Pneumothorax
-
Upload
vincentius-subiyanto -
Category
Documents
-
view
189 -
download
6
Transcript of Pneumothorax
Pneumothorax Spontan
Subiyanto406107057
Anatomi thorax dan fisiologi pernapasan
Anatomi tulang dinding dada
Otot-otot yang berperan dalam pernapasan
Pleura
Fisiologi pernapasan
Pneumothorax Spontan
Definisi
• Pneumothoraks yang terjadi tiba-tiba tanpa adanya trauma, dengan atau tanpa adanya penyakit paru yang mendasari. (Sudoyo, Aru W., Setiyohadi, Bambang, 2006)
Klasifikasi
• Pneumothoraks spontan primer, yaitu pneumothoraks yang terjadi secara tiba-tiba tanpa didasari riwayat penyakit paru sebelumnya.
• Pneumothoraks spontan sekunder, yaitu pneumothoraks yang terjadi dengan didasari oleh riwayat penyakit paru yang telah dimiliki sebelumnya, misalnya fibrosis kistik, TBC, kanker paru-paru, asma, dan infeksi paru
Etiologi
• Pneumothoraks spontan primer : etiologi tidak diketahui.• Pneumothoraks spontan sekunder :
Penyakit saluran pernafasan• Penyakit paru obstruksi kronik• Fibrosis kistik• Asma akut
Infeksi parenkim paru• Pneumonia pneumocystis carinii• Infeksi necrotizing (anaerob, bakteri gram negatif,
Staphylococcus Aureus, species nacardia, Mycobacterium Tuberculosis, jamur)
Patofisiologi• Mekanisme terjadinya pneumothoraks spontan adalah akibat dari lebih
negatifnya tekanan di daerah puncak paru dibandingkan dengan bagian basal dan perbedaan tekanan tersebut akan menyebabkan distensi lebih besar pada alveoli daerah apeks. Distensi yang berlebihan pada paru normal akan menyebabkan rupture alveoli subpleural. Hal lain yang sering menyebabkan terjadinya pneumotoraks spontan adalah pecahnnya bula atau bleb subpleural.
• Mekanisme terbentuknya bula tersebut masih dipertanyakan. Suatu teori yang menjelaskan pembentukan bula pada perokok menghubungkan proses degradasi benang elastin paru yang diinduksi asap rokok. Proses tersebut kemudian diikuti oleh serbukan neutrofil dan makrofag. Degradasi ini menyebabkan ketidakseimbangan rasio proteinase-antiproteinase dan sistem oksidan-antioksidan di dalam paru, menyebabkan obstruksi akibat inflamasi. Hal ini akan menyebabkan meningkatnya tekanan intra-alveolar sehingga terjadi kebocoran udara menuju ruang interstisial paru ke hilus yang menyebabkan pneumomediastinum. Tekanan di mediastinum akan meningkat dan pleura mediastinum rupture sehingga menyebabkan pneumotoraks
Gejala Klinis • Sesak napas sering mendadak dan makin lama
makin berat• Nyeri dada • Batuk-batuk• Denyut jantung meningkat.• Kulit mungkin tampak sianosis karena kadar
oksigen darah yang kurang.• Tidak menunjukkan gejala (silent) yang terdapat
pada 5-10% pasien, biasanya pada jenis pneumotoraks spontan primer.
Pemeriksaan fisik• Inspeksi :
Dapat terjadi pencembungan pada sisi yang sakit (hiperekspansi dinding dada)
Pada waktu respirasi, bagian yang sakit gerakannya tertinggal
Trakea dan jantung terdorong ke sisi yang sehat
• Palpasi :
Pada sisi yang sakit, ruang antar iga dapat normal atau melebar
Iktus jantung terdorong ke sisi toraks yang sehat
Fremitus suara melemah atau menghilang pada sisi yang sakit
• Perkusi :
Suara ketok pada sisi sakit, hipersonor sampai timpani
Batas jantung terdorong ke arah toraks yang sehat, apabila tekanan intrapleura tinggi
• Auskultasi :
Pada bagian yang sakit, suara napas melemah sampai menghilang
Pemeriksaan penunjang
Foto Röntgen CT scan thorax
Penatalaksanaan
• Observasi dan Pemberian O2
• Tindakan dekompresi ( co : WSD)• Torakoskopi• Needle Torakostomi • Tindakan bedah
Water Sealed Drainage
• Suatu sistem drainage yang menggunakan water seal untuk mengalirkan udara atau cairan dari cavum pleura (rongga pleura)
Komplikasi
• Tension Pneumothoraks• Pneumothoraks kronik• Pneumomediastium
Diagnosis Banding
• Emfisema paru• Asma bronkhial
Pneumothorax Spontan
Asma Bronkial Emfisema
Keluhan utama Sesak nafas Sesak Nafas Sesak nafas
anamnesis Batuk – batuk, nyeri dada, kulit sianosis, takikardi, takipnue
Batuk sering pada malam hari, mengi, rasa berat didada, ada riwayat alergi/keluarga
Dyspnue on effort, batuk dengan dahak
Pemeriksaan Fisik I : Pencembungan pada sisi yang sakit, Pada waktu respirasi, bagian yang sakit gerakannya tertinggalP : Fremitus suara melemah atau menghilangP :hipersonorA :suara napas melemah
I : gerak nafas simetrisP: fremitus suara kanan dan kiri sama.P : sonor pada kedua lapang paruA : wheezing +/+
I : barrel chest P : fremitus suara menurun P : hipersonorA : suara nafas melemah
Pemeriksaan Penunjang
Rontgen, CT-scan Spirometri, Rontgen Spirometri, Rontgen
Penutup• Pneumothoraks spontan merupakan pneumothoraks yang terjadi tiba-tiba
tanpa adanya trauma, dengan atau tanpa adanya penyakit paru yang mendasari.
• Pneumothoraks spontan dikelompokkan menjadi dua, yaitu
Pneumothoraks spontan primer, Pneumothoraks spontan sekunder, dengan Keluhan utama adalah sesak nafas, bernafas terasa berat, nyeri dada dan batuk. Sesak sering mendadak dan makin lama makin berat.
• Dalam menentukan diagnosa pneumothorax didasarkan pada pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
• Tujuan utama penatalaksanaan pneumothoraks adalah untuk mengeluarkan udara dari rongga pleura dan menurunkan kecenderungan untuk kambuh lagi.
• Pasien dengan pneumotoraks spontan mengalami pneumotoraks ulang. Kesembuhan dari kolaps paru secara umum membutuhkan waktu 1 sampai 2 minggu.