PENGARUH EKSTRAK ETANOL LATEKS LIDAH BUAYA … · i skripsi pengaruh ekstrak etanol lateks lidah...
Transcript of PENGARUH EKSTRAK ETANOL LATEKS LIDAH BUAYA … · i skripsi pengaruh ekstrak etanol lateks lidah...
i
SKRIPSI
PENGARUH EKSTRAK ETANOL LATEKS LIDAH
BUAYA (ALOE VERA) TERHADAP PERTUMBUHAN
BAKTERI MULTI-DRUG RESISTANT PSEUDOMONAS AERUGINOSA (MDRPA) SECARA IN VITRO
I MADE YOGA PRABAWA
NIM 1102005120
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2014
ii
Lembar Pengesahan
INI TELAH DISETUJUI
TANGGAL 13 November 2014
Pembimbing ,
Dr. dr. I Dewa Made Sukrama, M.Si, Sp.MK(K)
NIP. 19581010 198702 1 001
...
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana,
Dr. dr. Dewa Putu Gde Purwa Samatra, Sp.S(K)
NIP. 19550321 198303 1 004
iii
Skripsi ini telah diuji pada dan dinilai oleh panitia penguji pada
Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Tanggal ……………………….
Berdasarkan SK............................
No.................................................
Tanggal.........................................
Panitia Penguji Skripsi adalah:
Ketua :
Anggota :
1.
2.
Ketua :
Anggota :
1.
2.
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya tulis
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi,
dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis
atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan
disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kemudian hari terbukti bahwa saya melakukan tindakan menyalin atau
meniru tulisan orang lain sebagai hasil pemikiran saya sendiri, maka gelar dan ijazah
yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Denpasar, 13 November 2014
Yang menyatakan
Materai
Rp 6.000,-
(I Made Yoga Prabawa)
NIM. 102005120
v
PENGARUH EKSTRAK ETANOL LATEKS LIDAH BUAYA (ALOE VERA L)
TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI MULTI-DRUG RESISTANT
PSEUDOMONAS AERUGINOSA (MDRPA) SECARA IN VITRO
I Made Yoga Prabawa
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
ABSTRAK
Penanganan infeksi dengan antibiotik yang tidak adekuat dapat menyebabkan
resistensi pengobatan. Kandungan antraquinon yang dilaporakan pada lateks (juice)
tanaman Aloe vera berkontribusi sebagai anti bakteri sehingga telaah lebih mendalam
terkait efikasi senyawa tersebut akan menarik untuk dikaji. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui efek anti bakteri dengan mengukur zona hambat yang diinduksi oleh
ekstrak etanol lateks Aloe vera pada bakteri multi-drug resistant pseudomonas
aeruginosa (MDRPA).
Ekstraksi lateks Aloe vera dimulai dengan mengeluarkan lateks pada dasar
tanaman yang kemudian dikeringkan selama 1 x 24 jam untuk mendapatkan serbuk
(powder). Tahapan maserasi menggunakan etanol 96% selama 2 hari dan evaporasi
pada suhu 400 C untuk mendapatkan 30,56 gram ekstrak kental. Bakteri MDRPA
dikultur pada 5 cawan petri media MH, ditempatkan paper disc dengan konsentrasi
ekstrak 10% (P1), 30% (P2), 50% (P3), 70% (P4), dan 100% (P5) serta kontrol negatif
dengan etanol 96% (K1), kemudian diinkubasi selama 18-24 jam dengan suhu 370 C.
Rerata zona hambat K1 = 0 mm, P1 = 7,83 mm, P2 = 12,25 mm, P3 = 13.3 mm,
P4 = 14,15 mm, dan P5 = 16,09 mm. Rerata diameter zona hambat berbeda secara
signifikan (P < 0,01) pada uji One-way Anova, pada uji lanjutan Post-Hoc Test Tukey
HSD didapatkan hasil yang tidak signifikan antara konsentrasi 30%, 50%, dan 70%.
Analisis korelasi dan regresi terlihat hubungan sangat kuat (R = 0,906) antara
peningkatan konsentrasi ekstrak dengan besarnya diameter zona hambat.
Secara statistik ekstrak etanol lateks Aloe vera mampu menghambat
pertumbuhan bakteri MDRPA. Perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut terkait efikasi
modalitas terutama pada penentuan EC50 dan LD50.
Kata Kunci: Aloe vera, antraquinon, MDRPA
vi
ANTIBACTERIAL ACTIVITY OF LATEX ETHANOL EXTRACT OF ALOE
VERA AGAINST GROWTH OF MULTI-DRUG RESISTANT PSEUDOMONAS
AERUGINOSA (MDRPA) IN VITRO
I Made Yoga Prabawa
Medical Faculty of Udayana University
ABSTRACT
Infection management with inadequate antibiotic could made bacterial
resistance. Anthraquinone in latex (juice) of Aloe vera was reported have an anti-
bacterial agent. This finding leads an interesting research to know deeper its efficacy.
This research was aimed to know the anti-bacterial effect of latex ethanol extract of
Aloe vera on multi-drug resistant Pseudomonas aeruginosa (MDRPA) bacteria.
Aloe vera latex extraction was started initially by cutting base of plant and
drying up to 24 hours to get its powder. Maceration was performed by using 96%
ethanol up to 2 days and continued by evaporation at 400 C in order to get 30.56 gram of
syrup extract. MDRPA isolate was cultured on Mueller Hinton agar plate. Paper discs
containing latex ethanol extract of Aloe vera with various concentration (10% (P1), 30%
(P2), 50% (P3), 70% (P4), and 100% (P5)) were used for this experiment, while 96%
ethanol used for negative control (K1). All of discs were put on plates and incubated for
18-24 hours at 370 C.
The average of inhibition zones of K1 = 0 mm, P1 = 7.83 mm, P2 = 12.25 mm,
P3 = 13.3 mm, P4 = 14.15 mm, and P5 = 16.09 mm. Mean of inhibition zones were
different between various extract concentration significantly (P < 0.01), meanwhile a
non-significant result between concentration of 30%, 50%, and 70% were revealed.
Correlation and regression analysis were showed that a strong relationship (R = 0.906)
between increasing of concentration extract with inhibition zone diameter.
This study showed that latex ethanol extract of Aloe vera could inhibit the
growth of MDRPA bacteria. It is necessary to do an advance research related Aloe vera
efficacy mainly in order to determine EC50 and LD50.
Keywords: Aloe vera, Anthraquinone, MDRPA
vii
PENGARUH EKSTRAK ETANOL LATEKS LIDAH BUAYA (ALOE VERA L)
TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI MULTI-DRUG RESISTANT
PSEUDOMONAS AERUGINOSA (MDRPA) SECARA IN VITRO
I Made Yoga Prabawa
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
RINGKASAN
Penyakit infeksi masih merupakan penyebab utama kematian di dunia. Indonesia
sebagai negara berkembang memiliki permasalahan serius dalam penyakit infeksi.
Berdasarkan terjadinya, penyakit infeksi tidak selalu berasal dalam lingkungan sekitar,
namun dapat pula terjadi dalam ruang lingkup rumah sakit yang biasa disebut sebagai
infeksi nosokomial. Secara epidemiologi, angka insidensi terhadap infeksi nosokomial
yang disebabkan oleh bakteri Pseudomonas aeruginosa berkisar antara 10-32% dan
pemberian antibiotik secara tidak adekuat dapat menimbulkan resistensi pada
Pseudomonas aeruginosa. Seperti yang telah dilaporkan sebelumnya pada penggunaan
antibiotik golongan β laktam, carbapenems, aminoglikosida, dan florokuinolon yang
telah mengalami resistensi sehingga berujung terhadap timbulnya multi-drug resistant
Pseudomonas aeruginosa (MDRPA). Prevalensi kasus MDRPA secara global berkisar
0,6-33% terkait kondisi geografis dan jenis studi serta kemunculan MDRPA dapat
terjadi pada 27-72% pasien yang sebelumnya telah menderita infeksi Pseudomonas
aeruginosa. Keterbatasan antibiotik akibat permasalahan resistensi mengarah pada
penemuan antibakterial baru yang lebih sensitif dan efektif dalam menangani MDRPA.
Penggunaan fitofarmaka di negara berkembang sebagai basis pengobatan sudah umum
viii
digunakan, salah satu tanaman yang biasa digunakan dalam bahan dasar pengobatan
infeksi yakni lidah buaya (Aloe vera). Kandungan antraquinon pada lateks dari Aloe
vera disinyalir memiliki efek yang kuat sebagai bakterisida pada Pseudomonas
aeruginosa, seperti yang telah dipaparkan sebelumnya oleh Reynold dkk (2011),
Seongwon C dkk (2011), dan Thiruppathi S dkk (2010). Dalam penelitian ini, peneliti
ingin membuktikan bahwa efek bakterisida masih bisa memberikan daya hambat pada
pertumbuhan bakteri MDRPA yang telah resisten pada berbagai jenis antibiotika seperti
Ciprofloxacin, Ceftaidime, Cefotaxime, Amikacin, Piperacillin/ Tazobactam,
Meropenem, Gentamicin, Amoxicillin, Ampicillin, dan Imipenem.
Penelitian diawali dengan mencari tanaman Aloe vera, dalam hal ini tanaman
yang digunakan berasal dari Desa Bonbiu, Kec. Blahbatuh, Kab. Gianyar. Setelah
didapatkan 25 kg daun Aloe vera yang telah dipilih secara random sampling, tanaman
tersebut mulai diolah untuk dijadikan ekstrak etanol lateks Aloe vera. Tahapannya
diawali dengan membersihkan daun Aloe vera terlebih dahulu dengan akuades,
kemudian dilakukan penorehan pada bagian dasar daun secara transversal dengan pisau
yang bertujuan mengeluarkan lateks yang berwarna kekuningan. Lateks yang merembes
keluar ditampung dengan menggunakan ember yang telah disterilkan menggunakan
alcohol 70% untuk menghindari kontaminasi. Setelah semua daun dilakukan proses
yang serupa dan lateks yang merembes sudah berhenti, tahapan berikutnya adalah
dengan melakukan proses pengeringan melalui cara dianginkan selama 1-2 hari, selaras
dengan penelitian yang dilakukan oleh J.S Al-Hussaeni (2010). Begitu lateks yang
didapatkan sudah mengering, dilanjutkan dengan proses pengerikan menggunakan
sepatula dan penumbukan untuk memperoleh lateks dalam bentuk serbuk (powder).
Dalam 25 kg daun Aloe vera yang digunakan didapatkan sebanyak 30 gram serbuk dari
ix
bahan lateks. Serbuk ini kemudian akan dilakukan proses maserasi menggunakan
pelarut etanol 96% dan diaduk setiap 12 jam selama 1 menit agar zat aktif yang
berperan sebagai antibakteri mampu terserap oleh etanol dengan baik. Maserasi yang
berlangsung selama 2 hari dilanjutkan dengan tahapan penyaringan menggunakan kertas
Whatmann 0,1 yang kemudian dievaporasi menggunakan rotary evaporator dengan
suhu 400 C sampai didapatkan ekstrak etanol lateks Aloe vera dalam bentuk kental
berwarna coklat kehitaman. Ekstrak kental tersebut kemudian diencerkan dengan
akuades sehingga didapatkan konsentrasi yang beragam (P1 = 10%, P2 = 30%, P3 =
50%, P4 = 70%, dan P5 = 100%) serta siap diteteskan pada paper disc menggunakan
micropipette dengan takaran 20 mikron untuk setiap paper disc yang digunakan. Paper
discs dengan konsentrasi ekstrak etanol lateks Aloe vera yang beragam beserta kontrol
negatif (K1 = etanol 96%) ditaruh pada cawan petri yang sebelumnya telah terisi koloni
bakteri MDRPA. Cawan petri kemudian diinkubasi selama 18-24 jam pada suhu 370 C
dan pengukuran dilakukan keesokan harinya menggunakan jangka sorong.
Pada hasil setelah dilakukan pengukuran pada 5 cawan petri dan dirata-ratakan
diperoleh diameter zona hambat K1 = 0 mm, P1 = 7,83 mm, P2 = 12,25 mm, P3 = 13.3
mm, P4 = 14,15 mm, dan P5 = 16,09 mm. Uji normalitas dengan Saphiro-wilk dan
homogenitas dengan Levene test didapatkan data terdistribusi normal serta homogen.
Uji identifikasi bakteri diperoleh hasil berupa warna merah pada pengecatan gram yang
menunjukkan bahwa bakteri MDRPA tergolong gram negatif begitu pula pada uji
enzimatik yang positif terhadap uji oksidasi menunjukkan bahwa bakteri tersebut
bersifat aerobik. Rerata diameter zona hambat berbeda secara signifikan (P < 0,01) pada
uji One-way Anova. Pada uji lanjutan dengan Post-Hoc Test Tukey HSD didapatkan
hasil yang tidak signifikan antara konsentrasi 30%, 50% dan 70%, dengan demikian
x
dapat diartikan bahwa tidak adanya beda daya hambat secara statistik pada konsentrasi
tersebut. Analisis korelasi dan regresi menampilkan hubungan yang sangat kuat (R =
0,906) antara peningkatan konsentrasi ekstrak terhadap besarnya diameter zona hambat.
Ekstrak etanol lateks Aloe vera telah teruji secara signifikan memiliki aktivitas
antimikroba pada bakteri MDRPA, namun perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
mengenai EC50 dan LD50 ekstrak ini pada hewan coba serta dilanjutkan secara klinis
pada manusia sehingga dapat menghasilkan efek terapeutik yang optimal. Selain itu
perlu juga dilakukan penelitian lebih lanjut terkait penyempurnaan metode ekstraksi
etanol lateks Aloe vera untuk mendapatkan konsentrasi bahan aktif antraquinon yang
optimal serta diperlukannya penelitian untuk menentukan konsentrasi bunuh minimal
(KBM) dari senyawa aktif ekstrak etanol lateks Aloe vera tersebut.
Kata kunci: Aloe vera, MDRPA, antraquinon
xi
ANTIBACTERIAL ACTIVITY OF ETHANOL EXTRACT OF ALOE VERA
LATEX AGAINST THE GROWTH OF MULTI-DRUG RESISTANT
PSEUDOMONAS AERUGINOSA (MDRPA) IN VITRO
I Made Yoga Prabawa
Medical Faculty of Udayana University
SUMMARY
Infectious diseases still as a major cause of mortality worldwide. Indonesia as a
developing country has serious probles with infectious diseases. These diseases weren’t
always happened at environment but also could happened inside hospital, which is
known as nosocomial infections. According to its epidemiology, incidence rate of
nosocomial infections that caused by Pseudomonas aeruginosa bacteria was between 10
– 32% and inadequate antibiotic management could led to resistant Pseudomonas
aeruginosa. Had been reported before, the used of resistant β lactam, carbapenems,
aminoglycoside, and fluoroquinolone antibiotic led in burden of multi-drug resistant
Pseudomonas aeruginosa (MDRPA). Its prevalence globally was around 0.6 – 33%
depend on geographic area and study design, also the emerged of MDRPA can be
occurred in 27 – 72% patient who got Pseudomonas aeruginosa infections before. The
limitation of antibiotic usage caused of bacteria resistance led to a new research to find
more sensitive and effective novel antibacterial to solve MDRPA problems. The used of
phytochemical in developing country as a medicinal basis has been commonly used.
One of those plants that has an antibacterial effect in infectious diseases is Aloe vera.
Anthraquinone composition inside Aloe vera latex has been reported to have
xii
bactericidal effect in Pseudomonas aeruginosa, detailed paper might be found in
Reynold et al (2011), Seongwon C et al (2011), and Thiruppathi S. et al (2010). In this
research, the researcher would like to prove bactericidal effect of Aoe vera still can give
its inhibition zone in MDRPA bacteria whose resistant with Ciprofloxacin, Ceftaidime,
Cefotaxime, Amikacin, Piperacillin/ Tazobactam, Meropenem, Gentamicin,
Amoxicillin, Ampicillin, dan Imipenem.
The research started by finding Aloe vera plants, in this method the researcher
was look around the plants at Bonbiu village, Blahbatuh, Gianyar. Then, after cultivated
25 kg of Aloe vera leaves that was chosen by random sampling, extraction of latex Aloe
vera was began. First step begin by cleaning the leaves with aquades, then incision from
leaves base transversally by a knife in order to release their yellowish latex substrate.
Latex then collected by using a bucket that has sterilized by alcohol 70% to prevent
contamination. After all of those leaves through this step and latex stop produced, the
second step was drying procedure in order to get latex powder, approximately 1-2 days
as same as J.S Al-Hussaeni (2010) researched. After latex was dried, the next procedure
was crush process by using sepatula until got latex in powder form. With 25 kg of Aloe
vera leaves, the researcher got 30 gram of latex powder. This powder then through
maceration process by using ethanol 96% as a solvent and stir 1 minute for every 12
hours. By this method, the amount of active compound like anthraquinone inside this
latex can be attracted more than normal procedure by ethanol. Maceration process
continue for 2 days in tightly sealed glass at room temperature and then move to
filtration process by using Whatmann 0.1 paper, after that evaporated with rotary
evaporation 400 C until the researcher got brownish-dark ethanol extract of Aloe vera in
syrup form. This extract was diluted by aquades to obtain various concentration of
xiii
extract beragam (P1 = 10%, P2 = 30%, P3 = 50%, P4 = 70%, dan P5 = 100%), also
those extract have ready filled the blank paper disc by using micropipette with 20
micron dosage for every paper disc. Those paper disc with various concentration of
ethanol extract of Aloe vera latex with negative control (K1 = ethanol 96%) put inside
petri discs that was filled by MDRPA bacteria colony. Petri dishes then incubated for 18
– 24 hours at 370 C, measurement was done by using vernier caliper.
The diameter of inhibition zone was measured by using vernier caliper from 5
petri dishes and then calculated to find their mean. It was found the result K1 = 0 mm,
P1 = 7.83 mm, P2 = 12.25 mm, P3 = 13.3 mm, P4 = 14.15 mm, dan P5 = 16.09 mm.
Normality test by using Saphiro-wilk and homogenity test by using Levene test were
obtained and got the normal and homogen result. Identification analysis of bacteria was
made a conclusion that MDRPA was gram negative bacteria according to red colour
from gram staining and it was aerobic bacteria that can be found from positive result of
catalase and oxidase assays.
The average of inhibition zone diameter was different significantly (P < 0.01) at
One-way Anova test. For the next test by Post-Hoc Test Tukey HSD the resulted was
non-significant between concentration 30%, 50%, and 70%, so that it can be concluded
statistically there were no differences of inhibition zone at those concentration.
Correlation and regression analysis were showed a strong relationship (R = 0.906)
among those increasing extract concentration with inhibition zone diameter.
Ethanol extract of Aloe vera latex was showed significantly has antimicrobial
activity with MDRPA bacteria, but further research in animal and human trial needed to
obtain in order to know its EC50 and LD50, also improve an optimal therapeutic effect.
Besides that, it is necessary to do further research to completing an ethanol extraction
xiv
method of Aloe vera latex to obtain optimum concentration of active compound like
anthraquinone also needed more research to determine minimum inhibitory
concentration (MIC) from this active compound.
Keywords: Aloe vera, MDRPA, anthraquinone
xv
KATA PENGANTAR
Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur ke hadapan Ida
Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha esa, karena hanya atas asung wara
nugraha-Nya/kurnia-Nya, disertasi ini dapat diselesaikan.
Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Dr. dr. I Dewa Made Sukrama, M.Si, Sp.MK(K), pembimbing
utama yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan,
dan saran selama penulis mengikuti program S1, khususnya dalam penyelesaian skripsi
ini. Terima kasih sebesar-besarnya pula penulis sampaikan kepada dr. I Nyoman
Sutarsa, Pembimbing yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan
bimbingan dan saran kepada penulis.
Ucapan yang sama juga ditujukan kepada Rektor Universitas Udayana Prof. Dr.
dr. Ketut Suastika, Sp.PD. KEMD atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada
penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program S1 di Universitas
Udayana. Ucapan terima kasih ini juga ditujukan kepada Ketua Program Studi
Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang dijabat oleh Dr. dr.
Dewa Putu Gde Purwa Samatra, Sp.S(K) atas kesempatan yang diberikan kepada
penulis untuk menjadi mahasiswa Program S1 pada PSPD FK Universitas Udayana.
Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT.,
M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana atas ijin yang diberikan
kepada penulis untuk mengikuti pendidikan program S1. Pada kesempatan ini, penulis
juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Pak Gustra dan Bu Ami selaku Laboran
pada lab. Mikrobiologi FK Universitas Udayana karena telah menyempatkan waktunya
membimbing peneliti dalam melangsungkan penelitian terkait bakteri MDRPA. Tidak
lupa juga ucapan terima kasih peneliti ucapkan kepada Pak Agus selaku Laboran pada
lab. Farmasi dan Pak Kamdan selaku Laboran pada lab. Teknologi Pertanian yang telah
membimbing peneliti dalam preparasi ekstrak yang telah ditentukan sebelumnya.
Ungkapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada para penguji disertasi, yaitu dr.
Made Agus Hendrayana, S.Ked, M.Ked yang telah memberikan masukan, saran,
sanggahan, dan koreksi pada saat pengusulan proposal penelitian serta kepada dr. Ni
Nengah Dwi Fatmawati, S.Ked, Sp. MK pada saat ujian disertasi akhir penelitian
sehingga skripsi ini dapat terwujud tepat waktu.
Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa selalu
melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan
penyelesaian skripsi ini, serta kepada penulis sekeluarga.
xvi
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM .................................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN. ..................................................................................................... ii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ............................................................................................... iii
LEMBAR ORIGINALITAS SKRIPSI .................................................................................... iv
ABSTRAK ................................................................................................................................ v
ABSTRACT ............................................................................................................................. vi
RINGKASAN .......................................................................................................................... vii
SUMMARY ............................................................................................................................. xi
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ xv
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................ xviii
DAFTAR TABEL .................................................................................................................. xix
DAFTAR SINGKATAN ......................................................................................................... xx
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................................... xxi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................................... 4
1.3.1 Tujuan Umum .................................................................................................. 4
1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................................... 5
1.4.1 Manfaat Ilmiah ................................................................................................. 5
1.4.2 Manfaat Klinis ................................................................................................. 5
1.4.3 Manfaat Sosial ................................................................................................. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................................. 6
2.1 Tanaman Lidah Buaya (Aloe vera) .......................................................................... 6
2.1.1 Kandungan Lidah Buaya (Aloe vera)............................................................... 6
2.1.2 Manfaat Lidah Buaya (Aloe vera) .................................................................... 7
2.2 Karakteristik Pseudomonas aeruginosa .................................................................. 7
2.3 Faktor Virulensi dari Pseudomonas aeruginosa ..................................................... 8
2.4 Penyakit yang Disebabkan oleh Pseudomonas aeruginosa .................................... 9
2.4.1 Endokarditis ................................................................................................... 10
2.4.2 Infeksi Saluran Pernafasan ............................................................................. 10
2.4.3 Bakteremia dan Sepsis ................................................................................... 10
2.4.4 Infeksi Saluran Urinari ................................................................................... 10
2.4.5 Infeksi Sistem Saraf Pusat ............................................................................. 10
2.4.6 Infeksi pada Sistem Visual ............................................................................. 11
2.4.7 Infeksi Sistem Gastrointestinal ...................................................................... 11
2.5 Multi-drug Resistant Pseudomonas aeruginosa .................................................... 11
2.6 Pengujian Antibakteri ............................................................................................ 13
2.6.1 Agar Diffusion Method .................................................................................. 13
2.6.2 Broth Dilution Method ................................................................................... 14
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ............. 15
3.1 Kerangka Berpikir ................................................................................................. 15
3.2 Konsep Penelitian .................................................................................................. 16
3.3 Hipotesis Penelitian ............................................................................................... 16
xvii
BAB IV METODE PENELITIAN ........................................................................................ 17
4.1 Rancangan Penelitian ............................................................................................ 17
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................................. 18
4.2.1 Lokasi Penelitian ............................................................................................ 18
4.2.2 Waktu Penelitian ............................................................................................ 18
4.3 Subjek dan Sampel ................................................................................................ 18
4.3.1 Sampel dan Besar Sampel .............................................................................. 18
4.3.2 Waktu Penelitian ............................................................................................ 19
4.3.2.1 Kriteria Inklusi ......................................................................................... 19
4.3.2.2 Kriteria Eksklusi ....................................................................................... 19
4.3.3 Variabilitas Sampel ........................................................................................ 19
4.3.3.1 Variabel Bebas (independent variable) .................................................... 19
4.3.3.2 Variabel Tergantung (dependent variable) .............................................. 19
4.3.3.3 Variabel Kontrol (control variable) ......................................................... 19
4.3.4 Teknik Pengulangan pada Subjek Penelitian ................................................. 20
4.3.5 Definisi Operasional Variabel ........................................................................ 20
4.4 Alat dan Bahan Penelitian ..................................................................................... 22
4.5 Protokol Penelitian ................................................................................................ 23
4.5.1 Pembuatan Ekstrak Etanol Lateks Lidah Buaya (Aloe vera) ......................... 23
4.5.2 Persiapan Media Agar .................................................................................... 24
4.5.3 Rejuvenasi Bakteri ......................................................................................... 24
4.5.4 Identifikasi Bakteri MDRPA ......................................................................... 24
4.5.5 Persiapan Suspensi Bakteri MDRPA ............................................................. 24
4.5.6 Pengujian Ekstrak Etanol Lateks Lidah Buaya (Aloe vera) ........................... 25
4.6 Analisis Data ......................................................................................................... 26
4.7 Kelemahan Penelitian ............................................................................................ 27
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 27
5.1 Uji Identifikasi Bakteri .......................................................................................... 27
5.1.1 Hasil Pengecatan Gram .................................................................................. 27
5.1.2 Uji Enzimatik (Oksidasi dan Katalase) .......................................................... 27
5.2 Hasil Penelitian ...................................................................................................... 28
5.3 Hasil Ekstraksi Aloe vera ...................................................................................... 29
5.4 Uji Normalitas Data ............................................................................................... 30
5.5 Uji Homogenitas Data ........................................................................................... 31
5.6 Zona Hambat Bakteri MDRPA ............................................................................. 31
5.6.1 Analisis Efek Perlakuan ................................................................................. 31
5.6.2 Analisis Kualitas ............................................................................................ 33
5.6.3 Analisis Korelasi dan Regresi ........................................................................ 34
5.7 Pembahasan ........................................................................................................... 35
5.7.1 Distribusi Data Hasil Penelitian ..................................................................... 35
5.7.2 Pengaruh Ekstrak Etanol Lateks Aloe vera terhadap Zona Hambat
Bakteri Multi-drug Resistant Pseudomonas Aeruginosa (MDRPA) ............. 36
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ................................................................................... 44
6.1 Simpulan ................................................................................................................ 44
6.2 Saran ...................................................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xviii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Tanaman Aloe vera beserta Klasifikasinya................................................6
Gambar 3.1 Kerangka Konsep .....................................................................................16
Gambar 4.1 Skema Rancangan Penelitian....................................................................17
Gambar 5.1 Hasil Pengecatan Gram pada Koloni Bakteri Multi-Drug Resistent
Pseudomonas Aeruginosa (MDRPA) .......................................................27
Gambar 5.2 Uji Enzimatik Oksidase pada Koloni Bakteri Multi-Drug Resistent
Pseudomonas Aeruginosa (MDRPA)........................................................28
Gambar 5.3 Hasil Uji Ekstrak Etanol Lateks Aloe vera pada Bakteri MDRPA Secara In
Vitro...........................................................................................................28
Gambar 5.4 Hasil Maserasi dan Evaporasi Ekstrak Etanol Lateks Aloe vera..............30
Gambar 5.5 Grafik Diameter Zona Hambat pada Multi-Drug Resistent Pseudomonas
Aeruginosa (MDRPA) ..............................................................................33
xix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Struktur dan Substrat Spesifik pada Tiga Komponen Sistem Efluks Aktif pada
Pseudomonas aeruginosa ..............................................................................13
Tabel 5.1 Data Hasil Pengukuran Diameter Zona Hambat Ekstrak Etanol Lateks Aloe
vera terhadap Pertumbuhan Bakteri Multi-Drug Resistent Pseudomonas
Aeruginosa (MDRPA)...................................................................................29
Tabel 5.2 Hasil Uji Normalitas Data pada Setiap Kelompok........................................30
Tabel 5.3 Hasil Uji Homogenitas Data Diameter Zona Hambat Bakteri Multi-Drug
Resistent Pseudomonas Aeruginosa (MDRPA) antar Kelompok.................31
Tabel 5.4 Uji One-Way Anova terhadap Rerata Zona Hambat......................................31
Tabel 5.5 Kualitas Daya Hambat pada Bakteri MDRPA..............................................34
Tabel 5.6 Uji Korelasi antara Ekstrak Etanol Lateks Aloe vera terhadap Diameter Zona
Hambat pada Bakteri MDRPA.....................................................................35
Tabel 5.7 Analisis Regresi terhadap Ekstrak Etanol Aloe vera terhadap Diameter Zona
Hambat pada Bakteri MDRPA ....................................................................35
xx
DAFTAR SINGKATAN
CFU : colony forming unit
CLSI : Clinical and Laboratory Standart Institute
CI : confident interval
EF-2 : elongation factor 2
KHM : kadar hambat minimal
KBM : kadar bakterisida minimal
MBLs : metallo-β-lactamase
MDRPA : multi-drug resistant Pseudomonas aeruginosa
MH : Mueller-Hinton
MRVP : Methyl Red-Voges Prokauser
NaCl : natrium chloride
OD : optical density
RND : resistance-nodulation-division
TSI : Tiple Sugar Iron
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Uji Post Hoc Tukey HSD terhadap Pengaruh Zona Hambat terhadap Jenis
Ekstrak pada Bakteri MDRPA
Lampiran 2. Jadwal dan Rencana Penelitian
Lampiran 3. Dokumentasi Penelitian
Lampiran 4. Rincian Anggaran Penelitian
Lampiran 5. Daftar Riwayat Hidup