Makalah Mikroekonomi

40
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Topik perekonomian memang tidak pernah surut di dunia ini. Mulai dari zaman dulu sampai sekarang pun topik perekonomian ini masih saja hangat dibicarakan. Masalah tentang perekonomian juga tak pernah berhenti, seolah terus menagalir bak air yang tak pernah ada ujungnya. Apalagi pada masa sekarang ini dimana manusia semakin banyak, tehnologi semakin canggih, tetapi susah untuk mendapatkan sepeser uang. Sehingga manusia bekerja semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhannya yang semakin lama semakin meningkat dan tak terbendung itu. Ditambah lagi dengan munculnya berbagai macam tehnologi yang baru, modern, dan beraneka ragam, begitu pula pada mode pakaian, dan masih banyak lagi yang lainnya. Karena itu semua bagian dari lifestyle kaum modern saat ini. Itulah gunanya ekonomi bagi kehidupan manusia, yaitu bagaimana manusia memenuhi kebutuhannya dimana alat pemenuhnya semakin lama semakin terbatas. Sehingga perekonomian sangatlah penting bagi kehidupan manusia. Karena perekonomian adalah kegiatan yang penting bagi kehidupan suatu negara, tanpa adanya perekonomian, negara kita tidak akan berjalan dengan lancar. Seperti peristiwa yang sering terjadi akhir-akhir ini, setiap orang dapat bertindak seenaknya sendiri, serakah, dan mungkin akan selalu timbul konflik-konflik di antara mereka.Oleh sebab itu, setiap negara harus memiliki dasar perekonomian yang kuat. mereka harus menetukan sistem perekonomian yang seperti

description

Menjelaskan:- Biaya tetap- Biaya variabel- Total cost- Law of diminishing return

Transcript of Makalah Mikroekonomi

Page 1: Makalah Mikroekonomi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Topik perekonomian memang tidak pernah surut di dunia ini. Mulai dari zaman dulu

sampai sekarang pun topik perekonomian ini masih saja hangat dibicarakan. Masalah tentang

perekonomian juga tak pernah berhenti, seolah terus menagalir bak air yang tak pernah ada

ujungnya. Apalagi pada masa sekarang ini dimana manusia semakin banyak, tehnologi

semakin canggih, tetapi susah untuk mendapatkan sepeser uang. Sehingga manusia bekerja

semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhannya yang semakin lama semakin meningkat

dan tak terbendung itu. Ditambah lagi dengan munculnya berbagai macam tehnologi yang

baru, modern, dan beraneka ragam, begitu pula pada mode pakaian, dan masih banyak lagi

yang lainnya. Karena itu semua bagian dari lifestyle kaum modern saat ini. Itulah gunanya

ekonomi bagi kehidupan manusia, yaitu bagaimana manusia memenuhi kebutuhannya dimana

alat pemenuhnya semakin lama semakin terbatas. Sehingga perekonomian sangatlah penting

bagi kehidupan manusia. Karena perekonomian adalah kegiatan yang penting bagi kehidupan

suatu negara, tanpa adanya perekonomian, negara kita tidak akan berjalan dengan lancar.

Seperti peristiwa yang sering terjadi akhir-akhir ini, setiap orang dapat bertindak seenaknya

sendiri, serakah, dan mungkin akan selalu timbul konflik-konflik di antara mereka.Oleh sebab

itu, setiap negara harus memiliki dasar perekonomian yang kuat. mereka harus menetukan

sistem perekonomian yang seperti apakah yang cocok diterapkan di negara mereka. mereka

juga perlu menyusun kebijakan-kebijakan yang mengatur kegiatan perekonomian mereka.

Karena perekonomian suatu negara mencerminkan kondisi penduduk negara tersebut, jika

perekonomian suatu negara berkembang dengan baik dan tentu saja akan mengakibatkan

kesejahteraan masyarakatnya juga terjamin. Akan tetapi terjadi sebaliknya, apabila

perekonomian suatu negara tidak berkembang dengan baik, kesejahteraan rakyatnya juga

tidak terjamin. Untuk itu kita harus menjalankan roda perekonomian dengan benar. Maka dari

itu tidak heran kalau banyak sekali perusahaan, CV, dan lainnya yang tumbuh pesat dewasa

ini. Baik dari perusahaan kecil maupun perusahaan yang berskala internasional. Setiap

perusahaan tersebut memiliki daya saing tersendiri yang tidak bisa diremehkan. Sehingga

dapat menghasilkan produk yang mempunyai kualitas yang bagus dimata konsumen.

Ada beberapa pelaku ekonomi sehingga perekonomian ini bisa berjalan lancar, dan salah

satunya yang memiliki peranan penting adalah produsen. Seperti yang sudah dijelaskan di

Page 2: Makalah Mikroekonomi

atas, perusahaan adalah salah satu contoh produsen, apalagi perusahaan manufaktur. Dengan

adanya produsen, maka akan terciptalah suatu barang yang bisa di konsumsi oleh konsumen.

Karena produsen berperan dalam memproduksi dan menghasilkan barang dan jasa yang

dibutuhkan konsumen. peran produsen sangat penting dalam rantai perekonomian. tanpa

adanya produsen, mungkin semua kebutuhan masyarakat tidak akan terpenuhi sesuai dengan

kebutuhan mereka. Karena tanpa produsen, mereka harus memproduksi kebutuhan mereka

sendiri sementara kemampuan mereka terbatas.

Untuk memulai kegiatannya, biasanya seorang produsen harus menentukan dahulu

barang dan jasa seperti apa yang ingin mereka produksi. Para produsen menetukan barang dan

jasa apa yang mereka inginkan dengan cara melakukan research pasar untuk menentukan

barang dan jasa apa yang sedang dibutuhkan konsumen. Hal ini harus dilakukan terlebih

dahulu. Selanjutnya, mereka menilai kelayakannya. apakah barang itu akan mendatangkan

keuntungan, berapa biaya yang harus mereka keluarkan , dan sebagainya.setelah mereka

menilai kelayakannya mereka mulai melakukan proses produksi. mereka mulai merancang

produk dan jasa yang ingin diproduksi. Setelah itu, mereka memasarkan produk mereka ke

pasaran dan konsumen dapat langsung menikmatinya.

Untuk memahami bagaimana suatu perusahaan milik produsen berfungsi, kita mulai

dengan menganalisis perilaku produksi perusahaan tersebut. Pertama kali yang harus

dilakukan adalah kita harus menganalisis fungi produksinya, yaitu hubungan antara kuantitas

output dan kuantitas input. Di dalam sebuah fungsi produksi perusahaan, terdapat tiga konsep

produksi yang penting yang perlu dianalisis. Pertama, produk total yang menunjukkan total

output yang diproduksi dalam unit fisik. Kedua, produk marjinal yang merupakan tambahan

produk atau output yang diakibatkan oleh tambahan satu unit input tersebut dengan

menganggap input lainnya konstan, dan konsep terakhir yang harus kita analisis adalah

produk rata-rata yang merupakan output total dibagi dengan unit total input. kita menganalisis

fungsi produksi karena fungsi produksi menguraikan bagaimana perusahaan dapat

memproduksi output. Jika fungsi produksi tinggi, maka perusahaan dapat berfungsi dengan

baik. Sedangkan jika fungsi produksi rendah, maka perusahaan tidak dapat berfungsi dengan

baik karena kinerja mereka menghasilkan output yang tidak sebanding dan tidak efektif.

Selain kita menganalisis fungsi produksi, tahap kedua yang harus dilakukan adalah kita

juga perlu menganalisis biaya yang dikeluarkan suatu perusahaan. Biaya terletak pada jantung

banyak keputusan bisnis. Perusahaan harus memberi perhatian penuh terhadap biaya, sebab

setiap sen biaya akan mengurangi laba perusahaan. Biaya-biaya yang dikeluarkan suatu

perusahaan beraneka ragam, yaitu biaya tetap (FC) yang meruapakan jumlah yang harus

Page 3: Makalah Mikroekonomi

dibayarkan terlepas dari banyaknya output yang diproduksi. biaya variabel (VC), merupakan

biaya-biaya yang berubah sesuai dengan besarnya output. Sedangkan biaya marginal (MC)

yang merupakan tambahan biaya untuk memproduksi 1 unit tambahan output, dan biaya total

(TC) merupakan total rupiah terendah yang diperlukan untuk memproduksi setiap tingkat

output q. Satu hal yang harus diketahui adalah biaya total naik sejalan dengan naiknya q.

Di dalam pembuatan makalah ini, saya akan menganalisis PT TIMAH Tbk dan anak-anak

perusahaannya (“Grup”) yang berusaha dalam bidang pertambangan, peridustrian,

perdagangan, pengangkutan, dan jasa yang berhubungan dengan hasil alam yaitu timah.

Kegiatan usaha utama Perusahaan adalah berfungsi sebagai perusahaan induk yang

melakukan kegiatan investasi (investment holding company) dan melakukan jasa pemasaran

kepada Grup. Perusahaan ini berkedudukan di Pangkalpinang. Pada Perusahaan ini yang akan

saya lakukan adalah menganalisis fungsi produksinya, bagaimana hubungan antara jumlah

tenaga kerja dan produksinya. apakah perusahaan ini berfungsi dengan baik. dan apakah

penambahan tenaga kerja yang dilakukan membawa dampak terhadap naiknya produksi

timah. Saya juga akan menganalisis produk total, produk rata-rata, dan produk marjinalnya.

Selain itu, saya juga akan menganalisis biaya-biaya yang dikeluarkan PT TIMAH baik biaya

total, biaya tetap, maupun biaya variabelnya. semua data-data diatas akan saya sajikan dalam

bentuk tabel dan grafik sehingga lebih mudah dimengerti.

I.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan saya selesaikan dalam makalah ini adalah

Apakah yang dimaksud dengan fungsi produksi, produksi total, produksi rata-

rata, dan produksi marjinal.

Bagaimana penerapan fungsi produksi dalam suatu perusahaan di Indonesia

( dalam hal ini pada PT. TIMAH).

Bagaimana hubungan antara kenaikan jumlah tenaga kerja (kenaikan input)

dengan jumlah produksi (output).

Apakah yang dimaksud biaya total, biaya tetap, biaya variable, dan biaya

marjinal.

Bagaimana penerapan biaya-biaya tersebut diatas dalam suatu perusahaan di

indonesia ( dalam hal ini pada PT. TIMAH).

I.3. Tujuan Makalah

Page 4: Makalah Mikroekonomi

Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah

Untuk mengetahui lebih jauh apa yang dimaksud dengan fungsi produksi,

produksi total, produksi rata-rata, dan produksi marjinal.

Untuk mengetahui bagaimana penerapan fungsi produksi dalam suatu

perusahaan di indonesia ( dalam hal ini pada PT. TIMAH).

Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara kenaikan jumlah tenaga kerja

(kenaikan input) dengan jumlah produksi (output).

Untuk mengetahui lebih dalam apa yang dimaksud biaya total, biaya tetap, biaya

variable, dan biaya marjinal.

Untuk mengetahui bagaimana penerapan biaya-biaya tersebut diatas dalam suatu

perusahaan di indonesia (dalam hal ini pada PT. TIMAH).

]

Page 5: Makalah Mikroekonomi

BAB II

LANDASAN TEORI

II.1. ORGANISASI BISNIS

Pada perekonomian pasar, kebanyakan produksi diorganisir dalam berbagai macam

bentuk perusahaan, baik itu perusahaan perseorangan, persekutuan, maupun perusahaan

perseroan. Untuk perusahaan perseroan akhir-akhir ini banyak yang menggunakannya.

Setiap jenis bentuk perusahaan tentunya mempunyai keunggulan dan kelemahan

masing-masing. Sebagai contoh, perusahaan kecil bersifat fleksibel, dapat memasarkan

produk baru, dan dapat menghilang dengan cepat. Akan tetapi ada kelemahan yang tidak bisa

dihindari oleh perusahaan kecil yaitu, ketidak mampuan mengakumulasikan jumlah dana yang

besar dari kelompok penanam modal yang begitu tersebar. Masalah mengakumulasikan dana

ini teryata menjadi masalah yang utama. Sedangkan perusahaan yang berskala besar, dan

berbadan hukum yang mempunyai tanggung jawab terbatas, dia dapat mengumpulkan modal

milyaran dolar melalui pinjaman dari bank, pemegang obligasi, dan bursa saham. Dalam bab

ini akan dijelaskan tentang macam dan bentuk dari perusahaan tersebut.

Di dalam suatu perekonomian modern, perusahaan mempunyai peranan penting dalam

produksi. Sebagian besar produk yang diproduksi adalah barang dan jasa, karena pendapatan

massa yang beraneka ragam dan mereka tentu saja massa yang ekonomis. Sehingga

mengharuskan untuk memproduksi lebih banyak, supaya output dapat mencapai target yang

diharapkan. Untuk mencapai hal itu suatu perusahaan harus melakukan bauran promosi yaitu,

kombinasi metode promosi yang digunakan perusahaan untuk meningkatkan penerimaan

produk-produknya. Bauran promosi ini meliputi: periklaan, penjualan personal,promosi

penjualan, dan hubungan masyarakat. Dengan adanya bauran ini maka akan meningkatkan

pendapatan dan akan dapat meningkatkan kualitas produk dengan menggunakan tehnologi

tercanggih, karena tehnologi produksi membutuhkan lebih banyak modal daripada hanya satu

individu yang bersedia menanggung resiko. Untuk memahami itu semua ada baiknya apabila

mengetahui bagaimana sifat dan jenis perusahaan tersebut sebenarnya. Karena dengan

mengetahui sifat dasar dari suatu perusahaan tersebut maka ini akan memudahkan untuk

menjalankannya. Di bawah ini akan dijelaskan masalah tersebut.

SIFAT PERUSAHAAN

Page 6: Makalah Mikroekonomi

Bisnis terjadi karena berbagai alasan, namun alasan yang paling penting adalah untuk

mengekploitir produksi massa yang ekonomis, memperoleh pendapatan, dan mengorganisir

proses produksi.

Faktor pendorong utama timbulnya organisasi produkasi dalam perusahaan berasal

dari produksi massa yang ekonomis. Produksi yang efisien membutuhkan pabrik dan mesin

serta jalur perakitan khusus. Perusahaan juga diperlukan untuk meningkatkan sumber daya

untuk produksi berskala besar. Alasan ketiga diperlukannya perusahaan untuk

mengorganisasikan produksi adalah persyaratan manajemen.

BISNIS BERSKALA KECIL, BESAR DAN YANG TAK TERBATAS

Produksi dalam sebuah perekonomian pasar terjadi pada berbagai jenis organisasi

bisnis yang bervariasi mulai dari kepemilikan perseorangan paling kecil hingga ke perusahaan

raksasa yang mendominasi kehidupan perekonomian kapitalis.Ada beberapa macam bentuk

perusahaan, yaitu:

a. Perusahaan perseorangan

yaitu bisnis klasik berskala kecil yang sering kaali disebut toko “ Mom dan Pop ”

( toko eceran). Jumlah usaha seperti itu sangat besar, namun kecil dalam jumlah total

penjualannya. Sebagian besar bisnis berskala kecil ini memerlukan segala daya upaya

pribadi pemiliknya.

b. Perusahaan persekutuan

masing-masing sekutu menyetujui untuk memberikan sebagian usaha dan modalnya,

membagi laba dalam persentase tertentu, dan tentunya menanggung kerugian ataupun

hutang perusahaan.Dewasa ini, perusahaan persekutuan hanya merupakan sebagian

kecil saja dari aktivitas ekonomi secara keseluruhan. Alasannya adalah perusahaan

persekutuan mempunyai beberapa kelemahan, sehingga tidak praktis utuk

menjalankan bidang usaha berskala besar. Kelemahan utamanya adalah tanggung

jawab yang tidak terbatas.

c. Perusahaan perseroan

adalah satu bentuk organisasi bisnis yang terdafter di salah satu 50 negara bagian atau

di luar negeri, serta dimiliki oleh sejumlah pemegang saham. Perusahaan perseroan

mempunyai tanggung jawab yang terbatas, artinya investasi setiap pemilik dibatasi

hingga suatu jumlah tertentu saja. Ciri-ciri utama sebuah perusahaan perseroan

modern antara lain :

Page 7: Makalah Mikroekonomi

Kepemilikan ditentukan oleh siapa yang memiliki saham perseroan

tersebut.

Pada prinsipnya, pemegang saham mengendalikan perusahaan yang

mereka miliki

Manajer dan direktur perusahaan perseroan memilki kekuatan hukum

untuk melakukan pengambilan keputusan

Keunggulan perusahan perseroan, sebuah perusahaan perseroan merupakan orang

resmi atau badan hukum tersendiri yang dapat melaksanakan transaksi bisnis, perusahaan

perseroan mempunyai umur yang relatif panjang dan stabil, keputusan bisnis dilakukan

dengan suara mayoritas.

Kelemahan perusahaan perseroan, adanya tambahan pajak atas laba usaha, efisiensi

produksi seringkali memerlukan perusahaan perseroan yang berskala besar dengan modal

milyaran dolar.

II.2. TEORI PRODUKSI DAN PRODUK MARJINAL

KONSEP DASAR

Pembahasan kita mengasumsikan bahwa produsen selalu berusaha keras untuk

melakukan produksi secara efisien atau dengan biaya yang paling rendah. Dengan demikian

produsan selalu berusaha utnuk memproduksi pada tingkat output maksimum dengan

menggunakan suatu dosis input tertentu, dan dengan menghindarkan pemborosan sekecil

mungkin. Esensi sebuah kegiatan perekonomian adalah produksi. Berbagai kegiatan seperti

pemintalan benang, pengelasan bodi mobil, peleburan baja, penjahitan sepatu, penanaman

gandum dan lain-lain merupakan berbagai macam proses produksi. Standar hidup masyarakat

dewasa ini telah meningkat karena adanya rerata jumlah produksi output dalam jumlah besar.

Berkaitan dengan produksi ini ada beberapa konsep penting yang harus kita perhatikan.

Sebagai contoh dari konsep d atas adalah makanan. Kita mulai dengan membahas kasus

produksi bijih timah. Seorang pengusaha bijih timah menggunakan input (faktor produksi)

seperti alat pengeruk, kapal pengeruk, pabrik untuk mengolah biji timah. Input tersebut

dipergunakan selama proses pengolahan biji timah, dan pada saat dijual pedagang tersebut

mengambil hasilnya (output) berupabiji timah. Dalam kasus ini pula ternyata masih

menggunakan konsep yan sama yaitu pedagang selalu berusaha seefisien mungkin melakukan

produksi dengan biaya yang paling rendah. Dengan demikian, pedagang selalu berusaha untuk

mencapai tingkat output maksimum dengan komposisi input tertentu, dengan menghindari

Page 8: Makalah Mikroekonomi

pemborosan sekecil mungkin. Selanjutnya, dalam menentukan berapa biji timah yang akan

diolah dan berapa yang akan dijual maka pedagang tersebut berusaha memaksimumkan

keuntungan ekonomis.

FUNGSI PRODUKSI

Pada contoh kasus pengusaha biji timah tadi kita tahu bahwa input yang

dibutuhkannya seperti alat dan kapal pengeruk serta output seperti biji timah. Namun jika

pedagang tersebut hanya memiliki sejumlah alat dan kapal pengeruk, berapa banyak output

yang dapat diperoleh? Jawabannya tergantung pada keadaan serta pengolahan yang dilakukan

Si pengusaha. Pada saat tertentu, dengan pengetahuan pengolahan biji timah dan bahan-bahan

lain tertentu, hanya dapat dihasilkan sejumlah biji timah tertentu. Hubungan ini disebut

dengan faktor produksi yaitu hubungan antara jumlah output maksimum yang bisa diproduksi

dan input yang dipergunakan guna menghasilkan output tersebut.

Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi produksi merupakan hubungan

antara jumlah output maksimum yang bisa diproduksi dan input yang diperlukan guna

menghasilkan output tersebut, dengan tingkat pengetahuan teknik tertentu. Fungsi produksi

menguraikan bagaimana perusahaan dapat memproduksi output. Fungsi produksi merupaka

dasar kurva biaya perusahaan.

PRODUK MARJINAL, RATA-RATA, DAN TOTAL

Bermula dari sebuah fungsi produksi perusahaan, kita dapat menghitung tiga konsep

produksi yang penting, yaitu produk total, produk rata-rata, dan produk marjinal. Produk total

menunjukkan total output yang diproduksi dalam unit.

Jika kita telah mengetahui produk total, maka dengan mudah kita bisa memperoleh

produk marjinal. Contohnya satu brarrel minyak atau satu ton biji timah.

Produk marjinal (marginal product) dari suatu input adalah tambahan produk atau

output yang diakibatkan oleh tambahan satu unit input tersebut, dengan menganggap input

lainnya konstan. Sedangkan produk rata-rata (average product) adalah output total dibagi

dengan unit total input.

PRODUK MARJINAL DAN HUKUM HASIL YANG SEMAKIN BERKURANG

Menurut hukum hasil lebih yang makin berkurang ( law of diminishing retruns ),

produk marjinal setiap unit input akan menurun sebanyak penambahan jumlah input yang

bersangkutan, dengan asumsi semua input lainnya konstan.

Page 9: Makalah Mikroekonomi

Mengapa fungsi produksi pada umumnya tidak terlepas dari hukum ini? Alasannya

adalah semakin banyak suatu input tertentu seprti tenaga kerja ditambahkan ke input, tanah,

mesin, dan input lainnya yang berjumlah tetap, maka tenaga kerja semakin sedikit memiliki

faktor produksi lain yang bekerja bersamanya. Contoh dari hukum tersebut adalah tanah

semakin sempit, mesin pun dipergunakan melebihi frekuensi maksimal, dan pembagian tugas

yang dilakukan terasa semakin kurang efisien.

Akan tetapi pada penerapannya harus selalu ditekankan bahwa hukum ini merupakan

hasil observasi empiris yang dilakukan secara luas dan teratur. Hukum hasil lebih yang makin

berkurang tidak berlaku untuk semua tingkat produksi. Oleh sebab itu, kita harus selalu ingat

bahwa hukum hasil lebih yang makin berkurang merupakan suatu keteraturan empiris yang

tunduk pada pengecualian, dan bukan merupakan hukum alam yang bersifat universal.

HASIL TERHADAP SKALA ( RETURNS TO SCALE )

Hukum hasil lebih yang makin berkurang dan produk marjinal menunjukkan pengaruh

peningkatan satu jenis input tertentu terhadap output, bilamana semua input lainnya dianggap

konstan. Kita telah melihat bahwa penambahan jumlah tenaga kerja (jika tanah tetap) akan

meningkatkan output biji timah dengan jumlah yang semakin kecil. Akan tetapi apa yang

terjadi terhadap produksi biji timah apabila jika semua input, tanah, tenaga kerja, mesin dan

SDM ditingkatkan dalam proporsi sama? Atau bagaimana dengan penambahan kuantitas

pekerja, komputer, robot, baja dan luas pabrik terhadap produksi kendaraan bermotor?

Pertanyaan-pertanyaan ini mengantar kita pada hasil terhadap skala (return to scale).

Hasil terhadap skala yaitu pengaruh peningkatan skala input terhadap kuantitas yang

diproduksi. Denga kata lain return to scale mencerminkan keresponsifan produk total

bilamana semua input ditingkatkan secara proporsional. Ada tiga kasus penting yang harus

dibedakan :

Constant return to scale menunjukkan kasus bilamana perubahan semua

input menyebabkan peningkatan output dengan jumlah yang sama.

Decreasing return to scale timbul bilamana peningkatan semua input

dengan jumlah yang sama menyebabkan peningkatan total output yang

kurang proporsional.

Increasing return to scale terjadi bilamana peningkatan semua input

menyebabkan peningkatan output yang lebih besar.

Page 10: Makalah Mikroekonomi

Produksi menunjukkan hasil atas skala yang meningkat, menurun atau konstan

bilamana peningkatan yang sama dari semua input menimbulkan peningkatan output yang

lebih besar, lebih kecil atau proporsional.

Apa pengaruhnya jika pada suatu masa terjadi peningkatan skala aktivitas ekonomi

secara umum? Apabila increasing returns berlaku, maka skala input dan produksi yang lebih

besar akan menimbulkan produktivitas yang lebih besar. Produktivitas merupakan suatu

konsep pengukuran rasio output total terhadap rata-rata input tertimbang (weighted average of

inputs). Misalnya, input perusahaan tertentu meningkat 2% dan berakibat pada output

meningkat sebesar 7% maka produktivitas (output per unit input) akan meningkat sebesar2%.

Contoh ini menerangkan bahwa peningkatan output per kapita dan standar hidup masyarakat

sebagian disebabkan oleh penerapan skala ekonomis dalam produksi. Meskipun skala

ekonomis berlaku di banyak sektor secara potensial cukup besar, namun pada beberapa hal

tertentu decreasing return masih tetap terjadi. kenyataannya Semakin besar perusahaan,

semakin sulit pula melakukan pengelolaan dan koordinasi. Meskipun perusahaan-perusahaan

besar saat ini telah didukung teknologi yang seharusnya bisa menimbulkan increasing returns

to scale, akan tetapi kesalahan dalam pengelolaan dan koordinasi serta manajemen dan

supervisi yang kurang baik bisa menimbulkan kejadian yang sebaliknya yaitu decreasing

returns to scale.

PERIODE PRODUKSI SINGKAT, JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG

Produksi yang efisien memerlukan waktu, sama seperti diperlukannya input

kovensional tenaga kerja. Oleh karena produksi membutuhkan waktu untuk dilaksanakan, dan

arena masa hidup modal serta faktor produksi lainnya seringkali sangat panjang, reaksi

produksi dapat berubah berdasarkan waktu yang berbeda.

Untuk memperhitungkan peranan waktu dalam proses produkasi dan biaya, kita

membedakan tiga periode waktu yang berbeda, yaitu

Periode singkat (momentary run) yaitu periode waktu yang sangat

pendek ketika taidak ada perubahan apa pun dalam produksi.

Periode jangka pendek (short run) adalah periode wakut ketika input

variable seperti bahan baku dan tenaga kerja dapat disesuaikan, tetapi

kurang cuku lama untuk melakukan penyesuaian semua input. Dalam

jangka pendek, factor non variable seperti mesin dan peralatan, tidak dapat

sepenuhnya disesuaikan ataupun dimodifikasi.

Page 11: Makalah Mikroekonomi

Periode jangka panjang (long run) adalah periode ketika semua factor

produksi, baik factor variable maupun nonvariabel yang digunakan oleh

perusahaan bisa diubah, termasuk buruh, bahan baku dan modal.

PERUBAHAN TEKNOLOGI

Perubahan teknologi menunjukkan perubahan dalm teknik produksi yang

mendasarinya, seperti ketika suatu produk atau proses produksi yang baru ditemukan, atau

suatu produk lama atau proses lama talah diperbaiki. Dalam situasi semacam itu, output yang

sama diproduksi dengan input yang lebih sedikit, atau lebih banyak output diproduksi dengan

jumlah input yang sama. Fungsi produksi menggeser fungsi produksi ke atas.

II.2. ANALISIS BIAYA

Biaya merupakan dasar dari banyak keputusan bisnis. Perusahaan harus memberi

perhatian penuh terhadap biaya, sebab setiap sen biaya akan mengurangi laba perusahaan.

Namun pentingnya biaya dilandasi oleh alasan yang lebih dalam, yaitu perusahaan membuat

keputusan produksi dan penjualan atas dasar biaya dan harga barang. Konsep-konsep biaya

memberikan dasar untuk memahami keputusan penawaran perusahaan dan industri

kompetitif.

BIAYA TOTAL : TETAP DAN VARIABEL

Suatu perusahaan memproduksi sejumlah output dengan memakai input seperti modal,

tenaga kerja dan bahan baku. Perusahaan memperoleh input-input tersebut pada pasar faktor

produksi. Perusahaan yang berorientasi pada laba akan dengan cermat mengamati dan

menganalisis biayanya guna mempertahankan profitabilitas.

Untuk menekan biaya serendah mungkin tidaklah sederhana. Manajer harus berusaha

mendapat bahan baku yang termurah, bahwa teknologi produksi up to date, atau keputusan

lain yang tidak bisa dihitung dengan uang dilakukan dengan cara paling ekonomis.

Dari usaha manajer tersebut, biaya tetap dan variabel merupakan biaya minimum yang

harus dikeluarkan untuk memproduksi tiap tingkatan output.

Biaya tetap, Apa yang disebut biaya tetap perusahaan? Kadang-kadang biaya tetap

disebut “biaya overhead” atau “sunk cost” Biaya-biaya tersebut harus dibayarkan tanpa

memandang perusahaan berproduksi ataupun tidak, dan tidak berubah meskipun output

Page 12: Makalah Mikroekonomi

berubah. Karena biaya tetap (FC) adalah jumlah yang harus dibayarkan terlepas dari

banyaknya output yang diproduksi.

Biaya variable, merupakan biaya-biaya yang berubah sesuai dengan besarnya output-

termasuk biaya bahan baku. Misalnya bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi

output; tenaga kerja bagian produksi hingga staf-staf terkait; tenaga/daya untuk

mengoperasikan mesin;biaya tidak tetap lainnya.

Biaya total, merupakan total rupiah terendah yang diperlukan untuk memproduksi

setiap tingkat output q, Biaya total naik sejalan dengan naiknya q atau berbanding lurus,

sehingga dapat di rumuskan :

DEFINISI BIAYA MARJINAL

Biaya marjinal menunjukkan tambahan biaya untuk memproduksi 1 unit tambahan output.

Angka biaya marjinal (MC) berasal dari pengurangan biaya total (TC) dengan biaya total

kuantitas sebelumnya. Disamping dapat diperoleh dari (TC), biaya marjinal (MC) juga dapat

diperoleh dengan cara lain yaitu dengan mengurangkan tiap angka VC dengan biaya variable

(VC) pada output selanjutnya. Mengapa? Karena biaya variable selalu meningkat sebesar

peningkatan biaya total.

Biaya mrjinal untuk setiap tingkat output adalah tambahan biaya yang diperlukan untuk

memproduksi 1 unit output tambahan.

BIAYA PER UNIT ATAU BIAYA RATA-RATA

Salah satu konsep biaya yang terpenting adalah biaya rata-rata, yang bila

dibandingkan dengan harga atau pendapatan rata-rata, akan menentukan apakah suatu

perusahaan mengalami rugi atau sebaliknya. Biaya rata-rata adalah biaya total dibagi dengan

jumlah unit yang diproduksi.

BIAYA TETAP RATA-RATA DAN BIAYA VARIABEL RATA-RATA

Biaya tetap rata-rata (AFC) didefinisikan sebagai FC/q. Oleh karena biaya tetap total

adalah konstan, maka dengan membagi biaya ini dengan kenaikan output akan diperoleh

kurva biaya tetap rata-rata yang menurun.

Biaya variable rata-rata (AVC) sama dengan biaya variable dibagi dengan output, atau

AVC = VC/q.

TC = FC + VC

Page 13: Makalah Mikroekonomi

BIAYA RATA-RATA MINIMUM

Apabila biaya marjinal berada di bawah biaya rata-rata, maka biaya rata-rata akan

tertarik ke bawah, apabila biaya marjinal (MC) sama dengan biaya rata-rata (AC), maka AC

tidak naik dan tidak pula menurun, dan tetap berada pada titik minimum; bilamana biaya

marjinal (MC) berada di atas biaya rata-rata (AC), maka biaya rata-rata (AC) akan naik.

Dengan demikian: pada bagian bawah kurva biaya rata-rata (AC) yang berbentuk U,

MC = AC = AC minimum

Hasil Lebih yang Makin Berkurang dan Kurva Biaya Bentuk U

Biaya dan produktivitas adalah seperti bayangan dalam cermin. Jika hukum

diminishing returns berlaku, maka produk marjinal menurun dan kurva MC meningkat. Bila

dalam tahap awal terdapat pengembalian yang meningkat, maka MC pada awalnya turun. Jika

semua faktor produksi dapat dibeli pada harga yang tidak berubah, dan output

memperlihatkan constant return to scale, maka biaya marjinal jangka panjang selamanya akan

mendatar.

Kita dapat menyimpulkan hubungan antara hukum produktivitas dan kurva biaya

sebagai berikut: dalam jangka pendek, ketika faktor produksi seperti modal adalah tetap,

faktor produksi variabel cenderung menunjukkan fase awal dari increasing return yang

kemudian diikuti oleh diminishing return. Kurva biaya mula-mula menunjukkan fase biaya

marjinal yang menurun, diikuti oleh meningkatnya biaya marjinal (MC) setelah terjadi

diminishing return.

Produk Marjinal dan Kaidah Biaya Terendah

Kita dapat menerapkan konsep produksi untuk memahami pilihan perusahaan tentang

kombinasi terbaik dari faktor-faktor produksinya. Perusahaan yang ingin memaksimumkan

laba perlu meminimumkan biaya produksi tingkat output tertentu. Dalam kasus ini,

perusahaan akan mengikuti aturan biaya paling rendah: berbagai faktor produksi akan dipilih

sehingga produk marjinal per rupiah input sama untuk semua input.

Akuntansi Bisnis dan Biaya Oportunitas

Untuk memahami akuntansi, hubungan terpenting berikut perlu kita perhatikan:

Page 14: Makalah Mikroekonomi

a. Hubungan fundamental neraca antara aktiva, kewajiban, dan nilai bersih; penguraian

masing-masing unsur ini menjadi aktiva finansial dan aktiva tetap; dan sifat residu dari

nilai bersih.

b. Karakter dari ikhtisar laba rugi; sifat residu dari laba; penyusutan atas aktiva tetap.

Definisi ekonom tentang biaya lebih luas daripada definisi akuntan. Biaya ekonomi

tidak hanya meliputi pengeluaran pembelian yang nyata, tetapi meliputi pula biaya

oportunitas yang tidak terlihat, seperti biaya tenaga kerja dan pemilik perusahaan. Biaya

oportunitas ini secara ketat dibatasi penawaran dan permintaan dalam pasar yang kompetitif,

sehingga harga biasanya mendekati biaya oportunitas untuk barang dan jasa yang dipasarkan.

Penerapan terpenting biaya oportunitas timbul pada barang-barang yang tidak dipasarkan,

seperti udara bersih atau kesehatan, di mana jasa-jasa bisa sangat tinggi nilainya sekalipun

tidak diperjualbelikan di pasar.

Page 15: Makalah Mikroekonomi

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pembuktian Teori Produksi dan Produk Marjinal

Bagi sebagian besar orang, esensi suatu perekonomian adalah produksi. Sehingga

produksi adalah kunci pokok roda perekonomian. Maka dari itu, kita harus mengetahui

pengertian produksi dan apa saja yang berhubungan dengan produksi.

3.1.1 Fungsi produksi

Untuk mengetahui tentang produksi saya akan memberikan contoh dahulu tentang

pengelolaan bijih timah. Pengusaha biji timah untuk melakukan fungsi produksinya dia harus

memiliki factor input dan outputnya. Untuk input kita cukup mengetahui bahwa input yang

dibutuhkan seperti alat dan kapal pengeruk serta output seperti biji timah. Namun jika

pedagang tersebut hanya memiliki sejumlah alat dan kapal pengeruk, berapa banyak output

yang dapat diperoleh? Jawabannya tergantung pada keadaan serta pengolahan yang dilakukan

Si pengusaha. Pada saat tertentu, dengan pengetahuan pengolahan biji timah dan bahan-bahan

lain tertentu, hanya dapat dihasilkan sejumlah biji timah tertentu. Hubungan ini disebut

dengan faktor produksi yaitu hubungan antara jumlah output maksimum yang bisa diproduksi

dan input yang dipergunakan guna menghasilkan output tersebut.

Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi produksi merupakan hubungan

antara jumlah output maksimum yang bisa diproduksi dan input yang diperlukan guna

menghasilkan output tersebut, dengan tingkat pengetahuan teknik tertentu. Fungsi produksi

menguraikan bagaimana perusahaan dapat memproduksi output. Fungsi produksi merupaka

dasar kurva biaya perusahaan.

Untuk memahami uraian di atas tentang factor produksi di atas, saya akan

mengaplikasikannya dalam bentuk table perhitungannya. Berikut ini adalah table perhitungan

produk total dari PT TIMAH Tbk.

Page 16: Makalah Mikroekonomi

Tabel perhitungan produk total PT TIMAH Tbk.

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa semakin bertambah tenaga kerjanya maka

produk totalnya juga ikut bertambah.

Kurva produk total PT TIMAH Tbk.

Produk Total

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

35000

40000

45000

50000

0 40535 45070 47966 49532 50289

Tenaga Kerja

Pro

du

k T

ota

l

Kurva di atas menunjukkan produk total meningkat dengan tambahan yang semakin kecil

ketika semakin banyak unit input yang ditambah.

(1) (2) (3)

(4)

Tenaga Kerja Produk Total Produk Marjinal Produk Rata-Rata

0 0 0

40.535

5.233 40.535 7,746

2.896

5.406 45.070 7,701

1.566

5.837 47.966 7,531

757

6.368 49.532 7,309

365

Page 17: Makalah Mikroekonomi

3.1.2 Produk Marjinal, Rata-Rata, dan Total

Bermula dari sebuah fungsi produksi perusahaan, kita dapat menghitung tiga konsep

produksi yang penting, yaitu produk total, produk rata-rata, dan produk marjinal. Produk total

menunjukkan total output yang diproduksi dalam unit.

Jika kita telah mengetahui produk total, maka dengan mudah kita bisa memperoleh

produk marjinal. Contohnya satu brarrel minyak atau satu ton biji timah.

Produk marjinal (marginal product) dari suatu input adalah tambahan produk atau

output yang diakibatkan oleh tambahan satu unit input tersebut, dengan menganggap input

lainnya konstan. Sedangkan produk rata-rata(average product) adalah output total dibagi

dengan unit total input.

Dalam hal ini saya akan membuktikan tentang produk marjinal pada PT TIMAH Tbk.

Untuk itu Anda dapat melihat pada table perhitungan produk total PT TIMAH Tbk. di atas.

Anda dapat melihat pada kolom produk marjinal. Pada kolom produk marjinal nilainya

semakin lama semakin turun. Hal ini disebabkan karena produk marjinal berasal dari produk

total, pada produk total kita dapat melihat adanya output, dan apabila output tersebut

bertambah yang dihasilkan dari tambahan 1 unit input. Misalnya tenaga kerja yang ketiga

menambah 757 unit produk.

Di bawah ini akan saya tunjukkan kurva produk marjinal PT TIMAH Tbk.

Untuk lebih memperjelas tentang teori di atas.

Page 18: Makalah Mikroekonomi

Kurva produk marjinal PT TIMAH Tbk

Produk Marginal

0

1000

2000

3000

4000

5000

7.746 7.701 7.531 7.309 7.045

Tenaga Kerja

Pro

du

k M

arg

ina

l (p

er

un

it t

en

ag

a k

erj

a)

Kurva produk marjinal PT TIMAH Tbk. di atas menunjukkan produk marjinal yang

makin berkurang. Daerah yang berada di bawah kurva produk marjinal meningkat hingga

produk total yang ditunjukkan pada kurva produk total di atas.

Menurut hukum hasil lebih yang makin berkurang ( law of diminishing retruns ),

produk marjinal setiap unit input akan menurun sebanyak penambahan jumlah input yang

bersangkutan, dengan asumsi semua input lainnya konstan. Pada PT TIMAH Tbk. hasil dari

produk marjinal sesuai dengan hokum hasil lebih yang makin berkurang (law of dimishing

returns).

3.2. Pembuktian Biaya Total : Tetap dan Variabel pada Perusahaan Timah.

Suatu perusahaan memproduksi sejumlah output dengan memakai input seperti modal,

tenaga kerja dan bahan baku. Perusahaan memperoleh input-input tersebut pada pasar faktor

produksi. Perusahaan yang berorientasi pada laba akan dengan cermat mengamati dan

menganalisis biayanya guna mempertahankan profitabilitas.

Untuk menekan biaya serendah mungkin tidaklah sederhana. Manajer harus berusaha

mendapat bahan baku yang termurah, bahwa teknologi produksi up to date, atau keputusan

lain yang tidak bisa dihitung dengan uang dilakukan dengan cara paling ekonomis.

Page 19: Makalah Mikroekonomi

Dari usaha manajer tersebut, biaya tetap dan variabel merupakan biaya minimum yang

harus dikeluarkan untuk memproduksi tiap tingkatan output.

Biaya tetap, Apa yang disebut biaya tetap perusahaan? Kadang-kadang biaya tetap

disebut “biaya overhead” atau “sunk cost” Biaya-biaya tersebut harus dibayarkan tanpa

memandang perusahaan berproduksi ataupun tidak, dan tidak berubah meskipun output

berubah. Karena biaya tetap (FC) adalah jumlah yang harus dibayarkan terlepas dari

banyaknya output yang diproduksi.

Biaya variable, merupakan biaya-biaya yang berubah sesuai dengan besarnya output-

termasuk biaya bahan baku. Misalnya bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi

output; tenaga kerja bagian produksi hingga staf-staf terkait; tenaga/daya untuk

mengoperasikan mesin;biaya tidak tetap lainnya.

Biaya total, merupakan total rupiah terendah yang diperlukan untuk memproduksi

setiap tingkat output q, Biaya total naik sejalan dengan naiknya q atau berbanding lurus,

sehingga dapat di rumuskan :

Untuk memperjelas uraian di atas, saya telah mempersiapkan table yang berhubungan

dengan teori di atas, yaitu table biaya variabel, biaya tetap, dan biaya total, seperti di

bawah ini.

Tabel perhitungan Biaya varibel, tetap, total PT TIMAH Tbk.

Unsur pokok biaya perusahaan adalah biaya tetap (FC) yang tidak berubah walaupun output

berubah, dan biaya variabel (VC) yang berubah sejalan dengan perubahan output. Biaya total

(1) (2) (3)

(4)

Kuantitas Biaya tetap Biaya Variabel Biaya Total(dalam ton) (dalam ribuan dolar) (dalam ribuan dolar) (dlm ribuan $)(q) (FC) (VC) (TC)

0 500.000 0 500.000

40.535 500.000 3.374.539 3.874.539

45.070 500.000 2.535.638 3.035.638

47.966 500.000 2.980.128 3.480.128

49.532 500.000 4.305.817 4.485.817

50.289 500.000 5.738.478 6.238.478

TC = FC + VC

Page 20: Makalah Mikroekonomi

dapat diketahui dari biaya tetap ditambah biaya variabel : TC = FC + VC. Pada tabel

perhitungan biaya total di atas telah memperlihatkan biaya total (TC) yang telah

disederhanakan untuk setiap tingkat q yang berbeda. Sebenarnya dari table di atas yang perlu

mendapat perhatian adalah kolom 1 dan 4, di mana TC meningkat dengan meningkatnya q.

Ini bukan suatu hal yang aneh karena memang dibutuhkan lebih banyak tenaga kerja dan

faktor input lainnya untuk memproduksi lebih banyak barang dan faktor produksi tambahan

ini memerlukan tambahan biaya. Untuk lebih detailnya Anda bisa melihat data di atas. Secara

keseleruhan, dibutuhkan biaya sebesar $3.035.638.000untuk memproduksi 45.070 ton bijih

timah , dan $3.480.128.000 untuk memproduksi 47.966 ton bijih timah, dan begitu pula

seterusnya. Hal ini membuktikan bahwa perhitungan biaya total : tetap dan variabel untuk

perusahaan ini ternyata benar sesuai dengan teori analisis ekonomi tentang biaya.

3.3. Pembuktian Berbagai Konsep Biaya pada Perusahaan Timah

Biaya marjinal menunjukkan tambahan biaya untuk memproduksi 1 unit tambahan

output.

Angka biaya marjinal (MC) berasal dari pengurangan biaya total (TC) dengan biaya

total kuantitas sebelumnya. Disamping dapat diperoleh dari (TC), biaya marjinal (MC) juga

dapat diperoleh dengan cara lain yaitu dengan mengurangkan tiap angka VC dengan biaya

variable (VC) pada output selanjutnya. Mengapa? Karena biaya variable selalu meningkat

sebesar peningkatan biaya total.

Biaya mrjinal untuk setiap tingkat output adalah tambahan biaya yang diperlukan

untuk memproduksi 1 unit output tambahan.

3.3.1. Biaya per Unit atau Biaya Rata - Rata

Salah satu konsep biaya yang terpenting adalah biaya rata-rata, yang bila dibandingkan

dengan harga atau pendapatan rata-rata, akan menentukan apakah suatu perusahaan

mengalami rugi atau sebaliknya. Biaya rata-rata adalah biaya total dibagi dengan jumlah unit

yang diproduksi atau biaya total rata-rata (average cost) adalah jumlah dari biaya tetap rata-

rata (average fixed cost) yang senantiasa menurun, ditambah dengan biaya variabel rata-rata

(average variable cost). Atau biaya total dibagi dengan jumlah unit yang diproduksi.

AC = AFC + AVC atau AC = TC/q

Page 21: Makalah Mikroekonomi

3.3.2 Biaya Tetap Rata – Rata dan Biaya Variabel Rata – Rata

Biaya tetap rata-rata (AFC) didefinisikan sebagai FC/q. Oleh karena biaya tetap total adalah

konstan, maka dengan membagi biaya ini dengan kenaikan output akan diperoleh kurva biaya

tetap rata-rata yang menurun

AFC = FC/q

Biaya variable rata-rata (AVC) (average variable cost) sama dengan biaya variable dibagi

dengan output, atau

AVC = VC/q

3.3.2. Biaya Rata Rata Minimum

Apabila biaya marjinal berada di bawah biaya rata-rata, maka biaya rata-rata akan

tertarik ke bawah, apabila biaya marjinal (MC) sama dengan biaya rata-rata (AC), maka AC

tidak naik dan tidak pula menurun, dan tetap berada pada titik minimum; bilamana biaya

marjinal (MC) berada di atas biaya rata-rata (AC), maka biaya rata-rata (AC) akan naik.

Dengan demikian: pada bagian bawah kurva biaya rata-rata (AC) yang berbentuk U,

MC = AC = AC minimum

Tabel Perhitungan Berbagai Konsep Biaya PT TIMAH Tbk.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

(8)

Q FC VC TC MC AC AFC AVC (dlm ton) ($000) ($000) ($000) ($000) ($000) ($000) ($000)0 500.000 0 500.000 ~ ~ ~

83,52

40.532 500.000 3.374.539 3.874.539 95,59 65,23 83,25

46,20

45.070 500.000 2.535.638 3.035.638 67,35 32,63 56,26

102,39

47.966 500.000 2.980.128 3.480.128 72,55 18,25 62,13

203,65

49.532 500.000 4.305.817 4.805.817 97,02 10,33 86,93

325,67

50.289 500.000 5.738.478 6.238.478 124,05 6,43 114,11

Page 22: Makalah Mikroekonomi

Setelah mengetahui biaya marjinal, mudah bagi kita untuk menghitung biaya marjinal.

Jadi, untuk menghitung biaya marjinal (MC) dari yang unit yang kelima, kurangkan biaya

total unit keempat dari biaya total kelima MC = $ 6.238.478.000 - $ 4.805.817.000 = $

325.670.000. Semua biaya bisa dikalkulasi dari TC dari kolom 4. Kolom 5 dan 6 perlu

mendapat perhatian : Biaya tambahan atau marjinal dihitung dengan cara mengurangi baris-

baris TC yang berurutan. Untuk memperjelas table tentang perhitungan berbagai konsep

biaya PT TIMAH Tbk, saya akan menggambarkan kurvanya.

Kurva berbagai konsep biaya PT TIMAH Tbk.

Dari kurva di atas dapat di lihat bahwa garis TC selalu bertambah seiring

dengan bertambahnya kuantitas produksi. Sedangkan garis FC (fixed cost) (biaya tetap)

terlihat membentuk garis horizontal dan terlihat konstan karena biaya tetap (FC) adalah

jumlah yang harus dibayarkan terlepas dari banyaknya output yang diproduksi. Jad i FC atau

kadang-kadang biaya tetap disebut “biaya overhead” atau “sunk cost” harus dibayarkan tanpa

memandang perusahaan berproduksi ataupun tidak, dan tidak berubah meskipun output

berubah. Untuk garis VC atau biaya variable terlihat hampir menyamai garis TC karena VC

merupakan biaya-biaya yang berubah sesuai dengan besarnya output-termasuk biaya bahan

baku. Misalnya bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi output; tenaga kerja bagian

Biaya Total, Tetap dan Biaya Variabel

Page 23: Makalah Mikroekonomi

produksi hingga staf-staf terkait; tenaga/daya untuk mengoperasikan mesin;biaya tidak tetap

lainnya.

Kurva biaya Rata-rata dan biaya Marjinal PT TIMAH Tbk.

Biaya Rata-Rata, Biaya Marginal

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

100.00

110.00

120.00

0

40535

45070

47966

49532

50289

Kuantitas

Bia

ya

(d

ala

m r

ibu

an

do

lar)

MC

AFC

AVC

AC

Semua kurva biaya dapat diturunkan dari kurva biaya total. Karena biaya total terdiri

dari biaya tetap dan variabel, sedangkan untuk kurva biaya marjinal berwarna biru tuaturun

kemudian naik, seperti ditunjukkan oleh angka-angka biaya marjinal (MC) seperti terdapat

pada kolom 5 dari table perhitungan berbagai konsep biaya PT TIMAH Tbk.Tiga kurva biaya

rata-rata dalam kurva tersebut dihitung dengan biaya total, tetap, dan variabel dengan output

total :

AC = TC/q ; AVC = VC/q ; AFC = FC/q ; juga AC = AVC + AFC

Dengan catatan bahwa MC memotong AC pada titik minimum

Page 24: Makalah Mikroekonomi

Sehingga dapat disimpulkan bahwa apabila biaya marjinal berada di bawah biaya rata-rata

akan tertarik ke bawah, dan apabila biaya marjinal (MC) sama dengan biaya rata-rata (AC),

maka AC tidak naik dan tidak pula menurun, dan tetap berada pada titik minimum, bilamana

biaya marjinal (MC) berada di atas biaya rata-rata (AC), maka biaya rata-rata (AC) akan naik.

Dengan demikian pada bagian bawah kurva biaya rata-rata (AC) yang membentuk U, MC =

AC = AC minimum.

Page 25: Makalah Mikroekonomi

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. Fungsi produksi adalah hubungan antara jumlah output maksimum yang bisa

diproduksi dan input yang diperlukan guna menghasilkan output tersebut,

dengan tingkat pengetahuan teknik tertentu.

2. Produk total adalah produk yang menunjukkan total output yang diproduksi

dalam unit fisik.

3. Produk rata-rata (average product) adalah output total dibagi dengan unit total

input.

4. Produk marjinal ( marginal product) adalah tambahan produk atau output yang

diakibatkan oleh tambahan satu unit input tersebut, dengan menganggap input

lainnya konstan. Sedangkan produk rata-rata(average product) adalah output

total dibagi dengan unit total input.

5. Penerapan fungsi produksi dalam suatu perusahaan di Indonesia ( dalam hal

ini pada PT TIMAH Tbk.) cukup bagus. Hal ini dibuktikan dengan adanya

tabel dan kurva perhitungan fungsi produksi berdasarkan data PT TIMAH

Tbk. yang menunjukkan bahwa data perusahaan tersebut ternyata sesuai

dengan hukum hasil lebih yang makin berkurang ( law of diminishing

returns).

6. Hubungan antara kenaikan jumlah tenaga kerja (kenaikan input) dengan

jumlah produksi (output) adalah apabila jumlah tenaga kerja naik maka akan

mempengaruhi jumlah produksinya. Jumlah produksi atau outputnya akan

bertambah juga, tetapi hal ini tidak bisa menjadi pedoman bagi pengusaha

terutama pengusaha tambang, karena bahan bakunya semakin lama semakin

berkurang tidak bisa abadi. Jadi, jumlah tenaga kerja ( kenaikan input)

semakin bertambah setiap tahunnya akan tetapi outputnya tidak bisa sesuai

harapan.

7. Biaya tetap adalah jumlah yang harus dibayarkan terlepas dari banyaknya

output yang diproduksi.

8. Biaya variabel adalah merupakan biaya-biaya yang berubah sesuai dengan

besarnya output-termasuk biaya bahan baku.

Page 26: Makalah Mikroekonomi

9. Biaya total adalah merupakan total rupiah terendah yang diperlukan untuk

memproduksi setiap tingkat output q, biaya total naik sejalan dengan naiknya

q atau berbanding lurus.

10. Biaya marjinal untuk setiap tingkat output adalah tambahan biaya yang

diperlukan untuk memproduksi 1 unit output tambahan.

11. Penerapan biaya – biaya tersebut di atas dalam suatu perusahaan di Indonesia

(dalam hal ini pada PT TIMAH Tbk.) adalah cukup stabil. Stabil di sini

beararti sesuai dengan teori yang ada tentang biaya. Pernyataan tersebut sesuai

dengan tabel dan kurva perhitungan tentang biaya dan konsep biaya yang lain

pada PT TIMAH Tbk. Kita bisa mulai dari biaya tetap ( FC) pada perusahaan

ini, ternyata biayanya tetapnya konstan tidak berubah sama sekali walaupun

outputnya berubah, sedangkan untuk biaya variabelnya (VC) berubah sesuai

dengan perubahan besarnya output termasuk bahan bakunya. Begitu pula

dengan biaya total ( TC) juga berubah sesuai dengan perubahan output /

berbanding lurus dengan output. Lalu untuk biaya marjinal (MC) juga ikut

berubah sesuai dengan 1 ton output tambahan yang akan diproduksi. Sehingga

dapat dikatakan bahwa penerapan teori analisis biaya pada PT TIMAH Tbk.

sesuai dengan seharusnya.

4.2 Saran

1. Perlu diadakan analisis lebih lanjut tentang biaya yang dikeluarkan oleh PT

TIMAH Tbk. untuk mendapatkan laba yang optimal dengan biaya yang

minimum.

2. Perlu diadakan analisis lebih lanjut mengenai pengaruh penambahan jumlah

tenaga kerja dengan penambahan jumlah produksinya.

3. Perlu diadakan analisis lebih lanjut tentang penerapan teori fungsi produksi

dan biaya-biayanya.