PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i...

111

Transcript of PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i...

Page 1: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

i

PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL

TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

(Studi Kasus pada BUS dan UUS di Indonesia Periode 2010-2013)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)

Oleh :

SITI NUGRAHA

NIM : 1110046100196

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/2014 M

Page 2: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

ii

Page 3: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

iii

Page 4: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

iv

Page 5: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

v

ABSTRAK

Siti Nugraha (NIM: 1110046100196) - Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh ROA, NPF, FDR, BOPO dan tingkat bagi hasil terhadappembiayaan mudharabah pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah diIndonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data runtut (timeseries) bulanan dari Januari 2010 – Desember 2013 yang dipublikasikan olehBank Indonesia dalam laporan keuangan bulanan perbankan syariah. Alat analisisyang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROA, NPF, FDR, BOPO dan tingkatbagi hasil secara simultan berpengaruh terhadap pembiayaan mudharabah. Untukhasil secara parsial, variabel ROA tidak berpengaruh positif signifikan terhadappembiayaan mudharabah. Variabel NPF berpengaruh negatif signifikan terhadappembiayaan mudharabah. Variabel FDR berpengaruh positif signifikan terhadappembiayaan mudharabah. Variabel BOPO tidak berpengaruh negatif signifikanterhadap pembiayaan mudharabah. Variabel Tingkat Bagi Hasil tidakberpengaruh positif signifikan terhadap pembiayaan mudharabah.

Kata Kunci : ROA, NPF, FDR, BOPO, Tingkat Bagi Hasil,Pembiayaan Mudharabah

Pembimbing : Ir. Aries Koentjoro, MM

Page 6: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

vi

ABSTRACT

Siti Nugraha (NIM: 1110046100196) – This research is done to know theInfluence of ROA, NPF, FDR, BOPO and equivalent rate of profit sharing forMudharabah Financing on The Islamic Banks in Indonesia. The data used in thisstudy are monthly time series data from January 2010 – December 2013 whichpublished by Bank Indonesia in Islamic Banking monthly financing report. Theanalytical tool used in this study was multiple regression.

The research show that ROA, NPF, FDR, BOPO and equivalent rate ofprofit sharing simultaneously affect to mudharabah financing. For partial results,ROA variabel does not positively significant affect to mudharabah financing. NPFvariables negatively significant affect to mudharabah financing. FDR variablespositively significant affect to mudharabah financing. BOPO variabel does notnegatively significant affect to mudharabah financing and Equivalent Rate ofProfit Sharing variable positively significant affect to mudharabah financing.

Keywords : ROA, NPF, FDR, BOPO, Equivalent Rate of ProfitSharing, Mudharabah Financing

Page 7: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa

memberikan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta

salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi dan Rasul kita Muhammad SAW

beserta kepada para keluarga, sahabat dan seluruh ummatnya sepanjang zaman.

Karena bimbingan Allah SWT serta Rasulnya penulis mampu menyelesaikan

penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh ROA, NPF, FDR, BOPO dan Tingkat

Bagi Hasil Terhadap Pembiayaan Mudharabah (Studi Kasus pada BUS dan UUS

di Indonesia Periode 2010-2013)”.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan

kelemahan, sehingga masih jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan dengan

keterbatasan penulis, baik dalam kemampuan maupun pengetahuan serta

pengalaman yang penulis miliki. Dengan selesainya penyusunan dan penulisan

skripsi ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis. Adapun ungkapan

terima kasih ini penulis tujukan kepada:

1. Bapak Dr. JM. Muslimin, MA., Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, MH dan Abdurrauf, Lc, MA., ketua

Program Studi Muamalat dan Sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 8: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

viii

3. Bapak Ir. Aries Koentjoro, MM., dosen pembimbing yang senantiasa

membimbing dan meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan

saran-saran, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Para Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat kepada penulis

semasa kuliah, semoga amal kebaikannya mendapat balasan dari Allah

SWT.

5. Kedua orang tua penulis, bapak H. Sutarwan dan ibu Hj. Nurlailah Ilyas

yang telah menjadi sumber inspirasi, motivasi dan ambisi dalam hidup.

Terimakasih untuk doa yang tidak pernah putus untuk anakmu ini serta

pengajaran dan penghargaan yang selalu diberikan olehmu. Semoga semua

pengorbanan, keringat, darah dan air mata bapak dan ibu selama ini dapat

menjadikan saya anak yang bisa membanggakan dan membahagiakan

kalian, amin ya rabb.

6. Kakakku Siti Nuril Fitriyah dan Adikku Agus Kurniawan, terimakasih

untuk segala pengorbanan, cinta dan kasih sayang yang telah kalian

berikan. Semoga Allah selalu melindungi kalian.

7. Kepada Muhammad Riki terimakasih banyak untuk doa, dukungan,

semangat, cinta dan kasih sayang serta pengertiannya kepada penulis

selama penulisan skripsi ini.

8. Teman-temanku tercinta anggota UMM (Usaha Mikro Mahasiswa) Ayam

BBM dan seluruh mitra serta patner usaha yang tidak dapat saya sebutkan

satu persatu. Terimakasih untuk kalian semua yang telah bersama-sama

Page 9: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

ix

mau berjuang untuk mendirikan UMM ini. Semua perjuangan,

pengalaman, cerita, serta jatuh bangun kita tidak akan pernah terlupakan.

Semoga kita semua dapat menjadi pengusaha yang sukses. Terimakasih

juga kepada BMM (Baitul Mal Muamalat) yang telah memberikan

dukungan dananya sehingga usaha kami ini bisa berjalan.

9. Kepada kedua sahabatku Mahdiyah dan Nur Annis Fitri, terimakasih

karena telah mau menjadi tempat curhat dan berbagi suka duka bersama.

Semoga kita bisa menjadi orang-orang yang sukses.

10. Seluruh teman-teman PS E yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Terimakasih untuk segala bantuan, kerjasama, canda tawa serta perjuangan

selama kurang lebih empat tahun yang telah kita lalui bersama. Semua

kenangan tentang kita terlalu manis untuk dilupakan.

11. Seluruh teman-teman KKN Bunga Bangsa yang tidak dapat disebutkan

satu persatu. Terimakasih untuk pengalaman selama 30 hari yang penuh

dengan cerita, semoga tali silaturahmi kita tetap terus terjaga.

Penulis berharap bahwa skripsi ini dapat bermanfaat dan memberi

kontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan khususnya yang berkaitan

dengan ekonomi islam. Semoga keberkahan dan kesuksesan selalu menyertai kita

semua, amin.

Jakarta, 10 Desember 2014

Penulis

Page 10: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ iii

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ iv

ABSTRAK ............................................................................................................ v

ABSTRACT ......................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 6

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ......................................................... 7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................. 8

E. Metode Penelitian ....................................................................................... 9

F. Hipotesis ................................................................................................... 11

G. Sistematika Penulisan ............................................................................... 12

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pembiayaan Mudharabah

Page 11: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

xi

1. Pengertian Pembiayaan Mudharabah .......................................... 14

2. Jenis-jenis Mudharabah ............................................................... 15

3. Ketentuan Umum dan Hukum Pembiayaan Mudharabah ........... 16

4. Landasan Syariah ......................................................................... 18

5. Rukun dan Syarat Pembiayaan Mudharabah ............................... 19

6. Manfaat dan Risiko Pembiayaan Mudharabah ............................ 21

B. ROA (Return On Assets) .......................................................................... 22

C. NPF (Non Performing Financing) ........................................................... 25

D. FDR (Financing to Deposit Ratio) ........................................................... 29

E. BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional) .............................. 31

F. Tingkat Bagi Hasil ................................................................................... 33

G. Kerangka Konsep ..................................................................................... 36

H. Review Studi Terdahulu ........................................................................... 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................ 46

B. Jenis dan Pendekatan Penelitian ............................................................... 46

C. Jenis dan Sumber Data ............................................................................. 47

D. Objek penelitian ....................................................................................... 48

E. Operasional Variabel Penelitian ............................................................... 48

F. Metode Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik ............................................................................. 51

2. Uji Hipotesis

a. Uji F (Simultan) .................................................................... 55

Page 12: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

xii

b. Uji T (Parsial) ........................................................................ 56

c. Koefisien Determinasi (R2) ................................................... 57

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas ................................................................................... 61

b. Uji Multikolinearitas ......................................................................... 63

c. Uji Autokorelasi ................................................................................ 64

d. Uji Heteroskedastisitas ...................................................................... 65

B. Analisis Regresi Berganda ....................................................................... 66

C. Uji Hipotesis

a. Uji F ................................................................................................... 67

b. Uji t ..................................................................................................... 69

c. Koefisien Determinasi (R2) ................................................................ 72

D. Pembahasan .............................................................................................. 73

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................................. 79

B. Saran ......................................................................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 84

LAMPIRAN ........................................................................................................ 87

Page 13: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

xiii

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Hal

1.1 Jumlah Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah dan Murabahah

Tahun 2009-2013 ............................…....................................................... 3

2.1 Klasifikasi Tingkat ROA menurut BI ...................................................... 23

2.2 Kriteria Peringkat penilaian Non Performing Financing ......................... 26

2.3 Perhitungan NPF Berdasarkan Kemampuan Bayar Nasabah .................. 27

2.4 Klasifikasi Tingkat BOPO Menurut BI .................................................... 31

2.4 Penelitian Terdahulu ................................................................................ 38

4.1 Data Pembiayaan Mudharabah, ROA, NPF, FDR, BOPO dan TBH Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah .................................................. 59

4.2 Hasil Uji Normalitas ................................................................................ 62

4.3 Hasil Uji Multikolineritas ........................................................................ 63

4.4 Hasil Uji Autokorelasi .............................................................................. 64

4.5 Hasil Analisis Regresi Berganda .............................................................. 66

4.6 Hasil Uji F ................................................................................................ 68

4.7 Hasil Uji T ................................................................................................ 69

4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi .............................................................. 73

Page 14: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

xiv

DAFTAR BAGAN, GRAFIK DAN GAMBAR

No. Keterangan Hal

2.1 Skema Pembiayaan Mudharabah ............................................................ 15

2.2 Kerangka Pemikiran Teoritis.................................................................... 36

2.3 Skema Alur Penelitian .............................................................................. 37

4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................................... 65

Page 15: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bank merupakan lembaga perantara keuangan antara masyarakat

yang kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana. Pada

dasarnya bank syariah sebagaimana bank konvensional juga menyalurkan

dana kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau pembiayaan, hanya saja

terdapat perbedaan mendasar dalam hal imbalan. Penentuan imbalan yang

diberikan oleh bank syariah kepada nasabahnya semata-mata didasarkan

pada prinsip bagi hasil (profit sharing).1

Prinsip bagi hasil merupakan hal yang paling membedakan bank

syariah dengan bank konvensional. Prinsip bagi hasil inilah yang membuat

kedudukan bank syariah dalam hubungannya dengan nasabah adalah

sebagai mitra investor dan pedagang atau pengusaha sedangkan pada

lembaga keuangan bank non syariah sebagai kreditur dan debitur.2

Kontribusi perbankan syariah sangat ditentukan dengan

kemampuan penyaluran dana bank syariah kepada masyarakat.

Kemampuan ini tentunya akan mampu meningkatkan produksi masyarakat

1 Fauzan Fahrul, Muhammad Arfan, Darwanis “Pengaruh Tingkat Risiko Pembiayaan

Musyarakah dan Pembiayaan Murabahah Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank Syariah (Studi

pada Bank Aceh Syariah Cabang Banda Aceh)”, Jurnal Akuntansi Vol. 2, No. 1, (November 2012)

: h. 76-852 Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2008),

h. 2.

Page 16: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

2

secara maksimal.3 Karena perbankan syariah adalah bank yang

menggunakan mekanisme bagi hasil, bukan bunga maka bagi hasil

khususnya mudharabah seharusnya menjadi mekanisme yang dominan

dalam aktivitas perbankan syariah.4

Hampir semua bank syariah di dunia didominasi dengan produk

pembiayaan murabahah, sedangkan sistem bagi hasil mudharabah sangat

sedikit diterapkan kecuali di dua negara yaitu Iran (48%) dan Sudan

(62%). Di Indonesia sendiri, Bank Muamalat selama lima tahun pertama

operasinya tidak menyalurkan pembiayaan dengan sistem bagi hasil

mudharabah.5

Disamping itu Muhammad menyatakan bahwa perkembangan

pembiayaan bagi hasil baru mencapai 15% pertahun. Pertumbuhan share

keuangan perbankan syariah di Indonesia pada tahun 2002 untuk

pembiayaan mudharabah sebesar 14,33%.6

Rendahnya jumlah pembiayaan berbasis bagi hasil yang diberikan

oleh bank syariah dan unit usaha syariah dibandingkan dengan

pembiayaan yang berbasis jual beli (murabahah) dapat dilihat pada data

3 Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking Sebuah Teori, Konsep dan Aplikasi, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2010), h. 794 Muhammad, Konstruksi Mudharabah dalam Bisnis Syariah, (Jurnal Hukum dan Ekonomi Islam)

Volume 1 Nomor 1, Januari-Juni 2006.5 Adiwarman A. Karim, Perbankan Syari’ah: Peluang, Tantangan dan Strategi Pengembangan

Orientasi, Jurnal Agama, Filsafat dan Sosial, Edisi Ketiga, Thun 2001, h. 32.6 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Mudharabah di Bank Syariah, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2008), h. 1-2

Page 17: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

3

statistik perbankan syariah per Desember 2009-2013 adalah sebagai

berikut:

Tabel 1.1

Jumlah Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah dan Murabahah

Tahun 2009-2013 (dalam miliar Rp)

Akad 2009 2010 2011 2012 2013

Mudharabah 6.597 8.631 10.229 12.023 13.625

Musyarakah 10.412 14.624 18.960 27.667 39.874

Murabahah 26.321 37.508 56.365 88.004 110.565

Sumber : Statistik Perbankan Syariah, data diolah

Sampai pada bulan Desember 2013 penyaluran dana dari segi

pembiayaan masih didominasi piutang murabahah sebesar Rp 110.565

miliar diikuti pembiayaan musyarakah yang sebesar Rp 39.874 miliar dan

pembiayaan mudharabah sebesar Rp 13.625 miliar.

Total pembiayaan dengan prinsip bagi hasil tidak pernah lebih dari

setengah total pembiayaan dengan prinsip jual beli. Dalam hal ini

pembiayaan dalam akad mudharabah dan musyarakah masih dibawah 30

triliun sementara pembiayaan murabahah mencapai kisaran angka diatas

80 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa pembiayaan murabahah atau

pembiayaan jual beli masih mendominasi pembiayaan pada perbankan

syariah. Hal tersebut merupakan sebuah fenomena yang menarik karena

diharapkan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil lebih mendominasi.

Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil diharapkan lebih menggerakan

Page 18: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

4

sektor rill karena menutup kemungkinan disalurkannya dana pada

kepentingan konsumtif dan hanya pada usaha produktif. Bila ditinjau dari

konsep bagi hasil maka harus ada return yang di bagi, hal tersebut hanya

bisa terjadi bila uang digunakan untuk usaha yang produktif. Bila ditinjau

dari prinsip ketaatan terhadap syariah, pembiayaan dengan prinsip jual beli

dan sewa telah menimbulkan celah lebih besar untuk melakukan

penyimpangan terhadap prinsip syariah.

Dampak lain dari tingginya pembiayaan bagi hasil akan mendorong

timbulnya pengusaha atau investor yang mengambil keputusan bisnis yang

berisiko. Hal ini akan menyebabkan berkembangnya berbagai inovasi

baru, yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing bangsa ini.

Pembiayaan bagi hasil juga bisa menanggulangi terjadinya krisis ekonomi.

Hal ini dikarenakan bank syariah adalah institusi keuangan yang berbasis

aset (asset-based). Artinya, bank syariah bertransaksi berdasarkan aset riil

dan bukan mengandalkan pada kertas kerja semata.

Pembiayaan yang diberikan oleh perbankan syariah didominasi

oleh pembiayaan jual beli dikarenakan risiko yang terlalu tinggi terhadap

pembiayaan bagi hasil. Karena bagaimanapun juga nasabah pada

umumnya mengaharapkan tingkat bagi hasil bukan bagi kerugian. Dalam

hal ini artinya perbankan syariah masih melihat aspek risiko yang

kemungkinan besar akan timbul dari pembiayaan bagi hasil.

Page 19: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

5

Tingkat pendapatan menjadi sebuah acuan bagi perbankan untuk

meningkatkan pembiayaannya kerena semakin meningkatnya laba maka

semakin meningkatnya sejumlah asset yang dapat disalurkan melaui

pembiayaan. Semakin meningkatnya ROA maka semakin meningkatnya

pembiayaan. Berdasarkan penelitian Nur Gilang (2013) ROA memiliki

pengaruh positif signifikan terhadap pembiayaan mudharabah. Selain

ROA, FDR serta tingkat bagi hasil juga berpengaruh positif dan signifikan

terhadap pembiayaan mudharabah.

Risiko pembiayaan juga mempengaruhi pembiayaan yang

diberikan perbankan syariah, semakin tinggi NPF maka perbankan syariah

akan menurunkan komposisi pembiayaan yang diberikan. Berdasarkan

hasil penelitian Mufqi Rifaldi (2013) NPF berpengaruh negatif signifikan

terhadap pembiayaan.

Tingkat efisiensi biaya operasional juga mempengaruhi komposisi

pembiayaan yang diberikan perbankan syariah, karena semakin kecil biaya

operasional suatu bank terhadap pendapatan bank tersebut maka semakin

meningkatnya jumlah pendapatan bank syariah yang akan diberikan untuk

sektor pembiayaan.

Sebagai bank dengan prinsip bagi hasil yang membedakan bank

syariah dengan bank konvensional, perbankan syariah seharusnya lebih

mengoptimalkan penempatan dananya pada sektor pembiayaan bagi hasil.

Akan tetapi dalam kegiatan pembiayaan di perbankan syariah, pembiayaan

Page 20: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

6

bagi hasil terutama pembiayaan mudharabah masih rendah dibandingkan

dengan pembiayaan lainnya seperti murabahah (jual-beli).

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH ROA, NPF, FDR,

BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN

MUDHARABAH (Studi Kasus pada BUS dan UUS di Indonesia

Periode 2010-2013).

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah ditulis, maka

penulis mengidentifikasikan beberapa permasalahan yang ada sebagai

berikut:

1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pembiayaan mudharabah

Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah serta seberapa besar

faktor-faktor tersebut mempengaruhi pembiayaan mudharabah.

2. Bagaimana perkembangan pembiayaan khususnya pembiayaan

mudharabah pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

3. Bagaimana perkembangan Return On Asset (ROA), Non Performing

Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR), Biaya

Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), dan Tingkat Bagi Hasil

(Equivalent rate of profit sharing).

Page 21: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

7

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Pembiayaan yang dibahas dalam skripsi ini adalah pembiayaan

mudharabah (variabel dependen)

2. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

ROA, NPF, FDR, BOPO dan Tingkat Bagi Hasil.

3. Objek penelitian ini adalah semua Bank Umum Syariah dan Unit

Usaha Syariah pada tahun 2010 - 2013.

4. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan

bulanan BUS dan UUS periode Januari 2010 – Desember 2013.

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana ROA, NPF, FDR, BOPO dan Tingkat Bagi Hasil secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan mudharabah?

2. Bagaimana ROA (Return On Asset) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap pembiayaan mudharabah?

3. Bagaimana NPF (Non Performing Financing) berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap pembiyaan mudharabah?

4. Bagaimana FDR (Financing to Deposit Ratio) berpengaruh positif dan

signifikan terhadap pembiayaan mudharabah?

5. Bagaimana BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional)

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pembiayaan

mudharabah?

Page 22: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

8

6. Bagaimana Tingkat Bagi Hasil berpengaruh positif dan signifikan

terhadap pembiayaan mudharabah?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan pada latar belakang dan rumusan masalah yang

dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk menguji apakah variabel ROA, NPF, FDR, BOPO dan Tingkat

Bagi Hasil berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap

pembiayaan mudharabah.

2. Untuk menguji apakah ROA (Return On Asset) berpengaruh positif

dan signifikan terhadap pembiayaan mudharabah.

3. Untuk menguji apakah NPF (Non Performing Financing)

berpengaruhi negatif dan signifikan terhadap pembaiyaan

mudharabah.

4. Untuk menguji apakah FDR (Financing to Deposit Ratio)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan mudharabah.

5. Untuk menguji apakah BOPO (Biaya Operasional Pendapatan

Operasional) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pembaiyaan

mudharabah.

6. Untuk menguji apakah Tingkat Bagi Hasil berpengaruh positif dan

signifikan terhadap pembiayaan mudharabah.

Adapun manfaat yang diperoleh atau diharapkan dari hasil

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Page 23: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

9

1. Bagi akademisi, dengan adanya penelitian ini diharapkan akan

menjadi tambahan ilmu pengetahuan dan referensi untuk memperkaya

konsep dan teori yang berkaitan dengan faktor-faktor yang

mempengaruhi pembiayaan mudharabah.

2. Bagi instansi terkait (pihak bank), penelitian ini diharapkan dapat

dijadikan sebagai sarana evaluasi untuk terus melakukan perubahan

kearah yang lebih baik lagi terhadap kinerja keuangan BUS dan UUS

khususnya dalam upaya mengoptimalkan dan meningkatkan

pembiayaan mudharabah.

3. Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah wawasan dan ilmu

pengetahuan tentang analisis pembiayaan khususnya pembiayaan

mudharabah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya berdasarkan

analisis terhadap data statistik perbankan syariah.

4. Bagi masyarakat, sebagai kontribusi positif dalam rangka

menyediakan informasi mengenai kondisi dan perkembangan BUS

dan UUS di Indonesia terutama dalam hal pembiayaan mudharabah.

E. Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan

deskriptif.

Page 24: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

10

2. Jenis dan Sumber Data Penelitian

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder yaitu berupa laporan keuangan bulanan Bank Umum Syariah

dan Unit Usaha Syariah yang bersumber dari website resmi Bank

Indonesia.

4. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini berupa laporan keuangan

perbankan syariah dan sample dalam penelitian ini yaitu berupa data

laporan keuangan BUS dan UUS dari Januari 2010 – Desember 2013

dengan jumlah data 48 bulan (n=48).

3. Objek Penelitian

Yang menjadi objek penilitian adalah semua Bank Umum

Syariah dan Unit Usaha Syariah selama periode 2010-2013. (lihat

lampiran 1)

4. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah dengan menggunakan metode regresi linier berganda dan

perhitungannya menggunakan metode statistik yang dibantu dengan

program Ms. Excel 2007 dan SPSS 17.00.

Page 25: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

11

F. Hipotesis

Adapun hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. ROA (Return On Assets)

Ho 1 : Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara ROA

dengan Pembiayaan Mudharabah.

Ha 1 : Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara ROA dengan

Pembiayaan Mudharabah.

2. NPF (Non Performing Financing)

Ho 2 : Tidak terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara NPF

dengan Pembiayaan Mudharabah.

Ha 2 : Terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara NPF dengan

Pembiayaan Mudharabah.

3. FDR (Financing to Deposit Ratio)

Ho 3 : Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara FDR

dengan Pembiayaan Mudharabah.

Ha 3 : Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara FDR dengan

Pembiayaan Mudharabah.

4. BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional)

Ho 4 : Tidak terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara BOPO

dengan Pembiayaan Mudharabah.

Ha 4 : Terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara BOPO dengan

Pembiayaan Mudharabah.

Page 26: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

12

5. Tingkat Bagi Hasil (Equivalent Rate)

Ho 5 : Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Tingkat

Bagi Hasil dengan Pembiayaan Mudharabah.

Ha 5: Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Tingkat Bagi

Hasil dengan Pembiayaan Mudharabah.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini mengacu pada buku “Pedoman

Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta” yang diterbitkan oleh Pusat Peningkatan dan

Jaminan Mutu (PPJM) Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2012. Adapun pembagian

bab adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan

masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode

penelitian, sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas mengenai tinjauan teoritis tentang informasi

mengenai teori-teori yang berkaitan dengan pembiayaan, khususnya teori

tentang pembiayaan mudaharabah, return on asset, non performing

financing, financing to deposit ratio, biaya operasional pendapatan

Page 27: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

13

operasional dan tingkat bagi hasil. Studi terdahulu, kerangka teori dan

konsep serta hubungan antar variabel-variabel penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi penjelasan mengenai ruang lingkup penelitian,

pendekatan metode penelitian, jenis penelitian, sumber dan kriteria data

penelitian, teknik pengumpulan data, subjek-objek penelitian, teknik

pengolahan data dan metode analisis data.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang hasil analisis dari pengolahan data, yaitu

hasil analisis regresi linier berganda dengan terlebih dahulu melakukan uji

asumsi klasik serta analisis hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan.

Selanjutnya dilakukan pembahasan mengenai pengaruh return on asset,

non performing financing, financing to deposit ratio, biaya operasional

pendapatan operasional dan tingkat bagi hasil terhadap pembiayaan

mudharabah.

BAB V PENUTUP

Bab ini memaparkan kesimpulan, keterbatasan dan saran dari hasil

analisis data yang berkaitan dengan penelitian.

Page 28: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pembiayaan Mudharabah

1. Pengertian Pembiayaan Mudharabah

Pembiayaan atau financing yaitu pendanaan yang diberikan oleh

suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah

direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata

lain, pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung

investasi yang telah direncanakan.1

Sedangkan mudharabah adalah bentuk kerjasama anatara dua

atau lebih pihak dimana pemilik modal (shahibul maal)

mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan

suatu perjanjian pembagian keuntungan.2

Jadi, Pembiayaan mudharabah adalah kerja sama antara dua

pihak dimana pihak pertama yaitu bank syariah (shahibul maal)

menyediakan seluruh modal, sedangkan nasabah (mudharib) menjadi

pengelola dan keuntungan usaha dibagi sesuai dengan kesepakatan

yang dituangkan dalam kontrak.

1Muhammad, Manajemen Bank Syariah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005, h.17.2 Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, 2004), Ed.3, h.103

Page 29: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

15

Gambar 2.1

Skema Pembiayaan Mudharabah

2. Jenis-Jenis Mudharabah

Secara umum, Mudharabah terbagi menjadi dua jenis,

yaitu:3

1. Mudaharabah Muthlaqah adalah bentuk kerja sama antara shahibul

maal dengan mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak

dibatasi oleh spesifikasi usaha, waktu dan daerah bisnis.

2. Mudaharabah Muqayyadah adalah kebalikan dari mudharabah

muthlaqah dimana si mudharib dibatasi dengan batasan jenis usaha,

waktu atau tempat usaha.

3Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, (Jakarta: Gema Insani Press,2001), h. 97

Page 30: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

16

3. Ketentuan Umum dan Hukum Pembiayaan Mudharabah

Ketentuan Pembiayaan Mudharabah berdasarkan Fatwa

Dewan Syari’ah Nasional No.07/DSN-MUI/IV/2000 Tentang

Pembiayaan Mudharabah (Qiradh), yaitu:4

1) Pembiayaan Mudharabah adalah pembiayaan yang disalurkan oleh

LKS kepada pihak lain untuk suatu usaha yang produktif.

2) Dalam pembiayaan ini LKS sebagai shahibul maal (pemilik dana)

membiayai 100% kebutuhan suatu proyek (usaha), sedangkan

pengusaha (nasabah) bertindak sebagai mudharib atau pengelola

usaha.

3) Jangka waktu usaha, tatacara pengembalian dana, dan pembagian

keuntungan ditentukan berdasarkan kesepakatan kedua belah

pihak (LKS dengan pengusaha).

4) Mudharib boleh melakukan berbagai macam usaha yang telah

disepakati bersama dan sesuai dengan syari’ah; dan LKS tidak ikut

serta dalam managemen perusahaan atau proyek tetapi mempunyai

hak untuk melakukan pembinaan dan pengawasan.

5) Jumlah dana pembiayaan harus dinyatakan dengan jelas dalam

bentuk tunai dan bukan piutang.

4 Artikel diakses pada 21 Oktober 2014 Pukul 11.28 dari www.bapepam.go.id/syariah/.../07-

Mudharabah.pdf

Page 31: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

17

6) LKS sebagai penyedia dana menanggung semua kerugian akibat

dari mudharabah kecuali jika mudharib (nasabah) melakukan

kesalahan yang disengaja, lalai, atau menyalahi perjanjian.

7) Pada prinsipnya, dalam pembiayaan mudharabah tidak ada

jaminan, namun agar mudharib tidak melakukan penyimpangan,

LKS dapat meminta jaminan dari mudharib atau pihak ketiga.

Jaminan ini hanya dapat dicairkan apabila mudharib terbukti

melakukan pelanggaran terhadap hal-hal yang telah disepakati

bersama dalam akad.

8) Kriteria pengusaha, prosedur pembiayaan, dan mekanisme

pembagian keuntungan diatur oleh LKS dengan memperhatikan

fatwa DSN.

9) Biaya operasional dibebankan kepada mudharib.

10) Dalam hal penyandang dana (LKS) tidak melakukan kewajiban

atau melakukan pelanggaran terhadap kesepakatan, mudharib

berhak mendapat ganti rugi atau biaya yang telah dikeluarkan.

Adapun Beberapa Ketentuan Hukum Pembiayaan

Mudharabah berdasarkan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional

No.07/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Pembiayaan Mudharabah

(Qiradh), yaitu:5

1) Mudharabah boleh dibatasi pada periode tertentu.

5 Ibid, www.bapepam.go.id/syariah/.../07-Mudharabah.pdf

Page 32: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

18

2) Kontrak tidak boleh dikaitkan (mu’allaq) dengan sebuah kejadian

di masa depan yang belum tentu terjadi.

3) Pada dasarnya, dalam mudharabah tidak ada ganti rugi, karena

pada dasarnya akad ini bersifat amanah (yad al-amanah), kecuali

akibat dari kesalahan disengaja, kelalaian, atau pelanggaran

kesepakatan.

4) Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika

terjadi perselisihan diantara kedua belah pihak, maka

penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrasi Syari’ah

setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah.

4. Landasan Syariah

Secara umum, landasan dasar syariah Mudharabah lebih

mencerminkan anjuran untuk melaksanakan usaha. Hal ini tampak

dalam ayat-ayat dan hadits berikut ini:

Al-Qur’an

“dan dari orang-orang yang berjalan dimuka bumi mencari

sebagian karunia Allah SWT” (QS. Al-Muzzammil: 20).

“apabila telah ditunaikan shalat maka bertebaranlah kamu

dimuka bumi dan carilah karunia Allah SWT...” (QS. Al-

Jumu’ah: 10).

Al-Hadist

“Dari Shalih bin Suhaib r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda:

tiga hal yang didalamnya terdapat kebaikan: jual-beli secara

Page 33: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

19

tangguh, Muqoradhah (Mudharabah), dan mencampur gandum

dengan gandum untuk kepearluan rumah bukan untuk dijual”

(HR. Ibnu Majah).

5. Rukun dan Syarat Pembiayaan Mudharabah

Adapun Rukun dan Syarat Pembiayaan Mudharabah

berdasarkan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No.07/DSN-

MUI/IV/2000 Tentang Pembiayaan Mudharabah (Qiradh), yaitu:6

1) Penyedia dana (sahibul maal) dan pengelola (mudharib) harus

cakap hukum.

2) Pernyataan ijab dan qabul harus dinyatakan oleh para pihak untuk

menunjukkan kehendak mereka dalam mengadakan kontrak

(akad), dengan memperhatikan hal-hal berikut:

a. Penawaran dan penerimaan harus secara eksplisit menunjukkan

tujuan kontrak (akad).

b. Penerimaan dari penawaran dilakukan pada saat kontrak.

c. Akad dituangkan secara tertulis, melalui korespondensi, atau

dengan menggunakan cara-cara komunikasi modern.

3) Modal ialah sejumlah uang dan/atau aset yang diberikan oleh

penyedia dana kepada mudharib untuk tujuan usaha dengan syarat

sebagai berikut:

a. Modal harus diketahui jumlah dan jenisnya.

6 Ibid, www.bapepam.go.id/syariah/.../07-Mudharabah.pdf

Page 34: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

20

b. Modal dapat berbentuk uang atau barang yang dinilai. Jika

modal diberikan dalam bentuk aset, maka aset tersebut harus

dinilai pada waktu akad.

c. Modal tidak dapat berbentuk piutang dan harus dibayarkan

kepada mudharib, baik secara bertahap maupun tidak, sesuai

dengan kesepakatan dalam akad.

4) Keuntungan mudharabah adalah jumlah yang didapat sebagai

kelebihan dari modal. Syarat keuntungan berikut ini harus

dipenuhi:

a. Harus diperuntukkan bagi kedua pihak dan tidak boleh

disyaratkan hanya untuk satu pihak.

b. Bagian keuntungan proporsional bagi setiap pihak harus

diketahui dan dinyatakan pada waktu kontrak disepakati dan

harus dalam bentuk prosentasi (nisbah) dari keun-tungan

sesuai kesepakatan. Perubahan nisbah harus berdasarkan

kesepakatan.

c. Penyedia dana menanggung semua kerugian akibat dari

mudharabah, dan pengelola tidak boleh menanggung kerugian

apapun kecuali diakibatkan dari kesalahan disengaja, kelalaian,

atau pelanggaran kesepakatan.

5) Kegiatan usaha oleh pengelola (mudharib), sebagai perimbangan

(muqabil) modal yang disediakan oleh penyedia dana, harus

memperhatikan hal-hal berikut:

Page 35: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

21

a. Kegiatan usaha adalah hak eksklusif mudharib, tanpa campur

tangan penyedia dana, tetapi ia mempunyai hak untuk

melakukan pengawasan.

b. Penyedia dana tidak boleh mempersempit tindakan pengelola

sedemikian rupa yang dapat menghalangi tercapainya tujuan

mudharabah, yaitu keuntungan.

c. Pengelola tidak boleh menyalahi hukum Syari’ah Islam dalam

tindakannya yang berhubungan dengan mudhara-bah, dan

harus mematuhi kebiasaan yang berlaku dalam aktifitas itu.

6. Manfaat dan Risiko Pembiayaan Mudharabah

1) Manfaat Mudharabah7

a. Bank akan menikmati peningkatan bagi hasil pada saat

keuntungan usaha nasabah meningkat.

b. Bank tidak berkewajiban membayar bagi hasil kepada nasabah

pendanaan secara tetap, tetapi disesuaikan dengan

pendapatan/hasil usaha bank sehingga bank tidak akan pernah

mengalami negative spread.

c. Pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan cash

flow/arus kas usaha nasabah sehingga tidak memberatkan

nasabah.

d. Bank akan lebih selektif dan hati-hati (prudent) mencari usaha

yang benar-benar halal, aman dan menguntungkan karena

7Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, (Jakarta: Gema Insani Press,2001), h.97.

Page 36: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

22

keuntungan yang konkret dan benar-benar terjadi itulah yang

akan dibagikan.

e. Prinsip bagi hasil dalam mudharabah berbeda dengan prinsip

bunga tetap dimana bank akan menagih penerima pembiayaan

(nasabah) suatu jumlah bunga tetap berapapun keuntungan

yang dihasilkan nasabah, sekalipun merugi dan terjadi krisis

ekonomi.

2) Risiko Mudharabah8

Risiko yang terdapat dalam pembiayaan mudharabah relatif

tinggi, diantaranya:

a. Side streaming, nasabah menggunkan dana itu bukan seperti

yang disebut dalam kontrak.

b. Lalai dan kesalahan yang disengaja.

c. Penyembunyian keuntungan oleh nasabah bila nasabahnya

tidak jujur.

B. ROA (Return On Assets)

1. Pengertian ROA

ROA merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aset guna

8 Ibid, h.98

Page 37: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

23

memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. ROA dihitung

dengan rumus sebagai berikut:9

ROA= Laba Sebelum Pajak x 100%Rata-rata Total Aset

Klasifikasi tingkat ROA menurut Peraturan Bank Indonesia

(PBI) No.14/18/PBI/2012 adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1

Klasifikasi Tingkat ROA menurut BI

Tingkat ROA Predikat

Diatas 1,22% Sehat

0,99% - 1,22% Cukup sehat

0,77% - 0,99% Kurang sehat

Dibawah 0,77% Tidak sehat

Sumber: www.bi.go.id

Berdasarkan tabel klasifikasi tingkat ROA, semakin besar

Return on Asset (ROA) suatu bank maka semakin besar pula

tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik

pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset,peningkatan

ROA juga menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik.

9 Farah Margaretha, Manajemen Keuangan bagi Industri Jasa, (Jakarta: Grasindo, 2007), h.61

Page 38: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

24

2. Hubungan ROA (Return On Assets) terhadap Pembiayaan

Mudharabah

Return on assets (ROA) yang positif menunjukkan bahwa dari

total aktiva yang dipergunakan untuk beroperasi, perusahaan mampu

memberikan laba bagi perusahaan. Sebaliknya apabila return on

assets yang negatif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang

dipergunakan, perusahaan mendapatkan kerugian. Jadi jika suatu

perusahaan mempunyai ROA yang tinggi maka perusahaan tersebut

berpeluang besar dalam meningkatkan pertumbuhan bank tersebut.

Tetapi jika total aktiva yang digunakan perusahaan tidak memberikan

laba maka perusahaan akan mengalami kerugian dan akan

menghambat pertumbuhan.

Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan diatas, Return on

assets (ROA) mempunyai hubungan yang positif terhadap

Pembiayaan Mudharabah, yang artinya semakin tinggi ROA maka

akan semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank,

sehingga dengan meningkatknya keuntungan bank yang akan

meningkatkan juga Pembiayaan Mudaharabah, dengan asumsi bahwa

keuntungan yang diperoleh oleh bank digunakan untuk meningkatkan

atau menambah jumlah dana yang disalurkan untuk Pembiayaan

Mudharabah.

Teori diatas juga didukung dengan hasil penelitian Nur Gilang

Giannini yang menunjukkan bahwa dengan taraf signifikansi 5% ROA

Page 39: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

25

berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan

mudharabah.10 Oleh karena itu semakin besar ROA maka jumlah

pembiayaan mudharabah yang dapat disalurkan oleh Bank Syariah

semakin besar, begitu juga sebaliknya.

C. NPF (Non Performing Asset)

1. Pengertian NPF

NPF (Non Performing Asset) atau pembiayaan bermasalah

berarti pembiayaan yang pelaksanaanya belum mencapai atau

memenuhi target yang diinginkan pihak bank seperti:11

a. Pengembalian pokok atau bagi hasil yang bermasalah

b. Pembiayaan yang memiliki kemungkinan timbulnya risiko

dikemudian hari bagi bank

c. Pembiayaan yang termasuk dalam golongan khusus, diragukan

dan macet

d. Golongan lancar yang berpotensi terjadi penunggakan dalam

pengembalian.

Sesuai Peraturan Bank Indonesia No. 9/1/PBI/2007 tentang

sistem penilaian kesehatan bank berdasarkan prinsip syariah, NPF

dapat dirumuskan sebagai berikut:

10 Nur Gilang Giannini, “Faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan Mudharabah Pada Bank

Umum Syariah di Indonesia”, Accounting Analysis Journal Vol. II, No. 1, (Februari, 2013) : h.10211 Veithzal Rivai, Bankdan Financial Institution Management (Conventional and sharia System),

(Jakarta: PT Grafindo Persada, 2007) h.256

Page 40: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

26

NPF = Pembiayaan Bermasalah (KL, D, M) x 100%Total Pembiayaan yang diberikan

Adapun kriteria kesehatan yang ditetapkan oleh Bank

Indonesia adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2

Kriteria Peringkat penilaian Non Performing Asset

Peringkat Nilai NPF Predikat

1 NPF < 2% Sangat Baik

2 2% ≤ NPF < 5% Baik

3 5% ≤ NPF < 8% Cukup Baik

4 8% ≤ NPF < 12% Kurang Baik

5 NPF ≥ 12% Tidak Baik

Sumber: SE BI No.9/24/Dpbs Tanggal 30 Oktober 2007

Besarnya NPF yang diperbolehkan Bank indonesia adalah

maksimal 5% jika melebihi 5% akan mempengaruhi penilaian tingkat

kesehatan bank yang bersangkutan yaitu akan mengurangi nilai skor

yang diperoleh. Skor nilai NPF ditentukan sebagai berikut:

a. Lebih dari 8% skor nilai = 0

b. Antara 5% - 8% skor nilai = 80

c. Antara 3% - 5% skor nilai = 90

d. Kurang dari 3% skor nilai = 100

Page 41: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

27

NPF merupakan rasio penunjang dalam menentukan kualitas

aset bank syariah. Penilaian kualitas aset dimaksudkan untuk menilai

kondisi aset bank, termasuk antisipasi atas risiko gagal bayar dari

pembiayaan (credit risk) yang akan muncul.12

Tabel 2.3

Perhitungan NPF Berdasarkan Kemampuan

Bayar Nasabah (Debitur di Bank Syariah)

Jenis Pembiayaan Kategori yang diperhitungkan dalam NPF

Kurang Lancar Diragukan Macet

Murabahah,

Istishna’, Ijarah,

Qardh

Tunggakan lebih

dari 90 hari s.d 180

hari

Tunggakan lebih

dari 180 hari s.d

270 hari

Tunggakan lebih dari

270 hari

Salam Telah jatuh tempo

s.d 60 hari

Telah jatuh tempo

s.d 90 hari

Lebih dari 90 hari

Mudharabah,

Musyarakah

Tunggakan s.d 90

hari realisasi bagi

hasil diatas 30% s.d

90% dari proyek

pendapatan

Tunggakan lebih

dari 90 hari s.d

180 hari realisasi

bagi hasil kurang

dari 30%

Tunggakan lebih dari

180 hari realisasi

pendapatan kurang

dari 30% dari proyeksi

pendapatan lebih dari

3 periode pembayaran

12 Kamus Bank Indonesia, artikel diakses pada 2 Oktober 2014 pukul 12.28 dari

http://www.bi.go.id/web/id/Kamus.htm?id=N&start=1&curpage=7&search=False&rule=forward

Page 42: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

28

2. Hubungan Non Performing Financing (NPF) Terhadap

Pembiayaan

Profil resiko pembiayaan suatu bank dapat dilihat dari resiko

pembiayaan bermasalah (Non Performing Financing). Semakin tinggi

Non Performing Finacing (NPF) semakin tinggi pula resiko yang

dihadapi bank. Variabel NPF mempunyai pengaruh yang signifikan

negatif terhadap pembiayaan artinya jika persentase NPF meningkat

maka persentase pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah akan

berkurang, dengan asumsi variabel lain tetap.

Non Performing Financing (NPF) pada perbankan syariah

yang tinggi dapat mengakibatkan tidak bekerjanya fungsi intermediasi

bank secara optimal karena mengurangi atau menurunkan perputaran

dana bank, sehingga memperkecil kesempatan bank memperoleh

pendapatan. Apabila dana di bank berkurang maka akan pula

mengurangi pembiayaan yang diberikan oleh bank kepada

masyarakat.13

Teori diatas sejalan dengan hasil penelitian Mufqi Firaldi yang

menunjukkan bahwa NPF mempunyai pengaruh hubungan yang

signifikan negatif terhadap total pembiayaan dengan menggunkan

taraf signifikansi 5%. Oleh karena itu semakin besar NPF maka

13 Soedarto, Mochamad, “analisis faktor-faktor yang mempengaruhi yang mempengaruhi

penyaluran kredit pada bank perkreditan rakyat (BPR)”, Tesis Univesitas Diponegoro, Semarang,

2004, hal. 64.

Page 43: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

29

jumlah pembiayaan mudharabah yang dapat disalurkan oleh Bank

Syariah semakin kecil, begitu sebaliknya.14

D. FDR (Financing to Deposit Ratio)

1. Pengertian FDR

FDR (Financing to Deposit Ratio) adalah perbandingan antara

jumlah pembiayaan yang disalurkan bank syariah dengan Dana Pihak

Ketiga (DPK) yang dapat dihimpun oleh bank. FDR dapat

menunjukkan tingkat kemampuan bank dalam menyalurkan DPK

yang dihimpun oleh bank yang bersangkutan.

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.15/7/PBI/2013,

besarnya FDR tidak boleh melebihi 100% dan FDR tidak boleh

kurang dari 78%, yang berarti bank boleh memberikan pembiayaan

dari jumlah Dana Pihak Ketiga yang berhasil dihimpun asalkan tidak

melebihi 100% dan tidak kurang dari 78%.15

Semakin rasio FDR mendekati angka 100% berarti fungsi

intermediasi bank syariah tersebut semakin baik. Berarti hampir

semua DPK bank syariah tersebut disalurkan menjadi pembiayaan

dan terserap ke sektor riil, sebaliknya jika FDR bank syariah masih

14 Mufqi Firaldi, “Analisis Pengaruh Jumlah Dana Pihak Ketiga (Dpk), Non Performing

Financing (Npf) Dan Tingkat Inflasi Terhadap Total Pembiayaan Yang Diberikan Oleh Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah (Bprs) Di Indonesia (Periode Januari 2007- Oktober 2012)”, Skripsi

Fakultas Ekoomi dan Bisnis Univesitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2013, hal. 102.15 Muhammad, Manajemen Bank Syariah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005, hlm 230.

Page 44: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

30

jauh dibawah 100% maka berarti bank syariah tersebut belum

menjalankan fungsi intermediasinya dengan baik.

Akan tetapi jika FDR suatu bank syariah jauh diatas 100%, hal

tersebut juga mengindikasikan bank syariah belum bisa menghimpun

DPK yang cukup untuk menyalurkan pembiayaan. FDR diatas 100%

juga mengindikasikan pembiayaan bank syariah lebih besar dari DPK

sehingga menunjukkan bahwa uang yang digunakan bank syariah

untuk menyalurkan pembiayaan berasal dari sumber lain seperti

modal atau hutang. Secara sistematis FDR dirumuskan sebagai

berikut:

FDR = Total Pembiayaan yang diberikan Bank x 100%Dana Pihak Ketiga

2. Hubungan Financing to Deposit Ratio (FDR) dengan Pembiayaan

mudharabah

Financing to Deposit Ratio (FDR) merupakan rasio untuk

mengukur seberapa besar dana pihak ketiga bank syariah disalurkan

untuk pembiayaan. Jadi, FDR mempunyai hubungan yang positif

terhadap jumlah dana pembiayaan mudharabah bank syariah. Artinya

semakin besar Dana Pihak Ketiga yang disalurkan oleh Bank syariah

dalam bentuk pembiayaan maka semakin meningkat juga jumlah

pembiayaan mudharabah, dengan asumsi bahwa peningkatan FDR

Bank Syariah juga diikuti dengan peningkatan alokasi dana yang

dilakukan bank syariah untuk pembiayaan mudharabah.

Page 45: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

31

E. BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional)

1. Pengertian BOPO

BOPO adalah perbandingan antara biaya operasional dengan

pendapatan operasional. BOPO digunakan untuk mengukur tingkat

efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan

operasionalnya.16 BOPO dihitung dengan rumus sebagai berikut:

BOPO = Biaya Operasional x 100%Pendapatan Operasional

Ketentuan tingkat BOPO menurut Peraturan Bank Indonesia

(PBI) No.14/18/PBI/2012 adalah sebagai berikut:

Tabel 2.4

Klasifikasi Tingkat BOPO Menurut BI

Tingkat BOPO Predikat

Dibawah 93,52% Sehat

93,52% - 94,72% Cukup sehat

94,72% - 95,92% Kurang sehat

Diatas 95,92% Tidak sehat

Sumber: www.bi.go.id

Berdasarkan tabel klasifikasi tingkat BOPO, semakin kecil

rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan

bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam

16 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2009), h.119

Page 46: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

32

kondisi bermasalah semakin kecil dan semakin kecil rasio ini maka

kinerja bank semakin baik. Dengan demikian efisiensi operasi suatu

bank yang diproksikan dengan rasio BOPO akan mempengaruhi

kinerja bank tersebut.

2. Hubungan BOPO terhadap Pembiayaan Mudharabah

Tingkat efisiensi operasional diukur dengan rasio BOPO.

Semakin rendah BOPO menunjukkan semakin tinggi efisiensi

operasional bank yakni semakin efisiensi aktiva bank dalam

menghasilkan keuntungan yang ditunjukkan dengan meningkatnya

meningkatnya penempatan dana pada pembiayaan mudharabah yang

dilakukan oleh bank. Sebaliknya, tingginya rasio BOPO

mencerminkan inefisiensi operasional bank yang ditandai dengan

tingginya beban operasional dan akan berakibat pada berkurangnya

laba dan menurunkan pembiayaan mudharabah.

Dengan tingginya biaya yang dikeluarkan dalam menghasilkan

keuntungan yang dicapai bank maka akan mengakibatkan rendahnya

efisiensi operasional bank dan selanjutnya berpengaruh terhadap

menurunnya jumlah penempatan dana yang dilakukan oleh bank pada

pembiayaan mudharabah yang diakibatkan karena keuntungan yang

diperoleh bank semakin menurun sebagai dampak tingginya biaya

operasional yang dikeluarkan oleh bank.

Page 47: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

33

F. Tingkat Bagi Hasil (TBH)

1. Pengertian TBH

Bagi hasil adalah pembagian atas hasil usaha yang telah

dilakukan oleh pihak-pihak yang melakukan perjanjian yaitu pihak

nasabah dan pihak bank syariah. Dalam usaha terdapat dua pihak yang

melakukan perjanjian, maka hasil atas usaha yang dilakukan oleh

kedua pihak atau salah satu pihak akan dibagi sesuai dengan porsi

masing-masing pihak yang melakukan akad perjanjian. Pembagian

hasil usaha dalam perbankan syariah ditetapkan dengan menggunakan

nisbah, yaitu persentase yang disetujui oleh kedua belah pihak dalam

menentukan bagi hasil atas usaha yang dikerjasamakan.17

Prinsip pendistribusian hasil usaha dalam Bank Syariah atau

lembaga Syariah Non-Bank telah ditetapkan oleh MUI. Dalam fatwa

Dewan Syari’ah Nasional No: 14/DSN-MUI/IX/2000 tentang sistem

distribusi hasil usaha dalam lembaga keuangan syari'ah telah

ditentukan cara pencatatan hasil usaha bank dan Lembaga keuangan

Syariah. Ketentuannya adalah sebagai berikut:18

1) Pada prinsipnya, LKS boleh menggunakan sistem Accrual Basis

maupun Cash Basis dalam administrasi keuangan.

2) Dilihat dari segi kemaslahatan (al-ashlah), dalam pencatatan sebaiknya

digunakan sistem Accrual Basis; akan tetapi, dalam distribusi hasil

17 Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2001), Cet-1, h. 95-96.18 Artikel diakses pada tanggal 25 Desember pukul 09.52 dari

http://syafaatmuhari.wordpress.com/fatwa-dsn-mui/

Page 48: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

34

usaha hendaknya ditentukan atas dasar penerimaan yang benar-benar

terjadi (Cash Basis).

3) Penetapan sistem yang dipilih harus disepakati dalam akad.

Fatwa diatas diperjelas lagi oleh fatwa Dewan Syari’ah

Nasional No: 15/DSN-MUI/IX/2000 tentang Prinsip Distribusi Hasil

Usaha Dalam Lembaga Keuangan Syari'ah. Ketentuanya adalah

sebagai berikut:19

1) Pada dasarnya, LKS boleh menggunakan prinsip Bagi Hasil (Net Revenue

Sharing) maupun Bagi Untung (Profit Sharing) dalam pembagian hasil

usaha dengan mitra (nasabah)-nya.

2) Dilihat dari segi kemaslahatan (al-ashlah), saat ini, pembagian hasil

usaha sebaiknya digunakan prinsip Bagi Hasil (Net Revenue Sharing).

3) Penetapan prinsip pembagian hasil usaha yang dipilih harus disepakati

dalam akad.

Dalam butir fatwa diatas dijelaskan bahwa mekanisme dalam

pembagian hasil usaha dalam LKS dapat menggunakan pinsip Revenue

Sharing dan Prinsip Profit and Loss Sharing.

Dasar perhitungan bagi hasil yang menggunakan revenue

sharing adalah perhitungan bagi hasil yang didasarkan atas penjualan

dan/atau pendapatan kotor atas usaha sebelum dikurangi dengan biaya.

Bagi hasil dalam revenue sharing dihitung dengan mengalikan nisbah

yang telah disetujui dengan pendapatan bruto (nisbah% x laba kotor).20

19 Ibid, dari http://syafaatmuhari.wordpress.com/fatwa-dsn-mui/20 Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2001), Cet-1, h. 98.

Page 49: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

35

Sedangkan dasar perhitungan bagi hasil dengan menggunakan

profit/loss sharing merupakan bagi hasil yang dihitung dari laba/rugi

usaha. Kedua pihak, bank syariah maupun nasabah akan memperoleh

keuntungan atas hasil usaha mudharib dan ikut menanggung kerugian

bila usahanya mengalami kerugian. Bagi hasil dengan profit/loss

sharing dihitung berdasarkan persentase nisbah dikalikan dengan laba

usaha sebelum pajak.21

2. Hubungan Tingkat Bagi Hasil terhadap Pembiayaan

Mudharabah

Tingkat bagi hasil akan mempunyai hubungan yang positif

terhadap jumlah dana pembiayaan mudharabah bank syariah. Artinya

semakin besar tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah yang

diberikan oleh bank syariah maka semakin meningkat juga jumlah

pembiayaan mudharabah. Asumsinya, bahwa masyarakat akan

tertarik untuk melakukan pembiayaan mudharabah karena besarnya

bagi hasil yang diberikan oleh bank yang tentu juga dengan semakin

besarnya bagi hasil yang diberikan akan semakin meningkatkan

keuntungan/pendapatan nasabah.

Teori diatas juga didukung dengan hasil penelitian Nur Gilang

Giannini yang menunjukkan bahwa dengan taraf signifikansi 5% TBH

berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan

21 Ibid, hal. 99.

Page 50: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

36

mudharabah.22 Oleh karena itu semakin besar TBH maka jumlah

pembiayaan mudharabah juga semakin besar, begitu sebaliknya.

G. Kerangka Konsep

Berdasarkan kajian teori yang telah dikemukakan diatas maka

dapat dibuat kerangka pemikiran teoritis serta skema alur penelitian yang

ditunjukkan pada gambar sebagai berikut:

Gambar 2.2

Kerangka Pemikiran Teoritis Pengaruh ROA, NPF, FDR, BOPO dan

TBH Terhadap Pembiayaan Mudharabah

22 Nur Gilang Giannini, “Faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan Mudharabah Pada Bank

Umum Syariah di Indonesia”, Accounting Analysis Journal Vol. II, No. 1, (Februari, 2013): h.102.

ROA

NPF

FDR

BOPO

TBH

PembiayaanMudharabah

H1+

H2 -

H3+

H4 -

H5+

Page 51: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

37

Variabel Dependen:

Pembiayaan Mudharabah

Bank Umum Syariah dan Unit UsahaSyariah

Variabel Independen:

ROA, NPF, FDR, BOPO,TBH

Metode Regresi Linier Berganda

Uji Asumsi Klasik

Kesimpulan dan Saran

Koefisien Adjusted R2

Interpretasi/Pembahasan

Uji T (Parsial)Uji F (Simultan)

Gambar 2.3

Skema Alur Penelitian

Page 52: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

38

H. Review Studi Terdahulu

Peneliti terdahulu ini diambil dari berbagai jurnal dan skripsi yang

telah diterbitkan oleh lembaga penelitian maupun instansi-instansi

pendidikan. Adapun penelitian terdahulu dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 2.4

Penelitian Terdahulu

No.

Identitas Pembahasan Perbedaan

1. Najahi Badruzaman, Skripsi Fakultas

Ekonomi dan Ilmu Sosial, 2009.

Analisis Pengaruh Dana Pihak

Ketiga, Tingkat Bagi Hasil dan

Sertifikat Wadiah Bank Indonesia

Terhadap Pembiayaan Pada Bank

Syariah di Indonesia (Studi Kasus

Pada PT Bank Syariah Mandiri)

Hasil dari penelitian

ini menunjukkan

bahwa untuk jangka

pendek tingkat bagi

hasil dan sertifikat

wadiah Bank

Indonesia memiliki

pengaruh yang

signifikan terhadap

jumlah pembiayaan

mudharabah dan

musyarakah.

Sementara itu untuk

jangka panjang dana

pihak ketiga, tingkat

1. Variabel Dependen –

Independen

Najahi Badruzaman,

(Pembiayaan Mudharabah dan

Musyarakah - DPK, TBH, dan

Sertifikat Wadiah).

Siti Nugraha/penulis,

(Pembiayaan Mudharabah –

ROA, NPF, FDR, BOPO dan

TBH).

2. Metode analisis

Najahi Badruzaman

menggunakan metode ECM

(Error Correction Model).

Siti Nugraha/penulis

Page 53: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

39

bagi hasil

mudharabah, sertifikat

wadiah Bank

Indonesia memiliki

pengaruh yang

signifikan terhadap

jumlah pembiayaan

mudharabah, tetapi

dana pihak ketiga dan

tingkat bagi hasil

musyarakah memiliki

pengaruh yang tidak

signifikan terhadap

jumlah pembiayaan

musyarakah.

menggunakan metode analisis

regresi linier berganda.

3. Objek Penelitian

Najahi Badruzaman, objek

penelitiannya adalah Bank

Syariah Mandiri dari tahun

2005-2008.

Siti Nugraha/penulis, objek

penelitiannya adalah Bank

Umum Syariah dan Unit

Usaha Syariah dari tahun

2010-2013.

2. Mufqi Firaldi, Skripsi Fakultas

Ekonomi dan Ilmu Sosial, 2013.

Analisis Pengaruh Jumlah Dana

Pihak Ketiga (DPK), Non

Performing Financing (NPF) dan

Tingkat Inflasi Terhadap Total

Pembiayaan yang diberikan Oleh

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

Hasil dari penelitian

ini mengindikasikan

bahwa Dana Pihak

Ketiga mempuyai

Pengaruh jangka

pendek terhadap Total

Pembiayaan, Non

Performing Financing

1. Variabel Dependen –

Independen

Mufqi Firaldi, (Total

Pembiayaan - DPK, NPF, dan

Tingkat Inflasi).

Siti Nugraha/penulis,

(Pembiayaan Mudharabah –

ROA, NPF, FDR, BOPO dan

Page 54: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

40

(BPRS) di Indonesia (Periode

Januari 2007 - Oktober 2012).

mempunyai pengaruh

jangka pendek

terhadap Total

Pembiayaan, dan

Inflasi tidak

mempunyai pengaruh

terhadap Total

Pembiayaan yang

diberikan Bank

Pembiayaan Rakyat

Syariah di Indonesia.

TBH).

2. Metode analisis

Mufqi Firaldi menggunakan

metode ECM (Error

Correction Model).

Siti Nugraha/penulis

menggunakan metode analisis

regresi linier berganda.

3. Objek Penelitian

Mufqi Firaldi, objek

penelitiannya adalah Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah

(BPRS) di Indonesia dari

Januari 2007 - Oktober 2012.

Siti Nugraha/penulis, objek

penelitiannya adalah Bank

Umum Syariah dan Unit

Usaha Syariah dari tahun

2010-2013.

3. Ichsan Galih Prabowo, Skripsi

Fakultas Syariah dan Hukum, 2014.

Faktor-faktor yang mempengaruhi

Penawaran Pembiayaan Bank

Hasil penelitian

menyatakan bahwa

Dana pihak ketiga

(positif), Financing to

1. Variabel Dependen –

Independen

Ichsan Galih Prabowo, (Total

Pembiayaan bank syariah pada

Page 55: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

41

Syariah pada Sektor Industri

(Periode Juli 2008-Juni 2013).

Deposit Ratio

(positif), Non

Performing Financing

(negatif), Tingkat rata-

rata pembiayaan bank

syariah sektor industri

(negatif) dan nilai

tukar rupiah, kelima

variabel memiliki

pengaruh yang

signifikan terhadap

variabel dependen.

Nilai R2 pada

penelitian adalah

98,5% yang berarti

seluruh variabel

dependen dapat

dijelaskan oleh

variabel independen

sektor industri - DPK, FDR,

NPF, Tingkat Rata-Rata

Pembiayaan bank syariah

sektor industri dan Nilai Tukar

Rupiah).

Siti Nugraha/penulis,

(Pembiayaan Mudharabah –

ROA, NPF, FDR, BOPO dan

TBH).

2. Metode analisis

Ichsan Galih Prabowo

menggunakan metode analisis

linier berganda.

Siti Nugraha/penulis

menggunakan metode analisis

regresi linier berganda.

3. Objek Penelitian

Ichsan Galih Prabowo, objek

penelitiannya adalah bank

syariah di Indonesia periode

Juli 2008 – juni 2013.

Siti Nugraha/penulis, objek

penelitiannya adalah Bank

Page 56: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

42

Umum Syariah dan Unit

Usaha Syariah dari tahun

2010-2013.

4. Nugroho Heri Pramono, Accounting

Analysis Journal, 2013.

Optimalisasi Pembiayaan Berbasis

Bagi Hasil pada Bank Syariah di

Indonesia.

Hasil dari penelitian

ini adalah secara

simultan variabel

deposito mudharabah,

spread bagi hasil, dan

tingkat bagi hasil

berpengaruh positif

signifikan terhadap

pembiayaan berbasis

bagi hasil. Sedangkan

secara parsial hanya

variabel deposito

mudharabah dan

spread bagi hasil

yang berpengaruh

positif signifikan

terhadap pembiayaan

berbasis bagi hasil.

Sedangkan tingkat

bagi hasil tidak

1. Variabel Dependen –

Independen

Nugroho Heri Pramono,

(Pembiayaan Musyarakah dan

Mudharabah - deposito

mudharabah, spread bagi hasil,

dan tingkat bagi hasil).

Siti Nugraha/penulis,

(Pembiayaan Mudharabah –

ROA, NPF, FDR, BOPO dan

TBH).

2. Metode analisis

Nugroho Heri Pramono

menggunakan metode metode

analisis regresi linier berganda.

Siti Nugraha/penulis

menggunakan metode analisis

regresi linier berganda.

3. Objek Penelitian

Nugroho Heri Pramono, objek

Page 57: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

43

berpengaruh

signifikan terhadap

pembiayaan berbasis

bagi hasil.

penelitiannya adalah objek

penelitian adalah 5 Bank

Umum Syariah dari tahun

2010 sampai dengan tahun

2012.

Siti Nugraha/penulis, objek

penelitiannya adalah Bank

Umum Syariah dan Unit

Usaha Syariah dari tahun

2010-2013.

5. Nur Gilang Giannini, Accounting

Analysis Journal, 2013.

Faktor yang Mempengaruhi

Pembiayaan Mudharabah pada Bank

Umum Syariah di Indonesia.

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

FDR, NPF, ROA,

CAR, dan tingkat bagi

hasil secara simultan

berpengaruh terhadap

pembiayaan

mudharabah. Untuk

hasil secara parsial,

variabel FDR

berpengaruh negatif

terhadap pembiayaan

mudharabah. Variabel

1. Variabel Dependen –

Independen

Nur Gilang Giannini,

(Pembiayaan Mudharabah –

FDR, NPF, ROA, CAR,dan

TBH.

Siti Nugraha/penulis,

(Pembiayaan Mudharabah –

ROA, NPF, FDR, BOPO dan

TBH).

2. Metode analisis

Nur Gilang Giannini

menggunakan metode analisis

Page 58: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

44

NPF tidak

berpengaruh terhadap

pembiayaan

mudharabah.

Sedangkan untuk

variabel ROA, CAR,

dan tingkat bagi hasil

berpengaruh positif

terhadap pembiayaan

mudharabah.

regresi linier berganda.

Siti Nugraha/penulis

menggunakan metode analisis

regresi linier berganda.

3. Objek Penelitian

Nur Gilang Giannini, objek

penelitiannya adalah 6 Bank

Umum Syariah, yaitu Bank

Muamalat, Bank Syariah

Mandiri, Bank Mega Syariah,

Bank BRI Syariah, Bank Panin

Syariah dana Bank BCA

Syariah dari tahun 2010 -

2012.

Siti Nugraha/penulis, objek

penelitiannya adalah Bank

Umum Syariah dan Unit

Usaha Syariah dari tahun

2010-2013.

6. Siti Nugraha, Skripsi Fakultas

Syariah dan Hukum, 2014.

Pengaruh ROA, NPF, FDR, BOPO

dan Tingkat Bagi Hasil Terhadap

Berbeda dengan penelitian sebelumnya, pada

penelitian ini penulis melakukan penelitian tentang

pengaruh ROA, NPF, FDR, BOPO dan Tingkat Bagi Hasil

terhadap Pembiayaan Mudharabah. Metode analisis data

Page 59: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

45

Pembiayaan Mudharabah (Studi

Kasus pada BUS dan UUS di

Indonesia Periode 2010-2013).

yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan metode regresi linier berganda. Objek dalam

penelitian ini adalah Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Syariah Periode 2010-2013.

Page 60: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

46

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penulis memfokuskan penelitian pada variabel dependen yaitu

Pembiayaan Mudharabah dan variabel independennya difokuskan pada

ROA (Return On Asset), NPF (Non Performing Finance), FDR (Financing

to Deposit Ratio), BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional),

TBH (Tingkat Bagi Hasil). Ruang lingkup penelitian ini adalah dengan

menganalisa faktor-faktor (variabel independen) yang memiliki dugaan

sementara mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pembiayaan

mudharabah (variabel dependen) secara teoritis dan empiris.

Penelitian ini dibatasi dengan menganalisa laporan keuangan

gabungan perbankan syariah, khususnya data rasio keuangan dan

pembiayaan mudharabah yang tercantum dalam situs Bank Indonesia

dengan menggunakan data runtun waktu (time series), yaitu berupa data

bulanan periode Januari 2010 sampai dengan Desember 2013 yang

dikeluarkan oleh Bank Indonesia serta dari sumber-sumber lainnya yang

terkait.

B. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, yaitu

merupakan salah satu jenis kegiatan penelitian yang spesifikasinya adalah

sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga

pembuatan desain penelitian, baik tentang tujuan penelitian, subjek

Page 61: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

47

penelitian, objek penelitian, sampel data, sumber data, maupun

metodologinya (mulai pengumpulan data hingga analisis data). 1 Fokus

penelitian kuantitatif didefinisikan sebagai proses kerja yang berlangsung

secara ringkas, terbatas, dan memilah-milah permasalahan menjadi bagian

yang dapat diukur atau dinyatakan dalam angka-angka.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan penelitian

deskriptif, penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala,

peristiwa, kejadian yang terjadi. Penelitian deskriptif memusatkan

perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat

penelitian berlangsung. Melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha

mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian

tanpa memeberikan perlakuan khusus terhadap peristiwa tersebut. Variabel

yang diteliti bisa tunggal (satu variabel) bisa juga lebih dari satu variabel.

C. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder

data sekunder yang bersifat time series, yakni data yang diperoleh secara

tidak langsung melalui media perantara atau diperoleh dan dicatat oleh

pihak lain. Data sekunder yang diambil umumnya berupa bukti, catatan

atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip data dokumenter

yang dipublikasikan.2

1 Puguh Suharso, Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Bisnis: Pendekatan Filosofis dan Praktis,

(Jakarta: PT Indeks, cet. 1, 2009), h.3.2 Nur Indrianto dan Bambang Supomo, Metode Penelitian Bisnis, (Yogyakarta: BPFE, 2002),h.147.

Page 62: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

48

Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari laporan

keuangan bulanan perbankan syariah yang dipublikasikan di website Bank

Indonesia (www.bi.go.id) dari Januari 2010 sampai Desember 2013.

D. Objek Penelitian

Objek pada penelitian ini yaitu seluruh bank syariah baik Bank

Umum Syariah maupun Unit Usaha Syariah yang ada di Indonesia selama

periode Januari 2010 – Desember 2013. (lihat lampiran 1)

E. Operasional Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian terdiri dari satu

variabel bebas (dependen) yaitu Pembiayaan Mudharabah dan 5 (lima)

variabel independen yaitu ROA (Return On Asset), NPF (Non Performing

Finance), FDR (Financing to Deposit Ratio), BOPO (Biaya Operasional

Pendapatan Operasional), dan TBH (Tingkat Bagi Hasil).

1. Variabel Bebas (Independen)

Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

a. ROA (Return On Asset)

Return on Asset (ROA) adalah salah satu rasio yang

digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam

memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan.3 Rumus untuk

menghitung ROA adalah sebagai berikut:

ROA = Laba Sebelum Pajak x 100%Rata-rata Total Aset

3 Sofriza Syofyan, “Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Perbankan di Indonesia,” Media

Riset Bisnis & Manajemen, Vol. 2, No. 3, Desember, 2002.

Page 63: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

49

b. NPF (Non Performing Financing)

NPF merupakan perbandingan jumlah pembiayaan yang

bermasalah dengan total pembiayaan. Dimana yang merupakan

pembiayaan adalah pembiayaan yang diberikan kepada pihak

ketiga (tidak termasuk kepada bank lain). Rumus untuk

menghitung NPF adalah sebagai berikut:

NPF = Pembiayaan yang Bermasalah x 100%Total Pembiayaan yang diberikan

c. FDR (Financing to Deposit Ratio)

FDR merupakan indikator likuiditas bank dimana variabel

ini diukur dengan membandingkan total pembiayaan yang

disalurkan dengan total dana simpanan masyarakat yang dihimpun.

Berikut adalah rumus untuk mengukur FDR:

FDR = Total Pembiayaan yang diberikan Bank x 100%Dana Pihak Ketiga

d. BOPO (Beban Operasional Pendapatan Operasional)

BOPO merupakan rasio efisiensi bank yang mengukur

beban operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin

tinggi nilai BOPO maka akan semakin tidak efisien operasi bank.

Rumus untuk menghitung BOPO adalah:

BOPO = Biaya Operasional x 100%Pendapatan Operasional

Page 64: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

50

e. TBH (Tingkat Bagi Hasil)

Bagi hasil akan berbeda tergantung pada dasar perhitungan

bagi hasil, yaitu bagi hasil yang dihitung dengan menggunakan

konsep revenue sharing dan bagi hasil dengan mengunakan

profit/loss sharing.

2. Variabel Terikat (Dependen)

Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pembiayaan mudharabah.

Pembiayaan mudharabah merupakan akad pembiayaan antara

bank syariah sebagai shahibul maal dan nasabah sebagai mudharib

untuk melaksanakan kegiatan usaha, di mana bank syariah

memberikan modal sebanyak 100% dan nasabah menjalankan

usahanya. hasil usaha atas pembiayaan mudharabah akan dibagi antara

bank syariah dan nasabah dengan nisbah bagi hasil yang telah

disepakati pada saat akad.4

D. Metode Analisis Data

Metode yang digunakan dalam menganalisis data pada penelitian

ini adalah analisis regresi linier berganda (multiple linier regression

method). Metode analisis ini digunakan untuk menjawab permasalahan

4Ismail, “Perbankan Syariah”, Jakarta: Kencana, 2011, h. 168-169

Page 65: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

51

penelitian yang variabel dependen dan variabel independennya metrik

serta variabel independennya lebih dari satu.5

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan model

berikut:

Y = a + b1X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5+ e

Keterangan:

Y = Pembiayaan Mudharabah

a = Nilai Konstanta

b = Koefisien Regresi

X1 = ROA (Return On Asset)

X2 = NPF (Non Performing Financing)

X3 = FDR (Financing to Deposit Ratio)

X4 = BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional)

X5 = TBH (Tingkat Bagi Hasil)

e = Error Terms atau Faktor Penggangu,diasumsikan 0 (nol)

1. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk memastikan bahwa

autokorelasi, multikolinearitas dan heteroskedastisitas tidak terdapat

dalam penelitian ini atau data yang dihasilkan berdistribusi normal.

Apabila hal tersebut tidak ditemukan maka asumsi klasik regresi telah

terpenuhi. Beberapa uji asumsi klasik yang digunakan adalah:

5 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19 (Semarang: BadanPenerbit Universitas Diponegoro, 2011), h.7.

Page 66: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

52

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam

sebuah model regresi variabel terikat dan bebas keduanya terdistribusi

normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi

data normal atau mendekati normal.

Untuk mengetahui apakah data normal atau tidak normal

digunakan metode Kolmogorov-Smirnov. Nilai Kolmogorov-Smirnov

digunakan untuk mengetahui bagaimana distribusi normal data, jika:

Asymp. Sig (2-tailed) > 0.05 maka Ho ditolak, Ha diterima

Asymp. Sig (2-tailed) < 0.05 maka Ho diterima, Ha ditolak

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah pada

sebuah model regresi ditemukan adanya korelasi antar-variabel

independen. Jika terjadi korelasi maka terdapat masalah

multikolinearitas.

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam

model regresi yaitu dengan menggunakan VIF (Variance Inflation

Factor) dan Tolerance. 6 Untuk mengetahui ada atau tidaknya

multikolinearitas pada model regresi, dapat dilihat dari berbagai hal,

diantaranya:

6 Imam Ghazali, Analisis Multivariate Lanjutan dengan Program SPSS, Ed. 1, (Semarang: BPUD,

2006), h.93.

Page 67: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

53

a) Jika nilai VIF tidak lebih dari 10 (VIF ≥ 10), maka model

regresi bebas dari multikolinearitas.

b) Niai Tolerance tidak kurang dari 1 (Tolerance ≤ 1 atau 0,10),

maka model regresi bebas dari multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas yaitu kondisi dimana semua residual atau

error mempunyai varian yang tidak konstan atau berubah-ubah. 7

Tujuan uji heteroskedasisitas adalah untuk mengetahui apakah dalam

sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians pada residual

(error) dari satu pengamatan kepengamatan lain.8

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, dalam

penelitian ini peneliti menggunakan grafik scatterplot. Dasar

pengambilan keputusan dalam uji ini ialah sebagai berikut:9

Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk

pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian

menyempit), maka telah terjadi Heteroskedastisitas.

Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas

dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

7 Nachrowi dan Usman, Pendekatan Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan.

(Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2006), h. 109.8 Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik (Jakarta: PT Elex Media Komputindo,

2000), h. 238.9 Ibid, h. 240

Page 68: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

54

d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah suatu keadaan dimana terjadi korelasi

antara residual tahun ini dengan tingkat kesalahan tahun sebelumnya.

Uji Autokorelasi bertujuan untuk mengkaji apakah suatu model

regresi liniear terdapat korelasi antara kesalahan penggangu pada

periode t dengan kesalahan pada periode sebelumnya (t-1).

Autokorelasi didefinisikan terjadinya korelasi antara data pengamatan

sebelumnya, dengan kata lain munculnya suatu data dipengaruhi oleh

data sebelumnya, jika terjadi korelasi, berarti ada masalah

autokorelasi.10

Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah

autokorelasi ialah dengan melakukan uji dubin-watson dengan

ketentuan sebagai berikut:11

Terjadi autokorelasi positif, jika nilai d dibawah -2 (d < -2).

Tidak terjadi autokorelasi, jika nilai d berada diantara -2 dan +2

atau -2 ≤ d ≤ +2.

Terjadi autokorelasi negatif, jika niali d diatas +2 atau d > +2.

2. Pengujian Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan yang didefinisikan dengan baik

mengenai karakteristik populasi dan merupakan proposisi yang akan

10 Ibid, h.215.11 Danang Sunyoto, Uji Khi Kuadrat & Regresi untuk Penelitian (Yogykarta: Graha Ilmu, 2010),h. 110.

Page 69: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

55

diuji keberlakuannya atau merupakan suatu jawaban sementara atas

pertanyaan penelitian.12

a. Uji Simultan (Uji F)

Uji F statistik adalah uji secara bersama-sama atau simultan

pengaruh variabel independen (ROA (Return On Asset), NPF (Non

Performing Finance), FDR (Financing to Deposit Ratio), BOPO

(Biaya Operasional Pendapatan Operasional), dan TBH (Tingkat

Bagi Hasil)) terhadap variabel dependen (Pembiayaan

Mudharabah).

Pengujian semua koefisien regresi secara bersama-sama

dilakukan dengan uji-F dengan pengujian, yaitu:13

1) Kriteria keputusan yang diambil berdasarkan perbandingan F

hitung dan F tabel

Jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini

berarti variabel bebas secara simultan mempunyai pengaruh

yang signifikan dengan variabel terikat.

Jika F < dan F tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini

berarti variabel bebas secara simultan tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan dengan variabel terikat.

2) Kriteria keputusan yang diambil berdasarkan nilai probability

12 Prasetyo Bambang dan Miftahul Jannah Lina, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi,

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), h.76.13 Ibid., hal. 17.

Page 70: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

56

Jika P-value < α = 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Hal ini berarti variabel bebas secara simultan mempunyai

pengaruh yang signifikan dengan variabel terikat.

Jika P-value > α = 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Hal ini berarti variabel bebas secara simultan tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan dengan variabel

terikat.

b. Uji Parsial (Uji t)

Uji t statistik adalah uji parsial (individu) dimana uji ini

dilakukan untuk menguji apakah setiap variabel bebas

(independen) secara masing-masing (parsial) memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap variabel terikat (dependen) pada tingkat

signifikasi 0.05 (5%) dengan menganggap variabel bebas bernilai

konstan. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk uji t dengan

pengujian sebagai berikut:14

1) Kriteria keputusan yang diambil berdasarkan perbandingan

Thitung dan T tabel

Jika T hitung > T tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini

berarti variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan

dengan variabel terikat.

14 Ibid., hal. 18-19

Page 71: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

57

Jika T < dan T tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini

berarti variabel bebas tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan dengan variabel terikat.

2) Kriteria keputusan yang diambil berdasarkan nilai probability

Bila Probability βi > 0,05 → Tidak Signifikan, H0 diterima

dan H1 ditolak.

Bila Probability βi < 0,05 → Signifikan, H0 ditolak dan H1

diterima.

c. Uji Koefisien Determinansi (R2)

Koefisien determinasi merupakan besarnya kontribusi

variabel bebas terhadap variabel terikat. Semakin tinggi koefisien

determinasi, semakin tinggi pula kemampuan variabel bebas dalam

menjelaskan variasi perubahan pada variabel terikat.15Merupakan

kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen

(terikat). Koefisien determinasi yang dinotasikan dengan R2,

Merupakan suatu ukuran yang penting dalam regresi. Nilai

koefisien determinasi (R2) ini mencerminkan seberapa besar variasi

dari variabel terikat Y yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas X.

Bila koefisien determinasi sama dengan 0 (R2 = 0), artinya variasi

dari Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali. Sementara bila

15 Suliyanto, Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS,(Yogyakarta: ANDI, 2011),

h. 55

Page 72: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

58

R2 = 1, artinya variasi dari Y secara keseluruhan dapat diterngkan

oleh X.16

Nilai koefisien determinasi (R2) ini mencerminkan menukur

seberapa besar dari variabel terikat Y dapat diterangkan oleh

variabel bebas X. Bila nilai koefisien sama dengan 0 (R2 = 0),

artinya variasi dari Y secara keseluruhan dapat diterangkan oleh X,

dengan kata lain jika jika Adjusted R2 mendekati 1 (satu) maka

variabel independen mampu menjelaskan perubahan independen,

tetapi jika Adjusted R2 mendekati 0 (nol), maka variabel

independen tidak mampu menjelaskan variabel independen. Bila

R2 = 1, maka semua titik pengamatan berada tepat pada garis

regresi. Dengan demikian baik atau buruknya persamaan regresi

ditentukan oleh R2 nya yang mempunyai nilai antara nol dan satu.

Koefisien Determinasi dirumuskan dengan:

KD = R2 x 100%

16 Nachrowi D Nachrowi dan Hardinus Usman, Pendekatan Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi

dan Keuangan, (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2006), h.20.

Page 73: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

59

BAB IV

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan analisis regresi linier berganda dan pengujian

hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik untuk

mengetahui untuk mengetahui apakah data setiap variabel tersebut layak

untuk digunakan atau tidak pada penelitian ini.

Hasil olah data statistik dalam skripsi ini menggunakan aplikasi

SPSS 17.00 dengan menggunakan input berupa data mentah pembiayaan

mudharabah, ROA, NPF, FDR, BOPO dan TBH dari bulan Januari 2010

sampai Desember 2013. Pada penelitian ini proses pengolahan data pada

SPSS mengunakan metode stepwise.

Metode stepwise adalah salah satu metode untuk mendapatkan

model terbaik dari sebuah analisis regresi. Secara definisi adalah gabungan

antara metode forward dan backward, variabel yang pertama kali masuk

adalah variabel yang korelasinya tertinggi dan significant dengan variabel

dependent, variabel yang masuk kedua adalah variabel yang korelasi

parsialnya tertinggi dan masih significant, setelah variabel tertentu masuk

ke dalam model maka variabel lain yang ada di dalam model dievaluasi,

Page 74: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

60

jika ada variabel yang tidak significant maka variabel tersebut

dikeluarkan.1

Tabel 4.1

Data Pembiayaan Mudharabah, ROA, NPF, FDR, BOPO dan TBH

Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah

Periode Januari 2010 – Desember 2013

TahunBulan

PembiayaanMudharabah Persentase (%)(Miliar Rp) ROA NPF FDR BOPO TBH

Januari 6.556 1.65 4.36 88.67 84.87 17.91Februari 6.592 1.76 4.75 90.96 79.73 17.89Maret 6.716 2.13 4.53 95.07 76.27 17.87April 6.933 2.06 4.47 95.57 77.15 17.09Mei 7.231 1.25 4.77 96.65 85.79 17.53

2010 Juni 7.593 1.66 3.89 96.08 79.99 17.60Juli 7.856 1.67 4.14 95.32 79.77 17.59

Agustus 8.207 1.63 4.10 98.86 80.36 17.27September 8.292 1.77 3.95 95.40 79.10 17.03Oktober 8.411 1.79 3.95 94.76 78.94 17.31

November 8.895 1.83 3.99 95.45 77.70 17.25Desember 8.631 1.67 3.02 89.67 80.54 17.39

Januari 8.560 2.26 3.28 91.97 75.75 17.19Februari 8.606 1.81 3.66 95.16 79.56 17.14Maret 8.767 1.97 3.60 93.22 77.63 16.93April 8.843 1.90 3.79 95.17 78.78 16.99Mei 9.077 1.84 3.76 94.88 79.05 16.75

2011 Juni 9.549 1.84 3.55 94.93 78.13 16.45Juli 9.766 1.86 3.75 94.18 77.13 16.15

Agustus 9.989 1.81 3.53 98.39 77.65 16.24September 10.020 1.80 3.50 94.97 77.54 16.61Oktober 10.150 1.75 3.11 95.24 78.03 16.25

November 10.203 1.78 2.74 94.40 77.92 16.16Desember 10.229 1.79 2.52 88.94 78.41 16.05

Januari 10.133 1.36 2.68 87.27 86.22 15.99

1 Artikel diakses pada Tanggal 24 Desember 2014 Pukul 14.55 darihttp://statisticsanalyst.wordpress.com/2009/08/18/apa-itu-regresi-stepwise/

Page 75: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

61

Februari 10.122 1.79 2.82 90.49 78.39 16.06Maret 10.039 1.83 2.76 87.13 77.77 16.03April 10.349 1.79 2.85 95.39 77.77 15.88Mei 10.482 1.99 2.93 97.95 76.24 15.82

2012 Juni 10.904 2.05 2.88 98.59 75.74 16.02Juli 11.023 2.05 2.92 99.91 75.87 15.76

Agustus 11.180 2.04 2.78 101.03 75.89 16.08September 11.359 2.07 2.74 102.10 75.44 15.94Oktober 11.438 2.11 2.58 100.84 75.04 15.95

November 11.527 2.09 2.50 101.19 75.29 15.72Desember 12.023 2.14 2.22 100.00 74.75 14.90

Januari 12.027 2.52 2.49 100.63 70.43 16.10Februari 12.056 2.29 2.72 102.17 72.06 15.78Maret 12.102 2.39 2.75 102.62 72.95 15.77April 12.026 2.29 2.85 103.08 73.95 15.61Mei 12.168 2.07 2.92 102.08 76.87 15.49

2013 Juni 12.629 2.10 2.64 104.43 76.18 14.93Juli 13.281 2.02 2.75 104.83 76.13 16.03

Agustus 13.299 2.01 3.01 102.53 77.87 15.35September 13.364 2.04 2.80 103.27 77.98 15.04Oktober 13.664 1.94 2.96 103.03 79.06 15.19

November 13.878 1.96 3.08 102.58 78.59 14.55Desember 13.625 2.00 2.62 100.32 78.21 14.40

(Sumber: Statistik Perbankan Syariah, data diolah)

1. Uji Normalitas

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode One Sample

Kolmogorov-Smirnov untuk uji normalitas data. Cara mendeteksi

normalitas data dengan metode One Sample Kolmogorov-Smirnov adalah

dengan melihat nilai signifikansi residual. Jika signifikansi lebih dari 0,05

maka residual terdistribusi secara normal.2

2 Duwi Priyatno, Mandiri Belajar Analisis Data dengan SPSS (Yogyakarta: Mediakom, 2013), h.51.

Page 76: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

62

Hasil uji normalitas dengan menggunkan One Sample

Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada tabel hasil output SPSS berikut

ini:

Tabel 4.2

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 48

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation .48463332

Most Extreme Differences Absolute .098

Positive .098

Negative -.065

Kolmogorov-Smirnov Z .680

Asymp. Sig. (2-tailed) .744

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.(Sumber: Hasil pengolahan data dari SPSS)

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi

(Asymp. Sig. 2-tailed) adalah sebesar 0,744. Karena nilai signifikansi lebih

besar dari 0,05 maka residual terdistribusi secara normal. Dengan

demikian, data variabel independen (ROA, NPF, FDR, BOPO dan TBH)

dan variabel dependen (pembiayaan mudharabah) merupakan data yang

berdistribusi secara normal.

Page 77: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

63

2. Uji Multikolinieritas

Untuk menguji apakah antara variabel-variabel independen yang

digunakan mempunyai kolinieritas yang tinggi atau tidak digunakan nilai

Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance. Jika VIF kurang dari 10

dan Tolerance lebih dari 0,1 maka model regresi bebas dari

multikolinearitas. Hasil uji multikolinearitas terhadap nilai Tolerance dan

Variance Inflation Factor (VIF) dapat dilihat pada tabel hasil output SPSS

berikut ini:

Tabel 4.3Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Tingkat Bagi Hasil 1.000 1.000

2 (Constant)

Tingkat Bagi Hasil .649 1.541

Financing to Deposit Ratio .649 1.541

3 (Constant)

Tingkat Bagi Hasil .236 4.235

Financing to Deposit Ratio .612 1.634

Non Performing Financing .313 3.195

a. Dependent Variable: Pembiayaan Mudharabah(Sumber: Hasil pengolahan data dari SPSS, lampiran 4)

Pada hasil uji multikolonieritas diketahui tidak ada satupun

variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 dan

Page 78: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

64

nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak ada yang lebih dari 10.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolonieritas.

3. Uji Autokorelasi

Metode yang dipakai adalah dengan melihat nilai Durbin-Watson

(DW). Jika nilai durbin-watson berada pada kisaran -2 dan +2, maka dapat

dikatakan tidak terjadi masalah autokorelasi. Hasil uji autokorelasi dengan

nilai durbin-watson dapat dilihat pada tabel hasil output SPSS berikut ini:

Tabel 4.4Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryd

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .939a .882 .879 .70999 .882 343.539 1 46 .000

2 .958b .918 .915 .59731 .036 19.994 1 45 .000

3 .970c .940 .936 .51693 .022 16.081 1 44 .000 1.358

a. Predictors: (Constant), Tingkat Bagi Hasil

b. Predictors: (Constant), Tingkat Bagi Hasil, Financing to DepositRatio

c. Predictors: (Constant), Tingkat Bagi Hasil, Financing to Deposit Ratio, Non Performing

Financing

d. Dependent Variable: Pembiayaan Mudharabah(Sumber: Hasil pengolahan data dari SPSS)

Berdasarkan Tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa nilai Durbin-

Watson sebesar 1,358. Karena nilai Durbin-watson tersebut berada pada

kisaran -2 dan +2, maka tidak terjadi masalah autokorelasi dan model

regresi ini layak digunakan.

Page 79: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

65

4. Uji Heteroskedastisitas

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode grafik

Scatterplot. Cara mendeteksinya yaitu dengan melihat pola titik-titik pada

Scatterplot regresi. Jika titik-titik menyebar dengan pola yang tidak jelas

diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi masalah

heteroskedastisitas.3 Hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan

scatterplot dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 4.1

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan garifik scatterplot, terlihat titik-titik dengan pola

menyebar secara acak pada posisi di atas maupun di bawah angka 0 pada

sumbu Y. Berdasarkan hasil ini maka dapat disimpulkan tidak terdapat

gejala heteroskedastisitas pada model regresi.

3 Duwi Priyatno, Mandiri Belajar Analisis Data dengan SPSS, h. 69.

Page 80: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

66

B. Analisis Regresi Linear Berganda

Hasil analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini dapat

dilihat pada hasil output SPSS berikut ini:

Tabel 4.5Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1(Constant) 44.984 1.879 23.945 .000

Tingkat Bagi Hasil -2.131 .115 -.939 -18.535 .000

2(Constant) 29.906 3.724 8.031 .000

Tingkat Bagi Hasil -1.813 .120 -.799 -15.100 .000

Financing to Deposit Ratio .102 .023 .237 4.471 .000

3(Constant) 21.668 3.822 5.669 .000

Tingkat Bagi Hasil -1.262 .172 -.556 -7.325 .000

Financing to Deposit Ratio .121 .020 .282 5.974 .000

Non Performing Financing -.806 .201 -.264 -4.010 .000

a. Dependent Variable: Pembiayaan Mudharabah(Sumber: Hasil Pengolahan data dari SPSS, lampiran 4)

Berdasarkan hasil analisis regresi berganda pada tabel 4.5 diatas,

pada model 3 didapat persamaan regresinya:

Y = 21,668 – 0,806 NPF + 0,121 FDR - 1,262 TBH

Dari rumus regresi di atas dapat dinyatakan nilai koefisien

regresinya sebagai berikut:

Page 81: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

67

a. Nilai konstanta sebesar 21,668, hasil ini menunjukkan apabila semua

variabel independen bernilai nol, maka pembiayaan mudharabah nilainya

akan sebesar 21,668.

b. Koefisien regresi variabel Non Performing Financing (X2) sebesar 0,806,

artinya jika variabel independen lainnya bernilai tetap dan NPF mengalami

kenaikan sebesar 1% maka pembiayaan mudharabah akan mengalami

penurunan sebesar 0,806.

c. Koefisien regresi variabel Financing to Deposit Ratio (X3) sebesar 0,121,

artinya jika variabel independen lainnya bernilai tetap dan FDR

mengalami kenaikan sebesar 1% maka pembiayaan mudharabah akan

mengalami kenaikan sebesar 0,121.

d. Koefisien regresi variabel Tingkat Bagi Hasil (X5) sebesar 1,262, artinya

jika variabel independen lainnya bernilai tetap dan Tingkat Bagi Hasil

mengalami kenaikan sebesar 1% maka pembiayaan mudharabah akan

mengalami penurunan sebesar 1,262.

C. Hasil Uji Hipotesis

a. Uji F (simultan)

Dalam penelitian ini, untuk mengetahui pengaruh simultan antara

ROA, NPF, FDR, BOPO dan Tingkat bagi hasil terhadap pembiayaan

mudharabah maka digunakan Uji F. Uji F adalah pengujian yang

dilakukan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama (simultan) variabel

independen terhadap variabel dependen. Hasil uji F dapat dilihat pada

tabel output SPSS berikut ini:

Page 82: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

68

Tabel 4.6Hasil Uji F

ANOVAd

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 173.174 1 173.174 343.539 .000a

Residual 23.188 46 .504

Total 196.362 47

2 Regression 180.307 2 90.154 252.692 .000b

Residual 16.055 45 .357

Total 196.362 47

3 Regression 184.605 3 61.535 230.279 .000c

Residual 11.758 44 .267

Total 196.362 47

a. Predictors: (Constant), Tingkat Bagi Hasil

b. Predictors: (Constant), Tingkat Bagi Hasil, Financing to Deposit Ratio

c. Predictors: (Constant), Tingkat Bagi Hasil, Financing to Deposit Ratio, Non Performing Financing

d. Dependent Variable: Pembiayaan Mudharabah(Sumber: Hasil pengolahan data dari SPSS)

Dari uji ANOVA atau F test, didapat F hitung untuk model 3 atau

model yang dipakai adalah 230,279. Dengan menggunakan tingkat

keyakinan 95%, α = 5%, df 1 (jumlah variabel - 1) atau 6-1= 5 dan df 2 (n-

k-1) atau 48-5-1 = 42 (n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel

independen), maka hasil yang diperoleh untuk F tabel adalah sebesar 2,44

(lihat pada lampiran).

Karena nilai F hitung > F tabel (230,279 > 2,44), dengan tingkat

signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) maka model regresi bisa

dipakai untuk memprediksi pembiayaan mudharabah. Artinya, Non

Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan

Page 83: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

69

Tingkat Bagi Hasil (TBH) secara bersama-sama berpengaruh terhadap

sales. Sedangkan untuk ROA dan BOPO karena kedua variabel tersebut

tidak signifikan, berdasarkan model stepwise maka ROA dan BOPO

dikeluarkan dari output SPSS.

b. Uji T (Uji Parsial)

Uji T bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-

masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel

independen. Hasil analisis analisis uji t dapat dilihat dari hasil output SPSS

berikut ini:

Tabel 4.7Hasil Uji TCoefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1(Constant) 44.984 1.879 23.945 .000

Tingkat Bagi Hasil -2.131 .115 -.939 -18.535 .000

2(Constant) 29.906 3.724 8.031 .000

Tingkat Bagi Hasil -1.813 .120 -.799 -15.100 .000

Financing to Deposit Ratio .102 .023 .237 4.471 .000

3(Constant) 21.668 3.822 5.669 .000

Tingkat Bagi Hasil -1.262 .172 -.556 -7.325 .000

Financing to Deposit Ratio .121 .020 .282 5.974 .000

Non Performing Financing -.806 .201 -.264 -4.010 .000

a. Dependent Variable: Pembiayaan Mudharabah(Sumber: Hasil pengolahan data dari SPSS, lampiran 4)

Page 84: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

70

1) Uji parsial pengaruh NPF terhadap pembiayaan mudharabah

a. Kriteria keputusan yang diambil berdasarkan perbandingan t hitung dan t

tabel

Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat diketahui t hitung variabel non

performing financing sebesar -4,010. Tabel distribusi t dicari pada α = 5%

: 2 = 2,5% (uji 2 arah) dengan derajat kebebasan (df) (n-k-1) atau 48-5-1 =

42 (n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen).

Dengan pengujian 2 arah (signifikansi = 0,025), maka hasil yang diperoleh

pada t tabel adalah sebesar +2,018 / -2,018 (lihat pada lampiran).

Karena nilai -t hitung < -t tabel (-4,010 < -2,018) maka H0 ditolak,

artinya NPF berpengaruh negatif terhadap pembiayaan mudharabah.

b. Kriteria keputusan yang diambil berdasarkan nilai probabilitas

Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat diketahui nilai probabilitas (sig)

sebesar 0,000. Karena uji dua arah maka dengan tingkat kesalahan (α) 5%

atau 0,05 dibagi 2 sehingga tingkat kesalahan (α) menjadi sebesar 2,5%

atau 0,025.

Karena probabilitas (sig) < tingkat kesalahan (α) atau 0,000 <

0,025 maka H0 diterima, artinya non performing financing (NPF)

berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan mudharabah.

2) Uji parsial pengaruh FDR terhadap pembiayaan mudharabah

a. Kriteria keputusan yang diambil berdasarkan perbandingan t hitung dan t

tabel

Page 85: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

71

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui t hitung FDR sebesar 5,974.

Tabel distribusi t dicari pada α = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 arah) dengan derajat

kebebasan (df) = n-k-1 atau 48-5-1 = 42 (n adalah jumlah data dan k

adalah jumlah variabel independen). Dengan pengujian 2 arah (signifikansi

= 0,025), maka hasil yang diperoleh pada t tabel adalah sebesar +2,018 / -

2,018 (lihat pada lampiran).

Karena nilai t hitung > t tabel (5,974 > 2,018) maka H0 ditolak, artinya

FDR berpengaruh positif terhadap pembiayaan mudharabah.

b. Kriteria keputusan yang diambil berdasarkan nilai probabilitas

Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat diketahui nilai probabilitas (sig)

sebesar 0,000. Karena uji dua arah maka dengan tingkat kesalahan (α) 5%

atau 0,05 dibagi 2 sehingga tingkat kesalahan (α) menjadi sebesar 2,5%

atau 0,025.

Karena probabilitas (sig) < tingkat kesalahan (α) atau 0,000 >

0,025 maka H0 ditolak, artinya financing to deposit ratio (FDR)

berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan mudharabah.

3) Uji parsial pengaruh TBH terhadap pembiayaan mudharabah

a. Kriteria keputusan yang diambil berdasarkan perbandingan t hitung dan t

tabel

Berdasarkan tabel 4.8 Dapat diketahui t hitung TBH sebesar -7.325.

Tabel distribusi t dicari pada α = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 arah) dengan derajat

kebebasan (df) = n-k-1 atau 48-5-1 = 42 (n adalah jumlah data dan k

adalah jumlah variabel independen). Dengan pengujian 2 arah (signifikansi

Page 86: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

72

= 0,025), maka hasil yang diperoleh pada t tabel adalah sebesar +2,018 / -

2,018 (lihat pada lampiran).

Karena nilai t hitung < t tabel (-7.325 < 2,018) maka H0 diterima,

artinya tingkat bagi hasil tidak berpengaruh positif terhadap pembiayaan

mudharabah.

b. Kriteria keputusan yang diambil berdasarkan nilai probabilitas

Berdasarkan tabel 4.8 diatas dapat diketahui nilai probabilitas (sig)

sebesar 0,000. Karena uji dua arah maka dengan tingkat kesalahan (α) 5%

atau 0,05 dibagi 2 sehingga tingkat kesalahan (α) menjadi sebesar 2,5%

atau 0,025.

Karena probabilitas (sig) > tingkat kesalahan (α) atau 0,000 >

0,025 maka H0 ditolak, artinya tingkat bagi hasil (TBH) berpengaruh

signifikan terhadap pembiayaan mudharabah.

5. Koefisien Determinasi (R2)

Merupakan kemampuan variabel independen menjelaskan variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi (R2) mencerminkan seberapa besar

variasi dari variabel terikat Y yang dapat diterangkan oleh variabel bebas

X. Bila koefisien determinasi sama dengan nol (R2 = 0), artinya variasi Y

tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali. Sementara bila R2 = 1, artinya

variasi Y secra keseluruhan dapat diterangkan oleh x.

Page 87: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

73

Tabel 4.8Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryd

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .939a .882 .879 .70999 .882 343.539 1 46 .000

2 .958b .918 .915 .59731 .036 19.994 1 45 .000

3 .970c .940 .936 .51693 .022 16.081 1 44 .000 1.358

a. Predictors: (Constant), Tingkat Bagi Hasil

b. Predictors: (Constant), Tingkat Bagi Hasil, Financing to Deposit

Ratio

c. Predictors: (Constant), Tingkat Bagi Hasil, Financing to Deposit Ratio, Non Performing

Financing

d. Dependent Variable: Pembiayaan Mudharabah

Berdasarkan tabel diatas, pada model 3 diketahui hasil uji

determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,936 atau 93,6%. Hal ini

menunjukkan bahwa persentase sumbangan variabel independen yaitu

NPF (Non Performing Financing), FDR (Financing to Deposit Ratio), dan

Tingkat Bagi Hasil terhadap variabel dependen yaitu pembiayaan

mudharabah adalah sebesar 93,6%. Sedangkan sisanya sebesar 6,4%

(100% - 93,6% = 6,4%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar variabel

yang dipilih.

D. Pembahasan

1. Pengaruh ROA, NPF, FDR, BOPO dan Tingkat Bagi Hasil terhadap

Pembiayaan Mudharabah

Hasil Analisis variabel independen NPF, FDR dan tingkat bagi

hasil secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh signifikan

Page 88: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

74

terhadap variabel dependen yaitu pembiayaan mudharabah. Hal tersebut

dapat dilihat dari tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang jauh lebih kecil

dari 0,05 dan F hitung > F tabel (230,279 > 2,438). Pengaruh tersebut

tergolong tinggi dimana variabel independen mampu menjelaskan sebesar

93,6% terhadap variabel dependen. Pengaruh tersebut tergolong tinggi

dimana variabel independen mampu menjelaskan sebesar 93,6% terhadap

variabel dependen. Sedangkan ROA dan NPF secara simultan tidak

mempunyai pengaruh terhadap pembiayaan mudharabah. Hal tersebut

dapat dilihat dari output SPSS dengan menggunakan metode stepwise

dimana kedua variabel tersebut dikeluarkan karena tidak signifikan. Hal

ini tidak sesuai dengan hipotesis yang menyebutkan bahwa ROA, NPF,

FDR, BOPO dan tingkat bagi hasil secara bersama-sama (simultan)

berpengaruh terhadap pembiayaan mudharabah.

2. Pengaruh ROA terhadap Pembiayaan Mudharabah

Dalam penelitian ini, hasil perhitungan uji t dari variabel ROA

menunjukkan bahwa secara parsial ROA tidak berpengaruh positif dan

signifikan terhadap pembiayaan mudharabah yang ditunjukkan dengan

dikeluarkannya variabel ROA dalam output SPSS karena variabel tersebut

tidak signifikan. Berarti hipotesis yang menyatakan bahwa rasio ROA

berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan mudharabah

adalah ditolak. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang

menyatakan bahwa semakin tinggi nilai ROA (Return On Asset) maka

akan menyebabkan nilai pembiayaan mudharabah menjadi naik. Hal ini

Page 89: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

75

disebabkan karena tidak konsistennya antara kenaikan atau penurunan

ROA terhadap jumlah pembiayaan mudharabah di setiap bulan. Sebagai

contoh pada bulan Maret 2010, ROA mengalami kenaikan menjadi 2,13%

dan pembiayaan mudharabah juga ikut naik jumlahnya menjadi 6.716

miliar dari bulan sebelumnya yaitu Februari 2010 yang menunjukkan

ROA sebesar 1,76% dan pembiayaan mudharabah sebesar 6.592 miliar.

Pada Mei 2010, ROA turun 1,25 akan tetapi pembiayaan mudharabah

justru mengalami kenaikan menjadi 7.231 miliar. Selanjutnya pada bulan

Januari 2011, ROA naik 2,26 akan tetapi pembiayaan mudharabah

mengalami penurunan menjadi 8.560 miliar.

Jadi kesimpulannya adalah meskipun ROA naik, belum tentu

jumlah pembiayaan mudharabah mengalami kenaikan, begitu juga

sebaliknya. Meskipun ROA tidak berpengaruh positif dan signifikan

terhadap pembiayaan mudharabah, namun nilai rata-rata ROA dari Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah yang diteliti adalah sebesar

1,9212% yang berarti bank berada dalam kondisi sehat, karena nilai rata-

ratanya diatas standar yang ditetapkan BI yaitu ROA > 1,5%.

3. Pengaruh NPF terhadap Pembiayaan Mudharabah

Hasil perhitungan uji t dari variabel NPF menunjukkan bahwa

secara parsial NPF berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

pembiayaan mudharabah yang ditunjukkan dengan -t hitung dari variabel

NPF lebih kecil dari -t tabel (-4,010 < -2,018) dengan probabilitas (sig)

0,000 < 0,05. Berarti hipotesis yang menyatakan bahwa rasio NPF

Page 90: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

76

berpengaruh negatif terhadap pembiayaan mudharabah adalah diterima.

Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa semakin tinggi NPF

(pembiayaan bermasalah) maka akan memberikan pengaruh yang negatif

terhadap pembiayaan, yaitu berupa penurunan jumlah pembiayaan yang

disalurkan.

4. Pengaruh FDR terhadap Pembiayaan Mudharabah

Dalam penelitian ini hasil perhitungan uji t menunjukkan bahwa

secara parsial variabel FDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap

pembiayaan mudharabah yang ditunjukkan dengan t hitung > t tabel (5,974 >

2,018) dan probabilitas (sig) 0,000 < 0,05. Berarti hipotesis yang

menyatakan bahwa FDR berpengaruh positif terhadap pembiayaan

mudharabah adalah diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang

menyatakan bahwa semakin tinggi FDR (dana yang disalurkan untuk

pembiayaan) maka semakin tinggi juga pembiayaan mudharabah. Hal ini

dibuktikan dengan FDR yang terus mengalami peningkatan dibarengi

dengan meningkatnya pembiayaan mudharabah yaitu dari Januari 2010

FDR menunjukkan angka sebesar 88,67% dan pembiayaan mudharabah

sebesar 6.556 miliar dan hingga bulan Desember 2013 FDR terus

mengalami peningkatan menjadi 100,32% dan pembiayaan mudharabah

juga terus mengalami peningkatan menjadi 13.625 miliar.

Nilai rata-rata FDR dari Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

Syariah yang diteliti adalah sebesar 97,0285% yang berarti bank tersebut

Page 91: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

77

masih berada dalam kondisi sehat, karena nilai rata-ratanya masih berada

di standar nilai yang ditetapkan BI yaitu antara 85% - 110%.

5. Pengaruh BOPO terhadap Pembiayaan Mudharabah

Berdasarkan hasil perhitungan uji t, bahwa secara parsial BOPO

tidak berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pembiayaan

mudharabah yang ditunjukkan dengan dikeluarkannya variabel BOPO

dalam output SPSS karena variabel BOPO tidak signifikan. Berarti

hipotesis yang menyatakan bahwa rasio BOPO berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap pembiayaan mudharabah adalah ditolak. Hasil

penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa semakin

kecil BOPO atau biaya operasional bank terhadap pendapatan maka akan

mengakibatkan semakin tingginya tingkat efisiensi bank yang ditunjukkan

dengan meningkatnya pembiayaan mudharabah. Hal ini disebabkan

karena tidak konsistennya antara kenaikan atau penurunan BOPO terhadap

jumlah pembiayaan mudharabah di setiap bulan. Sebagai contoh, pada

bulan Juli 2010 BOPO menunjukkan angka sebesar 79,77% dan

pembiayaan mudharabah sebesar 7.856 miliar. Sedangkan pada bulan

Agustus 2010, BOPO naik menjadi 80,36% dan pembiayaan mudharabah

juga ikut naik jumlahnya menjadi 8.207 miliar.

6. Pengaruh Tingkat Bagi Hasil terhadap Pembiayaan Mudharabah

Berdasarkan hasil perhitungan uji t, secara parsial tingkat bagi hasil

tidak berpengaruh positif terhadap pembiayaan mudharabah, akan tetapi

tingkat bagi hasil mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan

Page 92: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

78

terhadap pembiayaan mudharabah yang ditunjukkan dengan t hitung pada

variabel tingkat bagi hasil lebih kecil dari t tabel (-7.325 < 2,018) dan

probabilitas (sig) 0,000 < 0,05. Berarti hipotesis yang menyatakan bahwa

rasio tingkat bagi hasil berpengaruh positif terhadap pembiayaan

mudharabah adalah ditolak. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori

yang mengatakan bahwa semakin tinggi tingkat bagi hasil pada sebuah

bank syariah maka akan meningkatkan jumlah pembiayaan mudharabah.

Hal ini disebabkan karena tingkat bagi hasil yang terus menurun dari bulan

Januari 2010 sampai bulan Desember 2013 sedangkan pembiayaan

mudharabah terus mengalami peningkatan walaupun pada periode

penelitian NPF terus mengalami penurunan. Sebagai contoh, pada bulan

Januari 2010 Tingkat Bagi Hasil menunjukkan angka sebesar 17,91% dan

pembiayaan mudharabah sebesar 6.556 miliar. Pada bulan Januari

Desember 2011 tingkat bagi hasil turun menjadi 16.05% sedangkan

pembiayaan mudharabah naik sebesar 10.229 miliar, dan pada bulan

Desember 2013, tingkat bagi hasil terus mengalami penurunan menjadi

14,40% sedangkan pembiayaan mudharabah terus mengalami peningkatan

menjadi 13.625 miliar.

Page 93: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

79

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh ROA, NPF, FDR,

BOPO dan tingkat bagi hasil terhadap pembiayaan mudharabah pada

Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah periode 2010-2013, maka

dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil Analisis variabel independen NPF, FDR dan tingkat bagi hasil

secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh signifikan

terhadap variabel dependen yaitu pembiayaan mudharabah. Hal

tersebut dapat dilihat dari tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang jauh

lebih kecil dari 0,05 dan F hitung > F tabel (230,279 > 2,438).

Sedangkan ROA dan NPF secara simultan tidak mempunyai pengaruh

terhadap pembiayaan mudharabah. Hal tersebut dapat dilihat dari output

SPSS dimana kedua variabel tersebut dikeluarkan karena tidak

signifikan.

2. Berdasarkan koefisien regresi secara parsial tidak terdapat pengaruh

positif dan signifikan antara ROA (Return On Asset) terhadap

Pembiayaan Mudharabah yang ditunjukkan dengan dikeluarkannya

variabel ROA dalam output SPSS karena variabel tersebut tidak

signifikan. Berarti hipotesis yang menyatakan bahwa rasio ROA

berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan mudharabah

adalah ditolak. Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis pertama

Page 94: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

80

dalam penelitian ini yaitu ROA (Return On Asset) mempunyai

pengaruh positif dan signifikan terhadap Pembiayaan Mudharabah

ditolak. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa

apabila ROA meningkat maka pembiayaan mudharabah juga

meningkat.

3. Berdasarkan koefisien regresi secara parsial terdapat pengaruh negatif

dan signifikan antara NPF (Non Performing Financing) terhadap

pembiayaan mudharabah yang ditunjukkan dengan -t hitung dari variabel

NPF lebih kecil dari -t tabel (-4,010 < -2,018) dengan probabilitas (sig)

0,000 < 0,05. Berarti hipotesis yang menyatakan bahwa rasio NPF

berpengaruh negatif terhadap pembiayaan mudharabah adalah diterima.

Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa semakin tinggi

NPF (pembiayaan bermasalah) maka akan memberikan pengaruh yang

negatif terhadap pembiayaan, yaitu berupa penurunan jumlah

pembiayaan yang disalurkan.

4. Berdasarkan koefisien regresi secara parsial terdapat pengaruh positif

dan signifikan antara FDR (Financing to Deposit Ratio) terhadap

pembiayaan mudharabah yang ditunjukkan dengan t hitung > t tabel (5,974

> 2,018) dan probabilitas (sig) 0,000 < 0,05. Berarti hipotesis yang

menyatakan bahwa FDR berpengaruh positif terhadap pembiayaan

mudharabah adalah diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori

yang menyatakan bahwa semakin tinggi FDR (dana yang disalurkan

untuk pembiayaan) maka semakin tinggi juga pembiayaan mudharabah.

Page 95: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

81

5. Berdasarkan koefisien regresi secara parsial tidak terdapat pengaruh

negatif dan signifikan antara BOPO (Biaya Operasional Pendapatan

Operasional) terhadap pembiayaan mudharabah yang ditunjukkan

dengan dikeluarkannya variabel BOPO dalam output SPSS karena

variabel BOPO tidak signifikan. Berarti hipotesis yang menyatakan

bahwa rasio BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

pembiayaan mudharabah adalah ditolak. Hasil penelitian ini tidak

sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa semakin kecil BOPO atau

biaya operasional bank terhadap pendapatan bank maka akan

mengakibatkan semakin tingginya tingkat efisiensi bank yang

mengakibatkan meningkatnya pembiayaan mudharabah.

6. Berdasarkan koefisien regresi secara parsial terdapat pengaruh negatif

dan signifikan antara Tingkat Bagi Hasil terhadap Pembiayaan

Mudharabah yang ditunjukkan dengan t hitung pada variabel tingkat bagi

hasil lebih kecil dari t tabel (-7.325 < -2,018) dan probabilitas (sig) 0,000

< 0,05. Berarti hipotesis yang menyatakan bahwa rasio tingkat bagi

hasil berpengaruh positif terhadap pembiayaan mudharabah adalah

ditolak. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang mengatakan

bahwa semakin tinggi tingkat bagi hasil pada sebuah bank syariah maka

akan meningkatkan jumlah pembiayaan mudharabah.

7. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi (R2) diketahui

bahwa nilai adjusted R square adalah sebesar 0,936. Angka tersebut

menandakan bahwa besarnya kontribusi pengaruh variabel independen

Page 96: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

82

(ROA, NPF, FDR, BOPO dan Tingkat Bagi Hasil) terhadap

pembiayaan mudharabah adalah sebesar 93,6%. Sedangkan sisanya

sebesar 6,4% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak

dimasukkan dalam analisis penelitian ini.

B. Saran

1. Sebagai lembaga keuangan yang berprinsip bagi hasil, perbankan

syariah seharusnya lebih meningtkan komposisi pembiayaan bagi hasil

yaitu dengan meningkatkan pembiayaan mudharabah yang merupakan

jenis pembiayaan produktif dan mengurangi pemberian pembiayaan

yang bersifat konsumtif.

2. Untuk meningkatkan pembiayaan mudharabah perbankan syariah

disarankan untuk meningkatkan ROA (Return On Asset) dan

meminimalkan BOPO. Dengan NPF yang terus menurun dari Januari

2010 – Desember 2013 disarankan perbankan syariah juga

meningkatkan tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah terhadap

nasabah.

3. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menambahkan jumlah

sampel dengan mengikutsertakan BPRS (Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah) serta memperpanjang periode penelitian, selain itu juga

dibedakan antara skim pembiayaan mudharabah muthlaqah dan

muqayyadah dan untuk peneliti lain yang ingin melakukan penelitian

serupa, dapat menambahkan variabel independen lain seperti DPK,

CAR atau variabel eksternal seperti SBIS dan Inflasi.

Page 97: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

83

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Hadits

Aditya Baskara, Riski dan Puji Hadiyati. “Pengaruh Non Performing FinancingPembiayaan Mudharabah dan Musyarakah pada Bank MuamalatIndonesia.” e-Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol 1. No.1 (Oktober 2013):h.1-14.

Antonio, Muhammad Syafi’i. Bank Syariah dari Teori ke Praktek. Jakarta: GemaInsani Press, 2001.

Ascarya. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2007.

Dendawijaya, Lukman. Manajemen Perbankan. Bogor: Ghalia Indonesia, 2009.

Fahrul, Fauzan, Muhammad Arfan dan Darwanis. “Pengaruh Tingkat RisikoPembiayaan Musyarakah dan Pembiayaan Murabahah Terhadap TingkatProfitabilitas Bank Syariah (Studi pada Bank Aceh Syariah Cabang BandaAceh)”, Jurnal Akuntansi Vol. 2. No.1 (November 2012): h. 76-85.

Firaldi, Mufqi. “Analisis Pengaruh Jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK), NonPerforming Financing (NPF) dan Tingkat Inflasi Terhadap TotalPembiayaan yang diberikan Oleh Bank Pembiayaan Rakyat Syariah(BPRS) di Indonesia (Periode Januari 2007-Oktober 2012)”, Skripsi S1Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univesitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,Jakarta, 2013.

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19.Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011.

Gilang Giannini, Nur. “Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Mudharabahpada Bank Umum Syariah di Indonesia.” Accounting Analysis JournalVol 2. No.1 (Februari 2013): h.97-103.

Page 98: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

84

Indrianto, Nur dan Bambang Supomo. Metode Penelitian Bisnis. Yogyakarta:BPFE, 2002.

Ismail. Perbankan Syariah. Jakarta: Kencana, 2011.

Karim, Adiwarman. Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004.

Margaretha, Farah. Manajemen Keuangan bagi Industri Jasa. Jakarta: Grasindo,2007.

Nachrowi, D Nachrowi dan Hardinus Usman. Pendekatan Ekonometrika untukAnalisis Ekonomi dan Keuangan. Jakarta: Lembaga Penerbit FakultasEkonomi Universitas Indonesia, 2006.

Nazir, M. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998.

Muhammad, Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: Unit Penerbit danPercetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, 2005.

Pertaatmaja, Karnaen dan Muhammad Syafi'i Antonio. Apa dan Bagaimana BankIslam. Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf,1992.

Prasetyo, Bambang dan Miftahul Jannah Lina. Metode Penelitian Kuantitatif:Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005.

Riv’ai, Veithzal. Bank dan Financial Institution Management (Conventional andsharia System). Jakarta: PT Grafindo Persada, 2007.

Rochaety, Ety dkk. Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS. Jakarta:Mitra Wacana Media, 2007.

Rosyadi, Faujan. “Komparatif Efisiensi Perbankan Syariah dan PerbankanKonvensional di Indonesia.” BENEFIT Jurnal Manajemen dan BisnisVol.15. No.2 (Desember 2011): h.100 – 115.

Page 99: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

85

Santoso, Singgih. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT ElexMedia Komputindo, 2000.

Soedarto, Mochamad, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi PenyaluranKredit pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR)”, Tesis UnivesitasDiponegoro Semarang, 2004.

Sofyan, Sofriza. “Pengaruh Struktur Pasar terhadap Kinerja Perbankan diIndonesia.” Media Riset Bisnis & Manajemen, Vol. 2. No.3 (Desember,2002): h.194-219.

Suharso, Puguh. Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Bisnis: PendekatanFilosofis dan Praktis. Jakarta: PT Indeks, 2009.

Suliyanto. Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta:ANDI, 2011.

Sunyoto, Danang. Uji Khi Kuadrat & Regresi untuk Penelitian. Yogykarta: GrahaIlmu, 2010.

Wiyono, Slamet. Cara Mudah Memahami Akuntansi Perbankan SyariahBerdasarkan PSAK dan PAPSI. Jakarta: Grasindo, 2005.

Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001.

www.bapepam.go.id/syariah/.../07-Mudharabah.pdf

www.bi.go.id

http://ramadan.detik.com/read/2013/08/18/075234/2333137/1522/perjalananperbankan-syariah-di-indonesia--habis-

http://statisticsanalyst.wordpress.com/2009/08/18/apa-itu-regresi-stepwise/

Page 100: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

86

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1

Jaringan Kantor Individual Perbankan Syariah (Individual Islamic Banking Network)Kelompok Bank KPO/KC KCP/UPS KK Group of Banks

HOO/BO SBO/SSU COBank Umum Syariah 407 1.356 224 Islamic Commercial Bank

1 PT Bank Syariah MuamalatIndonesia 81 190 116

1 PT Bank Syariah MuamalatIndonesia

2 PT Bank Syariah Mandiri 136 445 57 2 PT Bank Syariah Mandiri3 PT Bank Syariah Mega Indonesia 35 319 6 3 PT Bank Syariah Mega Indonesia4 PT Bank Syariah BRI 51 172 8 4 PT Bank Syariah BRI5 PT Bank Syariah Bukopin 12 5 0 5 PT Bank Syariah Bukopin6 PT Bank Panin Syariah 5 0 0 6 PT Bank Panin Syariah7 PT Bank Victoria Syariah 8 6 0 7 PT Bank Victoria Syariah8 PT BCA Syariah 6 6 22 8 PT BCA Syariah9 PT Bank Jabar dan Banten 8 43 2 9 PT Bank Jabar dan Banten10 PT Bank Syariah BNI 64 170 13 10 PT Bank Syariah BNI11 PT Maybank Indonesia Syariah 1 0 0 11 PT Maybank Indonesia Syariah

Unit Usaha Syariah 170 170 87 Islamic Business Unit12 PT Bank Danamon 25 144 0 12 PT Bank Danamon13 PT Bank Permata 13 13 0 13 PT Bank Permata14 PT Bank Internasional Indonesia(BII) 5 21 0

14 PT Bank Internasional Indonesia(BII)

15 PT CIMB Niaga 29 4 0 15 PT CIMB Niaga16 PT Bank DKI 2 12 11 16 PT Bank DKI17 BPD DIY 1 2 5 17 BPD DIY18 BPD Jawa Tengah (Jateng) 2 4 2 18 BPD Jawa Tengah (Jateng)19 BPD Jawa Timur (Jatim) 1 3 47 19 BPD Jawa Timur (Jatim)20 BPD Banda Aceh 2 12 0 20 BPD Banda Aceh21 BPD Sumatera Utara (Sumut) 5 3 0 21 BPD Sumatera Utara (Sumut)22 BPD Sumatera Barat (Sumbar) 3 5 0 22 BPD Sumatera Barat (Sumbar)23 BPD Riau 2 5 0 23 BPD Riau24 BPD Sumatera Selatan (Sumsel ) 3 0 4 24 BPD Sumatera Selatan (Sumsel )25 BPD Kal imantan Selatan (Kalsel ) 2 2 0 25 BPD Kal imantan Selatan (Kalsel )26 BPD Kal imantan Barat (Kalbar) 1 4 4 26 BPD Kal imantan Barat (Kalbar)27 BPD Kal imantan Timur (Kaltim) 2 12 2 27 BPD Kal imantan Timur (Kaltim)

Page 101: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

87

Statistik Perbankan Syariah, Desember 2013

28 BPD Sulawesi Selatan (Sulsel ) 3 1 0 28 BPD Sulawesi Selatan (Sulsel )29 BPD Nusa Tenggara Barat (NTB) 2 5 1 29 BPD Nusa Tenggara Barat (NTB)30 PT BTN 22 13 3 30 PT BTN31 PT Bank Tabungan PensiunanNasional (BTPN) 13 45 0

31 PT Bank Tabungan PensiunanNasional (BTPN)

32 PT OCBC NISP 6 6 0 0 32 PT OCBC NISP33 PT Bank Sinarmas 25 0 8 33 PT Bank Sinarmas34 BPD Jambi 1 1 0 0 34 BPD Jambi

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah 93 0 146 Islamic Rural BankTOTAL 670 1.666 457 TOTAL

Page 102: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

88

Lampiran 2

Tabel Distribusi F

Page 103: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

89

Lampiran 3

Tabel Distribusi T

Page 104: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

86

Lampiran 4

Hasil Output SPSS

REGRESSION/MISSING LISTWISE/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA COLLIN TOL CHANGE ZPP/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)/NOORIGIN/DEPENDENT pembiayaan/METHOD=STEPWISE ROA NPF FDR BOPO TBH/RESIDUALS DURBIN.

Regression

[DataSet0]

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered Variables Removed Method

1

Tibgkat Bagi Hasil .

Stepwise

(Criteria:

Probability-

of-F-to-enter

<= ,050,

Probability-

of-F-to-

remove >=

,100).

Page 105: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

87

2

Financing to

Deposit Ratio.

Stepwise

(Criteria:

Probability-

of-F-to-enter

<= ,050,

Probability-

of-F-to-

remove >=

,100).

3

Non Performing

Financing.

Stepwise

(Criteria:

Probability-

of-F-to-enter

<= ,050,

Probability-

of-F-to-

remove >=

,100).

a. Dependent Variable: Pembiayaan Mudharabah

Model Summaryd

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .939a .882 .879 .70999 .882 343.539 1 46 .000

2 .958b .918 .915 .59731 .036 19.994 1 45 .000

3 .970c .940 .936 .51693 .022 16.081 1 44 .000 1.358

a. Predictors: (Constant), Tibgkat Bagi Hasil

b. Predictors: (Constant), Tibgkat Bagi Hasil, Financing to Deposit Ratio

c. Predictors: (Constant), Tibgkat Bagi Hasil, Financing to Deposit Ratio, Non Performing

Financing

d. Dependent Variable: Pembiayaan Mudharabah

Page 106: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

88

ANOVAd

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 173.174 1 173.174 343.539 .000a

Residual 23.188 46 .504

Total 196.362 47

2 Regression 180.307 2 90.154 252.692 .000b

Residual 16.055 45 .357

Total 196.362 47

3 Regression 184.605 3 61.535 230.279 .000c

Residual 11.758 44 .267

Total 196.362 47

a. Predictors: (Constant), Tibgkat Bagi Hasil

b. Predictors: (Constant), Tibgkat Bagi Hasil, Financing to Deposit Ratio

c. Predictors: (Constant), Tibgkat Bagi Hasil, Financing to Deposit Ratio, Non Performing Financing

d. Dependent Variable: Pembiayaan Mudharabah

Page 107: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

83

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Correlations

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta

Zero-

order Partial Part Tolerance VIF

1 (Constant) 44.984 1.879 23.945 .000

Tingkat Bagi

Hasil-2.131 .115 -.939 -18.535 .000 -.939 -.939 -.939 1.000 1.000

2 (Constant) 29.906 3.724 8.031 .000

Tingkat Bagi

Hasil-1.813 .120 -.799 -15.100 .000 -.939 -.914 -.644 .649 1.541

Financing to

Deposit Ratio.102 .023 .237 4.471 .000 .710 .555 .191 .649 1.541

3 (Constant) 21.668 3.822 5.669 .000

Tingkat Bagi

Hasil-1.262 .172 -.556 -7.325 .000 -.939 -.741 -.270 .236 4.235

Financing to

Deposit Ratio.121 .020 .282 5.974 .000 .710 .669 .220 .612 1.634

Non

Performing

Financing

-.806 .201 -.264 -4.010 .000 -.824 -.517 -.148 .313 3.195

a. Dependent Variable: Pembiayaan Mudharabah

Page 108: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

84

Excluded Variablesd

Model Beta In t Sig.

Partial

Correlation

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

Minimum

Tolerance

1 Return On asset .130a 2.421 .020 .339 .801 1.248 .801

Non Performing

Financing-.170a -2.001 .051 -.286 .332 3.013 .332

Financing to

Deposit Ratio.237a 4.471 .000 .555 .649 1.541 .649

Biaya

Operasional

Pendapatan

Operasional

-.117a -2.179 .035 -.309 .826 1.210 .826

2 Return On asset .044b .815 .420 .122 .640 1.563 .518

Non Performing

Financing-.264b -4.010 .000 -.517 .313 3.195 .236

Biaya

Operasional

Pendapatan

Operasional

-.035b -.670 .506 -.100 .680 1.470 .534

3 Return On asset -.031c -.613 .543 -.093 .548 1.823 .225

Biaya

Operasional

Pendapatan

Operasional

.067c 1.317 .195 .197 .524 1.910 .211

a. Predictors in the Model: (Constant), Tibgkat Bagi Hasil

b. Predictors in the Model: (Constant), Tibgkat Bagi Hasil, Financing to Deposit Ratio

c. Predictors in the Model: (Constant), Tibgkat Bagi Hasil, Financing to Deposit Ratio, Non Performing Financing

d. Dependent Variable: Pembiayaan Mudharabah

Page 109: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

85

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 6.2964 13.5540 10.2160 1.98186 48

Residual -1.18357 1.34181 .00000 .50016 48

Std. Predicted Value -1.978 1.684 .000 1.000 48

Std. Residual -2.290 2.596 .000 .968 48

a. Dependent Variable: Pembiayaan Mudharabah

Collinearity Diagnosticsa

Model

Dimensi

on Eigenvalue Condition Index

Variance Proportions

(Constant)

Tibgkat Bagi

Hasil

Financing to

Deposit Ratio

Non Performing

Financing

1 1 1.999 1.000 .00 .00

2 .001 36.637 1.00 1.00

2 1 2.995 1.000 .00 .00 .00

2 .004 26.621 .00 .24 .17

3 .000 91.684 1.00 .76 .83

3 1 3.968 1.000 .00 .00 .00 .00

2 .030 11.555 .00 .00 .01 .29

3 .002 44.139 .01 .16 .30 .34

4 .000 130.663 .99 .84 .69 .37

a. Dependent Variable: Pembiayaan Mudharabah

Page 110: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

86

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 48

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation .48463332

Most Extreme Differences Absolute .098

Positive .098

Negative -.065

Kolmogorov-Smirnov Z .680

Asymp. Sig. (2-tailed) .744

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 111: PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27972...i PENGARUH ROA, NPF, FDR, BOPO DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH

87

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

1. Nama Lengkap : Siti Nugraha

2. NIM : 1110046100196

3. Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 28 Agustus 1992

4. Alamat : Jl. Gading Serpong Rt.02/03 No.51 Desa Cihuni

Kec.Pagedangan-Tangerang

5. No. Tlp/Hp : 085693110631

6. Email : [email protected]

Data Orang Tua

1. Nama Ayah : H. Sutarwan

2. No.Tlp/Hp : 081314162433

3. Nama Ibu : H. Nurlailah Ilyas

4. No.Tlp/Hp : 081311256274

7. Alamat : Jl. Gading Serpong Rt.02/03 No.51 Desa Cihuni

Kec.Pagedangan-Tangerang