Pneumothorax

28
Pneumothorax Spontan Subiyanto 406107057

Transcript of Pneumothorax

Page 1: Pneumothorax

Pneumothorax Spontan

Subiyanto406107057

Page 2: Pneumothorax

Anatomi thorax dan fisiologi pernapasan

Page 3: Pneumothorax

Anatomi tulang dinding dada

Page 4: Pneumothorax
Page 5: Pneumothorax
Page 6: Pneumothorax
Page 7: Pneumothorax
Page 8: Pneumothorax
Page 9: Pneumothorax

Otot-otot yang berperan dalam pernapasan

Page 10: Pneumothorax

Pleura

Page 11: Pneumothorax

Fisiologi pernapasan

Page 12: Pneumothorax

Pneumothorax Spontan

Page 13: Pneumothorax

Definisi

• Pneumothoraks yang terjadi tiba-tiba tanpa adanya trauma, dengan atau tanpa adanya penyakit paru yang mendasari. (Sudoyo, Aru W., Setiyohadi, Bambang, 2006)

Page 14: Pneumothorax

Klasifikasi

• Pneumothoraks spontan primer, yaitu pneumothoraks yang terjadi secara tiba-tiba tanpa didasari riwayat penyakit paru sebelumnya.

• Pneumothoraks spontan sekunder, yaitu pneumothoraks yang terjadi dengan didasari oleh riwayat penyakit paru yang telah dimiliki sebelumnya, misalnya fibrosis kistik, TBC, kanker paru-paru, asma, dan infeksi paru

Page 15: Pneumothorax

Etiologi

• Pneumothoraks spontan primer : etiologi tidak diketahui.• Pneumothoraks spontan sekunder :

Penyakit saluran pernafasan• Penyakit paru obstruksi kronik• Fibrosis kistik• Asma akut

Infeksi parenkim paru• Pneumonia pneumocystis carinii• Infeksi necrotizing (anaerob, bakteri gram negatif,

Staphylococcus Aureus, species nacardia, Mycobacterium Tuberculosis, jamur)

Page 16: Pneumothorax

Patofisiologi• Mekanisme terjadinya pneumothoraks spontan adalah akibat dari lebih

negatifnya tekanan di daerah puncak paru dibandingkan dengan bagian basal dan perbedaan tekanan tersebut akan menyebabkan distensi lebih besar pada alveoli daerah apeks. Distensi yang berlebihan pada paru normal akan menyebabkan rupture alveoli subpleural. Hal lain yang sering menyebabkan terjadinya pneumotoraks spontan adalah pecahnnya bula atau bleb subpleural.

• Mekanisme terbentuknya bula tersebut masih dipertanyakan. Suatu teori yang menjelaskan pembentukan bula pada perokok menghubungkan proses degradasi benang elastin paru yang diinduksi asap rokok. Proses tersebut kemudian diikuti oleh serbukan neutrofil dan makrofag. Degradasi ini menyebabkan ketidakseimbangan rasio proteinase-antiproteinase dan sistem oksidan-antioksidan di dalam paru, menyebabkan obstruksi akibat inflamasi. Hal ini akan menyebabkan meningkatnya tekanan intra-alveolar sehingga terjadi kebocoran udara menuju ruang interstisial paru ke hilus yang menyebabkan pneumomediastinum. Tekanan di mediastinum akan meningkat dan pleura mediastinum rupture sehingga menyebabkan pneumotoraks

Page 17: Pneumothorax

Gejala Klinis • Sesak napas sering mendadak dan makin lama

makin berat• Nyeri dada • Batuk-batuk• Denyut jantung meningkat.• Kulit mungkin tampak sianosis karena kadar

oksigen darah yang kurang.• Tidak menunjukkan gejala (silent) yang terdapat

pada 5-10% pasien, biasanya pada jenis pneumotoraks spontan primer.

Page 18: Pneumothorax

Pemeriksaan fisik• Inspeksi :

Dapat terjadi pencembungan pada sisi yang sakit (hiperekspansi dinding dada)

Pada waktu respirasi, bagian yang sakit gerakannya tertinggal

Trakea dan jantung terdorong ke sisi yang sehat

• Palpasi :

Pada sisi yang sakit, ruang antar iga dapat normal atau melebar

Iktus jantung terdorong ke sisi toraks yang sehat

Fremitus suara melemah atau menghilang pada sisi yang sakit

• Perkusi :

Suara ketok pada sisi sakit, hipersonor sampai timpani

Batas jantung terdorong ke arah toraks yang sehat, apabila tekanan intrapleura tinggi

• Auskultasi :

Pada bagian yang sakit, suara napas melemah sampai menghilang

Page 19: Pneumothorax

Pemeriksaan penunjang

Foto Röntgen CT scan thorax

Page 20: Pneumothorax

Penatalaksanaan

• Observasi dan Pemberian O2

• Tindakan dekompresi ( co : WSD)• Torakoskopi• Needle Torakostomi • Tindakan bedah

Page 21: Pneumothorax

Water Sealed Drainage

• Suatu sistem drainage yang menggunakan water seal untuk mengalirkan udara atau cairan dari cavum pleura (rongga pleura)

Page 22: Pneumothorax
Page 23: Pneumothorax
Page 24: Pneumothorax

Komplikasi

• Tension Pneumothoraks• Pneumothoraks kronik• Pneumomediastium

Page 25: Pneumothorax

Diagnosis Banding

• Emfisema paru• Asma bronkhial

Page 26: Pneumothorax

Pneumothorax Spontan

Asma Bronkial Emfisema

Keluhan utama Sesak nafas Sesak Nafas Sesak nafas

anamnesis Batuk – batuk, nyeri dada, kulit sianosis, takikardi, takipnue

Batuk sering pada malam hari, mengi, rasa berat didada, ada riwayat alergi/keluarga

Dyspnue on effort, batuk dengan dahak

Pemeriksaan Fisik I : Pencembungan pada sisi yang sakit, Pada waktu respirasi, bagian yang sakit gerakannya tertinggalP : Fremitus suara melemah atau menghilangP :hipersonorA :suara napas melemah

I : gerak nafas simetrisP: fremitus suara kanan dan kiri sama.P : sonor pada kedua lapang paruA : wheezing +/+

I : barrel chest P : fremitus suara menurun P : hipersonorA : suara nafas melemah

Pemeriksaan Penunjang

Rontgen, CT-scan Spirometri, Rontgen Spirometri, Rontgen

Page 27: Pneumothorax

Penutup• Pneumothoraks spontan merupakan pneumothoraks yang terjadi tiba-tiba

tanpa adanya trauma, dengan atau tanpa adanya penyakit paru yang mendasari.

• Pneumothoraks spontan dikelompokkan menjadi dua, yaitu

Pneumothoraks spontan primer, Pneumothoraks spontan sekunder, dengan Keluhan utama adalah sesak nafas, bernafas terasa berat, nyeri dada dan batuk. Sesak sering mendadak dan makin lama makin berat.

• Dalam menentukan diagnosa pneumothorax didasarkan pada pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.

• Tujuan utama penatalaksanaan pneumothoraks adalah untuk mengeluarkan udara dari rongga pleura dan menurunkan kecenderungan untuk kambuh lagi.

• Pasien dengan pneumotoraks spontan mengalami pneumotoraks ulang. Kesembuhan dari kolaps paru secara umum membutuhkan waktu 1 sampai 2 minggu.

Page 28: Pneumothorax