PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA TUGU PKK DENGAN …
Transcript of PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA TUGU PKK DENGAN …
PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA TUGU PKK DENGAN PENANAMAN
TANAMAN TOGA
Oleh
, , 12
Fakultas Ilmu Pendidikan, 3Fakultas Ilmu Keolahragaan
123Universitas Negeri Semarang
[email protected], [email protected]
2,
Abstrak
Guna mendukung potensi sumber daya alam di wilayah Karonsih Timur khususnya dalam
pemanfaatan dan pengelolaan lingkungan dilahan kosong pada tugu PKK yang berlokasi di
Jl. Karonsih Timur 6 RT 03/RW 05 dapat dilakukan dengan penanaman tanaman TOGA.
Pemanfaatan lahan kosong ini untuk meningkatkan pengetahuan dalam membudidaya
tanamana TOGA. Pemanfaatan TOGA mampu mengatasi kebutuhan pangan khusunya
dalam menunjang kesehatan dan dapat menyembuhkan penyakit baik ringan maupun berat. Metode kegiatan ini menggunakan penyuluhan dan praktik langsung penerapan langkah-langkah
dalam penanaman tanaman TOGA pada lahan kosong tugu PKK. Kegiatan ini bertujuan untuk
memanfaatkan lahan kosong di tugu PKK warga Karonsih Timur RT 03/RW 05 yang
kosong menjadi lebih berdaya guna dan dapat mewujudkan lingkungan sehat dan hijau
alami. Selain tujuan tanaman TOGA, TOGA memiliki fungsi ganda diantaranya
memperindah rumah, sumber tumbuhan obat alami & rempah, dan meningkatkan
kerukunan warga.
Kata kunci : pemanfaatan, lahan kosong, tanaman TOGA
PENDAHULUAN
Karonsih Timur merupakan salah satu
wilayah perumahan yang berada di
Kelurahan Ngaliyan, Kota Semarang.
Perumahan ini memiliki ikon disetiap RT
nya yaitu tugu PKK. Tugu PKK berisikan
tentang 10 progam PKK. Akan tetapi, lahan
disekitar tugu masih terdapat lahan kosong.
Oleh karena itu, dalam rangka mendukung
potensi sumber daya alam disekitar tugu
PKK dapat dilakukan dengan pemanfaatan
dan pengelolaan lingkungan tugu dapat
dilakukan dengan penanaman tanaman
TOGA. Pemanfaatan dan pengelolan lahan
kosong ini digunakan agar dapat
dimanfaatkan menjadi lahan menanam
tanaman yang bermanfaat dan memiliki
nilai jual.
Tanaman TOGA merupakan salah satu
tanaman yang memiliki manfaat dan nilai
jual yang tinggi. TOGA singkatan dari
Tanaman Obat Keluarga yaitu tanaman
hasil budidaya rumahan yang berkhasiat
sebagai obat penyakit ringan maupun berat.
Selain itu istilah TOGA lebih mengacu
kepada penataan pekarangan, jadi tidak
berarti tanaman yang hanya tanaman hias
yang berkhasiat obat. Hal ini sangat cocok
untuk mengisi lahan kosong yang menjadi
lahan bermanfaat.
Menurut Susi Mindarti dan Bebet
Nurbaeti (2015:1) menyatakan bahwa
Tanaman obat keluarga (TOGA)
merupakan salah satu tanaman pilihan
warga untuk lahan perkarangan karena
dapat dimanfaatkan bagi kesehatan.
Tanaman obai juga dapat dijadikan obat
yang aman karena tidak mengandung bahan
kimia selain itu murah dan mudah didapat.
Gaya hidup kembali ke alam perlu adanya
kesadaran masyararakat terhadap bahaya
yang ditimbulkan oleh bahan bahan kimia
yang terkandung dalam makanan, minuman
dan obat-obatan.
Jenis tanaman obat umumnya lebih
banyak tumbuh sebagai tanaman liar, akan
tetapi pada saat ini tanaman obat banyak
ditanam di kebun dan dilahan perkarangan.
Oleh karena itu bibit tanaman obat banyak
dibutuhkan oleh masyarak untuk ditanam di
lahan pekarangannya. Dengan
memanfaatkan lahan kosong di tugu PKK
dengan penanaman tanaman Toga dapat
bermanfaat bagi warga sekitar.
Tanaman TOGA memiliki banyak
manfaat diantaranya untuk memenuhi
keperluan alam bagi kehidupan, termasuk
keperluan mengatasi masalah kesehatan
secara tradisional (Obat). Pada dasarnya
bahwa obat yang berasal dari sumber bahan
alami khususnya tanaman telah
memperlihatkan peranannya dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan warga.
Penggunaan tanaman TOGA sebagai obat
tradisional secara umum dinilai lebih aman
dari pada penggunaan obat modern. Hal ini
disebabkan karena obat tradisional
memiliki efek samping yang relatif lebih
sedikit dari pada obat modern yang
mengandung bahan kimia.
Bangsa Indonesia telah lama mengenal
dan menggunakan tanaman berkhasiat obat
(TOGA) sebagai salah satu upaya untuk
mencegah masalah kesehatan baik penyakit
ringan maupun berat. Pengetahuan tentang
tanaman berkhasiat obat ini berdasarkan
pada pengalaman dan ketrampilan yang
secara turun temurun telah diwariskan dari
nenek moyang hingga satu generasi ke
generasi berikutnya. Dalam manfaat dan
kegunaan jenis tanaman yang berkhasiat
obat dan sekaligus warga dapat lebih
mengenal keanekaragaman hayati yang
tersebar di pelosok negeri kita ini.
Dari uraian tersebut, kegiatan ini
difokuskan pada pemanfaatan lahan
kosong dilingkungan tugu PKK
Karonsih Timur yang erlokasi di Jl.
Karonsih Timur 6 RT 03/RW 05
Ngaliyan. Setelah kegiatan ini warga
diharapkan dapat membudidayakan
t a n a m a n TOGA dan
memanfaatkannya, sehingga akan
terwujud suatu kemandirian dalam
pengobatan keluarga dengan obat-obatan
herbal atau alami.
METODE PELAKSANAAN
Kegiatan ini dilaksanakan di tugu
PKK Karonsih Timur yang berlokasi di
Jl. Karonsih Timur 6 RT 03/RW 05
Ngaliyan dilaksanakan pada Minggu, 9
Agustus 2020. Metode pelaksanaan
kegiatan ini yaitu penyuluhan dan
praktik secara langsung. Adapun
langkah-langkah pelaksanaanya sebagai
berikut:
Dari kegiatan ini diharapkan warga
sekitar dapat menjaga dan memelihara
tanaman tersebut hingga dapat
bermanfaat bagi warga sekitar. Dalam
proses kegiatan ini dapat menambah
pengetahuan dan ketrampilan dalam
menanam TOGA.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dari kegiatan ini adalah
terwujudnya pemanfaatan lahan kosong
dengan ditanami tanaman TOGA di
sekitar tugu PKK RT 03/RW 05 Karonsih
Perizinan Ketua RT 03/RW 05
Bekerjasama dengan ibu-ibu RT 03/RW 05
Menyiapkan lahan di sekitar
tugu PKK
Menyiapkan tanaman/bibit
TOGA
Penyuluhan dan praktik
penanaman tanaman TOGA
Timur. Selain itu meningkatnya kesadaran
warga terkait bagaimana memanfaatkan
lahan kosong menjadi lahan yang
berguna bagi warga dan memiliki nilai
jual dari hasil tanaman TOGA yang
ditanamnya.
Beberapa jenis tanaman TOGA dan
khasiatnya yang sudah ditanam oleh
warga, sebagai berikut:
1. Kencur
Kencur mengandung mineral (13,73 %),
pati (4,14 %) dan minyak atsiri (0,02
%). Kencur berkhasiat untuk mengobati
radang lambung, menghilangkan lelah,
radang anak telinga, memperlancar haid,
menghilangkan darah kotor, masuk
angin, influenza pada bayi, sakit kepala,
mata pegal, batu dan keseleo.
2. Kunyit atau Kunir
Berkhasiat untuk mengobati radang
usus buntu dan radang rahim, radang
amandel, asma, dan sembelit.
3. Jahe
Berkhasiat untuk mengobati sakit
kepala karena dingin, perut mulas, air
liur terlalu banyak, urat syaraf lemah,
luka-luka berbau busuk, dan terkilir.
4. Serai
Berkhasiat untuk mengobati nyeri
lambung, bahan baku minyak atsiri
(parfum), gatal-gatal (minyak), pegal-
pegal (batang, daun), dan penyegar
masakan (batang, daun).
5. Kunci
Berkhasiat sebagai peluruh dahak atau
untuk menanggulangi batuk, peluruh
kentut, penambah nafsu makan,
menyembuhkan sariawan, bumbu masak,
dan pemacu keluarnya Air Susu Ibu (ASI).
6. Lengkuas
Berkhasiat untuk mengobati demam,
kolera, membersihkan darah, dan
mengobati kurap.
7. Lidah Buaya
Berkhasiat untuk menhobati sakit
kepala, pusing, sembelit (Constipation),
kejang pada anak, kurang gizi
(Malnutrition), batuk rejan (Pertussis),
muntah darah, kencing manis (Dm),
wasir, peluruh. haid. dan penyubur
rambut.
8. Okra
Berkhasiat untuk meredakan asma,
melancarkan pencernaan, menurunkan
kolesterol, menyehatkan jantung,
menurunkan gula darah, meningkatkan
daya tahan tubuh, mencegah gangguan
ginjal, baik untuk ibu hamil karena okra
tinggi kandungan vitamin A, vitamin
B1, vitamin B2,vitamin B6, vitamin C,
seng, serta kalsium terutama sangat
dibutuhkan untuk proses tumbuh
kembang janin dalam kandungan,
menurunkan risiko osteoporosis, dan
mencegah kanker.
9. Pandan
Berkhasiat untuk menambah nafsu
makan, menetralisir racun, mengatasi
kanker, mengontrol kadar gula darah,
mengatasi nyeri dan radang, rematik dan
pegal linu, dan mengatasi rambut rontok
dan ketombe.
Proses pelaksanaan penanaman
bersama berjalan lancar juga didukung
dengan partisipasi yang baik dan respon
warga yang bagus sehingga lahan yang
kosong diarea tugu PKK dapat bermanfaat
bagi warga sekitar. Pemberian penyuluhan
juga dapat menambah wawasan warga
tentang pentingnya tanaman TOGA.
Dengan kegiatan ini dapat memberikan
dampak diantaranya dapat menciptakan
kesadaran warga akan lingkungan yang
hijau dan meningkatan pengetahuan dan
ketrampilan warga untuk memanfaatkan
lahan kosong dalam penanaman TOGA.
Berikut dokumentasi hasil kegiatan
penyuluhan dan penanaman tanaman
TOGA disekitar tugu PKK Karonsih Timur
RT 03/RW 05.
KESIMPULAN
Kesimpulan kegiatan ini dapat
berjalan dengan baik diantaranya dengan
memberikan dampak yang baik bagi
warga sekitar, menambah wawasan
pengetahuan tentang khasiat dari beberapa
TOGA, cara memanfaatkan lahan kosong
menjadi lahan yang memiliki manfaat
bagi warga, tanaman TOGA yang bisa
dimanfaatkan warga sekitar dan cara
pengolahan TOGA, sehingga dapat
meningkatkan khususnya dalam hal
peningkatan keterampilan dan kesehatan
warga, dengan demikian dapat memotivasi
warga tentang pentingnya penghijauan,
obat-obatan yang alami atau obat herbal,
dan dapat mengembangkan potensi yang
ada baik diperumahan maupun didesa.
DAFTAR PUSTAKA
Bebet, Mindarti dan Nurbaeti. 2015.
Buku Saku Tanaman Obat
Keluarga (TOGA). Jawa Barat:
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
(BPTP).
Balai Penelitian Tanaman Rempah dan
Obat. 2019. Tanaman Warisan
Tradisi Nusantara untuk
Kesejahteraan Rakyat. Bogor:
Balai Penelitian Tanaman Rempah
dan Obat.
Novaldi, Julian Dwi dan Ninuk
Purnaningsih. 2020. Studi
Pemanfaatan Pekarangan Rumah
Terkait Tumbuhan Obat Keluarga
(Toga) Di Desa Bubulak RW 06
Bogor. Jurnal Pusat Inovasi
Masyarakat 2(3): 460‒464.
Pambudi, Dholina Inang dan Rizqi
Yudha Erlangga. 2018. Jurnal
Pemberdayaan 2(2): 347-352.
Oktaviani, Ananda Diah, Novita Niken
Putri Ulayyah, Titiek S. Yuliani,
Megayani Sri Rahayu, Iskandar
Lubis, dan Fitriyah Nurul. 2020.
Pemanfaatan Lahan Pekarangan
untuk Memenuhi Kebutuhan
Keluarga di Desa Cintalaksana,
Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten
Karawang. Jurnal Pusat Inovasi
Masyarakat 2(4): 535‒539.
PELAKSANAAN KKN BMC UNNES; SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN
PENYEBARAN COVID 19 DI KELURAHAN NGALIYAN
Fajr Ihsanu Al-Dien, Ari Widyalintang,
Nia Ayuningtyas Suryaningrum,Anisa Rizlly Maya Sufa
Universitas Negeri Semarang, Kampus Sekaran Gunungpati Semarang
Abstrak. Kuliah Kerja Nyata Bersama Melawan Covid-19 (KKN BMC) merupakan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Semarang
dengan menyesuaikan keadaan pandemi saat ini. Adapun tujuan dari KKN BMC UNNES
adalah sebagai upaya untuk mengurangi dan mencegah penyebaran virus Covid-19 dan
sebagai sarana pemberdayaan masyarakat yang terdampak Covid-19. Mahasiswa yang
mengikuti KKN BMC ini akan memberikan edukasi mengenai Covid-19 kepada masyarakat.
Metode pelaksanaan dari KKN BMC ini adalah dengan metode sosialisasi dan edukasi baik
secara daring maupun luring. Hasil dari kegiatan ini adalah masyarakat akan teredukasi
mengenai Covid-19 melalui program kerja yang dilaksanakan oleh para mahasiswa.
Kata kunci: Kuliah Kerja Nyata, COVID-19, Pengabdian
PENDAHULUAN
Pada akhir tahun 2019 telah ditemukan
suatu virus baru yang dapat menyebabkan
kematian. Berawal dari China virus ini
menyebar hingga ke seluruh dunia.
Coronavirus merupakan virus penyebab
penyakit Covid-19. Virus Corona atau
coronavirus adalah keluarga jenis virus
yang bisa menyebabkan penyakit dari yang
ringan seperti flu biasa hingga parah
seperti Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS) (Baldwin and
Beatrice,2020) . Virus Corona bisa
menyebabkan gangguan pada sistem
pernapasan, pneumonia akut, sampai
kematian.
Mengapa virus ini seketika menjadi
perbincangan di dunia? Hal ini disebabkan
banyaknya pasien yang berakhir dengan
kematian. Virus ini merupakan virus jenis
baru yang dapat menular ke sesama
manusia. Virus ini dapat menyerang
siapapun, baik balita, lansia bahkan usia
produktif dan tak memandang gender, baik
perempuan maupun laki-laki semua dapat
saja terinfeksi virus ini. Lagipula virus ini
belum ditemukan vaksinnya, sehingga para
peneliti masih bekerja keras untuk
menemukan vaksin guna menangkal virus
tersebut.
Virus yang pertama kali ditemukan di
Wuhan, China pada akhir desember 2019
ini, akhirnya menyebar keseluruh dunia.
Inilah mengapa wabah ini disebut sebagai
pandemic. Gejala yang diawali dengan
demam, batuk dan flu ini membuat pasien
yang mengidap Covid-19 ini seringkali
abai dengan penanganan yang seharusnya
mereka dapat. Dengan gejala yang seperti
sakit flu biasa tersebut, pasien kerap
mengabaikan untuk berobat ke rumah
sakit. Dan hal tersebut yang akhirnya dapat
menularkan ke orang terdekat yaitu
keluarga, dan akhirnya orang lain di
sekitarnya. Dengan hal itu penyebaran
virus ini sangat cepat.
Dengan adanya wabah ini, semua sektor
kehidupan tentunya terpengaruh. Sektor
ekonomi, pariwisata hingga pendidikan
kena imbasnya. Bahkan pemerintah
memberlakukan perintah Work From
Home (WFH). Para pekerja dan pelajar
melakukan WFH demi terhindar dari
kontak langsung dengan individu lain.
Sebagai mahasiswa tingkat akhir yang
harus menjalankan kegiatan KKN (Kuliah
Kerja Nyata), mahasiswa beradaptasi
dengan keadaan yang ada dengan
melakukan KKN via online (daring). KKN
yang seharusnya dilakukan dengan terjun
langsung ke desa untuk membantu
masyarakat langsung, harus diganti dengan
melakukan KKN daring secara individual
yang dilaksanakan di domisili masing-
masing mahasiswa sebagai upaya untuk
mengurangi kegiatan berkelompok untuk
mencegah penyebaran Covid-19. UNNES
sebagai Universitas yang mematuhi aturan
dan arahan dari pemerintah mengenai
penerapan physical distancing
menciptakan suatu sistem pelaksanaan
KKN baru yang dilaksanakan di rumah
masing-masing untuk meminimalisir
penyebaran virus yang ada. UNNES
membuat program KKN bernama KKN
BMC (Bersama Melawan Covid-19) untuk
membantu pemerintah mensosialisasikan
pengetahuan tentang Virus Corona dan
cara pencegahannya kepada masyarakat.
Penelitian ini diadakan dengan tujuan
sebagai upaya untuk mengurangi dan
mencegah penyebaran virus Covid-19 dan
sebagai sarana pemberdayaan masyarakat
yang terdampak Covid-19.
METODE
KKN BMC ini dilaksanakan dengan
metode sosialisasi dan edukasi
pencegahan Covid-19 secara daring dan
luring untuk masyarakat di lingkungan
Kelurahan Ngaliyan dalam beberapa lokasi
yaitu Karonsih dan Wismasari. Metode
tersebut dipilih karena dianggap paling
efektif dan aman dalam melaksanakan
KKN ini untuk mengurangi penyebaran
Covid-19 melalui kerumunan dalam
masyarakat. Metode tersebut dilakukan
dengan memanfaatkan teknologi
komunikasi digital melalui media sosial
sebagai media penyampaian informasi
kepada masyarakat. Pemanfaatan
teknologi komunikasi digital menjadi
alternatif yang efektif karena Indonesia
memiliki 50% pengguna internet aktif
(digital native) dari total populasi
mencapai 265,4 juta (Kemp,2018)
Kegiatan KKN BMC ini diawali dengan
perencanaan program kerja yang dianalisis
sesuai dengan kebutuhan dan
permasalahan faktual yang ada dalam
masyarakat khususnya yang berhubungan
dengan dampak Covid-19. Sebaran
kegiatan yang dipilih memiliki empat
sasaran sektor dalam masyarakat yaitu
sektor kesehatan, sektor pendidikan, sektor
ekonomi dan sektor sosial. Program kerja
dalam sektor kesehatan dilaksanakan
melalui kegiatan sosialisasi dan pembagian
alat kesehatan serta penyemprotan
disinfektan .Program kerja dalam sektor
pendidikan dilaksanakan baik secara
daring maupun luring melalui kegiatan
edukasi Covid-19 dan pendampingan
belajar bagi siswa sekolah di lingkungan
KKN. Program kerja dalam sektor
ekonomi dilaksanakan dengan melakukan
pelatihan untuk membantu meningkatkan
ketahanan ekonomi bagi warga yang
terdampak Covid-19. Program kerja dalam
sektor sosial meliputi pembuatan media
edukasi tentang protokol kesehatan Covid-
19 di lokasi KKN. KKN BMC di
lingkungan kelurahan Ngaliyan khususnya
Karonsih dan Wismasari ini dilaksanakan
selama 45 hari.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kuliah Kerja Nyata Bersama Melawan
Covid-19 merupakan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat yang ada di Universitas
Negeri Semarang yang dilaksanakan di
wilayah domisili masing masing
mahasiswa. Adapun kegiatan ini
dilaksanakan di lingkungan Wismasari dan
Karonsih, Kelurahan Ngaliyan yang
dimulai pada periode Juli - Agustus 2020.
Pelaksanaan program kerja yang
dibawakan oleh mahasiswa, dilaksanakan
secara daring yang mana mahasiswa dapat
menggunakan media sosial untuk
menunjang kegiatannya maupun secara
luring dengan membuat pelatihan langsung
tetapi tetap memperhatikan protokol
kesehatan yang ketat. Upaya ini dilakukan
sebagai bentuk dari meminimalisir
penyebaran Covid-19 di wilayah domisili
maupun sebagai perlindungan diri bagi
mahasiswa dan orang sekitarnya saat
menjalankan KKN BMC ini.
Program kerja yang dilaksanakan oleh
mahasiswa, disambut dengan respon
positif di wilayah domisilinya. Yang mana
mahasiswa dianggap mampu untuk
memberikan edukasi ataupun informasi
bagi masyarakat mengenai Covid-19
sekaligus memberikan pemberdayaan dan
pendampingan bagi masyarakat melalui
pelatihan-pelatihan yang dijalankan
maupun pendampingan yang dilaksanakan.
Adapun program kerja dari yang
dibawakan oleh mahasiswa adalah sebagai
berikut :
Pertama, kegiatan pembuatan media
edukasi yang berisi informasi seputar
COVID-19 dengan cara membagikan
poster secara online. Poster tersebut ada 4
jenis, yakni:
1. Poster COVID-19. Materi yang
diberikan berupa sedikit
pengenalan mengenai apa itu
COVID-19, bagaimana gejala yang
ditimbulkan, cara penularannya,
cara pencegahan, cara deteksi
mandiri, dan informasi-informasi
penting terkait COVID-19 seperti
nomor telepon darurat rumah sakit
rujukan terdekat.
2. Poster PHBS. Materi yang
diberikan berupa 10 pola hidup
yang dianjurkan oleh Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia
dalam masa pandemi ini. PHBS
sendiri bertujuan untuk menjadikan
anggota masyarakat sebagai agen
perubahan agar mampu
meningkatkan kualitas perilaku
sehari – hari dengan tujuan hidup
bersih dan sehat.
3. Poster Adaptasi Kebiasaan Baru.
Terdapat himbauan-himbauan dari
pemerintah mengenai perubahan
perilaku, kebiasaan, dan gaya
hidup dengan memperhatikan
protokol kesehatan seperti yang
harus kita lakukan pada masa
pandemi ini.
4. Poster PSBB. Materi yang
diberikan berupa strategi
pemerintah dalam menekan
penyebaran COVID-19, seperti
himbauan belajar di rumah, work
from home, kegiatan keagamaan
dilaksanakan di rumah, pembatasan
kegiatan sosial budaya, dan
perilaku saat berada dalam moda
transportasi.
5. Poster pembuatan Hand Sanitizer.
Poster ini berisi prosedur
pembuatan Hand Sanitizer.
Terdapat bahan-bahan beserta
komposisinya, alat yang
diperlukan, serta langkah-langkah
dalam pembuatannya.
6. Sosialisasi INARISK. INARISK
adalah aplikasi milik Badan
Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB) yang digunakan untuk
mengetahui risiko kebencanaan di
sekitar kita (dalam hal ini COVID-
19), serta upaya yang dapat kita
lakukan secara mandiri. Tools
Penilaian Risiko ini dikelola secara
resmi oleh Gugus Tugas
Percepatan Penanganan COVID-19
sebagai bentuk informasi resmi ke
masyarakat terkait dengan Pandemi
COVID-19. Kegiatannya adalah
meminta warga mengisi Instrumen
Penilaian Keluarga, yang nantinya
saat data sudah terkumpul, dapat
dipetakan (mapping) tingkat
kerawanan wilayah setempat.
Aplikasi tersebut juga memberikan
himbauan, dan rumah sakit rujukan
terdekat.
Kedua, kegiatan yang ditujukan sebagai
program pemberdayaan masyarakat, yakni:
1. Pendampingan Belajar bagi anak-
anak. Program pendampingan
belajar dilakukan secara daring
maupun luring, jenjang yang diajar
adalah di bawah SMA. Mata
pelajaran yang diberikan
menyesuaikan kebutuhan anak
tersebut, namun bagi yang masih
duduk dalam bangku TK, pelajaran
yang diberikan adalah menyanyi
lagu wajib Indonesia Raya, meski
mereka belum bisa menyanyikan
satu lagu penuh.
2. Pelatihan pembuatan kerupuk
gendar tanpa bleng. Pelatihan
pembuatan kerupuk gendar tanpa
bleng ini dilakukan dengan cara
daring melalui video pelatihan
yang diunggah melalui media
Youtube sebagai salah satu
alternatif tambahan penghasilan
bagi warga khususnya ibu-ibu PKK
yang terdampak Covid-19.
3. Budidaya timun jepang. pelatihan
budidaya sayur timun jepang ini
dilakukan secara daring dan luring.
sebelum mempraktekkan
penanaman sayuran, terlebih
dahulu diberikan materi pelatihan
melalui grup WA yang dilanjutkan
secara luring. dengan cara luring
ini sasaran yang dituju adalah Ibu-
Ibu PKK di wilayah domisili
peserta dengan tetap
memperhatikan protokol kesehatan
yang ada.
4. Budidaya Cabai, Tomat, Bayam,
Kangkung. Pelatihan budidaya ini
dilakukan secara daring maupun
luring dengan memberikan materi
pelatihan kepada ibu-ibu PKK di
wilayah domisili yang diikuti oleh
praktik mandiri di kediaman
masing masing dan secara luring
dengan orang orang terdekat
dengan tetap memperhatikan
protokol kesehatan.
5. Budidaya Anggrek. Budidaya ini
dilakukan secara tatap muka yang
dihadiri oleh ibu-ibu dan remaja
perempuan setempat. Prosedur
budidaya kali ini meliputi
pemotongan anggrek-anggrek
dalam pot, kemudian nantinya
dipindahkan ke media pakis,
penambahan serat kelapa, dan
proses penyatuan menggunakan
rafia. Adapun bagi warga yang
menggunakan pot, nantinya media
yang digunakan adalah arang serta
serat kelapa.
KESIMPULAN
Pandemi Covid-19 telah melemahkan
segala sektor yang ada di seluruh dunia.
Pemerintah pun telah berusaha semaksimal
mungkin untuk mencegah dan
memberantas virus ini. Mulai dari WFH
(Work From Home) hingga kebijakan
kebiasaan baru (New Normal) dibuat agar
meminimalisir penyebaran virus ini.
KKN daring adalah salah satu langkah
perguruan tinggi untuk meminimalisir
penyebaran Covid-19. Mahasiswa dituntut
untuk mengabdi kepada masyarakat
sebagai salah satu perwujudan Tri Dharma
Perguruan Tinggi (Wibowo,dkk.2017)
dengan langkah pemberian informasi
tentang Covid-19. UNNES salah satu
perguruan tinggi yang menerapkan KKN
daring membuat program KKN bernama
KKN BMC (Bersama Melawan Covid-19)
untuk membantu pemerintah
mensosialisasikan pengetahuan tentang
Virus Corona dan cara pencegahannya
kepada masyarakat.
Dengan metode sosialisasi dan edukasi,
KKN daring BMC ini dilakukan di
lingkungan Kelurahan Ngaliyan dalam
beberapa lokasi yaitu Karonsih dan
Wismasari. Metode tersebut dipilih karena
dianggap paling efektif dan aman dalam
melaksanakan KKN ini untuk mengurangi
penyebaran Covid-19 melalui kerumunan
dalam masyarakat. Dengan segala kegiatan
yang dilakukan mahasiswa demi
memberikan informasi dan pengetahuan
tentang Covid-19 kepada masyarakat luas
tersebut, diharapkan masyarakat dapat
menyerap dan mempraktekkan seluruh
anjuran yang ada.
Daftar Pustaka
Baldwin, Richard and Beatrice
Weder di Mauro.2020. Economics in the
Time of COVID-19. London:CEPR Press.
Kemp,S. (2018). Digital in 2018:
World’s internet users pass the 4 billion
mark.
<https://weareaocial.com/blog/2018/01/gl
obal-digital-report-2018>
Wibowo,dkk. 2017. TIGA PILAR
KONSERVASI: Penopang Rumah Ilmu
Pengembang Peradaban Unggul.
Semarang: UNNES PRESS.
Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer sebagai Antiseptik Pembersih Tangan untuk
Pencegahan COVID-19 Di Desa Kalipancur Kota Semarang
Patrick Byrne Putra, Faris Wafiq Saifudin, Naufalbahir Dwihastu Pujanarsa
ABSTRAK
Munculnya Virus jenis baru dari coronavirus yaitu COVID-19 pada akhir tahun 2019
ini menjadi wabah penyakit yang menyebar ke seluruh dunia, maka terjadinya pandemi
COVID-19. Adanya beberapa upaya untuk pencegahan COVID-19, salah satunya adalah
mencuci tangan dengan benar. Namun, ada saat di mana jauh dari tempat cuci tangan maka
diperlukan penggantinya agar menjaga diri agar tetap steril. Hand sanitizer adalah pengganti
yang paling tepat dan menjadi salah satu alat kesehatan yang sangat dibutuhkan saat ini.
Pertama kalinya virus COVID-19 merebak di Indonesia belum adanya persiapan khususnya
dalam kebutuhan alat kesehatan yang cukup. Hal ini sempat menjadikan panic buying yang
berakibat pada scarcity (kelangkaan). Oleh karena itu, dibutuhkannya keterampilan dan
pengetahuan untuk membuat sendiri. Menyikapi hal tersebut, kegiatan pengabdian
masyarakat atau KKN menjadi kesempatan untuk memberikan pengetahuan dan pelatihan
baik secara langsung maupun tidak langsung. Diberikannya pelatihan pembuatan hand
sanitizer kepada anak-anak dari keluarga FX. Haryono di Desa Kalipancur RT 11/RW 04,
Semarang, agar dapat memberikan solusi dan langkah nyata untuk dapat membuat sendiri
hand sanitizer jika terjadi kelangkaan lagi dan yang terpenting ini menjadi salah satu cara
mencegah virus COVID-19.
Kata Kunci: COVID-19; Hand Sanitizer; Alat Kesehatan
ABSTRACT
The emergence of a new type of coronavirus, namely COVID-19 at the end of 2019, has
become a disease outbreak that has spread throughout the world, hence the Covid-19
pandemic happens. There have been several ways to prevent COVID-19, one of them is
washing hands properly. And factly there are times where hand washing facilities are hard to
find, so a replacement is needed to stay sterile. Hand sanitizer is the most appropriate
replacement and is one highly needed medical equipment at the moment. The first time the
COVID-19 virus broke out in Indonesia there was no preparation, especially a necessary for
medical equipment. This had made panic buying which resulted in scarcity. Considering that
it takes skills and knowledge to make your own. In response to this, KKN becomes a program
to take an opportunity to provide knowledge and training, either directly or indirectly. A
training to produce hand sanitizers is given to family from mr.Fx. Haryono in Kalipancur
Village RT 11/RW 04, Semarang, by this activity there would be solutions and good
executions to be able to make their own hand sanitizers in case of scarcity being reoccured
and a substantial way to prevent virus COVID-19.
Keywords: COVID-19; Hand Sanitizer; Medica Equipment
PENDAHULUAN
Pada akhir tahun 2019, sebuah wabah
yang disebabkan oleh virus terjadi di
Wuhan, Provinsi Hubei, China telah
menyebar dengan cepat ke seluruh dunia.
Setelah identifikasi pada awalnya WHO
memberi nama sementara virus tersebut
sebagai novel coronavirus (2019-nCoV)
dan kemudian secara resmi dinamai sebagai
Severe Acute Respiratory Syndrome
Coronavirus 2 (SARS-CoV-2).
Dengan risiko pandemi yang terus
berlanjut, Oganisasi Kesehatan Dunia
WHO telah menyatakan bahwa pandemi
COVID-19 dikategorikan sebagai Darurat
Kesehatan Masyarakat secara Global
(Global Public Health Emergency).
Coronavirus adalah suatu kelompok virus
yang menyerang saluran pernafasan pada
hewan atau manusia. Beberapa jenis
coronavirus diketahui menyebabkan infeksi
saluran nafas pada manusia mulai dari
batuk pilek hingga yang lebih serius seperti
Middle East Respiratory Syndrome (MERS)
dan Severe Acute Respiratory Syndrome
(SARS). Coronavirus jenis baru yang
ditemukan menyebabkan penyakit COVID-
19. Virus ini bisa menyerang siapa saja,
seperti lansia (golongan usia lanjut), orang
dewasa, anak-anak, dan bayi, termasuk ibu
hamil dan ibu menyusui.
Orang dapat tertular COVID-19 dari
orang lain yang terinfeksi virus ini.
Penularan COVID-19 melalui percikan
cairan (droplet) dari hidung atau mulut
yang keluar saat orang yang terinfeksi
COVID-19 batuk, bersin atau berbicara.
Percikan cairan tersebut dapat menempel di
benda dan permukaan lainnya di sekitar
orang seperti meja, gagang pintu, dan
pegangan tangan. Orang dapat terinfeksi
apabila menyentuh benda atau permukaan
tersebut, kemudian menyentuh mata,
hidung, atau mulut mereka. Pada
umumnya, gejala dari virus corona mulai
akan muncul sekitar lima hingga enam hari
tetapi waktu kemunculan gejala ini dapat
berkisar dari 1-14 hari. Gejala-gejala yang
paling umum dari COVID-19 adalah
demam, batuk kering, dan rasa lelah. Gejala
lainnya yang lebih jarang dan mungkin
dialami beberapa pasien meliputi rasa nyeri
dan sakit, hidung tersumbat, sakit kepala,
konjungtivitis, sakit tenggorokan, diare,
kehilangan indera rasa atau penciuman,
ruam pada kulit, atau perubahan warna jari
tangan atau kaki.
Ada beberapa upaya pencegahan
penyebaran COVID-19 yang dapat
dilakukan seperti
menerapkan physical distancing, yaitu
menjaga jarak minimal 1 meter dari orang
lain, mengggunakan masker ketika
beraktivitas di tempat umum atau
keramaian, menerapkan perilaku hidup
bersih dan sehat danr utin mencuci
tangan dengan air dan sabun atau hand
sanitizer yang mengandung alkohol
minimal 60% setelah beraktivitas di luar
rumah atau di tempat umum. Merebaknya
pandemi COVID-19 di Indonesia
menyebabkan masyarakat cenderung
memerlukan banyak kebutuhan alat
kesehatan seperti hand sanitizer.
Dikarenakan kebutuhan masyarakat yang
terus meningkat ketersediaan hand
sanitizer saat semakin terbatas.
Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis
memutuskan melakukan pengabdian
masyarakat berupa Pelatihan Pembuatan
Handsanitizer sebagai Antiseptik
Pembersih Tangan untuk Pencegahan
COVID-19 di Desa Gemuruh, Kabupaten
Banjarnegara.
METODE PENELITIAN
Pelatihan pembuatan hand sanitizer
dilaksanakan beberapa tahap yaitu:
1. Sosialisasi secara daring
2. Pelaksanaan kegiatan
3. Hasil pelaksanaan
Sosialisasi secara Daring
Sosialisasi dilaksanakan pada tanggal
1 Agustus 2020. Sosialisasi secara daring
melalui grup WhatsApp belajar anak-anak,
akan diadakan pelatihan pembuatan hand
sanitizer secara sederhana sebagai upaya
untuk pencegahan COVID-19 di kalangan
generasi muda. Sosialisasi juga
menjelaskan maksimal anak yang
diperbolehkan untuk mengikuti pelatihan
pembuatan hand sanitizer.
Pelaksanaan Kegiatan
Pelatihan dilaksanakan keesokan
harinya setelah sosialisasi secara daring
yaitu pada tanggal 1 Agustus 2020.
Pelatihan pembuatan hand sanitizer
menggunakan metode offline (Training of
Traine). Metode offline adalah metode
konvensional yang biasanya dilakukan
pada setiap kegiatan dengan melakukan
kegiatan secara langsung atau tatap muka.
Pelatihan tersebut bertujuan agar
membekali para anak-anak agar bisa
membuat hand sanitizer di rumah dengan
bahan sederhana dan yang pasti dengan
takaran yang sesuai dengan yang
dianjurkan.
Pada metode offline (Training of
Trainer) kegiatan pelatihan dilakukan
dengan jumlah peserta yang telah
ditetapkan. Pelatihan ini dilaksanakan
dengan memperhatikan protokol kesehatan
dan jumlah peserta maksimal. Dalam
pelatihan menggunakan peserta 2 orang.
Gambar Pelatihan Pembuatan Hand
sanitizer
Hasil Pelaksanaan
Hasil dari pelatihan tersebut adalah
produk hand sanitizer yang sesuai dengan
standar WHO Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) yang bisa digunakan untuk
kepentingan sekolah maupun pribadi.
Dengan ini dapat diketahui bahwa pelatihan
pembuatan hand sanitizer memiliki dua
pendekatan, yaitu online training
(sosialisasi secara daring) dan offline
training (pelaksanaan kegiatan). Dua
pendekatan demikian disebut juga blended
learning.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan pelatihan pembuatan hand
sanitizer kepada anak-anak keluarga FX.
Haryono yang ada di Desa Kalipancur RT
11/RW 04 Semarang ini dilakukan sebagai
dasar pengetahuan untuk memberi
pengertian bahwa pencegahan COVID-19
dapat diaplikasikan secara efisien dan
efektif sesuai dengan kemampuan dan
keadaan. Pada saat awal adanya warga
Indonesia yang terdetekti positif terinfeksi
COVID-19, segala kebutuhan dan
perlengkapan untuk penanganan wabah
yang menyebar di seluruh dunia atau
disebut pandemik ini belum sepenuhnya
disiapkan dan tertangani dengan baik.
Akibatnya, adanya kelangkaan atau
scarcity, lebih banyaknya permintaan untuk
kebutuhan yang diperlukan sebagai
pencegahan virus ini dibandingkan dengan
ketersediaan sumber daya yang ditawarkan.
Oleh karena itu, dibutuhkannya kreativitas
masyarakat dalam efektivitas
penanggulangan yaitu dengan berusaha
memproduksi apa yang dibutuhkan. Salah
satu yang sangat dibutuhkan dan dicari
adalah hand sanitizer.
Hand sanitizer sebagai antiseptik
pembersih tangan ini sangat dibutuhkan
karena fungsinya yang dapat menjadi
alternatif pengganti sabun untuk cuci
tangan di saat sedang bepergian atau
beraktivitas di luar rumah sehingga
mengalami kesulitan mencari toilet dan
tempat mencuci tangan. Untuk
mempelopori kemandirian masyarakat
dalam membuat hand sanitizer, maka perlu
diketahui cara membuatnya dengan benar
sesuai prosedur dari para dokter atau ahli.
Kami mengikuti proses pembuatannya
sesuai arahan Dr. Aditya Ari Wibowo,
Kepala Pusat Kesehatan masyarakat
(Puskesmas) Teluk Kepayang Kecamatan
Kusan Hulu, yang juga menjadi pengurus
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Tanbu.
A. Untuk tahap awal adalah alat dan bahan:
1. Persiapkan alkohol dengan kadar
70%.
2. Di sini kami menggunakan baby oil
sebagai bahan dasar dan
memerlukan 10 ml saja.
3. Kemudian sediakan botol spray
plastik, mangkuk, sendok, dan
corong yang bersih dan steril.
B. Berikutnya adanya takaran yang perlu
diperhatikan. Takaran ini menggunakan
rumus kimia :
V1.M1 = V2.M2.
Keterangan:
V1 = Volume awal larutan (volume alkohol
100 ml).
M1= Konsentrasi awal larutan (kadar
alkohol 70%).
V2 = Volume akhir larutan (alkohol 100 ml
+ baby oil 10 ml. Maka volume menjadi
110 ml).
M2 = Konsentrasi akhir volume (hasil
akhir larutan).
Maka akan memperoleh jawaban
seperti ini:
V1.M1 = V2.M2
M2 = (V1.M1)/V2
= (100.70)/110
= 7.000/110
= 63,63 %.
Dengan ini dapat diketahui bahwa
penggunaan hand sanitizer yang dapat
membunuh kuman atau virus itu memiliki
kadar alkohol yang berkisar minimal 62%.
Untuk pemakaiannya juga perlu
diperhatikan karena tidak dianjurkan lebih
dari 4 kali dalam sehari, untuk selebihnya
lebih baik cuci tangan dengan sabun.
C. Dan yang terakhir adalah tahap
pembuatannya :
1. 100 ml alkohol 70% dan 10 ml baby
oil diaduk dengan sendok hingga
tercampur merata di mangkuk yang
bersih dan steril.
2. Kemudian masukkan campuran
yang sudah merata tersebut ke
dalam botol spray plastik dengan
menggunakan corong.
3. Antiseptik pembersih tangan ini
sudah siap digunakan.
Pelatihan pembuatan hand sanitizer
ditargetkan mampu memberikan dampak
positif sebagai satu solusi yang ada pada
permasalahan masyarakat khususnya anak-
anak akan kebersihan. Metode pelatihan
offline dan online dipilih dalam rangka
mencegah penyebaran lebih luas wabah
COVID-19 agar turun langsung dan
masyarakat atau anak-anak mengetahui
secara langsung proses pembuatannya.
Pada pelatihan ini juga diberikan hand
sanitizer yang telah jadi kepada anak-anak
secara percuma, sebagai contoh dari produk
yang sesuai dengan bahan dan prosedur
sesuai dengan standar WHO.
Pelatihan ini dirasakan sebagai
langkah strategi civitas mahasiswa
Universitas Negeri Semarang dalam
menjalankan Tri-Dharma Perguruan Tinggi
dan ikut serta menjaga negeri disaat wabah
COVID-19 ini. Diharapkan strategi ini
mengenai sasaran untuk dapat menjadi
pemicu bagi masyarakat khususnya anak-
anak di Desa Gemuruh, Kecamatan
Bawang, Kabupaten Banjarnegara dalam
bersama menjaga kebersihan lingkungan
dan memberikan ide berinovasi bagi
masyarakat terutama
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil kegiatan
pengabdian kepada masyarakat melalui
kegiatan Pelatihan Pembuatan Hand
Sanitizer sebagai Antiseptik Pembersih
Tangan untuk Pencegahan COVID-19 di
Desa Gemuruh, Banjarnegara yang
dilakukan dengan metode blended learning
berjalan dengan baik dan lancar. Salah
satu program kerja kami melalui pelatihan
ini dapat terealisasikan dengan baik dan
juga disambut dengan antusias oleh anak-
anak keluarga FX. Haryono di Desa
Kalipancur RT 11/RW 04,Ngaliyan,
Semarang, Jawa Tengah. Pelatihan ini
memberikan dampak yang baik karena
menyadarkan anak-anak tentang
pentingnya menjaga diri sebagai bentuk
perilaku hidup bersih dan sehat. Selain itu
juga menambah pengetahuan mereka
tentang cara membuat hand sanitizer yang
benar agar saat terjadi kelangkaan lagi
maka dapat memproduksi sendiri. Dan
yang paling utama dari pemberian pelatihan
pembuatan hand sanitizer ini adalah
sebagai langkah untuk mencegah COVID-
19.
DAFTAR PUSTAKA
Utomo, A.P, Primaningtyas, W.E, Ahmad,
M.M, Kusminah, I.L, Andiana, R ,
Ninyapuspa.A, Tjahyonowatie, S,
Ningrum, D.S. (2020). Pelatihan
Pembuatan Hand Sanitizer dan
Aplikasi Pola Hidup Bersih di SMK
Negeri 4 Surabaya dalam
Menyikapi Pandemi Covid-19.
Organization, W. H. (2020). Naming the
coronavirus disease. Geneva: World
Health Organization.
Ying-Ying Zheng, Yi-Tong Ma, Jin-Ying
Zhang & Xiang Xie. (2020).
COVID-19 and the cardiovascular
system. Nature Reviews Cardiology
.
https://www.who.int/indonesia/new
s/novel-coronavirus/qa-for-public
Kalselpos.com, “Dr. Aditya: Membuat
Hand Sanitizer Yang Aman Dan
Standar”, 6 April 2020
<https://kalselpos.com/2020/04/06/
dr-aditya-membuat-hand-sanitizer-
yang-aman-dan-standar/> (Diakses,
20 Agustus 2020).