Pengoperasian Software ArcView 3 3

download Pengoperasian Software ArcView 3 3

of 61

Transcript of Pengoperasian Software ArcView 3 3

  • 1

    Panduan Pengoperasian Software ArcView 3.3

    Disusun oleh:

    Ir. Djauhari Noor, Dipl.Geo., M.Sc

    Laboratorium Software

    Universitas Bina Nusantara 2007

  • 2

    KATA PENGANTAR

    Buku Panduan Pengoperasian Software ArcView 3.3 ini dibuat guna memenuhi

    kebutuhan para mahasiswa yang akan menjalankan program ArcView versi 3.3,

    khususnya bagi mereka yang mengikuti perkuliahan dan praktikum Sistem Informasi

    Geografi (SIG).

    ArcView 3.3 adalah software yang sangat populer dan handal yang dibuat oleh Esri Inc.

    yang membutuhkan resources yang tidak terlalu tinggi. Software ini banyak dipakai

    untuk berbagai keperluan Analisis System Informasi Geografi.

    Buku panduan ini dibuat sesederhana mungkin dengan harapan dapat dipahami dengan

    mudah. Bagian-bagian penting dari software ArcView 3.3 disajikan dengan jelas dan

    urut, dan disertai dengan contoh-contoh pemakaian. File-file yang dibutuhkan dalam

    buku ini disertakan dalam bentuk CD, sehingga memudahkan dalam praktik.

    Buku panduan pengoperasian software ArcView 3.3 ini dibuat dengan harapan para

    mahasiswa bisa memahami dasar-dasar pengoperasian program ArcView dan mampu

    menjalankan programnya untuk berbagai aplikasi yang berkaitan dengan sistem

    informasi spasial.

    Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari buku ini, sehingga saran dan

    kritik sangat diharapkan.

    Bogor, 21 Agustus 2007

    Penulis

  • 3

    PENGENALAN PROGRAM ARCVIEW 3.3

    ARCVIEW 3.3 adalah Perangkat Lunak Pengolah Data Spasial, yang berupa titik, garis dan

    area ( poligon ). Berbagai aktifitas yang bisa dilakukan yaitu :

    Input Data

    Menampilkan Data

    Mengelola Data

    Analisis Data

    Membuat Laporan dan Peta

    Elemen Utama ArcView adalah Project ArcView yang terdiri dari :

    Views, Tables, Charts, Scripts, dan Layout

    Project :

    Project akan tampil ketika pertama kali ArcView dibuka.

    Projek ini menyimpan referensi lokal dan bagaimana data disimpan.

    Data ArcView bisa dipakai dalam berbagai projek ArcView tanpa masalah

    duplikasi. Project ArcView mempunyai lima komponen data yaitu Views, Tables,

    Charts, Script, Layout

    Gambar. 1 Tampilan Project ketika dibuka

  • 4

    View :

    Semua pekerjaan yang terkait dengan manajemen data grafis baik vektor, grid

    atau raster

    Input data, manipulasi tampilan, analisis

    Data berupa titik, garis dan area

    Gambar. 2 Tampilan Project dengan View kosong yang dibuka

    ArcView menggunakan file yang disebut shapefile yaitu format non-topologis untuk

    menyimpan lokasi geometris dan informasi atribut dari unsur geografis. Format

    shapefile mendefinisikan geometri dan atribut dari unsur yang bereferensi geografis

    dan dinyatakan dalam file dengan ekstensi file khusus yang disimpan dalam

    workspace project yang sama. File-file tersebut adalah :

    .shp - file yang menyimpan geometri unsur.

    .shx - file yang menyimpan indeks geometri unsur.

    .dbf - file dbase yang menyimpan informasi atribut dari unsur.

    Bila suatu shapefile ditambahkan sebagai satu theme dalam suatu view,file ini

    ditampilkan sebagai tabel unsur.

  • 5

    .sbn dan .sbx - file-file yang menyimpan indeks unsur. Dua file ini tidak akan ada

    sampai dilakukan pemilihan theme on theme, spatial join, atau membuat indeks

    dari field shape dari suatu theme. Jika telah dilakukan penulisan pada direktori

    data sumber, file indeks akan tetap ada setelah sesi ArcView telah selesai. Jika

    tidak dilakukan penulisan terhadap direktori data sumber,file ini akan dihapus bila

    kita menutup project atau keluar dari ArcView.

    .ain dan .aih - file-file yang menyimpan indeks atribut dari field-field yang aktif

    dalam suatu tabel atau tabel atribut theme. Kedua file ini tidak akan ada sampai

    dilakukan link pada tabel. Jika kita telah menulis pada direktori data sumber,file

    indeks akan ada setelah selesai sesi ArcView. Jika tidak dilakukan penulisan

    terhadap direktori data sumber, file ini akan dihapus saat ditutup projectnya atau

    keluar dari ArcView.

    Tables :

    Fasilitas untuk menangani data yang tersusun dalam baris dan kolom

    Merupakan manifestasi dari database yang terkait dengan data grafis

    Data bisa berupa string atau numerik

    Charts :

    Dipergunakan untuk mengelola data grafik atau kurva

    Lay Out :

    Fasilitas ArcView untuk membuat laporan yang terpadu

  • 6

    Gambar. 3 Tampilan Project dengan View Wilayah kota Bogor, Table dan Chart

    Scripts :

    Scripts adalah suatu program kecil yang terdiri dari sekumpulan perintah untuk

    menjalankan aktifitas tertentu

    Program ini ditulis dalam bahasa Avenues

    Dipakai untuk mengakomodasikan kebutuhan tertentu yang tidak ada dalam

    ArcView

    Menangani pekerjaan yang sama berulang2

  • 7

    View :

    View adalah Peta Interaktif untuk menampilkan memeriksa memilih dan

    menganalisis data grafis.

    View merupakan kumpulan Theme yaitu satu set data grafis yang mewakili satu tema

    data di permukaan bumi.

    Tema bisa berupa daerah administrasi jalan atau kota, atau secara umum berupa areal

    (poligon), garis atau titik.

    View dibuat dalam Project ArcView. Jadi Project ini harus dibuka dulu.

    File New Project ; Atau File Open Project

    Untuk membuka View klik icon View disebelah kiri.

    Sebelum bekerja dengan View sebaiknya atur Properties View

    Gambar. 4 Tampilan dari Project dengan View yang kosong

  • 8

    Name

    Secara otomotis Program akan memberi nama View1 dan seterusnya. Berikan Nama

    View sesuai dengan isi dari viewnya, misalnya Bali

    Creation Date

    Komputer akan mengisi sesuai dengan tanggal dibuatnya.

    Creator

    Diisi dengan nama pembuat

    Map Unit

    Unit peta harus disesuaikan dengan peta yang dibuat. Untuk Proyeksi UTM satuan

    petanya adalah meter, sedangkan untuk lintang dan bujur digunakan decimal degrees

    atau derajat desimal. Konversinya adalah :

    Derajat Desimal = Derajat + Menit/60 + Detik/3600

    Distance Unit

    Satuan jarak biasanya digunakan untuk menghitung jarak dua titik.

    Projection

    Proyeksi ditentukan dahulu kalau kita akan membuat theme baru. Sedangkan theme yang

    dibuat mengacu pada theme lama maka proyeksi tidak perlu dibuat lagi.

    Konversi Proyeksi bisa dilakukan dengan memanfaatkan Utilitas ArcView Projection

    Utility.

    Area of Interest

    Ini dilakukan kalau kita ingin melakukan analisis pada satu areal tertentu.

    Background Color

    Background Color peta pada view adalah putih. Perubahan bisa dilakukan sesuai dengan

    keinginan kita.

    Comments

  • 9

    Catatan yang perlu diberikan pada View yang kita buat.

    Ketika View dibuka maka akan tampilan yang terdiri dari menubar yang terdiri dari

    beberapa pilihan menu yaitu seperti berikut ini :

    dan juga tampilan ikon seperti berikut ini :

    1. Menyimpan proyek aktif 2. Memanggil atau menyisipkan themes 3. Display kotak dialog properties 4. Display legenda theme aktif 5. Membuka tabel theme aktif 6. Mencari tampilan dalam themes aktif 7. Melokalisasi alamat dalam theme aktif 8. Display Query Builder 9. Display identifikasi tampilan terpilih 10. Tool seleksi 11. Menambah, memindah, menghapus vertices 12. Seleksi tampilan themes aktif dengan point atau dragg 13. Zoom in ( memperkecil ) pada titik atau segi-empat 14. Zoom out ( memperbesar ) pada titik atau segi-empat 15. Dragg atau memindah tampilan pada arah kursor 16. Mengukur jarak 17. Mengikuti hot link dalam themes aktif 18. Setting area view interest 19. Pembuat label tampilan dalam themes aktif 20. Membuat tampilan teks

  • 10

    1. Zooms semua themes yang ada 2. Zooms hanya pada themes aktif 3. Zoom hanya pada themes terpilih 4. Zoom in ( memperkecil ) pada pusat themes 5. Zoom out ( memperbesar ) pada pusat themes 6. Kembali pada view sebelumnya 7. Memilih tampilan tertentu menggunakan grafik pilihan 8. Pembatalan pemilihan tampilan semua themes 9. Memperoleh bantuan pada button, tool, menu 10. Ikon menggambar titik 11. Informasi skala

  • 11

    1. Menampilkan theme dalam View

    Dalam tampilan view bisa disusun lebih dari satu theme, yang tergantung kepada kebutuhan.

    Untuk menampilkan theme bisa dilakukan dengan beberapa cara.

    Klik Menu View

    Pilih Add Theme

    atau klik ikon bertanda +

    Setelah akan muncul dialog pemilihan file theme yang diinginkan

    Gambar. 6 Tampilan Kotak Dialog Add Theme

  • 12

    Pilih file pro_bali.shp, jln_bali.shp dan kt_bali.shp, yang masing-masing mewakili theme

    poligon, garis dan titik. Susunlah urutan file seperti dibawah ini :

    Jln_bali.shp

    Kt_bali.shp

    Pro_bali.shp

    Tampilan View yang muncul adalah sebagai berikut :

    Gambar. 7 Tampilan View dengan 3 theme, yaitu Jln_bali, Kt_bali dan Pro_bali ( )

    Tampilan diatas adalah overlay dari 3 peta yaitu Peta Jalan Bali, Peta Ibu Kota Kabupaten

    dan Peta Kabupaten di Bali. Penyusunan file peta seperti nampak pada bagian kiri peta

    diatas. Peta Pro_bali terletak paling bawah dan Peta Jln_bali paling atas. Apabila penyusunan

    peta dibalik maka peta yang lain bisa tertutup.

  • 13

    2. Menampilkan Informasi Atribut Peta

    Salah satu keunggulan ArcView ialah bisa menggabungkan data grafis yang ada dalam

    Views dengan database yang tersusun dalam Tables. Untuk menampilkan database yang

    terkait dengan data grafis cukup meng-klik data grafis yang diinginkan. Caranya adalah

    sebagai berikut :

    Aktifkan Theme yang diinginkan dengan meng-klik filenya, misalnya Pro_bali.

    Klik Icon i pada toolbar.

    Klik data grafis yang diinginkan.

    Gambar. 8 Tampilan identitas Cibadak, Wilayah Kecamatan Tanah Sereal, Kota

    Keterangan atau data tentang Kota Bogor tersusun dalam suatu Tables yang bisa ditampilkan

    juga secara bersamaan. Untuk menampilkan Tables lakukan hal2 sbb. :

    Aktifkan file yang bersangkutan dengan meng-klik file-nya misalnya Kt_bali.shp

    Klik Icon Table pada Toolbar

    Table yang bersangkutan akan ditampilkan

  • 14

    Pada gambar dibawah ditampilkan yaitu Table Kota Bogor. Table berisi data kecamatan,

    jumlah penduduk dan luas areal.

    Gambar 9 Tampilan Kota Bogor dn table yang berisi informasi Kota Bogor

  • 15

    3. Membuat obyek titik, garis dan poligon

    Obyek diatas adalah obyek spatial yang penting dalam ArcView, yang merepresentasikan

    obyek riil misalnya kota, jalan atau wilayah tertentu. Arc View menangani obyek ini secara

    mudah dan sederhana. Dalam praktek pembuatan obyek diatas dilakukan secara terpisah baik

    untuk titik, garis dan poligon..

    Untuk membuat obyek diatas lakukan sebagai berikut :

    Klik View New Theme

    Tampilan yang muncul adalah New Theme, dengan pilihan Dropdown Menu adalah Point,

    Line dan Poligon.

    4. Membuat obyek titik

    Obyek titik adalah obyek spatial yang bisa mewakili kota, lokasi ATM, Mall, rumahsakit,

    sekolah dan sebagainya. Untuk membuat obyek tersebut lakukan sebagai berikut :

    Klik View New Theme

    Pada tampilan yang muncul pilih Point kemudian tekan Ok.

    Tentukan nama file dan lokasi file tempat obyek titik akan disimpan misalnya kota.

    Tekan Ok.

    Pada tampilan View yang muncul tentukan titik2 yang kita inginkan.

    Setelah selesai melakukan pemetaan titik, lakukan

    Klik Theme Stop Editing

    Pilih Yes ketika ditanyakan untuk menyimpan hasil pekerjaan.

    Untuk melihat atribut dari obyek titik tersebut lakukan sebagai berikut :

    Klik atau aktifkan file Kota.shp.

    Klik Ikon Table atau Klik Theme lalu pilih Table

    Tampilan yang muncul adalah satu tabel dengan dua field yaitu Shapes dan ID. Record yang

    muncul adalah Point dengan ID 0 (nol). Kita bisa menambahkan field dalam tabel, atau

    mengubah isi field ID dengan angka yang berurutan. Untuk menambahkan field lakukan

    sebagai berikut :

    Klik Theme Start Editing

  • 16

    Klik Edit Add Field

    Tampilan yang muncul adalah Field definition. Isikan Nama Kota, Pilih String untuk Type,

    dan isikan 16 untuk lebar string. Anda bisa menambahkan Field yang lain misalnya jumlah

    penduduk, nama Walikota dsbnya. Sehingga akan terbentuk tabel dengan sejumlah field yang

    kita inginkan.

    Gambar. 10 Kotak dialog pada penambahan field dalam tabel

    Untuk mengakhiri editing lakukan yang berikut ini :

    Klik Theme Stop Editing

    Klik yes untuk menyimpang hasil editing.

    5. Membuat obyek garis

    Obyek ini bisa mewakili obyek spasial sungai, jalan raya, pipa dan jaringan kabel. Berbeda

    dengan titik maka obyek ini mempunyai atribut panjang, yang bisa diketahui secara

    langsung. Garis yang bisa dibuat bisa berupa garis lurus satu segmen dan sejumlah segmen

    garis lurus.

    Untuk membuat obyek ini dapat dikerjakan seperti membuat obyek titik. Yaitu :

  • 17

    Klik View New Theme

    Ketika muncul tampilan New Theme pilih Line pada feature type.

    Klik Ok

    Tentukan nama file dan lokasi file misalnya jalan.shp.

    Klik Ok.

    Anda akan berada dalam tampilan view kosong dan siap untuk membuat obyek garis. Obyek

    garis bisa berupa sebuah garis lurus atau sekumpulan garis lurus yang disebut poliline.

    ArcView menyediakan juga garis yang berpotongan pada satu titik potong sehingga garis ini

    membagi garis yang dipotong. Ketika membuat sejumlah garis maka kita dihadapkan pada

    satu masalah yaitu menyambung ujung garis tersebut, sehingga tidak terjadi overshoot atau

    undershoot. Istilah ini dikenal dengan snapping. ArcView memberikan solusi dengan dua

    cara yaitu :

    General snapping

    Interactive snapping

    6. General Snapping

    General snapping adalah proses snapping unsur garis satu terhadap unsur garis yang akan

    dibuat dalam jarak tertentu yang telah dibuat. Snapping ( penyambungan garis ) ini segera

    dilakukan. Sebelum membuat garis yang akan disnap lakukan hal berikut terlebih dahulu :

    Klik Theme Properties

    Klik Ikon Editing disebelah kiri

    Cek pilihan General

    Tentukan nilai toleransi

    Klik Ok

    7. Interactive snapping

    Interactive snapping adalah proses snapping unsur garis tertentu dengan garis yang akan

    dibuat secara interactive, tidak secara langsung seperti pada general snapping. Snapping

    interaktif dilakukan dengan beberapa pilihan yaitu :

    Snap to vertex, yaitu snap terhadap vertek terdekat pada unsur garis yang sudah ada.

  • 18

    Snap to boundary, yaitu snap garis yang dibuat dengan garis terdekat yang sudah ada.

    Snap to endpoint, yaitu snap terhadap endpoint dari garis yang sudah ada. Untuk melakukan

    snap ini lakukan seperti pada snap general, hanya cek pada pilihan interaktif.

    Klik Theme Properties

    Klik Ikon Editing disebelah kiri

    Cek pilihan Interactive

    Tentukan nilai toleransi

    Klik Ok

    Gambar berikut ini memperlihatkan jenis-jenis snapping interaktif.

    Dalam melakukan snapping ArcView memberikan toleransi seberapa jauh snapping dapat

    dilakukan. Tentukan dulu toleransi snapping sebelum melakukan penggambaran. Dalam

    memberikan toleransi, besaran yang kita isikan tergantung kepada skala peta/gambar yang

    ada. Pada skala yang tepat toleransi akan diperlihatkan dalam bentuk lingkaran, yang

    besarnya sesuai dengan toleransi yang kita berikan.

  • 19

    8. Membuat obyek poligon

    Obyek poligon adalan obyek yang mempunyai dimensi panjang dan lebar, seperti segi empat,

    segi banyak, lingkaran dan gabungan dari obyek2 tersebut. Obyek ini mewakili wilayah,

    misalnya kabupaten, perkebunan, bangunan tertentu dan sebagainya. ArcView menyediakan

    3 jenis obyek poligon yaitu lingkaran, segi empat dan segi banyak.

    Seperti pada pembuatan garis, pada pembuatan poligon operasi snapping bisa dilakukan juga,

    yaitu general snapping dan interactive snapping. Snapping pada poligon dilakukan dengan

    membuat sisi-sisi poligin menjadi berimpit, tanpa overlap atau sela. Proses general snapping

    biasanya dilakukan pada jenis poligon segi-empat, sedang interactive snapping pada poligon

    segi-banyak. Untuk melakukan general snapping lakukan hal-hal berikut :

    Buka ArcView dengan New View

    Klik View Properties

    Tentukan Map Units dengan meter

    Tentukan Distace Units dengan meter

    Klik View New Theme

    Pilih Poligon

    Klik Ok

    Tentukan Nama File Misalnya Poligon1

    Klik Ok

    Tentukan General snapping dengan langkah berikut :

    Klik Theme Properties

    Klik Editing

    Cek pada kotak di depan General

    Klik Ok

    Membuat poligon dengan snapping.

    Klik ikon gambar ( drawing icon) dan pilih segi-empat.

    Buatlah gambar segi-empat pada bisang gambar

    Klik ikon snapping kemudian buatlah jarak toleransi di sekitar segi-empat yang sudah

    dibuat.

  • 20

    Buatlah segi-empat yang lain yang jaraknya masuk dalam toleransi yang sudah

    dibuat.

    Perhatikan gambar segi-empat yang kedua akan menempel pada segi-empat pertama.

    Untuk melakukan snapping ineteractive lakukan sebagai berikut :

    Menon-aktifkan general snapping dan mengaktifkan Interactive snapping dapat dilakukan

    sebagai berikut :

    Klik kanan pada daerah gambar

    Disable General Snapping

    Enable Interactive snapping

    Atau

    Klik Theme Properties

    Uncek pada General Snapping

    Cek pada Interactive Snapping

    Klik Ok

    Ketika kita membuat sejumlah poligon, maka kita bisa melakukan operasi berikut pada

    poligon tersebut :

    Union ( Merge ) adalah menggabungkan dua atau lebih poligon menjadi satu poligon.

    Apabila ada bagian dari poligon yang overlapping, maka bagian yang overlapping

    akan dijadikan satu.

    Subtracting adalah proses pemotongan poligon oleh poligon yang lain dengan

    mengurangi poligon yang dipotong dengan bagian yang overlapping

    Combine adalah proses penggabungan 2 poligon dan menghapus bagian poligon

    yang saling overlapping, ini merupakan operasi kebalikan intersection.

    Intersection adalah proses penggabungan poligon dengan mengambil bagian poligon

    yang overlapping, sedangkan bagian yang tidak overlapping akan dihapus.

  • 21

    Gambar-gambar berikut ini adalah contoh operasi-operasi diatas dengan poligon pertama

    segi-lima dan poligon kedua adalah lingkaran :

    Hasil Operasi Union Hasil Operasi Subtraction

    Hasil Operasi Combine Hasil Operasi Intersection

  • 22

    9. Editing Obyek Garis

    Bentuk dan besaran garis bisa diubah sesuai dengan keinginan kita. Untuk mengubah bentuk

    garis lurus menjadi garis yang patah lakukan ha-hal sebagai berikut :

    Gambar. 11 Editing garis dengan menambahkan 1 titik

    Pada view yang sudah siap buatlah garis lurus seperti terlihat pada gambar diatas, kemudian

    lakukan hal-hal sebagai berikut :

    Klik Ikon Vertex Edit.

    Klik pada garis yang sudah dibuat tepat dimana akan dilakukan perubahan atau

    editing.

    Seret titik tersebut sesuai dengan arah perubahan yang diinginkan.

    10. Editing pada poligon

    Editing poligon dapat dilakukan pada batas poligon yang bebas atau batas poligon milik 2

    poligon. Pada gambar dibawah diperlihatkan editing terhadap dua kondisi tersebut.

  • 23

    Pada view yang tersedia buatlah segi-empat seperti diatas, kemudian lakukan sebagai berikut

    ini :

    Klik Ikon Vertex Edit

    Klik pada sisi segi-empat yang akan diedit

    Seret titik tersebut sesuai dengan arah perubahan yang diinginkan.

    Hal yang sama bisa dilakukan pada node atau titik potong dua poligon seperti dibawah ini.

    Gambar. 12 Editing obyek poligon dengan menggeser titik node

  • 24

    11. Digitizing peta

    Dalam membangun Sistem Informasi Geografi data bisa diinputkan dari gambar atau peta

    yang sudah ada. Gambar bisa berupa citra satelit. Data tersebut perlu dikonversikan kedalam

    data digital. Proses ini disebut digitasi. Digitasi bisa menggunakan meja digitasi atau bisa

    dengan digitasi onscreen, atau digitasi dengan dasar tampilan yang ada di layar monitor.

    Dalam latihan ini akan diperagakan memakai cara digitasi onscreen.

    Untuk melaksanakan proses digitasi lakukan hal-hal berikut ini :

    1. Peta yang akan didigitasi harus ditandai titik-titik koordinat geografinya.

    2. Scan peta tersebut dan simpan dalam file JPG. File ini didukung oleh ArcView.

    3. Lakukan registrasi peta sehingga bisa dipakai dalam ArcView.

    4. Setelah registrasi selesai maka peta tersebut siap untuk digitasi.

    Registrasi peta bisa dilaksanakan dengan dua cara yaitu :

    1. Menggunakan theme yang sama dengan peta yang akan digitasi.

    2. Menggunakan cara memasukkan titik koordinat yang diketahui .

    Digitasi dengan memasukkan titik koordinat

    1. Buka ArcView

    2. Aktifkan ekstensi Image Analysis dan JPG Image Support

    3. Aktifkan View dan masukkan Gambar JPG yang akan didigitasi

    4. Tentukan dan cari titik-titik koordinat yang akan menjadi titik kontrol

    5. Klik ikon Align Tool

    6. Klik titik tersebut kemudian klik kanan tahan dan pilih Enter To Coordinate

    7. Masukkan nilai x dan y yang pada titik kordinat tersebut

    8. Ulangi lagi langkah 6 dan 7 untuk titik yang lain

    Apabila gambar hilang klik ikon zoom to active theme.

  • 25

    Untuk menyimpan hasil digitasi maka lakukan hal-hal sebagai berikut :

    1. Klik Theme Save Image As

    2. Anda diminta untuk menyimpan titik kontrol terlebih dahulu

    3. Masukkan drive tujuan dan nama file penyimpan

    4. Kemudian anda diminta untuk menyimpan file gambar yang sudah diregistrasi

    5. Masukkan drive tujuan dan nama file untuk file diatas.

    Gambar dibawah ini adalah citra satelit sebagian kota Bogor yang sudah diregistratsi.

    Gambar. 13 Citra Bogor yang diregistrasi dengan 5 titik kontrol koordinat

    Gambar yang terbentuk disimpan dengan file ekstensi .img. Titik merah adalah titik

    kontrol yang diketahui koordinatnya.File gambar yang sudah diregistrasi tersebut siap

    untuk digitasi dengan Arc View. Tampilkan gambar tersebut dalam View, kemudian buat

    View baru untuk hasil digitasi gambar tersebut baik untuk obyek titik, garis maupun

    poligon.

  • 26

    Gambar berikut ini adalah overlay dari gambar citra Bogor yang telah diregistrasi dengan

    gambar yang memperlihatkan wilayah kecamatan di Bogor. Kedua gambar mempunyai

    sistem koordinat yang sama. Tanpa registrasi citra Bogor tidak bisa di-overlaykan .

    Gambar. 14 Gambar Peta wilayah Bogor yang dioverlay dengan 1 scene citra Ikonos

  • 27

    12. Mengelola Warna dan Simbol

    Secara default warna dan simbol yang ditampilkan pertama kali adalah standard. Untuk

    merubah warna dan simbul dapat dilakukan dengan beberapa pilihan yaitu :

    Aktifkan Theme yang akan dirubah

    Pilih Menu Theme, pilih Edit Legend

    Klik Toolbar Legend Icon

    Tampilan yang akan muncul adalah sebagai berikut :

    Gambar. 15 Tampilan Legend Editor dari Disslvbo2.shp., yang

    memperlihatkan satu warna

  • 28

    Pada Theme yang dipilih Legend Type adalah Single Symbol. Kalau anda meng-klik option

    Legend Type akan tersedia beberapa tipe yaitu,

    Single Symbol

    Semua bagian diberikan warna dan simbol yang sama, bisa dipakai untuk

    menampilkan letak atau posisi.

    Graduated Color

    Semua bagian theme akan diberikan simbol dan warna yang berbeda sesuai dengan

    karakteristik data. Umumnya diberikan kepada data numerik.

    Graduated Symbol

    Bagian2 theme akan diberikan simbol gradual atau ukuran yang berbeda. Biasa

    dipakai untuk data titik atau garis.

    Unique Value

    Bagian2 theme akan diberikan simbol atau warna yang unik sesuai dengan sifatnya.

    Biasanya dipakai pada data kualitatif.

    Dot

    Setiap simbol titik menyatakan nilai tertentu dari data, yang merupakan cerminan

    distribusi data.

    Chart

    Simbol grafik yang bisa berupa grafik kolom atau lingkaran. Grafik ini berkaitan

    dengan distribusi datanya.

    13. Komponen Editor Legenda

    Komponen Editor Legenda terdiri dari 6 komponen yaitu :

    Fill Palette

    Dipakai untuk mengatur pola atau background data are

    Pen Palette

    Dipakai untuk theme garis baik ketebalan cap atau join.

    Marker Palette

    Dipakai untuk theme titik, baik bentuk maupun ukurannya.

    Font Palette

  • 29

    Dipakai untuk mengatur huruf atau font

    Color Palette

    Dipakai untuk mengatur warna foreground maupun background

    Palette Manager

    Mengelola seluruh palette sesuai dengan kebutuhan kita.

    Berikut ini adalah tampilan dari Palette yang disebutkan diatas.

    Gambar. 16 Tampilan Palette Editor pada pilihan Fill Palette dengan

    background putih atau tanpa background

    Pada gambar berikut ini akan ditampilkan palette yang disebutkan diatas.

  • 30

    A B

    C D

    Gambar. 17 Gambar A Pen Pallete B. Marker Palette C. Font Palette

    D. Color Palette

  • 31

    14. Merubah tampilan dengan Fill Palette

    Aktifkan theme yang diinginkan, misalnya Dissolvbog2.shp

    Klik 2x pada theme tersebut

    Tampilan yang muncul seperti Gbr. 10

    Klik 2x pada Symbol maka akan muncul tampilan Fill Palette

    Gambar. 18 Tampilan Fill Palette dengan background hitam penuh.

    Artinya seluruh area diberi warna.

    Ganti dengan background arsir vertikal. Kemudian klik Apply maka area warna

    hijau diganti dengan arsir vertikal.

    Klik Color Palette kemudian klik warna hitam dan klik Apply maka arsir hijau

    berubah menjadi arsir hitam

    15. Merubah theme garis dengan Pen Palette

    Aktifkan theme yang diinginkan yaitu Pro_bali dan Kt_bali

    Klik theme Kt_bali. Klik 2x sehingga muncul Legend Editor

    Klik Pen Palette dan ubahlah Size 0.1 menjadi 2

  • 32

    Klik Color Palette, klik warna merah dan klik Apply

    Tampilan yang akan muncul adalah sebagai berikut, yaitu garis merah yang lebih tebal .

    Gambar. 19 Tampilan Pen Marker dari Legend Editor. Theme garis (jalan

    raya) yang dirubah ketebalan dan warna.

    Pada contoh-contoh diatas kita hanya memanfaatkan satu simbol atau warna untuk theme

    tertentu. Berikut ini kita akan menerapkan contoh pemanfaatan warna-warna dengan

    Graduated Color. Graduated color dipakai kalau kita ingin menampilkan data yang

    mencerminkan nilai dari area grafik dengan memanfaatkan warna.

    Untuk itu prosedurnya sama dengan Single Symbol, yaitu :

    Aktifkan theme yang akan dirubah.

    Klik 2 x pada theme tersebut.

    Pilih Graduated Color pada Pilihan Legend Type

    Perhatikan tampilan yang muncul dibawah ini.

  • 33

    Gambar. 20 Menu Legend Editor untuk pilihan Graduated Color

    Dari menu diatas ada beberapa pilihan yaitu :

    Theme, yang menyatakan pilihan theme atau file yang akan dikerjakan, yaitu Pro_bali

    Legend Type, yang menyatakan jenis legendanya yaitu Graduated Color

    Classification Field, yang menyatakan Field atau pilihan data yang akan ditampilkan.

    Pada latihan ini kita menggunakan field Total, atau total penduduk dalam wilayah

    Propinsi Bali

    Normalize, apabila kita ingin menormalkan datanya. Pilih None

    Symbol, jenis simbol yang akan ditampilkan

    Color range, yaitu warna-warna yang tersedia untuk diaplikasikan. Pilih Red

    Monochromatic.

    Statistics, yaitu kalau kita ingin melihat karakter statistik dari data

    Apply, adala tombol eksekusi untuk mengaplikasikan pilihan kita

    Apabila tombol Apply ditekan maka akan diperoleh tampilan gambar sebagai berikut :

  • 34

    Gambar. 21 Tampilan jumlah penduduk di masing-masing kecamatan di

    Kota Bogor menggunakan Graduated Color

    Untuk data yang sifatnya kualitatif maka bisa digunakan pilihan Unique Color, sedangkan

    untuk data kuantitatif gunakan Graduated Color, kemudian pilih Field, masukkan

    Sum_z_juml yang menyatakan jumlah penduduk di masing-masing kecamatan, pilih

    warnanya misalnya blue-green.

    16. Menggunakan Dot pada Legenda

    Legenda ini digunakan untuk data titik, misalnya jumlah penduduk kota. Makin besar jumlah

    penduduk makin besar titiknya.

  • 35

    17. Menggunakan Chart pada Legenda

    Chart dipakai untuk melihat sebaran data pada suatu wilayah tertentu misalnya perbandingan

    antara jumlah penduduk laki-laki dan permpuan serta total penduduknya. Caranya adalah

    sebagai berikut :

    Klik 2x theme yang diinginkan.

    Pilih Chart

    Masukkan field yang diinginkan, misalnya jumlah penduduk laki-laki, perempuan

    dan jumlah totalnya.

    Pilih jenis Char batang atau lingkaran.

    Tentukan warna atau simbolnya, dengan mengklik warna yang ada.

    Klik Apply

    Tampilan yang diperoleh adalah sbb. :

    Gambar. 22 Tampilan View yang disertai keterangan yang ditampilkan dalam

    bentuk grafis.

  • 36

    18. Mengelola Tabel

    Tabel merupakan data atribut dari data grafis, artinya keterangan dari grafis atau peta disusun

    dalam bentuk tabel, yaitu berupa kolom dan baris. Baris menyatakan jumlah satuan objek

    data sedangkan kolom menyatakan jumlah data tabuler dari objek. Baris juga disebut record

    sedangkan kolom disebut pula sebagai field.

    Untuk membuka table bisa dilakukan dengan berbagai cara.

    Pilih Menu Them kemudian klik table

    Klik ikon bergambar tabel pada Toolbar

    Perhatikan gambar Kota Bogor dibawah ini. Disini terlihat kaitan antara data grafis dan data

    atribut yang dinyatakan dalam tabel. Data grafis kabupaten yang berbentuk poligon

    mempunyai data atribut yang terdiri dari nama Kecamatan, Jumlah Pendudk dan Luas

    Wilayah Kecamatan.

    Gambar. 23 Attribute View yang tersusun dalam Table, yang memperlihatkan

    database wilayah Kota Bogor

  • 37

    Ketika suatu data grafis dibuat otomatis data atribut dalam tabel langsung dibuat. Tabel dan

    data grafis mempunyai kaitan langsung. Sehingga ketika menandai data tabel maka otomatis

    data grafis juga tertandai.

    19. Menandai data

    Dari penampilan diatas, yaitu Pro_bali.shp, lakukan hal2 seperti berikut

    Aktifkan tabelnya

    Klik salah satu record, akan muncul warna kuning

    Perhatikan tampilan view

    Gambar. 24 Penentuan dan pencarian obyek pada view dengan data tabel

    20. Menandai dengan Query

    Menandai data bisa dilakukan dengan Query. Pada contoh dibawah ini dilakukan pemilihan

    wilayah kecamatan Bogor Barat. Untuk melakukannya bisa dilakukan dengan cara yaitu :

    Tampilkan File itscbog.shp , aktifkan file tersebut kemudian :

    Klik Theme Lalu pilih Query atau

    Klik Table Lalu pilih Query atau

    Klik Toolbar Query

    Perhatikan attributes of itscbog.shp.shp

  • 38

    Pilih [Kecamatan}, pilih =. Pilih masukkan Bogor Barat

    Gbr. 25 Penentuan dan pencarian suatu obyek dengan menggunakan metode

    query, warna kuning pada tabel dan gambar menunjukkan pemilihan yang

    telah dilakukan.

    Pada Attributes diatas ada pilihan Field, operator, Value, Editor Query dan pilihan New Set,

    Add to Set dan Select from Set. Pilihan Field adalah field yang akan dilakukan query. Jumlah

    field sesuai dengan field yang ada dalam tabel. Operator adalah pilihan operator yang

    diinginkan. Value adalah nilai yang ada pada masing-masing field.

    New Set adalah membuat pilihan baru dari ekspresi atau persamaan yang dibuat, disini

    apabila pernah ada pilihan yang dibuat maka pilihan ini akan diunselect.

    Add to Set adalah membuat pilihan baru yang ditambahkan pada pilihan yang pernah dibuat.

    Select from Set adalah pemilihan yang dilakukan terhadap pilihan yang pernah dibuat bukan

    pada seluruh record yang ada dalam field. Cara ini dilakukan untuk mempersempit pilihan.

  • 39

    21. Manipulasi Tabel

    Sebelum kita melakukan manipulasi pada tabel, terlebih dahulu dilakukan kondisi tabel siap

    edit. Lakukan Klik Table Klik Start Editing.

    Untuk melakukan Editing pada masing record maupun field klik terlebih Ikon editing pada

    Toolbar. Kemudian lakukan klik pada masing-masing record yang akan diedit.

    Untuk menghapus record lakukan Klik Edit Klik Delete Record

    Untuk menambah record lakukan Klik Edit Klik Add Record

    Untuk menambah Field lakukan Klik Edit Klik Add Field

    Kemudian lakukan pengisian pilihan pada dialog Field Definition, yaitu Nama Field, Type

    Field, Width Field dan Decimal Places. Klik OK apabila selesai. Pada Pilihan Type ada tiga

    jenis pilihan yaitu Numeric, String dan Boolean.

    22. Perintah Calculate

    Seperti pada pilihan Query kita bisa memberikan ekspresi tertentu pada field yang ada dalam

    tabel. Misalnya menghitun luas poligon, panjang garis atau jalan, atau kepadatan penduduk

    dalam kabupaten. Ketika menghitun luas maupun panjang elemen tertentu harus diperhatikan

    satuan maupun sistem koordinat yang digunakan theme yang bersangkutan.

    ArcView mempunyai fungsi-fungsi untuk menghitung luas, keliling, panjang dan koordinat

    theme yaitu :

    [Shape].ReturnArea, dipakai untuk menghitung luas. Satuan yang digunakan disesuaikan

    dengan sistem koordinat. UTM menggunakan m, Lintang Bujur menggunakan derajat.

  • 40

    [Shape].ReturnLength, digunakan untuk menghitungke liling atau perimeter

    [Shape].ReturnGetX, Untuk menentukan koordinat tengah X suatu objek area, garis dan

    titik. Untuk titik nilai ini menunjukkan nilai X.

    [Shape].ReturnGetY, Untuk menentukan koordinat tengah Y dari suatu obyek area, garis

    dan titik.

    Menghitung Keliling atau Perimeter

    Untuk menghitung keliling suatu poligon bisa dilakukan dengan cara berikut.

    Aktifkan File Pro_bali.shp

    Buka Tabel dengan klik Ikon Tabel pada Toolbar

    Aktifkan Editing dengan Klik Edit Start Editing

    Tambahkan Field Perimeter

    Klik Field Perimeter pada Tabel

    Buka Editor Calculator dengan mengKlik Ikon Calculator

    Tambahkan perintah berikut pada Editornya :

    [Shape].ReturnLength

    Klik OK

    Gambar. 26 Metode penghitungan panjang perimeter dari suatu wilayah.

  • 41

    Satuan UTM adalah meter. Untuk merubah menjadi km maka rumus diatas menjadi

    [Shape].ReturnLength/1000. Ini juga berlaku untuk luas, yaitu m2, sehingga untuk merubah

    menjadi ha, maka rumus yang dipakai adalah : [Shape].ReturnArea/10000.

    Tabel 1 Tabel yang memperlihatkan atributte wilayah di Bali. Luas wilayah

    bisa dikonversikan ke dalam satuan yang diinginkan.

  • 42

    23. Proses Geoprosesing

    Geoprocessing adalah salah satu ektension dari Arc View yang paling banyak dipakai dalam

    memanipulasi, memproses dan mengolah data grafis melalui menu View. Proses ini juga

    akan memberi perubahan pada tabel.

    Menu Geoprosesing ada pada Menu View. Menu ini akan muncul setelah diaktifkan melalui

    Menu File Extension Kemudian Cek pada Pilihan GeoProcessing Wizard.

    Ada beberapa pilihan menu dalam Georosesing ini seperti pada gambar berikut ini :

    Merge themes together

    Intersect two of them

    Dissolve features

    Union two of themes

    Clip one theme based on another

    24. Merge themes together

    Operasi merge adalah operasi penggabungan dua atau lebih features menjadi satu. Feature

    yang baru akan lebih besar, seperti tampak pada contoh berikut.

    Untuk melakukan operasi ini lakukan hal2 sebagai berikut :

    Aktifkan file-file yang akan di-merge, misalnya akan digabung 3 kabupaten di Jambi, yaitu

    Merangin, Kerinci dan Bungo.

    Klik View Geoprocessing Wizard dan akan diperoleh hasil berikut :

  • 43

    Klik Next

    Pilih File-file Merangin, Kerinci, Bungo, dengan menekan tombol shift dan klik kiri

    Berikan nama File baru untuk menyimpan hasil merge

    Klik Finish

    Gambar-gambar berikut merupakan gambar sebelum dan sesudah merge.

    Gambar. 27 Tiga kabupaten ( Rtrwkerinci, Bungo dan Merangin ) yang

    akan di-merge menjadi satu

    Gambar. 28 Hasil merge menjadi satu ( Merge1.shp )

  • 44

    Proses merge menghasilkan tabel gabungan yang record-record akan ditambahkan dan

    jumlah field yang tetap. Perhatikan tabel-tabel berikut ini, tabel Merge1 adalah tabel

    gabungan, dari tabel Rtrw_kerinci,Rtrw_Bungo, dan tabel Kab_rnrgin.

    Tabel 2 Tabel gabungan yang terbentuk setelah proses merge. Perhatikan

    penambahan record pada field id.

  • 45

    25. Intersect two themes

    Operasi intersect adalah memotong input dengan them lain sebagai acuan. Hasil intersect

    akan sebesar overlay yang memotong.

    Aktifkan File yang akan di-intersect yaitu Rtrw bungo_region dan Kem_lrng3

    Gbr. 29 Gambar interseksi antara rtrw Bungo dengan kemiringan lereng kelas 3

    Untuk melakukannya pilih View Klik Geoprocessing Wizard

    Cek Intersect two themes

    Klik Next

    Pilih file Rtrw_bungo sebagai file input.

    Pilih file Kem_lrng3 sebagai file overlay.

  • 46

    Tentukan File hasil intersec misalnya itrsct1.

    Klik Finish

    Gambar berikut ini merupakan hasil intersect.

    Gbr. 30 Intersection kemiringan wilayah kelas 3 dengan wilayah

    kabupaten

    Tabel yang terbentuk sebagai hasil operasi intersect berupa tabel gabungan dengan

    penambahan record baru seperti terlihat berikut ini. Perhatikan pada field id_ angka yang

    merupakan kode kabupaten.

    Tabel 3 Tabel attribute hasil interseksi wilayah kabupaten dan kemiringan wilayah

  • 47

    26. Dissolve features

    Dissolve adalah operasi penggabungan tampilan berdasarkan kesamaan attribute. Pada

    operasi yang akan kita lakukan adalah menggabungkan kelurahan yang ada di kota Bogor,

    sehingga tampilan administratif kota Bogor didasarkan atas kecamatan. Untuk itu lakukan

    hal-hal sebagai berikut ArcView dan tampilkan wilayah administratif Bogor berdasarkan

    wilayah kelurahan, sehingga tampilan seperti dibawah ini.

    Gambar. 31 Peta Kota Bogor dengan batas wilayah kelurahan

    Pada gambar diatas wilayah desa atau kelurahan akan digabung sehingga batas wilayah yang

    ada nantinya akan menjadi wilayah yang tersusun oleh wilayah kecamatan. Untuk itu

    lakukan hal-hal sebagai berikut :

  • 48

    Pilih View Klik Geoprocessing

    Masukkan File Dissbog dalam Pilihan Input File

    Pilih Field Kecamatan sebagai Field untuk dissolve

    Tentukan nama file tujuan untuk disimpan

    Klik Finish

    Gambar. 32 Peta Kota Bogor dengan batas wilayah kecamatan

  • 49

    27. Union two themes

    Operasi ini mengkombinasikan obyek dengan overlay obyek lain dan mengahsilkan obyek

    dengan atribute kedua obyek tersebut. Untuk melakukan operasi ini lakukan sebagai hal-hal

    berikut :

    Klik View Geoprocessing Wizard

    Klik Union two themes

    Klik Next

    Masukkan Nama File yang akan di-union ( Bog1.shp dan DissolvBog2.shop )

    Masukkan Nama File tempat penyimpan hasil. ( Unibog_kbrya.shp ).

    Klik Finish

    Pada gambar dibawah diperlihatkan tampilan sebelum union dan sesudah union.

  • 50

    Gambar. 34 Gambar peta wilayah Bogor yang di-union dengan areal kebunraya

    Gambar 35. Gambar hasil union wilayah Bogor dan areal kebun raya

  • 51

    28. Clip one theme based on another

    Operasi ini adalah melakukan pemotongan suatu theme tertentu dengan bentuk potongan atau

    irisan berdasarkan suatu bentuk poligon tertentu. Untuk melakukan operasi diatas kita perlu

    mempunyai obyek poligon yang akan di-klip dan obyek poligon yang akan dipakai untuk

    meng-klip. Misalnya kita akan melakukan pemotongan terhadap RTRW kota Bogor di

    daerah sekitar kebun raya. Bentuk potongan yang akan kita buat adalah poligon lingkaran.

    Untuk itu lakukan hal2 sebagai berikut :

    Buka ArcView dan aktifkan file yang akan di-klip yaitu lu_rtrw_kod_bog.shp.

    Buat theme baru berupa poligon lingkaran misalnya klip_bog.shp.

    Klik View Klik Geoprocessing Wizard

    Klik Clip one theme based on another

    Pilih File lu_rtrw_kod_bog.shp.

    Pilih File klip_bog.shp

    Tentukan nama file untuk output misalnya klip_bog2.shp.

    Klik Finish

    Gambar. 36 Wilayah Bogor yang akan di-klip dengan obyek lingkaran

  • 52

    Hasil operasi clip one theme based on another adalah sbb. :

    Gambar. 37 Hasil operasi klip yang berupa bentuk lingkaran

    29. Assign data by location

    Operasi ini digunakan ketika kita akan memanfaatkan hubungan spatial yang terkait antara

    theme satu dengan theme yang lain. Hubungan spatial terkait bisa berupa hubungan terdekat,

    didalam atau bagian darinya.

    Hubungan terdekat, hubungan ini akan terjadi jika kita meng-assign data dari suatu titik ke

    titik lain atau titik ke garis maka suatu field jarak akan ditambahkan dalam data.

    Hubungan didalam, hubungan ini akan terjadi kalau kita meng-assign data poligon pada

    data titik, garis atau poligon lain. Misalnya untuk kebutuhan analisis pelanggan, maka perlu

    dilakukan assign data pelanggan ( theme pelanggan ) dengan data kependudukan. Profil

    pelanggan akan diperoleh dalam proses assign tersebut.

  • 53

    Dalam contoh dibawah ini akan dilakukan assign (hubungan terdekat), theme titik gunung

    dan theme titik kota. Hasil assign yang diperoleh adalah penambahan field distance (jarak)

    dalam tabel gunung. Untuk melakukan operasi ini lakukan sebagai berikut :

    Aktifkan view dengan file gunung.shp dan kot_jabar

    Klik View Klik Geoprocessing Wizard

    Klik Assign data by location

    Masukkan dulu file gunung.shp

    Masukkan kot_jabar.shp

    Klik Finish

    Hasil yang diperoleh adalah seperti berikut ini.

    Gbr. 38 Operasi assign pada data titik yang berupa kota dan gunung

    Perhatikan pada Attribute Gunung.shp, Field Distance (jarak) ditambahkan dengan

    memasukkan nilai yang diperoleh.

  • 54

    Lay Out

    1. Pembuatan Layout

    Setelah pekerjaan input data, editing, analisis data dan sebagainya selesai dikerjakan maka

    kita akan mencetak hasil tersebut sebagai output terakhir pekerjaan ini. Sebelum pencetakan

    dilakukan ArcView menyediakan fasilitas Layout untuk mengatur data atau input hasil

    pekejaan kita. Bahkan kedalam Layout ini bisa ditambahkan view, tabel, chart atau gambar

    yang diimport. Pembuatan Layout disesuaikan dengan tujuan pembuatannya, apakah untuk

    presentasi atau untuk pembuatan laporan.

    Tahapan yang dilakukan dalam pembuatan Layout:

    1. Persiapan Data

    Langkah ini penting dilakukan karena data inilah yang akan ditampilkan. Apabila data yang

    ditampilkan salah, maka tentu saja Layout yang dibuat juga salah. Untuk itu tampilkan dulu

    themes dalam view, lengkapi dengan label atau obyek grafis lainnya kalau ada. Legenda atau

    keterangan perlu ditambahkan. Pada contoh dibawah kita akan membuat Layout Tata Ruang

    Jambi.

    Aktifkan atau tampilkan file dalam View. Aturlah keterangan dan legendanya.

    Pilihlah menu Layout dalam tampilan project,

    Klik New

    Tampilan yang muncul adalah sebagai berikut :

  • 55

    Gambar. 39 Pembuatan Layout yang diawali dengan pembuatan halaman untuk layout

    2. Pengaturan Halaman Layout

    Pada gambar diatas tampilan Layout kita bisa mengatur

    Ukuran kertas,

    Orientasi,

    Batas Halaman.

    Layout diatas menunjukkan posisi orientasi halaman pada kedudukan Landscape.

    3. Menampilkan View Pada Layout

    Pada tampilan layout diatas Klik ikon frame berikut ini

    Klik dan seret mouse pada halaman layout diatas sehingga membuat segi-empat.

  • 56

    Tampilan yang muncul adalah sebagai berikut :

    Gambar. 40 Kotak dialog untuk memasukkan view dalam halaman layout

    Klik View1 pada pilihan View dan klik Ok. Tampilan yang muncul adalah sebagai berikut :

    Gambar. 41 Obyek view yang sudah masuk dalam halaman layout

  • 57

    4. Menampilkan Keterangan atau Legenda pada View

    Klik Ikon Legenda berikut ini

    Tampilan yang muncul adalah sebagai berikut :

    Gambar. 42 Kotak Dialog untuk memasukkan Legenda

    Klik ViewFrame1

    Sehingga muncul gambar berikut ini :

    Gambar. 43 Tampilan Legenda atau Keterangan dalam Halaman Layout

  • 58

    5. Menampilkan Arah Utara

    Klik Ikon berikut ini

    Tampilan yang muncul adalah sebagai berikut :

    Gambar. 44 Kotak Dialog pemilihan jenis gambar arah utara yang diinginkan

    Pilihlah salah satu gambar yang sesuai dan klik Ok.

    Dan tanda panah akan muncul pada gambar.

  • 59

    6. Menampilkan Skala pada gambar

    Untuk membuat skala gambar yang benar pada peta, anda harus benar dalam membuat

    properties view. Cek dulu pada properties view terlebih dahulu. Pada gambar yang akan

    ditampilkan properties viewnya adalah sebagai berikut :

    Map Units adalah meter

    Distance unit adalah meter

    Setelah itu lakukan sebagai berikut :

    Klik ikon Skala berikut ini

    Tampilan yang muncul adalah sebagai berikut :

    Gambar. 45 Kotak Dialog pembuatan skala pada halaman layout

    Pada gambar diatas ada beberapa pilihan yang harus dibuat.

    Style adalah gambar yang diinginkan

    Interval adalah jarak antara satuan gambar skala. Pilih km

  • 60

    Intervals adalah jumlah satuan skala gambar yang diinginkan. Isikan 4

    Left Division adalah jumlah satuan skala gambar disebelah kiri nol. Isikan 1

    Tampilan yang muncul adalah seperti gambart dibawah ini.

    Gambar. 46 Tampilan skala pada halaman layout

    7. Menampilkan judul gambar

    Untuk membuat Teks judul gambar lakukan hal-hal sebagai berikut :

    Klik ikon yang bertuliskan huruf T

    Pada menu dialog yang muncul tuliskan judul yang diinginkasn

    Klik Ok.

    Maka tulisan tersebut akan muncul pada titik dimana klik dilakukan.

    Untuk memperbesar judul anda cukup mengklik judul, kemudian klik pada salah satu sudut

    box, kemudian seret kearah luar, sehingga box membesar.

  • 61

    8. Mengedit Gambar

    Tampilan Legenda atau skala mungkin tidak sesuai dengan keinginan kita, dan kita ingin

    pada mengubah tampilan tersebut. Misalnya pada skala, tulisan Kilometer akan dipindahkan

    kebawah gambar. Untuk itu lakukan hal2 berikut ini :

    Klik Gambar Skala

    Pilih Menu Graphic, Klik Simplify

    Klik Tulisan Keterangan

    Geser Tulisan kebawah gambar

    Untuk mengubah tulisan pada legenda atau keterangan lakukan sebagai berikut :

    Klik legenda atau keterangan

    Pilih Menu Graphic, klik Simplify

    Klik ikon bertuliskan huruf T

    Klik ditempat dimana tulisan akan dirubah

    Ganti tulisan yang ada dengan tulisan yang diinginkan