REVISI MAKALAH MIKROEKONOMI I

36
REVISI MAKALAH MIKROEKONOMI I TEORI PRODUKSI SATU VARIABEL INPUT DOSEN: DR. MULTIFIAH, SE, MS KELOMPOK 4: ANDISTYA OKTANING .L (0910210022) ARIF LUKMAN .R (0910210026)

Transcript of REVISI MAKALAH MIKROEKONOMI I

Page 1: REVISI MAKALAH MIKROEKONOMI I

REVISI MAKALAH MIKROEKONOMI I

TEORI PRODUKSI SATU VARIABEL INPUT

DOSEN: DR. MULTIFIAH, SE, MS

KELOMPOK 4:

ANDISTYA OKTANING .L (0910210022)

ARIF LUKMAN .R (0910210026)

AFFANDI (0910210019)

Page 2: REVISI MAKALAH MIKROEKONOMI I

2

Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan hidayah - Nya, sehingga makalah Mikroekonomi ini dapat terselesaikan. Terima kasih kepada Dr. Multifiah, SE, MS selaku dosen Mikroekonomi yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan.

Makalah ini disusun secara berkelompok sebagai tugas terstruktur pertama dalam proses pembelajaran Mikroekonomi I. Umumnya, makalah ini berisi tentang teori produksi satu variable yang mencakup, Review Pengantar Ekonomi mengenai Proses Produksi dan Perilaku Perusahaan Memaksimalkan Profit, Total Product (TP), Marginal Product (MP), Average Product (AP), Tahap – tahap Produksi, dan Optimum output juga Laba Maksimum.

Sekian dari pemakalah, semoga makalah ini dapat menjadi referensi yang baik dalam pembelajaran Mikroekonomi serta memberikan pemahaman yang lebih mendalam bagi pemakalah dalam mengkaji Teori Produksi Satu Variabel Input. Mohon kritik dan saran yang membangun. Terima kasih.

Malang, 26 September 2010

Pemakalah

Page 3: REVISI MAKALAH MIKROEKONOMI I

3

DAFTAR ISI

1. Kata Pengantar 2

2. Daftar Isi 3

3. Bab I Pendahuluan 4

4. Bab II Pembahasan 6

5. Bab III Penutupan 23

Page 4: REVISI MAKALAH MIKROEKONOMI I

4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Topik yang dibahas oleh pemakalah kali ini mengenai teori produksi satu

variabel dimana topik ini sudah ditentukan oleh dosen sesuai dengan urutan

kelompok masing – masing.

1.2 Ruang Lingkup Masalah

Dalam teori produksi satu variabel input ada empat hal yang dikaji, yaitu :

1. Review materi pengantar ekonomi mengenai proses produksi dan

perilaku perusahaan memaksimalkan profit.

2. Total Product (TP), Marginal Product (MP), dan Average Product (AP).

3. Tahap – tahap Produksi

4. Optimum output dan Laba Maksimum.

1.3 Rumusan Masalah

1. Jelaskan secara singkat materi pengantar ekonomi mengenai proses

produksi dan perilaku perusahaan memaksimalkan profit?

2. Jelaskan dan berikan contoh perhitungan mengenai Total Product (TP),

Marginal Product (MP), dan Average Product (AP)?

3. Sebutkan tahap – tahap produksi?

4. Jelaskan dan berikan contoh perhitungan mengenai optimum output dan

laba maksimum?

Page 5: REVISI MAKALAH MIKROEKONOMI I

5

1.4 Tujuan

Dalam pembuatan makalah ini pemakalah memiliki beberapa tujuan, yaitu ;

1. Mereview kembali memori pemakalah mengenai proses produksi dan

perilaku perusahaan memaksimalkan profit.

2. Mengetahui tahap – tahap produksi

3. Memahami rumus dan perhitungan yang dikaji dalam teori produksi satu

variabel input (Total Product, Marginal product, Average Product,

Optimum output, dan Laba Maksimum).

1.5 Manfaat

Ada beberapa manfaat yang dirasakan pemakalah setelah melalui proses

penyelesaian makalah Teori Produksi Datu Variabel Input, yaitu :

1. Dengan pembuatan makalah ini, pemakalah dapat lebih mudah

menyerap pembelajaran mikroekonomni mengenai teori input satu

variabel.

2. Berbagai referensi yang digunakan dalam pembuatan makalah

memperluas pemahaman pemakalah dalam mempelajari teori produksi

satu variabel.

3. Munculnya ketertarikan dalam pembelajaran mikroekonomi di bab – bab

selanjutnya.

Page 6: REVISI MAKALAH MIKROEKONOMI I

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Review Proses Produksi dan Perilaku Perusahaan Memaksimalkan Profit

2.1.1 Pengertian Produksi

Menurut www.myunanto.staff.gunadarma.ac.id (2010:1) produksi

adalah proses mempergunakan unsur-unsur produksi dengan maksud

menciptakan faedah untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dalam konteks ini

kebutuhan manusia ada dua, yaitu : barang dan jasa, dimana barang bersifat

visible dan jasa bersifat invisible.

2.1.2 Fungsi Produksi

Menurut Dr. M. Suparmoko, MA (1990:76) fungsi produksi adalah

hubungan teknis anntara faktor produksi dan barang produksi yang dihasilkan

dalam proses produksi. Umumnya, fungsi produksi menunjukkan bahwa jumlah

barang produksi tergantung pada jumlah faktor produksi yang digunakan. Hal ini

dikarenakan barang produksi merupakan variabel dependen dan faktor produksi

merupakan variabel independen. Hal ini dapat dibuktikan dengan keberadaan

tanah sebagai faktor produksi yang konstan dan tenaga kerja dikategorikan

sebagai faktor produksi yang berubah – ubah.

Page 7: REVISI MAKALAH MIKROEKONOMI I

7

Prof. Dr. Drs. Umar Burhan, MS (2006:116) menggambarkan hubungan

antara input dan output itu kedalam suatu persamaan yang dinamakan fungsi

produksi, bentuknya adalah sebagai berikut :

Q = f(

Dimana Q = output dan = input

Tujuan perumusannya adalah mempermudah mengetahui perubahan output

bila terjadi penambahan atau pengurangan jumlah input.

Adapun beberapa asumsi dalam fungsi produksi, yaitu:

1. Fungsi produksi bersifat kontinyu 2. Fungsi produksi bernilai tunggal dari masing-masing variabel di

dalamnya. 3. Derevasi I dan II fungsi ini tetap kontinyu. 4. Fungsi produksi harus relevan (bernilai positip) baik untuk input X

maupun output Y. 5. Penggunaan teknologi adalah maksimal pada tingkatnya.

Jenis-jenis Fungsi Produksi

1. Constant return, hubungan yang menunjukkan jumlah hasil produksi meningkat dengan jumlah yang sama untuk setiap kesatuan tambahan input. Dalam hal ini e = 1 atau terjadi pertambahan input sebesar 1% dimana Q = 1%

Page 8: REVISI MAKALAH MIKROEKONOMI I

8

2. Increasing return: Hubungan dimana kesatuan tambahan input menghasilkan suatu tambahan hasil produksi yang lebih besar dari kesatuan-kesatuan sebelumnya. Dalam hal ini e > 1 atau terjadi pertambahan input 1% dimana Q > 1%

3. Decreasing return: Hubungan yang mana kesatuan-kesatuan

tambahan input menghasilkan suatu kenaikan hasil produksi yang lebih kecil dari kesatuan- kesatuan sebelumnya. Dalam hal ini e <

1 atau terjadi pertambahan input sebesar 1% dimana Q< 1%

Dalam jangka panjang semua faktor produksi variabel, skala seluruh

produksi dapat berubah. Dalam catatan ini kita melihat ekonomi dan

disekonomis produksi skala besar.

1. Skala ekonomi

Page 9: REVISI MAKALAH MIKROEKONOMI I

9

Skala ekonomi keuntungan biaya yang dieksploitasi dengan memperluas skala produksi dalam jangka panjang. Efeknya adalah untuk mengurangi rata-rata biaya jangka panjang rentang output.

Biaya yang lebih rendah mencerminkan peningkatan efisiensi produktif dan dapat memberi makan melalui kepada konsumen dalam harga yang lebih rendah. Tetapi skala ekonomi juga memberikan bisnis keunggulan kompetitif di tempat-pasar. Mereka mengakibatkan harga yang lebih rendah dan keuntungan yang lebih tinggi!

a) Meningkatkan Kembali ke Skala

Sebagian besar pemikiran baru di bidang ekonomi berfokus pada hasil yang meningkat untuk skala yang tersedia untuk perusahaan yang berkembang dalam ukuran dalam jangka panjang. Jika bisnis yang dapat menjual lebih banyak output, mungkin menjadi semakin mudah untuk menjual output bahkan lebih dan menuai keuntungan dari produksi skala besar.

b) Jangka panjang rata-rata biaya kurva

Kurva LRAC atau 'kurva amplop' ditarik pada asumsi jumlah mereka menjadi tak terbatas ukuran tanaman - maka penampilan halus. Titik singgung antara kurva SRAC LRAC dan tidak terjadi pada titik-titik minimum dari kurva SRAC kecuali pada titik di mana skala efisien minimum (MES) tercapai.

Jika LRAC yang jatuh ketika output meningkat maka pihak perusahaan mengalami skala ekonomi Misalnya dua kali lipat dari input faktor dalam proses produksi. Mungkin mengakibatkan lebih dari dua kali lipat output terkemuka untuk meningkatkan kembali ke skala. Sebaliknya, Ketika LRAC naik, perusahaan pengalaman disekonomis skala, dan, Jika LRAC adalah konstan, maka pihak perusahaan mengalami skala hasil konstan.

1. Yunanto, “Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan”, myunanto.staff.gunadarma.ac.id/.../Modul+7+Teori+Produksi+dan+Kegiatan+Perusahaan.pdf, 25 September 2010

Page 10: REVISI MAKALAH MIKROEKONOMI I

10

2. Skala Disekonomis

Sebuah konsep ekonomi mengacu pada situasi di mana skala ekonomi tidak lagi berfungsi untuk perusahaan. Daripada terus mengalami penurunan biaya per peningkatan output, perusahaan melihat peningkatan biaya marjinal ketika output meningkat.

Disekonomis skala kadang-kadang dapat terjadi untuk alasan berikut:

1. Sebuah proses yang spesifik di dalam pabrik tidak dapat menghasilkan jumlah output yang sama dengan proses lain terkait. Misalnya, jika dalam suatu produk yang diperlukan baik gadget gadget A dan B, disekonomis skala mungkin terjadi jika gadget B diproduksi pada tingkat yang lebih lambat dari gadget A. 2. Sebagai output meningkat, biaya transportasi yang baik untuk pasar jauh dapat meningkatkan cukup untuk mengimbangi setiap skala ekonomis. Misalnya, ketika perusahaan memiliki pabrik besar yang mampu menghasilkan keluaran yang besar terletak di satu lokasi, semakin perusahaan memproduksi, semakin perlu untuk mengirim ke lokasi yang jauh.

2.1.3 Faktor – faktor Produksi

Faktor-faktor produksi (sumber-sumber daya) adalah benda-benda yang

disediakan oleh alam atau diciptakan oleh manusia yang dapat digunakan untuk

Page 11: REVISI MAKALAH MIKROEKONOMI I

11

memperoduksi barang-barang dan jasa-jasa.

Faktor-faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian akan menentukan

sampai dimana suatu negara dapat menghasilkan barang dan jasa. Faktor produksi

yang tersedia dalam perekonomian dibedakan dalam 4 jenis, yaitu :

1. Tanah dan Sumber Alam

Faktor produksi yang disediakan alam, meliputi : tanah, berbagai jenis barang tambang, hasil hutan dan sumber alam lainnya yang dapat dijadikan modal. Kekayaan alam meliputi : (1) Tanah dan keadaan iklim, (b) Kekayaan hutan, (c) Kekayaan di bawah tanah (bahan pertambangan), (d) Kekayaan air, sebagai sumber tenaga penggerak, untuk pengangkutan, sebagai sumber bahan makanan (perikanan), sebagai sumber pengairan dll.

Keadaan alam, khusus tanah dipengaruhi oleh : luas tanah, mutu tanah dan keadaan iklim. Sumber-sumber alam merupakan dasar untuk kegiatan.

2. Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah semua yang bersedia dan sanggup bekerja. Golongan ini meliputi yang bekerja untuk kepentingan sendiri, baik anggota-anggota keluarga yang tidak menerima bayaran berupa uang maupun mereka yang bekerja untuk gaji dan upah. Juga yang menganggur, tetapi yang sebenarnya bersedia dan mampu untuk bekerja. Berdasarkan umur tenaga kerja dibagi tiga : a. Penduduk dibawah usia kerja : dibawah 15 tahun b. Golongan antara 15 - 64 tahun c. Golongan yang sebenarnya sudah melebihi umur kerja, diatas

65 tahun. Faktor produksi berupa tenaga kerja ini adalah manusia / SDM yang mempunyai keahlian dan ketrampilan yang dibedakan 3 golongan, yaitu :

a Tenaga kerja kasar, adalah tenaga yang tidak berpendidikan atau berpendidikan rendah dan tidak memiliki keahlian dalam suatu bidang pekerjaan (contoh : tukang sapu jalan, kuli bangunan dll).

b. Tenaga kerja terampil, adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian dari pelatihan atau pengalaman kerja (contoh : montir mobil, tukang kayu, perbaikan TV dan lain-lain).

Page 12: REVISI MAKALAH MIKROEKONOMI I

12

c. Tenaga kerja terdidik, adalah tenaga kerja yang memiliki pendidikan cukup tinggi dan ahli dalam bidang tertentu (contoh : dokter, akuntan, insinyur, dll).

3. Modal Faktor produksi berupa benda yang diciptakan manusia akan

digunakan untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang mereka butuhkan (contoh : bangunan pabrik, mesin-mesin dan peralatan pabrik, alat-alat angkutan, dll). Setiap waktu ada persediaan barang-barang yang ditanam di gudang-gudang atau toko-toko dan sudah siap untuk dijual. Semua bahan-bahan mentah dan barang-barang selesai yang ada dalam persediaan tadi disebut stock (inventory).

3. Keahlian Keusahawanan (pengelolaan)

Faktor produksi ini berbentuk keahlian dan kemampuan usaha untuk mendirikan dan mengembangkan keterampilan berupa benda yang diciptakan manusia dan digunakan untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang mereka butuhkan. Keahlian keusahawanan meliputi kemahirannya mengkoordinasi berbagai sumber atau faktor produksi tersebut secara efektif dan efisien, sehingga usahanya berhasil dan berkembang serta dapat menyediakan barang dan jasa untuk masyarakat. Tugas pengelolaan adalah untuk mengatur ketiga faktor produksi di atas untuk kerja sama dalam proses produksi. Peranan pengelolaan (skills), yaitu memimpin usaha-usaha yang bersangkutan, mengatur organisasinya dan menaikkan mutu tenaga manusia untuk mempergunakan unsur-unsur modal dan alam dengan sebaik-baiknya. Pengertian skills meliputi :

1) Managerial skills atau entrepreneurial skills. Kemampuan untuk mempergunakan kesempatan-kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya.

2) Technological skills Berhubungan dengan keahlian yang khusus bersifat ekonomis teknis yang diperlukan untuk kegiatan ekonomi dan produksi.

3) Organizational skills Kecerdasan untuk mengatur berbagai usaha. Hal ini bertalian dengan hal-hal didalam lingkungan sebuah perusahaan (hal-hal intern dari perusahaan) maupun dengan kegiatan-kegiatan di dalam rangka masyarakat

seperti usaha menyusun koperasi, bank-bank dsb

Page 13: REVISI MAKALAH MIKROEKONOMI I

13

2.1.4 Bentuk – bentuk Perusahaan

Bentuk – bentuk perusahaan terbagi empat, yaitu :

1. Perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang dimiliki oleh satu orang atau satu keluarga dimana pemilik merangkap sebagai pengelola perusahaan.

2. CV terdiri dari mitra aktif dan tidak aktif, dimana mitra aktif bertanggung jawab penuh atas utang perusahaan termasuk kekayaan pribadinya. Sedangkan, mitra pasif hanya bertanggung jawab sebatas modal yang dia setorkan ke perusahaan.

3. Firma adalah dua orang atau lebih bersama – sama menghimpun modal untuk mendirikan suatu perusahaan dan kesemuanya aktif mengelola perusahaan.

4. Perseroan terbatas (PT) adalah perusahaan yang terdiri dari saham – saham. Pemegang saham adalah pemilik perusahaan, sedangkan pengelola perusahaan dapat diangkat dari kalangan pemegang saham dan dapat juga dari bukan pemegang saham.

5. Koperasi adalah bentuk badan usaha yang modalnya berasal dari simpanan anggota. Perbedaannya dengan PT, pada PT pemegang kekuasaan tertinggi pada Rapat Pemegang Saham dimana satu saham memiliki satu suara, maka pada koperasi kekuasaan tertinggi terletaj pada Rapat Anggota dimana satu anggota memiliki satu suara terlepas dari beberapa simpanan yang

dimilkinya pada koperasi

2.1.5 Tujuan Perusahaan

Ada beberapa tujuan perusahaan dari www.binus.ac.id (2010:4), yaitu :

1. Memaksimumkan keuntungan/meminimumkan kerugian (tujuan

utama dan merpakan kajian ekonomi mikro).

2. Memaksimalkan staf.

3. Memaksimalkan penjualan.

4. Memaksimalkan pertumbuhan.

Adapun cara memaksimalkan laba dalam suatu perusahaan :

1. Yunanto, “Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan”, myunanto.staff.gunadarma.ac.id/.../Modul+7+Teori+Produksi+dan+Kegiatan+Perusahaan.pdf, 25 September 2010

Page 14: REVISI MAKALAH MIKROEKONOMI I

14

1. Komposisi faktor produksi yang bagaimana perlu digunakan untuk mencapai tingkat produksi yang tinggi. Sehingga perlu memperhatikan fungsi produksi, yaitu hubungan antara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang diciptakannya.

2. Komposisi faktor produksi yang bagaimana meminimumkan biaya produksi yang dikeluarkan untuk mencapai satu tingkat produksi tertentu. Produsen perlu memperhatikan :

a) Besarnya pembayaran kepada faktor produksi tambahan yang akan digunakan.

b) Besarnya pertambahan hasil penjualan yang diwujudkan oleh faktor produksi yang ditambah

tersebut

2.2 Teori Produksi Satu Variabel Input

2.2.1 Pengertian Teori Produksi Satu Variabel Input

Menurut Ir. Sahibul Munir, SE, MSi (2008:2) analisis produksi dengan

satu input variabel diasumsikan bahwa semua faktor produksi selain tenaga

kerja (L) dianggap tetap. Sehingga fungsi produksi dengan satu input variabel

adalah : Q = f (L).

2.2.2 Fungsi Produksi dengan Satu Input Variabel Tunduk pada “Law of

Diminishing Return”.

Hukum hasil lebih yang semakin berkurang (the law of diminishing return) menyatakan : bila satu macam input (labor) penggunaannya terus ditambah sebanyak satu unit, sedangkan input-input yang lain konstan, pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya. Tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan tersebut semakin menurun dan akhirnya mencapai nilai negatif. Keadaan ini akan menyebabkan produksi total semakin lambat pertambahannya, akhirnya ia

mencapai tingkat maksimum dan kemudian menurun

Page 15: REVISI MAKALAH MIKROEKONOMI I

15

2.2.3 Pengertian Total Product (TP), Marginal Product (MP), dan Average

Product (AP)

Ada beberapa pengertian mengenai Total Produk (TP), AP (average

product), dan MP (Marginal Product), yaitu:

1. Total Produk (TP) yaitu jumlah output yang dihasilkan dari proses produksi dengan menggunakan sejumlah input tertentu.

2. AP (average product) yaitu rata-rata produk yang dihasilkan oleh satu unit input variabel (misalkan satu orang tenaga kerja)àAPL = Q/L

3. MP (marginal product) yaitu tambahan hasil produksi karena menambah satu unit input variabel (misalkan menambah

seorang tenaga kerja) à MPL =ΔQ / ΔL = (Q2-Q1) / (L2-L1)

2.2.4 Hubungan antara TP, APL, MPL, dan Elastisitas Output

Input L Input K Output (Q)

APL

Q/L

MPL

ΔQ / ΔL =

(Q2-Q1) / (L2-L1)

Elastisitas

Output

MPL/APL

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

0 1 0 0 0 0

1 1 2 2 2 1

2 1 5 2,5 3 1,2

3 1 9 3 4 1,33

4 1 12 3 3 1

5 1 14 2,8 2 0,71

6 1 15 2,5 1 0,4

7 1 15 2,14 0 0

8 1 14 1,75 -1 -0,57

2. Umar Burhan, “Konsep Dasar Teori Ekonomi Mikro”, 2006 : 1073. Yunanto, “Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan”, myunanto.staff.gunadarma.ac.id/.../Modul+7+Teori+Produksi+dan+Kegiatan+Perusahaan.pdf,

25 September 2010

Page 16: REVISI MAKALAH MIKROEKONOMI I

16

9 1 12 1,33 -2 -1,50

Observasi MP, AP, TP menurut Navik Istiqomah (2006:23) ada empat, yaitu :

1. Ketika MP = 0, TP maksimum

2. Ketika MP > AP, AP meningkat

3. Ketika MP < AP, AP menurun

4. Ketika MP = AP, AP maksimum

Dalam Hal ini posisi elastisitas output dapat ditentukan menjadi empat, yaitu :

1. Elastis ep > 1

2. Inelastis ep < 1

3. Unitary Elastis ep = 1

4. Inelastis Sempurna ep = 0

1. Sahibul Munir, “Ekonomi Manajerial”, 2008 : 22. Bina Nusantara University, “Teori Produksi”, http://repository.binus.ac.id/content/J0024/J002452599.ppt., 25 September 2010

1. Marginal product adalah slope dari fungsi total produksi

2. Pada titik A, slope pada fungsi total produksi adalah yang tertinggi, begitu juga marginal product.

3. Pada titik C, total product adalah maksimum, slope fungsi total produksi adalah nol, dan marginal produk memotong

sumbu horizontal

Karl Case dan Ray Fair (2002:21):

Dari garis yang bersinggungan dengan fungsi total produksi ini diketahui bahwa produk rata – ratanya maksimum karena sama dengan marginal produknya.

Lalu , pada titik B produk rata – rata turun baik di kiri ataupun di kanan.

Page 17: REVISI MAKALAH MIKROEKONOMI I

17

2.2.5 Tahapan dalam produksi

1. Tahap I yaitu dimulai dari produksi 0 sampai APL mencapai maksimum. Tahap I tidak dipilih sebab MPL positif dan semakin besar.

2. Tahap II yaitu dimulai dari APL maksimum hingga MPL = 0. Tahapan yang paling rasional adalah tahap II yaitu pada saat berlaku the law of diminishing marginal phisycal product. Setiap menambah input variabel akan diikuti marjinal produk meskipun penambahanya semakin kecil.

3. Tahap III dimulai dari MPL sama dengan nol hingga MPL negatif. Tahap III tidak dipilih karena penambahan input variabel diikuti

MPl yang negatif atau total outputnya justru semakin sedikit

Contoh kasus :Suatu perusahaan memproduksi televisi (Y) menggunakan

satu input variabel yaitu X. Jumlah barang Y yang dihasilkan

ditunjukan oleh persamaan TP = 240X + 24X² – X³ .

a. Tentukan nilai AP dan MP pada penggunaan input X sebesar 10 unitb. Tentukan batas penggunaan input X pada tahap I, tahap II dan

tahap III

1. Karl Case dan Ray Fair, “Principles of Economics.”. 2006 : 20

Page 18: REVISI MAKALAH MIKROEKONOMI I

18

Jawab :

1. APx = TP/X = 240 + 24X - X².

Pada X = 10 berarti: 240 + 24 (10) – (10)² = 380.

MPx = TP/ X = 240 + 48X – 3X² .

Jika X = 10 berarti MPx = 240 + 48(10) – 3(10)² = 420

2. Awal penggunaan input X tahap II adalah saat APX maksimum

yaitu ∂APX/ ∂X = 0.

∂APx / ∂X = 24 – 2X = 0 à X = 12.

Akhir tahap II saat MPx = 0 à240 + 48X – 3X² = 0. X1 = - 4 dan

X2 = 20, karena produksi bernilai positif maka batas akhirnya

adalah 20.

Tahap I : X < 12

Tahap II :12 < X < 20

Tahap III: 20 < X

2.2.6 Optimum Output dan Maksimum Profit

Jika, pada tingkat output yang terbaik atau optimum, P melebihi AC, maka perusahaan memaksimumkan keuntungan total; jika P lebih kecil daripada AC tetapi lebih besar daripada AVC, perusahaan meminimumkan kerugian total; jika P lebih kecil daripada AVC, perusahaan meminimumkan kerugian totalnya dengan menghentikan kegiatannya. Karena, dalam pasar persaingan sempurna, kita dapat membaca dari kurva MC tentang berapa besar perusahaan akan berproduksi dan menjual pada berbagai tingkat harga, kurva penawaran jangka pendek perusahaan ditentukan oleh bagian yang menaik dari kurva MC-nya (dan berada diatas kurva AVC-nya). Jika harga-harga faktor produkasi tetap konstan, maka kurva penawaran jangka pendek untuk industri yang bersaing diperoleh dengan menjumlahkan secara horizontal kurva-kurva

9. Bina Nusantara University, “Teori Produksi”, http://repository.binus.ac.id/content/J0024/J002452599.ppt., 25 September 2010

Page 19: REVISI MAKALAH MIKROEKONOMI I

19

SMC (dan berada diatas kurva-kurva AVC yang berurutan) dari seluruh perusahaan dalam industri itu.

Dalam jangka panjang, seluruh faktor produksi dan seluruh biaya bersifat variable. Oleh karena itu, perusahaan akan tetap berusaha dalam jangka panjang hanya bila (dengan mendirikan pabrik yang paling sesuai untuk memproduksi tingkat output yang terbaik) TR-nya sama dengan atau lebih besar daripada TC-nya. Tingkat output yang terbaik atau optimum untuk perusahaan yang bersaing sempurna, dalam jangka panjang, ditentukan oleh titik dimana P atau MR sama dengan LMC dan LMC sedang naik. Jika, pada tingkat output ini, perusahaan mendapat keuntungan, lebih banyak perusahaan akan memasuki industri yang bersaing sempurna tersebut hingga seluruh keuntungan tadi terserap habis

a. Fungsi Laba.

Laba suatu perusahaan memberikan signal penting bagi perusahaan mengenai realokasi sumberdaya dalam masyarakat, dimana hal tersebut mencerminkan perubahan kemampuan konsumen dan permintaan, dalam suatu waktu.

b. Laba Bisnis dan Laba Ekonomi Business profit; penerimaan dikurangi dengan biaya

eksplisit.

Biaya eksplisit yaitu biaya yang benar benar dikeluarkan untuk membeli atau menggaji input yang digunakan dalam proses produksi.

Laba ekonomi berarti penerimaan dikurangi dengan baik biaya eksplisit maupun biaya implisit.

Biaya implisit adalah nilai input yang dimiliki dan digunakan oleh perusaahaan dalam prosees produksi.

1. Gaji yang dapat diperoleh oleh pengusaha/pemilik yang dapat diperoleh dari orang / pihak lain yang setara.

2. Pendapatan/return yang dapat diperoleh dari investasi modalnya, menyewakan tanahnya atau pendapatan dari input yang lain.

c. Teori tentang Laba.

1. Risk-Bearing Theory of ProfitLaba ekonomi dibutuhkan oleh perusahaan untuk masuk dan bertahan dibeberapa bidang yang memiliki risiko di atas rata-rata.

10. Dominick Salvatore, “Harga dan output di Pasar Persaingan Sempurna”, http://id.shvoong.com/business- management/entrepreneurship/1854204-teori-mikroekonomi/, 28 September 2010

Page 20: REVISI MAKALAH MIKROEKONOMI I

20

2. Frictional Theory of ProfitLaba timbul sebagai akibat dari gesekan atau gangguan dari keseimbangan jangka panjang.

3. Monopoly Theory of ProfitBeberapa perusahaan dengan kekuatan monopoli dapat membatasi output dan mengenakan harga yang tinggi dibandingkan dengan harga pada pasar persaingan.

4. Innovatioan Theory of Profit.Laba ekonomi adalah imbalan karena pengenalan dari inovasi yang berhasil.

5. Managerial Efficieny Theory of Profit.Bila rata-rata perusahaan cenderung hanya memperoleh hasil normal dari investasi jangka panjang, perusahaan yang lebih efisien dari rata rata perusahaan tersebut akan memperoleh laba ekonomi

d. Maksimisasi Laba

Untuk mendapatkan keuntungan memaksimalkan kuantitas output, kita mulai dengan mengakui keuntungan yang sama dengan total pendapatan (TR) dikurangi total biaya (TC). Mengingat tabel biaya dan pendapatan pada setiap kuantitas, kita bisa menghitung persamaan atau plot data secara langsung pada grafik. Menemukan keluaran maksimalisasi keuntungan adalah yang sederhana seperti mencari output di mana keuntungan mencapai maksimum.. Yang diwakili oleh output Q pada diagram.

Ada dua cara grafis untuk menentukan bahwa Q optimal. Pertama, kita melihat bahwa kurva keuntungan adalah maksimum yang pada saat ini (A).. Kedua, kita melihat bahwa pada titik (B) yang garis singgung pada kurva total biaya (TC) sejajar dengan kurva penerimaan total (TR), surplus pendapatan bersih biaya (B, C) adalah yang terbesar.. Karena pendapatan total dikurangi biaya total sama dengan laba, segmen garis C, B sama panjang ke segmen garis A, Q.

Menghitung harga yang menjual produk memerlukan pengetahuan tentang perusahaan permintaan kurva. Harga di mana kuantitas yang diminta sama dengan output yang memaksimalkan keuntungan adalah harga yang optimal untuk menjual produk . Matematika contoh:

TR = 120Q - 0.5Q² TC = 420 +60Q + Q² TC

= TR - TC = 120Q - 0.5Q² - (420 +60Q + Q²)

11. Sahibul Munir, “Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial”, http://pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/files_modul/31011-2-576751494355.doc, 28 September 2010

Page 21: REVISI MAKALAH MIKROEKONOMI I

Q

21

= 120Q - 0.5Q² - 420 - 60Q – Q²) = - 420 + 120Q - 60Q- 0.5Q² - Q ² = - 420 + 60Q - 1.5Q²

Laba adalah dimaksimalkan ketika keuntungan marginal sama dengan nol, keuntungan marjinal adalah turunan pertama dari fungsi total keuntungan

M = 0 = 60 - 3Q

Q = 20 Setelah mengetahui nilai Q dalam fungsi tersebut maka

nya adalah : = - 420 + 60Q - 1.5Q²

= - 420 + 60 (20) – 1.5 (20) ²

= - 420 + 1800 - 600

= 780e. MPL, MRPL dan memaksimalkan keuntungan

Aturan umum adalah bahwa perusahaan memaksimalkan laba dengan memproduksi bahwa kuantitas keluaran dimana pendapatan marjinal sama dengan biaya marjinal. Masalah maksimalisasi keuntungan juga dapat didekati dari sisi input. Artinya, apa yang memaksimalkan keuntungan penggunaan input variabel? Untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan harus meningkatkan penggunaan "sampai ke titik di mana marjinal pendapatan produk input sama dengan biaya marjinal". Jadi secara matematis keuntungan memaksimalkan rule MRP L = MC L Produk pendapatan marjinal adalah perubahan total pendapatan per unit perubahan masukan variabel menganggap tenaga kerja. MRP L adalah produk pendapatan marjinal dan produk marjinal tenaga kerja atau MRP L = MR x MP L

Derivasi:

MR = ∆TR/∆Q MP L = ∆Q/∆L

MRP L = MR x MP L = (∆TR/∆Q) x (∆Q/∆L) = ∆TR/∆L

12. Maclachlan Fiona, “Memaksimalkan keuntungan”, http://en.wikipedia.org/wiki/Profit_maximization, 28 September 2010

Page 22: REVISI MAKALAH MIKROEKONOMI I

E

Le

w/P

22

Penambahan total revenue yang disumbangkan oleh

tambahan kerja (VMPL) melebihi tambahan biaya (upah),

maka peningkatan tenaga kerja tersebut. Tambahan laba

tersebut akan habis sampai dengan tambahan output

BAB III

0

Page 23: REVISI MAKALAH MIKROEKONOMI I

23

PENUTUPAN

Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa produksi adalah proses

mempergunakan unsur-unsur produksi dengan maksud menciptakan faedah untuk

memenuhi kebutuhan manusia. Dalam konteks ini kebutuhan manusia ada dua, yaitu :

barang dan jasa, dimana barang bersifat visible dan jasa bersifat invisible. fungsi produksi

adalah hubungan teknis anntara faktor produksi dan barang produksi yang dihasilkan

dalam proses produksi. Umumnya, fungsi produksi menunjukkan bahwa jumlah barang

produksi tergantung pada jumlah faktor produksi yang digunakan. Jenis-jenis fungsi

produksi yaitu, Constant return, Increasing return, dan Decreasing return.

Faktor-faktor produksi (sumber-sumber daya) adalah benda-benda yang disediakan

oleh alam atau diciptakan oleh manusia yang dapat digunakan untuk memperoduksi

barang-barang dan jasa-jasa. analisis produksi dengan satu input variabel diasumsikan

bahwa semua faktor produksi selain tenaga kerja (L) dianggap tetap. Sehingga fungsi

produksi dengan satu input variabel adalah : Q = f (L). Hukum hasil lebih yang semakin

berkurang (the law of diminishing return) menyatakan : bila satu macam input (labor)

penggunaannya terus ditambah sebanyak satu unit, sedangkan input-input yang lain

konstan, pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya.

Ada beberapa pengertian mengenai Total Produk (TP), AP (average product), dan

MP (Marginal Product), yaitu: Total Produk (TP) yaitu jumlah output yang dihasilkan

dari proses produksi dengan menggunakan sejumlah input tertentu.

AP (average product) yaitu rata-rata produk yang dihasilkan oleh satu unit input variabel

(misalkan satu orang tenaga kerja)àAPL = Q/L. MP (marginal product) yaitu tambahan

Page 24: REVISI MAKALAH MIKROEKONOMI I

24

hasil produksi karena menambah satu unit input variabel (misalkan menambah seorang

tenaga kerja) à MPL =ΔQ / ΔL = (Q2-Q1) / (L2-L1). Observasi MP, AP, TP menurut

Navik Istiqomah (2006:23) ada empat, yaitu : MP = 0, TP maksimum, MP > AP, AP

meningkat, MP < AP, AP menurun, dan MP = AP, AP maksimum.

Tahap I yaitu dimulai dari produksi 0 sampai APL mencapai maksimum. Tahap I

tidak dipilih sebab MPL positif dan semakin besar. Tahap II yaitu dimulai dari APL

maksimum hingga MPL = 0. Tahapan yang paling rasional adalah tahap II yaitu pada saat

berlaku the law of diminishing marginal phisycal product. Setiap menambah input

variabel akan diikuti marjinal produk meskipun penambahanya semakin kecil. Tahap III

dimulai dari MPL sama dengan nol hingga MPL negatif. Tahap III tidak dipilih karena

penambahan input variabel diikuti MPl yang negatif atau total outputnya justru semakin

sedikit. Laba suatu perusahaan memberikan signal penting bagi perusahaan mengenai

realokasi sumberdaya dalam masyarakat, dimana hal tersebut mencerminkan perubahan

kemampuan konsumen dan permintaan, dalam suatu waktu. Business profit; penerimaan

dikurangi dengan biaya eksplisit. Biaya eksplisit yaitu biaya yang benar benar

dikeluarkan untuk membeli atau meggaji input yang digunakan dalam proses produksi.

Untuk mendapatkan keuntungan memaksimalkan kuantitas output, kita mulai dengan

mengakui keuntungan yang sama dengan total pendapatan (TR) dikurangi total biaya

(TC).

DAFTAR PUSTAKA

Page 25: REVISI MAKALAH MIKROEKONOMI I

25

1. Yunanto. “Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan”. myunanto.staff.gunadarma.ac.id/.../Modul+7+Teori+Produksi+dan

+Kegiatan+Perusahaan.pdf, 25 September 2010

2. Munir, Sahibul. 2008. “Ekonomi Manajerial”. Jakarta : Universitas Mercubuana

3. Burhan, Umar. 2006. “Konsep Dasar Ekonomi Mikro”. Malang : Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya

4. Istiqomah, Navik. 2006. “Teori Produksi Satu Variabel”. Jakarta : Universitas Gunadarma

5. Bina Nusantara University, “Teori Produksi”, http://repository.binus.ac.id /content/J0024/J002452599.ppt, 25 September 2010

6. Salvatore, Dominick. “Harga dan output di Pasar Persaingan Sempurna”, http://id.shvoong.com/businessmanagement/entrepreneurship/1854204-teori-mikroekonomi /, 28 September 2010

7. Fiona, Maclachlan “Memaksimalkan keuntungan”, http://en.wikipedia.org/wiki/Profit_maximization,28 September 2010