PATOLOGI PERNAFASAN

17
PATOFISIOLOGI PERNAFASAN Oleh : dr. Ibnu Naser Arrohimi,

Transcript of PATOLOGI PERNAFASAN

Page 1: PATOLOGI PERNAFASAN

PATOFISIOLOGI PERNAFASANOleh : dr. Ibnu Naser Arrohimi,

Page 2: PATOLOGI PERNAFASAN

* Tinjauan Anatomis

Proses pernafasan terdiri dari beberapa langkah meliputi sistem pernafasan; sistem syaraf pusat;sistem kardivaskuler memegang peranan penting.Difusi O2 dan CO2 melalui membrane alveoli disebut pernafasan eksternal.Pernafasan internal mengacu pada reaksi kimia intra seluler; O2 dipakai CO2 dihasilkan; metabolisme KH dan ATP.

Page 3: PATOLOGI PERNAFASAN

* Anatomi Saluran Pernafasan

Saluran Penghantar udara s/d paru-paru : hidung; faring; laring & trakhea, bronkhus & bronkhialus.Asinus terdiri dari :

Bronkiolus respiratoris yang terkadang memiliki kantung udara kecil/alveoli.

Ductus Alveolaris : dibatasi oleh alveolus

Page 4: PATOLOGI PERNAFASAN

Lokus alveolaris terminalis; struktur akhir paru-paru.

Defesiensi Surfaktan dianggap sebagai faktor penting patogenesis sejumlah kelainan paru-paru.

Rongga DadaMerupakan organ elastis; berbentuk kerucut letaknya dirongga dada/thorax

Kedua paru dipisahkan oleh mediastinum (berisi jantung;D besar).Tiap paru memiliki apek’s dan basis; PD paru & brankhial; syaraf & P.limfe

Page 5: PATOLOGI PERNAFASAN

Pleura (lapisan tipis kontinyu mengandung kolagen) melapisi rongga dada (pleru parietalis) dan menyelubungi paru (viseralis). diantaranya terdapat cairan pleura.Cavitas pleura (hanya merupakan ruangan potensial)Ada 3 faktor mempertahankan tekanan (-) :

Page 6: PATOLOGI PERNAFASAN

1. Jaringan elastik; memberi kekuatan kontinyu

2. Tekanan osmatik

3. Kekuatan pompa limfatik

* Peredaran Darah Paru-paru

.Suplai darah diparu unik : mempunyai 2 sumber suplai darah (arteri brankhialis dan pulmonalis).Sirkulasi paru adalah sistem tekanan rendah dengan resistensi rendah (dibanding sistemik). TD sistemik 120/80 mmHg pulmonar (PAP) 25/10 mmHg (Ang.Normal)

Page 7: PATOLOGI PERNAFASAN

* Tinjauan fisiologi

Proses fisiologi pernafasan dimana O2 dipindahkan dari udara kejaringan dan CO2 dikeluarkan; dapat dibagi 2 stadium :Stadium Ventilasi

Yaitu masuknya campuran gas kedalam dan keluar paruStadium Transportasi

Yaitu terdiri dari : (1) difusi gas-gas alveolus dankapiler paru (2) distribusi darah dalam sirkulasi pulmonar (3) reaksi kimia dan fisik dari O2.

Page 8: PATOLOGI PERNAFASAN

PROSEDUR DIAGNOSTIK PENYAKIT PERNAFASAN

Oleh : dr.Ibnu Naser Arrohimi

Page 9: PATOLOGI PERNAFASAN

* Metode Morfologi

Prosedur diagnostik dapat bersifat morfologis (radiologik; endoskopi; biopsi & sputum) fisiologis (uji fungsi ventilasi; pengukuran gas darah).

* Teknik Radiografi

Radiogram dada ratin Dilakukan dengan jarak standart setelah berinspirasi maksimal dan menahan nafas untuk menstabilkan diafragma

Page 10: PATOLOGI PERNAFASAN

Memberikan informasi :

Status dinding thorak’s

Ukuran; kantor & posisi

Tekstur & derajat aerasi parenkhim paru

Ukuran; jumlah dan lokasi lesiTomografiTeknik radiografi dimana foto ro : masing-masing dari “Irisan dari paru”Berguna untuk menentukan kelainan konfigurasi trachea; cabang bronkhus utama; lesi pada pleura/mediastinum.

Page 11: PATOLOGI PERNAFASAN

Fluoroskopi

Melihat thorax dan semua isinya dalam keadaan bergerak

Dapat dilihat prilaku bagian paru selama siklus pernafasan ; diafragma

Bronkhografi

Radiogram yang dilakukan setelah suatu bahan radioopak dimasukan dalam

percabangan thrakeobronkhiale

Page 12: PATOLOGI PERNAFASAN

Zat yang sering digunakan minyak diberi yodium; tantalum diisap sebagai bubuk halus

Mengungkap terperinci ukuran dan percabangan trakheobronkhial

– Angiografi PD paru» Pola dan aliran arteri palmonalis

dapat didemostrasikan dengan menyuntikan cairan radio opak.

» Menentukan lokasi emobali masif dan menentukan derajat infark.

Page 13: PATOLOGI PERNAFASAN

BronkoskopiMelihat visualisasi langsung trachea & cabang-cabangnya; tersebut dari serat optik yang dapat menghantarkan cahaya dan bayangan yang jelas; diameter & kelenturannya trauma yang ditimbulkan ringan.Memastikan diagnosis karsinoma brankhogenik; dapat untuk mengangkat benda asing.

Page 14: PATOLOGI PERNAFASAN

Pemeriksaan BiopsiDapat diperoleh dari saluran pernafasan atas/bawah,jaringanpleura/paru dapat dilakukan dengan teknik terbuka/tertutup.Manfaat utama diagnostik penyakit paru yang difus yang tidak dapat di dx dengan cara lain.Biopsi getah bening mediastinum dilakukan selama mediastinaskopi.

Pemeriksaan SputumPemeriksaan dapat secara makroskopik; mikroskopik atau bakterialogikWarna; bau; darah petunjuk berharga

Px mikroskopik; penyebab pnemonia bakterial: TBC; Infeksi Jamur.

Page 15: PATOLOGI PERNAFASAN

* Metode Fisiologik

Uji Fungsi dari Paru-paruUji fungsi paru dibagi dalam 2 kategori :Uji yang berhubung dengan ventilasi paru (V-paru dalam K.Statis & dinamis)Uji yang berhubung dengan Ventilasi Gas. (Analisa gas yang ada dalam ekspirasi & darah) PO2; PCO2

Uji Fungsi Ventilasi1. Volume paru-paru statis

Volume & kapasitas paru merupakan pengukuran anatomis yang dipengaruhi latihan fisik dan penyakit.Terdapat 4 volume paru dan 4 kapasitas paru

Page 16: PATOLOGI PERNAFASAN

Spirometer adalah alat sederhana yang dilengkapi penghembus yang bergeser sewaktu pasien bernafas melalui katup/penghubung.Analisa Gas DarahUntuk menilai fungsi pernafasan secara adekuat; perlu diperhatikan hal diluar paru seperti volume & distribusi gas.Biasanya digunakan contoh darah arteri; yang dipilih arteri radialis/brankhialis;Pa CO2 petunjuk ventilasi alvealor yang baik, bila Pa CO2 meningkat, penyebab langsung hipaventilasiHipoventilasi asidosis respiratorik & penurunan pH darahHipoventilasi dapat juga frekuensi pernafasan seperti overdosis narkotikPa CO2 dapat sebagai bentuk kompensasi alkalosis metabolik sehingga perlu dipertimbangkan pH darah & standart bikarbonat.

Page 17: PATOLOGI PERNAFASAN