patologi khusus
-
Upload
anydha-eykha-restu-m -
Category
Documents
-
view
96 -
download
4
Transcript of patologi khusus
BAB I
( PENDAHULUAN )
A. Latar Belakang
Otak merupakan pusat dari keseluruhan tubuh Anda. Jika otak Anda sehat, maka akan
mendorong kesehatan tubuh serta menunjang kesehatan mental Anda. Sebaliknya, apabila otak
Anda terganggu, maka kesehatan tubuh dan mental Anda bisa ikut terganggu.
Seperti terlihat pada gambar di atas, otak dibagi menjadi empat bagian, yaitu: Cerebrum (Otak
Besar) , Cerebellum (Otak Kecil) , Brainstem (Batang Otak) , Limbic System (Sistem Limbik)
Ada beberapa penyakit yang terkait dengan Otak salah satunya adalah Stroke . Menurut
WHO stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral, baik fokal maupun
menyeluruh yang berlangsung dengan cepat. Berlangsung lebih dari 24 jam atau berakhir dengan
maut tanpa ditemukannya penyebab selain daripada gangguan vaskuler. Persoalan pokok pada
stroke adalah gangguan peredaran darah pada daerah otak tertentu (Mardjono, 2000: 54) yang
menyatakan bahwa stroke adalah gangguan darah di pembuluh arteri yang menuju ke otak. Pada
umunya stroke terbagi menjadi 2 jenis yaitu stroke haemoragik dan iscemik stroke bisa terjadi
pada siapa saja dengan gejala dan tanda yang selalu sama . Efek yang ditimbulkan stroke juga
berbeda – beda tergantung dari bagian otak yang mengalami . Pasca stroke juga biasanya
dilakukan rehabilitasi oleh Fisioterapi dengan pemberian berbagai latihan yang dinilai mampu
mmandirikan penderita pasca Stroke
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Mengenai Otak ?
2. Jelaskan Penyakit yang berkaitan dengan Otak ( Stroke ) ?
C. Tujuan Makalah
1. Memberikan Pengetahuan kepada pembaca mengenai Otak Manusia
2. Memberikan Pengetahuan penyakit Stroke
3. Memberikan Pemahaman Kepada Pembaca Mengenai Otak Manusia
4. Pemahaman mengenai penyakit Stroke
BAB II
( PEMBAHASAN )
I. OTAK
A. Defenisi Otak
Otak Anda mengendalikan semua fungsi tubuh Anda. Otak merupakan pusat dari
keseluruhan tubuh Anda. Jika otak Anda sehat, maka akan mendorong kesehatan tubuh serta
menunjang kesehatan mental Anda. Sebaliknya, apabila otak Anda terganggu, maka kesehatan
tubuh dan mental Anda bisa ikut terganggu.
Seandainya jantung atau paru-paru Anda berhenti bekerja selama beberapa menit, Anda
masih bisa bertahan hidup. Namun jika otak Anda berhenti bekerja selama satu detik saja, maka
tubuh Anda mati. Itulah mengapa otak disebut sebagai organ yang paling penting.
Selain paling penting, otak juga merupakan organ yang paling rumit. Membahas tentang
anatomi dan fungsi otak secara detail bisa memakan waktu berhari-hari. Oleh karena itu disini
kita akan membahas anatomi dan fungsi otak secara garis besarnya saja sekedar membuat Anda
paham bagian-bagian dan fungsi otak Anda sendiri.
Otak (bahasa Inggris: encephalon) adalah pusat sistem saraf (bahasa Inggris: central
nervous system, CNS ) pada vertebrata dan banyak invertebrata lainnya.Otak mengisi rongga
tengkorak dan berbobot sekitar 1.4 kg . Organ tersebut tersusun dari jaringan saraf yang lembut
dan dibungkus oleh lapisan pelindung yang disebut Meninges . Meninges terdiri atas 3 jaringan
yaitu : Piameter , araknoid , dan durameter
B. Bagian – Bagian Otak
Seperti terlihat pada gambar di atas, otak dibagi menjadi empat bagian, yaitu:
1. Cerebrum (Otak Besar)
2. Cerebellum (Otak Kecil)
3. Brainstem (Batang Otak)
4. Limbic System (Sistem Limbik)
A. Otak Depan
1. A. Cerebrum ( Otak Besar )
Cerebrum terdapat pada paling ujung depan otak dan merupakan bagian terbesar ( 80%
dari bobot otak ) . Cerebrum merupakan bagian otak yang membedakan manusia dengan
binatang. Cerebrum membuat manusia memiliki kemampuan berpikir, analisa, logika, bahasa,
kesadaran, perencanaan, memori dan kemampuan visual. Kecerdasan intelektual atau IQ Anda
juga ditentukan oleh kualitas bagian ini. otak besar terdiri atas 2 belahan ( hemisfer ) , belahan
kiri dan kanan . Permukaan luar otak besar berwarna abu – abu disebut korteks , sedangkan
sebelah dalamnya berwarna putih disebut sum –sum ( medulla )
Korteks mengandung tumpukan baan sel neuron ( Perikarion ) . bagian tersbut berlipat –
lipat untuk memperlus permukaannya sehingga neuron yang tersimpan semakin banyak . bagian
tersebut juga berperan dalam system limbic , yaitu pusat emosi yang terdapat disekitar korpus
kolosum . korpus kolosum adalah kumpulan serat asosiasi yang menghubungkan hemisfer kiri
dan kanan , bertindak sebagai atap ventrikel lateral . Masing – masing hemisfer terbagi menjadi 4
gabungan ( lobus ) yaitu Lobus frontal yang berada disekitar kening , lobus parietal yang berada
disekitar ubun – ubun , lobus temporal pada sampinng dan lobus oksipital yang berada di belakang.
Lobus Frontal merupakan bagian lobus yang ada dipaling depan dari Otak Besar. Lobus
ini berhubungan dengan kemampuan membuat alasan, kemampuan gerak, kognisi,
perencanaan, penyelesaian masalah, memberi penilaian, kreativitas, kontrol perasaan,
kontrol perilaku seksual dan kemampuan bahasa secara umum.
Lobus Parietal berada di tengah, berhubungan dengan proses sensor perasaan seperti
tekanan, sentuhan dan rasa sakit.
Lobus Temporal berada di bagian bawah berhubungan dengan kemampuan
pendengaran, pemaknaan informasi dan bahasa dalam bentuk suara.
Lobus Occipital ada di bagian paling belakang, berhubungan dengan rangsangan visual
yang memungkinkan manusia mampu melakukan interpretasi terhadap objek yang
ditangkap oleh retina mata.
B. Diensefalon
Diencephalon menghubungkan anatara mesenchepalon dengan hemispherium cerebri .
diantara diensefalon kiri dan kanan terdapat ventrikus tertius yang berbentk celah yang berisi
liquor cerebro spinalis . Diencephalon berada didepan otak tengah bagian tersebut mengandung
thalamus, Methatalamus , Epithalamus , Subrhalamus , Hypothalamus . Thalamus terdiri atas
substansi kelabu yang dibagun oleh neron tanpa selubng myelin . Bagian tersebut penerimaan
seluruh infomasi sensorik , kecuali penciuman selain mempenggaruhi otak besar thalamus juga
ikut meningkatkan fungsi ingatan dan emosi . Hipothalamus terletak dibawah thalamus . bagian
tersebut menung neurosektretor yang menghasilkan neurohormon . neurohormon berfungsi untuk
mengontrol kelenjar pituitary seain itu hipothaamus juga mengatur berbagai psoses internal
seperti suhu tubuh , dorongan seksual , rasa lapar dan haus
B. Otak Belakang
2. Cerebellum (Otak Kecil)
Otak Kecil atau Cerebellum terletak di bagian belakang kepala, dekat dengan ujung leher
bagian atas atau berada pada fossa crania posterior mempunyai hubungan dengan medulla
oblongata melalui corpus resiforma , pons melalui brachium pontis , mesenchepalon melalui
brachium conjunctivum . Otak kecil terdiri atas 2 hemisfer dan satu vermis ( pusat ) yang terletak
dibagian bawah cerebrum . bentuknya seperti cerebrum namun lebih pipih dan berlekuk . secara
anatomi cerebellum dibagi menjadi 3 bagian yaitu lobus floconodularis , mempunyai hubungan
dengan nervus an nucleus vertibularis , lobus anterior , menerima impuls dari medulla spinalis
melalui tractus spinocerebelarris ventralis dan dorsalis , lobus posterior , mempunyai hubungan
dengan cortex cerebri melaui fibrae cortico – ponto – cerebellaris .
Otak kecil merupakan pusat regulasi motorik , baik gerak reflex maupun gerak sadar otak
kecil membantu otak besar untuk mengontrol aktivitas otot dan memperkuat pengiriman impuls
ke otot . otak kecil membantu kita dalam mengatur keeimbangan disepanjang waktu . \
3. Brain Stem ( Batang Otak )
Batang otak (brainstem) berada di dalam tulang tengkorak atau rongga kepala bagian
dasar dan memanjang sampai ke tulang punggung atau sumsum tulang belakang. Bagian otak ini
mengatur fungsi dasar manusia termasuk pernapasan, denyut jantung, mengatur suhu tubuh,
mengatur proses pencernaan, dan merupakan sumber insting dasar manusia yaitu fight or flight
(lawan atau lari) saat datangnya bahaya.
Batang otak dijumpai juga pada hewan seperti kadal dan buaya. Oleh karena itu, batang
otak sering juga disebut dengan otak reptil. Otak reptil mengatur “perasaan teritorial” sebagai
insting primitif. Contohnya anda akan merasa tidak nyaman atau terancam ketika orang yang
tidak Anda kenal terlalu dekat dengan anda.
Batang Otak terdiri dari tiga bagian, yaitu:
Mesencephalon atau Otak Tengah (disebut juga Mid Brain) adalah bagian teratas dari
batang otak yang menghubungkan Otak Besar dan Otak Kecil. Otak tengah berfungsi
dalam hal mengontrol respon penglihatan, gerakan mata, pembesaran pupil mata,
mengatur gerakan tubuh dan pendengaran.
Medulla oblongata adalah titik awal saraf tulang belakang dari sebelah kiri badan
menuju bagian kanan badan, begitu juga sebaliknya. Secara anatomi medulla oblongata
merupakan kelanjutan dari medulla spinalis kearah cranial dan melanjutkan diri menjadi
pons ( varoli ) dengan batas yng cukup kelihatan jelas pada facies ventralis yaitu pada
tempat keluarnya N.Abducens (N VI) N. Facialis ( N VII) dan N. vestibulocochlearis
(N.VIII) . Medulla mengontrol fungsi otomatis otak, seperti detak jantung, sirkulasi
darah, pernafasan, dan pencernaan dan dilalui oleh serabut – serabut ascendens dan
descendes . selain itu , pada medulla oblongata terdapat 12 pasag syaraf cranial yang
mnghubungkan ke otak dan mnjadi bagian dari system saraf tepi . saraf cranial berfungsi
sebagai hubungan langsung dengan organ – organ penting tubuh .
Pons merupakan stasiun pemancar yang mengirimkan data ke pusat otak bersama dengan
formasi reticular. Pons yang menentukan apakah kita terjaga atau tertidur.
4. System Limbic
Sistem limbik terletak di bagian tengah otak, membungkus batang otak ibarat kerah baju.
Limbik berasal dari bahasa latin yang berarti kerah. Bagian otak ini sama dimiliki juga oleh
hewan mamalia sehingga sering disebut dengan otak mamalia. Komponen limbik antara lain
hipotalamus, thalamus, amigdala, hipocampus dan korteks limbik. Sistem limbik berfungsi
menghasilkan perasaan, mengatur produksi hormon, memelihara homeostasis, rasa haus, rasa
lapar, dorongan seks, pusat rasa senang, metabolisme dan juga memori jangka panjang. Bagian
terpenting dari Limbik Sistem adalah Hipotalamus yang salah satu fungsinya adalah bagian
memutuskan mana yang perlu mendapat perhatian dan mana yang tidak. Misalnya Anda lebih
memperhatikan anak Anda sendiri dibanding dengan anak orang yang tidak Anda kenal.
Mengapa? Karena Anda punya hubungan emosional yang kuat dengan anak Anda. Begitu juga,
ketika Anda membenci seseorang, Anda malah sering memperhatikan atau mengingatkan. Hal
ini terjadi karena Anda punya hubungan emosional dengan orang yang Anda benci
Sistem limbik menyimpan banyak informasi yang tak tersentuh oleh indera. Dialah yang
lazim disebut sebagai otak emosi atau tempat bersemayamnya rasa cinta dan kejujuran. Carl
Gustav Jung menyebutnya sebagai "Alam Bawah Sadar" atau ketidaksadaran kolektif, yang
diwujudkan dalam perilaku baik seperti menolong orang dan perilaku tulus lainnya. LeDoux
mengistilahkan sistem limbik ini sebagai tempat duduk bagi semua nafsu manusia, tempat
bermuaranya cinta, penghargaan dan kejujuran
II. PENYAKIT YANG BERKAITAN DENGAN FUNGSI OTAK
STROKE
Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu bagian otak tiba-tiba terganggu. Stroke dapat terjadi karena adanya sumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak. Berbagai macam gejala yang terjadi pada penderita stroke dapat diobservasi dengan melihat riwayat dan faktor risiko yang ada. Dari berbagai gejala dan faktor risiko tersebut dapat dipelajari konsep patologi stroke. Dalam kasus ini, proses patologis stroke menjadi topik yang akan dibahas sebagai sudut pandang pengertian, jenis-jenisnya, etiologi, faktor risiko dan gejala-gejalanya dengan menggunakan metode analisis masalah pada pemicu 1 dan observasi terhadap dampaknya bagi manusia.
A. Defenisi Stroke
Stroke adalah suatu penyakit gangguan fungsi anatomi otak yang terjadi secara tiba-tiba
dan cepat, disebabkan karena gangguan perdarahan otak.Stroke atau Cerebro Vasculer
Accident (CVA) adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai
darah ke bagian otak ( Brunner dan Suddarth, 2002 : hal. 2131 ).
Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan obstruksi aliran darah otak ( Elizabeth
J. Corwin, 2001 : hal. 181 ).
Stroke adalah serangan otak yang timbul secara mendadak dimana terjadi gangguan
fungsi otak sebagian atau menyeluruh sebagai akibat dari gangguan aliran darah oleh
karena sumbatan atau pecahnya pembuluh darah tertentu di otak sehingga menyebabkan
sel-sel otak kekurangan darah, oksigen atau zat - zat makanan dan akhirnya dapat terjadi
kematian sel-sel tersebut dalam waktu relatif singkat.
Stroke adalah gangguan neurologik fokal yang dapat timbul sekunder dari proses
patologis pada pembuluh darah serebral, misal: Trombosis, embolis, ruptura dinding
pembuluh atau penyakit vaskuler dasar (Prince, 1995 : 964).
Menurut WHO stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral, baik fokal
maupun menyeluruh yang berlangsung dengan cepat. Berlangsung lebih dari 24 jam atau
berakhir dengan maut tanpa ditemukannya penyebab selain daripada gangguan vaskuler.
Persoalan pokok pada stroke adalah gangguan peredaran darah pada daerah otak tertentu
(Mardjono, 2000: 54) yang menyatakan bahwa stroke adalah gangguan darah di
pembuluh arteri yang menuju ke otak.
Stroke adalah sindrom yang awal timbulnya mendadak, progresif cepat, berupa deficit
neurologis fokal atau global yang langsung 24 jam atau lebih atau langsung menimbulkan
kematian, dan semata-mata disebabkan oleh gangguan peredaran otak non traumatic
(Mansjoer 2000: 17)
B. Jenis – Jenis Stroke
Ada dua Jenis Stroke yaitu :
1. Stroke iskemik
Stroke iskemik terjadi bila pembuluh darah yang memasok darah ke otak tersumbat. Jenis
stroke ini yang paling umum (hampir 90% stroke adalah iskemik). Kondisi yang
mendasari stroke iskemik adalah penumpukan lemak yang melapisi dinding pembuluh
darah (disebut aterosklerosis). Kolesterol, homosistein dan zat lainnya dapat melekat
pada dinding arteri, membentuk zat lengket yang disebut plak. Seiring waktu, plak
menumpuk. Hal ini sering membuat darah sulit mengalir dengan baik dan menyebabkan
bekuan darah (trombus). Stroke iskemik dibedakan berdasarkan penyebab sumbatan
arteri: Stroke trombotik , Sumbatan disebabkan trombus yang berkembang di dalam
arteri otak yang sudah sangat sempit. Stroke embolik , Sumbatan disebabkan trombus,
gelembung udara atau pecahan lemak (emboli) yang terbentuk di bagian tubuh lain
seperti jantung dan pembuluh aorta di dada dan leher, yang terbawa aliran darah ke otak.
Kelainan jantung yang disebut fibrilasi atrium dapat menciptakan kondisi di mana
trombus yang terbentuk di jantung terpompa dan beredar menuju otak.
2. Stroke hemoragik.
Stroke hemoragik disebabkan oleh pembuluh darah yang bocor atau pecah di dalam atau
di sekitar otak sehingga menghentikan suplai darah ke jaringan otak yang dituju. Selain
itu, darah membanjiri dan memampatkan jaringan otak sekitarnya sehingga mengganggu
atau mematikan fungsinya. Dua jenis stroke hemoragik: Perdarahan intraserebral.
Perdarahan intraserebral adalah perdarahan di dalam otak yang disebabkan oleh trauma
(cedera otak) atau kelainan pembuluh darah (aneurisma atau angioma). Jika tidak
disebabkan oleh salah satu kondisi tersebut, paling sering disebabkan oleh tekanan darah
tinggi kronis. Perdarahan intraserebral menyumbang sekitar 10% dari semua stroke,
tetapi memiliki persentase tertinggi penyebab kematian akibat stroke. Perdarahan
subarachnoid. Perdarahan subarachnoid adalah perdarahan dalam ruang subarachnoid,
ruang di antara lapisan dalam (Pia mater) dan lapisan tengah (arachnoid mater) dari
jaringan selaput otak (meninges). Penyebab paling umum adalah pecahnya tonjolan
(aneurisma) dalam arteri. Perdarahan subarachnoid adalah kedaruratan medis serius yang
dapat menyebabkan cacat permanen atau kematian. Stroke ini juga satu-satunya jenis
stroke yang lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pada pria.
C. Etiologi
1. Trombosis Serebri Merupakan penyebab stroke yang paling sering ditemui yaitu pada
40% dari semua kasus stroke yang telah dibuktikan oleh ahli patologis. Biasanya
berkaitan erat dengan kerusakan fokal dinding pembuluh darah akibat
arterosklerosis.
2. Embolisme Kebanyakan emboli serebri berasal dari suatu flowess dalam jantung
sehingga masalah yang dihadapi sesunngguhnya merupakan perwujudan dari
penyakit jantung. Sedangkan menurut prince (1995 : 966) mengatakan bahwa
stroke haemoragi disebabkan oleh perdarahan serebri. Perdarahan intracranial
biasanya disebabkan oleh ruptura arteria serebri. Ekstravasali darah terjadi dari
daerah otak dan atau subaracnoid, sehingga jaringan yang terletak di dekatnya
akan tergeser. Perdarahan ini dibedakan berdasarkan tempat terjadinya
perdarahan. Menurut Harsono ini dibedakan berdasarkan tempat terjadinya perdarahan
antara lain: 1. Perdarahan Sub Arachnoid (PSA) Kira-kira ¾ harus perdarahan sub
arachnoid disebabkan oleh pecahnya
seneusisma 5-6% akibat malformasi dari arteriovenosus. 2. Perdarahan Intra Serebral
(PIS)
D. Faktor Resiko
1. Usia
Usia merupakan faktor utama pembentukan ateroma, sehingga merupakan faktor utama
terjadinya stroke. Pembentukan ateroma terjadi seiring bertambahnya usia, dimana stroke
paling sering terjadi pada usia lebih dari 65 tahun, tetapi jarang terjadi pada usia dibawah
40 tahun. Dikatakan bahwa proses pembentukan ateroma tersebut dapat terjadi 20-30
tahun tanpa menimbulkan gejala.
2. Jenis kelamin
Stroke lebih sering terjadi pada pria. Diperkirakan bahwa insidensi stroke pada wanita
lebih rendah dibandingkan pria, akibat adanya estrogen yang berfungsi sebagai proteksi
pada proses aterosklerosis. Di lain pihak pemakaian hormon setrogen dosis tinggi
menyebabkan peningkatankematian akibat penyakit kardiovaskuler pada pria. Oleh
karena itu faktor ini sebenarnya masih diperdebatkan* Hipertensi
Hipertensi dapat mengakibatkan pecahnya maupun menyempitnya pembuluh darah otak.
Apabila pembuluh darah otak menyempit maka aliran darah ke otak akan terganggu dan
sel-sel otak akan mengalami kematian.* Diabetes mellitus
Diabetes mellituas mampu ,menebalkan dinding pembuluh darah otak yang berukuran
besar. Menebalnya pembuluh darah otak akan menyempitkan diameter pembuluh darah
yang akan menggangu kelancaran aliran darah ke otak, pada akhirnya akan menyebabkan
kematian sel- sel otak.
3. Merokok
Merokok dapat meningkatkan konsentrasi fibrinogen yang akan mempermudah
terjadinya penebalan dinding pembuluh darah dan peningkatan kekentalan darah .
4. Kolesterol tinggi
Kadar lemak darah yang tinggi termasuk Kolesterol dan Trigliserida. Meningginya kadar
kolesterol merupakan factor penting untuk terjadinya asterosklerosis atau menebalnya
dinding pembuluh darah yang diikuti penurunan elastisitas pembuluh darah.
Produk kolesterol didalam darah yang terbanyak adalah Low Density Lipoprotein (LDL),
LDL ini meningkat dengan adanya proses aterosklerosis. Sedangkan High Density
Lipoprotein (HDL) merupakan proteksi terhadap terbentuknya aterosklerosis akibat
fasilitas pembuangan (disposal) partikel kolestrol. Akhir-akhir ini ditemukan adanya
lipoprotein(a) yang menyerupai LDL, dan melekat pada suatu apoprotein yang disebut
apo(a) oelh jembatan disulfida. Apo (a) merupakan struktur dalam darah yang sama
dengan plasminogen dimana plasminogen merupakan plasma protein yang penting dalam
proses fibrinolisis pada proses pembekuan. Sehingga dengan banyaknya lipoprotein (a)
akan menghambat aktivitas trombolitik oleh plasminogen. Akan tetapi adanya kelainan
tersebut lebih sering menyababkan penyakit jantung koroner dibandingkan menimbulkan
stroke.
5. Obesitas
6. Kurang berolah raga
7. Pola hidup atau pola makan berlebihan
8. Stress yang berkepanjangan Orang-orang yang memiliki satu atau lebih faktor resiko
tersebut diatas termasuk stroke prone person yaitu memiliki kemungkinan yang lebih
besar untuk mendapat serangan stroke daripada orang normal pada suatu saat selama
perjalanan hidupnya bila tidak dikendalikan.
9. Kadar asam urat darah tinggi
10. Penyakit paru- paru menahun
E. Gejala Stroke
Tanda paling umum dari stroke adalah kelemahan tiba-tiba pada wajah, lengan atau kaki,
paling sering di salah satu sisi tubuh. Tanda-tanda peringatan lainnya dapat berupa:
o Kelemahan / kelumpuhan wajah dan / atau anggota badan satu sisi
o Rasa baal pada wajah dan / atau anggota badan satu sisi
o Gangguan bicara : pelo (disartria), gangguan bahasa reseptif /ekspresif
(disfasia)·
o Gangguan penglihatan: dobel/ kabur pada satu atau dua mati
o Gangguan keseimbangan: vertigo, sempoyongan (ataksia)
Tanda-tanda stroke tergantung pada sisi otak yang dipengaruhi, bagian otak yang terkena,
dan tingkat cedera otak. Oleh karena itu, setiap orang mungkin memiliki tanda-tanda peringatan
stroke yang berbeda. Stroke dapat menimbulkan sakit kepala, atau mungkin sama sekali tidak
menyakitkan.
F. Patofisiologi
Stroke Non Hemoragic
Proses yang mendasari stroke non-hemoragic adalah terjadinya trombosis atau emboli adalah aterosklerosis pada arteri karotid kranial yang meliputi terminal arteri karotid internal, arteri basilar, middle cerebral arteri, arteri pericallosal, dan arteri posterior serebral. Arterosklerosis terjadi karena kerisakan sel endotel (disfungsi endotel) vaskular yang disebabkan gangguan mekanik, biokimia, dan inflamasi. Beberapa penyebab disfungsi endotel adalah penignkatan dan modifikasi LDL (low density lipoprotein); radikal bebas akibat merokok, hipertensi, diabetes mellitus; perubahan genetik; peningkatan kadar homosistein plasma; serta infeksi mikroorganisme seperti virus herpes atau Chlamydia pneumoniae. Disfungsi endotel
berhubungan dengan peningkatan ekstravasasi sel inflamasi, peningkatan adhesi trombosit, aktivitas prokoagulan dan kegagalan fibrinolisis.Pada dasarnya stroke non-hemoragic terbagi atas 3, yaitu :
a) Stroke trombotikPada stroke trombotik, oklusi disebabkan karena adanya penyumbatan lumen pembuluh darah otak karena thrombus yang makin lama makin menebal, sehingga aliran darah menjadi tidak lancer. Penurunan aliran arah ini menyebabakan iskemi yang akan berlanjut menjadi infark. Dalam waktu 72 jam daerah tersebut akan mengalami edema dan lama kelamaan akan terjadi nekrosis. Lokasi yang tersering pada stroke trombosis adalah di percabangan arteri carotis besar dan arteri vertebra yang berhubungan dengan arteri basiler. Onset stroke trombotik biasanya berjalan lambat.
b) Stroke emboliTerjadi karena adanya emboli yang lepas dari bagian tubuh lain sampai ke arteri carotis, emboli tersebut terjebak di pembuluh darah otak yang lebih kecil dan biasanya pada daerah percabangan lumen yang menyempit, yaitu arteri carotis di bagian tengah atau Middle Carotid Artery ( MCA). Dengan adanya sumbatan oleh emboli akan menyebabkan iskemi.Emboli dapat menyebabkan penyumbatan pada satu atau lebih pembuluh darah. Emboli tersebut akan mengandung endapan kolesterol, agregasi trombosit dan fibrin. Emboli akan lisis, pecah atau tetap utuh dan menyumbat pembuluh darah sebelah distal, tergantung pada ukuran, komposisi, konsistensi dan umur plak tersebut, dan juga tergantung pada pola dan kecepatan aliran darah. Sumbatan pada pembuluh darah tersebut (terutama pembuluh darah di otak) akan meyebabkan matinya jaringan otak, dimana kelainan ini tergantung pada adanya pembuluh darah yang adekuat. Otak yang hanya merupakan 2% dari berat badan total, menerima perdarahan 15% dari cardiac output dan memerlukan 20% oksigen yang diperlukan tubuh manusia, sebagai energi yang diperlukan untukmenjalankan kegiatanneuronal. Energi yang diperlukan berasal dari metabolisme glukosa, yang disimpan di otak dalam bentuk glukosa atau glikogen untuk persediaan pemakaian selama 1 menit, dan memerlukan oksigen untuk metabolisme tersebut, lebih dari 30 detik gambaran EEG akan mendatar, dalam 2 menit aktifitas jaringan otak berhenti, dalam 5 menit maka kerusakan jaringan otak dimulai, dan lebih dari 9 menit, manusia akan meninggal. Bila aliran darah jaringan otak berhenti maka oksigen dan glukosa yang diperlukan untuk pembentukan ATP akan menurun, akan terjadi penurunan Na-K ATP ase, sehingga membran potensial akan menurun. K+ berpindah ke ruang CES sementara ion Na dan Ca berkumpul di dalam sel. Hal ini menyebabkan permukaan sel menjadi lebih negatif sehingga terjadi membran depolarisasi. Saat awal depolarisasi membran sel masih reversibel, tetapi bila menetap terjadi perubahan struktural ruang menyebabkan kematian jaringan otak. Keadaan ini terjadi segera apabila perfusi menurun dibawah ambang batas kematian jaringan, yaitu bila aliran darah berkurang hingga dibawah 0,10 ml/100 gr.menit. Akibat kekurangan oksigen terjadi asidosis yang menyebabkan gangguan fungsi enzim-enzim, karena tingginya ion H. Selanjutnya asidosis menimbulkan edema serebral yang ditandai pembengkakan sel, terutama jaringan glia, dan berakibat terhadap mikrosirkulasi.
Oleh karena itu terjadi peningkatan resistensi vaskuler dan ekmudian penurunan dari tekanan perfusi sehingga terjadi perluasan daerah iskemik. Peranan ion Ca pada sejumlah proses intra dan ekstra seluler pada keadaan ini sudah makin jelas, dan hal ini menjadi dasar teori untuk mengurangi perluasan daerah iskemi dengan mengatur masuknya ion Ca.c) Stroke akibat adanya edema serebralKomplikasi lebih lanjut dari iskemia serebral adalah edema serbral. Kejadian ini terjadi akibat peningkatan jumlah cairan dalam jaringan otak sebagai akibat pengaruh dari kerusakan lokal atau sistemis. Segera setelah terjadi iskemia timbul edema serbral sitotoksik. Akibat dari osmosis sel cairan berpindah dari ruang ekstraseluler bersama dengan kandungan makromolekulnya. Mekanisme ini diikuti dengan pompa Na/K dalam membran sel dimana transpor Na dan air kembali keluar ke dalam ruang ekstra seluler. Pada keadaan iskemia, mekanisme ini terganggu danneuron menjadi bengkak. Edema sitotoksik adalah suatu intraseluler edema. Apabila iskemia menetap untuk waktu yang lama, edema vasogenic dapat memperbesar edema sitotoksik. Hal ini terjadi akibat kerusakan dari sawar darah otak, dimana cairan plasma akan mengalir ke jaringan otak dan ke dalam ruang ekstraseluler sepanjang serabut saraf dalam substansia alba sehingga terjadi pengumpalancairan. Sehingga vasogenik edema serbral merupakan suatu edema ekstraseluler. Pada stadium lanjut vasigenic edema serebral tampak sebagai gambaran fingerlike pada substansia alba. Pada stadium awal edema sitotoksik serbral ditemukan pembengkakan pada daerah disekitar arteri yang terkena. Hal ini menarik bahwa gangguan sawar darah otak berhungan dengan meningkatnya resiko perdarahan sekunder setelah rekanalisasi (disebut juga trauma reperfusy). Edema serbral yang luas setelah terjadinya iskemia dapat berupa space occupying lesion. Peningkatan tekanan tinggi intrakranial yang menyebabkan hilngnya kemampuan untuk menjaga keseimbangan cairan didalam otak akan menyebabkan penekanan sistem ventrikel, sehingga cairan serebrospinalis akan berkurang. Bila hal ini berlanjut,maka akan terjadi herniasi kesegala arah, dan menyebabkan hidrosephalus obstruktif. Akhirnya dapat menyebabkan iskemia global dan kematian otak.
Stroke hemoragik
Secara umum disebabkan olehperdarahan intraserebral dan perdarahan subaraknoid. Faktor resiko yang palingpenting untuk terjadinya perdarahan intraserebral adalah usia dan hipertensi.Seiring dengan penuaan menyebabkan degenerasi pembuluh otak yang beresiko untuk ruptur. Gejala neurologik yang timbul karena ekstravasasi darah ke jaringan otak yang menyebabkan nekrosis. Proses resolusi hematoma terjadi dalam 4-8minggu dan akhirnya meninggalkan sisa berupa kavitas kista. Selain kerusakanparenkim otak, akibat volumeperdarahan yang relatif banyak akan mengakibatkan peninggian tekanan intrakranial dan menyebabkan penurunan tekanan perfusi otakserta terganggunya drainase otak.Pada perdarahan subaraknoid, iritasi meningen oleh darah mengakibatkan nyerikepala mendadak yang sangat berat disertai fotofobia, mual, muntah dan tanda-tanda meningismus (kaku kuduk dan tanda Kernig). Darah yang masuk ke ruangsubaraknoid dapat menyebabkan komplikasi hidrosefalus karena gangguan absopsicairan otak.
Pada perdarahan yang lebih berat, dapat terjadi peningkatan tekananintrakranial dan gangguan kesadaran, edema papil dan perdarahan retina.Peningkatan tekanan intrakranial juga menyebabkan gejala sistemik sepertibradikardi dan hipertensi. Tanda neurologis fokal dapat terjadi akibat efek lokalisasipalsu dari peningkatan tekanan intrakranial, perdarahan intraserebral yang terjadibersamaan, spasme pembuluh darah akibat efek iritasi darah bersamaan denganiskemia. Apabila terjadi kerusakan hipotalamus maka akan terjadi demam.Dalam 46jam, darah dan plasma yang mengelilingi otak menyebabkan gangguan sawardarah otak, edema vasogenik dan sitotoksik, kerusakan neuronal dan nekrosisjaringan."
Dapat disimpulkan bahwa stroke memiliki proses patologis yang sama namun memiliki faktor risiko, gejela, dan etiologi yang bermacam-macam. Faktor risiko stroke dapat berupa : usia, hipertensi, merokok, dll. Gejala-gejala stroke misalnya gangguan keseimbangan, gangguan penglihatan, kelumpuhan, dll. Etiologi stroke meliputi : trombosis serebri dan embolisme.
G. Efek Stroke Menurut Gangguannya
Efek stroke tergantung pada bagian otak yang rusak. Otak adalah organ yang sangat kompleks, dan masing-masing bagiannya mengontrol gerakan, indera, atau fungsi kecerdasan yang berbeda. Otak dibagi menjadi empat bagian utama: belahan kanan, belahan kiri, batang otak dan otak kecil.
1. Stoke belahan kanan otak
Belahan kanan otak mengontrol gerakan dan fungsi sensoris sisi kiri tubuh. Belahan ini juga mengontrol tugas-tugas analisis dan persepsi, seperti menilai jarak, ukuran, kecepatan, atau posisi dan melihat bagaimana bagian-bagian saling berkaitan dalam satu kesatuan. Mereka yang selamat dari stroke di belahan kanan otak dapat terkena gangguan sebagai berikut:
Kelumpuhan (hemiplegia) atau kehilangan kekuatan (hemiparesis) di sisi kiri tubuh Mati rasa dan kesemutan di sisi kiri tubuh (hemianestesia) Penurunan kemampuan spasial dan persepsi sehingga salah menilai jarak, tidak dapat
mengarahkan tangan untuk mengambil barang, menutup kancing baju atau mengikat tali sepatu.
Kehilangan wawasan dan tidak menyadari masalah. Hal ini bisa sangat berbahaya karena mereka bisa saja nekat berjalan tanpa bantuan atau bersikeras mengendarai mobil/motor, padahal memiliki gangguan fungsi gerak, persepsi dan spasial.
Kehilangan bidang visi sebelah kiri (hemianopia) sehingga “melupakan” atau “mengabaikan” benda atau orang-orang di sisi kiri.
Kehilangan memori jangka pendek. Meskipun mereka mungkin dapat menceritakan peristiwa yang terjadi 30 tahun yang lalu, tetapi tidak ingat siapa yang mereka temui pagi itu.
Bicara berlebihan, tidak jelas dan monoton (dysarthria) Kesulitan menelan(disfagia) Kesulitan mengenali wajah dan suara Depresi dan mood swing (berubah-ubah perasaan) Kecenderungan untuk sarkasme dan berperilaku yang dapat memalukan Kehilangan persepsi waktu Kesulitan dengan pemikiran abstrak (misalnya menimbang gagasan dan memecahkan
masalah)
2. Stroke belahan kiri otak
Belahan otak kiri mengontrol gerakan dan fungsi sensoris sisi kanan tubuh. Belahan ini juga mengontrol kemampuan bicara dan bahasa. Mereka yang selamat dari stroke belahan otak kiri dapat mengalami gangguan berikut:
Kelumpuhan (hemiplegia) atau kehilangan kekuatan (hemiparesis) sisi kanan tubuh. Mati rasa dan kesemutan di sisi kanan tubuh (hemianestesia) Kesulitan berbicara dan berbahasa (disfasia/afasia), seperti menyebutkan nama benda dan
menyampaikan pikiran, menulis, membaca atau memahami pembicaraan. Terlalu lambat dan berhati-hati sehingga perlu instruksi dan umpan balik berulang-ulang
untuk menyelesaikan tugas. Kesulitan mengingat, mempelajari informasi baru, konseptualisasi dan generalisasi. Kehilangan bidang visi kanan yang mempengaruhi kedua mata (hemianopia) Bicara tidak jelas (dysarthria) Kesulitan menelan (disfagia) Kesulitan melakukan gerakan bertujuan (misalnya menyisir rambut)
Kebingungan antara kiri dan kanan Mudah frustrasi dan kurang motivasi Lamban dan kikuk Cenderung mengulangi beberapa tindakan Kesulitan strukturisasi dan perencanaan Kesulitan mengingat dan menghitung angka
3. Stroke batang otak
Batang otak adalah bagian otak yang menghungungkan saraf-saraf dengan otak kecil dan tulang belakang di bawahnya. Batang otak memiliki sel-sel saraf khusus yang mengendalikan kesadaran, pernafasan, denyut jantung dan tekanan darah, panca indera dan otot-otot leher.
Karena isyarat-isyarat yang dihasilkan kedua belahan otak harus melalui batang otak untuk menuju ke tangan dan kaki, pasien stroke batang otak dapat mengembangkan kelumpuhan pada salah satu atau kedua sisi tubuh. Kemungkinan efek lain stroke batang otak adalah:
Koma dan gangguan kesadaran Masalah pernapasan Perubahan denyut jantung dan tekanan darah spontan Mual dan muntah Penglihatan ganda, karena satu mata tidak bisa bergerak bersamaan dengan yang lain Hilangnya sensasi pada satu mata, satu sisi wajah, atau lidah Pupil membesar atau melebar Bicara tidak jelas Masalah dalam menelan(disfagia) Kesulitan koordinasi gerakan ketika mencoba untuk melakukan sesuatu.
4. Stroke otak kecil
Otak kecil terletak di bawah dua belahan otak dan di belakang batang otak (tepat di atas leher). Otak kecil berperan besar dalam mengendalikan dan mengkoordinasikan gerakan dan keseimbangan. Bila stroke terjadi pada otak kecil, gangguan berikut dapat terjadi:
Vertigo yang terjadi tiba-tiba, terus-menerus dan parah. Vertigo adalah pusing dengan sensasi berputar di sekitarnya yang menyebabkan mual dan muntah.
Gangguan gerak mata pada salah satu atau kedua mata, termasuk getaran bola mata (nistagmus), kelopak mata menutup (ptosis) dan pupil mengerut.
Gangguan motorik wicara yang disebabkan melemahnya otot-otot mulut, wajah dan sistem pernafasan.
Ucapan tidak jelas, lambat, monoton dan serak. Kesulitan mengunyah atau menelan (disfagia) karena ketiadaan koordinasi atau
melemahnya otot tenggorokan dan kerongkongan. Kehilangan keseimbangan dan koordinasi saat berjalan (ataksia) sehingga berjalan
limbung seperti orang mabuk.
Lunglai dan ketiadaan koordinasi pada satu atau kedua lengan sehingga kesulitan melakukan tugas, seperti mengambil dan memegang barang.
H. Rehabilitasi Stroke
Rehabilitasi stroke adalah program pemulihan pada kondisi stroke yang bertujuan untuk mengoptimalkan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional pasien stroke, sehinga mereka mampu mandiri dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Program rehabilitasi ini bisa dibilang merupakan program yang tidaklah mudah, karena setelah stroke terkadang menyisakan kelumpuhan terutama pada sisi yang terkena, timbul nyeri, subluksasi pada bahu, pola jalan yang salah dan masih banyak kondisi yang perlu dievaluasi oleh fisioterapis. Fisioterapis dalam memulai rehabilitasi stroke ini harus disegerakan atau dalm istilahnya mendesak dimulai dari stadium akut. Fisioterapis harus mengevaluasi terlebih dahulu tentang apa yang tidak mampu pasien lakukan dan hasil akhir yang akan dicapai dari rehabilitasi stroke ini. Contoh ketidakmampuan yang dimiliki oleh pasien stroke adalah : kelemahan dan penurunan daya tahan otot, penurunan range of motion /luas gerak sendi, gangguan sensasi pada angota badan dan masalah pada pola jalannya. rehabilitasi stroke harus mengacu pada kondisi yang dialami pasien saat itu sehingga rencana untuk rehabilitasi ini lebih terarah dan efisien.Pada rehabilitasi stroke pasien akan belajar menggunakan anggota tubuh yang terkena stroke yang seringkali anggota tubuh ini jarang digunakan atau tidak digunakan sama sekali oleh pasien, sedangkan fisioterapis mengevaluasi apakah anggota tubuh yang terkena stroke tersebut fungsinya sama dengan kondisi sebelum stroke. Jika tidak maka fisioterapis akan mengajarkan bagaimana mengoptimalkan angota tubuh sisi yang terkena.TujuanTujuan Rehabilitasi penderita stroke menurut WHO :- Memperbaiki fungsi motorik, wicara, kognitif dan fungsi lain yang terganggu.- Readaptasi sosial dan mental untuk memulihkan hubungan interpesonal dan aktivitas sosial.- Dapat melaksanakan aktivitas kehidupan sehari-hari.Peranan Fisioterapis
Fisioterapis dalam memulai rehabilitasi stroke ini harus disegerakan atau dalam istilahnya mendesak dimulai dari stadium akut.
Fisioterapis harus mengevaluasi terlebih dahulu tentang apa yang tidak mampu pasien lakukan dan hasil akhir yang akan dicapai dari rehabilitasi stroke ini.
Contoh ketidakmampuan yang dimiliki oleh pasien stroke adalah : kelemahan dan penurunan daya tahan otot, penurunan range of motion /luas gerak sendi, gangguan sensasi pada angota badan dan masalah pada pola jalannya.
Rehabilitasi stroke harus mengacu pada kondisi yang dialami pasien saat itu sehingga rencana untuk rehabilitasi ini lebih terarah dan efisien.
Fisioterapis harus membuat latihan yang bertujuan mengoptimalkan anggota tubuh yang terkena tersebut, dengan cara menciptakan suatu aktivitas yang sederhana/mudah dipahami pasien dan mengacu pada kekurangan apa yang harus ditambahkan pada pasien. Terkadang perlu juga menciptakan suatu aktivitas dimana pasien tidak mengetahui bahwa sebenarnya latihan tersebut ditujukan untuk anggota tubuh yang lemah.
Jika pasien kesulitan dalam melakukan gerakan aktif sesuai dengan luas gerak sendinya maka fisioterapis dapat membantu memfasilitasi gerakan aktif tersebut.
Karena dengan ketidakmampuan yang dimiliki oleh angota tubuh sisi yang terkena dalam melakukan fungsinya, kebanyakan pasien selalu menggunakan sisi yang sehat untuk melakukan aktivitas aktif.
Dalam memberikan latihan seorang fisioterapis tidak saja terfokus pada sisi yang sakit saja tetapi sisi yang sehat juga harus dioptimalkan fungsinya, karena sisi yang sehat sangat menopang untuk program rehabilitasi.
Dalam dua sampai tiga bulan pertama, terapi difokuskan pada pengembalian kemampuan kontrol tubuh. Ini adalah modal untuk bisa bergerak dengan benar.
Kontrol tubuh yang baik juga akan menghindari pasien dari kemungkinan oleng terjatuh saat mendorong pintu atau menunduk mengambil barang.
Kontrol tubuh dapat diraih dengan beragam latihan keseimbangan. Penempatan anggota tubuh pada posisi yang benar adalah target latihannya. Ini akan menstabilkan lutut dan menguatkan otot penyangga badan .
Setelah kontrol tubuh berhasil dipulihkan, perhatian dipusatkan pada latihan gerak Gerakan yang benar membuat sendi berfungsi dengan benar hingga mengurangi nyeri,
meminimalkan komplikasi . Agar bisa kembali bergerak dengan benar, penderita stroke juga dilatih motorik halusnya. Mereka diajak untuk melakukan gerakan menjapit dan memegang. `’Yang dilihat bukan hasilnya tetapi proses menjapit dan memegangnya,‘’.
Saat evaluasi, itulah yang dilihat oleh terapis. Dari tidak bisa bergerak menjadi bisa saja tidak cukup. Terapis akan membantu pasien mengenali benar-tidaknya mereka melakukan gerak.Latihan Berbaring
Berikan posisi tidur miring dengan cara : Jika posisi tidur miring kekanan maka berikan topangan pada lengan kiri dan tungkai kiri
dengan menggunakan bantal. Usahakan posisi kepala sejajar dengan tulang belakang Jika posisi miring ke kiri maka posisikan lengan kiri lurus dan geser tulang belikat agak
kedepan. Posisi kaki kiri lurus dan kaki kanan ditekuk dengan sanggahan bantal. Usahakan kepala sejajar dengan tulang belakang. •Berikan perubahan posisi setiap 1 jam.
Hindari posisi tidur terlentang sebab posisi tidur terlentang akan membuat otot-otot postur tidak bekerja dan berdampak semakin cepatnya terjadi penurunan kekuatan otot.
Gerakkan semua sendi pada lengan dan tungkai secara perlahan yaitu lurus dan menekuk sebanyak 5 – 7 kali.
Gerakan yang diberikan secara perlahan agar pasien dapat ikut aktif melakukanya
Latihan Duduk
Posisikan duduk dan berikan pegangan pada tangan pasien Anjurkan untuk melakukan gerakan disekitar pinggang dan pinggul
Gerakan yang diharapkan adalah gerakan rotasi (beputar) foreward dan backward dan bukan gerakan mendorong kedepan dan kebelakang.
Lakukan secara perlahan gerakan mengangkat lengan dan mintalah pasien untuk ikut melakukannya dan berusaha agar siku tidak terdorong keluar. Dan tubuh tetap tegak. Dengan kata lain pasien berusaha tidak melakukan gerakan kompensasi dengan tetap menjaga kestabilan tubuh serta mengontrol lengan agar selama gerakan dilakukan siku tidak terdorong kesamping. lakukan sebanyak 7 kali pengulangan
Berikan gerakan-gerakan pada jari-jari dan jangan memberikan regangan berlebihan. Gerakan yang diberikan antara lain gerakan menekuk kebelakang (dorsal fleksi) pada pergelagan tangan, menekuk kedepan (fleksi) pada sendi antara punggung tangan dan jari-jari (metacarpo phalangeal joint) dan meluruskan sendi pada jari-jari. Dapat dilakukan secara terpisah ataupun bersama-sama dengan pola seperti diatas. Lakukan sebanyak 7 kali pengulangan.
Lakukan gerakan dan peregangan pada jari-jari kaki. Hal ini perlu dilakukan, karena pada pasien stroke sering mengalami masalah pada penumpuan (Base of Support). Gangguan penumpuan berupa kecenderungan tumpuan hanya pada sisi tepi lateral) telapak kaki. Hal tersebut mengakibatkan gangguan informasi tentang posisi yang mempengaruhi kestabilan tubuh.
Posisikan tangan seperti pada gambar disamping (Lumbrical position), lakukan koreksi pada jari-jari agar menggenggam dengan sempurna, kemudian lakukan gerakan kedepan dan kebelakang (fleksi-ekstensi pada pergelangan tangan. Gerakan ini akan membantu stabilitas dan mobilitas pergelangan tangan dan jari-jari. Sehingga fungsi jari-jari (prehension) bekerja dengan baik.
Catatan : Keberhasilan latihan bagi pasien stroke dengan berbagai metode apapun hanya dapat dicapai jika pasien AKTIF dan bukan PASIF melakukan gerakan dan fisioterapis memfasilitasi agar pola gerak sesuai dengan “normal Pattern”.
Rehabilitasi Pasca StrokeProblem rehabilitasi medik pada penderita pasca stroke :
- Kesukaran / tidak dapat melakukan aktivitas makan & minum- Kesukaran / tidak dapat melakukan ambulasi.- Kesukaran / tidak dapat melakukan gerak yang diperlukan untuk mencari nafkah- Kesukaran / tidak dapat berpakaian.- Kesukaran / tidak dapat merawat diri sendiri.- Ada rasa tebal, kesemutan kadang-kadang timbul juga rasa nyeri pada lengan dan
tungkai sisi lemah.- Buruknya penampilan karena keasimetrisan wajah.- Kesukaran sewaktu menelan.- Kesukaran / tidak dapat komunikasi.- Adanya gangguan daya Ingat.- Adanya gangguan memusatkan perhatian dan hitungan.- Adanya gangguan berbahasa.- Mudah jatuh.- Kesukaran menahan buang air kecil- Kesukaran menahan buang air besar.- Masalah psikologi yang timbul seperti: rasa malu, rasa rendah diri, tidak dapat
menerima kenyataan, tidak mau menyesuaikan diri dengan kecacatannya.
Pemulihan setelah terkena stroke adalah proses yang alamiah. Pemulihan membutuhkan waktu,kebanyakan pemulihan terjadi selama 3 bulan sampai 6 bulan pertama, tetapi akan berlanjut terus sampai 2 tahun atau bahkan lebih.Secara umum, proses pemulihan pasien stroke meliputi: pulih hampir sempurna, pulih dengan sedikit kecacatan,dan pasien stroke yang pulih dengan mempunyai kecacatan yang sedang sampaiberat yang memerlukan perawatan khusus.
Agar dapat mencapai kemandirian yang optimal, perbaikan kecacatan seperti lumpuh akan lebih optimal dilakukan dalam golden periode (periode emas), yaitu kurun waktu enam bulan pertama pasca serangan stroke.Dengan demikian diperlukan upaya sesegera mungkin melakukan rehabilitasi pascastroke.
Salah satu upaya penanganan rehabilitasi pasien stroke terhadap kondisi kecacatan fisiknya adalah dengan latihan (exercise). Pada umumnya programlatihan bagi penderita stroke meliputi ditempat tidur, keluar dari tempat tidurdan diluar tempat tidur (duduk dikursi, belajar berdiri dan belajar berjalan).
BAB III
( PENUTUP )
A. Kesimpulan
Otak merupakan pusat dari keseluruhan tubuh Anda. Jika otak Anda sehat, maka akan
mendorong kesehatan tubuh serta menunjang kesehatan mental Anda. Sebaliknya, apabila otak
Anda terganggu, maka kesehatan tubuh dan mental Anda bisa ikut terganggu.
Seperti terlihat pada gambar di atas, otak dibagi menjadi empat bagian, yaitu: Cerebrum (Otak
Besar) , Cerebellum (Otak Kecil) , Brainstem (Batang Otak) , Limbic System (Sistem Limbik).
Cereberum memiliki 4 lobus yaitu lobus frontali , parietal , temporal dan oksipital . cerebellum
Salahsatu fungsinya yaitu sebagai koordinasi tubuh , lobus temporal bertanggug jawab terhadap
pendengaran dan lobus oksipital berkaitan dengan pengelihatan . Batang otak terdri atas
mesecephalon , pons dan medulla oblongata , Sistem limbic adalah system yang berkaitan
dengan perasaan emosi , pujian dan segala rasa yang berkaitan dengan rasa cinta .
Salah satu penyakit yang berkaitan dengan Otak yang lazim ditemukan di Masyarakat
adalah Stroke menurut WHO stroke adalah adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi
serebral, baik fokal maupun menyeluruh yang berlangsung dengan cepat. Berlangsung lebih dari
24 jam atau berakhir dengan maut tanpa ditemukannya penyebab selain daripada gangguan
vaskuler. Persoalan pokok pada stroke adalah gangguan peredaran darah pada daerah otak
tertentu (Mardjono, 2000: 54) yang menyatakan bahwa stroke adalah gangguan darah di
pembuluh arteri yang menuju ke otak. Stroke berkaitan dengan factor resiko , patofisiologi ,
etiologi dan efek yang ditimbulkan stroke itu sendiri . Rehabilitasi Stroke dapat dilakukan oleh
tenaga Fisioterapi berupa pemberian latihan – latihan dalam memandirikan pasien pasca stroke .
B. Saran
Agar Makalah yang dibuat dapat bermanfaat bagi pembaca , kritik dan saran dibutuhkan untuk perbaikan
makalah ini
Daftar Pustaka
Ancowitz, A. (1993). The Stroke Book. New York : William Morrow and Company, inc.
Kurniasih, Rita dan Wijaya, Andi. (2002). Penanda Biokimiawi Untuk Stroke.
Price, Sylvia. A dan Wilson, Lorraine A. (2005). Patofisiologi : Konsep Klinis, Proses-Proses
Penyakit Volume 2 Edisi 6. Alih Bahasa : Brahm U. Pendit, dkk. Jakarta : EGC
Staf Pengajar Patologi Anatomik FKUI. (1973). Patologi. Jakarta : FKUI
http://id.wikipedia.org/wiki/Stroke
http://library.usu.ac.id/download/fk/bedah-iskandar%20japardi31.pdf
http://www.yastroki.or.id/read.php?id=218
Efek Stroke Menurut Sumber Gangguannya | MajalahKesehatan.com
http://hafizaelvira.blogspot.com/2009/05/proses-patologis-pada-stroke.html
http://www.terapimusik.com/anatomi_otak.htm
http://majalahkesehatan.com/stroke-dan-jenis-jenisnya/
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karma rahmat dan karunianyalah sehingga Kami
dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul ” Otak dan Stroke”. selain itu Salam dan taslim tak lupa
Kami panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW karena berkat jasa beliau sehingga kita sebagai seorang
manusia diberi kesempatan untuk mengecap suatu nikmat yang sangat besar yaitu pendidikan dengan
keadaan beriman kepada Allah SWT
Terselesainya makalah ini tidak terlepas dari dukungkan dan motivasi dari beberapa pihak yang
telah membantu kami, baik itu bantuan Materil maupun Moril. Oleh karena itu kami sebagai penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang mendukung kami sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.
Sebagai penulis Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih memiliki banyak
kekurangan oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
TUGAS MAKALAH PATOLOGI KHUSUS
( OTAK DAN STROKE )
OLEH
KELOMPOK 1
A.NIDHIYA DWI RESTIANTI M
AGUS MAGUN
AKBAR J
ALDI
ANITA
ANNASTASIA
ELCY ANASTASIA
JURUSAN FISIOTERAPI
POLITEKNIK KEMENKES MAKASSAR
TA 2013/2014