PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

160
PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI SMP ISLAM PLUS DAARUS SALAAM PONDOK AREN KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2017/2018 Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh ISMI HILMIYAWATI NIM 1111015000075 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018

Transcript of PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

Page 1: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN

BELAJAR SISWA DI SMP ISLAM PLUS DAARUS SALAAM

PONDOK AREN KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN

2017/2018

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

ISMI HILMIYAWATI

NIM 1111015000075

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018

Page 2: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …
Page 3: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …
Page 4: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …
Page 5: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

i

PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR

SISWA DI SMP ISLAM PLUS DAARUS SALAAM PONDOK AREN

KOTA TANGERANG SELATAN

Oleh

Ismi Hilmiyawati

NIM 1111015000075

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran guru IPS

dalam mengatasi kesulitan belajar siswa. Metode yang digunakan peneliti adalah

deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah guru bidang studi IPS

Objek dalam penelitian ini adalah kegiatan-kegiatan pembelajaran yang

merupakan bentuk keberhasilan guru memerankan perannya sebagai guru yang

professional. Instrumen dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan alat

bantu pedoman wawancara, dan pedoman observasi. Uji keabsahan data

menggunakan triangulasi teknik.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat ada anak yang memiliki

kesulitan belajar. Adapun faktor yang mempengaruhi anak tersebut memiliki

kesulitan belajar adalah faktor internal, (1) Anak belum lancar dalam menulis.

untuk anak yang kesulitan menulis oleh guru IPS dibimbing dengan telaten, dan

diberikan bangku khusus didepan meja guru agar guru bisa memantau terus. (2)

Anak yang hiperaktif sehingga ia susah untuk menerima pembelajaran dikelas.

Untuk anak yang hiperaktif guru menyediakan pembelajaran sesekali diluar kelas

agar ia tidak merasa bosan dan dapat mengeksplor kemampuannya, dan apabila

pembelajaran didalam kelas guru menyediakan media ajar yang menyenangkan.

Kata kunci: Peran Guru ; Kesulitan Belajar ; Siswa

Page 6: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

ii

THE ROLE OF IPS TEACHERS IN OVERCOMING STUDENT

LEARNING DIFFICULTIES IN ISLAM SMP PLUS DAARUS SALAAM

PONDOK AREN KOTA TANGERANG SELATAN

By

Ismi Hilmiyawati

NIM 1111015000075

ABSTRACT

This study aims to find out how the role of IPS teachers in overcoming

student learning difficulties. The method used by researchers is descriptive

qualitative. Subjects in this study are teachers in the field of IPS study Objects in

this study are learning activities which is a form of teacher success to play its role

as a professional teacher. Instruments in this study is to use the tools of interview

guides, and observation guidelines. Test data validity using technique

triangulation.

The results of this study indicate that there are children who have learning

difficulties. The factors that affect the child has learning difficulties are internal

factors, (1) the child has not been smooth in writing. for children who have

difficulty writing by an IPS teacher carefully guided, and given a special bench in

front of the teacher's table so that teachers can keep monitoring. (2) A hyperactive

child so that he is difficult to accept learning in class. For a hyperactive child the

teacher provides occasional learning outside the classroom so that he does not feel

bored and can explore his abilities, and if the learning in the teacher's classroom

provides a fun teaching medium

Keywords: Teacher's Role; Difficulty learning ; Student

Page 7: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiratan Allah swt karena dengan

rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi ini

dengan judul “Peran Guru IPS dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa di SMP

Islam Plus Daarus Salaam pondok Aren Kota Tangerang Selatan Tahun

2017/2018”.

Skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa peran serta dari

berbagai pihak baik secara moral maupun material. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Allah swt yang selalu memberikan kekuatannya selama proses

penyelesaian skripsi ini.

2. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu

Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta dan selaku pembimbing skripsi yang

dengan sabar membimbing, memberi masukan, semangat dalam

penyusunan skripsi ini

4. Bapak Syaripulloh, M.Si dan Sekretaris Jurusan Ilmu Pengetahuan

Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Dr. H. Teuku Ramli Zakari, MA selaku Pembimbing

Akademik.

6. Bapak Dr. Muhamad Arif, M.Pd selaku dosen pembimbing I yang

telah banyak memberikan masukan, semangat, dan bimbingan

dengan kesabarannya dalam proses penyusunan skripsi ini.

7. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan

arahan dan pelayanan dalam penyusunan skripsi.

Page 8: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

iv

8. Bapak Kusnadi S.Pd, selaku Kepala SMP Islam Plus Daarus

Salaam pondok Aren Kota Tangerang Selatan yang telah

membantu dalam proses penelitian.

9. Ibu Nurlela S.Pd, selaku guru IPS di SMP Islam Plus Daarus

Salaam pondok Aren Kota Tangerang Selatan dan sekaligus teman

yang sudah dianggap seperti sodara sendiri beribu terimakasih

untuk beliau yang telah berkenan membantu memberi arahan,

semangat, kerja sama dan bimbingannya pada penulis selama

proses penelitian.

10. Kedua orang tua tercinta Bapak Syaefudin dan Ibu Neneng

Robiyah, yang telah membesarkan, mendidik, dan mendukung

penulis dalam setiap keadaan dengan penuh kecintaan, segala do’a

yang tiada henti, pengorbanannya, perhatiannya, dan semua kasih

sayangnya yang tiada ternilai. Kalian adalah inspirasi dan

motivasiku dalam mengarungi samudera kehidupan.

11. Terkhusus mantan pacar yang sekarang sudah jadi suami

sekaligus ayah dari Nabila Nur Azkiya Herman dan anakku my

love Nabila Nur Azkiya yang selalu memberikan bantuan,

dukungan, dan menghibur penulis ketika sedang gundah gulana,

sehingga terselesaikannya skripsi ini

12. Adikku Kholidah Nur Syaidah, yang selalu memberi dukungan dan

hiburan bagi penulis dalam menjalani aktifitas.

13. Terkhusus untuk sahabat kesayangan Srimaya dan serta Tri Nur

Handayani dan Ida Fitriyanti Mufasiroh yang selalu memberikan

bantuan, dukungan, dan menghibur penulis ketika sedang gundah

gulana dan semoga persahabatan kita tak lekang oleh waktu.

14. Kawan-kawan P.IPS angkatan 2011 yang selalu memberi motivasi,

dukungan, dan bantuan serta semangat penulis, sehingga

terselesaikannya penulisan skripsi ini.

15. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini

yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu.

Page 9: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

v

Kepada semua pihak tersebut di atas, penulis hanya bisa berdo’a semoga

amal baik yang telah diberikan dapat diterima di sisi Allah SWT. Penulis

menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan

kritik yang bersifat membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan guna

kebaikan dan kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan

manfaat khususnya kepada penulis pribadi, dan pihak yang berkepentingan untuk

dijadikan sebagai bahan referensi dan evaluasi. Amin.

Jakarta,

Penulis,

Ismi Hilmiyawati

NIM: 1111015000075

Page 10: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN MUNAQOSAH

LEMBAR PENYATAAN KARYA SENDIRI

ABSTRAK ..................................................................................................... i

ABSTRACT ................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................. vi

DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. ix

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 5

D. Perumusan Masalah ...................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian .......................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian ........................................................................ 5

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori................................................................................... 7

1) Peran Guru IPS ....................................................................... 7

2) Kesulitan Belajar .................................................................... 27

B. Hasil Penelitian Yang Relevan ...................................................... 34

C. Kerangka Berpikir ........................................................................ 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 43

B. Metode Penelitian ......................................................................... 44

C. Data dan Sumber Data .................................................................. 46

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ................................... 46

E. Pemeriksaan Keabsahan Data ...................................................... 50

Page 11: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

vii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Umum SMP Islam Plus Daarus Salaam .......................... 51

B. Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................. 54

C. Pembahasan .................................................................................. 63

D. Keterbatasan penelitian ................................................................. 66

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan.................................................................................... 67

B. Saran ............................................................................................. 67

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

viii

DAFTAR TABEL

Table 2.1 Hasil Penelitian Relevan

Table 2.2 Kerangka Berfikir

Table 3.1 Perincian Waktu Proses Penelitian

Table 3.2 Kisi-kisi wawancara Guru IPS

Page 13: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara Guru

Lampiran 2 Pedoman Observasi Peran Guru IPS dalam Mengatasi Kesulitan

Belajar Siswa

Lampiran 3 Transkip Hasil Wawancara Guru

Lampiran 4 Hasil Observasi Peran Guru IPS dalam Mengatasi Kesulitan Belajar

Siswa

Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Page 14: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan sangat dibutuhkan dalam sebuah kehidupan

bermasyarakat, terutama pendidikan akan nilai yang dibutuhkan untuk

bertahan hidup dan mampu dalam bersosialisasi dengan lingkungan

sekitarnya yang selalu mengalami perkembangan. Maka dari itu dilihat

secara historis terdapat tiga institusi sosial yakni (rumah, sekolah, dan

tempat ibadah) yang berperan sebagai tempat untuk memberikan

pendidikan moral bagi setiap individu.1 Dari ketiga institusi sosial tersebut

sekolah sebagai tempat diberikannya pendidikan ilmu pengetahuan

menjadi salah satu institusi sosial yang memberikan pendidikan akan

moral juga.

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan bangsa. Untuk itu dalam Undang-undang no 20 tahun 2003

dijelaskan pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.2

Pendidikan terbagi dua formal dan non formal. Pendidikan formal

dilakukan disekolah diajarkan oleh guru dan atau pengajar yang

professional sesuai bidangnya. Sedangkan pendidikan non formal bisa

dilakukan dimana saja diluar dari lembaga pendidikan sekolah, bisa

bimbingan belajar bisa lembaga pendidikan kursus dan sebagaimya.

Namun yang paling kita tau tentu pendidikan dalam keluarga dan

1 Thomas Lickona, Pendidikan Karakter: Panduan Lengkap Mendidik Siswa Menjadi

Pintar dan Baik, Educating for Character oleh Lita S, (Bandung: Nusa Media, 2013), cet. 1, h. 25. 2Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013 ,(Bandung :Rosdakara

,2014),cet. 4, h. 20

Page 15: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

2

lingkungan masyarakat. Bicara soal pendidikan tidak akan lepas dengan

kata belajar.

Belajar adalah proses perubahan didalam kepribadian manusia, dan

perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan

kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,

kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain

kemampuan.3 Belajar merupakan unsur yang sangat fundamentaldalam

setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Oleh karena itu

berhasil atau tidaknya pendidikan tergantung pada proses belajar.

Dalam proses belajar pasti siswa akan mendapatkan kesulitan,

kesulitan belajar yang dialami siswa disebabkan oleh factor-faktor tertentu.

Menurut Muhibbin Syah, faktor – faktor penyebab timbulnya kesulitan

belajar peserta didik ada dua macam diantaraya :4

1. Faktor intern siswa, yakni hal – hal atau keadaan yang terjadi secara

murni dalam diri siswa itu sendiri

2. Faktor eksternal siswa meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan

yang tidak mendukung aktivitas belajar siswa dikelas.

Dari penjelasan diatas maka bisa dilihat bahwa kesulitan belajar itu

buka hanya karna guru yang tidak dapat memberikan pengajaran dengan

baik, bukan hanya karna guru yang kurang professional, atau bukan karna

fasilitas pendidikan yang kurang memadai melainkan terbagi menjadi dua

faktor. Apalagi kurikulum yang sekarang sudah berkembang menuntut

peserta didik agar lebih aktif lagi maka akan membuat peserta didik

mungkin mengalami kesulitan dalam belajar. Sebagaimana kebijakan

pengembangan kurikulum tersebut yang bertujuan untuk meningkatkan

relevansi program pendidikan dapat dicapai melalui pengembangan

3 Hendra Surya, Cara Cerdas (Smart) Mengatasi Kesulitan Belajar, (Jakarta:PT Elex

Komputindo, 2015), h. 10. 4Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung:PT Remaja

Rosdakarya Offset, 2010), h. 170.

Page 16: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

3

kurikulum daerah dan sekolah. Dan pengembangan kurikulum itu harus

melibatkan peran guru dan masyarakat.5

Setiap siswa pada prinsipnya tentu berhak memperoleh peluang

untuk mencapai kinerja akademik yang memuaskan. Namun, dari

kenyataan sehari-hari tampak jelas bahwa siswa itu memiliki perbedaan

dalam hal kemampuan fisik, latar belakang keluarga, kebiasaan dan

pendekatan belajar yang terkandang sangat mencolok antara seorang siswa

dengan siswa lainnya. Fenomena kesulitan belajar seorang siswa biasanya

tampak jelas dari menurunnya kinerja akademik atau prestasi belajarnya.

Namun, kesulitan belajar juga dapat dibuktikan dengan munculnya

kelainan perilaku siswa seperti cepat lelah dalam berfikir,memiliki

kelainan (keterbelakangan mental) kesukaan berteriak-teriak di dalam

kelas, mengusik teman, berkelahi, sering tidak masuk sekolah, dan sering

bolos dari sekolah.

Guru dalam hal ini memiliki fungsi yang sangat penting

bagi kelangsungan dan kelancaran dalam proses belajar mengajar.

Menurut zakiyah darajat, guru adalah “seseorang yang memiliki

kemampuan dan pengalaman yang dapat memudahkan dalam

melaksanakan peranannya untuk membimbing murid, sanggup menilai

diri sendiri, sanggup berkomunikasi dan bekerja dengan orang lain dan

juga mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada”.6 Dalam hal ini

peneliti mengaitkan kesulitan belajar siswa dengan guru ips. Karna guru

IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) dianggap lebih memiliki kemampuan

dalam mengatasi kesulitan belajar siswa dalam kelas.

Guru IPS adalah guru yang memiliki wawasan sosial diluar

pembelajaran dikelas. Peran guru IPS ini sangat penting, selain berperan

sama dengan guru lain pada umumnya guru IPS juga bisa melihat

mempelajari dan menindaklanjuti jika ada anak yang mengalami kesulitan

5 Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, (Bandung:PT Remaja

Rosdakarya Offset , 2010), cet. 4, h. 4 6 Zakiyah Darajat,Metodologi Pengajaran Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), cet. Ke-1,

h. 266

Page 17: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

4

belajar dikelas. Guru bimbingan konseling mungkin lebih paham akan

psikologi siswa namun guru bimbingan konseling tidak mengajar langsung

anak didalam kelas seperti guru IPS yang lansung terjun kekelas. Guru IPS

juga sanggup berkomunikasi dengan baik dan juga mengetahui kelebihan

dan kekurangan yang ada pada setiap siswanya secara lebih mendetail.

Guru IPS sering dianggap tidak penting ketimbang guru IPA, tapi

menurut peneliti guru IPS sangat berperan penting untuk mengatasi

kesulitan belajar siswa di kelas. Guru yang bersungguh-sungguh dalam

membimbing dan mendidik anak untuk rajin belajar, tentu akan

mengantarkan anak pada keberhasilan. Belajar merupakan salah satu

aktivitas yang paling penting dalam hidup. Dapat dikatakan bahwa semua

proses belajar didasarkan pada kemampuan seorang guru dalam mengajar.

Namun pada kenyataannya banyak peserta didik khususnya peserta didik

di SMP IP Daarus salaam Pondok Aren kota Tangerang Selatan

mengalami kesulitan dalam belajar dikelas.

Oleh karena itu maka perlu direncanakan program perbaikan

sebagai solusi pemecahan masalahnya baik diadakan oleh guru IPS

khususnya, guru maupun sekolah umumnya untuk meningkatkan prestasi

belajar. Dengan adanya deskripsi tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti

bagaimana “PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN

BELAJAR SISWA DI SMP ISLAM PLUS DAARUS SALAAM

PONDOK AREN KOTA TANGSEL TAHUN 2017/2018”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka dapat

ditarik beberapa rumusan masalah untuk membatasi penjabaran sebagai

berikut:

1) Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa

di SMP IP Daarus salaam Pondok Aren kota Tangerang Selatan.

2) Bagaimana peran guru IPS dalam mengatasi kesulitan belajar siswa

di SMP IP Daarus salaam Pondok Aren kota Tangerang Selatan.

3) Bagaimana menyatukan kemampuan atau potensi siswa di sekolah

Page 18: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

5

C. Pembatasan Masalah

Untuk memberi kejelasan serta terbatasnya masalah yang

dibahas dalam penelitian ini, maka penulis membatasi masalah hanya

meneliti peran guru IPS dalam mengatasi kesulitan belajar siswa di SMP

IP Daarus salaam Pondok Aren kota Tangerang Selatan.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan

pembatasan masalah di atas, rumusan masalah penelitian ini adalah :

Bagaimana peran guru IPS dalam mengatasi kesulitan belajar siswa

di SMP IP Daarussalaam Pondok Aren kota Tangerang Selatan?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah di atas maka tujuan penelitian

ini adalah untuk mengetahui peran guru IPS dalam mengatasi belajar

siswa di SMP IP Daarussalaam Pondok Aren kota Tangerang Selatan.

F. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti membagi manfaat penelitian menjadi

dua macam yaitu

1. Teoritis

a) Secara umum diharapkan dari penelitian yang telah dilakukan

ini dapat bermanfaat dan berguna serta dapat memberikan

kontribusi dalam pengembangan dan perbaikan khususnya

dalam pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

b) Bagi peneliti sendiri hasil penelitian ini dapat menambah

wawasan dan pengetahuan di bidang kependidikan.

c) Bagi guru bisa melaksanakan pembelajaran dengan baik

dengan menjalankan tugasnya secara profesional ditempat

mengajarnya

Page 19: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

6

2. Praktis

a) Bagi Siswa

Penelitian ini dapat dijadikan pengetahuan untuk dapat

meningkatkan hasil belajar IPS yang maksimal, memperoleh

kegiatan belajar yang menarik dan menyenangkan, serta

menumbuhkan semangat belajar.

b) Bagi Guru

Penelitian ini sebagai bahan evaluasi untuk memperbaiki

pengajaran IPS di kelas dan menjadi seorang fasilitator yang

mampu menghadapi permasalahan yang ada agar tercipta

suasana pembelajaran yang menyenangkan.

c) Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat menjadi salah satu sumber informasi yang

berharga untuk sekolah dalam evaluasi perbaikan mutu

pendidikan yang ditanamkan di sekolah.

d) Bagi Universitas Islam Negeri (UIN)

Penelitian ini sebagai bahan masukan untuk pembuatan

skripsi selanjutnya, dan lebih dikembangkan kembali.

Page 20: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Peran Guru IPS

a) Pengertian Peran

Peran adalah suatu sistem kaidah-kaidah yang berisikan

patokan-patokan perikelakuan, pada kedudukan-kedudukan tertentu

didalam masyarakat, kedudukan mana dapat dipunyai pribadi

ataupun kelompok-kelompok pribadi berperannya pemegang

peranan tadi, dapat sesuai atau mungkin berlawanan dengan apa

yang ditentukan di dalam kaidah-kaidah, adapun peran menurut para

ahli:7

Soekanto (2009) Menurutnya, peran adalah suatu pekerjaan

yang dilakukan dengan dinamis sesuai dengan status atau kedudukan

yang disandang. Status dan kedudukan ini sesuai dengan keteraturan

sosial, bahkan dalam keteruran tindakan semuanya disesuaikan

dengan peran yang berbeda.

Riyadi (2002) Peran adalah sebuah orientasi atau konsep yang

terbentuk karena suatu pihak dalam oposisi sosial di kehidupan

masyarakat. Hal ini di dasari pada invidu dan alasan untuk

melangsungkan tindakan yang diinginkan. Oleh karena itulah tindakan

ini selalu diselatarkan dengan peran.

Suhardono (1994) Peran adalah patokan, yang ada dalam

kehidupan manusia sehingga berfungsi untuk membatasi perilaku

dalam setiap posisi. Definisi ini misalnya saja dalam permainan

terdirisonal ada seseorang yang beperan menjadi penjaga, ada juga

yang menimkati permainan (pelaku).

7 Pengertian Peran Menurut Ahli, diakses pada 7 April 2018 dari

http://www.indonesiastudents.com/pengertian-peran-menurut-para-ahli-dan-jenisnya/

Page 21: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

8

Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari

seesorang pada situasi sosial tertentu. Peran adalah deskripsi sosial

tentang siapa kita dan kita siapa. Peran menjadi bermakna ketika

dikaitkan dengan orang lain, komunitas sosial atau politik. Peran

adalah kombinasi adalah posisi dan pengaruh.Seseorang

melaksanakan hak dan kewajiban, berarti telah menjalankan suatu

peran. kita selalu menulis kata peran tetapi kadang kita sulit

mengartikan dan definisi peran tersebut. peran biasa juga

disandingkan dengan fungsi. Peran dan status tidak dapat dipisahkan.

Tidak ada peran tanpa kedudukan atau status, begitu pula tidak ada

status tanpa peran. Setiap orang mempunyai bermacam-macam peran

yang dijalankan dalam pergaulan hidupnya di masyarakat. Peran

menentukan apa yang diperbuat seseorang bagi masyarakat. Peran

juga menentukan kesempatan-kesempatan yang diberikan oleh

masyarakat kepadanya.

b) Pengertian Guru

Menurut Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru

dan Dosen, yang diperjelas lagi dalam Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 74 tahun 2008 tentang guru disebutkan

sebagai …pendidik professional dengan tugas utama

mendidik,mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,

dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jarul

pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (pasal

1 ayat 1, PP No. 74/2008). 8

Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu

pengetahuan kepada anak didik disekolah. Guru adalah orang yang

8 Suyono. Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya,2011)

Cet. Ke1, h. 185

Page 22: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

9

berpengalaman didalam bidang profesinya. Dengan keilmuan yang

dimilikinya, dia dapat menjadikan anak didik menjadi orang cerdas9

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud

dengan guru adalah orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya,

profesinya) mengajar. Pengertian guru menurut KBBI di atas, masih

sangat umum dan belum bisa menggambarkan sosok guru yang

sebenarnya, sehingga untuk memperjelas gambaran tentang seorang

guru diperlukan definisi-definisi lain.

Guru adalah orang yang berwenang dan bertanggung

jawab atas pendidikan muridnya. Ini berarti guru harus memiliki

dasar-dasar kompetensi sebagai wewenang dan kemampuan dalam

menjalankan tugasnya. Oleh karena itu kompetensi harus mutlak

dimiliki guru sebagai kemampuan, kecakapan dan ketrampilan

mengelola pendidikan. Guru harus memiliki kompetensi sesuai

dengan standar yang ditetapkan atau yang dikenal dengan standar

kompetensi guru. Standar ini diartikan sebagai suatu ukuran

yang ditetapkan atau dipersyaratkan

Guru sebagai pendidik dan pengajar anak, guru diibaratkan

seperti ibu kedua yang mengajarkan berbagai macam hal yang baru

dan sebagai fasilitator anak supaya dapat belajar dan mengembangkan

potensi dasar dan kemampuannya secara optimal,hanya saja ruang

lingkupnya guru berbeda, guru mendidik dan mengajar di sekolah

negeri ataupun swasta. Namun secara umum guru harus memenuhi 2

kriteria yaitu memiliki capability dan layality. 10

Dimana guru harus

memiliki kemampuan dalam bidang yang ia ajarkan ke peserta didik,,

memiliki kemampuan teoritis tentang mengajar dengan baik, dari

mulai perencanaan, implementasi sampai evaluasi, dan memiliki

9 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zein, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:PT

Rineka Cipta, 2013), Cet. Ke5, h. 102 10

Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis, (Jakarta: Prenadamedia Grup,

2004), Cet. Ke2, h. 110

Page 23: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

10

loyalitas keguruan yang tidak semata didalam kelas tetapi sebelum dan

sesudah kelas.

Dalam era globalisasi seperti sekarang ini tentu kita harus

memiliki guru yang professional dalam bidangnya.agar tetap bisa

menunjang kegiatan belajar dan mengajar dengan baik, baik didalam

maupun diluar kelas. Guru yang professional akakn melahirkan anak-

anak bangsa yang yang memiliki keunggulan komparatif maupun

keunggulan kompetitif. Guru yang professional setidaknyya memiliki

4 kriteria yaitu:11

1) Kemampuan professional (professional competencies) yaitu

kemapuan intelegensi, sikap, dan prestasi kerja.

2) Upaya professional (professional effors). Yaitu upaya untuk

mentransformasikan kemampuan profesinal yang dia miliki

kedalam tindakan mendidik dan mengajar secara nyata.

3) Waktu yang dicurahkan untuk kegiatan professional (teacher’s

time), yaitu guru yang menunjukan intensitas waktu yang

dikonsentrasikan utnuk tugas–tugas profesinya

c) Peran Guru IPS

Peran (role) guru artinya keseluruhan tingkah laku yang harus

dilakukan guru dalam melaksanankan tugasnya sebagai guru.12

Guru

adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi

peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,

pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.13

Didalam bukunya berjudul “Pengantar Sosiologi Pendidikan”

Damsar mengatakan bahwa setiap orang memiliki suatu posisi dalam

11

Suyono. Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung:PT Remaja

Rosdakarya,2011) Cet. Ke1, h. 187 12

Mohamad Surya,Psikologi Pembelajaran dan Pembelajaran,(Bandung: Rineka Cipta,

1997, h. 108. 13

Kusnandar,Guru Profesional, (Jakarta, Rineka Cipta, 2014) , h. 51

Page 24: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

11

suatu ruang sosial, posisi itu sendiri merupakan kedudukan sesorang

dalam sutu kelompok atau kedudukan dalam hubungannyya dengan

kelompok lain. Misal posisi guru memiliki hak dan kewajiban yang

diembannya, dikenal sebagai status, adapun perilaku yang

diharapkann dari seorang yang memiliki status disebut sebagai

peranan. Dimana ketika peranan itu dijalankan maka aka nada

konsekuensi terhadapnya nah inilah yang disebut sebagai fungsi.14

Damsar juga menyebutkan peran guru terdapat 7 peran,

dimana peran-peran itu terbagi menjadi 2, ada peran-peran yang

termasuk kedalam fungsi laten da nada peran-peran yang termasuk

fungsi manifest. Berikut uraian peran guru menurut Damsar

berdasarkan fungsi-fungsinya:

1) Fungsi manifest adalah berbagai konsekuensi dari berbagai

praktik kultural yang disengaja atau disadari, membantu

penyesuaian atau adaptasi sistem. Dalam fungsi manifest ini guru

berperan

a) Guru sebagai pengajar

Dalam masyarakat baik masyarakat maju ataupun

berkembang mengharapkan guru menjadi pengajar terhadap

anak-anak mereka. Masyarakat berharap guru dapat

memberikan ilmu pengetahuan yang dibutuhkan anak-anak

mereka kelak menjalankan kehidupan kedepannya. Missal

pada msyarakat perkotaan masyarakat berharap guru bisa

memberikan ilmu pengetahuan tentang kemajuan teknologi

dan berbagai kemampuan yang maju. Dan sedangkat

masyarakat pesisir berharap guru bisa memberikan

pengetahuan tentang kelautan agar anak-anaknya mereka

kedepannya bukan hanya jadi nelayan tapi bisa lebih berfikir

maju karna ilmu pengetahuan. Sebagai pengajar guru tentu

diperlukan untuk mengatasi kesulitan belajar pada siswa, oleh

14

Damsar, Pengantar Sosiologi Pendidikan, (Jakarta:Kencana, 2012), Cet. Ke2, h. 155

Page 25: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

12

karena itu sebagai pengajar, guru tidak hanya mengajar saja

akan tetapi memahami kondisi anak. Metode belajar apa yang

cocok untuk materi ajar dan memudahkan siswa memahami

materi tersebut.

b) Guru sebagai pendidik

Guru diharapkan bisa mendidik siswa agar bisa

beradaptasi dengan persoalan-persoalan kehidupan

kedepannya. Seperti memiliki akhlak yang baik dan capital

yang diperlukan dalam hidup budaya, symbol dan spiritual.

Mengajar hanya mentransfer ilmu yang dimiliki guru

terhadap murid namun jika mendidik adalah mendarah

dagingkan jadi lebih ke memahami lebih dalam lagi dari ilmu

yang di sampaikan. Mendidik menggunakan strategi, guru

memahami kondisi siswa secara emosional lebih dekat lagi

dan membbuat guru mudah masuk untuk tau apa yang

menjadi kendala ia dalam mengajar. Dan apa yang menjadi

kendala siswa dalam belajar.

c) Guru sebagai teladan

Apa-apa yang disampaikan guru akan menjadi senjata

bagi orang tua dan siswa. Bagi orang tua contohnya adalah

apabila guru mengatakan bahwa melawan orang tua dosa atau

tegakkan solat, maka itu bisa jadi senjata bagi orang tua

untuk mengingatkan anaknya akan pesan guru tersebut.

Namun bisa jadi senjata bagi anak apabila yang disampaikan

guru tersebut mengandung kata atau kalimat yang tidak baik,

contohnya apabila guru mengatakan bahwa anak yang tidak

mematuhi peraturan sekolah mendapat hukuman ringan atau

mungkin tidak mendapat hukuman, itu akan menjadi senjata

bagi anak bilamana kedepannya ia memiliki kesalahan yang

sama maka ia akan membuka atau mengungkit kembali. Oleh

karena itu guru berperan sebagai teladan.

Page 26: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

13

d) Guru sebagai motivator

Guru diharapkan mampu memberi dorongan semangat

terhadap muridnya. Semangat yang diberikan guru biasanya

akan tertanam dibenak siswa sampai kapanpun. Semangat-

semangat yang diberikan guru dalam selingan belajar itu akan

menjadi motivasi bagi siswa untuk lebis giat belajar lagi demi

menggapai cita-cita.

2) Fungsi laten adalah berbagai konsekuensi dari berbagai kultural

yang tidak disengaja atau tak disadari, membantu penyesuaian

atau adaptasi sistem. Dalam fungsi laten ini guru berperan:

a) Guru sebagai pelabel

Murid ini seperti kertas putih yang apabila digoreskan

keindahan maka akan Nampak indah namun apabila

digoreskan keburukan maka akan timbul keburukan, guru

berperan membrikan contoh yang baik perkataan-perkataan

yang baik sebagaimana kertas putih yang seharusnya dilukis

dengan keindahan maka akan menghasilkan hasil yang indah.

Tidak ada murid yang bodoh, yang ada murid yang malas.

Apa yang membuat murid malas mungkin karena dimata

siswa tersebut belajar merupakan hal yang membosankan.

Bagi siswa ini merupakan kesulitan belajar. Dan bagi guru ini

adalah kendala dalam mengajar. Oleh karena itu guru adalah

sebaik baiknya pelabel bagi siswanya. Disamping guru

mencari tau apa penyebab kesulitan bejarnya guru juga

senantiasa memberikan label yang baik. Agar menjadi

motivasi sendiri dan dorongan kepada siswa tersebut menjadi

lebih baik lagi.

b) Guru sebagai penyambung lidah kelas menengah atas

Guru akan dihadapkan pada murid-murid yang

memiliki status social berbeda-beda.walaupun dalam

masarakat seharusnya konstruksi social seragam tapi dalam

Page 27: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

14

kenyataannya masyarakat memiliki stratifikasi social.

Pandangan pandangan antara kelas bawah dan atas tentu

berbeda. Yang menurut kelas bawah bagus cocok dan

sebagainya mungkin tidak demikian dengan kelas

menengah atas, disinilah peran guru sebagai penengah

mencari jalan tengah agar semua tetap berjalan baik.

Namun disisi lain perbedaan status ini membuat

adanya ketimpangan yang mungkin bisa signifikan, misal

siswa dari kalangan menengah atas yang mungkin terbiasa

hidup enak atau terbiasa semua pekerjaan dimudahkan

dengan bantuan orang lain, merasa belajar dikelas

membosankan. Pikkiran siswa tersebut mungkin berfikir ia

akan tetap naik kelas dengan bantuan finansial orang

tuanya. Dan bagi siswa yang secara finansialnya rendah

mungkin akan lebih termotivasi demi mengangkat derajat

dirinya dan keluarganya. Dan tak bisa dipungkiri bila kedua

siswa yang berbeda finansial itu akan sama-sama memiliki

kesulitan belajar dari faktor lainnya.

Tugas dan peranan guru memang sangat kompleks,

salah satunya disini dihadapkan siswa yang memiliki

kesulitan belajar yang berbeda secara finansial. Mungkin

bagi siswa yang secara finansial tinggi akan berusaha

belajar diluar lembaga sekolah seperti bimbel atau kursus.

Namun bagi siswa kelas finansiall kebawah apakah akan

sama? Tentu tidak, oleh karena itu guru menjadi penengah.

Guru memastikan semua sama derajatnya dan mengatasi

kesulitan belajar.

c) Guru sebagai pengekal status quo

Agar tidak terjadi ketidak seimbangan didalam

lingkungan pendidikan, maka guru berperan sebagai

pengekal status quo. Dimana keadaan status quo

Page 28: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

15

menunjukan pada suatu keadaan yang relative dalam situasi

seimbang, tidak berubah, atau stagnan. Diharapkan kelas

menengah atau tak menonjolkan kemampuannya dalam

segi materi agar kelas menengah bawah tak merasa harus

seperti mereka karna keterbatasan kemampuan finansial.

Ditakutkan semakin tinggi tingkat kriminalitas akibat ini.

Posiis dimana kelas menengah bawah ingin sepeti kelas

memengah atas namun ia memperoleh semua itu dari

mencuri dan sebagainya.

Suyono dan Hariyanto mengatakan dalam bukunya, mereka

mengutip karya Earl V. Pullias dan James D. Young (1968) didalam

bukunya A Teacher Is a Many Thing, yyang berisi peran peran guru

secara lebih jelas lagi. Dan didalam bukunya terlihat bahwa hakikatnya

guru merupakan seorang manusia yang multidimensional. Pullias dan

young juga mengutarakan empat belas peran guru antara lain:

1) Guru sebagai guru

Guru sebagai guru menurut Pullias dan Young disini

artinya sama seperti yang dijelaskan Damsar yaitu guru sebagai

pengajar dan pendidik. Damsar mengatakan peran guru terpisah

antara sebagai pengajar dan pendidik dan ini merupakan fungsi

manifest guru. Namun Pullias dan Young mengatakan dengan

bahasa guru sebagai guru. Peran guru sebagai pengajar dan

pendidik memang merupakan peran guru sebagai guru. Guru

merupakan insan kamil manusia unggul yang mampu

beradaptasi dan melakukan transformasi dan senantiasa

bergelut dari suatu perbaikan yang lain.

2) Guru sebagai teladan

Sebagaimana telah peneliti jelaskan sebelumnya bahwa

Damsar juga mengatakan peran guru adalah sebagai teladan.

kita tahu bahwa guru itu digugu lan ditiru, guru juga jadi uswah

hasanah, teladan yang baik. Bagi anak anak kecil sosok guru ini

Page 29: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

16

sangat penting karna apapun yang ia katakana dan ia contok

adalah menjadi pedoman akan ditiru oleh murid-muridnya.

Oleh karena itu guru harus menjadi teladan yang baik.

3) Guru sebagai penasihat

Guru sebagai orang dewasa yang sudah banyak melalui

berbagai pengalaman membuat guru menjadi penasihat bagi

anak anak muridnya yang bisa dibilang masih belia dan belum

banyak pengalaman. Oleh karena itu guru yang baik ia akan

membuka pintu bagi siapapun murid yang ingin berbagi cerita

kepadanya, dan ia senantiasa memberikan nasihat yang baik

demi kemajuan siswanya. Peran guru sebagai penasihat disini

sama seperti peran guru sebagai pelabel menurut versi Damsar.

Karna penasihat dan pelabel merupakan satu kesatuan yang

memiliki tujuan sama untuk kebaikan dan kemajuan anak didik.

4) Guru sebagai pemegang otoritas

Otoritas disini dimaksudkan dengan tahu tentang sesuatu,

dengan otoritas keilmuan ini akan banyak pertanyan-

pertanyaan yang mungkin muncul dibenak siswa yang akan

mudah ia jawab. Namun pemegang otoritas ini bias termasuk

kedalam peran guru sebagai pengekal status quo. Karna guru

memiliki kekuasaan penuh didalam kelas maka guru berhak

mengatur semua yang berkaitan didalam kelas. Kelas harus

dalam keadaan seimbang dan berjalan sehat. Akan tetapi

Keotoritasan guru menurut versi Pullias dan Young ini akan

membuat guru rendah diri mencari tahu lebih banyak lagi

keilmuannya. Ia akan senantiasa percaya diri dengan semua itu.

Ada tiga manfaat otoritas guru bagi siswa yaitu

a. Akan timbul rasa yakin dan aman pada diri siswa karna

diajar oleh guru yang memang menguasai penuh tentang

keilmuan. Diajarkan oleh guru yang kompeten.

b. Memberikan motivasi dalam pembelajran semakin kuat.

Page 30: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

17

c. Guru menjadi teladan contoh yang baik tentang apa

manfaat dari belajar.

5) Guru sebagai pembaru, guru sebagai pemandu, guru sebagai

pelaksana tugas rutin, guru sebagai orang yang realistis, Guru

sebagai pencipta guru sebagai penilai dan guru sebagai peneliti

Beberapa peran guru yang disebutkan diatas pada poin 5

merupakan peran guru yang dijelaskan oleh Pullias dan Young.

Akan tetapi peran peran tersebut merupakan penjabaran dari

peran guru sebagai pengajar versi Damsar. Sebagai guru

dituntut menguasai ilmu pengetahuan karna sebagai pengajar

guru harus bias memberikan pengetahuan yang luas kepada

anak didik supaya pkiran mereka terbuka lebih luas lagi. Ilmu

pengetahuan yang ada saat ini adalah karya atau warisan dari

manusia pada masa lampau. Guru disini bertugas mmeperbaru

karya tersebut agar siswa mengerti dan memahami, karna tugas

guru adalah menyampaikan maka guru sebagai pembaru harus

memahami masa lampau warisan karya agung manusia masa

lampau.

Dengan demikian guru akan dapat menyesuaikan diri

dengan perkembangan dan seimbang dengan realitas siswa.

Oleh karena peran guru sebagai pembaru ini termasuk kedalam

peran guru sebagai pengajar. Karna sebagai pengajar bukan

hanya mengajarkan apa yang ada di buku pelajaran atau apa

yang sudah dirancang dalam RPP sebagai peran rutin guru

setiap harinya, namun guru harus memberbaru ilmu yang ia

punya. Informasi setiap hari bahkan setiap detik bias berubah.

Dan guru harus mengikuti semua itu. Agar tidak tertinggal akan

informasi ilmu pengetahuan untuk bekal dikelas.

Jika semua itu berjalan baik jika saat waktunya guru

mengadakan penilaian tentu siswa akan memperoleh hasil yang

baik. Dan jika tidak mungkin itu karna factor tertentu pada diri

Page 31: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

18

siswanya. Setelah itu guru meneliti terhadap hasil penilaian

tersebut. Setelah diteliti guru dituntut untuk memberitahukan,

menginformasikan, pengetahuannya kepada para siswa, maka

usaha pencarian tahu sebagai peneliti akan merupakan upaya

pencarian tahu terhadap kebenaran yang tidak terbatas, tidak

pernah berakhir sepanjang kehidupannya (the never ending

pursuit of the truth)15

6) Guru sebagai insan visioner

Guru adalah insan yang memiliki visi pribadi dan dituntut

mampu membrikan ilham kepada muridnya agar memiliki visi

tentang kemuliaan dan kebesaran. Guru yang insan visioner

harus mampu menyemaikan benih, menumbuhkan, dan

mengembangkan visi mulia kemanusiaan semacam itu kepada

muridnya. Ini sama seperti peran peran guru sebagai motivator

menurut versi Damsar.

Karna guru apapun itu dituntut bia memberikan motivasi

dorongan semangat, menanamkan nilai nilai kebaikan didalam

benak siswa. Sehingga bukan hanya motivator saja yang bias

memotivasi akan tetapi guru juga. motivasi belajar dan

membelajarkan dapat diyakini sebagai suatu cara memandu

siswa agar menjadi insan yang baik.

7) Guru sebagai penutur cerita dan seorang aktor

Guru menyampaikan (penutur) pembelajaran terhadap

siswa guru mengembangkan suasana pembelajaran yang

demokratis dengan merancang semua dengan baik.

Sebagaimana kualitas penutur yang baik adalah ia tahu

bagaimana cara menerapkan pengalaman dan gagasan,

memahami derajar perkembangan intelektual, psikologi, dan

moral dari para siswanya pada titik awal. Titik awal itu

digunakan untuk memandu menuju berbagai petualanganmasa

15

ibid.,h204

Page 32: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

19

lalu mneuju ke pemahaman baru saat ini maupun ke visi misi

kedepannya. Guru membangkitkan rasa rindu dan gairah para

siswa, kemudian membimbingnya menuju suatu pola piker

yang diharapkan. Dengan memandu mereka, guru membantu

para siswa utnuk mengembangkan nalar atau membangun

argument bagi pendapatnya.

Seorang actor yang baik tentu akan tahu dan memahami

skenario selain dituntut dapat berakting. Ia akan mmemiliki

banak penggemar karna kompetensi-kompetensinya dalam

melakoni peran dengan sangat baik. Sama halnya guru, guru

juga jika ia mampu berperan baik maka ia akan disenangi

siswanya dan akan banyak siswa mengikuti dia pembelajaran

pun akan berjalan baik.

Jadi sebenarnya peran sebagai penutur dan actor ini

memiliki kesamaan dalam peran guru sebagai motivator dan

sebagai teladan. Sebagai guru memberikan motivasi

menuturkan hal baik. Dan guru juga wajib mencontohkan yang

baik dan itu harus mendarahdaging jangan asal bicara saja.

8) Guru sebagai pembongkar kemah

Pembongkar kemah disini maksudnya adalah suatu pola

pikir atau sikap mental yang nonsistematis, berani ambil resiko

untuk meninggalkan cara berpikir dan berpandangan yang lama

yang sudah mapan. Menggunakan cara pandang yang baru

yang belum mapan untuk perkembangan pribadi. Disini guru

harus memahami berbagai sikap dan cara pandang semua siswa

yang ternyata menghambat untuk kemajuan, dan guru juga

harus tahu kekuatan atau kemampuan sisw yang harus

dikembangkansesuai dengan derajat perkembangan mental,

moral, social siswanya.

9) Atribut guru lainnya

Page 33: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

20

Pada poin-poin sebelumnya telah dijelaskan peran-peran

guru tergantung pada konteksnya.dalam konteks

konstruktivisme ternyata telah didata sejumlah peran guru

lainnya diluar ke empat belas tersebut diantarannya

a. Pemandu moral (moral steward). Guru mengenal nilai-nilai

kapabilitas dan hak-hak siswanya.

b. Pembangunan (konstruktor). Guru harus memahami pokok

bahasan dan tahu berbagai gaya atau cara mengajarkannya

la;umengakomodasikan keduanya agar pembelajaran

mudah di mengerti siswa.

c. Ahli filsafat (philosopher). Guru akan mengkrtisi apa apa

yang sudah tercapai dan belum tercapai dan ia akan

menyiapkan pengayaan atau remedial jika diperlukan.

d. Fasilitator. Guru menciptakan kondisi dimana anak tidak

akan merasa takut mencoba, guru menfasilitasi akan

kegaglan itu keberhasilan yang tertunda.

e. Pencari tahu sejati (the inquirer). Guru akan mencari tahu

apa yang sudah dipelajari siswa dan apa yang akan

dipelajari sisiwa dan guru akan terus mencari tau

perkembangan pembelajaran sampai hasi penilaian keluar

memuaskan.

f. Orang yang menjadi Jembatan (bridger). Guru adalah mitra

bagi orang tua, guru lainnya, dan komunitas lain pemangku

kepentingan sekolah untuk menjamin bahwa ruang kelas

tanggap terhadap kebutuhan dan harapan masyarakat.

g. Pembuat perubahan (the change maker). Secara aktif

mencari dan mengejar perubahan didalam kelas, sekolah,

wilayah, asosiasi, guru professional, dan dalam arena

Page 34: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

21

politik yang menyangkut masa depan pendidikan (Rallis

and Rossman,2009)16

Sedangkan menurut Wina Sanjaya peran guru disamping guru

sebagai sumber belajar ada beberaspa peran penting dalam upaya

pembelajaran siswa yaitu:17

1. Guru sebagai fasilitator

Guru berperan memberikan kemudahan bagi siswanya untuk

dapat memahami pelajaran yang diberikan guru. Guru harus

memiliki strategi agar pelajaran mudah dipahami oleh siswa.

Berikut merupakan hal-hal yang harus dipahami guru sebagai

fasilitator.

a. Guru memahami berbagai jenis media dan sumber belajar

beserta fungsi masing-masing media. Karna bahan ajar

akan menjadi lebih menarik dan mudah dipahami apabila

menggunakan media yang sesuai bahan ajar.

b. Guru memiliki keterampilan dalam merancang media.

Merancang suatu media disini merupakan kompetensi yang

harus dimiliki guru professional.

c. Guru dituntut dapat mengoperasikan berbagai jenis media.

Kemampuan ini bisa membuat guru lebih mudah dalam

melaksanakan proses belajar mengajar., guru mengikuti

kemajuan tekhnologi yang memungkinkan siswanya juga

sudah lebih tahu. Berbagai media membuat guru bisa

memilik media mana yang cocok untuk siswanya dikelas.

d. Guru harus memiliki kemampuan berkomunikasi dan

berinteraksi dengan siswa. Komunikasi yang efektif

memudahkan siswa menagkap pesan dan apa-apa yang

disampaikan guru

2. Guru sebagai pengelola

16

Suyono dan Hariyanto, op. cit.,h.207 17

Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implemenasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,

(Jakarta: Kencana,2008), Cet. Ke3, h. 148

Page 35: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

22

Sebagai pengelola pembelajaran (learning manager), guru

berperan dalam menciptakan iklim belajar yang memungkinkan

siswa dapat belajar secara nyaman.18

Melalui pengelolaan kelas

yang baik guru dapat menjaga kelas agar tetap kondusif. Guru

berperan sebagai manager sebagaimana manager itu harus

memiliki perencanaan. Perencsnssn tersebut meliputi:

a. Guru merencanakan tujuan belajar

b. Mengorganisasikan berbagai sumber belajar. Guru

menciptakan lingkungan belajar yang kondusif serta

maelakukan pendelegasian tanggung jawab dalam rangka

mewujudkan tujuan program yang sudah direncanakan

sebelumnya.

c. Memimpin atau mengarahkan, tugas pemimpin adalah

membimbing dan mengarahkan meliputi memotivasi

menstimulasi siswa sampai mereka mencapai tujuan.

d. Guru mengawasi siswa apakah semua berfungsi dan

berjalan sebagaimana mestinya.

Dari penjelasan diatas versi Wina Sanjaya, peran guru

sebagai pengelola disini mencangkup sebagai pengajar, sebagai

pembaru, guru sebagai pemandu, guru sebagai pelaksana tugas

rutin, guru sebagai orang yang realistis, guru sebagai pencipta

dan guru sebagai peneliti menurut versi Damsar dan Pullias dan

Young.

3. Guru sebagai demonstator

Jika Pullias dan Young serta Damsar mengatakan guru

sebagai teladan maka, Wina Sanjaya mengatakan hal sama

namun beda bahasa. Wina mengatakan teladan sebagai

demonstator. Dalam segala situasi guru biasanya dijadikan

aspek atau orang yang ideal. Guru menjadi acuan bagi siswa

demonstrator disini sama dengan teladan, jadi guru

18

Ibid., h. 149

Page 36: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

23

mencontohkan yang baik menjadi teladan yang baik bagi

siswanya. Jadi peran guru sebagai demonstrator ini sama

seperti menurut ahli sebelumnya yaitu sebagai teladan.

4. Guru sebagai evaluator

Evaluasi ini sangat penting karna menjadi acuan bagi guru

melihat kemampuan siswa dan melihat seberapa jauh tujuan

pembelajaran dapat dilaksanakan, serta menjadi bahan acuan

guru untuk proses pembelajaran selanjutnya. Berikut hal yang

penting yang dilakukan guru untuk melaksanakan perannya

sebagai evaluator :

a. Evaluasi dilaksanakan terhadap semua aspek kognitif,

afektik, dan psikomotorik. Pencapaian seutuhnya adalah

tujuan akhir proses pendidikan.

b. Evaluasi dilakukan berkala terus menerus, untuk melihat

perkembangan selanjutnya

c. Evaluasi dilakukan menggunakan media atau instrumen

penilaian karna evaluasi tak semua menggunakan tes yang

seperti biasa banyyak instrument penilaian lainnya.

d. Evaluasi dilakukan secara terbuka dan transparan. Agar

siswa juga tau kemajuan dan kelemahan pada dirinya serta

bisa memotivasi dirinya sendiri.

Karena peran guru dalam evaluator ini tidaklah mudah oleh

karena itu guru dituntut dapat melaksanakan peran sebagai

evaluator diantaranya:

1. Guru perlu memiliki kemampuan dalam merancang

berbagai instrument penilaian, mengkonstruksi tes

membuat angket wawancara serta observasi dengan

baik.

2. Guru bisa mengolah data sebagai proses dari evaluasi.

3. Guru dituntut dapat mengambil keputusan yang tepat

berdasarkan data hasil evaluasi tersebut.

Page 37: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

24

Penjelasan diatas sebenarnya mengacu terhadap penilaian

guru sebagai penilai dan peneliti. Jadi sebenarnya antara

Damsar, Pullias dan Young mengatakan peran guru yang

berbeda bahasa namun mengacu pada pengertian dan

kesamaan tujuan.

Dari ketiga ahli diatas yang telah dipaparkan, peneliti mencoba

menganalisis peran guru yang sesungguhnya ada banyak namun

intinya ada 4 yakni

1) guru sebagai pengelola.

Pengelola disini mencangkup mengajar, mendidik,

menciptakan, memperbaru, pemegang otoritas yang dijelaskan

ketiga ahli diatas. mengajar didalam kelas bukan hanya

sekedar memberikan materi. Mengajarkan akan nilai nilai

kebaikan, mengajar juga harus sesuai RPP yang sudah dibuat

sebelumnya.

Mempunyai jiwa kepemimpinan yang baik sehingga ia

dapat memanajemen kelasnya dan pembelajarannya dengan

baik dan efektif. Mengacu dari itu guru juga dapat memegang

kelas dengan baik agar kelas kondusif tidak terjadi kericuhan

akibat siswa yang mengalami kesuliutan belajar mengganggu

temannya yang lain. Mengelola kelas dengan baik dengan

mennetukan tujuan belajar disetiap awal pembelajaran. Agar

siswa tau bahwa ia setelah belajar harus dapat menempuh

tujuan belajar tersebut. mengelola kelas agar anak didik merasa

percaya diri dengan memberikan label atau julukan julukan

yang baik. Guru mengelola tugas anak dari awal sampai akhir.

2) guru sebagai fasilitator.

`Setelah guru mengelola kelas menyiapan segala sesuatu

yang akan ia kelola secara keseluruhan. Maka ia akan

menyiapkan diri memfasiitasi diri untuk menjadi fasilitator

bagi para siswa. Guru memiliki kepedulian kepada seluruh

Page 38: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

25

peserta didik yang di dalam kelasnya dan sedang berupaya

mengikuti pembelajarannya. Dengan demikian guru akan

berusaha memberika segala yang dapat ia berikan

memfasilitasi untuk pembelajaran peserta didik memberikan

rasa aman dan nyaman berada di dalam kelas dan membuat

setiap peserta didik berkembang sesuai potensinya.

Memahami bahwa setiap peserta didik mempunyai minat

yang berbeda-beda dan mempunyai gaya dan cara belajar

terbaik mereka masing-masing yang membutuhkan fasilitasi

dengan cara-cara yang berbeda. Dan mungkin ada anak yang

akan mengalami kesulitan dalam belajar. Guru harus

memfasilitasi agar anak itu bisa paham dan menghilangkan

rasa sukar memberikan kemudahan dalam memahami

pelajaran.

3) guru sebagai evaluator.

Sebagai evaluator, guru berperan untuk mengumpulkan data

atau informasi tentang keberhasilan pembelajaran yang telah

dilakukan. Terdapat dua fungsi seorang guru dalam

memerankan perannya sebagai evaluator.

Kegiatan yang harus dilakukan guru untuk perannya sebagai

evaluator dalam interaksi belajar-mengajar adalah :

a) Memahami sejumlah prinsip yang bersangkutan

dengan penilaian terhadap pelaksanaan progam serta

penilaian hasil belajar, baik yang dimanfaatkan

untuk memamahi tingkat pencapaian tujuan

pembelajaran maupun tingkat pengesuaan materi

pengajaran.

b) Berusaha mengindentifikasi fungsi dan pemnafaatan

lanjut dari evaluasi

c) Merancang alat pengukur yang akan digunakan,

baik dalam kaitanya dengan penilaian rencana

Page 39: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

26

progam pengajaran, pelaksanaa pengajaran,

terutama yang bersangkutan dengan rancangan tes

yang memiliki sasaran siswa sebagai subjek belajar.

d) Mengembangkan rancangan tes sesuai dengan

bentuk tes yang telah ditetapkan, sesuai dengan

tujuan serta pengalaman belajar yang siswa miliki

e) Berusaha memahami tingkat kelebihan alat

pengukur yang digunakan

f) Mengadminstrasikan tes, baik dari pemberian skor,

penentuan hasil, persiapan dan penyimpanan alat

ukur.19

Dengan menelaah pencapaian tujuan

pengajaran, guru dapat mengetahui apakah selama

proses pembelajaran yang telah dilakukan berjalana

efektif atau pun sebaliknya. Dalam fungsinya

sebagai penilai hasil belajar siswa, guru hendaknya

terus-menerus mengikuti hasil belajar yang telah

dicapai siswa dari waktu ke waktu. Informasi yang

diperoleh melalui evaluasi ini merupakan umpan

balik (feedback) terhadap proses belajar-mengajar.

Umpan balik ini akan dijadikan titik tolak untuk

memperbaiki dan meningkatkan proses belajar

mengajar selanjutnya. Dengan demikian proses

belajarmengajar akan terus menerus ditingkatkan

untuk memperoleh hasil yang optimal.20

4) guru sebagai motivator.

Memotivasi siswa mungkin terlihat mudah, tapi sebenarnya

memotivasi itu membutuhkan pemikiran yang jernih dan

terbuka. Dan motivator disini yang dimaksudkan adalah guru,

19

http://www.pendidikanutama.xyz/2017/11/kedudukan-dan-peran-guru-sebagai.html 28 mei jam 21.30

20 Uzer usman, menjadi guru profesional ( Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA, 2011), h.

11

Page 40: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

27

harus mengerti kondisi anak, apa yang dibutuhkan anak.

Memotivasi siswa dikelas agar lebih giat belajar, jika kita

mengetahui apa yang menjadi kendala dalam belajar tentu akan

memudahkan guru untuk memotivasi siswa. Membuat anak

pikirannya terbuka dengan masuk secara perlahan sehingga

motivasi kita dapat diterima baik oleh siswa.

2. Kesulitan Belajar

a) Pengertian Kesulitan Belajar

Sebelum kita membahas tentang kesulitan belajar kita perlu tahu

terlebih dahulu apa itu belajar? Kata belajar sering sekali kita dengar.

Namun apakah kita tahu arti makna sesungguhnya tentang belajar?

Kebanyakan orang tahu tujuan dari belajar yaitu pintar. Belajar yang

rajin atau belajar yang sungguh-sungguh supayya sukses, dan

sebagainya. Namun mereka tidak tau apa itu belajar. Dibawah ini

penulis memaparkan beberapa definisi belajar

1. Burton 1 (1962:13), “learning is change in the individual, due to

interaction of that individual and his environtment, which with his

invironment”, belajar adalah suatu perubahan dalam diri individu

sebagai hasil interaksina dengan lingkungannya untuk memenuhi

kebutuhan dan menjadikan lebih mampu melestarikan

lingkungannya secara memadai.21

2. Gagne (1977:3), “learning is change in human disposition or

capability, which persists over a period of time, and which is not

simpl ascribable to process of growth”, belajar adalah suatu

perubahan dalam disposisi (watak) atau kepabilitas (kemampuan)

manusia yang berlangsung selama suatu jangka waktu dan tidak

sekedar mengganggapnya proses pertumbuhan.22

21

Anisah Basleman dan Syamsu Mappa, Teori Belajar Orang Dewasa, (Bandung:PT

Remaja Rosdakarya, 2011), Cet. Ke1, h. 7 22

Ibid., h. 8

Page 41: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

28

3. Aliran behaviorisme memandang bahwa belajar adalah mengubah

perilaku siswa dari dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengerti

menjadi mengerti, dan tugas guru adalah mengontrol stimulus dan

lingkungan belajar agar mendekati ke tujuan yang diinginkan, dan

guru pemberi hadiah dan hukuman terhadap siswa oleh sebab itu

pada aliran ini reinforcement dalam posisi amat penting bagi siswa

untuk mencapai perubahan yang diinginkan.23

Dari beberapa definisi dapat kita simpulkan bahwa belajar adalah

proses perubahan sesorang dari tidak bisa menjadi bisa terjadi

perubahan dalam diri baik luar maupun dalam dan itu semua hasil dari

interaksi seseorang terhadap orang lain, jadi disini terjadi proses

belajar dan mengajar. Proses penyampaian informasi dari orang ke

orang yang kemudian diolah dan menjadi pelajaran dan menjadikan

seseorang menjadi tahu dan terjadi perubahan pola pikir

Dalam proses belajar akan menemukan sesuatu yang mungkin bisa

kita langsung cerna atau kita mengerti dan ada juga yang kita tidak

bisa cerna atau mengerti karna faktor-faktor tertentu semisal bahasa

yang sulit dimengerti atau pembahasan yang rumit atau mungkin karna

kondisi fisik kita yang kurang baik menjadikan proses belajar itu

menjadi kurang dapat dimengerti. Itulah tandanya bahwa kita

mengalami kesulitan belajar. Kondisi dimana kita merasa sulit atau

tidak bisa dan tidak dapat menerima pelajaran atau informasi dari guru

dengan baik.

Kesulitan belajar pertama kali dikemukakan oleh The United

States office Of Education (USOE) pada tahun 1977 yang

dikenal dengan Public Law (PL), yang hampir identik

dengan definisi yang dikemukakan oleh The national Advestory

Commitee on Handicapped Children pada tahun 1967. 24

23

Dede Rosyada, paradigma Pendidikan Demokratis,(Jakarta:Prenadamedia, 2013), Cet.

4, h. 90 24

Abdurrahman Mulyono, Pendidikan bagi anak berkesulitan belajar, (Jakarta:

RINEKACIPTA, 1999) , h.06

Page 42: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

29

Setiap pelajaran mengandung kesukaran, mungkin semakin

berharga suatu pelajaran maka tingkat kesukaranyna pun semakin

tinggi. Tapi tidak berarti semua pelajaran harus dibawa sulit. Karna

kesulitan tidak dapat diletakkan dalam untuk mempelajari banyak hal.

Dalam hidupnya kini dan kelak setiap anak menghadapi kesukaran dan

ia harus belajar untuk mengatasi kesukaran-kesukaran baru.25

Kesulitan belajar adalah proses dimana siswa

mengalami keterlambatan didalam memahami suatu materi yang

diajarkan oleh guru bidang studi. Kesilitan belajar terjadi pada

siswa karena siswa tersebut mempunyai ketidakharmonisan

didalam mengikuti suatu kegiatan belajar mengajar yang dilakukan

disekolah. Hal tersebut terjadi karena ada dua faktor yang diantaranya

adalah faktor internal dan faktor eksternal.

Menurut Thursan Hakim kesulitan belajar adalah kondisi yang

menimbulkan hambatan dalam proses belajar seseorang. Hambatan

tersebut membuat seseorang mengalami kegagalan atau setidaknya

kurang berhasil dalam mencapai tujuan belajar.26

Menurtu Dyan R Helmi dan Saeful Zaman dalam bukunya,

menjelaskan tentang kesulitidan belajar, menurut mereka kesulitan

belajar adalah kelainan yang melibatkan satu atau lebih prtoses

psikologis dasar dalam pengertian dan pemakaian bahasa lisan dan

tulisan yang dapat bermanifes sebagai berkurang kemampuan untuk

mendengar, berfikir, bicara, membaca, menulis, mengeja, dan

berhitung. Biasanya anak mengalami kesulitan belajar tidak mampu

mengikuti pelajaran disekolah, meskipun kecerdasannya berada di

tingkat normal atau sedikit dibawah normal.

Dalam mengatasi kesulitan belajar siswa, guru harus jeli dalam

mengidentifikasi atau mendiagnosa jenis kesulitan belajar masing-

25

Nasution, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, (Jakarta:PT Bumi

Aksara,2013), cet. Ke16, h. 124 26

Thursan Hakim, Belajar Secara Efektif, (Jakarta: Puspa Swara, 2004), Cet Ke 4, h 22

Page 43: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

30

masing individu siswa, Menurut Warkitri dkk (1990), ada beberapa

permasalahan belajar yaitu :

Kekacauan Belajar (Learning Disorder) yaitu suatu keadaan

dimana proses belajar anak terganggu karena timbulnya respon yang

bertentangan. Potensi dasar anak tidak diragukan tetapi belajar anak

terhambat oleh reaksi-reaksi yang bertentangan, sehingga anak tidak

dapat menguasai bahan yang dipelajari dengan baik. Contoh : siswa

yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate, tinju dan

sejenisnya, mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari

yang menuntut gerakan lemah-gemulai.

Ketidakmamuan Belajar (Learning Disability) yaitu

ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak

mampu belajar atau menghindari belajar, sehingga hasil belajar di

bawah potensi intelektualnya.

Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang

dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik, meskipun sebenarnya

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental,

gangguan alat dria, atau gangguan psikologis lainnya. Contoh : siswa

yang yang memiliki postur tubuh yang tinggi atletis dan sangat cocok

menjadi atlet bola volley, namun karena tidak pernah dilatih bermain

bola volley, maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

baik.

Under Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya

memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas normal,

tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah. Contoh : siswa yang telah

dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong

sangat unggul (IQ = 130 – 140), namun prestasi belajarnya biasa-biasa

saja atau malah sangat rendah.

Slow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam

proses belajar, sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama

Page 44: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

31

dibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi

intelektual yang sama.

b) Faktor-Faktor Siswa Kesulitan Belajar

Menurut Dalyono faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan

belajar siswa digolongkan ke dalam dua golongan, yaitu:

1) Faktor intern (faktor dari dalam diri manusia itu sendiri) yang

meliputi:

a) Faktor fisiologi (kesehatan organ tubuh)

b) Faktor psikologi (seperti kemampuan intelektual)

c) Emosional dan kondisi sosial ( seperti kemampuan

bersosialisasi dengan lingkungan )

2) Faktor ekstern ( faktor dari luar manusia itu sendiri) meliputi

a) Faktor-faktor non social

b) Faktor-faktor social

Dalam proses belajar pasti siswa akan mendapatkan kesulitan,

kesulitan belajar yang dialami siswa disebabkan oleh factor-faktor

tertentu. Muhibbin Syah juga menjelaskan ada faktor – faktor

penyebab timbulnya kesulitan belajar peserta didik dan faktor itu juga

ada dua macam diantaraya :27

1. Faktor intern siswa, yakni hal – hal atau keadaan yang terjadi

secara murni dalam diri siswa itu sendiri, yakni :

a. Bersifat kognitif, (ranah cipta), antara lain seperti

rendahnya kapasitas intelektual atau inteligensi siswa.

b. Bersifat afektif (ranah rasa), antara lain seperti labilnya

emosi dan sikap siswa.

c. Bersifat psikomotorik (rana karsa), antara lain seperti

terganggunya alat – alat indera penglihatan dan

pendengaran (mata dan telinga).

27

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung:PT Remaja

Rosdakarya Offset, 2010), h. 170.

Page 45: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

32

2. Faktor eksternal siswa meliputi semua situasi dan kondisi

lingkungan yang tidak mendukung aktivitas belajar siswa

dikelas. Faktor ini dapat dibagi menjadi tiga macam :

a. Lingkungan keluarga, contohnya : ketidak harmonisan

hubungan antara ayah dengan ibu, dan rendahnya

kehidupan ekonomi keluarga.

b. Lingkungan perkampungan / masyarakat, contohnya :

wilayah perkampungan kumuh (slum area), dan teman

sepermainan (peer group) yang nakal.

c. Lingkungan sekolah, contohnya : kondisi dan letak

gedung sekolah yang buruk seperti dekat pasar, kondisi

guru, serta alat – alat belajar yang berkualitas rendah.

Dengan banyaknya tugas dan tanggung jawab yang diemban guru

didalam kelas maupun diluar kelas maka guru harus memiliki bekal

lebih untuk pencapaian ketuntasan dalam pembelajaran. Dilihat dari

faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar terdapat dua

macam internal dan eksternal. Dalam faktor internal atau faktor

eksternal maka guru bisa mengupayakan berbagai macam cara untuk

mengatasi kesulitan belajar siswa, namun berikut penulis memberikan

contohnya:

1) Mengingatkan selalu kepada siswa akan pentingnya

menjaga kesehatan

2) Membiasakan berdoa sebelum dan sesudah pelajaran

didalam ataupun diluar kelas

3) Memberikan dorongan motivasi-motivasi dalam diri siswa

agar ia bangkit dan tetap semangat untuk belajar.

4) Guru memberikan arahan dan nasehat atau menstimulus

beberapa menit kepada siswa sebelum pelajaran dimulai

5) Guru memberikan semangat untuk percaya diri dan

mengurangi rasa takut dalam belajar

Page 46: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

33

6) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya, dan memberikan pendapat serta saran.

7) Guru memberi pujian kepada siswa yang menjawab

pertanyaan yang benar

8) Guru memberi hadiah kepada siswa yang berprestasi

9) Guru selalu memperhatikan siswa berbicara dalam proses

belajar mengajar

10) Guru menjelaskan materi pelajaran dengan bahasa yang

mudah dipahami oleh siswa

11) Guru menjelaskan materi pelajaran dengan contoh-

contoh yang relevan dengan kehidupan nyata sehingga

mudah dipahami siswa

12) Guru memberikan kesimpulan disetiap akhir pelajaran

13) Guru memberikan kuis atau pertanyaan kepada siswa di

akhir pelajaran

14) Guru mampu menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan

15) Guru menggunakan media, metode dan strategi belajar

yang bervariasi dalam mengajar

16) Guru selalu mengulang materi pelajaran hingga siswa

paham terhadap pelajaran tersebut

17) Guru menghargai gagasan dan pendapat yang disampaikan

oleh siswa

18) Guru memberi nilai pada tugas yang telah dikerjakan oleh

siswa

19) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menyampaikan tanggapan, ide dan jawaban dalam proses

pembelajar

Page 47: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

34

B. Hasil Penelitian Relevan

Table 2.1

Hasil Penelitian Relevan

N

o Judul

Penyus

un

Tujuan

Penelitian

Metode

Peneliti

an

Hasil Penelitian

1 Upaya

Mengatasi

Kesulitan

Belajar

Siswa pada

mata

Pelajaran

Fikih di MI

Cokroaminot

o 01

Badakarya

Banjarnegara

Tahun

2013/2014

Lilis

Susanti

1) Untuk

mengetahui

kesulitan

apakah

yang

dihadapi

siswa dalam

Belajar

fiqih di MI

Cokroamino

to 01

Badakarya

Tahun

Pelajaran

2013/2014.

2) Untuk

mengetahui

upaya yang

dilakukan

guru

terhadap

kesulitan

belajar

siswa pada

mata

deskript

if

kualitat

if

Hasil penelitian

menunjukkan

bahwa pembelajaran

fikih yang

dilaksanakan di MI

Cokroaminoto

Badakarnya

mengalami bebrapa

kesulitan,

diantaranay: 1)

Faktor yang Berasal

dari diri siswa,

Upaya guru fikih

dalam mengatasi

faktor kesulitan

belajar yang berasal

dari diri siswa

adalah dengan

memberikan

motivasi, yaitu

dengan cara

memberikan

Permainan sebelum

menyampaikan

materi pembelajaran.

Page 48: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

35

pelajaran

fiqih di MI

Cokroamino

to 01

Badakarya

Tahun

Pelajaran

2013/2014

2) Faktor yang

berasal dari guru

fikih upaya

mengatasinya

adalah guru fikih

selalu menjelaskan

kembali dan

menggunakan

berbagai metode

yang tepat agar

siswa saya tersebut

paham. 3) Faktor

yang berasal dari

keluarga. Untuk

mengatasi kesulitan

belajar tersebut yaitu

dengan membuat

Lembar kegiatan

yang dikumpulkan

setiap dua minggu

sekali, atau semacam

buku penghubung.

2 Peran Guru

Mata

Pelajaran IPS

dalam

Mengatasi

Kesulitan

Belajar Mata

Pelajaran IPS

pada Siswa

Sumarn

i

mengetahui

upaya yang

dilakukan

guru dalam

mengatasi

kesulitan

belajar mata

pelajaran

IPS pada

deskript

if

kualitat

if

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

kendala guru mata

pelajaran IPS dalam

mengatasi kesulitan

belajar mata

pelajaran IPS pada

siswa di SMP Negeri

3 Bungoro

Page 49: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

36

di SMP

Negeri 3

Bungoro

Kabupaten

Pangkep.

siswa di

SMP Negeri

3 Bungoro

Kabupaten

Pangkep

Kabupaten Pangkep

dipengaruhi oleh 2

faktor yaitu faktor

internal yang

meliputi:

karakteristik siswa,

intelegensi siswa,

motivasi, kurangnya

minat belajar siswa,

dan konsentrasi

belajar siswa.

Sedangkan faktor

eksternal meliputi:

sarana dan prasarana

belajar, keluarga, dan

lingkungan sosial

siswa serta upaya

guru mata pelajaran

IPS dalam mengatasi

kesulitan belajar mata

pelajaran IPS pada

siswa di SMP Negeri

3 Bungoro

Kabupaten Pangkep

adalah:mengarahkan,

membimbing dan

mendorong siswa

untuk belajar dalam

berbagai

kesempatan,meningk

atkan motivasi

Page 50: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

37

belajar, memberikan

bimbingan berupa

kegiatan pengayaan,

upaya peningkatan

keterampilan belajar,

mengarahkan siswa

cara sikap dan

kebiasaan belajar

yang baik, serta

melakukan evaluasi

dan remedial.

3 Upaya Guru

dalam

Mengatasi

Kesulitan

Belajar

Siswa pada

Mata

Pelajaran IPS

di MTs Sains

Al-Hadid

kota

Cirebon.

Ria Nur

Wuland

ari

Penelitian

ini

bertujuan

menelaah

lebih jauh

mengenai

upaya guru

dalam

mengatasi

kesulitan

belajar pada

siswa pada

mata

pelajaran

ips di MTs

Sains Al

Hadid Kota

Cirebon

Deskrip

tif

kuantita

tif

Berdasarkan hasil

penelitian dapat

disimpulkan bahwa

upaya guru dalam

mengatasi kesulitan

belajar siswa pada

mata pelajaran

sejarah di MTs

Sains Al-Hadid yaitu

untuk masalah yang

dihadapi siswa pada

mata pelajaran

sejarah dinilai

kurang baik yaitu

35,20%. Sedangkan

faktor yang

mengakibatkan siswa

mengalami kesulitan

belajar pada mata

Page 51: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

38

pelajaran sejarah

dinilai rendah yaitu

30,20%. Dan upaya

guru dalam

mengatasi kesulitan

belajar siswa pada

mata pelajaran

sejarah dinilai cukup

baik yaitu 43,64%

4 Peran Guru

Bimbingan

dan

Konseling

dalam

Mengatasi

Kesulitan

Belajar

Siswa di

MAN

Maguwoharj

o Depok

Sleman

Yogyakarta.

Dede

Nuraeni

bertujuan

untuk

mengetahui

dan

mendeskrip

sikan

bentuk-

bentuk

peran yang

dilakukan

oleh guru

bimbingan

dan

konseling

dalam

mengatasi

kesulitan

belajar

siswa di

kelas X

pada tahun

kualitat

if

Hasil dari penelitian

ini menunjukk

an terdapat bentuk-

bentuk peran guru

bimbingan dan

konseling dalam

mengatasi kesulitan

belajar siswa sebagai

berikut.

Pertama, sebagai

fasilitator yaitu

memberikan

kemudahan fasilitas

kepada siswa

dengan sarana dan

prasarana BK dalam

mengarahkan,

mendidik,

menjelaskan

dengan menjadi

pendengar aktif

Page 52: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

39

ajaran

2015/2016

di MAN

Maguwohar

jo Depok

Sleman

Yogyakarta.

siswa. Kedua,

sebagai motivator

yaitu

memberikan

pengarahan dalam

memotivasi semangat

belajar kepada siswa

.

Ketiga, sebagai

mediator yaitu

memberikan layanan

dalam mengadakan

mediasi

dan kerjasama antara

siswa dengan guru

mata pelajaran.

5 Peran guru

PAI dalam

mengatasi

kesulitan

membaca al-

qur'an siswa

di SMP

Islam al-

Ikhlas Cipete

Jakarta

Selatan

Hanifah Tujuan dari

penelitian

ini adalah

unutk

mengetahhu

i kesulitan

apa saja

yang

ditemui

siswa dalam

membaca

Al-Qur’an,

bagaimana

cara

mengatasi

deskript

if

analisis

Dari hasil penelitian

ini

menunjukkan bahwa

: Peran guru PAI

dalam pembelajaran

Al-Qur’an sangat

penting bagi siswa

yang menemui

kesulitan dalam

membaca Al-Qur’an,

karena dengan

adanya peran guru

seperti memberikan

bimbingan, motivasi

dan evaluasi dapat

Page 53: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

40

kesulitan

membaca

Al-Qur’an

tersebut dan

bagaimana

peran guru

PAI dalam

mengatasi

kesulitan

membaca

Al-Qur’an

siswa

merangsang siswa

agar dapat membaca

Al-Qur’an lebih baik,

sedangkan kesulitan

siswa dalam

membaca Al-Qur’an

disebabkan oleh

faktor intern atau dari

dalam diri siswa itu

sendiri dan ekstern.

Faktor intern

meliputi, kurangnya

semangat siswa untuk

mengulang kembali

pelajaran Al-Qur’an

di rumah, kurang

membaca Al-Qur’an

di rumah dengan

menggunakan kaidah

ilmu tajwid dan

jarang mengerjakan

tugas yang diberikan

oleh guru al-Qur’an,

sedangkan faktor

ekstern meliputi,

kurangnya motivasi

dan perhatian dari

kedua orang tua,

kurang mendapatkan

pendidikan agama

sebelumnya baik

Page 54: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

41

pendidikan formal

maupun non formal.

Dalam ke lima penelitian relevan diatas peneliti melihat ada kesamaan tujuan

yakni peneliti bertujuan untuk mengetahui kesulitan apa yang dialami siswa dalam

belajar, dan apa peran atau upaa guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswanya.

Dari ke lima penelitian diatas sebagian besar memakai metode kualitatif. Ada

kualitatif deskriptif dan analisis. Dan peneliti temukan satu yang memakai

deskriptif kuantitatif. Umtuk mengetahui peran guru mengatasi kesulitan belajar

pada siswa memang bisa menggunakan metode penelitian apa saja, akan tetapi

peneliti disini memakai metode deskriptif kualitatif karna dianggap metode

tersebut bisa lebih mudah dimengerti dengan mendeskripsikan hasil temuan

dilapangan.

Adapun perbedaan dari kelima penelitian relevan diatas adalah tertetak pada

metode penelitiannya ada yang menggunakan deskriptif kualitatif, kualitatif

deskriptif kuantitatif serta deskriptif analisis, namun walaupun begitu semua

memiliki tujuan yang sama.

Adapun tinjauan yang kedua memiliki kesamaan dengan penelitian ini dari

judul tujuan dan metode penelitian. Peneliti menelliti peran apa saja yang

dilakukan guru untuk mengatasi kesulitan siswa. Peneliti mencoba menggali lebih

dalam apa yang dilakukan guru untuk mengatasinya. Dan adakah perkembangan

atau hasil yang dicapainya.

C. Kerangka Berfikir

Dalam proses belajar dan mengajar dibutuhkan kekompakan antara guru

dan siswa, supaya hasil dari pembelajaran bisa memuaskan dan mendapatkan

hasil yang diinginkan. Guru yang baik adalah guru yang dapat memberi

pelajaran yang sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai. Guru yang baik

juga adalah guru yang bisa memberikan informasi secara jelas kepada siswa

dan memastikan bahwa informasi tersebut sampai kepada siswanya dengan

baik. Guru memastikan bahwa semua siswa dapat meneripa apa yang ia

Page 55: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

42

sampaikan dan dapat memahami apabila siswanya mengalami kesulitan dalam

proses pembelajaran.

Dalam melaksanakan proses pembelajaran tentu guru dan siswa akan

mendapatkan kesulitan dalam melaksanakannya, kesulitan-kesulitan yang

yang didapat guru maupun siswa tentu perlu di tindak lanjuti secara tepat dan

terarah agar proses pembelajaran tidak terganggu secara berkesinambungan.

Maka perlu tindakan terutama dari guru yang berperan penting disini selain ia

harus mengatasi kesulitan belajar pada siswanya guru juga harus belajar

menjadikan dirinya menjadi guru yang baik dan banyak mengkuti pelatihan-

pelatihan agar wawasannya lebih luas lagi agar kesulitan belajar siswa

menjadi berkuurang bahkan tidak mendapatkan kesulitan dalam belajar.

Sebagaimana kita tahu bahwa guru professional adalah guru yang dapat

mengatasi segala persoalan proses pembelajaran didalam dan diluar kelas.

Siswa-siswa yang sukses mendapatkan nilai baik dan siswa-siswa yang

memiliki budi pekerti yang baik akan lahir dari guru yang professional. Guru

tersebut menjalankan profesi gurunya dengan sepenuh hati. Sehingga apa yang

ia berikan dapat diterima oleh siswanya atau peserta didik. Ia senantiasa

menjadi teladan dan panutan bagi siswanya.

Table 2.2

Kerangka Berfikir

Guru dan Siswa

Melaksanakan Poses Pembelajaran

Mengalami Kesulitan Belajar

Peran Guru Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa

Page 56: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMP Islam Plus Daarussalaam yang beralamat

di Jalan. Haji Biru No 32 Pondok Aren Kota Tangerang Selatan. Adapun

waktu penelitian terhitung sejak Maret 2018 sampai April 2018, dimana dalam

penelitian ini meliputi berbagai rencana persiapan penelitian yang dilakukan

pada bulan pertama kemudian dilanjutkan sampai pada pelaksanaan penelitian

dan laporan. Berikut rincian alokasi waktu penelitian sebagai berikut:

Table 3.1

Perincian Waktu Proses Penelitian

No Kegiatan

Waktu Pelaksanaan

2014 2018

Okt Des Jan Mar Apr Mei Jun

1 Pembuatan

proposal

2 Seminar

Proposal

3 Revisi Proposal

6 Bilmbingan

Skripsi

5 Pra Observasi

6 Pengumpulan

Data

7 Pengolahan data

8 Pengesahan

Skripsi

9 Sidang Skripsi

10 Revisi Skripsi

Page 57: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

44

B. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono , Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan

yaitu cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan.30

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Definisi dari

penelitian kualitatif sendiri menurut Denzin dan Lincoln adalah sebuah

penelitian yang berlatar alamiah dan dilakukan dengan melibatkan berbagai

metode yang ada seperti wawancara, pengamatan, dan pemanfaatan dokumen

dengan tujuan yaitu untuk menafsirkan sebuah fenomena yang terjadi.31

Dalam penelitian kualitatif peneliti mencari makna, pemahaman,

pengertian, verstehen tentang suatu fenomena, kejadian, maupun kehidupan

manusia dengan terlibat langsung dan atau tidak langsung dalam setting yang

diteliti, kontekstual, menyeluruh. Peneliti bukan mengumpulkan data sekali

jadi atau sekaligus lalu mengolahnya, melainkan tahap demi tahap dan makna

disimpulkan selama proses berlangsung dari awal sampai akhir kegiatan,

bersifat naratif, dan holistik.32

Tentang metode penelitian kualitatif, Creswell (2008) mendefinisikan

sebagai suatu pendekatan atau penelusuran untuk mengeksplorasi dan

memahami suatu gejala sentral.33

Untuk mengetahui gejala tersebut peneliti

harus mewawancarai peserta peneliti atau partisipan dengan mengajukan

pertanyaan yang umum dan agak luas.informasi tersebut kemudian

dikumpulkan lalu dianalisis, kedian hasil analisis tersebut bisa berupa

deskriptif atau penggambaran atau dapat pula berupa tema-tema. Dan dari data

itu peneliti membuat interprestasi untuk mengetahui arti lebih dalam.

30

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung:Alfabeta,2017), Cet. Ke-25, h. 3 31

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2009), Cet. ke-26, h. 5. 32

A.Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan,

(Jakarta:Kencana,2014), h.328 33

Conny R. Semiawan, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta:Grasindo,2017), h. 7

Page 58: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

45

Sedangkan menurut Sugiyono metode penelitian kualitatif adalah metode

penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk

meneliti kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen)

dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci pengambilan sample sumber

data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan

tringulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil

penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.34

Dari penjelasan-penjelasan penelitian kualitatif menurut pakarnya maka

bisa disimpulkan penelitian kualitatif sendiri merupakan penelitian yang

bersifat alamiah untuk mencari tahu atau memahami sebuah fenomena-

fenomena yang terjadi dengan menggunakan berbagai metode diantaranya

yakni wawancara, pengamatan, dan pengumpulan dokumen.

Sedangkan metode deskriptif menurut Whitney (1960) adalah pencarian

fakta dengan interprestasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari

masalah masalah dalam masyarakat serta tata cara yang berlaku dalam

masyarakat serta situasi-situasi terttentu termasuk tentang hubungan, kegiatan-

kegiatan , sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang

berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari situsi fenomena.35

Secara harfiah metode deskriptif adalah metode untuk menggambarkan

suatu kejadian.dengan demikian kerja peneliti bukan hanya

menggambarkanmengenai fenomena-fenomena tapi menerangkan

hubungannya dan juga membuat prediksi serta menyimpulkan makna atas

persoalan yang dibahas. Penelitian deskriptif menurut Whitney ini bertujuan

untukmencapai fakta yang menginterprestasikan data secara tepat.36

Adapun metode penelitian yang akan digunakan dalam melaksanakan

penelitian ini adalah metode survei. Metode survei sudah sangat popular karna

metode ini bisa disebut lebih efisien dibanding metode lain. Metode survei

34

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung:Alfabeta,2017), Cet. Ke-25, h. 15 35

Asep Saeful Hamdi, Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi dalam Pendidikan,

(Yogyakarta:Deepublish, 2014), h. 5 36

Gunawan Sumidiningrat, Pemberdayaan Sosial,(Jakarta:PT Kompas Media

Utama,2007), h. 4

Page 59: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

46

menurut Nana Syaodih (2010)digunakan untuk mengumpulkan informasi

berbentuk opini dari sejumlah besar orang terhadap topic atau isu-isu tertentu.

Ada tiga karakteristik dalam metode survey ini. Pertama informai

dikumpulkan dari sekelompok besar orang untuk mendeskripsikan beberapa

aspek atau karakteristis tertentu seperti kemampuan, sikap, kepercayaan, dan

pengetahuan dari populasi. Kedua informasi dikumpulkan dari beberapa

pertanyaan baik lisan maupun tulisan.

Berdasarkan pemaparan di atas penelitian dilakukan dengan cara

pengumpulan data berupa deskriptif. Yang mana data diambil dengan

meninjau langsung tempat penelitian untuk mendapatkan data-data secara rill

(nyata) yang dibutuhkan dalam penelitian ini yang terjadi di tempat penelitian.

C. Data dan Sumber Data

Data adalah informasi yang diterima tentang suatu kenyataan atau

fenomena empiris dalam bentuk berupa angka-angka (kuantitatif) ataupun

berupa ungkapan kata-kata (kualitatif).37

Sedang sumber data adalah sumber

subjek dari tempat mana data bisa didapatkan.

Jadi data merupakan informasi-informasi yang di dapat oleh peneliti baik

itu dalam bentuk angka-angka (kuantitatif) ataupun berupa ungkapan kata-

kata (kualitatif). Data yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari

kepala sekolah dan guru bidang studi IPS di SMP Islam Plus Daarussalaam.

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1) Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data

apabila peneliti akan melaksanakan studi pendahuluan untuk

menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga peneliti

37

Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah,

(Jakarta: Kencana, 2012), cet. ke-2, h. 137.

Page 60: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

47

ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan

jumlah respondennya sedikit/kecil.38

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data

maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data. Data

wawancara adalah data yang diperoleh melalui tanya-jawab antara

peneliti dan informan. Data ini bisa divalidasi menggunakan

triangulasi. Wawancara yang peneliti lakukan ini terstruktur artinya

peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi yang ingin digali

dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara

sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder,

kamera photo, dan material lain yang dapat membantu kelancaran

wawancara.

Table 3.2

Kisi-kisi wawancara Guru IPS

Peran Guru IPS Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa DI SMP IP

Daarus Salaam Pondok Aren Kota Tangerang Selatan

no Variabel

Penelitian Indikator Soal Soal

1 Peran

guru

Guru sebagai

pengelola

1. Bagaimana cara anda

mengelola kelas dengan baik?

2. Apakah anda memberikan

pengajaran dengan

menggunakan metode dan

media belajar yang sesuai

dengan materi aja?

3. Sebagai mengelola siswa

dalam kelas, apakah anda rutin

membuat RPP dan tugas

38

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung:Alfabeta,2010), h.194

Page 61: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

48

harian lainnya?

4. Bagaimana cara anda

menciptakan pembelajaran

yang menyenangkan?

5. Sebagai pengelola kelas yang

baik apakah anda sering

meminta atau menerima saran

serta pendapat kepada siswa?

Saran seperti apa yang anda

terima?

2 Guru sebagai

fasilitator

6. Sebagai guru, apakah anda

sudah menjadi fasilitator yang

baik untuk siswa-siswa anda?

7. Apakah anda membantu anak

yang mengalami kesulitan

belajar didalam kelas?

3 Guru sebagai evaluator 8. Metode penilaian yang seperti

apa yang anda gunakan?

9. Seiring perkembangan

tekhnologi, apakah anda

mengukuti perkembangan

teknologi tersebut dengan

memanfaatkannya semaksimal

mungkin dalam tugas harian

kepada siswa?

10. Selama anda mengajar sejauh

mana persentase keberhasilan

anda dalam mengatasi

kesulitan belajar pada siswa

dikelas?

Page 62: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

49

11. Kapan dan bagaimana cara

anda mengevaluasi hasil

belajar siswa?

4 Guru sebagai

motivator

12. Jelaskan bagaimana anda

menjadi motivator yang baik,

terutama bagi siswa yang

mengalami kesulitan belajar?

5 Kesulitan

belajar

siswa

Pengertian kesulitan

belajar

13. Apakah anda mengetahui

pengertian kesulitan belajar?

14. Adakah siswa yang mengalami

kesulitan belajar dikelas?

6 Faktor-faktor kesulitan

belajar

15. Dari beberapa faktor kesulitan

belajar, menurut anda siswa

SMP IP Daarus Salaam yang

mengalami kesulitan belajar

disebabkan oleh faktor apa

saja?

16. Lalu solusi apa yang anda

berikan?

1) Observasi

Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang

tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket)

namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang

terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian

ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-

gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.

Observasi dilakukan untuk melihat atau mengamati secara

langsung guru IPS dalam mengatasi kesulitan belajar pada siswanya .

Hal ini dilakukan untuk dapat memperoleh data yang lebih akurat lagi

Page 63: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

50

tentang apakah guru IPS sudah mampu mengatasi kesulitan belajar

pada siswa-siswanya didalam kelas.

E. Pemeriksaan Keabsahan Data

Tringulasi

Trianggulasi adalah cara yang paling umum digunakan dalam

penjaminan validitas data dalam penelitian kualitatif. Trianggulasi

merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan

sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan data atau

sebagai pembanding terhadap data itu.39

Ada beberapa teknik pengumpulan

data dalam tringulasi namun dalam penelitian ini peneliti menggunakan

tringulasi teknik, dimana dalam menguji kredibilitas data dilakukan dengan

cara mengecek kepada sumber yang sama dengan teknik berbeda.

39

Ibid, h. 372

Page 64: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

51

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Kondisi Umum SMP Islam Plus Daarus Salaam

1. Profil SMP Islam Plus Daarus Salaam

SMP Islam Plus Daarus Salaam didirikan pada 2013 dan

merupakan salah satu SMP swasta di daerah Pondok Aren Tangerang

Selatan. SMP Islam Plus Daarus Salaam beralamat di Jalan Haji Biru

No.2A RT 02 RW 02 Pondok Aren kota Tangerang Selatan, Banten.

SMP Islam Plus Daarus Salaam berada di bawah naungan Yayasan

Namira (YN). Yayasan Namira (YN) didirikan pada 16 Februari 2004

yang disahkan dengan akta pendirian yayasan nomor 01 oleh Notaris

Ny. Sofiani, SH.

2. Visi SMP Islam Plus Daarus Salaam

Visi SMP Islam Plus Daarus Salaam adalah “Mewujudkan insan

yang berakhlakul karimah, berwawasan global dan memiliki

kecakapan hidup dengan prinsip belajar sepanjang hayat”.

3. Misi SMP Islam Plus Daarus Salaam

a. Menyiapkan generasi Islam yang mandiri, cinta Al-Qur’an dan

masjid dengan memiliki sikap yang berakhlakul karimah

b. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dengan

menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan yang mampu

mengembangkan keterampilan, keahlian dan kecakapan hidup.

c. Menyiapkan peserta didik yang siap ikut serta dalam kegiatan

bermasyarakat.

d. Menyiapkan generasi yang kuat dengan memiliki jiwa kemandirian

dan mampu mengelola kegiatan usaha secara mandiri.

Page 65: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

52

4. Identitas SMP Islam Plus Daarus Salaam

a. Nama : SMP Islam Plus Daarus Salaam

b. No. Statistik Sekolah : 202 286 304 177

c. Alamat : Jl. Haji Biru No.2A RT 02 RW 02

Pondok Aren Kota Tangerang Selatan

Provinsi Banten

d. Telepon : 0821 2430 1838

e. Fax. : -

f. Akreditasi Sekolah : A - (sejak tahun 2016)

g. Status Sekolah : Swasta

h. Luas Lahan/Tanah : 1.220 m2

i. Status Kepemilikan : Hak Milik Sendiri

j. Kepala Sekolah

1. Nama

2. Pendidikan

terakhir

: Kusnadi, Spd

: S1 Manajemen Pendidikan

k. Strategi Sekolah : Dalam rangka mengembangkan

pendidikan yang berkarakter dengan

memiliki kompetensi Life Skill dan

memperluas kesempatan masyarakat

untuk wajib belajar 9 (Sembilan). SMP

Islam Plus Daarus Salaam di

proyeksikan untuk mencetak

siswa/siswi yang unggul, baik dalam

segi ilmu keislaman dan unggul dalam

segi ilmu pengetahuan umum, sehingga

mampu mempersiapkan diri dalam

menghadapi tantangan di era global ini.

5. Keadaan Fisik SMP Islam Plus Daarus Salaam

Page 66: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

53

a. Luas tanah : 1.220 m2

b. Jumlah ruang kelas : 6 Lokal

c. Rata-rata ukuran ruang kelas : 7 x 6 m2

6. Fasilitas SMP Islam Plus Daarus Salaam

a. Ruang kantor : 2 ruang

b. Perpustakaan : 1 ruang

c. Laboratorium IPA : 1 ruang

d. Laboratorium TIK : 1 ruang

e. Ruang BP : 1 ruang

f. Ruang serbaguna : 1 ruang

g. Lapangan olahraga : 1 ruang

h. Mushola : 1 ruang

i. Kantin : 1 ruang

j. WC : 3 ruang

k. Gudang : 2 ruang

7. Kegiatan Ekstrakurikuler

a. Pramuka di Lapangan SMP Islam Plus Daarus Salaam

b. Marawis di Mushola SMP Islam Plus Daarus Salaam

c. Futsal di Lapangan SMP Islam Plus Daarus Salaam

d. Bulu Tangkis di Lapangan SMP Islam Plus Daarus Salaam

e. Seni Tari Putri di ruang kelas SMP Islam Plus Daarus Salaam

f. Beladiri di Lapangan SMP Islam Plus Daarus Salaam

g. Rohani Islam di Mushola SMP Islam Plus Daarus Salaam

h. Kajian Ilmiah Remaja di ruang kelas SMP Islam Plus Daarus

Salaam

Page 67: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

54

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian yang dilakukan peneliti adalah untuk mengetahui apa ada

siswa yang mengalami kesulitan belajar di SMP IP Daarus Salam. Serta

bagaimana peran guru IPS dalam mengatasi kesulitan belajar siswa

tersebut. Adapun hasil penelitian yang dilakukan peneliti adalah sebagai

berikut:

Peran guru IPS

Sebagai guru yang baik tentu bisa menjalankan perannya sebagai guru

dengan baik sesuai dengan undang undang profesi guru dan dosen.

Keberhsilan peserta didik bisa atau tidak menerima pembelajaran semua

tergantung dari guru. Guru memikul beban yang berat. Ia bukan hanya

dituntut oleh masyarakat untuk bisa mencerdaskan anak anak, tapi jugua

dituntut oleh seluruh lapisan agar bisa berjalannya belajar dan mengajar

dengan baik dan tercapai tujua yang diinginkan. Dan ini sama seperti hasil

wawancara sebagai berikut.

Guru N : “Guru itu adalah ujung tombak suatu pendidikan. Bagaimana

guru itu memiliki peran sangat amat penting dalam kelas,

kalo guru itu mengerti dan memahami keadaan dikelas

keadaan anak anaknya dan tujuan pembelajaran nah maka

tujuan dari kegiatan pembelajaran belajar dan mengajar

dikelas itu tidak akan sampai pada tujuan yang ingin

dicapai”.40

Guru yang professional akan dapat mengelola kelas dengan baik. Ia

akan senantiasa melaksanakan tugas rutin harian dengan baik. Ia akan

mempersiapkan rancangan jauh sebelum pembelajaran dilaksanakan.

Mengelola kelas tentu bukan tugas mudah. Guru akan dihadapkan dengan

segudang tugas yang sangat kompleks untuk diselesaikan demi mencapai

tujuan pembelajaran. Dalam mengelola kelas peneliti melihat bahwa guru

IPS di sekolah SMP IP Daarus sSalam sudah menjalankan perannya sangat

40

Hasil wawancara dengan guru IPS di SMP IP Daarus Salaam yaitu ibu Nurlela S.Pd

pada hari Selasa, 20 Maret 2018

Page 68: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

55

baik. Dan hasil wawancara juga menunjukan ia menjalankan perannya

dengan baik.

Guru N : “Pertama-tama saya melakukan rapat kerja dengan kepala

sekolah. Membuat silabus, membuat kalender pendidikan,

membuat prota dan prosa, serta membuat RPP tiap minggu.

Setelah itu setelah RPP sudah jadi saya mengelola kelas

sesuai dengan rancangan pembelajaran yang sudah saya

buat”.41

Dalam hal belajar mengajar guru IPS disekolah tersebut terbilang

memiliki pengalaman mengajar yang bisa kita acungkan jempol.

Walaupun masih muda dan mungkin bisa dikatakan pengalaman ia

mungkin belum banyak disbanding dengan guru-guru yang usianya

terlampau jauh dengan beliau, tapi beliau ini sangat baik dalam

memerankan tugasnya sebagai guru. Dan mungkin juka ad peneliti

lanjutan guru N yang ada di sekolah tersebut memiliki potensi yang tinggi

untuk memajukan sekolah. Karna ia bisa mengelola kelas dengan baik

menjalankan tugasnya disekolah dengan baik dibandingkan guru

yangusianya telampau jauh namun memiliki potensi yang rendah.

Dalam mengajar ia menyiapkan materi dengan media dan metode ajar

yang berbeda-beda. Agar anak merasa edang belajar dan merasa tidak

bosan. Berikut wawancara peneliti dengan guru.

Guru N : “Ya, misalkan materi tentang tanah saya memberikan media

pembelajaran berupa power point memberikan gambar-

gambar tentang jenis-jenis tanah yang ada di Indonesia serta

pemanfaatannya”.

Karena setiap kompetensi dasar guru IPS membuat RPP dan membuat

tugas sesuai dengan RPP maka memudahkan guru IPS dalam memberikan

materi ajar. Sebagaimana hasil wawancara.

41

Op.cit

Page 69: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

56

Guru N : “Ya, setiap kometensi dasar saya membuatkan RPP dan

menyesuaikan tugas harian dengan RPP bahan ajar setiap

pertemuan”.42

Setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda, tingkat

kejenuhannya pun berbda-beda. Demi meminimalisir tingkat kejenuhan

belajar dikelas, guru IPS selalu membuat icebreaking disetiap

pertemuannya. Agar anak itu aktif bergerak tidak jenuh dan mengantuk.

Berikut hasil wawancaranya.

Guru N : “Jadi diawal pembelajaran itu saya pasti akan membuat

icebreaking supaya anak tidak jenuh dan materi yang saya

buat itu melibatkan anak untuk aktif bergerak biar anak tidak

monoton dan tidak cepat bosan”.43

Guru IPS juga manusia biasa yang mungkin tak luput dari salah lupa

dan sebaginya, maka dari itu Guru IPS berkenan sekali setiap pertemuan ia

selalu meminta pendapat dan saran kepada murid-muridnya seperti yang

peneliti lihat saat ia mengajar dikelas. Dan berikut petikan hasil

wawancara.

Guru N : “Ya misalnya besok materinya tentang bumi datar atau bulat,

lalu mereka bilang dan minta miss buat videonya dong

nonton video dong pembuatan bumi seperti apa, akhirnya

mereka kan punya rasa penasaran karna rasa penasaran

mereka saya memberikan video agar rasa penasaran mereka

itu terjawab”.44

Jika kita amati setiap sekolah-sekolah pasti akan kita akan jumpai

didalmmnya berbagai macam watak anak, dan berbagai macam masalah

yang dibawa setiap anak tersebu. Untuk kelancaran belajar dan mengajar

masalah-masalah tersebut harus segera dihilangkan agar pembelajaran

berjalan baik. Guru sebagai media mereka bersedia menerima masukan

atau curhat dari anak yang memiliki masalah dan senantiasa membrikan 42

Op.cit 43

Op.cit 44

Op.cit

Page 70: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

57

solusi agar masalah anak itu slesai dan belajar pun berjalan dan mencapai

tujuan yang diiinginkan.

Selain itu juga memfasilitasi apa-apa yang dibutuhkan siswanya. Dan

ini juga sejalan dengan guru IPS disekolah yang peneliti teliti. Berikut

hasil wawancaranya

Guru N : “Guru sebagai fasilitator itu adalah guru yang bisa menjadi

pendamping dan bisa mendampingi anak-anaknya, jadi

misalkan anak anak punya masalah dikelas atau memiliki

kesulitan dalam belajar nah guru itu harus bisa menfasilitasi

anak tersebut kita sebagai medianya sebagai tempat curhat

mereka”.45

`Guru sebagai evaluator, keberhsilan guru memberikan pembelajaran

bisa dilihat dari evaluasi yang ia berikan kepada anak-anak. Mengevaluasi

juga bukan hanya dilakukan dengan anak tapi juga dengan orang tua. Guru

sangat membutuhkan peran orang tua dalam menjalankan perannya sebagi

guru. Berikut petikan wawancaranya.

Guru N : “Sejauh ini kan saya setiap minggunya melakukan pertemuan

pada anak anak dengan orang tua membicarakan sejauh

mana kemajuan hasil belajar dan perkembangan anaknya

kalau sudah baik kita lanjutkan nah jika hasilnya belum baik

kita carikan solusi yang tepat”.46

Anak anak yang memiliki kesulitan harus segera diambil tindakan

dengan cara yang benar. Kendala yang dialami siswa dan cara

meminimalisir kendala tersebut harus efektif agar anak bisa mengukkuti

pembelajaran seperti anak lainnya. Anak hiperaktif harus menjadikannya

aktif dikelas dengan positif aktif belajar bukan mengganggu temannya.

Sebagai berikut hasil wawancara.

Guru N : “Ya pertama itu saya pasti akan menemui anak yang

memiliki kendala dan kendalanya itu apa. Misalkan anaknya

45

Op.cit 46

Op.cit

Page 71: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

58

kinestetik ya dikasih belajarnya itu visual berarti itu kan gak

sesuai dengan itu anak-anak itukan macam-macam ada

kinestetik visual audio. Berbagai macam itu kita sebagai

guru harus memiliki media ajar yang bervariasi agar anak

juga merasakan nyaman belajar sesuai dengan yang ia

inginkan. Dan anak juga harus berbicara kepada guru-guru

karna cara belajar anak berbeda-beda dan tugas guru itu

harus peka terhadap itu”.47

Sebagaimana guru memberikan pembelajaran kepada siswa dan akan

melihat perkembangan siswanya hari demi hari dan itu dilakukan secara

terus menerus dengan menggunakan metode bermacam-macam. Dan

sebagai pengajar guru juga sebagai evaluator. Mengevaluasi secara

keseluruhan hasil belajar siswanya. Dan akan mejadi laporan bagi guru

kepada orang tua murid di akhir pembelajaran. Dengan begitu tentu guru

harus menguasai penuh materi ajar mengenal karakter siswa mengetahu

metode penilaian seperti apa agar anak tidak merasa tegang atau bosan.

Dan sebagaimana hasil wawancara peneliti dengan guru bersangkutan

dengan hasil sebagai berikut

Guru N : “Guru itu sebagai evaluator ya evaluasi penilai bagaimana

mengevaluasi hasil belajar dari belajar dan mengajar yang

sudah dilakukan, jadi mengevaluasi bukan menilai secara

nilai saja tapi bagaimana sikap mereka, bagaimana

kemampuan mereka dalam melakukan suatu keterampilan

membuat suatu produk kita harus mengetahui gitu”.48

Jika evaluasi sudah dilaksanakan kita akan mengetahu hasil evaluasi

tersebut. Akan terlihat siswa-siswa yang memiliki kesulitan dalam belajar

dan akan mengetahui siswa-siswa yang memiliki kompetensi dala

pembelajaran tersebut. Bagi siswa yang masih kurang dalam pemahaman

sebaiya dilakukan pembelajaran ulang, dan dilakukan evaluasi ulang

47

Op.cit 48

Op.cit

Page 72: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

59

sampai ia benar-benar paham, dan bagi siswa yang sudah paham dan

memliki kemampuan lebih dari siswa-siswa lain sebaiknya juga membantu

temannya. Berikut hasil wawancara peneliti dengan guru tersebut.

Guru N : “Saya biasanya untuk kegiatan harian biasanya saya pakai

ulangan harian atau supaya mereka tidak jenuh saya

melakukan yang namanya kuis begitu supaya mereka tuh

merasa tidak dievaluasi, penilaiannya ada yang tengah

semester ada yang akhir tahun lalu nanti ada rapat untuk

perbaikan anak yang belum tuntas dalam belajar karna

mengalami kesulitan belajar maka kita adakan remedial atau

kita carikan solusinya seperti apa”.49

Kemajuan teknologi membuat para guru juga harus mengikutinya.

Karena demi kemajuan perkembangan siswa juga seiring perkembangan

zaman yang sudah semakin canggih dan lebih modern menjuju masyarakat

global. Upaya apa saya yang dilakukan guru IPS dalam mengikuti

perkembangan jaman dapat terlihat dai hasil observasi serta wawancara

yang peneliti lakukan

Guru N : “Ya mengikuti misal sekarang itu rapot bukan hanya sebatas

buku raport aja tapi kita ada E-raport jadi media rapot secara

online, iya maksimal supaya anak itu bermain gadget itu

bukan hanya bermain tapi memanfaatkannya dengan baik

untuk kemajuan dirinya juga. Dan dari gadget itu bisa juga

mengerjakan tugas yang kita berikan”.50

Semua tujuan pasti memiliki targer pencapaikan. Begitu pula dengan

guru memiliki target dalam mengajar, memiliki tingkat pencapaian

maksimal tentu itu yang iaharapkan. Akan tetapi biasanya dalam hasil

lapangan tentu semua itu tidak mudah guru bekerja keras demi pencapaian

tarhget tersebut namun apabila siswa ada yang memiliki kekurangan dan

tidak memiliki kemampuan atau kemauan maka tentu target pencapaian

49

Op.cit 50

Op.cit

Page 73: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

60

tujuan yang tadi diharapkan maksimal akan menjadi kurang maksimal.

Sesuai dengan wawancara peneliti dengan guru bersangkutan dengan hasil

sebagai berikut.

Guru N : “Kalau disesuaikan dengan target kurikulumnya tercapai

kisaran 80%, jadi sisanya masih ada kekurangannya. Dan itu

biasanya kesulitan belajar itu dari anaknya atau biasanya

karna pertemuan yang sangat sempit karna waktu yang padat

oleh kegiatan-kegiatan sekolah lainnya”.51

Evaluasi dilakukan sebaiknya setiap sebelum dan sesudan

pembelajaran dilakukan. Sebelum pembelajaran dilakukan maka

gurusebaiknya mengevaluasi dengan mengulang bertanya kepada siswa

tentang materi sebelumnya apakah anak masih ada yang ingat, setelahnya

apabila pembelajaran sudah dilakukan maka diadakan evaluasi berupa

ulangan kuis atau Tanya jawab agar belajar menjadi lebih aktif dan efektif

Guru N : “Evaluasinya dengan ulangan dan saya juga setiap kali

pertemuan melihat dan meneliti kira-kira ada gk nih anak

yang kelihatannya masih bingung dengan materi yang sudah

saya berikan. Jika memang ada maka saya akan buru-buru

untuk mengulang kembali materi tersebut agar tujuan dari

pembelajaran itu tercapai maksimal”.52

Kapan kapan saja motivasi itu diberikan kepada siswa, ya jawabannya

tentu setiap kali pertemuan belajar, dan lebiih evektif lagi setiap bertemu

baik didalam maupun diluar kelas. Motivasi itu tidak mesti panjang

dengan mengingatkan dan memberi semangat walaupun satu kalimat itu

bisa sudah mengena kepada anak. Berikut wawancaranya.

Guru N : “Motivasi itu diberikan setiap pertemuan, jadi diawal

pembelajaran itu materi tentang apa nih selain kita

menyampaikan tujuan pembelajaran kita juga menyelipkan

motivasi didalamnya, agar mereka itu memiliki dorongan

51

Op.cit 52

Op.cit

Page 74: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

61

motivasi h mereka tuh belajar untuk pintar untuk supaya jadi

orang cerdas dan lebih jauh lagi mungkin untuk

mendapatkan tempat dimasyarakat. Agar memiliki guna dan

bermanfaat.

Menjadi motivator yang baik harus menumbuhkan rasa percaya diri

dalam anak dan pernyataan ini sejalan dengan wawancara peneliti terhadap

guru IPS.

Guru N : “Harus percaya diri karna anak yang memiliki kesulitan

belajar itu cenderung mereka tidak percaya diri, dia merasa

tidak bisa apa-apa dan mereka bukan siapa-siapa jadi kita

harus menumbuhkan rasa percaya diri terhadap anak

tersebut. Nah seteleh itu kita cari tau mereka kesulitan

belajarnyya dalam hal apa mengapa kita cari tau lalu kita

cari solusi yang tepat, misal apa metode penyampaiannya

yang kurang sampai ke dia atau materinya yang terlalu

banyak makanya membuat dia sulit untuk paham dll.

Pengertian kesulitan belajar

Kesulitan belajar adalah kondisi dimana anak atau peserta didik

merasa tidak mampu menerima pembelajaran atau materi ajar yang

disampaikan oleh guru. Kesulitan belajar itu biasanya anak tidak paham

materi ajar yang kita sampaikan, jadi mereka tidak menangkap materi

yang guru sampaikan. Seperti pada percakapan wawancara yang peneliti

lakukan dengan guru sebagai berikut.

Guru N : “Kesulitan belajar itu biasanya anak tidak paham materi ajar

yang kita sampaikan, jadi mereka tidak menangkap ini

materi itu tentang apa sih dia itu belom bisa mencerna

seperti itu atau mungkin media atau metode yang tidak

sesuai ya makanya membuat anak itu kesulitan gitu loh nah

kita harus cepat tanggap kita cari tau apa penyebabnya

sehingga membuat mereka pusing dan lain-lain, misal materi

Page 75: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

62

terllau banyak anak pasif makanya dia cenderung diam nah

kita harus tau begitu”53

Tidak semua anak dapat menerima materi pembelajaran dengan baik,

beberapa diantaranya pasti ada yang pernah merasa kesulitan belajar. Dan

ini juga terjadi didalam SMP IP Daarus Salaam. Sebagaimana hasil

wawancara berikut.

Guru N : “Oya ada disekolah kami itu menerima yang namanya anak

inkusif jadi anak yang tergolong inklusi ini anaknya

tergolong hiperaktif dia kesulitan dalam menulis, lambat

dalam memahami materi”.54

Pada bab sebelumnya peneliti sudah membahas factor factor apa saja

yang membuat anak mengalami kesulitan belajar. Terdapat dua yakni

factor internal dan factor eksternal. Namun dalam penelitian ini peneliti

menemukan bahwa di SMP IP Daarus Salaam hanya memiliki satu factor

yang membuat anak sulit dalam mencerna pelajaran yakni factor internal.

Factor yang muncul dari dalam dirinya sendiri.

Biasanya karna anak itu sedang kurang sehat, anak itu memiliki

kelainan dalam berfikir (autis) dan juga bisa karna memang anak itu tidak

mampu akibat keterbatasan organ tubuh. Namun peneliti mendapati

ternyata di sekolah tersebut berkenan menerima anak inklusi da nada anak

yang kesulitan dalam menulis. Oleh karena itu anak-anak tersebut

memiliki kesulitan dalam belajar. Berikut hasil wawancaranya.

Guru N : “Ya itu tadi dari keseluruhan anak yang memiliki kesulitan

belajar karna faktor internal. Dari dalam diri anaknya sendiri

terdapat anak anak inklusi dan anak-anak yang kesulitan

dalam menulis”.

Setiap anak tentu memiliki hak yang sama dalam pembelajaran, namun

apabila dijalan menemui kendala kesulitan belajar tentu akan membuat

pembelajaran terganggu dan memungkinkan untuk anak yang kesulitan

53

Op.cit 54

Op.cit

Page 76: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

63

belajar juga mengganggu temannya yang tidak kesulitan dalam belajar.

Sebagai guru harus memiliki cara sendiri yang bisa membuat ha ini tidak

terjadi. Peran guru sangat dibutuhkan oleh anak anak supaya pembelajaran

dan tujuan pembelajaran dalam tercapai dengan baik. Dari kesulitan

kesulitan belajar yang terdapat di sekolah SMP IP Daarus Salaam guru IPS

memiliki cara tersendiri untuk meminimalisir kesulitan tersebut. Berikut

hasil wawancaranya.

Guru N : “Makanya untuk anak yang hiperaktif ini kita buat metode

ajar yang tidak monoton kita libatkan untuk aktif bergerak.

Karna jika tidak anak yang tergolong hiperaktif ini akan

mudah merasa jenuh dan akibatnya materi tidak akan sampai

ke dia. Dan untuk anak yang kesulitan dalam menulis

biasanya saya akan dudukkan dia didepan dekat dengan

saya, saya bimbing dia saya tunggu dia menulis karna ia

berbeda dengan anak lainnya”.55

C. Pembahasan

Peran guru IPS

peran guru IPS adalah sama seperti peran guru pada umumnya.

Peran guru sangat penting, kesuksesan dalam pembelajaran dikelas ada di

tangan guru. Peran guru ada banyak namun disini peneliti menelaah peran

guru menjadi empat. Diantaranya: guru sebagai pengelola, guru sebagai

fasilitator, guru sebagai evaluator, dan guru sebagai motivator.

Guru sebagai pengelola ini mencangkup semua tugas guru yang

dilakukan dalam mengelola kelas untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Mengelola kelas dilakukan dari awal sampai akhir semester. Mengelola ini

bukan hanya dilakukan didalam kelas. Namun diluar kelas. Pengelola yang

baik tentu akan menyiapkan pembelajaran RPP jauh sebelum

pembelajaran dimuai, keiatan menyiapkan ini tentu akan guru lakukan

diluar jam didalam kelas.

55

Op.cit

Page 77: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

64

Selain itu tugas harian dan ulangan atau evaluasi yang guru adakan

didalam kelas pasti disiapkan diluar kelas sebelum pembelajaran

dilakukan. Rancangan –rancangan seperti itulah yang membuat guru itu

menjadi pengelola dan dituntut menjadi pengelola yang professional.

Jika guru sudah melakukan perannya sebagai pengelola dikelas

sudah baik maka dengan penuh ikhlaskan hati sepenuhnya untuk menjadi

media bagi anak-anak. Menjadi fasilitator untuk anak. Memfasilitasi ini

merupakan kunci juga untuk berjalannya pembelajaran dengan lancar.

Karena jika guru mengelola dengan baik namun guru tidak memberikan

fasilitas yang baik maka pembelajran tidak akan berjalan baik.

Setiap belajar pasti akan ada ujian. Bukan hanya disekolah belajar

dan mendapatkan ujian atau evaluasi ini bisa didapat dimana saja dan

oleh siapa saja bukan hanya siswa. Sebagai guru yang menjalankan

perannya, ia akan memberikan evaluasi terhadap anak agar terlihat sejauh

mana keberhasilan proses belajar mengajar yang salama ini ia lakukan.

Evaluasi bisa dilakukan tanpa harus berupa ulangan harian, dengan

memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar materi yang baru saja

disampaikan merupakan contok evaluasi. Karna tidak menutup

kemungkinan jika ada anak yang mengikuti pembelajaran didalam kelas

itu yang mengikuti hanya raganya saja tapi jiwanya pikirannya kemana-

mana yang membuat pembelajaran tidak masuk olehnya.

Setelah evaluasi dilakukan guru sebaiknya meneliti lebih dalam

lagi hasil evaluasinya tersebut. Dari sana bisa ia kelompokan anak anak

yang memiliki kesulitan belajr berdasarkan spesifikasi yang ia buat. Missal

beberapa persen anak tidak mengerti materi A beberapa persen anak tidak

mengerti materi B dan lainnya. Atau mungkin ada diantaranya memang

memiliki kesulitan belajar seperti anak tersebut termasuk anak inklusi dan

anak yang memiliki kesulitan dalam menulis.

Dari evaluasi ini guru cepat dan tanggap untuk menyelesaikan

kesulitan belajar anak. Oleh karena itu evaluasi ini sebaiknya dilakukan

setiap pertemuan belajar. Supaya apabila ada yang bisa remedial segera

Page 78: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

65

dilakukan atau missal di ulang kembali menjelaskan materi yang belum

dimengerti.

Yang terakhir adalah motivator, motivasi bisa dilakukan siapa saja

dan dimana saja tergantu pada konteksnya. Guru memberikan motivasi

setiap hari baik dalam dan diluar kelas. Motivasi itu agar mendarahdaging

pada anak, dan menjadi dorongan tersendiri untuk kemajuan anak tersebut.

Missal belajar itu dengan motivasi supaya pintar, jika pintar ia akan dapat

melanjutkan ke jenjang selanjutnya dengan mudah. Motifasi kepada anak

anak yang kesulitan belajar, motivasi tersebut menjadikan siswa ada

semangat lagi dalam belajar.

Pengertian kesulitan belajar

Kesulitan belajar adalah posisi dimana anak tidak dapat menerima

pelajaran dikarenakan hal tertentu. Anak yang memiliki kesuulitan belajar

cenderung pasif dan ia tidak memiliki kepercayaan diri. Tugas guru ini

membuat ia ercaya diri dan menjadikannya belajar itu mudah tidak sulit,

sehingga tidak ada anak yang memiliki kesulitan belajar.

Dari paparan wawancara yang dilakukan sebelumnya peneliti

mendapatkan bahwa guru mendapatkan adanya anak yang mengalami

kesulitan belajar karna factor internal, anak itu termasuk anak anak inklusi

anak yang cenderung hiperaktif ia tidak dapat menerima pelajaran dengan

baik. Anak hiperaktif itu cara belajarnya berbeda dengan anak

kebanyakan. Ia tidak menyenangi belajar dikelas yang monoton duduk

seperti yang kita ketahui bahwa belajar itu dikelas dan mendengarkan guru

menjelaskan materi ajar.

Untuk anak hiperaktif ini guru IPS memiliki cara yaitu dengan cara

mengajak anak itu aktif dalam setiap pembelajaran. Jika anak yang lain

mungkin jika diajak aktif enggan karena rasa takut salah dan malu kepada

anak lainnya, berbeda dengan anak hiperaktif, ia cenderung berani

walaupun salah malah tidak menutup kemungkina ia malah akan

melenceng dari alur pembelajaran. Ini adalah pr untuk guru menjadikan

Page 79: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

66

hiperaktifnya ini menjadi manfaat bagi anak tersebut dan bagi anak yang

lain agar ia aktifnya belajar tidak mengganggu anak yang sedang belajar.

Sementara itu bagi anak yang memiliki kesulitan dalam menulis

guru IPS membantu ia membimbing ia menulis. Agar ia tidak ketinggalan

materi dengan anak lainnya karena kesulitan menulis guru memiliki cara

sendiri dengan cara memberikan ia soal secara lisan. Karena biasanya anak

yang memiliki kekurangan atau lambat dalam enulis maka biasanya ia

akan memiliki kelebihan dalam hal lain. Ia dapat mencerna materi dari

mengingat dan mengamati. Oleh karena itu guru IPS memiliki metode dan

media ajar yang beragam supaya anak juga bisa paham dan bisa masuk

materi aja dalam dirinya dan dapat mudah dipahami.

D. Keterbatasan penelitian

Penelitian yang berjudul “Peran Guru IPS dalam Mengatasi

Kesulitan Belajar Siswa di SMP IP Daarus Salaam Pondok Aren Kota

Tangerang Selatan” masih terdapat kekurangan karena keterbatasan

peneliti. Keterbatasan tersebut meliputi:

1. Padatnya kesibukan guru baik itu dalam urusan mengajar maupun

urusan profesinya, menyebabkan proses wawancara yang

dilakukan tergesa-gesa. Hal ini menyebabkan data yang diperoleh

ada yang kurang mencerminkan peran guru yang sesungguhnya.

2. Padatnya acara di sekolah adanya ujian UNBK dan kegiata lainnya

seperti Kartini. Yang dari kesemua acara tersebut dan panitianya

merupakan guru IPS. Hal ini yang juga menghambat peneliti untuk

dapat segera melaksanakan observasi, karena kesibukan guru

dalam acara tersebut.

Page 80: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

67

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai peran guru IPS

dalam mengatasi kesulitan belajar siswa di SMP Islam Plus Daarus Salaam

maka dapat disimpulkan bahwa ada anak yang memiliki kesulitan belajar.

Adapun faktor yang mempengaruhi anak tersebut memiliki kesulitan belajar

adalah faktor internal, (1) Anak belum lancar dalam menulis. untuk anak yang

kesulitan menulis oleh guru IPS dibimbing dengan telaten, dan diberikan

bangku khusus didepan meja guru agar guru bisa memantau terus. (2) Anak

yang hiperaktif sehingga ia susah untuk menerima pembelajaran dikelas. Untuk

anak yang hiperaktif guru menyediakan pembelajaran sesekali diluar kelas agar

ia tidak merasa bosan dan dapat mengeksplor kemampuannya, dan apabila

pembelajaran didalam kelas guru menyediakan media ajar yang menyenangkan

Jadi peran guru IPS dalam mengatasi kesulitan belajar siswa di SMP

Islam Plus Daarus Salaam Pondok Aren Kota Tangerang Selatan sudah sangat

amat baik. Hal ini dibuktikan dengan hasil observasi setelah melakukan

wawancara dengan guru IPS tersebut.

B. Saran

1. Bagi Guru

a) Guru diharapkan bisa berperan lebih maksimal lagi dalam kelas agar

siswa merasa nyaman dan terjalin kedekatan juga secara emosional

sehingga memudahkan guru mengetahui siapa yang memiliki kesulitan

belajar dan dengan cepat tanggap mencari solusi yang dimilikinya ke

arah yang lebih baik. Dengan adanya peran guru yang maksimal

tersebut, maka pembelajaran dirasakan sebagai sesuatu hal yang

Page 81: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

68

menyenangkan bagi siswa. Sehingga,nilai prestasi belajarnya lebih baik

lagi

b) Guru di harapkan agar lebih giat lagi dalam mengajar di kelas dengan

belajar menguasai metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan

karakter siswa di kelas agar nilai prestasi belajarnya meningkat

c) Guru juga dapat bertukar pikiran dengan guru lainnya mengenai strategi

pembelajaran yang baik dan tepat untuk siswa. Hal tersebut dilakukan

agar siswa tidak hanya menyenangi suatu mata pelajaran saja. Akan

tetapi, siswa dapat menyenangi pelajaran secara keseluruhan.

2. Bagi Kepala Sekolah

a) Memfasilitasi media media atau alat bantu peraga untuk memudahkan

guru dalam menjelaskan materi ajar.

b) Memberikan pengarahan kepada para guru untuk dapat memberikan

metode pembelajaran yang tepat di dalam proses pembelajaran.

c) Memberikan pengarahan kepada guru-guru untuk dapat memberikan

penialai yang baik kepada siswa di dalam proses pembelajaran, baik

dengan memberikan strategi pembelajaran yang tepat, dan sebagainya

d) Memberikan evaluasi kepada para guru terkait dengan proses

pembelajaran, khususnya yaitu mengenai peran guru dalam mengatasi

kesulitan belajar siswa.

Page 82: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

DAFTAR PUSTAKA

A.Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian

Gabungan, Jakarta:Kencana,2014.

Abdurrahman Mulyono, Pendidikan bagi anak berkesulitan belajar, Jakarta:

RINEKACIPTA, 1999.

Anisah Basleman dan Syamsu Mappa, Teori Belajar Orang Dewasa, Bandung:PT

Remaja Rosdakarya, 2011, Cet. Ke-1.

Asep Saeful Hamdi, Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi dalam Pendidikan,

Yogyakarta:Deepublish, 2014.

Conny R. Semiawan, Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta:Grasindo,2017.

Damsar, Pengantar Sosiologi Pendidikan, Jakarta:Kencana, 2012, Cet. Ke-2.

Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis, Jakarta: Prenadamedia Grup,

2004, Cet. Ke-2.

Dede Rosyada, paradigma Pendidikan Demokratis,Jakarta:Prenadamedia, 2013,

Cet. Ke-4.

Gunawan Sumidiningrat, Pemberdayaan Sosial, Jakarta:PT Kompas Media

Utama,2007.

Hendra Surya, Cara Cerdas (Smart) Mengatasi Kesulitan Belajar, Jakarta:PT

Elex Komputindo, 2015.

http://www.pendidikanutama.xyz/2017/11/kedudukan-dan-peran-guru

sebagai.html 28 mei jam 21.30

Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya

Ilmiah, Jakarta: Kencana, 2012, cet. ke-2.

Kusnandar,Guru Profesional, Jakarta, Rineka Cipta, 2014.

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2009, Cet. ke-26.

Mohamad Surya,Psikologi Pembelajaran dan Pembelajaran,Bandung: Rineka

Cipta, 1997.

Page 83: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung:PT

Remaja Rosdakarya Offset, 2010.

Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013,

Bandung:Rosdakara,2014, Cet. Ke-4.

Nasution, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, Jakarta:PT

Bumi Aksara,2013, Cet. Ke-16.

Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, Bandung:PT Remaja

Rosdakarya Offset , 2010, Cet. Ke-4.

Pengertian Peran Menurut Ahli, diakses pada 7 April 2018 dari

http://www.indonesiastudents.com/pengertian-peran-menurut-para-ahli-

dan-jenisnya/

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung:Alfabeta,2010.

Suyono. Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, Bandung:PT Remaja

Rosdakarya,2011, Cet. Ke-1.

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zein, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:PT

Rineka Cipta, 2013, Cet. Ke-5.

Thomas Lickona, Pendidikan Karakter: Panduan Lengkap Mendidik Siswa

Menjadi Pintar dan Baik, Educating for Character oleh Lita S,

Bandung: Nusa Media, 2013, Cet. Ke-1.

Thursan Hakim, Belajar Secara Efektif, Jakarta: Puspa Swara, 2004, Cet Ke 4.

Uzer usman, menjadi guru profesional Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA,

2011.

Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implemenasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi, (Jakarta: Kencana,2008), Cet. Ke3, h. 148

Zakiyah Darajat, Metodologi Pengajaran Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996, Cet.

Ke-1.

Page 84: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …
Page 85: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …
Page 86: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …
Page 87: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …
Page 88: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

7

Lampiran 1

Pedoman Wawancara Guru tentang Peran Guru IPS dalam Mengatasi

kesulitan Belajar Siswa di SMP IP Daarus Salaam pondok Aren Kota

Tangerang Selatan

1. Menurut Bapak/Ibu apa yang dimaksud dengan Peran Guru?

2. Bagaimana Bapak/Ibu mengelola kelas dengan baik?

3. Apakah Bapak/Ibu memberikan pengajaran dengan menggunakan metode dan

media belajar yang sesuai dengan materi aja?

4. Sebagai pengelola siswa dalam kelas, apakah Bapak/Ibu rutin membuat RPP

dan tugas harian lainnya?

5. Bagaimana cara Bapak/Ibu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan?

6. Sebagai pengelola kelas yang baik apakah Bapak/Ibu sering meminta atau

menerima saran serta pendapat kepada siswa? Saran seperti apa yang anda

terima?

7. Menurut Bapak/Ibu apa yang dimaksud dengan guru sebagai fasilitator?

8. Sebagai guru, apakah Bapak/Ibu sudah menjadi fasilitator yang baik untuk

siswa-siswa Bapak/Ibu?

9. Apakah Bapak/Ibu membantu anak yang mengalami kesulitan belajar didalam

kelas?

10. Menurut Bapak/Ibu apa yang dimaksud dengan guru sebagai evaluator?

11. Metode penilaian yang seperti apa yang Bapak/Ibu gunakan?

12. Seiring perkembangan tekhnologi, apakah Bapak/Ibu mengukuti

perkembangan teknologi tersebut dengan memanfaatkannya semaksimal

mungkin dalam tugas harian kepada siswa?

13. Selama Bapak/Ibu mengajar sejauh mana persentase keberhasilan Bapak/Ibu

dalam mengatasi kesulitan belajar pada siswa dikelas?

14. Kapan dan bagaimana cara Bapak/Ibu mengevaluasi hasil belajar siswa?

15. Jelaskan bagaimana Bapak/Ibu menjadi motivator yang baik, terutama bagi

siswa yang mengalami kesulitan belajar?

16. Menurut Bapak/Ibu apa yang dimaksud dengan kesulitan belajar?

Page 89: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

17. Adakah siswa yang mengalami kesulitan belajar dikelas?

18. Apakah Bapak/Ibu mengetahui faktor-faktor kesulitan belajar?

19. Dari beberapa faktor kesulitan belajar, menurut anda siswa SMP IP Daarus

Salaam yang mengalami kesulitan belajar disebabkan oleh faktor apa saja?

20. Lalu dari kesulitan belajar yang anda temui solusi apa yang anda berikan?

Page 90: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

Lampiran 2

Transkip Hasil Wawancara Guru tentang Peran Guru IPS dalam Mengatasi

kesulitan Belajar Siswa di SMP IP Daarus Salaam pondok Aren Kota

Tangerang Selatan

Nama : Nurlela, S.Pd

Tempat : SMP IP Daarus Salaam

Hari dan tanggal : Jumat 16 Maret 2018

1. Guru itu adalah ujung tombak suatu pendidikan. Bagaimana guru itu

memiliki peran sangat amat penting dalam kelas, kalo guru itu mengerti

dan memahami keadaan dikelas keadaan anak anaknya dan tujuan

pembelajaran nah maka tujuan dari kegiatan pembelajaran belajar dan

mengajar dikelas itu tidak akan sampai pada tujuan yang ingin dicapai

2. Pertama-tama saya melakukan rapat kerja dengan kepala sekolah.

Membuat silabus, membuat kalender pendidikan, membuat prota dan

prosa, serta membuat RPP tiap minggu. Setelah itu setelah RPP sudah jadi

saya mengelola kelas sesuai dengan rancangan pembelajaran yang sudah

saya buat.

3. Ya, misalkan materi tentang tanah saya memberikan media pembelajaran

berupa power point memberikan gambar-gambar tentang jenis-jenis tanah

yang ada di Indonesia serta pemanfaatannya.

4. Ya, setiap kometensi dasar saya membuatkan RPP dan menyesuaikan

tugas harian dengan RPP bahan ajar setiap pertemuan.

5. Jadi diawal pembelajaran itu saya pasti akan membuat icebreaking supaya

anak tidak jenuh dan materi yang saya buat itu melibatkan anak untuk aktif

bergerak biar anak tidak monoton dan tidak cepat bosan.

6. Ya misalnya besok materinya tentang bumi datar atau bulat, lalu mereka

bilang dan minta miss buat videonya dong nonton video dong pembuatan

bumi seperti apa, akhirnya mereka kan punya rasa penasaran karna rasa

penasaran mereka saya memberikan video agar rasa penasaran mereka itu

terjawab.

Page 91: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

7. Guru sebagai fasilitator itu adalah guru yang bisa menjadi pendamping

dan bisa mendampingi anak-anaknya, jadi misalkan anak anak punya

masalah dikelas atau memiliki kesulitan dalam belajar nah guru itu harus

bisa menfasilitasi anak tersebut kita sebagai medianya sebagai tempat

curhat mereka

8. Sejauh ini kan saya setiap minggunya melakukan pertemuan pada anak

anak dengan orang tua membicarakan sejauh mana kemajuan hasil belajar

dan perkembangan anaknya kalau sudah baik kita lanjutkan nah jika

hasilnya belum baik kita carikan solusi yang tepat.

9. Ya pertama itu saya pasti akan menemui anak yang memiliki kendala dan

kendalanya itu apa. Misalkan anaknya kinestetik ya dikasih belajarnya itu

visual berarti itu kan gak sesuai dengan itu anak-anak itukan macam-

macam ada kinestetik visual audio. Berbagai macam itu kita sebagai guru

harus memiliki media ajar yang bervariasi agar anak juga merasakan

nyaman belajar sesuai dengan yang ia inginkan. Dan anak juga harus

berbicara kepada guru-guru karna cara belajar anak berbeda-beda dan

tugas guru itu harus peka terhadap itu

10. Guru itu sebagai evaluator ya evaluasi penilai bagaimana mengevaluasi

hasil belajar dari belajar dan mengajar yang sudah dilakukan, jadi

mengevaluasi bukan menilai secara nilai saja tapi bagaimana sikap

mereka, bagaimana kemampuan mereka dalam melakukan suatu

keterampilan membuat suatu produk kita harus mengetahui gitu.

11. Saya biasanya untuk kegiatan harian biasanya saya pakai ulangan harian

atau supaya mereka tidak jenuh saya melakukan yang namanya kuis begitu

supaya mereka tuh merasa tidak dievaluasi, penilaiannya ada yang tengah

semester ada yang akhir tahun lalu nanti ada rapat untuk perbaikan anak

yang belum tuntas dalam belajar karna mengalami kesulitan belajar maka

kita adakan remedial atau kita carikan solusinya seperti apa.

12. Ya mengikuti 10ombin sekarang itu rapot bukan hanya sebatas buku raport

aja tapi kita ada E-raport jadi media rapot secara online, iya maksimal

supaya anak itu bermain gadget itu bukan hanya bermain tapi

Page 92: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

memanfaatkannya dengan baik untuk kemajuan dirinya juga. Dan dari

gadget itu bisa juga mengerjakan tugas yang kita berikan.

13. Kalau disesuaikan dengan target kurikulumnya tercapai kisaran 80%, jadi

sisanya masih ada kekurangannya. Dan itu biasanya kesulitan belajar itu

dari anaknya atau biasanya karna pertemuan yang sangat sempit karna

waktu yang padat oleh kegiatan-kegiatan sekolah lainnya.

14. Evaluasinya dengan ulangan dan saya juga setiap kali pertemuan melihat

dan meneliti kira-kira ada gk nih anak yang kelihatannya masih bingung

dengan materi yang sudah saya berikan. Jika memang ada maka saya akan

buru-buru untuk mengulang kembali materi tersebut agar tujuan dari

pembelajaran itu tercapai maksimal.

15. Motivasi itu diberikan setiap pertemuan, jadi diawal pembelajaran itu

materi tentang apa nih selain kita menyampaikan tujuan pembelajaran kita

juga menyelipkan motivasi didalamnya, agar mereka itu memiliki

dorongan motivasi h mereka tuh belajar untuk pintar untuk supaya jadi

orang cerdas dan lebih jauh lagi mungkin untuk mendapatkan tempat

dimasyarakat. Agar memiliki guna dan bermanfaat.

16. Harus percaya diri karna anak yang memiliki kesulitan belajar itu

cenderung mereka tidak percaya diri, dia merasa tidak bisa apa-apa dan

mereka bukan siapa-siapa jadi kita harus menumbuhkan rasa percaya diri

terhadap anak tersebut. Nah seteleh itu kita cari tau mereka kesulitan

belajarnyya dalam hal apa mengapa kita cari tau lalu kita cari solusi yang

tepat, 11ombin apa metode penyampaiannya yang kurang sampai ke dia

atau materinya yang terlalu banyak makanya membuat dia sulit untuk

paham dll.

17. Kesulitan belajar itu biasanya anak tidak paham materi ajar yang kita

sampaikan, jadi mereka tidak menangkap ini materi itu tentang apa sih dia

itu belom bisa mencerna seperti itu atau mungkin media atau metode yang

tidak sesuai ya makanya membuat anak itu kesulitan gitu loh nah kita

harus cepat tanggap kita cari tau apa penyebabnya sehingga membuat

Page 93: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

mereka pusing dan lain-lain, 12ombin materi terllau banyak anak pasif

makanya dia cenderung diam nah kita harus tau begitu

18. Oya ada disekolah kami itu menerima yang namanya anak inkusif jadi

anak yang tergolong inklusi ini anaknya tergolong hiperaktif dia kesulitan

dalam menulis, lambat dalam memahami materi.

19. Ya itu tadi dari keseluruhan anak yang memiliki kesulitan belajar karna

12ombin internal. Dari dalam diri anaknya sendiri terdapat anak anak

inklusi dan anak-anak yang kesulitan dalam menulis.

20. Makanya untuk anak yang hiperaktif ini kita buat metode ajar yang tidak

monoton kita libatkan untuk aktif bergerak. Karna jika tidak anak yang

tergolong hiperaktif ini akan mudah merasa jenuh dan akibatnya materi

tidak akan sampai ke dia. Dan untuk anak yang kesulitan dalam menulis

biasanya saya akan dudukkan dia didepan dekat dengan saya, saya

12ombing dia saya tunggu dia menulis karna ia berbeda dengan anak

lainnya.

Page 94: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

Lampiran 3

HASIL OBSERVASI

PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA

DI SMP ISLAM PLUS DAARUS SALAAM PONDOK AREN KOTA

TANGSEL TAHUN 2017/2018

Nama Sekolah : SMP Islam Plus Daarus Salaam

Tahun Pelajaran : 2017/2018

Waktu : Maret 2018

No Objek Yang Diobservasi

Keterangan

Tanggapan Ada

Tidak

ada

1 Guru menyiapkan

pembelajaran dengan

membuat RPP sebelum

pembelajaran

√ Guru menyiapkan RPP jauh

sebelum pembelajaran di

mulai yakni saat rapat

tahunan di awal tahun

pembelajaran

2 Guru memberikan materi ajar

sesuai dengan RPP

√ RPP yang sudah disusun oleh

guru akan guru jadikan

pacuan utuk pemberian

materi ajar dikelas

3 Guru mengkondisikan belajar

yang kondusif

√ Guru mengatur siswa agar

duduknya rapi. Kemudian

meminta siswa untuk tenang.

Siswa langsung menyiapkan

kelas dan memberi salam

pada guru. Dan guru

mengecek kehadiran siswa.

Page 95: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

4 Guru menggunakan metode

dan media yang sesuai dengan

materi pembelajaran yang

sedang diberikan

√ Guru menggunakan metode

yang bermacam-macam dari

mulai ceramah, diskusi,

persentasi dan sebagainya.

Serta menggunakan media

bukan hanya spidol dan

papan tuis namun

menggunakan infocus, alat

peraga

(peta.globe,daun,tanah), serta

media ajar yang ia siapkan

sendiri dirumah

5 Guru melakukan apersepsi √ Guru mengulas sedikit

materi pelajaran yang sudah

dipelajari minggu lalu

tentang distribusi, konsumsi,

dan produksi

6 Guru menyampaikan tujuan

dari pembelajaran yang akan

disampaikan

√ Sebelum pembelajaran

dimulai guru menyampaikan

tujuan pembelajaran saat itu

7 Guru menyampaikan garis

besar dari materi yang

dijelaskan dan kegiatan yang

akan dilakukan

√ Guru menjelaskan dan

mempersilakan anak yang

belum mengerti untuk

bertanya

Page 96: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

8 Siswa diminta untuk membuat

dan mengajukan pertanyaan,

tanya jawab, berdiskusi

tentang informasi yang belum

dipahami, informasi tambahan

yang ingin diketahui, atau

sebagai klarifikasi

√ Pada sesi ini guru awalnya

memberikan pertanyaan ke

salah satu anak dan jika ia

tidak bisa mnejawab guru

langsung membuka sesi

Tanya jawab dan itu

sekaligus memotivasi siswa

lain untuk betanya dan

mejawab. Karena bagi yang

bertanya dan menjawab

mendapat poin nilai. Setelah

itu diklarifikasi hasilnya oleh

guru.

9 Guru memberikan motivasi √ Disela sela pembelajaran

guru menyelipkan kisah dan

mengaitkannya dan

memotivasi siswa agar lebih

baik lagi kedepannya agar

cita-cita siswa dapat tercapai.

10 Guru memfasilitasi siswa

untuk bertanya dan

menjadikan guru sebagai

fasilitator baginya

√ Guru sangat terbuka terhadap

muridnya, menjadikan murid

tidak segan kepada dirinya

memudahkan guru dapat

masuk kedalam kehidupan

siswa lebih jauh lagi

Page 97: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

11 Guru mengevaluasi hasil

belajar siswa

√ Selesai memberikan

pembelajaran guru akan

mengadakan evalusi dengan

bermaca-macam metode dan

itu tidak membuat siswa

jenuh. Bahkan ada siswa

yang merasa bahwa ia

sedang tidak dievaluasi.

12 Guru menyampaikan rencana

pembelajaran pada pertemuan

berikutnya

√ Guru menyampaikan materi

pelajaran yang akan

dipelajari pada pertemuan

selanjutnya

Page 98: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

Lampiran 4

HasiL Observasi Guru tentang Peran Guru IPS dalam Mengatasi kesulitan

Belajar Siswa di SMP IP Daarus Salaam pondok Aren Kota Tangerang

Selatan

Nama : Nurlela, S.Pd

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Waktu : 40 menit X 2 JP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMP IP Daarus Salaam

Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas/ Semester : VII/ 1

Materi Pokok : Kondisi Geografis Indonesia

Alokasi Waktu : 12 Jam Pelajaran (6x Pertemuan)

Penjiwaan Agama

Surah Al-a’raf ayat 54

“Sesugguhnya Tuhan kalian, yaitu Allah, Dialah yang menciptakan langit dan bumi

dalam 6 hari, kemudian Dia beristiwa di atas Arsy.” (QS. al-A’raf: 54)

A. Kompetensi Inti (KI)

Page 99: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya.

KI 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,

membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang

dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/ teori.

B. Kompetensi Dasar

3.1. Memahami konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi,iklim,bentuk muka bumi,

geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta

pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya,

dan pendidikan.

4.1. Menyajikan hasil telaah konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk

muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang Indonesia serta

pengaruhnya terhadap kehidupan manusia Indonesia dalam aspek ekonomi,

sosial, budaya, dan pendidikan.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Memahami letak dan luas Indonesia

2. Menguraikan kondisi iklim yang terdapat di Indonesia

3. Menjelaskan kondisi geologi Indonesia

4. Mengidentifikasi rupa bumi Indonesia

5. Menggolongkan tata air dan persebaran tanah di Indonesia

6. Menguraikan jenis flora dan fauna Indonesia

A. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan 1

Page 100: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

1. Melalui pengamatan terhadap peta Indonesia, peserta didik dapat membedakan

letak Indonesia baik itu secara geografis maupun secara astronomis dengan

percaya diri dan cinta tanah air.

2. Melalui pengamatan terhadap peta pula, peserta didik dapat juga menganalisis

berbagai akibat yang ditimbulkan dari letak astronomis dan geografis Indonesia

dengan kreatif.

Pertemuan 2

1. Setelah mengetahui letak astronomis Indonesia, peserta didik mampu

menguraikan jenis iklim yang terdapat di Indonesia dengan rasa ingin tahu.

2. Selain itu, peserta didik juga dapat mengidentifikasikan berbagai dampak dari

adanya iklim di Indonesia dan diharapkan memiliki rasa kepedulian sosial

terhadap bangsa Indonesia.

Pertemuan 3

1. Melalui mengamati peta maupun sumber lainnya, peserta didik dapat

menjelaskan kondisi geologi Indonesia dengan rasa peduli sosial.

2. Peserta didik mampu mengkonsepkan berbagai dampak positif maupun dampak

negatif dari kondisi geologi Indonesia dengan mandiri.

Pertemuan 4

1. Dengan melakukan praktek membuat relief rupa bumi Indonesia, peserta didik

dapat membandingkan relief dataran dengan lautan serta dampaknya bagi

kehidupan bangsa Indonesia.

2. Tiap-tiap peserta didik juga dapat menganalisis rupa bumi Indonesia secara detail

dengan melakukan praktek membuat relief muka bumi dengan semangat kerja

sama.

Pertemuan 5

1. Setelah membaca berbagai literatur mengenai tatat air di Indonesia, peserta didik

dapat menggolongkan jenis air yang ada di Indonesia dan kemanfaatannya bagi

masyarakat Indonesia dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT.

2. Peserta didik dapat mengemukakan persebaran tanah di Indonesia dan berbagai

kegunaannya dengan komunikatif.

Pertemuan 6

1. Peserta didik dapat memperjelas berbagai flora yang hidup dan berkembang di

Indonesia dengan rasa cinta tanah air.

Page 101: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

2. Dengan semangat kebangsaan peserta didik melakukan analisis terhadap sebaran

fauna di Indonesia, sehingga mampu menyeleksi berbagai fauna yang termasuk

ke dalam tipe asiatis, autralis, maupun peralihan.

B. Materi Pembelajaran

Pertemuan 1

Pengertian Letak dan Luas Indonesia

1. Letak Indonesia

a. Letak geografis Indonesia

Indonesia diapit oleh dua benua dan benua samudra. Indonesia berada di

antara Benua Asia dan Benua Australia, serta terletak di antara Samudra Hindia

dan Samudra Pasifik.

b. Letak astronomis Indonesia

Berdasarkan letak astronomis, Indonesia berada di antara 60LU – 11

0LS dan

950BT – 141

0BT.

2. Luas Indonesia

Jumlah pulau di Indonesia mencapai 17.504 buah (Sumber: Direktorat Jenderal

Pemerintahan Umum, Kementrian Dalam Negeri). Pulau-pulau itu terhampar di

wilayah laut Indonesia yang memiliki luas 3.257.357 km2. Adapun luas pualu-

pulauny yakni 1.890.754 km2.

Pertemuan 2

Iklim dan Musim di Indonesia

Macam-macam Iklim di Indonesia

a. Iklim Musim (muson)

Iklim muson terjadi karena pengaruh angin musiman yang berubah-ubah dan

berganti arah setiap neam bulan.

1) Angin muson barat

Angin muson barat bertiup antara bulan November sampai dengan bulan April

ketika kedudukan matahari berada di belahan bumi selatan.

2) Angin muson timur

Page 102: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

Angin muson timur bertiup antara bulan Mei sampai dengan bulan Oktober

ketika kedudukan semu matahari berada di belahan bumi utara.

b. Iklim tropika

Wilayah Indonesia berada di sekitar grais khatulistiwa dengan kondisi iklim

tropika (panas).

c. Iklim laut

Indonesia yang merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak wilayah laut.

Iklim laut ini lembab dan banyak mendatangkan hujan.

Musim di Indonesia

a. Musim hujan

Musim hujan di Indonesia terjadi antara bulan November sampai dengan bulan

April.

b. Musim kemarau

Musim kemarau di Indonesia terjadi antara bulan Mei sampai dengan bulan

Oktober.

c. Musim pancaroba

Musim pancaroba adalah musim peralihan dari musim hujan ke musim kemarau

dan dari musim kemarau ke musim hujan.

Pertemuan 3

Kondisi Geologi Indonesia

Berdasarkan proses pembentukannya, batuan dapat digolongkan menjadi:

1. Batuan beku

2. Batuan sedimen

3. Batuan metamorf

Adapun dampak dari kondisi geologis Indonesia yaitu:

1. Indonesia memiliki banyak gunung api

2. Indonesia memiliki banyak kekayaan bahan tambang

3. Wilayah Indonesia menjadi labil dan banyak terjadi gempa

Pertemuan 4

Rupa Bumi Indonesia

Page 103: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

1. Keragaman bentuk permukaan bumi Indonesia

a. Relief dataran

1) Dataran rendah

2) Dataran tinggi

3) Bukit dan perbukitan

4) Gunung

5) Pegunungan

b. Relief dasar laut

1) Gunung laut

2) Dangkalan/ paparan (shelf)

3) Lereng benua (continental slope)

4) Punggung laut

5) Ambang laut (drempel)

6) Lubuk laut (basin)

7) Palung laut (trog)

2. Pengaruh Keragaman Bentuk Permukaan Bumi terhadap Kehidupan Manusia

a. Kehidupan masyarakat daerah pantai

b. Kehidupan masyarakat daerah dataran rendah

c. Kehidupan masyarakat daerah dataran tinggi dan pegunungan

d. Kehidupan masyarakat daerah gurun

e. Kehidupan masyarakat daerah dingin

Pertemuan 5

Tata air dan persebaran tanah di Indonesia

1. Perairan darat

a. Sungai

b. Rawa

c. Danau

d. Air tanah

2. Perairan laut

a. Batas laut teritorial

b. Batas landas kontinen

c. Zona ekonomi ekslusif

Page 104: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

Persebaran Jenis Tanah di Indonesia

Jenis-jenis tanah di berbagai tempat di Indonesia memiliki karakteristik yang berbeda-

beda sesuai dengan bahan induknya. Berikut klasifikasi jenis tanah yang ada di

Indonesia: a) Tanah vulkanik b) Tanah aluvial c) Tanah humus d) Tanah gambut

e) Tanah laterit f) Tanah podsol g) Tanah litosol h)Tanah mediteran i) Tanah

renzina

Pertemuan 6

Flora dan Fauna di Indonesia

Persebaran flora di Indonesia meliputi: a) Hutan bakau b) Hutan rawa c) Hutan

musim d) Hutan hujan tropis e) Hutan sabana f) Hutan lumut.

Persebaran fauna di Indonesia meliputi:

a) Fauna tipe asiatis

Gajah, banteng, beruang, orang utan, harimau, tapir, rusa, badak bercula satu,

burung elang, kerbau, babi hutan, dan sebagainya.

b) Fauna tipe peralihan

Anoa, babi rusa, kura-kura, biawak, kus kus, kera, komodo, buaya, ular, dan

burung maleo.

c) Fauna tipe australis

Kangguru, walabi, koala, burung cendrawasih, kakatua, kasuari, dan berbagai

jenis burung berwarna lainnya.

C. Metode Pembelajaran

Pembelajaran kooperatif baik itu dengan model snowball throwing, Numbered Head

Together (NHT), Jigsaw dan sebagainya.

D. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama

Pendahuluan (10 menit)

1. Perserta didik merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan

kondisi siswa dan kelas.

2. Guru memberikan motivasi terkait dengan pembelajaran yang dilakukan.

Page 105: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

3. Perserta didik disiapkan untuk mengikuti pelajaran tentang letak dan luas

Indonesia dengan menanyakan pengetahuan peserta didik sebelumnya.

4. Perserta didik menerima informasi tentang tujuan pembelajaran dan manfaat

pembelajaran.

Kegiatan Inti (55 menit)

Mengamati :

1. Peserta didik mengamati peta Indonesia.

2. Peserta didik menentukan letak astronomis dan letak geografis Indonesia.

Menanya :

3. Dengan kerja sama dan semangat cinta tanah air, peserta didik menanyakan

pengertian letak geografis dan letak astronomis Indonesia yang telah diamati.

Mengumpulkan Informasi:

4. Peserta didik diarahkan untuk membentuk kelompok dengan anggota 4-5 orang

secara heterogen.

5. Peserta didik mendiskusikan letak astronomis dan geografis serta luas Indonesia

dengan jujur, percaya diri.

Mengasosiasi:

6. Peserta didik membandingkan hasil diskusi tentang letak astronomis dan

geografis serta luas Indonesia antarkelompok dengan jujur, percaya diri, dan

peduli sosial.

Mengomunikasikan:

7. Peserta didik yang mewakili kelompoknya mempresentasikan perbedaan letak

geografis dengan letak astronomis Indonesia dan luas Indonesia dengan rasa

percaya diri dan tanggung jawab, kemudian ditanggapi oleh kelompok peserta

didik yang lain dalam diskusi kelas.

Penutup (15 menit)

1. Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi pelajaran tentang

letak astronomis, letak geografis, dan luas Indonesia.

2. Peserta didik mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami saat memahami

perbedaan letak astronomis, letak geografis, dan luas Indonesia.

3. Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

Page 106: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

4. Peserta didik mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru mengenai letak

astronomis, letak geografis, dan luas Indonesia.

5. Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran.

Pertemuan Kedua

Pendahuluan (10 menit)

1. Perserta didik merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan

kondisi siswa dan kelas.

2. Guru memberikan motivasi terkait dengan pembelajaran yang dilakukan.

3. Perserta didik disiapkan untuk mengikuti pelajaran tentang kondisi iklim yang

terdapat di Indonesia dengan menanyakan pengetahuan peserta didik sebelumnya.

4. Perserta didik menerima informasi tentang tujuan pembelajaran dan manfaat

pembelajaran.

Kegiatan Inti (55 menit)

Mengamati :

1. Peserta didik mengamati peta Indonesia dan membaca sumber belajar lainnya.

2. Peserta didik menentukan jenis-jenis iklim dan musim yang ada di Indonesia.

Menanya :

3. Dengan kreatif dan gemar membaca, peserta didik menanyakan jenis iklim dan

musim di Indonesia.

Mengumpulkan Informasi:

4. Peserta didik diarahkan untuk membentuk kelompok dengan anggota 4-5 orang

secara heterogen.

5. Peserta didik mendiskusikan jawaban atas pertanyaan tentang jenis iklim dan

musim di Indonesia dengan jujur, percaya diri, dan semangat kerja sama.

Mengasosiasi:

6. Peserta didik membandingkan hasil diskusi tentang jenis iklim dan musim di

Indonesia antarkelompok dengan jujur, percaya diri, dan toleransi.

Mengomunikasikan:

7. Peserta didik yang mewakili kelompoknya mempresentasikan jenis iklim dan

musim di Indonesia dengan rasa percaya diri dan toleransi, kemudian ditanggapi

oleh kelompok peserta didik yang lain dalam diskusi kelas.

Page 107: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

Penutup (15 menit)

1. Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi pelajaran tentang

jenis iklim dan musim di Indonesia.

2. Peserta didik mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami saat memahami

perbedaan jenis iklim dan musim di Indonesia.

3. Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

4. Peserta didik mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru mengenai jenis

iklim dan musim di Indonesia.

5. Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran.

Pertemuan Ketiga

Pendahuluan (10 menit)

1. Perserta didik merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan

kondisi siswa dan kelas.

2. Guru memberikan motivasi terkait dengan pembelajaran yang dilakukan.

3. Perserta didik disiapkan untuk mengikuti pelajaran tentang kondisi geologi

Indonesia dengan menanyakan pengetahuan peserta didik sebelumnya.

4. Perserta didik menerima informasi tentang tujuan pembelajaran dan manfaat

pembelajaran.

Kegiatan Inti (55 menit)

Mengamati :

1. Peserta didik mengamati peta Indonesia dan membaca sumber belajar lainnya.

2. Peserta didik menentukan kondisi geologi Indonesia.

Menanya :

3. Dengan gemar membaca dan mandiri, peserta didik menanyakan kondisi geologi

Indonesia.

Mengumpulkan Informasi:

4. Peserta didik diarahkan untuk membentuk kelompok dengan anggota 4-5 orang

secara heterogen.

5. Peserta didik mendiskusikan jawaban atas pertanyaan tentang kondisi geologi

Indonesia dengan jujur, percaya diri, dan cinta tanah air.

Mengasosiasi:

Page 108: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

6. Peserta didik membandingkan hasil diskusi tentang kondisi geologi Indonesia

antarkelompok dengan jujur, percaya diri, dan toleransi.

Mengomunikasikan:

7. Peserta didik yang mewakili kelompoknya mempresentasikan kondisi geologi

Indonesia dengan rasa percaya diri dan toleransi, kemudian ditanggapi oleh

kelompok peserta didik yang lain dalam diskusi kelas.

Penutup (15 menit)

1. Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi pelajaran tentang

kondisi geologi Indonesia.

2. Peserta didik mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami saat memahami

perbedaan kondisi geologi Indonesia.

3. Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

4. Peserta didik mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru mengenai

kondisi geologi Indonesia.

5. Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran.

Pertemuan Keempat

Pendahuluan (10 menit)

1. Perserta didik merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan

kondisi siswa dan kelas.

2. Guru memberikan motivasi terkait dengan pembelajaran yang dilakukan.

3. Perserta didik disiapkan untuk mengikuti pelajaran tentang rupa bumi Indonesia

dengan menanyakan pengetahuan peserta didik sebelumnya.

4. Perserta didik menerima informasi tentang tujuan pembelajaran dan manfaat

pembelajaran.

Kegiatan Inti (55 menit)

Mengamati :

1. Peserta didik mengamati video rupa bumi Indonesia.

2. Peserta didik menguraikan kondisi rupa bumi Indonesia.

Menanya :

3. Dengan rasa ingin tahu, peserta didik menanyakan rupa bumi Indonesia.

Page 109: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

Mengumpulkan Informasi:

4. Peserta didik diarahkan untuk membentuk kelompok dengan anggota 4-5 orang

secara heterogen.

5. Peserta didik mendiskusikan tentang rupa bumi Indonesia dengan jujur, percaya

diri, dan cinta tanah air.

Mengasosiasi:

6. Peserta didik membandingkan hasil diskusi tentang rupa bumi Indonesia

antarkelompok dengan jujur, percaya diri, dan toleransi.

Mengomunikasikan:

7. Peserta didik yang mewakili kelompoknya (dipilih secara acak)

mempresentasikan rupa bumi Indonesia dengan semangat dan toleransi,

kemudian ditanggapi oleh kelompok peserta didik yang lain dalam diskusi kelas.

Penutup (15 menit)

1. Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi pelajaran tentang

rupa bumi Indonesia.

2. Peserta didik mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami saat memahami

rupa bumi Indonesia.

3. Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

4. Peserta didik mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru mengenai rupa

bumi Indonesia.

5. Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran.

Pertemuan Kelima

Pendahuluan (10 menit)

1. Perserta didik merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan

kondisi siswa dan kelas.

2. Guru memberikan motivasi terkait dengan pembelajaran yang dilakukan.

3. Perserta didik disiapkan untuk mengikuti pelajaran tentang tata air dan persebaran

tanah di Indonesia dengan menanyakan pengetahuan peserta didik sebelumnya.

4. Perserta didik menerima informasi tentang tujuan pembelajaran dan manfaat

pembelajaran.

Kegiatan Inti (55 menit)

Page 110: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

Mengamati :

1. Peserta didik mengamati gambar tata air dan persebaran tanah di Indonesia.

2. Peserta didik menguraikan tata air dan persebaran tanah di Indonesia.

Menanya :

3. Dengan rasa ingin tahu, peserta didik menanyakan tata air dan persebaran tanah

di Indonesia.

Mengumpulkan Informasi:

4. Peserta didik diarahkan untuk membentuk kelompok dengan anggota 4-5 orang

secara heterogen.

5. Peserta didik mendiskusikan tentang tata air dan persebaran tanah di Indonesia

dengan jujur, percaya diri, dan bersahabat.

Mengasosiasi:

6. Peserta didik membandingkan hasil diskusi tentang tata air dan persebaran tanah

di Indonesia antarkelompok dengan jujur, percaya diri, dan toleransi.

Mengomunikasikan:

7. Peserta didik yang mewakili kelompoknya (dipilih secara acak)

mempresentasikan tata air dan persebaran tanah di Indonesia dengan semangat

dan toleransi, kemudian ditanggapi oleh kelompok peserta didik yang lain dalam

diskusi kelas.

Penutup (15 menit)

1. Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi pelajaran tentang

tata air dan persebaran tanah di Indonesia.

2. Peserta didik mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami saat memahami

tata air dan persebaran tanah di Indonesia.

3. Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

4. Peserta didik mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru mengenai tata

air dan persebaran tanah di Indonesia.

5. Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran.

Pertemuan Keenam

Pendahuluan (10 menit)

Page 111: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

1. Perserta didik merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan

kondisi siswa dan kelas.

2. Guru memberikan motivasi terkait dengan pembelajaran yang dilakukan.

3. Perserta didik disiapkan untuk mengikuti pelajaran tentang jenis flora dan fauna

di Indonesia dengan menanyakan pengetahuan peserta didik sebelumnya.

4. Perserta didik menerima informasi tentang tujuan pembelajaran dan manfaat

pembelajaran.

Kegiatan Inti (55 menit)

Mengamati :

1. Peserta didik mengamati gambar jenis flora dan fauna di Indonesia.

2. Peserta didik mengklasifikasikan jenis flora dan fauna di Indonesia.

Menanya :

3. Dengan rasa ingin tahu, peserta didik menanyakan jenis flora dan fauna di

Indonesia.

Mengumpulkan Informasi:

4. Peserta didik diarahkan untuk membentuk kelompok dengan anggota 4-5 orang

secara heterogen.

5. Peserta didik mendiskusikan tentang jenis flora dan fauna di Indonesia dengan

jujur, percaya diri, dan bersahabat.

Mengasosiasi:

6. Peserta didik membandingkan hasil diskusi tentang jenis flora dan fauna di

Indonesia antarkelompok dengan jujur, percaya diri, dan toleransi.

Mengomunikasikan:

7. Peserta didik yang mewakili kelompoknya (dipilih secara acak)

mempresentasikan jenis flora dan fauna di Indonesia dengan semangat dan

toleransi, kemudian ditanggapi oleh kelompok peserta didik yang lain dalam

diskusi kelas.

Penutup (15 menit)

Page 112: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

1. Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi pelajaran tentang

jenis flora dan fauna di Indonesia.

2. Peserta didik mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami saat memahami

jenis flora dan fauna di Indonesia.

3. Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

4. Peserta didik mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru mengenai jenis

flora dan fauna di Indonesia.

5. Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran.

E. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

1. Penilaian Sikap

a. Teknik : Pengamatan Sikap

b. Bentuk : Lembar Pengamatan

c. Instrumen

No

.

Nama

Peserta

didik

Religius Jujur

Percaya

Diri skor Nil

ai

Kon-

versi 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1.

2.

3.

….

Page 113: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

Rubrik

Rubrik Skor

Sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam

melakukan kegiatan pembelajaran.

1

Terlihat sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan

kegiatan tetapi masih sedikit dan belum ajeg/ konsisten.

2

Menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan

kegiatan yang cukup sering dan mulai ajeg/ konsisten.

3

Menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam melakukan

kegiatan secara terus-menerus dan ajeg/ konsisten.

4

Pedoman penilaian sikap:

Skor = Jumlah perolehan angka seluruh aspek

Nilai = Skor yang diperoleh x 100

Skor maksimal

Konversi Nilai = (Nilai/100) x 4

Kategori Nilai dapat dilihat pada tabel konversi nilai sikap (Kurang/ K , Cukup/

C, Baik/ B, Sangat Baik/ SB)

2. Penilaian Pengetahuan

a. Teknik : Tes Tertulis

b. Bentuk : Uraian

c. Instrumen :

1) Jelaskan perbedaan letak geografis dan astronomis Indonesia!

2) Uraikan kondisi iklim yang ada di Indonesia beserta contohnya!

3) Bagaimanakah dampak dari kondisi geologi Indonesia? Jelaskan!

4) Gambarkanlah secara garis besar rupa bumi Indonesia!

5) Sebutkan 5 flora maupun fauna yang ada di Indonesia!

Page 114: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

Lembar Kerja:

Nama :

Kelas :

Fauna di Indonesia Unsur Pembeda skor Nilai Konv.

Ciri-ciri Daerah

Fauna Asiatis:

Fauna Peralihan:

Fauna Australis:

Rubrik

Rubrik Skor

Menuliskan perbedaan jenis fauna di Indonesia dengan kurang tepat 1

Menuliskan perbedaan jenis fauna di Indonesia dengan cukup tepat 2

Menuliskan perbedaan jenis fauna di Indonesia dengan tepat 3

Menuliskan perbedaan jenis fauna di Indonesia dengan sangat tepat 4

Pedoman Penilaian:

Skor = Jumlah perolehan angka seluruh aspek

Nilai = Skor yang diperoleh x 100

Skor maksimal

Konversi Nilai = (Nilai/100) x 4

Kategori Nilai dapat dilihat pada tabel konversi nilai pengetahuan.

3. Penilaian Keterampilan

a. Teknik : Tes Unjuk Kerja

b. Bentuk : Tes dan rubrik

c. Instrumen :

Gambarkanlah peta Indonesia dan berikanlah keterangan mengenai persebaran

tanahnya!

Page 115: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

Rubrik

No. Kriteria Penilaian Skor

1. Gambar peta

a. Jelas dan terinci

b. Jelas tetapi kurang terinci

c. Kurang jelas dan terinci

d. Kurang jelas dan kurang terinci

4

3

2

1

2. Pilihan kata

a. Tepat dan sesuai

b. Cukup tepat dan sesuai

c. Kurang tepat dan sesuai

d. Tiidak tepat dan tidak sesuai

4

3

2

1

3. Penjelasan

a. Mudah dipahami

b. Sedikit sulit dipahami

c. Sulit dipahami

d. Sangat sulit dipahami

4

3

2

1

4. Ejaan dan tanda baca

a. Tidak ada yang salah

b. Sedikit yang salah

c. Cukup banyak yang salah

d. Banyak yang salah

4

3

2

1

4. Soal Pengayaan

a. Jelaskan dampak dari letak astronomis Indonesia!

b. Uraikan pengaruh dari adanya letak geografis Indonesia!

c. Mengapa Indonesia disebut archipelago? Jelaskan!

d. Sebutkan 2 daerah di Indonesia yang dilalui garis khatulistiwa!

e.Mengapa Indonesia hanya memiliki dua musim? Jelaskan!

5. Soal Remedial

Gambarkanlah peta Indonesia, kemudian warnailah, dan berikanlah keterangan

mengenai letak geografis dan letak astronomisnya!

Page 116: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

F. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar

1. Media/ alat : Power Point tentang langkah-langkah diskusi

kelompok, bola mini (snowball throwing), kepala bernomor, benda-benda yang

ada di sekitar sekolah, dan lainnya.

2. Bahan pembelajaran : Buku pengetahuan, ensiklopedia, dan sumber lain yang

relevan.

3. Sumber Belajar :

a. Pujiastuti, Sri Y., dkk. 2014. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) untuk SMP/

MTs Kelas VII. Jakarta: Erlangga.

b. Peta Indonesia.

c. Sumber lain yang relevan.

Mengetahui,

Tangerang Selatan, Juli 2017

Kepala SMP IP Daarus Salaam Guru Mata

Pelajaran

Kusnadi, S.Pd (Nurlela, S.Pd)

Page 117: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMP IP Daarus Salaam

Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas/ Semester : VII/ 1

Materi Pokok : Potensi Sumber Daya Alam

Alokasi Waktu : 8 jam pelajaran (4x pertemuan)

Penjiwaan Agama

Surah Fushilat ayat 10

“Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia

memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan penghuninya

dalam empat hari. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang- orang yang bertanya.”

(Q.S. Fushilat: 10)

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya.

KI 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,

Page 118: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang

dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/ teori.

B. Kompetensi Dasar

3.1. Memahami konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi,iklim,bentuk muka bumi,

geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta

pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya,

dan pendidikan.

4.1. Menyajikan hasil telaah konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk

muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang Indonesia serta

pengaruhnya terhadap kehidupan manusia Indonesia dalam aspek ekonomi,

sosial, budaya, dan pendidikan.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menguraikan potensi Sumber Daya Alam di Indonesia.

2. Mengidentifikasi persebaran Sumber Daya Alam di Darat dan Laut Indonesia.

D. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan 1

Melalui pengamatan terhadap video yang disajikan, peserta didik dapat menggali

informasi mengenai potensi sumber daya alam tanah, air, dan laut Indonesia dengan

rasa ingin tahu dan cinta tanah air.

Pertemuan 2

Peserta didik mampu mengklasifikasikan jenis potensi sumber daya alam udara,

hutan dan pertambangan di Indonesia.

Pertemuan 3

Dengan memperhatikan berbagai gambar mengenai sumber daya alam Indonesia,

peserta didik menjabarkan berbagai sebaran sumber daya di laut, tanah, dan air.

Pertemuan 4

Peserta didik mampu membedakan sebaran sumber daya alam hutan dan

pertambangan di Indonesia.

E. Materi Pembelajaran

Page 119: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

Pertemuan 1

Potensi Sumber Daya Alam di Indonesia

1. Potensi Sumber Daya Alam Tanah

2. Potensi Sumber Daya Alam Air Indonesia terbagi menjadi:

a. Air Tanah; b. Air Hujan; c. Sungai; d. Danau

3. Potensi Sumber Daya Alam Laut Indonesia terbagi menjadi:

a. Perikanan laut; b. Terumbu karang; c. Padang lamun; d. Rumput laut

Pertemuan 2

4. Potensi Sumber Daya Alam Udara

5. Potensi Sumber Daya Alam Hutan

a. Hutan hujan tropis

b. Hutan musim (muson)

c. Hutan Mangrove

6. Potensi Sumber Daya Alam Pertambangan

a. Pertambangan Bijih/ Logam

b. Pertambangan yang menghasilkan energi

c. Pertambangan Mineral Industri

Pertemuan 3

Persebaran Sumber Daya Alam di Darat dan di Laut Indonesia

1. Persebaran Sumber Daya Alam Tanah, meliputi: tanah vulkanik, tanah aluvial,

humus, gambut, laterit, podsol, litosol, mediteran, dan renzina.

2. Persebaran Sumber Daya Alam Air

a. Persebaran sungai-sungai di Indonesia

b. Persebaran danau-danau di Indonesia

3. Persebaran Sumber Daya Alam Laut

a. Persebaran Daerah Usaha Perikanan Laut di Indonesia

b. Persebaran Kawasan Terumbu Karang di Indonesia

c. Persebaran Kawasan padang lamun di Indonesia

d. Persebaran Kawasan rumput laut di Indonesia

Pertemuan 4

4. Persebaran Sumber Daya Hutan di Indonesia

5. Persebaran Sumber Daya Alam Pertambangan

Page 120: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

a. Pertambangan bijih/ logam

b. Pertambangan yang menghasilkan energi

c. Pertambangan mineral industri

F. Metode Pembelajaran

Pembelajaran kooperatif baik itu dengan model snowball throwing, Numbered Head

Together (NHT), Jigsaw dan sebagainya.

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama

Pendahuluan (10 menit)

1. Perserta didik merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan

kondisi siswa dan kelas.

2. Guru memberikan motivasi terkait dengan pembelajaran yang dilakukan.

3. Perserta didik disiapkan untuk mengikuti pelajaran tentang potensi sumber daya

alam tanah, air, dan laut di Indonesia dengan menanyakan pengetahuan peserta

didik sebelumnya.

4. Perserta didik menerima informasi tentang tujuan pembelajaran dan manfaat

pembelajaran.

Kegiatan Inti (55 menit)

Mengamati :

1. Peserta didik mengamati peta maupun video tentang sumber daya alam Indonesia.

2. Peserta didik menentukan potensi sumber daya alam tanah, air, dan laut di

Indonesia.

Menanya :

3. Dengan kerja sama dan semangat cinta tanah air, peserta didik menanyakan

potensi sumber daya alam tanah, air, dan laut di Indonesia yang telah diamati.

Mengumpulkan Informasi:

4. Peserta didik diarahkan untuk membentuk kelompok dengan anggota 4-5 orang

secara heterogen.

5. Peserta didik mendiskusikan potensi sumber daya alam tanah, air, dan laut di

Indonesia dengan jujur dan percaya diri.

Mengasosiasi:

Page 121: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

6. Peserta didik membandingkan hasil diskusi tentang potensi sumber daya alam

tanah, air, dan laut di Indonesia antarkelompok dengan jujur, percaya diri, dan

peduli sosial.

Mengomunikasikan:

7. Peserta didik yang mewakili kelompoknya mempresentasikan potensi sumber

daya alam tanah, air, dan laut di Indonesia dengan rasa percaya diri dan tanggung

jawab, kemudian ditanggapi oleh kelompok peserta didik yang lain dalam diskusi

kelas.

Penutup (15 menit)

1. Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi pelajaran tentang

potensi sumber daya alam tanah, air, dan laut di Indonesia.

2. Peserta didik mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami saat memahami

potensi sumber daya alam tanah, air, dan laut di Indonesia.

3. Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

4. Peserta didik mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru mengenai

potensi sumber daya alam tanah, air, dan laut di Indonesia.

5. Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran.

Pertemuan Kedua

Pendahuluan (10 menit)

1. Perserta didik merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan

kondisi siswa dan kelas.

2. Guru memberikan motivasi terkait dengan pembelajaran yang dilakukan.

3. Perserta didik disiapkan untuk mengikuti pelajaran tentang potensi sumber daya

alam udara, hutan, dan pertambangan di Indonesia dengan menanyakan

pengetahuan peserta didik sebelumnya.

4. Perserta didik menerima informasi tentang tujuan pembelajaran dan manfaat

pembelajaran.

Kegiatan Inti (55 menit)

Mengamati :

Page 122: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

1. Peserta didik mengamati peta sebaran SDA di Indonesia dan membaca sumber

belajar lainnya.

2. Peserta didik menentukan potensi sumber daya alam udara, hutan, dan

pertambangan di Indonesia.

Menanya :

3. Dengan kreatif dan gemar membaca, peserta didik menanyakan potensi sumber

daya alam udara, hutan, dan pertambangan di Indonesia.

Mengumpulkan Informasi:

4. Peserta didik diarahkan untuk membentuk kelompok dengan anggota 4-5 orang

secara heterogen.

5. Peserta didik mendiskusikan jawaban atas pertanyaan tentang potensi sumber

daya alam udara, hutan, dan pertambangan di Indonesia dengan jujur, percaya

diri, dan semangat kerja sama.

Mengasosiasi:

6. Peserta didik membandingkan hasil diskusi tentang potensi sumber daya alam

udara, hutan, dan

pertambangan di Indonesia antarkelompok dengan jujur, percaya diri, dan

toleransi.

Mengomunikasikan:

7. Peserta didik yang mewakili kelompoknya mempresentasikan potensi sumber

daya alam udara, hutan, dan pertambangan di Indonesia dengan rasa percaya diri

dan toleransi, kemudian ditanggapi oleh kelompok peserta didik yang lain dalam

diskusi kelas.

Penutup (15 menit)

1. Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi pelajaran tentang

potensi sumber daya alam udara, hutan, dan pertambangan di Indonesia.

2. Peserta didik mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami saat memahami

perbedaan potensi sumber daya alam udara, hutan, dan pertambangan di

Indonesia.

3. Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

4. Peserta didik mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru mengenai

potensi sumber daya alam udara, hutan, dan pertambangan di Indonesia.

5. Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran.

Page 123: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

Pertemuan Ketiga

Pendahuluan (10 menit)

1. Perserta didik merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan

kondisi siswa dan kelas.

2. Guru memberikan motivasi terkait dengan pembelajaran yang dilakukan.

3. Perserta didik disiapkan untuk mengikuti pelajaran tentang persebaran sumber

daya alam laut, tanah, dan air di Indonesia dengan menanyakan pengetahuan

peserta didik sebelumnya.

4. Perserta didik menerima informasi tentang tujuan pembelajaran dan manfaat

pembelajaran.

Kegiatan Inti (55 menit)

Mengamati :

1. Peserta didik mengamati video sebaran SDA Indonesia dan membaca sumber

belajar lainnya.

2. Peserta didik menentukan persebaran sumber daya alam laut, tanah, dan air di

Indonesia.

Menanya :

2. Dengan gemar membaca dan mandiri, peserta didik menanyakan persebaran

sumber daya alam laut, tanah, dan air di Indonesia.

Mengumpulkan Informasi:

4. Peserta didik diarahkan untuk membentuk kelompok dengan anggota 4-5 orang

secara heterogen.

5. Peserta didik mendiskusikan jawaban atas pertanyaan tentang persebaran sumber

daya alam laut, tanah, dan air di Indonesia dengan jujur, percaya diri, dan cinta

tanah air.

Mengasosiasi:

6. Peserta didik membandingkan hasil diskusi tentang persebaran sumber daya alam

laut, tanah, dan air di Indonesia antarkelompok dengan jujur, percaya diri, dan

toleransi.

Mengomunikasikan:

7. Peserta didik yang mewakili kelompoknya mempresentasikan persebaran sumber

daya alam laut, tanah, dan air di Indonesia dengan rasa percaya diri dan toleransi,

kemudian ditanggapi oleh kelompok peserta didik yang lain dalam diskusi kelas.

Page 124: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

Penutup (15 menit)

1. Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi pelajaran tentang

persebaran sumber daya alam laut, tanah, dan air di Indonesia.

2. Peserta didik mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami saat memahami

perbedaan persebaran sumber daya alam laut, tanah, dan air di Indonesia.

3. Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

4. Peserta didik mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru mengenai

persebaran sumber daya alam laut, tanah, dan air di Indonesia.

5. Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran.

Pertemuan Keempat

Pendahuluan (10 menit)

1. Perserta didik merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan

kondisi siswa dan kelas.

2. Guru memberikan motivasi terkait dengan pembelajaran yang dilakukan.

3. Perserta didik disiapkan untuk mengikuti pelajaran tentang sumber daya alam

hutan dan pertambangan di Indonesia dengan menanyakan pengetahuan peserta

didik sebelumnya.

4. Perserta didik menerima informasi tentang tujuan pembelajaran dan manfaat

pembelajaran.

Kegiatan Inti (55 menit)

Mengamati :

1. Peserta didik mengamati video sumber daya alam hutan dan pertambangan di

Indonesia.

2. Peserta didik menguraikan kondisi sumber daya alam hutan dan pertambangan di

Indonesia.

Menanya :

3. Dengan rasa ingin tahu, peserta didik menanyakan sumber daya alam hutan dan

pertambangan di Indonesia.

Mengumpulkan Informasi:

4. Peserta didik diarahkan untuk membentuk kelompok dengan anggota 4-5 orang

secara heterogen.

Page 125: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

5. Peserta didik mendiskusikan tentang sumber daya alam hutan dan pertambangan

di Indonesia dengan jujur, percaya diri, dan cinta tanah air.

Mengasosiasi:

6. Peserta didik membandingkan hasil diskusi tentang sumber daya alam hutan dan

pertambangan di Indonesia antarkelompok dengan jujur, percaya diri, dan

toleransi.

Mengomunikasikan:

7. Peserta didik yang mewakili kelompoknya (dipilih secara acak)

mempresentasikan sumber daya alam hutan dan pertambangan di Indonesia

dengan semangat dan toleransi, kemudian ditanggapi oleh kelompok peserta didik

yang lain dalam diskusi kelas.

Penutup (15 menit)

1. Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi pelajaran tentang

sumber daya alam hutan dan pertambangan di Indonesia.

2. Peserta didik mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami saat memahami

sumber daya alam hutan dan pertambangan di Indonesia.

3. Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

4. Peserta didik mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru mengenai

sumber daya alam hutan dan pertambangan di Indonesia.

5. Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran.

H. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

1. Penilaian Sikap

No

.

Nama

Peserta

didik

Religius Jujur

Percaya

Diri skor

Nil

ai

Ko

n-

ver

si 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1.

2.

3.

….

Page 126: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

a. Teknik : Pengamatan Sikap

b. Bentuk : Lembar Pengamatan

c. Instrumen

Rubrik

Rubrik Skor

Sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam

melakukan kegiatan pembelajaran.

1

Terlihat sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan

kegiatan tetapi masih sedikit dan belum ajeg/ konsisten.

2

Menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan

kegiatan yang cukup sering dan mulai ajeg/ konsisten.

3

Menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam melakukan

kegiatan secara terus-menerus dan ajeg/ konsisten.

4

Pedoman penilaian sikap:

Skor = Jumlah perolehan angka seluruh aspek

Nilai = Skor yang diperoleh x 100

Skor maksimal

Konversi Nilai = (Nilai/100) x 4

Kategori Nilai dapat dilihat pada tabel konversi nilai sikap (Kurang/ K , Cukup/

C, Baik/ B, Sangat Baik/ SB)

2. Penilaian Pengetahuan

a. Teknik : Tes Tertulis

b. Bentuk : Uraian

c. Instrumen :

1) Jelaskan berbagai potensi sumber daya alam tanah Indonesia!

2) Uraikan potensi sumber daya alam laut Indonesia!

3) Bagaimanakah potensi pertambangan Indonesia? Apakah sudah

dimanfaatkan dengan baik? Jelaskan!

4) Kemukakan berbagai sebaran sumber daya alam air Indonesia!

5) Sebutkan 5 pertambangan mineral industri yang ada di Indonesia!

Page 127: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

Lembar Kerja:

Nama :

Kelas :

SDA di Indonesia Unsur Pembeda skor Nilai Konv.

Ciri-ciri Persebaran

Sumber daya alam tanah:

Sumber daya alam air:

Sumber daya alam udara:

Sumber daya alam laut:

Rubrik

Rubrik Skor

Menuliskan perbedaan SDA di Indonesia dengan kurang tepat 1

Menuliskan perbedaan SDA di Indonesia dengan cukup tepat 2

Menuliskan perbedaan SDA di Indonesia dengan tepat 3

Menuliskan perbedaan SDA di Indonesia dengan sangat tepat 4

Pedoman Penilaian:

Skor = Jumlah perolehan angka seluruh aspek

Nilai = Skor yang diperoleh x 100

Skor maksimal

Konversi Nilai = (Nilai/100) x 4

Kategori Nilai dapat dilihat pada tabel konversi nilai pengetahuan.

3. Penilaian Keterampilan

a. Teknik : Tes Unjuk Kerja

b. Bentuk : Tes dan rubrik

c. Instrumen :

Gambarkanlah peta Indonesia dan berikanlah keterangan mengenai persebaran

sumber daya alam laut dan tanahnya!

Page 128: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

Rubrik

No. Kriteria Penilaian Skor

1. Gambar peta

a. Jelas dan terinci

b. Jelas tetapi kurang terinci

c. Kurang jelas dan terinci

d. Kurang jelas dan kurang terinci

4

3

2

1

2. Pilihan kata

a. Tepat dan sesuai

b. Cukup tepat dan sesuai

c. Kurang tepat dan sesuai

d. Tiidak tepat dan tidak sesuai

4

3

2

1

3. Penjelasan

a. Mudah dipahami

b. Sedikit sulit dipahami

c. Sulit dipahami

d. Sangat sulit dipahami

4

3

2

1

4. Ejaan dan tanda baca

a. Tidak ada yang salah

b. Sedikit yang salah

c. Cukup banyak yang salah

d. Banyak yang salah

4

3

2

1

4. Soal Pengayaan

a. Sebutkan 3 faktor penyebab kekayaan sumber daya alam Indonesia!

b. Jelaskan manfaat tanah bagi kehidupan manusia!

c. Uraikan cara-cara yang dapat dilakukan dalam pengelolaan tanah!

d. Berdasarkan asal-usulnya, air dibedakan menjadi tiga macam, sebutkan dan

jelaskan!

e. Kemukakan 3 manfaat rumput laut bagi kehidupan!

5. Soal Remedial

Buatlah peta Indonesia dan berikanlah keterangan/ tanda mengenai potensi

sumber daya alam lautnya!

Page 129: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

I. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar

1. Media/ alat : Power Point tentang langkah-langkah diskusi

kelompok, bola mini (snowball throwing), kepala bernomor, benda-benda yang

ada di sekitar sekolah, dan lainnya.

2. Bahan Pembelajaran : Buku pengetahuan dan sumber lain yang relevan.

3. Sumber Belajar :

a. Kurnia, Anwar. 2016. IPS Terpadu SMP Kelas VII. Jakarta: Yudhistira.

b. Pujiastuti, Sri Y., dkk. 2014. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) untuk SMP/

MTs Kelas VII. Jakarta: Erlangga.

c. Peta Indonesia (baik itu peta umum maupun peta khusus).

d. Sumber lain yang relevan

Mengetahui,

Tangerang Selatan, Juli 2017

Kepala SMP IP Daarus Salaam Guru Mata

Pelajaran

Kusnadi, S.Pd (Nurlela, S.Pd)

Page 130: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMP IP Daarus Salaam

Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas/ Semester : VII/ 1

Materi Pokok : Interaksi Sosial

Alokasi Waktu : 10 Jam Pelajaran (5x Pertemuan)

Penjiwaan Agama

Surah Al – Hujurat ayat 13:

“Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seseorang laki-laki seorang

perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu

saling kenal mengenal, sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi

Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu, sesungguhnya Allah Maha

Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Q.S. Al – Hujurat:13).

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya.

KI 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak mata.

Page 131: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

KI 4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,

membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang

dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/ teori.

B. Kompetensi Dasar

3.2. Menganalisis interaksi sosial dalam ruang dan pengaruhnya terhadap kehidupan

sosial, ekonomi dan budaya dalam nilai dan norma serta kelembagaan sosial

budaya.

4.2. Menyajikan hasil analisis tentang interaksi sosial dalam ruang dan pengaruhnya

terhadap kehidupan sosial, ekonomi dan budaya dalam nilai dan norma, serta

kelembagaan sosial budaya.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menguraikan definisi interaksi sosial

2. Menganalisis proses interaksi sosial

3. Mengkasifikasikan jenis-jenis interaksi sosial

4. Mengkategorikan syarat terjadinya interaksi sosial

5. Menyimpulkan faktor pendorong terjadinya interaksi sosial

6. Membandingkan bentuk-bentuk interaksi sosial

7. Menampilkan pengaruh interaksi sosial terhadap pembentukan lembaga sosial

D. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan 1

1. Melalui pengamatan terhadap video interaksi sosial di lingkungan sekitar, peserta

didik dapat menelaah pengertian interaksi sosial dengan percaya diri dan peduli

sosial.

2. Melalui pengamatan terhadap video interaksi sosial pula, peserta didik dapat

menganalisis berbagai proses interaksi sosial dengan kreatif.

Pertemuan 2

1. Setelah mengetahui definisi dan proses interaksi sosial, peserta didik mampu

menguraikan jenis interaksi sosial dengan sosiodrama.

2. Dengan demikian, peserta didik dapat mengidentifikasikan jenis interaksi sosial

baik itu interaksi sosial antarindividu, individu dengan kelompok, maupun

antarkelompok dengan semangat cinta tanah air.

Page 132: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

Pertemuan 3

1. Melalui pengamatan terhadap gambar-gambar yang disajikan, peserta didik dapat

menjelaskan syarat terjadinya interaksi sosial dengan mandiri.

2. Peserta didik mampu mengkonsepkan berbagai faktor pendorong terjadinya

interaksi sosial dengan komunikatif.

Pertemuan 4

1. Dengan melakukan pengamatan di lingkungan sekitar, peserta didik mampu

mengemukakan bentuk-bentuk interaksi sosial.

2. Tiap-tiap peserta didik juga dapat membuat hasil karya bentuk-bentuk interaksi

sosial dalam bentuk exploding box.

Pertemuan 5

1. Setelah membaca berbagai literatur mengenai pengaruh interaksi sosial terhadap

pembentukan lembaga sosial, peserta didik dapat membuat suatu karya

sosiodrama mengenai interaksi sosial dengan kerja keras.

2. Peserta didik dapat menampilkan sosiodrama tentang interaksi sosiodrama

dengan rasa cinta tanah air.

E. Materi Pembelajaran

Pertemuan 1

1. Pengertian Interaksi Sosial

Inetraksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu,

antara individu dengan kelompok, maupun antara kelompok dengan kelompok.

2. Proses Interaksi Sosial

a. Interaksi sosial secara langsung

Interaksi sosial secara langsung adalah interaksi yang dilakukan langsung

antara individu atau kelompok dengan individu atau kelompok lain, baik

melalui tatap muka maupun melalui alat bantu komunikasi.

b. Interaksi sosial secara tidak langsung

Interaksi sosial secara tidak langsung yaitu interaksi yang dilakukan individu

atau kelompok dengan individu atau kelompok lain melalui perantara pihak

ketiga.

Pertemuan 2

Jenis-jenis Interaksi Sosial

1. Interaksi sosial antarindividu

Interaksi sosial ini berlangsung antara satu orang dengan satu orang lainnya.

Page 133: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

2. Interaksi sosial individu dengan kelompok

Interaksi sosial ini terjadi antara orang perorangan dengan sekelompok orang.

3. Interaksi sosial antarkelompok

Interaksi sosial ini berlangsung antara sekelompok manusia dengan kelompok

manusia lainnya.

Pertemuan 3

1. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

a. Kontak sosial

b. Komunikasi

2. Faktor Pendorong Terjadinya Interaksi Sosial

a. Imitasi

Imitasi yaitu tindakan seseorang untuk meniru orang lain melalui sikap,

penampilan, gaya hidup, bahkan apa saja yang dimiliki oleh orang lain tersebut.

b. Sugesti

Sugesti adalah pengaruh, pandangan, atau sikap yang diberikan seseorang

terhadap lainnya kemudian diterima, dituruti, atau dilaksanakan dengan tanpa

berpikir lagi secara rasional.

c. Identifikasi

Identifikasi adalah upaya yang dilakukan seorang individu untuk menjadi sama

(identik) dengan individu lain yang ditirunya.

d. Simpati

Simpati adalah proses kejiwaan apabila seseorang individu merasa tertarik pada

orang lain atau sekelompok orang.

e. Empati

Proses empati hampir sama dengan simpati. Perbedaannya yaitu proses empati

lebih dalam sehingga seseorang akan merasakan apa yang dirasakan oleh orang

lain.

Pertemuan 4

Bentuk-bentuk Interaksi Sosial

1. Interaksi sosial asosiatif

a. Kerjasama (Cooperation)

b. Akomodasi (Accomodation)

Page 134: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

c. Asimilasi (Assimilation)

d. Akulturasi (Acculturation)

2. Interaksi sosial disosiatif

a. Persaingan (Competition)

b. Kontravensi (Contravention)

c. Pertentangan atau konflik (Conflict)

Pertemuan 5

Pengaruh Interaksi Sosial Terhadap Pembentukan Lembaga Sosial

Seiring dengan bertambahnya penduduk, dan semakin kompleksnya kebutuhan hidup,

serta berkembangnya jalinan Interaksi sosial, maka manusia memerlukan keteraturan

hidup bersama atau keteraturan sosial. Untuk mewujudkan keteraturan sosial, maka di

dalam aktivitas interaksi sosial itu dirumuskan sejumlah nilai dan norma sebagai

panduan atau pedoman bertingkah laku.

F. Metode Pembelajaran

Pembelajaran kooperatif baik itu dengan model snowball throwing, Numbered Head

Together (NHT), kancing gemerincing, Jigsaw dan sebagainya.

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama

Pendahuluan (10 menit)

1. Perserta didik merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan

kondisi siswa dan kelas.

2. Guru memberikan motivasi terkait dengan pembelajaran yang dilakukan.

3. Perserta didik disiapkan untuk mengikuti pelajaran tentang pengertian dan proses

interaksi sosial dengan menanyakan pengetahuan peserta didik sebelumnya.

4. Perserta didik menerima informasi tentang tujuan pembelajaran dan manfaat

pembelajaran.

Kegiatan Inti (55 menit)

Mengamati :

1. Peserta didik mengamati video interaksi sosial.

2. Peserta didik menentukan definisi dan proses interaksi sosial.

Page 135: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

Menanya :

3. Dengan kerja sama dan semangat cinta tanah air, peserta didik menanyakan

proses interaksi sosial dalam kehidupan nyata di masyarakat.

Mengumpulkan Informasi:

4. Peserta didik diarahkan untuk membentuk kelompok dengan anggota 4-5 orang

secara heterogen.

5. Peserta didik mendiskusikan definisi dan proses interaksi sosial dengan jujur,

percaya diri.

Mengasosiasi:

6. Peserta didik membandingkan hasil diskusi tentang definisi dan proses interaksi

sosial antarkelompok dengan jujur, percaya diri, dan peduli sosial.

Mengomunikasikan:

7. Peserta didik yang mewakili kelompoknya mempresentasikan definisi dan proses

interaksi sosial dalam masyarakat dengan rasa percaya diri dan tanggung jawab,

kemudian ditanggapi oleh kelompok peserta didik yang lain dalam diskusi kelas.

Penutup (15 menit)

1. Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi pelajaran tentang

definisi dan proses interaksi sosial.

2. Peserta didik mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami saat memahami

definisi dan proses interaksi sosial.

3. Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

4. Peserta didik mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru mengenai

definisi dan proses interaksi sosial.

5. Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran.

Pertemuan Kedua

Pendahuluan (10 menit)

1. Perserta didik merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan

kondisi siswa dan kelas.

2. Guru memberikan motivasi terkait dengan pembelajaran yang dilakukan.

3. Perserta didik disiapkan untuk mengikuti pelajaran tentang jenis-jenis interaksi

sosial dengan menanyakan pengetahuan peserta didik sebelumnya.

Page 136: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

4. Perserta didik menerima informasi tentang tujuan pembelajaran dan manfaat

pembelajaran.

Kegiatan Inti (55 menit)

Mengamati :

1. Peserta didik mengamati gambar yang terkait dengan jenis-jenis interaksi sosial.

2. Peserta didik menentukan jenis-jenis jenis-jenis interaksi sosial dengan rasa

peduli sosial.

Menanya :

3. Dengan kreatif dan gemar membaca, peserta didik menanyakan jenis-jenis

interaksi sosial.

Mengumpulkan Informasi:

4. Peserta didik diarahkan untuk membentuk kelompok dengan anggota 3-4 orang

secara heterogen.

5. Peserta didik menentukan sosiodrama untuk materi jenis-jenis interaksi sosial

dengan semangat kerja sama.

Mengasosiasi:

6. Peserta didik menelaah sosiodrama antarkelompok dengan rasa demokratis.

Mengomunikasikan:

7. Peserta didik bersama kelompoknya masing-masing menampilkan sosiodrama

jenis-jenis interaksi sosial dengan menghargai prestasi.

Penutup (15 menit)

1. Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan sosiodrama tentang jenis-

jenis interaksi sosial.

2. Peserta didik mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami saat bermain

sosiodrama jenis-jenis interaksi sosial.

3. Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

4. Peserta didik mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru mengenai

jenis-jenis interaksi sosial.

5. Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran.

Pertemuan Ketiga

Page 137: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

Pendahuluan (10 menit)

1. Perserta didik merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan

kondisi siswa dan kelas.

2. Guru memberikan motivasi terkait dengan pembelajaran yang dilakukan.

3. Perserta didik disiapkan untuk mengikuti pelajaran tentang syarat terjadinya

interaksi sosial dan faktor pendorong dengan menanyakan pengetahuan peserta

didik sebelumnya.

4. Perserta didik menerima informasi tentang tujuan pembelajaran dan manfaat

pembelajaran.

Kegiatan Inti (55 menit)

Mengamati :

1. Peserta didik mengamati gambar yang terkait dengan syarat terjadinya interaksi

sosial dan faktor pendorong.

2. Peserta didik menentukan syarat terjadinya interaksi sosial dan faktor pendorong.

Menanya :

3. Peserta didik menanyakan syarat terjadinya interaksi sosial dan faktor pendorong

di kehidupan nyata dengan mandiri.

Mengumpulkan Informasi:

4. Peserta didik diarahkan untuk membentuk kelompok dengan anggota 4-5 orang

secara heterogen.

5. Peserta didik mendiskusikan jawaban atas pertanyaan tentang syarat terjadinya

interaksi sosial dan faktor pendorong dengan jujur, percaya diri, dan cinta tanah

air.

Mengasosiasi:

6. Peserta didik membandingkan hasil diskusi tentang syarat terjadinya interaksi

sosial dan faktor pendorong antarkelompok dengan jujur, percaya diri, dan

toleransi.

Mengomunikasikan:

7. Peserta didik yang mewakili kelompoknya mempresentasikan syarat terjadinya

interaksi sosial dan faktor pendorong Indonesia dengan rasa percaya diri dan

toleransi, kemudian ditanggapi oleh kelompok peserta didik yang lain dalam

diskusi kelas.

Page 138: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

Penutup (15 menit)

1. Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi pelajaran tentang

syarat terjadinya interaksi sosial dan faktor pendorong.

2. Peserta didik mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami saat memahami

syarat terjadinya interaksi sosial dan faktor pendorong.

3. Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

4. Peserta didik mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru mengenai

syarat terjadinya interaksi sosial dan faktor pendorong.

5. Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran.

Pertemuan Keempat

Pendahuluan (10 menit)

1. Perserta didik merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan

kondisi siswa dan kelas.

2. Guru memberikan motivasi terkait dengan pembelajaran yang dilakukan.

3. Perserta didik disiapkan untuk mengikuti pelajaran tentang bentuk-bentuk

interaksi sosial dengan menanyakan pengetahuan peserta didik sebelumnya.

4. Perserta didik menerima informasi tentang tujuan pembelajaran dan manfaat

pembelajaran.

Kegiatan Inti (55 menit)

Mengamati :

1. Peserta didik mengamati video bentuk-bentuk interaksi sosial.

2. Peserta didik menguraikan bentuk-bentuk interaksi sosial di kehidupan nyata.

Menanya :

3. Dengan rasa ingin tahu, peserta didik menanyakan bentuk-bentuk interaksi sosial

dalam masyarakat.

Mengumpulkan Informasi:

4. Peserta didik diarahkan untuk membentuk kelompok dengan anggota 4-5 orang

secara heterogen.

Page 139: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

5. Peserta didik mendiskusikan tentang bentuk-bentuk interaksi sosial jika dibentuk

menjadi hasil karya berupa exploding box dengan semangat kerja sama, percaya

diri, dan cinta tanah air.

Mengasosiasi:

6. Secara berkelompok peserta didik menampilkan hasil karya exploding box

mengenai bentuk-bentuk interaksi sosial dengan jujur, percaya diri, dan toleransi.

Mengomunikasikan:

7. Peserta didik yang mewakili kelompoknya (dipilih secara acak)

mempresentasikan hasil karya exploding box mengenai bentuk-bentuk interaksi

sosial dengan semangat dan toleransi.

Penutup (15 menit)

1. Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi pelajaran tentang

bentuk-bentuk interaksi sosial.

2. Peserta didik mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami saat memahami

bentuk-bentuk interaksi sosial.

3. Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

4. Peserta didik mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru mengenai

bentuk-bentuk interaksi sosial.

5. Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran.

Pertemuan Kelima

Pendahuluan (10 menit)

1. Perserta didik merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan

kondisi siswa dan kelas.

2. Guru memberikan motivasi terkait dengan pembelajaran yang dilakukan.

3. Perserta didik disiapkan untuk mengikuti pelajaran tentang pengaruh interaksi

sosial terhadap pembentukan lembaga sosial dengan menanyakan pengetahuan

peserta didik sebelumnya.

4. Perserta didik menerima informasi tentang tujuan pembelajaran dan manfaat

pembelajaran.

Kegiatan Inti (55 menit)

Mengamati :

1. Peserta didik mengamati gambar interaksi sosial di masyarakat.

Page 140: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

2. Peserta didik menguraikan pengaruh interaksi sosial terhadap pembentukan

lembaga sosial.

Menanya :

3. Dengan rasa ingin tahu, peserta didik menanyakan pengaruh interaksi sosial

terhadap pembentukan lembaga sosial.

Mengumpulkan Informasi:

4. Peserta didik diarahkan untuk membentuk kelompok dengan anggota 4-5 orang

secara heterogen.

5. Peserta didik mendiskusikan tentang pengaruh interaksi sosial terhadap

pembentukan lembaga sosial dengan jujur, percaya diri, dan bersahabat.

Mengasosiasi:

6. Peserta didik membandingkan hasil diskusi tentang pengaruh interaksi sosial

terhadap pembentukan lembaga sosial antarkelompok dengan jujur, percaya diri,

dan toleransi.

Mengomunikasikan:

7. Peserta didik yang mewakili kelompoknya (dipilih secara acak)

mempresentasikan pengaruh interaksi sosial terhadap pembentukan lembaga

sosial dengan semangat dan toleransi, kemudian ditanggapi oleh kelompok

peserta didik yang lain dalam diskusi kelas.

Penutup (15 menit)

1. Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi pelajaran tentang

pengaruh interaksi sosial terhadap pembentukan lembaga sosial.

2. Peserta didik mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami saat memahami

pengaruh interaksi sosial terhadap pembentukan lembaga sosial.

3. Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

4. Peserta didik mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru mengenai

pengaruh interaksi sosial terhadap pembentukan lembaga sosial.

5. Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran.

Page 141: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

H. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

1. Penilaian Sikap

A

a. Teknik : Pengamatan Sikap

b. Bentuk : Lembar Pengamatan

c. Instrumen

Rubrik

Rubrik Skor

Sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam

melakukan kegiatan pembelajaran.

1

Terlihat sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan

kegiatan tetapi masih sedikit dan belum ajeg/ konsisten.

2

Menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan

kegiatan yang cukup sering dan mulai ajeg/ konsisten.

3

Menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam melakukan

kegiatan secara terus-menerus dan ajeg/ konsisten.

4

Pedoman penilaian sikap:

Skor = Jumlah perolehan angka seluruh aspek

Nilai = Skor yang diperoleh x 100

Skor maksimal

Konversi Nilai = (Nilai/100) x 4

No

.

Nama

Peserta

didik

Religius Jujur

Percaya

Diri skor Nil

ai

Kon-

versi 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1.

2.

3.

….

Page 142: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

Kategori Nilai dapat dilihat pada tabel konversi nilai sikap (Kurang/ K , Cukup/

C, Baik/ B, Sangat Baik/ SB)

4. Penilaian Pengetahuan

a. Teknik : Tes Tertulis

b. Bentuk : Uraian

c. Instrumen :

1) Jelaskan definisi interaksi sosial!

2) Uraikan jenis-jenis interaksi sosial!

3) Bagaimanakah proses terjadinya interaksi sosial? Jelaskan!

4) Sebutkan dan jelaskan syarat terjadinya interaksi sosial!

5) Jelaskan pengaruh interaksi sosial terhadap pembentukan lembaga

sosial!

Lembar Kerja:

Nama :

Kelas :

Faktor pendorong

interaksi sosial

Unsur Pembeda skor Nilai Konv.

Ciri-ciri Contoh

Imitasi:

Sugesti:

Identifikasi:

Simpati:

Empati:

Rubrik

Rubrik Skor

Menuliskan perbedaan faktor pendorong interaksi dengan kurang tepat 1

Menuliskan perbedaan faktor pendorong interaksi dengan cukup tepat 2

Menuliskan perbedaan faktor pendorong interaksi dengan tepat 3

Menuliskan perbedaan faktor pendorong interaksi dengan sangat tepat 4

Page 143: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

Pedoman Penilaian:

Skor = Jumlah perolehan angka seluruh aspek

Nilai = Skor yang diperoleh x 100

Skor maksimal

Konversi Nilai = (Nilai/100) x 4

Kategori Nilai dapat dilihat pada tabel konversi nilai pengetahuan.

5. Penilaian Keterampilan

a. Teknik : Tes Unjuk Kerja

b. Bentuk : Tes dan rubrik

c. Instrumen :

Buatlah exploding box mengenai bentuk-bentuk interaksi sosial dengan

gambar-gambar yang sesuai!

Rubrik

No. Kriteria Penilaian Skor

1. Bentuk exploding box

a. Jelas dan rapi

b. Jelas tetapi kurang rapi

c. Kurang jelas dan rapi

d. Kurang jelas dan kurang rapi

4

3

2

1

2. Pilihan gambar

a. Tepat dan sesuai

b. Cukup tepat dan sesuai

c. Kurang tepat dan sesuai

d. Tiidak tepat dan tidak sesuai

4

3

2

1

3. Penjelasan

a. Mudah dipahami

b. Sedikit sulit dipahami

c. Sulit dipahami

d. Sangat sulit dipahami

4

3

2

1

Page 144: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

4. Ejaan dan tanda baca

a. Tidak ada yang salah

b. Sedikit yang salah

c. Cukup banyak yang salah

d. Banyak yang salah

4

3

2

1

4. Soal Pengayaan

a. Jelaskan pengertian interaksi sosial menurut ahli!

b. Uraikan perbedaan antara interaksi sosial asosiatif dengan disosiatif!

c. Upaya apa saja yang harus dilakukan masyarakat agar interaksi disosiatif

seperti konflik dapat diminimalisir?

d. Sebutkan 2 contoh akulturasi dalam kehidupan nyata!

e. Sebutkan 3 bentuk asimilasi dalam kehidupan sehari-hari!

5. Soal Remedial

Gambarkanlah suatu proses interaksi antara kelompok dengan kelompok dalam

bentuk komik instan!

I. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar

1. Media/ alat : Power Point tentang langkah-langkah diskusi

kelompok, bola mini (snowball throwing), kepala bernomor, benda-benda yang

ada di sekitar sekolah, beberapa kancing dan lainnya.

2. Bahan pembelajaran : Buku pengetahuan, ensiklopedia, dan sumber lain yang

relevan.

3. Sumber Belajar :

a. Pujiastuti, Sri Y., dkk. 2014. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) untuk SMP/

MTs Kelas VII. Jakarta: Erlangga.

b. Sumber lain yang relevan.

Mengetahui,

Tangerang Selatan, Juli 2017

Page 145: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

Kepala SMP IP Daarus Salaam Guru Mata

Pelajaran

Kusnadi, S.Pd (Nurlela, S.Pd)

Page 146: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMP IP Daarus Salaam

Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kelas/ Semester : VII/ 2

Materi Pokok : Kebutuhan dan Kelangkaan

Alokasi Waktu : 6 jam pelajaran (3x pertemuan)

Penjiwaan Agama

Surah An-Nahl ayat 80:

“Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal dan Dia

menjadikan bagi kamu rumah-rumah (kemah-kemah) dari kulit binatang ternak yang

kamu merasa ringan (membawanya) di waktu kamu berjalan dan waktu kamu bermukim

dan (dijadikannya pula) dari bulu domba, bulu onta dan bulu kambing alat-alat rumah

tangga dan perhiasan (yang kamu pakai) sampai waktu (tertentu).” (Q.S. An – Nahl: 80)

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya.

KI 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak mata.

Page 147: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

KI 4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,

membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang

dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/ teori.

B. Kompetensi Dasar

3.3. Menganalisis konsep interaksi antara manusia dengan ruang sehingga

menghasilkan berbagai kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi,

penawaran- permintaan) dan interaksi antar ruang untuk keberlangsungan

kehidupan ekonomi, sosial dan budaya Indonesia.

4.3. Menyajikan hasil analisis tentang konsep interaksi antara manusia dengan ruang

sehingga menghasilkan berbagai kegiatan ekonomi (produksi, distribusi,

konsumsi, permintaan, dan penawaran) dan interaksi antarruang untuk

keberlang-sungan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya Indonesia.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menguraikan kebutuhan hidup manusia.

2. Mengidentifikasi kelangkaan sumber daya.

3. Merinci tindakan, motif, dan prinsip ekonomi.

D. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan 1

Melalui pengamatan terhadap gambar yang disajikan, peserta didik dapat menguraikan

kebutuhan hidup manusia dengan rasa ingin tahu dan cinta tanah air.

Pertemuan 2

Peserta didik mampu mengidentifikasi kelangkaan sumber daya dalam kehidupan

sehari-hari.

Pertemuan 3

Dengan memperhatikan berbagai gambar kebutuhan hidup manusia, peserta didik

dapat merinci tindakan, motif, dan prinsip ekonomi.

E. Materi Pembelajaran

Pertemuan 1

Kebutuhan Hidup Manusia

1. Pengertian Kebutuhan Manusia

Page 148: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

Kebutuhan adalah hasrat atau keinginan manusia untuk memiliki dan menikmati

kegunaan barang atau jasa yang dapat memberikan kepuasan bagi jasmani dan

rohani demi kelangsungan hidupnya.

2. Macam-macam Kebutuhan Manusia

a. Menurut tingkat kepentingannya: kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan

kebutuhan tersier.

b. Menurut waktunya: kebutuhan sekarang dan kebutuhan masa datang.

c. Menurut sifatnya: kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.

d. Menurut subyeknya: kebutuhan individu dan kolektif.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Manusia

a. Faktor ekonomi

b. Faktor lingkungan sosial budaya

c. Faktor fisik

d. Pendidikan

4. Faktor Penyebab Beragamnya Kebutuhan Manusia

a. Sifat manusia

b. Penemuan-penemuan baru

c. Taraf hidup

d. Bertambahnya penduduk

e. Majunya sarana komunikasi

f. Timbulnya perubahan dan kemajuan kebudayaan

Pertemuan 2

Kelangkaan Sumber Daya

1. Pengertian kelangkaan sumber daya

Suatu keadaan yang menunjukkan bahwa barang atau jasa yang dibutuhkan tidak

tersedia, atau jumlahnya sedikit dari yang dibutuhkan, atau cukup sukar untuk

mendapatkannya.

2. Faktor Penyebab Terjadinya Kelangkaan Sumber Daya

a. Jumlahnya terbatas

b. Sukar untuk memperoleh sumber daya

c. Banyak yang membutuhkan

d. Faktor geografis penyebaran sumber daya

3. Usaha-usaha Manusia dalam Mengatasi Kelangkaan Sumber Daya

Page 149: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

a. Skala prioritas kebutuhan

b. Berlaku arif dan bijaksana dalam memanfaatkan sumber daya

Pertemuan 3

Tindakan, Motif, dan Prinsip Ekonomi

1. Tindakan Ekonomi

Tindakan manusia untuk memperoleh kebutuhan dengan jalan menetapkan pilihan

setepat-tepatnya.Tindakan ekonomi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Tindakan ekonomi rasional

b. Tindakan ekonomi irasional

2. Motif Ekonomi

Dorongan yang menyebabkan manusia melakukan tindakan ekonomi disebut

dengan motif ekonomi. Adapun motif ekonomi dikelompokkan menjadi tiga,

yakni:

a. Motif memenuhi kebutuhan

b. Motif memperoleh keuntungan

c. Motif mendapatkan kekuasaan ekonomi

Adapun motif nonekonomi diklasifikasikan menjadi:

a. Motif sosial

b. Motif memperoleh penghargaan

3. Prinsip Ekonomi

Dasar berpikir dan bertindak yang benar dalam usaha memenuhi kebutuhan hidup

disebut prinsip ekonomi.

F. Metode Pembelajaran

Pembelajaran kooperatif baik itu dengan model snowball throwing, Numbered Head

Together (NHT), Jigsaw, studi kasus, kancing gemerincing, bertukar pasangan, dan

sebagainya.

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama

Pendahuluan (10 menit)

1. Perserta didik merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan

kondisi siswa dan kelas.

Page 150: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

2. Guru memberikan motivasi terkait dengan pembelajaran yang dilakukan.

3. Perserta didik disiapkan untuk mengikuti pelajaran tentang kebutuhan hidup

manusia dengan menanyakan pengetahuan peserta didik sebelumnya.

4. Perserta didik menerima informasi tentang tujuan pembelajaran dan manfaat

pembelajaran.

Kegiatan Inti (55 menit)

Mengamati :

1. Peserta didik mengamati peta maupun video tentang kebutuhan hidup manusia

dengan rasa ingin tahu.

2. Peserta didik menentukan kebutuhan hidup manusia dalam kaitannya dengan

kehidupan sehari-hari.

Menanya :

3. Dengan kerja sama dan semangat cinta tanah air, peserta didik menanyakan

kebutuhan hidup manusia yang telah diamati.

Mengumpulkan Informasi:

4. Peserta didik diarahkan untuk membentuk kelompok dengan anggota 4-5 orang

secara heterogen.

5. Peserta didik mendiskusikan kebutuhan hidup manusia dalam konteks nyata

dengan jujur dan percaya diri.

Mengasosiasi:

6. Peserta didik membandingkan hasil diskusi tentang kebutuhan hidup manusia

antarkelompok dengan jujur, percaya diri, dan demokratis.

Mengomunikasikan:

7. Peserta didik secara acak mewakili kelompoknya mempresentasikan kebutuhan

hidup manusia dengan rasa percaya diri dan tanggung jawab, kemudian

ditanggapi oleh kelompok peserta didik yang lain dalam diskusi kelas.

Penutup (15 menit)

1. Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi pelajaran tentang

kebutuhan hidup manusia.

2. Peserta didik mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami saat memahami

kebutuhan hidup manusia dalam konteks sehari-hari.

3. Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

Page 151: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

4. Peserta didik mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru mengenai

kebutuhan hidup manusia.

5. Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran.

Pertemuan Kedua

Pendahuluan (10 menit)

1. Perserta didik merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan

kondisi siswa dan kelas.

2. Guru memberikan motivasi terkait dengan pembelajaran yang dilakukan.

3. Perserta didik disiapkan untuk mengikuti pelajaran tentang kelangkaan sumber

daya dengan menanyakan pengetahuan peserta didik sebelumnya.

4. Perserta didik menerima informasi tentang tujuan pembelajaran dan manfaat

pembelajaran.

Kegiatan Inti (55 menit)

Mengamati :

1. Peserta didik mengamati gambar yang terkait dengan kelangkaan sumber daya.

2. Peserta didik menentukan kelangkaan sumber daya di lingkungannya.

Menanya :

3. Dengan kreatif dan gemar membaca, peserta didik menanyakan kelangkaan

sumber daya.

Mengumpulkan Informasi:

4. Peserta didik diarahkan untuk membentuk kelompok dengan anggota 4-5 orang

secara heterogen.

5. Peserta didik mendiskusikan kelangkaan yang sering terjadi di daerah masing-

masing dengan jujur, percaya diri, dan semangat kerja sama.

Mengasosiasi:

6. Peserta didik membandingkan hasil diskusi tentang kelangkaan sumber daya

antarkelompok dengan jujur, percaya diri, dan toleransi.

Mengomunikasikan:

7. Peserta didik yang mewakili kelompoknya mempresentasikan kelangkaan sumber

daya dengan rasa percaya diri dan toleransi, kemudian ditanggapi oleh kelompok

peserta didik yang lain dalam diskusi kelas.

Penutup (15 menit)

Page 152: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

1. Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi pelajaran tentang

kelangkaan sumber daya.

2. Peserta didik mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami saat memahami

kelangkaan sumber daya.

3. Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

4. Peserta didik mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru mengenai

kelangkaan sumber daya.

5. Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran.

Pertemuan Ketiga

Pendahuluan (10 menit)

1. Perserta didik merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan

kondisi siswa dan kelas.

2. Guru memberikan motivasi terkait dengan pembelajaran yang dilakukan.

3. Perserta didik disiapkan untuk mengikuti pelajaran tentang tindakan, motif, dan

prinsip ekonomi dengan menanyakan pengetahuan peserta didik sebelumnya.

4. Perserta didik menerima informasi tentang tujuan pembelajaran dan manfaat

pembelajaran.

Kegiatan Inti (55 menit)

Mengamati :

1. Peserta didik mengamati video tindakan, motif, dan prinsip ekonomi dan

membaca sumber belajar lainnya.

2. Peserta didik menentukan tindakan, motif, dan prinsip ekonomi.

Menanya :

3. Dengan gemar membaca dan mandiri, peserta didik menanyakan tindakan, motif,

dan prinsip ekonomi.

Mengumpulkan Informasi:

4. Peserta didik diarahkan untuk membentuk kelompok dengan anggota 4-5 orang

secara heterogen.

5. Peserta didik mendiskusikan tindakan, motif, dan prinsip ekonomi dengan jujur,

percaya diri, dan cinta tanah air.

Mengasosiasi:

Page 153: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

6. Peserta didik membandingkan hasil diskusi tentang tindakan, motif, dan prinsip

ekonomi antarkelompok dengan jujur, percaya diri, dan toleransi.

Mengomunikasikan:

7. Peserta didik yang mewakili kelompoknya mempresentasikan tindakan, motif,

dan prinsip ekonomi dengan rasa percaya diri dan toleransi, kemudian ditanggapi

oleh kelompok peserta didik yang lain dalam diskusi kelas.

Penutup (15 menit)

1. Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi pelajaran tentang

tindakan, motif, dan prinsip ekonomi.

2. Peserta didik mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami saat memahami

tindakan, motif, dan prinsip ekonomi.

3. Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

4. Peserta didik mendengarkan umpan balik dan penguatan dari guru mengenai

tindakan, motif, dan prinsip ekonomi.

5. Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran.

H. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

1. Penilaian Sikap

a. Teknik : Pengamatan Sikap

b. Bentuk : Lembar Pengamatan

c. Instrumen

Rubrik

No

.

Nama

Peserta

didik

Religius Jujur

Percaya

Diri skor

Nil

ai

Ko

n-

ver

si 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1.

2.

3.

….

Page 154: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

Rubrik Skor

Sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam

melakukan kegiatan pembelajaran.

1

Terlihat sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan

kegiatan tetapi masih sedikit dan belum ajeg/ konsisten.

2

Menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan

kegiatan yang cukup sering dan mulai ajeg/ konsisten.

3

Menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam melakukan

kegiatan secara terus-menerus dan ajeg/ konsisten.

4

Pedoman penilaian sikap:

Skor = Jumlah perolehan angka seluruh aspek

Nilai = Skor yang diperoleh x 100

Skor maksimal

Konversi Nilai = (Nilai/100) x 4

Kategori Nilai dapat dilihat pada tabel konversi nilai sikap (Kurang/ K , Cukup/

C, Baik/ B, Sangat Baik/ SB)

2. Penilaian Pengetahuan

a. Teknik : Tes Tertulis

b. Bentuk : Uraian

c. Instrumen :

1) Jelaskan pengertian kebutuhan manusia!

2) Sebutkan macam-macam kebutuhan manusia!

3) Uraikan definisi kelangkaan sumber daya!

4) Kemukakan perbedaan antara motif, tindakan, dan prinsip ekonomi!

5) Sebutkan tiga barang atau jasa yang sering mengalami kelangkaan dalam

masyarakat!

Page 155: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

Lembar Kerja:

Nama :

Kelas :

Perbedaan keinginan

dan kebutuhan

Unsur Pembeda skor Nilai Konv.

Ciri-ciri Contoh

Keinginan:

Kebutuhan:

Rubrik

Rubrik Skor

Menuliskan perbedaan keinginan dan kebutuhan dengan kurang tepat 1

Menuliskan perbedaan keinginan dan kebutuhan dengan cukup tepat 2

Menuliskan perbedaan keinginan dan kebutuhan dengan tepat 3

Menuliskan perbedaan keinginan dan kebutuhan dengan sangat tepat 4

Pedoman Penilaian:

Skor = Jumlah perolehan angka seluruh aspek

Nilai = Skor yang diperoleh x 100

Skor maksimal

Konversi Nilai = (Nilai/100) x 4

Kategori Nilai dapat dilihat pada tabel konversi nilai pengetahuan.

3. Penilaian Keterampilan

a. Teknik : Tes Unjuk Kerja

b. Bentuk : Tes dan rubrik

c. Instrumen :

Carilah gambar-gambar yang terkait dengan kelangkaan yang terjadi di

masyarakat dan deskripsikanlah!

Page 156: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

Rubrik

No. Kriteria Penilaian Skor

1. Gambar kelangkaan

a. Relevan dan jelas

b. Relevan tetapi kurang jelas

c. Kurang relevan dan jelas

d. Kurang relevan dan kurang jelas

4

3

2

1

2. Pilihan kata

a. Tepat dan sesuai

b. Cukup tepat dan sesuai

c. Kurang tepat dan sesuai

d. Tiidak tepat dan tidak sesuai

4

3

2

1

3. Penjelasan

a. Mudah dipahami

b. Sedikit sulit dipahami

c. Sulit dipahami

d. Sangat sulit dipahami

4

3

2

1

4. Soal Pengayaan

a. Sebutkan dan jelaskan faktor penyebab kelangkaan sumber daya!

b. Jelaskan perbedaan kebutuhan dengan keinginan!

c. Uraikan cara-cara yang dapat dilakukan dalam mengatasi kelangkaan!

d. Sebutkan dua contoh motif ekonomi dalam kehidupan sehari-hari!

e. Kemukakan tiga prinsip ekonomi dalam kehidupan nyata!

5. Soal Remedial

Buatlah bagan tentang kebutuhan manusia!

I. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar

1. Media/ alat : Power Point tentang langkah-langkah diskusi

kelompok, bola mini (snowball throwing), kepala bernomor, benda-benda yang ada

di sekitar sekolah, dan lainnya.

2. Bahan Pembelajaran : Buku pengetahuan dan sumber lain yang relevan.

3. Sumber Belajar :

a. Kurnia, Anwar. 2016. IPS Terpadu SMP Kelas VII. Jakarta: Yudhistira.

Page 157: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

b. Pujiastuti, Sri Y., dkk. 2014. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) untuk SMP/ MTs

Kelas VII. Jakarta: Erlangga.

c. Sumber lain yang relevan.

Mengetahui,

Tangerang Selatan, Juli 2017

Kepala SMP IP Daarus Salaam Guru Mata

Pelajaran

Kusnadi, S.Pd (Nurlela, S.Pd)

Page 158: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …
Page 159: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …
Page 160: PERAN GURU IPS DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR …

BIOGRAFI PENULIS

Ismi Hilmiyawati, 1111015000075, Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS), Prodi Pendidikan Ekonomii, Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2011. Anak Pertama dari 2 bersaudara dari pasangan Bapak

Syaefuddin dan Ibu Neneng Robiyah. Penulis lahir di

Tangerang, 13 September 1993. Bertempat tinggal di Jalan Aria

Putra gang H Syafii no 64E RT 03/14 Kelurahan Kedaung,

Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan.

Pendidikan formal yang ditempuh ialah mulai dari Sekolah Dasar Negeri

Kampung Bulak 1, melanjutkan Madrasah Tsanawiyah di MTs Al-Wutsqo

Depok, melanjutkan SMAN 4 Kota Tangerang Selatan, dan melanjutkan

Perguruan Tinggi di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta,

pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Ilmu Pengetahuan

Sosial/Prodi Pendidikan Ekonomi.