Prescil DHF Dr.heppy

21
PRESENTASI KASUS DENGUE HEMORAGIC FEVER Pembimbing : dr. A. Heppy O., M.Sc., Sp.PD Disusun Oleh: Anton Christian O.S G1A211080 Puji Ayu Lestari Eta G1A211084 Yunita Tri Jayati G1A211082 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN SMF ILMU PENYAKIT DALAM RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

Transcript of Prescil DHF Dr.heppy

PRESENTASI KASUS

DENGUE HEMORAGIC FEVER

Pembimbing : dr. A. Heppy O., M.Sc., Sp.PD

Disusun Oleh:Anton Christian O.S G1A211080Puji Ayu Lestari Eta G1A211084Yunita Tri Jayati G1A211082

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANSMF ILMU PENYAKIT DALAMRSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTOPURWOKERTO2012

I. IDENTITAS PASIENNama : Nn.M Usia: 21 TahunAlamat : Tanjung RT 01/04Jenis kelamin: PerempuanPekerjaan: KarwayanTanggal masuk: 8 Desember 2012Tanggal periksa: 14 Desember 2012No. CM: 787772R. Rawat: Mawar

II. ANAMNESIS (Autoanamnesis / Alloanamnesis)Keluhan Utama : Panas 5 hariKeluhan Tambahan: Nyeri pada ulu hati, mual, muntah, lemas, nafsu makan menurun, keringat banyak, menggigil, Riwayat penyakit sekarang:Pasien datang ke IGD RSMS dengan keluhan panas sejak 4 hari SMRS. Panas dirasakan mendadak tinggi dan terus-menerus, siang sama dengan malam. Panas dirasakan berlangsung setiap hari, tidak berubah antara siang dan malam. Panas badannya disertai menggigil dan mengeluarkan keringat yang banyak di seluruh tubuh. Panas badan tidak disertai kejang atau penurunan kesadaran.Pasien tidak ada keluhan perdarahan pada kulit, gusi tidak mudah berdarah dan tidak mudah mengalami memar. Pasien tidak mengeluhkan adanya darah yang keluar dari hidung, dari telinga dan saat BAB. Pasien juga mengeluhkan mual muntah dan nyeri pada ulu hati. Mualnya hilang timbul dan tidak di pengaruhi makanan, mualnya terjadi sebelum makan dan napsu makan pasien menurun sejak badannya panas. Pasien juga mengeluh muntah lebih dari lima kali, muntah terjadi setiap habis makan dan muntahnya berupa sisa makanan dan muntahnya tidak berdarah.

Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat pernah menderita penyakit yang sama disangkal Riwayat demam thypoid disangkal Riwayat penyakit hati disangkal Riwayat anemia disangkal Riwayat penyakit maag disangkal Riwayat perdarahan gusi diakui

Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada anggota keluarga lain yang mengalami penyakit yang sama. Tidak ada riwayat anemia, penyakit hati, demam berdarah dalam anggota keluarga lain.

Riwayat Sosial Ekonomi:Pasien tinggal sendiri di rumah kosan yang tidak begitu padat dengan kebersihan yang cukup baik. Aktivitas pasien sebagai mahasiswa di salah satu universitas negeri di Purwokerto. Pasien pulang ke rumah dan berkumpul dengan orang tua setiap seminggu sekali dan biaya keperluan pasien setiap hari masih di tanggung oleh orang tua. Biaya pengobatan pasien ditanggung oleh Askes.

III. PEMERIKSAAN FISIKKeadaan umum: Sedang, tampak lemas, kooperatifKesadaran: Compos mentisVital sign: TD: 90/70 mmHg N: 88 /mnt R: 24 /mnt S: 36,8C

Status Generalis1. Pemeriksaan Kepala Bentuk Kepala: Mesocephal, simetris Rambut : Warna hitam, tidak mudah dicabut dan tidak rontok Nyeri Tekan : Tidak ada Venektasi temporal: (-)2. Pemeriksaan Mata Palpebra: Edema (-/-), ptosis (-/-) Konjungtiva: Anemis (-/-) Sklera: Ikterik (-/-) Pupil: Refleks cahaya (+/+), isokor3. Pemeriksaan TelingaOtorea (-/-), deformitas (-/-), discharge (-), nyeri tekan (-)4. Pemeriksaan HidungNafas cuping hidung (-/-), deviasi septum nasi (-), deformitas (-)5. Pemeriksaan Mulut dan FaringBibir sianosis (-), bibir pucat (-), bibir kering (-), lidah kotor (-), lidah tremor (-), tepi lidah hiperemis (-), tonsil : T1-T1, hiperemis (-/-).6. Pemeriksaan Leher Trakea: Deviasi (-) Kel. Lymphoid: Tidak teraba, nyeri tekan (-) Kel. Tyroid: Tidak teraba pembesaran JVP: Tidak meningkat (5+2 cm)7. Pemeriksaan Dada ParuInspeksi : Dinding dada simetris, ketinggalan gerak (-/-), retraksi (-), pulsasi epigasrium (-), pulsasi parasternal (-)Palpasi: Vokal fremitus kanan = kiri Ketinggalan gerak (-/-)Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paruAuskultasi: Suara dasar vesikuler (+/+), ronkhi basah kasar (-/-), ronkhi basah halus (-/-) JantungInspeksi : Iktus cordis terlihat di SIC V 2 jari medial LMCSPulsasi parasternal (-), pulsasi epigastrium (-)Palpasi: Iktus cordis teraba di SIC V 2 jari medial LMCS, kuat angkat (-)Perkusi : Batas jantung Kanan atas : SIC II LPSD Kiri atas : SIC II LPSS Kanan bawah: SIC IV LPSD Kiri bawah : SIC V 2 jari medial LMCSAuskultasi: S1 > S2, regular, murmur (-), gallop (-).8. Pemeriksaan Abdomen Inspeksi : DatarAuskultasi : Bising usus (+) NPalpasi : Supel, nyeri tekan (+) epigastrium, undulasi (-) Hepar : 2 jari BACD Lien : tidak terabaPerkusi: Timpani, pekak sisi (-), pekak alih (-)9. Pemeriksaan ekstremitas Superior : Edema (-/-), sianosis (-/-), akral hangat (+/+), deformitas (-/-)Inferior : Edema (-/-), sianosis (-/-), akral hangat (+/+), deformitas (-/-)

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG (Laboratorium tanggal 14 Desember 2012)Darah rutinHb: 13,5 (14-18 g/dl)Leukosit: 2630(5000-10.000/l)Hematokrit: 41(p : 40-48, w : 37-43%)Eritrosit: 4,6 (p : 4,5-5,5 jt/l, w : 4-5 jt/l)Trombosit: 40.000(150.000-450.000/l)MCV: 88,8(79,0-99,0 fl)MCH: 29,2(27,0-31,0 pg)MCHC: 32,8(33,0-37,0 %)RDW: 12,8(11,5-14,5 %)MPV: (-)(7,2-11,1 fl)Hitung jenis Basofil: 8,0(0-1 )Eosinofil: 0,4(2,0-4,0 )Neutrofil Batang: 0,00(2,00-5,00 )Neutrofil Segmen: 16,0(40-70 )Limfosit: 45,6(25-40 )Monosit: 30,4(2-8 )Kimia DarahSGOT/AST: 47 (14-36 /l)SGPT/ALT: 31 (9-52 /l)Ureum: 26,3 (15,0-36,4 mg/dl)Kreatinin: 0,61 (0,70-1,20 mg/dl) GDS: 84 (= 200 mg/dl)Sero Imunologi DHF ICTIgG anti DHF: ReaktifIgM anti DHF: Non ReaktifUrin LengkapWarna : KuningKejernihan: JernihBau: KhasBerat Jenis: 1025 Ph: 6,0Leukosit: negatifNitrit: negatifProtein: 30Glukosa: normalKeton: 100Urobilinogen: negatifBilirubin: negatifEritrosit: negatifSEDIMENEritrosit: 0-2Leukosit: 0-2Epitel: 3-4Silinder hialin: negatifSilinder Lilin: negatifGranuler halus: negatifGranuler kasar: 0-2Kristal: negatifBakteri: positifTrikomonas: negatifJamur: negatif

V. DIAGNOSIS KERJADengue Hemorrhagic Fever grade I

VI. DIAGNOSA BANDING Malaria ITP (Idiopathy Trombositopenia Purpura) Demam typhoid UTI

VII. PEMERIKSAAN PENUNJANGLaboratorium APTT PTTManual CT/BT

VIII. TERAPI Non Farmakologi Pasien tirah baring minimal 7 hari bebas demam Makanan: tinggi kalori, rendah serat, minum banyak (> 2 liter) Farmakologis IVFD RL 30 tetes/menit Paracetamol 3x1 tab

IX. PROGNOSIS Quo ad vitam : dubia ad bonam Quo ad functionam: dubia ad bonam Quo ad sanationam: dubia ad bonam

TINJAUAN PUSTAKA

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) ialah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus dengue yang secara klinis ditandai dengan adanya manifestasi perdarahan. Virus Dengue termasuk Famili Flaviviridae,dengan genusnya adalah flavivirus. Virus ini mempunyai empat serotipe yang dikenal dengan DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4. Penyakit ini tidak ditularkan secara langsung dari manusia ke manusia melainkan melalui perantaraan melalui gigitan nyamuk. Spesies nyamuk yang menjadi vektor perantara penyakit ini utamanya adalah Aedes aegypti dan Aedes albopictus betina. Infeksi virus dengue mengakibatkan manifestasi klinis yang bervariasi mulai dari asimptomatik, penyakit ringan mild undifferentiated febrile illness, demam dengue (dengue fever, claasical dengue), demam berdarah dengue (dengue haemorrhagic fever DHF) dan demam berdarah dengue yang disertai renjatan (dengue shock syndrome = DSS).

KRITERIA DIAGNOSISDiagnosis DHF berdasarkan WHO 1997 ditegakkan bila semua hal dibawah ini dipenuhi:1. Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7 hari, biasanya bifasik.2. Terdapat minimal satu dari manifestasi perdarahan berikut :a. Uji bendung positifb. Petekie, ekimosis, atau purpurac. Perdarahan mukosa (tersering epistaksis atau perdarahan gusi) atau perdarahan dari tempat lain.d. Hematemesis atau melena3. Trombositopenia (jumlah trombosit 20 % dibandingkan standar sesuai dengan umur dan jenis kelamin.b. Penurunan hematokrit >20% setelah mendapat terapi cairan, dibandingkan dengan nilai hematokrit sebelumnya.c. Tanda kebocoran plasma seperti : efusi pleura, asites atau hipoproteinemia.

DERAJAT DHF / DSSUntuk menentukan tatalaksana yang adekuat, maka pasien DD/DBD perlu diklasifikasikan menurut derajat penyakitnya. Dengan demikian dapat direncanakan apakah seorang pasien dapat berobat jalan, perlu observasi di rumah sakit. Derajat beratnya DHF secara klinis dibagi sebagai berikut : Derajat I : Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi perdarahan ialah uji torniquet positif.Derajat II :Derajat I disertai perdarahan spontan di kulit dan atau perdarahan lain.Derajat III :Ditemukannya kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lembut, tekanan nadi menurun (kurang dari 20 mmHg) atau hipotensi disertai kulit yang dingin, lembab dan penderita tampak gelisah.Derajat IV : Renjatan besar dengan nadi yang tidak dapat diraba dan tekanan darah yang tidak dapat diukur.(Ester, 1999, IPD, 2006)Tabel 1 Klasifikasi Derajat Penyakit Infeksi Virus Dengue

Derajat

GejalaLaboratorium

Demam disertai 2 atau lebih tanda : sakit kepala, nyeri retro-orbital, mialgia, atralgiaLeukopenia Trombositopenia, tidak ditemukkan bukti kebocoran plasma

IGejala diatas ditambah uji bendung positifTrombositopenia (