Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura...

184
2016 Laporan Tahunan Annual Report Improving Services, Empowering Customers

Transcript of Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura...

Page 1: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Imp

rov

ing

Se

rvice

s, Em

po

we

ring

Cu

stom

ers

Lapo

ran T

ahu

nan

A

nn

ual R

ep

ort

20

16

Gedung Dapenra Lt. 1,2 & 3

Jl. Angkasa, Blok B-12,

Kav. 8 Kota Baru

Bandar Kemayoran

Jakarta 10610 - Indonesia

2016Laporan Tahunan Annual Report

23 5611

2016• Melayani 23 pelanggan maskapai asing dan 11 pelanggan maskapai domestik di 56 bandar

udara di seluruh Indonesia Serving 23 foreign and 11 domestic airline customers at 56 airports throughout Indonesia

• Operasional Gapura di cabang Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memperoleh sertifikasi ISAGO (IATA Safety Audit for Ground Operations) perdana

Gapura Operations at Juanda International Airport branch, Surabaya, earned its first ISAGO (IATA

Safety Audit for Ground Operations) certification

• Program internalisasi Budaya Perusahaan DELIGHT dilaksanakan dalam dua fase di seluruh kantor cabang

Program of internalization of DELIGHT Corporate Culture was implemented in two phases across

branch offices

• Implementasi Gapura Operation Control System (GOCS) di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, CGK untuk Rostering

The implementation of Gapura Operation Control System (GOCS) at Soekarno-Hatta International

Airport, Cengkareng, CGK for Rostering

• Penghargaan “Exellence Service Performance Operating without Recordable and Serious Irregularities”dari Korean Air

“Exellence Service Performance Operating without Recordable and Serious Irregularities” Award

from Korean Air

• Penghargaan “On Time Performance Record and 2 Years Ramp Accident Free” dari Royal Brunei Airlines

"On Time Performance Record and 2 Years Ramp Accident Free" Award from Royal Brunei Airlines

• Penghargaan “Zero Accident/Incident for Year 2015” dari Malaysia Airlines “Zero Accident/Incident for Year 2015” Award from Malaysia Airlines

• Total jam pelatihan pegawai sampai dengan 31 Desember 2016 adalah sebesar 490.251 jam, atau 39,12 jam/orang/tahun

The total hours spent in employee trainings up to December 31, 2016 was 490,251 hours, or

39.12 hours/person/year

Kinerja Performance

Maskapai AsingForeign Airlines

Maskapai DomestikDomestic Airlines

Bandar UdaraAirports

+18%276.564

Ground Handling & AHAN

+26%200.674

Cargo Handling & Warehousing

+13,2%Rp1.493,31

Pendapatan UsahaRevenue

149

Memperkuat Armada Ground Support Equipment (GSE)

2016Laporan Tahunan Annual Report

Improving Services, Empowering Customers

PenerbanganFlights

TonTonnes

MiliarBillion

Unit BaruNew Unit

Page 2: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Imp

rov

ing

Se

rvice

s, Em

po

we

ring

Cu

stom

ers

Lapo

ran T

ahu

nan

A

nn

ual R

ep

ort

20

16

Gedung Dapenra Lt. 1,2 & 3

Jl. Angkasa, Blok B-12,

Kav. 8 Kota Baru

Bandar Kemayoran

Jakarta 10610 - Indonesia

2016Laporan Tahunan Annual Report

23 5611

2016• Melayani 23 pelanggan maskapai asing dan 11 pelanggan maskapai domestik di 56 bandar

udara di seluruh Indonesia Serving 23 foreign and 11 domestic airline customers at 56 airports throughout Indonesia

• Operasional Gapura di cabang Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memperoleh sertifikasi ISAGO (IATA Safety Audit for Ground Operations) perdana

Gapura Operations at Juanda International Airport branch, Surabaya, earned its first ISAGO (IATA

Safety Audit for Ground Operations) certification

• Program internalisasi Budaya Perusahaan DELIGHT dilaksanakan dalam dua fase di seluruh kantor cabang

Program of internalization of DELIGHT Corporate Culture was implemented in two phases across

branch offices

• Implementasi Gapura Operation Control System (GOCS) di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, CGK untuk Rostering

The implementation of Gapura Operation Control System (GOCS) at Soekarno-Hatta International

Airport, Cengkareng, CGK for Rostering

• Penghargaan “Exellence Service Performance Operating without Recordable and Serious Irregularities”dari Korean Air

“Exellence Service Performance Operating without Recordable and Serious Irregularities” Award

from Korean Air

• Penghargaan “On Time Performance Record and 2 Years Ramp Accident Free” dari Royal Brunei Airlines

"On Time Performance Record and 2 Years Ramp Accident Free" Award from Royal Brunei Airlines

• Penghargaan “Zero Accident/Incident for Year 2015” dari Malaysia Airlines “Zero Accident/Incident for Year 2015” Award from Malaysia Airlines

• Total jam pelatihan pegawai sampai dengan 31 Desember 2016 adalah sebesar 490.251 jam, atau 39,12 jam/orang/tahun

The total hours spent in employee trainings up to December 31, 2016 was 490,251 hours, or

39.12 hours/person/year

Kinerja Performance

Maskapai AsingForeign Airlines

Maskapai DomestikDomestic Airlines

Bandar UdaraAirports

+18%276.564

Ground Handling & AHAN

+26%200.674

Cargo Handling & Warehousing

+13,2%Rp1.493,31

Pendapatan UsahaRevenue

149

Memperkuat Armada Ground Support Equipment (GSE)

2016Laporan Tahunan Annual Report

Improving Services, Empowering Customers

PenerbanganFlights

TonTonnes

MiliarBillion

Unit BaruNew Unit

Page 3: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

28Management Report

44Management Discussion & Analysis

70Good Corporate Governance

Daftar IsiContents

Kinerja 20162016 Performance

1 Latar Belakang TemaTheme Background

2 Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

4 Sekilas Gapura Gapura at a Glance

6 Jejak Langkah Milestones

8 Visi, Misi Vision, Mission

10 Produk dan Jasa Products and Services

14 Wilayah OperasiOperational Areas

16 Struktur Organisasi Organizational Structure

18 Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile

21 Profil Direksi Board of Directors’ Profile

23 Penghargaan & SertifikasiAwards & Certifications

24 Komposisi Pemegang Saham Shareholders Composition

25 Peristiwa PentingEvent Highlights

28 LaporanManajemen Management Report

30 Laporan Dewan KomisarisReport from the Board of Commissioners

36 Laporan Direksi Report from the Board of Directors

44 Analisis & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

46 Tinjauan Bisnis & OperasionalBusiness and Operational Review

52 Tinjauan Pendukung Bisnis Business Support Review

64 Tinjauan Keuangan Financial Review

70 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

78 Rapat Umum Pemegang Saham General Shareholders Meeting (GSM)

80 Dewan Komisaris Board of Commissioners

86 DireksiBoard of Directors

94 Komite AuditAudit Committee

99 Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

104 Kode EtikCode of Ethics

114 Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

117 Laporan Keuangan Financial Report

169 DataPerusahaanCorporate Data

170 Pertumbuhan GSE 2014-2017 GSE Growth 2014-2017

172 Alamat Cabang/Perwakilan Addresses of Branch/Representatives Office

174 Pejabat Senior Senior Management

176 Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2016 PT Gapura Angkasa Statement of the Board of Commissioners Regarding Responsibility for the 2016 Annual Report of PT Gapura Angkasa

Page 4: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

28Management Report

44Management Discussion & Analysis

70Good Corporate Governance

Daftar IsiContents

Kinerja 20162016 Performance

1 Latar Belakang TemaTheme Background

2 Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

4 Sekilas Gapura Gapura at a Glance

6 Jejak Langkah Milestones

8 Visi, Misi Vision, Mission

10 Produk dan Jasa Products and Services

14 Wilayah OperasiOperational Areas

16 Struktur Organisasi Organizational Structure

18 Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile

21 Profil Direksi Board of Directors’ Profile

23 Penghargaan & SertifikasiAwards & Certifications

24 Komposisi Pemegang Saham Shareholders Composition

25 Peristiwa PentingEvent Highlights

28 LaporanManajemen Management Report

30 Laporan Dewan KomisarisReport from the Board of Commissioners

36 Laporan Direksi Report from the Board of Directors

44 Analisis & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

46 Tinjauan Bisnis & OperasionalBusiness and Operational Review

52 Tinjauan Pendukung Bisnis Business Support Review

64 Tinjauan Keuangan Financial Review

70 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

78 Rapat Umum Pemegang Saham General Shareholders Meeting (GSM)

80 Dewan Komisaris Board of Commissioners

86 DireksiBoard of Directors

94 Komite AuditAudit Committee

99 Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

104 Kode EtikCode of Ethics

114 Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

117 Laporan Keuangan Financial Report

169 DataPerusahaanCorporate Data

170 Pertumbuhan GSE 2014-2017 GSE Growth 2014-2017

172 Alamat Cabang/Perwakilan Addresses of Branch/Representatives Office

174 Pejabat Senior Senior Management

176 Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2016 PT Gapura Angkasa Statement of the Board of Commissioners Regarding Responsibility for the 2016 Annual Report of PT Gapura Angkasa

Page 5: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

1

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

on improving internal business processes through the implementation of strategic

initiatives to improve capability at the corporate level, transform human resource,

optimize information system and build synergy within Garuda Group.

The many progresses we achieved in 2016 has brought Gapura closer

to 'service & operations excellence', as the Company seeks to support

its airline customers in delivering unparalleled flying experience.

Di tahun 2016, Gapura melanjutkan perjalanan

transformasinya dengan masih berfokus kepada perbaikan

proses-proses bisnis internal, melalui pelaksanaan sejumlah

inisiatif strategis terkait peningkatan kapabilitas organisasi,

transformasi sumber daya manusia, optimalisasi sistem

informasi, serta sinergi dengan Grup Garuda.

Berbagai kemajuan yang diperoleh sepanjang tahun 2016

telah membawa PT Gapura semakin dekat pada pencapaian

'service & operations excellence', untuk mendukung maskapai

penerbangan pelanggan dalam menghadirkan pengalaman

terbang yang mengesankan bagi penumpang pesawat udara.

Improving Services, Empowering Customers

1

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

Page 6: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

2

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Angka pada tabel dan grafik menggunakan notasi bahasa Indonesia Numerical notation in all tables and graphs are in Indonesia

2016 2015 2014 2013 2012Pendapatan Usaha 1.493.312 1.318.818 1.210.443 1.092.668 859.082 Operating RevenuesBeban Usaha 1.448.265 1.233.475 1.195.408 1.038.202 814.115 Operating ExpensesLaba (Rugi) Usaha 45.047 85.344 15.035 54.466 44.966 Income (Loss) from

OperationsPenghasilan (Beban) Lain-lain-Bersih

-3.551 -7.458 47.925 14.857 15.839 Other Income (Expenses)-Net

Laba Sebelum Pajak 41.496 77.885 62.960 69.323 60.805 Profit Before TaxBeban Pajak -13.235 -24.089 (27.769) -25.670 -20.562 Tax ExpensesLaba Tahun Berjalan 28.261 53.796 35.191 43.652 40.244 Net Income for the YearPendapatan Komprehensif Lain

-42.913 8.746 13.698 - - Other Comprehensive Income

Jumlah Pendapatan Komprehensif

-14.652 62.542 48.889 43.652 40.244 Total Comprehensive Income

Jumlah Aset Lancar 423.237 382.949 335.070 282.011 275.598 Total Current AssetsJumlah Aset Tidak Lancar 1.340.409 621.818 461.127 463.520 321.979 Total Non-Current AssetsJumlah Aset 1.763.646 1.004.767 796.197 745.530 597.576 Total AssetsJumlah Liabilitas Jangka Pendek

358.890 249.020 202.871 255.442 164.046 Total Current Liabilities

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang

241.646 355.776 255.897 183.906 52.708 Total Non-Current Liabilities

Liabilitas Sewa Pembiayaan

777.792 176.422 - - - Lease Liabilities

Jumlah Liabilitas 1.378.328 604.796 458.768 439.348 216.754 Total LiabilitiesModal Ditempatkan dan Disetor

215.040 215.040 215.040 215.040 215.040 Issued and Fully Paid Capital

Komponen Ekuitas Lainnya

170.279 184.931 122.389 91.142 165.783 Other Components of Equity

Jumlah Ekuitas 385.319 399.971 337.429 306.182 380.823 Total EquityJumlah Liabilitas dan Ekuitas

1.763.646 1.004.767 796.197 745.530 597.576 Total Liabilities and Equity

Arus Kas Diperoleh dari Aktivitas Operasi

128.892 64.492 (47.036) 101.138 74.079 Cash Flows Provided by Operating Activities

Arus Kas Diperoleh dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Investasi

-92.522 -14.590 13.227 -118.372 125.018 Cash Flows Provided by (Used in) Investing

ActivitiesArus Kas Diperoleh dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Pendanaan

-21.000 -24.000 21.260 - 29.500 Cash Flows Provided by (Used in) Financing

Activities

Rasio RatiosEBITDA Marjin (%) 8,9 10,9 10,0 10,7 11,1 EBITDA Margin (%)Marjin Laba Usaha (%) 3,0 6,5 1,2 5,0 5,2 Operating Income Margin

(%)Marjin Laba Bersih (%) -1,0 4,7 4,0 4,0 4,7 Net Income Margin (%)Tingkat Pengembalian Aktiva (%)

3,8 6,7 4,4 5,9 6,7 Return on Assets (%)

Tingkat Pengembalian Ekuitas (%)

7,3 13,4 10,4 14,2 10,6 Return on Equity (%)

Rasio Lancar (%) 117,9 153,8 165,2 110,0 168,0 Current Ratio (%)Debt to Equity Ratio (%) 123,3 101,2 136,0 143,4 56,9 Debt to Equity Ratio (%)Debt to Asset Ratio (%) 64,5 50,3 57,6 58,9 36,3 Debt to Asset Ratio (%)

(Dalam Rp Juta, kecuali disebut khusus) (in Million Rupiah, or otherwise stated)

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

Page 7: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

3

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

2016

385.319399.971

337.429306.182

380.823

2013 2014 20152012

Jumlah Ekuitas (Rp juta)

Total Equity (Rp million)

20162013 2014 20152012

Pendapatan Usaha (Rp juta)

Operating Revenue (Rp million)

1.493.3121.318.818

1.210.4431.092.668

859.082

20162013 2014 20152012

Laba Tahun Berjalan (Rp juta)

Net Income for the Year (Rp million)

28.261

53.796

35.191

43.65240.244

20162013 2014 20152012

Jumlah Aset (Rp juta)

Total Assets (Rp million)

1.763.646

1.004.767

796.197745.530597.576

Page 8: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

4

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Sekilas GapuraGapura at a Glance

Garuda Indonesia airline initially managed its own ground handling activities; however, given the business needs that arise for professional services and optimum work demands without leaving aside the security, safety, reliability and timeliness aspects, Garuda handed over its ground handling activities to other parties for the purpose of concentrating on aircraft operations. This is how PT Gapura Angkasa was originally established.

The share ownership structure of Gapura as of December 29, 2014 is Garuda Indonesia (58.75%), Angkasa Pura II (31.25%) and Angkasa Pura I (10%).

Since its ground handling activities refer to the global service standards of the International Air Transportation Association (IATA) in which Gapura is a member; Gapura has been trusted by national and international airlines in 57 airports where the Company is currently operating.

Gapura services continue to evolve from ground handling to warehousing services, executive lounge management, hospitality services or passenger service assistants, as well as learning centers.

Gapura was established on January 26, 1998 as a joint venture by three state-owned companies, namely PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Angkasa Pura I (Persero) and PT Angkasa Pura II (Persero), engaged in ground handling and other business activities that support the aviation business at the airport.

Gapura didirikan pada 26 Januari 1998 sebagai perusahaan patungan oleh tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero), bergerak di bidang usaha jasa ground handling dan kegiatan usaha lainnya yang menunjang usaha penerbangan di bandar udara.

Maskapai penerbangan Garuda Indonesia pada awalnya melaksanakan ground handling sendiri, namun mengingat kebutuhan layanan profesional dan tuntutan hasil kerja yang optimal tanpa mengabaikan unsur keamanan, keselamatan, kehandalan dan ketepatan waktu, maka Garuda menyerahkan kegiatan ground handling ke pihak lain agar dapat berkonsentrasi pada operasional pesawat udara. Dari sinilah asal mula pendirian PT Gapura Angkasa.

Struktur kepemilikan saham Gapura per 29 Desember 2014 adalah Garuda Indonesia (58,75%), Angkasa Pura II (31,25%) dan Angkasa Pura I (10%).

Kegiatan ground handling berpedoman pada standar pelayanan global dari International Air Transportation Association (IATA) dimana Gapura menjadi anggota, sehingga Gapura dipercaya maskapai nasional maupun internasional di 57 bandar udara tempat Perseroan saat ini beroperasi.

Layanan Gapura saat ini terus berkembang dari ground handling ke jasa warehousing, pengelolaan executive lounge, jasa hospitality atau passenger service assistant, serta learning center.

Page 9: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

5

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

As the majority shareholder, Garuda Indonesia together with the management of the Company has developed business plans for the future of Gapura. The Company's long-term transformation strategy for the period 2015-2019 leads to its gradual growth into a ground handling company with world-class service quality.

Business Leverage

2015 Business Leverage

2016 Business Excellence

2018 World Class

2019

Operational & Service Excellence

2017

• Re-Branding• HC Transformation • Competency

Development• GSE Augmentation

& Rejuvenation • GSE Simplification &

Clustering• Operation Control

System• Minimum Charge

on Low Frequency Stations

• New APB for CGK-T3

• Re-Branding (2)• HC Transformation

(2)• Individual & Group

Performance• Competency

Development (2)• GSE Augmentation

& Rejuvenation (2)• GSE Simplification &

Clustering (2)• Operation Control

System (2)• GSE Maintenance

Business• Unscheduled Flight

Handling• New Line of

Business

• Engaged Employee• Hub Control &

Dashboard• GSE Simplification &

Clustering (3)• Operation Control

System on other Stations

• SKYTRAX Five Star Ground Handling

• Younger GSE Fleet• Improved Business

Segments Profitability

• Improve Financial Performance

• EBITDA margin 15%• Non-Core Business

Spin-Off • Enhanced Business

Portfolio• Overseas JV

• Top 50 Indonesia Best Companies in Creating Leader

• IATA Approved Training Center

• IT Based Organization

Sebagai pemegang saham mayoritas, Garuda Indonesia bersama manajemen Perseroan telah menyusun perencanaan bagi masa depan Gapura. Strategi transformasi jangka panjang Perseroan periode tahun 2015–2019 mengarah pada pertumbuhan secara bertahap menjadi perusahaan ground handling dengan kualitas layanan kelas dunia.

Page 10: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

6

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Jejak LangkahMilestones

• Implementasi Information System SAP HCM Payroll Module

• Handling ATR Garuda di Pangkalanbun, Ketapang dan Tanjung Karang, Sabang, Meulaboh, Lhokseumawe, dan Langgur

• Launching Gapura Learning Center tanggal 23 Maret 2015• Handling Tiger Airways di CGK, DPS, dan SUB, Air Asia

Berhad di BTJ dan PNK, Nam Air di PGK dan TJQ, Kalstar di DPS, Express Air di CGK, Citilink di PNK dan MDC, Air Asia-X di DPS, Garuda di TKG, dan Jetstar di PLM dan PKU.

• Penandatanganan GSE Leasing Agreement tanggal 1 Juni 2015

• Zero Accident /Incident di bulan Maret, April, Mei, dan Juni

• Implementasi New Brand, New Colour Scheme tanggal 7 Mei 2015

• Implementasi e-Procurement mulai September 2015• GSE baru dengan Livery baru: GPU (2), HLL (4), ATW (4),

PBS (6), BendiBelt (1)• Handling pesawat Boeing B787 Dreamliner di DPS (JAL,

Qatar, Royal Brunei)• Peresmian GSE baru dengan Livery baru (ATW) tanggal

15 September 2015• Kick Off Operation Control System tanggal 8 Oktober 2015

• Implementation of Information System SAP HCM Payroll Module

• Handled Garuda’s ATR aircraft at Pangkalanbun, Ketapang and Tanjung Karang, Sabang, Meulaboh, Lhokseumawe, and Langgur

• Official launch of Gapura Learning Center on March 23, 2015

• Handled Tiger Airways at CGK, DPS, and SUB; Air Asia Berhad at BTJ and PNK; Nam Air at PGK and TJQ; Kalstar at DPS; Express Air at CGK, Citilink at PNK and MDC; Air Asia-X at DPS; Garuda at TKG; and Jetstar at PLM and PKU.

• Signing of GSE Leasing Agreement on June 1, 2015• Achieved Zero Accident / Incident during March, April,

May and June• Implementation of New Brand and New Colour Scheme

on May 7, 2015• Implementation of e-Procurement beginning in

September 2015• New GSE units in new livery: GPU (2), HLL (4), ATW (4),

PBS (6), BendiBelt (1)• Handled Boeing B787 Dreamliner aircraft at DPS (JAL,

Qatar, Royal Brunei)• Official inauguration of new GSE (ATW) with new livery on

September 15, 2015• Kick Off Operation Control System on October 8, 2015

2015

JanuariPerseroan didirikan (Akta Pendirian No. 32) tanggal 26 Januari 1998

JanuaryEstablishment of the Company (Deed No. 32) on January 26, 1998

Perseroan beroperasi di 20 bandara dengan 14 section pelayanan (ref. IATA SGHA 1998)

The Company operates in 20 airports offering 14 section services (ref. IATA SGHA 1998)

Mengoperasikan Pergudangan Domestik CGK

Operates the Domestic Warehousing business at CGK

1998 20011999-2000

2014

AprilPerseroan melayani section 6 (ref. IATA SGHA 1998)

AprilThe Company provides 6 section services (ref. IATA SGHA 1998)

• Memperluas jaringan pelayanan (area operasi) hingga 45 bandara

• Memperoleh Penghargaan Pelayanan Publik Prima dari Kementerian Perhubungan

• Menetapkan business turnaround strategy• Memperkenalkan program cost effective

melalui business process transformation dengan hasil efisiensi Rp 75 miliar

• Peninjauan safety program• Recurrent training• Restrukturisasi Organisasi, termasuk project

liquidation (GSE maintenance, Logistic, Smart Handling) dan set up SBU Others business

• Pengaplikasian Information System SAP untuk FiCo Modul (Finance and Controlling) yang dimulai 1 Oktober 2014

• Maskapai luar negeri baru: Royal Brunei, China Southern, Dragon Air (DPS) dan Oman Air (CGK)

• Memperoleh “The Best Ground Handler Around the World 2014” dari China Airlines, “The Best Top Ten Ground Handler 2014” dari Xiamen Air, dan “The Best First Quarterly in Ocean Region and The Best Ground handler 2014 di area Asia Tenggara/Oceania dari Korean Air.

• Pembukaan 10 cabang baru untuk Garuda G/H Services (MKQ, JBR, BWX, BUW, LUW, MJU, FLZ, SWQ, AMQ, dan PSU)

Page 11: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

7

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

• GSE motorized baru dengan livery baru sebanyak 149 unit terdiri: ATW (5), HLL (4), GPU (5), LST (2), WST (2), BCL (38), BTT (65), ATN (4), ACU (5), ABL (1), dan ASU (1).

• Sertifikasi ISAGO cabang SUB berlaku selama 3 tahun hingga 3 September 2018.

• Mulai mengelola warehouse Garuda di CGK sejak Oktober 2016 menghasilkan produksi 18.183 ton dan pendapatan Rp 20,40 miliar.

• Internalisasi Budaya Perusahaan DELIGHT dilaksanakan dalam 2 fase: fase pertama Mei-Agustus di cabang BPN, SUB, UPG, KNO, DPS, CGK, CGO, HLP, BDO, PKU, JOG, KP, dan fase kedua Oktober-Desember di cabang SRG, SOC, PGK, MDC, TKG, BTH, DJB, PLM, PDG, LOP, DJJ, AMQ.

• Tambahan Handling Garuda di bandara Silangit, Sintang, Batam, Tanjungpinang, Kupang, Nabire dan Maumere.

• Handling pelanggan baru Spirit Avia Sentosa dan Trigana di BIK, Garuda Indonesia di BTH, Citilink di BTJ, Xiamen Airlines, LOT Polish Airlines dan Batik Air di DPS, Wings Abadi di SBG, dan Flynas di CGK dan SUB.

• Implementasi Gapura Operation Control System (GOCS) di CGK untuk Rostering.

• The delivery of 149 units of new motorized GSE consisting of ATW (5), HLL (4), GPU (5), LST (2), WST (2), BCL (38), BTT (65), ATN (4 ), ACU (5), ABL (1), and ASU (1).

• The ISAGO certification for SUB branch is valid for 3 years until 3 September 2018.

• Began managing Garuda warehouse at CGK airport in October 2016 and has produced 18,183 tons in volume and Rp 20.40 billion in revenue.

• Corporate Culture DELIGHT was internalized done in 2 phases: first phase of May-August at BPN, SUB, UPG, KNO, DPS, CGK, CGO, HLP, BDO, PKU, JOG, KP branches and second phase of October-December at SRG, SOC, PGK, MDC, TKG, BTH, DJB, PLM, PDG, LOP, DJJ, AMQ branhes.

• More Handling services for Garuda at Silangit, Sintang, Batam, Tanjungpinang, Kupang, Nabire and Maumere airports.

• Handling services for new customers; Spirit Avia Sentosa and Trigana at BIK, Garuda Indonesia at BTH, Citilink at BTJ, Xiamen Airlines, LOT Polish Airlines and Batik Air at DPS, Wings Abadi at SBG, and Flynas at CGK and SUB airports.

• The implementation of Gapura Operation Control System (GOCS) at CGK airport for Rostering.

2016

Memperoleh Sertifikasi atas penerapan SMM ISO 9001:2000

Obtained an SMM ISO 9001:2000 certification

• Melakukan "Corporate Turn Around"• Diversifikasi Produk untuk segmen

LCC “SMART HANDLING”

• Engaged in a “Corporate Turn Around “

• Product diversification into LCC ”SMART HANDLING”

Mengoperasikan Pergudangan Internasional CGK

Operates the International Warehousing business at CGK

20052003 2004• Mendapatkan Sertifikasi

"ISAGO"• Memperoleh “SNI Award”

• Obtained the “ISAGO” Certification

• Obtained the “SNI Award”

2009

• Expanded its area of operations to cover 45 airports• Received the ‘Pelayanan Publik Prima’ Award from the

Ministry of Transportation• Setup business turnaround strategy• Introduction of a cost effective program through

business process transformation resulting greater efficiency amounting to Rp 75 billion

• Review safety program• Recurrent training• Organization Restructuring, including project

liquidation (GSE maintenance, Logistics, Smart Handling) and set up SBU Other businesses

• Applying Information System SAP for FiCo Module (Finance and Controlling) starting from October 1, 2014

• New International Customers: Royal Brunei, China Southern, Dragon Air (DPS) and Oman Air (CGK)

• The Best Ground Handler Around the World 2014 from China Airlines, The Best Top Ten Ground Handler 2014 from Xiamen Air, and The Best First Quarter in the Oceania Region and The Best Ground handler 2014 for the areas of Southeast Asia/Oceania from Korean Air.

• Opening 10 new branches for Garuda G/H Services (MKQ, JBR, BWX, BUW, LUW, MJU, FLZ, SWQ, AMQ, and PSU)

Page 12: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

8

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Visi Perusahaan

Misi PerusahaanMission

Vision

Menjadi penyedia jasa ground handling dan jasa terkait lainnya di bandar udara dengan kualitas layanan kelas dunia (To Provide World-Class Airport Services).

To be a service-oriented organization that is the catalyst that enables our customers to deliver their service promises everyday.

Sebagai perusahaan penyedia jasa ground handling dan jasa terkait lainnya di bandar udara, guna berkontribusi positif dalam integrasi bisnis jasa penerbangan nasional.

Providing professional world-class ground handling services that delight our customers, deliver growth and profit for our stakeholders, and help progress the airport service industry.

8

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Visi MisiVision Mission

Page 13: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

9

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

Kami percaya bahwa dengan menyediakan

solusi layanan kelas dunia, kami dapat

memberdayakan para pelanggan kami

untuk mencapai kinerja terbaik, sekaligus

memastikan pertumbuhan laba dan bisnis

berkelanjutan bagi Gapura Angkasa.

We believe that by providing world-class

services solutions, we could empower

our customers to attain their best

performance, while at the same time

ensuring sustainable profits and business

growth for Gapura Angkasa.

Shared Success

Page 14: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

10

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Produk dan JasaProducts and Services

Airport Hospitality and Learning Center

Cargo Handling & Warehousing

Ground Handling

Page 15: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

11

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

Ground handling atau airport services mencakup pelayanan terhadap penumpang, bagasi, kargo dan pos yang diangkut pesawat udara, serta penyediaan peralatan untuk membantu pergerakan pesawat di darat selama berada di bandar udara, baik di fase kedatangan maupun keberangkatan.

Bidang usaha Perseroan sebagaimana dimuat dalam Akta No. 2 tanggal 1 September 2010 adalah pengembangan dari standar yang ditetapkan IATA Airport Handling Manual, 810 Annex A tahun 1998, yaitu kini mencakup:1. Representation and Accommodation 2. Load Control, Communication and Departure Control

System (DCS) 3. Unit Load Device (ULD) Control 4. Passenger and Baggage 5. Cargo and Post Office Mail 6. Ramp Service 7. Aircraft Servicing 8. Fuel and Oil 9. Aircraft Maintenance 10. Flight Operation and Crew Administration 11. Surface Transport 12. Catering Service 13. Supervision and Administration 14. Airport Security 15. Warehouse and Logistic 16. Ground Handling Consultant 17. Pendidikan dan Pelatihan serta penyediaan tenaga

ahli ground handling

Secara garis besar Perseroan beroperasi di 3 bidang usaha, yaitu ground handling, warehousing, dan jasa-jasa penunjang penerbangan di bandar udara.

Ground handling or airport services include services to passengers, luggage, cargo and aircraft-transported postal services, and the provision of equipment to assist the movement of aircrafts on land during their stay in the airport, both for the arrival and departure phases.

The Company’s business activities as stipulated in Deed No. 2 dated September 1, 2010 are derived from the standards prescribed in the IATA Airport Handling Manual, 810 Annex A in 1998, which now includes:

1. Representation and Accommodation 2. Load Control, Communication and Departure Control

System (DCS) 3. Unit Load Device (ULD) Control 4. Passenger and Baggage 5. Cargo and Post Office Mail 6. Ramp Service 7. Aircraft Servicing 8. Fuel and Oil 9. Aircraft Maintenance 10. Flight Operation and Crew Administration 11. Surface Transport 12. Catering Service 13. Supervision and Administration 14. Airport Security 15. Warehouse and Logistic 16. Ground Handling Consultant 17. Education and Training, as well as provision of

ground handling experts

Overall, the Company operates in three business sectors, namely ground handling, warehousing, and flight support services at the airport.

Page 16: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

12

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Layanan warehousing dan cargo handling Perseroan didukung dengan teknologi mutakhir untuk memastikan seluruh proses pekerjaan dilakukan secara aman dan efisien. Pelayanan warehousing Perseroan tersedia di bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.

The Company’s warehousing and cargo handling services are backed by state-of-the-art technology to ensure that all work processes have been safely and efficiently performed. The Company’s warehousing services are available at Soekarno-Hatta airport, Cengkareng.

Cargo Handling & Warehousing

Kami memberikan pelayanan yang berstandar internasional untuk jasa darat lengkap mulai layanan terhadap penumpang, bagasi dan pesawat. Layanan ground handling Perseroan dikelompokkan sesuai segmen maskapai atau jenis penerbangan yang dilayani, yaitu:• VVIP Handling• Premium Handling • LCC Handling• Charter/Unschedule/Adhoc Flight

We provide international standard services for complete onshore services ranging from services to passengers, luggage and planes. The Company’s ground handling services are categorized based on the airline segment or flight type being served, namely:• VVIP Handling• Premium Handling • LCC Handling• Charter/Unscheduled/Adhoc Flight

Ground Handling

Produk dan Jasa

Products and Services

Page 17: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

13

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

Berbeda dengan dua bidang usaha utama Gapura yang terkait dengan operasi penerbangan di airside (sisi udara) bandar udara, maka kegiatan jasa-jasa penunjang penerbangan berada di landside (sisi darat) terutama di gedung terminal bandar udara.

• Executive Lounge Gapura menyediakan executive lounges di terminal

keberangkatan bandar udara Supadio Pontianak. Lounge Gapura menawarkan kenyamanan, lingkungan yang tenang, fasilitas telepon, akses internet tanpa kabel serta sajian minuman dan makanan ringan.

• Airport Hospitality Layanan hospitality atau Passenger Service Assistant (PSA)

terdiri dari layanan Meet & Greet dan layanan Fast Track & Transfer. Tersedia untuk proses kedatangan, transit atau keberangkatan di bandara Soekarno-Hatta (CGK), Ngurah Rai (DPS), Surabaya (SUB), Kualanamu (KNO), Tanjung Karang (TKG), Semarang (SRG), Yogyakarta (JOG), Balikpapan (BPN), Makassar (UPG), Ambon (AMQ), Pekanbaru (PKU), Banjarmasin (BDJ).

Awalnya layanan airport hospitality hanya ditujukan untuk penumpang Garuda Indonesia, namun sekarang digunakan pula oleh maskapai internasional dan hotel bintang 5 (Shangri-La, Mulia, Mandarin, Hermitage) serta pelanggan korporat dan individu lain. Airport Hospitality Gapura telah bekerja sama dengan asosiasi “The Concierge Society of Indonesia”.

Penumpang kini dapat melakukan pemesanan dan pembayaran online layanan Airport Hospitality melalui website www.hospitality.gapura.id

• Learning Center Gapura Learning Center adalah unit bisnis yang memberi

pelatihan untuk pihak eksternal bidang basic airport handling

Airport Hospitality and Learning Center

management, basic frontliner, grooming & etiquette, aviation security, cargo and mail, dangerous goods, dan Ground Support Equipment (GSE) operator.

Lulusan Gapura Learning Center memperoleh sertifikat dan STKP (Surat Tanda Kecakapan Personel) dari Kementerian Perhubungan yang merupakan lisensi resmi untuk bekerja di kebandarudaraan dan maskapai penerbangan

In contrast to Gapura’s two main business that are associated with airside airport flight operations, the flight support services are located on the landside, particularly within the airport terminal building.

• Executive Lounge Gapura provides executive lounges at Departure Hall of

Supadio Airport, Pontianak. Gapura Lounge offers comfort, quiet environment, phone facilities, wireless internet access and refreshment drinks and snacks.

• Airport Hospitality The Hospitality or Passenger Service Assistant (PSA) comprises

Meet & Greet service and Fast Track & Transfer service. They are available for arrival, transit or departure process at Soekarno-Hatta airport (CGK), Ngurah Rai (DPS), Surabaya (SUB), Kualanamu (KNO), Tanjung Karang (TKG), Semarang (SRG), Yogyakarta (JOG), Balikpapan (BPN), Makassar (UPG), Ambon (AMQ), Pekanbaru (PKU), Banjarmasin (BDJ).

Initially the airport hospitality services are only intended for Garuda Indonesia passengers, but now they are also available for international airlines and 5 star hotels (Shangri-La, Mulia, Mandarin, Hermitage) as well as corporate customers and other individual customers. Gapura Airport Hospitality has collaborated with the association “The Concierge Society of Indonesia”.

Passengers are now able to make online reservations and payments for Airport Hospitality services through www.hospitality.gapura.id.

• Learning Center Gapura Learning Center is a business unit that provides training

for external parties in basic airport handling management, basic frontliner, grooming & etiquette, aviation security, cargo and mail, dangerous goods, and Ground Support Equipment (GSE) operators.

Graduates of Gapura Learning Center obtain certificates and STKP (Personnel Proficiency Certification) from the Ministry of Transportation which is the official license granted to work at the airports and airlines.

Page 18: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

14

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Wilayah OperasiOperational Areas

Denpasar (DPS)

Merupakan Cabang yang mampu menangani pesawat wide body dan narrow body, kecuali tipe pesawat A-380.Melayani 100 Flight/hari dari 22 customer, enam customer untuk penerbangan domestik dan 16 untuk penerbangan internasional.

Hub Station capable of accomodating all types of wide-body and narrow-body aircraft except the A-380. Handled 100 flights/day from 22 customers, 6 for domestic flights and 16 for international flights.

Penerbangan Flights100 Pelanggan

Customers22

Jakarta (CGK)

Merupakan Cabang Utama yang memiliki kapasitas untuk menangani pesawat dari semua tipe pesawat, baik wide body maupun narrow body, termasuk type pesawat A-380.Melayani 300 Flight/hari dari 20 customer, enam customer untuk penerbangan domestik dan 14 untuk penerbangan internasional.

Main Hub Station capable of accomodating all types of wide-body and narrow-body aircraft, including the A-380. Handled 300 flights/day from 20 customers, 6 for domestic flights and 14 for international flights.

Penerbangan Flights300 Pelanggan

Customers20

Labuan Bajo

Aceh

SabangLhokseumawe

Gunung Sitoli

Medan

Pinangsori

Padang

PekanbaruBengkulu

Jambi

Batam Tanjung Pinang

Palembang

Tanjung Karang

Pangkal Pinang

Ketapang

Pangkalanbun

Jakarta (CGK)

Jakarta (HLP)

Bandung

Tanjung Pandan

Pontianak

Putusibau

Sintang

Banjarmasin

Balikpapan

Mamuju

Makassar

Yogyakarta

SemarangSolo

SurabayaJember

Banyuwangi

Denpasar

LombokSumbawa

Tambolaka

Bima

Silangit

Page 19: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

15

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

Medan (KNO)

Merupakan cabang yang mampu menangani pesawat wide body dan narrow body, kecuali tipe pesawat A-380.Melayani 51 Flight/hari dari 8 customer, enam customer untuk penerbangan domestik dan dua untuk penerbangan internasional.

Hub Station capable of accomodating all types of wide-body and narrow-body aircraft, except the A-380. Handled 51 flights/day from 8 customers, 6 for domestic flights and 2 for international flights.

Penerbangan Flights51 Pelanggan

Customers8

Surabaya (SUB)

Merupakan cabang yang mampu menangani pesawat wide body dan narrow body, kecuali tipe pesawat A-380.Melayani 95 Flight/hari dari 13 customer, tujuh customer untuk penerbangan domestik dan enam untuk penerbangan internasional.

Hub Station capable of accomodating all types of wide-body and narrow-body aircraft, except the A-380. Handled 95 flights/day from 13 customers, 7 for domestic flights and 6 for international flights.

Penerbangan Flights95 Pelanggan

Customers13

Balikpapan (BPN)

Merupakan cabang yang mampu menangani pesawat wide body dan narrow body, kecuali tipe pesawat A-380.Melayani 35 Flight/hari dari 3 customer, 3 customer untuk penerbangan domestik dan tidak ada penerbangan internasional.

Hub Station capable of accomodating all types of wide-body and narrow-body aircraft except the A-380. Handled 35 flights/day from 3 customers, 3 for domestic flights and there are no for international flights.

Penerbangan Flights35

Pelanggan Customers3

Makassar (UPG)

Merupakan cabang yang mampu menangani pesawat wide body dan narrow body, kecuali tipe pesawat A-380.Melayani 55 Flight/hari dari 6 customer, tidak ada customer untuk penerbangan domestik, seluruhnya penerbangan internasional.

Hub Station capable of accomodating all types of wide-body and narrow-body aircraft except the A-380. Handled 55 flights/day from 6 customers, there are no domestic flights and 6 for international flights.

Penerbangan Flights55 Pelanggan

Customers6

Ende

Maumere

Kupang

Bau bau

Ambon Langgur

SaumlakiMerauke

Jayapura

Sorong

Manokwari

Nabire

Biak

Luwuk

Manado

Page 20: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

16

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Head of Internal Auditor

Corporate Secretary

Head of Safety Security & Quality

Assurance

Admin & Financial Lead Auditor

Commercial & Operation Lead

Auditor

SM General Affair & Public Relation

SM Legal

SM Quality & Standardization

SM Aviation Safety & Security

VP Commercial Services

VP Operation Services

VP Maintenance & Engineering

Services

SM GH Product Design &

Commercial Contract

SM Customer & Public Relation

SM Passenger Services

SM Ramp Operation Services

SM Maintenance

SM Engineering

Head of Inspector/Inspector Safety

Services & Quality

Head of Health, Safety &

Environment HSE

Direktur SDM & Operasi(EVP Human Capital & Operation Services)

Kantor Cabang (Branch Offices)

Kantor Perwakilan (Representative Offices)

SM Product Development

SM Ancillary Marketing

VP Ancillary Commercial

SM Baggage & Cargo Services

SM Business Relationship

Struktur Organisasi per 31 Oktober 2016

Organizational Structure as of 31 October, 2016

Page 21: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

17

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

BOARD OF DIRECTORS

VP Accounting & Risk Management

VP Financial Analysis & Budgeting

SM Financial Analysis &

Management Report

SM Budgeting

VP Treasury

SM Cash Management

SM Account Receivable & Tax

Management

SM Accounting

SM Asset & Risk Management

VP Human CapitalVP Procurement VP Corporate Plan & IT Support

SM HC Planning & Development

SM HC Administration,

Compensation & Benefit

SM Corporate Culture & Internal

Communication

SM Outsourcing Management

SM Training

SM Purchasing

SM Compliance

SM Strategic Planning

SM IT Support

Direktur Utama(CEO &President Director)

Direktur Keuangan, Manajemen Risiko & Strategi(EVP Finance, Risk Management & Strategy)

Page 22: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

18

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Capt. Novianto Herupratomo Komisaris UtamaPresident Commissioner

Menjabat sebagai Komisaris Utama sejak 29 Oktober 2013.

Sebelumnya di PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. beliau menjabat sebagai Direktur Operasi, VP Corporate Quality, Safety & Environment Management, VP Flight Safety, Aviation Security & Environment, GM Incident Management, GM Incident Investigation, Company Check Pilot Boeing 737 Strata III, GM Flight Standard, Manager Company Operating Procedure, Manager Technical, Pilot Boeing 737, Simulator Instructor Boeing 737, Captain Narrow Body, Senior Flight Offier Wide Body, Copilot DC-9, dan Junior Copilot DC-9. Memulai karir sebagai penerbang di Garuda Indonesia sejak 27 November 1981.

Novianto Herupratomo lahir di Malang, 25 November 1959, lulusan Lembaga Pendidikan Perhubungan Udara (LPPU) Curug pada 1981.

Serving as President Commissioner since 29 October 2013.

Previously at PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, he served as Director of Operations, VP of Corporate Quality, Safety & Environment Management, VP of Flight Safety, Aviation Security & Environment, GM of Incident Management, GM of Incident Investigation, Company Check Pilot Boeing 737 Strata III, GM Flight Standard, Manager of Company Operating Procedure, Technical, Boeing 737 Pilot, Boeing 737 Instructor Simulator, Captain Narrow Body, Senior Flight Officer Wide Body, Copilot DC-9, and Junior Copilot DC-9. He started his career as a pilot in Garuda Indonesia on 27 November 1981.

Novianto Herupratomo was born in Malang, on November 25, 1959, a graduate of Lembaga Pendidikan Perhubungan Udara (LPPU) Curug in 1981.

Profil Dewan KomisarisBoard of Commissioners' Profile

Page 23: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

19

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

Ituk Herarindri KomisarisCommissioner

Menjabat sebagai Komisaris sejak 28 Oktober 2015. Saat ini Beliau juga menjabat sebagai Direktur Airport Services & Facility PT Angkasa Pura II (Persero). Sebelumnya di PT Kereta Api Indonesia sebagai Vice President of Customer Care serta Advisor of Commercial Director for Contact Center & Customer Services, Managing Director PT Inasti Mitra Solusi Consultant. Di PT Indosat, Tbk pernah menjabat sebagai Head of Internal Communication, Manager Training Operation dan Branch Manager of Area Jakarta Barat, Jakarta Pusat & Tangerang. Di PT Satelindo pernah menjabat sebagai Manager Revenue Assurance, Customer Service & Loyalty Customers of Jabodetabek, Supervisor of VIP Services & Retention of Jabodetabek Region, Supervisor of National Call Center VIP Services dan Supervisor of Walk in Services/Galeri. Juga menjabat sebagai Vice Chairman di ORCA Diving School. Ituk Herarindri lahir di Yogyakarta, 15 Agustus 1965. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Surabaya.

Serving as Commissioner since October 28, 2015. Currently, she is also the Director of Airport Services & Facility of PT Angkasa Pura II (Persero). Previously at PT Kereta Api Indonesia she served as Vice President of Customer Care and Advisor of Commercial Director for Contact Center & Customer Services, Managing Director of PT Inasti Mitra Solusi Consultant. In PT Indosat, Tbk she once served as Head of Internal Communication, Manager of Training Operation and Branch Manager of West Jakarta Area, Central Jakarta & Tangerang. In PT Satelindo she once served as Revenue Assurance Manager, Customer Service & Loyalty Customers of Jabodetabek, Supervisor of VIP Services & Retention of Jabodetabek Region, Supervisor of National VIP Services Call Center and Supervisor of Walk in Services/Gallery. She also served as Vice Chairman at ORCA Diving School. Ituk Herarindri was born in Yogyakarta, August 15, 1965. She obtained his Bachelor degree in Economics from Universitas Surabaya.

Bintang Hidayat KomisarisCommissioner

Menjabat sebagai Komisaris sejak 28 April 2015. Pada 12 Januari 2016 Beliau juga menjabat sebagai Direktur Bandar Udara, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.

Sebelumnya di Kementerian Perhubungan beliau pernah menjabat sebagai Kasubdit Litbang Perhubungan Udara, Kepala Otoritas Bandara Wilayah I – Bandara Soekarno-Hatta, Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV – Bandara Ngurah Rai, Kepala Bagian Perencanaan Perhubungan Udara, Kepala Sub Direktorat Sistem & Standarisasi Pelayanan Direktorat Angkutan Udara, dan Kepala Sub Direktorat Program Bandara.

Bintang Hidayat lahir di Purwokerto, 5 Mei 1960. Memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur dari Universitas Diponegoro Semarang pada 1987.

Serving as Commissioner since 28 April 2015. Since January 12, 2016, he has also been serving as Director of Airport, Directorate General of Civil Aviation.

Previously at the Ministry of Transportation he served as Head of Sub Directorate of Research and Development Division in Air Transportation, Head of Airport Authority Region I-Soekarno-Hatta Airport, Head of Airport Authority Region IV-Ngurah Rai Airport, Head of Air Transportation Planning Division, Head of Sub Directorate of System & Service Standardization of Directorate of Air Transportation, and Head of Sub Directorate of Airport Program.

Bintang Hidayat was born in Purwokerto, on May 5, 1960. He obtained his degree in Architectural Engineering from Diponegoro University Semarang in 1987.

Page 24: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

20

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Mohamad Pramintohadi Sukarno KomisarisCommissioner

Menjabat sebagai Komisaris sejak 13 Juni 2016. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Sebelumnya di Kementerian Perhubungan Beliau menjabat staf Subdit Penyelidikan & Standarisasi sebelum ditunjuk menjadi Atase Perhubungan KBRI Canada pada 2007–2011. Selanjutnya menjabat sebagai Kepala Kantor Otoritas di berbagai bandar udara, yaitu Bandara Polonia di Medan, Bandara Internasional Juanda di Surabaya, dan Bandara Udara Hasanudin di Makassar.

Mohamad Pramintohadi Sukarno lahir di Yogyakarta, 21 Mei 1963. Memperoleh gelar Sarjana Teknik Sipil dari ITS Surabaya pada 1987 dan gelar Magister bidang Transportasi dari ITB Bandung pada 1993.

Serving as Commissioner since June 13, 2016. Currently he is also serving as Secretary of the Directorate General of Civil Aviation. Previously at the Ministry of Transportation he was serving staff of Sub Directorate of Investigation & Standardization prior to being appointed as Communication Attaché of the Embassy of the Republic of Indonesia in Canada from 2007-2011. Subsequently he served as Head of Authority Office at various airports, namely Polonia Airport in Medan, Juanda International Airport in Surabaya, and Hasanudin Airport in Makassar.

Mohamad Pramintohadi Sukarno was born in Yogyakarta, on May 21, 1963. He obtained his Bachelor degree in Civil Engineering from ITS Surabaya in 1987 and a Master degree in Transportation from ITB Bandung in 1993.

M. Asrori KomisarisCommissioner

Menjabat sebagai Komisaris sejak 15 September 2016. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Marketing & Business Development Director PT Angkasa Pura I (Persero) serta Komisaris Utama PT Angkasa Pura Hotel. Sebelumnya di PT Angkasa Pura I (Persero) Beliau menjabat Aviation Marketing Group Head, Strategic Business Development, Manajer Komersial & Pengembangan Usaha, Asisten Deputi Direktur Tarif & Kerjasama Aero serta Kadin Pendapatan Aero. Mengawali karir sebagai ATC Junior di bandara Syamsudin Noor di Banjarmasin pada 1989.

M. Asrori lahir di Ngawi Jawa Tengah, 7 Agustus 1965.

Serving as Commissioner since 15 September 2016. Currently he is also serving as Marketing & Business Development Director of PT Angkasa Pura I (Persero) and President Commissioner of PT Angkasa Pura Hotel. Previously in PT Angkasa Pura I (Persero), he served as Aviation Marketing Group Head, Strategic Business Development, Commercial & Business Development Manager, Assistant Deputy Director of Aero Tariff & Cooperation and Aero Revenue Chamber. He started his career as an ATC Junior at Syamsudin Noor airport in Banjarmasin in 1989.

M. Asrori was born in Ngawi Central Java, on August 7, 1965.

Profil Dewan Komisaris

Board of Commissioners Profile

Page 25: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

21

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

Sucipto Direktur UtamaCEO & President Director

Menjabat sebagai Direktur Utama sejak 15 September 2016.

Mengawali karir sebagai Mekanik dan Operator GSE PT Garuda Indonesia Surabaya tahun 1982 kemudian ke Garuda Maintenance Facility di Jakarta sebagai Engineer, Manager Engineering Project, Senior Manager Engineering Procurement sebelum berpindah ke PT. Gapura Angkasa sebagai Vice President Operations, GM Kantor Cabang Soekarno-Hatta Cengkareng, GM Kantor Cabang Ngurah Rai Bali, Vice President Facility, Vice President Corporate Secretary dan Direktur Operasi.

Sucipto lahir di Gresik, 12 November 1959. Menyandang gelar sebagai Sarjana Teknik Mesin dan Magister Manajemen Air Transportation pernah mengikuti berbagai training di dalam maupun diluar negeri: Aircraft Engines di Rolls Royce UK, General Electric USA, Station Handling Management Course IATA Switzerland.

Serving as CEO & President Director since September 15, 2016.

He started his career as GSE Mechanical and Operator of PT Garuda Indonesia Surabaya in 1982 and then in Garuda Maintenance Facility in Jakarta as Engineer, Engineering Project Manager, Senior Manager of Engineering Procurement prior to moving to PT. Gapura Angkasa as Vice President Operations, GM of Branch Office of Soekarno-Hatta Cengkareng, GM of Ngurah Rai Branch Office, Bali, Vice President of Facility, Vice President Corporate Secretary and Director of Operations.

Sucipto was born in Gresik, on November 12, 1959. He has Bachelor degree in Mechanical Engineering and Master of Air Transportation Management and has attended various trainings, both local and overseas including Aircraft Engines at Rolls Royce UK, General Electric USA, Station Handling Management Course at IATA Switzerland.

Profil DireksiBoard of Directors’ Profile

Page 26: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

22

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Ester Siahaan Direktur Keuangan, Manajemen Risiko & StrategiDirector of Finance, Risk Management & Strategy

Menjabat sebagai Direktur Keuangan, Manajemen Risiko dan Strategi sejak 28 Oktober 2015.

Sebelumnya berkarier di PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sejak tahun 1993 dengan jabatan terakhir sebagai VP Financial Analysis, setelah sebelumnya menjabat antara lain sebagai SM Financial Analysis, SM Finance SBU Citilink, Manager Financial Planning, HRD Project Coordinator SBU Citilink, dan Manager System and Procedure. Selain itu beliau pernah menjabat sebagai Komisaris PT Aerotrans.

Ester Siahaan lahir di Jakarta, 25 Januari 1969. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Padjadjaran Bandung pada 1992, dan Magister Manajemen Transportasi Udara dari Universitas Indonesia pada 1996.

Serving as Director of Finance, Risk Management and Strategy since October 28, 2015.

She started her career previously in PT Garuda Indonesia Tbk in 1993 with the last position as VP Financial Analysis, after previously serving as SM of Financial Analysis, SM of Finance in SBU Citilink, Financial Planning Manager, HRD Project Coordinator of Citilink SBU, and Manager of System and Procedure. She also once served as a Commissioner in PT Aerotrans.

Ester Siahaan was born in Jakarta, on January 25, 1969. She obtained her Bachelor degree in Economics from Padjadjaran University, Bandung in 1992, and Master of Air Transportation Management from University of Indonesia in 1996.

Eko Diantoro Direktur SDM dan OperasiDirector of Human Resources and Operations

Menjabat sebagai Direktur SDM dan Operasi sejak 28 Oktober 2015.

Sebelumnya berkarier di PT Angkasa Pura II (Persero) dengan jabatan terakhir sebagai Sekretaris Perusahaan. Posisi lain yang pernah dijabat di Angkasa Pura II adalah sebagai Deputi bidang Komersial Bandara Soekarno-Hatta, GM Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, GM Bandara Husein Sastranegara Bandung, Investory & Fixed Asset Manager, dan Organization & Job Evalution Manager.

Eko Diantoro lahir di Tanjung Pinang, 31 Januari 1960. Memperoleh gelar Sarjana Administrasi Negara dari UNIS Tangerang.

Serving as Director of Human Resources and Operations since October 28, 2015.

His previous career was at PT Angkasa Pura II (Persero) with the last position as Corporate Secretary. His other previous positions in Angkasa Pura II included Deputy of Commercial Area of Soekarno-Hatta Airport, GM of Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Palembang, GM of Husein Sastranegara Airport Bandung, Inventory & Fixed Asset Manager, and Organization & Job Evaluation Manager.

Eko Diantoro was born in Tanjung Pinang, on January 31, 1960. He obtained his Bachelor degree in State Administration from UNIS Tangerang.

Profil Direksi

Board of Directors Profile

Page 27: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

23

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

Penghargaan “No Ramp Incident for Twenty One Consective Years” dari Japan Airline

“No Ramp Incident for Twenty One Consective Years” Award from Japan Airline

Penghargaan “Silkair Semarang Agent atas Dukungan terhadap Silkair

“Silkair Semarang Agent Awards in Recognition of Continuous Support Towards Silkair”

Penghargaan “Exellence Service Performance Operating without Recordable and Serious Irregularities” dari Korean Air

“Exellence Service Performance Operating without Recordable and Serious Irregularities” Award from Korean Air

Penghargaan untuk stasiun Denpasar“Most Improved Station Airport Service” dari China Airlines”

“Most Improve Station Airport Service” Awards from China Airlines”

Penghargaan “On Time Performance Record and 2 Years Ramp Accident Free” dari Royal Brunei Airlines

“On Time Performance Record and 2 Years Ramp Accident Free” Award from Royal Brunei Airlines

01

04

02

05

03

Penghargaan & SertifikasiAwards & Certifications

01 02 03 04 05

Page 28: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

24

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

10,00% 58,75%

31,25%

2016

Komposisi Pemegang SahamShareholders Composition

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. memilki saham sebesar 1.263.360 (Satu Juta Dua Ratus Enam Puluh Tiga Ribu Tiga Ratus Enam Puluh) saham Perseroan atau 58,75%.

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. owned 1,263,360 (One Million Two Hundred Sixty Three Thousand and Three Hundred Sixty) Company’s shares or 58.75%.

PT Angkasa Pura II (Persero) memilki saham sebesar 672.000 (Enam Ratus Tujuh Puluh Dua Ribu) saham Perseroan atau 31,25%.

PT Angkasa Pura II (Persero) owned 672,000 (Six Hundred and Seventy Two Thousand) Company’s Shares or 31,25%.

PT Angkasa Pura I (Persero) memilki saham sebesar 215.040 (Dua Ratus Lima Belas Ribu Empat Puluh) saham Perseroan atau 10%.

PT Angkasa Pura I (Persero) owned 215,040 (Two Hundred and FifteenThousand and Fourty) Company’s shares or 10%.

Ribu SahamThousand Shares

672

Juta SahamMillion Shares

1,263

Ribu SahamThousand Shares

215

Page 29: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

25

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

06 Perilaku Utama dari Nilai Inti Budaya Perusahaan PT Gapura Angkasa

Main Behavior of Core Corporate Values PT Gapura Angkasa

• Agility• Courageous• Consistent• Progressive &

Future Proof

• Honesty• Discipline

• Compassion and Care

• Passion• Safety

Delight Integrity

Decisive & Compliance

Customer Delight

Peristiwa PentingEvent Highlights

Januari January

Mengawali 2016 dengan workshop “Performance Management System” (PMS) yang diikuti pejabat setingkat VP dan SM, serta GM seluruh cabang diadakan di Jakarta.

Kick-starting 2016 with a workshop on “Performance Management System” (PMS) in Jakarta attended by VPs, Senior Manager and General Manager personnel from all branch offices.

Februari February

Berpartisipasi dalam simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) yang diadakan otoritas bandara CGK. Pada tshun yang sama, stasiun DPS juga berpartisipasi pada simulasi PKD di bandara Ngurah Rai.

Participated in an Emergency Response (ER) simulation organized by the airport authority at Cengkareng. Later in the year, the DPS Station also participated in an ER simulation at Ngurah Rai airport.

Januari January

Stasiun CGK melayani Xiamen Airlines dari China, pelanggan baru tahun 2016. Pelanggan baru lain Spirit Avia Sentosa dan Trigana di stasiun BIK, LOT Polish Airlines dan Batik Air di stasiun DPS, Wings Abadi di stasiun SBG, Flynas di stasiun SUB dan CGK, serta NAM Air di stasiun AMQ.

CGK Station began to serve Xiamen Airlines from China, a new customer in 2016. Other new customers include Spirit Avia Sentosa and Trigana at BIK Station, LOT Polish Airlines and Batik Air at DPS Station, Wings Abadi at SBG Station, Flynas at SUB and CGK Stations, and NAM Air at AMQ Station.

Maret March

Melayani penerbangan Garuda Indonesia di destinasi baru bandara Silangit, Sumatera Utara. Selama 2016 pelayanan kepada GA juga bertambah di bandara Sintang, Batam, Tanjungpinang, Kupang, Nabire dan Maumere.

Began to serve Garuda Indonesia (GA) flights at a new destination, the Silangit airport in North Sumatera. During 2016, services to GA were also expanded to the airports at Sintang, Batam, Tannjungpinang, Kupang, Nabire and Maumere.

Februari February

Peresmian Ground Service Equipments (GSE) motorized baru di stasiun CGK. Selama 2016 diresmikan total 138 unit GSE baru di seluruh cabang, yang meliputi ATW, HLL, GPU, Bendibelt, LST, WST, BCL, BTT, ATN, ACU, PBS, ABL dan ASU.

Official inauguration of the new motorized Ground Service Equipment (GSE) units at CGK Station. During 2016, a total of 138 new GSE units were employed at various stations, comprising ATW, HLL, GPU, Bendibelt, LST, WST, BCL, BTT, ATN, ACU, PBS, ABL and ASU units.

Mei May

Internalisasi Budaya Perusahaan DELIGHT di kantor pusat dan di 12 cabang di fase pertama Mei-Agustus, serta di 11 cabang di fase kedua Oktober-Desember.

Internalization sessions of the Corporate Culture, ‘DELIGHT’, at the Head Office and 12 stations in the first phase during May-August, and in 12 stations in the second phase during October-December.

01

04

02

05

03

06

03

04

Page 30: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

26

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Juni June

Penerbangan perdana (inaugural flight) LOT Polish Airlines dengan armada mutakhir Boeing 787 Dreamliner. Inilah penerbangan langsung pertama Polandia-Bali hasil promosi “Wonderful Indonesia” dari Kementerian Pariwisata.

The inaugural flight of LOT Polish Airlines with Boeing 787 Dreamliner aircraft. This is the first direct flight between Poland-Bali as a result of the “Wonderful Indonesia” tourist promotion conducted by the Ministry of Tourism.

September September

Stasiun SUB melakukan sertifikasi ISAGO (IATA Safety Audit for Ground Operations) Initial oleh auditor dari IATA. Sertifikat akan berlaku selama 3 tahun hingga September 2017.

The SUB Station conducted an initial ISAGO (IATA Safety Audit for GroundOperations) certification by IATA’s auditors. The certification is valid for a 3-year period up to September 2019.

Agustus August

Gapura dipercaya oleh Angkasa Pura II (Persero) sebagai Ground Handling yang pertama beroperasi di terminal 3 CGK pada 9 Agustus 2016.

Gapura is entrusted by Angkasa Pura II (Persero) as the first ground handling provider to operate in the new Terminal 3 at CGK on August 9, 2016.

Agustus August

Cabang BPN melayani penerbangan Haji Jama’ah Indonesia 2016/1327H. Gapura melayani pula penerbangan haji di embarkasi HLP, UPG, KNO, BTJ, BDJ, SOC, LOP dan PDG (Garuda Indonesia) serta PLM (Garuda Indonesia dan Saudi Airline).

The BN Station served the Hajj Flight for 2016/1327H. Gapura also served other Hajj Flight embarkations at HLP, UPG, KNO, BTJ, BDJ, SOC, LOP and PDG stations (Garuda Indonesia) and at PLM Station (Garuda Indonesia and Saudi Airline).

07

10

08 09

Peristiwa Penting

Event Highlights

07

09 10

08

Page 31: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

27

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

Oktober October

Stasiun DPS mengadakan pelatihan khusus menangani penumpang berkebutuhan khusus, terutama dalam situasi emergensi. Materi pelatihan selama 4 hari diberikan oleh Rob Huijbrestch, instruktur ahli dari KLM Amsterdam.

The DPS Station conducted an exercise in the handling of special-need passengers, and especially during an emergency situation. The 4-day training is delivered by Rob Huijbrestch, an expert instructor from KLM Amsterdam.

11 November November

Stasiun DPS mendapatkan dua penghargaan “Excellence Services Performances and Minimizing Irregularities” dan “On Time Performance Record and 2 Years Ramp Accident Free” dari Royal Brunei Airlines.

The DPS Station won the award for “Excellence Services Performances and Minimizing Irregularities” as well as the award for “On TimePerformance Record and 2 Years Ramp Accident Free” from Royal Brunei Airlines.

12 November November

Stasiun LOP, serta seluruh cabang lain, secara rutin mengadakan “Ramp Safety Campaign“ guna meningkatkan kesadaran atas keselamatan, keamanan dan kenyamanan serta meminimalisasi insiden dan kecelakaan.

The LOP Station, as well as other branches, routinely conducted a “Ramp Safety Campaign” to increase awareness towards safety, security and comfort as well as to minimize the risk of incidents and accidents.

13

13

11 12

Page 32: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

28

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual ReportGapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Page 33: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

29

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura AngkasaLaporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

Laporan Manajemen

Management Report

Gapura terus mengukir kemajuan sepanjang

tahun 2016 dalam perjalanannya

mewujudkan aspirasi menjadi perusahaan

ground handling dengan kualitas layanan

kelas dunia.

Gapura made considerable progress throughout 2016 in the

continuing journey towards its aspiration to become a ground

handling service provider with world-class service quality.

01

Page 34: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

30

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Laporan Dewan KomisarisReport from the Board of Commissioners

Capt. Novianto Herupratomo Komisaris Utama President Commissioner

Page 35: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

31

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

31

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

Salam sejahtera kami sampaikan, semoga kita semua terus diberkati oleh Tuhan Yang Maha Esa. Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan YME yang telah mengizinkan PT Gapura Angkasa untuk terus mengukir kemajuan sepanjang tahun 2016, dalam perjalanannya mewujudkan aspirasi menjadi perusahaan ground handling dengan kualitas layanan kelas dunia.

Penilaian atas Kinerja Direksi Tahun 2016 memberikan tantangan tersendiri terhadap perjalanan usaha Gapura. Perkembangan yang kurang kondusif pada sejumlah faktor makro ekonomi telah memberikan tekanan berat pada kinerja keuangan maskapai-maskapai penerbangan, termasuk Garuda Indonesia Group sebagai pemegang saham dan sekaligus pelanggan utama Perseroan. Pada gilirannya, hal ini berdampak pada tidak tercapainya target-target finansial terkait pendapatan dan profitabilitas Perseroan pada tahun 2016.

Di lain pihak, Direksi terbukti berhasil melaksanakan program-program kerja transformasi Gapura dan mencatat pencapaian kinerja operasional yang baik dalam berbagai aspek operational & service excellence. Secara keseluruhan, Dewan Komisaris berpendapat bahwa Direksi, dengan dukungan seluruh jajaran manajemen dan karyawan Gapura, telah berupaya maksimal dan berhasil terus menciptakan nilai bagi pemegang saham pada tahun 2016.

Best wishes to all of us, and may God the Almighty pour us with His blessing as we strive to move forward. Praise be to Him for allowing PT Gapura Angkasa to continue to record strong progress throughout 2016 as the Company was taking a journey to realize the aspiration of becoming a ground handling company that offer world-class services.

Assessment of BoD Performance For Gapura, 2016 was another year that presented formidable challenges to its business journey. The recently less favorable trend in a number of macro economic sectors have placed quite a pressure on the financial performance of airline companies, including Garuda Indonesia Group as both Gapura’s shareholder and key customer. As a results, Gapura missed its stated targets in terms of revenue generation and profitability for fiscal 2016

At the same time, we saw the fruitful efforts the BoD has made in implementing work programs as part of Gapura’s transformation process while delivering strong results in operations & service excellence. Overall, the BoC believes that the BoD, with the support of all levels of management and employees, has done to the best of its capability and created values to the shareholders in 2016.

Direksi dengan dukungan seluruh jajaran manajemen dan karyawan Gapura berhasil terus menciptakan nilai bagi pemegang saham di tahun 2016.

The Board of Directors, with the support of the entire management and staff of Gapura, have succeeded in generating value for shareholders in 2016.

Dear Esteemed Shareholder and Stakeholder,Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang Terhormat,

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

Page 36: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

32

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Penilaian tersebut didasarkan pada tingkat pencapaian terhadap sasaran-sasaran dalam RKAP 2016 maupun program transformasi jangka panjang Perseroan, dengan mempertimbangkan perkembangan dan tantangan kondisi lingkungan usaha yang cukup berat sepanjang tahun tersebut.

Pandangan atas Prospek Usaha yang Disusun Direksi Dewan Komisaris telah membahas dan mengkaji prospek usaha Perseroan untuk tahun 2017 sebagaimana telah disusun oleh Direksi berupa Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2017. Dokumen RKAP 2017 ini kemudian juga telah disetujui oleh para Pemegang Saham dalam RUPS pada tanggal 22 Desember 2016.

Kondisi lingkungan usaha pada tahun 2017, khususnya yang terkait dengan industri penerbangan dan ground handling di Indonesia, diprediksi tidak akan banyak berubah dari kondisi di tahun 2016. Di lain pihak, Perseroan telah terbukti berhasil meningkatkan kinerja operasionalnya sepanjang tahun 2016 sesuai program-program kerja untuk mencapai operational & service excellence. Berdasarkan pandangan tersebut, Dewan Komisaris berpendapat bahwa target-target kuantitatif yang ditetapkan dalam RKAP 2017 merupakan sasaran yang realistis, sesuai dengan perkiraan perkembangan kondisi lingkungan usaha maupun peningkatan kapabilitas Perseroan di berbagai bidang.

Dewan Komisaris khususnya memberikan dukungan pada rencana program-program kerja Direksi untuk tahun 2017 dalam aspek peningkatan pendapatan maupun efektifitas biaya-biaya Perseroan. Di tengah kondisi lingkungan usaha yang masih cukup berat dalam beberapa tahun ke depan, kedua aspek tersebut akan berperan penting dalam memastikan keberhasilan Gapura menuntaskan program tranformasinya sampai dengan tahun 2019 dengan hasil-hasil yang baik.

Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Dewan Komisaris Dewan Komisaris merupakan bagian dari pelaksanaan bisnis dan operasional Perseroan, melalui pelaksanaan peran dan tugasnya dalam mengawasi dan memberikan nasihat kepada Direksi. Fungsi pengawasan dan pemberian nasihat tersebut telah berlangsung efektif

Laporan Dewan Komisaris

Report from the Board of Commissioners

This assessment is based on the achievements Gapura made against the targets as outlined in its 2016 Work and Budget Plan and in its long-term transformation program, considering of course the current situation and the tough challenges the year presented.

Overview of Business Prospect prepared by BoDThe BoC has reviewed and studied the Company’s business prospects for 2017 that have been prepared by the BoD in the Company’s 2017 Work Plan and Budget (RKAP). This plan was later approved by the Shareholders during a GMS held on December 22, 2016.

In 2017, Indonesia will see an aviation and ground handling business environment that is predicted to remain unchanged from 2016. Despite the likely stagnancy, we remain confident to empark on that upcoming year since Gapura managed to improve operational performance in accordance with its work programs to eventually achieve operational & service excellence throughout 2016. On this achievement, the BoC opines that the BoD has set realistic targets for 2017, taking account the outlook of business environment for that upcoming year and capability improvements in many areas.

The BoC will continue to provide support to the implementation of the BoD’s work plan for 2017 to generate more revenues and improve cost effectiveness. In the tough business environment that will prevail over the next few years, revenues and cost effectivenes will play an important role if Gapura wants to ensure success in completing its transformation program by 2019 while delivering satisfactory results.

Implementation of BoC Supervisory FunctionThe BoC is part of Gapura’s business and operational activities as the Board is taksed with supervisory roles and advisory duties to oversee how the BoD conducts the business and provide advices to them. The supervisory and advisory functions have been effective through the

Page 37: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

33

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

melalui mekanisme rapat internal Dewan Komisaris maupun rapat gabungan Dewan Komisaris bersama dengan Direksi, yang masing-masing diadakan sebanyak lima kali, sepanjang tahun 2016.

Dewan Komisaris juga dibantu oleh Komite Audit untuk melakukan fungsi kepengawasannya, khususnya pada aspek pelaporan keuangan, sistem pengendalian internal serta pelaksanaan audit internal dan eksternal. Pada tahun 2016, Komite Audit telah menjalankan tugasnya dengan baik sesuai dengan program kerja yang telah disusun sebelumnya, termasuk dalam mengidentifikasi isu-isu yang perlu mendapat perhatian Dewan Komisaris dan memberikan masukan untuk pemberian saran oleh Dewan Komisaris kepada Direksi. Dewan Komisaris akan terus berupaya meningkatkan kinerjanya dalam melakukan fungsi pengawasan yang efektif, seiring dengan terus berkembangnya mekanisme untuk pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) di lingkungan Gapura. Perubahan Komposisi Dewan Komisaris Selama tahun 2016 terdapat sejumlah perubahan pada komposisi Dewan Komisaris. Melalui Akta Keputusan Pemegang Saham di Luar RUPS Nomor 36 tanggal 27 Juni 2016, Pemegang Saham telah memberhentikan dengan hormat Bapak IGN Bambang Tjahjono dan Bapak Yushan Sayuti dari jabatannya masing-masing sebagai Komisaris untuk menjalani penugasan lain, dan mengangkat Bapak M. Pramintohadi Sukarno dan Bapak Eko Permadi sebagai pengganti mereka.

Kemudian, melalui Akta Keputusan Pemegang Saham di Luar RUPS Nomor 14 tanggal 23 September 2016, Pemegang Saham memberhentikan dengan hormat Bapak Eko Permadi dari jabatannya sebagai Komisaris untuk menjalani penugasan lain, dan mengangkat Bapak M. Asrori sebagai penggantinya.

Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada Bapak IGN Bambang Tjahjono, Bapak Yushan Sayuti dan Bapak Eko Permadi atas kontribusi mereka selama menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris.

mechanism of BoC internal meetings and joint meetings of BoC and BoD, which were respectively held five times throughout 2016.

The BoC is also assisted by the Audit Committee in undertaking its supervisory functions, particularly in preparing financial reports, exercising internal control and conducting internal and external audits. In 2016, the Audit Committee undertook its duties as expected in accordance with the pre-established work program, including in identifying issues that need the attention of BoC and provided input so the BoC was able to give the best advices to the BoD.

The BoC will continue to improve its performance in conducting an effective oversight function, consistent with the continuous development in the mechanism of GCG implementation within Gapura.

Changes in the BoC CompositionDuring 2016 there were some changes to the composition of the BoC. Through their non-GMS Deed resolution No. 36 dated June 27, 2016, the Shareholders dismissed Mr. IGN Bambang Tjahjono and Mr. Yushan Sayuti with honor from their respective positions as Commissioners as both were given other assignments, and appointed Mr. M. Pramintohadi Sukarno and Mr. Eko Permadi to replace them.

Later in the year, through their Non-GMS Deed Resolution No 14 dated September 23, 2016, the Shareholder dismissed Mr. Eko Permadi from his position as Commissioner as he was given another assignment, and appointed Mr. M. Asrori to replace him.

The BoC would like to herewith express its appreciation to Mr. IGN Bambang Tjahjono, Mr. Yushan Sayuti and Mr. Eko Permadi for their contributions as members of the Board of Commissioners.

Page 38: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

34

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Penutup Atas nama Dewan Komisaris PT Gapura Angkasa, saya ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para Pemegang Saham, mitra usaha dan para pemangku kepentingan lainnya atas kepercayaan dan dukungan mereka bagi Perseroan selama ini. Kepada Direksi, manajemen dan seluruh jajaran karyawan PT Gapura Angkasa, saya mengucapkan terima kasih yang tulus atas kerja keras dan dedikasi mereka yang berkelanjutan untuk terus memajukan PT Gapura Angkasa.

Capt. Novianto Herupratomo Komisaris Utama

President Commissioner

Laporan Dewan Komisaris

Report from the Board of Commissioners

Closing On behalf of the BoC of PT Gapura Angkasa, I would like to express my highest appreciation to the Shareholders, business partners and all of our other stakeholders for their trust and support for the Company. To the Board of Directors, management and all employees of PT Gapura Angkasa, I would like to express my sincere gratitude for their continued hard work and dedication for Gapura’s business develoment.

Page 39: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

35

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

1. M. Asrori Komisaris Commissioner

2. Ituk Herarindri Komisaris Commissioner

3. Capt. Novianto Herupratomo Komisaris Utama President Commissioner

1 2 4 53

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

4. Mohamad Pramintohadi Sukarno Komisaris Commissioner

5. Bintang Hidayat Komisaris Commissioner

Page 40: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

36

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Laporan DireksiReport from the Board of Directors

Sucipto Direktur Utama CEO & President Director

Page 41: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

37

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

37

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

Salam sejahtera bagi kita semua, serta puji dan syukur ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, bahwa PT Gapura Angkasa berhasil menyelesaikan tahun 2016, dengan tetap berada pada jalur pertumbuhan dalam perjalanan transformasi jangka panjangnya untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan.

Arah Kebijakan Strategis 2016 Memasuki tahun 2016, Gapura melangkah ke tahun kedua dalam roadmap strategi transformasi jangka panjang Perseroan 2015- 2019, yaitu ‘Business Leverage Tahap-2’. Di tahap ini, Gapura melanjutkan pelaksanaan sejumlah inisiatif strategis yang sebagian besar telah dimulai pada tahun 2015, dengan fokus pada perbaikan proses-proses internal dalam melakukan aktivitas bisnis Perseroan.

Program-program kerja strategis dalam tahapan Business Leverage Tahap-2 ini dapat dikelompokkan ke dalam inisiatif-inisiatif untuk peningkatan kompetensi perusahaan, transformasi Sumber Daya Manusia, optimasi proses bisnis, dan menggalang sinergi dalam Garuda Group.

Pelaksanaan program-program kerja strategis Perseroan tersebut berlangsung di tengah latar belakang kondisi lingkungan usaha yang sangat kompetitif, khususnya terkait dengan segmen bisnis utama Gapura yaitu layanan ground handling.

Best wishes to all of us, and Praise be to Him for that PT Gapura Angkasa ended the year 2016 with success and remained on growth path as the Company was moving along the long-term transformation process to realize its stated vision and mission.

Strategic Policy Direction in 2016As it entered 2016, Gapura embarked on the second year of its 2015- 2019 long-term transformation roadmap, ‘Business Leverage Phase-2’. During this phase, Gapura continued to implement strategic initiatives that had been mostly initiated in 2015, with a focus on improving internal processes in conducting the business.

The strategic work programs in the Phase 2 of Business Leverage are grouped into a series of initiatives to enhance the competence at the corporate level, transform Human Resources, optimize business process, and build synergy within Garuda Group.

The strategic work programs were implemented in the midst of a highly competitive business environment, particularly in the sector that is Gapura’s key business segment, ground handling service.

Dengan konsisten berfokus pada perbaikan proses-proses internal bisnis, Gapura mampu mencatat pencapaian kinerja operasional yang baik.

With consistent focus on improving internal business processes, Gapura has been able to show excellent operational performance.

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

Dear Esteemed Shareholder and Stakeholder,Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang Terhormat,

Page 42: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

38

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Laporan Direksi

Report from the Board of Directors

Analisis atas Kinerja Perseroan Dilihat secara keseluruhan, Perseroan mampu melaksanakan dengan baik seluruh program kerja yang direncanakan untuk tahun 2016 dengan hasil-hasil yang memuaskan.

Di aspek kompetensi, Perseroan meningkatkan kapabilitasnya antara lain melalui penambahan armada Ground Support Equipment (GSE). Tercatat sebanyak 138 unit GSE motorized baru yang memperkuat armada GSE Perseroan sepanjang tahun 2016. Pada tahun tersebut, seluruh unit dalam armada GSE Gapura juga telah menampilkan livery yang baru, sehingga dapat memperkuat branding Perseroan di tengah persaingan industri.

Masih dari sisi kompetensi, pada tahun 2016 Gapura juga telah memperoleh sertifikasi IATA Safety Audit for Ground Operations (ISAGO) dari International Air Transport Association (IATA) terkait operasional ground handling di cabang dan kantor pusat PT Gapura Angkasa. Adapun cabang yang berkualifikasi ISAGO adalah: Soekarno Hatta Cengkareng, Ngurah Rai Denpasar, dan Juanda Surabaya.

Tingginya kualitas layanan ground handling Perseroan tercermin dari sejumlah penghargaan dari maskapai pelanggan yang diterima Gapura pada tahun 2016, termasuk penghargaan “Excellence Service Performance Without Recordable and Serious Irregularities” dari Korean Air serta “Zero Accident/Incident for the Year 2015” dari Malaysia Airline.

Salah satu motor utama dalam strategi transformasi jangka panjang Gapura adalah transformasi Sumber Daya Manusia (SDM). Pada tahun 2016, transformasi SDM antara lain dilaksanakan melalui intensifikasi program-program pelatihan untuk peningkatan kompetensi karyawan. Sepanjang tahun tersebut, tercatat total sejumlah 12.416 orang karyawan, baik yang berstatus pegawai tetap, pegawai kontrak maupun tenaga kerja alih-daya (outsource), berpartisipasi dalam total 490.251 jam pelatihan, atau 39,12 jam/orang/tahun.

Upaya lain untuk meningkatkan kualitas SDM Perseroan adalah internalisasi Budaya Perusahaan di kalangan karyawan, yang diwujudkan melalui program-program sosialisasi di kantor-kantor cabang Gapura. Nilai-nilai Budaya Perusahaan Gapura dikenal sebagai DELIGHT (Decisive & Compliance, Integrity dan Customer Delight) berfungsi sebagai pedoman dalam pola berpikir dan bertindak setiap karyawan Gapura dalam melaksanakan aktivitas kerja sehari-hari.

Performance AnalysisIn overall, the Company has been able to undertake proper implemention of all of its planned work programs for 2016 with satisfactory results.

Regarding competence, the Company has enhanced its capabilities, including by enlarging its Ground Support Equipment (GSE) fleet. In 2016, Gapura added 138 new GSE motorized units to strengthen its GSE fleet. Also in that year, Gapura GSE fleet also featured new livery, which strengthens the Company’s branding in the midst of tough competition in the industry.

Still regarding competence, Gapura in 2016 earned the IATA Safety Audit certification for Ground Operations (ISAGO) from International Air Transport Association (IATA) for its head office and some branches as a proof of competence in ground handling operations. The branches that have eerned the certification are: Soekarno Hatta Cengkareng, Ngurah Rai Denpasar, and Juanda Surabaya.

Gapura’s quality in the services it offers for ground handling was reflected in the number of awards the Company received from its airline customers in 2016, including the “Excellence Service Performance Without Recordable and Serious Irregularities” Award from Korean Air and “Zero Accident for the Year 2015” from Malaysia Airline.

One of the key drivers of Gapura’s long-term transformation strategy is Human Resources transformation. In 2016, this transformation, among other methods, was carried out through the intensification of training programs for competence enhancement. Throughout the year, some 12,416 employees of permanent, contracted and outsourced status were engaged in a total of 490,251 training hours, or 39.12 hours/person/ year.

Gapura also made other efforts to improve the quality of its human resources, inclucing by internalizing its Corporate Culture amongst employees, which is realized through programs of socialization at Gapura branch offices. Known internally as DELIGHT (Decisive & Compliance, Integrity and Customer Delight), this culture offers guidance to all employees about how they think and make business actions in their day to day activities.

Page 43: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

39

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

Strategi optimasi proses-proses internal mencatat kemajuan penting di tahun 2016 dengan implementasi awal Garuda Operation Control System (GOCS), yaitu aplikasi sistem informasi yang terintegrasi dalam sistem pengendalian proses-proses operasional Gapura. Pada tahap awal, perangkat GOCS diterapkan di bandara internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, untuk modul Planning dan Rostering.

Utilisasi perangkat GOCS akan memegang peranan penting dalam membawa tingkat pelayanan ground handling Gapura ke tataran yang lebih tinggi sesuai standar kelas dunia.

Sebagai salah satu anak perusahaan PT Garuda Indonesia Tbk, Perseroan juga terus menggalang sinergi dalam Garuda Group. Pada tahun 2016, realisasi sinergi tersebut antara lain berupa tambahan stasiun layanan baru pada rute-rute penerbangan Garuda Indonesia maupun Citilink, serta penyesuaian tarif layanan ground handling.

Dengan fokus pada perbaikan proses-proses internal bisnis seperti diterangkan di atas tersebut, Gapura mampu mencatat pencapaian kinerja operasional yang baik. Produksi ground handling meningkat sekitar 18% menjadi 327.132 penerbangan, sementara produksi layanan Cargo & Warehousing tumbuh sekitar 26% mencapai sebesar 200.674 ton, pada tahun 2016.

Kinerja keuangan Gapura di tahun 2016, di lain sisi, terlihat melemah dibandingkan tahun 2015. Laba sebelum pajak adalah sebesar Rp 41,5 miliar pada tahun 2016, dibandingkan Rp 77,88 miliar yang dibukukan pada tahun 2015. Pada tahun 2016, pertumbuhan pendapatan Perseroan tidak dapat mengimbangi kenaikan pada beban pokok penjualan dan beban usaha Gapura.

Direksi telah menyusun arah strategi usaha untuk tahun 2017 untuk memperbaiki kinerja keuangan Perseroan, seperti akan diterangkan berikut ini.

Prospek Usaha Tahun 2017Jumlah penumpang pesawat udara di Indonesia diperkirakan akan kembali meningkat di tahun 2017, dibandingkan tahun 2016, baik untuk penerbangan domestik maupun penerbangan internasional. Potensi pertumbuhan ini sejalan dengan ekspektasi akan terus meningkatnya aktivitas perekonomian, serta pertumbuhan jumlah penduduk kelas menengah di Indonesia yang memiliki daya beli lebih besar, sehingga memiliki pilihan untuk bepergian dengan transportasi udara termasuk ke luar negeri.

With a strategy to optimize internal process, signficant progress were made in 2016 as evidenced by the initial implementation of Garuda Operation Control System (GOCS), an integrated information system application already in place in Gapura operational process control system. In the early stages, GOCS devices were installed at the Soekarno-Hatta international airport, Cengkareng, and sused as Planning and Rostering modules. The utilization of GOCS devices will play an important role in bringing Gapura’s level of ground handling services to a higher level and become world standards.

As one of the subsidiaries of PT Garuda Indonesia Tbk, Gapura also continued to work in synergy with Garuda Group. In 2016, the synergy was further built by adding new service stations to Garuda Indonesia and Citilink flight routes, and also came in the form of tariff adjustment for ground handling services.

With a focus on improving internal business processes as described above, Gapura manged to deliver strong operational performance. Gapura served ground handling services to 327,132 flights, an increase of 18% form the prior year, while its Cargo & Warehousing service grew 26% to reach 200,674 tonnes in 2016.

In financial though, Gapura’s performance was admittedly weaker in 2016, compared to 2015. Earning before tax was Rp 41.5 billion in 2016, compared to Rp 77.88 billion made in 2015. In 2016, while revenue grew, the growth could not offset the increase in cost of goods sold and operating expenses.

The Board of Directors has then set the direction of the business strategy for 2017 to improve Gapura’s financial performance, as will be explained below.

Business Prospect 2017The number of airline passengers in Indonesia for both domestic and international filgts is predicted to increase in 2017 compared to 2016. This growth potential is in line with the expected growth of economic activity and the growing number of middle-class in Indonesia who have stronger purchasing power that allow them to use air transportation including for trips overseas.

Page 44: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

40

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Namun demikian, kinerja maskapai-maskapai penerbangan diperkirakan akan masih terus mengalami tekanan. Gapura harus mengantisipasi bahwa kondisi seperti itu akan sedikit-banyak berpengaruh pada profitabilitas segmen bisnis ground handling sebagai kontributor utama pendapatan usaha Perseroan. Oleh karenanya, Perseroan telah menetapkan arah strategis tahun 2017 yang bertumpu pada tiga aspek utama yaitu pendapatan, biaya, serta kualitas layanan.

Terkait dengan aspek pendapatan, Perseroan harus berupaya menggali alternatif sumber-sumber pendapatan lain untuk mendukung pendapatan dari bisnis ground handling. Untuk saat ini, bisnis Cargo dan bisnis Hospitality menawarkan prospek yang cukup menjanjikan untuk dikembangkan dan menjadi sumber arus pendapatan alternatif baru bagi Perseroan.

Di aspek biaya, Perseroan akan terus melanjutkan upaya-upaya optimasi proses bisnis untuk efisiensi biaya yang telah dimulai di tahun 2016. Pada tahun 2017, upaya-upaya tersebut akan diperluas dengan penekanan lebih kepada sisi efektivitas biaya. Tujuannya adalah menyelaraskan antara biaya yang dikeluarkan bagi suatu kegiatan dan nilai tambah yang dihasilkan dari kegiatan tersebut.

Aspek strategis ketiga adalah kualitas layanan. Hal ini sesuai dengan tahapan roadmap transformasi Gapura untuk periode tahun 2017 yaitu ‘Operational & Service Excellence’. Upaya peningkatan kualitas layanan dan kapabilitas operasional akan didukung terutama oleh peningkatan kompetensi dan engagement karyawan, selain melalui utilisasi Teknologi Informasi dalam proses-proses kerja.

Pelaksanaan ketiga inisiatif strategis tersebut akan memberikan fondasi yang lebih kokoh dan tangguh bagi Perseroan untuk melanjutkan langkah-langkah program transformasinya sesuai roadmap yang telah disusun sampai dengan tahun 2019.

Perkembangan Penerapan Tata Kelola Perusahaan Penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) dalam pengelolaan Perseroan sangat diperlukan untuk meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan, memperkuat daya saing, dan memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Laporan Direksi

Report from the Board of Directors

Nevertheless, we are expecting to see more pressure on airline companies. Gapura must anticipate that such conditions will more of less affect the profitability of its ground handling business as the key contributor to the Company’s revenue. Therefore, the Company has set a strategic direction in 2017 which is based on three main aspects; revenue gneration, cost efficiency, and service quality.

In terms of revenues, Gapura must explore new sources of revenues to support its ground handling business. For now, the Company’s cargo business and hospitality business offers promising prospects with possible development into new sources of revenue for Gapura.

In terms of cost, Gapura will continue its efforts to optimize business process for enhanced cost efficiency that was initiated in 2016. By 2017, these efforts will be expanded with more emphasis on cost-effectiveness. The goal is to align the costs incurred for an activity with added values generated from the activity.

The third strategic aspect is service quality. This is consistent with Gapura transformation roadmap for the period of 2017, ‘Operational & Service Excellence’. Efforts to improve service quality and operational capability will be supported mainly by enhancement in employee competence and engagement and via the optimum use of Information Technology in work processes.

The implementation of these three strategic initiatives will provide a stronger foundation for the Company to continue its transformation program measures in accordance with its roadmap that has been planned until 2019.

Development of Corporate Governance ImplementationGaruda needs to implement Good Corporate Governance (GCG) principles in its management to enhance the trust of stakeholders, strengthen competitiveness, and ensure sustainable growth.

Page 45: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

41

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

Sebagai bagian dari upaya-upaya konsisten sepanjang tahun 2016 dalam meningkatkan kualitas penerapan GCG, Gapura melakukan pemutakhiran dokumen Board Manual, yang kemudian disetujui dan ditandatangani oleh Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 26 Januari 2016. Gapura juga telah menyempurnakan dokumen Code of Corporate Governance dan Code of Conduct untuk menyesuaikan dengan perkembangan-perkembangan terakhir.

Selain itu, Gapura juga telah menerbitkan sejumlah pedoman, kebijakan dan prosedur internal tata kelola yang mendukung implementasi GCG, yaitu Pedoman Gratifikasi, Pedoman Pelaporan, Pedoman Benturan Kepentingan serta Pedoman Penyampaian Informasi.

Untuk mengukur kemajuan yang dicapai dalam penerapan GCG, Perseroan secara rutin melakukan penilaian GCG baik dengan cara self-assessment maupun penilaian oleh pihak ketiga independen, secara berselang-seling setiap tahun.

Untuk periode penerapan GCG tahun 2016, penilaian dilakukan dengan bantuan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Evaluasi penerapan GCG yang dilaksanakan pada akhir tahun 2016 dan awal 2017 tersebut menghasilkan skor 75,81. Hasil ini cukup positif diperbandingkan dengan penilaian sebelumnya oleh BPKP, yaitu untuk periode tahun 2014, yang menghasilkan skor 71,36.

Perubahan Komposisi Direksi Di paruh kedua tahun 2016, Pemegang Saham melakukan perubahan susunan Direksi melalui Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham di Luar RUPS Nomor 14 tanggal 23 September 2016, dengan memberhentikan dengan hormat Bapak Agus Priyanto dari jabatannya sebagai Direktur Utama, untuk menjalankan penugasan di tempat lain. Bapak Agus Priyanto memiliki kontribusi yang penting terhadap Perseroan melalui program transformasi bisnis Gapura yang digulirkan tahun 2014 dan masih berlangsung saat ini.

Saya memperoleh kehormatan untuk menggantikan Bapak Agus Priyanto di posisi Direktur Utama. Menunggu ditunjuknya pejabat yang baru, tugas dan tanggung jawab Direktur Operasi dirangkap oleh personil Direksi yang ada, melalui penataan pembagian tugas dan wewenang Direksi Perseroan.

As part of its consistent efforts to improve the quality of GCG implementation, Gapura in 2016 updated the Board Manual document, which was approved and signed by the Board of Commissioners and the Board of Directors on January 26, 2016. Gapura has also made some improvements in its Code of Corporate Governance and Code Of Conduct to adapt to the latest developments.

Further, Gapura also issued several other guidelines, policies and procedures for governance that can help to better implement GCG, including Gratification Guidelines, Reporting Guidelines, Conflict of Interest Guidlines and Information Delivery Guidelines.

To measure the progress made in the implementation of GCG, Gapura makes routine assessments using two methods; self-assessment and assessment conducted by independent party. So each method is used in every other year.

In 2016, Gapura’s GCG implementation, was assessed with the assistance from the Financial and Development Supervisory Board (BPKP).

The assessment, which was conducted since the end of 2016 until early 2017 eraned a score of 75.81. The score was higher than the score of 71.36 earned in the previous assessment by BPKP for the 2014 period.

Changes in BoD CompositionIn the second semester of 2016, the Shareholders made some shanges to the BoD composition through their non-GMS Deed of Resolution No. 14 dated September 23, 2016, where the shhareholders dismissed Mr. Agus Priyanto with honor from his position as President Director for he was given another assigment. Mr. Agus Priyanto has made siginifcant contribution to the Company as he was since the beginning engaged in the ongoing business transformation processs Garpura initiated in 2014.

I have the honor to replace his position. While we wait until some new officials are appointed, the duties and responsibilities of Director of Operations will be fulfilled by the existing members of the BoD through re-assignments of duties and authorities amongst the members.

Page 46: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

42

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Apresiasi Atas nama Direksi PT Gapura Angkasa, saya menyampaikan terima kasih kepada para Pemegang Saham yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk mengelola Perseroan, dan kepada Dewan Komisaris yang telah mengawasi serta memberikan arahan atas jalannya kegiatan usaha Perseroan. Kepada seluruh pemangku kepentingan lain khususnya para mitra kerja dan regulator, kami menyampaikan terima kasih atas dukungannya selama ini.

Penghargaan yang setinggi-tingginya kami sampaikan kepada jajaran manajemen dan karyawan atas kerja keras dan dedikasi mereka terhadap kemajuan Perseroan. Kita akan terus bekerja bersama-sama dalam mewujudkan visi dan misi PT Gapura Angkasa menuju perusahaan kelas dunia.

Sucipto Direktur Utama

CEO & President Director

Laporan Direksi

Report from the Board of Directors

AppreciationOn behalf of the Board of Directors of PT Gapura Angkasa, I would like to extend our gratitude to the Shareholders who have given us the trust to manage the Company, and to the Board of Commissioners who has overseen the business and provided direction for us in managing the business. To our other stakeholders, especially our partners and regulators, we also would like to extend our gratitude for your support.

Our highest appreciation was due to the management and employees for their hard work and dedication to the progress we have made. We will continue to work together in realizing the vision and mission of PT Gapura Angkasa as the Company is moving towards a world-class company.

Page 47: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

43

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

1. Sucipto Direktur Utama CEO & President Director

2. Ester Siahaan Direktur Keuangan, Manajemen Risiko & Strategi Director of Finance, Risk Management & Strategy

3. Eko Diantoro Direktur SDM dan Operasi Director of Human Resources and Operations

12

3

DireksiBoard of Directors

Page 48: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

44

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual ReportGapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Page 49: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

45

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura AngkasaLaporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

Analisis & Pembahasan Manajemen

Management Discussion & Analysis

Gapura melaksanakan program-program kerja

strategis terkait peningkatan kompetensi

perusahaan, transformasi Sumber Daya

Manusia, optimasi proses bisnis, dan sinergi

dalam Garuda Group.

Gapura undertook strategic work programs related to

improved organizational competences, human resources

transformation, business process optimization, and synergy

within the Garuda Group.

02

Page 50: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

46

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Consistent efforts in improving the quality of various internal business processes have started to show tangible results towards the achievement of service & operational excellence.

Upaya-upaya konsisten dalam

peningkatan kualitas berbagai proses

internal bisnis telah mulai membuahkan

hasil nyata ke arah pencapaian

kapabilitas service & operational excellence.

46

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Tinjauan Bisnis dan OperasionalBusiness and Operational Review

Page 51: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

47

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

Tinjauan Industri Secara historis, industri penerbangan komersial di Indonesia memperlihatkan pertumbuhan jumlah penumpang yang konsisten dari tahun ke tahun, sekalipun pada tahun-tahun saat pertumbuhan ekonomi nasional mengalami kontraksi, yang biasanya dikaitkan dengan berkurangnya daya beli konsumen, termasuk untuk bepergian dengan pesawat udara. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penumpang pesawat udara meningkat dari 68,5 juta penumpang pada tahun 2013 menjadi 72,6 juta di tahun 2014, kemudian 82,5 juta di tahun 2015 dan naik menjadi 95,2 juta penumpang di tahun 2016, untuk penerbangan domestik maupun internasional. Pertumbuhan industri penerbangan komersial di Indonesia tersebut, terutama terkait dengan pertumbuhan jumlah penerbangan, memperlihatkan potensi pertumbuhan yang ada dalam industri ground handling yang merupakan bisnis inti Gapura.

Tinjauan Segmen Bisnis Untuk keperluan pelaporan, Gapura membagi bisnisnya ke dalam tiga segmen yaitu Ground Handling & AHAN, Cargo Handling & Warehousing, serta Bisnis Lain-Lain.

• Ground Handling & AHAN Sepanjang tahun 2016, Gapura tercatat memberikan pelayanan ground handling untuk sebanyak 327.132 penerbangan. Jumlah ini merupakan peningkatan 18,3% dari 276.564 penerbangan yang dilayani di tahun 2015.

2015 2016 +/-Garuda Indonesia Group 239.355 294.320 + 12,7% Garuda Indonesia Group

Maskapai Asing 20.424 18.666 - 8,6% Foreign Airlines

Maskapai Domestik 16.785 17.539 + 4,5% Domestic Airlines

Jumlah 276.564 327.132 + 18,3% Total Pelayanan kepada maskapai Garuda Indonesia Group yaitu Garuda Indonesia dan Citilink berkontribusi hampir 90% pada total produksi ground handling tahun 2016. Pelayanan jasa kepada maskapai Garuda Indonesia Group dan Maskapai Domestik tercatat tumbuh masing-masing 12,7% dan 4,5%, dibandingkan dengan tahun 2105, seiring dengan pertumbuhan jumlah penerbangan secara keseluruhan pada tahun 2016.

Di lain pihak, produksi ground handling dari Maskapai Asing tercatat menurun 8,6% pada periode yang sama. Penurunan di segmen ini mencerminkan berakhirnya kontrak dengan maskapai Malaysia Airlines dan Oman Air.

Industry Overview Historically, the number of passengers in Indonesia's commercial aviation industry has shown a consistent growth year after year. This holds true even in years when there was a contraction in the national economic growth, commonly associated with declining consumer purchase power, including in spending for air travel. According to data from Statistics Indonesia (BPS), the number of commercial flight passengers increased from 68.5 million passengers in 2013 to 72.6 million in 2014, and then to 82.5 million in 2015, and increased again to 95.2 million passengers in 2016, in both domestic as well as international flights.

The growth in Indonesia's commercial aviation industry, and in particular the growth in number of flights, points clearly to the growth potential of the ground handling industry as the core business of Gapura.

Review by Business Segment Foe the purpose of reporting, Gapura classified its business into three different segments, which are Ground Handling & AHAN, Cargo Handling & Warehousing, and Miscellaneous Businesses.

• Ground Handling & AHAN Throughout 2016, Gapura provided ground handling services for a total of 327,132 flights. This represented an increase of 18.3% over 276,564 flights served during 2015.

Ground handling services provided to airlines in the Garuda Indonesia Group, namely Garuda Indonesia and Citilink, contributed almost 90% to total ground handling production in 2016. In line with the overall growth of commercial flights in 2016, the Company's ground handling production from Garuda Indonesia Group and from domestic airlines grew by 12.7% and 4.5%, respectively, compared to production in 2015. On the other hand, ground handling production from foreign airlines recorded a decline of 8.6% over the same period. This decline reflected the termination of the service contracts with both Malaysia Airlines and Oman Air.

Page 52: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

48

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Tinjauan Bisnis dan Operasional

Business and Operational Review

Secara keseluruhan, pangsa pasar Gapura untuk pelayanan jasa ground handling pada tahun 2016 adalah sebesar 34% untuk penerbangan domestik dan 57% untuk penerbangan internasional.

• Cargo Handling & Warehousing Pelayanan jasa Cargo Handling & Warehousing membukukan kenaikan produksi sebesar 26,2% yaitu dari 158.947 ton pada tahun 2015 menjadi sebesar 200.674 ton pada tahun 2016. Produksi jasa warehousing & cargo handling diperoleh dari aktivitas cabang Cengkareng.

2015 2016 +/-Domestik 73.964 81.442 + 10,1% Domestic

Internasional 59.093 97.680 + 65,3% International

Cargo Handling 25.890 21.552 - 16,7% Cargo Handling

Jumlah 158.947 200.674 + 26,2% Total

Kedepannya, Gapura berencana untuk bekerja sama dengan pengelola warehouse operator untuk bandara-bandara lain di bawah Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II.

In the overall ground handling market in 2016, Gapura held 34% market share for domestic flights and 57% market share for international flights.

• Cargo Handling & Warehousing Cargo Handling & Warehousing services recorded an increase of 26.2% in production, from 158,947 tons in 2015 to 200,674 tons in 2016. The production was derived from Cargo Handling & Warehousing activities in the Cengkareng station.

Going forward, Gapura has plans for further cooperation with warehouse operators in other airports managed by Angkasa Pura I and Angkasa Pura II.

Page 53: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

49

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

• Bisnis Lain-Lain Gapura juga memperoleh pendapatan dari penyediaan jasa-jasa selain GH & AHAN maupun Cargo & Warehousing, yang dikelompokkan dalam kategori Bisnis Lain-Lain. Pada tahun 2016, total pendapatan dari Bisnis Lain-Lain tercatat sebesar Rp 72,96 miliar, tumbuh 16,6% dari pendapatan sebesar Rp 62,54 miliar yang diperoleh di tahun 2015.

2015 2016 +/-Lounge 10.881.341 6.578.277 - 39,5% Lounge

Hospitality 28.638.120 26.882.814 - 6,1% Hospitality

Aviobridge 9.753.803 11.883.543 + 21,8% Aviobridge

Excess Baggage 1.826.862 2.732.015 + 49,5% Excess Baggage

Aviation Security 5.834.571 7.701.157 + 32,0% Aviation Security

Lain-lain 2.993.441 17.179.387 + 473,9% Other Services

Jumlah 62.543.810 72.957.192 + 16,6% Total

Di kategori Lain-lain termasuk layanan ACS (Aircraft Cleaning Service), Gapura Learning Center, Internet, Teknik dan Logistik. Pada tahun 2016, jasa-jasa di kategori Lain-lain mencatat kenaikan signifikan sebesar 473,9% yang terutama merupakan kontribusi dari jasa ACS.

• Miscellaneous Businesses Gapura also derives revenues from the provision of services other than Ground Handling & AHAN and Cargo & Warehousing, which are grouped under Miscellaneous Businesses. In 2016, total revenues from Miscellaneous Businesses amounted to Rp72.96 billion, up 16.6% from revenues of Rp62.54 billion recorded in 2015.

The category Other Services includes ACS (Aircraft Cleaning Service), Gapura Learning Center, Internet, Technical and Logistics services. In 2016, Other Services posted a significant increase of 473.9% in revenues, mostly contributed by ACS.

Page 54: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

50

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Pendapatan jasa Lounge berkurang 39,5% sebagai dampak dari ditutupnya fasilitas airport lounge Gapura di bandar udara internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, sejak bulan Agustus 2016 dan di bandar udara internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, sejak bulan Juni 2016.

Jaringan Pelayanan Dari tahun ke tahun, Gapura terus memperluas cakupan pelayanannya, terutama seiring dengan pengembangan rute-rute penerbangan Garuda Indonesia dan Citilink ke berbagai destinasi penerbangan baru di seluruh Indonesia.

Per 31 Desember 2016, Gapura tercatat mengoperasikan 57 stasiun pelayanan di berbagai bandar udara di seluruh pelosok Indonesia, baik dengan status Kantor Cabang Bandara maupun Kantor Perwakilan Bandara. Pada tahun 2016, Gapura menambah dua stasiun pelayanan baru yaitu di bandara kota Maumere (MOF) dan di kota Nabire (NBX).

Di berbagai stasiun pelayanan tersebut, Gapura memberikan layanan ground handling bagi maskapai penerbangan pelanggan, baik dari segmen full-service carrier maupun segmen low-cost carrier, maskapai domestik maupun asing.

Sepanjang tahun 2016, Gapura tercatat melayani 23 pelanggan maskapai asing dan 11 pelanggan maskapai domestik, terdapat 2 maskapai yang berhenti dilayani oleh Gapura yaitu Malaysia Airlines dan Oman Air.

Armada Ground Support Equipment Ground Support Equipment (GSE) merupakan alat produksi utama Gapura dalam memberikan pelayanan ground handling yang cepat, efisien dan akurat kepada maskapai pelanggan. Gapura secara konsisten melakukan investasi pada unit-unit GSE baru dalam rangka peningkatan kapasitas pelayanan sesuai pertumbuhan volume bisnis Gapura.

Investasi pada unit-unit GSE baru juga dilakukan dalam rangka modernisasi armada untuk memperbaiki kualitas pelayanan yang diberikan kepada pelanggan. Pemakaian unit-unit GSE motorized yang menggunakan tenaga listrik, misalnya, adalah suatu upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan, dengan pertimbangan bahwa operasional unit-unit tersebut lebih ramah lingkungan.

Tinjauan Bisnis dan Operasional

Business and Operational Review

In contrast, revenues from Lounge services dropped 39.5% following the closure of Gapura's airport lounge in the Soekarno-Hatta International Airport, Cengkareng, since August 2016, and in Sultan Syarif Kasim II International Airport, Pekanbaru, since June 2016.

Service Network Throughout the years, Gapura has continued to enlarge its service network, mostly in line with the expansion of flight routes by Garuda Indonesia and Citilink to new flight destinations all over Indonesia.

As at December 31, 2016, Gapura has a service network of 57 stations in various airports throughout Indonesia, both with the status of Airport Branch Office as well as Airport Representative Office. In 2016, the network saw the addition of the stations at Maumere (MOF) airport and at Nabire (NBX) airport.

In each of these service stations, Gapura provides ground handling services to airline clients from the full-service as well as the low-cost segments, domestic as well as international airlines.

Throughout 2016, Gapura served a client base of 23 foreign airlines and 11 domestic airlines. Two of the foreign airlines, Malaysia Airlines and Oman Air, have terminated their contracts with Gapura.

Ground Support Equipment FleetThe fleet of Ground Support Equipment (GSE) is the primary facility that enables Gapura to provide fast, efficient and accurate ground handling services to airline clients. To increase its service capacity and grow its business volume, Gapura has been consistently investing in new GSE units.

The investment in new GSE units is also part of GSE fleet revitalization efforts towards improved service quality to airline clients. The utilization of electricity-powered motorized GSE units, for instance, will improve the overall service quality as these units are more environmental friendly in operation.

Page 55: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

51

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

Sepanjang tahun 2016, armada GSE Gapura telah diperkuat dengan penambahan 163 unit GSE motorized baru, sehingga total armada GSE motorized yang dioperasikan tercatat sebanyak 1.109 unit, di akhir tahun 2016. Unit-unit GSE yang baru umumnya ditempatkan di stasiun pelayanan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, sedangkan unit-unit lama yang digantikan kemudian dipindahkan untuk dioperasikan ke stasiun-stasiun pelayanan lainnya.

Menuju Operational ExcellenceSeperti halnya di industri penerbangan, kegiatan operasional di industri ground handling sangat berkaitan erat dengan aspek keselamatan (safety), yang menjadi salah satu tolok ukur utama dari operational excellence. Untuk itu, Gapura terus mengupayakan pemenuhan standar-standar internasional dalam operasional ground handling yang dilakukan, yang diuji dan dibuktikan melalui sertifikasi ISAGO (IATA Safety Audit for Ground Operations) dari International Air Transport Association (IATA).

Pada tahun 2016, Gapura memperoleh sertifikasi ISAGO terkait operasional ground handling di cabang bandara Balikpapan (BPN), bandara Hasanuddin (UPG), Surabaya (SUB) dan bandara Kualanamu (KNO), setelah sebelumnya memperoleh sertifikasi ISAGO untuk operasional di cabang Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng dan Ngurah Rai, Denpasar.

Tingkat incident rate dalam operasional ground handling Gapura selama tahun 2016 tercatat sebesar 0,007 kejadian/penerbangan. Angka ini merupakan perbaikan dari pencapaian di tahun 2015 yaitu 0,025 kejadian/penerbangan.

During 2016, Gapura's GSE Fleet has been strengthened with the addition of 163 [pls confirm number] new GSE motorized units, bringing the total number of motorized GSE units to 1,109 units as at year-end 2016. The new GSE units are usually deployed at Soekarno-Hatta International Airport station, replacing older units there that were subsequently re-deployed to other service stations.

Towards Operational ExcellenceAs is the norm in the aviation industry, ground handling activities are closely related to the issue of safety, which forms one of the key criteria for operational excellence. Towards this end, Gapura has continued to adopt the requirements for international standards in ground handling operations as certified by the ISAGO (IATA Safety Audit for Ground Operations) certification issued by the International Air Transport Association (IATA).

In 2016, Gapura has acquired the ISAGO certification for ground handling operations at the Balikpapan (BPN) airport, the Hasanuddin (UPG) airport, the Surabaya (SUB) airport and the Kualanamu (KNO) airport, after previously securing ISAGO certifications for its operations Soekarno-Hatta International Airport, Cengkareng, and in Ngurah Rai International Airport, Denpasar, Bali.

Meanwhile, Gapura recorded an incident rate 0.007 incident/flight, which represented an improvement from the incident rate level in 2015 of 0.025 incident/flight.

Page 56: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

52

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Transformasi bisnis Gapura ditunjang oleh penerapan teknologi informasi mewujudkan operational excellence, serta perubahan paradigma pengelolaan sumber daya manusia.

52

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Tinjauan Pendukung BisnisBusiness Support Review

Business transformation at Gapura is supported by implementation of information technology towards operational excellence, and a paradigm change in human resources management.

Page 57: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

53

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

The ever-increasing growth and competition in the aviation industry demands the ground handling business, as the main support for the aviation industry, to be able to deliver superior and cost-efficient services. Therefore, the Company continues to improve the optimization in its operational work process and to improve service delivery, which is expected to improve customer satisfaction, business profit and corporate image.

The Company benefits from Information Technology to realize operational excellence and to drive business transformation processes. To create Gapura as an IT-based organization, the Company adopts the latest cutting-edge technology in optimizing the operational processes of ground handling activities.

Gapura adopts the latest technology that has been proven to have good capability (capable), particularly in improving the efficiency and effectiveness of work processes whose system implementation and development are conducted by business partners highly competent in information technology.

Until 2016, Gapura has made transformation in information technology through the implementation of SAP FICO module, SAP Payroll Module, and the development of Gapura hospitality website.

The utilization of Enterprise Resource Planning (ERP) software from SAP AG, Germany represents an important milestone in the utilization of information technology in Gapura as it demonstrates the commitment to establish a comprehensive and integrated IT system for the purpose of transparency, effectiveness and efficiency of business processes.

SAP FICO (Financial Accounting and Controlling) Module integrates real-time processes of recording, collecting and processing transactions or financial information, as the inputs for internal and external reporting purposes and also for analysis process and management decision making process.

SAP-Payroll module is the continuation of SAP HCM system as one of the main support systems for the Company. The SAP HCM (Human Capital Management) module supports all processes related to HR

Pertumbuhan dan kompetisi yang terus meningkat di industri penerbangan menuntut industri ground handling, sebagai penunjang utama industri penerbangan, untuk mampu memberikan layanan yang lebih unggul dan berbiaya efisien. Untuk itu Perseroan terus berupaya meningkatkan optimalisasi proses kerja operasional dan meningkatkan service delivery, yang diharapkan akan meningkatkan kepuasan pelanggan, laba usaha dan citra perusahaan.

Perseroan memanfaatkan keunggulan Teknologi Informasi untuk mewujudkan operational excellence serta mendorong proses tranformasi bisnis. Untuk menjadikan Gapura sebagai IT-based organization dilakukan diterapkan teknologi mutakhir tepat guna dalam optimalisasi proses-proses operasional ground handling.

Gapura memilih teknologi mutakhir yang telah terbukti memiliki kemampuan yang baik (Capable), terutama dalam peningkatan efisiensi dan efektivitas proses kerja, yang implementasi dan pengembangan sistemnya dilakukan mitra bisnis yang memiliki kompetensi tinggi di bidang teknologi informasi.

Hingga 2016, Gapura telah melakukan tranformasi di bidang teknologi informasi melalui implementasi sistem SAP modul FICO, SAP Modul Payroll, serta mengembangkan website hospitality Gapura.

Penggunaan perangkat lunak Enterprises Resource Planning (ERP) dari SAP AG, Jerman merupakan tonggak penting dalam pendayagunaan teknologi informasi di Gapura karena menunjukkan komitmen untuk mewujudkan suatu sistem TI yang komprehensif dan terintegrasi dalam rangka transparansi, efektivitas dan efisiensi proses bisnis.

Modul SAP FICO (Financial Accounting and Controlling). mengintegrasikan proses-proses pencatatan, pengumpulan dan pengolahan transaksi atau informasi keuangan secara real-time, sebagai masukan untuk keperluan pelaporan internal dan eksternal maupun untuk proses analisa dan pengambilan keputusan manajemen.

Modul SAP-Payroll yang merupakan kelanjutan dari sistem SAP HCM sebagai salah satu sistem pendukung utama Perseroan. Modul SAP HCM (Human Capital Management) mendukung seluruh proses yang terkait

Page 58: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

54

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

dengan pengelolaan Sumber Daya Manusia dan administrasi karyawan, termasuk penyimpanan data karyawan secara individu sejak direkrut sampai pensiun atau keluar dari Perusahaan.

Sistem pengadaan barang dan jasa Gapura juga telah mengadopsi sistem e-Procurement untuk meningkatkan meningkatkan efisiensi proses pengadaan serta merupakan salah satu langkah penting dalam peningkatan transparansi terkait dengan pelaksanaan praktik-praktik Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG) di Gapura

Pendayagunaan sistem-sistem TI diperluas untuk mendukung aktivitas operasional utama Gapura yaitu penyediaan jasa ground handling di bandara melalui salah satu aplikasi TI paling mutakhir di industrinya yaitu Operational Control System (OCS) yang terdiri dari beberapa modul.

Melalui modul Planning dan Roster OCS yang telah diterapkan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, diharapkan perencanaan dan pemenuhan kebutuhan pelanggan dapat terpenuhi dengan baik. Hal ini akan meningkatkan efektivitas dan service excellence

management and employee administration, including individual employee data storage from recruitment to retirement or departure from the Company.

Gapura procurement system has also adopted e-Procurement system to improve the efficiency of the procurement process which represents an important step in enhancing transparency related to the implementation of Good Corporate Governance (GCG) practices in Gapura.

The utilization of IT system is expanded to support the core operating activities of Gapura, namely the provision of ground handling services at the airport through one of the industry’s most advanced IT applications, namely Operational Control System (OCS) made up of several modules.

By implementing the Planning and Roster OCS modules at Soekarno-Hatta International Airport, the Company expects that customer needs could be well planned and fully met. This will improve the effectiveness and service excellence to every customer since the ground

Tinjauan Pendukung Bisnis

Business Support Review

Page 59: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

55

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

terhadap pelayanan kepada setiap pelanggan karena aktivitas ground handling di seluruh area bandara dapat dipantau secara real-time, sehingga dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya peralatan maupun personil yang tersedia, serta mengantisipasi keterlambatan penanganan pesawat.

Rencana Pengembangan 2017Sejalan dengan meningkatnya bisnis, layanan dan jaringan, Gapura terus melalukan peningkatan dan pengembangkan sistem Teknologi Informasi, yang difokuskan pada tersedianya sistem yang terintegrasi untuk optimalisai operasi Gapura di landside dan airside di seluruh cabang Hub Gapura yang tersebar di 7 cabang di seluruh Indonesia pada akhir 2018.

Peningkatan cabang serta SDM yang dikelola menuntut Gapura mengembangkan Human Resources Information System (HRIS) yang terintegrasi untuk memudahkan informasi, pencatatan, dan pemantauan sumber daya manusia yang tersedia. Target selanjutnya adalah mengembangkan Performance Management System (PMS) sehingga pemantauan Key Performance Management dilakukan secara terukur dan sistematis.

handling activities in all areas of the airport could be monitored in real-time, so as to optimize the use of available equipment and personnel resources, as well as to anticipate the delay in handling the aircraft.

Development Plans in 2017In line with the growing business, services and network, Gapura continues to upgrade and develop its Information Technology system, which focuses on the availability of an integrated system to optimize the operation of Gapura in landside and airside in all branches of Gapura distributed in over 7 branches throughout Indonesia by the end of 2018.

The increase in the number of branches and human resources require Gapura to develop an integrated Human Resources Information System (HRIS) to facilitate the information, recording and monitoring of available human resources. The next target is to develop Performance Management System (PMS) so as to allow the Company to monitor Key Performance Management activities in a measured and systematic manner.

Page 60: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

56

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Seluruh pengembangan ini diarahkan untuk mewujudkan misi Gapura sebagai perusahaan berbasis Teknologi Informasi, untuk itu Gapura akan melakukan pembaruan/update atas Information Technology Master Plan (ITMP) dari sebelumnya yaitu ITMP 2008 sehingga diharapkan Gapura akan memiliki time frame & project priority untuk perkembangan teknologi informasi ke depannya.

Profil KaryawanPer 31 Desember 2016, jumlah karyawan Gapura tercatat sebanyak 1.744 orang (tidak termasuk Dewan Komisaris dan Direksi), yang terdiri dari 1.348 orang karyawan tetap dan 396 karyawan kontrak (Pekerja Kontrak Waktu Tertentu/PKWT). Jumlah tersebut berkurang sekitar 1,91% dari jumlah karyawan tahun 2015 yaitu sebanyak 1.778 orang.

Karyawan Gapura tersebar di Kantor Pusat dan 57 kantor cabang/perwakilan di berbagai bandara di seluruh Indonesia. Selain karyawan tetap dan PKWT, aktivitas operasional Gapura juga didukung oleh 10.672 orang tenaga kerja alih-daya per 31 Desember 2016.

Pada tahun 2016 telah direkrut 44 karyawan baru untuk mengimbangi peningkatan volume bisnis serta menggantikan karyawan yang keluar, pensiun atau meninggal dunia. Rekrutmen karyawan baru juga diarahkan untuk memperbaiki komposisi karyawan secara keseluruhan mengacu kepada tingkat pendidikan dan kompetensi yang lebih tinggi guna memenuhi kualifikasi pekerjaan yang kelak dibutuhkan, serta mempersiapkan regenerasi kepemimpinan masa depan Gapura.

Profil karyawan Gapura dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini.

Karyawan Berdasar Usia Employees by Age2015 2016

>50 276 336 >50

41-50 949 900 41-50

31-40 370 323 31-40

<30 183 185 <30

Jumlah 1.778 1.744 Total

Since the entire development is aimed at achieving the mission of Gapura as an IT-based company, Gapura will accordingly update its Information Technology Master Plan (ITMP) from the previous ITMP 2008 so as to allow the Company to maintain its own time frame & project priority for the development of information technology in the future.

HR Profile As of December 31, 2016, the number of Gapura employees was recorded at 1,744 personnel (excluding BOC and BOD), consisting of 1,348 permanent employees and 396 contract employees (Contract Workers/PKWT). The number decreased by approximately 1.91% from the total number of 1,778 employees in 2015.

The employees of Gapura are distributed in Head Office and 57 branches/representative offices in various airports throughout Indonesia. In addition to permanent employees and PKWT, Gapura’s operational activities are also supported by 10,672 outsourced workers as of December 31, 2016.

In 2016, the Company recruited 44 new hires to cope with the increasing business volume and to replace the resigning, retired or deceased employees. Recruitment of new emplo\yees is also aimed at improving the composition of employees as a whole by considering the higher levels of education and competence in order to meet the job qualifications in future assignments, and also to prepare for the regeneration for the future leaders in Gapura.

The profile of Gapura employees is depicted in the following tables:

Tinjauan Pendukung Bisnis

Business Support Review

Page 61: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

57

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

Karyawan Berdasar Jenis Kelamin Employees by Gender2015 2016

Pria 1.447 1.427 Male

Wanita 331 317 Female

Jumlah 1.778 1.744 Total

Karyawan Berdasar Tingkat Pendidikan Employees by Level of Education2015 2016

S2 20 27 Master

S1 490 488 Bachelor

Diploma 166 162 Diploma

SLTA 1.063 1028 High School

SD-SMP 39 39 Elementary – Junior High

Jumlah 1.778 1.744 Total

Karyawan Berdasar Tingkat Jabatan Employees by Ranks2015 2016

Vice President 13 15 Vice President

General Manager 28 31 General Manager

Senior Manager 34 32 Senior Manager

Manager 75 75 Manager

Assistant Manager 54 60 Assistant Manager

Kepala Perwakilan 22 23 Head of Representative

Supervisor/Koordinator 357 349 Supervisor/Coordinator

Staf 1.195 1.159 Staff

Jumlah 1.778 1.744 Total

Pelatihan & Strategi Pengembangan SDM: Competency DevelopmentMengingat pentingnya aspek Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai salah satu sumber daya utama di setiap perusahaan, kami memandang keberadaan SDM Gapura sebagai modal (human capital) bagi organisasi. Ini merupakan perubahan paradigma dari sebelumnya yang memandang SDM sebagai aset Perseroan.

Gapura menerapkan pendekatan CBHRM (Competency Based Human Resources Management) dalam rangka penilaian terhadap kompetensi SDM yang ada. Model CBHRM terdiri atas Core Competency (values), Leadership Competency, Role Competency dan Technical Competency. Keempat model ini dikembangkan dan disempurnakan untuk mendukung penilaian kemampuan karyawan secara adil dan transparan.

HR Training and Development Strategy: Competency DevelopmentGiven the importance of Human Resource (HR) as one of the main resources in every company, we consider Gapura Human Resources as the human capital of the organization. This represents a shift in paradigm compared to the previous perspective which considers HR as the assets of the Company.

Gapura adopts CBHRM (Competency Based Human Resources Management) approach for the purpose of assessing the existing human resource competencies. CBHRM model consists of Core Competency (values), Leadership Competency, Role Competency and Technical Competency. These four models are developed and refined to support fair and transparent evaluation of employee competence.

Page 62: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

58

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Gapura memiliki direktori kompetensi yang memuat daftar kompetensi yang diperlukan Perseroan, yang senantiasa diperbaharui agar mampu menyesuaikan dengan dinamika lingkungan bisnis, termasuk jenis-jenis kompetensi keterampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan perubahan portofolio bisnis.

Pengembangan kompetensi karyawan dititikberatkan pada hal-hal berikut ini:• Pengembangan budaya, yang memfokuskan pada

internalisasi dan penguatan core values Perusahaan• Pengembangan kemampuan sesuai tuntutan

pekerjaan

Menyusul transformasi bisnis Gapura, penguatan kompetensi SDM dilakukan dengan pelatihan dan pendidikan yang bersifat perubahan kompetensi disesuaikan dengan budaya Perusahaan dan pengembangan kompetensi, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung terhadap strategi bisnis dan operasional. Selain dilaksanakan pelatihan yang bersifat mandatory (baik berdasarkan ketentuan Pemerintah maupun IATA), diberikan pula pelatihan untuk pengembangan kompetensi yang bertujuan menyiapkan kompetensi karyawan agar mampu menyikapi perubahan bisnis ground handling dengan tujuan akhir pada world class company dan bertujuan untuk menyiapkan karyawan dengan kompetensi tertentu guna mendukung portofolio bisnis Perusahaan.

Fokus program pelatihan dan pendidikan bagi karyawan yang diselenggarakan adalah di bidang operasional ground handling, serta hard & soft skill lainnya. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Gapura Learning Center serta di berbagai lembaga pendidikan dan pelatihan eksternal terkemuka.

Perusahaan telah melaksanakan pelatihan untuk seluruh Sumber Daya Manusia dengan total sejumlah 12.416 orang (Pegawai Tetap dan PKWT = 1.744 orang; OS = 10.672 orang) dengan target pencapaian adalah 35 jam/orang. Dalam tahun ini, total jam pelatihan yang telah dicapai sampai dengan 31 Desember 2016 adalah sebesar 490,251 jam sehingga melebihi target pencapaian yaitu sebesar 39,12 jam/orang.

Kemudian guna menciptakan pemimpin masa depan, disediakan program pengembangan kepemimpinan antara lain:• SDP (SPV Development Program)• MT (Management Trainee)• LDP (Leadership Development Program)• GSE Mechanic Development Program

Gapura maintains a competency directory that lists down the competencies required by the Company, which is constantly updated so as to adapt to the dynamics of the business environment, including the types of skills and knowledge that are relevant to the changes in business portfolio.

The development of employee competency focuses on the following:• Cultural development, which focuses on internalizing

and strengthening the Company’s core values• Capacity development which is made based on job

requirements

Following its business transformation, the Company strengthened its HR competency by conducting competence-transforming trainings and education based on the Company culture and competence development, both directly and indirectly related to business and operational strategies. In addition to the mandatory training requirements (both under Government regulations and IATA standards), the Company also provides trainings for the development of competencies aimed at preparing the employees to be able to respond to ground handling business changes with the ultimate goal of being a world class company and also aimed at equipping employees with certain competencies to support the Company’s business portfolio.

The focus of the training and education programs for employees is the ground handling operations, as well as other hard & soft skills. The training is organized by Gapura Learning Center and also by various leading external training institutions.

The Company has conducted trainings for all Human Resources with a total of 12,416 personnel (Permanent Employee and PKWT = 1,744 personnel, OS = 10,672 personnel) with the target achievement of 35 training hours/individual. As for this year, the training hours completed until 31 December 2016 are totaling 490,251 hours, exceeding the target of 39.12 hours/individual.

For the purpose of rising the future leaders, the Company provides leadership development programs which include:• SDP (SPV Development Program)• MT (Management Trainee)• LDP (Leadership Development Program)• GSE Mechanic Development Program

Tinjauan Pendukung Bisnis

Business Support Review

Page 63: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

59

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

• ODP (Operation Development Program)• GSE Engineer Development Program

Penetapan keikutsertaan karyawan dalam keseluruhan program pengembangan kompetensi tersebut ditentukan oleh kebutuhan Perusahaan dan karyawan dengan memperhatikan kesetaraan gender dan persamaaan kesempatan kepada seluruh karyawan.

Upaya lain yang dilakukan perusahaan untuk mengembangkan kompetensi karyawan juga termasuk fasilitas Knowledge Management dimana setiap karyawan berkesempatan untuk bertukar ide, konsep dan berbagi informasi melalui sharing session yang difasilitasi oleh unit SDM dimana semua karyawan dapat berkontribusi sebagai fasilitator atau pembicara.

Sistem RemunerasiGapura memberikan paket remunerasi yang terdiri dari gaji dan kompensasi finansial lainnya seperti tunjangan makan, tunjangan transportasi, tunjangan surat kecakapan personel, fasilitas rumah dinas, tunjangan hari raya, bantuan pendidikan anak sekolah (BPAS) dan kompensasi non finansial, seperti program pensiun, tunjangan kesehatan karyawan dan beberapa anggota keluarga inti dan fasilitas lainnya.

• ODP (Operation Development Program)• GSE Engineer Development Program

The decision regarding employee participation in all competency development programs is made based on business needs and employee needs by considering gender inclusiveness and equal opportunity for all employees.

Other efforts made by the Company to develop employee competencies include Knowledge Management facilities whereby each employee is given the opportunity to exchange ideas, concepts and to share information through sharing sessions facilitated by HR unit where all employees could contribute as facilitators or speakers.

Remuneration System Gapura provides remuneration packages comprising salaries and other financial compensation such as meal allowances, transportation allowances, personnel license allowances, official housing facilities, religious holiday allowances, school children education (BPAS) and also non-financial compensation, such as pension plans, health benefits for employees and their immediate family members and also other facilities.

Page 64: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

60

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Gapura melakukan penyesuaian gaji secara berkala setiap tahun berdasarkan angka inflasi yang ditetapkan pemerintah. Dalam rangka retain Karyawan maka sistem remunerasi disusun berdasarkan kinerja dan produktivitas karyawan serta dengan mempertimbangkan harga pasar.

Pemberian bonus bagi seluruh pegawai Gapura dilakukan pada saat Perusahaan memperoleh laba dan dilakukan setiap tahun yang didistribusikan pada tahun berikutnya dan juga insentif berdasarkan kinerja karyawan pada satu tahun kinerja.

Kesejahteraan KaryawanPerusahaan senantiasa menyesuaikan dengan ketentuan pemerintah dalam hal jaminan sosial seperti Jaminan Pensiun dan BPJS (Kesehatan dan Ketenagakerjaan) selain ketentuan normatif lainnya, namun demikian juga senantiasa memberikan hal yang lebih seperti jaminan kesehatan melalui asuransi komersial, asuransi kematian dan juga pada setiap tahunnya senantiasa menyesuaikan gaji karyawan berdasarkan inflasi. Khusus untuk pegawai alihdaya (outsourcing) selain penyesuaian gaji berdasarkan UMP juga dilakukan penyesuaian tunjangan berdasarkan produktivitas.

Hubungan Industrial

1. Rekrutmen SDMPerekrutan dilakukan dalam rangka mempersiapkan regenerasi talenta untuk keberlanjutan Perusahaan melalui jalur rekrutmen yang berasal dari internal maupun eksternal.

Adapun perekrutan secara internal diperuntukan untuk program-program pengembangan yang berkaitan dengan peningkatan karir. Sedangkan perekrutan eksternal diperuntukan untuk fresh graduate yang akan menduduki posisi entry level.

Disamping itu perekrutan eksternal untuk posisi fungsional juga kami lakukan dengan jalur konsultan profesional yang memfokuskan pada pengalaman dan spesialisasi kompetensi teknis pada bidang yang dibutuhkan Perusahaan baik untuk masa kini maupun masa yang akan datang.

Pada tahun 2016, Perusahaan telah merekrut karyawan baru melalui jalur eksternal sebanyak 21 orang baik dengan perekrutan regular maupun melalui perekrutan konsultan profesional.

Gapura prepares periodic salary adjustments every year based on inflation rate established by the government. In order to retain employees, the Company prepares its remuneration system based on employee performance and productivity and by considering market price.

The bonus for all Gapura employees is provided when the Company generates profit and is distributed annually in the following year, and incentives are also given based on employee’s annual performance.

Employee Welfare The Company constantly adjusts its policy to government regulations in terms of social security such as Pension Benefit and BPJS (Health and Employment) in addition to other normative provisions. However, the Company at all times also provides better facilities such as health insurance through commercial insurance provider, and also death insurance. On annual basis, the Company also adjusts its employee salaries based on inflation rate. Particularly for outsourced employees, the Company not only adjusts salaries based on minimum regional wage but also based on productivity.

Industrial Relations

1. HR Recruitment The Company performs recruitment in order to prepare the regeneration of talents for the Company’s sustainability through recruitment channels from both internal and external sources.

Internal recruitment is intended for development of programs related to career advancement. While external recruitment is intended for fresh graduates who will occupy the entry level position.

In addition, external recruitment for functional positions is also conducted by professional consultants that focus on the experience and expertise found in technical competencies in the areas sought by the Company for both current and future state.

In 2016, the Company recruited 21 new hires through external channels either through recruitment under regular process or through recruitment with the assistance of professional consultants.

Tinjauan Pendukung Bisnis

Business Support Review

Page 65: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

61

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

2. Remenurasi KaryawanGapura memberikan paket remunerasi yang kompetitif sesuai dengan peraturan yang berlaku yang terdiri dari gaji pokok, tunjangan makan, tunjangan transportasi, tunjangan pendidikan, bonus berdasarkan laba yang diperoleh perusahaan pada periode satu tahun kinerja dan insentif (individual) berdasarkan kinerja. Bagi karyawan yang menjabat pada fungsi tertentu berdasarkan ketentuan perhubungan udara dan atau pemerintah diberikan tunjangan Surat Kecakapan Personel (SKP)/lisensi personel bandar udara. Serta bagi pejabat struktural terdapat beberapa tunjangan tambahan yaitu tunjangan jabatan dan fasilitas rumah dinas khususnya pejabat struktural dari level General Manager sampai dengan Assistant Manager yang ditempatkan di luar kedudukannya. Adapun paket remunerasi ini senantiasa dievaluasi berdasarkan kinerja dan produktivitas dengan mempertimbangkan harga pasar agar lebih dapat menarik bagi talent-talent terbaik yang ada di dalam ataupun yang di luar Perseroan.

3. Penghargaan KaryawanSetiap tahun, Perusahaan memberikan beberapa penghargaan sebagai apresiasi Perusahaan terhadap Karyawan berdasarkan masa kerja 10 tahun, 20 tahun dan 30 tahun (Long Service Award) berupa sertifikat dan khusus masa kerja 20 tahun diberikan 4 kali gaji dan 10 gram emas dalam bentuk cincin atau kalung.

2. Employee Remuneration Gapura provides competitive remuneration packages based on the prevailing regulations comprising basic salary, meal allowance, transportation allowance, educational allowance, bonus based on the profit earned by Company in one year, and (individual) incentives based on performance. For employees serving in certain functions, under the air transportation and government regulations, they are equipped with Personnel License (SKP)/airport personnel license. As for structural officers, they are provided with additional allowances such as office allowances and official housing facilities, particularly for structural officers from General Manager level to Assistant Manager whose work assignments are located outside their place of residence. The remuneration package is always evaluated based on performance and productivity by considering the market price so as to attract the best talents in and/or outside the Company.

3. Employee Awards Each year, the Company rewards its employees for their 10 years, 20 years and 30 years of service (long service awards) in the form of a certificate and particularly for those with 20 years of service, they will receive 4 times salary and 10 grams of gold rings or necklaces.

Page 66: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

62

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

4. Program Masa PensiunUsia pensiun untuk seluruh karyawan Gapura adalah 56 tahun. Program pensiun bagi pegawai tetap yang dimiliki oleh perusahaan yaitu Program Pensiun Iuran Pasti yang dikelola oleh Dana Pensiun Garuda Indonesia.

Perhitungan pensiun bagi peserta didasarkan atas masa kerja, tingkat gaji pada saat pensiun dan dapat dialihkan kepada tanggungan jika karyawan tersebut meninggal. Sumber utama dana pensiun ini berasal dari iuran karyawan dan Perusahaan. Partisipasi karyawan dalam program ini sebesar 2% dari penghasilan dasar pensiun sedangkan Perusahaan memberikan kontribusi sebesar 5,5% dari penghasilan dasar pensiun.

Adapun untuk Pegawai Perbantuan, program pensiunnya dikelola oleh Dana Pensiun Angkasa Pura II yang besarannya sesuai dengan ketentuan Dana Pensiun dimaksud.

Sehingga fasilitas yang didapatkan bagi pegawai dengan usia pensiun normal yaitu:• Uang penggantian hak atas cuti tahunan yang belum

dipergunakan• Biaya kembali pulang ke tempat asal karyawan

pertama diterima bekerja (proses rekrutmen) beserta keluarganya

• Uang pesangon• Uang jasa atau penghargaan masa kerja• Uang penggantian Perumahan, Pengobatan dan

Perawatan• Manfaat Tunjangan Hari Tua• Saldo BPJS Ketenagakerjaan• Manfaat pensiun

5. Program Pelayanan KesehatanDisamping mengikutsertakan perusahaan pada program BPJS Kesehatan sesuai ketentuan Pemerintah, perusahaan juga dalam rangka menjamin kesehatan karyawannya juga mengelola kesehatan karyawan dengan asuransi komersial, sebagai berikut:a. Pengelolaan Kesehatan Karyawan untuk Pegawai

Aktif (Pegawai Tetap dan PKWT) Peningkatan kesejahteraan karyawan diharapkan

berdampak pada perbaikan produktivitas Perusahaan. Untuk itu, PT Gapura Angkasa memberikan fasilitas kesehatan bagi karyawan beserta keluarga intinya yang dikelola pihak ketiga (PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia). Hingga 31 Desember 2016, total karyawan dan pensiunan beserta keluarga intinya yang menjadi peserta layanan kesehatan Inhealth mencapai 7.939 orang.

4. Retirement Program The retirement age for all employees of Gapura is 56 years. The Company’s pension plan for permanent employees is the Defined Benefit Pension Plan managed by Dana Pensiun Garuda Indonesia.

The retirement calculation for the participants is based on years of service and salary level upon retirement. The said amount could be transferred to dependents when the employee deceases. The main source of these pension funds is generated from employees themselves and employee contributions. Employee participation in this program amounts to 2% of basic pension income while the Company contributes 5.5% of the basic pension income.

As for Secondment Workers, their pension program is managed by Dana Pensiun Angkasa Pura II whose amount is made in accordance with the provisions of such Pension Fund.

Accordingly, the facilities obtained for employees with normal retirement age are as follows:• Repayment for the unused annual leave entitlements

• The cost of returning home to the place of origin where the employee was first recruited (recruitment process) and for his/her family as well

• Severance pay• Cash rewards or long service awards• Reimbursement of Housing, Medication and

Hospitalization• Old Age Benefits• BPJS Employment Balance• Pension benefits

5. Health Service Program In addition to involving companies in the BPJS Health program in accordance with the Government regulations, for the purpose of ensuring the health of its employees, the Company also manages the health of its employees under commercial insurance services as follows:a. Health Services for Active Employees (Permanent

Employee and PKWT) The increasing welfare of employees is expected

to create an impact on the Company’s improving productivity. For such purpose, PT Gapura Angkasa provides health facilities for its employees and their immediate family members managed by third parties (PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia). As of December 31, 2016, the total number of employees and retirees and their immediate family members who participate in Inhealth’s services reach 7,939 people.

Tinjauan Pendukung Bisnis

Business Support Review

Page 67: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

63

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

b. Pelayanan Kesehatan Pasca Kerja Perhatian Perusahaan terhadap kesejahteraan

juga berlanjut hingga karyawan memasuki masa pensiun, yaitu di antaranya dengan menyediakan jaminan kesehatan untuk seluruh karyawan yang telah pensiun, termasuk istri atau suami dan anak (sampai usia 25 tahun).

6. Pengelolaan Hubungan Karyawan dengan ManajemenMerujuk pada Keputusan Presiden No. 83 tahun 1998 tentang Ratifikasi Konvensi ILO No. 87 tahun 1948 mengenai Kebebasan Berserikat dan Perlindungan atas Hak Membentuk Organisasi, karyawan PT Gapura Angkasa mendirikan Serikat Pekerja PT Gapura Angkasa (SIPERKASA). Hingga 31 Desember 2016, SIPERKASA beranggotakan 1.604 karyawan atau 92% dari jumlah karyawan PT Gapura Angkasa.

Sesuai dengan UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.16/2011 tentang Tata Cara Pembuatan dan Pengesahan Peraturan Perusahaan serta Pembuatan dan Pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama (PKB), SIPERKASA berhak mewakili karyawan dalam perundingan PKB dengan manajemen Perusahaan. Pada tahun 2015, telah dilakukan perundingan PKB sebanyak dua kali untuk memperbaharui PKB 2015-2016. Perusahaan dan SIPERKASA sepakat untuk memperbaharui PKB tersebut menjadi PKB 2015-2016.

b. Post-Employment Health Services The Company’s attention to welfare also continues

until the employee enters into retirement age, including the health insurance for all retired employees, including their spouses and children (up to 25 years of age).

6. Employee-Management Relationship

Pursuant to Presidential Decree no. 83 of 1998 on the Ratification of ILO Convention No. 87 of 1948 on Freedom of Association and Protection of the Rights to Establish Organizations, the employees of PT Gapura Angkasa established the Workers Union of PT Gapura Angkasa (SIPERKASA). As of December 31, 2016, SIPERKASA has 1,604 members or 92% of the total number employees of PT Gapura Angkasa.

In accordance with Law no. 13/2003 on Manpower and Collective Labor Agreement (PKB) and Regulation of the Ministry of Manpower and Transmigration No.16/2011 on Procedures for the Establishment and Ratification of Company Regulations and the Establishment and Registration of Collective Labor Agreement (PKB), SIPERKASA reserves the right to represent employees in PKB negotiations with the Company’s management. By 2015, PKB negotiations are held twice to renew PKB 2015-2016. The Company and SIPERKASA agreed to renew the Agreement into PKB 2016-2017.

Page 68: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

64

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

64

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Diversifikasi sumber-sumber pendapatan serta upaya-upaya untuk memastikan efektivitas biaya akan berperan penting dalam menjaga profitabilitas Gapura ke tahun-tahun mendatang.

Diversification of revenue sources and efforts to ensure cost effectiveness will play an important part in maintaining Gapura’s profitability in the years ahead.

Page 69: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

65

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

Berikut ini adalah pembahasan mengenai kinerja keuangan PT Gapura Angkasa (“Perseroan” atau “Gapura”) pada tahun 2016. Angka-angka yang berpadanan untuk tahun 2015 disajikan sebagai pembanding maupun untuk keperluan analisis.

Pembahasan berikut ini mengacu kepada Laporan Keuangan Perseroan yang telah diaudit untuk periode tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2016, yang juga dilampirkan dalam Laporan Tahunan ini.

Laporan Laba-Rugi

Pendapatan Usaha Gapura memperoleh Pendapatan Usaha dari aktivitas pada segmen-segmen usaha utama Perseroan yaitu Ground Handling, Cargo & Warehousing, dan Bisnis Lain. Pada tahun 2016, jumlah Pendapatan Usaha tercatat mencapai sebesar Rp 1.493,31 miliar, tumbuh 13,2% dari Rp 1.318,82 miliar yang dibukukan di tahun 2015.

Pendapatan dari Ground Handling, termasuk layanan AHAN (Aircraft Handling Additional Note), mencapai sebesar Rp 1.228,77 miliar, dan berkontribusi 82,3% terhadap total Pendapatan Usaha Gapura pada tahun 2016. Dibandingkan dengan tahun 2015 yang sebesar Rp 1.089,94 miliar, pendapatan dari layanan Ground Handling mengalami kenaikan 12,7%.

Kenaikan tersebut mencerminkan adanya kenaikan produksi jasa Ground Handling sebesar 10,6% dari 276.564 penerbangan di tahun 2015 menjadi 305.914 penerbangan di tahun 2016, serta adanya penyesuaian tarif ground handling Garuda Indonesia sebesar 5% mulai Januari 2016 dan untuk Citilink sebesar 10% mulai November 2016.

Pendapatan dari segmen Cargo & Warehousing tercatat mencapai sebesar Rp 191,58 miliar pada tahun 2016, naik 15,2% dari Rp 166,34 miliar pada tahun 2015. Kenaikan pendapatan tersebut terutama mencerminkan adanya kenaikan produksi jasa warehousing internasional dan domestik sebesar 65% dan 10%, berturut-turut, pada tahun 2016.

Sementara itu, pendapatan dari segmen Bisnis Lain pada tahun 2016 tercatat mencapai sebesar Rp 72,96 miliar, naik 16,6% dari pencapaian pada tahun 2015 sebesar Rp 62,54 miliar. Kenaikan tersebut dikontribusikan terutama oleh adanya pendapatan sebesar Rp 7,17 miliar dari pelayanan jasa In-Flight Service (IFS) yang merupakan jenis pelayanan baru di 2016.

This chapter discusses the financial performance PT Gapura Angkasa (“The Company” or “Gapura”) achieved in 2016. The corresponding figures from 2015 are presented here for both comparative and analytical purposes.

The following analysis has been referred to Gapura’ audited financial statements for the year ended December 31, 2016 as an attached document to this Annual Report.

Income Statement

RevenuesGapura generates revenues by conducting activities in its core business segment; Ground Handling, Cargo & Warehousing, and other business lines. In 2016, total revenues reached Rp 1,493.31 billion, up 13.2% from Rp 1,318.82 billion generated in 2015.

Revenues from Ground Handling, including Aircraft Handling Additional Note, reached Rp 1,228.77 billion, contributing 82.3% to Gapura’s total revenues for fiscal 2016. This shows an increase of 12.7% in Ground Handling revenue compared to Rp 1,089.94 billion earned in 2015.

The increase reflects an increase of 10.6% in Ground Handling service revenues as Gapura served more flights from 276,564 flights in 2015 to 305,914 flights in 2016, and was also due to an upward adjustement of 5% in ground handling tariff paid by Garuda Indonesia in January 2016 and of 10% by Citilink starting November 2016.

Revenue from Cargo & Warehousing segment reached Rp 191.58 billion in 2016, up 15.2% from Rp 166.34 billion in 2015. The increase in revenue mainly reflects an increase of respectively 65% and 10%, in international and domestic warehousing service revenues generated in 2016.

Meanwhile, revenues from Other Business segments in 2016 reached Rp 72.96 billion, up 16.6% compared to Rp 62.54 billion generated in 2015. The increase was contributed mainly by revenue of Rp 7.17 billion from In-Flight Service (IFS) service, a type of new service Gapura began to offer in 2016.

Page 70: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

66

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Beban Pokok Penjualan & Beban UsahaBeban Pokok Penjualan tercatat sebesar Rp 1.290,83 miliar pada tahun 2016, naik 14,6% dari Rp 1.126,29 miliar di tahun 2015. Komponen yang mengalami kenaikan adalah beban jasa Ground Handling dan beban jasa Warehousing, sementara beban jasa Bisnis Lain tercatat stabil.

Beban Usaha terdiri dari Beban Pemasaran serta Beban Umum & Administrasi. Total Beban Usaha pada tahun 2016 adalah sebesar Rp 153,7 miliar, dibandingkan Rp 107,18 miliar pada tahun 2015.

Beban Pegawai berkontribusi lebih dari 50% dari total Beban Umum & Administrasi, dan mencapai sebesar Rp 81,67 miliar pada tahun 2016. Jumlah tersebut naik 34,1% dari Rp 60,92 miliar di tahun 2015, sejalan dengan kenaikan pada imbalan kerja dan kesejahteraan karyawan Perseroan.

Kenaikan signifikan pada Beban Umum & Administrasi juga disebabkan oleh pencatatan Beban Imbalan Pasca Kerja, dimana pada tahun 2016 tercatat sebesar Rp 22,6 miliar, sementara pada tahun 2015 Perseroan membukukan koreksi (negatif) atas pembebanan pencadangan imbalan pasca kerja sebesar Rp 10,13 miliar karena Penghapusan Manfaat MPP.

Pendapatan (Beban) Lain-lainPerseroan mencatat Pendapatan (Beban) Lain-lain - bersih sebesar (Rp 7,28 miliar) pada tahun 2016, relatif stabil dibandingkan Pendapatan (Beban) Lain-lain - bersih pada tahun 2015 sebesar (Rp 7,46 miliar).

Laba (Rugi) Sebelum PajakLaba sebelum pajak adalah sebesar Rp 41,5 miliar pada tahun 2016, dibandingkan Rp 77,88 miliar yang dibukukan pada tahun 2015.

Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan badan sebesar Rp 13,23 miliar, sehingga laba bersih setelah pajak tercatat sebesar Rp 28,26 miliar, serta adanya Beban Komprehensif Lain sebesar Rp 42,91 miliar, Perseroan membukukan Rugi Komprehensif Tahun berjalan sebesar Rp 14,65 miliar pada tahun 2016.

Pada tahun 2015, Perseroan membukukan beban pajak penghasilan badan sebesar Rp 24,09 miliar, sehingga laba bersih setelah pajak tercatat sebesar Rp 53,80 miliar, serta Penghasilan Komprehensif Lain sebesar Rp 8,75 miliar, sehingga mencatat Laba Komprehensif Tahun Berjalan sebesar Rp 62,54 miliar.

Tinjauan Keuangan

Financial Review

Cost of Goods Sold & Operating ExpenseThe Company incurred Cost of Goods Sold of Rp 1,290.83 billion in 2016, up 14.6% compared to Rp 1,126.29 billion in 2015. Increases were recoreded in Ground Handling service cost and Warehousing service cost, while costs in other Business Services remained relatively stable.

Operating Expenses consist of Marketing Expenses and General & Administrative Expenses. Total Operating Expenses incurred in 2016 were Rp 153.7 billion, compared to Rp 107.18 billion in 2015.

Employee Expenses account for more than 50% of total General & Administrative Expenses, and reached Rp 81.67 billion in 2016. This shows an increase of 34.1% compared to Rp 60.92 billion in 2015, in line with an increase in employee benefits and welfare.

The significant increase in General & Administrative Expenses was also due to an increase recorded in Employee Benefits Expense, which in 2016 reached Rp 22.6 billion, while during 2015 the Company posted a (negative) correction of post-employment allowance of Rp 10.13 billion due to the removal of MPP benefit.

Other Income (Expenses)The Company recorded a net Other Income (Expenses) of (Rp 7.28 billion) in 2016, relatively stable compared to ent other Income (Expenses) of Rp (7.46 billion) in 2015.

Earning (Loss) Before TaxThe earning before tax was Rp 41.5 billion in 2016, compared to Rp 77.88 billion posted in 2015.

Comprehensive Income (Loss) for the Current YearAfter corporate income tax expense of Rp 13.23 billion was deducted, Gapura recorded a net profit after tax of Rp 28.26 billion, and after other Comprehensive Costs of Rp 42.91 billion was deducted, Gapura posted a Comprehensive Loss for the Current Year of Rp 14.65 billion in 2016.

In 2015, the Company posted a corporate income tax expense of Rp 24.09 billion, resulting in a net profit after tax of Rp 53.80 billion, and Other Comprehensive Income of Rp 8.75 billion, which left the Company posting a Comprehensive Income for the Current Year of Rp 62.54 billion.

Page 71: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

67

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

Posisi Keuangan

Jumlah AsetJumlah Aset Perseroan per 31 Desember 2016 tercatat sebesar Rp 1.763,65 miliar, meningkat sebesar 75,5% dibandingkan jumlah aset setahun sebelumnya sebesar Rp 1.004,77 miliar. Aset Lancar dan Aset Tetap berkontribusi masing-masing 24% dan 76% pada Jumlah Aset Perseroan di akhir tahun 2016.

Aset LancarJumlah Aset Lancar tercatat sebesar Rp 423,24 miliar pada akhir tahun 2016, atau 10,5% lebih besar dari Rp 382,95 miliar setahun sebelumnya.

Dalam periode yang diperbandingkan, kenaikan tersebut terutama mencerminkan kenaikan sebesar Rp 15,37 miliar pada Kas dan Setara Kas, kenaikan sebesar Rp 23,71 miliar pada Pajak Dibayar Dimuka, dan kenaikan sebesar Rp 43,68 miliar pada Pendapatan yang Masih Harus Diterima. Pada saat bersamaan, Perseroan membukukan penurunan sebesar Rp 36,21 miliar dan Rp 7,47 miliar berturut-turut pada Piutang Usaha Pihak Berelasi dan Piutang Usaha Pihak Ketiga.

Financial Position

Total AssetsThe Company’s Total Assets as of December 31, 2016 was recorded at Rp 1,763.65 billion, an increase of 75.5% compared to the previous year’s figure of Rp 1,004.77 billion. Current Assets and Fixed Assets respectively contributed 24% and 76% to the Total Assets for the year.

Current AssetsTotal Current Assets was recorded at Rp 423.24 billion at the end of 2016, or 10.5% larger than Rp 382.95 billion a year earlier.

In the comparable period, the increase mainly reflects an increase of Rp 15.37 billion in Cash and Cash equivalent, an increase of Rp 23.71 billion in Prepaid Taxes, and an increase of Rp 43.68 billion in Unearned Revenues. At the same time, the Company posted a decrease of respectively Rp 36.21 billion and Rp 7.47 billion in Accounts Receivable of Receivables from Related Parties and Receivables from Third Parties.

Page 72: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

68

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Aset Tetap Per akhir tahun 2016, aset tetap Perseroan, setelah dikurangi akumulasi penyusutan, tercatat sebesar Rp 1.292,56 miliar, meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan Rp 579,05 miliar setahun sebelumnya. Kenaikan ini terutama mencerminkan kenaikan pada aset sewa pembiayaan armada Ground Support Equipment (GSE) Perseroan.

Jumlah Liabilitas Jumlah Liabilitas Perseroan mencapai sebesar Rp 1.378,33 miliar pada akhir tahun 2016, jauh lebih tinggi dari jumlah Liabilitas setahun sebelumnya sebesar Rp 604,80 miliar. Kenaikan tersebut berasal dari kenaikan pada komponen Liabilitas Jangka Pendek maupun Liabilitas Jangka Panjang Perseroan.

Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas jangka pendek naik 44,1%, atau sebesar Rp 109,87 miliar, dari Rp 249,02 miliar per akhir tahun 2015 menjadi sebesar Rp 358,89 miliar pada akhir tahun 2016. Kontributor terbesar pada kenaikan tersebut adalah kenaikan bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun dari Liabilitas Sewa Pembiayaan sebesar Rp 99,87 miliar, seiring dengan ekspansi pada armada GSE Perseroan di tahun 2016.

Liabilitas Jangka PanjangLiabilitas jangka panjang Perseroan berupa Utang Bank, Liabilitas Sewa Pembiayaan serta Liabilitas Imbalan Pasca Kerja tercatat naik 186,5%, atau sebesar Rp 663,66 miliar, dari Rp 355,77 miliar di akhir tahun 2015 menjadi Rp 1.019,44 miliar di akhir tahun 2016.

Kenaikan pada liabilitas jangka panjang Perseroan terutama mencerminkan kenaikan sebesar Rp 601,37 miliar pada Liabilitas Sewa Pembiayaan sejalan dengan ekspansi armada GSE Perseroan, serta kenaikan sebesar Rp 68,05 miliar pada Liabilitas Imbalan Pasca Kerja.

EkuitasJumlah Ekuitas Perseroan tercatat turun sebesar Rp 14,65 miliar, atau 3,7%, menjadi Rp 385,32 miliar pada akhir tahun 2016, dibandingkan Rp 399,97 miliar setahun sebelumnya, sejalan dengan dibukukannya Rugi Komprehensif pada Tahun Berjalan sebesar Rp 14,65 miliar pada tahun 2016.

Tinjauan Keuangan

Financial Review

Fixed AssetsAt the end of 2016, the Company’s fixed assets - net accumulated depreciation - amounted to Rp 1,292.56 billion, more than double the previous year’s figure of Rp 579.05 billion. The increase mainly reflects an increase in the value of the Company’s leased asset for Ground Support Equipment (GSE).

Total LiabilitiesThe Company’s Liabilities amounted to Rp 1,378.33 billion at the end of 2016, much higher than the previous year’s figure of Rp 604.80 billion. The increase was attributable to the increase in the Company’s Short-Term Liabilities and Long-Term Liabilities.

Short-Term liabilitiesShort-term liabilities increased 44.1%, or by Rp 109.87 billion, from Rp 249.02 billion at the end of 2015 to Rp 358.89 billion at the end of 2016. The largest contributor to the increase was an increase recorded in the portion of Rp 99.87 billion that was due in one Year in Financing Lease, in line with the expansion the Company made in its GSE fleet in 2016.

Long-Term LiabilitiesThe Company’s long-term liabilities which consist of Bank Loans, Lease Financing and Accrued Post-Employment Benefits increased 186.5%, or by Rp 663.66 billion, from Rp 355.77 billion at the end of 2015 to Rp 1,019.44 billion at the end of 2016.

The increase in the Company’s long-term liabilities mainly reflect an increase of Rp 601.37 billion in Lease Financing in line with the Company’s GSE fleet expansion, and an increase of Rp 68.05 billion in the Accrued Post-Employment Benefits.

EquityThe Company’s Total Equity slightly decreased 3.7% or by Rp 14.65 billion, to Rp 385.32 billion at the end of 2016, compared to Rp 399.97 billion a year earlier as the Company posted a Comprehensive Loss for the Current Year of Rp 14.65 billion in 2016.

Page 73: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

69

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

Laporan Arus Kas

Kas dan setara kas tercatat mencapai sebesar Rp 91,72 miliar pada akhir tahun 2016, dibandingkan Rp 76,35 miliar pada posisi setahun sebelumnya.

Arus Kas Bersih dari Aktivitas OperasiJumlah arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi tercatat sebesar Rp 128,89 miliar pada tahun 2016, dibandingkan dengan Rp 64,49 miliar pada tahun 2015.

Pada tahun 2016, Perseroan membukukan kenaikan penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp 170,53 miliar, penurunan pembayaran pajak sebesar Rp 5,42 miliar, kenaikan pembayaran kepada pemasok sebesar Rp 106,71 miliar, serta penurunan pembayaran bonus, dividen dan tantiem sebesar Rp 1,47 miliar, dibandingkan tahun 2015. Perseroan juga mencatat pembayaran uang muka dan biaya dibayar dimuka sebesar Rp 2,60 miliar pada tahun 2016, sementara pada tahun 2015 membukukan penerimaan uang muka dan biaya dibayar dimuka sebesar Rp 3,69 miliar.

Arus Kas Bersih untuk Aktivitas InvestasiArus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi adalah sebesar Rp 92,52 miliar pada tahun 2016, dibandingkan dengan Rp 14,59 miliar di tahun 2015. Kenaikan pada arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi tersebut terutama menceminkan kenaikan sebesar Rp 1,41 miliar pada perolehan aset tetap serta kenaikan pada pembayaran angsuran liabilitas sewa pembiayaan sebesar Rp 76,90 miliar, pada tahun 2016.

Arus Kas Bersih untuk Aktivitas Pendanaan Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan adalah sebesar Rp 21,0 miliar pada tahun 2016 dan sebesar Rp 24,0 miliar pada tahun 2015, yaitu untuk pembayaran angsuran utang bank.

Rasio-Rasio Penting Key Financial Ratios2015 2016

Rasio Lancar (%) 154 117 Current Ratio (%)

Imbal Hasil atas Aset (%) 7 4 Return On Assets (%)

Imbal Hasil atas Ekuitas (%) 13 7 Return On Equity (%)

Rasio Hutang terhadap Aset (%) 66 51 Debt to Asset Ratio (%)

Rasio Hutang terhadap Ekuitas (%) 101 129 Debt to Equity Ratio (%)

Cash flow Statement

Cash and cash equivalents reached Rp 91.72 billion at the end of 2016, compared to the previous year’s figure of Rp 76.35 billion.

Net Cash Flow from Operating ActivitiesTotal net cash flow from operating activities was recorded at Rp 128.89 billion in 2016, compared to Rp 64.49 billion in 2015.

In 2016, the Company posted an increase of Rp 170.53 billion in cash received from customers, a decrease of Rp 5.42 billion in tax payment, an increase of Rp 106.7 billion in payment to suppliers, and a decrease of Rp 1.47 billion in bonus payments, dividend and tantiem, compared to 2015. The Company also recorded a total advance payment and prepaid expense of Rp 2.60 billion in 2016, while in 2015 this account’s ending balance was Rp 3.69 billion.

Net Cash Flow Used for Investment ActivityNet cash flow used for investing activities was Rp 92.52 billion in 2016, compared to Rp 14.59 billion in 2015. The increase in net cash flow used in investing activities mainly reclects an increase of Rp 1.41 billion in Fixed asset accquisition and an increase of Rp 76.90 in installments for lease financing in 2016.

Net Cash Flow Used for Financing ActivitiesNet cash flow used for financing activities was Rp 21.0 billion in 2016 compared to Rp 24.0 billion in 2015, mainly due to payment for installments to lending banks.

Page 74: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

70

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual ReportGapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Page 75: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

71

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura AngkasaLaporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

Tata Kelola Perusahaan

Good Corporate Governance

Gapura menyadari bahwa penerapan

standar internasional tertinggi dalam

praktik Tata Kelola Perusahaan yang baik

(GCG) merupakan suatu keniscayaan guna

mewujudkan visi dan misi Perseroan.

Gapura is well aware about the importance of implementing

international best practice standards in Good Corporate

Governance (GCG) toward the achievement of its vision and

mission statements.

03

Page 76: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

72

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

The implementation of Good Corporate Governance (GCG) principles in every business activity is highly needed to build a company that is trusted by stakeholders, with excellent performance, with sustainable growth. This is a part of the Company’s commitments to encourage the establishment of a solid and independent company.

Basis for the Implementation of GCG In order to have a comprehensive GCG implementation, the Company consistently refers to the best practices of GCG at national, regional, and international levels that are relevant with and appropriate to business needs, and complies with various laws and regulations established by the Government and the Law of the Republic of Indonesia, which include among others:1. Law No. 40/2007 of Limited Liability Companies

2. Law No. 19/2003 of State-Owned Enterprises (SOEs)

Penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau Good Corporate Governance (GCG) di dalam setiap kegiatan usaha sangat dibutuhkan untuk dapat mewujudkan perusahaan yang dipercaya pemangku kepentingan, berkinerja unggul, serta tumbuh secara berkelanjutan. Hal ini merupakan bagian dari komitmen Perseroan untuk mendorong terwujudnya perusahaan yang kokoh dan independen.

Landasan Pelaksanaan GCGGuna mencapai penerapan GCG yang komprehensif, Perseroan secara konsisten berpedoman pada praktik tata kelola terbaik yang berlaku di ranah nasional, regional, maupun internasional yang relevan dan sesuai denggan kebutuhan, serta mematuhi berbagai peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Pemerintah dan UU Republik Indonesia, antara lain:1. Undang-Undang No. 40/2007 tentang Perseroan

Terbatas2. Undang-Undang No. 19/2003 tentang Badan Usaha

Milik Negara (BUMN)

Penerapan GCG secara konsisten akan meningkatkan kepercayaan stakeholder sehingga Perseroan memilki daya saing tinggi yang akan meningkatkan keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang.

The consistent implementation of GCG will build the trust of stakeholders so as to allow the Company to have high competitiveness that will improve long-term business sustainability.

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Page 77: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

73

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

3. Undang-Undang No. 20/2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

4. Peraturan Pemerintah No. 44/2005 tentang Tata Cara Penyertaan dan Penatausahaan Modal Negara pada BUMN dan Perseroan Terbatas

5. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-03/MBU/2012 tentang Pedoman Pengangkatan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Anak Perusahaan BUMN

6. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-09/MBU/2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) pada BUMN

7. Surat Keputusan Sekretaris Kementerian Negera BUMN No. SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara

8. Keputusan Menteri Negara BUMN No. PER-12/MBU/2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris

3. Law No. 20/2001 of Amendment to Law no. 31/1999 on the Eradication of Corruption

4. Government Regulation no. 44/2005 of the Procedures for the Investment and Administration of State Capital in State-Owned Enterprises and Limited Liability Companies

5. Regulation of the Ministry of State Owned Enterprises (BUMN) No. PER-03/MBU/2012 concerning Guidelines for the Appointment of Members of the Board of Directors and Board of Commissioners of SOEs

6. Regulation of the Ministry of State-Owned Enterprise (BUMN) No. PER-09/MBU/2012 concerning Amendment to the Regulation of the Ministry of State-Owned Enterprises No. PER-01/MBU/2011 of the Implementation of Good Corporate Governance (GCG) in SOEs

7. Decision Letter of Secretary of State-Owned Enterprise Ministry No. SK-16/S.MBU/2012 dated June 6, 2012 of the Indicators/Parameters of Evaluation and Evaluation on the Implementation of Good Corporate Governance in State-Owned Enterprises

8. Decree of the Ministry of State Owned Enterprises (BUMN) No. PER-12/MBU/2012 concerning the Supporting Organs to the Board of Commissioners

Page 78: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

74

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

9. Pedoman GCG Indonesia Tahun 2006 Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG)

10. Anggaran Dasar PT Gapura Angkasa beserta perubahannya

Tujuan Penerapan GCGPenerapan GCG di Perseroan tidak hanya semata-mata memenuhi kewajiban Perseroan sebagai anak perusahaan BUMN, namun lebih khusus bertujuan untuk menjamin tercapainya misi Perseroan serta menjaga kepentingan pemegang saham maupun stakeholder.

Prinsip-prinsip GCG yaitu transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian dan kewajaran akan meningkatkan nilai perusahaan, serta mampu mengendalikan dan mengarahkan hubungan antara pemegang saham, dewan komisaris, direksi, karyawan, pelanggan, mitra usaha, kreditur serta masyarakat dan lingkungan.

Melalui penerapan GCG diharapkan pula pengelola Perseroan akan membuat keputusan dan menjalankan tindakan dengan dilandasi moral yang tinggi, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, serta kesadaran tanggung jawab sosial, guna mencegah penyimpangan dan meningkatkan kontribusi Perseroan dalam perekonomian nasional.

Penerapan GCG secara konsisten dan berkesinambungan pada akhirnya akan meningkatkan kepercayaan stakeholder, sehingga Perseroan memiliki daya saing yang kuat baik di lingkup nasional maupun internasional, yang akan meningkatkan keberlangsungan bisnis dalam jangka panjang (sustainability).

Tahapan dan Aspek Penerapan GCGUntung peningkatan kualitas penerapan GCG di Perseroan, dilakukan penerapan melalui 3 (tiga) tahapan yaitu Persiapan, Implementasi dan Evaluasi secara berkesinambungan dan berkelanjutan. Tahapan inilah yang akan menjadi road map bagi penerapan Implementasi GCG di Gapura, sehingga proses Tata Kelola menjadi lebih terstruktur dan efisien.

Aspek-aspek penerapan GCG di Gapura secara terinci terdiri dari:1. Komitmen Tata Kelola (Governance Commitment)

a. Visi dan Misib. Nilai-nilai Perusahaanc. Pedoman Dewan Komisarisd. Pedoman Direksie. Kode Etikf. Perjanjian Kerja Bersama

9. GCG Indonesia Guidelines 2006 from National Committee on Governance Policy (KNKG)

10. Articles of Association of PT Gapura Angkasa and its amendments

Purpose of GCG ImplementationThe implementation of GCG in the Company does not merely meet the obligations of the Company as a subsidiary of SOE, but more specifically aims to ensure the achievement of the Company’s mission and to protect the interests of shareholders and stakeholders.

The GCG principles of transparency, accountability, responsibility, independence and fairness will enhance the value of the company, and will be able to control and guide the relationships between shareholders, board of commissioners, directors, employees, customers, business partners, creditors and the communities and the environment.

Through the implementation of GCG, it is also expected that the management of the Company will make decisions and perform actions based on high morale standards, compliance with laws and regulations, as well as awareness of social responsibility, so as to prevent irregularities and to increase the Company’s contribution to the national economy.

Consistent and sustainable GCG implementation will eventually build stakeholder trust, enabling the Company to have strong competitiveness both at national and international level, which will improve business sustainability.

Stages and Aspects of GCG ImplementationTo improve the quality of GCG implementation, the Company implements GCG in 3 (three) stages which include Preparation, Implementation and Evaluation in a continuous manner. Those stages will serve as the road map for the implementation of GCG in Gapura, so that the Governance process becomes more structured and efficient.

Detailed aspects of GCG Implementation in Gapura are as follows: 1. Governance Commitment

a. Vision and missionb. Corporate Valuesc. BOC Manual d. BOD Manual e. Code of Conductf. Collective labor agreement

Tata Kelola Perusahaan

Good Corporate Governance

Page 79: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

75

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

2. Struktur Tata Kelola (Governance Structure)a. Organ utama

i. RUPSii. Dewan Komisarisiii. Direksi

b. Organ pendukungi. Komite-Komiteii. Sekretaris Dewan Komisarisiii. Sekretaris Perusahaaniv. Internal Auditorv. Safety, Security & Quality Assurance Unit

c. Kebijakan dan Proseduri. Pedoman pengadaan barang dan jasa

ii. Whistleblowing systemiii. Pedoman gratifikasiiv. Pedoman benturan kepentingan

d. Proses Tata Kelola (Governance Process)i. Rencana jangka panjang serta rencana kerja

dan anggaranii. Pendelegasian wewenang RUPS, Dewan

Komisaris dan Direksiiii. Pengelolaan keuanganiv. Manajemen mutu dan risikov. Sistem pengendalian internalvi. Sistem penilaian kinerja dan remunerasi

2. Governance Structurea. Primary organs

i. GMSii. Board of Commissionersiii. Board of Directors

b. Supporting organsi. Committeesii. Secretary of the Board of Commissionersiii. Corporate secretaryiv. Internal Auditorv. Safety, Security & Quality Assurance Unit

c. Policies and Proceduresi. Guidelines for procurement of goods and

servicesii. Whistleblowing systemiii. Guidelines for gratificationiv. Guidelines of conflict of interest

d. Governance Processi. Long-term plans and work plans and budget

ii. Delegation of authority of GMS, Board of Commissioners and Board of Directors

iii. Financial managementiv. Quality and risk managementv. Internal control systemvi. Performance evaluation system and

remuneration

Page 80: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

76

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

vii. Pengelolaan benturan kepentinganviii. Pelaksanaan RUPSix. Pelaksanaan fungsi, tugas dan tanggung

jawab Dewan Komisaris dan Direksi

x. Pelaksanaan kegiatan usaha ground handling dan jasa terkait bandar udara lainnya

xi. Pengelolaan sumber daya manusiaxii. Tanggung jawab sosial dan lingkunganxiii. Tata kelola teknologi informasixiv. Tanggung jawab sosial perusahaanxv. Pengelolaan keselamatan dan kesehatan

kerjaxvi. Pengelolaan asetxvii. Pengelolaan dokumen dan arsip perusahaan

GCG ManualGapura telah memiliki kelengkapan GCG Manual yang mencakup kebijakan tata kelola perusahaan (code of corporate governance), Board Manual yang merupakan panduan kerja Dewan Komisaris dan Direksi beserta komite dan organ pendukungnya, serta prosedur dan kebijakan pendukung lainnya seperti kebijakan whistleblowing system, pedoman gratifikasi, pedoman benturan kepentingan, kebijakan audit, kebijakan manajemen risiko dan sebagainya.

Secara berkala GCG Manual ini dilakukan evaluasi dan dikaji ulang dalam rangka penyempurnaan dengan mengacu pada kondisi serta kebutuhan Perseroan namun tetap tidak lepas dari acuan serta prinsip-prinsip GCG yang berlaku.

Asesmen Penerapan GCGDalam rangka evaluasi kinerja organ perusahaan dalam menerapkan prinsip-prinsip GCG, pada akhir tahun 2016 dan awal tahun 2017 telah dilaksanakan asesmen penerapan GCG selama periode tahun 2016 yang dilakukan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Asesmen dilaksanakan dengan asistensi dari BPKP)dengan menggunakan kriteria dan metodologi berdasar Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN No. SK-16/S.MBU/2012 tentang indikator/parameter penilaian dan evaluasi atas penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) pada BUMN.

vii. Management of conflict of interestviii. Conduct of GMSix. Implementation of the functions, duties

and responsibilities of the Board of Commissioners and the Board of Directors

x. Implementation of ground handling business activities and other airport-related services

xi. Human resource managementxii. Social and environmental responsibilityxiii. Information technology governancexiv. Corporate social responsibilityxv. Management of occupational safety and

healthxvi. Asset managementxvii. Document management and company

archives

GCG ManualGapura has completed its GCG Manual that includes the code of corporate governance, the Board Manual which is the guidance for the Board of Commissioners and the Board of Directors and its supporting committees and organs, as well as other supporting policies and procedures such as whistleblowing system, gratification guidelines, guidelines for the conflict of interests, audit policy, risk management policy and so on.

Periodically GCG Manual will be evaluated and reviewed for the purpose of refinement by referring to the business conditions and needs yet still made within the prevailing guidelines and principles of GCG.

GCG Implementation Assessment For the purpose of evaluating the performance of corporate organs in applying GCG principles, by the end of 2016 and early 2017 the Company implemented GCG assessment for the period of 2016 conducted by the Financial and Development Supervisory Board (BPKP).

The assessment is conducted with the assistance of BPKP by using criteria and methodology based on the Decree of Secretary of Ministry of SOE. SK-16/S.MBU/2012 concerning the indicators/parameters of assessment and evaluation of the implementation of Good Corporate Governance (GCG) in SOEs.

Tata Kelola Perusahaan

Good Corporate Governance

Page 81: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

77

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

Tujuan dari asesmen GCG tersebut adalah:1. Mengukur kualitas penerapan GCG melalui

penilaian tingkat pemenuhan kriteria GCG dengan kondisi nyata yang diterapkan pada Gapura, dengan pemberian skor/nilai atas penerapan GCG dan kategori kualitas penerapannya

2. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan penerapan GCG, serta mengusulkan rekomendasi perbaikan untuk mengurangi celah antara kriteria GCG dan penerapan pada Perseroan

3. Memonitor konsistensi penerapan GCG dan memperoleh masukan untuk penyempurnaan dan pengembangan kebijakan GCG selanjutnya.

Ruang lingkup pelaksanaan asesmen GCG meliputi seluruh aspek yang mendukung pelaksanaan GCG terbagi dalam 6 hal pokok, yaitu:1. Komitmen terhadap penerapan GCG secara

berkelanjutan2. Pemegang Saham dan RUPS3. Dewan Komisaris4. Direksi5. Pengungkapan informasi dan transparansi6. Aspek lainnya

Berdasarkan hasil asesmen penerapan GCG pada PT Gapura Angkasa pada periode sejak 1 Januari 2016 hingga 31 Desember 2017, dapat disampaikan bahwa kondisi penerapan GCG pada Perseroan mencapai skor 75,81 dari skor maksimal 100 atau 75,81% dengan predikat “Cukup Baik” yang pada asesmen untuk tahun penerapan 2014 Perseroan mencapai Skor 71,36 dari Skor maksimal 100.

Uraian skor tersebut adalah sebagai berikut:

Aspek Pengujian/Indikator/ParameterAssessment Criteria/Indicator/Parameter

Bobot Weight

Capaian Tahun 2016Achievements in 2016 Penjelasan

DescriptionSkor Score

% Capaian Achievement

I Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara BerkelanjutanCommitment to Sustainable GCG Implementation

7,000 5,15 73,64%  Cukup Baik Fair

II Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik ModalShareholders and GMS/Investors

9,000 7,65 85,02%  Sangat Baik Very Good

III Dewan Komisaris/Dewan PengawasBOC/Supervisory Board

35,000 29,17 83,33%  Baik Good

IV Direksi BOD 35,000 28,70 82,01%  Baik Good

V Pengungkapan Informasi dan Transparansi Disclosure of Information and Transparency

9,000 5,13 57,03%  Kurang Baik Poor

VI Aspek Lainnya Other Aspects 5,000 0,000 0,00%  

  SKOR KESELURUHAN TOTAL SCORE   75,81    Cukup Baik Fair

The objectives of the GCG assessment are as follows:1. Measuring the quality of GCG implementation by

scoring the compliance level against GCG criteria based on the real conditions noted in Gapura, by giving scores on such GCG implementation and the category of its quality

2. Identifying the strengths and weaknesses of GCG implementation, and proposing recommendations for improvements to reduce the gap between GCG criteria and its adoption in the Company

3. Monitoring the consistency of GCG implementation and obtaining input for refinement and further development of GCG policies.

The scope of GCG assessment covers all aspects that support the implementation of GCG divided into 6 main points, namely:1. Commitment to the sustainable implementation of

GCG2. Shareholders and GMS3. Board of Commissioners4. Board of Directors5. Disclosure of information and transparency6. Other aspects

Based on the assessment results of GCG implementation at PT Gapura Angkasa from 1 January 2016 to 31 December 2017, the Company hereby reports that GCG implementation in the Company achieved the score of 75.81 out of maximum score of 100 or 75.81% categorized as “Fair”. In 2014, the assessment reached a score of 71.36 out of maximum score of 100.

The details of the score are as follows:

Page 82: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

78

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Organisasi Tata KelolaProses tata kelola merupakan cara atau mekanisme yang dilakukan oleh organ Perusahaan dan jajaran dibawahnya dalam melakukan fungsi dan tugasnya untuk mewujudkan komitmen dan struktur governance sehingga dapat dicapai tujuan dari penyelenggaraan tata kelola yang baik tersebut. Proses tata kelola tersebut terdiri dari:

Rapat Umum Pemegang SahamRUPS terdiri atas:1. RUPS Tahunan untuk mengesahkan rencana kerja

perusahaan, pengangkatan dan pemberhentian anggota Direksi maupun Dewan Komisaris, penetapan auditor eksternal, tindakan korporasi yang membawa dampak signifikan termasuk penggunaan laba bersih dan menyetujui Laporan Tahunan termasuk pengesahan laporan keuangan serta laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris, yang wajib dilaksanakan paling lambat 6 bulan setelah tahun buku berakhir.

2. RUPS lainnya dapat diselenggarakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan perusahaan.

Pada tahun 2015 Perseroan telah melaksanakan RUPS Fisik diadakan sebanyak 2 (dua) kali.

RUPS tanggal 8 Maret 2016RUPS yang pertama diselenggarakan pada tanggal 8 Maret 2016 dengan agenda Laporan Manajemen Tahun buku 2015, yang dengan suara bulat rapat memutuskan hal-hal sebagai berikut:1. Menyetujui Laporan Tahun 2015 dan mengesahkan

Perhitungan Tahunan PT Gapura Angkasa tahun buku 2015 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny dengan pendapat “Laporan Keuangan disajikan secara wajar tanpa pengecualian” sebagaimana dimaksud dalam Laporan Nomor GA 116 0041 GAP FAN tanggal 12 Februari 2016;

2. Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et decharge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas pengelolaan dan pengawasan Perseroan untuk tahun buku pada 31 Desember 2015 atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalani selama tahun buku 2015 sepanjang tindakan tersebut bukan merupakan tindak pidana atau tidak melanggar hukum yang berlaku dan tercermin di dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perusahaan;

Corporate Governance Governance process represents a method or mechanism performed by a company and those who are under the Company to perform their functions and duties to accomplish the commitment and governance structure so as to achieve the goals of such good corporate governance. The governance process consists of:

General Meeting of ShareholdersGMS consists of:1. Annual GMS to approve the Company’s work plan,

appointment and dismissal of members of the Board of Directors and Board of Commissioners, the appointment of external auditor, corporate actions that have significant impact including the utilization of net income and approval for the Annual Report including the approval for the financial statements as well as BOC oversight duties report, that shall be implemented no later than 6 months after the end of the fiscal year.

2. Other GMS may be held at any time tailored to the Company’s business needs.

In 2015, the Company administered 2 (two) general meetings of shareholders.

GMS 8 March 2016The first GMS was held on March 8, 2016 with the agenda of Management Report for Fiscal Year 2015 with the following resolutions:

1. GMS approved 2015 Report and approved the financial statements of Gapura Angkasa 2015 audited by Public Accounting Firm Osman Bing Satrio & Eny with unqualified opinion stated in Report No. 116/0041/GAP/FAN dated February 12, 2016;

2. GMS granted full release and dismissal (acquit et decharge) to the Board of Directors and Board of Commissioners for their management and supervision for fiscal year ended 31 December 2015 and for the management and oversight duties during fiscal year 2015 provided that such actions are neither criminal actions nor against the prevailing laws and such actions have been disclosed in the Company’s Annual Report and Financial Report;

Tata Kelola Perusahaan

Good Corporate Governance

Page 83: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

79

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

3. Menyetujui penyajian kembali (restatement) Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny dengan pendapat “Laporan Keuangan disajikan secara wajar tanpa pengecualian” sebagaimana dalam Laporan Nomor GA 116 0041 GAP FAN tanggal 12 Februari 2016;

4. Menyetujui laba tahun buku 2015 tidak dibagikan dan dialokasikan sebagai cadangan pengembangan usaha/investasi GSE;

5. Menyetujui pemberian tantien kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan dimana jumlah dan pembagiannya disampaikan terpisah oleh Pemegang Saham Utama yang merupakan bagian dari Keputusan RUPS ini;

6. Menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk Laporan Keuangan tahun buku 2016, disesuaikan dengan Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk oleh Induk Perusahaan, dengan tetap mengacu kepada Tata Kelola Perusahaan yang Baik;

7. Seluruh dokumen (Laporan Manajemen tahunan 2015, Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan Laporan Auditor Independen dan Bahan Pemaparan Direksi), tanggapan dan saran Dewan Komisaris, Pemegang Saham, dan Peserta RUPS merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan RUPS ini;

3. GMS approved the restatement of the Company’s Financial Statements 2014 audited by the Public Accounting Firm Osman Bing Satrio & Eny with unqualified opinion under Report No. GA/116/0041/GAP/FAN dated February 12, 2016 ;

4. GMS approved that net income in 2015 shall not be paid out and shall be allocated as GSE business development/investment reserves;

5. GMS approved the bonus to be paid to the Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company whereby the amount and its allocation shall be disclosed separately by the major shareholders as part of this GMS resolutions;

6. GMS approved the appointment of Public Accounting Firm for Financial Statements 2016, by considering the Public Accounting Firm appointed by its Parent Company, yet still referring to Good Corporate Governance;

7. All documents (Annual Management Report 2015, Financial Statements for the year ended 31 December 2015 and Independent Auditor’s Report and BOD Presentation Materials), responses and recommendation from the Board of Commissioners, Shareholders and Participants of the GMS are an integral part of such GMS resolution.

Page 84: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

80

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

RUPS tanggal 22 Desember 2016RUPS kedua diselenggarakan pada 22 Desember 2016 dengan agenda Persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2017 PT Gapura Angkasa, menghasilkan keputusan:1. Menerima dan menyetujui Rencana Kerja dan

Anggaran Perusahaan (RKAP) PT Gapura Angkasa Tahun 2017

2. Menyetujui seluruh dokumen yang terdiri dari buku RKAP tahun 2016 PT Gapura Angkasa, Tanggapan Dewan Komisaris, Tanggapan Pemegang Saham serta Tanggapan Peserta RUPS merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan RUPS ini, dengan catatan Penyertaan Modal yang diusulkan agar dibicarakan dalam Tim Teknis, khususnya menyangkut keterbatasan Pemegang Saham dalam pemenuhan compliance dan process.

3. Memberikan wewenang dan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri untuk menyatakan kembali dan menyusun hal-hal yang telah diputuskan dalam keputusan Pemegang Saham ini ke dalam suatu akta resmi tersendiri di hadapan Notaris dan atau Badan/Pejabat/Instansi yang berwenang untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan para Pemegang Saham ini, termasuk namun tidak terbatas pada memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan, menandatangani akta-akta, surat-surat dan dokumen-dokumen terkait.

Dewan KomisarisDewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh Direksi, serta memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap rencana kerja dan anggaran dasar dan keputusan rapat umum pemegang saham, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan.

Dewan Komisaris bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif, dengan demikian masing-masing anggota Dewan Komisaris tidak dapat mengambil keputusan dan bertindak sendiri atas nama Dewan Komisaris. Walaupun demikian anggota Dewan Komisaris dapat bertindak mewakili Dewan Komisaris atas dasar keputusan Dewan Komisaris.

GMS 22 December 2016The second GMS was held on December 22, 2016 with the agenda of approval for Work Plan and Budget (RKAP) of PT Gapura Angkasa in 2017, with the following resolutions:1. GMS accepted and approved Work Plan and Budget

(RKAP) of PT Gapura Angkasa 2017

2. GMS approved all documents comprising RKAP 2016 of PT Gapura Angkasa, Board of Commissioners Response, Shareholder Response and GMS Participants Response which are integral part of such GMS resolution, with a note that the proposed investment plan shall be discussed with Technical Team, particularly those related to the restrictions applicable for shareholders in terms of compliance and process.

3. GMS granted authority and power with substitution rights to the Board of Directors of the Company either collegially or individually to restate and to compile the matters which have been resolved in such GMS resolution into a separate deed before a Notary and/or authorized Agency/Officer/Authorities to take all necessary actions in respect of such GMS resolution, including but not limited to providing necessary information, signing the deeds, letters and related documents.

Board of CommissionersThe BOC is responsible for supervising the policies made by management, the conduct of the management and the conduct of business performed by the BOD, and providing advice to the BOD, including supervising the work plan, articles of association, and GSM resolutions, and prevailing laws, the Company’s interest and alignment with the company’s purpose and objectives.

The BOC performs its duties and its responsibilities in a collective manner; accordingly, each BOC member is not allowed to make decisions and act on behalf of the BOC on an individual basis. However, a Director may represent the BOC based on a decision made by the BOC.

Tata Kelola Perusahaan

Good Corporate Governance

Page 85: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

81

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

Dewan Komisaris wajib memastikan terselenggaranya pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan usaha Gapura pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Perseroan kecuali untuk kegiatan-kegiatan yang diperbolehkan berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar, peraturan perusahaan maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Keterlibatan Dewan Komisaris tersebut tidak menghilangkan tanggung jawab Direksi dalam pengurusan Perseroan. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris mengacu kepada peraturan perundang-undangan, anggaran dasar perusahaan dan peraturan perusahaan.

Hak dan Wewenang Dewan KomisarisBerdasarkan Pasal 15 Ayat (2) Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris mempunyai hak dan wewenang sebagai berikut:1. Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-

dokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi, dan lain-lain surat berharga dan memeriksa kekayaan Perseroan.

2. Memasuki pekarangan, gedung dan kantor yang dipergunakan Perseroan.

3. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perseroan.

4. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah/akan dijalankan Direksi.

5. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri Rapat Dewan Komisaris.

6. Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Dewan Komisaris.

7. Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai ketentuan Anggaran Dasar.

8. Membentuk komite-komite dalam hal ini termasuk Komite Audit jika dianggap perlu dengan memperhatikan kemampuan Perseroan.

9. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam jangka waktu tertentu atas beban Perseroan, jika dianggap perlu.

10. Melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.

11. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan.

12. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar, dan/atau keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

The BOC is responsible for ensuring that the GCG has been implemented in each of the business activities of Gapura at all levels within the hierarchy of the Company. The BOC is not involved in the decision making of the Company’s operating activities, except for the activities allowed by the articles of association, corporate regulations or prevailing laws.

As such, BOC involvement shall not diminish BOD management responsibilities. BOC duties and responsibilities are conducted with due observance to the regulations, articles of association and corporate regulations.

Rights and Authorities of the Board of CommissionersBased on Article 15 par (2) of the Company’s articles of association, the BOC is granted with the following rights and authorities:1. Checking the books, letters, and other documents,

examining cash for verification purposes, and other securities, and examining the Company’s wealth.

2. Entering the entrance area, buildings and offices operated by the Company

3. Requiring clarification from the BOD and/other officers concerning all matters related to the management of the Company.

4. Acknowledging all policies and actions which have been or will be performed by the BOD.

5. Requiring the BOD and/or other officers under the BOD as acknowledged by the BOD to attend BOC meetings.

6. Appointing and terminating the Secretary of BOC.

7. Temporarily terminating BOD members based on the articles of association.

8. Establishing committees, including the Audit Committee, if deemed necessary by taking into account the Company’s capabilities.

9. Utilizing the services of experts for particular matters and for a specific period of time at the Company’s expense, if deemed necessary.

10. Performing management actions under certain circumstances for a certain period of time in accordance with the articles of association.

11. Attending BOD meetings and providing insights into the matters being discussed.

12. Exercising other supervisory functions provided they are not against the law, the articles of association, and/or GSM resolutions.

Page 86: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

82

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Susunan Dewan Komisaris periode 04 November 2015 – 27 Juni 2016

Nama Name Posisi Position Dasar Pengangkatan Decision LetterNovianto Herupratomo

Komisaris Utama President Commissioner

Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham di luar RUPS No. 19 tgl 22/11/2013 Deed No. 19 on Shareholder Decisions Outside the General Meeting dated 22/11/2013

Yushan Sayuti Komisaris Commissioner

Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham di luar RUPS No. 19 tgl 22/11/2013 Deed No. 19 on Shareholder Decisions Outside the General Meeting dated 22/11/2013

Bintang Hidayat Komisaris Commissioner

Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham di luar RUPS No. 24 tgl 28/04/2015Deed No. 24 on Shareholder Decisions Outside the General Meeting dated 28/04/2015

IGN Bambang Tjahjono

Komisaris Commissioner

Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham di luar RUPS No. 33 tgl 10/09/2014Deed No. 33 on Shareholder Decisions Outside the General Meeting dated 10/09/2014

Ituk Herarindri Komisaris Commissioner

Akta Pernyataan Keputusan RUPS Luar Biasa No. 01 tgl 04/11/2015Deed of Extraordinary GMS Resolution No. 01 dated 04/11/2015

Menjelang akhir Juni 2016, melalui Pernyataan Keputusan Pemegang Saham diluar Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 27 Juni 2016 dilakukan perubahan komposisi Komisaris, dengan menerima dan mengukuhkan pengunduran diri Bapak IGN Bambang Tjahjono dan Bapak Yushan Sayuti, dan mengangkat Bapak M. Pramintohadi Sukarno dan Bapak Eko Permadi, sehingga sususan Dewan Komisaris menjadi:

Susunan Dewan Komisaris periode 27 Juni 2016 – 23 September 2016

Nama Name Posisi Position Dasar Pengangkatan Decision LetterNovianto Herupratomo

Komisaris Utama President Commissioner

Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham di luar RUPS No. 19 tgl 22/11/2013 Deed No. 19 on Shareholder Decisions Outside the General Meeting dated 22/11/2013

Bintang Hidayat Komisaris Commissioner

Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham di luar RUPS No. 24 tgl 28/04/2015Deed No. 24 on Shareholder Decisions Outside the General Meeting dated 28/04/2015

Ituk Herarindri Komisaris Commissioner

Akta Pernyataan Keputusan RUPS Luar Biasa No. 01 tgl 04/11/2015Deed of Extraordinary GMS Resolution No. 01 dated 04/11/2015

M. Pramintohadi Sukarno

Komisaris Commissioner

Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham di luar RUPS No. 36 tgl 27/06/2016Deed No. 36 on Shareholder Decisions Outside the General Meeting dated 27/06/2016

Eko Permadi Komisaris Commissioner

Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham di luar RUPS No. 36 tgl 27/06/2016Deed No. 36 on Shareholder Decisions Outside the General Meeting dated 27/06/2016

Pada September 2016, melalui Pernyataan Keputusan Pemegang Saham diluar Rapat Umum Pemegang Saham Nomor 14 tanggal 23 September 2016 dilakukan perubahan komposisi Komisaris, dengan menerima dan

BOC Composition 04 November 2015 – 27 June 2016

Approaching the end of June 2016, as declared in the Shareholder Resolution outside the GMS dated June 27, 2016, the Company made changes on the composition of the Board of Commissioners, by accepting and approving the resignation of IGN Bambang Tjahjono and Yushan Sayuti, and appointing M. Pramintohadi Sukarno and Eko Permadi. Accordingly, the composition of the Board of Commissioners is as follows:

BOC Composition for the period of 27 June 2016 – 23 September 2016

In September 2016, as declared in Deed no. 14 dated September 23, 2016, the Company made changes on the composition of the Board of Commissioners by accepting and affirming the resignation of Eko Permadi

Tata Kelola Perusahaan

Good Corporate Governance

Page 87: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

83

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

mengukuhkan pengunduran diri Bapak Eko Permadi, dan mengangkat Bapak M. Asrori sebagai Komisaris, sehingga sususan Dewan Komisaris menjadi:

Susunan Dewan Komisaris periode 23 September 2016 – Sekarang

Nama Name Posisi Position Dasar Pengangkatan Decision LetterNovianto Herupratomo

Komisaris Utama President Commissioner

Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham di luar RUPS No. 33 tgl 10/09/2014Deed No. 33 on Shareholder Decisions Outside the General Meeting dated 10/09/2014

Bintang Hidayat Komisaris Commissioner

Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham di luar RUPS No. 24 tgl 28/04/2015Deed No. 24 on Shareholder Decisions Outside the General Meeting dated 28/04/2015

Ituk Herarindri Komisaris Commissioner

Akta Pernyataan Keputusan RUPS Luar Biasa No. 01 tgl 04/11/2015Deed of Extraordinary GMS Resolution No. 01 dated 04/11/2015

M. Pramintohadi Sukarno

Komisaris Commissioner

Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham di luar RUPS No. 36 tgl 27/06/2016Deed No. 36 on Shareholder Decisions Outside the General Meeting dated 27/06/2016

M. Asrori Komisaris Commissioner

Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham di luar RUPS No. 14 tgl 23/09/2016Deed No. 14 on Shareholder Decisions Outside the General Meeting dated 23/09/2016

Rapat Dewan KomisarisSesuai ketentuan Pasal 16 Ayat (1) Anggaran Dasar Perseroan, bahwa segala keputusan Dewan Komisaris diambil dalam Rapat Dewan Komisaris dan berdasarkan Pasal 16 Ayat (8) Anggaran Dasar Perseroan, bahwa Dewan Komisaris mengadakan rapat paling sedikit setiap bulan sekali, dalam rapat tersebut Dewan Komisaris dapat mengundang Direksi. Selama tahun 201, Dewan Komisaris telah melaksanakan rapat sebanyak 10 kali, yaitu 5 kali merupakan rapat internal Dewan Komisaris dan 5 kali rapat gabungan bersama Direksi. Jumlah rapat Dewan Komisaris dan tingkat kehadiran tertuang dalam tabel berikut ini.

Rapat Dewan Komisaris

Nama Name Jabatan Position Jumlah RapatTotal Meeting*

Jumlah Kehadiran

Total Attendance

Kehadiran Attendance

(%)

Novianto Herupratomo Komisaris Utama President Commissioner

10 9 90%

Yushan Sayuti Komisaris Commissioner 5 3 60%

IGN Bambang Tjahjono Komisaris Commissioner 5 3 60%

Bintang Hidayat Komisaris Commissioner 10 9 90%

Ituk Herarindri Komisaris Commissioner 10 8 80%

M. Pramintohadi Sukarno Komisaris Commissioner 5 3 60%

Eko Permadi Komisaris Commissioner 3 3 100%

M. Asrori Komisaris Commissioner 2 0 0%*Sesuai dengan jumlah kehadiran berdasarkan tanggal pengangkatan dan pemberhentian*Based on attendance per date of appointment and dismissal

and appointing M. Asrori as Commissioner so that the composition of Board of Commissioners is as follows:

BOC Composition for the period of 23 September 2016 – present

BOC MeetingIn accordance with the provisions of Article 16 Paragraph (1) of the Company’s Articles of Association, all decisions of the Board of Commissioners are made during the Board of Commissioners Meeting and pursuant to Article 16 Paragraph (8) of the Company’s Articles of Association, the Board of Commissioners holds meetings at least once a month and BOC may invite the Board of Directors. During 2016, the Board of Commissioners has conducted 10 meetings, 5 internal meetings of the Board of Commissioners and 5 joint meetings with the Board of Directors. The total number of Board of Commissioners meetings and their attendance level are depicted in the following table.

BOC Meeting

Page 88: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

84

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Rapat Dewan Komisaris bersama DireksiRapat gabungan merupakan sarana bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk berkoordinasi dan melakukan konsultasi dalam rangka membahas laporan-laporan periodik Direksi dan membahas kondisi dan prospek usaha serta kebijakan Pusat/Cabang yang berdampak pada kinerja Perusahaan dan memberikan tanggapan, catatan dan nasihat maupun pengambilan suatu keputusan yang dituangkan dalam Risalah Rapat, Board manual mengatur bahwa Rapat Gabungan sekurang-kurangnya dilakukan 2 kali dalam setahun.

Selama 2016 telah dilakukan sebanya 5 (lima) kali Rapat Gabungan dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:

Nama Name Jabatan Position

Jumlah RapatTotal

Meeting*

Jumlah Kehadiran

Total Attendance

Kehadiran Attendance

(%)

Dewan Komisaris BOC*

Novianto Herupratomo Komisaris Utama President Commissioner

5 5 100%

Yushan Sayuti Komisaris Commissioner 2 1 50%

IGN Bambang Tjahjono Komisaris Commissioner 2 1 50%

Bintang Hidayat Komisaris Commissioner 5 5 100%

Ituk Herarindri Komisaris Commissioner 5 5 100%

M. Pramintohadi Sukarno Komisaris Commissioner 3 2 67%

Eko Permadi Komisaris Commissioner 2 2 100%

M. Asrori Komisaris Commissioner 1 0 0%

Direksi BOD

Agus Priyanto Direksi Director* 4 4 100%

Sucipto Direksi Director 5 5 100%

Ester Siahaan Direksi Director 5 5 100%

Eko Diantoro Direksi Director 5 5 100%*Disesuaikan dengan jumlah kehadiran berdasarkan tanggal pengangkatan dan Pemberhentian*Based on the attendance per date of appointment and dismissal

Materi rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi

No Tanggal Date Materi Rapat Meeting Agenda1 4 Maret March 2016 Laporan Manajemen Tahun Buku 2016 Management Report 2016

2 2 Mei May 2016 Laporan Manajemen Triwulan I-2016 Management Report Quarter I-2016

3 23 Juni June 2016 Laporan Manajemen s/d Mei 2016 Management Report per May 2016

4 11 Agustus August 2016 Laporan Kinerja Manajemen Semester 1 Tahun 2016Management Performance Report Semester 1 in 2016

5 24 Oktober October 2016 Usulan RKAP 2017 dan Manajemen Report Q3Proposal for Work Plan and Budget 2017 and Management Report Q3

BOC-BOD Joint Meeting The joint meetings serve as forum for the Board of Commissioners and the Board of Directors to coordinate and conduct consultations in order to discuss periodic reports of the Board of Directors and to discuss the business conditions and prospects and policies of the Central/Branch office which may have impact on the Company’s performance and to provide responses, notes and advice or decision as set forth in the Minutes of Meeting. Board Manual governs that the Joint Meeting shall at least be made twice a year.

During 2016 there have been 5 (five) Joint Meetings with the following attendance level:

BOC-BOD joint meeting agenda

Tata Kelola Perusahaan

Good Corporate Governance

Page 89: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

85

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

Remunerasi Dewan Komisaris Remunerasi Dewan Komisaris ditetapkan sesuai Keputusan Pemegang Saham Di Luar Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan tanggal berlaku 3 Juni 2016

Hubungan antara Dewan Komisaris, Direksi, danPemegang SahamHubungan kerja yang baik antara Dewan Komisaris dengan Direksi merupakan hal yang sangat penting agar masing-masing organ perusahaan dapat bekerja sesuai fungsinya dengan efektif dan efisien. Dewan Komisaris menghormati fungsi dan peranan Direksi dalam mengurus Perseroan sebagaimana telah diatur dalam peraturan perundang-undangan maupun Anggaran Dasar perusahaan.

Direksi menghormati fungsi dan peranan Dewan Komisaris untuk melakukan pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan pengurusan Perseroan, setiap hubungan kerja antara Dewan Komisaris dengan Direksi merupakan hubungan kelembagaan, dalam arti bahwa Dewan Komisaris dan Direksi sebagai jabatan kolektif yang merepresentasikan keseluruhan anggotanya sehingga setiap hubungan kerja antara anggota Dewan Komisaris dengan salah seorang anggota Direksi harus diketahui oleh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi lainnya.

BOC Remuneration BOC remuneration shall be determined in accordance with Shareholder Resolution outside GMS dated June 3, 2016

Relationship among Board of Commissioners, Board of Directors, and ShareholdersGood relationship amongst the BOC and BOD plays an important role so as to enable each organ of the Company to work in accordance with its function effectively and efficiently. The BOC respects the function and role the BOD in managing the Company as governed under the laws and the Company’s Articles of Association.

The BOD respects the functions and role of the BOC to perform its supervisory function and advisory role for the management of the Company. Each working relationship between the BOC and BOD represents an institutional relationship, meaning that the BOC and BOD have collegial relations which represent all of its members so that each working relationship amongst the BOC with one of the BOD members should also be known by other BOC and BOD members as well.

Page 90: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

86

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Setiap hubungan kerja antara Dewan Komisaris dengan Direksi merupakan hubungan yang bersifat formal, dalam arti harus senantiasa dilandasi oleh suatu mekanisme baku atau korespondensi yang dapat dipertanggungjawabkan, namun setiap hubungan kerja yang bersifat informal tetap dapat dilakukan oleh masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi, naum tidak dapat dipakai sebahai kebijakan formal sebelum melalui mejanisme atau korespondensi yang dapat dipertanggungjawabkan tersebut.

DireksiDireksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan serta mewakili Perseroan di dalam maupun di luar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

Hak dan Kewenangan DireksiSesuai Pasal 11 Ayat (2) Anggaran Dasar Perseron, Direksi memiliki hak dan wewenang sebagai berikut:

1. Menerapkan kebijakan kepengurusan Perseroan.2. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk

mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan, kepada seorang atau beberapa orang anggota Direksi yang khusus ditunjuk untuk itu atau kepada seorang atau beberapa orang pekerja Perseroan baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama atau kepada orang lain dan mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk mewakili Perseroan kepada kepala cabang atau kepala perwakilan di dalam maupun di luar negeri.

3. Mangatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian Perseroan termasuk penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi pekerja Perseroan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan ketentuan apabila penetapan gaji, pensiun, jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi pekerja yang melampaui kewajiban yang ditetapkan peraturan perundang-undangan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari RUPS.

4. Mengangkat dan memberhentikan pekerja Perseroan.

5. Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Perusahaan.

6. Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya

Each working relationship between the Board of Commissioners and the Board of Directors represents a formal relationship, in the sense that it must always be based on accountable mechanism or correspondence standards, yet any informal working relationship could still be maintained by each member of the Board of Commissioners and Board of Directors, but could not be used as a formal policy prior to undergoing such accountable mechanism or correspondence.

Board of DirectorsThe BOD is assigned to perform all actions related to and in accordance with the Company’s purpose and objectives and also to represent the Company inside and outside the court pertaining to all matters and all actions with the limitations as governed under the laws, articles of association and/or GMS resolutions

Rights and Authority of the Board of DirectorsPursuant to Article 11 par (2) of the Company’s articles of association, the BOD has the following rights and authorities:1. Implementing the Company’s management policies.2. Assigning the power granted to the BOD to represent

the Company inside and outside the court, to one of or several members of the BOD specifically assigned for such duty or to one or several employees either individually or collectively or to another personnel, and to assign the power granted to the BOD to represent the Company to branch managers locally or internationally

3. Governing the rules and regulations pertaining to the Company’s human resources-related matters including remuneration packages, pension or retirement benefits and compensation for employees of the Company based on prevailing laws, under the conditions that such remuneration packages, pension or retirement benefits and other compensation for employees which exceed the amounts stipulated by law should obtain prior consent from the GSM.

4. Appointing and discharging the Company’s employees.

5. Appointing and discharging the Corporate Secretary.

6. Taking any necessary actions and measures

Tata Kelola Perusahaan

Good Corporate Governance

Page 91: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

87

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

mengenai pengurusan maupun pemilikan kekayaan Perseroan, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan/atau pihak lain dengan Perseroan, serta mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan RUPS.

Melalui keputusan RUPS tanggal 28 Oktober 2015 dilakukan perubahan susunan Direksi sebagai berikut:

Susunan Direksi 28 Oktober 2015 – 15 September 2016

Nama Name Posisi Position Dasar Pengangkatan Decision LetterAgus Priyanto Direktur Utama

President DirectorAkta Pernyataan Keputusan RUPS Luar Biasa No. 2 Tanggal 6 Januari 2014Deed of Extraordinary GMS Resolution No. 2 dated 6 January 2014

Sucipto Direktur Operasi dan KomersialDirector of Operation and Commercial

Akta Pernyataan Keputusan RUPS Luar Biasa No. 1 Tanggal 4 November 2015Deed of Extraordinary GMS Resolution No. 1 dated 4 November 2015

Eko Diantoro Direktur Strategi dan Sumber Daya ManusiaDirector of Strategies and Human Resources

Akta Pernyataan Keputusan RUPS Luar Biasa No. 1 Tanggal 4 November 2015Deed of Extraordinary GMS Resolution No. 1 dated 4 November 2015

Esther Siahaan Direktur Keuangan Director of Finance

Akta Pernyataan Keputusan RUPS Luar Biasa No. 1 Tanggal 4 November 2015Deed of Extraordinary GMS Resolution No. 1 dated 4 November 2015

Pada September 2016, melalui Pernyataan Keputusan Pemegang Saham diluar Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 15 September 2016 perubahan komposisi Direksi, dengan memberhentikan dengan hormat Bapak Agus Priyanto sebagai Direktur Utama dan menyetujui untuk mengangkat Bapak Sucipto menjadi Direktur Utama sehingga susun Direksi menjadi:

Susunan Direksi 15 September 2016 – Sekarang

Nama Name Posisi Position Dasar Pengangkatan Decision LetterSucipto Direktur Utama

CEO & President Director

Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham diluar RUPS No. 14 Tanggal 23 September 2016 Deed No. 14 on Shareholder Decisions Outside the General Meeting dated 23 September 2016

Eko Diantoro Direktur Director Akta Pernyataan Keputusan RUPS Luar Biasa No. 1 Tanggal 4 November 2015Deed of Extraordinary GMS Resolution No. 1 dated 4 November 2015

Esther Siahaan Direktur Director Akta Pernyataan Keputusan RUPS Luar Biasa No. 1 Tanggal 4 November 2015Deed of Extraordinary GMS Resolution No. 1 dated 4 November 2015

concerning the management and ownership of the Company’s wealth, binding the Company with other parties and/or other parties with the Company, and representing the Company inside and outside the court pertaining to all matters and all actions with the limitations as governed under the laws, Articles of Association and/or GSM resolutions.

Based on the resolutions of GMS dated October 28, 2015, the Company made changes on the composition of the Board of Directors as follows: BOD composition for the period of October 28, 2015-September 15, 2016

In September 2016, based on GMS Resolution outside GMS dated September 15, 2016, the Company made changes in the composition of the Board of Directors, by dismissing Agus Priyanto as President Director with honor and agreed to appoint Sucipto to become CEO & President Director and the BOD composition is accordingly as follows:

BOD Composition for the period of 15 September 2016 – Present

Page 92: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

88

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Pada September 2016, berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: SKEP/DZ/6019/SEP/2016 tentang Pembagian Tugas dan Wewenang Direksi, telah dilakukan pembagian Tugas dan Wewenang Direksi Perseroan sebagai berikut:

Nama Name Posisi PositionSucipto Direktur Utama

President Director & CEO

Eko Diantoro Direktur Sumber Daya Manusia & Operasi EVP Human Capital & Operation Services

Esther Siahaan Direktur Keuangan, Manajemen Risiko dan Strategi EVP Finance, Risk Management & Strategy

Rapat DireksiSesuai ketentuan Pasal 12 Anggaran Dasar dan Ketentuan tentang Rapat Direksi dalam Poin 3.9 Board Manual tentang Rapat Direksi, bahwa segala keputusan Direksi diambil dalam Rapat Direksi dan penyelenggaraan Rapat Direksi dapat dilakukan setiap waktu, termasuk namun tidak terbatas pada pembahasan terhadap isu-isu terkini, apabila dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi, Permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris dan permintaan tertulis dari 1 (satu) orang atau lebih Pemegang Saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) atau lebih, dari jumlah seluruh saham dengan hak suara.

Selama tahun 2016, telah diselenggarakan 40 kali rapat Direksi.

Rapat Direksi periode 1 Januari 2016 – 6 Oktober 2016

Nama Direksi Director Name Posisi Position Jumlah Rapat

Total Meeting*

Jumlah Kehadiran

Total Attendance

Kehadiran Attendance

(%)

Agus Priyanto Direktur Utama President Director

28 28 100%

Esther Siahaan Direktur Keuangan EVP Finance Services

28 27 96%

Eko Diantoro Direktur Strategi & SDM EVP Strategy & Human Capital Services

28 27 96%

Sucipto Direktur OperasiEVP Operation Services

28 28 100%

In September 2016, based on the Decree of the Board of Directors No: SKEP/DZ/6019/SEP/2016 on the Segregation of Duties and Authorities of the Board of Directors, the segregation is as follows:

BOD Meetings In accordance with the provisions of Article 12 of the Articles of Association and the provisions pertaining to BOD meeting in point 3.9 of the Board of Manual concerning BOD Meeting, all BOD decisions are made in the BOD Meeting, and BOD Meeting may be held at any time, including but not limited to discussions of current issues, as deemed necessary by one or more members of BOD and as requested in a written form by one or more members of the Board of Commissioners and a written request by 1 (one) or more Shareholders collectively representing 1/10 (one tenth) or more of the total amount of shares with voting rights.

During 2016, the Company held 40 BOD meetings.

BOD meetings for the period of January 1, 2016-October 6, 2016

Tata Kelola Perusahaan

Good Corporate Governance

Page 93: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

89

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

Rapat Direksi periode 7 Oktober 2016 – 31 Desember 2016

Nama Direksi

Director Name

Posisi PositionJumlah Rapat

Total Meeting*

Jumlah Kehadiran

Total Attendance

Kehadiran Attendance

(%)

Sucipto Direktur Utama CEO & President Director

12 12 100%

Esther Siahaan Direktur Keuangan, Manajemen Risiko dan StrategiEVP Finance, Risk Management and Strategy

12 11 92%

Eko Diantoro Direktur Sumber Daya Manusia & OperasiEVP Human Capital & Operation Services

12 12 100%

Topik materi Rapat Direksi

No Tanggal/BulanDate/Month Agenda Pembahasan Agenda

1 5 Januari 20165 January 2016

1. Simulasi RKAP 2016 atas perubahan delivery GSE atas PM 174 Tahun 2015 dari 6 bulan ke 1 dan 2 tahun (FB)

1. Simulation of RKAP 2016 for the changes in the delivery of GSE for PM 174 year 2015 from 6 months to 1 and 2 years (FB)

2. Tindak lanjut terkait prosedur pengeluaran kas dan setara kas (FA)

2. Follow up related to the procedures of payment in cash and cash equivalent (FA)

3. Lain-lain 3. Others

2 12 Januari 201612 January 2016

1. Safety Review Board (Teleconfrence) (ZQ)

1. Safety Review Board (Teleconference) (ZQ)

2. Business Performance (FA) 2. Business Performance (FA)

3. Aspek Human Capital (IH) 3. Human Capital Aspect (IH)

4. Progress Report Proses Procurement (IB)

4. Progress Report of Procurement Process (IB)

5. Potensi Pajak & Posisi Cashflow Januari 2016 (FT)

5. Tax Payable Estimates & Cash Flow Position per January 2016 (FT)

3 19 Januari 201619 January 2016

1. Progress Pengalihan Cleaning dari GMF dan ACS ke GP

1. Progress of Transfer of Cleaning from GMF and ACS to GP

2. Peremajaan GSE 2. Rejuvenation of GSE

3. Progress Workshop GSE CGK 3. Progress of GSE Workshop in CGK

4. Progress QG & GA dan target 2 Airlines Bintang 5

4. Progress of QG & GA and target of 2 Airlines with 5 Stars

5. Progress Corporate Culture 5. Progress of Corporate Culture

6. Konsep SM Outsourcing di Kantor Pusat Gapura

6. Concept of SM Outsourcing at Gapura Head Office

4 26 Januari 201626 January 2016

1. Rundown Acara Singapore Airshow 2016

1. Rundown of Singapore Airshow Event 2016

2. Rundown Acara Serah Terima LST & WST Vestergaard

2. Rundown of Handover of LST & WST Vestergaard

3. Up-date Contract OCS dengan Asyst 3. Up-date Contract of OCS with Asyst

BOD Meetings for the period of 7 October 2016 – 31 December 2016

BOD Meeting Agenda

Page 94: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

90

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

No Tanggal/BulanDate/Month Agenda Pembahasan Agenda

5 2 Februari 20162 February 2016

1. Konsolidasi dengan konsultan mystery shopping (ZQ)

1. Consolidation with the consultant of mystery shopping (ZQ)

2. Rekonstruksi cashflow tahun 2016 (FT)

2. Reconstruction of cashflow in 2016 (FT)

3. Supporting Device untuk OCS (IP) 3. Supporting Device for OCS (IP)

4. Kenaikan Gaji dan Penyesuaian Kelas Cabang (IH)

4. Salary Increase and Adjustment to Level in Branches (IH)

5. Round Table 5. Round Table

6 10 Februari 201610 February 2016

1. Safety review board (teleconfrence) (ZQ)

1. Safety review board (teleconference) (ZQ)

2. Review hasil laporan inspector (ZQ) 2. Review of inspector results report (ZQ)

3. Laporan manajemen bulan Januari 2016 (FA)

3. Management report January 2016 (FA)

4. Proyeksi keuangan quarterly tahun 2016 (FB)

4. Quarterly financial projection 2016 (FB)

5. Program perbaikan frontliner (OP) 5. Frontliner improvement program (OP)

7 23 Februari 201623 February 2016

1. Review program IH 2016 (IH) 1. Review of IH program 2016 (IH)

2. Progress Website Gapura (IP) 2. Progress of Gapura Website (IP)

3. Progress GSE Phase 2 & Workshop GSE (OT)

3. Progress of GSE Phase 2 & Workshop GSE (OT)

4. Progress Citilink (OC) 4. Progress of Citilink (OC)

5. Company Profile Gapura (OC) 5. Gapura Company Profile (OC)

8 8 Maret 20168 March 2016

1. Safety Review Board (Teleconfrence) (ZQ)

1. Safety Review Board (Teleconference) (ZQ)

2. Tampilan edisi akhir bahan expose RUPS (Lamporan Manajemen 2015)

2. Display of final edition of public expose (Management Report 2015)

3. Evaluasi penetapan usia ekonomis GSE

3. Evaluation of determination of GSE useful lives

9 15 Maret 201615 March 2016

1. Laporan Manajemen Februari 2016 1. Management Report February 2016

2. Progress Rencana Pengambilalihan Aircraft Cleaning (CGK)

2. Progress of Proposed Plan of Aircraft Cleaning Takeover (CGK)

3. New GSE untuk Citilink dan APB Terminal 3 (OT)

3. New GSE for Citilink and APB Terminal 3 (OT)

4. Kriteria Ground Handling Bintang 5 Skytrax (OP)

4. Criteria of Skytrax Five-Star Ground Handling (OP)

5. Progress Pembangunan Gedung Kantor Pusat Gapura (OT)

5. Progress of Gapura head office development (OT)

6. Progress Website dan OCS (IP) 6. Progress of Website and OCS (IP)

10 29 Maret 201629 March 2016

1. Hasil silent shopper 1. Results of silent shopper

2. Progress report tim evaluasi bisnis proses Gapura

2. Progress report of Gapura business process evaluation team

3. Progress report Website Gapura 3. Progress report of Gapura website

4. Overview Outlook 2016 4. Overview of 2016 Outlook

11 5 April 20165 April 2016

1. Safety Review Board April 2016 (Teleconfrence)

1. Safety Review Board in April 2016 (Teleconference)

2. Pembahasan rencana bentuk kerjasama Integra & Gapura

2. Discussion of proposed plan of Integra & Gapura cooperation

3. Website Gapura 3. Gapura Website

Tata Kelola Perusahaan

Good Corporate Governance

Page 95: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

91

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

No Tanggal/BulanDate/Month Agenda Pembahasan Agenda

12 20 April 201620 April 2016

1. Review Manual Pengadaan (IB) 1. Review of Procurement Manual (IB)

2. Laporan Manajemen Q1 2016 (FB) 2. Management Report Q1 2016 (FB)

3. Program Peningkatan Pendapatan SBU (SB)

3. SBU Revenue Improvement Program (SB)

4. Progres Report Phase II Sewa GSE (OT)

4. Progress Report of GSE Rental Phase II (OT)

13 26 April 201626 April 2016

1. Rencana pengadaan Gapura Center (Tim CGK)

1. Proposed procurement plan of Gapura Center (Tim CGK)

2. Progress Report IH (IH) 2. Progress Report of IH (IH)

3. Review bahan presentasi untuk rapat Dekom (FB)

3. Review of presentation materials for BOC meeting (FB)

4. Update hasil review bisnis rencana sewa GSE phase 2 (OT & Tim)

4. Update of business review results for the rental plan of GSE phase 2 (OT & Tim)

14 3 Mei 20163 May 2016

1. Teleconfrence Safety Review Board 1. Teleconference of Safety Review Board

2. Prosedur Mutasi Pejabat 2. Procedures of Transfer of Officers

3. Progress Report Seragam Gapura 3. Progress Report of Gapura Uniform

15 10 Mei 201610 May 2016

1. Skenario Operating Lease Phase 1 1. Scenario of Operating Lease Phase 1

2. Program Cost Efisiensi 2. Cost Efficiency Program

3. Aspek Keuangan 3. Financial Aspect

4. Penomoran Inventory GSE 4. GSE Inventory Numbering

16 24 Mei 201624 May 2016

1. Management Report April 2016 (FB) 1. Management Report in April 2016 (FB)

2. Business performance SBU (SB) 2. Business performance of SBU (SB)

3. Update talent pool system (IH) 3. Update of talent pool system (IH)

4. Progress report pembangunan gedung kantor pusat Gapura (OT, ZS)

4. Progress report of Gapura head office development (OT, ZS)

5. Progress report office optimization 5. Progress report of office optimization

17 31 Mei 201631 May 2016

1. Summary progress keputusan Radir 1. Progress summary of BOC decision

2. Review terkait ground incident 2. Review pertaining to ground incident

3. Hasil inspeksi operasional provider di T1 CGK

3. Operational inspection results of provider at T1 CGK

4. Persiapan bahan rapat dengan Dekom GA dan QG

4. Preparation of meeting agenda with BOC of GA and QG

5. Feasibility Study Pembangunan Gedung Kantor Pusat Gapura

5. Feasibility Study of Gapura Head Office Development

18 7 Juni 20167 June 2016

1. Safety Review Board (ZQ) 1. Safety Review Board (ZQ)

2. Progress report migrasi T3U 2. Progress report of T3U migration

3. Laporan Efisiensi (FB) 3. Report of Efficiency (FB)

4. Review tarif AHAN (OC) 4. Review of AHAN tariff (OC)

19 14 Juni 201614 June 2016

1. Keuangan (FB) 1. Finance (FB)

2. Review manual pengadaan (IB) 2. Review of procurement manual (IB)

3. Sistem manajemen K3 (ZQ) 3. K3 Management System (ZQ)

20 16 Juni 201616 June 2016

1. Brainstorming "Transformasi Bisnis Gapura"

1. Brainstorming of “Gapura Business Transformation “

Page 96: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

92

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

No Tanggal/BulanDate/Month Agenda Pembahasan Agenda

21 21 Juni 201621 June 2016

1. Kick off change management (IP) 1. Change management kick off (IP)

2. Bahan rapat Dekom (FB) 2. BOC meeting agenda (FB)

3. Update Cash Flow (FT) 3. Updates of Cash Flow (FT)

4. Pembelian ATN & Golf Buggy (OT) 4. Purchase of ATN & Golf Buggy (OT)

5. Business plan & Outlook SBU (SB) 5. Business plan & Outlook SBU (SB)

22 24 Juni 201624 June 2016

Brainstorming "Review Komponen Harga GA & QG"

Brainstorming of “Review of Components of Prices of GA & QG”

23 28 Juni 201628 June 2016

1. Perpanjangan Kontrak PT SAS (T1C dan Rencana Cut Over (Tim CGK)

1. Extended Contract of PT SAS (T1C and Cut Over Plan (CGK Team)

2. Business Plan & Outlook SBU (SB) 2. Business Plan & Outlook SBU (SB)

3. Feasibility Study (Forklift, GPU AC/DC & Golf Cart/Buggy) (OT)

3. Feasibility Study (Forklift, GPU AC/DC & Golf Cart/Buggy) (OT)

24 4 Agustus 20164 August 2016

1. Laporan Manajemen Semester 1 2016 1. Management Report Semester 1 2016

2. Strategic Direction 2017 2. Strategic Direction 2017

3. Persiapan Haji 3. Preparation of Pilgrimage

4. Tindak Lanjut hasil Audit GA 4. Follow up of GA audit results

25 16 Agustus 201616 August 2016

1. Aspek Service & Cargo Handling CGK (CGKGM)

1. Aspect of Service & Cargo Handling at CGK (CGKGM)

2. Progress report hasil temuan SPI GA terkait sewa GSE (IB)

2. Progress report of SPI GA findings related to the rental of GSE (IB)

26 23 Agustus 201623 August 2016

1. Pembahasan dampak perubahan PM. 174 menjadi PM. 91 (OT)

1. Discussion of impact of changes from PM. 174 to PM. 91 (OT)

2. Konsep proposal SGHA GA yang baru (OC, OP)

2. New concept of proposal of SGHA GA (OC, OP)

3. Issue Human Capital (IH) 3. Human Capital Issue (IH)

27 31 Agustus 201631 August 2016

1. Management Report Juli 2016 (FB) 1. Management Report in July 2016 (FB)

2. Bisnis Hospitality (SB) 2. Hospitality Business (SB)

3. Turn Over Karyawan berlisensi (IH) 3. Turn Over of Licensed Employees (IH)

28 13 September 2016

13 September 2016

1. Safety Review Board September 2016 1. Safety Review Board in September 2016

2. Usulan Struktur Organisasi 2. Proposed Plan of Organizational Structure

3. Progress Report GOCS 3. Progress Report of GOCS

4. Highlight RKAP 2017 4. Highlights of RKAP 2017

29 7 Oktober 20167 October 2016

1. Strategi & Program Kerja Perusahaan Tahun 2017

1. Corporate Strategy & Work Program in 2017

2. Finalisasi RKAP tahun 2017 2. Finalization of RKAP in 2017

30 13 Oktober 201613 October 2016

1. Persiapan Rapat Dekom 1. Preparation of BOC Meeting

2. Laporan hasil Pemeriksaan ZA 2. Report of ZA Audit Results

3. Laporan Rencana penjualan aset tanah di KMO

3. Report of proposed plan of land disposal at KMO

31 19 Oktober 201619 October 2016

1. Management Report September 2016 1. Management Report in September 2016

2. Finalisasi Strategic Plan & RKA 2017 2. Finalization of Strategic Plan & RKA 2017

3. Pengembangan Hospitality Product 3. Development of Hospitality Product

Tata Kelola Perusahaan

Good Corporate Governance

Page 97: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

93

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

No Tanggal/BulanDate/Month Agenda Pembahasan Agenda

32 28 Oktober 201628 October 2016

1. Tindak Lanjut Hasil Audit ZA terkait pengadaan jasa A/C di CGK

1. Follow up of ZA Audit Results related to procurement of services of A/C at CGK

2. Pengadaan SDM PSA di CGK 2. Procurement of HR of PSA at CGK

33 3 November 20163 November 2016

1. Laporan Progress Hospitality 1. Progress Report of Hospitality

2. Tindak Lanjut Hasil Restrukturisasi Organisasi SB

2. Follow up of SB Organizational Restructuring Results

3. Progress Radir Terkait Tindak Lanjut Tender A/C di CGK

3. BOD Meeting Progress related to Follow up Actions of Bidding A/C at CGK

4. Kinerja Keuangan untuk Segment Groundhandling

4. Financial Performance for Groundhandling Segment

34 8 November 20168 November 2016

1. Persiapan Renegosiasi Dengan INFORM & Asyst (PDOCS)

1. Preparation of Renegotiation with INFORM & Asyst (PDOCS)

2. Laporan Keuangan CGO Bulan Oktober 2016 (CGOGM)

2. Financial Statements of CGO in October 2016 (CGOGM)

3. Update Usulan RKAP Tahun 2017 (FT/FB)

3. Update of Proposed RKAP in 2017 (FT/FB)

4. Usulan Penghapusan Piutang (FT) 4. Proposal for Receivable Write off (FT)

35 16 November 2016

16 November 2016

1. Edifly System (IP) 1. Edifly System (IP)

2. Progress Hospitality 2. Progress of Hospitality

3. Progress Rekrutmen Loading Master & RAMP (IH)

3. Progress of Recruitment for Loading Master & RAMP (IH)

36 6 Desember 20166 December 2016

1. Presentasi Lembaga Training Soft Competency

1. Presentation from Soft Competency Training Agency

2. Finalisasi Proposal Asian Games 2. Finalization of Asian Games Proposal

3. Progress Hospitality 3. Progress of Hospitality

37 7 Desember 20167 December 2016

1. Safety Review Board Bulan Desember 2016 (Teleconfrence)

1. Safety Review Board in December 2016 (Teleconference)

38 13 Desember 2016

13 December 2016

1. Progress Report Pencapaian Kinerja RKAP 2016

1. Progress Report of Performance Achievement for RKAP 2016

2. RKAP 2017 2. RKAP 2017

3. Presentasi Calon Konsultan Penyusunan RJPP

3. Presentation of Candidate for RJPP Consultants

4. Progress Report GOCS 4. Progress Report of GOCS

39 21 Desember 2016

21 December 2016

1. Review Business Process Cabang Cengkareng

1. Review of Business Process – Cengkareng branch

2. Laporan Manajemen Bulan November Tahun 2016

2. Management Report November 2016

40 29 Desember 2016

29 December 2016

1. Presentasi Calon Konsultan RJPP 1. Presentation of Candidate for RJPP Consultants

2. Progress Report Hospitality & Airport Caddy

2. Progress Report of Hospitality & Airport Caddy

3. Action Plan Hasil RUPS 3. Action Plan of GMS Resolutions

Page 98: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

94

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Komite AuditKomite Audit dibentuk dengan tujuan untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasannya. Seiring dengan kewajiban perusahaan untuk menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, maka peran komite audit menjadi sangat penting untuk membantu dan meningkatkan kinerja Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasannya, antara lain:a. Meningkatkan kualitas dan keandalan laporan

keuangan dan laporan kinerja yang disajikan oleh Perusahaan;

b. Memastikan efektivitas system pengendalian internal yang dapat mengurangi kesempatan terjadinya kecurangan dalam pengelolaan Perusahaan;

c. Memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan dalam pengelolaan Perusahaan;

d. Mengidentidikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris;

Dalam menjalankan fungsinya tersebut Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain sebagai berikut:a. Membentu Dewan Komisaris untuk memastikan

efektivitas sistem pengendalian intern dan efektivitas pelaksanaan tugas Internal Auditor dan pengawas eksternal perusahaan;

b. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan dan kinerja yang dikeluarkan Perusahaan;

c. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku yang relevan dengan kegiatan Perusahaan;

d. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Kantor Akuntan Publik yang akan ditugaskan untuk melakukan audit atas laporan keuangan Perusahaan yang meliputi: persyaratan, ruang lingkup penugasan, besarnya fee dan hal lainnya yang relevan;

e. Melakukan penelaahan atas pelasanaan tugas/kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan oleh Internal Auditor maupun eksternal auditor serta mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan hasil audit Internal Auditor dan eksternal auditor;

f. Melakukan indentifikasi terhadal hal-hal yang memerlukan perhatian dewan Komisaris serta tugas-tugas Dewan Komisaris lainnya;

g. Melaksanakan penugasan lain sesuai dengan penugasan dari Dewan Komisaris

Tata Kelola Perusahaan

Good Corporate Governance

Audit CommitteeAudit Committee was established with the objective of assisting the Board of Commissioners in carrying out its oversight function. In line with the Company’s obligation to adopt the principles of good corporate governance, Audit Committee’s role becomes highly important to assist and improve the performance of the Board of Commissioners in carrying out its oversight functions, including:a. Improving the quality and reliability of the financial

statements and performance reports presented by the Company;

b. Ensuring the effectiveness of internal control systems that could minimize potential opportunities for fraud in management;

c. Providing reasonable assurance for achieving the effectiveness and efficiency in reaching management goals;

d. Identifying matters that require the attention of the Board of Commissioners;

In performing its functions, the Audit Committee is assigned with duties and responsibilities, among others, as follows:a. Assisting Board of Commissioners to ensure the

effectiveness of the internal control system and the effectiveness of the conduct of the duties of Internal Auditor and external auditor;

b. Reviewing the Company’s financial and performance information;

c. Reviewing the Company’s compliance with applicable laws and regulations relevant to the Company’s activities;

d. Providing recommendation to the Board of Commissioners regarding the appointment of Public Accounting Firm which will be assigned to audit the Company’s financial statements covering the following: requirements, scope of work, fees and other relevant matters;

e. Reviewing the execution of tasks/activities as well as audit results conducted by the Internal Auditor and external auditors and overseeing the follow-up actions by the Board of Directors on the findings from Internal Auditors and external auditors;

f. Identifying any matters requiring the attention of the Board of Commissioners and performing other duties of the Board of Commissioners;

g. Completing another assignment in accordance with the assignment of the Board of Commissioners

Page 99: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

95

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Audit menyusun program kerja tahunan dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris, selama tahun 2016, Program kerja yang dilakukan oleh Komite Audit adalah:

Kegiatan Activities

Jabaran Pelaksanaan Kegiatan Description of Activities

Waktu Kegiatan Dates

Penelaahan atas informasi keuangan dan kinerja manajemenReview of financial information and management performance

Review dan analisis atas informasi-informasi keuangan dan kinerja yang dikeluarkan secara periodic oleh Manajemen yang meliputi laporan triwulan realisasi RKAP tahun 2016Review and analysis of financial information and performance periodically issued by management covering quarterly report of RKAP realization in 2016

April, Juli dan Oktober 2016April, July and October 2016

Review dana analisis atas Laporan Manajemen tahun 2015Review and analysis of Management Report 2015

April 2016April 2016

Penelaahan Sistem Pengendalian Intern dan Good Corporate GovernanceReview of Internal Control System and Good Corporate Governance

Penelaahan atas sistem pengendalian intern yang diterapkan PerusahaanReview of internal control system adopted by the Company

Desember 2016December 2016

Penelaahan atas sistem dan kebijakan akuntansi yang diterapkan ManajemenReview of accounting system and policies adopted by management

Desember 2016December 2016

Penelaahan atas sistem/prosedur pengadaan barang dan jasa yang telah disusun/ditetapkan oleh ManajemenReview of system/procedures of procurement of goods and services already prepared/established by management

Juni 2016June 2016

Penelaahan atas rencana investasi dan kebijakan pengembangan usaha yang dilakukan oleh Manajemen dalam tahun 2016Review of investment plan and business development policy made by Management in 2016

Agustus 2016August 2016

Review atas pelaksanaan tindak lanjut hasil evaluasi Good Corporate Governance Review of follow up of GCG assessment results

November 2016November 2016

Penelaahan Kegiatan Internal Auditor Review of Internal Auditor Activities

Penelaahan Rencana Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) dan Program Kerja Internal Auditor Tahun 2016Review of Annual Audit Work Program (PKPT) and Internal Audit Work Program in 2016

Januari 2016January 2016

Evaluasi atas Laporan Hasil Audit Internal Auditor yang mencakup Laporan hasil audit triwulan IV tahun 2015, laporan hasil audit triwulan I, II, III tahun 2016, termasuk monitoring tindak lanjut atas temuan hasil audit tersebutEvaluation of Internal Auditor Audit Report which covers audit report in quarter IV – 2015, audit reports in quarter I, II, III – 2016, including the monitoring over the follow up of audit findings

Mei, September dan November 2016May, September and November 2016

Evaluasi atas pelaksanaan Program Kerja dan PKPT Internal Auditor tahun 2015Evaluation of implementation of Work Program and PKPT of Internal Auditor 2015

Februari 2016February 2016

In performing its duties and responsibilities, the Audit Committee prepares an annual work program and reports it to the Board of Commissioners. During 2016, the work programs undertaken by the Audit Committee are as follows:

Page 100: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

96

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Kegiatan Activities

Jabaran Pelaksanaan Kegiatan Description of Activities

Waktu Kegiatan Dates

Kegiatan Auditor EksternalExternal Auditor Activities

Membantu Dewan Komisaris mempersiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk pelaksanaan Audit atas Laporan Keuangan Perusahaan tahun 2016, antara lain: Kerangka Acuan Kerja, Rencana Kebutuhan Anggaran dan dokumen-dokumen lain yang relevanAssistance to BOC in preparing the necessary documents for the conduct of audit of the Company’s financial statements 2016, which include among others: Framework, Budget Plan and other relevant documents

September 2016September 2016

Pemantauan, review dan evaluasi atas pelaksanaan pekerjaan audit dan laporan hasil audit yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) atas Laporan Keuangan Perusahaan tahun buku 2015Monitoring, review and evaluation of the conduct of audit and audit report of the Company’s financial statements 2015 prepared by public accountant

Maret 2016March 2016

Melakukan pendampingan atas pelaksanaan Audit Kantor Cabang yang dilakukan oleh Kantor Akuntan PublikAssistance to the audit works at branch offices conducted by public accountant

Januari – Februari 2016 dan Oktober – Desember 2016January – February 2016 and October – December 2016

Lain-lainOthers

Melakukan evaluasi atas perkembangan RJPP tahun 2015 – 2019Evaluation of RJPP progress for the period of 2015 – 2019

Desember 2016December 2016

Mengikuti Seminar/Workshop dibidang akuntansi/keuangan/manajemen risikoParticipation in Seminar/Workshop in accounting/finance/risk management

Januari dan Juli 2016January and July 2016

Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris kepada Komit AuditOther duties assigned by BOC to Audit Committee

Januari – Desember 2016January – December 2016

Profil Komite AuditPada tahun 2016, Komite Audit Perseroan memiliki 2 anggota yang terdiri dari 1 orang Komisaris merangkap ketua, serta 1 orang pihak independen yang menjabat sebagai anggota. Pada tahun 2016, susunan keanggotaan Komite Audit sebagai berikut:

1 Januari 2016 – 22 Juni 2016

Nama Name Posisi Position Dasar Pengangkatan Decision Letter

IGN Bambang Thahjono

Ketua Chairman

Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: DK/SKEP/01/IV/2015 tentang Pembagian Tugas Dewan Komisaris PT Gapura Angkasa tanggal 8 April 2015BOC Decision Letter No: DK/SKEP/01/IV/2015 of Segregation of Duties of BOC of PT Gapura Angkasa dated 8 April 2015

Ucu AnggotaMember

Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: DK/SKEp/01/IV/2015 tentang Pengangkatan Anggota Komite Audit Dewan Komisaris PT Gapura Angkasa tanggal 13 April 2015BOC Decision Letter No: DK/SKEp/01/IV/2015 of Appointment of Audit Committee Member of BOC of PT Gapura Angkasa dated 13 April 2015

Audit Committee ProfileIn 2016, the Company’s Audit Committee comprises 2 members consisting of 1 Commissioner and Chairman, and 1 independent party who serves as a member. In 2016, the members of the Audit Committee are as follows:

1 January 2016 – 22 June 2016

Tata Kelola Perusahaan

Good Corporate Governance

Page 101: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

97

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

23 Juni 2016 – 31 Desember 2016

Nama Name Posisi Position Dasar Pengangkatan Decision Letter

Bintang Hidayat Ketua Chairman

Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: DK/SKEP/02/VI/2016 tentang Pembagian Tugas Dewan komisaris PT Gapura Angkasa tanggal 23 Juni 2016BOC Decision Letter No: DK/SKEP/02/VI/2016 of Segregation of Duties of BOC of PT Gapura Angkasa dated 23 June 2016

Ucu AnggotaMember

Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: DK/SKEp/01/IV/2015 tentang Pengangkatan Anggota Komite Audit Dewan Komisaris PT Gapura Angkasa tanggal 13 April 2015BOC Decision Letter No: DK/SKEp/01/IV/2015 of Appointment of Audit Committee Member of BOC of PT Gapura Angkasa dated 13 April 2015

Internal AuditorPerusahaan membentuk Unit Internal Audit untuk melakukan kegiatan pemberian keyakinan (assurance) dan konsultasi yang bersifat independen dan objektif, dengan tujuan untuk meningkatkan tata kelola Perusahaan yang baik dengan prinsip efektif dan efisien sesuai dengan peraturan perundang-undangan terkait dengan tetap memperhatikan best practice dalam dunia usaha Perusahaan.

Internal Auditor juga bertugas untuk membantu Direktur Utama guna melakukan pengawasan intern Perusahaan dengan cara melakukan pengawasan, kajian, dan usulan perbaikan kepada Direktur Utama atas pelaksanaan system pengendalian internal dibidang keuangan dan operasional.

Profil Kepala Internal AuditorHead of Internal Audit Profile

Kepala Internal Auditor dijabat oleh Nelson Sihombing yang diangkat berdasar Surat DZ/SKEP/059/V/2013 tanggal 21 Mei 2013.

Sebelumnya menjabat VP Finance, Manager Treasury, Manager Keuangan Kantor Cabang CGK, Wasbid Operasional Satuan Pengawas Internal. Mengawali karir di sebagai Auditor SPI di Garuda Indonesia pada 1989.

Nelson Sihombing lahir di Belawan Sumatera Utara, 25 April 1961. Memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Muhammadiyah Jakarta pada 2002.

The position of the Head of Internal Audit is served by Nelson Sihombing, appointed based on Letter Z/SKEP/059/V/2013, dated May 21, 2013.

His previous positions include serving as VP for Finance, Manager for the Treasury, Manager of Finance at CGK Branch, and Supervisor of Internal Audit (SPI) Operations. He started his career as an SPI auditor with Garuda Indonesia in 1989.

Nelson Sihombing was born in Belawan, North Sumatra, on April 25, 1961. He obtained a degree in Accounting from Muhammadiyah Jakarta University in 2002.

Nelson Sihombing

Untuk menjalankan fungsi pengawasan dan berperan sebagai strategic partner, pelaksanaan Audit Internal memerlukan dukungan dan komitmen dari seluruh pihak yang dinyatakan secara tertulis dalam Internal Audit Charter sebagai pedoman bagi auditor untuk

23 June 2016 – 31 December 2016

Internal AuditThe Company established an Internal Audit Unit to provide assurance and also to provide independent and objective consultation, with the aim of improving good corporate governance with effective and efficient principles in accordance with related rules and regulations yet still observing the best practices in the Company’s business industry.

Internal Auditor is also assigned to assist the CEO & President Director in conducting the internal control activities within the Company by supervising, reviewing, and providing improvement recommendations to the CEO & President Director on the implementation of the internal control system in finance and operations.

To perform its supervisory function and to serve as a strategic partner, Internal Audit requires the support and commitment of all parties as set forth in the Internal Audit Charter as guidelines for the auditor to perform quality, consistent, and useful internal audit activities,

Page 102: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

98

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

melaksanakan kegiatan audit internal yang bermutu, konsisten, bermanfaat dan melaksanakan pendelegasian wewenang dari Direktur Utama kepada Internal Auditor. Internal Audit Charter termuat dalam Surat Keputusan Direksi Nomor: SKEP/DZ/5017/XI/2015.

Internal Auditor melakukan pengawasan dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dan oleh karenanya kepala Internal Auditor diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama dengan persetujuan Dewan Komisaris.

Internal Auditor memiliki tugas dan tanggung jawab untuk:1. Membantu Direksi dalam melakukan pengawasan

atas pelaksanaan tugas serta pemeriksaan intern Perusahaan yang meliputi kegiatan pengevaluasian, pengendalian dan pengawasan manajemen diseluruh unit kerja (kantor pusat dan kantor cabang) serta memberikan saran-saran perbaikan sesuai dengan rencana dan program kerja pemeriksaan serta kebijakan yang telah ditetapkan oleh Direksi;

2. Merencanakan dan melaksanakan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) diseluruh unit kerja (kantor pusat dan kantor cabang);

3. Merencanakan dan melaksanakan audit/pemeriksaan kualitas di seluruh jajaran unit produksi dan pelaksanaan proses produksi serta kualitas produk yang dihasilkan;

4. Sebagai counterpart dalam pemeriksaan eksternal dan badan atau lembaga audit dari pihak lain;

5. Membuat Laporan Hasil Pemeriksaan/Pengawasan secara berkala baik triwulan maupun tahunan;

Hingga Desember 2016 anggota Internal Auditor berjumlah 11 orang dengan kualifikasi baik di bidang keuangan maupun operasional. Guna menunjang pula kemampuan audit dari anggota Internal Audit, anggota Internal Auditor telah diikutkan pula dalam berbagai pelatihan diantaranya:

and to delegate the authorities from CEO & President Director to Internal Auditor. Internal Audit Charter is stated in BOD Decision Letter No: SKEP/DZ/5017/XI/2015.

Internal Auditor monitors and reports immediately to the CEO & President Director and the head of the Internal Auditor is accordingly appointed and dismissed by the CEO & President Director with the approval of the Board of Commissioners.

Internal Auditor is assigned with the duties and responsibilities to:1. Assist the Board of Directors in the conduct of

internal audit which includes activities of evaluating, controlling and supervising management in all business units (head office and branch office) and provide recommendations for improvement in accordance with the audit plan and work program and policies established by the Board of Directors;

2. Plan and implement the Annual Audit Work Program (PKPT) within all business units (head office and branch office);

3. Plan and conduct audit/quality review in all production units and production processes and quality of products;

4. Act as counterpart during external audit and agency or institutional audit conducted by other parties;

5. Prepare the Audit Report/Monitoring Report on a periodic basis both quarterly and annually;

Until December 2016, there are 11 members of Internal Auditor with qualifications both in finance and operations. In order to improve the audit skills of Internal Audit members, they have participated in various trainings including:

Tata Kelola Perusahaan

Good Corporate Governance

Page 103: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

99

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

No Anggota Member Training Training Penyelenggara

Organizer

1 Iwan Marwan - Manajemen Resiko- Komunikasi & Psikologi Audit

- Risk Management- Audit Communication &

Psychology

Pusat Pengembangan Akuntansi dan KeuanganAccounting and Finance Development Center

2 Irman Pramadi Pengelolaan Tugas-Tugas Audit Management of Audit Tasks

3 Prabawa- Komunikasi & Psikologi Audit- Pengelolaan Tugas-Tugas

Audit

- Audit Communication & Psychology

- Management of Audit Tasks

4 Arline Anggreida Komunikasi & Psikologi Audit Audit Communication & Psychology

5 Asih Irawati Dasar-dasar Audit Basic Audit

6 Anton M. Faisal Komunikasi & Psikologi Audit Audit Communication & Psychology

7 Rohaedi S - Komunikasi & Psikologi Audit- Audit Kecurangan

- Audit Communication & Psychology

- Fraud

8 Nova Amalia Dasar-dasar Audit Basic Audit

9 Arief Supriyadi Dasar-dasar Audit Basic Audit

10 Refa Novi Komunikasi & Psikologi Audit Audit Communication & Psychology

Selama 2016, Internal Audit telah melaksanakan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan yang meliputi:

Uraian Description

Target Target Realisasi Pemeriksaan Audit Realization

Kantor Cabang 29 29BPN, JOG, CGK, PNK, BTH, PGK, UPG, MDC, LOP, SUB, PKU, PDG, PLM, BTJ, BDJ, BIK, DJB, BDO, SRG, DJJ, TKG, DPS, AMQ, HLP, SOC, LBJ, BKS, KNO, CGO

Kantor Pusat 4 4 OT, IH, OC, OP

Total PKPT 33 33 Tercapai 100% Achieved 100%

Sekretaris PerusahaanPerusahaan menyadari pentingnya peranan Corporate Secretary dalam memperlancar hubungan antar Organ Perusahaan, hubungan antara Perusahaan dengan stakeholder serta dipenuhinya ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk mendukung peranan tersebut, Perusahaan menetapkan dalan struktur organisasinya Corporate Secretary sebagai pejabat 1 (satu) level dibawah Direksi.

Sekretaris Perusahaan diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama berdasarkan mekanisme internal Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris.

In 2016, Internal Audit has performed Annual Audit Work Program which covers the following:

Corporate SecretaryThe Company is aware of the important role of the Corporate Secretary in facilitating inter-organ relations, the Company and its stakeholder relationship, and compliance with the prevailing rules and regulations. To support the role, the Company stipulates in its organizational structure that Corporate Secretary is ranked at 1 (one) level below the Board of Directors.

Corporate Secretary is appointed and dismissed by the CEO & President Director based on the Company’s internal mechanisms with the approval of the Board of Commissioners.

Page 104: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

100

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Profil Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary Profile

Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Anak Agung Made Hardika yang diangkat berdasar Surat SKEP/DZ/5003/II/2015 tanggal 27 Februari 2015.

Sebelumnya menjabat sebagai Head of Safety, Security dan Quality, dan sebagai Senior Manager, Safety & Security. Di stasiun DPS Bandara Ngurah Rai beliau pernah menjabat Manager Operasi, Manager Internal Service, Assistant Manager HRD & GA, serta Supervisor dan Officer di berbagai unit. Mengawali karir di PT. Garuda Indonesia sebagai Ramp Dispatcher di Bandara Ngurah Rai pada tahun 1991.

Agung Hardika lahir di Denpasar Bali, 9 Juli 1968. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Manajemen dari Universitas Mahendradatta Denpasar pada tahun 2003.

The position of Corporate Secretary is served by Anak Agung Made Hardika, appointed based on Letter SKEP/DZ/5003/II/2015 dated February 27, 2015.

Previously served as the Head of Safety, Security & Quality unit and as Senior Manager, Safety & Security. At the DPS Station in Ngurah Rai Airport, he has served as Operations Manager, Internal Service Manager, Assistant Manager HRD & GA, and Supervisor and Officer in various units. He started his career at PT Garuda Indonesia as a Ramp Dispatcher at Ngurah Rai Airport, Denpasar, in 1991.

Agung Hardika was born in Denpasar, Bali, on July 9, 1968. He obtained a degree in Economic Management from Mahendradatta University, Denpasar in 2003.

A.A. Made Hardika

Sekretaris Perusahaan merupakan organ tata kelola yang memegang peran signifikan sebagai Compliance Officer yang membantu Direksi dalam penerapan prinsip-prinsip GCG serta memenuhi ketentuan terhadap praktik GCG.

Secara umum tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan:1. Membantu Direksi dalam merencanakan,

mengkoordinasikan, melaksanakan, mengevaluasi dan membina pelaksanaan kegiatan administrasi dan kesekretariatan, protokoler dan kerumahtanggaan, Good Corporate Governance (GCG), pemeliharaan fasilitas kantor (kecuali peralatan komunikasi dan informasi teknologi), pengamanan kantor, kontrak/perjanjian (non commercial), hukum (litigasi dan non litigasi), hubungan antar lembaga dan hubungan masyarakat.

2. Memastikan bahwa Perseroan memenuhi peraturan tentang persyaratan keterbukaan sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip GCG, memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris secara berkala dan/atau sewaktu-waktu bila diminta.

3. Merencanakan, mengkoordinasikan, mengevaluasi dan melaksanakan kegiatan penyusunan dan pelaporan realisasi rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Kantor Pusat.

Corporate Secretary is a governance organ that plays a significant role as a Compliance Officer that assists the Board of Directors in applying GCG principles and complying with GCG principles.

In general, the duties and responsibilities of Corporate Secretary are as follows:1. Assisting BOD in planning, coordinating,

implementing, evaluating and developing the administrative and secretarial matters, protocols and general affairs, GCG, office facilities maintenance (except for communication equipment and information technology tools), office security, contract/agreement (non commercial), legal (litigation and non-litigation), inter-company relationship and public relations.

2. Ensuring that the Company meets the regulations concerning transparency in compliance with the implementation of GCG principles, providing the information required by BOD and BOC on a periodical basis and/or upon request.

3. Planning, coordinating, evaluating and performing the preparation and reporting of realization of Work Plan and Budget (RKAP) in Head Office.

Tata Kelola Perusahaan

Good Corporate Governance

Page 105: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

101

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

4. Memonitor dan membuat laporan aspek/bidang Sekretariat Perusahaan sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam Key Performance Indicator (KPI) secara triwulan dan tahunan.

Selama 2016 Corporate Secretary dijabat oleh A.A Made Hardika yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Nomor: SKEP/DZ/5003/II/2015 tanggal 27 Februari 2015.

Safety, Security & Quality AssuranceSafety, Security & Quality Assurance dipimpin oleh pejabat setingkat Vice President yang memiliki fungsi sebagai berikut:1. Membantu Direksi dalam merencanakan,

mengkoordinasikan, melaksanakan, mengevaluasi dan membina pelaksanaan program kerja/kegiatan keselamatan dan keamanan penerbangan serta kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja/Health, Safety & Environment (K3/HSE) serta pengendalian kualitas guna memenuhi persyaratan pelanggan, pemerintah dan otoritas yang berwenang laiinnya di kantor pusat dan seluruh kanor cabang;

2. Bertindak sebagai Management Representative (MR) dalam Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO;

3. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan standarisasi dan sertifikasi seperti: SMM ISO, ISAGO, Sertifikat Operasi, khususnya yang berkaitan dengan operasional Perusahaan;

4. Melaksanakan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan-kegiatan Perusahaan yang telah disertifikasi;

5. Melakukan kegiatan penelitian dan analisa customer satisfaction untuk seluruh cabang secara berkala;

6. Menyelenggarakan pengawasan dan kampanye tentang K3/HSE dan pelayanan operasional lainnya;

7. Melaksanakan kegiatan investigasi atas kejadian incident/accident dan handling irregularities;

8. Mengadakan koordinasi dengan Badan/Organisasi/Lembaga/Instansi di dalam maupun luar lingkungan Perusahaan dalam hal-hal yang terkait dengan Aspek Safety, Security & Quality Assurance;

Dalam pelaksanaan tugasnya, Head of Safety, Security & Quality Assurance bertanggung jawab atas fungsinya kepada Direktur Utama. Head of Safety, Security and Quality Assurance membawahi Senior Manager Safety & Security, Senior Manager Quality & Standardization, dan Head of Inspector Safety, Services & Quality yang berdasa di masing-masing Kantor cabang.

4. Monitoring and preparing the report of Corporate Secretarial aspects in accordance with those set forth in Key Performance Indicator (KPI) on a quarterly or annual basis.

During 2016 A.A Made Hardika was serving as Corporate Secretary as stipulated by Decision Letter No: SKEP/DZ/5003/II/2015 dated February 27, 2015.

Safety, Security & Quality AssuranceSafety, Security & Quality Assurance is led by a person at the level of Vice President who is assigned with the following functions:1. Assisting the Board of Directors in planning,

coordinating, implementing, evaluating and fostering the implementation of work programs/activities of aviation safety and security as well as Health, Safety & Environment (K3/HSE) and quality control to meet customer demands, government requirements and other competent authorities at the head office and all branch offices;

2. Acting as Management Representative (MR) in the Implementation of ISO Quality Management System;

3. Planning and carrying out the standardization and certification activities such as: SMM ISO, ISAGO, Operation Certificate, specifically relating to the Company’s operations;

4. Conducting an evaluation of the implementation of the Company’s activities that have been certified;

5. Conducting research and analysis of customer satisfaction for all branches on a regular basis;

6. Supervising and campaigning K3/HSE activities and other operational services;

7. Investigating incidents/accidents and handling irregularities;

8. Coordinating with the Agency/Organization/Institution/Agency within or outside the Company’s environment in matters related to Safety, Security & Quality Assurance Aspects;

In performing its duties, Head of Safety, Security & Quality Assurance is responsible for its functions to the CEO & President Director. Head of Safety, Security and Quality Assurance oversees Senior Manager of Safety & Security, Senior Manager of Quality & Standardization, and Head of Inspector of Safety, Services & Quality in each branch office.

Page 106: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

102

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Selama 2016 Safety, Security & Quality Assurance dijabat oleh David Binsar yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Nomor: SKEP/IH/5037/IX/2015 tanggal 15 September 2015.

Proses Tata Kelolaa. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Pengelolaan SDM meliputi proses perencanaan,

pemenuhan kebutuhan, seleksi dan program orientasi, penempatan, pengembangan dan mutasi serta pemberhentian pekerja. Pengelolaan SDM dimaksudkan untuk memastikan bahwa Perusahaan selalu memiliki sumber daya manusia yang unggul dan dapat diarahkan dan digerakkan untuk mencapai tujuan-tujuan Perusahaan. Pengembangan SDM adalag kegiatan yang dilakukan untuk peningkatan kompetensi dan kemampuan karyawan guna mendukung kegiatan dan kinerja yang bersangkutan termasuk di dalamnya pengembangan karyawan melalui pola pengembangan karir;

b. Tata Kelola Teknologi Informasi Manajemen teknologi meliputi juga proses-proses

dalam tata kelola dan sumber daya teknologi informasi, serta pengembangan system teknologi yang terintegrasi sesuai dengan tujuan dan kebutuhan proses bisnis Perusahaan. Tata kelola teknologi informasi ditujukan untuk memastikan bahwa keluaran data/informasi yang dikeluarkan oleh Perusahaan lebih akurat, mudah diakses, dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan, memudahkan pelaporan, terpercaya dan aman. Penerapan manajem teknologi ini terintegrasi dengan Sistem Infomasi Manajemen Perusahaan guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan operasional Perusahaan.

c. Pengadaan Barang dan Jasa Pengadaan barang/jasa merupakan salah satu

kegiatan yang memiliki peranan cukup penting dalam suatu Perusahaan dalam rangka Pemenuhan terhadap kebutuhan Perusahan akan barang/jasa. Pengadaan barang/jasa yang efisien, terbuka dan kompetitif sangat diperlukan bagi ketersediaan barang/jasa yang terjangkau dan berkualitas sehingga akan dapat mendukung operasional dan peningkatan pelayanan terhadap pelanggan.

In 2016, David Binsar is in charge of Safety, Security & Quality Assurance function as stipulated through Decision Letter No. SKEP/IH/5037/IX/2015 dated September 15, 2015.

Governance Processa. Human Resource Management Human Resource Management includes the process

of planning, meeting the demands, performing selection and orientation program, development and transfer and dismissal of workers. Human Resource Management is intended to ensure that the Company always maintains excellent human resources that could be directed and moved to achieve the Company’s objectives. Human Resource Development represents an activity undertaken to enhance the competence and ability of employees to support the activities and performance of the employees concerned, including the development of employees through career development path;

b. Information Technology Governance Technology management also includes processes

in the governance and information technology resources, as well as the development of an integrated technology system in accordance with the Company’s objectives and business process needs. Information technology governance is aimed at ensuring that the output of data/information issued by the Company is more accurate, accessible, user-friendly, easy to report, reliable and secure. The implementation of such technology management is integrated with the Company’s Management Information System to improve the effectiveness and efficiency of the Company’s operational activities.

c. Procurement of goods and services Procurement of goods/services is one of the activities

that plays a significant role in a company in order to meet the demands of the Company for goods/services. Efficient, transparent and competitive procurement of goods/services is necessary for the availability of affordable and quality goods/services to support the operation and improvement of customer service.

Tata Kelola Perusahaan

Good Corporate Governance

Page 107: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

103

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

d. Sistem Pengendalian Internal Suatu mekanisme dan sistem pengendalian intern

merupakan salah satu sarana utama untuk dapat memastikan bahwa pengelolaan Perusahaan yang telah dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik yang merupakan kegiatan untuk memberikan keyakinan (assurance) dan konsultasi yang bersifat independen dan objektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional Perusahaan, melalui pendekatan yang sistematis dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian dan proses tata kelola perusahaan.

e. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Perusahaan menerapkan aspek K3/HSE dalam

setiap kegiatannya secara konsisten untuk mencegah atau mengurangi terjadinya insiden baik kecelakaan kerja, ledakan, kebakaran, penyakit dalam bekerja, maupun pencemaran lingkungan. Perusahaan menerapkan kebijakan di bidang K3, termasuk penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Perusahaan mempunyai komitmen untuk berupaka menekan sekecil mungkin potensi dampak negatif dari diabaikannya aspek-aspek K3/HSE melalui penerpan budaya K3/HSE secara konsisten dan berkesinambungan. Budaya kepedulian terhadap K3/HSE disosialisasikan dan diimplementasikan oleh seluruh pekerja di Perusahaan dan mitra kerja.

d. Internal Control System An internal control mechanism and system is

one of the principal tools to ensure that the Company’s management has been implemented in accordance with the principles of Good Corporate Governance which represent the activities to provide independent and objective assurance and consultation, for the purpose of increasing values and improving the Company’s operations, through a systematic approach by evaluating and improving the effectiveness of risk management, control and corporate governance processes.

e. Occupational Health and Safety The Company implements K3/HSE aspect in each

of its activities consistently to prevent or reduce the occurrence of incidents such as accident, explosion, fire, illness at work, or environmental pollution. The Company implements HSE policy, including the implementation of safety and health management system. The Company is committed to minimizing the potentially negative impacts of neglecting K3/HSE at the lowest possible level in a consistent and continuous manner. The culture of K3/HSE awareness is socialized and implemented by all workers in the Company and its partners.

Page 108: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

104

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Perilaku Utama dari Nilai Inti Budaya Perusahaan PT Gapura Angkasa

Main Behavior of Core Corporate Values PT Gapura Angkasa

• Agility• Courageous• Consistent• Progressive &

Future Proof

• Honesty• Discipline

• Compassion and Care

• Passion• Safety

Delight Integrity

Decisive & Compliance

Customer Delight

Kode EtikPerusahaan menyadari bahwa Penerapan GCG secara sistematis dan konsisten merupakan kebutuhan yang harus dilaksanakan. Penerapan GCG pada Perusahaan diharapkan akan dapat memacu perkembangan bisnis, akuntabilitas serta mewujudkan harapan Pemegang Saham dalam jangka panjang tanpa mengabaikan kepentingan stakeholders lainnya. Atas dasar pemikiran tersebut Gapura kemudian melakukan pengaturan terhadap kode etik dalam setiap interaksi karyawan dengan pihak luar maupun dengan sesama karyawan Gapura dalam sebuah Pedoman Perilaku/Code of Conduct (COC)

Secara umum Gapura melakukan penataan dalam etika bisnis perusahaan yang mencakup kepatuhan terhadap perudang-undangan, pemberian dan penerimaan hadiah atau donasi, etika terhadap pengungkapan informasi keuangan dan lain-lain.

Tujuan utama dari penerapan penerapan etika dalam hubungan bisnis Gapura adalah sebagai bentuk komitmen dari Perusahaan guna mewujudkan visi dan misi secara profesional dan beretika bisnis, sebagai panduan perilaku bagi seluruh Insan Gapura dalam setiap kegiatannya dalam Perusahaan, serta mengembangkan hubungan harmonis, sinergi dan saling menguntungkan antar sesama Insan Gapura maupun dengan stakeholder lainnya dengan pelaksanaan yang berlandaskan prinsip-

Code of ConductThe Company is aware that systematic and consistent GCG implementation is a requirement that should be performed. GCG implementation at the Company is expected to trigger business growth, to create accountability and to meet the expectations of shareholders in the long run, without neglecting the needs of other stakeholders. Based on this concept, the Company is governed by its code of conduct for each interaction between the employees and outside parties, and also between fellow colleagues by a Code of Conduct.

In general, the Company governs its corporate business ethics which include Compliance with Rules and Regulations, Hospitality and Gifts or Donations, Financial Information Disclosure Ethics, and others.

The main objective of implementing such ethics in its business is to show commitment to achieving its vision and mission in a professional manner under good business ethics, to guide all members of the organization in their activities within the Company, and to develop a harmonious, synergistic and mutually beneficial relationship among colleagues and with other stakeholders, by implementing sound and ethical

Tata Kelola Perusahaan

Good Corporate Governance

Page 109: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

105

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

prinsip korporasi yang sehat dan beretika berusaha yang menjadikan nilai-nilai serta filsafat bisnis untuk menjadi perusahaan ground handling yang berdaya saing tinggi.

Perusahaan bahwa pencapaian tujuan bergantung pada profesionalisme dalam melakukan pekerjaan, Insan Gapura juga harus berani dalam mengungkapkan permasalahan, ini menjadi salah satu bentuk etika dalam pelaksanaan proses bisnis Gapura. Mengungkapkan masalah akan memberikan kesempatan untuk menangani dan memperbaiki permasalahan tersebut, yang artinya menghindari terjadinya pelebaran permasalahan tersebut hingga melanggar peraturan perundang-undangan.

Insan Gapura juga turut berkomitmen terhadap penerapan kegiatan Bisnis tanpa adanya benturan kepentingan. Sebagai bentuk komitmen tersebut, Direksi dan Pejabat satu tingkat di bawah Direksi menandatangani komitmen terhadap benturan Kepentingan ini.

Gapura berkomitmen untuk melaksanakan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga serta peraturan perundang-undangan yang berlaku berdasarkan prinsip-prinsip itikad baik dan kecermatan tinggi, dan dalam keadaan bebas, mandiri serta tidak ada tekanan maupun

corporate principles which create business values and establish philosophies to become a highly competitive ground handling company.

The Company is of the opinion that achieving such objectives depends on professionalism at work. All members should have the courage to disclose issues, which serves as one of the ethics adopted within the Company’s business processes. Disclosing such issue allows for opportunities to solve and handle them before they develop into a breach of regulation.

Employees are also committed to conducting business activities without any conflict of interest. As part of this commitment, the BOD and those within the layer before the BOD sign a declaration form of such a commitment, to avoid any conflict of interest.

The Company is committed to complying with the articles of association and prevailing laws based on good faith and prudent principles, and under the free, independent state and also freedom from pressure or undue influence from any parties. Duty of care and loyalty serves as one of

Page 110: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

106

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

pengaruh dari pihak lain manapun. Duty of care and loyalty merupakan salah satu etika yang dikedepankan oleh Gapura dalam bisnisnya, dimana Gapura berkomitmen untuk melaksanakan setiap tugasnya dengan penuh kehati-hatian dan demi kepentingan bersama yang mengindahkan berbagai informasi dan keterangan, serta berkomitmen untuk tidak akan melakukan pelaksanaan tugasnya atas kepentingan pribadi atau dengan tujuan untuk memperoleh manfaat untuk diri sendiri, maupun menguntungkan pihak yang terkait dengan pribadi pengambil keputusan tersebut, sehingga keputusan yang diambil tersebut akan jauh dari potensi benturan kepentingan (conflict of interest).

A. Tata Nilai Perusahaan Perusahaan telah merumuskan tata nilai yang disebut sebagai DELIGHT yang merupakan akronim dari nilai-nilai perusahaan yaitu Decisive & Compliance, Integrity, Customer Delight.

Ketiga nilai DELIGHT tersebut selanjutnya dijabarkan ke dalam perilaku utama dan panduan perilaku sebagai berikut:1. Decisive & Compliance Agresif dan cekatan dalam menangkap peluang

serta cepat mengambil keputusan dengan tepat dan akurat sehingga mampu menghadapi tantangan dan perubahan yang akan datang dengan tetap memastikan kepatuhan terhadap aturan, kebijakan dan hukum yang berlaku. Hal tersebut dituangkan dalam perilaku utama:a. Agility Kemampuan untuk bergerak dengan gesit,

cekatan, cepat dan mudah yang harus dilakukan oleh Insan Perusahaan, dengan perilaku yang senantiasa bekerja dengan cekatan dalam melaksanakan tugas dan proaktif dalam mendapatkan peluang yang ada

b. Courageous Kemampuan untuk melakukan sesuatu

walaupun sulit atau sangat menantang, dengan perilaku yang senantiasa berani melakukan pekerjaan yang menantang dengan cermat dalam kondisi sulit dan penuh tekanan.

c. Consistent Melakukan sesuatu secara terus menerus

dengan tekun dan benar tanpa keluar dari segala hal yang telah ditentukan, dengan perilaku yang senantiasa melaksanakan pekerjaan dengan memegang prinsip yang benar serta menjadi teladan bagi orang lain.

the ethics highly upheld by the Company in the conduct of its business, whereby the Company is committed to perform all of its duties with due care and for common interests by taking into account all facts and information and is committed to not perform its duties based on personal interest or for the purpose of gaining personal benefit, or to the benefit of parties related to the personnel making such a decision, so that the decision made will be free from any conflicting interest.

A. Corporate ValuesThe Company has established its system of values called DELIGHT as the acronym of corporate values which are Decisive & Compliance, Integrity, Customer Delight.

These three DELIGHT values are further elaborated into the main behaviors and guidelines as follows:

1. Decisive & Compliance Aggressive and agile in capturing opportunities

and quickly making decisions with precision and accuracy so as to face the challenges and changes that may come, yet still ensuring compliance with the prevailing rules, policies and regulations. The values are translated into the following major behaviors:

a. Agility Ability to move in a quick, agile, swift and with

ease by all personnel, by displaying the behavior that always works with agility in carrying out the tasks and being proactive in seizing the available opportunities

b. Courageous The ability to perform something despite the fact

it is difficult or very challenging, with the attitude that always dares to perform challenging tasks under difficult and stressful conditions.

c. Consistent The characteristics of doing something

continuously and diligently and precisely without leaving the established boundaries, by displaying the behavior that always performs the work by upholding the right principle and becomes an example for others.

Tata Kelola Perusahaan

Good Corporate Governance

Page 111: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

107

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

d. Progressive & Future Proof Suatu tindakan bergerak maju secara terus-

menerus dan mengantisipasi perkembangan masa depan dengan solusi untuk mendapatkan peluang terbaik dan meminimalkan kemungkinan konsekuensi negatif (risiko), dengan perilaku yang senantiasa inovatif untuk mempertahankan kelangsungan usaha Perusahaan serta senantiasa mematuhi aturan, kebijakan serta perundang-undangan yang berlaku.

2. Integrity Makna integritas adalah jujur terhadap diri sendiri

dan orang lain serta disiplin dalam menyelaraskan pikiran, perkataan dan perbuatan. Nilai Integrity ini memiliki perilaku utama:a. Honesty Makna dari perilaku utama ini adalah berkata,

mengakui atau memberikan suatu informasi yang sesuai dengan kenyataan dan kebenaran, dalam menerapkan nilai ini, Insan Gapura memiliki Pedoman Perilaku yaitu senantiasa berkata & bertindak jujur tanpa pamrih dan berpikir positif.

b. Dicipline Makna dari disiplin ini adalah taat dan patuh

terhadap nilai-nilai yang dipercaya termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung jawabnya. Dalam menerapkan nilai ini, Insan Gapura melaksanakan Pedoman Perilaku yaitu dengan senantiasa menyelesaikan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab dan memanfaatkan sumber daya secara optimal.

3. Customer Delight Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa

pelayanan maskapai penerbangan di darat atau dikenal dengan istilah Ground Handling, Gapura dituntut untuk dapat memberikan pelayanan terbaik kepada setiap pelanggannya, serta memberikan pelayanan dengan tulus dan bergairah melebihi harapan pelanggan. Nilai Customer Delight ini memiliki perilaku utama sebagai berikut:a. Compassion and Care Nilai ini merupakan bentuk dari suatu upaya yang

menunjukan perhatian dan kepedulian dengan sangat tulus kepada pelanggan yang diwujudkan dalam bentuk tindakan atau bantuan, dengan perilaku yang senantiasa peduli dan bersedia untuk membantu dalam memberikan solusi terbaik kepada para pelanggan.

d. Progressive & Future Proof An action that continuously moves forward

and anticipates future developments with the solutions to seize the best opportunity and minimize the possibility of negative consequences (risk), with innovative behavior to sustain the Company’s business and to always comply with the prevailing rules, policies and regulations.

2. Integrity The meaning of integrity is being honest with oneself

and others and being disciplined in aligning the thoughts, words and deeds. Integrity displays the major characteristics:a. Honesty This shall mean to say, acknowledge or provide

an information in accordance with reality and truth, and in adopting this value, the employees refer to the Code of Conduct which guide them to always talk and act honestly without selfishly thinking about themselves and also having positive thinking.

b. Discipline This shall mean to comply and conform to the

adopted values including performing certain tasks under their responsibility. In adopting this value, employees implement Code of Conduct by always completing the job with full responsibility and utilizing the resources at its optimum level.

3. Customer Delight As a company engaged in Ground Handling service,

Gapura is required to provide the best service to each customer, and to provide services with sincerity and passion exceeding customer expectations. The value of Customer Delight displays the following major characteristics:

a. Compassion and Care The value represents the efforts to show genuine

concerns and care for the customers manifested in actions or assistance, with an attitude that is always concerned and willing to assist in providing the best solution to the customers.

Page 112: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

108

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

b. Passion Nilai ini merupakan manisfestasi dari keinginan

dan antuasisme yang sangat kuat terhadap sesuatu, dengan perilaku yang senantiasa energik, pantang menyerah untuk menghasilkan kinerja terbaik.

c. Safety Nilai ini merupakan cerminan dari bekerja

sesuai dengan prosedur (working instruction) sehingga menghindari para pekerja dari keadaan yang membahayakan, melukai dan mematikan, dengan perilaku yang senantiasa peduli terhadap kesehatan, keamanan dan keselamatan.

Culture SurveyDalam penerapan Budaya Perusahaan selama 2016 telah dilakukan pula culture survey dilaksanakan pada periode bulan Oktober sampai dengan Desember 2016, survei ini ditujukan bagi seluruh karyawan Gapura yang terdiri dari Pegawai Tetap, PKWT dan Outsourcing.

Tujuan dari pelaksanaan culture survey ini adalah untuk melakukan pengukuran tingkat ownership karyawan terhadap budaya perusahaan DELIGHT sesuai dengan target RKAP pada tahun 2016, yang dalam hal ini tingkat ownership adalah tingkatan dimana nilai-nilai budaya perusahaan sudah tertanam dalam diri karyawan.

Dalam pelaksanaan culture survey, realisasi responden adalah 1.738 orang yang terbagi atas demografi status pekerjaan, unit kerja, jabatan, pendidikan, generasi, dan masa kerja. Data demografi responden culture survey dapat dilihat sebagai berikut:

b. Passion The value manifests the desire and very strong

enthusiasm towards something, with energetic and persistent attitude to achieve the best performance.

c. Safety The value reflects the work which follows

procedures (working instruction) so as to prevent the workers from dangerous, injurious and deadly circumstances, with the behavior that always shows concerns towards health, security and safety.

Culture SurveyIn the conduct of Corporate Culture during 2016, Culture Survey has also been conducted in the period October to December 2016. The survey is intended for all employees of Gapura comprising Permanent Employees, PKWT and Outsourcing.

The purpose of the survey is to assess the level of ownership of the employees in the corporate culture of DELIGHT in accordance with the targeted RKAP in 2016, in this case the level of ownership is the level where the corporate culture values have been embedded in the employees.

In the implementation of culture survey, the total number of respondents is 1,738 personnel divided into demographic status of work, business unit, position, education, generation, and years of service. Demographic data of respondents of culture survey is as follows:

Tata Kelola Perusahaan

Good Corporate Governance

Page 113: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

109

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

Status (%)Status (%)

PT 15,82%

PKWT 5,64%

OS 78,54%

Unit Kerja (%)Work Unit (%)

Administrasi & Keuangan 10,99%

Cargo 11,22%

GSE/Teknik 15,82%

Operation 15,82%

SSQ 3,11%

Terminal 31,30%

Generasi (%)Age Group (%)

Baby Boomers (1946-1960) 0,40%Gen X (1961-1980) 31,94%Gen X (1981-1995) 56,90%Gen Z (>1995) 10,76%

Pendidikan (%)Education (%)

SD 0%

SLTP 1%

SLTA 74%

Diploma 9%

S1 15%

S2 1%

S3 0%

Data Demografi Responden Culture Survey (Total Responden: 1.738 Orang)Demographics Data of Culture Survey Respondents (Total Respondents: 1,738 person)

Setelah dilakukan pengolahan data, berikut merupakan tingkat ownership masing-masing cabang yang telah diurutkan dari yang terbesar hingga ke yang terkecil. Dari keseluruhan angka dimaksud, diambil nilai average yang dijadikan sebagai angka tingkat ownership tahun 2016. Sehingga tingkat ownership karyawan GAPURA terhadap Budaya Perusahaan DELIGHT tahun 2016 adalah sebesar 66,22 % (target RKAP 40%)

After the data are processed, the Company ranked the level of ownership of each branch that has been sorted from the largest to the smallest in the following table. Out of the total figures, the Company concluded the average as the ownership level in 2016. Accordingly, the level of ownership of Gapura employees concerning Corporate Culture DELIGHT 2016 equals to 66.22% (targeted RKAP at 40%)

Group Leader

Kaper

Staff

Assup

Asmen

SPV

MGR

Inspector

SM

Head of Inspector

GM

VP

5,2484,23

4,140,35

0,690,060,460,631,731,040,810,58

Jabatan (%)

Position (%)

0 20 40 60 80 100

> 30 Tahun Years

15-18 Tahun Years

27-30 Tahun Years

12-15 Tahun Years

24-27 Tahun Years

9-12 Tahun Years

21-24 Tahun Years

6-9 Tahun Years

18-21 Tahun Years

3-6 Tahun Years

0-3 Tahun Years

1,09

1,731,27

3,860,86

5,064,784,32

10,5921,63

44,82

Masa Kerja (%)

Years of Service (%)

0% 10% 20% 30% 40% 50%

Page 114: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

110

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Tingkat Ownership 2016 Berdasarkan Cabang Ownership Level 2016 By Branch

No Cabang Branch

Tingkat Ownership

(Survei Online) %

Ownership Level

(Online Survey) %

No Cabang Branch

Tingkat Ownership

(Survei Online) %

Ownership Level

(Online Survey) %

1 Denpasar 71,08 16 Lombok 64,48

2 Surabaya 70,11 17 Labuan Bajo 64,33

3 Kualanamu-Medan 70,07 18 Semarang 64,31

4 Balikpapan 69,97 19 Makassar 64,22

5 Pergudangan 69,57 20 Yogyakarta 63,90

6 Pekanbaru 69,38 21 Cengkareng 63,77

7 Banjarmasin 69,33 22 Pontianak 63,44

8 Pangkal Pinang 68,02 23 Ambon 62,87

9 Batam 67,67 24 Jambi 62,32

10 Kantor Pusat 67,10 25 Jayapura 62,2

11 Halim Perdanakusuma 66,44 26 Palembang 61,36

12 Banda Aceh 66,33 27 Padang 61,15

13 Solo 66,33 28 Bengkulu 61,00

14 Biak 65,22 29 Manado 60,61

15 Bandung 64,57 30 Tanjung Karang 60,58

62%Tingkat Ownership Karyawan Gapura Terhadap Budaya

Perusahaan Delight Tahun 2016

(Target: 40%)

Ownership level of Gapura Employees to Delight Corporate Value 2016

(Target: 40%)

Up by

Selain itu, dilakukan juga pengolahan terhadap data Culture Survey sehingga didapat Tingkat Ownership berdasarkan beberapa klasifikasi, yaitu berdasarkan Status Kepegawaian, Generasi, Unit Kerja dan Jabatan.

PT PKWT OS

67,93 67,69 65,78

Tingkat Ownership 2016(Berdasarkan Status Kepegawaian) (%)

Ownership Level 2016(By Status) (%)

Baby Boomers

(1946-1960)

Gen X (1961-1980)

Gen Y (1981-1995)

Gen Z (> 1995)

65,71 67,27 65,84 65,21

Tingkat Ownership 2016(Berdasarkan Gen) (%)

Ownership Level 2016(By Generation) (%)

In addition, Culture Survey data is also processed to obtain the Ownership Level based on several classifications, namely by Personnel Status, Generation, Unit and Position

Tata Kelola Perusahaan

Good Corporate Governance

Page 115: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

111

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

SSQ

Terminal

Operation

GSE/Teknik

Cargo

Administraasi & Keuangan

65,57

64,26

66,87

65,85

70,51

67,69

Tingkat Ownership 2016(Berdasarkan Unit Kerja) (%)

Ownership Level 2016(By Work Unit) (%)

0 50 100

Group Leader

Asmen

Staff

Assup

MGR

SPV

SM

Inspector

GM

Kaper

VP

66,0565,71

71,7456,67

70,3867,00

71,3669,87

67,9474,29

72,50

Tingkat Ownership 2016(Berdasarkan Jabatan) (%)

Ownership Level 2016(By Position) (%)

0 20 40 60 80

Dilihat dari status kepegawaian, Pegawai Tetap memiliki tingkat ownership tertinggi yaitu sebesar 67.93 % dibandingkan PKWT dan Outsourcing. Sedangkan apabila dilihat dari generasinya, karyawan Gen X atau yang lahir pada rentang tahun 1961 – 1980 merupakan karyawan dengan tingkat ownership tertinggi. Untuk klasifikasi berdasarkan unit kerja, tingkat ownership tertinggi dicapai oleh unit kerja Cargo, dan untuk

Based on the status of employment, Permanent Employees have the highest ownership level at 67.93% compared to PKWT and Outsourcing. If compared by generation, Gen X employees or those who were born during 1961-1980 represent those with the highest level of ownership. As for the classification based on business unit, the highest level of ownership is achieved by the

Page 116: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

112

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

klasifikasi berdasarkan jabatan, General Manager memiliki tingkat ownership tertinggi dibandingkan dengan jabatan lainnya.

A. Etika Bisnis Perusahaan Perusahaan menciptakan suatu standar etika

bagi Insan Gapura dalam setiap kegiatan pada proses bisnis perusahaan sehingga Insan Gapura memahami bagaimana berprilaku yang baik dalam melaksanakan segala aktivitas bisnis Perusahaan serta meminimalisasi peluang terjadinya penyimpangan yang merupakan bagian dari manajemen risiko serta dapat membangun reputasi Perusahaan.

Etika bisnis perusahaan tercermin dalam pedoman perilaku (Code of Conduct) yang mencakup etika yang mengatur tentang:1. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-

undangan;2. Pemberian dan penerimaan hadiah, donasi dan

lainnya;3. Pengungkapan informasi keuangan;4. Kepedulian terhadap kesehatan dan

keselamatan kerja;5. Pemberian kesempatan yang sama kepada

karyawan untuk mendapatkan pekerjaan dan promosi;

6. Standar etika dalam berhubungan dengan stakeholder;

7. Sikap Kerja Profesional8. Kegiatan Sosial Politik

B. Komitment Terhadap Penerapan Kode Etik Sebagai bentuk komitmen terhadap penerapan

Kode Etik (Code of Conduct) seluruh Insan Gapura wajib menandatangani Surat Pernyataan untuk menerapkan dan melaksanakan Code of Conduct yang dibuat secara berkala.

Dalam rangka menegakan Code of Conduct perusahaan juga melakukan sosialisasi yang bertujuan untuk:1. Mewujudkan sense of belonging terhadap Code

of Conduct sehingga melahirkan kesadaran dari seluruh Insan Gapura untuk melaksanakan Code of Conduct ini;

2. Memberikan Kesadaran kepada Insan Gapura bahwa Code of Conduct merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari praktik bisnis dan penilaian kinerja seluruh Insan Gapura;

Cargo work unit, and by title, the General Manager has the highest ownership level compared to other positions.

A. Business Ethics The Company established an ethical standard for

Gapura personnel in every activity in the Company’s business processes so that Gapura employees could comprehend how to perform well in carrying out all business activities in the Company and to minimize the potential deviations as part of risk management and to build the Company’s reputation.

The Company’s business ethics are reflected in the Code of Conduct that includes the ethics that govern:

1. Compliance with laws and regulations;

2. Giving and receiving of gifts, donations and others;

3. Disclosure of financial information;4. Concerns for occupational health and safety;

5. Equal opportunities to employees to find employment and promotion;

6. Ethical standards in dealing with Stakeholders;

7. Professional Work Attitude8. Social and Political Activities

B. Commitment to the Implementation of the Code of Ethics

As a form of its commitment to adopt the Code of Conduct, all Gapura Employees shall sign the declaration to adopt and implement Code of Conduct on a periodic basis.

In order to enforce Code of Conduct, the Company also conducts socialization which aims to:

1. Create a sense of belonging to the Code of Conduct so as to create awareness from all Gapura personnel to implement the Code of Conduct;

2. Create awareness to Gapura personnel that the Code of Conduct will serve as is an integral part of business practices and performance evaluation for all;

Tata Kelola Perusahaan

Good Corporate Governance

Page 117: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

113

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

3. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan Insan Gapura mengenai arti penting Code of Conduct bagi kelangsungan bisnis Perusahaan.

C. Pelanggaran Terhadap Kode Etik Pelanggaran terhadap Code of Conduct merupakan

tindakan indisipliner dan akan ditangani oleh Corporate Secretary yang merupakan penanggung jawab implementasi GCG di Perusahaan. Setiap Insan gapura yang mengetahui terjadinya pelanggaran Code of Conduct wajib melaporkan hal tersebut, yang dapat pula melalui Whistleblowing System milik perusahaan.

D. Pemantauan Efektivitas Program Kode Etik Dewan Komisaris dan Direktur Utama dapat meminta

Corporate Secretary untuk melakukan peninjauan berkala terhadap efektivitas penerapan program Pedoman Perilaku. Pelaksanaan review ini dapat dilakukan pula oleh pihak luar yang independen. Tujuan dari program ini adalah untuk memastikan bahwa program penerapan Pedoman Perilaku telah memenuhi sasaran yang telah ditetapkan dan memastikan bahwa aspek kepatuhan dari pedoman Perilaku masih sesuai dengan tuntutan bisnis Perusahaan.

Rencana GCG ditahun 2017Sesuai hasil penilaian kualitas penerapan GCG secara periodik di tahun sebelumnya dan sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas penerapan Praktik GCG, Perusahaan telah menyiapkan berbagai program peningkatan kualitas penerapan GCG yang akan dilaksanakan pada tahun 2017, antara lain;1. Berkelanjutan melakukan penyempurnaan dan

pemutakhiran kebijakan-kebijakan Manual GCG;2. Melakukan internalisasi prinsip tata nilai perusahaan

yang baik secara guna mendukung peningkatan GCG Awareness di setiap tingkatan di Perusahaan;

3. Pembuatan dan pengembangan pengelolaan Sistem Informasi untuk menunjang proses bisnis maupun kegiatan internal Perusahaan;

3. Improve the knowledge and insight of Gapura personnel concerning the importance of Code of Conduct for the Company’s business continuity.

C. Violations Against the Code of Conduct Violation of Code of Conduct shall become

a disciplinary action and will be handled by Corporate Secretary who is responsible for GCG implementation in the Company. Any personnel who identifies any violation of the Code of Conduct shall report such matter, which may also be made through the Company’s Whistleblowing System.

D. Monitoring of the effectiveness of the Code of Conduct Program

The Board of Commissioners and CEO & President Director may request the Corporate Secretary to conduct periodic reviews of the effectiveness of the implementation of the Code of Conduct program. The review may also be performed by an independent outsider. The goal of the program is to ensure that the implementation of Code of Conduct meets the established targets and ensures that the compliance aspects of the Code of Conduct still aligns with the Company’s business needs.

GCG Plan in 2017Based on the evaluation of the quality of GCG implementation periodically in the previous year and as part of the efforts to improve the quality of GCG implementation, the Company has prepared various quality improvement programs to be implemented in 2017, among others;1. Continuously refining and updating GCG Manual

policies;2. Internalizing the principles of good corporate

governance in order to support the enhancing GCG Awareness at every level in the Company;

3. Preparing and developing Information System management to support business processes and internal activities of the Company;

Page 118: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

114

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Gapura mewujudkan komitmen tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) melalui pelaksanaan berbagai program dengan tujuan menjaga keseimbangan kinerja di bidang ekonomi, sosial dan kemasyarakatan, termasuk menghormati hak pekerja dan penerapan tata kelola terbaik dalam mencapai tujuan tersebut.

Tanggung jawab sosial ini juga secara khusus berorientasi internal mencakup peningkatan kesejahteraan karyawan sebagai unsur penting dari keberhasilan Gapura, mengingat usaha Perseroan yang menggunakan banyak tenaga kerja (labor-intensive).

Komitmen Ramah LingkunganStrategi Gapura terkait pengelolaan lingkungan difokuskan pada upaya untuk meminimalkan dampak aktivitas bisnis terhadap kelestarian lingkungan hidup serta menunjukkan praktik-praktik terbaik untuk mewujudkan kelestarian. Gapura aktif berpartisipasi seirama langkah IATA mengembangkan Aviation Environment di industri penerbangan serta bertekad menjadi pelopor/inisiator “Green Ground Handling” di Indonesia.

Gapura manifests its commitment to Corporate Social Responsibility (CSR) via programs that seek to maintain a strong balance between economic, social, and community developments; and our efforts to achieve this goal have encompassed recognizing the rights of employees and implementing sound GCG practices.

Gapura has also in a more specific manner oriented this responsibility towards internal issues, including by improving employee welfare as one of the key elements of success given Gapura’s nature as a labor-intensive business.

Environment Friendly Commitment Gapura’s strategy to manage the environment is focused on efforts to keep low the impacts of its business activities on the environment, and shows the best sustainability practices the Company has applied. Gapura’s participation that is consistent with the IATA movement to develop a healthy Aviation Environment shows the Company’s determination to be the first company to run a “Green Ground Handling” system in Indonesia.

Gapura berupaya menjaga keseimbangan antara kinerja ekonomi dengan kontribusi nyata dan langsung dalam aspek kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan hidup.

Gapura strives to balance the achievement in economic performance with tangible and direct contributions toward community welfare and environment preservation.

Page 119: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

115

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

Komitmen pelestarian alam Perseroan direalisasikan melalui investasi peralatan GSE berteknologi mutakhir yang ramah lingkungan, yaitu peralatan tonase besar yang memenuhi standar emisi Euro 3, dan tonase kecil memakai peralatan mesin elektrik bertenaga baterei yang menghasilkan Emisi Nihil (zero emmision).

Secara bertahap sejak 2015 hingga 2017, Perseroan akan mengoperasikan armada baru 135 unit GSE bertenaga baterai terdiri 84 unit baggage towing tractor, 35 unit baggage conveyor ladder, 6 unit passenger boarding stair di stasiun utama bandara CGK dan DPS.

Modernisasi peralatan GSE bermesin bakar konvensional ke mesin elektrik selain ramah lingkungan juga akan meningkatkan efisiensi biaya operasional.

Pada tahun 2016 melalui pengoperasian total 72 unit GSE elektrik dapat dihemat penggunaan bahan bakar solar 1.560 kilo liter atau setara dengan penghematan biaya sekitar Rp 13 miliar setahun. Emisi karbon monoksida (CO) yang dikurangi adalah 1,5 ton CO atau setara dengan ketersediaan oksigen untuk 400 orang, atau setara dengan kemampuan 9.200 pohon memproduksi oksigen selama setahun.

Gapura’s commitment to nature preservation is realized through investments in environmentally-friendly GSE equipment since the Company is now using large tonnage equipment that meets Euro 3 emission standards and battery-run, small tonnage electric equipment with zero level of emmision.

Since 2015 and up until 2017, Gapura has been and will be operating a new fleet of 135 battery-powered GSE units that include 84 baggage towing tractors, 35 baggage conveyor ladders, 6 passenger boarding stairs at CKG and and DPS airports

This modernization measure from using fuel-fired GSE equipment to using environmentally friendly electric devices will enhance efficiency in operations. With the operation of 72 units of GSE electric devices, Gapura in 2016 managed to save 1,560 kilo liters of diesel fuel or a cost saving of about Rp 13 billion a year. The total amount of carbon monoxide (CO) emissions reduced reached 1.5 tons or equivalent to oxygen for 400 people, an amount of oxygen that 9,200 trees can produce in a year.

Page 120: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

116

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Tanggung Jawab Sosial perusahaan

Corporate Social Responsibility

Gapura bergabung bersama Garuda Indonesia Group kembali berpartisipasi di program “Switch off” Earth Hour dalam mendukung upaya hemat energi yang berdampak sangat positif terhadap lingkungan. Pada tahun 2016 ini, untuk ke delapan kalinya, Gapura kembali ikut ambil bagian dalam kampanye Earth Hour 2016 pada hari, 19 Maret 2016 yang dipusatkan di Hangar 4 GMF, Cengkareng.

Partisipasi Sosial KemasyarakatanPartisipasi sosial dan kemasyarakatan yang dilaksanakan Gapura memiliki cakupan yang luas mulai dari pemberian bantuan kegiatan sosial hingga pemberian bantuan pendidikan melalui kerja sama dengan entitas induk Garuda Indonesia atau instansi dan organisasi lain.

Pada 2016 Perseroan menyalurkan dana CSR sebesar Rp 139,8 juta untuk berbagai program sosial kemasyarakatan dan lingkungan, di antaranya kegiatan buka puasa bersama dengan Yayasan Yatim Piatu dan Dhuafa, bantuan dana Lomba Lagu Pop & Keroncong“Hari Perhubungan Nasional 2016”, bantuan dana khitanan massal Yayasan Attaqwa Garuda, bantuan dana Natal Garuda Group tahun 2016, sponsorship penerbitan Agenda Universitas Indonesia 2017 serta bantuan acara “Satu Benih Summer Camp 7”.

Beasiswa PendidikanGSE Mechanic Development Program adalah program yang digulirkan Perseroan pada tahun 2015 guna menyalurkan dana CSR dalam bentuk beasiswa untuk lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jurusan teknik, yang akan dididik menjadi calon mekanik GSE di Gapura Learning Center.

Pada tahun 2016 telah terpilih 18 lulusan yang diseleksi dari SMK 1 Singosari, Malang sebagai penerima beasiswa dalam bentuk biaya pelatihan, uang saku, fasilitas kesehatan dan tempat tinggal selama 7 bulan mengikuti pendidikan. Peserta yang lulus program ini akan diangkat menjadi karyawan Gapura dan menjalani ikatan dinas.

Pada 2016 program beasiswa internal Perseroan memberikan bantuan biaya pendidikan kepada 58 anak karyawan Gapura yang berprestasi dari jenjang SD/SMP/SMU yang juara kelas peringkat 1–3 dan dari jenjang perguruan tinggi dengan IPK 3,5 atau lebih.

In a colaboration with Garuda Indonesia Group, Gapura once again participated in Earth Hour’s “Switch off” program to support the energy-saving measures that have shown very positive impacts on the environment. March 19, 2016 was the 8th time Gapura participated in the Earth Hour campaign, an annual event that in 2016 was centered at the GMF Hangar 4 of Cengkareng airport.

Participaton in Social Issues In its participation in social issues, Gapura conducts a wide range of activities ranging from social to educational assistance through cooperation with Garuda Indonesia as the parent entity or relevant agencies and organizations.

in 2016, Gapura allocated Rp 139.8 million for its CSR through various social and environmental programs, which included iftar with Yatim Piatu and Dhuafa Foundation, fund for Pop & Keroncong Competition during the “National Day of Transportation 2016”, fund for mass cirumcision held by Garuda Attaqwa Foundation, fund for Garuda Group Christmas celebration in 2016, sponsorship in the issuance of the 2017 University of Indonesia Agenda and assistance for the “One Seed Summer Camp 7” event.

Scholarship for EducationGSE Mechanic Development Program is a program the Company initiated in 2015 to distribute CSR fund by granting scholarships to the graduates of the technical discipline of Vocational Engineering Schools (SMK) who will be enrolled in training at Gapura Learning Center and prepared as GSE mechanics.

In 2016, 18 students of SMK 1 Singosari, Malang were selected as the recipients of the scholarship after graduation and assisted with training fee, pocket money, health facilities and 7-month accomodation during enrollment. Graduates of this program will be recruited as Gapura employees and work for an agreed term.

In 2016, Gapura internal scholarship program gave assistance to 58 children of employes with proven academic achievements. They are elementary/junior high/high school students who were the top 3 in class and college students that succesfully maintained a GPA of 3.5 or higher.

Page 121: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

117

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura AngkasaLaporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

Laporan Keuangan

Financial Report

PT GAPURA ANGKASA

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR/FOR THE YEAR ENDED

31 DESEMBER 2016/DECEMBER 31, 2016

DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/AND INDEPENDENT AUDITOR REPORT

04

Page 122: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

118

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Page 123: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus
Page 124: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus
Page 125: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT GAPURA ANGKASALAPORAN POSISI KEUANGAN31 DESEMBER 2016

31 Desember 31 DesemberCatatan 2016 2015

Rp Rp

ASET

ASET LANCARKas dan setara kas 5 91.720.074.635 76.350.836.377 Piutang usaha 6

Pihak-pihak berelasi 30 89.449.985.884 125.663.838.648 Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian

penurunan nilai sebesar Rp 28.610.341.598pada 31 Desember 2016 dan Rp 28.703.360.986pada 31 Desember 2015 27.911.301.256 35.378.473.349

Piutang lain-lain - setelah dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai sebesar Rp 2.433.903.169pada 31 Desember 2016 dan 2015 7 192.121.780 396.603.150

Persediaan 8 9.833.274.637 11.022.165.677 Uang muka dan biaya dibayar dimuka 9 10.482.561.629 7.877.557.592 Pajak dibayar dimuka 10 82.556.583.533 58.847.542.081 Pendapatan yang masih harus diterima 11 111.091.450.092 67.412.006.333

Jumlah Aset Lancar 423.237.353.446 382.949.023.207

ASET TIDAK LANCARAset pajak tangguhan 29 44.004.703.420 39.385.620.277 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan

sebesar Rp 568.337.283.046 pada 31 Desember 2016dan Rp 479.826.694.869 pada 31 Desember 2015 12 1.292.560.453.100 579.053.047.912

Aset lain-lain - bersih 13 3.843.838.986 3.379.679.965

Jumlah Aset Tidak Lancar 1.340.408.995.506 621.818.348.154

JUMLAH ASET 1.763.646.348.952 1.004.767.371.361

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

- 1 -

Page 126: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT GAPURA ANGKASALAPORAN POSISI KEUANGAN31 DESEMBER 2016 - Lanjutan

31 Desember 31 DesemberCatatan 2016 2015

Rp Rp

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEKUtang usaha 14

Pihak berelasi 30 24.751.119.847 12.762.802.541 Pihak ketiga 35.363.827.795 42.570.705.053

Beban akrual 15,30 133.789.997.199 124.299.474.418 Utang pajak 18 8.880.863.997 10.876.658.837 Utang bonus dan tantiem 16 3.500.000.000 3.000.000.000 Utang lain-lain 17,30 20.730.398.410 8.267.201.937 Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo

dalam satu tahun:Sewa pembiayaan 20 126.113.300.473 26.243.556.648 Utang bank 19 5.760.000.000 21.000.000.000

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 358.889.507.721 249.020.399.434

LIABILITAS JANGKA PANJANGLiabilitas jangka panjang - setelah dikurangi

bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun:Sewa pembiayaan 20 777.791.828.562 176.422.406.543 Utang bank 19 - 5.760.000.000

Liabilitas imbalan pasca kerja 21 241.646.253.573 173.593.554.351

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 1.019.438.082.135 355.775.960.894

EKUITASModal saham - nilai nominal Rp 100.000 per saham

Modal dasar - 8.601.600 saham, modal ditempatkandan disetor 2.150.400 saham 22 215.040.000.000 215.040.000.000

Saldo Laba :Cadangan kerugian 43.008.000.000 43.008.000.000 Cadangan pengembangan usaha 23 19.140.284.328 19.140.284.328 Belum ditentukan penggunaannya 63.019.701.868 78.851.553.805

Penghasilan komprehensif lain 24 45.110.772.900 43.931.172.900

Jumlah Ekuitas 385.318.759.096 399.971.011.033

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.763.646.348.952 1.004.767.371.361

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

- 2 -

Page 127: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT GAPURA ANGKASALAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016

Catatan 2016 2015Rp Rp

PENDAPATAN USAHA 25Pendapatan ground handling dan AHAN 1.228.771.244.238 1.089.937.194.145 Pendapatan cargo warehousing 191.583.579.896 166.337.367.157 Pendapatan non ground handling 72.957.192.044 62.543.810.416 Jumlah pendapatan usaha 1.493.312.016.178 1.318.818.371.718

BEBAN POKOK PENJUALAN 26Beban ground handling dan AHAN 1.152.786.194.818 1.008.507.473.077 Beban cargo warehousing 101.901.946.559 81.025.862.191 Beban non ground handling 36.142.274.566 36.759.489.664 Jumlah beban pokok penjualan 1.290.830.415.943 1.126.292.824.932

LABA KOTOR 202.481.600.235 192.525.546.786

BEBAN USAHA 27Beban pemasaran 5.162.713.094 5.750.404.563 Beban umum dan administrasi 148.537.550.448 101.431.640.452 Jumlah beban usaha 153.700.263.542 107.182.045.015

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN - LAINKeuntungan (kerugian) selisih kurs mata uang

asing - bersih (5.559.840.921) 8.003.012.040 Penghasilan bunga 1.209.282.236 1.036.386.381 Beban bunga (4.002.866.996) (4.917.859.234) Lain-lain - bersih 28 1.068.347.910 (11.579.832.253) Jumlah beban lain - lain (7.285.077.771) (7.458.293.066)

LABA SEBELUM PAJAK 41.496.258.922 77.885.208.705

BEBAN PAJAK 29 13.235.385.110 24.089.312.659

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 28.260.873.812 53.795.896.046

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINPOS-POS YANG TIDAK AKAN DIREKLASIFIKASI KE LABA RUGIPeningkatan revaluasi aset tetap - bersih 12,24 1.179.600.000 4.917.690.517 Pengukuran kembali kewajiban imbalan pasti 21 (58.790.300.999) 5.104.569.406 Pajak penghasilan terkait pos-pos yang

tidak akan direklasifikasi 14.697.575.250 (1.276.142.352) Jumlah penghasilan komprehensif lain tahun berjalan

setelah pajak (42.913.125.749) 8.746.117.571

JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN (14.652.251.937) 62.542.013.617

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

- 3 -

PT GAPURA ANGKASALAPORAN POSISI KEUANGAN31 DESEMBER 2016 - Lanjutan

31 Desember 31 DesemberCatatan 2016 2015

Rp Rp

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEKUtang usaha 14

Pihak berelasi 30 24.751.119.847 12.762.802.541 Pihak ketiga 35.363.827.795 42.570.705.053

Beban akrual 15,30 133.789.997.199 124.299.474.418 Utang pajak 18 8.880.863.997 10.876.658.837 Utang bonus dan tantiem 16 3.500.000.000 3.000.000.000 Utang lain-lain 17,30 20.730.398.410 8.267.201.937 Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo

dalam satu tahun:Sewa pembiayaan 20 126.113.300.473 26.243.556.648 Utang bank 19 5.760.000.000 21.000.000.000

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 358.889.507.721 249.020.399.434

LIABILITAS JANGKA PANJANGLiabilitas jangka panjang - setelah dikurangi

bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun:Sewa pembiayaan 20 777.791.828.562 176.422.406.543 Utang bank 19 - 5.760.000.000

Liabilitas imbalan pasca kerja 21 241.646.253.573 173.593.554.351

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 1.019.438.082.135 355.775.960.894

EKUITASModal saham - nilai nominal Rp 100.000 per saham

Modal dasar - 8.601.600 saham, modal ditempatkandan disetor 2.150.400 saham 22 215.040.000.000 215.040.000.000

Saldo Laba :Cadangan kerugian 43.008.000.000 43.008.000.000 Cadangan pengembangan usaha 23 19.140.284.328 19.140.284.328 Belum ditentukan penggunaannya 63.019.701.868 78.851.553.805

Penghasilan komprehensif lain 24 45.110.772.900 43.931.172.900

Jumlah Ekuitas 385.318.759.096 399.971.011.033

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.763.646.348.952 1.004.767.371.361

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

- 2 -

Page 128: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT G

APU

RA

ANG

KASA

LAPO

RAN

PER

UBA

HAN

EKU

ITAS

UN

TUK

TAH

UN

YAN

G B

ERAK

HIR

31

DES

EMBE

R 2

016

Mod

alC

adan

gan

Belu

mPe

ngha

sila

n di

tem

patk

anC

adan

gan

peng

emba

ngan

dite

ntuk

anko

mpr

ehen

sif

Jum

lah

Cat

atan

dan

dise

tor

keru

gian

usah

ape

nggu

naan

nya

Sald

o la

bala

inek

uita

sR

pR

pR

pR

pR

pR

pR

p

Sald

o 1

Janu

ari 2

015

215.

040.

000.

000

43.0

08.0

00.0

00

19

.140

.284

.328

21.2

27.2

30.7

05

83

.375

.515

.033

39.0

13.4

82.3

83

33

7.42

8.99

7.41

6

Jum

lah

peng

hasi

lan

kom

preh

ensi

f tah

unbe

rjala

n-

-

-

57.6

24.3

23.1

00

57

.624

.323

.100

4.91

7.69

0.51

7

62

.542

.013

.617

Sald

o 31

Des

embe

r 201

522

215.

040.

000.

000

43.0

08.0

00.0

00

19

.140

.284

.328

78.8

51.5

53.8

05

14

0.99

9.83

8.13

3

43

.931

.172

.900

399.

971.

011.

033

Jum

lah

peng

hasi

lan

kom

preh

ensi

f tah

unbe

rjala

n-

-

-

(15.

831.

851.

937)

(15.

831.

851.

937)

1.17

9.60

0.00

0

(1

4.65

2.25

1.93

7)

Sald

o 31

Des

embe

r 201

621

5.04

0.00

0.00

0

43

.008

.000

.000

19.1

40.2

84.3

28

63

.019

.701

.868

125.

167.

986.

196

45.1

10.7

72.9

00

38

5.31

8.75

9.09

6

Liha

t cat

atan

ata

s la

pora

n ke

uang

an y

ang

mer

upak

anba

gian

yan

g tid

ak te

rpis

ahka

n da

ri la

pora

n ke

uang

an.

- 4 -

Page 129: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT GAPURA ANGKASALAPORAN ARUS KASUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016

2016 2015Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan kas dari pelanggan 1.494.820.380.270 1.324.292.941.708Penerimaan (pembayaran) uang muka

dan biaya dibayar dimuka (2.605.004.037) 3.697.243.006Pembayaran pajak (32.138.230.596) (37.558.986.515)Pembayaran kepada pemasok (1.314.842.867.989) (1.208.127.662.593)Pembayaran dividen, bonus dan tantiem (16.342.552.846) (17.811.059.554)

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 128.891.724.802 64.492.476.052

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIPerolehan aset tetap (8.619.728.073) (10.030.469.527)Penerimaan (pengurangan) aset lain (45.800.001) 1.802.445.273Pembayaran angsuran liabilitas sewa pembiayaan (83.423.599.448) (6.519.536.074) Penambahan (pengurangan) beban tangguhan (433.359.022) 157.093.511

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (92.522.486.544) (14.590.466.817)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANPembayaran angsuran utang bank (21.000.000.000) (24.000.000.000)

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (21.000.000.000) (24.000.000.000)

KENAIKAN BERSIH - KAS DAN SETARA KAS 15.369.238.258 25.902.009.235

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 76.350.836.377 50.448.827.142

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 91.720.074.635 76.350.836.377

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

- 5 -

Page 130: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

- 6 -

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT 1. UMUM

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT. Gapura Angkasa (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 32, tanggal 26 Januari 1998, oleh Imas Fatimah, S.H. Notaris di Jakarta, Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman R.I. dalam surat keputusannya No. C-21003 HT.01.01-TH.99. Tahun 1999, tanggal 31 Desember 1999 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 50 tanggal 23 Juni 2000, Tambahan No. 3245. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 2, tanggal 1 September 2010, oleh R. Suryawan Budi Prasetiyanto, SH, MKn., Notaris di Jakarta, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-45974.AH.01.02. Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 serta diumumkan dalam Berita Negara nomor No 17 tanggal 28 Pebruari 2012. Perusahaan berdomisili di Jakarta dan berkantor pusat di Gedung Dapenra lantai 1, 2 dan 3, Jl. Angkasa Blok B12 Kav.8 Kota Baru Bandar Kemayoran, Jakarta.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang jasa penunjang pengangkutan (ground handling) udara dan pengangkutan barang. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1998. Jumlah wilayah jasa pelayanan Perusahaan tersebar di 57 bandara di Indonesia dengan 31 kantor cabang dan 26 kantor perwakilan. Jumlah karyawan tetap Perusahaan per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah 1.736 karyawan tetap dan 1.369 karyawan tetap.

b. Dewan Komisaris dan Direksi

Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

31 Desember 2016 31 Desember 2015

Dewan KomisarisKomisaris Utama Novianto Herupratomo Novianto HerupratomoKomisaris Bintang Hidayat Bintang Hidayat

Ituk Herarindri Ituk HerarindriMuhamad Pramintohadi Yushan SayutiM. Asrori IGN. Bambang Tjahjono

Dewan DireksiDirektur Utama H. Sucipto Agus PriyantoDirektur Ester Siahaan Ester Siahaan

Eko Diantoro Eko Diantoro- H. Sucipto

Page 131: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 7 -

2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)

a. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan

Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan standar baru, sejumlah amandemen dan interpretasi PSAK yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada 1 Januari 2016. Penerapan amandemen dan interpretasi standar berikut tidak memiliki pengaruh signifikan atas pengungkapan atau jumlah yang dicatat di dalam laporan keuangan pada tahun berjalan dan tahun sebelumnya: Amandemen PSAK 7: Pengungkapan pihak-pihak berelasi Amandemen PSAK 16: Aset Tetap Amandemen PSAK 19: Aset Takberwujud Amandemen PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan Amandemen PSAK 24: Imbalan Kerja Amandemen PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Amandemen PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar

b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu: PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi

Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:

Amandemen PSAK 16: Aset Tetap PSAK 69: Agrikultur

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi ini terhadap laporan keuangan.

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

a. Pernyataan Kepatuhan

Laporan keuangan Perusahaan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

b. Dasar Penyusunan Dasar penyusunan laporan keuangan adalah biaya historis, kecuali instrumen keuangan tertentu yang diukur pada jumlah nilai wajar dan basis akrual kecuali untuk penyusunan laporan arus kas pada setiap akhir periode pelaporan, yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di bawah ini. Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam pertukaran barang dan jasa.

- 6 -

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT 1. UMUM

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT. Gapura Angkasa (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 32, tanggal 26 Januari 1998, oleh Imas Fatimah, S.H. Notaris di Jakarta, Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman R.I. dalam surat keputusannya No. C-21003 HT.01.01-TH.99. Tahun 1999, tanggal 31 Desember 1999 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 50 tanggal 23 Juni 2000, Tambahan No. 3245. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 2, tanggal 1 September 2010, oleh R. Suryawan Budi Prasetiyanto, SH, MKn., Notaris di Jakarta, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-45974.AH.01.02. Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 serta diumumkan dalam Berita Negara nomor No 17 tanggal 28 Pebruari 2012. Perusahaan berdomisili di Jakarta dan berkantor pusat di Gedung Dapenra lantai 1, 2 dan 3, Jl. Angkasa Blok B12 Kav.8 Kota Baru Bandar Kemayoran, Jakarta.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang jasa penunjang pengangkutan (ground handling) udara dan pengangkutan barang. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1998. Jumlah wilayah jasa pelayanan Perusahaan tersebar di 57 bandara di Indonesia dengan 31 kantor cabang dan 26 kantor perwakilan. Jumlah karyawan tetap Perusahaan per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah 1.736 karyawan tetap dan 1.369 karyawan tetap.

b. Dewan Komisaris dan Direksi

Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

31 Desember 2016 31 Desember 2015

Dewan KomisarisKomisaris Utama Novianto Herupratomo Novianto HerupratomoKomisaris Bintang Hidayat Bintang Hidayat

Ituk Herarindri Ituk HerarindriMuhamad Pramintohadi Yushan SayutiM. Asrori IGN. Bambang Tjahjono

Dewan DireksiDirektur Utama H. Sucipto Agus PriyantoDirektur Ester Siahaan Ester Siahaan

Eko Diantoro Eko Diantoro- H. Sucipto

Page 132: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 8 -

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Laporan posisi keuangan Perusahaan disajikan dalam mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan mata uang penyajian untuk laporan keuangan. Dalam penyusunan laporan keuangan, transaksi dalam mata uang asing selain mata uang fungsional entitas (mata uang asing) diakui pada kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap akhir perode pelaporan, pos moneter dalam valuta asing dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Pos-pos non moneter yang diukur pada nilai wajar dalam valuta asing dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan. Pos non moneter yang diukur dalam biaya historis dalam valuta asing tidak dijabarkan kembali. Selisih kurs atas pos moneter diakui dalam laba rugi pada periode saat terjadinya. Kurs konversi yang digunakan adalah kurs pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 13.436 dan Rp 13.795 per 1 Dolar Amerika Serikat (USD).

d. Transaksi Pihak-pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan (entitas pelapor): a) Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang

tersebut:

i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;

ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau

iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.

b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya

entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya).

ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas

asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah

entitas asosiasi dari entitas ketiga.

v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

Page 133: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 9 -

vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).

vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau

merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

viii. Entitas, atau anggota dari kelompok yang mana entitas merupakan bagian dari kelompok tersebut, menyediakan jasa personil manajemen kunci kepada entitas pelapor atau kepada entitas induk dari entitas pelapor.

e. Aset Keuangan

Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman yang diberikan dan piutang

Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai.

Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang lancar dimana pengakuan bunga tidak material.

Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan yang diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau biaya selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas masa depan (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Penurunan nilai aset keuangan

Aset keuangan dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

Bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau

bunga; atau

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 8 -

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Laporan posisi keuangan Perusahaan disajikan dalam mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan mata uang penyajian untuk laporan keuangan. Dalam penyusunan laporan keuangan, transaksi dalam mata uang asing selain mata uang fungsional entitas (mata uang asing) diakui pada kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap akhir perode pelaporan, pos moneter dalam valuta asing dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Pos-pos non moneter yang diukur pada nilai wajar dalam valuta asing dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan. Pos non moneter yang diukur dalam biaya historis dalam valuta asing tidak dijabarkan kembali. Selisih kurs atas pos moneter diakui dalam laba rugi pada periode saat terjadinya. Kurs konversi yang digunakan adalah kurs pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 13.436 dan Rp 13.795 per 1 Dolar Amerika Serikat (USD).

d. Transaksi Pihak-pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan (entitas pelapor): a) Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang

tersebut:

i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;

ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau

iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.

b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya

entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya).

ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas

asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah

entitas asosiasi dari entitas ketiga.

v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

Page 134: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 10 -

terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.

Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang tidak akan dievaluasi secara individual akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan gagal bayar atas piutang. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Jumlah tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas seluruh aset keuangan, kecuali piutang yang jumlah tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan. Perubahan jumlah tercatat akun cadangan piutang diakui dalam laba rugi. Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalik melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai, sepanjang nilainya tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Penghentian pengakuan aset keuangan

Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain.

f. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas

Liabilitas keuangan pada awalnya diukur sebesar nilai wajar. Biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung ke dalam akuisisi atau penerbitan liabilitas keuangan (selain liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi) dikurangkan dari nilai wajar liabilitas keuangan, sesuai dengan pengakuan awal. Biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan akuisisi liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui segera dalam laporan laba rugi. Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasikan sesuai substansi perjanjian kontrak dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang membuktikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih, setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.

Page 135: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 11 -

Liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan meliputi liabilitas bank, liabilitas sewa pembiayaan, utang usaha, beban akrual dan utang lainnya pada awalnya dinilai berdasarkan nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya dinilai berdasarkan biaya perolehan yang diamortisasi, dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan jika, dan hanya jika, liabilitas Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.

g. Saling hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika,

saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah

yang telah diakui tersebut; dan

berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

h. Kas dan Setara Kas

Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

i. Persediaan

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi bersih merupakan estimasi harga jual dari persediaan dikurangi seluruh biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan.

j. Biaya Dibayar Dimuka

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

k. Aset Tetap

Aset tetap dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.

Penyusutan diakui dengan metode garis lurus setelah memperhitungkan nilai residu berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Tahun

Pengembangan aset sewa bangunan 1 - 5Kendaraan bermotor 5 - 15Peralatan operasi 5 - 8 Tanah tidak disusutkan.

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 10 -

terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.

Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang tidak akan dievaluasi secara individual akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan gagal bayar atas piutang. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Jumlah tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas seluruh aset keuangan, kecuali piutang yang jumlah tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan. Perubahan jumlah tercatat akun cadangan piutang diakui dalam laba rugi. Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalik melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai, sepanjang nilainya tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Penghentian pengakuan aset keuangan

Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain.

f. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas

Liabilitas keuangan pada awalnya diukur sebesar nilai wajar. Biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung ke dalam akuisisi atau penerbitan liabilitas keuangan (selain liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi) dikurangkan dari nilai wajar liabilitas keuangan, sesuai dengan pengakuan awal. Biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan akuisisi liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui segera dalam laporan laba rugi. Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasikan sesuai substansi perjanjian kontrak dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang membuktikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih, setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.

Page 136: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 12 -

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Mulai tahun 2014, tanah dinyatakan berdasarkan nilai revaluasi. Sebelum tahun 2014, tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Kenaikan yang berasal dari revaluasi tanah diakui pada penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas pada sebagian surplus revaluasian, kecuali sebelumnya penurunan nilai revaluasi atas aset yang sama pernah diakui dalam laporan laba rugi, dalam hal ini kenaikan revaluasi hingga sebesar penurunan nilai aset akibat revaluasi tersebut, dikreditkan dalam laporan laba rugi. Penurunan jumlah tercatat dari revaluasi tanah dibebankan dalam laporan laba rugi apabila penurunan tersebut melebihi saldo surplus revaluasi aset yang bersangkutan, jika ada. Surplus revaluasi tanah yang telah disajikan dalam ekuitas dipindahkan langsung ke saldo laba pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan.

l. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan

Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, jumlah terpulihkan dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi jumlah terpulihkan atas suatu aset individual, Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas atas aset. Estimasi jumlah terpulihkan adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya pelepasan dan nilai pakai. Dalam menilai nilai pakainya, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) lebih kecil dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) diturunkan menjadi sebesar nilai jumlah terpulihkan dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi kecuali aset tersebut dicatat sebesar nilai revaluasi, dimana kerugian penurunan nilai diperlakukan sebagai penurunan revaluasi. Ketika rugi penurunan nilai kemudian dibalik, nilai tercatat aset (atau unit penghasil kas) meningkat menjadi estimasi yang direvisi dari jumlah terpulihkan, akan tetapi peningkatan nilai tercatat tidak boleh melebihi nilai tercatat yang telah ditentukan tanpa ada kerugian penurunan nilai yang telah diakui untuk aset (atau unit penghasil kas) di tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai segera diakui dalam laba rugi, kecuali aset tersebut dicatat pada nilai revaluasi, dalam hal tersebut pembalikan rugi penurunan nilai diperlakukan sebagai kenaikan revaluasi. Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan diungkapkan dalam Catatan 3e.

Page 137: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 13 -

m. Sewa

Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Sebagai Lessee Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai liabilitas sewa pembiayaan. Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki sendiri atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya. Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya. Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.

n. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima dikurangi dengan estimasi retur pelanggan, rabat dan cadangan lain yang serupa. Pendapatan Jasa

Pendapatan dari kontrak atas penyediaan jasa diakui pada saat jasa diserahkan dengan mengacu pada perjanjian yang mendasari.

Penghasilan bunga

Pendapatan bunga diakru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terhutang dan tingkat bunga yang berlaku. Beban

Beban diakui pada saat terjadinya.

o. Imbalan Pasca-Kerja dan Imbalan Kerja Jangka

Imbalan Pasca-Kerja Perusahaan menyelenggarakan imbalan pasca-kerja imbalan pasti tanpa pendanaan untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003.

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 12 -

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Mulai tahun 2014, tanah dinyatakan berdasarkan nilai revaluasi. Sebelum tahun 2014, tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Kenaikan yang berasal dari revaluasi tanah diakui pada penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas pada sebagian surplus revaluasian, kecuali sebelumnya penurunan nilai revaluasi atas aset yang sama pernah diakui dalam laporan laba rugi, dalam hal ini kenaikan revaluasi hingga sebesar penurunan nilai aset akibat revaluasi tersebut, dikreditkan dalam laporan laba rugi. Penurunan jumlah tercatat dari revaluasi tanah dibebankan dalam laporan laba rugi apabila penurunan tersebut melebihi saldo surplus revaluasi aset yang bersangkutan, jika ada. Surplus revaluasi tanah yang telah disajikan dalam ekuitas dipindahkan langsung ke saldo laba pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan.

l. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan

Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, jumlah terpulihkan dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi jumlah terpulihkan atas suatu aset individual, Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas atas aset. Estimasi jumlah terpulihkan adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya pelepasan dan nilai pakai. Dalam menilai nilai pakainya, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) lebih kecil dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) diturunkan menjadi sebesar nilai jumlah terpulihkan dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi kecuali aset tersebut dicatat sebesar nilai revaluasi, dimana kerugian penurunan nilai diperlakukan sebagai penurunan revaluasi. Ketika rugi penurunan nilai kemudian dibalik, nilai tercatat aset (atau unit penghasil kas) meningkat menjadi estimasi yang direvisi dari jumlah terpulihkan, akan tetapi peningkatan nilai tercatat tidak boleh melebihi nilai tercatat yang telah ditentukan tanpa ada kerugian penurunan nilai yang telah diakui untuk aset (atau unit penghasil kas) di tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai segera diakui dalam laba rugi, kecuali aset tersebut dicatat pada nilai revaluasi, dalam hal tersebut pembalikan rugi penurunan nilai diperlakukan sebagai kenaikan revaluasi. Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan diungkapkan dalam Catatan 3e.

Page 138: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 14 -

Biaya penyediaan imbalan ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit dengan penilaian aktuaria yang dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan tahunan. Pengukuran kembali, terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, yang tercermin langsung dalam laporan posisi keuangan yang dibebankan atau dikreditkan dalam penghasilan komprehensif lain periode terjadinya. Pengukuran kembali diakui dalam penghasilan komprehensif lain tercermin segera dalam saldo laba dan tidak akan direklas ke laba rugi. Biaya jasa lalu diakui dalam laba rugi pada periode amandemen program. Bunga neto dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto pada awal periode imbalan pasti dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Biaya imbalan pasti dikategorikan sebagai berikut: Biaya jasa (termasuk biaya jasa kini, biaya jasa lalu serta keuntungan dan kerugian kurtailmen

dan penyelesaian) Beban atau pendapatan bunga neto Pengukuran kembali Perusahaan menyajikan dua komponen pertama dari biaya imbalan pasti di laba rugi, Keuntungan dan kerugian kurtailmen dicatat sebagai biaya jasa lalu. Imbalan Kerja Jangka Panjang Perusahaan memberikan imbalan kerja jangka panjang lainnya berupa penghargaan masa kerja kepada karyawan yang memenuhi persyaratan. Perhitungan imbalan kerja jangka panjang lainnya ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit. Jumlah diakui sebagai provisi untuk imbalan kerja jangka panjang lainnya di laporan posisi keuangan adalah nilai kini provisi imbalan pasti.

p. Provisi

Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Perusahaan diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.

Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas.

Ketika beberapa atau keseluruhan dari manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.

q. Pajak Penghasilan Pajak saat terutang berdasarkan laba kena pajak untuk suatu tahun. Laba kena pajak berbeda dari laba sebelum pajak seperti yang dilaporkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain karena pos pendapatan atau beban yang dikenakan pajak atau dikurangkan pada tahun berbeda dan pos-pos yang tidak pernah dikenakan pajak atau tidak dapat dikurangkan. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Page 139: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 15 -

Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak yang digunakan dalam perhitungan laba kena pajak. Liabilitas pajak tangguhan umumnya diakui untuk seluruh perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan umumnya diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan sepanjang kemungkinan besar bahwa laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan tidak diakui jika perbedaan temporer timbul dari pengakuan awal dari aset dan liabilitas suatu transaksi yang tidak mempengaruhi laba kena pajak atau laba akuntansi. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan memperkirakan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba rugi. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama atas entitas kena pajak yang sama atau entitas kena pajak yang berbeda yang memiliki intensi untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan, pada setiap periode masa depan dimana jumlah signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan diharapkan untuk diselesaikan atau dipulihkan.

4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut. Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang perkiraan tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode saat ini dan masa depan. Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan, selain dari penyajian perkiraan yang diatur di bawah ini.

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 14 -

Biaya penyediaan imbalan ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit dengan penilaian aktuaria yang dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan tahunan. Pengukuran kembali, terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, yang tercermin langsung dalam laporan posisi keuangan yang dibebankan atau dikreditkan dalam penghasilan komprehensif lain periode terjadinya. Pengukuran kembali diakui dalam penghasilan komprehensif lain tercermin segera dalam saldo laba dan tidak akan direklas ke laba rugi. Biaya jasa lalu diakui dalam laba rugi pada periode amandemen program. Bunga neto dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto pada awal periode imbalan pasti dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Biaya imbalan pasti dikategorikan sebagai berikut: Biaya jasa (termasuk biaya jasa kini, biaya jasa lalu serta keuntungan dan kerugian kurtailmen

dan penyelesaian) Beban atau pendapatan bunga neto Pengukuran kembali Perusahaan menyajikan dua komponen pertama dari biaya imbalan pasti di laba rugi, Keuntungan dan kerugian kurtailmen dicatat sebagai biaya jasa lalu. Imbalan Kerja Jangka Panjang Perusahaan memberikan imbalan kerja jangka panjang lainnya berupa penghargaan masa kerja kepada karyawan yang memenuhi persyaratan. Perhitungan imbalan kerja jangka panjang lainnya ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit. Jumlah diakui sebagai provisi untuk imbalan kerja jangka panjang lainnya di laporan posisi keuangan adalah nilai kini provisi imbalan pasti.

p. Provisi

Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Perusahaan diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.

Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas.

Ketika beberapa atau keseluruhan dari manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.

q. Pajak Penghasilan Pajak saat terutang berdasarkan laba kena pajak untuk suatu tahun. Laba kena pajak berbeda dari laba sebelum pajak seperti yang dilaporkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain karena pos pendapatan atau beban yang dikenakan pajak atau dikurangkan pada tahun berbeda dan pos-pos yang tidak pernah dikenakan pajak atau tidak dapat dikurangkan. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Page 140: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 16 -

Sumber Estimasi Ketidakpastian Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah tercatat aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Informasi tentang asumsi utama yang dibuat mengenai masa depan dan sumber utama dari estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini.

i. Estimasi Masa Manfaat atas Aset Tetap

Manajemen mengestimasi masa manfaat aset tetap berdasarkan penggunaan dari aset yang diharapkan dapat didukung dengan rencana dan strategi usaha yang juga mempertimbangkan perkembangan teknologi dimasa depan dan perilaku pasar. Estimasi dari masa manfaat aset tetap adalah berdasarkan penelaahan Perusahaan secara kolektif terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang sama. Estimasi masa manfaat ditelaah paling sedikit setiap akhir periode pelaporan dan diperbaharui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset. Tetapi, adalah mungkin, hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor yang disebutkan di atas. Nilai tercatat aset tetap telah diungkapkan dalam Catatan 12.

ii. Rugi Penurunan Nilai Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

Perusahaan menilai penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direviu secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. Nilai tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang telah diungkapkan dalam Catatan 6 dan 7.

iii. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja

Beban dari program pensiun manfaat pasti dan nilai kini dari kewajiban pensiun ditentukan oleh penilaian aktuaris dengan menggunakan beberapa asumsi diantaranya tingkat diskonto, tingkat pengembalian dana yang diharapkan, tingkat kenaikan kompensasi dan tingkat kematian. Kewajiban manfaat pasti sangat sensitif terhadap perubahan asumsi. Nilai tercatat liabilitas telah diungkapkan dalam Catatan 21.

Page 141: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 17 -

5. KAS DAN SETARA KAS

31 Desember 31 Desember2016 2015Rp Rp

KasDolar Amerika Serikat 200.895.072 129.866.130 Rupiah 135.589.935 120.905.521

Jumlah Kas 336.485.007 250.771.651

BankRupiah

Pihak berelasi (Catatan 30)PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 14.775.652.836 12.150.266.783 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 5.227.083.965 6.377.589.158 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2.893.809.532 4.605.615.188 PT Bank Mandiri Syariah 39.403.532 176.082.376

Pihak ketigaPT Bank Central Asia Tbk 6.947.501 500.001 PT Bank Mega Tbk 6.322.024 208.667.424 PT Bank Bukopin Tbk 804.068 804.068

Dolar Amerika SerikatPihak berelasi (Catatan 30)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 7.835.105.317 32.414.351.257 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 6.057.015.980 4.262.061.402 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 797.444.873 15.904.127.069

Jumlah Bank 37.639.589.628 76.100.064.726

Deposito berjangkaDolar Amerika Serikat

Pihak berelasi (Catatan 30)PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 40.308.000.000 - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 13.436.000.000 -

Jumlah Deposito Berjangka 53.744.000.000 -

Jumlah Kas dan Setara Kas 91.720.074.635 76.350.836.377

Suku bunga deposito berjangka per tahunDolar Amerika Serikat 0,8%-1% -

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 16 -

Sumber Estimasi Ketidakpastian Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah tercatat aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Informasi tentang asumsi utama yang dibuat mengenai masa depan dan sumber utama dari estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini.

i. Estimasi Masa Manfaat atas Aset Tetap

Manajemen mengestimasi masa manfaat aset tetap berdasarkan penggunaan dari aset yang diharapkan dapat didukung dengan rencana dan strategi usaha yang juga mempertimbangkan perkembangan teknologi dimasa depan dan perilaku pasar. Estimasi dari masa manfaat aset tetap adalah berdasarkan penelaahan Perusahaan secara kolektif terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang sama. Estimasi masa manfaat ditelaah paling sedikit setiap akhir periode pelaporan dan diperbaharui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset. Tetapi, adalah mungkin, hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor yang disebutkan di atas. Nilai tercatat aset tetap telah diungkapkan dalam Catatan 12.

ii. Rugi Penurunan Nilai Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

Perusahaan menilai penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direviu secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. Nilai tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang telah diungkapkan dalam Catatan 6 dan 7.

iii. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja

Beban dari program pensiun manfaat pasti dan nilai kini dari kewajiban pensiun ditentukan oleh penilaian aktuaris dengan menggunakan beberapa asumsi diantaranya tingkat diskonto, tingkat pengembalian dana yang diharapkan, tingkat kenaikan kompensasi dan tingkat kematian. Kewajiban manfaat pasti sangat sensitif terhadap perubahan asumsi. Nilai tercatat liabilitas telah diungkapkan dalam Catatan 21.

Page 142: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 18 -

6. PIUTANG USAHA

a. Berdasarkan Debitur 31 Desember 31 Desember

2016 2015Rp Rp

Pihak berelasi (Catatan 30)PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 61.466.070.072 92.172.057.233 PT Citilink Indonesia 20.530.067.553 23.969.606.753 PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia 5.640.887.548 4.968.310.392 PT Aero Wisata 1.505.952.000 - PT Angkasa Pura II (Persero) 11.607.354 3.521.875.805 Lain-lain (dibawah Rp 1 Milyar) 295.401.357 1.031.988.465

Jumlah 89.449.985.884 125.663.838.648

Pihak ketigaMaskapai Penerbangan Lainnya 30.169.753.878 34.106.858.048 Maskapai Penerbangan Asing 16.414.668.505 21.110.187.273 Non-maskapai 7.737.578.226 7.081.573.669 Lain-lain 2.199.642.245 1.783.215.345

Jumlah 56.521.642.854 64.081.834.335 Cadangan kerugian penurunan nilai (28.610.341.598) (28.703.360.986) Jumlah - bersih 27.911.301.256 35.378.473.349 Jumlah Piutang Usaha 117.361.287.140 161.042.311.997

b. Berdasarkan Mata Uang

31 Desember 31 Desember2016 2015Rp Rp

Rupiah 106.075.202.123 141.994.588.402 Dolar Amerika Serikat 11.286.085.017 19.047.723.595 Jumlah 117.361.287.140 161.042.311.997

c. Berdasarkan Umur Piutang tetapi Tidak Mengalami Penurunan Nilai

31 Desember 31 Desember

2016 2015Rp Rp

Belum jatuh tempo 17.202.790.283 45.556.413.985 1 - 60 hari 79.750.949.707 92.748.215.017 61 - 180 hari 16.536.302.885 17.746.607.052 181 - 360 hari 1.418.406.839 2.374.711.212 > 360 hari 2.452.837.426 2.616.364.731 Jumlah 117.361.287.140 161.042.311.997

Jangka waktu rata-rata kredit penjualan adalah 30 - 45 hari untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015. Piutang usaha tidak dijaminkan, tidak dikenakan bunga dan umumnya dikenakan syarat pembayaran sesuai perjanjian dengan jangka waktu antara 30 hari sejak tanggal penagihan.

Page 143: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 19 -

Mutasi penyisihan cadangan kerugian penurunan adalah sebagai berikut:

31 Desember 31 Desember2016 2015Rp Rp

Saldo awal tahun 28.703.360.986 28.490.879.745 Penambahan 53.357.446 406.727.882 Pemulihan (146.376.834) (194.246.641) Saldo akhir tahun 28.610.341.598 28.703.360.986

Perusahaan mengakui cadangan kerugian penurunan nilai piutang mengacu pada pengalaman masa lalu pihak lawan. Dalam menentukan pemulihan dari piutang usaha, Perusahaan mempertimbangkan setiap perubahan dalam kualitas dari piutang usaha sejak tanggal awal kredit diberikan sampai dengan akhir periode pelaporan. Termasuk dalam penambahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah piutang usaha yang diturunkan nilainya secara individual masing-masing sebesar Rp 53.357.446 dan Rp 406.727.882 pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. Perusahaan tidak memiliki jaminan atas piutang tersebut. Berdasarkan penelaahan yang dilakukan oleh manajemen atas piutang usaha yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai, manajemen beranggapan bahwa piutang usaha tersebut masih dapat dipulihkan karena tidak terdapat perubahan yang signifikan atas kualitas kredit dari pelanggan tersebut. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga. Tidak diadakan pencadangan kerugian penurunan nilai atas piutang kepada pihak berelasi karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih.

7. PIUTANG LAIN-LAIN

31 Desember 31 Desember2016 2015Rp Rp

Piutang pegawai 2.481.060.169 2.617.521.153Lain-lain 144.964.780 212.985.166 Jumlah 2.626.024.949 2.830.506.319Cadangan kerugian penurunan nilai (2.433.903.169) (2.433.903.169)Jumlah bersih 192.121.780 396.603.150

Perusahaan mengakui cadangan kerugian penurunan nilai piutang sebesar 100% atas seluruh piutang yang jatuh tempo lebih dari 360 hari dan tidak dapat dipulihkan mengacu pada pengalaman masa lalu pihak lawan dan analisis posisi keuangan kini pihak lawan.

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 18 -

6. PIUTANG USAHA

a. Berdasarkan Debitur 31 Desember 31 Desember

2016 2015Rp Rp

Pihak berelasi (Catatan 30)PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 61.466.070.072 92.172.057.233 PT Citilink Indonesia 20.530.067.553 23.969.606.753 PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia 5.640.887.548 4.968.310.392 PT Aero Wisata 1.505.952.000 - PT Angkasa Pura II (Persero) 11.607.354 3.521.875.805 Lain-lain (dibawah Rp 1 Milyar) 295.401.357 1.031.988.465

Jumlah 89.449.985.884 125.663.838.648

Pihak ketigaMaskapai Penerbangan Lainnya 30.169.753.878 34.106.858.048 Maskapai Penerbangan Asing 16.414.668.505 21.110.187.273 Non-maskapai 7.737.578.226 7.081.573.669 Lain-lain 2.199.642.245 1.783.215.345

Jumlah 56.521.642.854 64.081.834.335 Cadangan kerugian penurunan nilai (28.610.341.598) (28.703.360.986) Jumlah - bersih 27.911.301.256 35.378.473.349 Jumlah Piutang Usaha 117.361.287.140 161.042.311.997

b. Berdasarkan Mata Uang

31 Desember 31 Desember2016 2015Rp Rp

Rupiah 106.075.202.123 141.994.588.402 Dolar Amerika Serikat 11.286.085.017 19.047.723.595 Jumlah 117.361.287.140 161.042.311.997

c. Berdasarkan Umur Piutang tetapi Tidak Mengalami Penurunan Nilai

31 Desember 31 Desember

2016 2015Rp Rp

Belum jatuh tempo 17.202.790.283 45.556.413.985 1 - 60 hari 79.750.949.707 92.748.215.017 61 - 180 hari 16.536.302.885 17.746.607.052 181 - 360 hari 1.418.406.839 2.374.711.212 > 360 hari 2.452.837.426 2.616.364.731 Jumlah 117.361.287.140 161.042.311.997

Jangka waktu rata-rata kredit penjualan adalah 30 - 45 hari untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015. Piutang usaha tidak dijaminkan, tidak dikenakan bunga dan umumnya dikenakan syarat pembayaran sesuai perjanjian dengan jangka waktu antara 30 hari sejak tanggal penagihan.

Page 144: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 20 -

8. PERSEDIAAN 31 Desember 31 Desember

2016 2015Rp Rp

Suku Cadang Peralatan GSE 7.936.367.911 8.910.162.102Penunjang Suku Cadang GSE 770.919.556 1.085.740.003Peralatan Kantor 741.807.174 626.758.125 Bahan Bakar dan Pelumas 384.179.996 399.505.447 Jumlah 9.833.274.637 11.022.165.677

Seluruh nilai persediaan yang disajikan di atas tidak diasuransikan dan tidak sedang dijaminkan atas kewajiban dan atau pinjaman lainnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai persediaan.

9. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA 31 Desember 31 Desember

2016 2015Rp Rp

Sewa bangunan 6.137.271.040 4.471.045.891Uang muka karyawan 1.801.462.358 1.748.947.271Asuransi ketenagakerjaan 1.398.761.150 254.308.471Uang muka handling fee 1.145.067.081 1.403.255.959 Jumlah 10.482.561.629 7.877.557.592

10. PAJAK DIBAYAR DIMUKA 31 Desember 31 Desember

2016 2015Rp Rp

Pajak penghasilanPasal 23 2.573.833.615 4.581.013.095 Pasal 28A (Catatan 29)

Tahun 2016 27.153.979.515 - Tahun 2015 13.337.501.568 11.360.189.774Tahun 2014 4.509.585.490 4.659.539.206

Pajak Pertambahan Nilai 34.981.683.345 38.246.800.006Jumlah 82.556.583.533 58.847.542.081

Pajak penghasilan pasal 23 merupakan pajak penghasilan pasal 23 yang belum diperoleh bukti potongnya sampai dengan tanggal pelaporan, karena penerapan sistem SAP yang mengacu pada kebijakan akuntansi entitas induk dimana pajak penghasilan pasal 23 dicatat pada saat pengakuan pendapatan yang terkait. Pajak penghasilan ini akan digunakan sebagai kredit pajak ketika bukti potong diterima pada periode berikutnya.

Page 145: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 21 -

11. PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA

31 Desember 31 Desember2016 2015Rp Rp

Pendapatan Ground HandlingPihak berelasi (Catatan 30)

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 69.010.183.000 27.302.779.241 PT Citilink Indonesia 10.393.028.411 9.209.647.500 PT Angkasa Pura II (Persero) 6.497.294.741 - PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia 812.866.065 1.325.108.392 PT Angkasa Pura I (Persero) 82.805.430 82.805.430

Pihak ketigaMaskapai penerbangan asing 16.105.405.765 19.686.333.668 Maskapai penerbangan lainnya 2.602.451.595 2.865.213.139

Pendapatan Warehousing 1.672.510.966 1.678.626.113 Pendapatan Lain-lain 3.914.904.119 5.261.492.850 Jumlah 111.091.450.092 67.412.006.333

12. ASET TETAP

1 Januari Surplus 31 Desember

2016 Penambahan revaluasi 2016Rp Rp Rp Rp

Biaya perolehan/revaluasiTanah 49.150.000.000 - 1.179.600.000 50.329.600.000 Pengembangan aset

sewa bangunan 31.653.470.703 406.000.000 - 32.059.470.703 Peralatan operasi 42.375.143.961 15.369.621.759 - 57.744.765.720 Kendaraan bermotor 726.516.129.936 15.985.462.636 - 742.501.592.572

Aset sewa pembiayaanKendaraan bermotor 209.184.998.181 769.077.308.970 - 978.262.307.151

Jumlah 1.058.879.742.781 800.838.393.365 1.179.600.000 1.860.897.736.146

Akumulasi penyusutanPengembangan aset

sewa bangunan 22.273.798.672 6.505.722.572 - 28.779.521.244 Peralatan operasi 27.937.241.725 5.480.642.141 - 33.417.883.866 Kendaraan bermotor 425.241.207.088 31.965.581.316 - 457.206.788.404

Aset sewa pembiayaanKendaraan bermotor 4.374.447.384 44.558.642.148 - 48.933.089.532

Jumlah 479.826.694.869 88.510.588.177 - 568.337.283.046

Jumlah Tercatat 579.053.047.912 1.292.560.453.100

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 20 -

8. PERSEDIAAN 31 Desember 31 Desember

2016 2015Rp Rp

Suku Cadang Peralatan GSE 7.936.367.911 8.910.162.102Penunjang Suku Cadang GSE 770.919.556 1.085.740.003Peralatan Kantor 741.807.174 626.758.125 Bahan Bakar dan Pelumas 384.179.996 399.505.447 Jumlah 9.833.274.637 11.022.165.677

Seluruh nilai persediaan yang disajikan di atas tidak diasuransikan dan tidak sedang dijaminkan atas kewajiban dan atau pinjaman lainnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai persediaan.

9. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA 31 Desember 31 Desember

2016 2015Rp Rp

Sewa bangunan 6.137.271.040 4.471.045.891Uang muka karyawan 1.801.462.358 1.748.947.271Asuransi ketenagakerjaan 1.398.761.150 254.308.471Uang muka handling fee 1.145.067.081 1.403.255.959 Jumlah 10.482.561.629 7.877.557.592

10. PAJAK DIBAYAR DIMUKA 31 Desember 31 Desember

2016 2015Rp Rp

Pajak penghasilanPasal 23 2.573.833.615 4.581.013.095 Pasal 28A (Catatan 29)

Tahun 2016 27.153.979.515 - Tahun 2015 13.337.501.568 11.360.189.774Tahun 2014 4.509.585.490 4.659.539.206

Pajak Pertambahan Nilai 34.981.683.345 38.246.800.006Jumlah 82.556.583.533 58.847.542.081

Pajak penghasilan pasal 23 merupakan pajak penghasilan pasal 23 yang belum diperoleh bukti potongnya sampai dengan tanggal pelaporan, karena penerapan sistem SAP yang mengacu pada kebijakan akuntansi entitas induk dimana pajak penghasilan pasal 23 dicatat pada saat pengakuan pendapatan yang terkait. Pajak penghasilan ini akan digunakan sebagai kredit pajak ketika bukti potong diterima pada periode berikutnya.

Page 146: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 22 -

1 Januari Surplus 31 Desember2015 Penambahan Reklasifikasi revaluasi 2015Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya perolehan/revaluasiTanah 44.235.000.000 - - 4.915.000.000 49.150.000.000 Pengembangan aset

sewa bangunan 31.156.113.901 2.435.487.582 (1.938.130.780) - 31.653.470.703 Peralatan operasi 27.659.416.761 4.158.912.997 10.556.814.203 - 42.375.143.961 Kendaraan bermotor 740.598.091.219 3.436.570.032 (17.518.531.315) - 726.516.129.936

Aset sewa pembiayaanKendaraan bermotor - 209.184.998.181 - - 209.184.998.181

Jumlah 843.648.621.881 219.215.968.792 (8.899.847.892) 4.915.000.000 1.058.879.742.781

Akumulasi penyusutanPengembangan aset

sewa bangunan 16.582.620.191 6.595.296.281 (904.117.800) - 22.273.798.672 Peralatan operasi 18.665.907.522 3.689.968.782 5.581.365.421 - 27.937.241.725 Kendaraan bermotor 400.007.158.716 37.036.011.536 (11.801.963.164) - 425.241.207.088

Aset sewa pembiayaanKendaraan bermotor - 4.374.447.384 - - 4.374.447.384

Jumlah 435.255.686.429 51.695.723.983 (7.124.715.543) - 479.826.694.869

Jumlah Tercatat 408.392.935.452 579.053.047.912

Kendaraan bermotor meliputi mobil dan Ground Support Equipment. Beban penyusutan yang dibebankan dalam beban operasional untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 88.510.588.177 dan Rp 51.695.723.983. Penilaian atas nilai wajar aset tetap tanah dilakukan oleh penilai independen yang telah teregistrasi di OJK, KJPP Fuadah, Rudi & Rekan untuk tahun 2016 dan KJPP Iskandar & Rekan untuk tahun 2015. Berdasarkan laporan tersebut penilaian dilakukan sesuai dengan Standar Penilaian Indonesia (SPI) yang ditentukan berdasarkan transaksi terkini dalam ketentuan yang wajar. Metode penilaian yang digunakan adalah pendekatan nilai pasar. Aset tetap digunakan sebagai jaminan utang bank (Catatan 19).

13. ASET LAIN-LAIN BERSIH 31 Desember 31 Desember

2016 2015Rp Rp

Jaminan sewa ruangan 1.446.509.734 1.433.509.734Biaya membership golf 1.081.120.000 1.081.120.000 Aset tidak digunakan 694.606.826 694.606.826 Beban tangguhan 84.031.931 136.672.910 Jaminan listrik dan air 66.570.495 33.770.495 Lain-lain 471.000.000 - Jumlah 3.843.838.986 3.379.679.965

Page 147: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 23 -

Jaminan sewa ruangan Jaminan sewa ruang merupakan jaminan kepada pihak otoritas bandara terkait dengan sewa ruangan kantor kepada pihak pengelola. Jaminan sewa ruang tersebut secara legal tidak dapat dicairkan oleh pihak penerima (otoritas) bandara sepanjang Perusahaan mematuhi dan membayar sewa ruang secara tepat waktu, sehingga secara substansi sifatnya jangka panjang dengan pertimbangan bahwa kegiatan utama Perusahaan adalah jasa ground handling yang tentunya selalu dan hanya berada di lingkungan bandara. Biaya membership golf Biaya membership golf merupakan biaya keanggotaan (membership) golf club untuk 10 (sepuluh) anggota yang terdaftar yang merupakan pembayaran awal (initial payment) keanggotaan personil Perusahaan dalam suatu golf club yang sifatnya "dapat dipindahtangankan" (transferable). Biaya membership golf ini akan dibebankan, jika ada potensi penurunan nilai pasar secara material atas biaya perolehan awalnya. Aset tidak digunakan Aset tidak digunakan merupakan aset yang segera akan dijual terutama terdiri dari kendaraan bermotor dan peralatan operasi. Beban tangguhan Beban tangguhan merupakan pengeluaran yang berkenaan dengan biaya renovasi kantor cargo di Kantor Cabang Bandara Soekarno-Hatta dimana bangunan tersebut diperoleh secara sewa.

14. UTANG USAHA a. Berdasarkan Pemasok

31 Desember 31 Desember2016 2015Rp Rp

Pihak berelasi (Catatan 30)PT Angkasa Pura II (Persero) 12.798.122.848 6.432.694.725 PT Aero Systems Indonesia 4.719.938.454 304.000.000 PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia 3.883.410.944 1.780.666.394 PT Citilink Indonesa 1.797.117.678 - PT Angkasa Pura I (Persero) 914.655.953 2.871.598.612 Lain-lain (dibawah Rp 1 milyar) 637.873.970 1.373.842.810 Sub jumlah 24.751.119.847 12.762.802.541

Pihak ketigaSubkontrak 18.806.808.280 13.659.764.030 Administrasi dan Umum 12.686.932.814 24.543.923.534 Investasi Alat GSE 2.569.420.677 3.445.973.313 Bahan Bakar 1.058.307.149 782.790.868 Pemeliharaan dan Perbaikan 242.358.875 138.253.308 Sub jumlah 35.363.827.795 42.570.705.053

Jumlah 60.114.947.642 55.333.507.594

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 22 -

1 Januari Surplus 31 Desember2015 Penambahan Reklasifikasi revaluasi 2015Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya perolehan/revaluasiTanah 44.235.000.000 - - 4.915.000.000 49.150.000.000 Pengembangan aset

sewa bangunan 31.156.113.901 2.435.487.582 (1.938.130.780) - 31.653.470.703 Peralatan operasi 27.659.416.761 4.158.912.997 10.556.814.203 - 42.375.143.961 Kendaraan bermotor 740.598.091.219 3.436.570.032 (17.518.531.315) - 726.516.129.936

Aset sewa pembiayaanKendaraan bermotor - 209.184.998.181 - - 209.184.998.181

Jumlah 843.648.621.881 219.215.968.792 (8.899.847.892) 4.915.000.000 1.058.879.742.781

Akumulasi penyusutanPengembangan aset

sewa bangunan 16.582.620.191 6.595.296.281 (904.117.800) - 22.273.798.672 Peralatan operasi 18.665.907.522 3.689.968.782 5.581.365.421 - 27.937.241.725 Kendaraan bermotor 400.007.158.716 37.036.011.536 (11.801.963.164) - 425.241.207.088

Aset sewa pembiayaanKendaraan bermotor - 4.374.447.384 - - 4.374.447.384

Jumlah 435.255.686.429 51.695.723.983 (7.124.715.543) - 479.826.694.869

Jumlah Tercatat 408.392.935.452 579.053.047.912

Kendaraan bermotor meliputi mobil dan Ground Support Equipment. Beban penyusutan yang dibebankan dalam beban operasional untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 88.510.588.177 dan Rp 51.695.723.983. Penilaian atas nilai wajar aset tetap tanah dilakukan oleh penilai independen yang telah teregistrasi di OJK, KJPP Fuadah, Rudi & Rekan untuk tahun 2016 dan KJPP Iskandar & Rekan untuk tahun 2015. Berdasarkan laporan tersebut penilaian dilakukan sesuai dengan Standar Penilaian Indonesia (SPI) yang ditentukan berdasarkan transaksi terkini dalam ketentuan yang wajar. Metode penilaian yang digunakan adalah pendekatan nilai pasar. Aset tetap digunakan sebagai jaminan utang bank (Catatan 19).

13. ASET LAIN-LAIN BERSIH 31 Desember 31 Desember

2016 2015Rp Rp

Jaminan sewa ruangan 1.446.509.734 1.433.509.734Biaya membership golf 1.081.120.000 1.081.120.000 Aset tidak digunakan 694.606.826 694.606.826 Beban tangguhan 84.031.931 136.672.910 Jaminan listrik dan air 66.570.495 33.770.495 Lain-lain 471.000.000 - Jumlah 3.843.838.986 3.379.679.965

Page 148: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 24 -

b. Berdasarkan Mata Uang 31 Desember 31 Desember

2016 2015Rp Rp

Rupiah 56.229.928.678 44.743.851.791 Dolar Amerika Serikat 3.885.018.964 10.589.655.803 Jumlah 60.114.947.642 55.333.507.594

c. Berdasarkan Umur

31 Desember 31 Desember2016 2015Rp Rp

Belum jatuh tempo 3.194.414.244 16.871.346.163 Jatuh tempo:

1 - 60 hari 29.761.381.810 21.560.507.626 61 - 180 hari 23.722.609.598 8.146.740.386 181 - 360 hari 1.909.907.007 1.827.265.067 > 360 hari 1.526.634.983 6.927.648.352

Jumlah 60.114.947.642 55.333.507.594

15. BEBAN AKRUAL 31 Desember 31 Desember

2016 2015Rp Rp

Pihak berelasi (Catatan 30)PT Aero Systems Indonesia 1.039.099.784 13.643.397.600 PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia 954.284.824 588.831.435 PT Citilink Indonesia 607.530.150 3.991.201.941 PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 254.080.000 - PT Angkasa Pura II (Persero) - 202.205.992

Pihak KetigaBiaya outsourcing SDM 60.370.424.297 68.635.331.570 Biaya operasional ground handling 36.243.423.465 7.822.059.834 Biaya sewa 15.528.595.910 15.083.660.427 Biaya konsesi 9.291.949.766 9.563.248.695 Biaya rekening telepon, listrik dan air 3.433.736.762 1.477.567.214 Biaya pemeliharaan dan perbaikan 2.276.644.498 1.802.420.177 Biaya lainnya (dibawah Rp 1 Milyar) 3.790.227.743 1.489.549.533

Jumlah 133.789.997.199 124.299.474.418

Page 149: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 25 -

16. UTANG BONUS DAN TANTIEM Utang bonus dan tantiem per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 3.500.000.000 dan Rp 3.000.000.000 sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) tahun 2016 dan 2015.

17. UTANG LAIN-LAIN

31 Desember 31 Desember

2016 2015Rp Rp

Pihak berelasi (Catatan 30)PT Angkasa Pura II (Persero) 155.078.027 -

Pihak ketigaPembelian barang dan jasa 12.698.070.833 2.598.048.480 Iuran THT dan Jamsostek 2.552.869.735 11.943.510 Uang titipan 1.790.964.872 3.467.726.461 Iuran dana pensiun 809.251.241 665.875.522 Deposit Agent 744.195.576 844.300.289 Jaminan pelanggan 412.460.808 540.495.104 Lain-lain 1.567.507.318 138.812.571

Jumlah 20.730.398.410 8.267.201.937

18. UTANG PAJAK

31 Desember 31 Desember

2016 2015Rp Rp

Pajak penghasilanPasal 21 2.398.691.626 4.402.266.848 Pasal 23 2.036.746.685 2.637.444.068 Pasal 25 602.084.000 602.084.000 Pasal 26 3.078.458.067 715.843.656 Pasal 4(2) 764.883.619 428.756.507

Utang pajak lainnya (Catatan 29) - 2.090.263.758 Jumlah 8.880.863.997 10.876.658.837

19. UTANG BANK

31 Desember 31 Desember2016 2015Rp Rp

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 5.760.000.000 26.760.000.000 Bagian jatuh tempo dalam satu tahun (5.760.000.000) (21.000.000.000) Liabilitas jangka panjang - 5.760.000.000

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 24 -

b. Berdasarkan Mata Uang 31 Desember 31 Desember

2016 2015Rp Rp

Rupiah 56.229.928.678 44.743.851.791 Dolar Amerika Serikat 3.885.018.964 10.589.655.803 Jumlah 60.114.947.642 55.333.507.594

c. Berdasarkan Umur

31 Desember 31 Desember2016 2015Rp Rp

Belum jatuh tempo 3.194.414.244 16.871.346.163 Jatuh tempo:

1 - 60 hari 29.761.381.810 21.560.507.626 61 - 180 hari 23.722.609.598 8.146.740.386 181 - 360 hari 1.909.907.007 1.827.265.067 > 360 hari 1.526.634.983 6.927.648.352

Jumlah 60.114.947.642 55.333.507.594

15. BEBAN AKRUAL 31 Desember 31 Desember

2016 2015Rp Rp

Pihak berelasi (Catatan 30)PT Aero Systems Indonesia 1.039.099.784 13.643.397.600 PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia 954.284.824 588.831.435 PT Citilink Indonesia 607.530.150 3.991.201.941 PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 254.080.000 - PT Angkasa Pura II (Persero) - 202.205.992

Pihak KetigaBiaya outsourcing SDM 60.370.424.297 68.635.331.570 Biaya operasional ground handling 36.243.423.465 7.822.059.834 Biaya sewa 15.528.595.910 15.083.660.427 Biaya konsesi 9.291.949.766 9.563.248.695 Biaya rekening telepon, listrik dan air 3.433.736.762 1.477.567.214 Biaya pemeliharaan dan perbaikan 2.276.644.498 1.802.420.177 Biaya lainnya (dibawah Rp 1 Milyar) 3.790.227.743 1.489.549.533

Jumlah 133.789.997.199 124.299.474.418

Page 150: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 26 -

Berdasarkan akta notaris Perjanjian Kredit Nomor 6 tanggal 13 Maret 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dalam bentuk fasilitas kredit investasi dengan plafond sebesar Rp 56.760.0000.000. Tingkat bunga per tahun adalah berdasarkan bunga LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) +3%. Fasilitas ini berlaku selama 36 bulan dengan agunan berupa peralatan Ground Support Equipment (GSE).

20. LIABILITAS SEWA PEMBIAYAAN

Pada tanggal 8 Juni 2015, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa peralatan GSE sebanyak 215 unit dengan Thompson Robbins Maintenance Pte Ltd. Jangka waktu sewa adalah 120 bulan sejak tanggal berita acara serah terima masing-masing peralatan GSE dengan suku bunga efektif sebesar 5,06%. Serah terima peralatan GSE akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan jadwal yang telah disepakati kedua belah pihak yaitu Agustus 2015 hingga Januari 2017. Selama tahun 2016, peralatan GSE yang telah dilakukan serah terima adalah sebanyak 137 unit dari 167 unit yang dijadwalkan. Pada tahun 2016, terdapat 51 unit GSE yang telah tiba namun belum dilakukan serah terima oleh Perusahaan. Terkait hal tersebut, Perusahaan telah mendapatkan persetujuan dari Thompson Robbins Maintenance Pte., Ltd., untuk menunda serah terima hingga Januari 2017. Pada Januari 2017, Perusahaan telah melakukan serah terima atas 51 unit GSE tersebut. Selama tahun 2015, peralatan GSE yang telah dilakukan serah terima adalah sebanyak 11 unit dari 43 unit yang dijadwalkan. Tidak ada uang jaminan atas pembiayaan ini. Utang sewa didenominasi dalam Dolar Amerika Serikat yang dibayar setiap bulan sesuai dengan tarif sewa masing-masing peralatan GSE yang telah diserah- terimakan kepada Perusahaan. Pembayaran minimum sewa dan nilai kini pembayaran minimum sewa berdasarkan perjanjian sewa pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

Nilai kini Nilai kiniPembayaran pembayaran Pembayaran pembayaran

minimum sewa minimum sewa minimum sewa minimum sewaRp Rp Rp Rp

Rincian liabilitas sewa berdasarkan jatuh tempo Tidak lebih dari satu tahun 133.519.244.217 126.113.300.473 27.145.594.075 26.243.556.648 Lebih dari satu tahun dan kurang

dari lima tahun 623.549.150.631 506.077.961.220 131.724.316.500 109.611.496.424 Lebih dari lima tahun 408.718.648.063 271.713.867.342 100.194.217.581 66.810.910.119

1.165.787.042.911 903.905.129.035 259.064.128.156 202.665.963.191 Dikurangi: biaya keuangan masa depan (261.881.913.876) - (56.398.164.965) -

Nilai kini pembayaran minimum sewa 903.905.129.035 903.905.129.035 202.665.963.191 202.665.963.191

Bagian yang jatuh tempo dalam waktusatu tahun 126.113.300.473 26.243.556.648

Liabilitas Sewa Jangka Panjang - Bersih 777.791.828.562 176.422.406.543

31 Desember 2016 31 Desember 2015

Page 151: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 27 -

21. IMBALAN KERJA a. Imbalan Pasca-kerja

Program Iuran Pasti Perusahaan menyelenggarakan program fasilitas kesehatan untuk semua karyawan yang memenuhi persyaratan dan keluarganya. Program jaminan hari tua ini dikelola oleh PT AJ In Health. Program Pensiun Imbalan Pasti Perusahaan memberikan imbalan kepada karyawan yang memenuhi persyaratan sesuai dengan kebijakan Perusahaan yang didasarkan pada Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan kerja ini.

b. Imbalan Kerja Jangka Panjang Lain

Perusahaan memberikan penghargaan masa bakti kepada karyawan yang telah bekerja selama 20 tahun sesuai dengan kebijakan Perusahaan. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan tersebut adalah masing-masing 1.355 dan 1.369 karyawan per 31 Desember 2016 dan 2015. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan kerja ini. Tahun 2015, Perusahaan mengubah program persiapan pensiun, dimana karyawan tidak dapat memanfaatkan opsi untuk tidak aktif bekerja selama satu tahun sebelum usia pensiun normal. Dibawah “Perjanjian Kerja Bersama” (PKB) terbaru seluruh karyawan harus aktif bekerja hingga usia pensiun normal. Pada 31 Desember 2016 dan 2015, perhitungan imbalan kerja program imbalan pasti dan imbalan kerja jangka panjang lainnya dihitung oleh PT Padma Radya Aktuaria, aktuaris independen, dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut:

31 Desember 2016 31 Desember 2015

Tingkat diskonto 8,25% 9%Tingkat kenaikan gaji 5% 5%Tingkat kematian 100% TMIII 100% TMIIITingkat cacat 5% TM III 5% TM IIITingkat pengunduran diri 1% usia 40 tahun 1% usia 40 tahun

menurun secara garis lurus menurun secara garis lurussampai 0% usia 56 tahun sampai 0% usia 56 tahun

Tingkat pensiun normal 56 tahun 56 tahunTingkat kenaikan biaya 12% dan menurun - kesehatan 1% setiap tahunnya -Biaya kesehatan - untuk kesehatan Rp 259.952 Rp 232.100 Program pensiun imbalan pasti memberikan eksposur Perusahaan terhadap risiko aktuarial seperti risiko tingkat bunga, risiko biaya kesehatan dan risiko gaji

Risiko Tingkat Bunga

Penurunan suku bunga obligasi akan meningkatkan liabilitas program.

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 26 -

Berdasarkan akta notaris Perjanjian Kredit Nomor 6 tanggal 13 Maret 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dalam bentuk fasilitas kredit investasi dengan plafond sebesar Rp 56.760.0000.000. Tingkat bunga per tahun adalah berdasarkan bunga LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) +3%. Fasilitas ini berlaku selama 36 bulan dengan agunan berupa peralatan Ground Support Equipment (GSE).

20. LIABILITAS SEWA PEMBIAYAAN

Pada tanggal 8 Juni 2015, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa peralatan GSE sebanyak 215 unit dengan Thompson Robbins Maintenance Pte Ltd. Jangka waktu sewa adalah 120 bulan sejak tanggal berita acara serah terima masing-masing peralatan GSE dengan suku bunga efektif sebesar 5,06%. Serah terima peralatan GSE akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan jadwal yang telah disepakati kedua belah pihak yaitu Agustus 2015 hingga Januari 2017. Selama tahun 2016, peralatan GSE yang telah dilakukan serah terima adalah sebanyak 137 unit dari 167 unit yang dijadwalkan. Pada tahun 2016, terdapat 51 unit GSE yang telah tiba namun belum dilakukan serah terima oleh Perusahaan. Terkait hal tersebut, Perusahaan telah mendapatkan persetujuan dari Thompson Robbins Maintenance Pte., Ltd., untuk menunda serah terima hingga Januari 2017. Pada Januari 2017, Perusahaan telah melakukan serah terima atas 51 unit GSE tersebut. Selama tahun 2015, peralatan GSE yang telah dilakukan serah terima adalah sebanyak 11 unit dari 43 unit yang dijadwalkan. Tidak ada uang jaminan atas pembiayaan ini. Utang sewa didenominasi dalam Dolar Amerika Serikat yang dibayar setiap bulan sesuai dengan tarif sewa masing-masing peralatan GSE yang telah diserah- terimakan kepada Perusahaan. Pembayaran minimum sewa dan nilai kini pembayaran minimum sewa berdasarkan perjanjian sewa pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

Nilai kini Nilai kiniPembayaran pembayaran Pembayaran pembayaran

minimum sewa minimum sewa minimum sewa minimum sewaRp Rp Rp Rp

Rincian liabilitas sewa berdasarkan jatuh tempo Tidak lebih dari satu tahun 133.519.244.217 126.113.300.473 27.145.594.075 26.243.556.648 Lebih dari satu tahun dan kurang

dari lima tahun 623.549.150.631 506.077.961.220 131.724.316.500 109.611.496.424 Lebih dari lima tahun 408.718.648.063 271.713.867.342 100.194.217.581 66.810.910.119

1.165.787.042.911 903.905.129.035 259.064.128.156 202.665.963.191 Dikurangi: biaya keuangan masa depan (261.881.913.876) - (56.398.164.965) -

Nilai kini pembayaran minimum sewa 903.905.129.035 903.905.129.035 202.665.963.191 202.665.963.191

Bagian yang jatuh tempo dalam waktusatu tahun 126.113.300.473 26.243.556.648

Liabilitas Sewa Jangka Panjang - Bersih 777.791.828.562 176.422.406.543

31 Desember 2016 31 Desember 2015

Page 152: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 28 -

Risiko Biaya Kesehatan Peningkatan biaya premi kesehatan akan meningkatkan liabilitas program. Risiko Gaji Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada gaji masa depan peserta program. Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program akan meningkatkan liabilitas program itu. Beban imbalan yang diakui di laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah:

Program Pensiun Penghargaanimbalan pasti kesehatan masa bakti Jumlah

Rp Rp Rp RpBiaya jasa:

Biaya jasa kini 5.570.499.338 1.211.547.952 668.168.554 7.450.215.844 Bunga neto atas liabilitas 9.238.475.641 4.969.475.091 756.601.554 14.964.552.286 Keuntungan dan kerugian aktuaria - - 190.182.939 190.182.939

Komponen dari bebanimbalan kerja yang diakuidalam laba rugi 14.808.974.979 6.181.023.043 1.614.953.047 22.604.951.069

Pengukuran kembali liabilitasimbalan kerja:Keuntungan dan kerugian aktuaria 6.045.315.798 52.744.985.201 - 58.790.300.999

Komponen beban imbalankerja yang diakui dalampenghasilan komprehensiflain 6.045.315.798 52.744.985.201 - 58.790.300.999

Jumlah 20.854.290.777 58.926.008.244 1.614.953.047 81.395.252.068

31 Desember 2016Imbalan kerja

Program Pensiun Persiapan M asa Penghargaanimbalan pasti kesehatan Pensiun masa bakti Jumlah

Rp Rp Rp Rp RpBiaya jasa:

Biaya jasa kini 6.215.098.271 1.158.455.170 - 665.113.343 8.038.666.784 B iaya jasa lalu 3.326.032.485 5.852.530.291 (39.862.295.099) - (30.683.732.323) Bunga neto atas liabilitas 7.983.634.472 4.258.764.740 - 640.822.976 12.883.222.188 Keuntungan dan kerugian

aktuaria - - - (365.550.160) (365.550.160) Komponen dari beban

imbalan kerja yang diakuidalam laba rugi 17.524.765.228 11.269.750.201 (39.862.295.099) 940.386.159 (10.127.393.511)

Pengukuran kembali liabilitasimbalan kerja:Keuntungan dan kerugian

aktuaria (2.811.854.599) (2.292.714.807) - - (5.104.569.406) Komponen beban imbalan

kerja yang diakui dalampenghasilan komprehensiflain (2.811.854.599) (2.292.714.807) - - (5.104.569.406)

Jumlah 14.712.910.629 8.977.035.394 (39.862.295.099) 940.386.159 (15.231.962.917)

31 Desember 2015Imbalan kerja

Page 153: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 29 -

Mutasi nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut:

Program Pensiun Penghargaanimbalan pasti kesehatan masa bakti Jumlah

Rp Rp Rp RpNilai kini kewajiban imbalan

pasti - awal tahun 111.443.391.782 53.305.252.589 8.844.909.980 173.593.554.351 B iaya jasa kini 5.570.499.338 1.211.547.952 668.168.554 7.450.215.844 Beban bunga 9.238.475.641 4.969.475.091 756.601.554 14.964.552.286 B iaya jasa lalu - - - - Pengukuran kembali liabilitas

imbalan kerja:Keuntungan dan kerugian

aktuaria yang timbul daripenyesuaian 425.297.484 4.277.080.911 (415.808.921) 4.286.569.474

Keuntungan dan kerugianaktuaria yang timbul dariperubahan asumsikeuangan 5.620.018.314 48.467.904.290 605.991.860 54.693.914.464

Imbalan yang dibayarkan (8.610.386.638) (4.732.166.208) - (13.342.552.846) Nilai kini kewajiban imbalan

pasti - akhir tahun 123.687.295.921 107.499.094.625 10.459.863.027 241.646.253.573

31 Desember 2016Imbalan kerja

Program Pensiun Persiapan M asa Penghargaanimbalan pasti kesehatan Pensiun masa bakti Jumlah

Rp Rp Rp Rp RpNilai kini kewajiban imbalan

pasti - awal tahun 109.105.687.589 47.981.703.295 39.862.295.099 8.186.890.833 205.136.576.816 B iaya jasa kini 6.215.098.271 1.158.455.170 - 665.113.343 8.038.666.784 Beban bunga 7.983.634.472 4.258.764.740 - 640.822.976 12.883.222.188 B iaya jasa lalu 3.326.032.485 5.852.530.291 (39.862.295.099) - (30.683.732.323) Pengukuran kembali liabilitas

imbalan kerja:Keuntungan dan kerugian

aktuaria yang timbul daripenyesuaian 3.836.703.739 1.310.934.341 - 101.624.810 5.249.262.890

Keuntungan dan kerugianaktuaria yang timbul dariperubahan asumsikeuangan (6.648.558.338) (3.603.649.148) - (467.174.970) (10.719.382.456)

Imbalan yang dibayarkan (12.375.206.436) (3.653.486.100) - (282.367.012) (16.311.059.548) Nilai kini kewajiban imbalan

pasti - akhir tahun 111.443.391.782 53.305.252.589 - 8.844.909.980 173.593.554.351

31 Desember 2015Imbalan kerja

Mutasi liabilitas imbalan pasca-kerja program imbalan pasti dan jangka panjang lain adalah sebagai berikut:

Program Pensiun Penghargaanimbalan pasti kesehatan masa bakti Jumlah

Rp Rp Rp Rp

Saldo awal tahun 111.443.391.782 53.305.252.589 8.844.909.980 173.593.554.351 Biaya diakui pada laporan

laba rugi 14.808.974.979 6.181.023.043 1.614.953.047 22.604.951.069 Biaya diakui pada penghasilan

komprehensif lain 6.045.315.798 52.744.985.201 - 58.790.300.999 Pembayaran imbalan (8.610.386.638) (4.732.166.208) - (13.342.552.846) Saldo akhir tahun 123.687.295.921 107.499.094.625 10.459.863.027 241.646.253.573

Imbalan kerja31 Desember 2016

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 28 -

Risiko Biaya Kesehatan Peningkatan biaya premi kesehatan akan meningkatkan liabilitas program. Risiko Gaji Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada gaji masa depan peserta program. Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program akan meningkatkan liabilitas program itu. Beban imbalan yang diakui di laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah:

Program Pensiun Penghargaanimbalan pasti kesehatan masa bakti Jumlah

Rp Rp Rp RpBiaya jasa:

Biaya jasa kini 5.570.499.338 1.211.547.952 668.168.554 7.450.215.844 Bunga neto atas liabilitas 9.238.475.641 4.969.475.091 756.601.554 14.964.552.286 Keuntungan dan kerugian aktuaria - - 190.182.939 190.182.939

Komponen dari bebanimbalan kerja yang diakuidalam laba rugi 14.808.974.979 6.181.023.043 1.614.953.047 22.604.951.069

Pengukuran kembali liabilitasimbalan kerja:Keuntungan dan kerugian aktuaria 6.045.315.798 52.744.985.201 - 58.790.300.999

Komponen beban imbalankerja yang diakui dalampenghasilan komprehensiflain 6.045.315.798 52.744.985.201 - 58.790.300.999

Jumlah 20.854.290.777 58.926.008.244 1.614.953.047 81.395.252.068

31 Desember 2016Imbalan kerja

Program Pensiun Persiapan M asa Penghargaanimbalan pasti kesehatan Pensiun masa bakti Jumlah

Rp Rp Rp Rp RpBiaya jasa:

Biaya jasa kini 6.215.098.271 1.158.455.170 - 665.113.343 8.038.666.784 B iaya jasa lalu 3.326.032.485 5.852.530.291 (39.862.295.099) - (30.683.732.323) Bunga neto atas liabilitas 7.983.634.472 4.258.764.740 - 640.822.976 12.883.222.188 Keuntungan dan kerugian

aktuaria - - - (365.550.160) (365.550.160) Komponen dari beban

imbalan kerja yang diakuidalam laba rugi 17.524.765.228 11.269.750.201 (39.862.295.099) 940.386.159 (10.127.393.511)

Pengukuran kembali liabilitasimbalan kerja:Keuntungan dan kerugian

aktuaria (2.811.854.599) (2.292.714.807) - - (5.104.569.406) Komponen beban imbalan

kerja yang diakui dalampenghasilan komprehensiflain (2.811.854.599) (2.292.714.807) - - (5.104.569.406)

Jumlah 14.712.910.629 8.977.035.394 (39.862.295.099) 940.386.159 (15.231.962.917)

31 Desember 2015Imbalan kerja

Page 154: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 30 -

Program Pensiun Persiapan M asa Penghargaanimbalan pasti kesehatan Pensiun masa bakti Jumlah

Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo awal tahun 109.105.687.589 47.981.703.295 39.862.295.099 8.186.890.833 205.136.576.816 Biaya diakui pada laporan

laba rugi 17.524.765.228 11.269.750.201 (39.862.295.099) 940.386.159 (10.127.393.511) Biaya diakui pada penghasilan

komprehensif lain (2.811.854.599) (2.292.714.807) - - (5.104.569.406) Pembayaran imbalan (12.375.206.436) (3.653.486.100) - (282.367.012) (16.311.059.548) Saldo akhir tahun 111.443.391.782 53.305.252.589 - 8.844.909.980 173.593.554.351

Imbalan kerja31 Desember 2015

Pengaruh dari kenaikan (penurunan) dari asumsi sebagai berikut:

Program Pensiun Penghargaanimbalan pasti kesehatan masa bakti

Rp Rp Rp

Tingkat diskontoTingkat diskonto +1% 116.425.014.155 103.184.750.197 10.021.385.928 Tingkat diskonto -1% 131.682.220.293 112.611.912.187 10.924.021.404

Tingkat kenaikan gajiTingkat kenaikan gaji +1% 132.559.564.434 - 8.562.464.385 Tingkat kenaikan gaji -1% 115.511.010.451 - 7.790.415.649

Tingkat kenaikan biaya kesehatanTingkat kenaikan biaya kesehatan +12% - 114.688.706.189 - Tingkat kenaikan biaya kesehatan -12% - 100.440.172.373 -

31 Desember 2016Imbalan kerja

Program Pensiun Penghargaanimbalan pasti kesehatan masa bakti

Rp Rp Rp

Tingkat diskontoTingkat diskonto +1% 105.733.529.596 51.584.889.042 8.024.712.133 Tingkat diskonto -1% 120.033.792.061 55.323.471.354 8.888.808.361

Tingkat kenaikan gajiTingkat kenaikan gaji +1% 120.916.326.022 - 8.925.819.545 Tingkat kenaikan gaji -1% 104.828.590.930 - 7.983.497.437

31 Desember 2015Imbalan kerja

Page 155: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 31 -

22. MODAL SAHAM

Jumlah Persentase Jumlah modalsaham kepemilikan disetor

% Rp

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 1.263.360 58,75% 126.336.000.000 PT Angkasa Pura I (Persero) 215.040 10,00% 21.504.000.000 PT Angkasa Pura II (Persero) 672.000 31,25% 67.200.000.000 Jumlah 2.150.400 100,00% 215.040.000.000

31 Desember 2016 dan 2015

23. CADANGAN KERUGIAN DAN PENGEMBANGAN USAHA Berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007, Perusahaan wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih setiap tahun buku untuk cadangan apabila saldo laba positif sampai cadangan tersebut mencapai paling sedikit 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perusahaan telah mempunyai cadangan kerugian dan pengembangan usaha masing-masing sebesar Rp 43.008.000.000 dan Rp 19.140.284.328 atau 16,13% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor.

24. PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

31 Desember 31 Desember2016 2015Rp Rp

Surplus revaluasiSaldo awal 43.931.172.900 39.013.482.383Peningkatan 1.179.600.000 4.917.690.517

Jumlah 45.110.772.900 43.931.172.900

Cadangan surplus revaluasi timbul dari revaluasi tanah. Ketika tanah yang telah dinilai kembali tersebut dijual, porsi cadangan revaluasi yang terkait dengan aset dipindahkan langsung ke saldo laba. Bagian penghasilan komprehensif lain yang termasuk dalam cadangan revaluasi aset selanjutnya tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.

25. PENDAPATAN USAHA 2016 2015Rp Rp

Jasa Ground HandlingMaskapai

Maskapai Garuda Indonesia (MGA) 770.944.183.147 655.818.558.790 Maskapai Penerbangan Asing (MPA) 199.786.874.043 209.710.811.924 PT Citilink Indonesia 110.192.008.188 86.584.214.111 Maskapai Penerbangan Lainnya (MPL) 32.361.028.400 28.716.566.818

Non Maskapai 2.211.561.536 135.497.590 Sub jumlah 1.115.495.655.314 980.965.649.233

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 30 -

Program Pensiun Persiapan M asa Penghargaanimbalan pasti kesehatan Pensiun masa bakti Jumlah

Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo awal tahun 109.105.687.589 47.981.703.295 39.862.295.099 8.186.890.833 205.136.576.816 Biaya diakui pada laporan

laba rugi 17.524.765.228 11.269.750.201 (39.862.295.099) 940.386.159 (10.127.393.511) Biaya diakui pada penghasilan

komprehensif lain (2.811.854.599) (2.292.714.807) - - (5.104.569.406) Pembayaran imbalan (12.375.206.436) (3.653.486.100) - (282.367.012) (16.311.059.548) Saldo akhir tahun 111.443.391.782 53.305.252.589 - 8.844.909.980 173.593.554.351

Imbalan kerja31 Desember 2015

Pengaruh dari kenaikan (penurunan) dari asumsi sebagai berikut:

Program Pensiun Penghargaanimbalan pasti kesehatan masa bakti

Rp Rp Rp

Tingkat diskontoTingkat diskonto +1% 116.425.014.155 103.184.750.197 10.021.385.928 Tingkat diskonto -1% 131.682.220.293 112.611.912.187 10.924.021.404

Tingkat kenaikan gajiTingkat kenaikan gaji +1% 132.559.564.434 - 8.562.464.385 Tingkat kenaikan gaji -1% 115.511.010.451 - 7.790.415.649

Tingkat kenaikan biaya kesehatanTingkat kenaikan biaya kesehatan +12% - 114.688.706.189 - Tingkat kenaikan biaya kesehatan -12% - 100.440.172.373 -

31 Desember 2016Imbalan kerja

Program Pensiun Penghargaanimbalan pasti kesehatan masa bakti

Rp Rp Rp

Tingkat diskontoTingkat diskonto +1% 105.733.529.596 51.584.889.042 8.024.712.133 Tingkat diskonto -1% 120.033.792.061 55.323.471.354 8.888.808.361

Tingkat kenaikan gajiTingkat kenaikan gaji +1% 120.916.326.022 - 8.925.819.545 Tingkat kenaikan gaji -1% 104.828.590.930 - 7.983.497.437

31 Desember 2015Imbalan kerja

Page 156: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 32 -

2016 2015Rp Rp

Jasa AHAN (Equipment Request )MGA 35.791.136.747 32.008.325.291 PT Citilink Indonesia 25.637.914.359 23.474.389.923 MPL 16.777.697.027 17.764.017.102 PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia 14.816.500.621 17.419.430.107 MPA 14.423.778.344 15.210.056.574 Pihak Ketiga 4.483.472.150 1.881.229.934 Penerbangan Haji 1.345.089.676 1.214.095.981 Sub jumlah 113.275.588.924 108.971.544.912

Jumlah jasa ground handling dan AHAN 1.228.771.244.238 1.089.937.194.145

Jasa CargoWarehousing

Internasional 132.399.602.146 113.296.112.131 Domestik 44.013.994.116 32.639.379.087

Cargo HandlingInternasional 10.653.389.362 12.085.782.986 Domestik 512.873.050 203.857.846

LainnyaDomestik 2.315.017.485 2.207.374.158 Internasional 1.688.703.737 5.904.860.949

Jumlah 191.583.579.896 166.337.367.157

Jasa Non Ground HandlingPelayanan jasa Gapura leisure 24.994.128.761 27.263.140.396 Pelayanan jasa garbarata 11.883.542.555 9.753.803.450 Pelayanan jasa security 7.701.156.709 5.834.570.873 Pelayanan jasa In Flight Service (IFS) 7.170.175.000 - Pelayanan jasa CIP lounge 6.578.277.220 6.421.155.659 Pelayanan jasa Excess Baggage (EBT) 2.732.014.566 766.517.614 Pelayanan jasa logistik 350.727.723 316.476.699 Pelayanan jasa kolektor PSC 46.399.180 2.615.672.162 Lainnya 11.500.770.330 9.572.473.563 Subjumlah 72.957.192.044 62.543.810.416

Jumlah 1.493.312.016.178 1.318.818.371.718

Pendapatan non ground handling lainnya merupakan pendapatan atas pelayanan excess baggage. jasa internet, jasa pelatihan dan jasa teknik.

Page 157: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 33 -

26. BEBAN POKOK PENJUALAN

2016 2015Rp Rp

Ground Handling dan AHANBeban subkontrak 461.095.116.260 375.515.820.267Beban pegawai 280.712.802.899 288.120.718.308Beban penyusutan dan amortisasi 88.510.588.177 50.907.757.944Beban konsesi 80.308.887.908 64.412.880.870Beban sewa Ground Support Equipment (GSE) 69.132.168.950 57.135.658.288Beban sewa tanah/lahan dan ruangan/bangunan 46.137.475.126 36.909.757.806Beban pemeliharaan dan perbaikan 43.359.911.117 41.051.545.324Beban bahan bakar minyak 37.625.763.450 50.264.361.233Beban penunjang Ground Handling 17.525.077.991 15.856.004.028Beban perkantoran 14.981.328.258 14.614.492.028Beban peningkatan SDM 6.538.115.954 4.582.756.180Beban perjalanan 4.231.128.537 3.188.681.750Beban asuransi dan klaim 2.627.830.191 5.942.264.051Beban amortisasi dan ditangguhkan - 4.775.000Jumlah 1.152.786.194.818 1.008.507.473.077

Cargo WarehousingBeban subkontrak 75.160.508.131 47.803.800.152Beban pegawai 11.744.076.284 12.128.934.140Beban sewa 7.135.625.319 9.522.079.438Beban perkantoran 4.226.528.160 3.210.095.809Beban pemeliharaan dan perbaikan 2.173.177.287 1.271.069.001Beban asuransi dan klaim 1.162.931.985 430.939.436Beban konsesi 299.099.393 5.178.067.870Beban lainnya - 1.480.876.345Jumlah 101.901.946.559 81.025.862.191

Non Ground HandlingBeban subkontrak 20.287.163.055 18.205.868.849Beban perkantoran 10.030.107.118 6.834.781.197Beban sewa 2.856.111.380 4.247.216.427Beban pegawai 1.530.092.835 4.734.851.058Beban konsesi 881.355.848 2.336.407.938Beban lainnya 557.444.330 400.364.195Jumlah 36.142.274.566 36.759.489.664

Jumlah 1.290.830.415.943 1.126.292.824.932

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 32 -

2016 2015Rp Rp

Jasa AHAN (Equipment Request )MGA 35.791.136.747 32.008.325.291 PT Citilink Indonesia 25.637.914.359 23.474.389.923 MPL 16.777.697.027 17.764.017.102 PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia 14.816.500.621 17.419.430.107 MPA 14.423.778.344 15.210.056.574 Pihak Ketiga 4.483.472.150 1.881.229.934 Penerbangan Haji 1.345.089.676 1.214.095.981 Sub jumlah 113.275.588.924 108.971.544.912

Jumlah jasa ground handling dan AHAN 1.228.771.244.238 1.089.937.194.145

Jasa CargoWarehousing

Internasional 132.399.602.146 113.296.112.131 Domestik 44.013.994.116 32.639.379.087

Cargo HandlingInternasional 10.653.389.362 12.085.782.986 Domestik 512.873.050 203.857.846

LainnyaDomestik 2.315.017.485 2.207.374.158 Internasional 1.688.703.737 5.904.860.949

Jumlah 191.583.579.896 166.337.367.157

Jasa Non Ground HandlingPelayanan jasa Gapura leisure 24.994.128.761 27.263.140.396 Pelayanan jasa garbarata 11.883.542.555 9.753.803.450 Pelayanan jasa security 7.701.156.709 5.834.570.873 Pelayanan jasa In Flight Service (IFS) 7.170.175.000 - Pelayanan jasa CIP lounge 6.578.277.220 6.421.155.659 Pelayanan jasa Excess Baggage (EBT) 2.732.014.566 766.517.614 Pelayanan jasa logistik 350.727.723 316.476.699 Pelayanan jasa kolektor PSC 46.399.180 2.615.672.162 Lainnya 11.500.770.330 9.572.473.563 Subjumlah 72.957.192.044 62.543.810.416

Jumlah 1.493.312.016.178 1.318.818.371.718

Pendapatan non ground handling lainnya merupakan pendapatan atas pelayanan excess baggage. jasa internet, jasa pelatihan dan jasa teknik.

Page 158: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 34 -

27. BEBAN USAHA 2016 2015Rp Rp

Beban Pemasaran 5.162.713.094 5.750.404.563Beban Umum dan Administrasi

Beban pegawai 81.675.708.317 60.924.211.630Beban (manfaat) imbalan pasca kerja (Catatan 21) 22.604.951.069 (10.127.393.511)Beban sewa tanah/lahan dan ruangan/bangunan 12.705.011.781 12.968.953.560Beban perkantoran 11.694.108.667 10.819.787.018Beban outsourcing pegawai 6.699.697.841 3.365.773.738Beban perawatan dan perbaikan 3.615.911.444 3.314.171.493Beban jasa audit dan konsultan 3.238.392.255 2.081.443.231Beban keanggotaan asosiasi dan serikat pekerja 1.816.488.892 2.459.914.967Beban pengembangan SDM 1.779.696.401 2.275.860.004Beban perjalanan dinas 1.527.371.398 2.031.647.783Beban pajak dan sanksi administrasi 533.004.374 10.399.316.378Beban penurunan piutang 82.646.959 271.352.016Beban lainnya 564.561.050 646.602.145

Jumlah beban umum dan pemasaran 148.537.550.448 101.431.640.452Jumlah 153.700.263.542 107.182.045.015

Pada tahun 2015, Perusahaan mengubah program persiapan pensiun, dimana karyawan tidak dapat memanfaatkan opsi untuk tidak aktif bekerja selam satu tahun sebelum usia pensiun normal. Dampak atas perubahan program tersebut diakui dalam beban imbalan pasca kerja tahun berjalan.

28. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN 2016 2015Rp Rp

Pendapatan denda dan klaim asuransi 129.024.225 38.910.862 Beban pengalihan karyawan - (16.714.373.619) Sumbangan (124.800.000) (68.071.000) Lain-lain 1.064.123.685 5.163.701.504 Jumlah 1.068.347.910 (11.579.832.253)

Beban pengalihan karyawan merupakan koreksi atas pendapatan yang dibayarkan dari Entitas Induk (PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk) atas penggantian biaya pengalihan karyawan Ex Garuda.

29. PAJAK PENGHASILAN Beban pajak Perusahaan terdiri dari:

2016 2015Rp Rp

Pajak kini 3.288.330.000 15.352.746.500 Pajak tangguhan 10.078.492.107 8.492.830.851 Penyesuaian pada tahun berjalan terkait pajak

penghasilan badan tahun sebelumnya (131.436.997) 243.735.308 Jumlah 13.235.385.110 24.089.312.659

Page 159: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 35 -

Tahun pajak 2014 Pada tanggal 10 Juni 2016, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) pajak penghasilan badan tahun 2014 sebesar Rp 370.128.346. Perusahaan telah menerima pengembalian lebih bayar tersebut pada Agustus 2016. Perusahaan akan mengajukan keberatan atas SKPLB tersebut pada tahun 2017. Perusahaan berpendapat bahwa sisa pajak penghasilan dibayar dimuka tahun 2014 dapat diterima. Tahun pajak 2013 Pada tanggal 22 Desember 2015, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) pajak penghasilan badan tahun 2013 terdiri dari pokok sebesar Rp 4.354.716.163 dan denda administrasi sebesar Rp 2.090.263.578. Perusahaan telah mencatat utang pajak penghasilan badan tahun 2013 sebesar Rp 4.110.980.855 (Catatan 18). Selisih antara yang dibukukan dengan SKPKB sebesar Rp 243.735.308 diakui sebagai beban pajak tahun 2015. Atas pokok atas SKPKB tersebut telah dibayarkan pada tanggal 23 Desember 2015, untuk beban denda administrasi dicatat sebagai utang pajak lainnya (Catatan 18). Pada tanggal 23 Mei 2016, utang tersebut telah dikompensasi dengan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) pajak pertambahan nilai masa pajak Juni 2015. Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan laba kena pajak adalah sebagai berikut:

2016 2015Rp Rp

Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugidan penghasilan komprehensif lain 41.496.258.922 77.885.208.705

Perbedaan temporer:Imbalan kerja 9.262.398.223 (26.438.453.060)Penyisihan (pemulihan) piutang (93.019.388) 84.441.151Penyusutan aset tetap 30.425.252.672 (8.487.222.802)Amortisasi beban ditangguhkan 15.000.000 15.000.000Sewa pembiayaan (83.423.599.938) (2.145.088.690)Pencadangan bonus 3.500.000.000 3.000.000.000

Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkanmenurut fiskal:Sumbangan 1.856.716.998 1.596.260.250Beban keperluan kantor 4.546.010.914 5.361.518.457Beban perjamuan 5.702.675.821 6.278.531.021Penghasilan bunga (667.378.068) (501.535.012)Denda pajak (Catatan 27) 533.004.374 4.762.326.604

Laba kena pajak 13.153.320.530 61.410.986.624

Beban pajak kini 3.288.330.000 15.352.746.500

Pajak penghasilan dibayar dimukaPasal 23 23.244.577.066 19.486.964.891Pasal 25 7.197.732.449 7.225.971.383

Jumlah 30.442.309.515 26.712.936.274

Pajak dibayar dimuka (Catatan 10) (27.153.979.515) (11.360.189.774)

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 34 -

27. BEBAN USAHA 2016 2015Rp Rp

Beban Pemasaran 5.162.713.094 5.750.404.563Beban Umum dan Administrasi

Beban pegawai 81.675.708.317 60.924.211.630Beban (manfaat) imbalan pasca kerja (Catatan 21) 22.604.951.069 (10.127.393.511)Beban sewa tanah/lahan dan ruangan/bangunan 12.705.011.781 12.968.953.560Beban perkantoran 11.694.108.667 10.819.787.018Beban outsourcing pegawai 6.699.697.841 3.365.773.738Beban perawatan dan perbaikan 3.615.911.444 3.314.171.493Beban jasa audit dan konsultan 3.238.392.255 2.081.443.231Beban keanggotaan asosiasi dan serikat pekerja 1.816.488.892 2.459.914.967Beban pengembangan SDM 1.779.696.401 2.275.860.004Beban perjalanan dinas 1.527.371.398 2.031.647.783Beban pajak dan sanksi administrasi 533.004.374 10.399.316.378Beban penurunan piutang 82.646.959 271.352.016Beban lainnya 564.561.050 646.602.145

Jumlah beban umum dan pemasaran 148.537.550.448 101.431.640.452Jumlah 153.700.263.542 107.182.045.015

Pada tahun 2015, Perusahaan mengubah program persiapan pensiun, dimana karyawan tidak dapat memanfaatkan opsi untuk tidak aktif bekerja selam satu tahun sebelum usia pensiun normal. Dampak atas perubahan program tersebut diakui dalam beban imbalan pasca kerja tahun berjalan.

28. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN 2016 2015Rp Rp

Pendapatan denda dan klaim asuransi 129.024.225 38.910.862 Beban pengalihan karyawan - (16.714.373.619) Sumbangan (124.800.000) (68.071.000) Lain-lain 1.064.123.685 5.163.701.504 Jumlah 1.068.347.910 (11.579.832.253)

Beban pengalihan karyawan merupakan koreksi atas pendapatan yang dibayarkan dari Entitas Induk (PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk) atas penggantian biaya pengalihan karyawan Ex Garuda.

29. PAJAK PENGHASILAN Beban pajak Perusahaan terdiri dari:

2016 2015Rp Rp

Pajak kini 3.288.330.000 15.352.746.500 Pajak tangguhan 10.078.492.107 8.492.830.851 Penyesuaian pada tahun berjalan terkait pajak

penghasilan badan tahun sebelumnya (131.436.997) 243.735.308 Jumlah 13.235.385.110 24.089.312.659

Page 160: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 36 -

Pajak tangguhan Rincian dari aset (liabilitas) pajak tangguhan adalah sebagai berikut:

Dikreditkan Dikreditkan di(dibebankan) penghasilan 31 Desember

1 Januari 2016 ke laba rugi komprehensif lain 2016Rp Rp Rp

Imbalan pasca kerja 43.398.388.588 2.315.599.556 14.697.575.250 60.411.563.394Penyisihan piutang 7.143.830.224 (23.254.847) - 7.120.575.377Penyusutan aset tetap (5.859.108.996) 7.606.313.168 - 1.747.204.172Amortisasi beban ditangguhkan (5.511.217.366) 3.750.000 - (5.507.467.366)Sewa pembiayaan (536.272.173) (20.855.899.984) - (21.392.172.157)Pencadangan bonus 750.000.000 875.000.000 - 1.625.000.000Jumlah 39.385.620.277 (10.078.492.107) 14.697.575.250 44.004.703.420

Dikreditkan Dibebankan di

(dibebankan) penghasilan 31 Desember1 Januari 2015 ke laba rugi komprehensif lain 2015

Rp Rp Rp

Imbalan pasca kerja 51.284.144.205 (6.609.613.265) (1.276.142.352) 43.398.388.588Penyisihan piutang 7.122.719.936 21.110.288 - 7.143.830.224Penyusutan aset tetap (3.737.303.295) (2.121.805.701) - (5.859.108.996)Amortisasi beban ditangguhkan (5.514.967.366) 3.750.000 - (5.511.217.366)Sewa pembiayaan - (536.272.173) - (536.272.173)Pencadangan bonus - 750.000.000 - 750.000.000Jumlah 49.154.593.480 (8.492.830.851) (1.276.142.352) 39.385.620.277

Rekonsiliasi antara beban pajak Perusahaan dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

2016 2015Rp Rp

Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugidan penghasilan komprehensif lain 41.496.258.922 77.885.208.705

Beban pajak sesuai dengan tarif pajak yang berlaku 10.374.064.731 19.471.302.176

Pengaruh pajak atas beban (manfaat) yang tidakdapat diperhitungkan menurut fiskal:Sumbangan 464.179.115 399.064.908Beban keperluan kantor 1.136.502.729 1.340.379.614Beban perjamuan 1.425.668.955 1.569.632.755Penghasilan bunga (166.844.517) (125.383.753)Denda pajak 133.251.094 1.190.581.651Jumlah 13.366.822.107 23.845.577.351

Penyesuaian pada tahun berjalan terkait pajakpenghasilan badan tahun sebelumnya (131.436.997) 243.735.308

Jumlah beban pajak penghasilan 13.235.385.110 24.089.312.659

Page 161: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 37 -

30. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI Sifat Pihak Berelasi a. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk adalah entitas induk dan pemegang saham mayoritas

Perusahaan, serta PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan pemegang saham lainnya.

b. Pihak berelasi yang pemegang saham utamanya sama dengan Perusahaan: PT Aero Systems Indonesia PT Aero Wisata dan entitas anak PT Citilink Indonesia PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia

c. Seluruh entitas yang dimiliki dan dikendalikan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia serta entitas dimana Pemerintah Republik Indonesia memiliki pengaruh signifikan.

d. Komisaris dan Direksi adalah personil manajemen kunci Perusahaan.

Transaksi-transaksi Pihak Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi, antara lain: a. Perusahaan menyediakan manfaat pada Komisaris dan Direksi sebagai berikut:

2016 2015Rp Rp

Gaji 4.212.240.000 3.911.400.000 Tunjangan 974.338.200 1.291.380.000 Jumlah 5.186.578.200 5.202.780.000

b. Rincian akun signifikan dengan pihak-pihak berelasi entitas yang dimana Pemerintah Republik

Indonesia memiliki pengaruh signifikan adalah sebagai berikut:

31 Desember 2016 31 Desember 2015Rp Rp

Kas dan setara kas (Catatan 5)PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk 36.046.758.153 44.564.618.040 PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk 46.332.528.838 22.281.716.227 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 8.950.825.512 8.867.676.590 PT Bank Mandiri Syariah 39.403.532 176.082.376

Jumlah 91.369.516.035 75.890.093.233

Presentase terhadap jumlah aset 5,18% 7,55%

Utang bank (Catatan 19)PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk 5.760.000.000 26.760.000.000

Presentase terhadap jumlah liabilitas 0,42% 4,42%

Jumlah

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 36 -

Pajak tangguhan Rincian dari aset (liabilitas) pajak tangguhan adalah sebagai berikut:

Dikreditkan Dikreditkan di(dibebankan) penghasilan 31 Desember

1 Januari 2016 ke laba rugi komprehensif lain 2016Rp Rp Rp

Imbalan pasca kerja 43.398.388.588 2.315.599.556 14.697.575.250 60.411.563.394Penyisihan piutang 7.143.830.224 (23.254.847) - 7.120.575.377Penyusutan aset tetap (5.859.108.996) 7.606.313.168 - 1.747.204.172Amortisasi beban ditangguhkan (5.511.217.366) 3.750.000 - (5.507.467.366)Sewa pembiayaan (536.272.173) (20.855.899.984) - (21.392.172.157)Pencadangan bonus 750.000.000 875.000.000 - 1.625.000.000Jumlah 39.385.620.277 (10.078.492.107) 14.697.575.250 44.004.703.420

Dikreditkan Dibebankan di

(dibebankan) penghasilan 31 Desember1 Januari 2015 ke laba rugi komprehensif lain 2015

Rp Rp Rp

Imbalan pasca kerja 51.284.144.205 (6.609.613.265) (1.276.142.352) 43.398.388.588Penyisihan piutang 7.122.719.936 21.110.288 - 7.143.830.224Penyusutan aset tetap (3.737.303.295) (2.121.805.701) - (5.859.108.996)Amortisasi beban ditangguhkan (5.514.967.366) 3.750.000 - (5.511.217.366)Sewa pembiayaan - (536.272.173) - (536.272.173)Pencadangan bonus - 750.000.000 - 750.000.000Jumlah 49.154.593.480 (8.492.830.851) (1.276.142.352) 39.385.620.277

Rekonsiliasi antara beban pajak Perusahaan dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

2016 2015Rp Rp

Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugidan penghasilan komprehensif lain 41.496.258.922 77.885.208.705

Beban pajak sesuai dengan tarif pajak yang berlaku 10.374.064.731 19.471.302.176

Pengaruh pajak atas beban (manfaat) yang tidakdapat diperhitungkan menurut fiskal:Sumbangan 464.179.115 399.064.908Beban keperluan kantor 1.136.502.729 1.340.379.614Beban perjamuan 1.425.668.955 1.569.632.755Penghasilan bunga (166.844.517) (125.383.753)Denda pajak 133.251.094 1.190.581.651Jumlah 13.366.822.107 23.845.577.351

Penyesuaian pada tahun berjalan terkait pajakpenghasilan badan tahun sebelumnya (131.436.997) 243.735.308

Jumlah beban pajak penghasilan 13.235.385.110 24.089.312.659

Page 162: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 38 -

c. Perusahaan menyediakan jasa kepada pihak berelasi dengan syarat dan harga yang telah disepakati. Rincian pendapatan usaha dan piutang usaha dari pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Pendapatan Pendapatanusaha Piutang usaha usaha Piutang usaha

Rp Rp Rp Rp

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 812.603.336.526 61.466.070.072 689.091.668.002 92.172.057.233 PT Citilink Indonesia 135.829.528.002 20.530.067.553 110.502.817.210 23.969.606.753 PT Garuda Maintenance Facility

Aero Asia 14.816.500.621 5.640.887.548 17.419.430.107 4.968.310.392 PT Aero Wisata 7.170.175.000 1.505.952.000 - - PT Angkasa Pura II (Persero) 45.566.573 11.607.354 15.080.327.612 3.521.875.805 Sekretariat Negara 1.224.564.188 255.066.477 2.444.132.192 133.696.633 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 585.552.584 36.165.000 - - PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk 78.229.936 4.169.880 - - PT Angkasa Pura I (Persero) - - 302.565.183 898.291.832 Jumlah 972.353.453.430 89.449.985.884 834.840.940.306 125.663.838.648

2016 2015

d. Beban usaha yang berasal dari transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

2016 2015Rp Rp

PT Angkasa Pura II (Persero) 67.188.441.719 92.983.164.865 PT Angkasa Pura I (Persero) 57.448.537.077 57.395.860.260 PT Aero Systems Indonesia 19.531.567.952 7.914.651.652 PT Citilink Indonesia 5.796.473.550 4.369.193.341PT Garuda Maintenance Facility

Aero Asia 5.385.261.442 7.910.626.651PT Aero Wisata 3.651.111.791 15.113.280.000 PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 2.420.249.440 4.570.292.551 PT Telkom 1.709.553.087 - PT PLN (Persero) 406.686.055 - PT Aeroprima - 1.730.549.937 Jumlah 163.537.882.113 191.987.619.257

Pada tanggal pelaporan, liabilitas atas transaksi diatas, disajikan sebagai utang usaha dan beban akrual (Catatan 14 dan 15).

e. Pada tahun 2016, Perusahaan juga memiliki utang lain-lain kepada PT Angkasa Pura II (Persero) terkait dengan konsesi usaha untuk pelaksanaan kegiatan ground handling di wilayah bandara (Catatan 17).

31. IKATAN

a. Perusahaan melakukan perjanjian jangka panjang untuk penyediaan jasa ground handling dengan

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Citilink Indonesia, PT Air Asia Berhad, Air China International, Air New Zealand, Air Nugini, Cathay Pacific Airlines, China Airlines, China Southern Airlines Company Ltd., Hongkong Dragon Airlines Ltd., Egypt Airlines, FlyFirefly Sdn. Bhd., Hongkong Airlines Ltd., Pegas Fly, Japan Airlines, Jetstar Airways Pty. Ltd., Korea Airlines, KLM Royal Dutch, MASwings Sdn. Bhd., Qantas Airways, Royal Brunei Airlines, Silk Air, Tiger Airlines, Thai Airways, Value Air, Vietnam Airlines, dan Xiamen Airlines.

Page 163: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 39 -

b. Berdasarkan Amandemen II mengenai Service Level Agreement and Performance Target (sebagai Lampiran dan Standard Ground Handing Agreement (SGHA) Annex BS) tanggal 07 Desember 2016, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menyetujui untuk memberikan insentif kepada Perusahan jika Perusahaan dapat mencapai Service Level dan Performance Target yang telah ditentukan.

c. Berdasarkan Amandemen Annex B International Air Transport Association Standard Ground

Handling Agreement (IATA SGHA) antara Perusahaan dan PT Citilink Indonesia tanggal 26 Oktober 2016, PT Citilink Indonesia menyetujui untuk memberikan insentif kepada Perusahan jika Perusahaan dapat mencapai Service Level dan Performance Target yang telah ditentukan. Amandemen ini berlaku mulai dari tanggal 1 November 2016 sampai dengan berakhirnya masing-masing SGHA.

d. Berdasarkan Berita Acara nomor BAC.15.02/00.16.3/10/2016/3296 tanggal 20 Oktober 2016, Perusahaan dan PT Angkasa Pura II (Persero) menyetujui untuk melakukan kerja sama pemanfaatan fasilitas komersial yang terdiri dari fasilitas gudang, ruang perkantoran dan tanah di terminal pergudangan Soekarno-Hatta, Cengkareng dengan pola sewa dan konsesi untuk jangka waktu sampai dengan 31 Agustus 2016 dan dengan pola revenue sharing untuk jangka waktu 1 September 2016 sampai dengan 31 Agustus 2018.

e. Perusahaan melakukan perjanjian dengan PT Angkasa Pura I (Persero) dan II terkait dengan konsesi usaha untuk pelaksanaan kegiatan ground handling dan cargo, sewa ruang perkantoran dan sewa lahan di wilayah bandara.

f. Berdasarkan Perjanjian Annex B.30.0 Location(s), agreed services, facilities & charges yang

berlaku sejak tanggal 12 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 11 Oktober 2018, Perusahaan menyetujui untuk memberikan cargo sharing fee sebesar Rp 150 per kilogram atas muatan kargo PT Citilink Indonesia yang ditangani oleh Perusahaan.

g. Berdasarkan Perjanjian No. GAPURA/OC/PERJ.2006-ACS/PEB/2016 tanggal 1 Februari 2016,

Perusahaan melakukan kerja sama dengan PT Aerofood Indonesia penanganan Inflight Service (IFS) material PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk di Bandara Soekarno-Hatta mulai dari tanggal 1 Februari 2016 sampai dengan 31 Januari 2017 dan dapat diperpanjang atas kesepakatan kedua belah pihak.

h. Pada tanggal 26 Agustus 2015, Perusahaan menandatangani perjanjian No. GMF/PERJ/DL-

3120/2015 dengan PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia mengenai penyewaan Ground Support Equipment (GSE) kepada PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia. Perjanjian ini berlaku mulai tanggal 1 Juli 2015 sampai dengan 30 Juni 2018.

i. Berdasarkan perjanjian No. PJJ.14.07.01/01/08/2016/385, tanggal 01 Juli 2016 Perusahaan

melakukan kerjasama jasa pelayanan Garbarata di terminal 1 (ABC) dan Terminal 2 (DEF) di Bandara Soekarno-Hatta dengan PT Angkasa Pura II (Persero) dengan masa berlaku tanggal 1 Juli 2016 sampai dengan 30 Juni 2017.

j. Berdasarkan perjanjian No. PJJ.14.07.01/01/08/2016/386, tanggal 9 Agustus 2016 Perusahaan

melakukan kerjasama jasa pelayanan Garbarata di terminal 3 Ultimate di Bandara Soekarno-Hatta dengan PT Angkasa Pura II (Persero) dengan masa berlaku tanggal 9 Agustus 2016 sampai dengan 8 Agustus 2017.

k. Pada tahun 2016 dan 2015, Perusahaan dan PT Aerofood Indonesia mengadakan perjanjian

kerjasama pengelolaan domestic lounge di beberapa bandara di Indonesia.

l. Berdasarkan surat No. GAPURA/DZ/2065/IX/2015 tanggal 21 September 2015, Perusahaan menunjuk PT Aero System Indonesia sebagai penyedia Pengadaan Sewa Aplikasi Operation Control System (OCS) dengan jangka waktu 120 bulan sejak tanggal 28 September 2015 sampai dengan 27 September 2025.

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 38 -

c. Perusahaan menyediakan jasa kepada pihak berelasi dengan syarat dan harga yang telah disepakati. Rincian pendapatan usaha dan piutang usaha dari pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Pendapatan Pendapatanusaha Piutang usaha usaha Piutang usaha

Rp Rp Rp Rp

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 812.603.336.526 61.466.070.072 689.091.668.002 92.172.057.233 PT Citilink Indonesia 135.829.528.002 20.530.067.553 110.502.817.210 23.969.606.753 PT Garuda Maintenance Facility

Aero Asia 14.816.500.621 5.640.887.548 17.419.430.107 4.968.310.392 PT Aero Wisata 7.170.175.000 1.505.952.000 - - PT Angkasa Pura II (Persero) 45.566.573 11.607.354 15.080.327.612 3.521.875.805 Sekretariat Negara 1.224.564.188 255.066.477 2.444.132.192 133.696.633 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 585.552.584 36.165.000 - - PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk 78.229.936 4.169.880 - - PT Angkasa Pura I (Persero) - - 302.565.183 898.291.832 Jumlah 972.353.453.430 89.449.985.884 834.840.940.306 125.663.838.648

2016 2015

d. Beban usaha yang berasal dari transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

2016 2015Rp Rp

PT Angkasa Pura II (Persero) 67.188.441.719 92.983.164.865 PT Angkasa Pura I (Persero) 57.448.537.077 57.395.860.260 PT Aero Systems Indonesia 19.531.567.952 7.914.651.652 PT Citilink Indonesia 5.796.473.550 4.369.193.341PT Garuda Maintenance Facility

Aero Asia 5.385.261.442 7.910.626.651PT Aero Wisata 3.651.111.791 15.113.280.000 PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk 2.420.249.440 4.570.292.551 PT Telkom 1.709.553.087 - PT PLN (Persero) 406.686.055 - PT Aeroprima - 1.730.549.937 Jumlah 163.537.882.113 191.987.619.257

Pada tanggal pelaporan, liabilitas atas transaksi diatas, disajikan sebagai utang usaha dan beban akrual (Catatan 14 dan 15).

e. Pada tahun 2016, Perusahaan juga memiliki utang lain-lain kepada PT Angkasa Pura II (Persero) terkait dengan konsesi usaha untuk pelaksanaan kegiatan ground handling di wilayah bandara (Catatan 17).

31. IKATAN

a. Perusahaan melakukan perjanjian jangka panjang untuk penyediaan jasa ground handling dengan

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Citilink Indonesia, PT Air Asia Berhad, Air China International, Air New Zealand, Air Nugini, Cathay Pacific Airlines, China Airlines, China Southern Airlines Company Ltd., Hongkong Dragon Airlines Ltd., Egypt Airlines, FlyFirefly Sdn. Bhd., Hongkong Airlines Ltd., Pegas Fly, Japan Airlines, Jetstar Airways Pty. Ltd., Korea Airlines, KLM Royal Dutch, MASwings Sdn. Bhd., Qantas Airways, Royal Brunei Airlines, Silk Air, Tiger Airlines, Thai Airways, Value Air, Vietnam Airlines, dan Xiamen Airlines.

Page 164: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 40 -

Sesuai dengan surat tersebut, Perusahaan akan membayar biaya implementasi sebesar Rp 11.400.000.000 pada tahun 2015 dan sewa per tahun sebesar Rp 48.624.000.000 mulai dari Januari 2016 sampai dengan 27 September 2025.

32. INFORMASI PENTING LAINNYA

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas Jasa Ground Handling International Airlines Tahun Pajak 2007 Untuk tahun pajak 2007 Perusahaan memperoleh Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) No. 00143/207/07/051/10 sebesar Rp 28.653.191.969 dan Surat Tagihan Pajak (STP) PPN No. 00007/107/07/051/10 sebesar Rp 3.843.975.526. Berdasarkan putusan pengadilan pajak No. 41609/PP/M.X/10/16/2012 tanggal 26 Nopember 2012 memutuskan pajak yang masih harus dibayar sebesar Rp 11.355.588.029 dan sudah dibayarkan. Atas putusan pengadilan pajak tersebut Perusahaan sudah melakukan pembayaran, namun pihak Direktorat Jenderal Pajak (DJP) melakukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung dan Perusahaan sudah membuat Kontra memori Peninjauan Kembali No. GP/DZ/159/V/2013 tanggal 10 Mei 2013. Sampai tanggal laporan keuangan Perusahaan belum menerima Salinan Putusan Mahkamah Agung. Tahun Pajak 2008 Untuk tahun pajak 2008, Perusahaan memperoleh SKPKB PPN serta Putusan Pengadilan Pajak sebagai berikut:

Masa No. SKPKB JumlahRp

Januari 2008 00253/207/08/051/10 333.505.158 33.900.316 No.Put.53730Februari 2008 00254/207/08/051/10 419.918.964 51.620.824 No.Put.53731Maret 2008 00255/207/08/051/10 273.933.033 46.216.613 No.Put.53732April 2008 00256/207/08/051/10 192.852.463 45.476.817 No.Put.53733Mei 2008 00257/207/08/051/10 2.383.479.166 1.017.831.456 No.Put.53734Juni 2008 00258/207/08/051/10 311.492.297 50.451.718 No.Put.50129Juli 2008 00259/207/08/051/10 1.439.180.126 600.595.546 No.Put.50130Agustus 2008 00260/207/08/051/10 1.902.801.454 779.832.658 No.Put.50131September 2008 00261/207/08/051/10 2.394.972.831 926.170.211 No.Put.50132Oktober 2008 00262/207/08/051/10 6.399.636.313 1.171.054.108 No.Put.50133Nopember 2008 00263/207/08/051/10 3.127.716.035 1.125.659.319 No.Put.50366Desember 2008 00264/207/08/051/10 13.909.503.110 3.596.856.795 No.Put.53735Jumlah 33.088.990.950 9.445.666.381

Putusan Pengadilan PP

Atas putusan pengadilan pajak tersebut Perusahaan sudah melakukan pembayaran, namun pihak DJP melakukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung sesuai Surat Mahkamah Agung No. 1027/PR/XI/2027/B/PK/PJK/2014 tanggal 29 Nopember 2014 perihal Penerimaan dan Registrasi berkas Perkara Peninjauan Kembali. Sampai tanggal laporan keuangan Perusahaan belum menerima Salinan Putusan Mahkamah Agung.

Page 165: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 41 -

33. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Perusahaan mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:

Mata uang Ekuivalen Mata uang Ekuivalenasing Rp asing RpUSD USD

ASETKas dan setara kas 5.108.251 68.634.461.242 3.820.979 52.710.405.858 Piutang usaha 839.988 11.286.085.017 1.380.770 19.047.723.595 Jumlah Aset 5.948.239 79.920.546.259 5.201.749 71.758.129.453

LIABILITASUtang usaha 289.150 3.885.018.964 767.644 10.589.655.803 Utang lain-lain 61.317 823.855.212 37.636 519.184.780 Beban akrual 306.546 4.118.752.056 692.800 9.557.176.965 Liabilitas sewa pembiayaan 67.274.868 903.905.129.035 14.691.262 202.665.963.191 Jumlah Liabilitas 67.931.881 912.732.755.267 16.189.342 223.331.980.739

Aset (Liabilitas) - Bersih (61.983.642) (832.812.209.008) (10.987.593) (151.573.851.286)

31 Desember 201531 Desember 2016

34. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MODAL

A. Kategori dan Kelas Instrumen Keuangan

31 Desember 31 Desember2016 2015Rp Rp

ASET KEUANGANPinjaman yang diberikan dan piutang

Kas dan setara kas 91.720.074.635 76.350.836.377 Piutang usaha 117.361.287.140 161.042.311.997 Piutang lain-lain 192.121.780 396.603.150 Pendapatan yang masih harus diterima 111.091.450.092 67.412.006.333 Jumlah Aset Keuangan 320.364.933.647 305.201.757.857

LIABILITAS KEUANGANBiaya perolehan yang diamortisasi

Utang usaha 60.114.947.642 55.333.507.594 Beban akrual 133.789.997.199 124.299.474.418 Utang bonus dan tantiem 3.500.000.000 3.000.000.000 Utang lain-lain 20.730.398.410 8.267.201.937 Utang bank 5.760.000.000 26.760.000.000 Liabilitas sewa pembiayaan 903.905.129.035 202.665.963.191 Jumlah Liabilitas Keuangan 1.127.800.472.286 420.326.147.140

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 40 -

Sesuai dengan surat tersebut, Perusahaan akan membayar biaya implementasi sebesar Rp 11.400.000.000 pada tahun 2015 dan sewa per tahun sebesar Rp 48.624.000.000 mulai dari Januari 2016 sampai dengan 27 September 2025.

32. INFORMASI PENTING LAINNYA

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas Jasa Ground Handling International Airlines Tahun Pajak 2007 Untuk tahun pajak 2007 Perusahaan memperoleh Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) No. 00143/207/07/051/10 sebesar Rp 28.653.191.969 dan Surat Tagihan Pajak (STP) PPN No. 00007/107/07/051/10 sebesar Rp 3.843.975.526. Berdasarkan putusan pengadilan pajak No. 41609/PP/M.X/10/16/2012 tanggal 26 Nopember 2012 memutuskan pajak yang masih harus dibayar sebesar Rp 11.355.588.029 dan sudah dibayarkan. Atas putusan pengadilan pajak tersebut Perusahaan sudah melakukan pembayaran, namun pihak Direktorat Jenderal Pajak (DJP) melakukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung dan Perusahaan sudah membuat Kontra memori Peninjauan Kembali No. GP/DZ/159/V/2013 tanggal 10 Mei 2013. Sampai tanggal laporan keuangan Perusahaan belum menerima Salinan Putusan Mahkamah Agung. Tahun Pajak 2008 Untuk tahun pajak 2008, Perusahaan memperoleh SKPKB PPN serta Putusan Pengadilan Pajak sebagai berikut:

Masa No. SKPKB JumlahRp

Januari 2008 00253/207/08/051/10 333.505.158 33.900.316 No.Put.53730Februari 2008 00254/207/08/051/10 419.918.964 51.620.824 No.Put.53731Maret 2008 00255/207/08/051/10 273.933.033 46.216.613 No.Put.53732April 2008 00256/207/08/051/10 192.852.463 45.476.817 No.Put.53733Mei 2008 00257/207/08/051/10 2.383.479.166 1.017.831.456 No.Put.53734Juni 2008 00258/207/08/051/10 311.492.297 50.451.718 No.Put.50129Juli 2008 00259/207/08/051/10 1.439.180.126 600.595.546 No.Put.50130Agustus 2008 00260/207/08/051/10 1.902.801.454 779.832.658 No.Put.50131September 2008 00261/207/08/051/10 2.394.972.831 926.170.211 No.Put.50132Oktober 2008 00262/207/08/051/10 6.399.636.313 1.171.054.108 No.Put.50133Nopember 2008 00263/207/08/051/10 3.127.716.035 1.125.659.319 No.Put.50366Desember 2008 00264/207/08/051/10 13.909.503.110 3.596.856.795 No.Put.53735Jumlah 33.088.990.950 9.445.666.381

Putusan Pengadilan PP

Atas putusan pengadilan pajak tersebut Perusahaan sudah melakukan pembayaran, namun pihak DJP melakukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung sesuai Surat Mahkamah Agung No. 1027/PR/XI/2027/B/PK/PJK/2014 tanggal 29 Nopember 2014 perihal Penerimaan dan Registrasi berkas Perkara Peninjauan Kembali. Sampai tanggal laporan keuangan Perusahaan belum menerima Salinan Putusan Mahkamah Agung.

Page 166: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 42 -

B. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan

Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko mata uang asing, risiko tingkat suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Manajemen mereviu dan mengeluarkan kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko. Perusahaan menerapkan kebijakan manajemen risiko yang bertujuan untuk meminimalkan pengaruh ketidakpastian pasar terhadap kinerja keuangan Perusahaan. Berikut ini ringkasan kebijakan dan pengelolaan manajemen risiko tersebut:

i. Manajemen risiko mata uang asing

Perusahaan memiliki eksposur terhadap fluktuasi nilai tukar yang timbul dari transaksi dengan pelanggan maupun pemasok yang didenominasi dalam mata uang asing, terutama dalam mata uang Dolar Amerika Serikat (USD). Jumlah eksposur mata uang asing bersih Perusahaan pada tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 33. Fluktuasi nilai tukar Rp terhadap mata uang asing menyebabkan Perusahaan mengalami kerugian kurs mata uang asing sebesar Rp 5.559.840.921 pada tahun 2016 dan keuntungan kurs mata uang asing sebesar Rp 8.003.012.040 pada tahun 2015. Perusahaan belum melakukan lindung nilai untuk eksposur terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang asing ini. Berikut ini sensitivitas Perusahaan untuk perubahan nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, dengan variabel lain konstan terhadap laba sebelum pajak Perusahaan. Analisis sensitivitas ini hanya mencakup akun instrumen keuangan moneter dalam mata uang Dolar Amerika Serikat yang beredar dan penyesuaian penjabarannya pada akhir periode dengan menggunakan persentase rata-rata untuk perubahan kurs mata uang Dolar Amerika Serikat selama tahun berjalan.

Dampakterhadap laba

Perubahan kurs sebelum pajakRp

Mata uang Rupiah terhadap USD Penguatan 2% 16.656.244.180Pelemahan 2% (16.656.244.180)

2016

Dampakterhadap laba

Perubahan kurs sebelum pajakRp

Mata uang Rupiah terhadap USD Penguatan 3% 4.547.215.539Pelemahan 3% (4.547.215.539)

2015

Manajemen berpendapat bahwa analisis sensitivitas ini bukan merupakan representasi risiko nilai tukar mata uang Rupiah yang melekat karena eksposur pada akhir tahun bukan cerminan eksposur selama tahun yang bersangkutan. Pendapatan dan pembelian dalam mata uang Dolar Amerika Serikat tergantung pada fluktuasi volume penjualan dan pembelian serta penggunaan kas yang dapat mengakibatkan perubahan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat.

Page 167: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 43 -

ii. Manajemen risiko tingkat bunga Perusahaan terekspos risiko suku bunga karena Perusahaan meminjam dana dengan tingkat bunga mengambang. Untuk mengelola risiko tingkat bunga, Perusahaan mereviu secara berkala pengaruh dari perubahan tingkat suku bunga atas pinjamannya, dengan demikian ukuran yang tepat dapat dilakukan. Instrumen keuangan Perusahaan tersebut pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 yang terekspos terhadap risiko tingkat bunga nilai wajar (instrumen tingkat bunga tetap) dan risiko tingkat bunga arus kas (instrumen tingkat bunga mengambang), serta instrumen keuangan tanpa bunga, adalah sebagai berikut:

Bungamengambang Bunga tetap Tanpa bunga Jumlah

Rp Rp Rp RpAset KeuanganKas dan setara kas 91.383.589.628 - 336.485.007 91.720.074.635 P iutang usaha - - 117.361.287.140 117.361.287.140 P iutang lain-lain - - 192.121.780 192.121.780 Pendapatan yang masih

harus diterima - - 111.091.450.092 111.091.450.092 Jumlah 91.383.589.628 - 228.981.344.019 320.364.933.647

Liabilitas KeuanganUtang usaha - - 60.114.947.624 60.114.947.624 Beban akrual - - 133.789.997.199 133.789.997.199 Utang bonus dan tantiem - - 3.500.000.000 3.500.000.000 Utang lain-lain - - 20.730.398.410 20.730.398.410 Utang bank 5.760.000.000 - - 5.760.000.000 Liabilitas sewa pembiayaan 903.905.129.035 - - 903.905.129.035 Jumlah 909.665.129.035 - 218.135.343.233 1.127.800.472.268

31 Desember 2016

Bungamengambang Bunga tetap Tanpa bunga Jumlah

Rp Rp Rp RpAset KeuanganKas dan setara kas 76.100.064.726 - 250.711.651 76.350.776.377 P iutang usaha - - 161.042.311.997 161.042.311.997 P iutang lain-lain - - 396.603.150 396.603.150 Pendapatan yang masih

harus diterima - - 67.412.006.333 67.412.006.333 Jumlah 76.100.064.726 - 229.101.633.131 305.201.697.857

Liabilitas KeuanganUtang usaha - - 55.333.507.594 55.333.507.594 Beban akrual - - 124.299.474.418 124.299.474.418 Utang bonus dan tantiem - - 3.000.000.000 3.000.000.000 Utang lain-lain - - 8.267.201.937 8.267.201.937 Utang bank 26.760.000.000 - - 26.760.000.000 Liabilitas sewa pembiayaan 202.665.963.191 - - 202.665.963.191 Jumlah 229.425.963.191 - 190.900.183.949 420.326.147.140

31 Desember 2015

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, jika suku bunga 50 basis poin lebih tinggi/rendah dan semua variabel lainnya tetap konstan, laba setelah pajak Perusahaan akan menambah/ mengurangi masing-masing sebesar Rp 4.548.325.645 dan Rp 1.147.129.816. Hal ini terutama disebabkan eksposur Perusahaan untuk suku bunga pinjaman dengan suku bunga variabelnya.

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 42 -

B. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan

Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko mata uang asing, risiko tingkat suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Manajemen mereviu dan mengeluarkan kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko. Perusahaan menerapkan kebijakan manajemen risiko yang bertujuan untuk meminimalkan pengaruh ketidakpastian pasar terhadap kinerja keuangan Perusahaan. Berikut ini ringkasan kebijakan dan pengelolaan manajemen risiko tersebut:

i. Manajemen risiko mata uang asing

Perusahaan memiliki eksposur terhadap fluktuasi nilai tukar yang timbul dari transaksi dengan pelanggan maupun pemasok yang didenominasi dalam mata uang asing, terutama dalam mata uang Dolar Amerika Serikat (USD). Jumlah eksposur mata uang asing bersih Perusahaan pada tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 33. Fluktuasi nilai tukar Rp terhadap mata uang asing menyebabkan Perusahaan mengalami kerugian kurs mata uang asing sebesar Rp 5.559.840.921 pada tahun 2016 dan keuntungan kurs mata uang asing sebesar Rp 8.003.012.040 pada tahun 2015. Perusahaan belum melakukan lindung nilai untuk eksposur terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang asing ini. Berikut ini sensitivitas Perusahaan untuk perubahan nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, dengan variabel lain konstan terhadap laba sebelum pajak Perusahaan. Analisis sensitivitas ini hanya mencakup akun instrumen keuangan moneter dalam mata uang Dolar Amerika Serikat yang beredar dan penyesuaian penjabarannya pada akhir periode dengan menggunakan persentase rata-rata untuk perubahan kurs mata uang Dolar Amerika Serikat selama tahun berjalan.

Dampakterhadap laba

Perubahan kurs sebelum pajakRp

Mata uang Rupiah terhadap USD Penguatan 2% 16.656.244.180Pelemahan 2% (16.656.244.180)

2016

Dampakterhadap laba

Perubahan kurs sebelum pajakRp

Mata uang Rupiah terhadap USD Penguatan 3% 4.547.215.539Pelemahan 3% (4.547.215.539)

2015

Manajemen berpendapat bahwa analisis sensitivitas ini bukan merupakan representasi risiko nilai tukar mata uang Rupiah yang melekat karena eksposur pada akhir tahun bukan cerminan eksposur selama tahun yang bersangkutan. Pendapatan dan pembelian dalam mata uang Dolar Amerika Serikat tergantung pada fluktuasi volume penjualan dan pembelian serta penggunaan kas yang dapat mengakibatkan perubahan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat.

Page 168: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 44 -

iii. Manajemen risiko kredit

Risiko kredit mengacu pada risiko counterparty gagal dalam memenuhi kewajiban kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan.

Risiko kredit Perusahaan terutama melekat pada kas dan setara kas, piutang kepada pihak berelasi dan piutang usaha. Perusahaan menempatkan saldo bank pada institusi keuangan yang layak serta terpercaya. Piutang usaha dilakukan dengan pihak ketiga terpercaya dan pihak berelasi. Eksposur Perusahaan dan counterparties dimonitor secara terus menerus dan nilai agregat transaksi terkait tersebar di antara counterparties yang telah disetujui. Eksposur kredit dikendalikan oleh batasan (limit) counterparty yang direviu dan disetujui oleh manajemen secara tahunan. Nilai tercatat aset keuangan pada laporan keuangan setelah dikurangi dengan penyisihan untuk kerugian mencerminkan eksposur Perusahaan terhadap risiko kredit. Perusahaan tidak memiliki eksposur kredit yang signifikan untuk setiap rekanan tunggal atau kelompok counterparty yang memiliki karakteristik serupa. Perusahaan menentukan counterparty karena memiliki karakteristik serupa jika mereka entitas terkait.

iv. Manajemen risiko likuiditas

Risiko likuiditas didefinisikan sebagai ketidakmampuan Perusahaan untuk memenuhi liabilitas keuangannya yang selanjutnya mengakibatkan Perusahaan tidak dapat memanfaatkan peluang investasi atau tidak dapat memenuhi liabilitas keuangan jangka pendek yang pada akhirnya mengakibatkan gagal bayar, peminjaman yang berlebihan atau tingkat suku bunga yang buruk. Dalam mengelola risiko likuiditas, Perusahaan memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Perusahaan dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Perusahaan juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo pinjaman jangka panjang, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk mengambil inisiatif mencari dana sebagai modal kerja. Aktivitas tersebut dapat meliputi penerbitan utang bank. Tabel berikut ini merupakan analisis likuiditas instrumen keuangan pada 31 Desember 2016 dan 2015 berdasarkan jatuh tempo atas liabilitas keuangan Perusahaan dalam rentang waktu yang menunjukkan kontraktual tidak terdiskonto untuk semua aset dan liabilitas keuangan non-derivatif. Jatuh tempo didasarkan pada tanggal yang paling awal dimana Perusahaan dapat diminta untuk membayar:

Page 169: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 45 -

Tingkat bunga Tiga bulanefekt if rata-rata Kurang dari sampai dengan Diatas

tert imbang tiga bulan satu tahun satu tahun Jumlah% Rp Rp Rp Rp

Aset KeuanganTanpa bunga

Kas dan setara kas - 336.485.007 - - 336.485.007 Piutang usaha - 117.361.287.140 - - 117.361.287.140 Piutang lain-lain - 192.121.780 - - 192.121.780 Pendapatan yang masih

harus diterima - 111.091.450.092 - - 111.091.450.092

Instrumen t ingkat bunga variabelKas dan setara kas 0,05% - 2,00% 37.639.589.628 - - 37.639.589.628

Instrumen t ingkat bunga tetapKas dan setara kas 0,8% - 1,00% 53.744.000.000 - - 53.744.000.000

Jumlah 320.364.933.647 - - 320.364.933.647

Liabilitas Keuangan Tanpa bunga

Utang usaha - 60.114.947.642 - - 60.114.947.642Beban akrual - 133.789.997.199 - - 133.789.997.199Utang bonus dan tant iem - 3.500.000.000 - - 3.500.000.000Utang lain-lain - 20.730.398.410 - - 20.730.398.410

Instrumen t ingkat bunga variableUtang bank 10,75% 5.760.000.000 - - 5.760.000.000Liabilitas sewa pembiayaan 5,06% 38.700.180.769 87.413.119.704 777.791.828.562 903.905.129.035

Jumlah 202.480.576.378 87.413.119.704 777.791.828.562 1.067.685.524.644

31 Desember 2016

Tingkat bunga Tiga bulanefekt if rata-rata Kurang dari sampai dengan Diatas

tert imbang tiga bulan satu tahun satu tahun Jumlah% Rp Rp Rp Rp

Aset KeuanganTanpa bunga

Kas dan setara kas - 250.771.651 - - 250.771.651 Piutang usaha - 161.042.311.997 - - 161.042.311.997 Piutang lain-lain - 396.603.150 - - 396.603.150 Pendapatan yang masih

harus diterima - 67.412.006.333 - - 67.412.006.333

Instrumen t ingkat bunga variabelKas dan setara kas 0,10% - 2,00% 76.100.064.726 - - 76.100.064.726

Jumlah 305.201.757.857 - - 305.201.757.857

Liabilitas Keuangan Tanpa bunga

Utang usaha - 55.333.507.594 - - 55.333.507.594Beban akrual - 124.299.474.418 - - 124.299.474.418Utang bonus dan tant iem - 3.000.000.000 - - 3.000.000.000Utang lain-lain - 8.267.201.937 - - 8.267.201.937

Instrumen t ingkat bunga variableUtang bank 10,75% 6.161.250.000 16.209.375.000 5.914.800.000 28.285.425.000Liabilitas sewa pembiayaan 5,06% 7.386.946.600 9.758.647.475 231.918.534.081 249.064.128.156

Jumlah 149.114.872.955 25.968.022.475 237.833.334.081 412.916.229.511

31 Desember 2015

v. Risiko Operasional

Risiko operasional merupakan potensi timbulnya kerugian atau hilangnya kesempatan untuk memperoleh keuntungan akibat ketidakcukupan atau kegagalan proses internal, sumber daya manusia, sistem teknologi yang mempengaruhi operasional perusahaan. Risiko operasional yang dihadapi dalam aktivitas dan transaksi yang dilakukan oleh unit-unit kerja dalam bentuk: 1) Risiko Sumber Daya Manusia

Kerugian yang ditimbulkan oleh inkompetensi, turn over, lack of risk awareness, indisipliner, kelalaian atau tindakan yang dilakukan tanpa kewenangan yang sah oleh pegawai, kurangnya jumlah karyawan, kurangnya pengembangan karyawan, rendahnya moral karyawan, human error, pelanggaran etika personal.

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 44 -

iii. Manajemen risiko kredit

Risiko kredit mengacu pada risiko counterparty gagal dalam memenuhi kewajiban kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan.

Risiko kredit Perusahaan terutama melekat pada kas dan setara kas, piutang kepada pihak berelasi dan piutang usaha. Perusahaan menempatkan saldo bank pada institusi keuangan yang layak serta terpercaya. Piutang usaha dilakukan dengan pihak ketiga terpercaya dan pihak berelasi. Eksposur Perusahaan dan counterparties dimonitor secara terus menerus dan nilai agregat transaksi terkait tersebar di antara counterparties yang telah disetujui. Eksposur kredit dikendalikan oleh batasan (limit) counterparty yang direviu dan disetujui oleh manajemen secara tahunan. Nilai tercatat aset keuangan pada laporan keuangan setelah dikurangi dengan penyisihan untuk kerugian mencerminkan eksposur Perusahaan terhadap risiko kredit. Perusahaan tidak memiliki eksposur kredit yang signifikan untuk setiap rekanan tunggal atau kelompok counterparty yang memiliki karakteristik serupa. Perusahaan menentukan counterparty karena memiliki karakteristik serupa jika mereka entitas terkait.

iv. Manajemen risiko likuiditas

Risiko likuiditas didefinisikan sebagai ketidakmampuan Perusahaan untuk memenuhi liabilitas keuangannya yang selanjutnya mengakibatkan Perusahaan tidak dapat memanfaatkan peluang investasi atau tidak dapat memenuhi liabilitas keuangan jangka pendek yang pada akhirnya mengakibatkan gagal bayar, peminjaman yang berlebihan atau tingkat suku bunga yang buruk. Dalam mengelola risiko likuiditas, Perusahaan memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Perusahaan dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Perusahaan juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo pinjaman jangka panjang, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk mengambil inisiatif mencari dana sebagai modal kerja. Aktivitas tersebut dapat meliputi penerbitan utang bank. Tabel berikut ini merupakan analisis likuiditas instrumen keuangan pada 31 Desember 2016 dan 2015 berdasarkan jatuh tempo atas liabilitas keuangan Perusahaan dalam rentang waktu yang menunjukkan kontraktual tidak terdiskonto untuk semua aset dan liabilitas keuangan non-derivatif. Jatuh tempo didasarkan pada tanggal yang paling awal dimana Perusahaan dapat diminta untuk membayar:

Page 170: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 46 -

2) Risiko Proses dan Prosedur Kerugian yang diakibatkan oleh ketidakcukupan proses, kesalahan penerapan proses dan prosedur, atau kelemahan pelaksanaan kontrol dalam proses dan prosedur transaksi atau aktifitas.

3) Risiko Sistem dan Teknologi

Kerugian akibat kerusakan sistem, kesalahan program, kesalahan informasi dan kesalahan komunikasi yang disebabkan oleh faktor internal yang berhubungan dengan penerapan/aplikasi teknologi, kegagalan peralatan, dan lain-lain.

vi. Risiko Hukum

Risiko hukum merupakan potensi timbulnya kerugian yang diakibatkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, baik dalam bentuk adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundangan yang mendukung suatu aktifitas atau transaksi, atau kelemahan perikatan yang dilakukan.

vii. Risiko Reputasi

Risiko reputasi merupakan potensi timbulnya kerugian, baik langsung maupun tidak langsung yang diakibatkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Perusahaan atau persepsi negatif terhadap Perusahaan.

viii. Risiko Strategis Risiko strategis merupakan potensi timbulnya kerugian, baik langsung maupun tidak langsung yang diakibatkan oleh adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Perusahaan yang tidak tepat atau kurang responsifnya Perusahaan terhadap perubahan eksternal.

1) Kerugian yang terjadi akibat penetapan maupun pelaksanaan keputusan yang

menyimpang dari arah yang ditetapkan dalam RJPP maupun RKAP. 2) Kerugian yang terjadi akibat keterlambatan Perusahaan dalam merespon perubahan-

perubahan eksternal yang menjadi asumsi penyusunan dan berpengaruh terhadap keberhasilan realisasi RJPP dan RKAP

3) Peran ganda pemegang saham sebagai owner sekaligus competitor yang berdampak pada risiko persaingan bisnis maupun pengambil alihan bisnis operasi Perusahaan.

4) Dampak pemberlakuan undang-undang baru yang berpengaruh kepada kelangsungan bisnis Perusahaan (Undang-Undang Air Traffic Services).

ix. Risiko Kepatuhan

Risiko kepatuhan merupakan potensi timbulnya kerugian, baik langsung maupun tidak langsung, yang diakibatkan oleh tidak dipatuhinya atau tidak dilaksankannya peraturan perundangan dan ketentuan yang berlaku.

1) Ketidakmampuan untuk memenuhi dan melaksanakan ketentuan tentang Rencana Kerja

Anggaran Perusahaan (RKAP). 2) Ketidakmampuan untuk memenuhi dan melaksanakan ketentuan tentang Undang-

Undang Jasa Kebandarudaraan. 3) Ketidakpatuhan risk taking unit dan/atau unit operasional terhadap kebijakan yang telah

ditetapkan manajemen di dalam menjalankan transaksi-transaksi Perusahaan. 4) Ketidakmampuan untuk memenuhi dan melaksanakan ketentuan lain yang berlaku atas

Perusahan.

Page 171: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 47 -

C. Manajemen Risiko Modal Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal Perusahaan terdiri dari utang, yang mencakup pinjaman yang dijelaskan pada Catatan 19 serta kas dan setara kas (Catatan 5). Rasio pinjaman-bersih terhadap ekuitas pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, sebagai berikut:

2016 2015Rp Rp

Pinjaman 5.760.000.000 26.760.000.000 Ekuitas 385.318.759.097 399.971.011.033

Rasio pinjaman bersih terhadap ekuitas 1,49% 6,69%

D. Pengukuran nilai wajar Nilai wajar instrumen keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Kecuali sebagaimana tercantum dalam tabel berikut, direksi menganggap bahwa nilai tercatat aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya.

Nilai tercatat Nilai wajar Nilai tercatat Nilai wajarRp Rp Rp Rp

Liabilitas sewa pembiayaan 903.905.129.035 1.165.787.042.911 202.665.963.191 259.064.128.156

2016 2015

Hirarki Nilai Wajar per 31 Desember 2016 dan 2015

Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3Rp Rp Rp

Liabilitas sewa pembiayaan - √ -

Teknik penilaian dan asumsi yang diterapkan untuk tujuan pengukuran nilai wajar Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan ditentukan sebagai berikut: Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan syarat dan kondisi standar dan

diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan mengacu pada harga pasar. Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan

menggunakan teknik penilaian, dimana nilai kini dari arus kas masa depan yang diestimasi dan didiskontokan diukur berdasarkan kurva yield yang berasal dari suku bunga kuotasi yang telah mempertimbangkan penggunaan secara maksimal data pasar yang diobservasi.

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan lainnya (tidak termasuk yang dijelaskan di

atas) ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis discounted cash flow menggunakan harga dari transaksi pasar yang dapat diamati saat ini dan kutipan dealer untuk instrumen sejenis.

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 46 -

2) Risiko Proses dan Prosedur Kerugian yang diakibatkan oleh ketidakcukupan proses, kesalahan penerapan proses dan prosedur, atau kelemahan pelaksanaan kontrol dalam proses dan prosedur transaksi atau aktifitas.

3) Risiko Sistem dan Teknologi

Kerugian akibat kerusakan sistem, kesalahan program, kesalahan informasi dan kesalahan komunikasi yang disebabkan oleh faktor internal yang berhubungan dengan penerapan/aplikasi teknologi, kegagalan peralatan, dan lain-lain.

vi. Risiko Hukum

Risiko hukum merupakan potensi timbulnya kerugian yang diakibatkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, baik dalam bentuk adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundangan yang mendukung suatu aktifitas atau transaksi, atau kelemahan perikatan yang dilakukan.

vii. Risiko Reputasi

Risiko reputasi merupakan potensi timbulnya kerugian, baik langsung maupun tidak langsung yang diakibatkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Perusahaan atau persepsi negatif terhadap Perusahaan.

viii. Risiko Strategis Risiko strategis merupakan potensi timbulnya kerugian, baik langsung maupun tidak langsung yang diakibatkan oleh adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Perusahaan yang tidak tepat atau kurang responsifnya Perusahaan terhadap perubahan eksternal.

1) Kerugian yang terjadi akibat penetapan maupun pelaksanaan keputusan yang

menyimpang dari arah yang ditetapkan dalam RJPP maupun RKAP. 2) Kerugian yang terjadi akibat keterlambatan Perusahaan dalam merespon perubahan-

perubahan eksternal yang menjadi asumsi penyusunan dan berpengaruh terhadap keberhasilan realisasi RJPP dan RKAP

3) Peran ganda pemegang saham sebagai owner sekaligus competitor yang berdampak pada risiko persaingan bisnis maupun pengambil alihan bisnis operasi Perusahaan.

4) Dampak pemberlakuan undang-undang baru yang berpengaruh kepada kelangsungan bisnis Perusahaan (Undang-Undang Air Traffic Services).

ix. Risiko Kepatuhan

Risiko kepatuhan merupakan potensi timbulnya kerugian, baik langsung maupun tidak langsung, yang diakibatkan oleh tidak dipatuhinya atau tidak dilaksankannya peraturan perundangan dan ketentuan yang berlaku.

1) Ketidakmampuan untuk memenuhi dan melaksanakan ketentuan tentang Rencana Kerja

Anggaran Perusahaan (RKAP). 2) Ketidakmampuan untuk memenuhi dan melaksanakan ketentuan tentang Undang-

Undang Jasa Kebandarudaraan. 3) Ketidakpatuhan risk taking unit dan/atau unit operasional terhadap kebijakan yang telah

ditetapkan manajemen di dalam menjalankan transaksi-transaksi Perusahaan. 4) Ketidakmampuan untuk memenuhi dan melaksanakan ketentuan lain yang berlaku atas

Perusahan.

Page 172: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

PT. GAPURA ANGKASA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan

- 48 -

Secara khusus, asumsi signifikan yang digunakan dalam menentukan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan ditetapkan di bawah ini: Liabilitas sewa pembiayaan Nilai wajar liabilitas sewa pembiayaan ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis discounted cash flow menggunakan harga dari transaksi pasar yang dapat diamati saat ini dan kutipan dealer untuk instrumen sejenis. Nilai wajar dari liabilitas sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 diperkirakan dengan menggunakan tingkat bunga 5,06%.

35. TRANSAKSI NON KAS

Pada tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015, Perusahaan melakukan transaksi investasi yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas dan tidak termasuk dalam laporan arus kas.

2016 2015Rp Rp

Penambahan aset tetap atas surplusrevaluasi (Catatan 12) 1.179.600.000 4.915.000.000

Penambahan aset tetap melaluiutang sewa 903.905.129.035 202.665.963.191

Penambahan aset tetap melaluiutang lain-lain 7.555.900.000 -

36. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan dari halaman 1 sampai 48 merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direktur untuk diterbitkan pada tanggal 6 Maret 2017.

*********

Page 173: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

169

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura AngkasaLaporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

Data Perusahaan

Corporate Data

Pertumbuhan GSE 2014-2017

GSE Growth 2014-2017

Alamat Cabang Perwakilan

Addresses of Branch/Representatives Office

Pejabat Senior

Senior Management

05

170

172

174

Page 174: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

170

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

GSE Motorized

No GSEJumlah Total Keterangan

Notes2014 2015 2016 20171 Air Conditioning Unit

(ACU)32 32 32 37

2 Air Starter Unit (ASU) 52 52 52 53

3 Aircraft Towing Tractor Narrow Body (ATN)

72 72 82 76

4 Aircraft Towing Tractor Wide Body (ATW)

30 30 38 38

5 Baggage Towing Tractor(BTT)

265 265 295 318

6 Conveyor Belt Loader (CBL)

101 101 134 140

7 Conveyor Belt Loader Towable (CBL-T)

34 34 34 32

8 Forklift (FLT) 41 41 41 41

9 Ground Power Unit (GPU) 83 83 98 90

10 High Lift Loader (HLL) 55 55 55 61

11 Incapatitated Passenger Loader (IPL)

3 3 3 4

Pertumbuhan GSE 2014-2017GSE Growth 2014-2017

Page 175: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

171

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

GSE Motorized

No GSEJumlah Total Keterangan

Notes2014 2015 2016 201712 Lavatory Service Chart

(LSC)25 25 25 25

13 Lavatory Service Truck(LST)

25 25 25 27

14 Main Deck Loader (MDL) 5 5 5 5

15 Passenger Boarding Stair(PBS)

78 78 98 84

16 Water Service Cart (WSC) 24 24 24 24

17 Water Service Truck (WST)

23 23 23 25

Total 948 948 1.064 1.080

GSE Non Motorized

No GSEJumlah Total Keterangan

Notes2014 2015 2016 20171 APC Aircraft Passenger Canopy 2 2 2 3

2 ATB Aircraft Towing Bar 215 231 238 240

3 ATJ Aircraft Tail Jack 2 2 2 2

4 BCT Baggage Cart 1.889 1.944 2.288 2.288

5 CDL Container Dollies 312 312 312 312

6 CRK Container Rack 237 237 237 237

7 HPL Hand Pallet 2 2 2 2

8 LPD Long Pallet Dollies 20 20 20 20

9 PDL Pallet Dollies 331 331 331 331

10 PRK Pallet Rack 252 252 252 252

11 TPS Towed Passenger Stair 166 170 175 189

12 WMS Working Maintenance Stair 20 20 20 20

Total 3.448 3.523 3.879 3.896

Page 176: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

172

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Kantor Pusat Head OfficeGedung Dapenra, lantai 1,2 dan 3Jl. Angkasa Blok B-12 Kav.8Kota Baru Bandar Kemayoran, Jakarta 10610

CengkarengSoekarno Hatta Int'l Airport Terminal II

CargoGapura Warehouse, Cargo Area Soekarno-Hatta International Airport Cengkareng-Jakarta 19101

Halim Perdana KusumaRuang Perkantoran No. A60.A, Lantai 2 Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta 13610

BandungBandar Udara Int’l Husein SastranegaraJl. Pajajaran No. 156 Bandung 40174

JogjakartaJl. Solo Km 9 Jogjakarta 55282

SoloGedung Perkantoran LT.2 Bandara Adi Soemarmo-Solo

SemarangJL. Puri Anjasmoro Blok G I No.54 Semarang

SurabayaAirlines Office 331D T2 Juanda International Airport Surabaya 61253

BanyuwangiBandar udara BlimbingsariJl. Agung Wilis kec. Rogojampi,Banyuwangi Jawa Timur 68462

JemberBandara Notohadi Negoro,Desa Wirowongso Kec Ajung Jember 68175, Jember

Banda AcehTerminal Domestik Lantai IIIBandara Sultan Iskandar Muda International AirportBanda Aceh-23372

PadangJl. Mr. H. ST. Moh. RasyidMinangkabau International Airport, Padang

KualanamuRuko PagaruyungJl. Batang Kuis Km 19,5 No. 84A, Desa Telaga SariKecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli SerdangSumatera Utara

PinonsoriBandara FL TobingJl. Bandara PinangsoriPinangsori, Kab.Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.

Gunung SitoliJl. Pelud Binaka KM 9 Binak, Nias

LhokseumaweBandara MalikussalehJl. Bandara MalikussalehKec Muara Batu, Kab. Aceh Utara, Lhokseumawe, 24355

SabangMaimun Saleh Airport,Jl. Bypass Yos Sudarso km 6 Cot Ba'u SabangWeh Island, Aceh, Zip 23522

PekanbaruMega Asri Green Office A13Jalan Arifin Achmad, Pekanbaru

BatamAirlines Office Building DepartureTerminal 2nd Floor, Hang Nadim Airport, Batam 29466

Tanjung PinangRaja Haji Fisabilillah International AirportJl. Adisucipto Km 12, Pinang Kencana, Tanjung Pinang Timur,Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, 29125

BengkuluGedung Terminal Bandara Fatmawati Soekarno BengkuluJl. Raya Padang Kemiling Km 14Kel. Pekan Sabtu Kec.Selebar Kota Bengkulu 38213

Pangkal Pinang Jl. Pulau Bangka Komp. Perkantoran Gubernur Ruko @ The City Hall Blok I No 07 Air ItamPangkal Pinang – Bangka Belitung

JambiRuko Perkantoran Jl. Soekarno-Hatta No. 122AJambi selatan, Jambi 36139

DenpasarNgurah Rai International Airport2nd Floor International TerminalDenpasar, Bali 80361-Indonesia

TambulakaBandar Udara TambolakaJl. Suharto, 87254

EndeBandara H.Hasan Aroeboesman EndeJl. Ahmad Yani, Ende Flores Nusa Tenggara Timur, 86316

LombokKompleks Pertokoan Dasan Tinggi No. 2Jl. Tuan Guru Bangkol, Karang AnyarPagesangan Timur, Mataram-NTB

SumbawaBandara Sultan M. Kaharuddin Sumbawa BesarJl. Garuda No. 41, 84312

Alamat Cabang PerwakilanAddresses of Branch/Representatives Office

Page 177: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

173

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

MaumereFrans Xavier Seda AirportJl. Angkasa - Maumere, Sikka, Alok Timur, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, 86151

BimaBandara Sultan M. Salahuddin Bima, 84173

BalikpapanKomplek Perkantoran Borneo ParadisoCluster Maple Blok A No. 12 AJl. Mulawarman Sepinggan, Balikpapan

PontianakJl. Soekarno-Hatta No.1 Bandara Supadio, Pontianak, 78391

Ketapang Kantor Perwakilan Bandara Rahadi OsmanJl. Patimura No. 4Kel. Kalinilam Kec. Delta PawanKabupaten Ketapang-78851Kalimantan Barat

PutusibauPangsuma Airport (PSU)Station Capability : NBJl. Adisucipto Kedamin Putussibau

SintangSintang AirportKapuas Kana Hulu, Sintang Sub-District, Sintang Regency, Kalimantan Barat, 78613

BanjarmasinJl. Angkasa No. 1 Bandar Udara Syamsuddin NoorBanjarmasin-70724

PangkalanbunJl. Iskandar Pangkalan Bun Kecamatan Arun Selatan Kab. Kota Waringin Barat Airport Pangkalan Bun

MakasarKomp Kantor Otoritas BandaraJl. Bandara Baru No.2 Bandara Intl Sultan Hasanuddin Makassar, 90552

MamujuBandara Tampa Padang Mamuju

Bau-BauBetoambari Airport Bau Bau-ButonJl. Dayanu Ikhsanuddin, Sulawesi Tenggara

LuwukBandar Udara Syukuran Aminuddin, Luwuk, Sulawesi TengahJl. Mandapar No.2 Bubung

ManadoRuko Grand Kawanua City Walk Block C-19Jl. A.A Maramis, Kayuwatu/Kairagi IIMapanget, Kota ManadoSulawesi Utara-Kode Pos 95254

Labuan BajoBandara Komodo Labuan BajoJl. Yohanes SehadunManggarai Barat NTT, 86554

AmbonJl. DR. J. Leimena RT.001/002 Kelurahan Tawiri-Airbah Kecamatan Teluk Ambon Kota Ambon – Maluku (Samping Kantor Pos Indonesia Tawiri)No. Telepon/Fax Kantor: 0911 – 382 5308

SaumlakiRuang Operation PT. Gapura AngkasaPerwakilan Bandara Mathilda Batlayeri

LanggurRuang Operation Terminal Kedatangan, Bandara Karel SAD Suit Tubun, Langgur/Ibra, 97611

JayapuraSentani International Airport,Arrival Terminal 2nd floor Jayapura 99352 – Papua

SorongDomine Eduard Osok Airport-Sorong

MeraukeTerminal Keberangkatan Bandara Moupah MeraukeJl. Raya PGT, Kompleks Area Bandara Moupah Merauke, 99611

PalembangJl. Letjend Harun Sohar RT.45/RW.10Kel. Kebun Bunga, Kec. Sukarami Palembang

Tanjung PandanTerminal Keberangkatan HAS Hananjoeddin AirportDesa Buluh Tumbang Kecamatan Tanjung Pandan Belitung- Bangka Belitung

Tanjung Karang Gedung Terminal, Bandara Raden Inten IIJl. H. Alamsyah Ratu Perwiranegara KM 28 Lampung Selatan,35214

BiakFrans Kaisiepo Airport Jl. Moch. Yamin No. 1, Biak

NabireJl. Sisingamangaraja, Morgo, Kec. Nabire, Kabupaten Nabire, Papua 9881

KupangBandar Udara El Tari - Kupang (KOE/WATT)Jl. Adisucipto Terminal B Kupang-Indonesia, 85361

ManokwariRendani Airport Manokwari Papua Barat

Page 178: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

174

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Pejabat SeniorSenior Management

Nama Name Jabatan Position Letter CodeDavid Binsar H.S Head Of Safety, Security & Quality ZQ

AA Made Hardika Corporate Secretary ZS

Nelson A. Sihombing Head Of Internal Auditor ZA

Jaka Santosa Vice President Maint. & Eng. Services OT

I.K. Deddy Hariyanto Vice President Commercial Services OC

Tigor Sarumpaet VP. Ancillary Commercial OA

Uzia Siregar Vice President Operation Services OP

Nasrun Abadi Vice President Financial Analyst & Budgeting FB

Riyadh Vice President Accounting & Risk Management FA

Lutfi Vice President Treasury FT

Sudarmadi Vice President Corp. Plan & IT Support IP

I.G.N. Raka Sugiartha, SE VP Procurement IB

R.M. Taufik Hidayat Vice President Human Capital IH

Page 179: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

175

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally left blank

Page 180: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

176

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Capt. Novianto Herupratomo Komisaris Utama

President Commissioner

Mohamad Pramintohadi Sukarno Komisaris

Commissioner

Ituk Herarindri Komisaris

Commissioner

M. Asrori Komisaris

Commissioner

Bintang Hidayat Komisaris

Commissioner

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Gapura Angkasa tahun 2016 telah dimuat secara lengkap, dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan.

Jakarta, 16 Juni June 2017

We, the undersigned, hereby declare that all information in the Annual Report of PT Gapura Angkasa for the year 2016 has been presented in its entirety, and that we assume full responsibility for the accuracy of the contents of such Annual Report.

Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2016 PT Gapura Angkasa

Statement of the Board of Commissioners Regarding Responsibility for the 2016 Annual Report of PT Gapura Angkasa

Page 181: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Management Report •Management Discussion & Analysis •

Good Corporate Governance •Corporate Social Responsibility •

Financial Report •Corporate Data •

177

Laporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura AngkasaLaporan Tahunan 2016 Annual Report • Gapura Angkasa

Eko Diantoro Direktur SDM dan Operasi

Director of Human Resources and Operations

DireksiBoard of Directors

Ester Siahaan Direktur Keuangan, Manajemen Risiko & Strategi Director of Finance, Risk Management & Strategy

SuciptoDirektur Utama

CEO & President Director

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Gapura Angkasa tahun 2016 telah dimuat secara lengkap, dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan.

Jakarta, 16 Juni June 2017

We, the undersigned, hereby declare that all information in the Annual Report of PT Gapura Angkasa for the year 2016 has been presented in its entirety, and that we assume full responsibility for the accuracy of the contents of such Annual Report.

Surat Pernyataan Anggota Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2016 PT Gapura Angkasa

Statement of the Board of Directors Regarding Responsibility for the 2016 Annual Report of PT Gapura Angkasa

Page 182: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

178

Gapura Angkasa • Laporan Tahunan 2016 Annual Report

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally left blank

Page 183: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

28Management Report

44Management Discussion & Analysis

70Good Corporate Governance

Daftar IsiContents

Kinerja 20162016 Performance

1 Latar Belakang TemaTheme Background

2 Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

4 Sekilas Gapura Gapura at a Glance

6 Jejak Langkah Milestones

8 Visi, Misi Vision, Mission

10 Produk dan Jasa Products and Services

14 Wilayah OperasiOperational Areas

16 Struktur Organisasi Organizational Structure

18 Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile

21 Profil Direksi Board of Directors’ Profile

23 Penghargaan & SertifikasiAwards & Certifications

24 Komposisi Pemegang Saham Shareholders Composition

25 Peristiwa PentingEvent Highlights

28 LaporanManajemen Management Report

30 Laporan Dewan KomisarisReport from the Board of Commissioners

36 Laporan Direksi Report from the Board of Directors

44 Analisis & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

46 Tinjauan Bisnis & OperasionalBusiness and Operational Review

52 Tinjauan Pendukung Bisnis Business Support Review

64 Tinjauan Keuangan Financial Review

70 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

78 Rapat Umum Pemegang Saham General Shareholders Meeting (GSM)

80 Dewan Komisaris Board of Commissioners

86 DireksiBoard of Directors

94 Komite AuditAudit Committee

99 Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

104 Kode EtikCode of Ethics

114 Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

117 Laporan Keuangan Financial Report

169 DataPerusahaanCorporate Data

170 Pertumbuhan GSE 2014-2017 GSE Growth 2014-2017

172 Alamat Cabang/Perwakilan Addresses of Branch/Representatives Office

174 Pejabat Senior Senior Management

176 Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2016 PT Gapura Angkasa Statement of the Board of Commissioners Regarding Responsibility for the 2016 Annual Report of PT Gapura Angkasa

Page 184: Performance Laporan Tahunan 2016 - gapura.id · Laporan Tahunan 2016 Annual Report Gapura Angkasa• In 2016, Gapura continued its transformational journey with a consistent focus

Imp

rov

ing

Se

rvice

s, Em

po

we

ring

Cu

stom

ers

Lapo

ran T

ahu

nan

A

nn

ual R

ep

ort

20

16

Gedung Dapenra Lt. 1,2 & 3

Jl. Angkasa, Blok B-12,

Kav. 8 Kota Baru

Bandar Kemayoran

Jakarta 10610 - Indonesia

2016Laporan Tahunan Annual Report

23 5611

2016• Melayani 23 pelanggan maskapai asing dan 11 pelanggan maskapai domestik di 56 bandar

udara di seluruh Indonesia Serving 23 foreign and 11 domestic airline customers at 56 airports throughout Indonesia

• Operasional Gapura di cabang Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memperoleh sertifikasi ISAGO (IATA Safety Audit for Ground Operations) perdana

Gapura Operations at Juanda International Airport branch, Surabaya, earned its first ISAGO (IATA

Safety Audit for Ground Operations) certification

• Program internalisasi Budaya Perusahaan DELIGHT dilaksanakan dalam dua fase di seluruh kantor cabang

Program of internalization of DELIGHT Corporate Culture was implemented in two phases across

branch offices

• Implementasi Gapura Operation Control System (GOCS) di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, CGK untuk Rostering

The implementation of Gapura Operation Control System (GOCS) at Soekarno-Hatta International

Airport, Cengkareng, CGK for Rostering

• Penghargaan “Exellence Service Performance Operating without Recordable and Serious Irregularities”dari Korean Air

“Exellence Service Performance Operating without Recordable and Serious Irregularities” Award

from Korean Air

• Penghargaan “On Time Performance Record and 2 Years Ramp Accident Free” dari Royal Brunei Airlines

"On Time Performance Record and 2 Years Ramp Accident Free" Award from Royal Brunei Airlines

• Penghargaan “Zero Accident/Incident for Year 2015” dari Malaysia Airlines “Zero Accident/Incident for Year 2015” Award from Malaysia Airlines

• Total jam pelatihan pegawai sampai dengan 31 Desember 2016 adalah sebesar 490.251 jam, atau 39,12 jam/orang/tahun

The total hours spent in employee trainings up to December 31, 2016 was 490,251 hours, or

39.12 hours/person/year

Kinerja Performance

Maskapai AsingForeign Airlines

Maskapai DomestikDomestic Airlines

Bandar UdaraAirports

+18%276.564

Ground Handling & AHAN

+26%200.674

Cargo Handling & Warehousing

+13,2%Rp1.493,31

Pendapatan UsahaRevenue

149

Memperkuat Armada Ground Support Equipment (GSE)

2016Laporan Tahunan Annual Report

Improving Services, Empowering Customers

PenerbanganFlights

TonTonnes

MiliarBillion

Unit BaruNew Unit