PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

100
PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS V DI MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL ITTIHAD KOTA JAMBI SKRIPSI RESSY TPG.151715 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

Transcript of PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

Page 1: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS V DI MADRASAH IBTIDAIYAH

NURUL ITTIHAD KOTA JAMBI

SKRIPSI

RESSY TPG.151715

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

Page 2: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS V DI MADRASAH IBTIDAIYAH

NURUL ITTIHAD KOTA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan

RESSY TPG.151723

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 3: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

i

Page 4: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

ii

Page 5: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …
Page 6: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

iv

Page 7: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

v

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahrirabbil‟alamin rasa syukur kepada Allah SWT sebuah hasil karya sederhani ini dapat terselesaikan, satu cita tercapai, itu bukanlah akhir dari sebuah

perjalananku dalam bertholabul ilmi akan tetapi ini adalah awal dari perjuanganku.

Kupersembahkan karya sederhana

Untuk matahariku, belahan jiwaku, malaikat nyata yang telah tuhan kirimkan untukku didunia ini penyemangat hidupku

Ibundaku tercinta Alm Ainah

Serta pahlawan hidupku yang telah mengajarkanku arti sebuah perjuangan, seorang ayah yang tidak menampakkan keluh kesahnya. Beliauh penuh kesabaran

dan pengertian yang luar biasa tetesan demi tetesan keringat beliau cucurkan namun tak ada keluhan sedikitpun beliau berikan yang memberikan segalanya

untukku

Ayah tercinta Syahril Rahman

Kepada abangku Riswan, Ridiyan dan ayukku Teti Jayanti dan keponkanku M. Aydin Pratama yang telah memberikan doa dan serta semangat untukku

Kepada sahabat- sahabatku yang selalu ada saat sedih maupun bahagia terimakasih kuucapkan

Page 8: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

vi

MOTTO

(٨) (٧) (٦)

شرح( ٦-٨) (ال

Artinya : “ Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (6) Maka apabila

kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh

(urusan) yang lain (7) Dan hanya kepada tuhanmulah hendaknya kamu berharap

(8)”, (QS. Asy-syarh : 6-8) ( Al-Qur‟an Terjemahan, 2009)

Page 9: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

vii

ABSTRAK

Nama : Ressy Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Judul : Peran Guru Kelas Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Kela V

Di MadrasahIbtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena kemerosotan minat belajar diberbagai kalangan, sehingga mereka mengalami kesulitan belajar untuk menanggulangi hal tersebut diperlukan adanya upaya guru bagaiman cara proses pembelajaran tersebut bisa lancar. Maka meneliti apa yang harus di lakukan guru dalam membantu kesulitan belajar siswa itu menarik untuk di lakukan, seperti yang di alami di Kelas V MI Nurul Ittihad Kota Jambi menggunakan kegiatan pembelajaran yang bermacam-macam untuk meningkatkatkan minat belajar siswa. Fokus penelitian dalam skripsi ini adalah, (1) Bagaimana bentuk kesulitan belajar yang di alami siswa siswa kelas V MI Nurul Ittihad Kota Jambi (2) Bagaimana kendala Guru kelas V Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa di MI Nurul Ittihad Kota Jambi? (3) Bagaimana Peran Guru Kelas dalam Mengatasi Kesulitan Belajar siswa Kelas V di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi? Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa, (1)pendekatan yang yang di gunakan guru MI Nurul Ittihad Kota Jambi dengan melakukan (a), perbaikan, (b), pengayaan, (c), Motifasi pada siswa. Pembelajaran ini di diterapkan dengan berbasis pembiasaan, sehingga kegiatan dilaksanakan secara berulang-ulang atau rutin dengan tujuan agar dapat terbentuk kebiasaan dan pembelajaran yang baik pada diri peserta didik. Selain itu peran guru dalam membimbing, mendidik, serta mengajar di setiap kegiatan pembelajaran yang diterapkan juga turut membantu dalam mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan yang baik dan berkualitas pada peserta didik. (2) bentuk-bentuk kesulitan belajar yang ada di kelas V MI Nurul Ittihad Kota Jambi yaitu di antara lain (a), lemahnya dayah serap siswa, kurangnya perhatian siswa dalam belajar. Gaya belajar siswa yang tidak di perhatikan, dengan ketlatenan guru membiasakan siswanya yang berkesulitan belajar untuk mengerjakan tugas tambahan siswa menjadi terbiasa mengerjakan tugas dikit demi sedikit siswa menjadi mengerti dengan kesulitan yang di alaminya (3) kendala yang dialami dalam menjalankan pembelajarang yang ada di kelas V MI Nurul Ittihad Kota Jambi yaitu antara lain: a), kurangnya sarana dan prasarana pendukung kegiatan pembelajaran, b) peserta didik yang kurang disiplin,. Kemudian solusi yang digunakan untuk mengatasi kendala tersebut adalah dengan cara guru memberikan pendampingan pada peserta didik serta pihak sekolah secara sedikit demi sedikit terus memperbaiki sarana dan prasaran penunjang kegiatan. Kata Kunci : peran guru kelas, kesulitan belajar

Page 10: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

viii

ABSTRACT

Name : Ressy Department : Islamic Elementing school Nurul Ittihad Kota Jambi Title : The Role Of Teachers Class To Inform Students difficulties At The

Five Class Nurul Ittihad Elementing School This research is motivated by the phenomenon of deterioration in the interest in learning in various circles, so that they have difficulty learning to cope with it. It is necessary to attempt teachers how the learning process can be smooth. So researching what the teacher must do in helping students' learning difficulties is interesting to do, as experienced in Class V of MI Nurul Ittihad in Jambi City using various learning activities to increase student learning interest. The focus of the research in this paper is, (1) What is the form of learning difficulties experienced by fifth grade students of MI Nurul Ittihad in Jambi City (2) What are the obstacles for Class V Teachers Overcoming Student Learning Difficulties at MI Nurul Ittihad Jambi City? (3) What is the Role of Class Teachers in Overcoming Learning Difficulties in Grade V students at the Jambi City Nurul Ittihad Islamic School? This study uses a qualitative research approach with a type of case study research. Data collection techniques used were interviews, observation and documentation. The results of this study reveal that, (1) the approach used by the MI Nurul Ittihad City of Jambi teacher by doing (a), improvement, (b), enrichment, (c), Motivation in students. This learning is applied based on habituation, so that activities are carried out repeatedly or routinely in order to form good habits and learning for students. In addition, the role of the teacher in guiding, educating, and teaching in every applied learning activity also helps in realizing the achievement of the goals of good and quality education for students. (2) the forms of learning difficulties that exist in the fifth grade of Jambi Nurul Ittihad MI, which are among others (a), the weak absorption of students, lack of student attention in learning. Students' learning styles are not noticed, with the diligence of the teacher familiarizing students with learning difficulties to do additional tasks students become accustomed to doing assignments a little by little students become familiar with the difficulties they experience (3) constraints experienced in carrying out presentations in class V MI Nurul Ittihad of Jambi City, among others: a), lack of facilities and infrastructure supporting learning activities, b) students who are less disciplined. Then the solution used to overcome these obstacles is by the way the teacher provides assistance to students and the school gradually continues to improve the facilities and infrastructure supporting activities. Keywords : the role o class teachers, student learning difficulties

Page 11: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Robbil „Alamin, segala puji dan syukur senantiasa penulis

ucapkan kehadirat Allah Swt, berkat Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat beserta salam atas Nabi

Muhammad SAW pembawa risalah pencerah bagi manusia.

Penulisan skripsi ini bertujuan sebagai satu syarat untuk meraih sarjana

program S.I Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan UIN STS jambi, dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari

bahwa masih jauh dari kesempurnaan. Namun berkah dari Allah Swt. serta usaha-

usaha penulis, skripsi ini juga dapat diselesaikan. Selama pembuatan skripsi ini

banyak halangan dan rintangan yang penulis hadapi. Tetapi berkat kerja keras,

bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, sehingga semuanya masih bisa di atasi.

Pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Hadri Hasan, MA. Selaku Rektor UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi. Bapak Dr. H. Suaidi, MA, PhD, Selaku Wakil Rektor I

bidang akademik dan kelembangaan, Bapak Dr. H. Hidayat, M.Pd Selaku

Wakil Rektor II bidang administrasi umum, perencanaan dan keuangan, Ibu

Dr. Hj. Fadila Husen, M.Pd Selaku Wakil Rektor III bidang kemahasiswaan

dan kerjasama UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Ibu Dr.Hj. Armida, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,

Bapak Dr. Lukman Hakim, M.Pd, Bapak Dr. Zawaki, M.Pd, Bapak Dr. Kemas

Imran Rasadi, M.Pd selaku Wakil Dekan I, II, dan III Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Bapak Dr. Mahluddin, M.Pd.I Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Bapak Dr.

Shalahuddin, M.Pd.I selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah UIN Sulthan Thaha Saifudin Jambi.

Page 12: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …
Page 13: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i NOTADINAS ............................................................................................................ ii NOTA DINAS .......................................................................................................... iii PENGESAHAN ......................................................................................................... iv PERNYATAAN ORGISINALITAS ......................................................................... v PERSEMBAHAN ...................................................................................................... vi MOTTO ..................................................................................................................... vii ABSTRAK ................................................................................................................. viii ABSTRACT ............................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ............................................................................................... x DAFTAR ISI .............................................................................................................. xii DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xiii DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xv BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1 B. Fokus Penelitian ............................................................................................. 4 C. Rumusan Masalah .......................................................................................... 4 D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori............................................................................................... 6 1. Pengertian Guru ...................................................................................... 6 2. Peran Guru ............................................................................................... 7

a. Guru Sebagai Demonstraktor ............................................................. 7 b. Guru Sebagai Pengelola Kelas …………………………….. ............ 8 c. Guru Sebagai Mediator ...................................................................... 8 d. Guru Sebagai Fasilitator ................................................ ... ............... 8 e. Guru Sebagai Pembimbing .............................................. . ................. 8 f. Guru Sebagai Motivator ................................................. .. ................ 8 g. Guru Sebagai Evaliator ................................................... . ................. 9

3. Pengertian Belajar ................................................................................... 9 4. Kesulitan Belajar ..................................................................................... 10 5. Jenis – jenis Kesulitan Belajar ................................................................. 11 6. Faktor – faktor terjadinya kesulitan belajar ............................................. 12 7. Cara mengenali muridyangmengalami kesulitan belajar ......................... 15 8. Peran guru kelas dalam mengatasi kesulitan belajar ................................ 15

B. Studi Relevan ................................................................................................... 16

Page 14: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

xii

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan desain penelitan .................................................................... 20 B. Setting penelitian dan subjek penelitian ........................................................ 20 C. Jenis dan sumber data .................................................................................... 21 D. Teknik pengumpulan data .............................................................................. 21 E. Teknik analisis data ....................................................................................... 23 F. Teknik keabsahan data ................................................................................... 24 G. Jadwal penelitian .......................................................................................... 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum............................................................................................... 27 B. Temuan khusus dan Pembahasan ................................................................... 42

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................................... 58 B. Saran-saran ..................................................................................................... 59 C. Penutup ........................................................................................................... 59

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 15: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1. Madrasah Ibtidaiyan Nurul Ittihad Kota Jambi ..................................... 32

Gambar 4.1. Struktur Organisasi MI Nurul Ittihad Kota Jambi ................................. 38

Page 16: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Nama – nama guru dan pegawai MI Nurul Ittihad Kota Jambi ............... 33 Tabel 4.2. Nama – nama guru piket ........................................................................... 34 Tabel 4.3. Pengawas Dan Pengatur Anak Pada Sholat Zuhur .................................. 34 Tabel 4.4. Jadwal Kegiatan Ektrakurikuler ................................................................ 35 Tabel 4.5. Daftar Nama Guru Kelas........................................................................... 36 Tabel 4.6. keadaan siswa MI Nurul Ittihad Kota Jambi ............................................ 37 Tabel 4.7. Sarana Dan Prasarana ............................................................................... 38 Tabel 4.8. Jumlah dan Kondisi Bangunan ................................................................. 39 Tabel 4.9. Sarana Dan Prasarana Pendukung Lainnya ............................................. 40 Tabel 4.10. keadaan kelas V MI Nurul Ittihad Kota Jambi ...................................... 41

Page 17: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

xv

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Pedoman Wawancara

Lampiran 2 Hasil wawancara kepala sekolah

Lampiran 3 hasil wawancara guru kelas

Lampiran 4 hasil wawancara siswa

Lampiran 5 Daftar informan

Lampiran 6 Dokumentasi penelitian

Lampiran 7 lembar konsultasi

Lampiran 8 curriculum vitae

Lampiran 9 lembar responden

Page 18: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Pendidikan adalah kunci utama terbentuknya sumber daya manusia yang

kompeten dalam membangun bangsa. Pendidikan mempunyai peran yang sangat

penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan suatu

bangsa. Pendidikan juga menjadi tolak ukur mencerdaskan suatu bangsa, dan

menjadi cermin kepribadian masyarakatnya

Undang- undang No. 20 tahun 2003, tentang sistem pendidikan nasional

mendefenisikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara ( Hasbullah, 2008 ,hlm, 4).

Pada dasarnya pendidikan merupakan hubungan antara pribadi

pendidikan dan anak didik . dalam pergaulan terjadi kontak dan komunikasi antara

masing- masing pribadi. Hubungan ini jika meningkat ke taraf hubungan

pendidikan maka akan menjadi hubungan antara pribadi pendidikan dan pribadi si

anak yang pada akhirnya melahirkan tanggung jawab pendidikan dan kewibawaan

pendidikan. Pendidikan bertindak demi kepentingan dan keselamatan anak didik,

dan anak didik mengakui kewibawaan pendidikan dan bertangung padanya.

Dengan demikian berarti undang- undang No . 20 th 2003 tersebut

merupakan wadah formal yang terintegrasi dalam pendidikan, baik itu dalam

pendidikan nasional maupun pendidikan islam, maka perlu adanya pendidikan

yang professional dalam belajar mengajar dan berupaya mengatasi (problem)

dalam belajar yang sekiranya dapat menghambat mencapai tujuan pendidikan

nasional.

Pendidikan indentik dengan sekolah, sebab sekolah merupakan salah satu

tempat berlangsungnya proses pendidikan. Sebagaimana yang telah di kemukakan

oleh Mulyadi ( 2010, hlm, 104) bahwa ketika anak memasuki situasi sekolah

Page 19: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

2

yang baru ia dihadapkan pada beberapa masalah misalnya menyesuaikan

diri dengan sekolah baru, pelajaran baru, tata tertip sekolah, guru-guru dan

sebagainya. Selain itu sekolah juga merupakan lembaga pendidikan formal bagi

peserta pendidikan untuk memperoleh pendidikan dan ilmu pengetahuan.

Tugas pendidik dalam rangka optimalisasi proses belajar mengajar

adalah sebagai motivator yang mampu mengembangkan kemajuan belajar peserta

didik, mengembangkan kondisi belajar yang relevan agar tercipta suasana belajar

dengan penuh kegembiraan ( Hamalik, 2015, hlm, 48). Untuk mencapai kegiatan

pembelajaran yang aktif dan menyenangkan, maka harus dilandasi oleh prinsip –

prinsip: pertama, berpusat pada peserta didik; kedua, mengembangkan kreativitas

peserta didik; ketiga, menciptakan kondisi yang menyenangkan dan menantang;

keempat mengembangkan beragam kemampuan yang bermuatan nilai; kelima,

menyediakan pengalaman belajar yang beragam serta belajar melalui perbuatan.

Guru merupakan salah satu yang paling penting dalam bidang

pendidikan, tidak hanya berkewajiban untuk melaksanakan proses pembelajaran

dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran bidang studi yang menjadi tanggung

jawabnya, akan tetapi guru harus mendidik siswa secara keseluruhan untuk

mencapai tujuan penyelenggaraan pendidikan nasional. Dalam keseluruhan proses

pendidikan guru, merupakan factor utama bertugas sebagai pendidik.

Ketika para guru memasuki ruang kelas dan menutup pintu – pintu kelas,

kualitas pembelajaran akan lebih banyak ditentukan oleh para guru, maka nyata

sekali peran guru merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam proses

pendidikan. Ketika guru memasuki kelas dan menutup pintu – pintunya, guru

dapat melaksanakan apa saja didalam kelas. Sosok guru yang profesional dapat

menempatkan dirinya menjadi idola yang menarik perhatian bagi siswa sehingga

proses pembelajaran berlangsung secara menyenangkan, efektif dan efesien. Guru

mampu menularkan virus a- Ach ( need for achievement) atau kebutuhan untuk

berprestasi, sehingga siswa melakukan aktivitas belajar tidak sekedar tuntutan

kewajiban, tetapi siswa sudah berfikir belajar merupakan tuntutan kebutuhan akan

berprestasi ( Ali Idrus, 2009, hlm, 13).

Page 20: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

3

Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan juga merupakan unsur

yang sangat fumdamental dalam setiap penyelengaraan jenis dan dan jenjang

pendidikan. Ini berarti bahwa hasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan

itu amat bergantung pada proses belajar mengajar yang dialami siswa, baik ketika

ia berada disekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarga sendiri.

Sebagai seorang guru yang sehari-hari mengajar di sekolah, tentunya

tidak jarang dalam menangani siswa yang mengalami kesulitan belajar. Banyak

siswa yang sangat sulit sekali menerima mata pelajaran, baik pelajaran membaca,

menulis serta berhitung. Hal ini terkadanng membuat guru menjadi memikirkan

bagaimana mengahadapi siswa yang mengalami kesulitan belajar.

Kesulitan belajar merupakan masalah yang kompleks dan sering

membuat orang tua bingung mencari penyelesaiannya. Kesulitan belajar banyak

ditemukan pada anak usia sekolah. Pada belajar anak memang dibentuk saat

disekolah dasar.

Sesuai dengan masanya ia mengalami perkembangan mental dan

pembentukan karakternya. Dimasa kini anak tidak hanya belajar menghitung,

membaca, menulis atau menghafal pengetahuan umum, tetapi juga belajar tentang

tanggung jawab, skala nilai moral, skala prioritas dalam kegiatannya.

Menurut Bruno, siswa diduga mengalami kesulitan belajar apabila siswa

tidak dapat tercapai ukuran tingkat keberhasilan belajar dalam waktu tertentu,

siswa tidak dapat mewujudkan tugas – tugas perkembangan dan tidak dapat

mencapai tingkat penguasaan materi.

Kesulitan belajar yang menjadi salah satu masalah belajar siswa tidak

selalu sisebabkan oleh faktor intelengensi yang rendah ( kelainan mental) akan

tetapi juga disebabkan oleh faktor – faktor non intelengensi yang rendah (

kelainan mental) akan tetapi juga dapat disebabkan oleh faktor – faktor non

intelegensi, dengan demikian IQ belum tentu menjamin keberhasilan seseorang

siswa dalam belajar.

Berdasarkan observasi awal yang saya lakukan pada kelas V di MI Nurul

Ittihad Kota Jambi. Dapat di ketahui bahwa di dalam proses belajar tidak semua

siswa memiliki prestasi belajar yang baik, masih ada siswa yang mengalami

Page 21: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

4

kesulitan dalam belajarnya yang rendah. Keadaan diatas menunjukkan adanya

permasalahan yang dialami oleh siswa dalam proses belajar. Di mana kesulitan

belaja siswa antara lain disebakan oleh metode belajar yang digunakan oleh guru

masih kurang bervariasi, artinya metode digunakan guru masih cenderung

menggunakan satu metode seperti hanya menggunakan metode ceramah saja,

sehingga siswa kurang diberi kesempatan untuk aktif yang menyebabkan siswa

kurang memiliki minat dalam pelajaran guru tidak banyak menggunakan media

dapat membantu menarik perhatian siswa, sehinggga siswa tidak memperhatikan

penjelasan oleh guru, biasanya ada siswa yang bercerita dalam belajar, ada pula

siswa yang sering permisi keluar ketika pelajaran sedang berlangsung. Dengan

demikian, guru memiliki peranan penting dalam memberikan materi pelajaran

kepada para siswa, sehingga siswa dapat memahami dan menguasai materi yang

disampaikan oleh guru. Guru dituntut harus memiliki keterampilan dan

kemampuan tersendiri baik dalam menggunakan metode belajarnya ataupun

media yang digunakan sehingga dapat menarik perhatian siswa dan

menumbuhkan minat siswa untuk belajar.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka diasumsikan bahwa

permasalahan ini patut menjadi perhatian para guru khusunya guru kelas. Apabila

peran guru kelas berjalan dengan baik maka kesulitan belajar yang dialami siswa

dalam belajar akan mendapatkan perubahan kepada hasil belajar yang baik.

Berangkat dari problem tersebut studi ini mengangkat tema”PERAN GURU

KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS

V DI MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL ITTIHAD KOTA JAMBI”

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini agar pembahasan nantinya dapat terarah dan

dipahami dengan jelas. Maka fokus penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini dilakukan pada siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Nurul

Ittihad Kota Jambi.

Kesulitan Belajar Siswa Kelas V di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota

Jambi.

Page 22: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

5

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi rumusan

permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana Bentuk Kesulitan Belajar yang di alami Siswa Kelas V di

Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi?

2. Bagaimana kendala Guru kelas Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

Kelas V di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi?

3. Bagaimana Peran Guru Kelas dalam Mengatasi Kesulitan Belajar siswa

Kelas V di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi?

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Ingin Mengetahui Bentuk kesulitan belajar siswa Kelas V di Madrasah

Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi.

b. Ingin Mengetahui Kendala Guru Kelas Mengatasi Kesulitan Belajar

siswa Kelas V di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi.

c. Ingin Mengetahui Peran Guru Kelas Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar

Siswa Kelas V di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi.

2. Kegunaan Penelitian

a. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi pihak sekolah tentang

Peran Guru Kelas Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas V

pada proses pemebelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota

Jambi.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan atau panduan bagi

guru baru dalam rangka mengatasi kesulitan belajar siswa.

c. Sebagai bahan informasi bagi penelitian selanjutnya terhadap

kemampuan guru kelas dalam mengatasi kesulitan belajar siswa.

Page 23: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori

Untuk mempermudah pemahaman para penelitian, terlebih dahulu

diketahui kerangka teorinya. Karena dari kerangka teori inilah kita bisa memulai

langkah untuk membahas permasalahan atas data-data yang diperoleh di lapangan,

kerangka teori ini merupakan landasan berpijak dan sekaligus merupakan

kerangka pemikiran yang melatarbelakangi berbagai bentuk pembahasan

nantinya.

1). Pengertian Guru

Guru adalah seorang figure yang mulia dan dimuliakan banyak

orang, kehadiran guru ditengah-tengah kehidupan manusia sangat penting,

tanpa ada guru atau seorang yang dapat ditiru, diteladani oleh manusia untuk

belajar dan berkembang, manusia tidak akan memiliki budaya, norma, agama.

Sulit dibayangkan jika ditengah kehidupan manusia tidak adanya seorang

guru, bekal tidak ada peradaban yang dapat dicatat, kita akan hidup dalam

tradisi-tradisi kuno, demikianlah seterusnya. (Yamin, 2013, hlm. 47).

Guru adalah pekerjaan professional yang secara khusus disiapkan

untuk mendidik anak-anak yang telah diamanatkan orang tua untuk dapat

mendidik anaknya disekolah. Guru atau pendidik sebagai orang tua kedua dan

sekaligus penanggung jawab pendidikan anak didiknya setelah kedua orang

tua menjadi penanggung jawab utama pendidikan anak ketika diluar sekolah,

guru merupakan penanggung jawab utama pendidikan anak melalui proses

pendidikan formal anak yang berlangsung di sekolah karena tanggung jawab

merupakan konsekuensi logis dari sebuah amanat yang dipikulkan diatas

pundak para guru ( Barnawi dan Ardy, 2012. hlm. 97).

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa guru adalah semua

orang yang berwenang dan bertanggung jawab untuk membimbing dan

membina anak didik, baik secara individual maupun klasikal, di sekolah

maupun di luar sekolah. Jadi posisi guru dan anak didik boleh berbeda, tetapi

Page 24: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

7

keduanya tetap seiring dan setujuan , bukan seiring tetapi tidak setujuan.

Seiring dalam arti kesamaan langkah-langkah dalam mencapai tujuan

bersama. Anak didik berusaha mencapai cita-citanya dan guru dengan ikhlas

mengantar dan membimbing anak didik ke pintu gerbang cita-citanya.

2). Peran Guru

Peran ialah pola tingkah tingkah tertentu yang merupakan cirri-ciri

khas semua petugas dari pekerjaan atau jabatan tertentu. Guru harus

bertanggung jawab atas hasil kegiatan belajar anak melalui interaksi belajar

mengajar. Guru merupakan factor yang mempengaruhi berhasil tidaknya

proses belajar, dan karenanya guru harus menguasai prinsip-prinsip belajar

disamping menguasai materi yang akan diajarkan. Dengan kata lain guru

harus mampu menciptakan suatu situasi kondisi belajar yang sebaik-baiknya.

(Oemar Hamalik, 2009, hlm, 33).

Guru dalam fungsinya sebagai pengajar, pendidik dan pembimbing

maka diperlukan adanya berbagai peran pada diri guru. Peran akan senantiasa

menggambarkan pola tingkah laku yang diharapkan dalam berbagai interaksi

belajar mengajar yang dipandang sebagai sentral bagi perannya. Sebab baik

disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak

dicurahkan untuk menggarap proses belajar mengajar dan berinteraksi dengan

siswanya.

Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi

peserta didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan

dasar, pendidikan menengah (Sardiman, A,M, 2008, hlm, 143-144). Dari

beberapa pendapat di atas maka dapat diatas maka dapat diuraikan beberapa

peran guru dalam kegiatan guru belajar mengajar sebagai berikut:

a. Guru sebagai demonstrator Melalui perannya sebagai demonstrator atau pengajar guru

hendaknya senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan

diajarkannya serta senantiasa mengembangkannya dalam arti

Page 25: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

8

meningkatkan kemampuannya dalamhal ilmu yang dimilikinya karena

hal ini akan sangat menentukan hasil belajar yang dicapai oleh siswa.

Salah satu yang harus diperhatikan oleh guru bahwa ia sebdiri adalah

pelajar. Ini berarti bahwa guru harus belajar terus menerus. Dengan cara

demikian ia akan memperkaya dirinya dengan berbagai ilmu

pengetahuan sebagai bekal dalam melaksanakan tugasnya sebagai

pengajar dan demostrator sehingga mampu memperagakan apa yang

diajarkannya secara didaktis, maksudnya agar apa yang disampaikannya

itu betul- betul dipahami oleh anak didik.

b. Guru sebagai pengelola kelas

Dalam perannya sebagai pengelola kelas guru hendaknya

mampu mengelola kelas sebagai lingkungan belajar serta merupakan

aspek dari lingkungan sekolah yang perlu diorganisasikan. Lingkungan

ini diatur dan di awasi agar kegiatan – kegiatan belajar terarah kepada

tujuan – tujuan pendidikan. Pengawasan terhadap belajar lingkungan itu

turut menentukan sajauh mana lingkungan tersebut menjadi lingkungan

belajar yang baik, lingkungan yang baik adalah yang bersifat menentang

dan merangsang siswa untuk belajar memberi rasa aman dan kepuasan

dalam mencapai tujuan.

Kualitas dan kuantitas belajar siswa dalam kelas bergantung

pada banyak faktor, antara lain ialah guru hubungan pribadi antara siswa

di dalam kelas, serta kondisi umum suasana di dalam kelas. Tujuan

umum pengelola kelas ialah menyediakan dan menggunakan fasilitas

kelas untuk bermacam – macam kegiatan belajar dan mengajar agar

tercapai hasil yang baik. Sedangkan tujuan khususnya adalah

mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat – alat

belajar, menyediakan kondisi – kondisi yang memungkinkan siswa

bekerja dan belajar serta membantu siswa untuk memperoleh hasil yang

diharapkan.

c. Guru sebagai MeditorGuru sebagai mediator dapat diartikan sebagai

penengah dalam kegiatan belajar siswa. Misalnya menengahi atau

Page 26: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

9

memberi jalan keluar kemacetan dalam kegiatan diskusi siswa. Mediator

juga diartikan

penyedia media. Bagaimana cara memakai dalam

mengorganisasikan penggunaan media.

d. Guru sebagai Fasilitator

Berperan sebagai fasilitor, guru dalam hal ini akan memberikan

fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar mengajar, misalnya saja

dengan menciptakan kegiatan belajar yang sedemikian rupa, serasi

dengan perkembangan siswa, sehingga interaksi belajar mengajar akan

berlangsung secara efektif.

e. Guru sebagai pembimbing

Siswa adalah individu yang unik, keunikan itu bisa dilihat dari

adanya setiap perbedaan. Artinya, tidak ada dua individu yang sama.

Walaupun secara fisik mungkin individu memiliki kemiripan, tetapi pada

hakekatnya mereka tidaklah sama, baik dalam bakat, minat, kemampuan,

dan sebagainya. Perbedaan itulah menuntut guru harus berperan sebagai

pembimbing. Membimbing siswa agar dapat menemukan berbagai

potensi yang dimilikinya sebagai bekal hidup mereka, membimbing

siswa agar dapat mencapai dan melaksanakan tugas – tugas

perkembangan mereka, sehingga dengan ketercapaian itu dapat tumbuh

dan berkembang sebagai manusia ideal yang menjadi harapan setiap

orang tua dan masyarakat.

f. Guru sebagai motivator

Dalam proses pembelajaran, motivator merupakan salah satu

aspek dinamis yang sangat penting. Sering siswa yang kurang berprestasi

bukan disebabkan oleh kemampuannya yang kurang, tetapi dikarenakan

tidak adanya motivasi untuk belajar sehingga ia tidak berusaha untuk

mengerahkan segala kemampuannya. Dengan demikian siswa yang

berprestasi rendah belum tentu disebakan oleh kemampuannya yang

rendah pula, tetapi mungkin disebakan oleh tidak adanya dorongan atau

motivasi.

Page 27: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

10

g. Guru sebagai Evaliator

Dalam menelaah pencapaian tujuan pengajaran, guru dapat

mengetahui apakah proses belajar mengajar yang dilakukan cukup efektif

memberikan hasil yang baik dan memuaskan, atau sebaliknya jadi,

jelaslah bahwa guru hendaknya mampu dan terampil melaksanakan

penilaian karena, dengan penilian guru dapat mengatahui prestasi yang

akan dicapai oleh siswa setelah ia, melaksanakan proses belajar.

Dalam fungsinya sebagai penilai hasil belajar siswa, guru hendaknya

terus menerus mengikuti hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa dari

waktu ke waktu. Informsi yang diperoleh melalui evaluasi ini merupakan

umpan balik terhadap proses belajar mengajar ( Sudirman, A.M, 2008,

hlm. 144 – 146).

3). Pengertian Belajar

Belajar adalah tugas utama peserta didik. Para ahli mengemukakan

pngertian belajar dapat didefenisikan sebagai tingkah laku yang ditimbulkan

atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Dengan kata lain tingkah laku

mengalami perubahan yang karena belajar menyangkut berbagai aspek

kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti perubahan dalam pengertian,

pemecahan suatu masalah keterampilan, kecakapan, kebiasaan ataupun

sikap (M. Ngalim Purwanto, 2002, hlm. 84).

Dalam pengertian yang lain belajar adalah perubahan kemampuan

dan diposisi sesorang yang dapat dipertahankan dalam suatu priode tertentu

dan bukan merupakan hasil dari proses pertumbuhan. Mayer yang dikutip

oleh Seels dan Rita mengemukakan pendapat yang hamper sama mengenai

belajar yaitu menyangkut adanya perubahan yang relative permanen pada

pengetahuan atau perilaku seseorang karena pengalaman ( Rosma Hartiny,

2010, hlm. 31).

Dari banyak psikologi mendefnisikan tentang belajar. Namun, baik

secara eksplisit maupun implisit pada akhirnya terdapat kesamaan

maknanya bahwa dfenisi konsep belajar manapun itu menunjukkan kepada

Page 28: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

11

suatu proses perubahan prilaku atau pribadi sseorang berdasarkan praktif

atau pengalaman tertentu ( Abin Syamsuddin Makmun, 2007, hlm. 157).

4). Kesulitan Belajar

Kesulitan belajar atau Learning disability yang biasa juga disebut

dengan istilah Learning disorder atau Learning diffullty adalah suatu kelainan

yang membuat individu yang bersangkutan sulit untuk melakukan kegiatan

belajar secara efektif, faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar tidak

mudah untuk ditetapkan karena faktor tersebut bersifat kompleks, bahkan

faktor penyebab tersebut tidak diketahui, namun mempengaruhi kemampuan

otak dalam menerima dan memproses informasi dan kemampuan dalam

belajar bidang – bidang studi tertentu (Mubiar Agustin, 2011, hlm. 74).

Kesulitan belajar tidak berhubungan langsung dengan tingkat

intelegensi dari individu yang mengalami kesulitan, namun individu tersebut

mengalami kesulitan dalam menguasai keterampilan dalam melaksanakan

tugas – tugas spesifik yang di butuhkan dalam belajar seperti dilakukan dalam

pedekatan dan metode pembelajaran yang konvesional ( Martini Jamaris,

2014, hlm. 5). Mencakup anak – anak memiliki problem belajar yang

menyebabkan utamanya berasal dari adanya hambatan dalam penglihatan,

pendengaran.

Kesulitan belajar merupakan isu yang berkepanjangan didala dunia

pendidikan karena kelainan ini sulit diatasi, individu yang berkesulitan belajar

dapat melaksanakan tugas – tugas belajarnya dan sukses dalam

pembelajarannya, dan bahkan memiliki karier yang cemerlang setelah mereka

dewasa.

Kesulitan belajar melalui berbagai defenisi yang dikemukakan oleh

berbagai ahli dan asosiasi ahli kesuitan belajar ( Mulyono Abdurahman,

2003, hlm, 6).

Reid (1986) mengemukakan pendapatnya bahwa kesulitan belajar biasanya tidak dapat didefinisikan sampai anak mengalami kegagalan dalam menyelesaikan tugas – tugas akademik yang harus dilakukannya. Selanjutnya, ia mengatakan bahwa siswa

Page 29: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

12

teridentifikasikan mengalami kesulitan belajar memiliki ciri – ciri antara lain seperti berikut ini. Memiliki tingkat inteligensi ( IQ) norma, bahkan di atas norma, atau sedikit di bawah normal bukanlah karena IQ-nya yang bawah normal, akan tetapi kesulitan belajar yang dialaminya menyebabkan ia mengalami kesulitan dalam menjalani tes IQ sehingga memperoleh score yang rendah. Mengalami kesulitan belajar dalam beberapa mata pelajaran, tetapi menunjukkan nilai yang baik pada mata pelajaran yang lain. Kesulitan belajar yang dialami siswa yang berkesulitan belajar berpengaruh terhadap keberhasilan belajar yang dicapainya sehingga siswa tersebut dapat dikategorikan ke dalam Lower achiever ( siswa dengan pencapaian hasil belajar di bawah potensi yang dimilikinya) ( Syaiful bahri Djamarah, 2002, hlm.2012).

Secara tradisinal, siswa yang mengalami kesulitan belajar

termasuk ke dalam individu yang mengalami penyimpangan dalam

perkembangan, namun tidak dapat dimasukkan ke dalam kelompok

individu yang mengalami keterbelakangan mental atau tuna grahita

karena mereka mimilki tingkat inteligensi yang normal, bahkan di

atas normal ( Martini jamaris, 2014, hlm. 4).

Pandangan Ahli Neurologi tentang penyebab kesulitan belajar :

Afread Strauss, seorang neorologist berkebangsaan jerman yang berimigrasi ke Amerika Serikat pada akhir 1930, ia menerangkan adanya hubungan antara luas pada otak dengan penyimpangan di dalam perkembangan bahasa, persepsi dan perilaku. Strauss dan Lehtinen ( 1942) mengemukakan bahwa kerusakan yang terjadi pada otak menjadi penyebab terjadinya kelainan persepsi visual dan auditif menyebabkan terjadinya kesulitan dibidang membaca, dan bidang lainnya. Hasil penelitian yang dilakukan Strauss mendorong lahirnya ilmu yang disebut Neuropychologi. Wittrock ( 1987) dan Gordon ( 1983) seperti yang dilakukan lovit ( 1989 : 16) adalah para ahli yang melakukan penelitian dibidang Neuropychologi. Hasil penelitian kedua ahli tersebut mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan Strauss. Kedua ahli ini menyimpulkan bahwa otak bagian kiri ( Left Hemisphere ) mengatur fungs, ( Sequential Lingusistic ) mengatur auditory task (

Page 30: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

13

tugas verbal ), sedangkan belahan otak bagian kanan ( Righ Hemisphere ) mengatur Auditory task ( tugas, auditory ) visual spatial task ( tugas, visual, spatial ) dan nonverbal activities ( kegiatan nonverbal ). Kerusakan yang terjadi pada belahan otak bagian kanan dan belahan otak bagian kiri meyebabkan kesulitan individu dalam melaksanakan tugas – tugas belajar yang berkaitan dengan bahasa , visual dan auditif.

Setiap siswa berhak atas peluang untuk mencapai kinerja

akademik ( akademc performance ) yang memuaskan. Akan tetapi

realitas kehidupan sehari – sehari tampak dengan jelas bahwa

setiap siswa memiliki perbedaan banyak hal, seperti kemampuan

intelektual, kemampuan fisik, latar belakang keluarga, kebiasaan

dan pendekatan belajar yang terkadang sangat mencolok antar

siswa yang satu dengan lainya.

Kitapun menyaksikan bahwa penyelengagaraan

pendidikan di sekolah – sekolah umumnya hanya ditujukan bagi

para siswa yang memiliki kemampuan lebih atau kurang cenderung

terabaikan. Praktik yang demikian, terkesan bahwa siswa yang

memiliki kemampuan di luar rata – rata .

Atau (sangat pintar atau talened child dan sangat bodoh atau idiot) kurang bahkan cenderung tidak mendapatkan kesempatan yang memadai untuk berkembang sesuai dengan kapasitasnya. Dari sini kemudian apa yang disebut kesulitan belajar ( learning dificulty ). Kesulitan belajar bisa dialami oleh siswa yang berkemampuan tinggi, rata – rata ( normal ), terlebih siswa berkemampuan rendah ( Abi Syamsudin Makmun, 2007, hlm. 74).

Page 31: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

14

5). Jenis – jenis kesulitan belajar

Jenis- jenis kesulitan belajar dikelompokkan menjadi 5 macam, yaitu:

1. Learning Disorder

Gejala semacam ini kemungkinan dialami oleh siswa yang kurang

berminat terhadap suatu mata pelajaran tertentu, tetapi harus mempelajari

kerena tuntunan kurikulum.

2. Learning Disfunction

Kesulitan ini berupa ketidak mampuan belajar karena berbabai

sebab. Siswa tidak mampu belajar atau mengindari belajar, sehingga hasil

yang dicapai berada dibawah potensi intelektual.

3. Learning Disfunction

Gangguan belajar ini berupa gejala proses belajar yang tidak

berfungsi dengan baik karena adanya gangguan syaraf otaksehingga

terjadinya gangguan pada salah satu tahap dalam proses belajarnya

4. Slow Leaner atau Siswa Lamban

Siswa tidak mampu menyelesaikan pelajaran atau tugas-tugas belajar

dalam batas waktu yang sudah ditetapkan. Mereka membutuhkan waktu

lebih lama dibandingkan dengan sekelompok siswa lain yang normal.

5. Under Achiever

Siswa semacam ini memiliki hasrat belajar rendah dibawah potensi

yang padanya. Kecerdasannya tergolong normal, tetapi karena sesuatu hal,

proses belajar terganggu sehingga prestasi belajar yang diperolehnyatidak

sesuai dengan kemampuan potensial yang dimilikinya ( Mesiono, 2015,

hlm. 207).

Dengan mengetahui adanya jenis-jenis kesulitan belajar, guru kelas

sebagai salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar diharapkan

mampu mengenali kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswa dan berupaya

memberi bantuan seoptimal mungkin. Dengan demikian diharapkan siswa

yang bermasalah dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik.

6). Faktor – faktor Terjadinya Kesulitan Belajar

Page 32: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

15

Kesulitan belajar peserta didik biasanya tampak jelas dari menurunya

prestsi belajarnya. Namun, kesulitan belajar juga dapat dibuktikan dengan

munculnya kelainan perilaku peserta didik seperti keukaan teriak – teriak

didalam kelas, mengusik teman, berkelahi, sering tidak masuk sekolah, dan

sering minggat dari sekolah.

Secara garis besar, faktor – faktor penyebab timbulnya kesulitan

belajar dapat digolongkan kedalam dua golongan yaitu:

a. Faktor internal peserta didik yakni hal – hal yang timbul dari dalam

diri peserta didik itu sendiri.

b. Faktor eksterna peserta didik yakni hal – hal atau keadaan yang datang

dari luar dari peserta didik ( Dalyono, 2009, hlm. 230-231).

Banyak faktor yang ada dalam diri peserta didik yakni hal – hal yang

timbul dari dalam diri peserta didik yang mempengaruhi usaha dan

keberhasilan belajarnnya. Faktor yang datang dari dalam diri peserta

didik seperti rendahnya menit untuk belajar. Sedangkan faktor yang

datang dari luar diri pesert didik adalah pengaruh pergaulan buruk

terhadap teman, lingkungan masyarakat yang kurang mendukung, dan

lain – lain.

a. Faktor Internal

a) Bersifat kognitif ( ranah cipta), antara lain seperti rendahnya

kapasitas intelektual/intelegensi peserta didik.

b) Bersifat afektif ( ranah rasa), antara lain seperti labilnya emosi

dan sikap.

c) Bersifat psikotorik ( rasa karsa), antara lain seperti

terganggunya alat – alat indera penglihatan dan pendengaran (

mata dan telinga) ( Muhabibin Syah, 2013, hlm. 184).

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan

bahwa terganggunya alat – alat indra maka akan mengalami

kesulitan beajar dalam proses pembelajaran.

d) Bakat

Page 33: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

16

Bakat adalah potensi kecakapan yang dibawa sejak

lahir. Setiap individu memiliki bakat yang berbeda – beda, ada

yang memiliki bakat dibidang teknik akan tetapi dibidang

olahraga lemah( Dalyono, 2009, hlm. 234). Setiap individu

memiliki bakat masing – masing, bakat yang berbeda – beda

dalam diri sendiri tidak sama dengan kebanyakan orang.

e) Minat

Tidak adanya minat sesorang peserta didik terhadap

suatu pelajaran akan timbul kesulitan belajar, ada tidaknya

minat terhadap suatu pelajaran dapat dilihat dari cara anak

mengikuti pelajaran, lengkap tidaknya catatan.

f) Motivasi

Motivasi sebagai faktor inner ( batin) berfungsi

menimbulkan, mendasari serta mengarahkan perbuatan belajar.

Seorang yang besar motivasinya akan semakin besar kesuksesan

belajarnya. Sebaliknya seorang yang motivasinya lemah nampak

acuh tak acuh, mudah putus asa dan lain – lain ( Abu Ahmadi,

2004, hlm. 82).

Motivasi sangat berperan penting bagi pembelajaran

peserta didik yang kurang termotivasi akan sangat sulit untuk

memulai belajar atau pun dalam pembelajaran.

b. Faktor eksternal peserta didik

Faktor ini meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan

sekitar yang tidak mendukung aktifitas belajar peserta didik yakni:

a. lingkungan keluarga, contonya ketidak harmonisnya hubungan

ayah dan ibu

b. bu, rendahnya kehidupan ekonomi keluarga.

c. Lingkungan sekolah, contohnya kondisi anak dan letak gedung

sekolah yang buruk seperti dekat pasar, kondisi guru dan alat –

alat belajar yang berkualitas rendah ( Abu Ahmad, 2004, hlm.

184).

Page 34: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

17

Lingkungan sekolah yang terkait dari pusat keramaian

ditambah dengan media pembelajaran yang kurang tepat akan

sangat mempengaruhi kualitas belajar peserta didik itu sendiri.

d. Lingkungan kelas

Ruang kelas adalah tempat berlangsungnya proses

belajar mengajar, ruang kelas perlu mendapat perhatian

tentang situasi serta penatanya, sehingga murid tidak merasa

bosan, untuk menciptakan situasi kelas yang menarik perhatian

atau keindahan kelas, maka perlu memelihara dan mengantur

serta menyimpan alat – alat tulis dengan baik.Ruang kelas

yang kurang bersih atau terlalu sempit akan mempengauhi

berlangsung proses blajar menjagar sehingga konsentrasi

belajar peserta didik akan terganggu.

7). Penyebab Kesulitan Belajar

Kesulitan belajar adalah suatu yang merujuk pada sejumlah

kelainan yang berpengaruh pada pemerolehan, pergorganisasian,

penyimpanan, pemahaman, dan pengunan informasi secara verbal dan

non-verbal dari keadaan ini maka individu yang mengalami kesulitan

belajar mengalami dalam mengoperasikan pikiran dan karena kondisi

yang berkaitan dengan kesulitan belajar mempengaruhi operasi fungsi

intelektual secara umum.

Secara umum Kesulitan belajar disebabkan oleh kelainan salah

satu atau lebih proses yang berkaitan dengan menerima informasi, proses

berpikir, proses mengingat, dan proses belajar. Dalam berbagai kasus

yang dengan kesulitan belajar, ada yang di dalam bidang kesulitan belajar

tidak henti – hentinya melakukan penelitian untuk mengetahui penyebab

kesulitan belajar ( Muhabibin syah, 2001, hlm. 41).

8). Cara Mengenali Murid yang Mengalami Kesulitan Belajar

Dalyono ( 2005, hlm, 247) menjelaskan beberapa gejala petanda adanya

kesulitan belajar:

Page 35: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

18

a. Menunjukan prestasi yang rendah atau dibawah rata- rata yang dicapai

oleh kelompok kelas.

b. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan. Ia

berusaha dengan keras tetapi nilainya selalu rendanya.

c. Lambat dalam melakukan tugas – tugas belajar. Ia selalu tertinggal

dengan kawan- kawannya dalam segala hal, misalnya: dengan

mengerjakan soal – soal, dalam menyelesaikan tugas-tugas.

d. Menunjukan tingkat laku yang berlainan. Misalnya mudahan

tersinggung, menurung, kurang gembira, selalu sedih.

Anak-anak yang mengalami kesulitan belajar itu biasa dikenal dengan

sebutan prestasi/kurang. Anak ini tergolong memiliki IQ tinggi tetapi prestasi

belajar rendah ( dibawah rata-rata kelas). Secara potensi yang IQ- nya tinggi

memiliki prestasi yang tinggi pula. Tetapi anak yang mengalami kesulitan

belajar itu berkaitan dengan aspek motivasi, minat, kebiasaan belajar, pola-pola

pendidkan yang diterima dari keluargannya.

9). Peranan Guru kelas Mengatasi Kesulitan Belajar

Sebelum menerapkan Arternatif pemecahan masalah kesulitan belajar

siswa, guru sangat dianjurkan untuk terlebih dahulu melakukan indentifikasi

terhadap phenomena yang menunjukan kemungkinan adanya masalah-masalah

kesulitan belajar yang melanda siswa tersebut dan segera melaporkan kepada

wali kelasnya. Upaya seperti ini disebut dengan diagnosis yang bertujuan

menerapkan jenis penyakit (masalah) yakni jenis kesulitan belajar siswa.

Dalam melakukan diagnosis perlu adanya prosedur yang terdiri atas

masalah-masalah yang diorientasikan didalam kesulitan belajar yang dialami

siswa, prosedur seperti ini dikenal sebagai diagnostic kesulitan belajar.Banyak

langkah-langkah dignostik yang ditempuh oleh guru kelas, antara lain yang

terkenal adalah prosedur Weener dan Senf (1982) sebagaimana yang dikutip

oleh wardani (1991) sebagai berikut:

a. Melakukan observasi untuk melihat perilaku menyimpang bagi siswa

ketika sedang mengikuti pelajaran.

b. Memeriksa

Page 36: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

19

c. penglihatan dan pendengaran siswa khususnya yang diduga megalami

kesulitan belajar.

d. Mewawancari orang tua atau wali siswa untuk mengetahui hal-hal

keluarga yang mungkin menimbulkan kesulitan belajar.

e. Memberikan tes diagnostik bidang kecekapan tertentu untuk mengetahui

hakikat kesulitan belajar yang dialami.

f. Memberikan tes kemampuan intelegensi (IQ) khususnya kepada siswa

yang diduga mengalami kesulitan belajar. (Muhabibin, 2010, hlm, 187).

Secara umum langkah-langkah tersebut diatas merupakan suatu upaya

bagi guru kelas untuk menentukan penyebab kesulitan belajar siswa ( jenis

penyebab) dengan diketahui penyebab tersebut guru kelas akan lebih mudah

untuk mengatasi kesulitan belajar siswa.

B. Studi Relevan

Sepanjang yang penulis ketahui bahwa telah ada beberapa penelitian

sebelumnya mengankat tema yang sama berkaitan dengan masalah kesulitan

belajar pada siswa di sekolah, yaitu:

1. Skripsi Eka Fitri Ranti Pratiwi upaya guru kelas dalam mengatasi kesulitan

belajar siswa pada mata pelajaran alquran hadist di madrasah ibtidaiyah

mambul hidayah desa suban baru kec kelekar kab. Muara enim. Hasil dari

skripsi ini menyatakan bahwa lebih menitik beratkan penelitian upaya guru

kelas dalam mengatasi kesulitan belajar pada mata pelajaran al-quran

hadist.Kesulitan belajar siswa dalam belajar mata pelajaran al- quran hadist

diantaranya adalah siswa mengalami kesulitan dalam belajar baca tulis al-

quran hadist, kesulitan membaca seperti: pengucapan makhrajut, tanda baca

huruf harakat, tanda tanwin, tanda tasyid, dan membaca qalqalah.

Sedangkan kesulitan menulis seperti: menulis huruf yang tidak disambung,

menulis huruf yang disambung, dan tanda baca al-qur‟an. Factor penyebab

timbulnya kesulitan siswa di madrsah ibtidaiyah desa suban baru kec.

Kelekar kab. Muara enim diantaranya kurangnya minat siswa dalam

mengikuti pelajaran, keterbatasan waktu, kurangnya motivasi dari oran tua,

pengaruh lingkungan sosial, keadaan ekonomi karena tidak ada biaya siswa

Page 37: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

20

tidak mampu membeli buku.Upaya yang dilakukan guru kelas dalam

mengatasi kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran al-quran hadist adalah

dengan cara memberikan pelajaran tambahan les/privat, membiasakan dsn

melatih untuk menulis arab, menyuruh untuk selalu membaca al-quran dan

menghafal huruf-huruf hijaiya, memberikan pinjaman buku paket dan

mempoto copy, memberikan pujian dan motivasi dan dorongan terhadap

siswa mengalami kesulitan belajar.

2. Skripsi Muhammad Rizki Adha, yang berjudu upaya guru mengatasi

kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di Desa

Kemuja Kec. Mendo Barat Kab. Bangka. Kesulitan belajar siswa dalam

belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia diantaranya adalah siswa

mengalami kesulitan dalam membaca dan menulis kalimat bahasa Indonesia

dengan baik yang sesuai dengan EYD ( ejaan yang disesuaikan). Factor

penyebab timbulnya kesulitan belajar pada siswa di madrasah ibtidiyah

Desa Kemuja Kec. Mendo barat Kab. Bangka diantaranya adalah siswa

sering mengalami kurang percaya diri, takut dan kurangnya minat siswa

untuk belajar bahasa Indonesia ini membuat siswa menjadi kesulitan dalam

belajar mata pelajaran bahasa Indonesia. Upaya guru bahasa Indonesia

untuk mengatasi kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran bahasa

Indonesia adalah dengan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai

dengan materi yang akan disampaikan kepada siswa dikelas, memberikan

pekerjaan ruma (PR) kepada siswa seperti menyuruh siswa untuk belajar

menulis sebuah kalimat dan cara membaca kalimat bahasa Indonesia dengan

benar sesuai dengan EYD ( ejaan yang disesuaikan) serta membimbing

siswa yang mengalami kesulitan belajar bahasa Indonesia.Skripsi Aik

Lisnayani, yang berjudul implementasi bimbingan belajar dalam menangani

siswa yang mengalami kesulitan belajar Di SMA Negeri 8 Yogyakarta.

Hasil dari skripsi ini menyatakan adalah faktor-faktor yang

3. menyebabkan kesulitan belajar dan pelaksanaan metode bimbingan belajar

di sekolah. Jadi dari skripsi diatas adalah tentang perbedaan data yang

Page 38: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

21

signifikan antara sebelum dan sesudah pelaksaan bimbingan belajar dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa.

4. skripsi Sri sutriani, yang berjudul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Kesulitan Siswa dalam Belajar Pendidikan Agama Islam di MIS Nurul

Hidayah Faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan siswa dalam belajar

PAI: kurangnya perhatian dari orang tua, kurangnya waktu dalam pelajaran

PAI, pengaruh lingkungan, dan kurangnya tenaga profesional yang

menciptakan situasi dan kondisi yang menyenangkan. 2. Kesulitan yang

dialami siswa dalam proses pembelajaran PAI: sulitnya membaca,

memahami dan menulis terutama dalam belajar Al-Qur‟an, tata cara

pelaksanaan sholat yang baik, pembiasaan ibadah dan masalah akhlak yang

kurang baik. 3. Upaya guru dalam mengatasi kesulitan belajar PAI:

menciptakan kondisi yang baik pada waktu proses pembelajaran, adanya

sarana dan prasarana yang lengkap, memberikan motivasi pada siswa untuk

meningkatkan prestasi belajar PAI.

5. Skripsi Darma Bakthi Harahap yang berjudul Peran Wali Kelas Terhadap

Prestasi Belajar Siswa di MIS Al-Marwa Dari hasil penelitian yang

dilakukan, banyak wali kelas yang belum seluruhnya melaksanakan tugas

dan tanggung jawabnya sebagai wali kelas, sehingga dapat berpengaruh

terhadap prestasi belajar yang diperoleh siswa. Hal ini disebabkan karena

wali kelas memiliki peran ganda yaitu sebagai wali kelas dan sebagai tenaga

pengajar yang memegang bidang studi tertentu. Dalam mengantisipasi hal

demikian, perlulah ditinjau kembali apa sebenarnya yang termasuk tugas

dan tanggung jawab sebagai wali kelas. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui bagaimana peranan wali kelas terhadap siswa di masing-masing

kelas, mengetahui prestasi belajar siswa, dan mengetahui hambatan-

hambatan yang dihadapi dan penanggulangannya di MIS Al-Marwa.Dari

beberapa skripsi yang penulis uraikan di atas, semuanya memang sama-

sama membahas tentang kesulitan belajar pada siswa serta usaha yang.

Page 39: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

22

dilakukan guru di sekolah dalam memotivasi belajar siswa , Sedangkan

dalam skripsi yang di angkat kali ini tentang masalah belajar siswa dalam proses

pembelajaran dimana siswa tidak mencapai hasil belajar yang maksimal.

Page 40: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yaitu

menuturkan data dan menafsirkan data yang ada, misalnya tentang situasi yang

dialami, satu hubungan, kegiatan, pandangan, sikap yang menampak, atau tentang

suatu proses yang sedang berlangsung, pengaruh yang sedang bekerja, kelainan

yang sedang muncul, kecenderungan yang menampak, pertentang yang

meruncing, dan sebagainya. Atas dasar ini pula penulis memilih desain penelitian

studi kasus untuk melihat, mengelami dan kemudian memperlihatkan bagaimana

peran guru kelas dalam mengatasi kesulitan belajar siswa di Madrasah Ibtidaiyah

Nurul Ittihad Kota Jambi.

B. Setting Penelitian dan Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

Lokasi yang akan dijadikan tempat penelitian skripsi ini adalah guru

kelas d an kelas V Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi. Madrasah

Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi dipilih sebagai lokasi penelitian dengan

berbagai alasan, diantaranya:

a) Masalah yang diteliti memang benar adanya dilokasi tersebut.

b) Lokasi penelitian pernah menjadi tempat sekolah peneliti.

2. Subjek Penelitian

Dalam mengumpulkan data skripsi ini, peneliti menggunakan metode

kepustakaan dan subjek penelitian adalah orang yang memberikan informasi

tentang hal-hal yang diteliti. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa,

dalam hal ini subjek penelitian juga disebut informasi maupun responden.

Istilah subjek penelitian pada orang atau individu atau kelompok yang

dijadikan unit atau satuan (kasus) yang diteliti (Faisal, 2007, hlm, 109). Dalam

penelitian ini termasuk sebagai subjek penelitian adalah siswa yang ada di

Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi. Subjek penelitian ini selaku key

informan ( informasi kunci) adalah siswa dan guru kelas Madrasah Ibtidaiyah

Nurul Ittihad Kota Jambi.

Page 41: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

24

C. Jenis dan Sumber Data

Untuk mendapatkan data yang valid dan ada kaitanya dengan masalah

yang diteliti, maka penulis menggunakan data primer dan skunder. Data primer

dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh langsung dari informasi dan

responden tentang Peran Guru Kelas Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar siswa

kelas Vdi Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi.

Sedangkan data skunder, yakni data yang tertulis yaitu data yang berupa

dokumen atau catatan tentang sejarah berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Nurul

Ittihad Kota Jambi, keadaan guru, siswa, sarana dan prasarana, serta struktur

organisasi dan yang berkenaan dengan masalah yang diteliti.

Adapun yang menjadi sumber data di penelitian ini adalah guru kelas

dan siswa yang berkesulitan dalam proses berlajar mengajar. Sedangkan sumber

data yang lain bersifat penunjang atau pendukung dalam upaya` apa saja yang

dilakukan guru kelas dalam mengatasi kesulitan belajar siswa kelas V di

Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi, kesulitan belajar tersebut dapat

teratasi dengan baik di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam pembahasan

penelitian ini baik dari responden maupaun dari informasi digunakan beberapa

teknik yaitu:

1. Teknik observasi

Nasution (1988) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua

ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu

fakta mengenai dunia kenyataan yang diperolah melalui observasi. Data itu

dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih

sehingga benda-benda yang sangat kecil ( proton dan electron) maupun yang

sangat jauh ( benda ruang angkasa) dapat diobservasi dengan jelas (Sugiyono,

2010, hlm, 64).

Metode ini digunakan untuk mengamati secara langsung tentang peran

guru kelas dalam membimbing mengatasi kesulitan belajar siswa dan

Page 42: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

25

mengamati langsung hasil usaha guru kelas tersebut dalam mengatasi kesulitan

belajar siswa.

2. Teknik wawancara

Wawancara adalah proses Tanya-jawab dalam penelitian yang

berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka

mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-

keterangan. Menurut Sugiyono (2010, hlm, 194), pengertian wawancara

digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti akan

melaksanakan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus

diteliti, dan juga peneliti ingin mengetahui hal-hal responden yang lebih

mendalam dan jumlah respondennya sedikt/kecil.

Teknik wawancara merupakan teknik pengumpulan data kualitatif

dengan menggunakan instrument yaitu pedoman wawancara. Wawancara yang

digunakan peneliti adalah wawancara yang tidak terstruktur. Wawancara yang

tidak terstruktur merupakan wawancara yang berbeda dengan yang

tersktruktur. Wawancara semacam ini digunakan untuk menentukan informasi

yang bukan baku atau informasi tunggal (Lexi J Moleong,2013, hlm, 190).

Metode ini digunakan untuk mengetahui atau memperoleh data

melalui wawancara dengan orang yang dapat memberikan keterangan tentang

peran guru kelas dalam membimbing mengatasi kesulitan belajar siswa yang

berlokasi di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Baru Kota Jambi.

3. Teknik Dokumentasi

Dokumentasi adalah catatan kejadian yang sudah lampau, yang

dinyatakan dalam bentuk lisan, tulisan dan karya ( Djam‟an Satori dan Aan

Komariah, 2012, hlm, 148). Metode ini digunakan untuk meliputi data atau

bahan keterangan yang didokumentasikan. Dalam pembahasan ini adalah data

yang berhubungan dengan sejarah Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota

Jambi, keadaan siswa, guru kelas, guru, keadaan sarana dan prasarana serta

struktur organisasi Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi.

Page 43: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

26

E. Teknik Analisis Data

Setelah selesai pengumpulan data penelitian ini, maka data yang

diperoleh terlebih dahulu diseleksi menurut kelompok variabel-variabel tertentu

dan dianalisis melalui dari segi kualitatif, dengan teknik:

1. Analisis Domain

Analisis domain merupakan langkah pertama dalam penelitian

kualitatif. Analisis domain biasanya di gunakan untuk memperoleh gambaran

yang umum dan menyeruluh tentang situasi sosial yang di teliti atau disebut

objek penelitian. (sugiyono, 2013, hlm, 349).

Analisis domain ini digunakan untuk menganalisis data yang di

peroleh dari lapangan penelitian secara garis besarnya yaitu mengenai

gambaran umum Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi, yang

mencakup historis dan geografis, keadaan guru dan siswa, keadaan sarana dan

prasarana,dan keadaan struktur organisasi sekolah.

2. Analisis Taksonomi

Pada analisis ini, fokus penelitian di tetapkan terbatas pada domain

tertentu, domain yang di pilih oleh peneliti di tetapkan sebagai fakus penelitian,

perlu di perdalam lagi melalui pengumpulan data di lapangan. Pengumpulan

data di lakukan secara terus menerus melalui pengamatan, wawancara

mendalam dan dokumentasi, sehingga data yang terkumpul menjadi banyak. (

Sugiyono, 2013, hlm, 2013).

Setelah mengetahui gambaran umum yang dapat berdasarkan analisis

domain, maka langkah selanjutnya adalah analisis taksonomi, analisis ini

digunakan menganalisis data tentang peran guru kelas Dalam Mengatasi

Kesulitan Belajar Siswa Kelas V di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota

Jambi yang secara spesifikasi mencakup hal-hal sebagai berikut:

a) Keadaan Kesulitan belajar siswa Kelas V dalam proses pembelajaran di

Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi?

b) Kendala guru kelas V Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Pada Proses

pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Kota Jambi?

Page 44: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

27

c) Peran Guru Kelas Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas V

pada proses pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota

Jambi?

3. Analisis Kompenensial

Pada analisis kompenensial, yang di cari untuk di organisasikan

dalam domain bukanlah keserupaan dalam domain, tetapi justru yang

memiliki perbedaan. Data ini melalui observasi, wawancara dan dokumentasi

yang terseleksi. ( sugiyono, 2013, hlm, 356).

Analisis kompenensial ini diperoleh setelah adanya analisis domain

dan analisis taksonomi yang merupakan jawaban yang paling domain yakni

artenatif terakhir yang dijadikan sandaran untuk menjawab permasalahan-

permasalahan tentang Peran Guru Kelas Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar

Siswa Kelas V di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi.

Dalam analisis komponensial ini akan dipilih dan diorganisir

jawaban-jawaban berdasarkan hasil wawancara ataupun hasil observasi yang

kemudian akan disusun dengan data yang dibutuhkan untuk memaparkan

rumusan masalah yang ada.

F. Teknik Keabsahan Data

Teknik keabsahan data dalam penelitian ini adalah merupakan sesuatu

yang sangat penting, karena selain digunakan untuk menyanggah apa yang

dituduhkan kepada penelitian kualitatif yang mengatakan tidak ilmiah, juga

merupakan bagian unsur yang tidak terpisahkan dari penelelitian kualitatif. Untuk

menjamin keabsahan data, penelitian mengunakan teknik triangulasi sebagai

teknik pemeriksaan keabsahaan data, peneliti mengunakan teknik triangulasi, data

di cek kembali derajatkepercayaan sebagai suatu informasi. Triangulasi sebagai

teknik pemeriksaan keabsahan data dengan cara memanfaatkan sesuatu yang lain

di luar data itu sendiri, untuk keperluan mengecek data atau sebagai

pembandingan terhadap data itu.

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan

dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.

Page 45: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

28

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber adalah menggali kebenaran informasi tertentu

melalui berbagai sumber memperoleh data. Tringulasi sumber berarti

membandingkan informasi – informasi yang diperoleh melalui sumber yang

berbeda

2. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan

cara mengecek data yang diperoleh dengan wawancara , lalu dicek dengn

observasi, dokumentasi, atau kuesioner. Bila dengan tiga teknik pengujian

kredibilitas data tersebut, menghasilkan data yang berbeda – beda, maka

penelitian melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang

bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan data mana yang dianggap

benar atau mungkin semuanya benar, karena sudut pandangannya berbeda (

Sugiyono, 2015 hlm. 373).

3. Triangulasi Waktu

Waktu juga sering mempengaruhi kreadibilitas data. Data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara dipagi hari pada saat narasumber

masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih valid

sehingga lebih credible untuk itu dalam rangka pengujian kreadibilitas data

dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara.

Observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji

menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang – ulang

sehingga sampai ditemukan kepastianna. ( Sugiyono, 2015. Hlm. 374).

G. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian, untuk memudahkan dalam melaksanakan kegiatan

penelitian maka penelitian menggunkan kegiatan yang terjadwal, dapat dilihat

pada tabel dibawah ini.

Page 46: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

29

Tabel 3.1

No Kegiatan

Bulan

Oktober November

Desember Januari Februari

Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1.

Pengajuan judul penelitian

2.

Penerimaan judul penelitian

3.

Penyusunan proposal Penyerahan

4.

Penyerahan proposal penelitian ke bagian akademik

5.

Penyerahan proposal ke dosen pembimbing

6.

Konsultasi dan penyusunan proposal penelitian

7.

Perbaikan/ revisi proposal penelitian

8.

Seminar proposal

9.

Perbaikan seminar prososal Pengesahan judul dan

riset

10.

Acc skripsi

Page 47: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

30

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum

1. Sejarah Berdirinya Madrasah

Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah Sekolah Dasar (SD) yang

bercirikan khas Agama Islam, yang menyelenggarakan program pendidikan

enam tahun ditegaskan pula dalam pasal 3 ayat (1) bahwa MI merupakan

satuan pendidikan dalam bentuk sekolah dasar yang berciri khas agama islam

yang menyelenggarakan pendidikan bagi anak usia 6-12 tahun. Jadi dari

beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Madrasah Ibtidaiyah

adalah suatu lembaga pendidikan yang menjadikan mata pelajaran agama

islam sebagai mata pelajaran dasar disamping mata pelajaran umum, dan

ditegaskan dengan jelas bahwa eksisten MI sederajat dengan eksitensi

Sekolah Dasar( Riyadi,2006, hlm. 93).

Dalam operasionalnya, penyelenggaraan MI jauh lebih berat

dibandingan penyelenggaran sekolah reguler lain yang sejenjang ( setara )

dengannya. Sebab MI menyelenggarakan pendidikan umum dan agama

secara simultasi. Dengan penyelenggaraan pendidikan umum dan agama

secara simultan ini maka pada hakikatnya MI menyelenggarakan 100%

pendidikan umum tingkat dasar dan 100% pendidikan agama tingkat dasar.

Dengan demikian maka konsekuensinya beban belajar anak, beban mengajar

guru, biaya opresional kegiatan belajar mengajar, tapi juga meliputi sarana

dan prasarana pendidikan.

Madrasah Ibtidaiyah ini bernama Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad,

yang berkedudukan di RT.21 Kelurahan Rawasari, Kecamatan Alam Barajo

(Kota Baru), Kota Jambi yang memiliki akreditas B. Pemberian nama ini

mengacu kepada nama Masjid yang terletak di lokasi yang sama dengan MI

ini, yaitu Masjid Nurul Ittihad. Secara geografis MI ini mudah dijangkau

karena berada ditengah pemukiman penduduk dan berjarak hanya beberapa

puluh meter dari perumahan. Sekolah Dasar terdekat dari MI ini berjarak

sekitar 300 meter. Kondisi sosial masyarakat sekitar MI ini, khususnya sosial

Page 48: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

31

ekonomi sangat hiterogen. Mulai dari pejabat negara. Pejabat

pemerintahan sampai pekerja kasar seperti buruh bangunan dan jasa angkutan

roda dua ( tukang ojek).

Satu fenomena yang tidak cukup menggembirakan adalah bahwa

sebagian besar anak-anak yang masuk MI ini adalah anak dari keluarga

kurang mampu dan tidak melalui pendidikan Taman Kanak Kanak. Kondisi

ini membuat in take ( kesiapan belajar) murid sangat rendah sehingga sangat

mempengaruhi upaya- upaya pengembangan kegiatan pembelajaran dan

pengembangan madrasah secara keseluruhan.

Berikut gambar Madrasah Ibtidaiyah dilihat dari halaman Madrasah:

Gambar 4.1

Gambar Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota jambi

( Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Berdirinya MI ini diawali dari keinginan masyarakat untuk adanya

lembaga pendidikan formal dengan basis pendidikan keagamaan (dalam hal

ini agama islam) dilingkungan tempat tinggal mereka. Untuk mewujudkan

keinginan ini masyarakat melakukan beberapa upaya:

1. Pada tahun 2006 masyarakat mendirikan Yayasan Al-Ittihad dengan Akta

Notaris M, Zen, SH Nomor 54 tanggal 15 Februari 2006 sebagai yayasan

yang akan menyelenggarakan pendidikan tersebut .

Page 49: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

32

2. Pada tanggal 12 April 2006 Pengurus Yayasan Al-Itihad mendirikan MI

Nurul Ittihad. Pendirian MI Nurul Ittihad ini dikukuhkan dengan Surat

Keputusan Kepala Kantor Departemen Agama Kota Jambi Nomor

Kd.05.10/6-a/PP.00.4/1015/2006, tanggal 26 September 2006, tentang

Persetujuan Pendirian dan Pemberian Status Izin Operasional Madrasah

Ibtidaiyah Swasta di Lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota

Jambi, dengan Nomor Statistik Madrasah (NSM) 112157101113, dan

Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) 10504938. Dan mulai Tahun

Ajaran 206/2007 MI Nurul Ittihad telah mulai menyelenggarakan

Kegiatan Belajar Mengajar pada sore hari.

3. Mulai tahun ajaran 2008/2009 MI Nurul Ittihad menyelenggarakan

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar (Wajar Dikdas) dengan waktu

belajar pagi hari. Status MI Nurul Ittihad sebagai madrasah yang

menyelenggarakan program Wajar Dikdas ini dikukuhkan dengan SK

Kepala Kantor Kementerian Agamaa Kota Jambi Nomor

Kd.05.10/6/pp.00/241/2010 Tanggal 4 maret 2010, tentang Pendirian RA

dan Madrasah di Lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Jambi,

dengan NSM 111215710027 dan NPSN 60704787.

4. Pada tahun 2016, Yayasan Al-Ittihad memperbaharui Akta Notaris

Pendiriannya, yaitu dengan menerbitkan Akta Notaris Dwi Andri Afiani,

SH., M. Kn; Nomor 02; Tanggal 15 Februari 2016; dan disahkan oleh

Kemenkumham dengan SK Pengesahan Kemenkumham Nomor: AHU-

0009122.AH.01.04; Tahun 2016 Tentang Pengesahan Pendirian Badan

Hukum Yayasan Al-Ittihad Kota Jambi.

5. Pada tahun 2016 MI Nurul Ittihad sudah terakreditasi, berdasarkan SK

Ketua Badan Akreditasi Provinsi (BAP) S/M Provinsi Jambi Nomor:

349/BAP-SM/XI/Jbi/2016; Tanggal 14 Nopember 2016; tentang

Penetapan Hasil Akreditasi; dengan nilai 77; predi

2. Visi dan Misi MI Nurul Ittihad Kota Jambi

Adapun visi dan misi MI Nurul Ittihad Kota Jambi adalah sebagai berikut

Page 50: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

33

a. Visi

Mewujudkan peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada allah,

memiliki kecerdasan dan kreativitas tinggi, berakhlakul karimah dan sikap

untuk memajukan bangsa dan Negara.

b. Misi

a) Menjadikan peserta didik yang teguh dalam keimanan dan ketaqwaan

kepada allah.

b) Memotivasi peserta didik agar lebih kreatif, disiplin, terampil,

professional dalam pengembangan diri.

c) Mewujudkan peserta didik menjadi generasi yang berakhlak mulia dan

mampu bersosialisasi dengan masyarakat.

d) Membangkitkan semangat kebangsaan dan cinta tanah air dan bangsa.

c. Tujuan

Memberikan bekal kemampuan dasar “Baca, Tulis, Hitung”,

Pengetahuan dan Keterampilan Dasar yang bermanfaat bagi siswa,

memberikan bekal Kemampuan Dasar tentang Pengetahuan Agama Islam dan

Pengamalannya sesuai dengan tingkat perkembangan anak serta

mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan pada jenjang selanjutnya.

3. Kurikulum MI Nurul Ittihad Kota Jambi

Untuk mencapai standar mutu pendidikan yang dapat

dipertanggung jawabkan secara nasional, kegiatan pembelajaran di MI

Nurul Ittihad kota Jambi mengacu pada standar kompetensi lulusan yang

telah ditetapkan oleh BSNP sebagai berikut:

1. Berperilaku sesuai dengan nilai dan norma ajaran islam secara kaffah.

2. Mampu mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan

kelebihan diri dan memperbaiki kekurangannya.

3. Mampu menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas

perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya.

4. Berpartisipasi dalam menegakkan aturan sosial.

5. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan strata social

ekonomi dalam tatanan global.

Page 51: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

34

6. Membangun dan mengembangkan system informasi yang logis, kritis,

kreatif, dan inovatif.

7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif

dalam memacahkan masalah dan pengambilan keputusan.

8. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk

pemberdayaan diri.

9. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil

yang terbaik.

10. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah

kompleks.

11. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab.

12. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara secara demokratis dalam wadah Negara

13. Kesatuan Republik Indonesia.

14. Mengapresiasi karya seni dan budaya dan mampu mengekspresikan diri

melalui kegiatan seni dan budaya sesuai dengan budaya dan norma-

norma Islam.

15. Menghasilkan karya kreatif baik individu maupun kelompok.

16. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta

kebersihan lingkunagan.

17. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun.

18. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan

masyarakat.

19. Menunjukkan kemampuan berbahasa yang efektif baik secara lisan

maupun tulisan dalam bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab.

20. Selalu mengikuti perkembangan informasi dan ilmu pengetahuan dan

teknologi terkini, serta mengembangkannya untuk kepentingan diri

sendiri, masyarakat, bangsa, dan Negara.

Page 52: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

35

Sruktur Organisasi MI Nurul Ittihad Kota Jambi

Gambar 4.2. Struktur organisasi MI Nurul Ittihad Kota Jambi

Pengurus yayasan

Kepala sekolah

Drs, H. Samsul Qamar

Wakil kepala

Hj.patiah s.pd.I

Operator madrasah Toni Kausari, S.pd.I

Bendahara Taslimah, S.pd.I

Guru kelas 6 Dra, Nur Asiah

Guru kelas 5 Sumistra, S. Pd. I

Guru kelas 4 Toni Kausari, S. Pd. I

Guru kelas 3 Naziah, S. Pd. I

Guru kelas 2 Nurmi, S. Pd. I

Guru kelas 1 A Hj. Patiah, S. Pd. I

Guru kelas 1 B Saril, S. Pd. I

Guru mapel Halimah, S.Pd. I Guru mapel

M. Mirza, S.Pd.I

Penjaga Madrasah Syarmi

Warga masyarakat orang Tua murid

Pengurus komite madrasah

Page 53: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

36

4. Keadaan Tenaga Pendidik Dan Pendidikan

a. Keadaan Guru

Tenaga pengajar di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi

mempunyai tugas utama dalam mengelola pelajaran untuk disampaikan

kepada siswa dan siswi. Selain itu guru-guru di Madrasah Nurul Ittihad

Kota Jambi tahun 2018 juga harus menjalankan tugas piket dan sebagai

guru kelas. Ketentuan yang menunjukkan bahwa tenaga dalam satu

lembaga pendidikan harus mempunyai ijazah guru untuk menjadi tenaga

pengajar.

Guru adalah pelaksana dan pengembang program kegiatan dalam

proses belajar mengajar. Seorang guru mempunyai tugas dan tanggung

jawab untuk membina dan mengembangkan anak-anak didiknya. Adapun

guru-guru yang ada di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi

berjumlah 12 orang dari segi sumberdaya mengajar mereka rata-rata

mempunyai kualifikasi sebagai guru, baik dari lembaga pendidikan umum

maupun dari pendidikan agama.

Table 4.1

Daftar nama-nama guru dan pegawai MI NuruSl Ittihad Kota Jambi

No Nama Keterangan Ijazah

Tertinggi

Tahun

Sertifikasi

1

Drs. H. Samsul Qamar

M.Pd.I

NIP.196607011990031003

Kepala

Sekolah

S1. F. Tarbiyah

IAIN B.

Arab/1992

2007

2 Hj. Patiah S.Pd.I

NIP.197404052005012008

Guru kelas

1A

S1. F. Tarbiyah

IAIN PAI/2007 2012

3 Sumistra S.Pd.I

NIP.198005182005011004

Guru kelas

V

SI F. Tarbiyah

IAIN PAI/2007 2

4 Dra. Nur Asiah

NIP.196903051991032002

Guru kelas

VI

S1 F.Tarbiyah

IAIN PAI/1993 2011

5 Saril S.Pd.I Guru kelas S1 F. Tarbiyah 2013

Page 54: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

37

NIY.198206080002 1B IAIN PAI/2008

6 Nurmi S.Pd.I

NIP.198304182005012002

Guru kelas

II B

S1 F.Tarbiyah

IAIN PAI/2007 2013

7 Taslimah S.Pd.I

NIY.198605210003

Guru kelas

II A

S1 F.Tarbiyah

IAIN PAI/2007 2014

8 Naziah S.Pd.I

NIP.19690428199703001

Guru kelas

III

S1 F.Tarbiyah

IAIN PAI/2002 2014

9 Toni Kausari S.Pd.I

NIY.198004200001

Guru kelas

IV

S1 F.Tarbiyah

IAIN B.

Arab/2007

10 Halimah S.Pd.I

NIY.19840422190006 Guru Mapel

S1 F . Usuludin

IAIN Dakwah

11 Adella S.Pd.I Guru maple S1. F Tarbiyah

Fisika

12 Mirza S.Pd.I Guru maple

Sumber : Dokumentasi Bagian TU MI Nurul Ittihad

Daftar nama-nama guru piket

Tabel 4.2

Imam Sholat Dzuhur

Senin Selasa Rabu Kamis

Sumistra

S.Pd.I

Saril S.Pd. I Toni kausari

S.Pd.I

Mirza S.Pd. I

Sumber : Dokumentasi Bagian TU MI Nurul Ittihad

Tabel 4.3

Jadwal pengawas dan pengatur Anak pada sholat dzuhur

Senin Selasa Rabu Kamis

Dra. Nur Asiah Sumistra S.Pd.I Saril S.Pd.I Mirza S.Pd.I

Sumber : Dokumentasi Bagian TU MI Nurul Ittihad

Page 55: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

38

Tabel 4.4

Jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler

No Nama Koordinator Dan Pengasuh

Kegiatan Hari/Jam

1 Sumistra S.Pd.I Pramuka

Sabtu,

14:15-16:15

MI Nurul

Ittihad

2

Mirza S.Pd.I

Koord. Tahfidz dan

Pengasuh Tahfidz

Senin &

selasa

14.15-

16.15

MI Nurul

Ittihad

3 Dra. Nur Asiah Koord. dan Pelatih Cerdas

Cermat

Kamis,

14.15-

16.15

MI Nurul

Ittihad

4

Drs. H. Samsul

Qamar M.Pd.I

Dra. Nur Asiah

Sumistra S.Pd.I

Saril S.Pd. I

Pembina Pramuka dan

Upacara

Pembina Pramuka dan

Upacara

Pelatih

Pelatih

MI Nurul

Ittihad

5 Halimah S.Pd.I Koord. dan Pelatih Seni Tari

Kamis,

14.15-

16.15

MI Nurul

Ittihad

Page 56: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

39

6 Saril S.Pd.I Koord. dan Pelatih Olahraga Menyesuaik

an

Sumber : Dokumentasi Bagian TU MI Nurul Ittihad

Tabel 4.5

Daftar Nama Guru Kelas

No Kelas Nama

1 I.A Hj. Patiah S.Pd. I

2 I.B Sari S.Pd.I

3 IIA Nurmi S.Pd.I

IIB Taslimah S.Pd.I

4 III Naziah S.Ag

IV Toni Kausari S.Pd.I

5 V Sumistra S.Pd.I

6 VI Dra. Nur Asiah

Sumber : Dokumentasi Bagian TU MI Nurul Ittihad

a. Keadaan Siswa

Dalam pengamatan saya selama berada di MI Nurul Ittihad Kota

jambi, saya melihat adanya suatu hubungan baik dalan menjalankan kerja

sama, contohnya dalam bidang akademisi siswa sangat disiplin serta taat pada

tata tertib yang di berlakukan oleh pihak sekolah, bahkan dalam bidang

ekstrakurikuler siswa yang terdapat di MI Nurul Ittihad Kota jambi sangat

aktif dan boleh saya bahasakan hampir semua siswa yang memilki potensi

atau bakat dapat disalurkan melalui kegiatan Ekstra maupun intra, seperti

Pramuka, Paduan Suara, Tari, Tahfidz, Olimpiade, Olahraga dan seterusnya.

Adapun jumlah siswa yang terdapat di MI Nurul Ittihad kota jambi

baik dari kelas 1-6 adalah sebagai berikut :

Page 57: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

40

Tebel 4.6

Daftar Keadaan siswa MI Nurul Ittihad Kota Jambi tahun 2019-2020

Kelas

Bln

I II III IV V VI JUMLAH KET

L P L P L P L P L P L P L P TOTAL

Juli 25 20 18 16 13 10 18 12 14 8 8 8 96 74 170

Agustus 25 20 18 16 13 10 18 12 14 9 8 8 96 75 171

September 24 19 17 17 13 10 18 12 15 8 8 8 74 95 169

Oktober 26 19 17 17 13 10 18 13 15 8 8 8 97 75 172

November

Desember

JUMLAH

Sumber : Dokumentasi Bagian TU MI Nurul Ittihad

5. Sarana Dan Prasarana

Adapun sarana prasarana yang terdapat di MI Nurul Ittihad kota

jambi adalah sebagai berikut:

a. Tanah dan Halaman

MI Nurul Ittihad kota Jambi berdiri diatas tanah sertifikat hak

milik Departemen Agama RI dengan luas tanah: 2.917 m2. Di sebelah Barat

berbatasan dengan Perkomplekan Rumah, sebelah utara berbatasan dengan

gedung, sebelah timur dan Selatan berbatasan dengan masjid dan jalan

Umum.

b. Gedung Madrasah

Bangunan gedung MI Nurul Ittihad kota Jambi saat ini pada

umumnya dalam keadaan baik, dangan konstruksi beton dan kayu. Gedung ini

terdiri dari ruang kelas, fasilitas olahraga, dan ruang kantor, termasuk fasilitas

lainya dengan rincian sebagai berikut.

Page 58: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

41

Table 4.7

Sarana dan Prasarana Pendukung Pembelajaran

No Jenis Sarpras

Jumlah Sarpras

Menurut

Kondisi

Jumlah

Ideal

Sarpras

Status

Kepemilikan

Baik Rusak

1 Kursi siswa 225 0 225 1

2 Meja Siswa 225 0 225 1

3 Loker Siswa 0 0 0 0

4 Kursi Guru di ruang

kelas 9 0 9 1

5 Meja guru di ruang kelas 9 0 9 1

6 Papan tulis 9 0 9 1

7 Lemari di ruang kelas 0 0 0

8 Komputer/laptop di lab.

Komputer 1 0 0 1

9 Alat peraga PAI 0 0

10 Alat peraga IPA (sains) 0 0 0 1

11 Bola sepak 1 0 0 1

12 Bola Voli 1 0 0 1

13 Bola Basket 0 0 0 1

14 Meja Pingpong (Tenis

Meja) 0 0 0 0

15 Lapangan

Sepakbola/futsal 0 0 0

16 Lapangan Bulu tangkis 0 0

17 Lapangan Basket 0 0 0

18 Lapangan Bola Voli 1 0 1

Sumber : Dokumentasi Bagian TU MI Nurul Ittihad

Page 59: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

42

Table 4.8

Jumlah dan Kondisi Bangunan

No Jenis Sarpras

Jumlah Sarpras Menurut Kondisi

Status

Kepemilikan Baik

Rusak

Ringa

n

Rusak

sedang

Rusak

Berat

1 Ruang Kelas 9 0 0 0 1

2 Ruang Kepala

Madrasah 1 0 0 0 1

3 Ruang guru 1 0 0 0 1

4 Ruang tata

usaha 0 0 0 0 0

5 Laboraorium

IPA (Sains) 0 0 0 0 0

6 Laboratoriium

Komputer 0 0 0 0 0

7 Laboratorium

Bahasa 0 0 0 0 0

8 Laboratorium

PAI 0 0 0 0 0

9 Ruang

Perpustakaan 1 0 0 0 1

10 Ruang UKS 1 0 0 0 1

11 Ruang

Keterampilan 0 0 0 0 0

12 Ruang

Kesenian 0 0 0 0 0

13 Toilet

Guru 1 0 0 0 1

14 Toilet 2 0 0 0 1

Page 60: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

43

siswa

15 Ruang BK 0 0 0 0 0

16 Gedung serba

Guna (aula) 1 0 0 0 1

17 Ruang Osis 0 0 0 0 0

18 Ruang Pramuka 0 0 0 0 0

19 Masjid/mushola 1 0 0 0 1

20 Gedung/Ruanng

Olahraga 0 0 0 0 0

21 Rumah dinas

guru 0 0 0 0 0

22 Kamar Asrama

Siswa (lk) 0 0 0 0 0

23 Kamar Asrama

Siswa (pr) 0 0 0 0 0

24 Pos satpam 0 0 0 0 0

25 Kantin 3 0 0 0 2

Sumber : Dokumentasi Bagian TU MI Nurul Ittihad

Status Kepemilikan: 1:Milik Sendiri 2: Bukan milik Sendiri

Table 4.9

Sarana dan Prasarana Pendukung Lainnya

No

Status Kepemilikan

Jumlah Sarpras

Menurut Kondisi Status

Kepemilikan Baik Rusak

1 Laptop (di luar yang ada di Lab.

Komputer) 1 0 0

2 Komputer (di luar yang ada di lab,

Komputer) 0 0 0

3 Printer 2 1 1

Page 61: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

44

4 Televisi 0 0 0

5 Mesin fotocopy 0 0 0

6 Mesin fax 0 0 0

7 Mesin scanner 0 0 0

8 LCD Proyektor 0 0 0

9 Layar (screen) 0 0 0

10 Meja guru &Pegawai 12 0 1

11 Kursi Guru & pegawai 12 0 1

12 Lemari arsip 3 0 1

13 Kotak Obat (P3K) 1 0 1

14 Brankas 0 0 0

15 Pengeras suara 1 0 1

16 Washtafel (TempatCuci Tangan) 0 0 0

17 Kendaraan Operasinal (motor) 0 0 0

18 Kendaran Operasional(mobil) 0 0 0

19 Mobil ambulance 0 0 0

20 AC ( pendingin Ruangan)/kipas angin 2 0 1

Sumber : Dokumentasi Bagian TU MI Nurul Ittihad

Tabel 4.10

Keadaan Kelas V MI Nurul Ittihad

NO Sarana Dan Prasarana Jumlah Keterangan

1 Gedung kelas V 1 Cukup

2 Siswa-siswi 23 Putra/putri

3 Meja guru 1 Baik

4 Kursi guru 1 Cukup

5 Meja siswa 12 Cukup

6 Kursi siswa 23 Cukup

7 Spidol 3 Baik

8 Papan tulis 1 Baik

Page 62: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

45

9 Penghapus 1 Baik

10 Mistar 1 Baik

11 Lemari 0 -

12 Colokan listrik 1 Baik

13 Kalender 1 Baik

14 Buku paket 6 Baik

15 Kaligrafi 1 Baik

16 Gambar peta 0 -

17 Gambar presiden, wakil

dan pancasila 1 Baik

Berdasarkan table diatas dapat disimpulkan bahwa keadaan kelas V,

gurukelasnya adalah bapak Sumistra S.Pd.I, dengan jumlah siswa 23 siswa

yang terdiri9 perempuan dan 14 laki-laki dengan jumlah kuri 23 kursi dan 11

meja, satu mejaterdiri dari 2 siswa dan terdapat satu meja untuk 3 siswa, 1 meja

dan 1 kursi untuk guru, papan tulis, kalender dan 1 gambar kaligrafi yang

ditempel di dinding.

Page 63: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

46

A. Temuan khusus dan pembahasan

Temuan khusus dalam pennelitian ini berupaya mendeskripsikan data

yang diproleh di lapangan dan sekligus mendeskripsikan jawaban atas pertanyaan

– pertanyaan penelitian. Berikut ini telah diperoleh hasil dari lapangan berupa

observasi, dokumentasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti.

1. Keadaan kesulitan belajar siswa Kelas V di MI Nurul Ittihad Kota

Jambi

Proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas di berbagai

macam jenjang pendidikan akan selalu dipengaruhi dengan berbagai hal

baik yang sifatnya positif maupun negatif. Hal positif yang berpengaruh

terhadap proses pembelajaran tentunya tidak akan menjadi sebuah masalah

bahkan justru akan semakin dikembangkan, sedangkan hal yang negatif

yang berpengaruh terhadap proses pembelajaran biasanya membutuhkan

perhatian yang serius dari berbagai komponen yang ada disekolah tersebut

untuk menanggulanginya. Salah satu hal negatif yang biasanya selalu ada

dalam setiap proses pembelajaran yang dilakukan dalam sebuah sekolah

adalah kesulitan yang dialami oleh para siswa.

Kesulitan tentunya banyak faktor yang mempengaruhi atau

faktornya penyebabnya dari kesulitan belajar yang dialami siswa kelas V

di MI Nurul Ittihad Kota Jambi. Namun sebelum kita membahas hal

tersebut, penulis akan sedikit menggambarkan bagaimana kesulitan belajar

yang dialami oleh para siswa yang ada disekolah tersebut.

Sebagai gambaran dari kesulitan belajar siswa kelas V di MI

Nurul Ittihad Kota jambi adalah kesulitan para siswa mencerna dan

memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Kasus ini

diindikasikan oleh dua hal, yaitu: jika tidak siswanya yang memang

mempunyai daya serap yang rendah prestasi belajar siswa meskipun ini

tentunya tidak semua siswa mengalami hal tersebut. Terkait dengan

kesuitan belajar yang tidak jarang dialami oleh parah siswa, maka guru

harus selalu memperhatikan kondisi belajar siswa di kelas. Sejumlah

kesulitan mungkin bisa saja ditemukan siswa dalam belajar karena.

Page 64: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

47

dihadapi dengan serius maka kesulitan itu menghambat proses

belajar yang diikuti siswa. Sehubungan dengan kesulitan belajar itu, maka

di kelas V di MI Nurul Ittihad ada beberapa siswa yang mengalami

kesulitan belajar.

Wawancara dengan Bapak Sumistra, S.Pd.I sebagai guru kelas V

di MI Nurul Ittihad Kota Jambi, yang mengatakan:

“Di kelas V MI Nurul Ittihad Kota memang ada sekitar 4 siswa yang sering mengalami kesulitan belajar dan beberapa mata pelajaran. Ada banyak faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran. Setelah mengamati beberapa hal yang menjadi faktor penyebab dari kesulitan belajar siswa tersebut maka dapat saya ungkapkan bahwa faktor-faktornya tidak terlepas dari rendahnya daya serap siswa dalam belajar, kurangnya perhatian siswa ketika belajar, gaya belajar siswa diluar sekolah yang tidak diperhatikan oleh para orang tua”( Sabtu 9 Maret 2019, Pukul 9:30).

Berdasarkan apa yang disampaikan oleh Bapak Sumistra, Guru

Kelas V di atas maka penulis melakukan pengamatan secara langsung

untuk mengetahui sejauh mana sinkronisasi antara apa yang

disampaikan oleh bapak waka kesiswaan dengan apa yang terjadi

dilapangan. Hasil observasi yang penulis dapati adalah ternyata

memang tidak jauh berbeda dengan apa yang disampaikan oleh bapak

sumistra, yang terjadi dilapangan ketika para siswa mengikuti proses

pembelajaran didalam kelas, penulis sering menjumpai para siswa

mengikuti proses pembelajaran didalam kelas, penulis sering

menjumpai para siswa yang memberikan ekspresi kebingunan, hal ini

tentunya merupakan ekspresi atau gambaran dari lemahnya daya serap

mereka, selain itu juga para siswa yang tidak memperhatikan secara

sungguh – sungguh apa yang diterangkan oleh guru di depan kelas dan

beberapa kesulitan belajar lainnya.

Setelah penulis mengetahui secara lebih jelas tentang

kesulitan belajar yang sering dialami siswa kelas V di MI Nurul

Ittihad Kota jambi hasil wawancara dan pengamatan diatas, maka

dibawah ini

Page 65: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

48

penulis akan mencoba memaparkan secara lebih konkret tentang apa –

apa saja yang menjadi faktor penyebab kesulitan belajar yang ada.

a. Lemahnya daya serap/ tangkap siswa terhadap materi yang

disampaikan

Setiap anak didik tentunya mempunyai potensi. Di sekolah,

gurulah yang berkewajiban untuk mendidiknya. Di ruang kelas guru

akan berhadapan dengan sejumlah anak didik dengan latar belakang

yang berbeda, dan memiliki daya serap terhadap materi pelajaran

yang berbeda pula.

Wawancara yang penulis lakukan dengan Kepala Sekolah di

MI Nurul Ittihad Kota Jambi tentang daya serap siswa terhadap

pelajaran yang rendah, maka bapak Samsul Qomar,M.Pd.I

mengatakan:

“Ada beberapa siswa dikelas memang terlihat lemah dalam menyerap pelajaran yang diberikan di kelas. Salah satu penyebabnya adalah siswa yang belajar ini tidaklah siswa – siswa hasil seleksi disaat penerimanaan masuknya. Karena memang bisa dilihat dari kasat mata ya, bagaimana keadaan madrasah ini baik dari gurunya, fasilitasnya sangat-sangat kurang”( Senin 11 Maret 2019). Masih dalam konteks yang sama peneliti juga mewawancarai

Bapak Sumistra,S.Pd.I sebagai guru kelas V, berikut kutipan

wawancara yang diperoleh:

“Kesulitan siswa dalam proses belajar mengajar terlihat sejumlah materi pelajaran yang saya berikan tidak dapat cepat dikuasi oleh siswa, Kadangkan pemahaman anak beda-beda ada yang cepat tangkap, ada yang lambat. Jadi guru kadang kalau sudah waktunya diatur segini ternyata nambah karena siswa ada yang belum paham, sehingga penyampaian materi pelajaran yang saya sajikan harus dilakukan dalam tempo yang lambat. jadi ya waktu jadi kurang padahal materi belum selesai”. Kondisi ini sangat mengahambat upaya peningkatan proses pembelajaran ( Senin 11 Maret 2019).

Kemudian wawancara dengan siswa kelas V, berikut kutipan

yang diperoleh:

Page 66: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

49

“Memang saya lambat dalam memahami sejumlah materi pelajaran bu, apalagi dalam pelajaran, membaca, berhitung. Karena saya kurang lancar pada pelajaran itu”( Senin 11 Maret 2019).

Berdasarkan hasil wawancara di atas maka jelas dapat

diketahui yang menjadi salah satu kesulitan belajar siswa adalah

rendanya daya serap siswa terhadap materi pelajaran yang

disamapaikan oleh guru. tingkat daya serap siswa yang rendah

terhadap materi pelajaran yang akan menganggu rencana guru, seperti

tidak efisienya alokasi waktu yang telah guru rencanakan seperti

kurang waktu padahal waktu telah habis.

Hasil observasi yang penulis dapatkan dilapanagan juga

menunjukkan bahwa tidak jarang penulis melihat para siswa merasa

kesulitan dalam belajar dikelas. Yang sering penulis perhatikan

khususnya dikelas V adalah ekspresi ketika pemahaman mereka ketika

seorang guru sedang menjelaskan materi pelajaran. Hal ini tentunya

membutuhkan penjelasan ekstra dan berulang- berulang dari guru

kelas sehingga mereka yang mengalami kesulitan belajar dapat

menjadi paham.

b. Kurangnya perhatian siswa dalam belajar

Pelaksanaan pembelajaran perlu dilakukan dengan tenang

dan menyenangkan. Hal tersebut tentu saja menuntuk aktivitas dan

kreativitas guru dalam menciptakan lingkungan kondusif. Kegiatan

inti pembelajaran atau pembentukan kompetensi dikatakan efektif

apabila seluruh peserta didik terlibat secara aktif, baik mental, fisik

maupaun sosialnya.

Dari hasil observasi menemukan bahwa kurang antusias

dalam mengikuti pembelajaran. keaktifan belajar belum terjadi pada

sebagian siswa. Adanya kegiatan tanya jawab yang berlangsung dan

siswa mengkondisikan diri, meskipun masih banyak siswa yang

melakukanya kurang baik. Disetiap pokok pembahasan nampak

sesekali guru memberikan pertanyaan yang diberikan kepada siswa,

Page 67: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

50

dan siswa menjawab pertanyaan tersebut. Namun saat

didalam kelas dapat dilihat tidak semua siswa ikut berpartisipasi aktif

dalam proses pembelajaran. Terdapat siswa yang diberikan penjelasan

tidak mendengarkan dan bahkan mengobrol dengan temanya. Ada

yang mendengarkan, namun jika diberi pertanyaan oleh guru mereka

hanya diam saja sehingga membutuhkan bimbingan dari guru.

(Observasi, Selasa 12 Maret 2019, Pukul 8:30).

Mewancarai guru kelas V, Bapak Sumistra, S.Pd.I. berikut

kutipan yang diperoleh:

“Kesulitan siswa juga jarang bertanya, mungkin kalau disuruh bertanya baru mau bertanya. Biasanya saya yang memberi pertanyaan agar anak tu tidak pasif” (Selasa 12 Maret 2019). Kemudian mewawancarai siswa kelas V, yaitu sebagai

berikut kutipannya:

”Saya merasa mata pelajaran seperti berhitung sulit untuk dipahami bu, saya berusaha untuk mempelajirinya dengan lebih baik lagi, namun saya belum menemukan hasil lebih baik dari sekarang. Akhirnya saya menjadi malas untuk mempelajirinya dan kurang perhatian dalam belajar. Jika diberi pertanyaan oleh guru saya diam, karna saya tidak tau” ( Selasa 12 Maret 2019).

Setelah melakukan wawancara peneliti melakukan observasi

dikelas, ketika guru memberi penjelasan materi dengan metode

ceramah terlihat siswa kurang antusias dalam belajar, dan siswa tidak

fokus mendengar penjelasan materi. Karena metode yang digunakan

guru sangat monoton tidak bervariasi dalam penggunaan metode atau

menggunakan media pembelajaran. Sehingga untuk menciptakan

suasana proses belajar yang aktif tidak terlaksana dengan baik. Dalam

hal memberikan pertanyaan atau sebuah ungkapan rasa ingin tahu

siswa sangat kurang, kegiatan belajar lebih banyak timbul pertanyaan

yang terlontar dari guru untuk siswa. Sedangkan pertanyaan yang

dinyatakan siswa kepada guru atau teman sekelas sangat kurang.

Page 68: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

51

c. Gaya belajar siswa yang tidak diperhatikan

Selain proses pembelajaran yang dilakukan disekolah, salah

satu hal penting yang harus diperhatikan juga adalah gaya belajar

siswa diiluar sekolah ketika mereka berada di dalam lingkungan

keluarga. Para siswa yang rajin belajar secara pribadi dirumah akan

lebih mudah memahami materi pelajaran yang disampaikan guru di

sekolah dan begitupun sebaliknya para siswa yang jarang bahkan tidak

pernah belajardi rumah akan menghadapi kesulitan dalam belajarnya.

wawancara dengan kepala sekolah di MI Nurul Ittihad Kota

Jambi yaitu Bapak Samsul Qomar mangatakan bahawa:

“Salah satu faktor yang harus diperhatikan ketika siswa ingin mempunyai prestasi yang baik disekolah adalah cara mereka belajar di luar sekolah yang tentunya harus diawasi dan ingatkan oleh setiap orang tua. Perbedaannya akan sangat terlihat antara siswa yang rajin belajar dirumah dengan siswa tidak pernah belajar dirumah oleh karena itu kami sangat menghimbau kepada setiap orang tua untuk memperhatiakan cara belajar anak- anaknya ketika sedang berada di luar sekolah”( Rabu 13 Maret 2019).

Hal sama disamapaikan guru kelas V Bapak Sumistra di MI

Nurul Ittihad Kota Jambi yang mengatkan sebagai berikut:

“Ketika siswa berada diluar sekolah maka tanggung jawab mengawasi mereka adalah akan kembali kepada orang tua. Belajar dirumah akan sangat memberikan dampak positif terhadap perkembangan kemampuan anak disekolah.Hal inilah yang sering kali diabaikan oleh para orang tua, tidak sedikit dari mereka yang membiarkan anak- anaknya untuk bermain dan tidak belajar. Ini menjadi salah satu penyebab kesulitan belajar yang sering dialami oleh para siswa yang ada di sekolah ini”( Rabu 13 Maret 2019). Dari hasil wawancara diatas secara jelas mengemukakan

kepada kita bahwa salah satu faktor penyebab dari kesulitan belajar

siswa belajar adalah sering dialami oleh para siswa di MI Nurul

Ittihad Kota Jambi adalah gaya belajar mereka yang ketika sedang di

luar sekolah yang sering kali tidak diperhatiakn oleh setiap orang tua.

Page 69: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

52

2. Kendala Guru Kelas Mengatasi kesulitan Belajar Siswa Kelas

V Di MI Nurul Ittihad Kota Jambi

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada guru

kelas V MI Nurul Ittihad Kota Jambi, diketahui bahwa siswa kelas

V MI Nurul Ittihad Kota Jambi dalam menjalankan sebuah kegiatan

tentunya ada saja kendala yang datang dari dalam yaitu individu

yang melakukan kegiatan maupun kendala dari luar seperti sarana

dan prasarana dan sebagainya begitu pula di MI Nurul Ittihad Kota

Jambi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siswa

masih terdapat kendala yang dialami berikut hasil wawancara

dengan Bapak Sumistra, S.Pd.I, selaku guru kelas V, yang

mengatakan:

“Mengenai kendala dalam suatu kegiatan yang akan dilakukan pasti ada, nak. Kalau di kelas V MI Nurul Ittihad Kota jambi yaitu sarana dan prasarana yang belum memadai, kadang sulit untuk mengondisikan siswa yang akan melakukan pembelajaran, dan ada juga siswa yang masih labil untuk mengikuti pembelajaran ( Rabu 13 Maret 2019, Pukul 11:00 WIB)”.

Pernyataan Bapak Sumistra, S.Pd, I tersebut dapat diperkuat

dengan hasil pengamatan peneliti bahwa terkadang siswa sulit untuk

dikondisikan terlihat pada waktu bel masuk kelas. Ketika guru

sudah masuk kelas tetapi ada saja siswa yang masih asyik untuk

membeli jajanan di kantin sekolah. Selain itu, sarana dan prasarana

juga belum cukup memadai terlihat bangunan yang lain masih

terlihat masih dalam pembangunan dan bangunan yang masih

direhab, seperti laboratorium IPA, perpustakaan, dan bangunan-

bangunan lainya masih direhab. Hal ini yang menyebabkan

pembelajaran di kelas menjadi terganggu dan belum bisa kondusif.

Berdasarkan paparan di atas dapat di impulkan bahwa kendala yang

dialami siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas V MI Nurul Ittihad

Kota jambi berasal dari faktor peserta didik itu sendiri dan faktor

pendukung seperti sarana dan prasarana yang belum memadai seperti

Page 70: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

53

perbaikan perbaikan di gedung sekolah yang mengakibatkan

terganggunya pembelajaran dan tidak kondusifnya siswa dalam

melakukan pembelajaran.

3. Peran Guru Kelas Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

Kelas V di MI Nurul Ittihad Kota Jambi

Guru merupakan seseorang yang memiliki tugas sebagai

pendidik bagi siswa di sekolah. Guru akan menemui karakter yang

berbeda dari masing-masing siswa. Selain memiliki karakter yang

berbeda-beda, tingkat kemampuan kognitif siswa juga berbeda-beda. Di

dalam satu kelas, akan ditemukan siswa yang memiliki kemampuan

kognitif yang baik dan ada pula yang kurang baik. Jika di dalam kelas

terdapat siswa yang memiliki kemampuan kognitif yang kurang baik,

maka ada kemungkinan siswa tersebut mengalami masalah di dalam

belajar sehingga sulit menerimapelajaran dengan baik. Dan tugas

seorang guru adalah berupaya untuk membantu siswa di dalam

mengatasi kesulitan belajar yang dialaminya. Berdasarkan penelitian

yang dilakukan, terdapat beberapa hal yang dilakukan oleh guru kelas V

di MI Nurul Ittihad Kota Jambi dalam mengatasi masalah belajar siswa

yaitu sebagai berikut.

a. Melakukan Pengajaran Perbaikan

Hasil observasi tersebut didukung dengan hasil wawancara

peneliti terhadap guru kelas V Bapak Sumistra, S.Pd.I mengenai

pengajaran perbaikan. Beliau mengatakan bahwa:

“Pengajaran perbaikan yang saya lakukan adalah ketika ada siswa yang tidak mengerti dengan materi yang telah saya sampaikan, maka saya akan menjelaskan kembali materi yang tidak dipahami oleh siswa tersebut. Selain mengulangi materi yang telah saya sampaikan, saya juga memberikan tugas kepada siswa agar siswa dapat memahami materi pelajaran tersebut”( Senin 18 Maret 2019, Pukul 12:00 WIB).

Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan, dapat diketahui

bahwa guru melakukan pengajaran perbaikan berupa pengulangan

Page 71: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

54

materi yang belum dipahami oleh siswa, baik secara individu

maupun secara menyeluruh di depan kelas. Hal ini bertujuan agar

siswa dapat lebih memahami materi yang disampaikan dengan baik.

b. Memotivasi Siswa dalam Belajar

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan, terdapat

beberapa siswa yang mengalami kesulitan belajar yaitu tidak fokus di

dalam memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru. Ada

beberapa siswa yang melakukan kegiatan lain di luar materi pelajaran

yang sedang dijelaskan seperti mengobrol sesama teman sebangku,

berjalan-jalan di dalam kelas, keluar masuk kelas dan ada juga yang

mengganggu siswa lain sehingga terjadi pertengkaran antarsiswa.

Karena siswa tidak memperhatikan pembelajaran dengan baik, maka

tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai secara optimal dan siswa

tidak dapat memahami materi pelajaran sehingga nilai yang diperoleh

oleh siswa menjadi kurang optimal.

Adapun upaya yang dilakukan oleh guru di dalam mengatasi

masalah tersebut adalah dengan memberikan motivasi kepada siswa

tentang pentingnya pembelajaran yang akan disampaikan. Selain itu,

guru juga menggunakan metode yang menarik di dalam

menyampaikan pembelajaran seperti belajar sambil bermain ataupun

belajar sambil bernyanyi, bercerita. Kegiatan tersebut sangat memiliki

pengaruh terhadap minat siswa di dalam belajar. Hal ini terlihat ketika

guru mengajak siswa bermain, bernyanyi, dan bercerita semua siswa

mengikuti arahan yang guru berikan sehingga siswa merasa senang

dan bersemangat di dalam belajar.

Hasil wawancara yang peneliti lakukan kepada guru kelas V

Bapak Sumistra, S.Pd.I beliau mengatakan bahwa:

“Hal yang saya lakukan untuk memotivasi siswa di dalam belajar adalah dengan menggunakan metode dan model pembelajaran yang beragam. Model yang saya gunakan disesuaikan dengan materi yang akan saya sampaikan. Penggunaan metode dan model ini bertujuan agar siswa tidak merasa bosan dan jenuh dalam belajar dan agar siswa lebih

Page 72: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

55

tertarik untuk memperhatikan pembelajaran yang akan saya sampaikan”( Selasa 19 Maret 2019, Pukul 9:00 WIB). Dari hasil observasi dan wawancara tersebut dapat diketahui

bahwa ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti

tidak fokus dan lebih memilih bermain di dalam kelas ataupun

mengganggu siswa lain sehingga kegiatan pembelajaran tidak dapat

berjalan dengan baik. Adapun upaya yang dilakukan guru untuk

mengatasi masalah tersebut adalah guru menggunakan metode dan

model pembelajaran yang beraneka ragam sesuai dengan materi dan

tujuan pembelajaran yang akan disampaikan. Hal ini bertujuan agar

siswa lebih tertarik dan termotivasi di dalam mengikuti pembelajaran

sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

c. Melakukan Pengembangan Sikap dan Kebiasaan Belajar yang

Efektif

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan, diketahui

bahwa siswa kelas V MI Nurul Ittihad Kota Jambi memiliki sifat dan

sikap yang berbeda-beda. Ada siswa yang memiliki sikap yang santun

dan baik, ada juga siswa yang memiliki sikap yang susah untuk diatur

atau bertingkah laku sesuai dengan keinginannya sendiri. Hal yang

guru lakukan untuk menghadapi siswa yang mengalami masalah

terutama pada aspek sikap adalah guru memberikan pengarahan dan

pengajaran kepada siswa dengan bercerita. Guru menceritakan hal-hal

yang berkaitan dengan sikap seperti cerita dongeng ataupun cerita

rakyat lainnya yang memiliki kaitan dengan penanaman sikap. Selain

itu, guru juga membiasakan siswa untuk bersikap tertib dan rapi. Hal

ini terlihat ketika proses pembelajaran sedang berlangsung . Guru

mengajarkan siswa untuk tepat waktu ketika datang ke sekolah,

menggunakan seragam sekolah dengan rapi dan tetap duduk dengan

rapi pada bangku masing-masing/tidak boleh berjalan-jalan di dalam

kelas. Akan tetapi, walaupun aturan tersebut telah ditetapkan, ada

beberapa siswa yang melanggar. Hal yang guru lakukan adalah

Page 73: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

56

memberikan nasihat kepada siswa tersebut agar dapat menanamkan

sikap tertib dan rapi dimanapun berada.

Guru juga melakukan pembiasaan belajar efektif kepada

siswa. Hal yang dilakukan adalah guru membiasakan siswa untuk

membaca terlebih dahulu materi yang akan disampaikan secara

bergantian. Selain itu, guru memberikan tugas rumah (PR) kepada

semua siswa dengan tujuan agar siswa bisa mengulangi materi

pelajaran yang telah disampaikan di rumah sehingga siswa dapat lebih

mengerti dan memahami materi pelajaran tersebut.

Hasil observasi tersebut didukung dengan hasil wawancara

yang peneliti lakukan kepada guru kelas V Bapak Sumistra,S.Pd.I

beliau mengatakan bahwa:

“Hal yang saya lakukan untuk menanamkan sikap yang baik kepada siswa adalah dengan membiasakan siswa tepat waktu datang ke sekolah, menggunakan seragam sekolah dengan rapi, bersalaman dengan guru, mengucapkan salam ketika memulai dan mengakhiri pembelajaran dan masih banyak lagi yang lainnya. Hal ini saya lakukan agar siswa dapat terbiasa bersikap sesuai dengan aturan dan memiliki budi pekerti yang baik. Sedangkan hal yang saya lakukan”( Selasa 19 Maret 2019, Pukul 9:15 WIB).

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa guru

melakukan beberapa kegiatan sehari-hari di sekolah yang dapat

menanamkan sikap kepada setiap siswa seperti tertib di dalam

menjalankan kewajiban dan berpakaian rapi. Selain itu, guru juga

membiasakan siswa untuk belajar secara efektif agar siswa dapat

memahami materi pelajaran dengan baik. terganggunya pembelajaran

dan tidak kondusifnya siswa dalam melakukan pembelajaran.

Page 74: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

57

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terkait peran guru kelas

dalam mengatasi kesulitan belajar siswa kelas V. Maka dapat di tarik beberapa

kesimpulan sebabagi berikut:

1. Keadaan kesulitan belajar siswa Kelas V Dalam Proses

Pembelajaran

Kesulitan para siswa dalam mencerna dan memahami materi

pembelajaran yang disamapai oleh guru, dan rendahnya prestasi

belajar beberapa orang siswa yang menunjukkan bahwa mereka

mengalami kesulitan belajar. karena lemahnya daya serap siswa

terhadap materi yang disampaikan guru, dan kurangnya perhatian

siswa ketika guru memberikan penjelasan materi pelajaran, dan gaya

belajar siswa diluar sekolah yang sering kali tidak diperhatikan.

2. Kendala Guru kelas Dalam Mengatasi kesulitan belajar siswa

Kelas V Pada proses Pembelajaran

Fasilitas dan sumber belajar merupakan salah satu

komponen harus diperhatikan guna menyukseskan pendidikan

karakter di sekolah. Fasiitas dan sumber belajar yang memadai

bertujuan agar kurikulum yang sudah dirancang dapat dilaksanakan

secara optimal. Fasilitas dan sumber belajar belajar yang perlu

dikembangkan dalam mendukung suksesnya implementasi

pendidikan karakter antara lain laboratoruim, pusat sumber belajar,

serta tenaga pengelola dan peningkatan kemampuan

pengelolaannya. Sarana dan prasarana antara lain seperti pesediaan

buku perpustakaan yang belum cukup memadai serta belum

selesainya pembangunan yang masih mangkrak di sekolahan.

Page 75: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

58

3. Peran Guru Kelas Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas

V

Guru melakukan pengajaran perbaikan berupa pengulangan

materi yang belum dipahami oleh siswa, baik secara individu maupun

secara menyeluruh. Bertujuan untuk agar siswa dapat memahami

materi yang disampaikan. Guru mengunakan metode, dan model

pembelajaran yang akan disampaikan. Agar siswa lebih tertarik dan

termotivasi mengikuti pembelajaran sehingga dapat tercapai.

B. Saran

Dari hasil penelitian ini, penulis memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi kepala sekolah

Kepala sekolah selaku pemimpin lembaga di harapkan

mampu memberikan kebijakan – kebijakan yang mampu

meningkatkan pelaksanan kegiatan pembelajaran guna guru

mengimplementasi upaya guru dalam mengatasi kesulitan belajar

siswa.

2. Bagi Guru

Hendaknya guru selalu berusaha meningkatkan kualitas

mengajar yang bervariasi sehingga dapat meningkatkan motivasi

belajar peserta didik. Dan lebih memiliki jiwa kreatif yang tinggi saat

melaksanakan proses pembelajaran, serta mengikuti pelatihan-

pelatihan pelaksanaan pembelajaran.

3. Sekolah

Sekolah diharapkan dapat memenuhi sarana prasarana sekolah untuk

menunjang keberhasilan pelaksanaan variasi pembelajaran.

4. Siswa

Siswa diharapkan mampu mengikuti proses pembelajaran

dengan baik agar terciptanya proses pembelajaran yang

menyenangkan dan terencana.

5. Orang tua siswa/wali murid

Page 76: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

59

Orang tua seabaiknya mendukung siswa dalam proses

belajar, memberikan motivasi dan dukungan kepada anaknya.

C. Penutup

Puji syukur kehadiran Allah SWT. Yang telah memberikan nikmat

kepada peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini dengan

lancar. Namun dalam penelitian skripsi ini peneliti menyadari masih banyak

kekurangan didalamya. Maka dari itu peneliti memerlukan kritik dan saran yang

bisa membangun sehingga skripsi ini bisa menjadi lebih sempurna. Peneliti

mohon maaf apabila dalam penelitian skripsi ini ada pihak yang kurang berkenan,

terutama pihak yang terkait langsung dalam penelitian skripsi ini. Peneliti

mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang ikut berpartisipasi

demi terselesainya skripsi ini. Akhirnya kata, hanya semoga segala sesuatu yang

kita lakukan senantiasa mendapatkan rahmat dan hidayah-Nya. Semoga skripsi ini

bermanfaat baik bagi peneliti maupun pembaca.

Page 77: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

60

DAFTAR PUSAKA

Abin Syamsuddin Makmun, ( 2007). Psikologi Kependidikan Perangkat Pengajaran Modul, ( Bandung : PT Remaja Rodaskarya).

Arif, Rohman, (2009). Memahami pendidikan dan ilmu pendidikan. Yogyakarta: LaksBang Mediatama.

Barnawi & Ady Wiyani Novan, (2012). Ilmu pendidikan islam: Rancang Bangun Konsep Pendidikan Monokotomik. Jogjakarta: Ar-Ruzz. Media.

Bahri Syaiful Djamarah, (2010). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Oemar Hamalik, (2009). Psikologi Belajar Mengajar ( Bandung : Sinar Baru Algensindo).

Oemar Hamalik, (2015). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi AKSARA.

Lexy J. Meleong. (2013). Metode penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya

Mardianto, ( 2012). Landasan untuk pengembangan strategi pembelajaran. (Perdana Publishing).

Martini jamaris, ( 2014), Kesulitan Belajar, Bogor: Ghalia Indonesia.

M ,Dalyono. (2010). Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta.

M, Dalyono. (2009), psikologi pendidikan Cet. V; Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

M, Ngalim Purwanto, (2002). Psikologi Pendidikan. ( Bandung: Remaja Rosdakarya).

Mubiar Agustin, (2011), Permasalahan Belajar Dan Inovasi Pembelajaran, Bandung: Pt Refika Aditama.

Mulyono Abdurahman, (2003), pendidikan anak berkebutuhan khusus, Jakarta: PT Rineka Cipta.

Muhabibin Syah, ( 2001), psikologi pendidikan dengan pendekatan baru, Bandung: Pt Remaja Rosdarkarya.

Page 78: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

61

Muhabibin Syah, (2013 ), psikologi pendidikan Cet. II; Jakarta: PT Raja Grafindo.

Muhammat, Rahman Dan Sofan Amri, (2014). Kode Etika Profesi Guru Legalitas, Realitas dan Harapan, prestasi Purtakarya, Jakarta

Ngalimun, (2014). Bimbingan konseling di SD/MI ( Suatu pendekatan Proses), Yogyakarta, CV. Aswaja Pressindo.

Prawoto, (2007) .Stategi Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta: Departeman Pendidikan Nasional.

Rosmanty Hartiny Sam‟s, (2010). Model Penelitian Tindakan Kelas Teknik Bermain Konstruktif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika, ( Yogyakarta : Teras).

Slameto, (2010). Belajar dan Faktor- Faktor yang mempengaruhi. Jakarta : PT Raja Grafindo Nugraha.

Sudirman, A.M, (2008), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada).

Supriyadi,(2011). Strategi Belajar dan Mengajar, Yogyakarta: Cakrawala Ilmu.

Sugiyono, (2009). Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta

Sugiono, (2013). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, R & D. Bandung: Alfabeta

Suemanto, Wasti. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Yamin, Martinis, (2013). Propesionalisasi guru dan implementasi KTSP. Jakarta : Tim Gaung Persada Press.

Skripsi

Ely Suryani. 2018. Peran Wali Kelas Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Di MIN Glugur Darat II Kecamatan Medan Timur.

Page 79: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

62

Lampiran 1

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA (IPD)

Judul: Peran Guru Kelas Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas V di MI Nurul Ittihad Kota Jambi

A. OBSERVASI

Teknik pengumpulan data dilakukan menjangkau data-data yang dimungkinkan untuk diamati secara mendalam dengan teknik observasi tersebut, peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Peneliti mengamati aktivitas dilingkungan Madrasah Ibtidaiyyah Nurul

Ittihad Kota Jambi.

2. Peneliti mengamati gambaran umum bentuk – bentuk kesulitan belajar

siswa di MI Nurul Ittihad Kota Jambi.

3. Peneliti mengamati faktor penyebab terjadi kesulitan belajar siswa di

MI Nurul Ittihad Kota Jambi.

4. Peneliti mengamati kendala yang dihadapi oleh guru kelas yang ada di

MI Nurul Kota Jambi.

5. Peneliti mengamati koordinasi yang dilakukan oleh para dan kepala

sekolah serta orang tua siswa.

6. Peneliti mengamati sarana dan prasarana yang dimiliki oleh MI Nurul

Ittihad Kota Jambi.

Page 80: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

63

Lampiran 1

INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI GURU

No Segi tingkah laku yang diamati

Hasil pengamatan

sering Kadang-kadang

Tidak pernah

1. Mengucapkan salam 2. Mengabsen kehadiran peserta didik 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran

4. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya

5. Mengulangi materi pelajaran

6. Memberikan motivasi belajar terhadap peserta didik

7. Menggunakan berbagai macam metode dalam mengajar

8. Memberikan penilaian terhadap hasil belajar peserta didik

9. Memberikan latihan-latihan setelah menjelaskan pelajaran

10. Memotivasi peserta didik yang kurang aktif

11. Memberikan bimbingan terhadap peserta didik yang mengalami kesulitan belajar

Page 81: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

64

Lampiran 1

INSTRUMEN LEMBAR OBSERVASI SISWA

No Segi tingkah laku yang diamati

Hasil pengamatan

sering Kadang-kadang

Tidak pernah

1. Mempersiapkan buku pelajaran

2. Membawa buku cetak pembelajaran berlangsung

3. Memperhatikan penjelasan guru

4. Mencatat materi yang diperhatikan oleh guru

5. Menanyakan hal – hal yang belum jelas 6. Aktif mengerjakan tugas

7. Suka menguap pada saat proses pembelajaran

8. Berpindah- pindah saat belajar 9. Menghayal saat belajar 10. Hilang konsentrasi belajar

11. Memberikan respon ketika sudah paham terhadap materi yang telah diajarkan

12. Sulit mengingat materi pelajaran ketika di berikan pertanyaan oleh guru

13. Keluar masuk kelas saat belajar 14. Mengerjakan pelajaran lain

15. Terlibat aktif di kelas ketika proses pembelajaran

16. Tidak mampu menjawab pertanyaan guru

Page 82: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

65

Lampiran 1

B. WAWANCARA

a. Kepala Sekolah MI Nurul Ittihad Kota Jambi

Nama kepala sekolah : 1. Apa alasan yang melatarbelakangi berdirinya MI Nurul Ittihad

Kota jambi ini pak?

2. Bagaimana sejarah berdirinya MI Nurul Ittihad Kota jambi ini pak?

3. Bagaimana kondisi objektif MI Nurul Ittihad Kota Jambi?

4. Bagaimana identitas MI Nurul Ittihad Kota Jambi?

5. Berapa luas bangunan MI Nurul Ittihad Kota Jambi?

6. Bagaimana perjalanan MI Nurul Ittihad Kota Jambi?

7. Apakah gedung sekolah yang sekarang ditempati merupakan

gedung utama sekolah?

8. Apa visi dan misi MI Nurul Ittihad Kota Jambi?

9. Kurikulum apa yang diterapkan disekolah ini?

10. Bagaiman pelaksanaan pembelajaran di MI Nurul Ittihad Kota

Jambi ?

11. Secara umum kesulitan belajar pada siswa di MI Nurul Ittihad Kota

Jambi dalam bentuk yang bagaimana?

12. Bagaimana tanggapan bapak dengan siswa yang kesullitan belajar?

b. Wawancara Guru Kelas V MI Nurul Ittihad Kota Jambi

1. Setiap bapak/ ibu hendak mengajar, apakah bapak/ ibu menyiapkan

materi terlebih dahulu sebelum mengajar?

2. Menurut bapak kesulitan apa yang biasa dialami siswa dalam

proses pembelajaran?

3. Faktor – faktor apa yang menyebabkan kesulitan belajar siswa?

4. Adakah bapak memberikan waktu khusus dalam memberikan

bimbingan, arahan, motivasi kepada siswa yang mengalami

kesulitan belajar?

Page 83: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

66

5. Apa upaya yang dilakukan dalam mengatasi siswa yang mengalami

kesulitan belajar tersebut?

6. Apa kendala yang dialami oleh guru kelas dalam mengatasi

kesulitan belajar siswa?

7. Bagaimana koordinasi yang dilakukan yang dilakukan oleh pihak

sekolah dengan orang tua siswa terkait dengan mengatasi kesulitan

belajar siswa?

c. Wawancara siswa kelas V MI Nurul Ittihad Kota Jambi

1. Siapa nama adik?

2. Bagaimana pendapat adek tentang guru kelas?

3. Apa saja kendala yang adik hadapi dalam kegiatan belajar oleh

guru kelas?

4. Faktor apa saja yang menyebabkan adek kesulitan belajar?

5. Ketika adik mengalami kesulitan dalam mengikuti KMB, apakah

adik menggunkan kesempatan untuk bertanya?

6. Ketika guru kelas menyampaikan pelajaran di depan kelas, menurut

adik apakah guru kelas menguasai materi pelajaran yang

disamapikan?

7. Metode apa saja yang digunakan guru kelas dalam memberikan

pelajaran?

8. Media apa saja yang digunakan guru kelas dalam memberikan

pelajaran?

9. Apa bentuk motivasi yang guru kelas berikan kepada adik?

10. Adakah hubungan kerjasama guru kelas dengan guru, orang tua

siswa dalam mengatasi kesulitan belajar siswa?

C. DOKUMENTASI

Hal-hal yang yamg diteliti dalam dokumentasi antara lain: 1. Daftar nama-nama majelis guru MI Nurul Ittihad Kota Jambi

2. Daftar nama-nama siswa kelas V MI Nurul Ittihad Kota Jambi

3. Sarana dan prasarana MI Nurul Ittihad Kota Jambi

4. Struktur kepengurusan MI Nurul Ittihad Kota Jambi

Page 84: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

67

5. Foto saat pelaksanaan penelitian

6. Dokumen nilai siswa

Lampiran 2

Transkip Wawancara

Informan

Nama : Drs. H. Samsul Qomar, M.Pd.I

Jabatan : Kepala Sekolah MI Nurul Ittihad Kota Jambi

Hari, Tanggal, Jam : Senin 11 Maret 2019, Pkl 09.00 s/d 09.58 WIB

Peneliti : Assalamu’alaikum pak!

Informan : Wa’alaikumsalam nak, masuk-masuk sini.

Peneliti : Apa kabar pak?

Informan : Alhamdulillah sehat nak, seperti kelihatanya sekarang,

Peneliti : Maaf loh pak menganggu waktu kerja nya, kayaknya lagi banyak

pekerjaan pak?

Informan : Nggak papa nak, biasalah kalau ngetik gini. Jadi ada apa ini?

Peneliti : Gini pak ini tentang riset pak ada surat yang kami antar sabtu

kemarin. Mau sedikit wawancara dengan bapak.

Informan : Owalah yang kemarin nak, ia bapak lupa.

Peneliti : Pak langsung saja, kira-kira bagaimana ksulitan belajar siswa

kelas di MI Nurul Ittihad Kota Jambi ini pak?

Informan :kesulitan belajar siswa di sini ya seperti lemahnya daya serap

siswa dalam pelajaran yang berikan dikelas. Karena kan

penyebabnya itu adalah siswa belajar di sini tidak siswa seleksi di

Page 85: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

68

saat penerimaan waktu masuknya. yah dengan keadaan Madrasah

ini nak, banyak fasilitas yang belum terpenuhi saeperti sarana

prasaran yang kurang, belum lengkap.

Peneliti : kalau dari sisi gurunya sendiri pak bagaimana?

Informan : guru disini kalau dilihat dari segi mengajar materi sudah bagus,

menyampaikan materi trus mengevaluasi juga demikian. Tapi

kalau dilihat bagaimana cara guru menyampaikan itu masih kurang

misalkan penggunaan strategi disini sangat jarang nak,

Peneliti : oh, jadi menurut bapak penyebabnya apa pak?

Informan : wah kalau ditanya penyebab banyak nak. Yang paling utama itu

seperti kemampuan guru sendiri, ini penting. Perlu diketahui guru

yang mengajar disni tidak ada yang benar-benar jurusan guru kelas.

Mayoritas jurusan PAI, saya sendiri saja jurusan Bahasa Arab.

Peneliti : oh, jadi ngak ada yang jurusan guru kelas pak, itu memang

disengaja apa karena tidak ada guru yang mengajar pak?

Informan : yah karena memang ngak ada nak, jadi mau ngak mau memang

harus diterima. Lama kelamaan akan terbiasa mengajar dikelas,

meski banyak kekurangan.

Peneliti : selain itu pak, faktor sarana prasarana pak apakah sudah terpenuhi

untuk mendukung proses pembelajaran?

Informan : dapat dilihat kasat mata nak bagaimana keadaan madrasah ini,

nak ini pun sudah tahu lah kan sudah 3 bulan disini mengajar,

banyaklah kekurangan yang belum terpenuhi. Sarana prasrana

perlengkapan. Ini yang mengakibatkan proses belajar terhambat.

Yang terpenting disini adalah anak tidak ketinggalan belajar, terus

buku yang diajari habis materi sesuai waktu yang ditentukan.

Page 86: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

69

Peneliti : ia memang pak, nih pak saya kan meneliti khusunya kelas V,

otomatis saya meneliti dikelas V, menurut bapak bagaimana pak

Mitra melaksanakan peranya sebagai guru kelas V?

Informan : Pak Mitra baik melaksanakan pembelajaran, pak Mitra juga

jurusan PAI kalau nggak salah, tapi dia mampu menyesuaikan diri

karena udah lama mengajar jadi yah terbiasa.

Peneliti : ia pak selama saya PPL disini memang seperti itu. kalau

sspersiapan pelajaran seharusnya kan ada membuat RPP pak, kalau

guru disni gimana pak?

Informan : kalau RPP itu kadang ada yang buat kadang juga ngak. RPP pun

mungkin ngopi diinternet nak, banyak yang nggak paham nak buat

RPP.

Peneliti : jadi pak intinya dalam kesulitan belajar siswa disini lemahnya

daya serap siswa dan pelaksanaan variasi pada pembelajaran disni

pak kurang optimal ya?

Informan : yah betul nak, banyak yang belum memadai disini dari segi

gurunya langsung, sarana prasarana, siswa-siswi itu sendiri, ini

yang akan diubah untuk kedepanya agar madrasah ini mampu

mengejar kualitas madrasah lain. Ini penting untuk diutamakan

kedepanya.

Peneliti : baik pak terima kasih waktunya pak, sudah menyempatkan

waktunya untuk diwawancarai,

Informan : ia ia nak, sukses ya semoga cepat selesai skripsinya,

Peneliti : amiin pak, terima kasih sekali lagi pak waktunya, saya permisi

dulu pak assalamu’alaikum.

Informan : ia naksama-sama, Wa’alaikumsalam.

Page 87: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

70

Lampiran 3

Transkip Wawancara

Informan

Nama : Sumistra S.Pd.I

Jabatan : guru Kelas V MI Nurul Ittihad Kota Jambi

Hari, Tanggal, Jam : Senin 11 Maret 2019, Pkl 09.00 s/d 09.58 WIB

Peneliti : selamat pagi pak!

Informan : Pagi bu

Peneliti : ia pak, maaf pak bisa menganggu waktunya sebentar?

Informan : ia bu in, ada apa bu?

Peneliti : ini mau riset pak, mau wawancara boleh pak?

Informan : owalah yang kemarin ya bu in? boleh. (setelah membuka

percakapan peneliti langsung ke pokok pembahasan).

Peneliti : ini pak mau menanyakan pak, kesulitan apa yang dialami siswa

dalam proses pembelajaran dan apa faktor- faktor penyebabnya ?

Informan : ow, kesulitan belajar siswa itu bu, seperti rendahnya daya serap

siswa, kurangnya perhatian siswa ketika belajar,trus gaya belajar

siswa diluar sekolah bu.faktor yang menyebabkan yaitu seperti

faktor internal seperti fisik dan rohani, dan faktor eksternal seperti

lingkungan keluarga, sekolah , masyarakat.

Peneliti : oh gitu pak ya, adakah kendal bapak dalam mengatasi kesulitan

belajar?

Informan : iya buk, ada buk, kemampuan guru bu, disini rata-rata guru

lulusanya bukan pendidikan guru kelas bu, banyak guru lulusan

Page 88: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

71

PAI. Saya lulusan PAI juga bu. dan juga sarana prasarana buk

sama media pembelajaran buk.

Peneliti : jadi merasa kesulitan ya pak? Kalau pelaksanaanya itu gimana

biasanya pak?

Informan : kalau pelaksanaanya kayak memberi pusat perhatian atau

memberi pertanyaanya itu sudah dilaksanakan, tapi kalau

penggunaan media atau strategi baru jarang sekali disini bu,

Peneliti : kalau respon murid mengerjakan seperti itu bagaimana pak?

Informan : ya kadang anak kan sudah terbiasa mengajar saya dengan

menyampaikan materi dengan ceramah, ya respon anak itu ada

yang baik ada juga nggak. Kadang ribut dikelas mengobrol dengan

temanya.

Peneliti : berarti jarang menggunakan media ya pak?

Informan : jarang sekali bu, kalau kebetulan ada baru dipakai.

Peneliti : kalau menggunakan media bagaimana antusias anak saat belajar

pak?

Informan : anak semangat buk kalau menggunakan media, antusiaslah. Cuma

ya itu disni guru jarang menggunakan hal seperi itu. Palingan cuma

menjelaskan materi. Yang penting siswa tidak ketinggalan materi.

Peneliti : ow berarti antusias ya pak, memang disini fasilitasnya agak

kurang memadai ya pak?

Informan : ia betul bu, ibu kan sudah paham sudah 3 bulan disini pahamlah,

soundsistem aja kurang bu punya yang baru malah kerendam air

banjir kemarin. Yang satunya macet-macet gitu.

Peneliti : hehe ia pak. Bagaimana upaya bapak mengatasi kesulitan belajar

siswa.

Informan : cara saya melakukan pengajaran pebaikan buk, trus memberi

motivasi siswa pada saat belajar, dan menanamkan sikap yang baik

kepada siswa dengan membiasakan siswa tepat waktu datang

kesekolah.

Page 89: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

72

Peneliti : ok pak terimakasih waktunya, sudah mau di tanya- tanya dengan

saya. Maaf mengganggu waktunya.

informan : ia bu sama-sama. Ngak papa bu saya senang silaturahmi bu.

Peneliti :ia pak saya permisi pak wassalam.

Informan : wassalam bu.

Lampiran 4

Transkip Wawancara

Peneliti : Hallo assalamu’alaikum, lagi ngapain ini?

Informan : Waalaikumsalam, lagi istirahat bu , makan jajan, mau gak bu?

Peneliti : Oh, terimakasih ibu udah kenyang, barusan kekantin. Ibu boleh

ganggu sebentar nggak nih?

Infirman : Boleh banget bu, lama dak ngobrol dengan ibu ya nggak val?

Informan : Io, ibu ni sekarang jarang main kesekolah sama kami.

Peneliti : Hehe, ibu ni bukanya nggak mau, tapi banyak kewajiban yang

harus kakak selesaikan.

Informan : kewajiban apa bu? Kayak polisi bu. (sambil tertawa).

Peneliti : Kewajiban ini nih kayak mau wawancarai kalian, mau kan

bantu ibu?

Informan I : Maulah bu, emang bantuin apa sih bu?

Peneliti : ibu ni mau tanya-tanya sedikit ?

Informan : Jangan susah-susah bu pertanyaanya, nanti dak bisa jawab pula.

Peneliti : Ya nggak lah, ini menurut kalian aja, bukan kayak belajar

dikelas.

Page 90: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

73

Informan : Ok bu,!

Peneliti : Nah, ibu mau tanya nih gimana pak mitra ngajar dikelas?

Informan : kayak itu tulah bu, jelasin yang ada dibuku.

Peneliti :Mata pelajaran apa yang disenangi?

Informan : olahraga sama ipa buk

Peneliti : trus, kalo dirumah sering belajar gak ?

Informan : jarang buk.

Peneliti : Pak mitra kalau ngajar pernah pake media ngak apa bermain-

main sambal belajar gitu?

Informan : Jarang bu, yang sering tu kami disuruh ngerjain tugas dibuku

tema bu,

Peneliti : yaudah, terimakasih ya bantu ibu. Mau diwawancarai,

Informan : Ia bu sama-sama.

Peneleiti : Terimakasih ya va, jangan nakal-nakal kalau belajar!

Informan : Hehe sama-sama bu, ia bu kami dak nakal lagi.

Peneliti : Yaudah bentar lagi masuk, naik keatas ibu mau kekantor dulu.

Informan : Iya bu, salim dulu bu,

Informan : kami keatas dulu bu!

Peneliti : Hati-hati!

Page 91: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

74

Lampiran 5

DAFTAR INFORMAN

No Nama Keterangan 1. Drs. H. Samsul Qamar Kepala Sekolah 2. Sumistra, S.Pd.I Guru kelas V 3. Siswa Kelas V

Page 92: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

75

Lampiran 6

DOKUMENTASI

Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi

Page 93: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

76

Ruang guru dan Ruang Kepala Sekolah MI Nurul Ittihad Kota Jambi

Ruang UKS Dan Perpustakaan

Gudang dan Wc

Struktur Organisasi dan Visi Misi MI Nurul Ittihad Kota Jambi

Page 94: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

77

Wawancara Kepala Sekolah MI Nurul Ittihad Kota Jambi

Wawancara Guru Kelas V MI Nurul Ittihad Kota Jambi

Wawancara Guru Kelas V MI Nurul Ittihad Kota Jambi

Page 95: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

78

Wawancara Siswa Kelas V MI Nurul Ittihad Kota Jambi

Suasana Proses Pembelajaran

Page 96: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

80

Page 97: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

81

Page 98: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

82

Page 99: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

83

Page 100: PERAN GURU KELAS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

84

Daftar Riwayat HiduCp

(Corriculum Vitae)

Nama : Ressy

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tgl. Lahir : Tanjung Bojo, 05 Oktober 1996

Alamat : Desa Tanjung Bojo, Kec Batang Asam, Kab TJ Barat.

Email : [email protected]

No. Hp : 081273084819

Pengalaman Pendidikan :

2006-2009 : SDN 67 Tanjung Bojo

2009-2012 : SMP Negeri 3 Tungkal UlU

2012-2015 : SMA Negeri 3 Tungkal UlU

Sekarang : Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan

Guru Madrasah Ibtidaiyah