaharuan manajemen keuangan sektor publik maupun dalam peningkatan standar
pelayanan pemerintah kepada masyarakat yang disebut dengan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD).
Puskesmas merupakan instansi pemerintah yang tugas dan fungsinya
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, sehingga Puskesmas juga dapat
menerapkan PPK BLUD. Untuk dapat menerapkan PPK BLUD, ada beberapa
persyaratan yang harus dipenuhi yaitu persyaratan teknis, substantive dan
admninistratif. Salah satu persyaratan administratif yang harus dipenuhi oleh
Puskesmas adalah adanya Rencana Strategis Bisnis (RSB).
1.2 Sejarah Berdirinya Puskesmas
Puskesmas DTP Mande berdiri pada tanggal 18 Mei 1989. Sebelumnya
Puskesmas DTP Mande berada di desa Mande, tetapi karena adanya proyek
pembangunan Waduk Cirata yang merendam sebagian desa Mande, maka lokasi
Puskesmas DTP Mande dipindahkan ke desa Jamali sampai dengan sekarang.
1.3 Maksud dan Tujuan
Rencana Strategis Bisnis (RSB) ini disusun dengan maksud dan tujuan adalah
sebagai berikut :
1. Sebagai salah satu persyaratan administratif yang harus dibuat sebagai dokumen 5
tahunan dari unit kerja SKPD yang akan menerapkan PPK-BLUD.
2. Menjabarkan gambaran tentang kondisi Puskesmas dan sekaligus memahami arah
dan tujuan yang ingin dicapai dalam rangka mewujudkan visi dan misi
Puskesmas, yang mengacu kepada Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten
Cianjur dan RPJMP Kabupaten Cianjur.
3. Tersedianya acuan bagi Puskesmas untuk perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian (P1, P2, P3) program dan kegiatan tahunan yang terkait dengan
pembiayaan baik yang bersumber dari pendapatan Puskesmas, APBD, Hibah
maupun sumber lainnya yang sah.
4. Tersedianya satu tolak ukur untuk mengukur pencapaian kinerja tahunan
Puskesmas, sesuai dengan arah kebijakan operasional BLUD.
1.4 Dasar Hukum
1. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
2. Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
3. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
4. Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
5. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Sistem Akuntansi
Pemerintah.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.
9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal.
10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggarakan Pemerintah Daerah.
11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara.
12. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan.
13. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Pembangunan Nasional
14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
15. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Badan Layanan
Umum Daerah.
17. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
18. Peraturan Bupati Cianjur No 03 Tahun 2009 tentang fungsi dan tata kerja unit
organisasi di lingkungan dinas kesehatan
19. Peraturan Bupati Cianjur No 13 Tahun 2010 tentang pembentukan pusat kesehatan
masyarakat ( Puskesmas ) dan laboratorium kesehatan daerah ( Labkesda )
20. Peraturan Bupati Cianjur No 14 Tahun 2010 tentang organisasi dan tata kerja
Pusat Kesehatan Masyarakat ( Puskesmas ) pada Dinas Kesehatan
1.5 Hubungan Rencana Strategis Bisnis (RSB) Dengan Dokumen Lainnya
Puskesmas adalah merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten Cianjur, oleh karenanya RSB yang disusun harus mengacu kepada Rencana
Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur.
1.6 Sistematika Penulisan
Penyusunan Dokumen Rencana Strategi Bisnis (RSB) pada Puskesmas DTP
Mande ini terdiri dari delapan (8) bab yaitu :
Bab I
Bab II
Pendahuluan, yang meliputi Latar Belakang, Sejarah Berdirinya
Puskesmas, Maksud dan Tujuan, Dasar Hukum, Hubungan Rencana
Strategis Bisnis (RSB) dengan Dokumen lainnya, dan Sistematika
Penulisan.
Gambaran Umum Puskesmas, yang meliputi Kedudukan dan Fungsi
Puskesmas, Organisasi Puskesmas, Kondisi Geografis, Kondisi
Demografi, Keadaan Sumber Daya dan Tupoksi, Derajat Kesehatan,
Upaya Pelayanan Kesehatan Puskesmas dan Pencapaian Kinerja 2
Bab III
Bab IV
Bab V
Bab VI
Bab VII
Bab VIII
Tahun Terakhir.
Isu Strategis dan Analisa Lingkungan, yang meliputi Isu Strategis, serta
Analisa Lingkungan baik internal maupun eksternal.
Visi, Misi, dan Kebijakan, yang meliputi Visi Puskesmas DTP Mande,
Misi Puskesmas DTP Mande, Strategi dan Kebijakan dalam mencapai
visi dan misi Puskesmas.
Gambaran Rencana Lima Tahunan, yang meliputi Rencana Program,
Kegiatan dan Indikator Kinerja, dan Rencana Pencapaian Program
Lima Tahunan Puskesmas, Rencana Pembiayaan Program Lima
Tahunan Puskesmas, Penanggung Jawab Program, dan Prosedur
Pelaksanaan.
Proyeksi Keuangan Lima Tahunan, yang memuat Proyeksi Arus
Kas/Anggaran, Proyeksi Neraca dan Proyeksi Laporan Operasional/
Aktifitas.
Matriks, yang menggambarkan tentang Matriks Rencana Program Lima
Tahunan, Matriks Rencana Pembiayaan Lima Tahunan, Matriks
Proyeksi Arus Kas/Anggaran, Matriks Proyeksi Neraca, dan Matriks
Proyeksi Laporan Operasional Anggaran pada Puskesmas DTP Mande
periode Tahun 2011 – 2015.
Penutup.
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS
2.1. Kedudukan dan Fungsi Puskesmas
Bahwa dalam rangka mengoptimalkan fungsi Puskesmas dalam mendukung
penyelenggarakan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2015 diperlukan
adanya kebijakan dan langkah – langkah strategi yang digunakan sebagai acuan dalam
penyelenggaraan Puskesmas. Hal ini yang sesuai dengan Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan
Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
2.1.1 Kedudukan Puskesmas
Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya dengan Sistem
Kesehatan Nasional, Sistem Kesehatan Kota dan Sistem Pemerintahan Daerah :
1. Sistem Kesehatan Nasional
Kedudukan Puskesmas DTP Mande dalam Sistem Kesehatan Nasional
adalah sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang
bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan
upaya kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas DTP Mande.
2. Sistem Kesehatan Kabupaten
Kedudukan Puskesmas DTP Mande dalam Sistem Kesehatan Daerah
adalah sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur
yang bertanggungjawab menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan
kesehatan Kabupaten Cianjur di wilayah kerja Puskesmas.
3. Sistem Pemerintahan Daerah
Kedudukan Puskesmas DTP Mande dalam Sistem Pemerintahan Daerah
adalah sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur
yang merupakan unit struktural Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur
bidang kesehatan di tingkat Kecamatan Mande.
4. Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Di wilayah kerja Puskesmas DTP Mande terdapat berbagai organisasi
pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh swasta seperti
praktek dokter dan praktek bidan. Kedudukan Puskesmas DTP Mande
diantara berbagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama adalah sebagai
mitra. Di wilayah kerja Puskesmas DTP Mande terdapat pula berbagai
bentuk upaya kesehatan berbasis dan bersumberdaya masyarakat seperti
Posyandu, Poskesdes dan Poskestren. Kedudukan Puskesmas DTP Mande
diantara berbagai bentuk upaya kesehatan berbasis dan bersumberdaya
masyarakat adalah sebagai Pembina.
2.1.1 Fungsi Puskesmas
1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau
penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk masyarakat dan
dunia usaha di wilayah kerja, sehingga berwawasan serta mendukung
pembangunan kesehatan. Disamping itu juga aktif memantau dan
melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap pembangunan
di wilayah kerjanya dengan mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan dan pemulihan.
2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas berupaya agar perorangan, keluarga dan masyarakat termasuk
dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri
sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam
memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaan,
serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan
program kesehatan.
3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan
tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan, yang
meliputi :
a. Pelayanan Kesehatan Perorangan
Pelayanan yang bersifat pribadi (Private goods) dengan tujuan utama
menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa
mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Jenis
pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan rawat inap.
b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Pelayanan yang bersifat public (Public goods) dengan tujuan utama
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit
tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan,
jenis pelayanan tersebut adalah promosi kesehatan, pemberantasan
penyakit, perbaikan gizi, KIA dan KB, Kesehatan jiwa, Usaha
Kesehatan Sekolah dan lainnya.
2.2. Organisasi Puskesmas
Struktur organisasi dari Puskesmas DTP Mande terdiri dari Kepala dan
Kasubbag Tata Usaha. Namun dalam pertemuan yang membahas tentang pola tata
kelola sebagai persiapan menuju Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah (PPK BLUD) pada hari selasa tanggal 10 September 2013 di aula Dinas
Kesehatan Kabupaten Cianjur, disepakati bahwa struktur organisasi Puskesmas DTP
Mande adalah sebagai berikut :
1. Kepala Puskesmas.
2. Kepala Tata Usaha.
a. Subbag Umum dan Kepegawaian.
b. Subbag Keuangan dan Aset.
c. Subbag Perencanaan dan Monitoring
3. Koordinator Upaya Kesehatan Wajib.
a. Sub Koordinator Promkes (Promosi Kesehatan).
b. Sub Koordinator Kesehatan Lingkungan .
c. Sub Koordinator Kesehatan Ibu, Anak, dan KB.
d. Sub Koordinator Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2PM).
e. Sub Koordinator Gizi.
f. Sub Koordinator Pengobatan.
4. Koordinator Upaya Kesehatan Pengembangan.
a. Sub Koordinator Upaya Kesehatan Sekolah (UKS).
b. Sub Koordinator Upaya Kesehatan Khusus.
1) Upaya Kesehatan Olahraga
2) Upaya Kesehatan Jiwa
3) Upaya Kesehatan Indra
4) Upaya Kesehatan Kerja
c. Sub Koordinator Kesehatan Gigi dan Mulut.
d. Sub Koordinator Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
5. Koordinator Upaya Kesehatan Penunjang.
a. Sub Koordinator Farmasi.
b. Sub Koordinator SP2TP.
c. Sub Koordinator Laboratorium Sederhana.
6. Koordinator Jejaring Pelayanan.
a. Sub Koordinator Puskesmas Pembantu & Pos Kesehatan Desa Murnisari
b. Sub Koordinator Puskesmas Pembantu & Pos Kesehatan Desa Ciandam
c. Sub Koordinator Pos Kesehatan Desa Mande
d. Sub Koordinator Pos Kesehatan Desa Mulyasari
e. Sub Koordinator Pos Kesehatan Desa Leuwikoja
f. Sub Koordinator Pos Kesehatan Desa Kutawaringin
2.3. Kondisi Geografi
Puskesmas DTP Mande adalah Puskesmas yang termasuk ke dalam wilayah
Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur yang terletak pada ketinggian ±280 meter dari
permukaan laut. Luas wilayah kerja Puskesmas DTP Mande 5.016,309 Ha. Dengan
jarak terjauh dari desa ke Puskesmas sekitar ± 20 km. Jarak dari Puskesmas ke kota
Kabupaten ± 12 km.
Puskesmas DTP Mande memiliki luas bangunan 839,6 m2. dan dilengkapi 4
buah rumah dinas, yang diperuntukkan bagi dokter, dokter gigi, bidan dan perawat.
Puskesmas DTP Mande memiliki 2 Puskesmas Pembantu yang terletak di desa
Murnisari dan desa Ciandam. Juga memiliki 6 Poskesdes yang terletak di desa
Murnisari, Ciandam, Mande, Mulyasari, Leuwikoja dan Kutawaringin. Batas wilayah
kerja Puskesmas DTP Mande sebagai berikut :
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Cikalongkulon dan Sukaresmi
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Karangtengah dan Sukaluyu
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Cugenang dan Sukaresmi
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bandung
Puskesmas DTP Mande mempunyai 7 desa binaan yaitu : Desa Jamali,
Murnisari, Ciandam, Mulyasari, Mande, Leuwikoja, dan Desa Kutawaringin.
Masing – masing desa mempunyai posyandu binaan dapat dilihat dalam
tabel dibawah ini:
NO NAMA DESA POSYANDU TIPOLOGI
LUAS
WILAYAH
(Ha)
RT RW
1. Jamali 12 Swadaya 833,07743 9
2. Murnisari 7 Swadaya791,528 15 2
3. Ciandam6
Swadaya799,250 27 6
4. Mulyasari7
Swadaya523,950 20 4
5. Mande7
Swadaya292,170 17 3
6. Leuwikoja5
Swadaya798,086 10 2
7. Kutawaringin6
Swadaya978,250 21 6
Jarak dari Desa/ Kelurahan ke Puskesmas :
Jarak
Terjauh ke
Rata-Rata Waktu
Tempuh ke PKM
No Nama Desa Puskesmas
(Km)
(Menit)Kondisi Keterjangkauan
Desa
Roda 2 Roda 4 Roda 2 Roda 4 Jalan
1. Jamali 1 10 10 √ √ Mudah
2. Murnisari 10 45 60 √ √ Mudah
3. Ciandam 4 20 30 √ √ Mudah
4. Mulyasari 5 20 30 √ √ Mudah
5.Mande 15 60 75 √ √ Agak
sulit
6. Leuwikoja 7 30 45 √ √ Mudah
7.Kutawaringin 20 70 90 √ √ Agak
sulit
Sarana jalan belum semua desa diaspal. Desa terjauh dari puskesmas yaitu
Desa Kutawaringin dengan jarak ±20 km. Setiap desa dapat ditempuh dengan
kendaraan beroda empat maupun beroda dua.
Puskesmas DTP Mande adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten Cianjur yang memiliki pelayanan umum, pelayanan gigi dan mulut,
pelayanan KIA-KB, pelayanan PONED, Pelayanan UGD 24 jam, pelayanan tumbuh
kembang, pelayanan lansia dan pelayanan farmasi. Program pembangunan kesehatan
yang telah dilaksanakan selama ini telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat secara cukup bermakna, walaupun masih dijumpai berbagai masalah dan
hambatan yang akan mempengaruhi pelaksanaan pembangunan kesehatan.
2.4. Kondisi Demografi
Jumlah Penduduk di wilayah Puskesmas DTP Mande sebanyak 34.314
jiwa dengan jumlah pria 17.068 jiwa dan wanita 17.250 jiwa. Jumlah Kepala
Keluarga (KK) sebanyak 8.462 dengan rata-rata jiwa dalam KK 4 sehingga
didapat kepadatan penduduk/ km2 yaitu 7 jiwa per kilometer persegi.
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas DTP Mande
tahun 2013
No. Desa Laki-laki Perempuan Jumlah
1. Jamali 5.600 5.431 11.031
2. Murnisari 1.742 1.606 3.348
3. Ciandam 2.761 2.913 5.674
4. Mulyasari 2.005 2.533 4.538
5. Mande 2.201 2.104 4.305
6. Leuwikoja 936 891 1.827
7. Kutawaringin 1.823 1.773 3.596
JUMLAH 17.068 17.250 34.314
Adapun Jumlah Bayi sebanyak 753 jiwa, Jumlah Balita 2.865 jiwa,
Jumlah Neonatus 751 jiwa, Jumlah Bumil 799 jiwa, Jumlah Bulin 799 jiwa,
Jumlah Pasangan Usia Subur 7.317 dengan KB aktif 5.683 dan Tanpa KB 1.634.
(Sumber data : Laporan Tahunan Puskesmas tahun 2012)
1. Sosio Ekonomi
Pada umumnya penduduk di wilayah kerja Puskesmas DTP Mande
bekerja sebagai petani karena luasnya lahan pertanian. Adapun pekerjaan
penduduk adalah sbb: Petani 20.102 jiwa, Pedagang 2.428 jiwa, Buruh 5.292
jiwa, PNS 201 jiwa. Jumlah penduduk miskin 21.213 jiwa.
2. Sarana
Terdapat sarana ibadah berupa masjid sebanyak 86 buah, serta sarana
pendidikan berupa TK 1 buah, SD/MI 27 buah, SMP 5 buah, SMA/SMK 0 buah,
pontren 11 buah
Pendududuk di wilayah kerja Puskesmas DTP Mande berjumlah 34.314 jiwa,
dan jumlah penduduk miskin yang dilayani 4.540 jiwa, peserta Jamkesmas 21.213
jiwa. Adanya kepercayaan masyarakat yang tinggi terhadap Puskesmas DTP Mande,
merupakan salah satu potensi penting dalam pengembangan Puskesmas DTP Mande,
setelah nantinya menjadi BLUD. Saat ini mulai ditingkatkan kerjasama lintas sektor,
sehingga dapat memperkuat potensi-potensi yang telah ada.
2.5. Keadaan Sumber Daya
2.5.1 Tenaga
Jumlah sumber daya manusia di Puskesmas DTP Mande tahun 2013 adalah
sebanyak 59 orang yang terdiri dari :
2.5.1.1 Kepala Puskesmas :
Mempunyai tugas membantu Kepala Dinas Kesehatan dalam
merumuskan kebijakan umum dan teknis bidang pelayanan kesehatan,
memimpin, mengkoordinasikan, mengawasi, mengevaluasi dan
mengendalikan kegiatan di Puskesmas DTP Mande, membuat Rencana
Strategis, Rencana Kerja dan Akuntabilitas Kinerja Puskesmas DTP
Mande dalam rangka pelaksanaan tugas.
Menetapkan pengaturan internal, mengadakan
koordinasi/kerjasama dengan dinas/instansi/lembaga terkait lainnya
untuk kepentingan pelaksanaan tugas, membina dan memotivasi
seluruh pegawai, dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja,
mengkaji dan menyiapkan bahan penetapan kebijakan Kepala Dinas
Kesehatan di bidang pelayanan kesehatan, membimbing,
mengendalikan, dan memonitor pelaksanaan pelayanan kesehatan,
menyelenggarakan pembinaan teknis pelayanan Puskesmas dan
memberikan pelayanan kepada masyarakat, melaksanakan konsultasi
dan/atau mengadakan penelitian untuk pelayanan kesehatan,
memberikan saran dan pendapat yang berhubungan dengan kebijakan
bidang pelayanan kesehatan yang akan ditetapkan oleh Kepala Dinas
Kesehatan, mempertanggung jawabkan tugas Puskesmas DTP Mande
secara operasional kepada Kepala Dinas Kesehatan melalui
Sekretaris Dinas Kesehatan, mempertanggung jawabkan tugas
Puskesmas DTP Mande secara administratif kepada Kepala Dinas
Kesehatan melalui Sekretaris Dinas Kesehatan dan melaksanakan
tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan. Dalam
melaksanakan tugasnya Kepala Puskesmas dibantu oleh KaSubbag TU,
dan Bendahara
2.5.1.2 Ka. Subbag, TU :
Mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada
Kepala Puskesmas dalam hal penyusunan rencana kerja bagian umum
dan keuangan, pemberian pelayanan dan pengelolaan administrasi
umum, perlengkapan, kepegawaian, perencanaan dan keuangan,
penyediaan dan pengelolaan data untuk penyusunan rencana strategis,
rencana kerja dan pelaporan akuntabilitas kinerja, penyusunan
anggaran dan peñata usahaan keuangan, pengumpulan peraturan-
peraturan Puskesmas, penyelenggaraan pengadaan, pemeliharaan dan
pengelolaan perlengkapan barang inventaris, pembinaan dan
pengendalian di bidang administrasi umum, perlengkapan,
kepegawaian, perencanaan dan keuangan, penyelenggaraan dan
pengelolaan system informasi keuangan, pengelolaan kebersihan,
keamanan.
Ketertiban, pengkoordinasian dan pengendalian pengelolaan
kesekretariatan dan aspek hukum, pengkoordinasian dan pengendalian
implementasi system informasi dan manajemen, pemonitoran evaluasi,
dan pelaporan pelaksanaan tugas, pengkoordinasian dan konsultasi
dengan dinas/instansi terkait untuk kelancaran dalam pelaksanaan tugas
di lingkungan Puskesmas DTP Mande dan pelaksanaan tugas lain yang
diberikan atasan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dibantu oleh : Bagian Umum, Bendahara, Tenaga Fungsional yang
berkompeten.
2.5.1.3 Bendahara :
Mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada
Kepala Puskesmas dalam hal : penyiapan bahan rencana kerja anggaran
keuangan, pelaksanaan pengendalian pengelolaan keuangan,
penyusunan laporan pertanggung jawaban keuangan, pengamanan uang
kas, tanda bukti brankas, dan surat-surat berharga, penyelenggaraan
sistem informasi manajemen keuangan di Puskesmas dan pelaksanaan
tugas lain yang diberikan oleh atasan.
2.5.1.4 Tenaga Fungsional
Mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan
Puskesmas DTP Mande secara profesional sesuai dengan kebutuhan,
dalam melaksanakan tugas pokoknya bertanggung jawab kepada
Kepala Puskesmas, terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang Jabatan
Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan
bidang dan keahliannya. Setiap kelompok sebagaimana dimaksud
dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk diantara
tenaga fungsional yang ada di lingkungan Puskesmas DTP Mande.
Jumlah, jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud
diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku..
Dokter umum : 2 orang
Dokter Gigi : 1 orang
Perawat : S.1 Kep 1 orang, D.III Kep 11 orang, D I 3 orang
Perawat Gigi : 1 orang
Bidan : D.IV Kebidanan 1 orang, D.III Kebidanan 24 orang
SKM : S.1 Promkes 0 orang
Pelaksana Kesling : 0 orang
Pelaksana Gizi : 1 orang
Pelaksana Laboratorium : 1 orang
Pelaksana Apotek : 1 orang
2.5.1.5 Bagian Umum : 3 orang
2.5.2 Sarana Pelayanan Kesehatan Pemerintah
Puskesmas DTP Mande adalah Puskesmas dengan jejaring pelayanan
pemerintah terdiri dari 2 Puskesmas Pembantu.
2.5.3 Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta.
Sebagai mitra pelayanan kesehatan terdiri dari 1 dokter praktek swasta dan
3 bidan praktek swasta.
2.5.4 Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
Sesuai dengan kedudukannya, Puskesmas DTP Mande membina Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang terdiri dari 50 Posyandu
yang tersebar di wilayah kerja Puskesmas DTP Mande dengan jumlah kader
posyandu sebanyak 204 orang.
2.5.5 Dana
Kegiatan operasional Puskesmas DTP Mande ditunjang dengan pendanaan
yang bersumber dari Operasional, BOK, Jamkesmas, Jampersal, Askes dan
Sumber lain lain yang sah.
2.6. Derajat Kesehatan
Derajat Kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas DTP Mande
Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur tahun 2012 semakin membaik jumlah Kematian
Bayi 4 orang dan jumlah kematian ibu 1 orang
2.7. Upaya Pelayanan Kesehatan Puskesmas
Untuk mencapai upaya pembangunan kesehatan melalui Puskesmas, maka
Puskesmas DTP Mande bertangungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, yang keduanya merupakan pelayanan
kesehatan tingkat pertama, yang terdiri dari :
2.7.1 Upaya Kesehatan Wajib
Upaya Kesehatan Wajib adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen
nasional, regional dan global serta mempunyai daya ungkit tinggi untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus
diselenggarakan oleh setiap Puskesmas yang ada di wilayah Indonesia. Upaya
kesehatan wajib di Puskesmas DTP Mande meliputi :
a. Upaya Promosi Kesehatan.
b. Upaya Kesehatan lingkungan.
c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana.
d. Upaya Perbaiki Gizi Masyarakat.
e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular.
f. Upaya Pengobatan Dasar.
2.7.2 Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya Kesehatan Pengembangan adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan
permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta disesuaikan
dengan kemampuan Puskesmas. Upaya Kesehatan Pengembangan yang ada di
Puskesmas DTP Mande meliputi :
a. Upaya Kesehatan Sekolah
b. Upaya Kesehatan Olah Raga
c. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
d. Upaya Kesehatan Kerja
e. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
f. Upaya Kesehatan Jiwa
g. Upaya Kesehatan Mata
h. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
i. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional
2.8. Pencapaian Kinerja Dua Tahun Terakhir
Hasil pencapaian kinerja Puskesmas DTP Mande dapat diukur dari pencapaian
kinerja kegiatan tahun 2011 dan 2012, yang diperbandingkan dengan target dari
indikator kinerja Indonesia Sehat 2015 dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Dinas
Kesehatan Kabupaten Cianjur adalah sebagai berikut :
INDIKATOR/KEGIATAN PROGRAM
TARGET2015
PENCAPAIAN2011 2012
A. DERAJAT KESEHATAN1. Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup 26 7,9 5,312. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup 226 132,1 132,13. Umur rata-rata harapan hidup 72,4 - -
B. KESEHATAN IBU, ANAK, KB1. Kunjungan ibu hamil K-1 100 100 1002. Kunjungan ibu hamil K-4 90 95,24 96,93. DO K1-K4 < 10 4,76 3,14. Deteksi dini resiko tinggi ibu hamil 20 205. Ibu Hamil Risti yang dirujuk 1006. Kunjungan Neonatus 80 100 98,77. Persalinan oleh tenaga kesehatan 95 82,44 90,968. Kunjungan Bayi 90 100 1009. BBLR yang ditangani 100 100 10010. Peserta KB Baru 80 45,611. Peserta KB Aktif 70 77,7
C. IMUNISASI1. Imunisasi bayi HB-0 90 93 932. Imunisasi bayi BCG 98 100 1003. Imunisasi bayi HB-DPT 1 95 99,5 99,64. Imunisasi bayi HB-DPT 3 98 97 98,55. Imunisasi bayi Polio-4 90 96,5 99,56. Imunisasi bayi Campak 90 95,5 997. HB-DPT1 – Campak DO < 10 - -8. Desa Kelurahan UCI 100 100 1009. BIAS SD Campak Kelas 1 100 99 99,3410. BIAS SD DT kls 1, TT kls 2 & 3 100 97,88 98,7311. Kejadian KIPI 100 0 0
D. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT1. Balita terdaftar di posyandu dan mempunyai KMS (K/S) 90 94,95 1002. Balita datang nimbang ke Posyandu 1 bulan sekali (D/S) 80 84,78 903. Balita yang naik beratbadannya setiap bulan di
Posyandu (N/D)75 82,58 83,73
4. Balita yang BB nya berada dibawah garis merah (BGM) < 15 2,16 2,85. Balita Gizi kurang ditangani 100 100 1006. Balita Gizi buruk ditangani 100 100 1007. Balita yang mendapat Vit A dosis tinggi 2 kali setahun 100 99,18 99,478. Keluarga Sadar Gizi 1009. Ibu hamil yang diukur LILA nya 100 100 10010. Ibu hamil KEK yang ditangani 100 100 100
11. Ibu Nifas yang mendapat Vit A 100 100 99,3412. Ibu hamil minum tablet besi 90 tab 90 98,37 10013. PMT Pemulihan Balita kurang gizi dari keluarga
miskin (Maskin)100 100 100
E. PEMBERANTASAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR (P2PM) 1. Desa /Kelurahan yang mengalami KLB tetangani < 24
jam100 100 100
2. Desa/Kelurahan bebas rawan gizi 80 100 1003. AFP rate per 100.000 penduduk umur < 15 th >1 0 04. Penemuan suspek TB Paru 805. Penemuan BTA + TB Paru 100 97,2 1056. Kesembuhan TB Paru BTA + 85 55,5 39,477. Pemeriksa Kontak serumah penderita TB Paru BTA + 100 100 1008. Klien yang mendapat penanganan HIV-AIDS 100 - -9. Penderita DBD yang ditangani 100 100 10010. Balita dengan diare yang ditangani 100 100 10011. Infeksi menular seksual diobati 100 - -
F. KESEHATAN LINGKUNGAN1. Institusi dibina 70 552. Rumah bangunan bebas jentik nyamuk aedes 95 88,073. Tempat umum (TTU/TPM) diawasi 85 254. TTU/TPM yang memenuhi syarat 85 705. Sarana air bersih perkotaan 100 846. Jamban keluarga perkotaan 93 687. SPAL perkotaan 93 658. Adanya unit klinik sanitasi Kesmas 1 0 0
G. PROMOSI KESEHATAN1. Rumah tangga sehat (PHBS) 65 51,4 14,92. Bayi dengan ASI Eksklusif 80 67,56 74,243. Desa dengan garam yang beryodium baik 90 92,39 98,874. Posyandu dengan PURNAMA 40 4,085. Penyuluhan P3 NAPSA 15 0 06. Masyarakat dengan JPK pra bayar 65 3,48 3,387. Masyarakat miskin dengan JPK 100 100 100
H. PENGOBATAN DASAR1. Utilisasi rawat jalan 15 54,01 52,87
I. USAHA KESEHATAN SEKOLAH1. Penjaringan siswa SD kls 1,TK Baru 100 56 63,22. Penjaringan siswa kls 1 SMP, SMU/SMK baru 100 100 100
J. KESEHATAN USIA LANJUT1. Pelayanan usia lanjut 70 50 602. Kesmas santun lansia 100 1003. Desa dengan Posyandu Lansia 90 100
K. KESEHATAN JIWA1. Pelayanan gangguan jiwa di Kesmas 15 - -
L. PERAWATAN KESEHATAN1. Perkesmas Ibu hamil risti 100 100 1002. Perkesmas Neonatal risti 100 100 100
3. Perkesmas Balita risti 100 100 1004. Perkesmas Penderita TB Paru BTA+ 100 100 100
M. KESEHATAN MULUT & GIGI1. Utilisasi pelayanan gigi & mulut 85 8,5 7,082. Ibu hamil dengan pelayanan gigi & mulut yang ANC di
Kesmas80 3,75 3,1
3. Kelurahan binaan UKGMD 3 5 44. Ratio penambalan dan pencabutan 1 : 1 2 : 1,5 1 : 2
N. KESEHATAN MATA1. Screaning penderita 10 33 1042. Penemuan mata katarak 10 11 103. Penderita katarak tertangani 80 9,1 40
O. KESEHATAN KERJA1. Pelayanan kesehatan kerja pada pekerja formal 80 - -
P. REGISTRASI RAWAT JALAN1. Pendaftaran rawat jalan di Kesmas dengan SIK 100 100 1002. Pengelolaan Rekam Medik 100 100 100
Q. FARMASI1. Ketersediaan Obat sesuai kebutuhan 90 75 802. Ketersediaan Essential 100 80 853. Ketersediaan Obat generic 100 90 95
R. LABORATORIUM1. Pelayanan Laboratorium sederhana 100 70 75
S. PENCATATAN & PELAPORAN1. Keterpaduan laporan (SP2TP) 100 100 1002. Ketepatan pengiriman laporan 100 100 100
T. PENGELOLAAN LIMBAH1. Kelola limbah medis sesuai standar 100 - -2. Kelola limbah non medis sesuai standar 100 - -
BAB III
ISU STRATEGIS DAN ANALISA LINGKUNGAN
3.1 Isu Strategis
1. Kesehatan merupakan hak asasi manusia belum sepenuhnya di jadikan investasi
dalam pengembangan bangsa.
2. Belum optimalnya arah pembangunan menuju Indonesia sehat dengan beberapa
indikator yaitu :
a. Lingkungan yang sehat belum sepenuhnya mendukung kehidupan setiap orang.
b. Masih banyak masyarakat belum berperilakau hidup bersih dan sehat.
c. Akses terhadap kesehatan yang bermutu masih kurang.
3. Derajat kesehatan masih jauh dari harapan yang mana masih tingginya angka
kematian ibu, kematian bayi dan rendahnya usia harapan hidup.
4. Adanya beban ganda dalam penanggulangan penyakit yaitu belum tuntasnya
masalah penyakit menular dan tidak menular muncul penyakit menular baru
seperti flu burung, dan lain-lainnya.
5. Banyaknya faktor yang berpengaruh yang berdampak terhadap pembangunan
kesehatan seperti krisis ekonomi, social, budaya, perilaku tidak sehat, kurang
peduli terhadap kesehatan.
6. Kuantitas dan kualitas sumber daya kesehatan manusia perlu ditingkatkan baik
kompetensi maupun ratio penempatannya di masing – masing Puskesmas.
7. Minimnya anggaran untuk menunjang operasional kegiatan Puskesmas yang
tersedia dari Pemerintah Daerah sehingga sangat berpengaruh terhadap mutu
pelayanan.
8. Sistem pengelolaan keuangan dengan mekanisme APBD berpengaruh terhadap
azas kemanfaatan, baik terhadap pemberi pelayanan maupun yang menerima
pelayanan.
3.2 Analisa Lingkungan
Untuk mencapai visi dan misi Puskesmas diperlukan kajian strategis dengan
analisa – analisa baik lingkungan internal maupun eksternal dan sejauh mana
pengaruhnya terhadap pencapaian kinerja Puskesmas.
3.2.1 Faktor Internal : Kekuatan (Strenghts)
a. Kedudukan Puskesmas yang jelas, baik dalam Sistem Kesehatan Nasional
maupun dalam Sistem Kesehatan Kab.Cianjur.
b. Lokasi Puskesmas Strategis
c. Geografi wilayah kerja terjangkau.
d. Adanya dasar hukum sebagai landasan kerja (Peraturan daerah, Peraturan
Menteri, atau Prosedur tetap).
e. Adanya uraian tegas dan tupoksi yang jelas.
f. Komitmen petugas yang tinggi untuk peningkatan kinerja.
3.2.2 Faktor Internal : Kelemahan (Weaknesses)
a. Motivasi dan Kompetensi tenaga belum memadai.
b. Jumlah SDM yang belum memadai
c. Kepatuhan terhadap SOP belum optimal
d. Pencapaian target kinerja untuk semua program belum merata.
e. Performance fisik rawat jalan kurang.
f. Marketing & Public Relation belum Profesional
g. Managemen perencanaan masih Top Down.
h. Managemen keuangan masih pola Tradisional.
i. Dukungan biaya/dana APBD yang belum mencukupi.
j. Pengembangan karir staf belum proposional
k. Sistem informasi Kesehatan yang berbasis Komputer belum optimal.
l. Koordinasi Lintas Program belum optimal.
m. Sistem reward maupun punishment belum terukur sesuai standar
(Remunerasi).
3.2.3 Faktor Eksternal : Peluang (opportunities)
a. Adanya komitmen yang tinggi dari Pimpinan (Stake holders) untuk
pembangunan kesehatan.
b. Adanya jaminan pemeliharaan kesehatan baik untuk masyarakat miskin
maupun masyarakat umum non maskin dari pemegang kebijakan baik
tingkat Pusat dan Daerah.
c. Adanya Dasar Hukum untuk menuju sistem manajemen keuangan modern
(PPK-BLUD) yaitu Permendagri No. 61 Tahun 2007
d. Tingginya tuntutan masyarakat akan hak pelayanan kesehatan yang
bermutu.
3.2.4 Faktor Eksternal : Ancaman (Threats)
a. Masih terjadinya krisis multi dimensi.
b. Dampak globalisasi mendukung rivalisasi yang tidak sehat.
c. Perilaku masyarakat terhadap lingkungan yang sehat belum optimal.
d. Berubahnya pola penyakit baik yang menular maupun yang tidak menular.
3.3. Rumusan Perubahan, Kecenderungan masa depan yang berpengaruh pada
Tupoksi .
3.3.1. Peningkatan kapasitas sarana fisik bangunan / peralatan medis, mengikuti trend
IPTEKDOK dan Bio etiko medikolegal.
3.3.2. Kompetensi tenaga administrasi masih rendah sehingga dikhawatirkan
pembebanan kerja untuk tenaga kompeten cenderung meningkat
3.4. Rumusan Perubahan Internal dan Eksternal yang perlu dilakukan (untuk lebih
efesien dan efektif).
3.5.1. Internal
3.5.1.1. Prioritas kebutuhan unit yang dapat disediakan tepat waktu dengan
mengoptimalkan peran Unit Pengadaan Barang dan jasa (UPBJ)
3.5.1.2. Membudayakan hemat pemakaian listrik dan air
3.5.1.3. Optimalisasi kapasitas sarana dan prasarana yang lebih cost effective
3.5.2. Eksternal
3.5.2.1. Prioritas pembayaran sesuai jatuh tempo melalui layanan cash on delivery
melalui kas Bank Jabar Banten di Puskesmas.
BAB IV
VISI, MISI, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi Puskesmas DTP Mande
Visi Puskesmas DTP Mande digali dari semangat yang melandasi
kebersamaan dalam mencapai cita-cita organisasi. Adapun Visi tersebut adalah
“Puskesmas DTP Mande sebagai pusat pelayanan kesehatan dasar terdepan di
Kecamatan Mande”
4.2 Misi Puskesmas DTP Mande :
1. Menyelenggarakan dan menjamin pelayanan kesehatan yang merata,
terjangkau dan bermutu
2. Menjalin kemitraan dan pemberdayaan masyarakat dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
3. Meningkatkan sumber daya kesehatan
4. Mewujudkan lingkungan sehat serta Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
5. Menciptakan tertib administrasi dan keuangan
4.3 Strategi
Puskesmas DTP Mande sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan masyarakat
di wilayah kerja Kecamatan Mande, berdasarkan visi dan misinya mempunyai strategi
dalam periode 2013-2018 sebagai berikut :
1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan baik dari aspek Quality of care maupun
Quality of service.
2. Peningkatan sarana dan prasarana termasuk obat-obatan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
3. Memperdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat untuk berperan aktif dalam
penyelenggaraan setiap upaya kesehatan Puskesmas.
4. Meningkatkan keterpaduan (program dan sektoral) untuk mengatasi keterbatasan
sumber daya untuk memperoleh hasil yang optimal.
5. Meningkatkan upaya rujukan baik rujukan kesehatan perorangan maupun rujukan
kesehatan masyarakat.
6. Peningkatan pengembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK).
7. Peningkatan Pembiayaan kesehatan dan Mekanisme Pengelolaannya.
Dalam melaksanakan strategi tersebut ada beberapa faktor sebagai kunci penentu
keberhasilan dalam melaksanakan visi dan misi Puskesmas yaitu :
1. Komitmen untuk menumbuhkan dan membudayakan prinsip – prinsip dalam
pemberian pelayanan yang fokus pada pelanggan.
2. Peningkatan professional SDM.
3. Pengembangan sarana prasarana.
4. Pengembangan jenis dan cakupan pelayanan.
5. Peningkatan pemasaran pelayanan Puskesmas.
6. Pelayanan kesehatan bermutu dan unggul.
7. Komitmen tinggi, itikad moral, disiplin tinggi dalam mewujudkan kepuasan
pasien.
8. Tarif sesuai dengan unit cost.
9. Pengembangan standar operasional pelayanan.
10. Pengelolaan sumber daya yang efektif dan efisien.
11. Standar pembagian jasa pelayanan untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai.
12. Pengembangan Kerja Sama Operasional (KSO) dengan pihak ketiga.
BAB V
GAMBARAN RENCANA LIMA TAHUNAN
5.1 Rencana Program, Kegiatan dan Indikator Kinerja
Untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh
(Comprehensive Health Care Services) kepada seluruh masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas DTP Mande, dilaksanakan beberapa upaya kesehatan sebagai program
kerja (ada sekitar 15 program kerja) sesuai dengan tujuan, kegiatan pokok dan
indikator kinerjanya yaitu :
5.1.1 Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
a. Tujuan
1) Menurunkan kematian (mortality) dan kejadian kesakitan (morbidity)
di kalangan ibu hamil, ibu bersalin, dan ibu menyusui.
2) Meningkatkan derajat kesehatan anak.
b. Kegiatan pokok
1) Memeriksa kesehatan ibu hamil (ANC).
2) Mengamati perkembangan dan pertumbuhan anak-anak balita.
3) Memberikan KIE tentang makanan, status gizi, dan mikronutrien
lainnya bagi ibu dan balita, terutama pemberian ASI Eksklusif pada
bayi kurang dari 6 bulan.
4) Memberikan pelayan KB kepada Pasangan Usia Subur (PUS).
5) Meningkatkan upaya rujukan bagi ibu dan balita risiko tinggi.
6) Memberikan pertolongan persalinan dan bimbingan selama masa
nifas.
7) Klinik Tumbang
8) Pemeriksaan Pra Nikah (MCU)
c. Indikator kinerja
1) Menurunnya angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi.
2) Persentase cakupan K4 ibu hamil.
3) Persentase cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan.
4) Persentase kunjungan neonatus.
5) Persentase cakupan kunjungan bayi.
6) Persentase penanganan Ibu dan balita risiko tinggi.
5.1.2 Program Keluarga Berencana (KB)
a. Tujuan
1) Menurunkan angka kelahiran.
2) Meningkatkan kesehatan ibu sehingga terwujud Norma Keluarga
Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS).
b. Kegiatan pokok
1) Kegiatan Penyuluhan KB.
2) Menyediakan pelayanan alkon termasuk pelayanan efek samping KB.
3) Klinik KB Lingkaran Biru
c. Indikator kinerja
1) Persentase cakupan peserta KB baru.
2) Persentase cakupan peserta KB aktif.
3) Persentase cakupan kejadian komplikasi KB.
4) Persentase cakupan kegagalan KB.
5) Persentase cakupan kejadian Drop Out KB.
6) Persentase cakupan PUS maskin ber KB.
7) Persentase cakupan PUS 4 T ber KB.
8) Persentase cakupan PUS dengan penyakit kronis ber KB.
9) Persentase cakupan ibu pasca bersalin/Abortus ber KB.
5.1.3 Program Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)
a. Tujuan
1) Menemukan kasus penyakit menular sedini mungkin.
2) Menangani sesuai standar penyakit menular.
b. Kegiatan pokok
1) Surveilans Epidemiologi.
2) Imunisasi dasar bayi dan anak sekolah (BIAS).
3) Menyediakan Balai Imunisasi di luar imunisasi dasar yang berkualitas
4) Pemberantasan DBD dengan foging.
c. Indikator kinerja
1) Persentase cakupan AFP (Acute Flacid Paralisys).
2) Persentase cakupan CBS (Case Based Surveylans) campak.
3) Persentase cakupan ACD (Active Case Detection) dan PCD (Pasive
Case Detection).
4) Menurunnya angka kesakitan demam berdarah.
5) Persentase penemuan kasus dan angka kesembuhan.
6) Persentase kepadatan jentik pada masing-masing kelurahan.
7) Persentase desa yang mencapai UCI (Universal Child Imunization).
8) Persentase desa mengalami KLB yang ditangani < 24 Jam.
9) Persentase anak sekolah kelas 1 SD mendapatkan imunisasi booster
campak, DT, kelas 2-3 Booster Td.
5.1.4 Program Peningkatan Gizi
a. Tujuan
Meningkatkan status gizi masyarakat melalui pemantauan status gizi (ibu
hamil, balita).
b. Kegiatan pokok
1) Penimbangan balita di puskesmas dan posyandu (SKDN).
2) Pengukuran LILA (Lingkar Lengan Atas) ibu hamil.
3) Pemeriksaan HB pada ibu hamil.
4) Pemberian makanan tambahan (PMT) pemulihan maupun penyuluhan
pada balita gangguan status gizi dan ibu hamil KEK.
5) Memberikan penyuluhan gizi.
6) Pemberian Vitamin A dosis tinggi pada balita dan ibu nifas.
7) Pemberian tablet besi pada ibu hamil.
8) Pemberian obat cacing pada anak sekolah SD yang risiko tinggi.
c. Indikator kinerja
1) Persentase balita yang dating setiap bulan nimbang di posyandu.
2) Persentase balita yang naik berat badannya setiap bulan di posyandu.
3) Ibu hamil yang anemia tidak lebih dari 5%.
4) Balita dengan status gizi kurang dan buruk tertangani dengan PMT
pemulihan.
5) Persentase ibu hamil yang diukur LILA nya.
6) Ibu Hamil KEK tertangani dengan PMT pemulihan.
7) Persentase balita mendapatkan VIT A dosis tinggi 2 kali setahun.
8) Persentase ibu nifas dapat Vit A dosis tinggi.
9) Persentase ibu hamil dapat tablet besi 90 tablet.
10) Persentase pemberian ASI Eksklusif
11) Persentase anak SD yang resiko tinggi dapat obat cacing 6 bulan sekali.
5.1.5 Program Kesehatan Lingkungan
a. Tujuan
Menanggulangi dan menghilangkan unsur-unsur fisik pada lingkungan,
sehingga faktor lingkungan yang kurang sehat tidak menjadi faktor risiko
timbulnya penyakit menular di masyarakat.
b. Kegiatan pokok
1) Penyuluhan tentang pemanfaatan jamban keluarga yang sehat.
2) Penyuluhan tentang pemanfaatan sarana air bersih yang sehat.
3) Pengambilan dan pemeriksaan sampel air dan lingkungan.
4) Pemeriksaan tempat-tempat umum (TTU).
5) Penyuluhan tentang system pembuangan air limbah (SPAL).
6) Pembinaan usaha makanan dan minuman (Izin PIRT)
c. Indikator kinerja
1) Persentase rumah tangga (RT) yang memiliki dan memanfaatkan
jamban sehat.
2) Persentase rumah tangga yang mengakses air bersih yang sehat.
3) Tidak adanya air bersih dan lingkungan yang berisiko/risiko rendah
berdasarkan hasil sampel laboratorium.
4) Persentase TTU yang memenuhi syarat kesehatan.
5) Persentase rumah tangga yang memiliki SPAL.
6) Persentase desa bebas jentik nyamuk Aedes.
5.1.6 Program Pengobatan
a. Tujuan
1) Memberikan pengobatan kepada masyarakat.
2) Memberikan perawatan kepada masyarakat.
b. Kegiatan pokok
1) Menegakkan diagnosis dan memberikan pengobatan rawat jalan.
2) Melaksanakan pelayanan Gawat darurat.
3) Melakukan Upaya rujukan penderita ke unit pelayanan kesehatan
tingkat lanjutan (RSUD, RSUP, RS Swasta).
c. Indikator kinerja
1) Persentase utilisasi pengobatan rawat jalan.
2) Persentase pelayanan UGD.
3) Terlaksananya upaya rujukan sesuai standar.
5.1.7 Program Promosi Kesehatan (Promkes)
a. Tujuan
1) Meningkatkan kesadaran masyarakat akan nilai kesehatan melalui
penyuluhan kesehatan.
2) Meningkatkan kesadaran masyarakat akan perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) untuk tatanan rumah tangga, sekolah, dan institusi.
b. Kegiatan pokok
1) Melakukan penyuluhan terintegrasi, secara berkala kepada perorangan,
kelompok potensial dengan metode ceramah, dan demontrasi dengan
memakai media.
2) Melakukan survey PHBS pada tatanan rumahtangga, sekolah, dan
institusi.
c. Indikator kinerja
1) Persentase Bayi dengan ASI Eksklusif.
2) Persentase Keluarga sadar gizi.
3) Persentase desa baik pemanfaatan garam beryodium.
4) Persentase masyarakat yang berPHBS.
5) Persentase penyuluhan dengan materi NAPZA.
6) Persentase masyarakat yang mempunyai jaminan kesehatan.
5.1.8 Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
a. Tujuan
Meningkatkan derajat kesehatan anak dan lingkungan sekolah.
b. Kegiatan pokok
1) Melakukan pemeriksaan kesehatan pada anak baru masuk sekolah
2) Melakukan pemeriksaan kesehatan berkala pada anak sekolah.
3) Melakukan Medical Check Up (MCU) pada anak sekolah
4) Mengupayakan lingkungan sekolah yang sehat (Air Bersih,Jamban,
Bak sampah).
5) Pendidikan kesehatan tentang kebersihan perorangan, kesehatan gigi,
kesehatan lingkungan (Dokter Kecil & KKR).
6) Mengembangkan pelayanan kesehatan primer (UKGS) di sekolah.
7) Melaksanakan pemantauan status gizi anak sekolah.
8) Klinik Perawatan gigi anak sekolah
c. Indikator kinerja
1) Persentase penjaringan anak kelas TK, SD, SMP, dan SMK.
2) Persentase sekolah sehat (PHBS Sekolah).
3) Persentase sekolah SD yang memiliki dokter kecil & KKR.
4) Persentase sekolah yang mampu melaksanakan pelayanan kesehatan
primer (P3K) dengan sarana ruang UKS.
5) Persentase anak sekolah dengan gigi sehat.
6) Persentase anak sekolah dengan pemantauan status gizi.
5.1.9 Program Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas/PHN)
a. Tujuan
1) Memberikan pelayanan perawatan secara menyeluruh kepada pasien
dan keluarganya di rumah pasien.
2) Memberikan konseling kepada anggota keluarga untuk mengenali
kebutuhan kesehatannya sendiri dan cara-cara penangulangannya.
3) Menunjang program kesehatan lainnya dalam usaha pencegahan
penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan individu dan
keluarganya.
b. Kegiatan pokok
Melaksanakan perawatan kesehatan perorangan, keluarga dan kelompok
masyarakat lainya, yang dilakukan ditingkat rumah tangga (di luar
gedung), Nursing Center.
c. Indikator kinerja
1) Persentase kelompok keluarga rawan yang di perkesmas.
2) Persentase Ibu hamil yang berisiko tinggi yang di perkesmas.
3) Persentase balita risiko tinggi yang di perkesmas.
4) Persentase pasien penyakit menular kronis (TB Paru BTA +
HIV+/AIDS) yang di perkesmas.
5) Persentase pasien dengan penyakit jiwa psikotik yang di perkesmas.
5.1.10 Program Kesehatan Khusus ( Jiwa, Mata, Lansia, Kesehatan Kerja )
a. Tujuan
Untuk mencapai tingkat kesehatan jiwa masyarakat secara optimal.
b. Kegiatan pokok
1) Mengenali penderita yang memerlukan pelayanan kesehatan psikiatri.
2) Memberikan pertolongan pertama psikiatri, pengobatan atau merujuk
ke rumah sakit jiwa.
3) Memberikan penyuluhan kesehatan jiwa kepada penduduk.
4) Memberikan perawatan lanjutan dan rehabilitas sosial untuk penderita
dan keluarganya setelah pasien dirawat di rumah sakit jiwa.
5) Klinik Psikolog ( test IQ, Konsultasi)
c. Indikator kinerja
1) Persentase utilisasi pengobatan penderita jiwa di Puskesmas.
2) Tidak adanya penderita jiwa yang dipasung di tingkat keluarga.
5.1.11 Program Kesehatan Gigi
a. Tujuan
Menghilangkan atau mengurangi gangguan kesehatan gigi dan
mempertinggi kesadaran kelompok–kelompok masyarakat tentang
pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi.
b. Kegiatan pokok
1) Melakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan perawatan gigi secara
rutin untuk anak sekolah dan Ibu hamil.
2) Penyuluhan kesehatan gigi di sekolah dan masyarakat.
c. Indikator kinerja
1) Persentase utilisasi pengobatan dan perawatan gigi di Puskesmas.
2) Persentase pemeriksaan, perawatan dan pengobatan gigi untuk ibu
hamil dan nifas.
3) Persentase pemeriksaan gigi anak sekolah.
5.1.12 Program Laboratorium Sederhana
a. Tujuan
Memeriksa sediaan darah, urine, sputum untuk membantu menegakkan
diagnosis penyakit.
b. Kegiatan pokok
1) Mempersiapkan dan memeriksa sediaan (specimen) di Puskesmas.
2) Merujuk sediaan untuk pemeriksaan lab ke tingkat yang lebih tinggi
(Lab Rumah Sakit, Lab Daerah).
c. Indikator kinerja
1) Persentase sediaan yang di periksa.
2) Persentase sediaan yang dirujuk.
3) Persentase tingkat kebenaran hasil pemeriksa sediaan.
5.2 Rencana Pencapaian Program Lima Tahunan Puskesmas
Menurut tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Cianjur, indikator kinerja
program lima tahunan (2013-2018) Puskesmas DTP Mande per kegiatan disajikan
dalam bentuk matriks, dapat dilihat pada Bab VII sub 7.1 Matriks Rencana Program
Lima Tahunan Per Kegiatan pada Puskesmas DTP Mande Tahun 2013 – 2018.
5.3 Rencana Pendanaan/Pembiayaan Program Lima Tahunan Puskesmas
Berdasarkan sasaran yang akan dicapai oleh Puskesmas DTP Mande tahun
2013-2018, pagu pembiayaan 5 tahunan disajikan dalam bentuk matriks pada Bab VII
sub 7.2 Matriks Pembiayaan Lima Tahunan Puskesmas DTP Mande Tahun 2013 –
2018.
5.4 Program/Kegiatan dan Penanggung Jawab Program
Seperti yang telah diuraikan pada BAB II tentang Gambaran Umum Puskesmas,
bahwa Puskesmas sebagai pelayanan kesehatan dasar melaksanakan program upaya
kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan dan upaya kesehatan penunjang.
Masing-masing program tersebut mempunyai penanggung jawab program yang
ditetapkan dengan keputusan Kepala Puskesmas DTP Mande.
Tabel 5.3 Daftar Program/Kegiatan yang ada di Puskesmas DTP mande
No. Nama Program/KegiatanI. UPAYA KESEHATAN WAJIB
1. Subkor Kesehatan Ibu , Anak dan KBa. Kesehatan Ibu,Anak dan Reproduksib. Keluarga Berencana (KB)
2. Subkor P2PMa. P2 Diareb. P2 DBDc. P2 Ispad. P2 Kustae. P2 TB Paruf. P2 Malariag. P2 MS, HIV/AIDSh. Imunisasii. Surveilans
3. Subkor Perbaikan Gizi Masyarakat4. Subkor Kesehatan Lingkungan5. Subkor Promosi Kesehatan6. Subkor Pengobatan
a. Rawat Jalan Umumb. Rawat Jalan Gigi dan Mulutc. Unit Gawat Daruratd. P3K dan Pelayanan Kesehatan Sosiale. Rujukan
II. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN1. Subkor Upaya Kesehatan Sekolah2. Subkor Kesehatan Gigi dan Mulut3. Subkor Upaya Kesehatan Khusus
Upaya Kesehatan KerjaUpaya Kesehatan Olah RagaUpaya Kesehatan JiwaUpaya Kesehatan Indra
4. Upaya Kesehatan Lanjut Usia (Usila)5. Subkor Perkesmas
III. UPAYA KESEHATAN PENUNJANGKoordinator Upaya Kes. Penunjang
1. Subkor Farmasi2. Subkor SP2TP
a. Registrasi dan Catatan Medikb. SIK
3. Subkor Laboratorium
IV. JEJARING PELAYANANKoordinator Jejaring Pelayanan
1. Pustu dan Poskesdes Murnisari2. Pustu dan Poskesdes Ciandam3. Poskesdes Mande4. Poskesdes Mulyasari 5. Poskesdes Leuwikoja6. Poskesdes Kutawaringin
5.5 Prosedur Pelaksanaan
Untuk mencapai visi, misi ,dan juga sesuai dengan tujuan pelayanan yaitu
dengan memberikan pelayanan prima, akan tercapai pelayanan yang bermutu, maka
setiap program berpedoman pada prosedur pelaksanaan dan standar pelayanan. Alur
Prosedur Pelaksanaan Pelayanan dalam Gedung dapat diketahui pada gambar 5.1
dibawah ini.
Gambar 5.1 Alur Pelayanan dalam Gedung.
5.5.1 Tujuan
Pasien datang
Apotik/FarmasiKonseling
Pulang
Layanan Penunjang Lab.
Pemeriksaan Umum Kia/Kb, Gigi, MTBS,
Imunisasi
Layanan PenunjangRujukan /RSU
Pendaftaran /Registrasi
Sebagai acuan pelayanan dalam gedung sejak pasien datang sampai dengan
selesai pelayanan sehingga memperlancar proses pelayanan baik secara
administrasi maupun teknis medis.
5.5.2 Ruang Lingkup
Prosedur pelayanan ini pelaksanaannya meliputi mulai dari registrasi pasien
datang, penemuan/pembuatan rekam medik, pelayanan di masing-masing
poliklinik, dan pelayanan penunjang lainnya sesuai indikasi.
5.5.3 Prosedur
a. Persiapan
Semua petugas sesuai jadwal aktif mengadakan proses persiapan pra
pelayanan (tempat, alat, sarana dan prasarana lainnya) sesuai bidang tugas
masing-masing.
b. Pendaftaran Pasien
Pramu Usada
1) Mempersilakan masuk dengan menyampaikan salam,
memperkenalkan diri dan menawarkan apa yang bisa dibantu.
2) Mempersilakan mendaftarkan diri di petugas pendaftaran, dan
dipersilakan duduk pada tempat yang tersedia kalau harus menunggu
antrian.
3) Mendahulukan pasien lanjut usia atau pasien yang menunjukkan gejala
sakit yang lebih berat.
4) Untuk pasien dalam keadaan gawat darurat langsung dipersilakan ke
ruang pelayanan pengobatan
Petugas Registrasi
1) Menyampaikan salam kemudian menanyakan dan memasukkan data
selengkap mungkin yang berkaitan dengan keadaan pasien.
2) Membuatkan kartu kunjungan bagi pasien yang belum pernah
terdaftar/terdaftar.
3) Mempersilakan pasien untuk menunggu di masing-masing ruang
tunggu sesuai poliklinik.
4) Menyerahkan data ke ruang rekam medic untuk dilakukan
penemuan/pembuatan buku catatan medik (berlaku bagi pasien lama).
5) Membuat catatan medik bagi pasien yang baru pertama berkunjung
dan dianggap tidak punya catatan medik dalam family folder.
Petugas Catatan Medik
1) Menemukan catatan medik sesuai dengan catatan identitas petugas
registrasi (berlaku bagi pasien lama).
2) Mendistribusikan catatan medik ke poliklinik pelayanan sesuai dengan
jenis pelayanan yang diminta dan atau diberikan.
c. Pelayanan Poliklinik
Pramu Usada
1) Membantu memperlancar proses pelayanan ke masing-masing
poliklinik pelayanan.
Perawat/Bidan
1) Mencocokkan data diri pasien dan nama kepala keluarga dengan data
yang tertulis di buku/catatan medik pasien.
2) Mengembalikan status pasien ke ruang rekam medik untuk
dikonfirmasi kembali apabila ada perbedaan prinsip dengan data diri
pasien.
3) Menimbang berat badan pada semua anak di bawah 1 tahun atau pada
umur tertentu atas indikasi medis.
4) Mempersilakan duduk pada tempat yang telah tersedia.
5) Melengkapi status dengan kertas resep yang telah mencantumkan
identitas pasien dan dokter.
6) Melakukan anamnesa awal dan pemeriksaan tanda vital atau tanda
lainnya atas indikasi tertentu dan sesuai instruksi dokter.
7) Menulis semua hasil pemeriksaan awal pada status pasien.
8) Perawat/bidan menyerahkan status pasien yang berisi data awal ke
meja dokter.
Dokter Umum/Dokter Gigi
1) Menanyakan keluhan utama pasien.
2) Melakukan anmnesa terarah sesuai dengan keluhan pasien.
3) Melakukan pemeriksaan fisik diagnostik yang mengarah pada keluhan
utama pasien dan sesuai indikasi.
4) Merujuk untuk pemeriksaan penunjang (Laboratorium, EKG, USG
dan lainnya) kalau diperlukan atau karena sebagai penegak diagnosa.
5) Menegakkan diagnosa pasti penyakit atau diagnosa kerja.
6) Memberikan terapi (resep) atau tindakan sesuai diagnosa kerja
penyakit.
7) Melakukan rujukan apabila karena kompotensi diagnosa belum bisa
ditegakkan atau karena indikasi memerlukan perawatan di pelayanan
kesehatan tingkat lanjut.
8) Meminta tanda persetujuan pasien dan atau keluarganya apabila
memerlukan tindakan medis atau memerlukan rujukan.
9) Mencatat semua tahapan pemeriksaan,tindakan yang dilakukan pada
status pasien.
Perawat/Bidan
1) Menginput rekam medik dari buku status ke dalam system computer
(SIMPUS-SIK) dan register poliklinik serta buku-buku catatan bantu
yang berkaitan dengan setoran atau klaim administrasi keuangan.
2) Mencatat identitas dan status pasien (Askes, Jamkesmas, JKBM,
Umum), diagnose tujuan rujukan ke dalam buku/register brujukan.
3) Mengembalikan status/catattan medik pasien dengan lengkap kepada
petugas catatan medik (RM/registrasi).
4) Melakukan rekapitulasi harian/bulanan yang berkaitan dengan data-
data untuk keperluan laporan bulanan.
d. Pelayanan Penunjang
Petugas Laboratorium/Elektromedik
1) Menyampaikan salam dan mempersilakan pasien untuk duduk di
tempat yang telah disediakan.
2) Mencocokkan data diri pasien dengan format permintaan
pemeriksaan penunjang.
3) Menjelaskan dan meminta persetujuan kepada pasien mengenai
maksud dan teknik pengambilan specimen.
4) Melakukan tatalaksana pemeriksaan sesuai standar yang sudah
ditetapkan.
5) Menjelaskan kepada pasien mengenai informasi hasil pemeriksaan
(waktu selesainya) dan meminta nomor kontak person kalau
diperlukan.
6) Menginformasikan secara tertulis hasil pemeriksaan kepada Dokter,
perawat, bidan dan atau pasien tepat waktu.
7) Melakukan pencatatan terhadap jenis pemeriksaan, hasil pemeriksaan
serta catatan bantu lainnya yang berkaitan dengan administrasi
keuangan.
Petugas Konseling
1) Menyampaikan salam dan mempersilakan duduk.
2) Memperkenalkan diri serta mencocokkan data diri pasien dengan
catatan medik.
3) Melakukan anamnesa yang mengarah kepada keluhan utama atau
penyakit yang berkaitan dengan prilaku hidup bersih dan sehat.
4) Melakukan pengukuran terhadap berat badan dan tinggi badan atas
dasar indikasi.
5) Mencatat semua hasil anamnesa dan pemeriksaan di catatan medik
pasien.
6) Menganalisa hasil pemeriksaan maupun hasil anamnesa untuk
menentukan intervensi terhadap prilaku yang berkaitan dengan
penyakit.
7) Memberikan cara tatalaksana yang berkaitan dengan prilaku untuk
menjaga agar penyakit yang dideritanya biar sembuh terkendali dan
mencegah komplikasi.
8) Memberikan anjuran/saran secara tertulis kepada pasien/keluarganya
mengenai hal-hal yang harus dilakukan di rumah untuk membantu
proses penyembuhan/pemulihan kondisi penyakit.
9) Mencatat semua hasil kegiatan ke dalam buku catatan kerja dan
melaporkan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
Petugas Apotik/Farmasi
1) Menyampaikan salam dan memberitahukan agar pasien menunjukkan
dan menyerahkan bukti/resep pengambilan obat.
2) Mencocokkan identitas pasien dengan identitas resep yang diserahkan
maupun yang ada pada system computer (SIK).
3) Mempersilakan kepada pasien agar menunggu di tempat yang telah
tersedia selama proses pengambilan/peracikan obat.
4) Melakukan pengecekan dan pengambilan obat sesuai dengan resep.
5) Menginformasikan kepada dokter kalau ada obat yang diminta
Melalui resep tidak tersedia atau tersedia dengan merk dagang lain,
agar mendapatkan informasi untuk penggantian item obat pada resep.
6) Menuliskan nama, tanggal dan aturan pakai pada pembungkus atau
tempat obat dengan jelas.
7) Melakukan pemanggilan kepada pasien yang obatnya sudah siap untuk
diserahkan.
8) Memberikan penjelasan kepada pasien/keluarganya tentang cara
pemakaian obat dan dimohon untuk segera kontrol apabila terjadi
gangguan yang dirasakan akibat obat.
9) Menyampaikan salam dan permohonan maaf apabila terjadi
keterlambatan di dalam pemberian pelayanan.
10) Melakukan pengelolaan terhadap kertas/dokumen resep sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
11) Melaksanakan tugas pencatatan dan pelaporan terhadap barang dan
obat baik harian maupun bulanan pada setiap jenjang (kartu stok, buku
catatan obat), dan administrasi lainnya seperti keuangan.
Petugas Catatan Medik/RM
1) Menerima dan mengkonfirmasi kembali semua buku/status catatan
medik sesuai dengan jumlah pasien yang dilayani.
2) Mengedit semua buku/status catatan medik sesuai dengan standar
tatalaksana.
3) Menempatkan kembali buku/status catatan medik sesuai dengan aturan
yang telah disepakati untuk memudahkan pencarian dan penemuan di
saat pasien itu control kembali.
4) Melakukan pengelolaan terhadap buku/status catatan medik yang
merupakan dokumen penting, sesuai dengan peraturan yang berlaku.
BAB VI
PROYEKSI KEUANGAN LIMA TAHUNAN
a.1 Proyeksi Arus Kas/Anggaran
Arus kas menggambarkan perubahan posisi kas dalam satu periode akuntansi.
Proyeksi ini dilihat dari tiga sisi yaitu dari aktivitas operasional, pembiayaan dan
investasi. Adapun tujuannya adalah untuk memberikan informasi tentang arus kas
masuk,maupun arus kas keluar dari organisasi puskesmas. Untuk penyajian arus kas ini
digunakan metode langsung, dan disajikan dalam bentuk matriks pada Bab VII sub 7.4
Matriks Proyeksi Anggaran Puskesmas DTP Mande Periode 2011 – 2015.
a.2 Proyeksi Neraca
Neraca merupakan informasi utuh tentang entitas pada suatu titik waktu yaitu
pada keadaan tahun 2013. Proyeksi neraca yang dituangkan meliputi aktiva, kewajiban
dan ekuitas seperti disajikan dalam bentuk matriks pada Bab VII sub 7.5 Matriks
Proyeksi Neraca Puskesmas DTP Mande Periode Tahun 2011 – 2015.
a.3 Proyeksi Laporan Operasional/Aktivitas
Proyeksi laporan aktivitas disusun untuk memberikan gambaran mengenai
kegiatan pelayanan Puskesmas pada periode tertentu. Untuk laporan aktivitas ini
disajikan dalam bentuk matriks pada Bab VII sub 7.7 Matriks Proyeksi Laporan
Operasional Anggaran Puskesmas DTP Mande Periode Tahun 2011 – 2015.
BAB VIII
PENUTUP
Rencana Strategis Bisnis Puskesmas DTP Mande tahun 2011 - 2015 adalah
dokumen perencanaan 5 (lima) tahunan yang merupakan salah satu persyaratan
administratif unit kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang akan menerapkan
PPK-BLUD disamping persyaratan administratif lainnya.
Renstra bisnis BLUD ini merupakan penjabaran dari visi,misi dan program
Puskesmas DTP Mande Kecamatan Mande kabupaten Cianjur yang berpedoman pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Cianjur 2011-
2016, Rencana Strategi Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur 2011-2016.
Rencana Strategis Bisnis Puskesmas DTP Mande tahun 2011 - 2015 diharapkan
dapat dijadikan sebagai :
1. Salah satu persyaratan administratif yang harus dibuat sebagai bahan
usulan dalam menuju PPK-BLUD
2. Sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Bisnis Anggaran BLUD (RBA-BLUD)
tahunan dan evaluasi kerja.
3. Pedoman perencanaan pembangunan kesehatan yang mempunyai sinergisitas,
keterpaduan dan sinkronisasi dengan rencana pembangunan di Kabupaten Cianjur.
4. Bahan evaluasi oleh Tim Penilai dan Tim Pengawas BLUD Kabupaten Cianjur di
dalam menentukan arah kebijakan kepada Unit Kerja yang menerapkan PPK-BLUD.
Seperti diketahui bahwa kesehatan adalah hak setiap warga Negara dengan
demikian masyarakat mulai lebih mengetahui akan hak dan kewajibannya selaku warga
Negara. Aparatur pemerintah dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai
penyelenggara pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat dituntut untuk
memainkan peran yang lebih optimal khususnya dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
Masyarakat telah memandang bahwa pelayanan yang baik adalah haknya,oleh
karena itu pelayanan yang diselenggarakan oleh pemerintah bukan sekadar dalam rangka
pelaksanaan kewajiban saja seperti yang terjadi di masa lampau.
Puskesmas di era reformasi ini harus bisa tumbuh dan berkembang. Untuk dapat
tumbuh dan berkembang maka perlu diupayakan peningkatan mutu pelayanan kesehatan
puskesmas yang berkesinambungan sesuai kebutuhan masyarakat sebagai pelanggan
(costumers).
Langkah strategis perlu ditempuh dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan
kualitas pelayanan, dengan cara memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada unit
pelayanan seperti Puskesmas yang merupakan ujung tombak dalam memberikan
pelayanan kesehatan tingkat pertama untuk melaksanakan manajemen pelayanan dan
pengelolaan keuangan secara mandiri diantaranya dengan menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD).
BAB VII
MATRIK PEMBIAYAAN LIMA TAHUNAN
7.1 Maksud dan tujuan
1) Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan Puskesmas DTP
Mande periode berjalan untuk membiayai seluruh pengeluaran, serta
memberikan informasi realisasi pendapatan fungsional Puskesmas DTP
Mande.
2) Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber
daya ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan
peraturan perundang-undangan.
3) Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi
Puskesmas DTP Mande yang digunakan dalam kegiatan serta hasil-hasil
yang telah dicapai.
4) Menyediakan informasi mengenai upaya Puskesmas DTP Mande dalam
mendanai seluruh kegiatan dan mencukupi kebutuhan kas.
5) Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi Pemerintah
Daerah berkaitan dengan sumber-sumber penerimaan, baik jangka pendek
maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan
pinjaman.
6) Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan Puskesmas
DTP Mande mengenai kenaikan atau penurunan Neraca, sebagai akibat
kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.
Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut, laporan keuangan Puskesmas DTP
Mande ini menyediakan informasi mengenai pendapatan, belanja, aset, dan
kewajiban.