Rika Pratiwi i11110059

download Rika Pratiwi i11110059

of 18

Transcript of Rika Pratiwi i11110059

  • 8/18/2019 Rika Pratiwi i11110059

    1/18

    LAPORAN KASUS

    SEPSIS + ANEMIA GRAVIS

    OLEH:

    RIKA PRATIWI RIJAYANTI

    NIM I11110059

    PEMBIMBING:

    Dr.Hi!i K"r#i$%$# Ri&'$%$( S).A.( M.K*&

    KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK 

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER 

    UNIVERSITAS TANJUNGPURA

    RS KARTIKA HUSADA PONTIANAK 

    01,

    LAPORAN KASUS

  • 8/18/2019 Rika Pratiwi i11110059

    2/18

    OLEH : RIKA PRATIWI RIJAYANTI

    PEMBIMBING : DR. HILMI KURNIAWAN RISKAWA( S). A( M. K*&

    TANGGAL - HARI :

    SEPSIS + ANEMIA GRAVIS

    A. Identitas

    S, anak perempuan berusia 2 tahun 11 bulan, nomor Rekam Medik (RM) 09409, dira!at

    di Ruan" #ahlia RS $artika %usada selama hari dari tan""al 04 Maret 201& sampai

    tan""al 0' Maret 201&.

    . Anamnesis (anamnesis seara alloanamnesis tan""al 04 Maret 201&, pera!atan hari ke*1)

    $eluhan +tama #emam

    Ri!a-at en-akit Sekaran"

    asien men"alami demam se/ak hari Sebelum Masuk Rumah Sakit (SMRS).

    #emam dirasakan semakin tin""i dan berlan"sun" seara terus menerus, demam tidak 

    turun den"an pemberian obat penurun panas (pareetamol). #emam disertai batuk 

     berdahak (), !arna putih kekunin"an, sesak (). Mual (), muntah () 2 kali isi air.

    asien men"alami penurunan nasu makan dan minum, pasien biasan-a makan kali

    sehari dan minum kuran" lebih * "elas air, se/ak demam pasien han-a makan 2*

    sendok makanan sekali makan dan minum berkuran" se/ak sakit.. 3idak ada keluhan

    uan" Air $eil (A$), A$ normal seperti biasa. asien tidak uan" Air esar (A)

    se/ak hari SMRS, A terakhir ber!arna oklat den"an konsistensi padat. tidak ada

    keluhan n-eri di belakan" mata, n-eri persendian, n-eri perut, 4 hari SMRS munul

     bintik*bintik merah pada tubuh pasien, mimisan, "usi berdarah, muntah darah, dan A

    kehitaman. asien /u"a tidak ada keluhan pilek, n-eri berkemih, n-eri telin"a, penurunan

    kesadaran ataupun ke/an". $ontak den"an oran" batuk lama atau min""u, berat badan

    turun (*), demam 2 min""u disan"kal.

    $arena keluhan demamn-a, pasien mendapat obat penurun panas paraetamol

    sirup 51 sendok teh se/ak hari kedua demam namun keluhan demam dan sesak masihdirasakan sehin""a pasien diba!a oleh oran" tuan-a berobat ke I6# Rumah Sakit (RS)

    $artika %usada 3in"kat II ontianak. asien diperiksa laboratorium darah dan dikatakan

    terdapat penin"katan kadar leukosit 7 sel darah putih kemun"kinan besar karena ineksi

     bakteri sehin""a disarankan ra!at inap.

    Ri!a-at demam sebelumn-a (), pasien konsumsi obat araetamol kali sehari

    1 sendok teh dan keluhan tidak berkuran". Ri!a-at kebiasaan A 8 1*2 hari sekali.

    asien belum pernah men"alami demam berdarah, ke/an" demam, aler"i, dan asma

    sebelumn-a. asien pernah dira!at inap di rumah sakit sebelumn-a den"an keluhan

  • 8/18/2019 Rika Pratiwi i11110059

    3/18

    demam, batuk dan pilek. 3idak ada keluar"a pasien -an" menderita demam seperti -an"

    dialami pasien. $eluar"a pasien /u"a tidak memiliki ri!a-at ke/an" demam, asma, aler"i,

    dan tuberkulosis.

    asien mulai tumbuh "i"i pertama saat berusia & bulan, ten"kurap saat usia 4

     bulan, duduk saat berusia bulan, ber/alan saat berusia 11 bulan dan mulai biara

    men"uapkan ma*ma pa*pa saat berusia 10 bulan. asien minum air susu ibu (ASI)

    sampai usia 1, tahun. asien mulai diberikan makanan tambahan pada usia & bulan

     berupa bubur kemasan -an" di/ual di pasaran. Se/ak tidak minum ASI, pasien minum

    susu ormula. asien mendapat imunisasi len"kap sesuai pro"ram imunisasi dari

     pemerintah. asien lahir dari ibu den"an 2A0, pada usia kehamilan ' min""u,

    ditolon" oleh bidan dan lan"sun" menan"is, berat badan lahir 200 "ram, den"an

     pan/an" badan 4' m. Saat hamil, Ibu pasien tidak pernah men"alami demam, sesak,darah tin""i, muntah berlebih, perdarahan melalui /alan lahir, ke/an" maupun sakit

    kunin".

    asien merupakan anak kedua dari dua bersaudara dan tin""al serumah den"an

    oran" tua di rumah berukuran 10 5 & meter perse"i. A-ah pasien beker/a seba"ai pe"a!ai

    s!asta dan ibu pasien seba"ai ibu rumah tan""a. endidikan terakhir a-ah pasien adalah

    SMA dan ibu pasien adalah SM. en"hasilan a-ah pasien setiap bulann-a Rp

    00.000,00*1.000.000,00. :in"kun"an rumah pasien memiliki tempat penampun"an air 

     bersih tanpa penutup, tempat penampun"an air /aran" dibersihkan, dan tidak pernah

    diberi bubuk abate. $eluar"a pasien minum air hu/an -an" dimasak. 3idak ada tetan""a

     pasien -an" terkena demam berdarah. 3idak ada tetan""a pasien memiliki ri!a-at batuk 

    lama.

    ;. emeriksaan isik (tan""al 29 #esember 201, pera!atan hari ke*1)

    1) $eadaan +mum Sakit sedan", tampak lemah

    2) $esadaran $ompos Mentis

    ) Antropometri

    * erat badan 10 k"* an/an" badan ' m

    Status 6i

  • 8/18/2019 Rika Pratiwi i11110059

    4/18

    Mata $on/un"tia anemis (7), sklera tidak ikterik (*7*), kelopak  

    mata tidak ekun", terdapat air mata

    3elin"a 3idak ada sekret, aurikula tidak hiperemis,

    membran timpani intak 

    %idun" 3idak ada sekret, mukosa hidun" tidak hiperemis

    Mulut Mukosa bibir dan mulut basah, lidah tidak kotor

    3en""orokan Barin" tidak hiperemis, tonsil 32732 hipermis (*)

    :eher 3idak ada pembesaran kelen/ar "etah benin"

    aru

    a. Inspeksi entuk dan "erak dada simetris, retraksi interkosta

    ().

     b. alpasi Bremitus taktil paru kanan dan kiri sama

    . erkusi Sonor di kedua lapan" paru

    d. Auskultasi Suara napas dasar esikuler di paru kanan dan kiri,

    tidak ada wheezing , terdapat ronki (7)

    Cantun" un-i /antun" S1 dan S2 tun""al, re"uler, tidak adamurmur, tidak ada gallop

    Abdomen

    a. Inspeksi 3ampak datar, tidak tampak massa

     b. Auskultasi isin" usus normal

    . erkusi 3impani di seluruh lapan" abdomen

    d. alpasi %epar teraba 2 /ari diba!ah arus ostae tepi ta/am

     permukaan

    rata, dan lien tidak teraba, tidak ada n-eri tekan, tidak asites.

    Anus dan "enitalia Memiliki "enitalia eksterna ber/enis perempuan, tidak

    ada kelainan "enitalia dan anusDkstremitas Akral han"at, Capillary Refill Time (;R3) E 2

    detik, tidak sianosis.

    #. emeriksaan enun/an"

    emeriksaan darah tan""al 04 Maret 201&, hasil pemeriksaan di laboratorium RS

    $artika %usada (220')

    * :eukosit 21.&007mm (?ormal 4.000*12.000 7mm )

    * Dritrosit 2,9 /uta7mm(?ormal .0*.0 /uta7mm)

    * %emo"lobin ',4 "7dl (?ormal 11,*14, "7dl)

    * 3rombosit 90.0007mm(?ormal 10.000*400.0007mm )

    * %ematokrit 21,9F (?ormal *4F)*  Mean Corpuscular Hemoglobin 2', p" (?ormal 2* p")

    *  Mean Corpuscular Volume ,' l (?ormal *100 l)

    *  Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration ',2 "7dl (?ormal1*' "7dl)

    * F :imosit 1&F (?ormal 1*0F)

    * F 6ranulosit ,F (?ormal *'0F)

    * 6ula #arah Se!aktu 10' m"7dl (?ormal 100*200 m"7dl)

    * Salmonella t-phi % 17100 (?ormal *)

    * Salmonella t-phi G * (?ormal *)

    D. #ia"nosis andin"

    1. Bronkopneumonia

     ! Bronkiolitis

     ! Bronkitis

  • 8/18/2019 Rika Pratiwi i11110059

    5/18

    ". Anemia e. hemolitik

    dd perdahahan

    B. #ia"nosis $er/a

     Bronkopneumonia

     #nemia hemolitik 

    6. 3ata :aksana

    *  $ntra Venous %lui! rop (I>B#) Rin"er :aktat 10 tpm makro

    * Ampiillin 4500 m" Intra >ena (I>)

    * araetamol 5100 m" I>

    * Gndanentron 52 m" Intra >ena (I>)

    * Ranitidin 510 m" Intra >ena (I>)

    * ?ebu entolin isolon 1 ?a;l 2 251

    * ul batuk 51 sah

    Saran ront"en thora5 A, ek darah len"kap ulan", eritin serum, apusan darah tepi, apusan

    sumsum tulan"

    emantauan

     

    0707201&

    %R 2

    %S

    #emam (*),

    sesak tampak 

     berkuran",

     batuk bedahak 

     berkuran",

     pilek (*),

    muntah (*),

    elum A

    se/ak hari

    sebelum

    masuk RS .

    A$ tidak ada

    keluhan.

    Makan

     berkuran",

    minum

    normal. 4 hariSMRS pasien

    men"eluhakan

    munul bintik*

     bintik merah

    dibadan,

    mimisan (*),

    "usi berdarah

    (*), latus ().

    * ?adi 100

    kali7menit,

    re"uler, teraba

    kuat

    * ?apas&

    kali7menit,

    irama teratur,

    tipe

    abdominotorakal

    * Suhu &,'@;

    * Mata

    kon/un"tia

    anemis (7)

    * Rumpleed ()

    *ronkopneumonia

    dd ronkitis

    dd ronkiolitis

    * Anemia e.

    anemia hemolitik 

    dd perdarahan

    *  $ntra Venous

     %lui! rop

    (I>B#) Rin"er 

    :aktat 10 tpm

    makro

    * Ampiillin

    4500 m" Intra

    >ena (I>)

    * araetamol

    5100 m" I>

    * Gndanentron

    52 m" Intra

    >ena (I>)

    * Ranitidin 510

    m" Intra >ena

    (I>)

    * ?ebu entolin isolon 1

    ?a;l 2

    251

    * ul batuk 51

    sah

    * #: ulan"

    * Ro. thora5

    0&707201&

    %R

    %S &

    #emam (*),

    sesak (*),

     batuk bedahak  berkuran",

    * ?adi 9&

    kali7menit,

    re"uler, terabakuat

    *ronkopneumonia

    * Anemia e.

    anemia hemolitik dd perdarahan

    *  $ntra Venous

     %lui! rop

    (I>B#) Rin"er :aktat 10 tpm

  • 8/18/2019 Rika Pratiwi i11110059

    6/18

     pilek (*),

    muntah (*),

    elum A

    se/ak & hari

    sebelum

    masuk RS .A$ tidak ada

    keluhan.

    Makan

     berkuran",

    minum

    normal.

    Mimisan (*),

    "usi berdarah

    (*), latus (),

    sakit perut ()

    * ?apas2

    kali7menit,

    irama teratur,

    tipe

    abdominotorakal

    * Suhu &,@;* 10 k"

    * Mata

    kon/un"tia

    anemis (7)

    * ?3 ()

    epi"astrium

    makro

    * Ampiillin

    4500 m" Intra

    >ena (I>)

    * araetamol

    5100 m" I>* Gndanentron

    52 m" Intra

    >ena (I>)

    * Ranitidin 510

    m" Intra >ena

    (I>)

    * ?ebu entolin

    isolon 1

    ?a;l 2

    251

    * ul batuk 51sah

    * esok #: ulan"

    0707201&

    %R 4

    %S

    #emam (*),

    namun tadi

    malam

    demam, sesak 

    (), batuk  

     bedahak 

     berkuran",

     pilek (*),

    muntah (*),

    elum A

    se/ak hari

    sebelum

    masuk RS .

    A$ tidak ada

    keluhan.

    Makan

     berkuran",

    minum

    normal.Mimisan (*),

    "usi berdarah

    (*), latus ().

    * ?adi 120

    kali7menit,

    re"uler, teraba

    kuat

    * ?apas '

    kali7menit,

    irama teratur,

    tipe

    abdominotorakal

    * Suhu ,4@;

    * 10 k"

    * Mata

    kon/un"tia

    anemis (7)

    *rokopneumonia

    ** Anemia e.

    anemia hemolitik 

    dd perdarahan

    *  $ntra Venous

     %lui! rop

    (I>B#) Rin"er 

    :aktat 10 tpm

    makro

    * ;eota5ime

    50 m" Intra

    >ena (I>)

    * araetamol

    5100 m" I>

    * Gndanentron

    52 m" Intra

    >ena (I>)

    * Ranitidin 510

    m" Intra >ena

    (I>)

    * ?ebu entolin

    isolon 1

    ?a;l 2 251

    * ul batuk 51

    sah

    0'707201& #emam (),

    sesak (),

     batuk (*), pilek 

    (*), muntah (*),

    A () 25

    konsistensi

     padat, !arna

    kunin"keoklatan,

    * ?adi 120

    kali7menit,

    re"uler, teraba

    kuat

    * ?apas &

    kali7menit,

    irama teratur,

    tipeabdominotorakal

    *Sepsis e.

    ronkopneumonia

    * Anemia 6rais

    e. anemia

    hemolitik 

    *  $ntra Venous

     %lui! rop

    (I>B#) Rin"er 

    :aktat 10 tpm

    makro

    * &" " lpm 'asal 

    canul 

    * ;eota5ime50 m" Intra

  • 8/18/2019 Rika Pratiwi i11110059

    7/18

    darah (*),

    lendir (*) .

    A$ tidak ada

    keluhan.

    Makan

     berkuran",minum

    normal.

    Mimisan (*),

    "usi berdarah

    (*), sakit perut

    (), badan

     pasien tampak 

    kekunin"an.

    * Suhu ,'@;

    * 10 k"

    * Mata

    kon/un"tia

    anemis (7)

    >ena (I>)

    * araetamol

    5100 m" I>

    * Gndanentron

    52 m" Intra

    >ena (I>)$

    * Ranitidin 510

    m" Intra >ena

    (I>)

    * ?ebu entolin

    isolon 1

    ?a;l 2

    251

    * ul batuk 51

    sah

    * ;ek #:, S6G3,

    S63, As.

    +rat,

    $olesterol, 3,

    ;3, +rine rutin

    * Ru/uk RS+#

    soedarso

    %asil :aboratorium

    0707201&

    * :eukosit 1'.9007mm

    (?ormal 4.000*12.000 7mm

    )* Dritrosit 2,' /uta7mm(?ormal .0*.0 /uta7mm)

    * %emo"lobin ,2 "7dl (?ormal 11,*14, "7dl)

    * 3rombosit 2.0007mm(?ormal 10.000*400.0007mm )

    * %ematokrit 1', F (?ormal *4F)

    *  Mean Corpuscular Hemoglobin 2' p" (?ormal 2* p")

    *  Mean Corpuscular Volume 2,' l (?ormal *100 l)

    *  Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration ', "7dl (?ormal1*' "7dl)

    * F :imosit 2,1F (?ormal 1*0F)

    * F 6ranulosit &,F (?ormal *'0F)

    0707201&

    * :eukosit 29.007mm (?ormal 4.000*12.000 7mm )

    * Dritrosit 2,' /uta7mm(?ormal .0*.0 /uta7mm)

    * %emo"lobin ,9 "7dl (?ormal 11,*14, "7dl)

    * 3rombosit 4'&.0007mm(?ormal 10.000*400.0007mm )

    * %ematokrit 2,2 F (?ormal *4F)

    *  Mean Corpuscular Hemoglobin 2,& p" (?ormal 2* p")

    *  Mean Corpuscular Volume '0,' l (?ormal *100 l)

    *  Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration 4,1 "7dl (?ormal1*' "7dl)

    * F :imosit 42,4F (?ormal 1*0F)

    * F 6ranulosit 44,9F (?ormal *'0F)

  • 8/18/2019 Rika Pratiwi i11110059

    8/18

    0'707201&

    * :eukosit 21.1007mm (?ormal 4.000*12.000 7mm )

    * Dritrosit 1,4 /uta7mm(?ormal .0*.0 /uta7mm)

    * %emo"lobin ,9 "7dl (?ormal 11,*14, "7dl)

    * 3rombosit 20.0007mm(?ormal 10.000*400.0007mm )

    * %ematokrit 10 F (?ormal *4F)*  Mean Corpuscular Hemoglobin 29,4 p" (?ormal 2* p")

    *  Mean Corpuscular Volume 4,' l (?ormal *100 l)

    *  Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration 9,4 "7dl (?ormal1*' "7dl)

    * F :imosit &,F (?ormal 1*0F)

    * F 6ranulosit ,9F (?ormal *'0F)

    * S6G3 2' (?ormal 40u7l)

    * S63 2 (?ormal 41 u7l)

    * $olesterol 3otal 90m"7dl (?ormal E200)

    * +ri Aid 2,92 m"7dl (?ormal : ,*,2 m"7dlH 2,&*&,0 m"7dl)

    * 3 20J (?ormal 1* menit)

    * ;3 00J (?ormal 2*& menit)* +reum & m"7dl (?ormal 1*4 m"7dl)

    * ;reatin 0,9 m"7dl (?ormal 0,1*1,1 m"7dl)

    %asil hoto 3hora5 A tan""al 0*0*201&

    %. ro"nosis

     #! Vitam ( !ubia a! Malam

     #! %unctionam ( !ubia a! Malam

     #! )anactionam ( !ubia a! Malam

    I. #ia"nosis Akhir  

    )epsis e. ronkopneumonia  #nemia *ra+is e.c anemia hemolitik e.c sepsis

    C. Rin"kasan

    S, anak perempuan berusia 2 tahun 11 bulan dira!at di Ruan" #ahlia RS $artika %usada

    selama hari dari tan""al 04 Maret 201& sampai tan""al 0' Maret 201&.

    Interpretasi oto thora5

    1. osisi A, simetris

    2. Cantun" ;3R E 0F 4&,F

    . aru

    * ;orakan bronkoesikuler bertambah* elebaran perihilar 

    * erak*berak Iniltrat dikedua lapan" paru

    4. I;S 3ampak adan-a pelebaran I;S

    . Sinus ostophrenius ta/am kanan dan kiri.

    &. Sot tissue kesan dalam batas normal

    . 3ulan" raktur (*), sklerotik (*), anomali (*)

    '. 3rakea deiasi (*)

    $esan ronkopneumonia

  • 8/18/2019 Rika Pratiwi i11110059

    9/18

    asien men"alami ebris se/ak hari SMRS. $eluhan ebris disertai sesak napas se/ak

    hari, batuk berdahak, mual, muntah.asien tidak terdapat tanda*tanda perdarahan. asien

    telah men"onsumsi antipiretik namun keluhan ebris masih dirasakan sehin""a pasien diba!a

    ke poli anak RS $artika %usada. %asil pemeriksaan isik ditemukan kon/un"tia anemis,

    rhonki basah halus di lapan" paru kanan. emeriksaan Rumple :eede hasil ne"ati. ada

     pemeriksaan antropometri didapatkan status "i

  • 8/18/2019 Rika Pratiwi i11110059

    10/18

     pasien serin" menderita batuk*pilek. #ia"nosa bandin" seperti 3; pada anak di sin"kirkan

    setelah dilakukan sorin" 3; -an" han-a mendapat nilai 0.

    ronhopneumonia merupakan inlamasi pada parenkim paru -an" ter/adi pada

    u/un" akhir bronkiolus -an" tersumbat eksudat mukopurulen untuk membentuk berak*

     berak konsolidasi dalam lobus -an" berada didekatn-a.1 #alam pemeriksaan isik penderita

     pneumonia didapatkan pada inspeksi terlihat retraksi otot epi"astrik, interkostal, suprasternal

    dan pernapasan upin" hidun". ada auskultasi ditemukan bun-i rales. ada pemeriksaan

    radiolo"i mempun-ai bentuk dius bilateral den"an penin"katan orakan bronkoaskular dan

    iniltrat keil dan halus -an" tersebar dipin""ir lapan" paru. a-an"an berak serin" nampak 

     pada lobus ba!ah. ada pemeriksaan laboratorium terdapat penin"katan /umlah leukosit

    den"an neutroil -an" predominan. #ia"nosis dite"akan bila ditemukan dari "e/ala1 

    1. Sesak napas disertai den"an pernapasan upin" hidun" dan tarikan

    dindin" dadaa

    2. #emam

    . Ronki basah halus*sedan" n-arin" rakles

    4. Boto thorak menun/ukan "ambaran iniltrat

    . :eukositosis (pada ineksi irus tidak melebihi 20.0007mm den"an

    limosit predominan, dan bakteri 1.000*40.0007mm neutroil predominan

    ada pasien ini didapatkan leukositosis, demam, sesak, ronki dan adan-a iniltrat pada hasil

    oto ront"en sehin""a pasien didia"nosis bronhopneumonia.

    ada pen"obatan pneumonia Idealn-a tata laksana pneumonia sesuai den"an kuman

     pen-ebabn-a. ?amun karena berba"ai kendala dia"nostik etiolo"i, untuk semua pasien

     pneumonia diberikan antibiotika seara empiris. =alaupun pneumonia iral dapat di

    tatalaksana tanpa antibiotika, tetapi pasien diberikan antibiotika karena kesulitan

    membedakan ineksi irus den"an bakteri, kesulitan dia"nosis irolo"i dan kesulitan dalam

    isolasi penderita, disampin" itu kemun"kinan ineksi bakteri sekunder tidak dapat

    disin"kirkan. 

    6olon"an beta laktam (enisilin, sealosporin, karbapenem dan monobaktam)

    merupakan /enis*/enis antibiotika -an" sudah dikenal ukup luas. iasan-a di"unakan untuk 

    terapi pneumonia -an" disebabkan oleh bakteri seperti )treptococcus

     pneumoniae, Haemophillus influenza dan )taphylococcus aureus. ada kasus -an" berat

    diberikan "olon"an sealosporin seba"ai pilihan, terutama bila pen-ebabn-a belum diketahui.

    Sedan"kan pada kasus -an" rin"an sedan", dipilih "olon"an penisilin.

    ada pasien didapat penurunan leukosit namun menin"kat kembali, sehin""a pasien

    didu"a men"alami sepsis. #ia"nosis sepsis dapat dite"akkan bila memenuhi kriteria SIRSdan dapat dibuktikan adan-a suatu ineksi atau didapatkan "ambaran klinis pada anak -an"

  • 8/18/2019 Rika Pratiwi i11110059

    11/18

    konsisten den"an adan-a suatu ineksi. ila dia"nosis dite"akkan berdasarkan klinis disebut

    seba"ai sepsis7 septiemia.4  $riteria dari SIRS dapat terpenuhi bila didapatkan 2 dari 4

    kriteria dimana 1 haruslah merupakan abnormalitas pada pen"aturan suhu atau hitun"

    leukosit -an" abnormal.4, 4 kriteria tersebut ialah

    1. Suhu inti tubuh (rektal) '.@; atau E &.0@;

    2. 3akikardia den-ut /antun" rata*rata 2 S# diatas den-ut /antun" normal untuk umur 

    tanpa stimulus eksternal, obat*obatan, atau stimulus n-eri A3A+ eleasi persisten

    den-ut /antun" tanpa sebab -an" /elas selama 0. hin""a 4 /am A3A+ pada anak 

    kuran" dari 1 tahun ter/adi bradikardia persisten selama 0. /am dimana den-ut

     /antun" rata*rata E persentil ke*10 untuk usia tanpa adan-a rele5 a"al, pen""unaan

    obat*obatan beta*bloker, atau kelainan /antun" kon"enital

    . 3akipnue la/u pernapasan 2 S# diatas la/u pernapasan normal untuk umur A3A+dibutuhkan bantuan entilasi mekanis -an" tidak berhubun"an den"an pen-akit

    neuromuskular ataupun pen""unaan anastesi umum

    4. %itun" leukosit menin"kat atau menurun %itun" leukosit menin"kat atau menurun

    dari nilai normal untuk umur, bukan akibat dari pen""unaan kemoterapi A3A+

    netroil batan" 10F

    +ntuk membuktikan adan-a suatu ineksi, dilihat dari "e/ala klinis (anamnesis dan

     pemeriksaan isik) anak selain itu /u"a perlu ditun/an" oleh pemeriksaan penun/an" seperti

    oto thoraks, pemeriksaan darah, analisa airan, serta pemeriksaan kultur. ada pasien

    didapatkan 2 kriteria SIRS -aitu leukositosis (penin"katan leukosit) dan sesak napas

    (3akipnea). ada pasien ini /u"a didapatkan okus ineksi pada pasien ini berasal dari ineksi

    di paru (bronkopneumonia). ada pasien bronkopneumonia ineksi dapat men-ebar seara

    hemoto"en sehin""a men-ebabkan ineksi masuk ke pembuluh darah sehin""a ter/adin-a

    sepsis. Sepsis /u"a merupakan salah satu dari komplikasi bronkopneumonia dan keadaan ini

    sesuai den"an teori.' Standar baku dia"nosis sepsis adalah den"an ditemukann-a bakteri

    dalam darah ditambah den"an "e/ala klinis berupa "an""uan multi or"an. #itemukann-a

     bakteri dalam darah atau hasil kultur -an" positi menandakan adan-a bakteriemia.

  • 8/18/2019 Rika Pratiwi i11110059

    12/18

    akteriemia merupakan suatu dia"nosis laboratorik. ada pasien den"an sepsis tidak selalu

    didapatkan hasil kultur -an" positi.

    ada pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil % dan R; menurun sehin""a

     pasien /u"a didia"nosis den"an Anemia. Anemia dideinisikan seba"ai penurunan konsentrasi

    hemo"lobin dan massa eritrosit, M;> men/adi salah satu standar klasiikasi anemia men/adi

    mikrositik, normositik, dan makrositik.9,10. en-ebab anemia seara "aris besar diba"i

    men/adi dua kate"ori -aitu "an""uan produksi eritrosit -aitu keepatan pembentukan eritrosit

    menurun atau ter/adi "an""uan maturasi eritrosit dan perusakan eritrosit -an" lebih epat. 9

    emeriksaan isik pentin" dilakukan, temuan -an" menun/ukan anemia kronis termasuk 

     puat (biasan-a tidak terlihat sampai tin"kat hemo"lobin kuran" dari "7d:), "lositis,

    hepatosplenome"ali, murmur, dan "a"al /antun" kon"esti. ada anemia akut dapat

    ditemukan /aundie, takipnea, takikardi, dan hematuria.11.

    ada pemeriksaan serial darah len"kap didapatkan eritrosit dan hemo"lobin -an"

    terus menurun. Dritrosit 2,' /uta men/adi 1,4 /uta dan %b dari ,2H ,9H dan ,9. ada

     pemeriksaan M;%, M;> dan M;%; didapatkan dalam batas normal sehin""a pada pasien

    ini didu"a men"alami anemia normokrom normositer. erdasarkan morolo"i seln-a -an"

    normokron normositer sehin""a dia"nosis bandin" untuk anemia adalah anemia hemolitik,

    anemia akibat perdarahan. ada pasien ini tidak ditemukan sumber perdarahan sehin""a

    dia"nosis pada anemia pada pasien ini lebih pada anemia hemolitik. Anemia hemolitik pada

    anak dapat diklasiikasikan seba"ai anemia hemolitik den"an deek seluler (intrinsik) -aitu

    deek membran (hereditar- sphero-tosis, hereditar- ellipto-tosis, heditar-

     p-ropikilo-tosis, hereditar- stomato-tosis, dan paro5-smal noturnal hemo"obinuria),

    deisiensi en

  • 8/18/2019 Rika Pratiwi i11110059

    13/18

    distribusi dan pe!arnaan sel. Sel*sel di"radasikan berdasarkan ukuran, intensitas pe!arnaan,

    ariasi !arna, dan abnormalitas bentuk. 6an""uan hemolisis eritrosit dapat diklasiikasikan

    menurut morolo"i predominann-a9. :an"kah berikut adalah pen"ukuran /umlah retikulosit,

     bilirubin, tes ;oombs, /umlah leukosit, dan trombosit. Morolo"i eritrosit pada apusan darah

    tepi dapat menun/ukkan etiolo"i anemia. en"ambilan dan analisis sumsum tulan" dapat

    dilakukan untuk men"etahui ada tidakn-a kelainan sumsum tulan" -an" berkaitan den"an

     pen-ebab anemiaH pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan terakhir seandain-a pen-ebab

    anemia masih belum diketahui.10

    3erapi -an" dilakukan pada pasien ini adalah pemberian amphiillin untuk 

    menan""ulan"i bakteri pen-ebab -an" biasan-a merupakan ). penumoniae  ataupun  M.

     pneumonia. 3erapi ini sesuai den"an tatalaksana pneumonia menurut =%G -aitu beri

    ampisilin7amoksisilin (2*0 m"7k"7kali I> atau IM setiap & /am), -an" harus dipantau

    dalam 24 /am selama 2 /am pertama. ila anak memberi respons -an" baik maka

    diberikan selama hari.&  ?amun pada selama pemantau leukosit masih tetap tin""i, makan

    antibiotik di"anti den"an ;eota5ime, hal ini sesuai teori -aitu pemberian antibiotik "olon"an

    ephalosporin "enerasi keti"a /ika antibiotik lini pertama tidak menun/ukan perbaikan. ada

     pasien ini, terdapat demam -an" kemun"kinan besar akibat dari proses ineksi sehin""a

     pasien di beri terapi paraetamol inus untuk menurunkan suhu tubuhn-a. ada pasien ini

    didapatkan "e/ala berupa muntah setiap makan dan minum. %al ini harus se"era diatasi

    karena dikha!atirkan dehidrasi pada anak akan semakin berat karena kuran"n-a asupan

    airan dan nutrisi sehin""a diperlukan obat -an" dapat men"uran"i muntah, sehin""a pada

     pasien diberikan ondansentron -an" merupakan anta"onis serotonin selekti -an" merupakan

    anti emesis -an" kuat den"an mela!an releks muntah dan stimulasi ;3K -an" disebabkan

    oleh serotonin. ada pasien /u"a diberikan ranitidin untuk membantu pen"endalian muntah

    -an" diakibatkan oleh asam lambun" dimana ranitidin merupakan anta"onis %2*reseptor 

    -an" seara selekti menempati reseptor histamin %2 di permukaan sel*sel parietal sehin""a

    sekresi asam lambun" dan pepsin san"at dikuran"i. asien /u"a diberikan terapi pu-er batuk 

    untuk men"atasi batuk dan sesak -an" dialami pasien. ada pasien ini /u"a diberikan terapi

    nebulasi -an" bertu/uan untuk membersihkan /alan napas a"ar sesak pada anak berkuran" dan

    untuk terapi psikolo"is ba"i oran" tua pasien. ada anak tidak mendapatkan terapi oksi"en

    dikarenakan SG2 pasien masih baik -aitu 99F. ila tersedia pulse o5imetr-, "unakan

    seba"ai panduan untuk terapi oksi"en (berikan pada anak den"an saturasi oksi"en E 90F,

     bila tersedia

  • 8/18/2019 Rika Pratiwi i11110059

    14/18

    oksi"en -an" ukup). :akukan periode u/i oba tanpa oksi"en setiap harin-a pada anak -an"

    stabil. %entikan pemberian oksi"en bila saturasi tetap stabil 90F. emberian oksi"en

    setelah saat ini tidak ber"una&

    :ampiran 1. Alur #ia"nosis Anemia

  • 8/18/2019 Rika Pratiwi i11110059

    15/18

    :ampiran 2. atoisiolo"i sepsis

  • 8/18/2019 Rika Pratiwi i11110059

    16/18

    :ampiran . $riteria #einisi SIRS, Sepsis, Seere Sepsis, Shok Sepsis

  • 8/18/2019 Rika Pratiwi i11110059

    17/18

    DATAR PUSTAKA

  • 8/18/2019 Rika Pratiwi i11110059

    18/18

    1. =on" #onna : et al.uku A/ar $epera!atan ediatrik =on". Alih ahasa A"us Sutarna,

     ?eti, Cuniarti, %.L $unoro. Ddisi &. Cakarta D6;.200'.

    2. radle- et al, Mana"ement o ;ommunit-*Auired neumonia In Inant and ;hildren

    Glder 3han Months o A"e ;linial ratie "uideline b- ediatris Inetion #isease

    Soiet- and the Inetion #iseases Soiet- o Ameria. ;lin Inet #is. 2011 ()&1*

    &0

    . :ihenstein R, Su""s A%, ;ampbell C. ediatri pneumonia. Dmer" Med ;lin ? Am 200H

    21 4*1

    4. ;arillo CA, Bields AI, 3ask Bore ;ommittee Members. ;linial pratie ariables or 

    hemod-nami support o pediatri and neonatal patients in septi shok. ;rit ;are Med2002H 0 1&*'.

    . Dnrione MA, o!ell $R. Sepsis, Septi Shok, and S-stemi Inlammator- Response

    S-ndrome. ?elson 3e5tbook o ediatris. 1'th ed. In $lie"man RM, ehrman RD,

    Censon %, Stanton BH editors. hiladelphia Saunders DlseierH 200. p.1094*9.&

    &. =%G, %ospital ;are or ;hildren, 201

    . Soedarmo SS, 6arna %, %adine"oro SRS, Satari %I. Sepsis dan S-ok Septik. uku A/ar 

    Ineksi dan ediatri 3ropis. 2nd ed. Cakarta adan enerbit I#AIH 200'. p.'*&.

    '. 3odd C$. Staph-loous. #alam ehrman RD, $lei"man RM, Censon %, pen-untin".

     ?elson3e5tbook o ediatris. Ddisi ke*1. hiladelphia = Saunders, 200 '&1*

    9.?athan #6, Grkin S%, Gski BA, 6insbur" #. ?athan and Gskis %ematolo"- o Inan-

    and ;hildhood. th ed. hiladelphia SaundersH 200'.

    10.:an