Referat-ginjal
-
Upload
faris-azhar -
Category
Documents
-
view
222 -
download
0
Transcript of Referat-ginjal
ANATOMI
Ginjal merupakan organ retroperitoneal
≈ kacang
- Di kedua sisi columna vertebralis
- Proyeksi setinggi
vertebrae Th.12-L3 kanan
vertebrae Th.11-L2 kiri
- Terdiri : ± 1.000.000 nefron
FISIOLOGI
Fungsi Ginjal:
Ekresi produk sisa metabolit, bahan kimia
asing.
Pengaturan keseimbangan air & elektrolit.
Pengaturan tekanan arteri.
Pengaturan keseimbangan asam-basa.
Pengaturan produksi eritrosit.
Pengaturan produksi 1,25-Dihidroksivitamin
D3.
Glukoneogenesis
Perubahan Aliran Darah
Ginjal menerima ± 20% dari aliran darah jantung / ± 1 liter per menit darah dari 40% hematokrit. Plasma ginjal mengalir sekitar 600 ml/menit, normalnya 20% dari plasma disaring di glomerulus dengan GFR 120 ml/menit atau sekitar 170 liter per hari. Penyaringan terjadi di tubular ginjal dengan lebih dari 99% yang terserap kembali meninggalkan pengeluaran urin terakhir 1-1,5 liter per hari.
Setelah usia 20 tahun terjadi penurunan aliran darah ginjal kira-kira 10% per dekade sehingga aliran darah ginjal pada usia 80 tahun hanya menjadi sekitar 300 ml/menit. Pengurangan dari aliran darah ginjal terutama berasal dari korteks. Pengurangan aliran darah ginjal mungkin sebagai hasil dari kombinasi pengurangan curah jantung dan perubahan dari hilus besar, arcus aorta dan arteri interlobaris yang berhubungan dengan usia.
Perubahan Laju Filtrasi
Glomerulus Penurunan kreatinin clearance dengan usia
≠ peningkatan konsentrasi kreatinin serum.Produksi kreatinin sehari-hari (daripengeluaran kreatinin di urin) menurunsejalan dengan penurunan kreatininclearance.
Menilai GFR/creatinine clearance pada usia lanjut.
Kreatinin clearance (Pria) =
(140-umur) X BB (kg) ml/menit
72 X serum cretinine (mg/dl)
Kreatinin clearance (wanita) = 0,85 X CC pria
Perubahan Pengaturan
Keseimbangan Air
Jumlah total air dalam tubuh↓ sejalan dengan↑ usia. ↓ lebih berarti pada perempuandaripada laki-laki prinsipnya penurunanindeks massa tubuh terjadi karena peningkatanjumlah lemak dalam tubuh.
Pada lanjut usia, untuk mensekresi sejumlahurin atau kehilangan air dapat ↑ osmolaritascairan ekstraseluler menyebabkan ↓ volumetimbulnya rasa haus subjektif.
Respon ginjal pada vasopressin <<dibandingkan dengan usia muda yangmenyebabkan konsentrasi urin juga <<
Orang dewasa sehat mengeluarkan 80% ataulebih dari air yang diminum (20 ml/kgBB) dalam5 jam.
Gagal Ginjal Akut
Adalah penurunan fungsi ginjal secara
tiba-tiba, tapi tidak seluruhnya dan
reversibel peningkatan BUN (Blood
Urea Nitrogen) serum dan kreatinin.
Lansia cenderung mengalami GGA yang
bersifat progresif yang mengakibatkan
peningkatan morbiditas.
Etiologi
Penyebab GGA biasanya :
◦ Dehidrasi atau gangguan elektrolit 50%
◦ Obstruksi, terutama hipertrofi prostat 40%
◦ Kelainan ginjal primer 10%
Etiologi GGA
Pra Ginjal
(Sirkulasi)
Ginjal
(Parenkima
l)
Pasca
ginjal
(Obstruksi)
perfusi ginjal << :
- hipovolemia/
hipotensi
- curah jantung
- viskositas darah
- nekrosis tubular akut
- peny. glomerulus
akut
- obstruksi vascular
akut
- nefrektomi
obstruksi aliran
urine : obstruksi
VU, uretra,
kedua ureter,
dsb.
Gejala Klinik
Oliguria
Kenaikan kreatinin
Ureum plasma
Retensi natrium konsentrasi natrium
urin rendah
Pada kelainan instrinsik :
Paling sering adalah nekrosis tubular
akut.
Terjadi kerusakan parah tapi reversibel
pada sel-sel tubulus, biasanya akibat
syok atau nefrotoksin.
Gambaran klinisnya berupa gagal ginjal
dengan oliguria akut, oliguria berat atau
anuria.
Diagnosis pasti ditegakkan dengan
biopsi ginjal untuk mengetahui kelainan
patologinya.
Kelainan pra ginjal :
Cari faktor pencetus, periksa
keseimbangan cairan dan status
dehidrasi.
Periksa konsentrasi natrium urin,
volume darah dikoreksi.
Diberi diuretik, dan dipertimbangkan
pemberian inotropik dan dopamine.
Diagnosa dan Tatalaksana
Penyebab
Kelainan ginjal :
Pemeriksaan urinalisa, mikroskopik urin ,
dan dipertimbangkan kemungkinan biopsi
ginjal, arteriografi, atau tes lainnya.
Kelainan pasca ginjal :
Periksa apakah kandung kemih penuh,
pembesaran prostat, gangguan miksi, atau
nyeri pinggang.
Pasang kateter urin, untuk mengetahui
adanya obstruksi juga untuk pengawasan
akurat dari urin dan mengambil bahan
pemeriksaan.
Bila perlu dilakukan USG ginjal.
Komplikasi
Jantung edema paru, efusipericardium, aritmia.
Gangguan elektrolit asidosis,hiperkalemia, hiponatremia.
Neurologi iritabilitas neuromuskular,tremor, koma, gangguan kesadaran dankejang.
Gastrointestinal nausea, muntah,gastritis, ulkus peptikum, perdarahangastrointestinal.
Hematologi anemia, diastesishemoragik.
Infeksi pneumonia, septikemia, infeksi
Penatalaksaan Gagal Ginjal
Pertahankan keseimbangan natrium dan
air
Memberikan nutrisi yang cukup
Mencegah dan memperbaiki
hiperkalemia
Mencegah dan memperbaiki infeksi
Mencegah dan memperbaiki perdarahan
saluran cerna
Dialisis dini atau hemofltrasi sebaiknya
tidak ditunda sampai ureum tinggi,
hiperkalemia, atau terjadi kelebihan
Prognosa
Penyebab kematian :
◦ infeksi (30-50%)
◦ perdarahan terutama saluran cerna (10-
20%)
◦ jantung (10-20%)
◦ gagal nafas (15%)
◦ gagal multiorgan dengan kombinasi
hipotensi, septikemia, dsb.
Gagal Ginjal Kronik
Gagal ginjal kronik adalah penurunan
fungsi ginjal yang persisten dan
ireversibel, yang biasanya berkembang
menjadi gagal ginjal terminal.
Pada lanjut usia, penyebab gagal ginjal
kronik yang tersering adalah
progressive renal sclerosis dan
pielonefritis kronis.
Prevalence Of CKD
In US Population (Age > 20 Years)
Stage Description GFR (mL/min/1.73m2)
Number of
People
% of Relevant
Population
1Kidney damage with
normal or GFR90 5,900,000 3.3
2Kidney damage with mild
GFR60-89 5,300,000 3.0
3 Moderate GFR 30-59 7,600,000 4.3
4 Severe GFR 15-29 400,000 0.2
5 Kidney failure< 15
(or dialysis)300,000 0.1
19,500,000 10.9%
NKF-K/DOQI. Am J Kidney Dis. 2001;37(suppl 1):S1-S238.
Manifestasi KlinisOrgan Manifestasi Klinis
Umum Fatigue, malaise
Kulit Pucat, rapuh
Kepala dan leher Fetor uremik, lidah kering
Kardiovaskuler Hipertensi, kelebihan cairan, gagal
jantung, perikarditis uremik,
penyakit vaskular
Pernapasan Hiperventilasi asidosis, edema
paru
Gastrointestinal Anoreksia, nausea, kolitis uremik,
Kemih Nokturia, poliuria, proteinuria
Saraf Letargi, malaise, tremor,
mengantuk, kebingungan, kejang,
koma
Tulang Defisiensi vitamin D
Sendi Gout, pseudogout
Hematologi Anemia, defisiensi imun, mudah
perdarahan
Pemeriksaan Penunjang
Glomerulus filtration rate (GFR) ↓
Kreatinin plasma ↑. Dimulai bila GFR < 60ml/menit.
GFR ↓ hingga 8-10 ml/menit/1,73m2/dekade setelah usia >35 tahun.
Creatinine clearance lansia lebih burukdaripada creatinine clearance pada priadengan usia 20 tahun.
Secara umum dialisis dilakukan bila gejalauremia timbul dan 8% penderita GGK diEropa memulai dialisis pada umur 65tahun.
Bikarbonat plasma ↓ (15-25 mmol/liter)
Hiperkalemia
Konsentrasi fosfat plasma & kalsium
plasma↑
anemia normositik normokrom
Mikroskopik urin kelainan sesuai
penyakit yang mendasarinya
USG ginjal mengetahui ukuran ginjal
dan penyebab gagal ginjal, misalnya
adalah kista atau obstruksi pelvis ginjal
Komplikasi
Komplikasi sistemik anemia.
Dapat dihubungkan dengan GGK melaluibeberapa faktor:
1. Pengurangan masa parenkim ginjal.
2. Eritropoetin yang rendah.
3. Kekurangan vitamin B 12 dan asam folat.
Pada uremia masa hidup sel darah merahmemendek. Mungkin juga ada perdarahan dariGIT yang menyebabkan anemia. Penggunaanobat seperti AINS dan bloker dapatmengurangi kadar eritropoetin dalam darah
Lansia + aterosklerosis pertahankan kadarHb 10 g/dl cegah angina/gagal jantungkongestif.
Penatalaksanaan
Tentukan penyebab dari GGK
Optimalisasi dan pertahankankeseimbangan cairan dan garam berifurosemid dosis besar (250-1000mg)/Loop diuretik (bumetanid, asametakrinat) cegah kelebihan cairan.Atau beri suplemen NatriumKlorida/Natrium Bikarbonat oral. Awasiberat badan, urin, dan pencatatankeseimbangan cairan (masukkanmelebihi keluaran sekitar 500 ml)
Mencegah dan tata laksana penyakit
tulang ginjal vitamin D/Kalsium karbonat
Deteksi dini dan terapi infeksi
Modifikasi terapi obat dan fungsi ginjal
(Obat yg metabolitnya toksikdigoksin,
aminoglikosid, analgesik opiat, amfoterisin,
dan allopurinol. Obat yg ↑ ureum
darahtetrasiklin, kortikosteroid dan
sitostatik)
Deteksi dan terapi komplikasi (neuropati
perifer, hiperkalemia progresif, kelebihan
cairan progresif)
Persiapan dialisis dan program
HIPERKALEMIA - Manifestasi Klinik
Jantung
Hilang
Tented, tall
Melebar
MelebarFibrilasi ventrikel
dan asistol
B.Kalium
Kalium merupakan unsur yang penting
untuk mempertahankan membran
potensial elektrik
Perubahan pada ion berdampak pada
kardiovaskuler , neuromuskuler dan
gastrointestinal
D/ :HIPERKALEMIAPenatalaksanaan
Jika Gbr EKG AbnormalCaCl2 10%,5-10 ml dalam larutan
IV selama 5-10 menit
Untuk Redistribusi Kalium
Sodium Bicarbonate 1 mEq/kg IV 5-10 mnt
50 gr D 50% & Insulin 10 U 5-10 menit
2 - agonist (albuterol 10-20 mg)
Untuk menarik Kalium dari tubuh
Loop diuretik , dialisis
Natrium polisterene sulfonat
Penyebab
Hiperkalemia
Disfungsi ginjal
Asidemia
Hipoaldosteronism
Obat-obatan(diuretik
hemat kalium)
Intake berlebihan
Kematian sel
◦ Rhabdomiolisis
◦ Tumor lisis
◦ Luka bakar
◦ Hemolisis
Hypokalemia
Pergeseran
antar sel
Kehilangan
melalui ginjal
Kehilangan
melalui
diluar
ginjal
Intake
yang
kurang
Alkalosis
Hiperventilasi
Insulin
ß-Adrenergic
agonist
Hipomagnesemi
a
Diuresis
Alkalosis
metabolik
Kerusakan
Tubulus ginjal
Ketoasidosis
diabetikum
Diare
Berkeringat
yag
berlebihan
Suction
NGT
Malnutrisi
Alkoholik
Anoreksi
a nervosa
Manifestasi Klinis
Hipokalemia Jantung
◦ Gangguan irama jantung (ventrikular dan
supraventrikular, perlambatan hantaran,
sinus bradikardi)
◦ EKG: Gelombang U, Perpanjangan QT, T
datar atau terbalik
Otot:
◦ Kelemahan otot (lumpuh), parestesia,
ileus, kram perut, nausea, dan muntah
Penatalaksanaan
Mengatasi penyebab
Memberikan Kalium:
◦ Jika K > 3mmol/L dan tidak bergejala, KCl oral atau
NGT 20-40 mmol/L setiap 4-6 jam.
◦ Jika K < 2,5 mmol/L atau < 3 mmol/L, pasien
mendapat digoksin atau bergejala, KCl iv 10 mmol/jam
◦ Jika gangguan irama jantung mengancam jiwa atau
lumpuh otot, berikan KCl 20-30 mmol/jam melalui CVP
kateter (10 mmol dalam 100 cc cairan diberikan dalam
waktu > 20 menit
A.Natrium
Merupakan penentu utama
osmolaritas dalam darah dan
berperan dalam pengaturan volume
ekstrasel
Manifestasi klinik pada sistim syaraf
dan fungsi neuromuskuler
Hiponatremia
1% dari pasien yang di rawat di RS
Gejala neurologik◦ Disorientasi ,irritabilitas ,kejang, koma,
encephalopathy
Symptoms peripheral :◦ Kramp, kedutan, fasikulasi
◦ Akibat adanya gangguan konduksi ion
_ Kelemahan otot , gagal napas
HIPONATREMIA
Hiponatremia HipovolemiaDiuretikDisfungsi tubuli ginjalGangguan GastrointestinalKulit keringatIatrogenik
Penyebab
Hiponatremia hipervolemiaGagal jantung kongestifGagal ginjal akutSirosisIatrogenik
Hiponatremia normovolemiaSIADHHipotiroidismePolidipsi psikogenikIatrogenik
Strategi Penanganan Hiponatremia normovolemia
◦ Osmolalitas urine > 300 mOsm
◦ Osmolalitas serum
(2 x Na serum) + glukosa/18 + BUN/2.8
Jika akut & bergejala: Kadar Na harus ditingkatkan◦ Restriksi cairan
◦ Loop diuretik
◦ Mengganti cairan intra vaskuler dgn NaCL 0.9% atau 3%
Jika berat (kejang atau koma): NaCl Hipertonis 1 mmol/kg. Max 3-5 mmol/L atau gejala hilang◦ NaCL 3% mengandung Na 0.5 mmol/mL
Kenaikan Na: 8-12 mmol/L pada 24 jam pertama
Central Pontine Myelinosis
Terjadi akibat koreksi secara cepat
Natrium ,koreksi lebih > 25 mEq
dalam 24-48 jam
Batas kenaikan dibatasi 12 mEq /hari
Koreksi keadaan kronik dibatasi 10
mEq/hari
Hipernatremia
Na > 145 mEq/L
Penyebab
Kehilangan cairan Kekurangan intake
cairan
Kelebihan intake
cairan
Diare
Muntah
Keringat yang
berlebihan
Diuresis
Diabetes insipidus
Gangguan Rasa
haus
Tablet garam
Cairan Hipertonik
Na Bikarbonat
Manifestasi Klinis
Hipernatremia CNS: disorientasi, penurunan
kesadaran, irritabilitas, kejang, koma,
mual/muntah
Kelemahan otot
Poliuria menunjukkan kemungkinan
◦ Diabetes Insipidus
◦ Kelebihan intake garam dan air
Strategi Penanganan
Kekurangan Cairan (L):◦ Laki: 0.6 x BB (Na yg diukur/Na normal) - 1
◦ Perempuan; 0.5 x BB (Na yg diukur/Na normal) - 1
Jenis cairan pengganti:◦ D 5%, Na CL 0,45%
◦ Bila pasien stabil , cairan via NGT
Keadaan akut dan simptomatis , penurunan kadar natrium < 12-20 mEq/L dalam 24 jam
Bila kronik dan asimptomatis turunkan natrium < 5-10 mEq/L selama 24 jam
Gangguan Elektrolit lain
Kalsium
◦ Dibutuhkan untuk kontraksi otot, penghantaran
rangsang syaraf, sekresi hormon, pembekuan
darah, pembelahan sel, pergerakan sel dan
penyembuhan luka.
◦ Efektif: Kalsium ion.
Hipokalsemia
Kadar kalsium dalam darah:◦ Kalsium total: < 8.5 mg/dL (< 2.12 mmol/L)
◦ Kalsium ion: < 0,1 mmol/l
Gejala Klinis: ◦ Kelainan kardiovaskuler: Hipotensi,
bradikardi, aritmia, gagal jantung, henti jantung
◦ Neuromuskular: lelah, spasme otot, spasme laring, hiperrefleksia, kejang, tetani dan parastesia
Hipokalsemia
Penyebab:
Hipoparatiroid
Sepsis
Luka bakar
Rabdomiolisis
Pankreatitis
Malabsorbsi
Penyakit hati
Penyakit Ginjal
Calcium Chelators
Hipomagnesemia
Transfusi yang masif
Hipokalsemia Penatalaksanaan
◦ Koreksi penyebab
◦ Pemberian kalsium
Hipokalsemia ringan, dapat ditoleransi dengan baik
Hipokalsemia berat atau bergejala: 100 mg kalsium iv selama 5-10 menit (3-4 ml CaCl 10%, atau
10 ml Ca glukonas), diikuti 0.3-2.0 ml/kg/jam.
Jika kadar kalsium stabil, berikan enteral 500-1000 mg/6 jam)
◦ Sediaan kalsium:
1 g CaCl 10% = 10 ml = 272 mg kalsium.
1 g Ca glukonas = 10 ml = 90 mg kalsium
◦ Jika gagal:
Beri Vit D dan Mg
Hiperkalsemia
Kadar kalsium dalam darah:◦ Kalsium total: > 11 mg/dl (2.75 mmol/L)
◦ Kalsium ion: > 1.3 mmol/L
Gejala Klinis:◦ Kardiovaskuler: hipertensi, iskemi otot jantung,
aritmia, bradikardia, hambatan hantaran irama jantung, dehidrasi, hipotensi, lelah, koma, kejang, mati mendadak
◦ Saluran cerna: mual, muntah, nyeri perut, konstipasi, pankreatitis, ulkus
◦ Diabetes insipidus dengan poliuri
◦ Batu ginjal nefrokalsinosis, gagal ginjal.
Hiperkalsemia
Penyebab:
Hiperparatiroid
Keganasan
Immobilisasi
Kelebihan vit A atau
Vit D
Tirotoksikosis
Penyakit
granulomatosis
Hiperkalsemia
Penatalaksanaan
◦ Atasi penyebab
◦ Rehidrasi:
Na Cl 0.9% s/d urin 2-3 ml/kg/jam.
◦ Menurunkan kadar kalsium:
Diuretik loop.
Pada gagal ginjal, mengancam kehidupan : dialisis
Hipofosfatemia
Fosfat penting untuk metabolisme energi sel
Kadar fosfat < 2.5 mg/dl (0.81 mmol/L)
Gejala Klinis:
◦ Kelemahan otot, gagal nafas, rabdomiolosis,
parastesi, lethargi, disorientasi, koma, kejang
◦ Gagal fungsi tubulus ginjal
◦ Gagal respon terhadap presor
◦ Disfungsi hati, disfungsi imun, gagal sintesa
protein, hemolisis, gagal fungsi trombosis, gagal
pelepasan O2 dari Hb
Penyebab:
Perpindahan
antar sel
Kehilangan
dari ginjal
Kehilangan
dari sal.
cerna
Penurunan
intake
Alkalosis akut
Pemberian KH
Obat (insulin,
epinefrin)
Hiperparatiroi
d
Diuretik
Hipokalemia
Hipo Mg
Steroid
Malabsorbsi
Diare
Fistel
intestinal
Antasida
Malnutrisi
Nutrisi
parenteral
Hipofosfatemia
Penatalaksanaan:
◦ Atasi penyebab
◦ Koreksi gangguan elektrolit
◦ Koreksi fosfat
Kadar fosfat < 1 mg/dl (0.32 mmol/L) dan bergejala,
mengancam jiwa
Berikan fosfat 0.6-0.9 mg/kg/jam iv
Jika kadar Fosfat stabil, 1000 mg fosfat/hari
Sediaan:
Kalium fosfat (93 mg fosfat/ml; 1.1 mmol/l K)
Natrium fosfat (93 mg fosfat)
Hipofosfatemia
Fosfat secara enteral dapat diberikan
pada kadar fosfat > 1-1.5 mg/dl (>
0.32-0.48 mmol/L).
Monitor kadar fosfat serum (3-4 mg/dl
atau 0.97-1.29 mmol/L)
Hipofosfatemia
Hipomagnesemia Mg penting untuk transfer energi dan stabilitas
elektrik.
Kadar Mg <1.8 mg/dl atau 1.5 mEq/dl (<0.75 mmol/L)
Penyebab :
Kehilangan
melalui ginjal
Kehilangan melalui
sal. Cerna
Pergeseran
antar sel
Penurunan
intake
Disfungsi tubulus
ginjal
Diuresis
Hipokalemia
Obat
(aminoglikosida,
ampothericin B)
Malabsorbsi
Diare
NG suction
Refeeding
Penyembuhan
dari hipotermi
Malnutrisi
Alkoholik
Nutrisi parentral
Gejala Klinis:◦ Kelainan kardiovaskuler: Perpanjangan interval QT, aritmia, vasospasm,
iskemi otot jantung
◦ Neuromuscular: kelemahan, tremor, kejang, tetani, koma
◦ Kelainan elektrolit: Hipokalemia, hipokalsemia
Hipomagnesemia
Atasi penyebab Koreksi gangguan elektrolit yang menyertai Memberikan Magnesium:
◦ Emergensi (disertai aritmia), berikan Mg Sulfat 1-2 g iv selama 5-10 menit
◦ Interval waktu 10-60 menit.
◦ Dilanjutkan 1-2 g/4-6 jam, iv.
◦ Kadar Mg stabil, dosis maintenans: 0.1-0.2 mEq/kg/hari ( 1g Mg = 8 mEq)
◦ Dosis Mg diturunkan jika ada gagal ginjal
Hipomagnesemia
Kesimpulan
Gangguan elektrolit tidak bisa
disepelekan , karena dapat
mengancam jiwa dan menyebabkan
syok dalam waktu singkat jika tidak
mendapatkan penanganan secara
cepat dan adekuat.
Gangguan elektrolit tersebut bisa kita
pantau melalui pemeriksaan
laboratorium yaitu pemeriksaan kadar
elektrolit seperti Natrium, Kalium,
kalsium, fosfat dan magnesium.
Koreksi gangguan elektrolit sangatlah
penting pada pasien dengan
gangguan gagal ginjal