Pengertian Evaluasi Pendidikan
-
Upload
rukun-immanuel -
Category
Documents
-
view
92 -
download
0
Transcript of Pengertian Evaluasi Pendidikan
EVALUASI PENDIDIKAN
Selasa, 15 Maret 2011
PENGERTIAN, TUJUAN, FUNGSI DAN CIRI EVALUASI PENDIDIKAN
MAKALAH
Di susun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : Evaluasi Pendidikan
Dosen Pengampu : Akhmad Afroni, M. Pd
Di susun oleh :
Nurul Khikmah NIM. 232 108 166
Khusnul Khotimah NIM. 232 108 168 Kelas D JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAM ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN 2011
PENDAHULUAN
Evaluasi dalam pendidikan merupakan salah satu kunci bagi seorang guru untuk dapat
mengetahui tingkat kesuksesan dalam mentrasnferkan ilmunya kepada siswa. Dengan adanya
evaluasi, akan dapat diketahui kebaikan serta kelemahan pembelajaran yang dilaksanakan. Untuk
kemudian dapat ditingkatkan agar lebih memberikan keunggulan dalam melaksanakan
pembelajaran bagi siswa.
Sebelum kita mengetahui lebih jauh tentang evaluasi dalam pendidikan, ada beberapa hal
yang menjadi pokok masalah yang harus kita pecahkan dalam hal ini yaitu:
a. apa definisi dari evaluasi, dan apa kaitan antara pengukuran, penilaian dan evaluasi?
b. Apa tujuan dan fungsi dari penilaian?
c. Apa saja ciri penilaian pendidikan ?
Dalam makalah ini akan membahas pokok masalah diatas, untuk sedikit mengantarkan
kita mengetahui pengertian evaluasi, tujuan serta ciri dari penilaian dalam pendidikan.
PEMBAHASAN
PENGERTIAN, TUJUAN, FUNGSI DAN CIRI EVALUASI PENDIDIKAN
A. Pengertian Evaluasi
1. Definisi Evaluasi
Menurut Bloom et. Al (1971) : Evaluasi sebagaimana kita lihat, adalah
pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam
kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana
tingkat perubahan dalam diri siswa.
Menurut Stufflebeam et.al (1971) : Evaluasi merupakan proses
menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk
menilai alternative keputusan.
2. Pengertian Evaluasi
Selain istilah evaluasi seperti yang tercantum diatas, kita dapati pula istilah
pengukuran dan penilaian. Coba perhatikan contoh-contoh berikut :
a. Apabila ada orang yang akan memberi sebatang tongkat kepada kita, dan kita
disuruh memilih antara dua tongkat yang tidak sama panjangnya, maka tentu
saja kita akan memilih yang “panjang”. Kita tidak akan memilih yang “pendek”
kecuali ada alasan yang sangat khusus.
b. Pasar, merupakan suatu tempat bertemunya orang-orang yang akan menjual dan
membeli. Sebelum menentukan barang yang akan dibelinya, seorang pembeli
akan memilih dahulu mana barang yang lebih “baik” menurut ukurannya.
Semuanya itu dipertimbangkan karena menurut pengalaman sebelumnya.
Dari contoh-contoh diatas ini dapat kita simpulkan bahwa sebelum
menentukan pilihan, kita mengadakan penilaian terhadap benda-benda yang akan kita
pilih. dari langkah kegiatan yang dilalui sebelum mengambil barang untuk kita,
itualh yang disebut mengadakan evaluasi, yakni mengukur dan menilai. Kita dapat
mengadakan penilaian sebelum kita mengadakan pengukuran.
Didalam istilah asingnya, pengukuran adalah measurement, sedang
penilaian adalah evaluation. Dari kata evaluation inilah diperoleh kata Indonesia
evaluasi yang berarti menilai.
3. Pengertian Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi
Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran. Pengukuran
bersifat kuantitatif.
Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran
baik buruk, penilain bersifat kualitatif
Mengadakan evaluasi meliputi kedua langkah diatas, yakni mengukur dan
menilai.
4. Penilaian Pendidikan
Pada awalnya, pengertian evaluasi pendidikan selalu dikaitkan dengan
prestasi belajat siswa. Definisi yang pertama dikembangkan oleh Ralph Tyler (1950).
Ahli ini mengatakan bahwa evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data
untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan
sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum dan apa sebabnya. Definisi yang
lebih luas dikemukakan oleh dua orang ahli lain, yakni Cronbach dan stufflebeam.
Tambahan definisi tersebut adalah bahwa proses evaluasi bukan sekadar mengukur
sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk membuat keputusan.
Guru patut dibekali dengan evaluasi sebagai ilmu yang mendukung
tugasnya, yakni mengevaluasi hasil belajar siswa. Dalam hal ini guru bertugas
mengukur apakah siswa sudah menguasai ilmu yang dipelajari oleh siswa atas
bimbingan guru sesuai dengan tujuan yang dirumuskan.
Pembelajaran bukanlah satu-satunya factor yang menentukan prestasi belajar,
karena prestasi merupakan hasil kerja yang keadaannya sangat kompleks.
Apabila sekolah diumpamakan sebagai tempat mengolah sesuatu dan calon
siswa diumpamakan sebagai bahan mentah maka lulusan dari sekolah itu dapat
disamakan dengan hasil olahan yang sudah siap digunakan. Dalam istilah inivasi yang
menggunakan teknologi maka tempat pengolahan ini disebut transformasi.
- Input, adalah bahan mentah yang dimasukkan ke dalam transformasi. Dalam dunia
sekolah maka dimaksud dengan bahan mentah adalah calon siswa yang baru akan
memasuki sekolah.
- Output, adalah bahan jadi yang dihasilkan oleh transformasi. Yang dimaksud adalah
siswa lulusan sekolah yang bersangkutan. Untuk dapat menentukan apakah
seorang siswa berhak lulus atau tidak, perlu diadakan kegiatan penilain, sebagai
alat penyaring kualitas.
- Transformasi, adalah mesin yang bertugas mengubah bahan mentah menjadi bahan
jadi. Dalam dunia sekolah, sekolah itulah yang dimaksud dengan transformasi.
Bahan jadi yang diharapkan, yang dalam hal ini siswa lulusan sekolah ditentukan
oleh beberapa factor sebagai akibat bekerjanya unusr-unsur yang ada yaitu
sebagai berikut :
a. Siswa sendiri
b. Guru dan personal lainnya
c. Bahan pelajaran
d. Metode mengajar dan system evaluasi
e. Sarana penunjang
f. System administrasi
- Umpan balik, adalah segala informasi baik yang menyangkut output maupun
transformasi. Umpan balik ini diperlukan sekali untuk memperbaiki input maupun
transformasi.
B. Tujuan dan Fungsi Penilaian
Fungsi penilaian ada beberapa hal :
1. Selektif
Dengan cara mengadakan penilaian guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi
atau penilaian terhadap siswanya. Penilaian itu sendiri mempunyai berbagai tujuan
antara lain :
a. Untuk memilih siswa yang dapat diterima disekolah tertentu
b. Untuk memilih siswa yang dapat naik ke kelas atau tingkat berikutnya.
c. Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa
d. Untuk memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah, dsb.
2. Diagnostik
Apabila alat yang digunakan dalam penelitian cukup memenuhi persyaratan, maka
dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahui kelemahan siswa. Disamping itu,
diketahui pula sebab musabab kelemahan itu. Dengan mengadakan penilaian, guru
mengadakan diagnosis kepada siswa tentang kebaikan dan kelemahannya, sehingga
akan lebih mudah dicari cara untuk mengatasinya.
3. Penempatan
Untuk menentukan dengan pasti seorang siswa harus ditempatkan, digunakan suatu
penilaian. Sekelompok siswa yang mempunyai niali yang sama, akan berada dalam
kelompok yang sama dalam belajar.
4. Pengukur Keberhasilan
Dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan,
keberhasilan program ditentukan oleh beberapa factor yaitu factor guru, metode
mengajar, sarana dan system administrasi.
C. Ciri Penilaian Pendidikan
Ciri-ciri penilaian dalam pendidikan , antara lain adalah sebagai berikut :
1) Penilaian dilakukan secara tidak langsung
2) Penggunaan ukuran kuantitatif; artinya menggunakan symbol bilangan sebagai hasil
pertama pengukuran. Setelah itu diinterpretasikan ke bentuk kualitatif.
3) Penilaian pendidikan menggunakan, unit-unit atau satuan-satuan yang tetap.
4) Bersifat relative; artinya tidak sama atau tidak selalu tetap dari satu waktu ke waktu
yang lain.
5) Dalam penilaian pendidikan itu sering terjadi kesalahan-kesalahan. Adapun sumber
kesalahan dapat ditinjau dari berbagai factor, yaitu :
a. Terletak pada ukurannya
Alat yang digunakan untuk mengukur haruslah baik.
b. Terletak pada orang yang melakukan penilaian
Hal ini berupa :
- Kesalahan pada waktu melakukan penilaian karena factor subjektif penilai telah
berpengaruh pada hasil pengukuran.
- Kecenderungan dari penilai untuk memberikan nilai secara “murah atau “mahal”.
- Adanya hallo-effect, yakni adanya kesan penilai terhadap siswa.
- Adanya pengaruh hasil yang diperoleh terdahulu
- Kesalahan yang disebabkan oleh kekeliruan menjumlah angka-angka hasil
penilaian.
c. Terletak pada anak yang dinilai
- Suasana hati akan sangat brpengaruh terhadap hasil penilaian
- Keadaan fisik ketika siswa sedang dinilai
d. Terletak pada situasi di mana penilaian berlangsung
- Suasana gaduh, didalam maupun diluar ruangan dapat mengganggu konsentrasi
siswa, demikian pula tingkah laku kawan-kawan disekelilingnya akan
mempengaruhi diri siswa dalam mengerjakan soal.
- Pengawasan penilaian.
PENUTUP
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan proses menggambarkan,
memperoleh , dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternative keputusan.
Mengadakan evaluasi meliputi dua langkah yaitu mengukur (kuantitatif) dan menilai
(kualitatif).
Tujuan atau fungsi penilaian ada beberapa hal :
1. Selektif, dengan mengadakan penilaian guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi
terhadap siswanya
2. Diagnostic, dengan mengadakan penilaian, guru mengadakan diagnosis kepada siswa tentang
kebaikan dan kelemahannya.
3. Penempatan, untuk dapat menentukan dimana seorang siswa ditempatkan, digunakan suatu
penilaian
4. Pengukur Keberhasilan, untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan.
Ciri dari penilaian pendidikan adalah :
- Dilakukan secara tidak langsung
- Penggunaan ukuran kuantitatif
- Menggunakan unit-unit atau satuan-satuan yang tetap
- Penilaian pendidikan itu sering terjadi kesalahan-kesalahan
Diposkan oleh Nurul Utie di 23:55
1 komentar:
1.
itaerliyanah aljihad blogspot 26 Juni 2012 21:42
aku cofy yah thanks much...
Balas
Muat yang lain...Posting Lebih Baru Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)
About ME
Nurul Utie Lihat profil lengkapku
H. Sofwan Tailor n Modeste
Menjawab Masalah Kebutuhan Sandang Kamu....
Pengertian Evaluasi Pendidikan
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Evaluasi pendidikan itu dapat di artikan dengan : suatu tindakan atau kegiatan( yang
dilaksanakan dengan maksud untuk) atau suatu proses (yang berlangsung dalam rangka )
menentukan nilai dari segala sesuatu dalam dunia pendidikan ( yaitu segala sesuatu yang
berhubungan dengan ,atau yang terjadi di lapngan pendidikan ). Atau singkatnya : evaluasi
pendidikan adalah kegiatan atau proses penentuan nilai pendidikan , sehingga dapat di ketahui
mutu dan hasil-hasilnya .
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai pengertian evaluasi pendidikan itu sendiri dan
hal-hal yang berkaitan dengannya
Rumusan Masalah
Bagaimana yang dimaksud dengan evaluasi pendidikan dan bagaimana hubungan antara
penilaian dan pengukuran dan apa perbedaan antara penilaian dan pengukuran serta bagaimana
fungsi evalusi pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
EVALUASI PENDIDIKAN
A.PENGERTIAN EVALUASI DAN EVALUASI PENDIDIKAN
Secara harfiah evaluasi berasal dari bahasa ingris evaluation ;dalam bahasa arab : al
takdir;dalam bahasa indonesia berarti : penilain. Akar katanya adlah value ;dalam bahasa arab al
qimah ;dalam bahasa ndonesia berarti :nilai . dengan demikian secara hafiah ,evaluasi pendidikan
(eduational evaluation =al takdir al tarbawiy)dapat diartikan sebgai :penilaian dalam bidang
pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan .
Adapun dari segi istilah , sebagaimana di kemukakan oleh Edwindwandt dan Gerald W.
Brown (1977):evaluation refer to the act orprocess to determining the valueof something .
menurut defenisi ini , maka istilah evaluasi itu menunjuk kepada atau mengandung pengertian :
suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai dari suatu .
Adpun depenisi yang dikemukakan oleh Edwind Want dan Geral W.Brown itu untuk
memberikan defenisi tentang Evaluasi pendidikan , maka evaluasi pendidikan itu dapat di artikan
sebagai berikut : suatu tindakan atau kegiatan( yang dilaksanakan dengan maksud untuk) atau
suatu proses (yang berlangsung dalam rangka ) menentukan nilai dari segala sesuatu dalam dunia
pendidikan ( yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan ,atau yang terjadi di lapngan
pendidikan ). Atau singkatnya : evaluasi pendidikan adalah kegiatan atau proses penentuan nilai
pendidikan , sehingga dapat di ketahui mutu dan hasil-hasilnya .
Berbicara tentang pengertian istilah evaluasi pendidikan , di tanah air kita , lembaga
administrasi negara mengemukakan batasan mengenai evaluasi pendidikan sebagai berikut .
Evaluasi pendidikan adalah :
1. proses atau kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan , dibandingkan dengan tujuan yang
telah ditentukan .
2. usaha untuk memperoleh informasi berupa unpan balik ( feed back ) bagi penyempurnan
pendidikan
B. HUBUNGAN ANTARA PENILAIAN DAN PENGUKURAN
Dalam penggunaan atau praktek acap kali terjadi kerancuanatau tumpangtindih dalam
penggunaan antara istilah :”evaluasi”.”penilaian”,”pengukuran”.kenyataan seperti itu memang
dapat dipahami , karena di antara ke tiga istilah tersebut saling kait mengkait sehingga sulit untuk
di bedakan .
“Mengukur” pada hakekatnya adalah membandigkan sesuatu dengan atau atas dasar
ukuran tertentu .misalnya ,dari 100 butir soal yang di ajukan dalam tes , Ahmad menjawab
dengan betul sebanyak 80 butir soal . dari contoh tersebutdapat kita pahami bahwa
pengengukuran itu sifatnya kuantitatif.
Pengukuran yang bersufat kuantitatif itu dapat dibedakan menjadi tiga macam :
1. pengukuranyang dilakukan bukan untuk menguji sesuatu.
2.pengukuran yang dilakukan untuk menguji sesuatu.
3. oengukuran untuk menilai .
“penilaian”.sedangkan penilaian itu mengandung arti : mengambil keputusan terhadap sesuatu
dengan mendasarkan diri atau berpengang pada ukuran baik atau buruk,sehat atau sakit , pandai
atau bodoh dan sebagainya . jidi penilaian itu sifatnya kualitatif . dalam contoh tadi ,dari 100
bitir soal ,80 butir dijawab dengan betul oleh Ahmat:dengan demikian dapat ditentukan bahwa
Ahmat termasuk anak yang pandai..
Sedang “evaluasi” adalah mencakup dua kegiatan yang telah dikemukakan tadi ,yaitu
mencakup “pengukuran”,”penilaian “.evaluasi adalah kegiatan atau proses untuk menilai
sesuatu ,untuk dapat menentukan nilai dari sesuatu yang sedang di nilai itu , dilakukanlah
pengukuran , dan wujut dari pengukuran itu adalah engujian, dan pengujian inilah yang dalam
dunia kependidikan dikenal dengn istilah tes . tadi telah di kemukakan bahwa pengukuran itu
bersifat kuantitatif; hasil pengukuran itu berwujut keterangan –keterangan yang berupa angka-
angka atau bilangan-bilangan .adapun evaluasi bersifat kualitatif; evaluasi pada dasarnya adalah
merupakan penafsiran atau interpretasi yang sering bersumber pada data kuantitatif,karena
sebagiamana dikemukakan oleh Prof.Dr.Masroen,M..A.
(1979)tidak semua penafsiran itu bersumber dari keterangan-keterangan yang bersifat kuantitatif.
C. PERBEDAAN ANTARA PENILAIAN DAN PENELITIAN
Sekalipun antara penilaian dan penelitian terdapat kesaman setidak-tidaknya mendekati
sama ,yaitu dari segi tahapat atau langkah-langkah pelaksanannyan , yaiu diawali dengan
perencanaan yang sistematis , dilanjutkan dengan pengumpulan data dan selnjutnya dilakukan
pengolahan , analisis dan interpretasi, terhadap data yang telah berhasil dihimpun dalam kedua
jenis kegiatan itu , namun diantara kedua itu terdapat perbedaan yang bersifat mendar .
Contoh :
Jenis indikator Penilaian (evaluation) Penelitian (research)
Dasar berpijaknya Senntiasa mendasarkan diri
pada sesuatu kriteria atau
(tolak ukur)
Belumtentu mendasarkan diri
pada tolak ukur
Tujuannya Bukan untuk menentukan
dalil atau tiori , atau
Bertujuan untuk menemukan dalil
atau tiori , atau menarik
menarik kesimpulan yang
sifatnya umum berlaku
umum , melainkan
bertujuan untuk
menemukan nilai dari
seuatu , atas dasar kriteria
( tolak ukur) yang telah
ditentukan .
kesimpulan yang sifatnya berlaku
umum .
Temanya Melakukan pengukuran
untuk memperoleh datayang
akan dibandingkan dengan
kriteria yang ada.
Memberikan interpretasi
terhadap data hasil
pengukuran apkah sesuai
atau menyimpang dari
kriteria yang
ada .menentukan pendapat
atau mengambil keputusan
sebagai tindak lansung hasil
penilaian .
Jadi: penilaian itu
berorientasi pada
pengambilan keputusan .
Melakukan pengukuran dalam
rangka menemukan dalil , atau
menarik kesimpulan yang bersifat
umum .
Memberikan interpretasi terhadap
data hasil pengukuran .
Menarik kesimpulan hasil
penelitian dan membuat prediksi .
Jadi:penelitian lebih berorientasi
kepada penyimpulan.
D. FUNGSI EVALUASI PENDIDIKAN
a. secara umum :evaluasi sebagai suatu tindakan atau proses yang memiliki tiga macam fungsi
pokok :
1.mengukur kemajuan
2. mnunjang penyusunan rencana
3. memperbaiki atau elakukan penyempurnaan kembali
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
evaluasi pendidikan itu dapat di artikan sebagai berikut : suatu tindakan atau
kegiatan( yang dilaksanakan dengan maksud untuk) atau suatu proses (yang berlangsung dalam
rangka ) menentukan nilai dari segala sesuatu dalam dunia pendidikan ( yaitu segala sesuatu
yang berhubungan dengan ,atau yang terjadi di lapngan pendidikan ). Atau singkatnya : evaluasi
pendidikan adalah kegiatan atau proses penentuan nilai pendidikan , sehingga dapat di ketahui
mutu dan hasil-hasilnya .
penilaian itu mengandung arti : mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan
mendasarkan diri atau berpengang pada ukuran baik atau buruk,sehat atau sakit , pandai atau
bodoh dan sebagainya . Sedang “evaluasi” adalah mencakup dua kegiatan yang telah
dikemukakan tadi ,yaitu mencakup “pengukuran”,”penilaian
Saran
Penulis menyadari sebagai manusia biasa yang tak lepas dari kekurangan yang membawa
ketidaksempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
kostruktif demi kesempurnaannya dimasa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Anas Suditjono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,
Fungsi Evaluasi Pendidikan
Bagi pendidik, secara didaktik evaluasi pendidikan itu setidak-tidaknya memiliki lima macam fungsi, yaitu :
1. Memberikan landasan untuk menilai hasil usaha (prestasi) yang telah dicapai oleh peserta didiknya.
Di sini, evaluasi dikatakan berfungsi memeriksa (= mendiagnose), yaitu memeriksa pada bagian-bagian manakah para peserta didik pada umumnya mengalami kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran, untuk selanjutnya dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara pemecahannya. Jadi, di sini evaluasi mempunyai fungsi diagnostik.
2. Memberikan informasi yang sangat berguna, guna mengetahui posisi masing-masing peserta didik di tengah-tengah kelompoknya.
Dalam hubungan ini, evaluasi sangat diperlukan untuk dapat menentukan secara pasti, pada kelompok manakah kiranya seorang peserta didik seharusnya ditempatkan. Dengan kata lain, evaluasi pendidikan berfungsi menempatkan peserta didik menurut kelompoknya masing-masing, misalnya kelompok atas (= cerdas), kelompok tengah (= rata-rata), dan kelompok bawah (= lemah). Jadi, di sini evaluasi memiliki fungsi placement.
3. Memberikan bahan yang penting untuk memilih dan kemudian menetapkan status peserta didik.
Dalam hubungan ini, evaluasi pendidikan dilakukan untuk menetapkan, apakah seorang peserta didik dapat dinyatakan lulus atau tidak lulus, dapat dinyatakan naik kelas ataukah tinggal kelas, dapat diterima pada jurusan tertentu ataukah tidak, dapat diberikan bea siswa, ataukah tidak dan sebagainya. Dengan demikian, evaluasi memiliki fungsi selektif.
4. Memberikan pedoman untuk mencari dan menemukan jalan keluar bagi peserta didik yang memang memerlukannya.
Berlandaskan pada hasil evaluasi, pendidik dimungkinkan untuk dapat memberikan petunjuk dan bimbingan kepada para peserta didik, misalnya tentang bagaimana cara belajar yang baik, cara mengatur waktu belajar, cara membaca dan mendalami buku pelajaran dan sebagainya, sehingga kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik dalam proses pembelajaran dapat diatasi dengan sebaik-baiknya. Dalam keadaan seperti ini, evaluasi dikatakan memiliki fungsi bimbingan.
5. Memberikan petunjuk tentang sudah sejauh manakah program pengajaran yang telah ditentukan telah dapat dicapai.
Di sini evaluasi dikatakan memiliki fungsi instruksional, yaitu melakukan perbandingan antara Tujuan Instruksional Khusus (TIK) yang telah ditentukan untuk masing-masing mata pelajaran dengan hasil-hasil belajar yang telah dicapai oleh peserta didik bagi masing-masing mata pelajaran tersebut, dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
Adapun secara administratif, evaluasi pendidikan setidak-tidaknya memiliki tiga macam fungsi, yaitu :
1. Memberikan Laporan
Dalam melakukan evaluasi, akan dapat disusun dan disajikan laporan mengenai kemajuan dan perkembangan peserta didik setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Laporan mengenai perkembangan dan kemajuan belajar peserta didik itu pada umumnya tertuang dalam bentuk Buku Laporan Kemajuan Belajar Siswa, yang lebih dikenal dengan istilan Rapor (untuk peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah), atau Kartu Hasil Studi (KHS), bagi peserta didik di lembaga pendidikan tinggi, yang selanjutnya disampaikan kepada orang tua peserta didik tersebut pada setiap catur wulan atau akhir semester.
2. Memberikan Bahan-bahan Keterangan (Data)
Setiap keputusan pendidikan harus didasarkan kepada data yang lengkap dan akurat. Dalam hubungan ini, nilai-nilai hasil belajar peserta didik yang diperoleh dari kegiatan evaluasi, adalah merupakan data yang sangat penting untuk keperluan pengambilan keputusan pendidikan dan lembaga pendidikan : apakah seorang peserta didik dapat dinyatakan tamat belajar, dapat dinyatakan naik kelas, tinggal kelas, lulus ataukah tidak lulus, dan sebagainya.
3. Memberikan Gambaran
Gambaran mengenai hasil-hasil yang telah dicapai dalam proses pembelajaran tercermin antara lain dari hasil-hasil belajar peserta didik setelah dilakukannya evaluasi hasil belajar. Dari kegiatan evaluasi hasil belajar yang telah dilakukan untuk berbagai jenis mata pelajaran misalnya, akan dapat tergambar bahwa dalam mata pelajaran tertentu (misalnya Bahasa Arab, matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) pada umumnya kemampuan peserta didik masih sangat memprihatinkan. Sebaliknya, untuk mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila dan Ilmu Pengetahuan Sosial misalnya, hasil belajar siswa pada umumnya sangat menggembirakan.
Gambaran tentang kualitas hasil belajar peserta didik juga diperoleh berdasar data yang berupa Nilai Ebtanas Murni (NEM), Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dan lain-lain.
Sumber :
Sudijono, Anas. 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : RajaGrafindo Persada. Diposkan oleh m_win_afgani di 23:31