OD Ambliopia Refraktif

8
LAPORAN KASUS Ablasio Retina Ocular Dextra I. IDENTITAS PASIEN Nama : An. A Umur : 9 tahun Jenis kelamin : Perempuan Suku / bangsa : Makassar/ Indonesia Agama : Islam Tgl masuk : 29 Nov 2014 No. Reg : 031012 Rumah Sakit : Rumah Sakit Pendidikan UNHAS Pemeriksa : dr. D II. ANAMNESIS Keluhan utama : Penglihatan mata kanan kabur Anamnesis Terpimpin : Dialami sejak kurang lebih 3 tahun yang lalu. Dirasakan kabur pada saat melihat jauh. Saat di kelas pasien duduk pada deret ke-3 dan tidak dapat melihat tulisan di papan tulis dengan jelas. Penglihatan ganda tidak ada. Mata tidak tampak juling. Jika pasien menonton tv harus selalu dengan jarak yang dekat. Riw. Pasien pernah berobat ke dokter Spesialis mata sekitar 6 bulan yang lalu dan didiagnosis dengan Ambliopia serta telah mendapatkan terapi tutup mata dan kaca mata. 1

description

ASDASD

Transcript of OD Ambliopia Refraktif

LAPORAN KASUSAblasio Retina Ocular Dextra

I. IDENTITAS PASIENNama : An. AUmur: 9 tahunJenis kelamin:PerempuanSuku / bangsa:Makassar/ IndonesiaAgama :IslamTgl masuk:29 Nov 2014No. Reg:031012Rumah Sakit:Rumah Sakit Pendidikan UNHASPemeriksa:dr. D

II. ANAMNESIS

Keluhan utama: Penglihatan mata kanan kabur

Anamnesis Terpimpin: Dialami sejak kurang lebih 3 tahun yang lalu. Dirasakan kabur pada saat melihat jauh. Saat di kelas pasien duduk pada deret ke-3 dan tidak dapat melihat tulisan di papan tulis dengan jelas. Penglihatan ganda tidak ada. Mata tidak tampak juling. Jika pasien menonton tv harus selalu dengan jarak yang dekat. Riw. Pasien pernah berobat ke dokter Spesialis mata sekitar 6 bulan yang lalu dan didiagnosis dengan Ambliopia serta telah mendapatkan terapi tutup mata dan kaca mata.Riwayat keluarga menderita penyakit yang sama tidak ada.

III. PEMERIKSAAN Keadaan Umum: Sakit sedang/ Gizi cukup/SadarTekanan Darah: 100/70 mmHgNadi: 80x/menitPernapasan: 18x/menitSuhu: 36,50C

IV. PEMERIKSAAN OFTALMOLOGIA. INSPEKSIPEMERIKSAANODOS

PalpebraEdema (-)Edema (-)

Apparatus lakrimalisLakrimasi (-)Lakrimasi (-)

SiliaSekret (-)Sekret (-)

KonjungtivaHiperemis (-)Hiperemis (-)

Bola MataNormalNormal

KorneaJernihJernih

Bilik Mata DepanNormalNormal

IrisCoklat, kripte (+)Coklat, kripte (+)

Lensajernihjernih

Mekanisme MuskularNormal

Normal

B . PALPASIPALPASIODOS

Tensi OkulerTnTn

Nyeri Tekan(-)(-)

Massa Tumor(-)(-)

Glandula PreaurikulerPembesaran (-)Pembesaran (-)

C. Tonometri: tidak dilakukan pemeriksaan

D. Visus: VOD = 20/150 S+ 3.50, C- ),75 AX 1800 20/70 F (Kaca mata lama) VOS = 20/20

E. Campus visual: Tidak dilakukan pemeriksaan

F. Colour sense: Tidak dilakukan pemeriksaan

G. Light sense: Light Projection OD OS- + - - + +- +

H. Penyinaran oblikPEMERIKSAANODOS

KonjungtivaHiperemis (-)Hiperemis (-)

KorneaJernihJernih

Bilik Mata DepanNormalNormal

IrisCoklat, kripte (+)Coklat, kripte (+)

PupilBulat, sentral, RC (+)Bulat, sentral, RC (+)

Lensajernihjernih

Nistagmus--

I. Pemeriksaan lain :Hirchberg Test : OD 70 Exotropia, OS 00Cover Test: N = Exophoria D : Ortho

WFDT (dengan kacamata) = +

Stereopsy (dengan kacamata) = 240 (TNO)

J. Funduskopi :FOD: Refleks fundus (+), papil N. II batas tegas, CDR 0,3, A/V 2/3, makula refleks fovea (+).FOS: Refleks fundus (+), papil N. II batas tegas, CDR 0,3, A/V 2/3, makula refleks fovea (+).

K. Slit lamp: Tidak dilakukan pemeriksaanL. Tes Flouresence: Tidak dilakukan pemeriksaan

M. Gonioskopi: Tidak dilakukan pemeriksaan

N. USG Mata: Tidak dilakukan pemeriksaan

O. Laboratorium: Tidak dilakukan pemeriksaan

Resume:Seorang perempuan 9 tahun datang ke poli mata RSP bersama ibunya dengan keluhan penglihatan kabur yang sudah dialami sejak kurang lebih 3 tahun yang lalu. Dirasakan kabur pada saat melihat jauh maupun dekat. Saat di kelas pasien duduk pada deret ke-3 dan tidak dapat melihat tulisan di papan tulis dengan jelas. Penglihatan ganda tidak ada. Mata tidak tampak juling. Jika pasien menonton tv harus selalu dengan jarak yang dekat. Riw. Pasien pernah berobat ke dokter Spesialis mata sekitar 6 bulan yang lalu dan didiagnosis dengan Ambliopia serta telah mendapatkan terapi tutup mata dan kaca mata.Riwayat keluarga menderita penyakit yang sama tidak ada.

Pemeriksaan visus: VOD = 20/150 S+ 3.50, C- ),75 AX 1800 20/70 F (Kaca mata lama), VOS = 20/20 Inspeksi dan Palpasi = Dalam batas normal FOD: : dalam batas normal Hirchberg Test : OD 70 Exotropia, OS 00 Cover Test: N = Exophoria, D : Ortho WFDT (dengan kacamata) = + Stereopsy (dengan kacamata) = 240 (TNO)

N. DiagnosisOD Ambliopia Refraktif + Compound Hipermetrop Astigmat

O. PenatalaksanaanKacamata monofokal sesuai koreksiPatching 5-6 jam/hari Kontrol 6 bulan berikutnyaBery vision 1x1

P. PrognosisQuo ad Vitam: BonamQuo ad Sanam: DubiaQuo ad Visam : DubiaQuo ad Comesticum: Dubia

R. DISKUSI

Berdasarkan hasil anamnesis didapatkan adanya penglihatan kabur mata kanan pada saat melihat jauh maupun dekat, tanpa disertai adanya penglihatan ganda, mata juling.Dari pemeriksaan ophthalmology didapatkan Visus mata kanan 20/150 dan setelah dikoreksi, visus mata kanan menjadi 20/70F atau tidak bisa mencapai visus 20/20. dan tidak ditemukan kelainan apapun pada inspeksi maupun palpasi. Juga hasil pemeriksaan lainnya tidak menunjukkan adanya kelainan.Ambliopia adalah penyakit penurunan visus yang tidak bisa dikoreksi dan umumnya terjadi pada anak-anak. Pada amblyopia tidak akan ditemukan kelainan organik apapun yang menyebabkan terjadinya penurunan visus.Ambilopia dapat diklasifikasikan menjadi ambilopia strabismus, anisometropia, ametropia dan ambilopia deprivasi. Untuk ambliopia refraktif sendiri itu merupakan ambliopia pada mata ametropia atau anisometropia yang tidak dikoreksi. Dan penglihatan dapat membaik jika setelah beberapa bulan jika dikoreksi. Prinsip penanganan ambliopia itu sendiri meliputi : Penatalaksanaan ambliopia meliputi langkah langkah berikut :1. Menghilangkan (bila mungkin) semua penghalang penglihatan seperti katarak2. Koreksi kelainan refraksi3. Paksakan penggunaan mata yang lebih lemah dengan membatasi penggunaan mata yang lebih baikWaktu yang diperlukan untuk lamanya terapi tergantung pada hal berikut : Derajat ambliopia, Pilihan terapeutik yang digunakan, Kepatuhan pasien terhadap terapi yang dipilih, Usia pasien.

6