Ppt 4 - Komunikasi Holistik DLP Indonesia-1

19
Belum tentu merupakan pemahaman dan persetujuan pasien: KOMUNIKASI HOLISTIK DOKTER LAYANAN PRIMER INDONESIA Mora Claramita - Arief Alamsyah – Herqutanto - Endang Basuki – Risma A Sakura TRAINING FOR TRAINER DOKTER LAYANAN PRIMER INDONESIA Apabila

description

komunikasi

Transcript of Ppt 4 - Komunikasi Holistik DLP Indonesia-1

  • Belum tentu merupakan pemahaman dan persetujuan pasien:

    KOMUNIKASI HOLISTIK DOKTER LAYANAN PRIMER INDONESIAMora Claramita - Arief Alamsyah Herqutanto - Endang Basuki Risma A SakuraTRAINING FOR TRAINER DOKTER LAYANAN PRIMER INDONESIAApabila

  • Role-PlaySeorang dokter merasa sangat bersalah ketika seorang batita akhirnya meninggal karena diare dengan dehidrasi.

    Dokter tersebut berkata:

    Saya sudah memberikan seluruh informasi yang saya ketahui berdasarkan bukti ilmiah terkini, termasuk penggunaan Oralit, bagiamana bila harus menghubungi rumah sakit sewaktu-waktu, dan saya memberikan nomor HP saya bila diperlukan setiap saat. Ibu batita itu bilang: Ya,ya,ya, saya kira dia sudah paham..

  • Cerita 1 dari Philadelphia

    2 decades agoDr Beckmann adalah seorang ahli Kebidanan dan Kandungan yang pada suatu hari diminta oleh residennya untuk segera datang, karena residen itu tidak bisa menangani suatu masalah yang seharusnya dilakukan SC, tapi pasien menolak.Pasien adalah Ibu yang akan melahirkan. Dia dan suami baru saja pindah dari AfrikaDr. Beckmann berusaha berkomunikasi dan mengekplorasi pemahaman pasien bila tidak bersedia menandatangani informed-consent untuk SC. Beckmann CRB and Dysart D. Challenge of Multicultural Medical Care. Multilingual Multicultural Health Care. Journal of Contemporary OB-GYN. Vol 45 (2). Pp: 12-13

  • 2 decades ago

    Pasangan itu berkata: Kami paham resikonya, Dok Tapi bukan kami yang bisa ttd.Dr Beckmann: Lalu siapa? (Tuhan? dia berpikir)Pasangan itu menjawab: Kepala Desa kami di Afrika.Dr. Beckmann lalu berusaha dengan berbagai cara supaya Kepala Desa tsb bisa ditelepon. Beruntung ia lulusan universitas di LN dan bisa berbahasa Inggris dan sedang berada di Eropa.

    Beckmann CRB and Dysart D. Challenge of Multicultural Medical Care. Multilingual Multicultural Health Care. Journal of Contemporary OB-GYN. Vol 45 (2). Pp: 12-13

  • 2 decades ago

    US Africa telephone communication (2 decades ago!)Respon Kepala Desa: Siapa kamu? Saya harus merasa yakin bahwa kamu adalah orang yang tepat menangani anggota penduduk desa saya.Dr. Beckmann: Oh, saya seroang Guru Besar penuh di bidang ObginOke. Saya pikir kamu cukup mampu. Kamu boleh mengoperasi anggota penduduk desa saya itu hanya kalau dalam 1 jam lagi ia bertambah parah kondisinya. Beckmann CRB and Dysart D. Challenge of Multicultural Medical Care. Multilingual Multicultural Health Care. Journal of Contemporary OB-GYN. Vol 45 (2). Pp: 12-13

  • Cerita 2 dari IndonesiaInterview dengan seorang Ibu yang anak ketiganya tidak dapat diselamatkan oleh karena terlambat dilakukan operasi SC: Kita sangat berterima kasih, semua sudah ditangung asuransi.Interview dengan ahli Kandungan: Rujukan disini selalu terlambat, bukan karena Bidan atau Dokter Umum tidak Kompeten, tetapi entah karena banyak sebab..

    Interview dengan Dokter Puskesmas: Sebenarnya kita tahu bahwa Ibu itu harus di SC sejak awal kehamilan. Tetapi disini, perlu lebih dari 3 minggu bagi sebuah keluarga besar untuk memutuskan. Nenek buyutnya yang memutuskan dan yang punya uang, apalagi dua anak sebelumnya lahir normal. Claramita et al, 2012. Evaluation of Jampersal insurance for the remote areas of Ternate-Indonesia. Senior researcg rant reports. Faculty of Medicine, Gadjah Mada University

  • Cross cultural resourceshttp://geert-hofstede.com/countries.htmlPower Distance (PDI)Individualism versus collectivism (IDV)Masculinity versus femininity (MAS)Uncertainty avoidance (UAI)Long-term versus short-term orientation (LTO)Indulgence versus Restraint (IND)

  • Kleinmanns studiesKleinman, Arthur. 1980. Patients and Healers in the Context of Culture: an Exploration of the Borderland Between Anthropology, Medicine, and Psychiatry

    Kleinman, a psychiatrist, trained in anthropology, reports on his studies of health care in Taiwan. He describes his observations of clinical interviews between various medical practitioner, folk-healers, temple medicine men, and Chinese-style and Western-style physicians - and their patients. He stress the importance of adopting the proper cultural perspective, making ones interpretations within that framework

  • Time to think

    Coba berdiskusi antar 3 orang, bagaimana pengalaman komunikasi yang dipengaruhi budaya pernah anda alami. Tulis ke depan 3 faktor Komunikasi Holistik (Berbasis Biopsikososial) dan Komprehensif (Interprofessional Communication) yang anda pikirkan

  • FAKTOR-FAKTOR KOMUNIKASI HOLISTIKKOMUNIKASI DOKTER LAYANAN PRIMER

    Komunikasi Holistik (Biopsikososiokulturalspiritual)

  • Seluruh pasien, dokter dan mahasiswa kedokteran menginginkan komunikasi partisipatif antara dokter-pasienDokter secara tidak sengaja menggunakan pola komunikasi 1 arah karena pengaruh budaya paternalistik di Indonesia

    BUKTI ILMIAH TERKINI 2010-2014

  • 4. Informasi pada proses pengambilan keputusan klinik tidak hanya diperoleh dari petugas kesehatan tapi juga keluarga, teman, dan lingkungan 5. Jarak-Sosial ditemukan dalam komunikasi dokter-pasien dan dokter-perawat.

    BUKTI ILMIAH TERKINI 2010-2014

  • Barriers in approaching the ideal style of clinician-patient communication in a Southeast Asian context

    Unprepared clinicians for participatory style

  • Hierarchical gap Superficial-relationshipIndividual interpretation Traditional planning habit

    Closer relationshipStrong family supportNon-verbal politenessTraditional medicine DESIRE CLOSER RELATION

    Different perceptions between clinicians - patients

    MAINTAININGSOCIAL DISTANCE

    CLINICIANS

    PATIENTS

  • Top of iceberg of hierarchical interaction between groups in Southeast Asia

  • Budaya di IndonesiaTerdapat jarak hirarki sosial antara dokter-pasien, dokter-nakes lain, nakes-pasien, tua-muda, guru-murid

    Terdapat pola komunikasi non-verbal yang sangat dominan tetapi sulit dikenali (misal: Ibu sakit, Bu?, Tidak (sambil mengernyitkan muka)

    Terdapat pola membuat keputusan klinik yang bisa dipengaruhi keluarga/ komunitas

    Terdapat kebiasaan menggunakan obat-obat alternatif/ tradisional baik di kalangan pendidikan tinggi maupun rendah

  • The Greet-Invite-Discuss (GID) GuidelineAdapted from the Calgary-Cambridge Observation Guide (CCOG)

    A printed table will be distributed to show how GID complimentary the CCOG core framework of communicating with patients

  • Satu-satunya tanda untuk menyelamatkan pasien mungkin hanyalah: Tanda Non Verbal.

    Kita harus selalu memperhatikan apa yang tidak terucap dari pasien

    Valerie, I did click the link and participants loved Hofstede 4 dimensions very much! Believe me!*****