BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

82
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal i BUKU III PENGOPERASIAN SISTEM DESALINATION TUJUAN PELAJARAN : Setelah mengikuti pelajaran ini peserta mampu menerapkan prosedur pengoperasian sistem desalination sesuai dengan prosedur perusahaan. DURASI : 16 JP PENYUSUN : ASEP KURNIA

description

Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Transcript of BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Page 1: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal i

BUKU III

PENGOPERASIAN SISTEM DESALINATION

TUJUAN PELAJARAN : Setelah mengikuti pelajaran ini peserta mampu

menerapkan prosedur pengoperasian sistem

desalination sesuai dengan prosedur perusahaan.

DURASI : 16 JP

PENYUSUN : ASEP KURNIA

Page 2: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal ii

DAFTAR ISI

TUJUAN PELAJARAN ................................................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................................................ ii

1. Prosedur Pengoperasian Sistem One Trough Desalination Plant. ....................................... 1

1.1. Petunjuk Umum Operasi. ................................................................................................. 1

1.2. Garis Besar Prosedur Operasi. ........................................................................................ 1

1.3. Prosedur Start UP sesuai dengan Block Diagram. ........................................................... 2

1.4. Chat Start Up. .................................................................................................................. 6

1.5. Shut down Prosedur. ........................................................................................................ 9

1.6. Chat Shut down Prosedur. ............................................................................................. 12

1.7. Operasi Darurat ( Emergency ). ..................................................................................... 14

2. Prosedur Pengoperasian Sistem Brine Recirculation ........................................................ 21

2.1. Prosedur Start _UP. ....................................................................................................... 21

2.2. Prosedur Shut down. ...................................................................................................... 43

2.3. Operasi Darurat ( Emergency ). ..................................................................................... 52

3. Pengoperasian MED .......................................................................................................... 57

4. Pengoperasian Ball Cleaning System. ............................................................................... 62

5. Pemeriksaan Waktu Operasi Normal. ................................................................................ 64

6. Analisa Air. ........................................................................................................................ 69

7. Batas Operasi Dari Pompa. ............................................................................................... 76

8. Trouble Shooting. .............................................................................................................. 76

Page 3: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 1

PENGOPERASIAN SISTEM DESALINATION.

1. Prosedur Pengoperasian Sistem One Trough Desalination Plant.

1.1. Petunjuk Umum Operasi.

Seorang operator harus mengenali layout peralatan, instrumen dan peralatankontrol.

Harus mempelajari piping & instrument diagram, untuk mengatur instrumen,

pemipaan dan katup-katup.

Operator juga harus mengenali jalan masuk ke peralatan unit, katup-katup dan

peralatan kontrol dsb.

Desalination Plant jangan dioperasikan diluar spesifikasi " Top Brine Temperature"

dan Heating Steam Temperature"

Desalination Plant beroperasi dalam otomatic sequence dan kondisi operasinya

terpelihara dengan baik oleh kontroler-kontroler, tetapi operator harus mengerti

karakteristik dan Desalination Plant

Bila memerlukan peraturan secara manual, operator harus membuat

peraturan yang sederhana dalam kenaikan dan/atau penurunan dalam jumlah yang

kecil, tergantung dari lamanya waktu untuk mengatur kondisi baru.

1.2. Garis Besar Prosedur Operasi.

Prosedur Operasi Meliputi :

Block diagram, yang memberikan pengertian tentang urutan operasi.

Prosedur langkah demi langkah, yang secara detail melakukan pengoperasian

individu dengan menggunakan nomor-nomor Tag dari peralatan dan indikasi-indikasi

dimunculkan pada instrumen-instrumen.

Page 4: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 2

1.3. Prosedur Start UP sesuai dengan Block Diagram.

1.7.1. Persiapan Untuk Start-Up.

Setiap kali unit Desalination Plant melakukan start-up, beberapa hal berikut perlu di cek

dan dipastikan kesiapannya :

Electric power

Pastikan tenaga listrik telah tersedia untuk motor-motor, controller dan instrumentasi.

Auxiliary steam dan condensate return

Pastikan sistem uap bantu siap memasok uap ke unit Desalination Plant dan sistem

kondensat siap menerima air kondensat dari unit desalination plant.

Sistem Kontrol Unit Desalination Plant

Semua switch dalam posisi "OFF" sampai semua persiapan dan pengecekan komplit

sebelum start up.

Inspeksi iapangan secara umum

Cek dan pastikan semua peralatan dan pekerjaan-pekerjaan pipa dengan teliti,

seperti kebocoran dan lepasnya sambungan.

Minyak pelumas dan gemuk (grease)

Cek level minyak pelumas, grease untuk semua mesin-mesin yang berputar dan

peralatan lain yang membutuhkan pelumasan

Posisi-posisi katup

Cek posisi semua katup-katup yang dioperasikan dengan tangan:

Interface katup-katup isolasi dari air laut, supply sea water discharge, distilat,

kondensat dan auxilliary steam, pump sealing water ke/dari unit Desal,

diposisikan "Open"

Semua katup sisi hisap pompa diposisikan "Open'

Page 5: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 3

Semua katup sisi keiuar pompa diposisikan "Open"

Semua katup-katup vent dan drain diposisikan "Close"

Semua katup-katup uap dan uap sekitar ejektor-ejektor diposisikan "Open"

Semua sisi keluar dari tangki bahan kimia diposisikan "Open" dan katup-katup

sisi masuk & keluar serta pompa injeksi diposisikan "Open"

Pengoperasian Bahan Kimia

Persiapkan/buat campuran bahan kimia (Anti scale dan anti - foam) dalam tangki

Perlu dipersiapkan persediaan bahan kimia untuk kebutuhan operasi dan

jadwalnya

Pemeriksaan laporan operasi awal dan pemeliharaan

Periksalah laporan dan pastikan semua ketidak-efisienan dan kerusakan yang

ditemukan pada operasi sebelumnya yang telah diperbaiki/ditemukan

Sistem Komunikasi

Perlu disediakan : Telepon, sistem pemanggilan, sistem komunikasi antara control

room dengan operator lapangan unit Desal dan sistem operator terkait lainnya.

Staf Operasi

Semua Enjinir, operator-operator dan staf operasi lapangan harus ada di tempat.

Juga staf pemeliharaan (Mesin, Listrik dan Instrumen ) harus disiapkan untuk

membantu selama start up.

Catatan sistem lainnya

Jadwal start up Desal harus disampaikan sejak awal kepada operator Control Room

terkait dan juga setelah semua persiapan dan pengecekan selesai

Page 6: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 4

1.7.2. Desalination Plant Start.

Perhatikan juga blok diagram untuk Start-up.

Awal dari start sistem kontrol Desalination Plant adalah start-up prosedur sebagai

berikut:

Sakelar-sakelar power supply dimasukkan ke posisi "ON" dengan urutan sebagai

berikut (dilakukan di Panel Control) :

1 ). Main power supply (NFO)

2). Controller (NF1)

3). Distributor (NP2)

4). Solenoid valve (NFS)

5 ). Transformer primary side (NF4)

6 ). Motor control (CP4)

7). CVCF (Power switch)

8). Computer/printer (CP1)

9). PLC(CP2)

10). DC power for PLC (CP3)

11). Computer (Power switch)

12). Printer (Power switch)

Bila power switch dari PC di- "ON"-kan, sistem komputer akan start-up secara otomatis

dan menampilkan " OVERVIEW " pada layar (CRT). Biarkan semua unit dan operasi

muncul pada Iayar (CRT) satu demi satu.

1. Pilih " Overview Display "

2. Pindahkan cursor ke [[ Mode]]

3. Tekan [ENTER]

Page 7: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 5

4. Pindahkan cursor ke [[START]]

5. Tekan [1] [ENTER] atau [ ]

Masing-masing peralatan dan mesin akan start sesuai urutan start-up otomatik dan unit

akan berproduksi pada level set awal. Selama waktu start, cek dan ambil tindakan

sebagai berikut :

(1). Setelah jalur air laut masuk dalam service, katup-katup vent dari water boxes

Evaporator dibuka dan ditutup untuk membuang udara.

(2). Setelah masing-masing pompa start, pengoperasian harus dilaksanakan. Katup-

katup vent keluar dibuka dan ditutup untuk mengeluarkan udara.

(3). Steam traps perlu dicek bahwa secara periodik. Jika drain bekerja selama

start-up, by pass valves harus dibuka sampai drain keluar

(4). Kontroler dan katup-katup kontrol harus dapat dipastikan kesiapan operasi-nya.

Page 8: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 6

1.4. Chat Start Up.

PREPARATION FOR START

UP

SEA WATER SUPPLAY PUMP

“START”

DESALINATION PLANT

“START”

LAST STAGE

BRINE LEVEL

“ NORMAL”

A

SEA WATER FILLING

“START”

BRINE BLOWDOWN

PUMP

“START”

YES

NO

Page 9: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 7

LAST STAGE

CONDENSATE

LEVEL

“ NORMAL”

B

1 St & 2nd EJECTORS

“START”

LAST STAGE

PRESURE

“ -600 mmHG”

A

CEMICAL INJECTION PUMP

“START”

STEAM SUPPLAY TO BRINE HEATER

“START”

YES

NO

NO

YES

STEAM SUPPLAY TO BRINE HEATER

“START”

Page 10: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 8

CONDENSATE

CONDUCTIVITY

“ NOT HIGH”

B

C

YES

NO

CONDENSATE RETRUN

TO BOILER SYSTEM

NO

LAST STAGE

DISTILLATE LEVEL

“ NORMAL”

YES

DISTILLATE PUMP

“ START “

NO

DISTILLATE

CONDUCTIVITY

“ NOT HIGH” YES

Page 11: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 9

1.5. Shut down Prosedur.

Lihat juga blok diagram prosedur shutdown.

Berikut ini perlu ditetapkan sebelum memulai suatu tindakan shutdown.

• Sistem Komunikasi

Sistem komunikasi untuk mengadakan hubungan kerja antara Control room dengan

Desalination Plant dilapangan disiapkan

• Staf operasi

Shift enjinir, operator dan operator lapangan ada ditempat mereka.

C

DISTILLATE FEED

TO SERVICE WATER TANK

PRESET

LOAD

“ ACHIEVED”

YES

NO

HEATING STEAM FLOW SEA WATER

FLOE “ INCREASE”

NORMAL OPERATION

Page 12: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 10

• Catatan pada sistem lainnya

Informasi berikut untuk sistem hubungan kontrol room

Air distilat ke tangki raw water segera di stop

Persediaan uap bantu ke Desalination Plant segera di tutup

Supply air iaut ke Desalination Plant segera di stop

Pelaksanaan (dilakukan pada Control Panel) :

1. Pilih " OVERVIEW DISPLAY "

2. Pindahkan cursor ke [[MODE]] dan click mouse

3. Tekan [ENTER]

4. Pindahkan cursor ke [[STOP]]

5. Tekan [ 1 ] { ENTER] atau [ ]

Dalam 30 menit semua peralatan shutdown secara berurutan. Tetapkan bahwa posisi

dari katup-katup kontrol berikut adalah sebagai berikut.

Steam temperature control valve open

Feed sea water flow control valve close

On line distillate level control valve close

On line distillate shut-off valve close

Dump distillate level control valve close

Last stage brine level control valve close

On-line condensate level control valve close

Page 13: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 11

Dump condensate level control valve close

Seawater temperature control valve close

Ejector steam pressure control valve close

Konfirmasi bahwa status peralatan adalah sebagai berikut:

Condensate pump stop

Distilate pump stop

Brine blowdown pump stop

Chemical injection pump stop

Page 14: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 12

1.6. Chat Shut down Prosedur.

PREPARATION FOR

“SHUTDOWN”

HEATING STEAM

“STOP”

DESALINATION

PLANT“SHUTDOWN”

A

CONDENSATE PUMP

“STOP”

CONDENSATE CONTROL VALVE

“STOP”

SEA WATER SUPPLAY

“STOP”

CEMICAL INJECTION

“STOP”

Page 15: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 13

BRINE BLOWDOWN PUMP

“STOP”

DISTILLATE CONTROL VALVE

“ DUMP ”

DESALINATION PLANT

“STOP”

A

DISTILATE PUMP

“STOP”

SEA WATER SUPPLAY PUMP

“STOP”

VENT EJECTOR STEAM

“STOP”

Page 16: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 14

1.7. Operasi Darurat ( Emergency ).

Operasi yang stabil dari Desalination Plant adalah sangat tergantung kepada

keseimbangan panas dan massa, atau temperatur dan tekanan dari keseluruhan

proses. Hal ini hanya diperoleh jika peralatan dan sistem kontrolnya baik. Trip dari satu

alat utama akan mengakibatkan terganggunya keseimbangan proses dan bahkan akan

menghentikan operasinya. Operasi darurat adalah satu bentuk operasi yang cepat dari

prosedur shutdown yang normal dengan beberapa pengecualian langkah seperti pada

terjadinya trip atau kegagalan lain.

Operator harus menyetop pasokan uap ke Brine Heater untuk menghindari naiknya

temperatur. Langkah-langkah yang cepat harus diambil untuk menghentikannya sesuai

dengan prosedur shutdown yang normal.

Yang harus diperhatikan adalah jika pasokan uap ditutup oleh control valve, diikuti oleh

berkurangnya aliran air laut resirkulasi, isolation valve juga harus ditutup, mengantisipasi

bocornya control valve.

Jika water hammering terjadi pada Evaporator sewaktu operasi darurat, buka air vent

valve pada kotak air dari evaporator dan brine heater untuk menghilangkan

ketidakrataan tekanan dalam sistem.

1.7.1. Kegagalan power supply

Perlakuan setelah abnormal shutdown adalah :

- semua pompa distop

- control valve untuk tekanan uap pemanas ditutup

- control valve untuk temperatur brine ditutup

- shut-off valve untuk uap ejector ditutup

- vacuum dalam evaporator dihilangkan

(1) Semua controller pada panel diposisi manual dan ditutup (bila control power dan

instrument air tetap ada)

(2-1) Tutup semua katup tekan pompa

Page 17: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 15

(2-2) Tutup isolation valve pada jalur uap bantu (auxiliary steam)

(2-3) Tutup isolation valve pada jalur product water, condensate dan seawater

(2-4) Semua katup yang lain diletakkan dalam posisi normal shutdown

(3) Tunggu pemulihan power supply

(4) Dinginkan Evaporator

(5) Re-start atau shutdown

Catatan : jika control power dan instrument air gagal pada saat yang bersamaan, tutup

semua isolation valve dari control valve.

1.7.2. Kegagalan pasokan air laut

Ini dapat terjadi akibat kegagalan mekanik atau listrik dari pompa pemasok.

Dalam hal ini shutdown harus cepat. Shut-off valve untuk uap ejector ditutup.

(1-1) Tutup control valve untuk temperatur air laut

(1-2) Tutup control valve aliran air penambah (make up)

(1-3) Tutup control valve untuk level air laut pada tingkat terakhir

(2) Kurangi aliran recirculation brine

(3-1) Tutup control valve untuk level condensate dan stop condensate pump

(3-2) Tutup control valve untuk level product water dan stop water product pump

(4-1) Tutup control valve untuk aliran recirculation brine dan stop recirculation brine

pump

(4-2) Tutup control valve untuk level air laut dan stop Blowdown pump

(5-1) Tutup semua katup tekan pompa

(5-2) Tutup isolation valve pada jalur uap bantu

Page 18: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 16

(6) Stop polyphosphate injection pump dan antifoam injection pump

(7-1) Tutup isolation valve pada jalur product water, condensate dan seawater (7-2)

Letakan semua katup yang lain dalam posisi normal shutdown

(8) Tunggu pemulihan pasokan air laut

(9) Dinginkan evaporator

(10) Re-star atau shutdown

1.7.3. Kegagalan Instrument air supply.

Dalam hal ini diperlukan shutdown yang cepat tanpa sistem kontrol

- Control valve untuk tekanan uap pemanas ditutup

- Control valve untuk temperatur brine ditutup

- Shut-off valve untuk uap ejector ditutup

(1) Stop brine recirculation pump, blowdown pump, product water pump dan

condensate pump

(2) Tutup isolation valve dari make-up flow control valve

(3-1) Tutup semua katup tekan pompa

(3-2) Tutup isolation valve dari jalur uap bantu

(4) Stop polyphosphate injection pump dan anti-foam injection pump

(5-1) Tutup isolation valve pada jalur product water, condensate dan seawater

(5-2) Letakan semua katup yang lain dalam posisi shutdown normal

(6) Tunggu pemulihan instrument air supply

(7) Dinginkan evaporator

(8) Restart atau shutdown

Page 19: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 17

1.7.4. Kegagalan Auxiliary steam supply

Situasinya hampir sama dengan normal shutdown kecuali uap bantu (untuk brine heater

dan ejector) diputus secara mendadak dan bersamaan.

(1) stop condensate pump

(2) kurangi aliran recirculation brine agar tidak menaikan level di evaporator. Ikuti

prosedur normal shutdown

1.7.5. Kegagalan In-Plant equipment.

(1) Brine recirculation pump trip

Dalam hal ini tujuannya adalah menyetop pasokan uap pemanas dan menjalankan

pompa yang stand-by.

(i) Control valve untuk tekanan uap pemanas ditutup, control valve untuk temperatur

brine ditutup.

(ii) Tutup control valve untuk level air condensate dan stop condensate pump

(iii) Jalankan brine recirculation pump yang stand-by

Catatan : Jika keseimbangan temperatur terjaga baik sewaktu prosedur diatas, jalankan

kembali pasokan uap dan condensate pump, operasi dapat dilanjutkan

Jika keseimbangan tersebut terganggu, dinginkan evaporator dengan mensirkulasikan

brine sebyak mungkin, kemudian jalankan kembali sesua dengan prosedur normal.

(2) Blowdown pump trip

Tujuan : menjalankan pompa yang stand-by

(i) tutup katup tekan dari pompa yang trip

(ii) jalankan pompa blowdown pump yang stand-by

(iii) buka katup tekan

Page 20: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 18

Catatan : Bila perpindahan pompa stand-by tidak berjalan dengan mulus, ada

kemungkinan keseimbangan temperatur dalam evaporator akan terpengaruh dan

product water akan terkontaminasi. Dalam hal ini, turunkan beban sampai 70% dengan

mengurangi uap pemnas, recirculation brine dan make-up seawater.

Penggunaan jalur blowdown darurat.

Plant yang dilengkapi dengan emergency blowdown pada keluaran brine recirculation

pump, pengunaannya dibatasi untuk penggunaan sementara saja, untuk waktu yang

sebentar saja, yaitu ketika sebelum menjalankan unit yang stand-by. Emergency

blowdown ini tidak boleh digunakan untuk mengontrol level air laut. Bila menggunakan

emergency blowdown ini beban harus diturunkan sampai 80% bahkan 70%.

(3) Condensate pump trip.

Tujuan : menjalankan pompa yang stand-by

(i) tutup katup tekan dari pompa yang trip

(ii) jalankan pompa condensate pump yang stand-by

(iii) buka katup tekan

(4) Product water pump trip.

Tujuan : menjalankan pompa yang stand-by

(i) tutup katup tekan dari pompa yang trip

(ii) jalankan pompa Product water pump yang stand-by

(iii) buka katup tekan.

Page 21: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 19

1.7.6. Aksi control valve ketika kegagalan udara Instrument.

Posisi dari setiap ontrol valve pada kegagalan udara instrumen sebagai berikut

Open : Katup terbuka jika terjadi kegagalan udara supply

Close : katup tertutup ketika terjadi kegagalan udara supply

Lock : Katup mempertahankan bukaannya ketika terjadi kegagalan udara supply

Free : Katup tidak harus menentukan aksi, juga tidak terkunci ketika terjadi

kegagalan udara supply, mungkin terbuka atau tertutup perlahan-lahan.

Ketika terjadi kegagalan udara supply, control valve yang :

Open :

- Heating steam temperture control valve

- Recirculation brine minimum flow valve

- Product water conductivity valve (on dump line)

Close :

- Heating steam pressure control valve

- Brine temperature control valve

- Ejector steam shut-off valve

- Condensate level control valve

- Product water conductivity valve (on feed line)

Lock :

- Seawater flow control valve

- Make-up flow control valve

Page 22: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 20

Free :

- Recirculation brine flow control valve

- Brine level control valve

- Product water level control valve

1.7.7. Cooling Down Evaporator

Bila Desalination plant distop secara tiba-tiba karena kegagalan atau trip, kenaikan

temperatur pada keseluruhan Evaporator akan hilang dan evaporator akan dibuat jenuh

oleh uap dan air laut yang bertemperatur tinggi. Ini akan mempersulit re-start karena

sistem ejector harus mengevakuasi sejumlah besar uap yang dihasilkan oleh air laut

panas ketika vacuum bertambah. Oleh karena itulah, Cooling down evaporator

diperlukan.

Cooling down dari evaporator adalah hal mudah, hanya beberapa langkah dari prosedur

normal start-up.

Setelah kegagalan atau trip dipulihkan, lakukanlah cooling down sebagai berikut :

(1) jalankan pasokan air laut ke Rejection Section Condenser

(2) jalankan make-up seawater supply ke Evaporator tingkat terakhir

(3) jalankan Blowdown pump

(4) jalankan brine recirculation pump

(5) sirkulasikan air laut sambil memasok make-up dan membuang blowdown sampai

temperatur air laut turun dibawah 50 oC.

Catatan : Jika situasi mengijinkan, air laut yang masih panas didalam evaporator boleh

di drain melalui drain valve dan dengan mengoperasikan blowdown pump sebelum

menjalankan make-up seawater supply.

Page 23: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 21

2. Prosedur Pengoperasian Sistem Brine Recirculation

2.1. Prosedur Start _UP.

2.1.1. Persiapan Start_ UP

Setiap kali desalination plant distart, yang berikut ini harus diperiksa dan dikonfirmasi.

a. Tenaga listrik

Yakinkan tenaga listrik untuk motor, kontrol dan instrumentasi tersedia.

b. Uap bantu dan pengembalian air kondensat

Yakinkan sistem uap bantu siap memasok uap ke desalination plant dan sistem air

kondensat siap menerima kondensasi uap dari desalination plant

c. Panel kontrol

Semua controller, switch harus dalam posisi OFF, stop atau MANUAL sampai

semua persiapan dan pemeriksaan komplit sebelum start-up.

d. Pemeriksaan Field secara umum

Periksa dan yakinkan semua peralatan dan pipa bekerja dengan baik. Kebocoran

dan koneksi yang kendor harus diinformasikan ke bagian pemeliharaan dan

diperbaiki. Peralatan listrik dan instrumen harus dalam kondisi baik.

e. Minyak pelumas dan grease

Periksa level minyak pelumas dan grease untuk semua mesin yang berputar dan

peralatan lain yang membutuhkan pelumasan, perbaiki jika perlu.

f. Posisi katup

Periksa posisi semua katup yang dioperasikan dengan tangan.

1) Isolation valve dari pasokan air laut, keluaran air laut, distilat, kondensat dan

uap bantu, air perapat pompa ke/dari desalination unit dalam posisi terbuka.

2) Semua katup hisap pompa dalam posisi terbuka

Page 24: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 22

3) Semua katup tekan pompa dalam posisi terbuka

4) Semua katup vent dan drain dalam posisi tertutup

5) Semua instrument root valve berada dalam posisi terbuka

6) Semua katup uap sekitar Ejector dalam posisi terbuka

7) Outlet valve dari chemical tank dalam posisi terbuka dan suction dan discharge

valve injection pump dalam posisi terbuka.

g. Operasi kimia

Persiapkan, air penambah untuk anti-scale dan anti-foam dicampurkan kedalam

larutan dalam tangki. Stok dan skedul perolehan bahan kimia diatas untuk periode

berikutnya harus dikonfirmasikan.

h). Tinjauan operasi sebelumnya dan laporan pemeliharaan

Tinjau ulang laporan dan yakinkan semua kekurangan dan kerusakan yang

ditemukan telah diperbaiki.

i) Telepon, paging system dan komunikasi lainnya antara control room dan

desalination plant dan lainnya harus sudah tersedia.

j) Operational staffs.

Enjinir, operator dan staff operasi lokal harus sudah dalam posisinya. Staff

pemeliharaan (mechanical, Electrical dam instrumental Staffs) harus siap membantu

start-up.

k. Pemberitahuan untuk sistem lainnya.

Skedul start-up unit harus diberitahukan sebelumnya kepada control room yang

terkait, perhatian final harus diberikan setelah persiapan dan pemeriksaan komplet.

Page 25: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 23

2.1.2. Sea Water Supply “ Start”.

Hand control station untuk katup discharge air laut (control valve) dibuka 30%

(lokasi di Control Room)

Buka isolation valve untuk control valve

Tutup by-pass valve untuk control valve

Buka Ejector Condenser Cooling water Valve 30%

Buka seawater supply valve

Start desalination seawater supply pump (lokasi control room)

Buka/tutup vent valve dari kotak air seksi pembuang panas (heat rejection section)

setelah udara dikeluarkan.

Buka dan tutup vent valve dari Ejector condenser water box dan pipa setelah udara

keluar.

Buka isolation valve untuk air laut perapat pompa (sealing)

Atur laju aliran 1400 m3/hr dengan hand control station (control valve), lihat rejection

seawater flow Indicator menunjuk 1400 m3/hr. (lokasi control room)

2.1.3. Sea Water Filling “ Start “.

Tutup dengan posisi tangan, level control valve untuk air laut tingkat terakhir pada

controller. (lokasi control room)

Periksa kenaikan level air laut pada tingkat terakhir naik kira-kira 80%.

Buka sealing water isolation valve

Buka vent valve pada sisi hisap pompa

Buka vent valve pada sisi tekan pompa

Buka isolation valve untuk sisi hisap pompa

Buka isolation valve untuk OLCV-6320.

Page 26: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 24

2.1.4. Blow Down Pump “ Start “.

Sea Water

Supply

Evaporator

(Heat Reject Section)

Filter

Blowdown

Pump

Tutup by-pass valve untuk control valve.

Buka 10% dengan posisi tangan, Level control valve untuk air laut tingkat terakhir

pada Controller (lokasi control room)

Tekan tombol “Start” untuk Blowdown Pump A (atau B). (lokasi control room)

Buka katup sisi tekan pompa, buka perlahan-lahan.

Tutup vent valve pada sisi tekan pompa.

Atur level air laut tingkat terakhir 80% pada Controller dan otomatiskan dengan

posisi “AUTO MODE” (lokasi control room).

Page 27: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 25

2.1.5. Hoging Ejector “Start”.

Buka vent valve pada Brine Heater

Buka vent valve Evaporator tingkat pertama

Buka vent valve Evaporator tingkat kedua

Buka vent valve Evaporator tingkat ketiga

Catatan :

Pembukaan dari vent valve telah diset untuk memberikan thermal efficiency yang terbaik

dari Evaporator. Oleh karena itu harus selalu dibiarkan terbuka.

Buka drain trap isolation valve untuk jalur yang umum dan jalur uap ejector.

Buka sedikit drain trap by-pass valve pada jalur yang umum dan jalur uap ejector

Tutup katup sisi hisap first stage ejector A

Tutup katup sisi hisap first stage ejector B

Buka auxiliary steam isolation valve

Starting

Ejector

2nd

Ejector

1st Ejector

Ejector Condenser

Flash Evaporator

Brine

Heater

Seawater

Supply

Page 28: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 26

Pertama kali, bukalah sedikit saja untuk pemanasan pipa uap. Kemudian buka

penuh ketika uap kering keluar dari drain trap by-pass valve.

Tutup drain trap by-pass valve

Buka dengan menekan tombol A untuk ejector steam shut-off valve

Lampu akan ON.

Buka Hogging ejector steam valve. Atur tekanan uap 12 kg/cm2.G

Jika pengukur tekanan uap hogging ejector sudah menunjuk 12 kg/cm2g, buka sisi

hisap hogging ejector.

2.1.6. Recirculating Pump “ Start “.

Setelah tekanan tingkat terakhir mencapai -200 mmhg, Brine Recirculation pump dapat

dijalankan.

buka katup hisap brine recirculation pump

buka vent valve pada sisi hisap pompa

buka vent valve untuk casing pompa

buka vent valve pada sisi tekan pompa

buka isolation valve untuk air perapat (sealing water)

tutup brine sample valve

buka isolation valve untuk control valve

tutup bypass valve untuk control valve

buka (melalui hand control station) recirculating brine flow control valve sebesar

10%.

Page 29: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 27

Sea Water Supply

Pump Sealing Water

Product Water

Service Water

Product Water

Circulation Brine

Product Water

Pump

Brine Circulation

Pump

Evaporator

(Heat Rejection Section)

Buka (dengan menekan tombol A) brine minimum flow valve (control valve) (lokasi

control room)

Start (dengan menekan tombol) brine recirculation pump A (B).

Buka katup sisi tekan pompa secara perlahan-lahan.

Tutup vent valve untuk casing pompa

Tutup vent valve sisi tekan pompa

Atur (melalui hand control station) recirculating brine flow control valve sehingga

alirannya 800 m3/hr.

Indikator aliran menunjuk 800 m3/hr

Page 30: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 28

Perhatian :

Ketika menjalankan brine recirculating pump, level air laut di tingkat terakhir ada

kemungkinan jatuh dengan cepat, bahkan ketika ia dikendalikan dengan automatic

mode. Amatilah dengan seksama, pengaturan jangan sampai kehilangan level.

2.1.7. PolyPospate Injection Pump “ Start “ dan anti Foam Injection Pump

“ Start “.

buka isolation valve untuk injeksi polyphosphate

buka isolation valve untuk tangki, pilih pump A (atau B)

buka katup sisi hisap pompa

buka katup sisi tekan pompa

Tekan tombol start untuk polyphosphate injection pump A (atau B)

Start (dengan tombol tekan) polyphosphate injection pump A (atau B)

Ratio setting station untuk polyphosphate injection pump stroke = 0.76

buka/tutup vent valve injection line, setelah udara dikeluarkan.

buka anti-foam injection isolation valve

buka tank isolation valve

Pilih pompa A (atau B) dengan anti-foam injection select switch

Buka pump suction valve

Buka discharge valve

Ratio setting station untuk anti-foam injection pump stroke = 0.51

buka/tutup vent valve pada injection line setelah udara dikeluarkan.

Page 31: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 29

Evaporator

(Heat Recovery Section)

Ejector Condenser

Brine

Recirculation

Pump

Blowdown

Pump

Evaporator

(Heat Rejection Section)

Polyphosphate

Tank

Anti-Foam

Tank

Product

Water

Pump

Sea Water Supply

Gambar 4.

Catatan :

Adalah penting sekali bahwa, bahan kimia dicampur seluruhnya dan disirkulasikan

dalam circulating brine sebelum dipanasi.

Untuk menjamin ini, injeksi kimia harus dijalankan sesegera mungkin saat

circulating brine dijalankan.

2.1.8. 1 st dan 2 nd Stage Ejector “ Start “ Hoging Ejector “Start”.

Tekanan gauge untuk tingkat terakhir = -600 mmHg. 1st dan 2nd stage Ejector harus

dijalankan saat tekanan tingkat terakhir mencapai -600 mmHg, dan Hogging Ejector

harus distop.

Buka isolation valve drain trap antara inter dan after condenser.

Tutup drain valve after condenser

Buka drain valve inter condenser sampai 20th stage flash chamber

Buka steam valve untuk 2nd stage ejector A (atau B)

Page 32: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 30

Buka discharge valve dari 1st stage ejector (A (atau B)

Buka steam valve dari 1st stage ejector (A (atau B)

Buka suction valve dari 1st stage ejector A (atau B)

Tutup suction valve untuk hogging ejector

Tutup steam valve untuk hogging ejector

Atur steam valve untuk 2nd stage ejector A (atau B)

Atur steam valve untuk 1st stage ejector A (atau B)

Atur tekanan uap pada 12 kg/cm2G

Tekanan gauge untuk 2nd stage ejector A (atau B) sudah 12 kg/cm2G

Tekanan gauge untuk 1st stage ejector A (atau B) sudah 12 kg/cm2G.

2.1.9. Pasokan Uap Untuk Brine Heater Start.

Yakinkan yang berikut ini sebelum memberikan pasokan uap ke brine heater.

Recirculating brine flow indicator menunjuk 800 m3/hr

Make-up sea water flow controller menunjuk 250 m3/hr

Pressure gauge untuk tingkat terakhir sudah -600 mmHg atau vakum lebih tinggi.

Buka isolation valve untuk control valve

Tutup by-pass valve untuk control valve

Buka isolation valve untuk control valve

Tutup by-pass valve untuk control valve

Tutup isolation valve untuk drain trap setelah control valve.

Page 33: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 31

Catatan :

Katup ini harus ditutup sewaktu start-up untuk menghindari masuknya udara; jalur

dioperasikan dibawah vakum.

Seawater

Supply

Flash Evaporator

Brine

Blowdown

Pump

Distillate

PumpService water

System

Seawater

Discharge

Brine

Heater

Ejector

Condenser

Seawater

Discharge

Drain Cooler

Condensate

Pump

Steam

Supply

N0.1 No. 20

Gambar 5.

Tutup by-pass valve untuk drain trap setelah control valve.

Atur controller dengan manual untuk brine heater outlet brine temperature control

valve sebesar terbuka 20%.

Atur controller tekanan uap pemanas perlahan-lahan dibuka dengan mode Hand

(manual), sampai tekanan naik mencapai 3.5 kg/cm2G, kemudian letakan ke posisi

Auto.

Tutup Controller secara manual untuk brine heater condensate level control valve.

Condensate pump harus dijalankan ketika level mencapai 80%.

Buka suction valve dari condensate pump A (atau B)

Page 34: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 32

Buka suction vent valve.

Buka discharge vent valve

Buka isolation valve untuk service water ke desalination plant unit A

Buka isolation valve untuk service water ke condensate pump A (atau B)

Buka isolation valve untuk gland sealing water.

Tutup by-pass valve untuk control valve

Atur secara manual controller untuk condensate level control valve terbuka 10%

Gambar 6.

Letakan (dump) tombol tekan B untuk condensate valve (control valve)

Start tombol tekan untuk condenstate pump A (atau B)

Buka perlahan-lahan discharge valve dari condensate pump A (atau B)

Tutup discharge vent valve

Dengan mode Hand (manual) buka secara perlahan-lahan controller untuk control

valve dan atur level pada 50%. Letakan controler ke posisi Auto ketika level stabil.

Condensate Pump

Sea Water Supply

Product

Water

Pump

Steam

Desuperheater

Brine HeaterEvaporator

(Heat Recovery Section)

Ejector Condenser

Brine

Recirculation

Pump

Blowdown

Pump

(Heat Rejection Section)

Page 35: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 33

Dengan secara nanual, Controler untuk brine heater outlet brine temperature control

valve dibuka perlahan-lahan untuk memperoleh aliran air kondensat 9 m3/hr.

Flow recorder untuk kondensat menunjuk 9 m3/hr.

Buka isolation valve untuk strainer pada jalur air pendingin desuperheater.

Buka isolation valve untuk control valve

Tutup by-pass valve untuk control valve

Controller untuk heating steam temperature control valve diset 100 oC dan dibuat

Auto.

2.1.9.1 Condensate Return to Boiler System.

Kondensat cenderung terkontaminasi karena karatatau kotoran dalam jalur

ketika start. Maka, sekali jalur di-flushing oleh uap dan kondensat, conductivity

dari kondensat mulai turun dan penunjkannya diperlihatkan pada condensate

conductivity indicator .

Perubahan aliran kondensat dari “dump” ke “return” dapat dilakukan dengan cara

manual atau otomatis.

Automatic Change Over

Indikasi konduktivity air kondensat yakin sudah muncul dan stabil turun lebih

kecil dari 100 μS/cm di control room.

Buka condensate isolation valve

Tekan tombol A untuk kondensate valve (control valve) untuk memberi umpan.

Tekan tombol Dan yakinkan lampu ON.

Catatan :

Pengembalian air kondensat dapat diumpanbalikan apakah ke Deaerator atau

auxiliry deaerator tergantung kepada mode operasi plant.

Page 36: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 34

Operator harus berhubungan dekat dengan Control Room untuk

mengoperasikan katup-katup yang mengikutinya yaitu yang ditempatkan pada

condensate header pada ujung dari area desalinasi.

Posisi dari katup-katup ini harus diputuskan sebelum start desalination plant.

Condensate isolation valve ke main deaerator buka (tutup)

Condensate isolation valve ke auxiliary deaerator buka (tutup).

2.1.10. Increase Heating Steam Flow Recirculation Brine Flow.

Setelah memasukan uap pemanas ke brine heater, air laut sirkulasi mulai menaikan

temperaturnya. Hal ini memerlukan pengaturan aliran proses.

Yang berikut ini adalah pengaturan aliran proses berdasarkan top brine temperature,

yang akan diamati sewaktu prosedur start-up :

Top Brine Recirculating Make Up Sea Condensate

Temperatur Brine Flow Water Up Sea ( Steam ) Flow

33oC 800 m3/hr 250 m3/hr 9.0 m3/hr

40oC 800 m3/hr 250 m3/hr 12.0 m3/hr

50oC 900 m3/hr 250 m3/hr 12.0 m3/hr

60oC 1000 m3/hr 250 m3/hr 15.0 m3/hr

70oC 1100 m3/hr 300 m3/hr 15.0 m3/hr

80oC 1300 m3/hr 350 m3/hr 15.0 m3/hr

85oC 1450 m3/hr 350 m3/hr 15.0 m3/hr

90oC 1570 m3/hr 400 m3/hr 15.0 m3/hr

( 1620 T/hr ) ( 409 T/hr ) ( 15.47 T/hr )

Page 37: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 35

Catatan :

Recirculation brine minimum flow valve dapat ditutup bila aliran brine recirculation

melebihi 1000 m3/hr.

Recirculation brine flow indicator menunjuk 1000 m3/hr.

Tekan tombol A untuk menutup Recirculation brine minimum flow valve. Lampu OFF.

Catatan :

Ketika menambah aliran brine recirculation, brine level tingkat pertama harus diawasi :

karena ketika top brine temperatur naik, level air laut ditingkat pertama turun.

Inilah waktunya untuk menambah aliran recirculation brine saat level ditingkat pertama

turun 20% sampai 10%.

2.1.11. Product Water Pump “ Start”.

Sewaktu pemanasan recirculation brine, penguapan mulai dan air distillate mulai

berkumpul dalam distillate box tingkat terakhir. Product water pump harus dijalankan

ketika level distillate naik mencapai 80%.

Controller untuk distillate level control valve ditutup 80% dengan posisi MAN.

Buka suction valve untuk product water pump

Buka suction vent valve

Buka Isolation valve untuk service water.

Buka Isolation valve untuk control valve.

Buka by-pass valve untuk control valve.

Controller posisi Manual, distillate level control valve dibuka 10%.

Tekan tombol untuk men-dump (mengalirkan) product water.

Tekan tombol B untuk menjalankan product water pump A (atau B).

Page 38: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 36

Buka discharge valve product water pump A (atau B)

Tutup discharge vent valve.

Controller untuk control valve secara perlahan-lahan dibuka dan diatur level pada

60%. Letakan controller pada posisi AUTO bila level sudah menjadi stabil.

(11.a) Product water feed to Demineralizing plant (for fresh water tank)

Product water mungkin tidak sangat murni sewaktu start, tetapi akan segera menjadi

murni ketika kondisi penguapan stabil. Perubahan atas aliran product water dari “dump”

ke “feed” ke demineralizing plant (ke freswh water tank) dapat dilakukan baik secara

manual atau secara otomatis.

Perubahan secara otomatis

Indicator conductivity product water, memberikan indikasi penurunan lebih kecil dari 100

μS/cm.

Buka product water isolation valve.

Tekan tombol A untuk mengerjakan product water valve (untuk “Feed”). Tekan tombol

dan lampu tetap padam.

Tekan tombol A untuk mengerjakan product water valve. Lampu akan menyala ketika ia

berpindah (berubah).

Product water conductivity indicator menunjukan sudah dapat diterima.

Perubahan secara manual

Product water conductivity indicator menunjukan sudah dapat diterima.

Buka product water isolation valve.

Tekan tombol A untuk mengerjakan product water valve. Tekan tombol dan yakinkan

lampu tetap nyala.

Page 39: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 37

2.1.12. Increase Heating Steam Flow Recirculation Brine Flow Make_UP Sea Water

Flow.

Aliran proses akan lebih lanjut bertambah kearah sesuai beban.

Pengaturan berbagai macam flow rate yang berhubungan dengan top brine temperature

ditunjukan pada step (10) dalam prosedur ini.

2.1.13. Final Adjustment to rated condition.

Ketika rated production dicapai, periksa semua kondisi proses sudah stabil dan

mendekati sama dengan yang ditunjukan pada heat dan mass balance diagram.

Letakan Controller pada mode AUTO.

Product water flow recorder memeriksa flow rate sudah 131.4 m3/hr (130 T/hr) dan

konstan.

Distillate level controller memeriksa level sudah konstan, maka secara berangsur-angsur

setpoint diposisikan 50% (level normal) pad posisi AUTO.

Recirculation brine conductivity controller memeriksa conductivity sebesar 11000 μS/cm

atau dibawahnya.

Make up seawater flow controller memeriksa laju aliran sudah 400 m3/hr (409 T/hr).

Letakan controller dalam mode AUTO.

Hand control station untuk rejection seawater flow diatur. Periksa dan atur laju aliran ke

1590 m3/hr (1625 T/hr).

Atur Ejector condenser cooling water valve. Atur bukaan dari valve untuk memperoleh

temperatur cooling water pada outlet 39.3 oC.

Seawater temperature indicator menunjuk 33 oC. Temperatur Ejector Condenser

cooling water outlet menunjuk 39.3 oC.

Catatan : Ejector Condenser cooling water flow harus diatur untuk memberikan kenaikan

temperature melalui condenser tersebut kira2 6 oC pad setiap temperatur air

laut.Recirculating brine flow indicator memeriksa flow rate sudah 1570 m3/hr (1620

T/hr).

Page 40: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 38

Last stage brine level controller. Periksa level dipertahankan konstan. Kemudian secara

berangsur-angsur menurunkan set point ke 50% (level normal).Brine heater outlet brine

temperature controller. Periksa temperatur air lut sudah 90 oC atau sedikit dibawahnya.

Letakan controller dalam mode AUTO. Brine heater outlet brine temperature recorder

(top brine temperature) menunjuk 90 oC. Heating steam temperature controller. Periksa

temperatur uap sudah konstan pada 100 oC pada posisi AUTO. Condensate level

controller. Periksa level dipertahankan konstan.

Page 41: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 39

2.1.14. Chat Diagram Start – Up

LAST STAGE BRINE

START UP

HOGGING EJECTOR

“START”

LAST STAGE

BRINE LEVEL

“ NORMAL”

B

BRINE RECIRCULATION

PUMP“START”

YES

NO

POLYPHOSPHATE INJECTION

PUMP ANTI FOAM INJECTION

PUMP

“START”

Page 42: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 40

2 nd AND 1 ST STAGE EJECTORS “

START “HOGGINGT EJECTOR “

STOP”

STEAM SUPPLY TO BRINE HEATER

CONDENSATE PUMP

“START”

C

YES

BRINE HEATER

CONDENSATE

LEVEL

“ 80 % ”

NO

YES

LAST STAGE

PRESSURE

“ -600 mmHg”

NO

B

Page 43: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 41

HEATING STEAM FLOW

RECIRCULATING BRINE FLOW

MAKE UP FLOW

“START”

LAST STAGE

DISTILLATE LEVEL

“ 80 % ”

D

PRODUCT WATER PUMP

“START”

YES

NO

LAST STAGE

DISTILLATE LEVEL

“ ADJUST ”

C

NO

LAST STAGE

DISTILLATE LEVEL

“ 80 % ”

CONDENSATE RETURN

TO BOILER SYSTEM

YES

DISTILLATE

CONDUCTIVITY

“ ACCEPTABLE

PRODUCT WATER FEED

TO DEMINE PLANT

( OR FRESH WATER TANK)

YES

Page 44: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 42

HEATING STEAM FLOW

RECIRCULATING BRINE FLOW

MAKE UP FLOW

“ INCREASE ”

RATED LOAD

“ ACHIEVED “

FINAL ADJUSTMENT TO

RATED CONDITION

YES

NO

NORMAL OPERATION

D

TOP BRINE TEMPERATURE

HEATING STEAM TEMPERATURE

RECIRCULATING BRINE FLOW

MAKE UP FLOW

SEAWATER FLOW

Page 45: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 43

2.2. Prosedur Shut down.

2.2.1. Persiapan Untuk Shut Down.

Yang berikut ini harus dikonfirmasi sebelum memulai suatu aksi shutdown.

a. Sistem komunikasi

Sistem komunikasi yang berhubungan dengan control room dan desalination plant

sudah tersedia.

b. Staff Operasi

Enjinir shift, operator dan staff operasi lapangan semua dalam posisinya.

c. Perhatian untuk sistem yang lain

Informasikan hal berikut kepada control room terkait :

(1) Product water ke Demineralizing plant (atau Fresh water storage tank) distop.

(2) Pasokan uap bantu ke unit desal di shut-off.

(3) Pasokan air laut ke unit desal di shut-off.

2.2.2. Heating Steam Flow “ Decrease”

Controller untuk brine heater outlet brine temperature control valve diposisikan mode

HAND dan kurangi bukaannya 10% setiap 6 menit.

2.2.3. Resirculating Brine Flow “ Decrease”.

1st stage brine level naik ketika top brine temperature turun.

Recirculation brine flow harus dikurangi untuk tidak menaikan level

berlebihan.

Hand Control Station untuk recirculation brine control valve diatur.

1st stage brine level diset 40 sampai 70%.

Page 46: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 44

Catatan :

1st stage brine level harus dengan cermat diamati sewaktu shutdown. Kendali yg baik

dengan aliran recirculation brine mempertahankan product water murni sampai

penguapan berhenti sepenuhnya.

2.2.4. Heating Stem Flow “ Stop”.

Ketika brine heater outlet brine temperature control valve mendekati posisi menutup

dengan cara manual dioperasikan langkah demi langkah, controller untuk heating steam

pressure control valve harus juga diposisikan HAND mode dan menutup katup

sepenuhnya.

Kemudian, pada plant site, tutup isolation valve.

Controller untuk control valve posisi HAND dan ditutup. Juga isolation valve-nya.

Controller untuk heating steam temperature control valve diposisikan HAND dan

ditutup.

Ketika aliran air kondensat menjadi nol, tutup condensate level control valve dan

stop pompa kondensat.

Condensate flow recorder menunjukan 0 m3/hr. Controller untuk condensate level

control valve diposisikan HAND dan rendahkan level menjadi 50% jika perlu dan

ditutup sepenuhnya.

Condensate pump discharge valve ditutup.

Tekan tombol condensate pump A (atau B) untuk menyetopnya.

Tutup condensate pump isolation valve.

Tutup isolation valve untuk service water ke condensate pump A (atau B).

Page 47: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 45

2.2.4.1 Condensate Dumping.

Arah aliran air kondensat akan secara otomatis dirubah jalur dump

(pembuangan) jika konductivity naik ke level yang tidak dapat diterima sewaktu

shutdown.

Tekan tombol A untuk condensate valve. Lampu akan OFF ketika arah dirubah

ke jalur dump.

Ini juga dapat dilakukan secara manual pada tingkat sebelumnya ketika

conductivity mulai berfluktuasi.

Condensate conductivity indicator menunjukan kenailkan.

Tekan tombol B untuk condensate valve. Lampu indicator tombol A padam.

2.2.5. Recirculation Brine Flow “ Decrease “ make Sew water Flow “ Decrease” .

Aliran Recirculation brine selanjutnya harus dikurangi ketika temperaturnya turun untuk

mempertahankan level air laut yang diamati pada 1st stage dalam level yang dapat

diterima (40 sampai 70%).

Juga aliran makeup seawater harus dikurangi langkah demi langkah ketika aliran

product water berkurang.

Langkah terakhir akan sbagai berikut :

Cacatatan :

Apabila aliran recirculation brine berada dibawah 1000 m3/hr, recirculation brine

minimum flow valve harus dibuka.

Top Brine

Temperatur

Recirculating

Brine Flow

Make Up Sea

Water Flow

50 0C 900 m3/hr 250 m3/hr

Page 48: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 46

2.2.6. Product Water Pump “Stop”.

Product water flow recorder menunjukan 0 m3/hr.

Controller untuk distillate level control valve diposisikan HAND dan rendahkan level jika perlu dan ditutup sepenuhnya.

Product water pump discharge valve ditutup.

Tombol tekan untuk product water pump A (atau B) distop.

Product water isolation valve ditutup.

Isolation valve untuk service water ke product water pump A (atau B) ditutup.

2.2.6.1 Dumping Of Product Water.

Sewaktu shutdown, conductivity product water mungkin melebihi level yang

dapat diterima karena level brine yang tidak stabil.

Arah aliran product water akn secarotomatis dirubah ke jalur dump ketikmode itu

dipilih.

Pergantian arah dapat juga dilakukan secara manual pada tingkat sebelumnya

ketik conductivity mulai berfluktuasi.

Product water conductivity indicator menunjukan kenaikan.

Tekan tombol B untuk product water valve dump.

2.2.7. Cooling Down of Evaporator.

Setelah menyetop product water pump, recirculation brine dan makeup seawater tetap

dilanjutkan sampai temperatur sistem tertinggi yang dinyatakan oleh brine heater outlet

jatuh mencapai 50 oC atau dibawahnya.

Pertahankan laju alira berikut ini sebagai aliran minimum :

Recircultion brine 900 m3/hr

Make up seawater 250 m3/hr.

Page 49: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 47

2.2.8. Polyphosphate injection Pump “ Stop” Anti Foam Injection Pump “ Stop”.

Stop injeksi kimia ketika top brine temperature jatuh mencapai 50 oC.

Tekan tombol stop untuk Polyphosphate injection pump A (atau B)

Tekan tombol stop untuk Anti-foam injection pump A (atau B)

Tutup polyphosphate injection isolation valve

Tutup Anti-foam injection isolation valve

Tutup Polyphosphate injection pump dischaege valve

Tutup Anti-foam injection pump dischaege valve

2.2.9. Brine Recirculation Pump “Stop”

Tekan tombol B recirculation brine minimum flow valve untuk menutupnya.

Tekan tombol A untuk control valve. Lampu padam.

Hand Control Station untuk recirculation brine flow control valve, kurangi

bukaannya sampai 10%.

Tutup pump discharge valve

Tekan tombol stop untuk brine recirculation A (atau B)

Tutup sealing water isolation valve.

2.2.10. Make_ UP Sew Water Flow “ Stop “ Blowdown Pump “ Stop”.

Controller untuk make up flow control valve diposisikanHAND dan ditutup.

Upstream isolation valve untuk control valve ditutup.

Controller untuk last stage brine level control valve diatur. Secara berangsur-

angsur turunkan set point sampai 20%, kemudian letakan controller dalam

mode HAND dan ditutup sepenuhnya.

Page 50: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 48

Tutup discharge valve pompa.

Tekan tombol stop untuk Blowdown pomp A (atau B).

Tutup isolation valve dari pump sealing water.

2.2.11. 1 st dan 2 nd Stage Ejector “Stop”.

Tutup suction valve 1st stage ejector

Tutup steam valve 1st stage ejector

Tutup steam valve 2nd stage ejector

Tekan tombol B untuk menutup ejector steam shut-off valve.

Tekan tombol A untuk shut-off valve. Lampu padam.

2.2.12. Sew Water Supply “Stop”.

Tutup seawater supply valve.

2.2.13. Isolation and Drainage.

Yakinkan katup2 berikut ditutup :

Auxiliary steam supply valve

Condensate steam supply valve

Product water isolation valve

Seawater supply valve

Service water isolation valve

Page 51: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 49

Catatan :

Ketika drain diperlukan untuk kerja pemeliharaan atau pembersihanFresh water,

buka vent dan drain valve dari bagian peralatan dan pipa yang diperlukan.

Sewaktu kerja pemeliharaan, unit listrik harus juga diisolasi. Tanyakan kepada

staff listrik sebelum memulai kerja.

Methode pengawetan yang layak diperlukan setelah plant di-shutdown.

Page 52: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 50

2.2.14. Chart Prosedur Shutdown.

HEATING STEAM FLOW

“ DECREASE “

LAST STAGE

BRINE LEVEL

“ HIGH “

“ 80 % ”

A

RECIRCULATION BRINE

FLOW“ DECREASE “

YES

NO

HEATING STEAM FLOW

“ STOP “

“ CONDENSATE PUMP ”

“ STOP “

CONDENSATE

CONDUCTIVITY

“ NOT

ACCEPTABLE “

CONDENSATE “ PUMP “

YES

PREPARATION FOR “

SHUTDOWN ”

Page 53: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 51

RECIRCULATING BRINE FLOW

MAKE UP SEAWATER FLOW

“ STOP ”

B

PRODUCT WATER PUMP

“ STOP ”

BRINE HEATER

OUTLET BRINE

TEMPERATUR

“ 50 0C ”

YES

NO

POLYPHOSPHATE INJECTION

PUMP, ANTI FOAM INJECTION

PUMP.

“ STOP “

A

NO

PRODUCT WATER

CONDUTIVITY NOT

ACCEPTABLE

PRODUCT WATER

“ DUMP “

YES

BRINE RECIRCULATION PUMP.

“ STOP “

PRODUCT WATER PUMP

“ STOP ”

Page 54: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 52

2.3. Operasi Darurat ( Emergency ).

Harus dipahami bahwa operasi desalination yang stabil sepenuhnya tergantung kepada

keseimbangan panas dan massa, atau temperatur dan tekanan dari seluruh proses

desal.

Dan ini sepenuhnya ditunjang oleh fungsi peralalatan dan sistem kontrol yg baik . Oleh

karena itu, trip yang mendadak dari sistem atau peralatan utama akan sangat besar

pengaruhnya terhadap keseimbangan proses dan bahkan, desalination plant mungkin

berhenti operasi.

MAKE UP SEAWATER FLOW

“ STOP ”

BLOW DOWN PUMP

“ STOP “

1 St AND 2 nd EJECTOR

“ STOP ”

B

SEA WATER SUPPLAY

“ STOP ”

ISOLATION

“ STOP ”

SHUT DOWN

PRESERVATION

PRESERVATON

Page 55: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 53

Untuk alasan tersebut diatas, desalination plant diperlengkapi dengan interlock

pengaman dan plant akan trip bila peralatan atau jalur individu trip. Juga tombol stop

darurat diperlengkapi pada control panel cabinet untuk hal-hal lain diluar hal tersebut.

Dalam setiap hal, operator harus meyakinkan bahwa pasokan uap ke brine heater harus

distop dan semua pompa harus distop juga.

Walaupun plant akan shutdown secara otomatis, atau dengan menekan tombol stop

darurat, operator harus dengan sepenuhnya mempelajari dan mengerti urutan dari

normal shutdown tersebut.

2.3.1. Kegagalan In-Plant Equipment

(1) Yakinkan semua control valve dalam posisi tertutup, kecuali control valve untuk

temperatur masuk brine heater dan steam drain valve.

(2) Bila penyebabnya ditemukan dan dipulihkan, normal start-up otomatis dapat

dilakukan.

(3) Jika pemulihan meminta waktu yang lebih lama dan bila pasokan air laut dan brine

blowdown pump siap, auto start up dan auto stop berikan beberapa menit untuk

pendinginan evaporator. Kemudian tutup isolation valve dari auxiliary steam,

condensate return dan sea waqter supply.

Desalination plant akan trip jika hal berikut ini terjadi :

- brine blowdown pump trip

- chemical injection pump trip

- condensate pump trip

- distillate pump trip

- seawater flow sangat rendah

- seawater to ejector condenser flow rendah

- brine blowdown pump discharge pressure rendah

- condensate pump discharge pressure rendah

Page 56: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 54

- seawater supply pressure rendah

- steam supply pressure rendah

- steam supply pressure tinggi

- no.20 stage evaporator pressure sangat tinggi

- brine level sangat rendah

- distillate level sangat rendah

- brine heater condensate level sangat rendah

- brine temperature sangat tinggi

- LP steam temperature sangat tinggi

- brine heater pressure sangat tinggi

- PLC gagal

- control power supply gagal

- emergency stop push button ON.

- instrument air pressure rendah.

2.3.2. Kegagalan power supply

(1) Yakinkan semua control valve dalam posisi tertutup, kecuali control valve untuk

temperatur masuk brine heater dan steam drain valve.

(2) Bila penyebabnya ditemukan dan dipulihkan, normal start-up otomaatis dapat

dilakukan.

(3) Jika pemulihan memeinta waktu yang lebih lama dan bila pasokan air laut dan

brine blowdown pump siap, auto start up dan auto stop berikan selama 2 menit

untuk pendinginan evaporator. Kemudian tutup isolation valve dari auxiliary steam,

condensate return dan sea waqter supply.

Page 57: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 55

2.3.3. Kegagalan pasokan air laut.

Bila kegagalan pasokan air laut terjadi, plant trip dengan alarm “ seawater flow low low”

dan/atau “seawater pressure low” Lihat “Kegagalan In-Plant equipment” dalam hal ini.

2.3.4. Kegagalan Auxiliary steam supply

Bila terjadi kegagalan pasokan uap bantu, plant akan trip denga alarm “steam pressure

low”. Aksi dan perlakuannya sama dengan untuk “Kegagalan In-Plant equipment”

2.3.5. Kegagalan Instrument air supply

Bila kegagalan pasokan udara instrumen terjadi, plant akan trip dengan alarm

“instrument air pressure low”. Aksi dan perlakuannya sama dengan untuk “Kegagalan In-

Plant equipment”

Aksi dari control valve pada kegagalan pasokan udara instrumen diringkas sebagai

berikut ini :

Yang menutup :

- steam supply valve

- brine temperature control valve

- ejector steam valve

- condensate level control valve (ON-LINE)

- condensate level control valve (DUMP)

- seawater flow control valve

- brine level control valve

- distillate level control valve (ON-LINE)

- distillate level control valve (DUMP)

- evaporator vacuum breaker valve

- ejector cooling water valve

Page 58: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 56

Yang terbuka :

- Steam drain valve

- Steam temperature control valve

2.3.6. COOLING DOWN EVAPORATOR

Bila Desalination plant distop secara tiba2 karena kegagalan atau trip, kenaikan

temperatur pada keseluruhan Evaporator akan hilang dan evaporator akan dibuat jenuh

oleh uap dan air laut yang bertemperatur tinggi.

Cooling down dari evaporator adalah hal mudah, hanya beberapa langkah dari prosedur

normal start-up. Setelh kegagalan atau trip dipulihkan, lakukanlah cooling down sebagai

berikut :

(1) Persiapan untuk normal start-up

(2) Jalankan seawater supply ke unit desal.

(3) Tekan auto start button

(4) Tekan auto stop button setelah beberapa menit berjalan.

Page 59: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 57

3. Pengoperasian MED

Pelaksanaan Pengoperasian MED

a. Persiapan START

1. Cek power supply yang tersedia, pastikan dalam posisi (Power ON)

a. Power suplly 6 kv ( di station service 6 kv)

b. Power suplly 400 v (di lab building)

2. Cek kondisi MCC, pastikan motor atau pompa pompa dan yang akan di

gunakan sudah Power ON dan Posisi Remote.

3. Cek UPS dan PLC

4. Pastikan udara instrument sudah tersedia (minimal 6 bar)

5. Cek level tank

a. sodium bysulphyte (sbs),

b. anti foam,

c. anti scale

Pastikan semuanya tersedia (kondisi full) dan pilih salah satu tank yang akan

digunakan dan buka valve outletnya.

6. Buka discharge valve SWIP 20 %

7. Pilih salah satu filter yang akan digunakan dan buka inlet dan outlet valve

filter (manual valve)

8. Open final condenser sea water inlet valve (manual valve)

9. Open sodium bysulphyte, anti foam dan anti scale dosing valve (dititik

dosing)

10. Open service water inlet valve untuk suction distillate injection pump

(pneumatic valve)

11. Close service water inlet valve (manual valve) to flushing

12. Close brine water resirculation to final condenser dan to effect (manual

valve)

13. Close acid dan caustic valve (manual valve)

14. Close all drain valve (brine dan distilate)

15. Close steam inlet to system vacuum

16. Close steam inlet to TVC

17. Open all the pressure gauge inlet valve (manual valve)

Page 60: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 58

18. Close sea water return valve

19. Close manual valve dan CV distillate to tank

20. Start agtitator sbs, af, as 1 jam sebelum med akan running

21. Pastikan steam telah tersedia.

22. Pastikan service water telah tersedia.

b. Pelaksanaan START

1. Klik MED operation, klik reset dan klik command.:

Pastikan start up precondition completed (berwarna biru).

2. Klik med operation, klik start up, klik start command.

Page 61: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 59

3. Step by step sequence akan berjalan

4. tiga menit setelah sea water return terbuka > 30 %, Sea water intake

pump = running auto, buka discharge valve SWIP perlahan lahan,

pertahankan pressure di 3,4 bar)

5. Make up booster pump = running (sequence) , jika flow >800 m3

6. Make up effect 1-5 = open auto

7. Anti scale dosing pump = start sequence auto

8. Anti foam dosing pump = start sequence auto

9. Sbs dosing pump = start sequence auto

10. Start sea water filter (local)

11. Jika level brine water sudah > 450 mm, blowdomn pump running

12. MOV discharge brine blowdown pump = open auto

13. Jika steam ready, buka manual valve inlet steam header dan steam to

system vacuum

14. Klik MED steam to ejector dan klik yes

Page 62: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 60

PCV steam to system vacuum = open auto

PCV steam to system hogging = open auto

Setelah pressure steam sudah diatas 6 bar, maka NC gasses valve

hogging = open (auto)

15. Distillate injection pump = running

16. Open quench c.v for vacuum system = 10% (untuk cooling steam yang

masuk ke system vacuum), kemudian setting auto

17. Jika pressure di final condenser 240 mbara maka steam to jet ejector stage

1 & 2 = open (auto)

18. Jika pressure FC 230 mbara steam to hogging dan NC gases valve

Hogging Close (auto)

19. Jika pressure di final condensor 180 mbra,buka manual valve steam to tvc

20. Klik MED steam to TVC

Steam inlet valve to TVC open manual 20 % kemudian set auto

Steam noozle valve TVC open manual 20 % kemudian set auto

Quench c.v to line steam TVC open (auto)

21. Jika level distillate water diatas 400 mm, distillate pump running

22. Discharga distillate pump = open (auto)

23. Jika conductivity distillate water dibawah 10 µs, buka manual valve dan CV

inlet distillate to raw water tank dan tutup distillate to drain.

24. Start up Completed

c. Pelaksanaan STOP

1. Klik shut down → start command

2. Steam nozzle = close (auto)

Page 63: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 61

3. Steam to TVC = close (auto)

4. Steam to hogging ejector = close

5. Steam to jet ejector = close

6. NC gases valve to jet ejector = close

7. Close manual valve steam to TVC

8. Close manual valve steam to main ejector

9. NC gases valve to hogging = open

10. Distillate injection pump pump = stop Auto

11. Distilate pump stop auto

12. Anti foam dosing pump = stop & Anti scale dosing pump = stop (close valve

outlet tank)

13. Tunggu selama 30 menit untuk sirkulasi sea water (pendinginan)

14. Sea water intake pump = stop

15. Make up booster pump = stop

16. Brine blowdown pump = stop

17. Shut down completed

18. Sbs dosing pump = stop ( close valve outlet tank)

19. Stop Dosing agitator sbs, anti scale, anti foam

20. Stop filter sea water

21. Tutup inlet dan outlet valve filter

22. Tutup inlet valve sea water to final condenser

23. Drain all effect (brine water & distillate water)

d. Pelaksanaan Flushing 1. Open inlet service water

2. Close valve drain to out fall dari brine water

3. Open valve resirkulasi to effect

4. Start make booster pump

5. Ketika level service water sudah >600 mm, klik start brine blowdown pump

untuk di resirkulasikan dan tutup inlet valve service water

6. Setelah ± 2 jam, stop make up booster pump

7. Jika level service water di effect sudah rendah stop brine blowdown pump

8. Drain setiap effect (finish)

Page 64: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 62

4. Pengoperasian Ball Cleaning System.

Sistem pembersihan dengan menggunakan sponge ball (bola spons) diberikan untuk

membersihkan tube-tube pemindah kalor dari Evaporator dan Brine Heater sementara plant

dalam pelayanan.

Sebagian dari air laut diambil pada inlet Evaporator dan ditekan oleh Ball Cleaning Pump.

Ia akan mendorong bola spons yang dikeluarkan dari Ball Collector dan diinjeksikan ke

aliran air laut pada inlet Evaporator.

Bola spons dengan aliran air laut yang turbulent (berolak, berpusar), didistribusikan ke tube-

tube stage Condenser. Diameter bola spons sedikit lebih besar dari diameter dalam tube

condenser dan karena itu dia akan menggosok permukaan dalam dari tube condenser.

Dengan cara demikian, ia akan menmbuang deposit kerak lunak dan lumpur ketika dia

melewati tube. Dia mengalir dari stage ke stage dan juga brine heater, kemudian ia akan

ditangkap oleh Ball Strainer pada outlet dari Brine heater. Dari sini bola spons akan

dipisahkan dari aliran air laut dan dikembalikan ke Ball collector.

Evaporator

Seawater

Inlet

Evaporator

Seawater

Inlet

Ball

Strainer

Ball

CollectorBall

Cleaning

Pump

Flash Evaporator

Braine Heater

No. 1 No. 5

Seawater inlet

Distillate water

Seawater

discharge

Gambar 8.

Page 65: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 63

4.1. Pengisian Air ke Line ( Pada PC).

Pindahkan cursor ke [[Man]]

2. Tekan [ 1 ] [ Enter ]

Auto mode dirubah ke man mode.

Pastikan katup-katup pelepasan/pengumpulan ditutup.

Buka katup isolasi untuk cold water sistem ball cleaning. Buka perlahan-lahan

untuk menghindari hammering. (Selanjutnya lokasi ditempat)

Buka Ball collector vent valve

Cold water by pass valve

Isi ball collector dengan air sampai center dari gelas penduga (Sight glass)

4.2. Ball Charge To Collector.

Bukalah penutup collector

Isi 200 bola kedalam collector. Tekan bola-bola dalam air

Tutup penutup collector

Buka untuk mengisi ball collector dengan air sampai air keluar dari vent

Tutup Ball collector vent valve

4.3. Ball Cleaning System ”Start”.

untuk menghindari hammer

Pada PC :

1. Pindahkan cursor ke [[Auto]]

2. Tekan [ 1 ] [ Enter ]

Page 66: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 64

Manual mode dirubah ke auto mode

Untuk start :

1. Pindahkan cursor ke [[RUN ]]

2. Tekan [ 1 ][ Enter ] atau [ ]

Untuk stop :

1. .Pindahkan cursorl ke [[RUN ]]

2. Tekan [1][ Enter] atau [ ]

5. Pemeriksaan Waktu Operasi Normal.

5.1. Pembacaan Data.

Pembacaan panel instrumen dan local instrumen harus dicatat secara periodik pada log

sheet. Data yang dicatat harus diberikan untuk pemeriksaan produk plant, unjuk kerja

thermal, dan kondisi operasi peralatan.

Bila pembacaan tidak seperti biasanya, kondisi ini harus diyakinkan dengan membaca

jalur yang terkait atau kondisi peralatan atau dengan menggunakan instrument

terkalibrasi yang lain dan peralatan yang tidak baik itu harus diambil untuk diperbaiki.

5.2. Pemeriksaan Fungsional.

Operator control room harus memperhatikan perubahan kondisi operasi.

Operator lokal secara teratur berkeliling memeriksa seluruh desalination plant dan

melaporkan ketidaknormalan yang ditemukan.

Page 67: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 65

LIHAT - untuk kebocoran, aap, perubahan warna, perubahan posisi, akumulasi

air, uap yang bocor dll.

DENGAR - untuk suara, berisik dan bunyi melengking yang panjang dll.

RASAKAN - untuk panas, vibrasi dll.

CIUM - untuk bau terbakar atau kebocoran.

Pemeriksaan fungsional secara periodik harus dilakukn dengan menganalisa unjuk data

operasional yang diperoleh dari control panel dan instrumen lokal. Jika fungsi yang

abnormal ditunjukan, segera aksi koreksi dilakukn untuk menghindari kerusakn lebih

lanjut dan kemungkinan shutdown. Dalam hal gangguan operasi, lihatlah “TROUBLE

SHOOTING” dalam chapter ini dan segera ambil aksi koreksi.

Item-item berikut ini harus diperiksa harian dan dadakan.

5.3. Konsentrasi Air Laut.

Konsentrasi air laut resirkulasi salah satu faktor yang penting dalam desain dan operasi

desalination plant. Konsentrasi sebaiknya diyakini dengan cara menganalisa total

dissoluved soild atau komponen pembentuk kerak khusus. Tetapi bila konsentrasi air

laut yang diamati stabil dengan analisa yang teratur, ini dapat dengan mudah diperiksa

melalui kesetimbangan massa di operasi plnt dengan menggunakan rumus berikut :

Page 68: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 66

Cbr harus lebih kecil dari 58650 ppm sebagai Total Dissoluved Solids (TDS).

Level konsentrsi yang didak dapat diterima akan menyebabkan pengendapan non-

alkaline scale didalam tube brine heater dan bgian pemulihan panas.

5.4. Laju Injeksi Kimia.

(i) Anti Scale Chemicals

(ii) Anti-foam agent

5.5. Produksi Air.

Produksi air diperiksa dari kondisi operaasi dengan menggunakan rumus berikut :

Page 69: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 67

Pembacaan dari laju aliran air produk dengan flow integrator QFQ-6414; Wd harus

berada didalam ± 3% dari laju aliran yang dihitung diatas.

Kalkulasi yang lain dibuat dengan persamaan dibawah :

Page 70: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 68

5.6. Gained Output Ratio ( GOR ).

Gained Output Ratio dihitung dengan rumusan berikut :

Transisi harian dari GOR harus diperiksa dengan seksama. Jika penurunan mendadak

ditemukan, sistem pengumpan kimia anti-scale harus diperiksa operasinya.

Page 71: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 69

6. Analisa Air.

Desalination plant didesain berdasarkan hasil analisa air secara kimia. Perubahan

komposisi kimia dari air laut akan mempengaruhi kwalitas dan kwantitas produk plant dan

kadangkala akan mempengaruhi ketahanan material. Oleh karena itu, jika level komponen

yang tidak dapat diterima ditemukan, operasi plant harus diatur ulang agar tidak

menyebabkan ganguan dan mempertahankan produksi yang andal atau mempertahankan

keamanan plant.

Pengendapan scale yang sebagian besarnya mempengaruhi unjuk kerja plant tergantung

atas konsentrasi komponen scale seperti : CA++, Mg++, SO4—dan kekuatan alkalinity.

Kecenderungan pengendapan juga dipengaruhi oleh jumlah total kandungan dissoluved

solid.

Tambahan pula, air produk dan kondensat yang kembali harus diperiksa untuk

menetapkan dapat diterimanya.

6.1. Petunjuk Analisa Air.

Tabel berikut ini menunjukan petunjuk analisa kimia untuk operasi yang baik dari

desalination plant. Penyimpangan yg berlebihan dari nilai normal akan memprediksi

pencemaran jalur atau ketidakpuasan operasi desalination plant. Dalam hal ini,

perbaikan harus segera diambil.

Page 72: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 70

Catatan :

Pengukuran daya hantar listrik sang berguna karena ia menyatakan kndungan ion

chlorida atau total dissolved solid dan ini segera dan mudah.

Kurva relasi daya hantarlistrik dan total dissolved solid dari air laut dilampirkan dalam

chapter ini.

Akan tetapi, disarankan untuk membuat kurva kalibrasi dari air laut aktual pada tempat

itu.

Berikut ini,data yang diperoleh dari betbagai sumber yang dipertimbangkan dalam

mendesain desalination plant.

Page 73: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 71

Catatan :

A : Anlisa sebagai petunjuk yang diberikan oleh customer (Nov.

1978)

B : analisa yang sebenarnya oleh vendor (Aug.1980)

* : “Normal Seawater” sebagaimana disiapkan oleh Hydrographic

Laboratories of Copenhgen, Denmrk.

( )1 : Figur yang diubah dari kndungan ion chlorida

( )2 : Figur yang diubah dari figur yang ditetapkan 142 ppm ion

HCO3.

6.2. Sampling Methode.

2.3.1. Sample Container.

Kontainer untuk contoh (sample) harus berupa bottol gelas yang keras dan transparant

dengan ground stopper atau polyethylene denga screw caps. Contoh harus diisolir

dengan ketat untuk mencegah dari pencemaraqn dan menghindari penguapan

komponen. Stopper yang dibuat dari karet atau cork tidak harus dipakai. Kontainer

contoh harus seluruhnya dibersihkan.

2.3.2. Sampling.

buka katup titik sample dan bilas jalur sample untuk membuang semuendapan dan

kantung gas.

Atur aliranagar fluida yang keluar “smoot” dan “gently”. Cuci Kontainer contoh

sedikit-dikitnya 3 kali dengan fluida yang akan diambil.

Air contoh harus diambil untuk memenuhi kontainer.

Air contoh lebih baik sesegera mungkin dianalisa.

Jumlah air contoh yang diambil untuk tiap analisa sebagai berikut :

Page 74: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 72

Ph 100 ml

Conductivity 100 ml

Total Alkalinity 100 ml

Chloride ion ( Cl - ) 100 ml

Sulfate Ion (SO4 2+ ) 100 ml

Calsium Ion (Ca 2+ ) 100 ml

Magnesium Iom ( Mg 2+ ) 100 ml

Residual Chlorine 100 ml

6.3. Metode Analisa Air.

2.3.1. Persiapan Pemeriksaan Air.

Untuk memeriksa chloride ion, calcium ion dan magnesium ion dalam air laut, air contoh

harus diencerkan dengan air murni (pure water) sehingga kandungannya berada dalam

range metode test yang dapat dipakai.

Example = diencerkan sampai sepersepuluh

Pipet 20 ml dari air contoh dimasukan kedalam volumetric flash dan masukan air murni

sampai 200 ml seluruhnya.

Untuk analisa ion yang lain, air sample dapat digunakan langsung seperti pemeriksaan

air.

2.3.2. Methode Analisa Air.

Yang berikut ini adalah metoda analisa air yang dapat dipakai untuk memeriksa air dari

desalination plant.

Page 75: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 73

By JIS BY ASTM

Ph pH Meter

Conductivity Conductivity Mater

Total Alkalinity

Chloride ion ( Cl - )

Sulfate Ion (SO4 2+ )

Calsium Ion (Ca 2+ )

Magnesium Iom ( Mg 2+ )

Residual Chlorine

JIS KO102

JIS KO102

JIS KO102

JIS KO102

JIS KO102

JIS KO101

D-513 METHOD A

D-512 METHOD A,C

D-516 METHOD A

D-1126 METHOD B

D-1126 METHOD B

D-1253 METHOD B

Page 76: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 74

Page 77: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 75

Page 78: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 76

7. Batas Operasi Dari Pompa.

Setiap pompa centrifugal mempunyai batas aliran maksimum dan minimum. Desain aliran

maksimum dari pompa ditentukan berdasarkan aliran kontinyu yang diperlukan dari jalur

atau proses dengan beberapa batas tepi(margin) operasi termasuk fluktuasi aliran oleh

control valve dll. Yaitu setiap pompa harus mempunyai cukup head dan desain flow.

Sebaliknya, jika laju aliran di-throttle (dipersempit) dibawah batas minimumnya, temperatur

fluida mulai naik dan kerusakan mekanik mungkin terjadi karena adanya thermal stress.

Umumnya pompa2 yang besar mempunyai batas aliran minimumnya dekat dengan aliran

desain saat ia berhubungan dengan jumlah enerji yang besar.

Dari titik pandang ini, brine recirculation pump dihubungkan dengan pengaturan aliran

minimum jalur balik pada sisi tekan dengan katup yang dioperasikan secara remote.Ini akan

digunakan saat operasi start plant.

Tabel berikut ini meringkas bats aliran minimum kontinyu dari tiap pompa bersama dengan

laju aliran normalnya pada bermacam-macam beban plant.

8. Trouble Shooting.

Trouble shooting ini untuk menjelaskan sebab-sebab dan membantu kemungkinan trouble

yang terjadi selama unit operasi.

Page 79: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 77

Dalam hal trouble terjadi,operator harus mempertimbangkan keselamatan unit dan

operasinya, kemudian mencoba untuk mendapatkan penyebabnya dan ambil tin- dakan

yang benar.

Trouble shooting yang mungkin terjadi dapat dijelaskan sebagai berikut:

8.1. Impure Destilate.

Indikator : Distillate Conductivity (Recorder)

Alarm : Distillate conductivity high

Penyebab :

Level air laut tinggi dalam tingkat2.

- Atur tinggi rendahnya level air laut.

Busa air laut.

- Naikan aliran injeksi bahan kimia

- Cek sistem injeksi bahan kimia

- Cek larutan tidak terlalu lma disimpan

Out of proper operating conditions

a. Bandingkan kondisi operasi dengan tipikal panas dan diagram

keseimbangan.

Conductivity equipment malfunction

a. Minta staf pemeliharaan untuk mengecek fungsi dari instrumentasi.

b. Minta orang labor untuk mengecek konduktiviti air distilate yang dihasilkan.

Demisters inproperly installed or broken.

a. Shutdown unit dan periksa demister-demister pada tiap-tiap tingkat

Page 80: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 78

Faulty stage condenser tube.

a. Shutdown unit dan tes kebocoran udara untuk menemukan tube-tube yang

bocor, diplug, perbaiki atau diganti.

8.2. Impure Brine Heater Condensate.

Indikator : Condensate conductivity (Recorder)

Alarm : Condensate conductivity high

Conductivity equipment malfungtion.

a. Minta staf pemeliharaan untuk mengecek fungsi dari instrumentasi.

b. Minta orang labor untuk mengecek konduktiviti air kondensat

Impure heating steam

a. Cek konduktiviti uap pada outlet boiler

Faulty stage condenser tube

a. Shutdown unit dan tes kebocoran udara untuk menemukan tube-tube yang

bocor, diplug, perbaiki atau diganti.

8.3. Improper Heater Steam Temperature.

Indikator : Heating steam temperature (Controller )

Alarm : Heating steam temperature high

Poor desuperheating water flow.

a. Cek tekanan aliran kebawah air desuperheater yang menuju strainer

b. Ganti saringan dan cek serta bersihkan

c. Shutdown dan cek nozzle spray desuperheater

d. Cek nilai steam temperature (°C )

Page 81: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 79

Steam is superheated excessively

a. Cek supply temperatur uap

b. Minta kondisi uap yang benar dari unit

Poor venting of brine heater

a. Cek vent valve dan dibuka

Air in leakage into steam pipe

a. Cek semua drain dan vent-vent, valve, trap dan sambungan pipa

Scaled brine heater tube

a. Cek operasi dari sistem injeksi kimia

b. Operasikan ball cleaning

c. Shutdown dan laksanakan acid cleaning

8.4. Improper Chemical Tank Level.

Indikator : Chemical tank level

Alarm : Chemical tank level low

No decreasing of tank level during operation

a. Cek barangkali valve pengisi air tertutup rapat atau tidak

The solution is used up

a. Tarnbah larutan

8.5. Unsatisfactory Chemical Feed.

Indikator : Chemical feed flow

Alarm : Chemical feed flow low

Page 82: BUKU 3 - Pengoperasian Sistem Desal Rev AKHIR Validasi

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 80

No solution in the chemical tank

a. Buat larutan kimia

Faulty chemical feed pump

a. Ganti pada pompa yang standby

b. Cek performance pompa

Faulty function of pressure relief valve

a. Cek pressure relief valve

Clogging of piping system

a. Temukan lokasi penyumbatan dan bersihkan

Incorrect valve operation

a. Cek semua line valve dalam keadaan terbuka