PROS_Listijowati H-Agathi AD_Analisis Faktor-faktor Internal_Full Text
-
Upload
diar-liang -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
description
Transcript of PROS_Listijowati H-Agathi AD_Analisis Faktor-faktor Internal_Full Text
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR INTERNAL PERUSAHAAN ...(Listijowati Hadinugroho) 59
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR INTERNAL PERUSAHAAN YANG
MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA SEKTOR BARANG KONSUMSI
Oleh:
Listijowati Hadinugroho11
E-mail:[email protected]
Agathi Amalia Delisandri 2
Abstract
The purpose of this research to analize the influence company’s internal factors (profitability, asset
structure, sales growth, solvability) to capital structure on the consumption goods sektor. The research
is assosiative with used secondary data from Indonesia Stock Exchange. The results, as partial
profitability have the negative significant influence to capital structure on the consumer goods sector.
Assets, and solvability have the positive significant influence to capital structure on the consumption
goods sector, except sales growth doesn’t the significant influence to capital structure on the
consumption goods sector. As the simultaneously, profitability, assets, sales growth, and solvability
have the significant influence to capital structure on the consumption goods sector. The contribution of
profitability, asset assets, sales growth, and solvability to capital structure on the consumption goods
sector is 37,5 percent.
Keywords: profitability, assets, sales growth, solvability, capital structure
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor internal perusahaan (profitabilitas,
struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, dan solvabilitas) terhadap struktur modal pada sektor barang
konsumsi. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif dengan menggunakan data sekunder yang
diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian diperoleh bahwa secara parsial profitabilitas
berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal pada sektor barang konsumsi. Struktur aktiva
dan solvabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal pada sektor barang konsumsi,
sedangkan pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada sektor
barang konsumsi. Secara simultan profitabilitas, struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, dan
solvabilitas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap terhadap struktur modal pada sektor
barang konsumsi. Kontribusi variabel profitabilitas, struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, dan
solvabilitas terhadap struktur modal pada sektor barang konsumsi sebesar 37,5 persen.
Kata kunci: profitabilitas, struktur aktiva, pertumbuhan penjualan,
solvabilitas, struktur modal
1. Pendahuluan
Struktur modal dapat diartikan sebagai perimbangan atau perbandingan antara hutang
jangka panjang dan modal sendiri. Besar kecilnya angka rasio struktur modal menunjukkan
banyak sedikitnya jumlah pinjaman jangka panjang dibanding modal sendiri. Dilihat dari sisi
pajak, penggunaan hutang dapat memperkecil pajak. Hal ini disebabkan sifat pajak “tax
1Dosen tetap Institut Perbanas
2Alumni S1 Manajemen Institut Perbanas
60 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
deductibility of interest payment” yang berarti pembayaran bunga merupakan pengurangan
pajak. Keputusan yang diambil perusahaan mengenai struktur modal, perusahaan harus tetap
memperhatikan keseimbangan financial perusahaan. Keseimbangan financial perusahaan
dapat diperoleh apabila suatu perusahaan selama menjalankan fungsinya tidak menghadapi
gangguan-gangguan financial.
Kesalahan dalam menentukan struktur modal akan mempunyai dampak yang luas terutama
bila perusahaan terlalu besar dalam menggunakan hutang, yang mengakibatkan perusahaan
memiliki beban berat. Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan manajer dalam
menentukan struktur modal perusahaan baik dari faktor-faktor internal maupun dari faktor-
faktor eksternal. Faktor-faktor internal dilihat dari kinerja perusahaan yang tercermin dari
laporan keuangan perusahaan tersebut, sedangkan faktor-faktor eksterna lmerupakan faktor di
luar perusahaan seperti tingkat bunga, tingkat inflasi, pajak, dan kondisi pasar modal.
Menurut Sartono (2001:326) faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal adalah
tingkat penjualan, struktur aktiva, tingkat pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, sikap
manajemen, dan kondisi intern perusahaan. Sedangkan menurut Weston dan Copeland
(1999:35) faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal adalah tingkat pertumbuhan
penjualan, stabilitas arus kas, struktur aktiva, sikap manajemen, dan sikap pemberi pinjaman.
Nurrohim (2008) menyatakan bahwa profitabilitas, fixed asset ratio, kontrol kepemilikan, dan
struktur aktiva secara simultan berpengaruh terhadap struktur modal, sedangkan secara parsial
hanya profitabilitas dan control kepemilikan berpengaruh terhadap struktur modal. Menurut
Suwarto (2002) dalam penelitiannya secara parsial profitabilitas berpengaruh signifikan
terhadap struktur modal, sedangkan struktur aktiva tidak berpengaruh signifikan terhadap
struktur modal. Sedangkan menurut Kesuma (2009) secara parsial pertumbuhan penjualan dan
solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal, sedangkan profitabilitas tidak
berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu terdapat perbedaan faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap struktur modal maka peneliti akan melakukan penelitian sejenis. Tujuan
penelitian ini adalah menganalisis pengaruh faktor-faktor internal perusahaan (profitabilitas,
struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, dan solvabilitas) secara parsial dan simultan terhadap
Struktur Modal pada Sektor Barang Konsumsi.
2. Tinjauan Teori
Struktur Modal
Pengertian struktur modal menurut Sawir (2004:43) adalah bauran sumber pendanaan
permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen, dan modal pemegang
saham, sedangkan menurut Kartadinata (1999:4-5) pengertian struktur modal dibedakan
dengan struktur keuangan, dimana struktur modal merupakan pembelanjaan permanen yang
mencerminkan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri, sedangkan struktur
keuangan merupakan perbandingan seluruh hutang baik jangka pendek maupun jangka
panjang dengan modal sendiri. Menurut Husnan (2002:275) struktur modal adalah
perbandingan antara sumber jangka panjang yang bersifat pinjaman dan modal sendiri.
Berdasarkan pada pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa struktur modal adalah
komposisi atau kombinasi sumber pendanaan perusahaan yang terdiri dari hutang jangka
panjang (long term debt) dan modal sendiri (saham preferen, saham biasa dan saldo laba)
yang digunakan untuk membiayai atau memenuhi kebutuhan modalnya. Sumber dana tersebut
merupakan sumber dana permanen dengan jangka waktu lebih dari satu tahun dan pada
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR INTERNAL PERUSAHAAN ...(Listijowati Hadinugroho) 61
umumnya memiliki kewajiban biaya bunga khususnya pada penggunaan hutang jangka
panjang. Besar kecilnya angka rasio struktur modal menunjukkan banyak sedikitnya jumlah
pinjaman jangka panjang dari modal sendiri yang diinvestasikan pada aktiva tetap untuk
memperoleh laba operasi.
Pada prinsipnya pemenuhan kebutuhan dana suatu perusahaan dapat disediakan dari
sumber intern atau sumber extern. Sumber intern merupakan sumber dana yang dibentuk atau
atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan, sedangkan sumber extern merupakan sumber
dana yang berasal dari tambahan penyertaan modal dari pemilik atau emisi saham baru.
Struktur modal akan menentukan biaya modal. Biaya modal adalah balas jasa yang harus
dibayar perusahaan kepada masing-masing pihak yang menanamkan modal dalam
perusahaan. Arti penting struktur modal terutama disebabkan oleh perbedaan karakteristik
diantara jenis modal tersebut. Perbedaan karakteristik diantara jenis modal tersebut secara
umum mempunyai pengaruh pada dua aspek penting dalam kehidupan perusahaan yaitu: 1)
terhadap kemampuan untuk menghasilkan laba; 2) terhadap kemampuan perusahaan untuk
membayar kembali hutang jangka panjang.
Struktur modal merupakan masalah penting bagi setiap perusahaan, karena baik
buruknya struktur modal akan berdampak terhadap posisi finansial perusahaan. Suatu
perusahaan yang mempunyai struktur modal yang tidak baik dapat menyebabkan beban yang
ditanggung perusahaan yang bersangkutan lebih besar. Apabila biaya modal yang ditanggung
perusahaan nilainya besar akan menyebabkan keuntungan yang seharusnya diperoleh
perusahaan menjadi berkurang. Struktur modal pada tiap perusahaan ditetapkan dengan
memperhitungkan berbagai aspek atas dasar kemungkinan akses dana, keberanian perusahaan
menanggung risiko, rencana strategis pemilik serta analisis biaya dan manfaat yang diperoleh
dari tiap sumber dana.
Tujuan akhir dari suatu perusahaan dari struktur modal yang optimum adalah
meningkatkan pendapatan pemilik perusahaan melalui peningkatan nilai perusahaan, di
samping mempunyai tujuan lain yaitu meningkatkan keuntungan perusahaan.
Menurut Brigham dan Houston (2006:42-44) faktor-faktor yang mempengaruhi struktur
modal, yaitu: 1) stabilitas penjualan; 2) struktur aktiva; 3} leverage operasi (operating
leverage); 4) tingkat pertumbuhan; 5) profitabilitas; 6) pajak; 7) kondisi pasar; 8)
pengendalian; 9) sikap manajemen.
Profitabilitas
Menurut Brigham dan Houston (2006:107) pengertian profitabilitas adalah hasil akhir
dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan, sedangkan menurut
Riyanto (2008:35) pengertian profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk
menghasilkan laba selama periode tertentu. Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi tentu
memiliki dana internal yang lebih banyak dibandingkan perusahaan dengan profitabilitas
rendah. Perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi menggunakan hutang yang
relatif kecil (Bringham dan Houston, 2001). Tingkat pengembalian yang tinggi
memungkinkan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang
dihasilkan secara internal. Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap
struktur modal perusahaan. Semakin tinggi keuntungan yang diperoleh berarti semakin rendah
penggunaan hutang.
Penilaian profitabilitas suatu perusahaan bermacam-macam tergantung pada laba dan
aktiva yang akan dibandingkan. Perbandingan laba yang berasal dari operasi atau usaha, laba
62 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
bersih sesudah pajak dengan keseluruhan aktiva ataukah perbandingan laba bersih sesudah
pajak dengan modal sendiri. Pada umumnya, penilaian profitabilitas suatu perusahaan adalah
profitabilitas ekonomi dan profitabilitas modal sendiri.
Profitabilitas modal sendiri adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi
pemilik modal sendiri dengan jumlah modal sendiri (Riyanto, 2008:44). Laba yang
diperhitungkan untuk menghitung profitabilitas modal sendiri adalah laba usaha setelah
dikurangi pajak (earning after tax). Penambahan modal asing atau modal sendiri akan
memberikan dampak terhadap profitabilitas modal sendiri. Penambahan modal asing akan
menguntungkan modal sendiri apabila rate of return lebih besar dari biaya modalnya atau
bunganya.
Jenis-jenis Rasio Profitabilitas
Menurut Hanafi (2008:42) rasio profitabilitas adalah rasio yang mengukur
kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset dan modal
saham tertentu. Rasio profitabilitas yang sering digunakan di dalam perusahaan, yaitu: 1)
Profit Margin, menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih
pada tingkat penjualan tertentu; 2) Return on Assets, menghitung sejauh mana kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu; 3) Return on
Equity, rasio ini memperlihatkan sampai sejauh manakah perusahaan mengelola modal sendiri
secara efektif; 4) Basic Earning Power, rasio ini mengindentifikasikan kemampuan
perusahaan dalam memanfaatkan seluruh sumber dayanya.
Struktur Aktiva
Menurut Riyanto (2001:22) struktur aktiva adalah perimbangan atau perbandingan baik
dalam artian absolut maupun dalam artian relatif antara aktiva lancar dan aktiva tetap,
sedangkan menurut Syamsudin (2001:9) struktur aktiva adalah penentuan seberapa besar
alokasi untuk masing-masing komponen aktiva baik dalam aktiva lancar maupun dalam aktiva
tetap.
Struktur aktiva dapat dipandang dari dua sisi yaitu aktiva yang harus tersedia untuk
kegiatan operasional perusahaan selama periode tertentu dan aktiva yang harus disediakan
untuk kegiatan operasional perusahaan secara permanen. Aktiva yang harus tersedia untuk
kegiatan operasional perusahaan termasuk dalam golongan aktiva lancar. Aktiva lancar terdiri
dari kas dan aktiva lainnya yang diharapkan dapat dicairkan dan akhirnya dapat digunakan
untuk periode berikutnya. Sedangkan aktiva yang harus disediakan untuk beroperasinya
perusahaan secara permanen termasuk ke dalam golongan aktiva tetap. Aktiva tetap dapat
dikatakan sebagai aset yang dimiliki perusahaan yang secara fisik terlihat dan ikut berperan
dalam kegiatan operasional perusahaan serta mempunyai umur ekonomis lebih dari satu
periode. Contoh yang termasuk aktiva tetap: tanah, bangunan, peralatan kantor, dan kendaraan
operasional.
Struktur aktiva diketahui dengan membandingkan total aktiva tetap dan total aktiva yang
dimiliki perusahaan. Total aktiva tetap diketahui dengan menjumlahkan rekening-rekening
aktiva tetap berwujud seperti tanah, bangunan, gedung, peralatan, kendaraan dan aktiva tetap
berwujud lainnya kemudian dikurangi dengan akumulasi penyusutan aktiva tetap. Menurut
Margaretha (2003:108) total aktiva adalah jumlah keseluruhan dari aset yang dimiliki oleh
perusahaan yang terdiri dari aktiva lancar, aktiva tetap, dan aktiva lainnya yang apabila
dijumlahkan nilainya seimbang dengan total kewajiban dan ekuitas.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR INTERNAL PERUSAHAAN ...(Listijowati Hadinugroho) 63
Bagi para kreditor, kepimilikan aktiva pada perusahaan memperlihatkan bahwa aktiva
merupakan jaminan pengembalian hutangnya.
Tingkat Pertumbuhan Penjualan
Menurut Kesuma (2009:41), tingkat pertumbuhan penjualan, yaitu kenaikan atau
penurunan jumlah penjualan dari tahun ke tahun atau dari waktu ke waktu. Teori yang
dikemukakan oleh Brigham dan Houston (2001:39) yang menyatakan bahwa perusahaan
dengan penjualan yang relatif stabil dapat lebih aman memperoleh lebih banyak pinjaman dan
menanggung beban tetap yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang
penjualannya tidak stabil. Hal ini berarti, semakin stabil tingkat penjualan mengakibatkan
semakin stabil tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan, maka besar kemungkinan
perusahaan mampu memenuhi kewajiban tetapnya. Dengan demikian, tingkat pertumbuhan
penjualan yang semakin baik akan menjadikan perusahaan dapat membayar hutangnya
sehingga besar hutang yang ditanggung perusahaan menjadi relatif aman untuk dilunasi.
Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan kemampuannya untuk memperoleh laba
perusahaan sehingga perusahaan dapat menutupi biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
operasional perusahaan dan memperbaiki struktur modal.
Rasio Solvabilitas
Menurut Halim (2003:81) pengertian rasio solvabilitas adalah rasio yang mengukur
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya.
Perusahaan yang solvabel menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau
kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutang jangka panjangnya. Kemampuan bayar
(solvency) berhubungan dengan apakah sebuah perusahaan mampu membayar kewajiban
jangka panjangnya dan bagaimana perusahaan memakai hutang dalam struktur modalnya.
Menurut Hanafi (2004:41) jenis-jenis rasio solvabilitas secara umum, yaitu: 1) Debt
Ratio (Debt to Total Asset), rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat penggunaan hutang
terhadap total asset yang dimiliki perusahan; 2) Times Interest Earned Ratio, rasio ini
mengukur kemampuan perusahaan memenuhi beban tetapnya berupa bunga atau mengukur
seberapa jauh laba dapat berkurang tanpa perusahaan mengalami kesulitan keuangan karena
tidak mampu membayar bunga; 3) Debt to Equity Ratio adalah rasio yang menunjukkan
perbandingan antara total hutang dengan modal sendiri dalam pendanaan perusahaan.
Semakin tinggi rasio ini, maka semakin besar risiko yang dihadapi oleh perusahaan.
Penelitian Sebelumnya
Penelitian yang dilakukan oleh Kesuma (2009) bertujuan untuk mengetahui apakah
struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, profitabilitas dan rasio hutang berpengaruh terhadap
struktur modal serta pengaruhnya terhadap harga saham.
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan real estate yang go public di Bursa Efek Indonesia
sebanyak 34 perusahaan pada periode 2003-2006. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara
parsial pertumbuhan penjualan dan rasio hutang berpengaruh signifikan terhadap struktur
modal, sedangkan profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
Pertumbuhan penjualan mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga
saham, sedangkan struktur aktiva mempunyai pengaruh negatif terhadap harga saham.
Profitabilitas mempunyai pengaruh signifikan serta searah dengan harga saham. Rasio hutang
64 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap harga saham. Struktur modal
mempunyai pengaruh tidak signifikan dan searah dengan harga saham.
Penelitian yang dilakukan oleh Nurrohim (2008) tentang bagaimana pengaruh dari
profitabilitas, fixed asset ratio, kontrol kepemilikan, dan struktur aktiva terhadap struktur
modal. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk dalam
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari tahun 2001 sampai 2005.
Sampel penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang berspesifikasi pada sektor industri
consumer goods. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan profitabilitas, fixed
asset ratio, kontrol kepemilikan, dan struktur aktiva berpengaruh signifikan terhadap struktur
modal, sedangkan secara parsial hanya profitabilitas dan kontrol kepemilikan berpengaruh
secara signifikan terhadap struktur modal.
Penelitian yang dilakukan oleh Suwarto dan Ediningsih (2002) bertujuan untuk menguji
secara simultan dan parsial variabel stabilitas penjualan, struktur aktiva, tingkat pertumbuhan,
dan profitabilitas terhadap struktur modal serta mengetahui variabel manakah yang dominan
mempengaruhi struktur modal. Populasi penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan
perdagangan eceran yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia. Populasi ini sekaligus
merupakan sampel penelitian pada periode 1993-1997. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
stabilitas penjualan, struktur aktiva, tingkat pertumbuhan, dan profitabilitas secara bersama-
sama mempengaruhi struktur modal. Secara parsial, tingkat pertumbuhan dan profitabilitas
berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
Berbeda dengan penelitian terdahulu, dalam penelitian ini akan menganalisa pengaruh faktor-
faktor internal perusahaan terhadap Struktur Modal pada Sektor Barang Konsumsi periode
2005-2009.
Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah menganalisis factor-faktor internal
perusahaan yang berpengaruh terhadap struktur modal , antara lain profitabilitas (ROA),
struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, dan solvabilitas (debt ratio). {lihat Gambar 1
Kerangka Pemikiran}
Hipotesis yang akan diuji di dalam penelitian sebagai berikut:
Diduga bahwa profitabilitas (ROA), struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, dan solvabilitas
(debt ratio) secara partial mempunyai pengaruh terhadap struktur modal pada sektor barang
konsumsi.
Diduga bahwa profitabilitas (ROA), struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, dan solvabilitas
(debt ratio) secara simultan mempunyai pengaruh terhadap struktur modal pada sektor barang
konsumsi.
3. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif (korelasional). Jenis data
yang digunakan adalah kuantitatif yang datanya diambil dari laporan keuangan berupa laporan
keuangan perusahaan periode 2005—2009. Sedangkan perusahaan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah perusahaan yang mengeluarkan laporan keuangan lengkap dan
mempunyai laba berturut-turut selama periode 2005-2009 dan tidak memilik nilai ekuitas
yang negatif. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independent adalah profitabilitas,
struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, dan solvabilitas. Yang menjadi variabel dependent
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR INTERNAL PERUSAHAAN ...(Listijowati Hadinugroho) 65
adalah struktur modal. Variabel penelitian yang dapat didefinisikan ke dalam bentuk tabel
operasional variabel sebagai berikut: {lihat Tabel 1 Operasional Variabel}
Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang
termasuk ke dalam sektor barang konsumsi periode 2005-2009.Sektor barang konsumsi
berjumlah 33 emiten yang terbagi ke dalam beberapa sub, yaitu sub sektor makanan dan
minuman, rokok, farmasi, kosmetik, dan peralatan rumah tangga.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang mengeluarkan
laporan keuangan lengkap dan mempunyai laba berturut-turut selama lima tahun periode
2005—2009, serta tidak memiliki nilai ekuitas yang negatif. {lihat tabel 2 Data Sampel}
4. Analisis dan Pembahasan
Setelah dilakukan uji asumsi klasik terhadap seluruh data yang digunakan dalam penelitian
dan dinyatakan semua data layak untuk dilakukan pengujian hipotesis Pengujian secara
parsial diperoleh hasil sebagai berikut: {lihat tabel 3 Hasil Analisis Uji t}
Variabel ROA memiliki t hitung sebesar -3,260 dan t table sebesar -1,997 sehingga t
hitung < t table (-3,260 < -1,977).Artinya, variable profitabilitas (ROA) secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Struktur aktiva mempunyai nilai t hitung
sebesar 2,340 dan t table sebesar 1,997 sehingga t hitung > t table (2,340 > 1,997).Berarti,
variable struktur aktiva secara parsial berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
Variabel pertumbuhan penjualan menghasilkan t hitung sebesar 0,561 dan t tabel sebesar
1,997 sehingga t hitung lebih kecil t tabel (0,561 < 1,997). Berarti, variable pertumbuhan
penjualan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Variabel debt
ratio menghasilkan t hitung sebesar 4,639 dan t tabel sebesar 1,997 sehingga t hitung lebih
besar dari t tabel (4,639 > 1,997). Artinya, variable solvabilitas (debt ratio) secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Uji hipotesis secara simultan profitabilitas
yang ditunjukkan oleh ROA, struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, dan sovabilitas yang
ditunjukkan oleh debt ratio terhadap struktur modal pada sektor barang konsumsi dapat
dilihat pada tabel berikut: {lihat Tabel 4 Hasil Analisis Uji F}
Hasil uji hipotesis secara simultan diperoleh nilai F hitung sebesar 11,331 dan F tabel
sebesar 2,746 sehingga nilai F hitung > F tabel (11,331 > 2,746). Hal ini berarti, profitabilitas,
struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, dan solvabilitas secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap struktur modal.
Kontribusi semua variabel yang terdiri dari profitabilitas, struktur aktiva, pertumbuhan
penjualan, dan solvabilitas terhadap struktur modal sebesar 37,5 persen, sedangkan 62,5
persen dipengaruhi variabel lain selain empat variabel di atas. {lihat Tabel 5 Hasil Koefisien
Determinasi}
Hasil pengujian lima hipotesis menunjukkan bahwa faktor-faktor internal perusahaan
yang terdiri dari profitabilitas, struktur aktiva, dan solvabilitas secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap struktur modal, sedangkan pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh
signifikan terhadap struktur modal. Selain itu, variabel profitabilitas, struktur aktiva,
pertumbuhan penjualan, dan solvabilitas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
66 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
struktur modal. Hasil ini bertolak belakang dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Kesuma (2009) terutama variabel pertumbuhan penjualan dan profitabilitas. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa pertumbuhan penjualan berpengaruh signifikan terhadap struktur
modal dan profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Perbedaan
hasil dari kedua penelitian tersebut disebabkan karena adanya perbedaan di sampel penelitian
dan periode penelitian.
Penelitian oleh Nurrohim (2008) menunjukkan hanya profitabilitas dan kontrol kepemilikan
yang berpengaruh signifikan, sedangkan fixed asset ratio dan struktur aktiva tidak
berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Perbedaan hasil penelitian ini karena ada
perbedaan pada variable independent yang digunakan dan periode pengamatan. Sedangkan
penelitian oleh Suwarto dan Ediningsih (2002) menunjukkan stabilitas penjualan dan struktur
aktiva tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal, sedangkan tingkat pertumbuhan
penjualan dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Perbedaan hasil
penelitian ini karena ada perbedaan pada variable independent, periode pengamatan, dan
sample penelitian.
5. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan penelitian dapat disimpulkan bahwa secara parsial,
profitabilitas, struktur aktiva, dan solvabilitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
struktur modal dan mempunyai hubungan yang positif, kecuali profitabilitas mempunyai
hubungan yang negatif. Sedangkan untuk pertumbuhan penjualan secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap struktur modal dan mempunyai hubungan yang positif.
Variable yang paling dominant berpengaruh terhadap struktur modal dalam penelitian ini
adalah solvabilitas (debt ratio). Secara simultan, variable profitabilitas, struktur aktiva,
pertumbuhan penjualan, dan solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap stuktur modal
perusahaan. Keempat variable yang terdiri dari proftabilitas, struktur aktiva, pertumbuhan
penjualan, dan solvabilitas mempunyai kontribusi pengaruh terhadap struktur modal
perusahaan sebesar 37,5 persen, sisanya sebesar 62,5 persen dipengaruhi oleh variable lain
baik internal maupun eksternal.
Rekomendasi
Peneliti selanjutnya , disarankan dapat menambah variabel independent lainnya seperti
tingkat bunga, tingkat pajak ataupun stabilitas arus kas sehingga akan memberikan hasil yang
lebih baik, kemudian peneliti selanjutnya sebaiknya menambah periode pengamatan dan
jumlah sampel penelitian.
Bagi perusahaan khususnya sektor barang konsumsi yang menjadi sampel dalam penelitian
ini, yaitu perusahaan harus tetap memperhatikan kinerja perusahaan yang dapat dilihat dari
laporan keuangan perusahaan terutama profitabilitas, struktur aktiva, dan sovabilitas karena
faktor-faktor ini berpengaruh terhadap struktur modal. Kinerja perusahaan yang baik akan
menarik minat investor maupun kreditor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan.
Bagi investor maupun kreditor, yaitu sebaiknya investor maupun kreditor memperhatikan
kinerja perusahaan terutama pada profitabilitas karena dengan adanya informasi tersebut
investor maupun kreditor dapat mengambil keputusan yang tepat sehubungan dengan
investasinya karena pengembalian modal yang baik menjamin investor maupun kreditor
mendapatkan modalnya kembali.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR INTERNAL PERUSAHAAN ...(Listijowati Hadinugroho) 67
DAFTAR PUSTAKA
Abas Kartadinata.(1999). Pembelanjaan. Jakarta: Rineka Cipta, : 4-5.
Abdul Halim. (2003). Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat, : 81.
Agnes Sawir. (2004). Kebijakan Pendanaan dan Restrukturisasi Perusahaan.
Edisi Pertama. PT Gramedia: Pustaka Utama, : 43.
Agus Sartono. (2001). Manajemen Keuangan. Jilid II. Edisi kesembilan.
Jakarta: Binarupa Aksara, : 326.
Ali Kesuma. (2009). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Struktur modal serta
Pengaruhnya terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate yang Go
Public diBursa Efek Indonesia. Manajemen dan Kewirausahaan, volume
11(1):38-45.
Bambang Riyanto. (2008). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:
Gajahmada, : 35, 44.
______. (2001).Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat.
Yogyakarta: BPFE, : 22.
Brigham and Houston.(2006). Fundamental of Financial Management. Edisi
kesepuluh. Penerbit: Salemba Empat, : 42-44, 107.
______. (2001). Manajemen Keuangan. Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga, : 39.
Hasa Nurrohim. (2008). Pengaruh Profitabilitas, Fixed Asset Ratio, Kontrol
Kepemilikan, dan Struktur Aktiva terhadap Struktur Modal pada
PerusahaanManufaktur di Indonesia. Sinergi, volume 10(1):11-18.
Lukman Syamsudin. (2001). Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta:
Binagraha, : 9.
Mamduh Hanafi dan Abdul Halim.(2008). Analisis Laporan Keuangan.
Yogyakarta: Unit Penerbitan dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen, : 42.
______. (2004). Manejemen Keuangan. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE, : 41.
Margaretha. (2003). Tinjauan Persepsi Manajemen Terhadap Struktur Modal
PerusahaanGo Public: Dalam Media Riset Bisnis dan Manajemen.
Jakarta: Universitas Trisakti, No. 3: 93-115.
68 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
Suad Husnan. (2002). Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan. Edisi
Keempat. Yogyakarta: BPFE, : 275.
Suwarto. (2002). Pengaruh Stabiliytas Penjualan, Struktur Aktiva, Tingkat
Pertumbuhan, dan Profitabilita terhadap Struktur Modal pada
PerusahaanPerdagangan Eceran di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi,
volume 6 (1):20-32.
Weston dan Copeland.(1999). Manajemen Keuangan. Jilid II. Edisi Kesembilan.
Jakarta: Binarupa Aksara, : 35.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR INTERNAL PERUSAHAAN ...(Listijowati Hadinugroho) 69
Gambar 1 Kerangka Pemikiran
Sumber: Peneliti (2010)
Tabel 1 Operasional Variabel
Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala
Profitabili
tas
Kemampuan
perusahaan untuk
menghasilkan laba
selama periode
tertentu dengan
memanfaatkan aset
yang dimilikinya.
- Laba bersih
- Total
aktiva
- Komponen
ini
diperoleh
dari
laporan
keuangan
perusahaan
Laba bersih
ROA = x 100%
Total aktiva
Rasio
Struktur
Aktiva
Kekayaan atau
sumber-sumber
ekonomi yang
dimiliki oleh
perusahaan.
- Total aktiva
tetap
- Total aktiva
Total aktiva tetap
SA = x 100%
Total aktiva
Rasio
Pertumbu
han
Penjualan
Kenaikan/penuruna
n penjualan dari
tahun ke tahun.
- Penjualan
tahun
sebelumnya
(St-1)
- Penjualan
tahun ini (S1)
S1 – St-1
PP = x 100%
St-1
Rasio
Rasio Kemampuan - Total hutang Rasio
Return on Asset
Struktur Aktiva
Pertumbuhan
Penjualan
Struktur Modal
Debt Ratio
70 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
Solvabilit
as
perusahaan untuk
memenuhi
kewajiban jangka
panjangnya.
- Total aktiva Total hutang
DR = x100%
Total aktiva
Struktur
Modal
Bauran sumber
pendanaan
perusahaan yang
terdiri dari hutang
jangka panjang,
saham preferen,
dan modal
pemegang saham.
- Hutang
jangka
panjang
- Modal
sendiri
Hutang Jangka Panjang
SM = x100%
Modal Sendiri
Rasio
Sumber: Peneliti (2010)
Tabel 2 Data Sampel
Sumber: BEI (2010)
No Kode Perusahaan Nama Perusahaan
1 AQUA PT Aqua Golden Tbk
2 DLTA PT Delta Djakarta Tbk
3 INDF PT Indofood Sukses Tbk
4 MLBI PT Multi Bintang Tbk
5 MYOR PT Mayora Indah Tbk
6 STTP PT Siantar Top Tbk
7 ULTJ PT Ultra Jaya Milk Tbk
8 HMSP PT H. M. Sampoerna Tbk
9 DVLA PT Darya Varia Lab Tbk
10 INAF PT Indofarma Tbk
11 KAEF PT Kimia Farma Tbk
12 KLBF PT Kalbe Farma Tbk
13 MRAT PT Mustika Ratu Tbk
14 UNVR PTUnilever Tbk
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR INTERNAL PERUSAHAAN ...(Listijowati Hadinugroho) 71
Tabel 3 Hasil Analisis Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Stan.Coef
ficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -20.417 9.580 -2.131 .037
ROA -.923 .283 -.320 -3.260 .002 .939 1.065
Struktur_aktiva .466 .199 .236 2.340 .022 .890 1.124
Prtmbhn_penjualan .109 .195 .055 .561 .577 .938 1.067
debt ratio .852 .184 .491 4.639 .000 .810 1.234
a. Dependent Variable: struktur modal
Sumber: Data output SPSS 17 for Windows(2010)
Tabel 4 Hasil Analisis Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 25979.304 4 6494.826 11.331 .000a
Residual 37258.691 65 573.211
Total 63237.995 69
a. Predictors: (Constant), Debt_ratio, Pertmbhn_penjualan, ROA, Struktur_aktiva
b. Dependent Variable: Struktur_modal
Sumber: Data output SPSS 17 for Windows (2010)
Tabel 5 Hasil Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .641a .411 .375 23.94182 2.234
a. Predictors: (Constant), Debt_ratio, Pertmbhn_penjualan, ROA, Struktur_aktiva
b. Dependent Variable: Struktur_modal
Sumber: data output SPSS 17 for Windows (2010)
72 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012