Resume Chapter 4 : Uang dan Inflasi

8
TUGAS INDIVIDU INTERMEDIATE MACROECONOMIC RESUME CHAPTER 4 MACROECONOMICS OLEH N. GREGORY MANKIW EDISI VII ROHMAD ADI SIAMAN KELAS BPKP MAGISTER EKONOMIKA PEMBANGUNAN UNIVERSITAS GADJAH MADA 2012

description

Uang adalah Persediaan aset yang siap digunakan untuk bertransaksi.

Transcript of Resume Chapter 4 : Uang dan Inflasi

Page 1: Resume Chapter 4 : Uang dan Inflasi

TUGAS INDIVIDU

INTERMEDIATE MACROECONOMIC

RESUME CHAPTER 4

MACROECONOMICS

OLEH N. GREGORY MANKIW EDISI VII

ROHMAD ADI SIAMAN

KELAS BPKP

MAGISTER EKONOMIKA PEMBANGUNAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2012

Page 2: Resume Chapter 4 : Uang dan Inflasi

1

Chapter 4 Uang dan Inflasi

A. Apakah Uang Itu?

Uang adalah Persediaan aset yang siap digunakan untuk bertransaksi.

Fungsi Uang :

Alat Tukar

Satuan Pencatatan

Penyimpan Nilai

Dari fungsi utama ini diturunkan menjadi fungsi turunan :

Alat pembayaran yang sah

Alat pembayaran utang

Alat penimbun kekayaan

Alat pemindah kekayaan

Alat pendorong kegiatan ekonomi

Jenis Uang

Fiat Money (Uang atas-unjuk) : uang menurut dekrit pemerintah dan tidak memiliki

nilai intrinsik

Commodity Money : uang yang punya nilai intrinsik

Perkembangan Uang Atas-Unjuk (Fiat Money)

Pada mulanya Pemerintah menggunakan emas sebagai mata uang. Namun karena emas

mahal dan kemurnian serta beratnya harus diverifikasi, maka Pemerintah lalu

menerima emas dari publik untuk ditukar dengan sertifikat emas. Sertifikat emas itu

dapat ditukar lagi dengan emas. Akhirnya karena tak ada yang meminta emas lagi dan

semua orang menerima sertifikat/ kertas, maka kertas itu memiliki nilai dan berperan

sebagai uang.

Pengendalian Jumlah Uang Beredar

Penawaran uang adalah (Money Supply) adalah Jumlah uang yang tersedia dalam

perekonomian. Kebijakan Moneter adalah Hak tunggal yang dipunyai Pemerintah

melalui Bank Sentral dalam melakukan kontrol terhadap jumlah uang beredar dan

untuk mencetak uang.

Pengendalian jumlah uang beredar biasa dilakukan dengan:

Page 3: Resume Chapter 4 : Uang dan Inflasi

2

Operasi pasar terbuka : membeli (meningkatkan jumlah uang beredar) dan menjual

obligasi pemerintah (menurunkan jumlah uang beredar)

Mengubah persyaratan cadangan : tidak pernah benar-benar digunakan

Mengubah tingkat diskonto yang bank-bank anggota (tak memenuhi persyartan

cadangan) bayar untuk meminjam dari bank sentral

Pengukuran Jumlah Uang Beredar

C = Mata uang (Kertas dan Koin)

M1 = C + Demand Deposit, Traveler’s Cheque, Other Checkable Deposit

M2 = M1 + Retail Money Market Mutual Fund Balance, Saving Deposit, Small Time

Deposit

B. Teori Kuantitas Uang

Persamaan Transaksi dengan Jumlah Uang Beredar

M = Jumlah Uang Beredar

V = Kecepatan Perputaran Uang Dalam Transaksi Satu Periode

P = Harga

T = Transaksi

Persamaan Income dengan Jumlah Uang Beredar

M = Jumlah Uang Beredar

V = Kecepatan Perputaran Uang Dalam Transaksi Satu Periode

P = Harga (Deflator GDP)

Y = Pendapatan (Riil GDP)

P + Y = Nominal GDP

Fungsi Permintaan Uang dan Persamaan Kuantitas

Fungsi permintaan uang (money demand function) adalah persamaan yang

menunjukkan penentu keseimbangan uang riil yang orang ingin pertahankan. Fungsi

permintaan uang adalah sebagai berikut :

C + M1 = M2

Page 4: Resume Chapter 4 : Uang dan Inflasi

3

M = Jumlah Uang Beredar

P = Harga

k = Konstanta yang menyatakan berapa banyak uang yang ditahan untuk setiap dolar

pendapatan

Y = Pendapatan

Asumsi Perputaran Uang Konstan

Dengan asumsi bahwa V adalah konstan maka :

menjadi :

���� = P x Y

maka jumlah uang beredar menentukan nilai uang dari output suatu perekonomian /

GDP Nominal / PY.

Uang, Harga dan Inflasi

Tiga building block dalam teori yang menjelaskan tingkat harga dalam perekonomian,

yaitu :

Faktor produksi dan fungsi produksi menentukan level output (Y)

Jumlah Uang Beredar menentukan Nominal PY (GDP Nominal) – Kesimpulan dari

asumsi constant velocity

P / GDP Devlator adalah rasio antara Nominal Output / PY / GDP Nominal dengan

Level Output / Y / GDP Riil

C. Seigniorage : Penghasilan dari Pencetakan Uang

Seigniorage adalah peningkatan penerimaan pemerintah melalui pencetakan uang.

Pencetakan uang ini mengakibatkan kenaikan jumlah uang beredar, dan akhirnya

menyebabkan inflasi. Pencetakan uang ini memiliki dampak yang sama dengan

menetapkan pajak inflasi. Jika kegiatan pencetakan uang ini dilakukan terus-menerus

dapat memicu hiperinflasi.

D. Inflasi dan Tingkat Bunga

Inflasi adalah Kenaikan harga-harga barang dan jasa secara umum.

(M/P)d=kY

M x V = P x Y

Page 5: Resume Chapter 4 : Uang dan Inflasi

4

Dua Tingkat Bunga : Riil dan Nominal

Pada saat menabung, bunga yang diterima adalah bunga nominal. Bunga nominal ini

diperoleh dari bunga riil yang ditambah dengan tingkat inflasi pada tahun yang

bersangkutan, yang dapat digambarkan dalam persamaan sebagai berikut :

r = i -

r = bunga riil

i = bunga nominal

= tingkat inflasi

The Fisher Effect

Persamaan Fisher menunjukkan pengaruh bunga riil dan tingkat inflasi terhadap bunga

nominal.

i = r +

Dua Tingkat Bunga Riil : Ex Ante dan Ex Post

Tingkat bunga riil ex ante adalah tingkat bunga riil yang diharapkan peminjam dan

pemberi pinjaman ketika kesepakatan dibuat.

Tingkat bunga riil ex post adalah tingkat bunga riil yang terealisasi (aktual).

Pada kenyataannya, kita tidak bisa mengetahui berapa sebenarnya tingkat inflasi aktual.

Akibatnya, persamaan fisher akan lebih tepat kalau menjadi

i = r + e

E. Tingkat Bunga Nominal dan Permintaan Uang

Biaya Memegang Uang

Tingkat bunga nominal mempengaruhi pilihan masyarakat untuk menyimpan uang di

bank atau pilihan lain seperti obligasi. Biaya yang timbul akibat adanya pilihan ini

disebut biaya memegang uang. Sehingga, fungsi permintaan uang dapat ditulis:

(M/P)d

= L(i, Y)

Permintaan terhadap likuiditas keseimbangan uang riil adalah fungsi dari pendapatan

(Y) dan tingkat bunga nominal (i). semakin tinggi tingkat pendapatan, semakin besar

permintaan untuk keseimbangan uang riil.

Uang Masa Depan dan Harga Saat Ini

Teori Kuantitas Uang : Permintaan dan Penawaran uang akan memengaruhi tingkat

harga, dan tingkat harga akan memengaruhi tingkat inflasi.

Page 6: Resume Chapter 4 : Uang dan Inflasi

5

Fisher Effect : tingkat inflasi akan mempengaruhi tingkat bunga nominal.

Biaya memegang uang : tingkat bunga nominal akan mempengaruhi permintaan uang

dimasa yang akan datang

F. Biaya Sosial dari Inflasi

Pandangan Awam dan Respon Klasik

Orang awam menganggap Inflasi menyebabkan mereka semakin miskin. Meskipun gaji

mereka di naikkan, namun kenaikan harga lebih tinggi dari kenaikan gajinya.

Sementarai itu, ekonom klasik menganggap Inflasi hanya merupakan perubahan unit

pengukuran saja, jika harga-harga secara umum naik dua kali lipat, maka gaji juga akan

meningkat dengan jumlah yang sama. Ekonom klasik menyatakan bahwa biaya sosial

dari inflasi sangatlah kecil.

Biaya Inflasi Yang Diharapkan

Bila tingkat inflasi adalah sesuai yang diharapkan, maka tetap saja akan ada akibat yang

harus ditanggung, yaitu :

Shoelather Cost adalah biaya memegang uang yang tinggi, karena jika orang hanya

ingin memegang uang dalam jumlah kecil, maka dia harus lebih sering ke Bank.

Menu Cost adalah biaya yang harus dikeluarkan produsen karena perubahan tingkat

harga barang yang dihasilkan.

Hukum pajak yang tidak adil. Contohnya: Jika kita membeli saham, kemudian tahun

depan kita menjualnya maka ada keuntungan yang kita peroleh. Keuntungan ini

Permintaan dan Penawaran

Uang

Tingkat Harga

Tingkat Inflasi

Tingkat Bunga Nominal

Page 7: Resume Chapter 4 : Uang dan Inflasi

6

sebenarnya adalah karena harga saham mengikuti tingkat inflasi (bukan keuntungan

riil), tapi kantor pajak tetap saja menarik pajak penghasilan atas keuntungan

penjualan saham kita.

Ketidaknyamanan hidup karena harga yang terus berubah tak menentu

Biaya Inflasi yang Tidak Diharapkan

Sementara itu, jika tingkat inflasi tidak sesuai dengan yang diharapkan, maka akibatnya

dapat dibagi menjadi dua :

(1) Jika ternyata tingkat inflasi lebih tinggi dari ekspektasi, maka debitur untung dan

kreditur rugi. Namun jika ternyata tingkat inflasi lebih rendah dari ekspektasi, maka

kreditur untung dan debitur rugi.

(2) Orang yang pendapatan pensiunnya tetap. Jika inflasi lebih tinggi dari harapan maka

penerima pensiun dirugikan, namun jika lebih rendah maka perusahaan dirugikan.

Keuntungan Inflasi

Ada keuntungan dari inflasi—banyak ekonom berkata bahwa sedikit inflasi akan

membuat pasar tenaga kerja berjalan lebih baik. Mereka mengatakan inflasi

“meminyaki roda” pasar tenaga kerja.

G. Hiperinflasi

Hiperinflasi didefinisikan sebagai inflasi yang melebihi 50 persen per bulan dan lebih

dari 1 persen per hari.

Biaya seperti shoelather cost dan menu cost jadi lebih tinggi dengan hiperinflasi dan

sistem pajak juga terdistorsi. Kemudian, ketika biaya jadi terlalu besar dengan

hiperinflasi, uang kehilangan perannya sebagai penyimpan nilai, unit hitung dan media

pertukaran.

Hiperinflasi biasanya diawali dengan defisit anggaran pemerintah yang dibiayai dengan

mencetak uang (seigniorage). Hiperinfalsi dapat diakhiri dengan reformasi fiskal, antara

lain dengan mengurangi belanja dan meningkatkan pajak.

H. Dikotomi Klasik

Para ekonom menyebut pemisahan determinan variabel riil dan nominal adalah

dikotomi klasik (classical dichotomy). Penyederhanaan teori ekonomi ini menyatakan

bahwa perubahan jumlah uang beredar tak mempengaruhi variabel riil.

Page 8: Resume Chapter 4 : Uang dan Inflasi

7

Pandangan klasik menyatakan ketidakrelevanan uang untuk variabel riil. Pandangan ini

disebut netralitas moneter (monetary neutrality). Pandangan ini dapat mendekati benar

jika digunakan untuk belajar isu-isu jangka-panjang.