FAKTOR-FAKTOR TEGANGAN

37
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GGL GENERATOR 1. TERJADINYA GGL Bila sebuah konduktor berupa belitan ditempatkan dalam suatu medan magnet yang berubah-ubah dengan waktu, maka pada konduktor itu terjadi suatu induksi gaya gerak listrik ( ggl). Besar ggl tergantung dari kecepatan perubahan itu (dt), dan juga besar atau kuat medan magnet (B) itu sendiri. Pada saat rotor, dalam hal ini adalah konduktor, membuat satu putaran, banyaknya garis-garis gaya magnet yang terpotong oleh satu konduktor angker adalah; Φp x p Φp = banyaknya garis-garis magnet perkutub p = jumlah pasang kutub

description

faktor-faktor yang mempengaruhi GGL generator

Transcript of FAKTOR-FAKTOR TEGANGAN

  • FAKTOR-FAKTOR YANG

    MEMPENGARUHI GGL GENERATOR

    1. TERJADINYA GGL Bila sebuah konduktor berupa belitan ditempatkan dalam suatu

    medan magnet yang berubah-ubah dengan waktu, maka pada

    konduktor itu terjadi suatu induksi gaya gerak listrik (ggl). Besar

    ggl tergantung dari kecepatan perubahan itu (dt), dan juga besar

    atau kuat medan magnet (B) itu sendiri.

    Pada saat rotor, dalam hal ini adalah konduktor, membuat

    satu putaran, banyaknya garis-garis gaya magnet yang

    terpotong oleh satu konduktor angker adalah;

    p x p p = banyaknya garis-garis magnet perkutub p = jumlah pasang kutub

  • Bila kecepatan (n) dinyatakan dalam rpm, maka garis-garis gaya yang terpotong tiap detik adalah:

    p x p x rpm/60

    Karena untuk menghasilkan tegangan 1 Volt, bila terjadi pemotongan 108 garis-garis gaya magnet tiap detik, maka tegangan rata-rata (Er) yang dibangkitkan pada satu konduktor tersebut adalah:

    Er = p x p x rpm/60 x 10-8 Volt. (2-1)

    Bila banyaknya konduktor z dan dihubungkan dalam a cabang

    paralel, maka tegangan rata-rata pada ujung jepitan

    angker/jangkar adalah:

    Er = z/a x p x p x rpm/60 x 10-8 Volt. (2-2)

    Analisa di atas hanya benar untuk generator arus searah (DC)

  • Untuk generator arus bolak-balik (AC) ggl tidak hanya bergan- tung kepada jumlah garis-garis gaya magnet yang terpotong oleh konduktor, tetapi juga bergantung kepada bentuk distribusi fluksi dan cara membelit konduktor angker. Perubahan distribusi fluksi akan mempengaruhi harga maksimum (Emaks dan harga efektif (Eeff) ggl. Selain itu ggl yang dibangkitkan tiap batang konduktor tidak dapat dijumlahkan begitu saja, tetapi harus merupakan penjumlahan secara vektor, karena ggl yang terjadi pada tiap-tiap konduktor mempunyai pergeseran fasa. Agar dapat memasukkan faktor - faktor tersebut dalam perhitungan, distribusi fluksi dan jenis kumparan perlu dengan lebih rinci.

    Pada generator AC GGL generator dipengaruhi oleh:

    1. Jumlah garis garis gaya magnet yang terpotong oleh konduktor

    2. Bentuk distribusi fluksi pada celah udara

    3. Cara membelit konduktor angker

  • BENTUK GELOMBANG FLUKSI

    Gambar 2-1a menunjukkan distribusi ruang (space distribution) fluksi celah udara (air gap fluksi) dari sebuah generator. Diasumsikan bahwa kepadatan/kerapatan fluksi B di dalam ruangan celah udara berbentuk sinus.

    B = Bm sin

    = diukur dari titik tengah di antara dua kutub

    B = kepadatan fluksi diukur dalam garis-garis gaya per radial

    persatuan panjang dari kutub (L)

    Bm = rapat fluksi maksimum yang dihasilkan oleh sebuah kutub

    dengan satuan garis-garis per radial per satuan panjang.

    Fluksi total perkutub adalah:

    p = o..L Bm . sin = - L Bm (cos cos 0) = 2. L Bm (2-4)

    p/2 = L Bm

  • Karena fluksi ini bergerak mengelilingi celah udara, maka pada konduktor a dan b yang merupakan belitan stator diinduksikan tegangan.

    Tegangan induksi pada konduktor a adalah:

    ea = B . L. v v = 2..f = kecepatan fluksi dalam radial per detik

    Tegangan pada konduktor a dapat dinyatakan dengan:

    ea = Bm . L 2..f . sin , tetapi karena = t

    = kecepatan sudut rotor dalam radial per detik

    t = waktu rotasi dari posisi yang ditunjukkan gambar 2-1.

    Oleh karena itu:

    ea = Bm . L 2..f . sin t abVolt , dan mensubstitusikan pers (2-4) ke (2-6)

    ea = p/2. 2..f . sin t abVolt , (2-7)

    tegangan yang diinduksikan pada konduktor b

    eb= p/2. 2..f . sin t abVolt (2-8)

  • Dan besar tegangan induksi pada ujung-ujung belitan yang dibentuk oleh konduktor a dan b adalah: eab= p. 2..f . sin t abVolt (2-9)

    Bila satu belitan angker diganti dengan sebuah kumparan yang memiliki N belitan, maka tegangan pada kumparan adalah:

    ekump = p. 2..f . N sin t abVolt (2- 10)

    Persamaan (2 10) berlaku untuk distribusi rapat fluksi berbentuk sinus, Ternyata fluksi berbentuk sinus membangkitkan tegangan berbentuk sinus seperti nampak pada pers. (2 10). Persamaan di atas berguna untuk mencari harga sesaat. Harga maksimum diketemukan dengan sin t = 1

    Emaks = p. 2..f . N 10-8 Volt

    Harga efektif dapat dihitung dengan membagi harga maksimum dengan 2. Dengan mensubstitusikan = 2..f diperoleh:

    E = 2./2 .f . N p 10-8 Volt

    = 4,44 f . N p 10-8 Volt (2 11)

  • 2. DISTRIBUSI FLUKSI

    Dari pers (2 5) menunjukkan bahwa tegangan yang diinduksikan pada konduktor memiliki bentuk gelombang sesuai dengan bentuk gelombang rapat fluksi yang dihasilkan oleh kutub.

    Pada generator hydro (kutub non silindris) distribusi fluksi pada celah udara ditentukan oleh faktor-faktor:

    1. bentuk permukaan kutub

    2. perbandingan busur kutub dengan kisar kutub.

    Dengan Teori Deret Fourier bentuk gelombang periodik dapat diuraikan menjadi gelombang sinus dan gelombang cosinus.

    y = A sin x + B cos x + A2 sin 2x + B2 cos 2x + A3 sin 3x + B3 cos 3x + A4 sin 4x + B4 cos 4x + ............... + ................... (2-13)

    Cosinus dapat diganti dengan sinus, sehingga pers (2-13) menjadi:

    y = A sin x + A sin (2x + 2) + A sin (3x + 3) +

    A sin (4x + 4) +.............+ .............. (2-14)

  • Dari pers (2-14):

    A sin x disebut fundamental

    A sin (2x + 2) disebut harmonisa kedua

    A sin (3x + 3) disebut harmonisa ketiga

    A sin (4x + 4) disebut harmonisa keempat

    Semakin tinggi harmonisa semakin kecil harga harmonisanya,

    sehingga kecil pengaruhnya.

    Harmonisa genap (dua, empat, enam, dst) saling meniadakan

  • e = Emsin 2ft + Em sin 6 ft e = Emsin 2ft + E

    m sin (6ft + 180)

    e = Emsin 2ft - Em sin 6ft

    gelombang

    fundamental

    harmonisa ketiga

    gelombang

    fundamental

    harmonisa ketiga

    =harmonisa kedua

    = fundamental gelombang

  • Pada generator turbo dengan kutub silindris, distribusi

    kumparan pada permukaan rotor menentukan bentuk

    fluksi dan ggl.

    Gambar 2-3 memperlihatkan kumparan medan jenis spiral

    dan bentuk gelombang fluksi yang dihasilkan.

    Gambar 2-3. Bentuk fluksi yang dihasilkan oleh kutub silindris, mendekati bentuk sinus

  • 3. KUMPARAN DENGAN KISAR SEBAGIAN

    Kisar kutub (pole pitch): jarak dari kutub U ke kutub S paling

    dekat = 180 listrik lebar kutub

    Kisar kumparan (winding pitch) : jarak antara sisi awal

    kumparan dengan sisi akhir kumparan lebar kumparan

    Kumparan kisar penuh (full pitch winding): kisar kumparan

    sama dengan kisar kutub = 180 listrik kumparan

    diagonal

    Kumparan kisar sebagian (fractional pitch winding): kisar

    kumparan < 180 listrik kumparan tali busur

    Contoh: kisar kumparan 160

    Kisar kumparan ini, 20 lebih kecil dari kisar penuh.

  • Diasumsikan gelombang fluksi memiliki distorsi sedemikin rupa

    sehingga ekivalen dengan fundamental, harmonisa ketiga, dan

    harmonisa kelima. Untuk satu periode (cycle) fundamental,

    harmonisa ketiga berulang tiga kali, dan harmonisa kelima

    berulang lima kali. Pergeseran 20 listrik untuk fundamental,

    ekivalen dengan pergeseran fasa 3x 20 =60 listrik untuk

    harmonisa ketiga, dan 5x 20 =100 listrik untuk harmonisa

    kelima dstnya.

  • Harmonis kesembilan tidak muncul didalamnya karena pergeseran fasa 20 listrik untuk fundamental ekivalen dengan pergeseran fasa 180 listrik untuk harmonisa kesembilan. Jadi harmonisa kesembilan pada satu sisi kumparan akan menetralisir harmonisa kesembilan pada sisi yang lain.

    Jika kisar kumparan diperpendek 20 listrik atau 1/9 x 180 , harmonisa kesembilan hilang. Jadi jika kisar kumparan diperpendek 1/n dari kisar kutub, maka harmonisa ke n akan hilang.

  • Dalam kumparan kisar sebagian, tegangan yang dibangkitkan

    didalam kedua sisi (sisi awal dan sisi akhir) berbeda fasa (lain

    dari 180 atau 0 ) dan tidak dapat dijumlahkan secara ilmu

    hitung, tetapi harus dijumlahkan secara vektoris. Contoh: kisar

    kumparan 160 listrik. Bila E1 tegangan efektif sisi awal

    kumparan, dan E2 tegangan efektif sisi akhir kumparan, maka

    tegangan kumparan atau tegangan resultan adalah selisih

    vektoris antara E1 dan E2 bila dianggap terpisah 160 listrik,

    atau jumlah vektoris bila dianggap terpisah 20 listrik.

  • 4. FAKTOR KEPENDEKAN (PITCH FACTOR)

    Faktor kependekan dapat didefinisikan sebagai

    perbandingan antara tegangan yang dibangkitkan dalam

    kumparan kisar sebagian dengan tegangan yang

    dibangkitkan dalam kumparan kisar penuh.

    Perhatikan gambar 2-5a. harga efektif E1 = harga efektif E2

    E1 + E2 = 2 E1. cos 10 Er = 2.E cos(/2) (2-15)

    atau Er = 2.E sin (/2) (2-16)

    = kisar kutub kisar kumparan

    = (kisar kumparan): (kisar kutub)

    Faktor kependekan kp = cos (/2) (2-17)

    kp =sin (/2) (2-18)

    Pemendekan kumparan tidak dapat dipilih dengan bebas,

    tetapi tergantung kepada jumlah alur per kutub (S/2p)

  • lfundamentauntuk )2

    cos(

    pk

    n ke harmonisauntuk )2

    cos()( n

    k np

  • 5. KUMPARAN DISTRIBUSI

    Untuk generator 3 fasa mempunyai belitan fasa 3 buah, yaitu :

    fasa I atau fasa u-x, fasa II atau fasa v-y, fasa III atau fasa w-z

    Kumparan dipusatkan: kumparan fasa dari generator 3 fasa yang

    ditempatkan dalam satu alur dibawah setiap kutub m = 1

    Kumparan didistribusikan: kumparan fasa dari generator 3 fasa

    yang ditempatkan dalam lebih dari satu alur dibawah setiap kutub.

    m > 1

    m = S/2p/fasa =jumlah alur per kutub perfasa

    Pada setiap kumparan yang didistribusi di dalam dua alur atau

    lebih, tegangan kumparan selalu lebih kecil dari jumlah ilmu

    hitung dari tegangan kumparan bagian dengan suatu konstante

    yang disebut faktor distribusi (distribution factor) yang

    disingkat kd

  • fasa I menempati alur: a, b, dan c

    fasa II menempati alur: d, e, dan f

    fasa III menempati alur: g, h, dan i

  • Faktor distribusi (kd)

    Pada setiap kumparan yang didistribusikan didalam dua alur

    atau lebih, tegangan kumparan selalu lebih kecil dari jumlah

    ilmu hitung dari tegangan-tegangan kumparan bagian dengan

    suatu konstante yang disebut faktor distribusi (distribution

    factor) kd

    m = S/2p/fasa =jumlah alur per kutub perfasa

    = jarak dari alur ke alur yang berdekatan

    S = jumlah alur;

    2p = jumlah kutub

    lfundamentauntuk

    )2

    sin(.

    )2

    (sin

    m

    m

    kd

  • Faktor distribusi (kd) bisa diperoleh dengan menggunakan

    vektor (perhatikan tabel II)

    cba

    Id

    EEE

    Ek

    pendek sisi panjang

    g terpanjansisi dari panjangdk

    cb

    cb

    dEE

    EEk

    a

    a

    E hitungilmu jumlah

    Etor jumlah vek

  • n ke harmonisauntuk

    )2

    (sin

    )2

    (.sin

    )(

    nm

    nm

    k nd

  • Pengaruh distribusi terhadap harmonisa

    Bila distribusi fluksi pada celah udara tidak berbentuk sinus,

    tegangan yang dibangkitkan pada kumparan angker/jangkar dapat

    dianalisis berdasarkan komponen-komponen harmonisa nya.

    Misalkan generator tiga fasa dengan 9 alur per kutub, seperti di

    tunjukkan pada gambar 2-6a. Harga sesaat dari tegangan resultan

    te ditunjukkan oleh kurva-kurva Ea, Eb, dan Ec. Kurva-kurva ini

    berbeda 20 listrik, maka fundamentalnya berbeda fasa 20, dan

    ini ekivalen dengan 3 x 20 atau 60 listrik untuk harmonisa ke-

    tiga, 5 x 20= 100 listrik untuk harmonisa kelima dan seterus-

    nya.

    Gelombang resultante EI diperoleh dari jumlah vektoris tiga fun-

    damental yang berbeda fasa 20, tiga harmonisa ketiga yang ber-

    beda fasa 60, tiga harmonisa kelima yang berbeda fasa 100.

  • Hasil akhir yang diperoleh dengan mendistribusikan kumparan

    sebuah generator adalah menyusutnya tegangan dan menyusut-

    nya pengaruh harmonisa-harmonisa. Bentuk tegangan yang di

    hasilkan oleh kumparan distribusi lebih mendekati bentuk sinus

    dibandingkan dengan bentuk gelombang fluksi seperti yang di

    tunjukkan pada gambar 2-6a. Pengaruh yang baru saja dibahas di

    atas dapat lebih dijelaskan dengan angka-angka berikut ini.

    Misalkan distribusi fluksi di celah udara mengandung harmoni-

    sa ketiga dan kelima, sehingga tegangan yang diinduksikan

    dalam tiap-tiap belitan angker:

    e = E (sin t + 1/3 sin 3t + 1/5 sin 5t )

    Misalkan generator mempunyai 8 belitan per kutub per fasa

    yang dipusatkan dalam satu pasang alur, maka tegangan

    resultante yang dihasilkan sebesar:

    e = 8.E (sin t + 1/3 sin 3t + 1/5 sin 5t )

    = E (8 sin t + 8/3 sin 3t + 8/5 sin 5t )

  • Gambar; 8 konduktor dimasukkan dalam satu alur/fasa, m = 1

    S/2p = 3

    Fasa I Fasa III Fasa II Fasa I

    Besar relatip komponen-komponen tegangan adalah:

    Fundamental = 100%

    Harmonisa ketiga = 33%

    Harmonisa kelima = 20%

    Fasa I Fasa III

    Gambar 8 konduktor didistribusikan dalam 4 alur/fasa,

    m = 4 dan S/2p = 12

    22,5 22,5 15

    7,5 7,5

  • Sekarang dimisalkan 8 belitan ini didistribusikan dalam 4 alur per

    fasa, berarti generator ini mempunyai 4 x 3 = 12 alur per kutub.

    Perbedaan sudut atau jarak dari alur ke alur terdekat adalah; =

    (180 : 12) = 15 listrik.

    Persamaan untuk ggl dari tiap belitan bila tengah-tengah sabuk

    fasa (phase belt) dipakai sebagai referensi adalah;

    e1= 2E[sin (t-22,5) +1/3 sin 3(t-22,5) + 1/5 sin 5(t-22,5) ]

    e2= 2E[sin (t-7,5) +1/3 sin 3(t-7,5) + 1/5 sin 5(t-7,5) ]

    e3= 2E[sin (t+7,5) +1/3 sin 3(t+7,5) + 1/5 sin 5(t+7,5) ]

    e4= 2E[sin (t+22,5) +1/3 sin 3(t+22,5) +1/5 sin 5(t+22,5) ]

    Tegangan resultante adalah jumlah vektoris dari keempat kompo-

    nen tegangan di atas atau:

    e = E(7,65 sin t + 1,74 sin 3t + 0,328 sin 5t)

    Besar relatip komponen-komponen tegangan sekarang menjadi:

  • Fundamental = (7,65/7,65) x 100% = 100%

    Harmonisa ketiga = (1,74/7,65) x 100% = 22,7%

    Harmonisa kelima = (0,328/7,65) x 100% = 4,3%

    Kumparan distribusi ternyata mengurangi pengaruh harmonisa

    harmonisa dan menghasilkan resultante ggl yang lebih men-

    dekati bentuk sinus. Perhitungan besar relatip komponen-

    komponen tegangan secara langsung dapat diperoleh dengan

    menggunakan faktor-faktor yang ditunjukkan pada tabel IV.

    Harga efektip dari tegangan yang digunakan dalam contoh ini

    dapat diperoleh sebagai berikut:

    Kumparan dipusatkan:

    Kumparan distribusi:

    298,7)328,0()74,1()65,7(

    2

    222 EEEef

    256,8)

    5

    1()

    3

    1()1(

    2

    8 222 EEEef

  • 6. Faktor bentuk (form factor) dan faktor puncak

    Faktor bentuk (fb) : perbandingan harga efektif atau harga rms (root mean square) dengan harga rata-rata suatu gelombang.

    Faktor puncak (fp) : perbandingan harga maksimum dengan harga efektif

    Untuk gelombang sinus dengan harga maks = 1 harga efektif = 0,707 dan harga rata-rata = 0,636 fb = 0,707/0,636 = 1,11

    Dari pers. (2-12)

    E = 2./2 .f . N p 10-8 Volt E = 4,44 f . N p 10

    -8 Volt

    E = 4. 1,11 f . N p 10-8 Volt

    E = 4. fb . f . N p 10-8 Volt

    Untuk gelombang non sinus persamaan ggl E:

    E = 4. fb . f . N p 10-8 Volt

    Tabel V menunjukkan harga faktor bentuk (fb ) dan faktor puncak (fp) untuk beberapa gelombang bolak-balik dan searah.

  • 7. RANGKUMAN

    Dari pers. E = 4,44. kp. kd . f . N. p.10-8 Volt

    E = 4. 1,11. kp. kd . f . N. p.10-8 Volt

    E = Tegangan efektif perfasa ...... Volt

    kp = faktor kependekan

    kd = faktor distribusi

    f = frekuensi .........................Hz atat cps

    N = jumlah belitan per fasa

    p.= fluksi per kutub ...........Maxwell atau

    garis-garis

    1,11 = fb untuk gelombang sinus

  • Distribusi fluksi di dalam generator berubah tergantung pada beban, khususnya pada generator kutub silindris. Bila sampai

    terjadi gelombang non sinus, maka faktor bentuk (fb) 4 x 1,11 juga berubah. Bila tegangan dianalisis berdasarkan komponen-komponen harmonisanya, maka rumus tegangan untuk funda- mental menggunakan faktor kependekan (kp) dan faktor distri- busi (kd) fundamental, Untuk harmonisa yang lain ( ketiga dan harmonisa ganjil lainnya) menggunakan (kp) dan (kd) yang sesuai dengan harmonisa yang bersangkutan,

    E3= 4,44. (kp)3. (kd)3 . f3 . N . (p)3. 10-8 Volt

    E5 = 4,44. (kp)5. (kd)5 . f5 . N . (p)5.10-8 Volt

    dan tegangan efektif didapat dari persamaan:

    E = {(E1)2 + (E3)

    2 + (E5)2 + ........... + (En})

    2 }

    dimana E1 adalah tegangan fundamental; E3 tegangan harmo- nisa ketiga; E5 tegangan harmonisa kelima, dan En tegangan harmonisa ke n

  • Menggunakan kumparan kisar sebagian memungkinkan ber-

    macam-macam harmonisa dan fluksi dikurangi, atau hilang

    sama sekali. Hal ini juga mengurangi tegangan efektif.

    Menggunakan kumparan distribusi mengurangi atau meng-

    hilangkan bermacam-macam harmonisa, menghasilkan

    tegangan yang lebih rendah, tetapi juga menghasilkan

    reaktansi bocor lebih rendah dan distribusi panas dari

    kumparan angker menjadi lebih baik.