Proposal Daun Gedi (Albemoschus Manihot) - Nur Hikmah Hidayanti 1502010218

52
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang َ ونُ م يِ سُ تِ ه يِ فٌ رَ جَ شُ هْ يِ مَ وٌ ابَ رَ شُ هْ يِ ّ م مُ كَ ّ لً ء( َ مِ ء( َ مَ ّ س ل/ اَ نِ مَ لَ 2 ز نَ 5 ا( ىِ ذَ ّ ا/لَ وُ هArtinya : Dialah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu. (QS: An-Nahl Ayat: 10) Penggunaan senyawa antioksidan semakin berkembang baik untuk makanan maupun untuk pengobatan seiring dengan bertambahnya pengetahuan tentang aktivitas radikal bebas (Boer, 2000). Radikal bebas yang terdapat di dalam tubuh manusia berperan dalam patologi dari berbagai penyakit degeneratif yakni kanker, aterosklerosis, rematik, jantung koroner, katarak, dan

description

Farmasi

Transcript of Proposal Daun Gedi (Albemoschus Manihot) - Nur Hikmah Hidayanti 1502010218

1BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang . -'~ -Artinya: Dialah, Yangtelahmenurunkanair hujandari langit untukkamu, sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya(menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempattumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu.(QS: An-Nahl Ayat: 10)Penggunaan senyawa antioksidan semakin berkembang baik untukmakanan maupun untuk pengobatan seiring dengan bertambahnyapengetahuan tentang aktivitas radikal bebas (Boer, 2000).Radikal bebasyang terdapat di dalamtubuh manusia berperan dalampatologi dariberbagai penyakit degeneratif yakni kanker, aterosklerosis, rematik,jantung koroner, katarak, dan penyakit degenerasi saraf seperti parkinson(Silalahi, 2006).Keanekaragaman hayati ndonesia sangat berpotensi dalampenemuan senyawa baru sebagai antioksidan. Beberapa penelitianmenunjukanbahwabeberapatumbuhanterbukti bermanfaat melindungitubuhmanusiadari bahayaradikal bebas, karenaadanyaantioksidanyangterdapat dalamtumbuhantersebut. Secaraalami, tumbuhanyangmengandung antioksidan tersebar pada berbagai bagian tumbuhan2seperti akar, batang, kulit, ranting, daun, buah, bunga dan biji(Hutapea,2005).Tumbuhangedi (Abelmoschus manihot L.), sukumalvaceae,merupakan tumbuhan tahunan yang berbatang tegak dengan tinggisekitar1,21,8m. Kandunganmucilagodari tanamantersebut terdiriataspolisakaridadanprotein. Tanamanini mengandungquercetin-3-o-robinobiosid, hyperin, isoquercetin, gossipetin-8-o-glukuronid, danmyricetin (Liuet al., 2006). Bunganya mengandung quercetin-3-robinoside, quercetin-3'-glikosida, hyperin, myrecetin, antosianin, danhyperoside. Hyperoside memiliki kemampuan antivirus, antinosiseptif,antiinflamasi, kardioprotektif, hepatoprotektif, danefekprotektifterhadapgastrimukosal(lapisan membran mukus pada lambung). Daun gedijugatelah diuji dapat mencegahovariectomy-induced femoral ostopenia(kondisi densitas mineral tulang yang lebih rendah dari batas normal padabagian sendi tungkai akibat operasi pengangkatan rahim/ovarium) (Lin-lin,2007; Jain , 2009).Tanaman gedi juga dapat meningkatkan fungsi penyaringanglomerular, mengurangi proteinuria, hyperplasia messangium yang dapatmengurangi kerusakan jaringan ginjal (Shao-Yu., 2006). Penelitian mengenai daun gedi telah dilakukan dengan melakukanscreeningfitokimia dan diperoleh komponen kimia berupa flavanoid,saponin, kaya akan vitamin A, zat besi dan serat yang baik untuk saluran3pencernaansertapengujianantioksidandenganDPPHolehEstyDewiPratiwi A. Marahena (2013) diperoleh nilai C50 12,360 g/mL.Berdasarkan komponen kimia turunan flavonoid yang terdapatpada tumbuhan gedi maka perlu dilakukan uji aktivitas antioksidan ekstrakdaun gedi (Abelmoschus manihot L.) dengan metode FRAP(FerricReducing Antioxidant Power).B. Rumusan MasalahBerapakah nilai kapasitas antioksidan ekstrakdaun gedi(Abelmoschus manihot L. dengan menggunakan metode FRAP ?C.Maksud dan Tujuan Penelitian1. Maksud PenelitianMaksud penelitian ini adalah untuk mengetahui kapasitasantioksidan ekstrak daun gedi (Abelmoschus manihot L.2. Tujuan UmumTujuanumumdari penelitianini adalahuntukmelakukanujiaktivitas antioksidanekstrakdaun gedi(Abelmoschus manihotL.dengan metode FRAP.3. Tujuan KhususTujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk melakukanesktraksi daun gedi (Abelmoschus manihotL.) dan uji aktivitasantioksidan ekstrak daun gedi (Abelmoschus manihot L..4D. Manaat Penelitian1. Manfaat TeoritisMenambah pengetahuan dan data ilmiah tentang aktivitasantioksidan pada ekstrak daun gedi(Abelmoschus manihotL.sertareferensi penelitian berikutnya dalam pengembangan ilmu farmasi.2. Manfaat PraktisMemberiinformasikepada masyarakat tentang manfaatdaungedi (Abelmoschus manihot L. sebagai antioksidan.BAB II5TIN!AUAN PU"TA#AA. Daun $ediKlasifikasi daungedi dalamsistematikatumbuhan, tanamangedidiklasifikasikan sebagai berikut :Kingdom : PlantaeSubkingdom : TracheobiontaDivisi : MagnoliophytaSubdivisi : SermatophytaKelas : MagnoliopsidaOrdo : MalvalesFamili : MalvaceaeGenus : AbelmoschusSpesies : Abelmoschus manihot LTumbuhangenusAbelmoschushanya dapat ditemui di daerahberiklim tropika terutama di Asia dan Afrika.Abelmoschusadalahkelompok tanamanherbadenganpertumbuhancepat, tinggi tanamansampai 2 meter, panjang daun 20-40 cm, bentuk daun menjari sebanyak3-7 helai daun Abelmoschusmenunjukkan kandungan lender pada daunsegar jika dipotong-potong kecil (Morris, 2006).Tanaman gedi (Abelmoschus manihot L.), suku Malvaceae,merupakan tumbuhan tahunan yang berbatang tegak dengan tinggisekitar1,21,8m. Kandunganmucilagodari tanamantersebut terdiriataspolisakaridadanprotein. Tanamanini mengandungquercetin-3-o-6robinobiosid, hyperin, isoquercetin, gossipetin-8-o-glukuronid danmyricetin (Liuet al., 2006). Bunganya mengandung quercetin-3-robinoside, quercetin-3'-glikosida, hyperin, myrecetin, antosianin, danhyperoside. Hyperoside memiliki kemampuan antivirus, antinosiseptif,antiinflamasi, kardioprotektif, hepatoprotektif, danefekprotektifterhadapgastrimukosal(lapisan membran mukus pada lambung). Daun gedijugatelah diuji dapat mencegahovariectomy-induced femoral ostopenia(kondisi densitasmineral tulangyanglebihrendahdari batas normalpadabagiansendi tungkai akibat operasi pengangkatanrahim/ovarium)(Lin-lin2007; Jain , 2009). Tanaman gedi juga dapat meningkatkan fungsipenyaringan glomerular, mengurangi proteinuria, hyperplasia messangiumyang dapat mengurangi kerusakan jaringan ginjal (Shao-Yu, 2006).Senyawa flavonoid mempunyai berbagai fungsi penting untukkesehatan antara lain dalam menurunkan risiko serangan penyakitkardiovaskuler, tekanandarah, aterosklerosis, dansebagai antioksidan(Hodgson, 2006).Flavonoid pada sayuran merupakan metabolit sekunder yangdimanfaatkan untuk kesehatan dan bahan pengkhelat yang menjadipenyumbangutamaterhadapkapasitasfungsinyasebagai antioksidan.Selainberfungsi sebagai antioksidan, flavonoidjugadapat memodulasijalur sinyal sel dan efeknya dapat ditandai pada fungsi sel denganmengubah protein dan fosforilasi lemak dan modulasi ekspresi gen (Cz ,2010).7Salah satu tumbuhan yang berpotensi sebagai tumbuhan obatadalahgedi. Tumbuhangedi (Abelmoschusmanihot)sangat popular diSulawesi Utara sebagai sayuran. Salah satu makanan tradisional daerahinipun menggunakan gedi sebagai bahannya, yaitu tinutuan. Selaindigunakan untuk konsumsi, tumbuhan gedi ternyata memiliki banyakkegunaan untuk mengobati penyakit. Diketahui tumbuhan ini dapatmenyembuhkan kolesterol tinggi, sakit ginjal, maag (Mamahit dkk.,2010).B. Anti%ksidanAntioksidan merupakan bahan atau senyawa yang dapatmenghambat atau mencegah terjadinya oksidasi pada substrat yangmudah teroksidasi dan telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat.Adanya kekhawatiran akan kemungkinan efek samping yang belumdiketahui dari antioksidan sintetik menyebabkan antioksidan alami menjadialternatif yang sangat potensial untuk dikembangkan (Winarsi, 2007).Penggunaan senyawa antioksidan semakin berkembang baik untukmakanan maupun untuk pengobatan seiring dengan bertambahnyapengetahuan tentang aktivitas radikal bebas(Boer, 2000). Stres oksidatifmerupakan keadaan yang tidak seimbang antara jumlah molekulradikalbebas dan antioksidan di dalamtubuh (Trilaksani, 2003). Senyawaantioksidan merupakan suatu inhibitor yang digunakan untuk menghambatautooksidasi. Efek antioksidan senyawa fenolik dikarenakan sifat oksidasiyang berperan dalam menetralisasi radikal bebas (Panovska et al, 2005).8Antioksidan memiliki kemampuan mendonorkan elektron dan dapatberfungsisebagaiagen pereduksisehingga dapat mengkhelat ion metaldanmengurangi potensi radikal dalamtubuh(Vayadan Aviram, 2001).Studi epidemiologi menunjukkanbahwabeberapatanamandanbuah-buahan terbuktibermanfaat melindungitubuh manusia terhadap bahayaradikal bebas (Soong dan Barlow, 2004 ; Rohman dan Riyanto, 2006). Halini dikarenakanpotensi antioksidanyangterdapat dalamtanamandanbuah-buahantersebut, seperti karoten, flavonoiddankomponenfenoliklain (Amesetal.,1993;Teow etal.,2006), juga vitamin C danE (Frei,1999 ; Windono et al, 2001).Secara umum antioksidan dikelompokkan menjadi dua, yaituantiksodan enzimatis dan non-enzimatis. Antioksidan enzimatis misalnyaenzim superoksida dismutase (SOD), katalase dan glutation peroksidase(GSH Prx). Antioksidan non-enzimatis masih dibagi dalam dua kelompoklagi (Winarsi, 2007) :1. Antioksidan larut lemak, seperti -tokoferol, karotenoid, flavanoid,quinon, dan bilirubin.2. Antioksidan larut air, seperti asamaskorbat, asamurat, proteinpengikat logam, dan protein pengikat heme.Berdasarkan mekanisme kerjanya, antioksidan digolongkanmenjadi 3 kelompok, yaitu antioksidan primer, sekunder, dan tersier.Antioksidan primer (antioksidan endogenus) disebut juga antioksidanenzimatismeliputi enzimsuperoksidadismutase(SOD), katalase, danglutation peroksidase (GSH-Px). Suatu senyawa dikatakan sebagai9antioksidan primer, apabila dapat memberikan atomhidrogen secaracepat kepada senyawa radikal, kemudian radikal antioksidan yangterbentuksegeraberubahmenjadi senyawayanglebihstabil. Sebagaiantioksidan, enzim-enzimtersebut menghambat pembentukan radikalbebas, dengancaramemutusreaksi berantai (polimerisasi), kemudianmengubahnyamenjadi produkyanglebihstabil. Antioksidansekunderdisebut juga antioksidan eksogenus atau non-enzimatis.Antioksidan non-enzimatisbanyakditemukandalamsayurandanbuah-buahan(Winarsi,2007).Komponenyang bersifat antioksidandalamsayurandan buah-buahan meliputi vitamin C, E, -karoten, flavonoid, isoflavon, flavon,antosianin, katekin, dan isokatekin, serta asam lipoat. Senyawa fitokimiaini membantumelindungi sel dari kerusakanoksidatif yangdisebabkanolehradikal bebas. Kelompokantioksidantersiermeliputi sistemenzim!"A-repairdan metionin sulfoksida reduktase. Enzim-enzim ini berfungsidalam perbaikan biomolekuler yang rusak akibat reaktivitas radikal bebas.KerusakanDNAyangterinduksi senyawaradikal bebasdicirikanolehrusaknyasingleataudoublestrand,baik gugusnon-basamaupunbasa.PerbaikankerusakanbasadalammDNAdanDNAinti yangdiinduksisenyawa oksigen reaktif terjadi melalui perbaikan jalur eksisi basa. Padaumumnya, eksisi basaterjadi dengancaramemusnahkan basa yangrusak, yang dilakukan oleh DNA glikosilase (Winarsi, 2007).C. Ekstraksi10Ekstraksiadalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapatlarut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarutcair (Ditjen POM, 2000). Hasil dari ekstraksi disebut dengan ekstrak yaitusediaan kental yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif darisimplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai,kemudiansemuaatauhampirsemuapelarutdiuapkandanmassaatauserbukyangtersisadiperlakukansedemikiansehinggamemenuhi bakuyang telah ditetapkan (Ditjen POM, 1995).Metode ekstraksi yang digunakan tergantung dari beberapa faktor,antaralaintujuanekstraksi, skalaekstraksi, sifat-sifat komponenyangakan diekstraksi dan sifat-sifat pelarut yang digunakan. Ekstraksimenggunakanpelarutdapat dilakukandenganduacara, yaitua#ueousphasedanorganicphase. Ekstraksia#ueousphasedilakukandenganmenggunakan pelarut air, sedangkan organic phase menggunakan pelarutorganik (Winarno, 2008).Maserasi merupakan suatu proses penyarian senyawa kimiasecara sederhana dengan cara merendam simplisia atau tumbuhan padasuhu kamar dengan menggunakan pelarut yang sesuaisehingga bahanmenjadi lunakdanlarut.Sampel biasanyadirendamselama3-5hari,sambil diaduksesekali untukmempercepat prosespelarutansenyawakimia yang terdapat dalamsampel.Maserasi dilakukan dengan caramerendamserbuksimplisiadalamcairanpenyari. Cairanpenyari akanmenembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung11zat aktif, zat aktif akan larutdankarenaadanya perbedaan konsentrasiantara larutan zat aktif di dalam sel dengan yang diluar sel, maka larutanyang terpekat didesak ke luar (Depkes R, 1986).Pemilihanmetodemaserasi karenapengerjaandanperalatanyang digunakan sederhana dan mudah diusahakan. Penggunaan etanol96%sebagaicairanpenyari karenabersifat netral,tidakberacun,absorbsinyabaik, etanol dapat bercampurdenganair dalam segalaperbandingan, selektif dalam menghasilkan jumlah senyawa aktif yangoptimal, serta panas yang diperlukan untuk pemekatan lebihsedikit(Depkes R, 1986).Selainitupelarut etanol dapat menembus semuajaringantanamanuntukmenariksenyawaaktif keluar darijaringanselbahan, etanol tidak menyebabkan pembengkakan pada membran sel danmemperbaikistabilitasbahanterlarut, etanol dapat melarutkanhampirsemua senyawa organik baik senyawa polar maupun semi polar, sehinggasenyawa-senyawaaktif sepertiflavonoidakanterlarut didalampelarutetanol (Sundaryono, 2011).D. Pengujian Anti%ksidanPengukuran aktivitas antioksidan dapat dilakukan dengan beberapametodediantaranyaCUPRAC, DPPH, danFRAP.Aktivitasantioksidanterdiridaribeberapa mekanisme diantaranya mencegahreaksi berantai,mencegah pembentukan peroksida, mencegah pengambilan atomhidrogen, mereduksi, dan menangkap radikal (Kim, 2005). 12Metode FRAP adalah satu-satunya metode yang secara langsungmengukurantioksidan dalambahan. (Vargia 2002)mengemukakanbahwa metode FRAPadalah metode yang digunakan untuk mengujiantioksidan dalam tumbuh-tumbuhan. Kelebihan metode FRAP ini yaitumetodenya yang murah, cepat, danreagen yang digunakan cukupsederhanasertatidakmenggunakanalat khususuntukmenghitungtotalantioksidan (Selawa, 2007).PengujianaktivitasantioksidanmetodeFRAPmengikuti prosedurdari Oyaizu (1986) yang dimodifikasi oleh Khumaret al.$(2007)denganmenggunakankomplekskaliumferrisianida(K3Fe(CN)6).Menurut (Laietal., 2001) dalampenentuandayareduksi, reduktor (antioksidan) dalamsampel akanmereduksi Fe3+kompleks kaliumferisianida(K3Fe(CN)6)menjadi Fe2+ (bentuk ferro). Reaksinya adalah sebagai berikut :K3[Fe(CN)6]K4[Fe(CN)6]Fe3+ + e-Fe2+Daya reduksi merupakan indikator potensi suatu senyawa sebagaiantioksidan. Daya reduksi diukur dari kemampuan suatu antioksidan untukmengubah Fe3+menjadi Fe2+(Kim, 2005).Singhet al. (2005)menambahkan bahwa daya reduksi berkaitan dengan kemampuansenyawa antioksidan mendonorkan atom hidrogen.Senyawa yangmempunyai daya reduksi kemungkinan dapat berperan sebagaiantioksidan karena dapat menstabilkan radikal dengan mendonorkan13elektron atau atom hidrogen sehingga senyawa radikalberubah menjadilebih stabil.Metode FRAPmeliputi tahap pembuatan reagen FRAP,pembuatan larutan standar, penentuanpanjanggelombang maksimumdanpengukuran total antioksidan dalamsampelmenggunakan alatspektrofotometer UV-Vis.E. #uarsetinKursetin (Chemical Book, 2008)Nama resmi : 3,3',4',5,7-PentahydroxyflavoneNama lain : KuersetinRM / BM : C15H10O7 / 302,236Rumus struktur :

Pemerian : Warna kuning dan berbentuk serbukKelarutan : Larut dalam heksan, petroleum eter dan kloroform; larut dalam eter, etil asetat, etanol; dan sedikit larut dalam air.Tititk lebur : 316CKegunaan : Sebagai pembanding (Antioksidan alami)Kuersetin adalah antioksidan alami, yang memproduksi kerjaantioksidannya dengan menghambat lipid peroksida melalaui blockade14enzim xanthin oksidase, pengkhelat besi, dan secara langsung meredamhidroksil, peroksil dansuperoksidaradikal. Flavonol, termasukkuarsetin,jugamelindungi mekanismepertahananoksidatif denganmeningkatkanabsorbsi dari vitamin C. Kuarsetin menghalangi kerusakan struktur proteindan pelepasan juga hasil dari produk oksidatif yang dihasilkan daripernapasan kuat pada fagosit. Kuarsetin merupakan aglikon, yang berartibahwa kuarsetin tidak memiliki rantai glikosida. Dalamperbedaannya,senyawa kuarsetin terjadisecara alami terutama glikosida, hanya denganjumlahyangsangat kecil terjadi seperti aglikon. Sewaktudiabsorbsi dariusus, kebanyakan seyawa kuarsetin dimetabolisme menjadi kuarsetinglukuronida, bentuk metabolic utama yang dideteksi di plasma(Appleton,2010).&. "'ektr%%t%metri U()(isSpektrofotometri UV-Vis adalah teknik analisis spektroskopikmenggunakansumberREMultraviolet dekat (190380nm)dansinartampak, visible (380780 nm) dengan memakai instrumenspektrofotometer.Spetrofotometri UV-Vis melibatkan energi elektronik yangcukup besar pada molekul yang dianalisis, sehingga penggunaannya lebihbanyak untuk analisis kuantitatif (Sudjadi, 2010).Absorbanyangterbacapadaspektrofotometri hendaknyaantara0,2 sampai0,8 atau 15 % sampai70 % jika dibaca sebagaitransmitan.Anjuranini berdasarkananggapanbahwakesalahandalampembacaan15transmitan adalah 0,005 atau 0,5 %(kesalahan fotometrik) (Sudjadi,2007).Cara kerja dari spektrofotometri adalah sebagai tempatkan larutanpembanding, misalnya blanko dalam sel pertama sedangkan larutan yangakan dianalisis pada selkedua. Kemudian pilih fotoselyang cocok agardaerahayangdiperlukandapat terliputi. Denganruangfotosel dalamkeadaantertutup"nol galvanometer didapat denganmemutar tombolsensitivitas. Denganmenggunakantombol transmitansi, kemudianaturbesarnyapada100%. Lewatkanberkascahayapadalarutansampelyang akan dianalisis. Skala absorbansimenunjukkan absorbansilarutansampel (Khopkar, 2008).stilah - istilah dalam Spektrofotometri UV-Vis (Harmita ,2006)a. Kromofor: gugus fungsional yang mengabsorbsi radiasi ultraviolet dantampak, jika mereka diikat oleh senyawa-senyawa bukan pengabsorbsi(ausokrom).b. Ausokrom: gugusfungsional yaitugugusyangmempunyai elektronnonbonding dan tidak mengabsorbsi radiasi UV jauh.c. Hiperkromik : bertambah besarnya nilai serapan dibandingkan serapanseharusnya akibat pengaruh perubahan pelarut atau pH.d. Hipokromik : turunnya nilai serapan dibandingkan serapan seharusnyaakibat pengaruh perubahan pelarut atau pH. a. Batokromik :bertambah besarnya panjang gelombangdibandingkanseharusnya akibat pengaruh perubahan pelarut atau pH.b. Hipsokromik : turunnya panjang gelombang dibandingkan seharusnyaakibat pengaruh perubahan pelarut atau pH.16BAB IIIMET*DE PENELITIANA. Tem'at dan +aktu PenelitianPenelitianini dilakukanpadabulanOktober2014sampaibulanFebruari 2015. Dilaksanakandi LaboratoriumKimiaFakultas FarmasiUniversitas Muslim ndonesia.17B. "am'el PenelitianSampel yang digunakan adalah tanaman daun gedi (Abelmoschusmanihot L.) yang diperoleh di Kabupaten Bone.C. Met%de #erjaPenelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodeeksperimental laboratoriumuntuk pengujian fitokimia dan uji aktivitasantioksidan ekstrak daun gedi(Abelmoschus manihot L.denganmenggunakan metode FRAP.D. Alat dan Bahan,. Alat -ang digunakanAlat yang digunakan adalah blender, timbangan analitik,aluminium foil, kertas saring, spektrofotometer UV-Vis, spatula, tabungreaksi, tabungsentrifuge, labuukur, pipet tetes, corong, inkubator,pipet volume, gelas ukur, erlenmeyer, beaker glass$ tissue... Bahan -ang digunakanBahanyangdigunakanadalahekstrakdaungedi (Abelmoschusmanihot L.), etanol96%, aquadest,asam trikloroasetat 10%,FeCl30,1%,daparfosfat (0,2M pH 6,6), kalium ferrisianida 1%, tissue, danalumunium foil.E. Pr%sedur #erja,. Pen-ia'an alat dan /ahan Alat dan bahandisiapkan sesuaidengankebutuhan penelitianyang akan dilaksanakan.18.. Pengam/ilan dan 'eng%lahan sam'elDaungedi (Abelmoschusmanihot L.) diambil padapagi haritepatnya pukul 08.00-09.00 WTA. Bagian daun yang dipetik sebaiknyakelima daripucuk hingga ke bawah yang masih hijau, dipetik secaralangsung dengan tangan. Daun yang telah dikumpulkan disortasibasah atau dicuci dengan air mengalir, kemudian dikeringkan. Setelahitu daun disortasi kering dan diserbukkan menggunakan blender.Serbuk daun gedi diekstraksi dengan menggunakan metode maserasi.Sebanyak99gserbukdaungedi dimaserasi denganpelarut etanol96%selama3x24jampadawadahkacahingga1-3cmdi atasserbuk. Filtrat dikumpulkan lalu diuapkan dengan rotavapor, sehinggadiperoleh ekstrak kental etanol 96%.0. Uji Akti1itas Anti%ksidan a. Pem/uatan Reagen &ra',. Pem/uatan Larutan #0&e2CN34 ,5Ditimbang 0,25 gramK3Fe(CN)6 lalu dilarutkan denganaquadest, kemudian dicukupkan hingga batas tanda pada labu ukur25 ml... Pem/uatan Larutan TCA ,65Ditimbang2,5gramTCA laludilarutkandenganaquadest,kemudian dicukupkan hingga batas tanda pada labu ukur 25 ml.0. Pem/uatan Larutan &eCl0 67,519Ditimbang 0,025 gram FeCl3 lalu dilarutkan denganaquadest, kemudian dicukupkan hingga batas tanda pada labu ukur25 ml./. Pem/uatan Larutan "tandarLarutanstok1000ppmdibuat denganmelarutkan5mgkuarsetin dilarutkan dengan 5 mL etanol, kemudian disimpan padasuhu 4C dalam botol gelap hingga tiba waktu untuk analisis. Darilarutan stok 1000 ppm, dipipet 0,5 mL lalu dilarutkan dengan etanolhingga mencapai volume 5mLsehingga diperoleh konsentrasilarutan standar 100 ppm.Pembuatan seri konsentrasi kuarsetin dibuat sebanyak 4 seriyaitu 10 ppm, 20 ppm, 40 ppm, dan 80 ppm. Masing-masing serikonsentrasi dibuat dengan cara memipet dari larutan stok 100 ppmsebanyak 0.5 ml, 1 ml, 2 ml dan 4 ml kemudian dicukupkanvolumenya dengan etanol hingga 5 ml.Perlakuanlarutanstandarsamadenganperlakuansampeldan blanko. Pertama-tama dipipet 1 ml dari berbagai serikonsentrasi kuarsetin dicampurkan dengan 1 mL dapar fosfat 0,2 M(pH6,6) dan1mLkaliumferisianida1%, campurandiinkubasipada 50oCselama20 menit. Ditambahkan1mL asamtrikloroasetatditambahkandandihomogenkanselama10menit,selanjutnya disentrifugasidengan kecepatan 3000 rpm selama 10menit. Sebanyak 1 mL lapisan atas dari larutan tersebut ditambahdengan1 mL air aquades dan 0,5 mL FeCl30,1%.Absorbansi20diukur padaamaks 700nmdengan spektrofotometer. NilaiFRAP dinyatakan dalam mg equivalen kuarsetin/gr ekstrak8. Pem/uatan Larutan Blank%1ml etanol dicampurkandengan1mL daparfosfat0,2 M(pH6,6) dan1mLkaliumferisianida1%, campurandiinkubasipada 50oCselama20 menit. Ditambahkan1mL asamtrikloroasetatditambahkandandihomogenkanselama10menit,selanjutnya disentrifugasidengan kecepatan 3000 rpm selama 10menit. Sebanyak 1 mL lapisan atas dari larutan tersebut ditambahdengan1 mL air aquades dan 0,5 mL FeCl30,1%.Absorbansidiukur padaamaks 700nmdengan spektrofotometer. NilaiFRAP dinyatakan dalam mg equivalen kuarsetin/gr ekstrak.d. Pengujian "am'el Terlebihdahulu dibuat larutansampel ekstrak daungedi(Abelmoschus manihotL.) 1000 ppm. Ditimbang ekstrak sebanyak25 mg lalu dilarutkan dengan etanol 25 ml. dibuat perlakuansebanyak tiga replikasi. Sebanyak 1 mL ekstrak daun gedi (Abelmoschus manihot L.)dilarutkan dalam 1 mL air aquadesselanjutnyadicampurdengan1 mL daparfosfat 0,2 M (pH 6,6) dan 1 mL kalium ferisianida 1%,campuran diinkubasi pada 50oC selama 20 menit. Setelah selesaidiinkubasi, ditambahkan1mL larutan asam trikloroasetat,selanjutnya disentrifugasidengan kecepatan 3000 rpm selama 10menit. Sebanyak 1 mL lapisan atas dari larutan tersebut ditambahdengan1 mL air aquades dan 0,5 mL FeCl30,1%.Absorbansi21diukur padaamaks 700nmdengan spektrofotometer. NilaiFRAP dinyatakan dalam mg equivalen kuarsetin/gr ekstrak.e. Perhitungan Da-a Anti%ksidanAnalisisdatapadapenentuankandungantotalaktivitasantioksidan dilakukanpadapanjanggelombangmaksimum 700nm pada spektrofotometer UV-Vis sehingga didapatkan nilai berupaabsorbansi.Setelahdidapatkannilaiabsorbansimaksimum,sampel kemudian dihitung totalantioksidan dengan cara dimasukkan dalampersamaan regresikurvastandarkuarsetindengan menggunakan persamaanlinear: y = bx+ a.BAB I(HA"IL DAN PEMBAHA"ANA. Hasil PenelitianTa/el ,. Hasil Pengukuran A/s%r/ansi dan Nilai Akti1itas Anti%ksidanEkstrak Daun $edi 2Abelmoschus manihotL.3 denganMet%de &RAP"am'elA/s%r/ansi#a'asitasAnti%ksidan29g : ; g sam'el3Rata)Rata#a'asitasAnti%ksidan 29g : ; g sam'el3Replikasi 0,206 41,04645,033 Replikasi 0,267 48,039Replikasi 0,249 46,014B. Pem/ahasan22Tanaman memiliki banyak khasiat dalam segi pengobatantradisonal ataupun modern. Secara empiris, tanaman daun gedi(Abelmoschus manihot L.) memiliki banyak khasiat dalam pengobatan dansebagai bahan pangan dan biasanya dibuat sayur atau dicampurkandalambubur manado. Daunini merupakankhasManadodansangatbanyak tumbuh di Manado. Dilansir dari surat kabar media online(htpps://id.wikipedia.org) yang konon kabarnya Almarhum Bapak Soehartosenangmerawat sendiri tanamanini dirumahkediamannya, karenadiasuka makan rebusan daun ini guna pemulihan dan perawatankesehatannya pada masa tuanya.Daun gedi juga sudah banyak diteliti dan memiliki banyakkomponen kimia salah satunya flavonoid yang merupakan golonganantioksidan alami. Hal inilah yang menjadi landasan kami dalammelakukan penelitian ini, yaitu dengan tujuan untuk membuktikan adanyakandungan antioksidan dan menghitung kadar antioksidan ekstrak etanolpada daun gedi (Abelmoschus manihot L.) dengan menggunakan metodeFRAP.Menurut Benzie dan Strain (1996), metode FRAPmerupakanmetode untuk mengukur aktivitas antioksidan yang didasarkan padakempuan dalam mereduksi ion ferri (Fe3+) menjadi ion ferro (Fe2+) pada pHrendah. Dimana akan membentuk kompleks warna biru yang menandakanadanya aktivitas antioksidan pada sampel.23Prinsip dari metode FRAP adalah sebagai reduktor, yangmerupakanindikator potensi suatusenyawasebagai antioksidan.Dayareduksi diukur dari kemampuan suatu antioksidan untuk mengubah Fe3+menjadi Fe2+ (Kim, 2005). Singh et al. (2005) menambahkan bahwa dayareduksi berkaitan dengan kemampuan senyawa antioksidan mendonorkanatomhidrogen.Senyawayangmempunyai dayareduksi kemungkinandapat berperansebagai antioksidankarenadapat menstabilkanradikaldenganmendonorkanelektronatauatomhidrogensehinggasenyawaradikal berubah menjadi lebih stabil.Padapenelitianini sampel diolahdenganmenggunakanmetodemaserasi, danmenggunakanpelarut etanol 96%. Maserasi merupakancara penyarian sederhana. Dirjen POM(1986) mengatakan, cairanpenyariakan menembus dinding seltanaman dan masuk ke rongga selyang mengandungzat aktif, sehingga zat aktif akanlarut dan arenaadanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dan diluar maka larutan yang terpekat akan didesak keluar. Digunakan metodemaserasi ini karenadaunmemiliki tekstur yanglunakdanjugadalamproses ekstraksinya tidak digunakan adanya pemanasan, dimanapemanasan ini dapat membuat kadar dari kandungan kimia ini berkurang. Digunakanetanol 96%karena(1) lebihselektif, (2) kapangsulittumbuh dalametanol 20%keatas, (3) tidak beracun, (4) netral, (5)absorbsinyabaik, (6)etanol dapat bercampurdenganairdalamsegala24perbandingan, (7) memerlukanpanasyanglebihsedikit untuk prosespemekatan, (8) zat pengganggu yang larut terbatas (Tenriugi, et al., 2011).Pengujian antioksidan dilakukan dengan menggunakan instrumentSpektrofotometri UV-Vispadapanjanggelombang700nm. Pengukurandigunakan dengan menggunakan pembanding kuarsetin yang dengan serikonsentrasi 10 ppm, 20 ppm, 30 ppm, 40 ppm, dan diperoleh persamaanlinearquarsetiny=0.008x+0.129. Nilai aktivitasantioksidandihitungdengan rumus :Aktivitas antioksidan(M Qgsampel)=Vsampel ( ml ) [ sampel ] fp103Bobot sampel ( g)Pada pengukuran sampel dengan perlakuan 3 replikasi yangdikonfersikan dengan persamaan linear, dimana sampel replikasi 1dengan absorbansi 0,206 dan kapasitas antioksidan senilai 41,046 g Q /gsampel. Padareplikasi 2absorbansinyaadalah0,267danmemilikikapasitas antioksidan 48,0399 g Q / g sampel , dan pada replikasi yangterakhir dengan absorbansi 0,249 dan kapasitas antioksidan 46,014 g Q /g sampel sedangkan rata-rata kapasitas antioksidannya adalah 45,033 gQ / g sampel.Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan dari tingginya nilaiaktivitas antioksidan yang dihasilkan menunjukan bahwa sampelekstraketanol daun gediterbukti sebagai antioksidan yang baik diolah dandikonsumsi baik untuk pangan maupun pengobatan.25BAB I(#E"IMPULAN DAN "ARANA. #esim'ulanDari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa totalkapasitasantioksidanberturut-turut padareplikasi 1=41,046gQ/ gsampel,replikasi 2 = 48,039 g Q / g sampel, dan replikasi 3 = 46,014 g Q / gsampel danrata-rataaktivitasantioksidannyaadalah45,033gQ/ gsampel.B. "aran Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat membandingkanaktivitasantioksidanekstrakdaungedi denganmengugunakanmetodeyang berbeda.26DA&TAR PU"TA#ABenzie FF, Strain JJ. 1996. %he ferricreducing ability of plasma(FRAP as ameasurement of &antioxidant power' ( the FRAP assay.Analytical Biochemistry.Boer, Y., 2000, Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kulit Buah Kandis(Garcinia parvifoliaMiq), )urnal *atemati+a dan ,PA -.Cz, M., HanaC., PetkoD., Maria, K., Anton, S., Antonin, L., 2010.Different methods for control andcomparison of the antioxidantproperties of vegetables, Food .ontrol.Cos, P., Hemans, N., Calomme, M. 2003..omparative/tudyof 0ightwell-+nown Polyphenolic antioxidant. JPharm Pharmacol. Direktorat Jenderal PengawasanObat danMakanan, 1979.Farma+ope,ndonesia 0disi ,,,. Departemen Kesehatan R : Jakarta.Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, 1986. *ateri *edi+a,ndonesia. Departemen Kesehatan R : Jakarta.Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, 1986./ediaan1aleni+. Departemen Kesehatan R : Jakarta.27Esty, Dewi PA. 2013. SkriningAnti Radikal BebasEkstrakDaunGedi(Abelmoschus manihot L.) MenggunakanMetodeDPPH. UM :MakassarHalliwell B. 2007.!ietary polyphenols(good$ bad$ or indifferent foryourhealth. J. Cardiovascular Research.Harbone JB. 1996.*etode Fito+imia ( Penentuan .ara *odern*enganalisa%umbuhan.TerjemahanKosasihPadmawinatadanwang Soediro. Bandung : TB.Hodgson, J.M.,andKevinD.C., 2006, Review Dietary flavonoids:effectson endothelialfunction and blood pressure, ) /ci Food Agric.Hutapea, R. 2005. Sehat dan Ceria di usia Senja. Rineka Cipta : JakartaKim,O.S.2005.Radicalscavenging capacity and antioxidantactivity ofthe 0 vitamer fraction in rice bran.J. Food Sci..Khopkar, S.M. 2008. 2onsep !asar 2imiaAnaliti+. U-Press: Jakarta.Jain, P.S., S.B. Bari, and S.J. Surana, 2009, solation of Stigmasterol and(-Sitosterol from Petroleum Ether of Woody Stem of Abelmoschusmanihot, Asian )ournal of 3iological /ciences 2.Lin-lin W., Xin-bo Y., Zheng-ming H.,He-zhi L, Guang-xia W., 2007, n vivoand in vitro antiviral activity of hyperoside extracted fromAbelmoschus manihot (L) medik, Acta Pharmacol /in.Liu, Y., Xianyin L., XiaomeiL., Yuying Z., Jingrong C. 2006. nteractionsBetween Thrombin with Flavonoids from Abelmoschus manihot (L.)Medicus by CZE. .hromatographia.Mamahit, L dan N. H. Soekamto. 2010. Satu Senyawa Asam Organik YangDiisolasi dari DaunGedi (Abelmoschus*anihotL. Medik) AsalSulawesi Utara. .hem. Prog. Morris, R. 2006. Plant for A Future. 0dible$ *edicinal and 4seful Plants orA 5eathier 6ord (7nline.Panovska, T.K., Kulevanova, S., Stefova., 2005, n Vitro AntioxidantActivity of Some Teucrium Spesies (Lamiaceae, Acta Pharm Prakash, A., Rigelhof, F., Miller, E., 2001,Antioxidant Activity, MedalliaonLaboratories Analitycal Progress, vol 10, No.228Shao-Yu Z., Nai-Ning S., Wen-Yuan G., Wei J., Hong-Quan D., Pei-GenX., 2006, Progressinthetreatment of chronicglomerulonephritiswith traditional Chinese medicine,Asian )ournal ofPharmacodynamic and Pharmaco+inetics.Silalahi, J. 2006. *a+anan Fungsional. Kanisius. JogjakartaSingh, D., P. Marimuthu, C.S. de Heluani, and C. Catalan. 2005.Antimicrobial and antioxidant potentials of essential oil and acetoneextract of *yristica fragrans 5outt. (aril part. J.of Food Sci..Sudjadi, 2007.2imia Farmasi Analisis. PT Pustaka Pelajar: Jakarta.Simanjuntak, P. Sari B,H. Rurianti, W. 2011,48i %o+sisitas serta A+tivitasAntio+sidan dan Antiba+teri 0+stra+ Air 2ulit 2ayu *assoi(.ryptocarpa massoy (Lauraceae)). F*,PA 4"PA2Tenriugi, A. Daeng Pine, GeminiAlam dan FaisalAttamim./tandardisasi*utu0+stra+ !aun 1edi ( Abelmoschus manihot (L. *edi+ !an 48i 0fe+ Antio+sidandengan *etode !PP5. Makassar : Universitas Hasanuddin.Trilaksani,W.,2003,Antio+sidan()enis$/umber$*e+anisme2er8adanPeran %erhadap 2esehatan$ nstitute Pertanian Bogor, BogorVargia. 2002. Metode Pengujian Antioksidan. Trubus Agrisaran : Jakarta.Winarno FG. 2008. 2imia Pangan dan 1i9i. Bogor: M-Brio Press.Winarsi, H. 2007.Antio+sidan Alami dan Radi+al3ebas.Kanisius.Yogyakarta.YuwonoA. 2009. Antioxidant andhealthdisease. [terhubungberkala]http://farmacology.org/specialistmedic/internist [ 2 Maret 2009]29Lam'iran ,."kema #erja Ekstraksi Daun $edi 2Abelmoschusmanihot L.3Daun gedi(Abelmoschus manihot L.) Dikeringkan Diserbukkan Ditimbang 800 gramSerbuk daun gedi Ditambahkan etanol 96 %Sampai terendam 1-3 cm di atas permukaan serbuk Dibiarkan selama 3 x 24 jam Diuapkan dengan rotavaporEkstrak kental30Lam'iran .. "kema #erja Akti1itas Anti%ksidan Ekstrak Etan%l Daun$edi (Abelmoschus Manihot L.) dengan Met%de &RAPEkstrak etanol Daun Gedi( Abelmoschus manihot L.) 25mg/25ml (1000 ppmKuarsetin 5 g / mLetanol 96% (1000 ppm)Pre'arasi "tandarPre'arasi "am'elDipipet 1 mL+ 1mL dapar fosfat 0,2 M (pH 6,6)+ 1 mL K3Fe(CN)6 1%Diinkubasi selama 20 menit 50oC+ 1mL TCA 10 %Disentrifuge dengan kecepatan 3000 rpmselama 10 menitDi!uat rangkaian seripengen"eran larutan standar #$toko%erol 10 ppm 20 ppm 30 ppm 40 ppmSupernatanResiduDataDipipet 1 mL+ 1 mL aquades+ 0,5 mL FeCl3 0,1%Kompleks berwarna hijau sampai biru (biru berlin)Absorbansi di ukur pada panjang gelombang 700 nm31670 680 690 700 710 720 730 740 7500&160&170&170&180&180&190&190&20&2$am/ar ,. Hasil kur1a running 'ada 'anjang gel%m/ang 47600 gQg sampel36$am/ar >. &%t% Re'likasi "am'el Daun $edi 2Abelmoschus manihot3$am/ar 4. &%t% "am'el Ekstrak Etan%l #ental Daun $edi2Abelmoschus manihot L.337$am/ar