ppt.SPOKOLON
-
Upload
isma-uspekharchie -
Category
Documents
-
view
574 -
download
90
Transcript of ppt.SPOKOLON
FITRI EKADYAHTINA SITI ISMAWATI WAHYU TRI UTAMI Kelas 5.F
ANATOMI KOLON Usus besar atau kolon berbentuk tabung muskular
berongga dengan panjang sekitar 1,5 m Diameter usus besar sudah pasti lebih besar dari usus halus, yaitu sekitar 6,5 cm, tetapi makin dekat anus diameternya semakin kecil Kolon dibagi lagi menjadi kolon asenden, tranversum, desenden dan sigmoid.
Anatomi kolon
Tempat kolon membentuk kelokan tajam pada
abdomen kanan dan kiri atas secara berturut-turut disebut sebagai feksura hepatika dan fleksura lienalis
FLEKSURA/ BAGIAN BERKELOK
Anatomi usus Usus besar secara klinis dibagi menjadi belahan
kiri dan kanan Arteria mesentrika superior memperdarahi belahan kanan (sekum, kolon asenden, dan dua pertiga proksimal kolon tranversum) arteria mesentrika inferior mendarahi bagian kiri (sepertiga distal kolon tranversum, kolon desenden, kolon sigmoid, dan bagian proksimal rektum).
ARTERIA MESENTRIKA
Penyusun kolon Colon terdiri dari atas empat lapisan dinding yang
sama sepetri usus halus. Jaringan penyusun usus besar terdiri dari Tunika mucosa ((lapisan lendir), dengan bagian: epitel, lamina propia, dan muscularis mucosa yang tidak memiliki villi.
LAPISAN PENYUSUN USUS
Sistem penghantaran obat kolonUsus besar merupakan suatu tempat dimana penghantaran obat baik secara lokal maupun sistemik dapat terjadi. Penghantaran secara lokal memungkinkan pengobatan secaratopikal bagi penyakit peradangan usus besar. Akan tetapi, pengobatan dapat dibuat lebih efektif jika obat dapat ditujukan secara langsung ke dalam kolon, selain itu hal ini juga dapatmengurangi efek samping jika obat yang dihantarkan secara sistemik.
Pengembangan sediaan kolon
Dalam pengembangan sediaan bersasaran colon ini ada 4 elemen esensial yang saling terkait, yaitu: penyakit, obat, tujuan (sasaran) dan system penghantaran obat.
Macam-macam bentuk sediaan kolon Tablet kolon (peroral) Enema (rektal bentuk semisolid) Suppos (rektal bentuk padat)
Tablet kolontablet kolon merupakan obat yang dapat melepaskan zat aktif secara langsung pada kolon.Sistem penghantaran obat secara lokal menuju kolon melalui pemberian obat secara peroral menarik dan penting karena terdapat berbagai penyakit usus besar seperti ulcerative colitis, crohns disease, amebiosis, dan kanker kolon
Tablet kolonsediaan tablet kolon ini merupakan Sistem yang harus dapat melindungi obat sampai ke kolon misalnya pelepasan dan absorpsi obat seharusnya tidak terjadi di lambung maupun usus halus.Berbagai macam strategi yang digunakan dalam pembuatan obat oral yang ditujukan untuk pelepasan dan absorpsi di kolon antara lain ikatan kovalen antara obat dengan carrier,melapisi dengan polimer yang sensitive terhadap pH, formulasi sistem release, penggunaancarrier yang terdegradasi khususnya oleh bakteri yang ada di kolon, sistem bioadhesive dansistem penghantaran obat yang dikontrol oleh daya osmotik.
KONDISI LAPISAN TABLET KOLON
Sediaan tablet
Komposisi obat Dulcolax; komposisi Bisacodyl Asacol ; komposisi mesalazine
Tablet kolon Asacol digunakan untuk mengobati kolitis ulseratif,
proktitis, dan proctosigmoiditis. Asacol juga digunakan untuk mencegah gejala kolitis ulserativa berulang. Dulcolax diindikasikan untuk Semua bentuk sembelit, memudahkan buang air besar pada kondisi dengan rasa sakit seperti pada hemorrhoid (wasir), pengosongan lambung-usus sebelum & sesudah operasi.
Enema kolon Enema merupakan sediaan obat dengan pemberian
cairan ke dalam rektum dan kolon dengan menggunakan aplikator khusus. Enema dilakukan untuk mengobati penyakit ringan seperti sakit perut, kembung, konstipasi atau sembelit. enema diberikan langsung ke rectum hingga kolon. Setelah seluruh dosis enema hingga ambang batas daya tampung rongga kolon diberikan, pasien akan buang air bersamaan dengan keluarnya cairan enema ke dalam bedpan atau di toilet
Pemberian enema tidak lebih dari 150 ml karena
dipertahankan dalam usus. - Etanol merupakan antimikroba dengan kadar bisa mempengaruhi keseimbangan flora normal. - Pemilihan pelarut dalam sediaan yang merupakan pelarut yang digunakan untuk mengekstraksi lebih baik. - Dibutuhkan pendapar untuk menjaga pH produk agar tetap stabil hingga penggunaannya. - Untuk menjaga stabilitas sediaan pada penyimpanan yang lama diperlukan pengawet (Na-sitrat).
Sediaan Enema kolon Microlax obat pencahar untuk mengatasi susah buang air
besar (sembelit), khususnya diberikan pada penderita yang harus tinggal di tempat tidur; orang dewasa, orang tua, anak-anak dan wanita hamil. Microlax merupakan laksatif enema yang efektif untuk mengatasi Susah BAB (sembelit) yang disebabkan oleh feses yang mengeras dan menumpuk di daerah rektum; ditandai dengan anal blocked (terdapat sumbatan feses mengeras di anus), feses keras dan berukuran besar (mega kolon), merasa sakit yang luar biasa di daerah sekitar anus saat mengejan, evakuasi feses secara manual (memerlukan bantuan).
Komposisi microlax Tiap tube 5 ml mengandung : Na-Laurilsulfoasetat 0.045 g,
Asam Sorbat 0.005 g, PEG 400 0.625 g, Natrium Sitrat 0.450 g, Sorbitol 4.465 g, Air murni secukupnya ad 6.250 g DOSIS Dewasa : 2 tablet, dapat ditingkatkan sampai 4 tablet.Anak berusia 4 tahun ke atas : 1 tablet.Pemeriksaan radiografik, sebelum dan sesudah operasi : - dewasa : 2-4 tablet pada malam sebelum pemeriksaan dan 1 suppositoria pada pagi harinya (di hari pemeriksaan). - anak-anak berusia 4 tahun atau lebih : 1 tablet pada sore hari sebelum pemeriksaan dan 1 suppositoria pada pagi harinya (di hari pemeriksaan).
Sediaan enema
Suppos kolon Suppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai
bobot dalam bentuk, yang diberikan melalui rectal,vaginal atau uretra (Anonim,1995 ). Bentuk dan ukurannya harus sedemikian rupa sehingga dapat dengan mudah dimasukkan ke dalam lubang atau celah yang diinginkan tanpa meninggalkan kejanggalan begitu masuk, har us dapat bertahan untuk suatu waktu tertentu (Ansel,2005)
Cara penggunaan suppos Berikut adalah cara penggunaan suppositoria: 1. Cuci kedua tangan sampai bersih dengan air dan sabun 2. Sebelum dikeluarkan dari wadah, jika suppositoria terasa melunak, simpan di kulkas atau rendam dalam air dingin selama beberapa saat untuk mengeraskannya kembali 3. Buka wadah pembungkus suppositoria 4. Jika diminta untuk menggunakan hanya setengahnya, maka potong di bagian tengah dengan rata menggunakan pisau yang tajam 5. Bagian ujung suppositoria dilumasi dengan lubrikan larut air supaya licin, jika tidak ada bisa ditetesi sedikit dengan air keran 6. Diperbolehkan memakai sarung tangan bersih jika ingin 7. Atur posisi tubuh berbaring menyamping dengan kaki bagian bawah diluruskan sementara kaki bagian atas ditekuk ke arah perut 8. Angkat bagian atas dubur untuk menjangkau ke daerah rektal
9. Masukkan suppositoria, ditekan dan ditahan dengan jari telunjuk, sampai betul-betul masuk ke bagian otot sfinkter rektum (sekitar 1 inci dari lubang dubur). Jika tidak dimasukkan sampai ke bagian otot sfinkter, suppositoria ini akan terdorong keluar lagi dari lubang dubur
Obat suppos
Obat suppos Dulcolax. Diindikasikan untuk Semua bentuk
sembelit, memudahkan buang air besar pada kondisi dengan rasa sakit seperti pada hemorrhoid (wasir), pengosongan lambung-usus sebelum & sesudah operasi. Perparat untuk enema barium untuk proktosigmoidoskopi kolon. Isi dulcolax; bisacodyl
Uji evaluasiSuppositoria: Penetapan kadar zat aktifnya dan disesuaikan dengan yang tertera pada etiketnya. Uji terhadap titik leburnya, terutama jika menggunakan bahan Oleum cacao. Uji kerapuhan untuk menghindari kerapuhan selama pengangkutan Uji waktu hancur Uji homogenitas
Uji evaluasiEnema/gel: Evaluasi fisik Penampilan .Yang dilihat penampilan, warna dan bau. Homogenitas Viskositas/rheologi Distribusi ukuran partikel Uji Kebocoran Isi minimum Penetapan pH Uji pelepasan Bhan aktif dari sediaan gel Uji difusi bahan aktif dari sediaan gel
Uji evaluasiEvaluasi kimia Identifikasi zat aktif Penetapan kadar zat aktif Evaluasi biologi Uji penetapan potensi antibiuotik Uji sterilitas
Uji evaluasiUji tablet: Uji Keseragaman Bobot Uji Keseragaman Ukuran Uji Kekerasan Uji Waktu Hancur
Suppositoria Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan Bisa mengobati secara bertahap Kalau missal obat einimbulkan kejang, atau panas reaksinya lebih cepat, dapat memberikan efek local dan sistemik. memberikan efek local dulcolax untuk meningkatkan defeksasi. Kerugian Sakit tidak nyaman daya fiksasi lebih lama dari pada IV. Kalau pemasangan obat tidak benar, obat akan keluar lagi. Tidak boleh diberikan pada pasien yang mengalami pembedahan rekrtal.
EnemaManfaat Pertimbangan medis sebagai metoda pengosongan feces dengan segera dari kolon Pemeriksaan radiologi pasca pemberian barium enema Membersihkan kolon bagian bawah (desenden) menjelang tindakan operasi Sebagai jalan alternatif pemberian obat
Enema Bahaya enema adalah iritasi sabun dan efek negatif dari
larutan hypertonik atau hipotonik. Pada cairan tubuh dan elektrolit, larutan hipertonik seperti larutan phosphate menyebabkan sedikit iritasi pada membran mukosa dan menyebabkan cairan dari jaringan sekitar tertarik ke dalam kolon. Proses ini disebut osmosis. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit dapat terjadi, terutama pada anak < 2 th dapat menyebabkan hipokalsemia dan hiperphosphatemia. Pemberian hipotonik yang berulang seperti enema berbentuk kran, dapat mengakibatkan absorpsi volume darah dan dapat mengakibatkan intoksikasi air.
SELESAI...