Pengaruh abrasi dan rob terhadap sosial budaya

25
Pengaruh Abrasi dan Rob Terhadap Sosial Budaya Warga Desa Bedono Kecamatan Sayung, Demak

Transcript of Pengaruh abrasi dan rob terhadap sosial budaya

Page 1: Pengaruh abrasi dan rob terhadap sosial budaya

Pengaruh Abrasi dan Rob Terhadap Sosial Budaya Warga

Desa Bedono Kecamatan Sayung, Demak

Page 2: Pengaruh abrasi dan rob terhadap sosial budaya

Nara Sumber

Yamrozi (Ketua Mangrove Bahari)

Page 3: Pengaruh abrasi dan rob terhadap sosial budaya

Sayung, Demak

Page 4: Pengaruh abrasi dan rob terhadap sosial budaya

Latar BelakangFenomena kenaikan muka air laut merupakan issue yang diakibatkan dengan terjadinya persoalan pemanasan global (global warming). Kenaikan permukaan air menyebabkan tergenangnya daerah-daerah pantai yang tidak berlereng, serta mempertinggi abrasi pantai, merusak permukiman, tambak, daerah pertanian kawasan pantai. Kenaikan air laut yang mengenai daerah pasang disebut rob. Rob banyak menimbulkan kerugian fisik dan sosial di suatu wilayah yang terkena rob. Salah satunya adalah Desa Bedono Kecamatan Sayung Kabupaten Demak. Munculnya rob menimbulkan permasalah baru bagi masyarakat Desa Bedono.

Page 5: Pengaruh abrasi dan rob terhadap sosial budaya

Rob dan Abrasi

Pada dasarnya warga Sayung Demak khususnya warga Desa Bedono telah terbiasa terhadap peristiwa Rob dan abrasi. Menurut warga setempat, Rob telah terjadi pada tahun 1994, meskipun dampaknya belum terlalu besar terhadap warga. Namun seiring bertambahnya waktu, rob semakin tahun semakin tinggi sehingga berdampak buruk terhadap warga.

Page 6: Pengaruh abrasi dan rob terhadap sosial budaya

Tanggapan Warga Terhadap Abrasi

Sebagian warga menduga bahwa Abrasi yang terjadi di daerah tersebut adalah dampak dari aktifitas pembangunan di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, aktifitas tersebut meliputi pengerukan dasar laut, pembangunan bangunan pantai dll.

Page 7: Pengaruh abrasi dan rob terhadap sosial budaya

Dampak dari Rob dan Abrasi PendidikanPekerjaanPemilikan LahanPendapatanKesehatanOraganisasi SosialSikap WargaKondisi Pemanfaatan SDAInfrastrukstur

Page 8: Pengaruh abrasi dan rob terhadap sosial budaya

Adaptasi Warga Terhadap Rob dan Abrasi

Penanaman MangrovePenyesuaian BangunanBeralih ProfesiKurikulum Pendidikan

Page 9: Pengaruh abrasi dan rob terhadap sosial budaya

Adaptasi Warga Terhadap Rob

Page 10: Pengaruh abrasi dan rob terhadap sosial budaya
Page 11: Pengaruh abrasi dan rob terhadap sosial budaya
Page 12: Pengaruh abrasi dan rob terhadap sosial budaya
Page 13: Pengaruh abrasi dan rob terhadap sosial budaya
Page 14: Pengaruh abrasi dan rob terhadap sosial budaya
Page 15: Pengaruh abrasi dan rob terhadap sosial budaya
Page 16: Pengaruh abrasi dan rob terhadap sosial budaya
Page 17: Pengaruh abrasi dan rob terhadap sosial budaya
Page 18: Pengaruh abrasi dan rob terhadap sosial budaya
Page 19: Pengaruh abrasi dan rob terhadap sosial budaya

KONDISI DAERAH PESISIR / PANTAI

KABUPATEN DEMAK TAHUN 2011

LOKASI PANJANG PANTAI

(Km)

GARIS PANTAI (Km)

ABRASI PANTAI (Ha)

AKRESI PANTAI (Ha)

PENANGGULANGAN ABRASI PANTAI (Km)

EKOSISTEM MANGROVE (HA)LUAS TAMBAK

(HA)KECAMATAN DESA BAIK RUSAK IDEAL

I. SAYUNG 1. Sriwulan 2.00 4.80 79.44 - - 25 5 192.75 -

    2. Bedono 3.00 8.50 124.12 - 1* 301 190 392.75 -

    3. Timbulsloko 2.00 4.50 74.47 - - 151 85 257.00 212.56

    4. Surodadi 3.00 5.56 92.01 19.26 - 325 21 257.00 788.96

    5. Sidorejo - - - - - 150 25 552.55 250.27

    6. Tugu - - - - - - - 299.29 103.47

    7. Banjarsari - - - - - 110 10 282.70 192.87

    8. Sidogemah - - - - - 11 4 257.00 74.30

    9. Purwosari - - - - - 120 60 257.00 -

II. KARANGTENGAH 1. Tambakbulusan 4.00 3.89 4.16 21.60 - 100 50 - 462.01

    2. Wonoagung - - - - - 400 20 38.55 147.84

III. BONANG 1. Purworejo 3.10 4.87 7.76 17.25 0.23** 75 - - 2,073.17

    2. Margolinduk - - - - - 34 15 339.24 81.99

    3. Morodemak 3.00 4.60 7.33 16.30 - 20 5 12.85 332.03

    4. Betahwalang 1.50 3.10 4.94 10.98 - 20 5 51.40 217.19

    5. Gebang - - - - - - - - 131.22

    6. Serangan - - - - - 25 15 51.40 99.30

    7. Karangrejo - - - - - - - - 638.13

    8. Gebangarum - - - - - - - - 195.62

IV. WEDUNG 1. Wedung 4.50 5.70 17.91 45.50 - 450 50 1,028.40 605.00

    2. Mandung - - - - - - - - 100.00

    3. Berahan Wetan 3.00 9.22 28.98 73.61 - 250 150 771.00 341.40

    4. Berahan Kulon 3.00 13.10 41.17 104.58 - 62 - - 455.20

    5. Kedungmutih - - - - - 5 3 5.14 100.70

    6. Kedungkarang - - - - - 92 - 326.44 55.10

    7. Kendalasem - - - - - - - 8.06 184.00

    8. Babalan 2.00 4.30 13.51 - - 48 - - 2,601.20

  9. Tedunan - - - 72.14 - - - - 76.50

  10. Mutih Kulon - - - - - - - - 106.00

    11. Bungo - - - - - - - - 45.00

JUMLAH 34.10 72.14 495.80 309.08 1.23 2,774 713.0 5,380.52 10,671.03

Keterangan :

* : tanggul

** : break water

Page 20: Pengaruh abrasi dan rob terhadap sosial budaya

NO

  LOKASI

LUAS (HA)

   LAHAN SIAP

TANAM (HA)

 KECAMATA

NDESA    

I.   SAYUNG 1. Purwosari 120     100      2. Sriwulan 25     75      3. Bedono 439     75      4. Timbulsloko 150     100      5. Surodadi 325     100      6. Sidorejo 150     215      7. Tugu -     97      8. Banjarsari 110     110      9. Sidogemah 11     100

II.  KARANGTENGAH

1. Tambakbulusan 100     -

      2. Wonoagung 40     15III.   BONANG 1. Margolinduk 34     132      2. Morodemak 20     5      3. Betahwalang 20     20      4. Gebang -     -      5. Tridonorejo 4     4      6. Serangan 25     20      7. Purworejo -     -

IV.   WEDUNG 1. Wedung 450     400      2. Mandung -     -      3. Berahan Wetan 250     300      4. Berahan Kulon -     -      5. Kedungmutih 5     2      6. Kedungkarang 92     92      7. Kendalasem -     5      8. Babalan -     -

JUMLAH 2,370     1,967

Page 21: Pengaruh abrasi dan rob terhadap sosial budaya

No Elevasi acuan pasang surutElevasi (cm)

0 peil Schaal

Elevasi (cm)

LLWL1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

HHWL

MHWS

MHWL

MSL

MLWL

MLWS

LLWL

96,45

85,48

64,48

45,36

26,4

6,04

-4,37

100,82

89,85

68,85

49,73

30,77

10,41

0,00

Tabel X. Elevasi pasang surut air laut di Kabupaten Demak Sumber : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Demak tahun 2009

Page 22: Pengaruh abrasi dan rob terhadap sosial budaya

Bulan Tahun 2004

Tahun 2005

Tahun 2006

Tahun 2007

Tahun 2008

Tahun2009

Januari Curah Hujan 469 432 755 473 332 777Hari Hujan 18 14 18 11 18 21

Pebruari Curah hujan 395 243 339 249 942 329Hari Hujan 15 12 10 10 25 14

Maret Curah Hujan 314 276 300 214 177 284Hari Hujan 13 10 13 14 13 7

April Curah Hujan 178 141 135 204 65 102Hari Hujan 5 8 6 7 5 4

Mei Curah Hujan 116 42 163 0 0 116Hari Hujan 6 4 5 0 0 10

Juni Curah Hujan 52 151 20 0 0 10Hari Hujan 3 5 1 0 0 1

Juli Curah Hujan 0 37 0 0 0 0Hari Hujan 0 3 0 0 0 0

Agustus Curah Hujan 0 0 0 0 0 0Hari Hujan 0 0 0 0 0 0

September Curah Hujan 0 38 0 0 0 0Hari Hujan 0 2 0 0 0 0

Oktober Curah Hujan 0 118 0 0 145 26Hari Hujan 0 10 0 0 6 4

November Curah Hujan 152 143 0 0 210 128Hari Hujan 6 8 0 0 13 8

Desember Curah Hujan 310 386 100 398 290 168Hari Hujan 15 17 4 19 8 9

Total Curah hujan 1591 2007 1812 1538 2161 1940Hari Hujan 66 93 57 63 98 78

Tabel XI. Data Curah Hujan dan Hari Hujan di Kecamatan Wedung Kabupaten Demak.Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Demak

Page 23: Pengaruh abrasi dan rob terhadap sosial budaya

Kecamatan Desa Luas Tambak (ha)I. Sayung 1. Timbulsloko

2. Surodadi

3. Sidorejo

4. Tugu

5. Banjarsari

6. Sidogemah

212,56

788,96

250,27

103,47

192,87

74,30II. Karang Tengah 1.Tambakbulusan

2. Wonoagung

462,01

147,84III. Bonang 1. Purworejo

2. Margolinduk

3. Morodemak

4. Betahwalang

5. Gebang

6. Serangan

7.Karangrejo

8. Gebangarum

2.073,17

81,99

332,03

217,19

131,22

99,30

638,13

195,62IV. Wedung 1. Wedung

2. Mandung

3. Berahan Wetan

4. Berahan Kulon

5. Kedungmutih

6. Kedungkarang

7. Kendalasem

8. Babalan

9. Tedunan

10.Mutih Kulon

11.Bungo

605,00

100,00

341,40

455,20

100,70

55,10

184,00

2.601,20

76,50

106,00

45,00Jumlah 10.671,03

Tabel XII. Luasan tambak ikan air payau di Kabupaten DemakSumber : Dinas Kalutan dan Perikanan Kabupaten Demak

tahun 2009

Page 24: Pengaruh abrasi dan rob terhadap sosial budaya

SKPD Permasalahan Langkah-langkah yang telah dilaksanakan

Dinas Kelautan dan

Perikanan

a). Terjadinya abrasi dan akresi Pantai, gelombang pasang, rob dan pencemaran limbah pesisir.

1). Penanaman mangrove dari OISCA tahun 2006 s/d tahun 2009 sejumlah 560 Ha kurang lebih 1.400.000 batang dari dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Demak dan Provinsi.

Tahun 2006 :- Morodemak 25.000 batang- Berahanwetan 25.000 batang- Babalan 25.000 batang

Tahun 2007 :- Morodemak 25.000 batang- Surodadi 10.000 batang- Tugu 4.000 batang- Sidorejo 7.000 batang- Banjarsari 4.000 batangTahun 2008 :- Bedono 14.000 batangTahun 2009 :- Timbulsloko 55.000 batang- Morodemak 4.000 batang- Sidogemah 1.000 batang- Betahwalang 32.500 batang

Tabel XV. Penanaman Mangrove di Kabupaten Demak tahun 2006-2009

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Demak tahun 2009

Page 25: Pengaruh abrasi dan rob terhadap sosial budaya

Terima Kasih