Proposal Pkm Penelitian Nia Permata Esy (1110413031) Mpk A

26
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMBUATAN BRIKET ARANG KULIT DURIAN DENGAN VARIASI KOMPOSISI PEREKAT AIR REBUSAN TONGKOL JAGUNG SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF RUMAH TANGGA PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PKM PENELITIAN Diusulkan oleh: NIA PERMATA ESY NIM. 1110413031 UNIVERSITAS ANDALAS 1

Transcript of Proposal Pkm Penelitian Nia Permata Esy (1110413031) Mpk A

Page 1: Proposal Pkm Penelitian Nia Permata Esy (1110413031) Mpk A

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMBUATAN BRIKET ARANG KULIT DURIAN DENGAN VARIASI

KOMPOSISI PEREKAT AIR REBUSAN TONGKOL JAGUNG SEBAGAI BAHAN

BAKAR ALTERNATIF RUMAH TANGGA

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:

NIA PERMATA ESY NIM. 1110413031

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2014

DAFTAR ISI

1

Page 2: Proposal Pkm Penelitian Nia Permata Esy (1110413031) Mpk A

Halaman Sampul ….................................................................................................... 1

Halaman Pengesahan .................................................................................................. 2

Daftar Isi ..................................................................................................................... 3

Ringkasan ................................................................................................................... 4

BAB I Pendahuluan .................................................................................................... 4

Latar Belakang ............................................................................................... 4

Perumusan Masalah ....................................................................................... 5

Tujuan ............................................................................................................ 5

Luaran Yang Diharapkan ............................................................................... 5

Kegunaan ........................................................................................................ 6

BAB II Tinjauan Pustaka ............................................................................................ 7

BAB III Metodologi Penelitian .................................................................................. 13

BAB IV Biaya dan Jadwal Kegiatan .......................................................................... 14

Daftar Pustaka ............................................................................................................ 18

RINGKASAN

2

Page 3: Proposal Pkm Penelitian Nia Permata Esy (1110413031) Mpk A

Kandungan minyak bumi yang semakin hari semakin menipis menjadi salah satu

masalah besar di negeri ini dan harus segera dicarikan solusi untuk menanggulanginya.

Buah durian yang tumbuh pada musim tertentu di Indonesia ini dan juga jagung yang

mudah tumbuh tanpa memerlukan kondisi tanah yang khusus sangat digemari petani

dalam membudidayakannya. Limbah dari kedua contoh hasil pertanian ini dapat

dimanfaatkan sebagai briket dengan variasi perekat sebagai solusi bahan bakar alternatif

dengan menghasilkan energi dan kalor, setidaknya dalam skala rumah tangga. Kulit

durian dan tongkol jagung menghasilkan energi dan kalor yang cukup besar jika

dijadikan sebagai briket. Jadi, peneliti ingin mengetahui pengaruh kulit durian yang

dicampur air rebusan tongkol jagung sebagai perekat briket dengan berbagai variasi

komposisi dalam menghasilkan energi optimum.

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumberdaya alam yang sangat

berlimbah, baik sumberdaya alam yang dapat diperbaharui maupun tidak dapat

diperbaharui seperti minyak bumi, gas alamnya. Saat ini, persediaan minyak bumi

didunia mulai menipis dan akan berlangsung rencana penghapusan subsidi minyak

tanah, sehingga perlu dicari sumber energi alternatif. Energi alternatif yang diteliti dan

terus dikembangkan di Indonesia dari berbagai sumber dan produk yang dihasilkan

antara lain : energi air, angin, panas bumi, biodiesel serta biomassa yang merupakan

potensi yang cukup besar untuk menjadi biobriket.

Alam ini juga dikaruniai tanah tropis yang subur yang ditanami berbagai jenis

tumbuhan. Namun saat ini pemanfaatannya hanya sebatas pada bagian yang dapat

dikomsumsi saja, sedangkan bagian lain yang tidak dapat dikonsumsi, hanya sebagian

kecil yang dimanfaatkan kembali, kebanyakan akhirnya hanya menjadi sampah.

Contohnya berupa sampah berupa batok kelapa kosong, kulit durian, dan sampah

organik, sesuai dengan pernyataan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota

Padang Edwar Imusman, bahwa saat ini volume sampah yang ada di sungai 30 persen

3

Page 4: Proposal Pkm Penelitian Nia Permata Esy (1110413031) Mpk A

melebihi jumlah yang biasa diangkat tiap harinya, yakni sebanyak 600 ton

(Posmetropadang.com, 24 Juli 2013).

Briket kulit durian dengan perekat air rebusan tongkol jagung memiliki beberapa

keunggulan daripada briket arang kayu dan arang batok kelapa, apalagi dibandingkan

briket batubara. Selain bisa ikut memecahkan masalah penanganan limbah kulit durian,

ketersediaan limbah kulit durian juga mudah didapat, sehingga cocok digunakan untuk

industri makanan, baik berskala rumah tangga maupun besar. Karena beberapa

keunggulan itulah, briket kulit durian memiliki potensi pasar terbuka luas, baik pasaran

lokal, domestik, dam ekspor.

B. PERUMUSAN MASALAH

Permasalahan yang akan dijawab melalui penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah briket dengan arang kulit durian dengan variasi komposisi perekat air

rebusan tongkol jagung dapat menghasilkan kalor yang cukup sebagai bahan

bakar alternatif pada rumah tangga?

2. Berapakah nilai kalor yang dihasilkan briket tersebut?

3. Berapakah komposisi perekat untuk menghasilkan kalor optimum?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan perumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui briket dengan arang kulit durian dengan variasi komposisi

perekat air rebusan tongkol jagung dapat menghasilkan kalor yang cukup

sebagai bahan bakar alternatif pada rumah tangga.

2. Untuk mengetahui nilai kalor yang dihasilkan briket tersebut.

3. Untuk mengetahui komposisi perekat didalam briket agar kalor yang dihasilkan

optimum.

D. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah penggunaan briket arang kulit durian

dengan variasi komposisi perekat air rebusan tongkol jagung dalam menyediakan energi

alternatif untuk skala rumah tangga. Dari hasil penelitian ini diharapkan juga dapat

dipublikasikan baik dalam bentuk seminar maupun pada jurnal ilmiah.

4

Page 5: Proposal Pkm Penelitian Nia Permata Esy (1110413031) Mpk A

E. KEGUNAAN

Data dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi alternatif bahan bakar

pengganti minyak tanah ataupun gas LPG dalam rumah tangga yang semakin langka,

dan menambah pengetahuan masyarakat dalam mengolah limbah organik hasil

pertanian khususnya kulit durian dan tongkol jagung dengan sebaik-baiknya.

5

Page 6: Proposal Pkm Penelitian Nia Permata Esy (1110413031) Mpk A

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sejarah Durian (Durio Zibethinus)Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari Asia Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit, dan buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri.Taksonomi Menurut Tjitrosoepomo (1994) durian diklasifikasikan sebagai berikut:

Kerajaan : PlantDivisi : Magnoliophyta Kelas : MagnoliopsidaOrdo : MyrtalesFamili : BombacaceaeGenus : DurioSpesies : Durio zibetus

Limbah durian yang berupa kulit durian selama ini tidak termanfaatkan dengan baik,

karena karakternya yang sukar terurai sehingga berpotensi menjadi salah satu limbah

hayati yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Kulit durian secara

proporsional mengandung unsur selulosa yang tinggi (50-60%) dan kandungan lignin

(5%) serta kandungan pati yang rendah (5%) sehingga dapat diindikasikan bahan

tersebut dapat digunakan sebagai campuran bahan baku papan olahan serta produk

lainnya yang dimampatkan. Selain itu, limbah kulit durian mengandung sel serabut

dengan dimensi yang panjang serta dinding serabut yang cukup tebal sehingga akan

mampu berikatan dengan baik apabila diberi bahan perekat sintesis atau bahan perekat

mineral.

Dengan melihat pada struktur dan karakteristik dari kulit durian tersebut,

sebenarnya dimungkinkan untuk memanfaatkan limbah kulit durian tersebut sebagai

produk bioenergi berupa briket biomassa. Dengan mengubah sampah tersebut menjadi

6

Page 7: Proposal Pkm Penelitian Nia Permata Esy (1110413031) Mpk A

briket, maka akan meningkatkan nilai ekonomis bahan tersebut, menghemat energi,

menciptakan peluang usaha, serta mengurangi pencemaran lingkungan.

Keunggulan briket kulit durian adalah nilai kalornya relatif tinggi, tak berbau, tidak

bersifat polutan, hasil penelitian menunjukkan, penggunaan 1 kg briket kulit durian

dengan harga Rp. 1.500/kg mampu menghasilkan kalori 5.010 Kkal (Marjono, 2009).

Jagung

Hasil pertanian selanjutnya yang banyak menghasilkan sampah dan belum

termanfaatkan yaitu jagung (Erikson, 2011). Hampir di seluruh wilayah Indonesia

terdapat lahan pertanian jagung karena termasuk tanaman pangan penting kedua setelah

padi. Tanaman relatif mudah dibudidayakan dan dapat tumbuh di semua jenis tanah

kecuali tanah liat dan pasir (Anomim, 2005).

PRODUKSI JAGUNG INDONESIA SEJAK TAHUN 1960 - 2011

(Pasarjagung.com, 22 Februari 2012)

Tumbuhan jagung ini juga mengandung Selulosa, Hemiselulosa dan Lignin

khususnya terdapat pada tongkolnya. Tongkol jagung juga sangat berpeluang digunakan

sebagai bahan bakar alternatif, termasuk untuk pengeringan (Vaing, 1987). Tongkol

7

Page 8: Proposal Pkm Penelitian Nia Permata Esy (1110413031) Mpk A

jagung mengandung energi 3.500-4.500 kkal/kg, dan pembakarannya dapat mencapai

suhu tinggi 205°C (Watson, 1988).

Dengan mengubah limbah organik menjadi briket dengan menghasilkan kalori

5.010 Kkal (Marjono, 2009), maka akan meningkatkan nilai ekonomis bahan tersebut,

menghemat energi, menciptakan peluang usaha, serta mengurangi pencemaran

lingkungan.

Briket alami (Biobriket)

Briket adalah gumpalan yang terbuat dari bahan lunak yang dikeraskan. Sedangkan

briket kulit durian adalah gumpalan-gumpalan atau batangan-batangan arang yang

terbuat dari arang kulit durian (Ismun,1998).

Briket dengan kualitas yang baik diantaranya memiliki sifat seperti tekstur yang

halus, tidak mudah pecah, keras, aman bagi manusia dan lingkungan serta memiliki

sifat-sifat penyalaan yang baik. Sifat penyalaan ini diantaranya adalah mudah menyala,

waktu nyala cukup lama, tidak menimbulkan jelaga, asap sedikit dan cepat hilang serta

nilai kalor yang cukup tinggi. Lama tidaknya menyala akan mempengaruhi kualitas dan

efisiensi pembakaran, waktu menyala dengan nyala api konstan akan semakin baik

(Jamilatun, 2008).

Tabel 2. Nilai kalor bahan bakar di Indonesia

Bahan bakar Nilai kalor

(kal/gr)

Minyak bumi mentah 10.081,22

Bahan bakar minyak 10.224,56

Gas alam 9.755, 89

Briket 7.047,30

Batubara 6.999,52

Batubara muda 1.877,24

Kayu kering 4.491,16

(Media Indonesia, 2010)

Sedangkan faktor yang mempengaruhi kualitas briket adalah jenis bahan baku

campuran briket, kekuatan tekan, besar partikel arang, variasi perekat (Gandhi, 2010),

8

Page 9: Proposal Pkm Penelitian Nia Permata Esy (1110413031) Mpk A

kadar air, kadar abu, keteguhan tekan (Triono, 2006) serta faktor lainnya seperti metode

karbonisasi, lama pengeringan bahan baku, dan lama pengeringan briket sebelum

digunakan. Sedangkan standar kualitas secara baku untuk briket arang Indonesia

mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) dan juga mengacu pada sifat briket

arang buatan Jepang, Inggris, dan USA seperti pada Tabel 1 berikut :

Tabel 1. Standarisasi sifat briket arang buatan Jepang, Inggris, USA, dan

Indonesia

Sumber: Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan (1994) dalam Triono (2006)

Briket dibuat dengan proses karbonisasi dan pirolisis (pembakaran anaerobik).

Dengan pembuatan briket dari kulit durian, dapat bermanfaat sebagai alternatif bahan

bakar dalam wujud untuk mengatasi keterbatasan bahan bakar yang sudah semakin

langka.

Bahan-bahan yang dapat dibuat briket yakni harus mengandung mengandung lignin

dan selulosa seperti kayu, bambu, sabut kelapa, dan kulit durian. Bahan-bahan tersebut

sering ditemukan sebagai limbah organik baik diperkotaan maupun di pedesaan.

Bahkan, kulit durian dapat mudah ditemukan saat musim buah durian tiba.

Briket arang dapat ditingkatkan kerapatannya karena dalam proses pembuatannya

melalui tahap pencetakan, dimana saat mencetak briket sesuai dengan bentuk

yangdiinginkan, adonan briket arang ditekan sehingga tingkat kerapatannya lebih tinggi.

Briket arang tidak kotor dalam artian bahwa pada saat pembakaran, abu yang dihasilkan

sedikit. Briket arang juga praktis untuk digunakan karena mudah dibawa, tidak berat

9

Page 10: Proposal Pkm Penelitian Nia Permata Esy (1110413031) Mpk A

dan panas yangdihasilkan tinggi (Handayani, 2010). Briket arang memiliki beberapa

keunggulan dibandingkan dengan arang kayu seperti halnya dinyatakan oleh

(Sa’id,1996) antara lain dapat ditingkatkan kerapatannya, bentuk dan ukurannya dapat

disesuaikan, tidak kotor, mudah diangkut, dan praktis sebagai bahan bakar.

Harga jual dari briket kulit durian ini juga terbilang cukup tinggi, dengan modal

yang relatif ekonomis. Sehingga briket kulit durian ini selain bermanfaat untuk menjadi

alternatif bahan bakar juga berpotensi menjadi sumber penghasilan tambahan yang

cukup menguntungkan.

Pembuatan briket dari kulit durian ini dengan perekat air rebusan tongkol jagung

merupakan program yang memanfaatkan limbah pertanian yang berupa kulit durian dan

tongkol jagung sebagai bahan bakar alternatif, juga dapat menambah income

masyarakat dengan memasarkannya untuk dikonsumsi untuk rumah tangga lain

(Mukodas, Arif. 2009).

Penelitian telah banyak dilakukan untuk mempelajari potensi energi dalam bentuk

padat (briket) dari berbagai limbah atau sampah biomassa seperti, Jamilatun (2008)

melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat penyalaan dari

berbagai macam briket biomassa, yang meliputi kecepatan pembakaran, lama briket

menyala sampai menjadi abu, waktu penyalaan awal, banyaknya asap atau senyawa

volatil yang dihasilkan, nilai kalor dan lama waktu untuk mendidihkan 1 liter air.

dengan 250 gram setiap semua jenis briket yang diuji membutuhkan waktu antara 5

sampai 7 menit. Kemudian Agustina (2009) yang meneliti tentang manfaat briket

biomassa yang membantu mengurangi laju global warming’ karena mengurangi emisi

gas metan yang diakibatkan oleh penimbunan sampah organik/biomassa dan

mengurangi emisi CO2 sebagai akibat dari substitusi sumber energi fosil.

Estela (2002) menggunakan dua cara dalam pembuatan briket yaitu kompaksi

rendah dengan menggunakan bahan pengikat clay, bentonit, serta yucca starch dan

kompaksi tinggi tanpa bahan pengikat. Penelitian menunjukkan nilai kalor briket tanpa

pengikat dan kompaksi tinggi memiliki nilai kalor (13800 MJ/Kg) lebih tinggi

dibandingkan dengan briket yang memakai bahan pengikat. Hal ini menunjukkan

bahwa penambahan perekat menurunkan nilai kalor briket. Sudrajat (1983) yang

10

Page 11: Proposal Pkm Penelitian Nia Permata Esy (1110413031) Mpk A

membuat briket arang dari 8 jenis kayu dengan perekat campuran pati dan molase

menyimpulkan bahwa makin tinggi berat jenis kayu, karepatan briket arangnya makin

tinggi pula. Kerapatan yang dihasilkan antara 0,45 – 1,03 g/cm3 dan nilai kalor antara

7290 – 7456 kal/g. Sitorus dan Widardo (1997) meneliti tentang pengaruh jenis perekat

pada pembuatan briket serbuk sabut kelapa, dengan variasi perekat tapioka dan perekat

sagu dengan masing-masing presentase 8-12% sehingga memberikan hasil penggunaan

perekat tapioka 10% dan sagu 12% merupakan perlakuan terbaik dengan kadar air rata-

rata 12,76 % dan 11,83 % kerapatan jenis 0,5157 g/cm3 dan 0,5175 g/cm3 serta kuat

tekan 6,62 kg/cm2 dan 6,64 kg/cm2.

Penelitian selanjutnya oleh (Pramudia, dkk, 2011) dengan variable yang digunakan

durian murni 2: cangkang 1 dan durian 3 : cangkang 1 dan diperoleh hasil perekat yang

terbaik adalah perekat durian dengan kuat 0.208 kg/cm. Nilai kalor tertinggi pada

perbandingan 3:1 yaitu 5495 cal/gr. Temperatur air yang terbaik pada variasi 3:1. Dan

kadar abu yang terbaik pada variasi 2:1 yaitu 11,9 %. Penelitian menggunakan briket

arang campuran kulit durian dan kulit pisang oleh (Paisal dan Said, 2014) dengan

variasi komposisi 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, dan 60% memberiikan hasil kadar air

(M) berkisar pada 6,62% sampai 15,34%, abu (ash) berkisar pada 15,85% sampai

22,79%, volatile matters (VM) berkisar 40,31% - 59.60% , fixed carbon (FC) berkisar

antara 9,42% - 29,37% dan nilai kalor (HHV) berkisar antara 4584 kkal/kg - 5173

kkal/kg. kerapatan 0,36 - 0,45 gr/cm3, kuat tekan 72 gr/cm2.

Hasil penelitian sifat fisik, sifat kimia dan daya tahan briket tongkol jagung terhadap

pengaruh campuran batubara oleh Gandhi (2010) adalah sebagai berikut: perubahan

ukuran briket untuk diameter berkisar antara 0,15 – 0,55 mm, perubahan ketinggiannya

berkisar 2,22 – 3,42 mm partikel yang hilang dalam pengujian shatter index berkisar

antara 3,80 – 47,77%, pengujian durability berkisar 0 – 48, 18%, nilai kalor 5.009,11–

5.601,55 kalori/gram, kadar air 6,9-11.1%, densitas 0,53-0,63%, kadar abu 17,52 -

22,77%, fixed carbon 29,9- 34,74%, Volatile Matter 38,42- 41,49%. Sedangkan

penelitian yang dilakukan oleh Taufik (2012) menggunakan briket dari tongkol jagung

dan sekam padi dengan proses pirolisis (suhu 400oC, 450oC, 500oC, 550oC, dan 600oC)

11

Page 12: Proposal Pkm Penelitian Nia Permata Esy (1110413031) Mpk A

yang memberikan hasil kalor optimal biochar sekam padi pada suhu 500oC sebesar 3705

kal/g, sedang tongkol jagung pada suhu 500oC dengan nilai kalor 7111 kal/g.

Penggunaan bahan bakar berbentuk briket memang lebih efektif dan efisien. Sebab,

bentuk dan ukurannya dapat disesuaikan dengan keperluan. Pembuatan briket kulit

durian ini memberikan banyak keuntungan dibandingkan dengan pembuatan briket

dengan bahan baku batubara atau kayu. Kemudian,kita ketahui bahwa harga minyak

saat ini akan terus meningkat dikarenakan sumber daya alam minyak mentah terus

menurun, maka inilah sebabnya saya ingin membuat briket dari kulit durian. (Meilita

dan Tuti, 2003).

BAB III METODOLOGI PERCOBAAN

12

Page 13: Proposal Pkm Penelitian Nia Permata Esy (1110413031) Mpk A

A. Waktu dan Tempat

Penelitian ini akan dilaksanakan selama empat bulan (jadwal kegiatan pada Tabel

1). Pembuatan briket kulit durian dengan perekat air rebusan tongkol jagung sebagai

bahan bakar alternatif rumah tangga dilakukan di Laboratorium Material jurusan

Kimia, Universitas Andalas, Padang.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah pisau, drum bekas, saringan atau

ayakan, pengaduk, tumbukan, baskom, seng, termometer.

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit durian, tongkol jagung,

ranting atau jerami, dan air.

C. Prosedur Kerja

1. Preparasi Sampel

Sampel kulit durian dicuci dengan air kemudian dipotong keci-kecil. Potongan-

potongan kecil kulit durian tersebut kemudian dijemur dibawah sinar matahari

dengan menggunakan alas seng sehingga potongan-potongan tersebut benar-benar

kering.

2. Pembakaran

Pembakaran kulit durian dilakukan didalam drum dimana ranting atau jerami yang

kering terlebih dahulu dimasukkan kemudian disusul dengan kulit durian yang telah

dijemur. Setelah itu, tumpukan kulit durian ditutup kembali dengan ranting atau

jerami. Tumpukan jerami dan durian tersebut kemudian dibakar. Drum tempat

pembakaran ditutup dengan penutup agar udara yang masuk kedalam drum dapat

dikendalikan.

3. Peleburan

Setelah proses pembakaran selesai, hasil pembakaran tadi diangkat dan disaring

agar benar-benar diperoleh bagian yang telah menjadi arang. Arang tersebut

kemudian ditumbuk menjadi halus dan diayak untuk mendapatkan bubuk arang

dengan ukuran relatif sama.

13

Page 14: Proposal Pkm Penelitian Nia Permata Esy (1110413031) Mpk A

4. Pencampuran Media

Dimasukkan arang yang telah dihaluskan kedalam baskom. Lalu, ditambahkan air

rebusan tongkol jagung yang telah mengental ke dalam baskom ± 15% dari berat

arang yang dihaluskan. Dimasukkan air rebusan tongkol jagung tersebut sedikit

demi sedikit sambil tetap diaduk sampai semua komponen tercampur merata.

5. Pencetakan

Dicetak arang yang telah dihaluskan dan diberi air rebusan tongkol jagung sesuai

cetakan yang dibutuhkan. Dipadatkan arang yang dihaluskan pada cetakan dengan

menggunakan cetakan. Diusahakan tingkat kekerasan briket berkisar antara 5.000 –

20.000 kg/cm2 .

6. Pengeringan

Dikeringkan briket yang telah dicetak dengan menjemur kembali diterik matahari

dengan alas seng. Dipastikan briket kering sempurna.

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

14

Page 15: Proposal Pkm Penelitian Nia Permata Esy (1110413031) Mpk A

4.1 Anggaran Biaya

Adapun rancangan biaya yang diperlukan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam

tabel berikut ini, yakni :

1. Alat

Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Table 1. Jenis Alat

No Nama alat Ukuran Jumlah Harga per satuan

1 Gelas ukur 500 mL 1 Rp 170.000,-

2 Pisau cutter - 2 Rp 15.000,-

3 Termometer 100oC 1 Rp 150.000,-

4 Seng 50 mL 1 Rp 50.000,-

5 Baskom 1 Rp 30.000,-

Sub Total = Rp 410. 000,-

2. Biaya-biaya lain

No

.

Lain-lain Pengeluaran Jumlah total

1 Alat tulis kantor 1 Set Lengkap@ Rp.

50.000,-

Rp. 50.000,-

2 mencari literatur lewat internet 20 kali @ Rp.

4500,-/jam

Rp. 90.000,-

3 Fotocopy proposal 10 Kali @ Rp.

10.000,-

Rp. 100.000,-

4 Biaya laboratorium 3 bulan@ Rp.

50.000,-

Rp. 150.000,-

15

Page 16: Proposal Pkm Penelitian Nia Permata Esy (1110413031) Mpk A

5 Print proposal 5 Buah @ Rp.

20.000,-

Rp. 100.000,-

6 CD-RW 10 buah @ Rp.

10.000,-

Rp. 100.000,-

7 Penggandaan proposal 10 buah @ Rp.

20.000,-

Rp. 200.000,-

8 Biaya makan siang 120 kali @

Rp.25.000,-/4 orang

Rp. 3.000.000,-

9 Kertas A4 2 rim @ Rp.50.000,- Rp.100.000,-

Sub Total Rp. 3.890.000,-

16

Page 17: Proposal Pkm Penelitian Nia Permata Esy (1110413031) Mpk A

DAFTAR PUSTAKA

Adan,I.U.1998. Membuat Briket Bioarang Dan Teknologi Tepat Guna. Yogyakarta: Kanisius.Arif,Mukodas.2009.

Limbah Organik Sebagai Bahan Bakar. Semarang: UNS. Handayani.2010.

“Proses Pembuatan Briket Kulit Durian”, Jurnal .Bandung:UNPAS.

Dharma Bhakti Pramudia, dkk. 2011. “Pembuatan Briket Kulit Durian dengan VariasiCampuran Biomassa (Arang Cangkang Sawit) dan Variasi Perekat”.

Gandhi B.A., 2010. “Pengaruh Variasi Jumlah Campuran Perekat Terhadap karakteristik Briket Arang Tongkol Jagung”. Jurnal Profesional Vol. 8, No. 1, Mei 2010.

Jamilatun S., 2008. “Sifat-Sifat Penyalaan dan Pembakaran Briket Biomassa, briket batu bara dan Arang Kayu”. Jurnal Rekaya Proses., Vol. 2, no. 2, 2008.

Marjono, staff TTG Bapermas Provinsi Jateng. “Kulit Durian sebagai Energi Alternatif”, (Green Action.com). 2009.

Triono A., 2006. Karakteristik Briket Arang Dari Campuran Serbuk Gergajian kayu Afrika dan Sengon dengan Penambahan Tempurung Kelapa. Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan. IPB. 2006.

Sinurat, Erikson. 2011. Studi Pemanfaatan Briket Kulit Jamu Mente dan Tongkol Jagung Sebagai Bahan Bakar Alternatif. Tugas Akhir Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Hasanudi. Makasar.

Samsul, M., 2004, Pengaruh Penambahan Arang Tempurung Kelapa Dan Penggunaan Perekat Terhadap Sifat-Sifa et Arang Dari Arang serbuk KayuSengon, Fisika Dan Kimia Briket: Universitas Gadjah Mada.

17

Page 18: Proposal Pkm Penelitian Nia Permata Esy (1110413031) Mpk A

Iskandar, Taufik. “Identifikasi Nilai Kalor Biochar Dari Tongkol Jagung dan Sekam Padi pada Proses Pirolisis”. Vol.7, No.1, September 2012.

18