Presentasi Lapsus
-
Upload
adhitya-fajar-prasetya -
Category
Documents
-
view
60 -
download
5
Transcript of Presentasi Lapsus
OSTEOMIELITIS KRONIS PADA FEMUR DEKSTRA DENGAN
FRAKTUR PATOLOGIS
Oleh:Adhitya Fajar Prasetya
Pembimbing Dr. dr. H. Zairin Noor Helmi, SpOT (K) MM FICS
PENDAHULUAN
Osteomielitis infeksi pd tulang yg dapat disebabkan o/ bakteri, virus, atau proses spesifik. Terbanyak disebabkan o/ Staphylococcus aureus. Muncul sebagai komplikasi osteomielitis akut yg tidak diterapi secara adekuat.
Laporan Kasus Nama penderita : Tn. M Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 20 tahun Pekerjaan : Swasta Alamat : Jl. Pasar Lama Batulicin, Tanah
Bumbu Tanggal Pemeriksaan : 19 Juli 2012
Laporan Kasus Anamnesis:
Keluhan utama : nyeri pd paha kananRiwayat Penyakit Sekarang:
Pasien mengeluhkan nyeri pada paha kanan sejak 5 bulan sebelum masuk rumah sakit. Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk dan merambat sampai ke lutut. Sebulan kemudian, saat sedang bermain bola, paha kanan pasien terasa seperti terkilir dan sangat nyeri, sampai-sampai tidak dapat digerakkan. Pasien kemudian dibawa ke tukang pijat. Setelah dipijat, nyeri pada paha kanan terasa sedikit berkurang, dan pasien dapat berjalan kembali, meskipun masih tertatih-tatih. Akan tetapi, 3 hari kemudian, saat sedang bermain bola, pasien kembali merasakan nyeri pada paha kanan dan tidak dapat digerakkan sama sekali, bahkan kali ini paha kanan pasien mengalami pembengkakan hingga kulit paha terlihat mengkilat. Pasien kembali dibawa kembali ke tukang pijat dan di sana dikatakan pasien harus dibawa ke Rumah Sakit Tanah Bumbu karena ada kelainan. Sesampai di RS, diketahui ada terbentuk abses, sehingga dilakukan tindakan pada abses tersebut. 2 bulan kemudian, saat mencoba berdiri, pasien merasakan kakinya terasa nyeri dan seperti berbunyi. Nafsu makan terasa menurun sejak 5 bulan, sehingga pasien nampak kurus.
Riwayat Penyakit Dahulu : gigi membusuk (+) lalu dicabut
Laporan Kasus Pemeriksaan Fisik : dbn Status Lokalis At regio kolum femur sinistra
Look : Ditemukan ada deformitas, terlihat ada luka berukuran 2x1 cm dengan dasar sulit dievaluasi, darah (+) non-aktif, pus (-), warna kulit normal, tidak terdapat adanya jaringan parut.
Feel : Nyeri tekan (+), kulit teraba hangat, krepitasi (+), CRT 2 detikMovement : Fleksi (inaktif)
Abduksi (aktif) Rotasi medial interna (inaktif) Rotasi lateral eksterna (aktif)
Uji Thomas : 30 derajat pada ekstremitas dekstraKekuatan Otot : 5 I 5Pengukuran Panjang Tungkai:True/real length : Kanan I Kiri
± 82 cm I ± 87 cmApparent length : Kanan I Kiri
± 87 cm I ± 92 cmCara berjalan : sde
Laboratorium(18 Juli 2012)
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
HEMATOLOGIHb EritrositLeukositHematokritTrombositRDW-CVMCV, MCH, MCHCMCVMCHMCHCKIMIA DARAHGDSHATISGOTSGPTGINJALUreumKreatininPROTHROMBIN TIMEPTINRControl PTAPTTControl APTTELEKTROLITNaKCl
11,13,9312,136,858217,2
93,628,230,2
103
1912
180,4
10,90,9611,425,626,1
1404,1105
14-18 g/dl4,5-6 juta/ul4-10,5 rb/ul42-52 vol%
150-450 ribu/ul11,5-14,7 %
80-97 fl27-32 pg32-38 %
<200 mg/dL
16-40 U/I8-45 U/I
10- 45 mg/dL0,4-1,4 mg/dL
9,9-13,5 detik
22,2-37,0 detik
135-146 mmol/l3,4-5,4 mmol/l95-100 mmol/l
Kultur darah terhadapStaphylococcusaureus(5 Juli 2012)
NO. ANTIBIOTIKDISC ZONA DIAMETER (mm) UJI KUMAN KETERANGAN
CONTENT R<= I S>= I II III I II III
1 Amoksisilin 10 ug 18 19'-20 21 23 S
2 Ampisilin 10 ug 12 13'-17 18 - -
3 Ampisilin sulbaktam 10 ug 10 11'-15 16 16 S
4 Sefazolin 30 ug 13 14'-18 19 24 S
5 Sefotaksim 30 ug 13 14'-23 24 22 I
6 Seftazidim 30 ug 13 14'-18 19 14 I
7 Sefepim 30 ug 14 15-17 18 20 S
8 Kloramfenikol 30 ug 11 12'-18 19 21 S
9 Siprofloksasin 5 ug 14 15'-21 22 21 I
10 Klindamisin 2 ug 13 14'-21 22 20 I
11 Sefepim 15 ug 12 13-'23 24 - -
12 Fosfomisin 50 ug 11 12'-16 17 22 S
13 Gentamisin 10 ug 11 12'-16 17 17 S
14 Imipenem 10 ug 12 13-16 17 24 S
15 Kanamisin 30 ug 12 13'-18 19 18 I
16 Asam nalidiksat 30 ug 12 13'-19 20 20 S
17 Netilmisin 30 ug 11 12'-15 16 20 S
18 Piperasilin 100 ug 16 17'-21 22 19 I
19 Streptomisin 10 ug 10 11'-15 16 15 I
20 Trimetoprim 1,25 ug 9 10'-16 17 24 S
21 Eritromisin 1,25 ug 15 16-20 21 21 S
Radiologi (18 Juli 2012)
Patologi Anatomi(20 Juli 2012)
ResumeKeluhan utama : nyeri pada paha kanan
Riwayat Penyakit Sekarang:Riwayat infeksi : 4 bulan
Mekanisme infeksi : lewat gigi Riwayat nyeri : 5 bulan
Lokalisasi nyeri : paha sebelah kananNyeri : dirasakan seperti ditusuk-tusuk dan merambat sampai ke lututBengkak : (+)Gangguan sensibilitas : Tidak adaKelemahan otot : Tidak adaBerjalan Pincang : (+)Deformitas : kaki sebelah kanan memendek
Pada gambaran foto femur didapatkan gambaran fraktur tertutup femur dekstra 1/3 media oblik displaced. Pada hasil PA ditemukan gambaran granulomatosa kronis non-spesifik. Pada pemeriksaan kultur diketahui kuman Staphylococcus aureus sensitif terhadap antibiotik seperti amoksisilin, ampisilin sulbaktam, sefazolin, sefepim, kloramfenikol, fosfomisin, gentamisin, imipenem, asam nalidiksat, netilmisin, trimetoprim, dan eritromisin.
DIAGNOSIS:
Fraktur patologis femur dekstra ec osteomielitis kronis
PEMBAHASAN
Anamnesis Riwayat infeksi
: 4 bulanMekanisme infeksi
: lewat gigiRiwayat nyeri
: 5 bulanLokalisasi nyeri
: paha sebelah kananNyeri
: dirasakan seperti ditusuk-tusuk dan merambat sampai ke lututBengkak
: (+)Gangguan sensibilitas
: Tidak adaKelemahan otot
: Tidak adaBerjalan Pincang
: (+)Deformitas
: kaki sebelah kanan memendek
Pada gambaran foto femur didapatkan gambaran fraktur tertutup femur dekstra 1/3 media oblik displaced. Pada hasil PA ditemukan gambaran granulomatosa kronis non-spesifik. Pada pemeriksaan kultur diketahui kuman Staphylococcus aureus sensitif terhadap antibiotik seperti amoksisilin, ampisilin sulbaktam, sefazolin, sefepim, kloramfenikol, fosfomisin, gentamisin, imipenem, asam nalidiksat, netilmisin, trimetoprim, dan eritromisin.
Fraktur patologis femur dekstra ec osteomielitis kronis
ANATOMI FEMUR
Fraktur patologis
Fraktur patologis adalah terputusnya kontinuitas tulang yang disebabkan oleh penyakit yang menimbulkan kelemahan tulang, sehingga dapat disimpulkan bahwa fraktur patologis bukan disebabkan oleh trauma.
Fraktur patologis pada femur merupakan yang paling sering membutuhkan intervensi pembedahan.
Patofisiologi osteomielitis
Mikroorganisme masuk melalui port d’entrée menuju pembuluh darah ke tulang menginfeksi tulang leukosit melepaskan melepaskan enzim u/ melisiskan tulang tulang melemah mudah fraktur o/ trauma minimal
Pada tulang terbentuk sekuestrum dan tulang baru (involukrum)
Bakteri dapat menginfeksi bagian tulang lainnya.
Pembagian & Gambaran KlinisMenurut kejadiannya, osteomielitis ada 2: Osteomyelitis primer: kuman-kuman mencapai tulang secara langsung
melalui luka. Osteomyelitis sekunder: adalah kuman-kuman mencapai tulang
melalui aliran darah dari suatu fokus primer ditempat lain (misalnya infeksi saluran nafas, genitourinaria furunkel).
Menurut progresivitasnya, osteomielitis ada 2: Osteomielitis akut. Gejala: nyeri daerah lesi, demam menggigil,
malaise, pembesaran kelenjar limfe regional, sering ada riwayat infeksi sebelumnya/luka, pembengkakan lokal, kemerahan, suhu raba hangat, gangguan fungsi, lab = anemia, leukositosis
Osteomielitis kronis. Gejala: luka busuk bernanah yg nyeri, kadang2 kontraktur, lab = LED meningkat
Osteomielitis menurut penyebabnya adalah osteomielitis biogenik dan yang paling sering menyebabkannya adalah:
Staphylococcus (orang dewasa) Streplococcus (anak-anak) Pneumococcus dan Gonococcus
Penatalaksanaan
Sasaran awal: kontrol & hentikan proses infeksi antibiotik IV menurut hasil kultur. Jika terkontrol lanjutkan per oral hingga 3 bulan.
Pembedahan: debridemen, sekuestrektomi, saucerization, lanjut dgn irigasi NS 7-8 hari. Rongga kosong dpt diisi dgn tulang transfer/flap otot.
Komplikasi
Osteonekrosis Artritis septik Pertumbuhan tulang abnormal Kanker kulit skuamosa
TERIMA KASIH