RESUS Anestesi

download RESUS Anestesi

of 9

Transcript of RESUS Anestesi

  • 7/26/2019 RESUS Anestesi

    1/9

    REFLEKSI KASUS

    TERAPI CAIRAN PADA LAPAROTOMY SHUNTING

    BILIODIGESTIVE

    Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas Kepaniteraan Klinik

    Bagian Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi RS PKU Muhammadiyah ogyakarta

    Disusun oleh :

    Pu!i Pe!i"i

    #$%%$&%$$'(

    Pe)*i)*in+ :

    ,!- H- .o/o Mu!,i01no2 S3-An

    KEPANITERAAN KLINIK ILMU ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI

    RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

    FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

    #$%'

    HALAMAN PENGESAHAN

    RFLEKSI KASUS

  • 7/26/2019 RESUS Anestesi

    2/9

    Disusun oleh:

    Pu!i Pe!i"i

    #$%%$&%$$'(

    Diseu4ui ,1n ,is1h/1n 31,1 1n++1l: .uni #$%'

    Men+e1hui2

    Dosen Pe)*i)*in+

    ,!- H- .o/o Mu!,i01no2 S3-An

    2

  • 7/26/2019 RESUS Anestesi

    3/9

    A- RANGKUMAN KASUS

    Pasien wanita 46 tahun datang ke poliklinik bedah PKU Gamping dengan

    keluhan kuning pada seluruh tubuh. Pasien menyatakan riwayat operasi

    Cholecystectomy bulan yang lalu. Pasien diru!uk ke dokter bedah digesti dan

    direncanakan operasi pada " #uni $%6 oleh dokter bedah digesti. &ebelumnya' pasien

    dikonsulkan kepada dokter spesialis anestesi. Dokter spesialis anestesi menyetu!ui

    pasien dilakukan operasi dengan teknik general anestesi. Pada saat reanamnesis

    sewaktu (isite pre operasi diketahui pasien tidak memiliki riwayat hipertensi' diabetes

    melitus' asma dan alergi. Pemeriksaan )isik didapatkan keadaan umum sedang' tingkat

    kesadaran compos mentis' tekanan darah %*+% mm,g' suhu -6'- oC' nadi +%*menit

    reguler' // 6*menit dan (esikuler pada kedua lapang paru' penilaian airway

    menun!ukkan !alan napas clear. Pupil 0sokor' kaku kuduk 123' kelainan ner(us kranialis

    123. Pasien memiliki erat badan 64 kg dan tinggi badan 6$ cm. &core 5&5 pada

    pasien tersebut adalah 5&5 .

    B- MASALAH YANG DIKA.I

    agaimana terapi cairan perioperati) pada pasien ini

    C- ANALISIS

    7erapi cairan dan elektrolit adalah tindakan untuk memelihara' mengganti

    milieu interior dalam batas2batas )isiologis dengan cairan kristaloid 1elektrolit3 atau

    koloid 1plasma ekspander3 secara intra(ena. De)isit cairan perioperati) timbul sebagai

    akibat puasa pra bedah yang kadang2kadang dapat meman!ang' kehilangan cairan yang

    sering menyertai primernya' perdarahan' manipulasi bedah' dan lamanya pembedahan

    yang mengakibatkan ter!adinya se8uestrasi atau translokasi cairan. 7u!uan utama terapi

    cairan perioperati) adalah untuk mengganti de)isit pra' selama dan pasca bedah. 7erapi

    dinilai apabila pada penderita tidak ditemukan tanda2tanda hipo(olemik dan

    hipoper)usi atau tanda2tanda kelebihan cairan.5da beberapa )aktor yang harus diperhatikan dan men!adi pegangan dalam

    pemberian cairan perioperati)' yaitu :

    1- Ke*uuh1n No!)1l C1i!1n ,1n Ele/!oli H1!i1n

    9rang dewasa rata2rata membutuhkan cairan -%2- ml*kg*hari dan elektrolit

    utama ;a< = 2$ mmol*kg*hari dan K< = mmol*kg*hari. Kebutuhan tersebut

    merupakan pengganti cairan yang hilang akibat pembentukan urine' sekresi

    gastrointestinal' keringat 1lewat kulit3 dan pengeluaran lewat paru atau dikenal dengan

    insensible water losses. Cairan yang hilang ini pada umumnya bersi)at hipotonus 1air

    lebih banyak dibandingkan elektrolit3.

    3

  • 7/26/2019 RESUS Anestesi

    4/9

    *- De5isi C1i!1n ,1n Ele/!oli P!1 Be,1h

    ,al ini dapat timbul akibat dipuasakannya penderita terutama pada penderita

    bedah elekti) 1sekitar 62$ !am3' kehilangan cairan abnormal yang seringkali menyertai

    penyakit bedahnya 1perdarahan' muntah' diare' diuresis berlebihan' translokasi cairan

    pada penderita dengan trauma3' kemungkinan meningkatnya insensible !ater loss

    akibat hiper(entilasi' demam dan berkeringat banyak. &ebaiknya kehilangan cairan pra

    bedah ini harus segera diganti sebelum dilakukan pembedahan.

    6- Kehil1n+1n C1i!1n S11 Pe)*e,1h1n

    Pe!,1!1h1n

    &ecara teoritis perdarahan dapat diukur dari: botol penampung darah yang

    disambung dengan pipa penghisap darah 1suction pump3. Dengan cara menimbang

    kassa yang digunakan sebelum dan setelah pembedahan. Kassa yang penuh darah

    1ukuran 44 cm3 mengandung % ml darah' sedangkan tampon besar 1laparatomy pads3

    dapat menyerap darah %2%% ml. Dalam praktek !umlah perdarahan selama

    pembedahan hanya bisa ditentukan berdasarkan kepada taksiran 1perlu pengalaman

    banyak3 dan keadaan klinis penderita yang kadang2kadang dibantu dengan pemeriksaan

    kadar hemoglobin dan hematokrit berulang2 ulang 1serial3. Pemeriksaan kadar

    hemoglobin dan hematokrit lebih menun!ukkan rasio plasma terhadap eritrosit daripada

    !umlah perdarahan. Kesulitan penaksiran akan bertambah bila pada luka operasi

    digunakan cairan pembilas 1irigasi3 dan banyaknya darah yang mengenai kain penutup'

    me!a operasi dan lantai kamar bedah.

    Kehil1n+1n C1i!1n L1inn01

    Pada setiap pembedahan selalu ter!adi kehilangan cairan yang lebih menon!ol

    dibandingkan perdarahan sebagai akibat adanya e(aporasi dan translokasi cairan

    internal. Kehilangan cairan akibat penguapan 1e(aporasi3 akan lebih banyak pada

    pembedahan dengan luka pembedahan yang luas dan lama. &edangkan perpindahancairan atau lebih dikenal istilah perpindahan ke ruang ketiga atau se8uestrasi secara

    masi) dapat berakibat ter!adi de)isit cairan intra(askuler. #aringan yang mengalami

    trauma' in)lamasi atau in)eksi dapat mengakibatkan se8uestrasi se!umlah cairan

    interstitial dan perpindahan cairan ke ruangan serosa 1ascites3 atau ke lumen usus.

    5kibatnya !umlah cairan ion )ungsional dalam ruang ekstraseluler meningkat.

    Pergeseran cairan yang ter!adi tidak dapat dicegah dengan cara membatasi cairan dan

    dapat merugikan secara )ungsional cairan dalam kompartemen ekstraseluler dan !uga

    dapat merugikan )ungsional cairan dalam ruang ekstraseluler.

    4

  • 7/26/2019 RESUS Anestesi

    5/9

    ,- G1n++u1n Fun+si Gin41l

    7rauma' pembedahan dan anestesia dapat mengakibatkan:

    o >a!u ?iltrasi Glomerular 1G?/ = Glomerular ?iltration /ate3 menurun.

    o /eabsorbsi ;a

  • 7/26/2019 RESUS Anestesi

    6/9

    kardio(askuler' tanda rehidrasi tercapai ialah dengan adanya produksi urine %'2

    ml*kg.

    #- Te!13i 61i!1n sel1)1 3e)*e,1h1n

    7erapi cairan selama operasi meliputi kebutuhan dasar cairan dan penggantian sisa

    de)isit pra operasi ditambah cairan yang hilang selama operasi. erdasarkan beratnya

    trauma pembedahan dikenal pemberian cairan pada trauma ringan' sedang dan berat.

    Pada pembedahan dengan trauma ringan diberikan cairan $ ml*kg *!am untuk

    kebutuhan dasar ditambah 4 ml*kg *!am sebagai pengganti akibat trauma

    pembedahan. Cairan pengganti akibat trauma pembedahan sedang 6 ml*kg *!am dan

    pada trauma pembedahan berat + ml*kg *!am. Cairan pengganti akibat trauma

    pembedahan pada anak' untuk trauma pembedahan ringan $ ml*kg *!am' sedang 4

    ml*kg*!am dan berat 6 ml*kg*!am.

    Pemilihan !enis cairan intra(ena tergantung pada prosedur pembedahan dan

    perkiraan !umlah perdarahan. Perkiraan !umlah perdarahan yang ter!adi selama

    pembedahan sering mengalami kesulitan.' dikarenakan adanya perdarahan yang sulit

    diukur*tersembunyi yang terdapat di dalam luka operasi' kain kasa' kain operasi dan lain2

    lain. Dalam hal ini cara yang biasa digunakan untuk memperkirakan !umlah perdarahan

    dengan mengukur !umlah darah di dalam botol suction ditambah perkiraan !umlah darah

    di kain kassa dan kain operasi. &atu lembar duk dapat menampung %% % ml darah'

    sedangkan untuk kain kassa sebaiknya ditimbang sebelum dan setelah dipakai' dimana

    selisih gram dianggap sama dengan ml darah. Perkiraan !umlah perdarahan dapat

    !uga diukur dengan pemeriksaan hematokrit dan hemoglobin secara serial.

    Pada perdarahan untuk mempertahankan (olume intra(ena dapat diberikan

    kristaloid atau koloid sampai tahap timbulnya bahaya karena anemia. Pada keadaan ini

    perdarahan selan!utnya diganti dengan trans)usi sel darah merah untuk mempertahankan

    konsentrasi hemoglobin ataupun hematokrit pada le(el aman' yaitu ,b B % g*dl atau

    ,ct $ -%A. $% $A pada indi(idu sehat atau anemia kronis.

    Kebutuhan trans)usi dapat ditetapkan pada saat prabedah berdasarkan nilai

    hematokrit dan E. E pada neonatus prematur " ml*kg' )ullterm + ml*kg'

    bayi +% ml*kg dan pada dewasa laki2laki B ml*kg' perempuan + ml*kg.

    Untuk menentukan !umlah perdarahan yang diperlukan agar ,ct men!adi -%A

    dapat dihitung sebagai berikut :

    o E

    o stimasi (olume sel darah merah pada ,ct prabedah 1/CE preop3

    6

  • 7/26/2019 RESUS Anestesi

    7/9

    o stimasi (olume sel darah merah pada ,ct -%A prabedah 1/CEA3

    o Eolume sel darah merah yang hilang' /CE lost = /CE preop /EC

    -%A3

    o #umlah darah yang boleh hilang = /CE lost -' trans)usi dilakukan !ika

    perdarahan melebihi nilai /CE lost -.

    &elain cara tersebut di atas' beberapa pendapat mengenai penggantian cairan

    akibat perdarahan adalah sebagai berikut' berdasar berat2ringannya perdarahan :

    o Perdarahan ringan' perdarahan sampai %A E' % A' cukup diganti dengan

    cairan elektrolit.

    o Perdarahan sedang' perdarahan % $%A E' -%A' dapat diganti dengan

    cairan kristaloid dan koloid.

    o Perdarahan berat' perdarahan $% %A E' F -%A' harus diganti dengan

    trans)usi darah.

    &ecara sederhana perencanaan terapi cairan dapat dirumuskan sebagai berikut:

    @aintenance 1@3 : $ berat badan 13

    Pengganti puasa 1PP3 : !am puasa @

    &tress operasi 1&93 : /ingan : 4

    &edang : 6

    erat : +

    !am pertama : H PP < @ < &9

    $ 2 - !am setelahnya : I PP oss 15>3 : $% A E

    -. 7erapi Cairan dan lektrolit Pasca edah7erapi cairan pasca bedah ditu!ukan terutama pada hal2hal di bawah ini:

    a. Pemenuhan kebutuhan dasar*harian air' elektrolit dan kalori*nutrisi. Kebutuhan air

    untuk penderita di daerah tropis dalam keadaan basal sekitar J % ml*kg*$4 !am.

    Pada hari pertama pasca bedah tidak dian!urkan pemberian kalium karena adanya

    pelepasan kalium dari sel*!aringan yang rusak' proses katabolisme dan trans)usi

    darah. 5kibat stress pembedahan' akan dilepaskan aldosteron dan 5D, yang

    cenderung menimbulkan retensi air dan natrium. 9leh sebab itu' pada $2- hari pasca

    bedah tidak perlu pemberian natrium. Penderita dengan keadaan umum baik dan

    7

  • 7/26/2019 RESUS Anestesi

    8/9

    trauma pembedahan minimum' pemberian karbohidrat %%2% mg*hari cukup

    memadai untuk memenuhi kebutuhan kalori dan dapat menekan pemecahan protein

    sampai %A kadar albumin harus dipertahankan melebihi -' grA. Penggantian

    cairan pasca bedah cukup dengan cairan hipotonis dan bila perlu larutan garam

    isotonis. 7erapi cairan ini berlangsung sampai penderita dapat minum dan makan.

    b. @engganti kehilangan cairan pada masa pasca bedah:

    5kibat demam' kebutuhan cairan meningkat sekitar A setiap kenaikan C

    suhu tubuh

    5danya pengeluaran cairan lambung melalui sonde lambung atau muntah.

    Penderita dengan hiper(entilasi atau pernapasan melalui trakeostomi dan

    humidi)ikasi.

    c. @elan!utkan penggantian de)isit cairan pembedahan dan selama pembedahan yang

    belum selesai. ila kadar hemoglobin kurang dari % grA' sebaiknya diberikan

    trans)usi darah untuk memperbaiki daya angkut oksigen.

    d. Koreksi terhadap gangguan keseimbangan yang disebabkan terapi cairan tersebut.

    @onitoring organ2organ (ital dilan!utkan secara seksama meliputi tekanan darah'

    )rekuensi nadi' diuresis' tingkat kesadaran' diameter pupil' !alan na)as' )rekuensi

    na)as' suhu tubuh dan warna kulit.

    D- KESIMPULAN

    7erapi cairan dan elektrolit adalah tindakan untuk memelihara' mengganti

    milieu interior dalam batas2batas )isiologis dengan cairan kristaloid 1elektrolit3 atau

    koloid 1plasma ekspander3 secara intra(ena. De)isit cairan perioperati) timbul

    sebagai akibat puasa pra bedah yang kadang2kadang dapat meman!ang' kehilangan

    cairan yang sering menyertai primernya' perdarahan' manipulasi bedah' dan lamanya

    pembedahan yang mengakibatkan ter!adinya se8uestrasi atau translokasi cairan.

    7u!uan utama terapi cairan perioperati) adalah untuk mengganti de)isit pra' selama

    dan pasca bedah.

    E- DAFTAR PUSTAKA

    . &untoro' 5' Terapi "airan Perioperati#' dalam @uhiman' @. dkk.'

    5nestesiologi' CE. 0n)omedika' #akarta.

    $. >atie) 5&' dkk. Petun!uk praktis anestesiologi: terapi cairan padapembedahan. d. Kedua. agian anestesiologi dan terapi intensi)' ?KU0. $%%$

    8

  • 7/26/2019 RESUS Anestesi

    9/9

    -. &ilbernagl ?' >ang ?. Color atlas o) pathophysiology. &tuttgart: 7hiemeL $%%%:

    $$2-.

    4. arash PG' Cullen ?' &toelting /K. ,andbook o) clinical anesthesia. th

    ed. Philadelphia: >ippincot williams and wilkinsL $%%6: B42"B.

    9