NURASMA KHAIRANI-FSH.pdf
-
Upload
duongthien -
Category
Documents
-
view
256 -
download
1
Transcript of NURASMA KHAIRANI-FSH.pdf
PEMB!AYAAN IJARAH MUNTAHIYA BITTAMLIKPADA
PERBANKAN SY ARI' AH
(Studi Pada PT. Bank Muamalat Indonesia. Tbk)
Skripsi
Diajukan kepada Falmltas Syari'ah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SE!)
OLEH:
NURASMA KHAIRANI (203046101748)
i~iferin1a rfari . · ····-~,.~,,,:
l'gl. ; i.:l.~·:;z::_·'(rt,··· .. ············ .. "o. Iniluk : F?,,(8,"'=."'i"Z-::."TZ?j'"" '" >•ifikasl · .............................. . .... .
. .. .................... " ... ·····-·••h••·~···
JURUSAN MUAMALAT/PERBANKAN SY ARIAH
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SY ARIF HIDAY A TULLAH
JAKARTA
1429 H/2008 M
PENGESAHAN P ANITIA UJIAN
·Skripsi berjudul PEMBIAYAAN IJARAH MUNTAHIYAH BITTAMLIK PADA
PERBANKAN SYARI' AH ( Studi pada PT. Bank Muamalat Indonesia,tbk) telah
diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UTN Syarif
Hidayatullah Jakarta pada tanggal 09 September 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI) pada Program
Studi Muamalat (Ekonomi Islam).
Jakarta, 09 September 2008
PANJTIA UJIAN
Ketua : Prof.DR.H.M. Amin Suma.SI-I.MA.MM
Sekretaris ·
NIP. 150 210 422 ~
Drs. Ahmad Yani, M.Ag NIP. 150 269 678
Pembimbing I : Dr. Abdurrr.hma~ Dahlan, MA. NIP. 150 234 496
Pembimbing II : Dr . Hasannuddin M. Ag.
Penguji I
Penguji II
NIP.150 275 289
: Dr. Jaenal Aripin, M.Ag NIP. 150 289 202
: Drs. Ahmad Yani, M.Ag NIP. 150 269 678
=
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karcna atas ridha dan
rahmat-Nya-lah penulis dapat menyelesaikan skripsi dalam rangka memenuhi
persyaratan mencapai gelar Sarjana Ekonomi Islam pada Fakultas Syari'ah dan
Hukum Unversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Shalawat serta salam pcnulb haturkan kcpada pcnutup scgala nabi dan rasul
M•ihammad SAW., beserta segenap keluarga, sahabat dan bahkan umatnya. lnsya
Allah dan mudah-mudahan kita ada di dalamnya.
Sclama prose& skripsi ini, penulis sangat menyadari bahwa dalam proses
tcrscbut tidaklah terlcpas dari scgala bantuan, bimbingan dan motivasi dari bcrbagai
pihak, oleh karena itu pada kescmpatan ini penulis mengucapkan terima kasih ke
pada:
I. Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, Sil. MA. MM, selaku Dekan Fakultas
Syari'ah dan 1-!ukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang sekaligus
scbagai Dosen Pembimbing yang telah memberikan pengarahan dan
bimbingan sclama penyusunan skripsi.
2. Euis Amalia, M.Ag., sclaku Kctua Jurusan Muamalat Ekonomi Islam Negeri
Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
IV
3. AH Azharuddin Latif: M.I !., selaku sekretaris Jurusan Muamalat Ekonomi
·Islam Negeri Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Syarifl-lidayatullah Jakarta.
4. Ors. Djawahir Hejazziey, SH, MA, selaku ketua koorclinator program non
regular Fakultas Syariah dan llukum UIN Syarif l Iidayatullah Jakarta.
5. Ahmad Yani, M.Ag, selaku sekretaris koorclinator program non regular
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Dr. Abclurrahman Dahlan, MA dan Drs. Hasanuclclin M. Ag sclaku closcn
pembimbing, yang telah banyak memberikan bimbingan clan masukan atas
pcnyeiesaian skripsi ini.
7. Manajemen perusahaan Bank Muamalat Inclonesia.Tbk clan seluruh staf
Muamalat Institut terutama Mba Sunarti yang tclah membantu clalam
penyelesaian skripsi ini.
8. Kedua orang tua penulis yang amat terhormat, masing-masing adalah
Ayahancla B.Mahmucl Sianturi clan Ibunda S.Syamsiah Tobing yang telah
mcmberikan kasih sayang, mendidik, membesarkan clan mcmberikan Do'a
scrta membcrikan scmangat.
9. kakak-kakak clan Aclik-aclik yang saya sayangi yan6 te!ah memberi clorongan
clan clukungan kepacla pcnulis.
I 0. Kepacla scluruh Staff bagian perpustakaan syari'ah dan utama yang tclah
membantu penulis clalam menyelesaikan skripsi ini
I I. Teman-teman seperjuanganku semuanya, terutama kepacla Rahmi, Via, Eli,
Prita. Rahma, Lisma, Fitri, Nia, Intan, Herni, Yuni. Atuy, Acho, Khaerul,
Fairus, Tompul, Musa, Sofyan, Zakwan, Arie, Juli, Andi, Husni, Bang
Nasrul, yang banyak memberikan dukungan dan semangat dalam penyusunan
skripsi ini serta barbagai pihak yang penuli
12. Tcman-teman kampus lainnya tcrutama kepada Aini, Mila, Nita, Uut, Yanti,
Eis, Lisa, Rahmi, Roy, atas perhatian dan bantuannya baik sccara langsung
maupun tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini.
Bcsar harapan pcnulis bahwa pcnulisan ini dapat mcmhcri~an konlribusi yang
positif bagi pihak-pihak yang memberikan dukungan, terutama bagi rekan-rekan
mahasisiwa Fakultas Syariah dan Hukum jurusan Pcrbankan Syariah, untuk
menambah Khasanah ilmu perbankan Islam,
Penulis sangat sadar bahwa masih banyak sekali diperlukan
penyempurnaan, karena manusia bukanlah makhluk yang sempurna. Dcmikian
sedikit pengantar dan ucapan terima kasih dari penulis. Atas semua perhatian yang
diberikan penulis mengucapkan terima kasih.
Jakarta, 19 Agustus 2008
Penulis
UAFTAli ISi
flALAMAN JlJD!JL
~ENGESAHAN PEMBIMBING ............................................................................ ii
'ENGF.SAllAN PANITIA U.JIAN ......................................................................... iii
<ATA PENGANTAR .............................................................................................. iv
JAFTAR ISi ........................................................................................................... vii
3AB I Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Pembatasan dan Pemmusan Masai ah ................................................... 6
C. Tujuan dan Manfaat Pcnelitian .............................................................. 7
D. Kajian Pustaka ....................................................................................... 8
E. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep ............................................... 12
F. Metodologi Penelitian ......................................................................... 13
G. Sistematika Penulisan .......................................................................... 16
JAB II Tinjauan Umum Tentang ljarali dan lMBT
A. Scwa-Mcnycwa (ljaralt)
1. Pengertian Jjarah ................... ........................................................... 19
2. Jeni-jenis Jjarah. ................................................................................ 20
3. Rukun dan syarat-syarnt Jjarah. .................................. ....................... 26
4. Landas:.m Hukum ljarah .................................................................. 29
5. Hak dan Kewajiban Kcdua Belah pihak. ............................................ 32
6. Bcrakhirnya akad Jjarah Muntahiya nillomlik .................................. 35
vii .
B. lj1;m/i M1111tahiyafl Bittamlik (IMBT)
1. Pengertian Jjarah M1111111hiyah Bittamlik ............... ................................ .41
2. Jenis-jenis Jjarah 1Hun:ahiyah BU!amlik ................................................ .43
3. Rukun dan Syarat {jarnh A11111tahiyah Billamlik .................................... .45
4. Landasan Hukum Jjarah M11111ahi)}'ah Billamlik .................................. .48
5. Tujuan Penerapan Jjarnh 1'v/11nlahiya Billamlik ................................... 51
6. Hikmah IMBT ........................................................................................ 52
BAB Ill Profil PT. Bank Muamalat Indonesia
A. Tujuan Pendirian ................................................................................ 53
B. Prinsip-prinsip Operasional P.T.Bank Muamalat Indonesia ............... 54
C. Struktur Organisasi .............................................................................. 56
BAB IV Aplikasi Ijarah M1111ta'1iya Bittamlik kcpada na1sabah pada PT. Bank
Mmunalat Imloncsia
A. Konser tentang IMBT pada BMUbk ................................................ 59
B. Prusedur Perrnohonan Pembiayaan IMBT .......................................... 62
C. Mckanisme Prosedural IMB'l· ............................................................. 69
D .. An3lisis Terhadap Pernbiayaan IMBT ................................................ 83
BABY Pcnutup
A. K ~simpulan ........................................................................................ 89
B. Saran .................................................................................................. 91
DAFT AR PUST AKA
LAMPI RAN
A. Latar Bclakang Masalah
BABI
PENDAHULUAN
Sistem keuangan dan perbankan Islam mempakan bagian dari konsep yang
lebih luas tentang ekonomi Islam. Dimana tujuan para ulama menganjurkan
pcmbcrlakukan sistcm nilai dan ctika Is!an1 kc dalam lingkungan ckonomi.
Nabi Muhammad Si\ W, yang mcmbawa risalah untuk Islam umat manusia,
telah membcrikan rambu-rambu tentang bentuk-bentuk usaha atau perdagang::m mana
yang berlaku dan boleh dikembangkan pada masa berikutnya, serta bentuk-bentuk
yang dilarang dalam Islam. Salah satu larangan dalam ajaran Islam adalah usaha dan
transaksi yang mengandung riba. 1 Menurut Islam riba adalah suatu penyakit yang
hams dibuang dari perekonomian, sebab Allah melarang tegas semua jenis riba dan
mengutuk praktek riba, yang esensinya menambah jumlah hutang debitur yang
mengalami problem dalam melunasi hutangnya. Selanjutnya riba turnt meningkatkan
kesengsaran hidup debitur (pihak yang mendapat pinjaman atau yang bemtang)
,akibatnya utang tersebut menjadi berlipat ganda dan terns meningkat setelah
melampaui batas yang ditcntukan. Melihat realitas ini Al-Qur'an mcnganjurkan untuk
mcnolong orang-orang tcrscbut, bukan malah dieksploitasi. 2 Diantara anjuran tcrsebut
1 Sunarto Zulkitli, Panduan praktis Transaksi S)•ariah, (Jakarta :Zikrul J-!akim, 2003), h.4
2
adalah meminta orang-orang kaya untuk memberikan hak-hak orang-orang miskin
dengan cara membayar zakat. Dalam system ekonomi Islam zakat berfungsi sebagai
penyeimbang distribusi pendapatan dan kekayaan yang adil, selain itu ia merupakan
bagian yang penting dari sistem keuangan public Islam (JslamicPublic Finance).
Keuangan dan perbankan lslan1 bagi kebanyakan muslim bukan sekedar
sistem transaksi komersial. Kctentuan Islam d,alam transaksi.financial dipandang olch
banyak kalangan muslim sebagai kewajiban agama. Kemampuan lembaga keuangan
Islam menarik investor dengan sukscs bukan hanya tergantung pada tingkat
kemampuan lembaga terscbut tctapi sccara sunggguh-sunggguh mcmperhatikan
batas-batas yang digariskan oleh Islam.
Secara umum, fungsi utanm bank adalah menghimpun dana dari masyarakat
dan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai
financial intermediary. s~cara lcbih spcsifik fungsi bank dapat sebagai agent of lrus,
agent of development, dan agent of service.
Perbedaan pokok antara kredit pada perbankan konvensional dengan
pembiayaan pada perbankan yang berbasis syari'ah Islam r.dalah dilarangnya riba
(bunga) pada setiap pembiayaan syari'ah. Salah satu cara untuk mcnghindari
penerimmm dan pcmbayaran bunga (riba) di perbankan syari'ah ditempuh dengan
cara memberikan pembiayaan (financing) dengan akad ijarah muntahiya bittamlik
2 Abdillah Said, Bank Islam dan Bunga Studi Kritis dan lnterprestasi Kontemporer Tentang Riba dan bunga, terj. M Ufuqul Mubin, et al., (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003),cet. Ke-1,h.70
3
(IMBT), yaitu akad sewa yang diakhiri dengan pcmindahan kepemilikan barang
ketangan penycwa.
Pcmbiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pcmberian fasilitas
penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan defisit
unit atau penurunan dana.
Kegiatan pcmbiayaan mcrupakan salah satu tugas pokok bank yang harus
terus mencrus dilaksanakan guna mempcrtahankan dan mengcrnbangkan usaha b•mk
tcrsebut. Oleh karena itu, sangat diperlukan manajemen yang baik untuk menangani
kegiatan pembiayaan pada suatu bank. Secara umum landasan hukum pembiayaan
akad penghimpunan dan penyaluran dana tertuang dalam PB! No. 7/46/PBl/2005
tentang akad penghimpunan dan penyaluran dana, Hebagaimana telah diubah dalam
PB! No.9/19/PBI/2007. lni artinya: pembiayaan merupakan bagian dari penyaluran
dana. Salah satu prodak pcmbiayaan adalah Jjarah atau sewa yaitu pemindahan hak
guna atas suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran upah atau
sewa tanpa pemindahan kepemilikan (operating lease) ataupun dengan pemindahan
kepemilikan (financial lease), tcrgantung dari para pclaku yang melakukan akad
ijarah tersebut.3
Peran dunia perbankan dewasa ini cukup penting, karena sektor pcrbankan
merupakan jantung perekonomian suatu negara, sebagai lembaga keuangan
perbankan yang kegiatan usahanya atau kegiatan utamanya adalah menghimpum
3 SK.Dir Bl. No:9/19/PBI/2007
4
dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali serta memberikan jasa~iasa bank
lainnya kepada masyarakat yang mmnbutuhkan terutama fasilitas pembiayaan.
Berdasarkan fatwa Dewan Syari'ah Nasional No.27/DSN--MUI/Ill/2002, akad
Ijarah Muntahiya Billamlik boleh dilakukan dengan ketentuan sebai;ai bcrikut :
a. Scmua rukun dan syarat yang berlaku dalam akad ljarah (Fatwa DSN Nomor
: 09 /DSN-MUl/IV /2000) berlaku pula dalam akad al-~farah al-Aiuntahiya
Bi al- Tamlik.
b. Perjanjian untuk melakukan akad ljarah Muntahiya Bittamlik harus disepakati
ketika akad ljarah ditanda tangani.
c. Hak dan kewajiban setiap pihak harus dijelaskan dalam akad.
Selain itu, dalan1 fatwa Dewan Syari'al1 Nasional No.27 I DSN. MUI I III/
2002, juga dijelaskan bahwa pihak yang melakukan al-{jarah Muntahiya Bittamlik
harus mclaksanakan akad ljarah terlebih dahulu. Akad pemindahan kepemilikan,
baik dengan jual beli atau pemberian. hanya dapat dilakukan setelali masa Jjarah
selesai. Kegiatan ljarah (leasing) termasuk dalam kegiatan perbankan syariah,
walaupun leasing konvensional hanya boleh dilakukan oleh lembaga tersendiri.
Maksudnya walaupun aktifitas perbankan pada umumnya tidak diperbolehkan
melakukan leasing, perbankan syari'al1 boleh melakukan ljarah Muntahiya Bittamlik,
yang artinya perjanjian untuk memanfaatkan (sewa) barang antara bank dengan
5
nasabah dan pada akhir masa sewa, nasabah wajib membeli barang yang telah
disewakan.4
Pada umumnya bank syariah lebih banyak menggunakan al-Jjarah Al-
Muntahiya Bittamlik dibandingkan dengan (jarah. Hal tcrsebut karena IMBT lebih
scdcrhana dari sisi pembukuan. Sclain itu, bank pun tidak direpotkan untuk mengurus
pcmeliharaan aset, baik pada saat leasing maupun sesudahnya.5 Jika dikaitkan
dengan perkembangan perekonomian yang ada pada saat ini,banyak sekali praktek
ijarah yang tcrjadi baik dalan1 skala kccil maupun dallli11 skala bcsar, baik bcrupa
barang maupun jasa. Ruang lingkupnya pun sangat luas, harnpir mcnrnkup seluruh
aspek kehidupan. Misalnya ketika seseorang memanggil seorang guru privat untuk
membcrikan pelajaran tlli11bahan maka ia telah memakai jasa seseornng untuk
mengajari pelajaran tersebut. Contoh lainnya adalah bila kita menyewa kenrleraan
ataupun rumah untuk digunakan dalam suatu acara maka kita telah mcnggunakan jasa
sewa barang. Dallli11 kehidupan sehari - hari praktek ijarah ini sangat dibutuhkan
oleh masyarakat Indonesia terutama bagi masyarakat golonglli1 menengah kebawah
karena dcngan produk ini dapat mcmpcrmudah bar:mg ataupun jasa scsuai kebutuhan
mereka. Dari uraiar1 di alas dapat disimpulkan bahwa ijarah mcmiliki peranar1
penting dalam kehiduplli1 masyarakat. ljarah m~rupakan manifestasi keluwcsan
hukum. Setiap orang mendapat hak untuk melakukan akad ijwah baik berupa barang
4 Arisson Hendri, Perbankan Syari'ah Perspeklif Praktisi: Sebuah Paparan Komprensif Praktek Perbankan Syari 'ah di Indonesia, (Jakarta: Muamalat Institut, 1999), CE!. Ke-1, h.95.
'Muhammad Syafi'l Antonio, Bank Syari'ah ........ op.cit. h .. 199
6
Sctiap orang mcndapal hak untuk mclakukan akad ijarah baik bcrupa barang
atau jasa, selama ha! tcrsebut berdasarkan prin:;ip-prinsip yang telah ctiatur dalam
syari'ah Islrun, agar tidak terjadi penyimpangan dalam pelaksanaannya, sehingga
tidak menimbulkan pcrselisihan antara sescorang dengan yang lain.
Dcngan latar bclakang diatas, pcnulis tertarik untuk mcugkaji masalah
Pembiayaru1 Jjarah Muntahiyah Billamlik (IMBT) pada perbankan syari'ah (Studi
Kasus Bank Muamalat Indonesia), dengan harapru1 dapat mcngetahui bagaimana
pembiayallil IMBT yang ada di bank tersebut.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
I. Pembatasan Masalah
Mengingat masalah pembiayaan IMBT sangat luas maka dalru11 penulisan
skripsi ini, pcnulis memfokuskan dan membatasi permasalahan pada Pembiayaan
IMBT pada Bru1k Murunalat Indonesia terhadap nasabab yang mengajukllil
pcrmohonan pembiayaan /jarnh Muntahiyah Bil/amlik, dan penclitian ini dilakukan
pada bulan pebruari hingga akhir maret bertcmpal di Bank Muamabt Indonesia
Pusat.
2. Pcrumusan Masalah
Untuk mempermudah penulisllil skripsi ini, maka penulis merumuskan
terlebih dahulu pada permasalahan kedalam bentuk pertru1yaan, sebagai berikut:
7
a. Bagaimana konsep pembiayaan _ ljarah Muntahiya Bittamlik pada Bank
Muamalat Indonesia '?
b. Bagaimana analisa permohonan pembiayaan yang diajukan olch calon
must a jir (pcnycwa) pada Bank Muamalat Indonesia 'I
c. Bagaimanakah mckanismc proscdural sistcm pcmbiayaan IMBT bila
mengalami kcmacetan serta aplikasi pembiayaan !jarah Muntahiya
Bittam/ik pada Bank Muamalat Indonesia?
C. Tujuan Penclitian dan Manfaat Penelitian
l. Tujuan Penelitian
J\dapun tujuan dalam pcnulisan skripsi ini adalah:
a) Untuk mengetahui penerapan konsep pembiayaan lj11rah Muntahiya
/Jittam!ik pada Bank Muamalat Indonesia.
b) Untuk mcngctahui analisa permohonan pembiayaan yang diajukan oleh
nasabah yang dilakukan di Bank Muamalat Indonesia tersebut.
c) Untuk mengctahui bagaimana mekanisme prosedural sistem pembiayaan
IMBT bila mengalarni kcmacetan serta aplikasi pembiayaan fjarah
Muntahiya Bittmnlik pada Bank Muamalat Indonesia.
2. Manfaal Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
8
a) Bagi pcnulis, pcnclitian ini merupakan kcsempatan bagi pcncliti untuk
mcnerapkan tcori-tcori yang dipcrolch kedalam praktek yang
scsunggubnya, kbususnya pada lcmbaga kcuangan yang dilcliti
b) Bagi jurusan muamalah ekonomi Islam, basil penclitian ini merupakan
informasi yang berbarga perihal pemhiayaan Jjarah lvfuntahiya Bittamlik.
c) Bagi dunia pustaka, basil peneiitian ini diharapkan dapat dipergunakan
sebagai sumbangnn yang berguna untuk memperkaya koieksi dalam
ruang lingkup karya penelitian.
d) Secara praktik, penelitian ini dapat menarnbab kepercayaan masyarakat
lcrhadap bank syari'ah karcna dcngan adanya pembiayaan Ijarah
Muntahiya Bittamlik dapat memanfaatkan (sewa) barang antara bank
dengan nasabah clan pada akhir masa sewa, maka nasabah wajib membeli
barang yang tclah discwanya.
U. Kajian Pustaka
Berdasarkan teiaah yang sudah dilakukan terhadap beberapa sumbcr
kepustakaan, penulis melihat bahwa apa yang merupakan masalah pokok penelitian
ini tampaknya sangat pcnting dan prospckti r. karcna pcnelitian tcnlang analisa
pembiayaan !jarah Muntahiya Bi1tamlik pada perbankan syariah menyoroti tentang
pembiayaan Jjarah Muntahiya Bittamlik yang dilakukan pada Bank Muamalat
Indonesia.
9
Adapun kajian pustaka yang digunakan dari penulisan ini adalah :
1. Suhacman, ijarah dalam sistcm pcrbankan syari'ah di lndonesin dai1 Malaysia
(suatu studi perbandingai1), (jurusan muamalat ekonomi lsla:n fakultas
syari'ah dan hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2006Mrl 42711).
2. Zahruddin, I 020461252533, aplikasi konsep Ijarah terhadap jasa pelayanan
pada koperasi maju bersama kccamatan Bekasi Selatan kabupaten Bckasi,
(jurusan muamalat ckonomi islam fakultas syariah dan hukun: UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta 2007M/1428H).
3. Adiwanmm Karim, Bank Islam
Pcrtama,Cct. Ke-I, Februari 2003
Analisis Fiqih dan kcuangan, Edisi
4. Bank Syariah: Konsep, Produk dan lmplementasi Operasional/Tim
Pengembangan Perbankan Syariah Institut Bankir Indonesia-Jakarta:
Djambatan, 2003
Pada pcnclitian yang dilakukan Stihacman membahas tcntang ijarah dalam
sistem perbankan syari'ah di Indonesia dan Malaysia, dalm11 hal ini Suhaeman
menjelaskan dan memaparkan tentang ijarah dan membandingkllll kedalam sistem
Perbankan Syari'ah di Indonesia dan Malaysia. Dalan1 penclitian ini adapun aplikasi
konsep ijarah atau mekanisme, perkembangan da!l pengembimgan akad ijarah saat
ini, baik dalam sistem perbankan di Indonesia dan Malaysia masih dalam talmp awal,
dallll11 arti baru berbcntuk konsep saja. Oleh karena itu, didalam penelitian yang
dilakukan suhaeman tidak menguraikan bagaimana mekanisme konsep ijarah yllllg
10
ada dalam sistem pcrbankan syariah di Indonesia dan di Malaysia. Berbcda dengiin
pcnclitian yang dilakukan penulis pada saat ini, dimana tclah diuraikannyanyv
mekanisme proscdural IMBT yang ada di BMl,tbk, yang sesuai dengan konsep dan
aplikasi yang ada.
Sedangkan pcnclitian yang dilakukan olch Zahruddin membahas lcbih jauh
tentang aplikasi konsep ijarah terhadap jasa pdayanan koperasi, dengan melihat
praktek yang ada dikoperasi maju bersan1a, yang bcrada dikota bekasi. Pada
kenyataannya dalam penelitian ini penerapan rukun dan syarat ijarah yang
dibcrlakukan pada kopcrasi maju bersama masih belum scsuai dengan aplikasinya,
pada kenyataannya penerapan bunga pada transaksi di Kope:rasi Maju Bersama
(KMB) masih berlaku, sebab masih minimnya pengetahuan, khususnya para anggota
maupun pengurus KMB, clan umunmya pada masyarakat tentang haramnya riba, yang
tidak bolch diterapkm1, scpcrti (farah, sehingga masih menggunakan bunga dalam
aktivitasnya clan kurang detailnya isi-isi dalam kontrak jasa pelayanan yang
dikhawatirkan menimbulkan masalah dimasa yang akan datang. Dalam pcngmnbilan
data zahruddin melakukan wawancara terhadap A.Suhada Berna Widjaya, SH (ketua
koperasi Maju Bersmna), dan wawancara dilaksanakan dikm1tor koperasi maju
bcrsama. Namun dalam penelitian yang penulis lakukan berbeda deugan penditian
diatas yang mana dalmn penelitian ini hanya membahas tentang pembiayaan IMBT
saja bukan ijarah. Dan aplikasinya sesuai dengan konsep yang berlaku, dan tidak
dibolehkannya menggunakan bw1ga dengan menerapkan riba.
11
Dalam kutipan buku ini, yang ditulis oleh Ir. Adiwru man Karim, pada bab 7
ini pcnulis mcncoba untuk rncnyajikan pcmbahasan yang ada dalam buku ini tcntang
Pcmbiayaan !jarah dan IMBT yang tcrdiri dari prinsip sewa {ijarah),hak dan
kewajiban kedua bclah pihak, kesepakatan mcngcnai harga sewa, ijarah dan leasing,
skema dan pola pcmbiayaan ijarah, kombinasi skema akad ijarah dan IMBT yang
hru1ya sebatas konsep saja. Akan didalam kutipan buku yang ditulis oleh adiwarmru1
karim tidak mencantumkan tentang rukun dan syarat-syarat ijarah muntahiyah
bittamlik. Sedang dalrun skripsi yang d:Jakukan penulis mencantumkan rukun dan
syarat-syarat IMBT yang menjadi pcdoman dalam akad transaksi IMBT. dan untuk
melengkapi pembahasan ini µenulis menyajikan contoh-contoh kasus dan
pembahasannya dalam praktek perbankan.
Dan dalam kutipan buku Bank Syari'ah ini ditulis pembahasan mengenai
Jjarah Wa Iqtina yang meliputi definisi dan landasan syariah, teknis perbankan,
rukun dan syaratnya, skcma dan dokumentasi, pelunasan awal. serta contoh
dokumentasi lainnya. Akan tetapi tidak membahas tentang proses analisa akad dan
pengikatan objek benda yang ada pada BMI,tbk.
Nrunun dalam pene!itiru1 ini berbeda dengan penelitian diatas _yang membahas
tentang pembiayaan Ijarah Mumutahiyah Bittamlik pada BMI,tbk dengan sistem
sewa-beli bukan sewa-menyewa. Mulai dari konsep pembiayaan IMBT yang
dilakukan BMI,tbk dan proses analisa akad dan pengikatan objek benda, mekanisme
12
prosedural IMBT juga analisa terhadap pembiayaan IMBT yang dilakukan pada
BMI,tbk.
E. Kcrangka Tcori dan Kcrangka Konscp
Kerangka tcori atau landasan teori dari penulisan ini adalah masala11 tentang
Pembiayaan !jarah Muntahiyah bit Tamlik pada Bank Muamalat Indonesia ditinjau
dari penge1iian, landasan hukum dan opcrasional IMBT, rukun, syarat dan hak dan
kewajiban kedua beia11 pihak, hikmah sewa menyewa serta berakhirnya akad ljarah
Muntahiya Bittamlik. Dalam pcnulisan ini bcrpedoman pada 1mmaJemen pembiayaan
yang ditulis olch Adiwarman Karim dalam bukunya yang bcrjudul Bank Islam, dan
dalam buku yang berjudul Bank Syariah dari teori ke praktek yang ditulis oleh
Muhammad Syali'i Antonio, serta dalam buku Perbankan Islam yang ditulis oleh
Sutan Remy Sjahdeini.
Pembiayaan adalah Penyediaan uang atau yang dapat dipcrsamakan dengan
itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank deng:an pihak lain yang
mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut
setelahjangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi basil.
!jarah menurut etimologi memiliki arti upah, sewa, jasa dan imhalan.
Menurut tem1inologi !jarah ialah akad sewa menyewa dengan mengambil manfaat
sesuatu dengan perjanjian yang telah ditentukan dengan syarat-syarat. Atau dapat
dikatakan pula ijarah adala.'1 Pemberian kesempatan kepada penyewa untuk
13
mengambil kemanfaatan dari barang scwaan untuk jangka waktu tcrtentu dengan
imbalan yang bcsarnya tclah discpakati bcrsama.
Jjarah Munlahiyah Bit Tamlik sering disebut juga Jjarah waiqlina, merupakun
rangkaian dua buah akad, yakni akad al-Bai' dan akad Jjarah (IMBT). Al -Bai'
merupakan akad jual beli, sedangkan Jjarah Munlahiyah bi! Tamlik merupakan
kombinasi antara sewa menyewa (ijarah) dan jual beli atau hibah diakhiri masa
scwa atau dapat dikatakan pula IMBT merupakan gabungan dari kcgiatan leasing
atas barang-barang bergerak dan barang-barang tidak bergerak clengan memberikan
kepada penyewa suatu pilihan atau opsi untuk pada akhirnya membeli barang yang
disewa.
F. Metode Pcnclitian
I. Pendekatan penelitian
Pcnelitian ini mcrupakan penclitian lapangan karcna dilakukan dengan
melakukan wawancara langsung ke BMI,tbk untuk melakukan interview kepada
pihak bank yang berkaitan dengan masalah yang cliteliti.
Dari segi data yang clikumpulkan, cliolah clan dianalisis, pe:nelitian ini merupakan
penenlitian kualitatif yang merujuk pada data dcskriptif (deskriplif analilis).
Penelitian deskripl{[-ana/itis, yaitu metode untuk memberikan pemecahan masalah
dengan mengumpulkan data, menyusun atau mengklasifikasikan, menganalisis dan
mcnginterprestasikan dcngan tujuan membcrikan gambaran yang
14
sistematis,faktual,aktual,akurat mengenai fakta-fakta dan kegiatan yang berkaitan
dengan peembiayaan ljarah Muntahiyah bittamlik pada Perbanbn Syariah.
2.Persiapan Penelitian
Mendatangi tempat yang menjadi objek penclitian, dan membuat pengurusan
perizinan,serta mengutip data-data yang berkaitan dengan penelitian yang dila1<ukan
dengan cara mencatat, merangkum data tertulis yang berada dilokasi penelitian.
3. Lokasi penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan pebruari hingga akhir bulan maret di Bank
Muamalat Indonesia yang berlokasi di Sudimmn.
4. Jenis Data dan Sumber Data
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan duajenis sumber data, yaitu:
a. Data Primer
I) Wawancara yaitu : Pengumpulan data dengan melakukan interview
kepada pihak bank, yaitu hasil pertanyaan yang berkaitan dengan masalah
yang diteliti.
2) Dokumentasi yaitu : Mengumpulkan data-data di\apangan yang dilakukan
dengan cara mencatat, merangkum data tertulis yang ada dilokasi
penditian.
15
b. Data Sekunder
Adalah data yang diperoleh dari literatur-literatur kepustakaan seperti buku
buku serta surnber lainnya yang berkaitan dengan rnateri penulisan skripsi
ini.
5. Teknik Pengurnpulan Data
Sesuai dengan perrnasalahan yang diangkat, maka dalam pengumpulan data
skripsi ini, penulis rnenggunakan penelitian sebagai berikut :
a. Penelitian kepustakaan (library research), dalarn . ha! ini penulis
mengadakan penelitian yang ada kaitannnya dengan penulisan skripsi ini,
yang dilakukan dengan mernbaca dan mempelaja:ri 1eori-tcori yang ada
hubungannya dengan masalah pokok-pokok pcmoahasan melalui bnku
buku catatan kuliah, skripsi terdahulu, buku, majalah, surat, kabar, mike!,
buletin brosur, internet dan media lainnya yang berhubungan dengan
penelitian ini.
b. Penelitian lapangan (field research), dala:rn hal ini untuk mendapatkan
data-data dan informasi tentang Pembiayaan Ijarah lvfuntahiyah Bittamlik
(Studi Kasus Bank Muamalat Indonesia), dengan menggunakan teknik
pengumpulan sebagai berikut :
I) Interview yaitu melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang
terlibat dala:rn penelitian ini, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
16
2) Dokumcntasi yaitu mcngumpulkan data bcrdasarkan laporan yang
didapat dari pihak Bank Muamalat Indonesia yang ditcliti dan
laporan lainnya yang berkaitan dengan masalah penelitian ini.
6. Teknik Analisa Data
Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan jenis penelitian kualitat:f
yang bersifat deskrij1tifanalitis, yaitu metode tmtuk memberikan
pemccahan masalah dengan mengumpulkan data, mcnyusun atau
mcngklasifikasikan, mcnganalisis dan menginterprestasikan dengan tujuan
membcrikan gambaran yang sistematis,faktual,aktual,akurat mengcnai
fakta-fakta dan kcgiatan yang bcrkaitan dcngan pc.:mbiayaan {jaralz
Muntahiyah hittamlik pada Pcrbankan Syariah.
7. Tehnik Penulisan
Adapun tehnik penulisan dalam penulisan skripsi ini adalah mcnggunakan
" Pcdoman Pcnulisan Skripsi Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta 2007 "
G. Sistcmatika l'cnulisirn
Untuk lcbih memahami proses dan alur pcmikiran dalan1 penclitiim ini, penulis pcrlu
menjelaskan sistematika penulisan sebagai berikut :
17
BAB I : Penda)rnluan
Mengemukakan tentang latar belakang masalah, pembarasan dan
perumusan masalah Tujuan dan manfaat penelitian, dan Kajian pustaka,
Kerangka Teori dan kerangka konsep, metodelogi penelitim1, serta
Sistematika penulisan.
BABII: Tinjauan Umum Tentang Pembiayaan Ijarah M1mta11iya Bittamlik
Pada bab ini lebih banyak memuat tentang pt;:ngert.ian !jarah dan !jarah
Munlahiya Billamlik, jenis-jenis ljarah dan IMBT, rukun dan syarat {iarah
dan !jarah Muntahiya hillamlik, landasan hukum !jarah dan !jarah
Muntahiya Billamlik, hak dan kewajiban kedua bdah pihak ,tujuan
penerapan IMBT, dan hikmah IMBT serta berakhimya akad !jarah.
BAB III : Profil PT. Bank Muamalat Indonesia
Pada bab ini membahas tentang profil PT.BMl,tbk yaitu mengenai Tujuan
pendirian, prinsip Opersional Bank Muanmlat Indonesia, scrta struktur
organ1sas1.
BAB IV : Aplikasi Ijarah Mu11taltiya Bittamlik Pada PT. B&nk Muamalat
Indonesia
Pada bab ini membahas tentang konsep (/arah mzmtahiya billam/ik pada
PT. Bank Muamalat Indonesia Proses Pemberian pembiayaan terhadap
nasabah di Bank Muamalat Indonesia, mekanismc prosedural pcmbiayaan
18
bila mengalami kemacetan serta aplikasi pembiayaan pada Bank
Muamalat Indonesia, dan analisis terhadap pembiayaan IMBT.
BAB V : Penutup
Bab ini memberikan penerangan tentang intisari ( kesimpulan ) dari hasil,
pembahasan pada bab-bab sebelumnya, serta saran.-sa.ran yang sekiranya
dapat dijadikan suatu bahan pertimbangan dan kontribusi pemikiran.
BAB II
TINJAUAN UMUM TENT ANG IJARAil DAN IMBT
A. Scwa-mcnycwa ( ljaralt)
1. Pcngcrtian Jjaralt.
ljarah mcnurut etimologi memiliki arti ~j_J.;-; '~~ ,,~\p ,%j;..l (Upah, scwa, jasa dan imbalan). 1
Menurut tenninologi ijarah adalah akad sewa dengan mengambil manfaat
scsuatu dari orang lain dcngan jalan mcmbayar scsuatu dcngan pcrjanjian yang tclah
ditentukan dengan syarat-syarat.2 Dcfinisi akad Ijarah adalah pemanfaatan sesuatu
yang dikehendaki dan diketahui, dengan memungut imbalan uang sewa yang
ditemukan dan pcnyewa boleh mcnggantikan pemanfaatan tersebut kepada orang
lain.3
Bcrdasarkan definisi diatas maka akad ijarah tidak boleh dibatasi oleh syarat.,
atau tidak ada syarat-syarat tcrtentu dalan1 mclakukan akad ijarah. Akad ijarah juga
tidak berlaku pada pepohonan untuk diambil buahnya, karcna bua!mya itu sendiri
adalah materi, sedangkan akad ijarah itu hanya ditujukan pada manfaat. Demikian
1 Abd.!3in Nuh dan Ocmar !3akric, Kamus Arnb-lndsoncsia-lnggris,(Jakarta: PT. Mutiara Sumber Widya), Cet.ke-12. hal. 323
2 Moh Rifai, Konsep Perbankan Syari'ah(Scmarang: CV. Wicaksana,2002), ha! 77 3 Al-Imam Taqiyyuddin Abu Bakar Al-Husaini, kifayatul Akhyar 2, (Surabaya; PT. Bima
Ilmu Offset, 1999), cet ke- l.hal.184
20
juga halnya dengan kambing, tidak boleh dijadikan sebagai obyek ijarah untuk
diambil susu atau bulunya, karcna susu dan bulu kambing termasuk materi.4
Dalam buku Akad dan Produk Bank Syariah, dikatakan bahwa ljarah, biasa
juga discbut scwa, jasa, atau imbalan, adalah akad yang dilakukan !crhadap suam
manfaat dcngan imbalan jasa. ljarah adalah istilah dalam fikih Islam dan berarti
memberikan sesuatu untuk sewa. Mcnurnt Sayyid Sabiq, dalam buku Fiqh Sunnah,
Jjarah adalah suatu jcnis akad untuk mcngambil manfaat dcngan memberikan
imbalan. Jadi, hakikatnya ijarah adalah pcnjualan manfaat.
2. Jcnis- jcnis ljarah
Adapun jcnis-jcnis ljarah antara lain, yaitu:5
I. ljarah Mutlaqah atau leasing adalah proses sewa-menyewa yang biasa ditemui
dalam kegiatan perekonomian sehari-hari, yang digunakan untuk menyewa
dalam jangka waktu tertentu untuk tujuan suatu proyek atau usaha tertentu.
Bentuk yang pertama biasanya digunakan untuk menyewa barang atau asset,
scdangkan bcntuk yang kedua dipakai untuk menyewa pekerjaan atau tenaga
ahli.
2. <.;...»:'-\.::JI CH atau ljarah wa lq 'tina adalah Akad sewa-menyewa barang antara
bank (mu 'aji1) dcngan pcnyewa (musta 'jil) yang discrtai janji bahwa pada saat
4 Abdul Azis Dahlan, (editor) Esik/opedi Hukum Islam, (Jakarta: lctiar Bar Vanhoeve, 1996), Jilid 6. hal.660
' Muhammad Firdaus,dkk. Brief case Book Edukasi Frofesiona/ Syarioh: Cara Mudah Memahami Akad-akad Syariah (Jakarta; Renaise,2005), ce.ke l, hal.42
21
yang telah ditentukan kepemilikan barang berpindah menjadi milik penyewa
(mus/a }ii).
3. Musyarakah mutanaqishah adalah kombinasi antara akad musyarakah dan ijarah
(perkongsian dcngan sewa). Sistem ini dapat ditetapkan dalam pemberian kredit
rumah clan proses refinencing, dimana pihak penyewa se:ngaja menjual barang
atau asset kepada bank untuk kemudian dilakukan kontrak sewa atas barang
tersebut antara bank dengan penyewa yang dalam hal ini sebagai pihak yang
menjual barang untuk digunakan sclarna masa sewa yang disetujui kedua belah
pihak. Metode seperti dimaksudkan untuk memperoleh tambahan dana. Jadi
transaksi ini bersifat refinencing.
Dilihat dari segi objeknya ijarah dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu :
1. ljarah yang bcrsifat manfaat. Seperti, sewa-mcnyewa rumal1, toko, kenderaan,
pakaian (pcngantin ) dan perhiasan.
2. Jjarah yang bcrsifat pckcrjaan, ialah dengan mcmpeke1:jakan :iescorang untuk
mclakukan suatu pckcrjaan. Jjaral1 scmacam ini dibolchkan scperti buruh bangunan,
tukang jaliit, tukang scpatu, dan lain- lain, yaitu ijaral1 yang bersifat kelompok
(serikat ). Jjarah yang bersifat pribadi juga dapat dihcnarkan sepcrti menggaji
pcmbantu rumah, tukang kcbon dan satpam.6
6 M Ali Hasan, Berbagai Macam Tranrnksi Da/am Islam (Fiqh Muamalat), (Jakarta : PT. Raja Grafindo Pcrsada, 2004 ). Cet.Kcll, ha! 236
22
Dalam kitab Bidayatul Mujtahid, dikatakan bahwa ijarah juga terbagi mcnjadi
dua, yaitu:
I. Jjarah barang atau bcnda, yang tcrdiri dari dua macam, yaitu :
a. Jjarah barang atau bcnda bergerak, scperti hcwan, kci;dcraan, mata uang.
b. Jjarah barang atau benda tak bcrgerak, seperti rumah, tanah, dan pohon.
2. Jjarah tcnaga a tau jasa manusia (perburuhan), sepcrti tukang jahit, pekc1ja
bangunan, pekerja pabrik, dan lain-lain.
Hampir semua ulama ahli fiqh sepakat bahwa ijarah disyariatkan dalam
Islam. Adapun golongan yang tidak menyepakatinya, seperti Abu Bakar al-Asham,
Ismail Ibn Aliah, Hasan Bashri, al-Qasyani, Nashrawi, dan lbn Kaisan, bcralasan
bahwa Jjarah adalah jual bcli manfaat, yang tidak dapat dipega:11g (tidak ada). Sesuatu
yang tidak ada, tidak dapat dikategorikan jual beli. Dalam menjawab pandangan
ulama yang tidak mcnycpakati Jjarah tersebut, lbn Rusyd berpcndapal bahwa
manfaat walaupun tidak bcrbentuk, dapat dijadikan sebagai alat pembayaran sewa
atau jasa menurut kebiasaan (adat).7 Jumhur Ulama berpendapat bahwa Jjarah
disyariatkan berdasarkan Al-Qur'an dan As-sunnah.
Kemudian ulama fiqh melarang adanya penggabungan dua akad dalam satu
akad. Tctapi tcrdapat pcngccualian tcrhadap praktck Jjarah Muntahiyah Biltamlik
7 lbn Rusyd, Bidayatul Al-Mujtahidwa Nihayah al-Muqtashid,juz II, hal.218. sebag~imana dikutip dalam Rachmat Syafe'I, Fiqh Muamalah,(Bandung; Putaka Setia, 2004), Cet Ke-2 hal.123
23
dengan a!asan ba\nya keclna akacl tersebnt mempunyai sifat yang saling mendukung
clan tujuan yang tidak menyimpang dari Jjaran Islam.
Perbeclaan penclapal tcnlang boleh clan tidaknya praktck lfarah Muntahiyah
Bittam/ik (JMBT) di kalangan ulama tersebut, c!isebabkan clalam literatur fiqb klasik
ticlak ditcrnukan adanya clasar hukurn Islam yang khususnya mcngatur masa!ah teori
1m1upun prakt.:k ljarah Muntahiyah !Jittamlik (JMBT).
Meskipun contoh ·- contoh ijarah di atas ada pcrsclisihan cliantara fuqaha,
tctapi itulah yang sclalu di balms dalam bab-bab ijarah kitab Fiqh. Sebagian fuqaha
juga ada yang mengatakan bahwa Jjarah adalah jual beli manfaat yang dapat
dipcgang scpcrti kain atau harnparan yang bisa disewakan.8
Jjarah dalam bcntuk jasa ( perburuhan ) senantiasa menyangkut upah atau
jenis harga. Dalam hubungan ini syari'al Islam mcmikullrnn tanggung jawab bagi
kcdua belah pihak (pihak buruh dan pihak yang mcmpckcrjakannya). Pihak buruh
yang telah rncngikat konlrak. wajib mclaksanakai1 pekerjaan itu scsuai dengan isi
kontraknya. Firman Allah SWT dalarn Al- Qur'an mcncgaskan:
. ,. J ... } ,. .,,,,. ,,. ~ ,J -; &(I. J) J f .,, •' .., "' } ... (> .~! L. ~.JJJI u) \.r- ~lj ~.t.;aJI # J.1:-Ar11111·a I lfli orang- orang yang beriman penuhilah akad-akad itu.
Dihalalkan bagimu binarang rernak, kecua/i yang akan dibacakan kepadamu. (Yang dcmikian i111) dcngan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerfakan
'lbtlll Rusyd, Bidayat11/ Mujtahid, (Jerj) oleh M.A. Abdtorrahman Jan a. Haris Abdullah, (Semarang: As-Syifa', 1990), Cet. Ke-I, hat 196
25
pakaian atau makanan kcpada orang lain, mencucikan dan mamasakannya, maka
buruh berhak memperolch upah yangjelas". 11
!jarah adalah pcmilikan hak atas manfaat dari pen~gunaan suatu asset
sebagai ganti dari pembayaran.
!jarah dalam definisi di atas biasa dik<:>nal sebagai operating lease
scmcntara itu dalam praktek pcrbankan syariah yang lazim Jijalankan sebagai salah
satu bentuk pembiayaan adalah !jarah Muntahia Bittamlik atau jinanciGt lease
(kepcmilikan atas barang bcralih kcpada penyewa (nasabah bank).
Berbeda dengan ijarah, yang pada akhir masa perjlli'\jian, kcpemilikan atas
barang tersebut tidak beralih kepada penyewa ( nasabah bank ), c!alam Jjarah
Muntahiyah Bittamlik (IMBT) pada akhir masa pc1janjian kepcmilikan atas barang
tersebut dapat beralih kepada penyewa (nasabah bank) apabila nasabah bank yang
bcrsangkutan menggunakan hak opsinya untuk membeli barang itu. Namun, apabila
nasabah bank tidak menggunakan hak opsinya, kepemilikan barang itu tetap berada di
tangan bank. 12
11 AH. Azharudin l.11ief. Fiqh Muama/at, h. 125 12 Sutnn Rcn1y Sjnhdcini,l'ERBANKAN !.)LAM dan kedudukannya dalam tara hukun1
perbankan lndonesia (Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.2007) h. 71
26
3. Rukun dan Syarat ~ syarat Jjarah
I. Rukun .ljarah
Ulama Mazhab Hanafi mengatakan, bahwa rukun ijarah hanya satu, yaitu ijab
dan qabul saja (ungkapan menyerahkan dim persetujuan scwa-menyewa) 1;
Sedangkan Jumhur Ulama berpendapat, bahwa rukun ijarah ada empat:
a. Orang yang berakad, yaitu musta'jir (penycwa )dan mu'ajir
(pemilik/yang menyewakan aset)
b. Sighat akad (ijab qabul)
c. Manfaat
d. Upah /sewa. 14
Dalam rukun ijarah ini yang terpenting ialah adanya ijab dan qabul suatu
manfaat, yang dipahami dan disepakati oleh kedua belah pihak yang bcrakad.
Sebagai sebuah transaksi (akad) umum, ijarah barn dianggap sah apabila telah
mcmenuhi rukun dan syaratnya.
Adapun syarat akad .ljarah adalah sebagai berikut:
a. Untuk orang )ang berakad (al-muta 'aqidain), menmut ulama Syafi'iyah dan
Hanabilah, disyaratkan tetah balikdan berakal. Akan tetapi, ulama hanafiyah
dan malikiyah berpendapat bahwa kedua orang berakad itu harus mencapai
usia baliq, tetapi anak yang telah mumayyiz pun boleh melakukan akad al-
JJ M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi Dal am Islam (Fiqh Muama/at),hal. 14 Wahbah al-Zuhaily, al-Fiqh al-lslami wa Adillatuhu, (Damasqus: Daar al- Fikr, 1979), Cet.
Ke- 3Juz 4,hal 731
-~· PE~PUSTAKJl<ANUTAMA UtN SYAHIO JAKJ>..~TA
28
hukumnya menggaji scseorang mcnjadi mu 'adzin, imam shobt dan guru yang
akan mcngajarkan al-Qur'an, karena peke1jaan taat
g. Obyek ljarah merupalrnn scsuatu yang biasa disewakan, sepcrti nnnah. mobil
dan hcwan tunggangan.
h. Upah atau scwa dalam akad ijarah hams jdas, tertentu dan sesuatu yang
bernilai harta.
J. Ulama hanafiyah mcngatakan upah atau sewa itu tidak sejenis dengan manfaat
yang disewa.
J. Kepemilikan asset tetap pada yang menyewakan yang bertanggguug jawab
atas pemeliharaahnnya sehingga asset tersebut haru~ dapat memberi manfaat
kepada penyewa. 18
k. Akad ijarah dihcntikan pada saat asset yang bersangkutan berhenti
mcmbcrikan manfoat kcpada penyewa. Jika asset tcrscbut rusak dalam periode
kontrak, maka akad ijarah masih tetap bcrlaku.
L Asset tidak botch dijual kcpada penycwa dcngan harga yang ditetapkan
scbelumnya pada saat kontrak berakhir. Apabila assetakad dijual, harganya
akan ditentukan pada saat kontrak berakhir.
'"lhid.h.101
29
4. L:rndasan Ilulmm Jjaraft
Ulama fiqh berpendapat, bahwa yang yang menjadi d3.sar diperbolehkannya
Uarah adalah firman allah yang terdapat pada beberapa surat dibawah ini, yaitu :
I. Qs. Al- Qashash ayat 26, yang berbuEyi :
,, o J ... o ~ .s: ,, L ,.. ,..
~ '11 Z? _,;JI :::.,:;.,.c...1 ;. ;;. 01 ~'.,=2..1 ~I~ Wi'..G-[ :.:.Jt_; ,, ,, ... ,.. ... ...
Artinya : " Sa/ah seorang dari' kedua wanita itu berkata: " Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekei:ja (pada kita) ialah orang yang kuat /agi dapat dipercaya ". ( a!-qashash :26)
2. Qs. At-Thalak ayat 6, yang bebunyi :
Artinya : " Se!anfutnya jika mereka menyusukan bavi-bayimu untukmu beri!ah mereka !1pahnya ... "
3. Qs. A- Baqarah ayat 233, yang berbunyi:
.i .,. "'_,, ,.,. ,,. --::: J .,.-:: ,.. ,.. J ,,. .... ,.. .... ) ,.,. .... J ....... .,. f'.' • ) .,..... ,.. (. t t ~ ~-'~~~I~ L. ~ l)j/<::JC c4- >'J )'J.J_,I !y.0:'_;.::; 01 r-:'.:i.JI 0Jj
~ 0_~ Cc: 1&\ :'.if i_J~l~Tj :&li~tj
Artinya: "danjika kamu ingin anakmu disusukan ofeh orang lain, tidak dosa bagimu apabi!a kamu memberikan pembayaran menurut yang pall//. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahui!ah bahwa Allah Maha A1elihat. apa yang kamu kerjakan " (Qs. A!-baqarah :233/0
19 1-L l-la1nzah Ya'qub, 1-~iqh Alua111alat: Kode Etik Dagang Me1111rut ls/a111, Pola Petnbinuan llidup Dalam Berekonomi, (Bandung:CV .Diponegoro, 1992) Cet.Ke-2,hal 318
30
Di sini dilihat jika kita menyuruh scscorang untuk bckcija dcngan kita maka
bcrikanlah haknya yaitu upah yang harps kita bayar kepada mereka yang telah
membantu kita. Karena kita tclah mcnclapatkan suatu manfaat yang telah dikerjakan
oleh orang tersebut untuk kita.
Selain dari firman Allah yang telah clisebutkan diatas, ulama fiqh juga
mcngenrnkan bebcrapa sabda Rasullah yang dasar dipcrbolehkannya ijarah, yaitu :
I. HR. Abu Ya' la, lbnu Maj ah, Thabrani dan Tirmidzi, yang berbunyi :
20
Artinya : "Berilah upah kepada orang yang kamu peke1jakan sebe/um kering kcringarnya. " (l!R. Alw Ya 'la, lh1111 Majah, Thahrani dan Tirmidzi)
2. Hadis Nabi riwayat" Abel. Razzaq dari Abu hurairnh clan Abu Sai'cl al-
khudri, nabi saw. Bersabcla :
Artinya : "Barang siapa mempekerjakan mereka !ieritahukcn/ah upahnya"
Maksuclnya sini jika kita mempekerjakan seseorang untuk bekerja dengan kita
maka berikan haknya (upah) dan beritahukanlah herapa upah yang harus kita bayar
20 Muhammad Abu' Abdillah lbnu Yazid Al- Al-Qazwaini suran lbnu- majah (Beirut: Dar alfikr 1415/1995) h. 817
"Asy-Syarbaini al- Khatib, M11glii al-M11raj, (Beirut : Dar al-Fiqh, 1978) Ji lid fl. H.233
31
kepada mereka yang telah membantu kita. Karena kita telah mendapatkan suatu
manfaat yang telah dikerjakan oleh orang tersebut untuk kita.
3. HR. Bukhari, Muslim dan Ahmad, yang berbunyi:
, Artinya : " Rasul/ah SAW: Berbekam, lalu baliau membayar upahnya kepada
orang yang membekamnya. " (HR. Bukhari, Muslim dan Ahmad)
!. Diriwayatkan dari musadad, diriwayatkan dari Khalid ibn Abdillah dari Ikrimah dari Ibnu Abbas r.a beliau berkata: Rasulullah SAW. Berbekllmlah dan beliau memberikannya kepada orang yang men·bekamnya itu, seandainya pembekamannya itu haram niscaya beliau tidaK memberinya upah.(HR. B kh ) 23 u an
22 Abi Abdullah Ibn Muhammad lbn Ismail Al-Bukhari, Shahih Bukhari, (Istanbul, Darul Fikr, t.th) h.122
23 AbuAbbas syihabuddin Ahmad al-Qasthalani, irsyad al-sari Li syarleh Shahih al-Bukhari Kitab 811y11 'i Lij (Bcirut,Dar.al-Fikr, 1991 ).hadist: 2103.hal.77 (VV)
32
5. Hak dan Kc1rnjiban Kc<lua-Bclah Pihak
Pihak yang mcnycwakan wajib mempersiapkan barang yang disewakan untuk
dapat digunakan sccara optimal oleh penycwa. Seandainya mobil yang clisewa tidak
clapat digunakan karena acla kerusakan, seperti aki lemah, maka yang m.onyewakan
wajib mengganlinya. Bila yang menyewakan tidak dapat memperbaikinya, penycwa
mempunyai pilihan untuk membatalkan akad atau mcnerirna manfaat yang rusak.
Sebagian ulama berpendapat bila demikian keadaannya clan pihak penyewa tidak
membatalkan akad, harga sewa harus dibayar penuh dan sebagian ulama lain
bcrpcndapat harga sewa clapat dikurangkan dulu dengan biaya untuk perbaikan
kcrusakan. 24
Penycwa wajib menggunakan barang yang disewakan rnenurut syarat-syarat
akacl atau menurut kclaziman pengguna. Penyewa juga wajib mcnjuga barang yang
disewakan agar tetap utuh. 25
Karena Jjarah merupakan akad yang mengatur pemanfaatan hak guna tanpa
terjadi pcmindahan kcpemilikan, banyak orang yang menyamaKan ijarah dengan
leasing. Hal ini terjadi karena kedua istilah tersebut sama-sama mengacu pada hal
ihwal sewa-menyewa. Menyamakan ijarah dan leasing tidak sepenuhnya salah tapi
tidak sepcnuhnya bcnar pula, karcna pada dasarnya, mcskipun terdapat persamaan
24 Muha1111nad, A1anajen1en Pernbiayaan Bank Syari 'ah., hat 148 "lbid.hal.148
33
antarn ijarah dan leasing, tctapi ada beberapa karakteristik yang membedakannya,
yaitn :
a. Objek
Dilihat dari segi objck yang disewakan, leasing hanya berlaku untnk sewa
menyewa barang saja. Jadi yang disewakan dalam leasing terbatas pada manfaat
barang saja. Dilain pihak dalam ijarah objek yang discwakan biasa bcrupa barang
ataupnn jasa/tcnaga kcrja. Jjarah bila ditcrapkan nntak mcndapatkankan manfaat
barang disebut scwa-menyewa, sedangkan bila ditcrapkan untuk manfaat tenaga
ke1ja/ jasa disebut upah-mcngupah. Jadi yang disewakan dalam ijarah adalah manfaat
barang maupun manfaat tcnagn kcrja. Dengan demikian, bila dilihat dari scgi
objeknya, ijarah mempunyai eakupan yang lcbih luas dari pada leasing.
b. Metode Pembayaran
Bila dilihat dari segi pembayarannya, leasing hanya memiliki satu metode
pembayaran saja, yakni yang bersifat no! contingent to pe1formancc. Artinya,
pcmbayaran scwa pada leasing tidak tergantnng pada kinerja objek yang disewa.
Sedangkan untuk pembayaran ijarah dapat dibedakan mcnjadi, yaitu ijarah yang
pembayarannya tergantung pada kinerja objek yang disewa (contingent to
perfimnance) chm ijarah yang pembayarannya tidak tcrgantnng pada kinerja ?bjek
sewa (not contingent pe1formance ).
c. Ferpindahan Kepemilikan 1Transfer of Title)
Dari aspek pcrpindahan kcpemilikan, dalam leasing ada dua jenis, yaitn
opcraring lease dan financial lease. Dal am operating lease, tidak te1jadi pemindahan
34
kepemilikan asset, baik di awal maupun di akhir periode sewa. Dalamfinancial lease,
di akhir periode sewa si penyewa diberi pilihan atau opsi untuk membeli atau tidak
membeli barang yang disewa tersebut. Jadi transfer of title masih bcrupa pilihan dan
dilakukan diakhir periode.Namun pada prakteknya ( Khusunya di Jndonesia).,dalam
financial leas~ sudah tidak ada opsi lagi untuk membeli atau tidak membeli, karena
pilihan untuk membeli at<1u tidak membeli itu sudah "dikunci" di awal periocle.
Di lain pihak, ijarah sama seperti financial lease, diakhir periocle scwr.
sipenycwa clibcri opsi untuk membcli atau tidak membeli barang yang clisewa. Yakni
tidak acla transfer of tittle baik di awal maupun di akhir periode. Namun clemikian
pada akhir masa sewa, bank dapat saja menjual barang yang disewakannya kepada
nasabah. Schingga dalam pcrbankan syari'ah dikenal ijarah muntahiya biltamlik
(JMBT) atau sewa yang diikuti dengan pemindahan kepemilibm. Karena itu clalam
IMBT, pihak yang menyewakan berjanji diawal periode ke:pada pihak penyewa,
apakah akan menjual barang tersebut atau menghibahkannya.
d. Lease-Purchase
Versi lain dari ieasing adalah Lease-purchase (sewa-beli), yakni kontrak sewa
sekaligus beli. Dalam kontrak ini, perpindahan kepemilikan t.~rjadi selama period~
sewa sccara bcrtahap. Bila kontrak sewa-beli ini dibatalkan, hak milik barang terbagi
antara milik penyewa dengan milik yang menyewakan.
Dalam syari'ah, akad lease and purchase ini diharnmkan karena adanya two
in one (dua akad sekaligus), hal ini menyebabkan gharar dalam akad yakni ada
ketidakjelasan akad : apakah yang berlaku akad sewa atau akad beli.
35
e. Sale and Lease- Back
Sale and lease-back adalah pihak lessee menjual barang modalnya kepada
lessor untuk kemudian dilakukan kontrak sewa guna usaha atas barang tersebut
dengan jangka waktu yang disepakati bersmna. Mctode ini mcmbantu lessee yang
mengalarni kcsulitan modal kc1ja. Sale and lease-back tci:jadi bila, misalnya, A
rncnjual banmg X kc £3, tclapi karcna A tctap ingin barang X tersebut, I3
rnenyewakannya kembali ke A dengan kontrak financial lease, sehingga A
mcmpunyai pililwn untuk mcmiliki barng X tcrscbut diakhir pcriodc.
Misalkan, A menjual barang X seharga Rp 120 juta secara cicilan kepada B,
dcngan syarat bahwa I3 harus kcmbali mcnjual barang X terscbut kepada A scam
tunai ;,eharga Rp l OU ju ta. Transhksi diatas haram, karena ada persyaratan bahwa A
bcrscdia mcnjual barang X ke B asalkan B kembali menjual barang tersebut kepada
A. Dalam kasus diatas, disyaratkan bahwa akad I berlaku efektif bila akad 2
dilakukan. Penerapan syarat ini mencegah terpenuhinya rukun ijarah, yaitu rukun
yang harus dipcnuhi sebagai ganti penggunaan manfaat asset dalam bentuk sewa. 26
6. Bcrakhirnya Alrnd Ijarah
Suatu akad ijarah akan berakhir apabila terjadi hal-hal berikut :
( l) Obj ck hilang atau rusak , seperti rumah terbakar.
"' Adiwarman Karim, Bank Islam: Ana/isis Fiqh dan Keuangan,hal.131-135
36
(2) Habisnya tenggang waktu yang disepakati dalam akad ijarah, apabila yang
disewakan itu rumah, maka rumah itu dikembalikan kepada pemiliknya dan apabila
yang disewa itu jasa seseorang, maka ia berhak diberi imbalan atas jasa yang telah
dilakukan.27
(3) Menurnt Mffi~hab Hanafi, akad berakhir apabila salah seorang meninggal
dunia, karena manfaat tidak dapat diwariskan. Berbeda dengan jumhur ulama,akad
tidflk bernkhir (batal) karena manfaat dapat diwariskan.28
(4) Menurut ulama Hanafiah, apabila ada uzur dari salah satu pihak, seperti
rumah yang disewakan disita negara karena terkait utang yang banyak, maka akad al-
Ijarah bat&!. Uzur-uzur yang dapat membatalkan akad a/-Ijarah itu, menurut ulanm
Hanafiah adalah salah satu pihak jatuh mujlis, dan berpindah tcmpatnya penyewa,
misalnya, sesecrang digaji untuk menggali sumur disuatu desa, sebclum swnur itu
selesai, pcnd•1duk desa itu indah kc desa lain. Akan tctapi, menurut jumhur ulama,
uzur yang bcleh membatalkan al-Ijarah itu hanyalah apabila objeknya mengandung
cacat atau marifaat yang dituju dalam akad itu hilang, seperti kebakaran dan dilanda
banjir.29
(5) Terjadi aib pada barang sewaan yang kejadiannya di.tangan penyewa atau
terlihat aib lama padanya.
27 Abdul Aziz Dahlan (editor), Ensiklopedi Hukum Islam ,(Jakarta; lchtiar Baru Van H0eve,l 996). Cet. Ke-1,iilid 2,hal 660
28 M. Ali Hasa11, .,Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam (Fiqh Muamalal) ha! 237 29 Nasrun Haroen, Fiqh Muamalat, (.Jakarta: Gaya Media Pratama,2000), hal 237-238
37
(6) Rusaknya barang yang di upahkan, scperti b<~U yang diupahkan untuk
dijahitbn, karena akad yang smlah terpenuhi setelah rusaknya barang tersebut.
(7) Terpenuhinya manfaat yang diakadkan, atau selesainya pekerjaan, atau
bcrakhirnya masa, kccuali jika tcradapal uzur yang mcnccgah fasald1 atau
terpcnuhinya akad tersebut. Seperti jika masa ijarah tanah pertanian telah berakhir
scbclum tanaman dipancn, maka ia tetap berada di tangan penyewa sampai masa
selesai diketam. Hal ini dmaksudkan untuk mencegah te1jadinya bahaya (kerugian)
pada pihak pcnycwa; yaitu dcngan mencabut tanaman scbcl.um waktunya.
Pcnganut-penganut mazhab Hanafi bcrkata : bolch memfasakh ijarah karena
adai1ya uzur sckalipun dari salah satu pihak. Scper\i scscorang yang menyewa toko
untuk bcrdagang, kemudian hartanya terbakar, atau dicuri, atau dirampas atau
bangkrut, maka ia herhak memfasakh ijarah. 30
Acbpun untuk besar l:ecilr.ya upah, kembali kepada adat kebiasaan setempat.
Dcngan dcmikian, pcmbayaran upah tersebut dapat scsuai dcngan akad yang telah
cliscpakati sebclumnya oleh kedua belah pihak, sepcrti halnya dalam mempcrcepat
atat• n>cnangguhkan upah sebelum atau setelah pcke1jaannya selesai. Jika dalam akad
tidak tcrdapat kcscpakatan mempcrccpat atau menangguhkan, sekiranya upah itu
bcrsifat dikaitkan .-Jengan waktu tertcntu maka wajib dipcnuhi sesudah berakhirnya
masa tcrsebut. Misalnya or3ng yang menyewa suatu rumah untuk jangka waktu l
·10 SJyyid Sabiq, Fiqh Sunnah,(rerj} oleh H.Kamaluddin A Marzuki,(Bandung:PT.al-Ma
ari C 1997),cctke · 7, j ilid 13 ,hal 29
38
bulmt 1.elah berlalu maka penycwa wajib mcmbayar scwa tcrscbut. Jika akad ijarah itu
untuk suatu peke1jaan, maka kewajiban pembayaran upalmya adalah pada waktu
berakhirnya pekcijaan. Kemudian jika akad sudah bcrlangsung dan tidak disyaratkan
mengenai pcn~rimaan pembayaran dan ticlak ada ketentuan menangguhkannya,
menurut Abu Hanifa d:m Malik, wajib diserahkan secara angsuran, sesuai dengan
manfaat yang cliterima. Demikian juga Hanafi bcrpcnclapat bahwa mensyaratkan
, I dalam mcmperccp:it atau menangguhkan upah adalah sah'
Di samping itu imbalan hat".IS berbentuk harta yang mempunyai nilai yang
jdas cliketahui, baik clengan menyaksikan atau dcngan menginformasikan cirri-
cirinya. Karena ia merupakan pembayaran harga manfaat, sedangkan harga
mempunyai syarat harus dikctahui jelas.
Jikn ijarnh tclah bcrakhir, pcnycwa bcrkcwajiban mcngembalikan ba··ang
scwaan . .lika barang itu bcrbcntuk barang bcrgcrak, ia wttjib mcnycrahkan kcpada
pcrniliknya. Dan .iika bcrbcntuk banmg ticlak bcrgcrak, ia bcrkcwajiban menyerahkan
kcpada pcmiliknya clalam keaclaan kosong (ticlak acla harta si penyewa).
J ika bar.mg sewaan berbentuk tanah pe1ianian, maka si penyewa wajib
mengcmbalikan tanah pertanian tersebut dalam keadaan kosong tidak ada tanaman-
tanaman di alas pertanian fersebut.
'' Sayyid Sabiq, Fiqh S:11111ah, hal.20
39
B. ljara!i J\111nt11!1(1•11h Bitt11111/i!i (IMB"I/
1. Pcngcrtia:1 IMBT.
Pacla umumnya, kegiatan !jarah (leasing) tcnnasuk dalam kcgiatan perbankan
Syari'ah, karena leasing clalam ckonomi konvcsional harus clilakukan olch lcmbaga
tcrscndiri. Leasing adalah kcgiatan pcrnbiayaan dalam bentuk penyecliaan barang
modal baik sccara scwa guna usaha dengan hak opsi (finance Lease) maupun sewa
guna usaha tanpa hak opsi (Opernting Lease) untuk cligunakan oleh Lease selama
jangka waktu lcrlcnlu bcrdasarkan pcrnhayaran sccara hcrkala. 32 Karena aktivitas
pcrbankan urnumnyc ticlak diperbolehkan mclakukan leasing, maka perbankan
syari'ah khususnya BaHk Muamalat Indonesia hanya mengambil jenis ljarah clan
Jjarnh M1111'ahiyah Bittamlik, yang arlinya pe1janjian untuk memanfaatkan (sewa)
barang antara Bank Muamalat Indonesia clengan Nasabah dan pacla akhir masa sewa,
maka nasabr.h wajib membeli barang yang lclah disewanya. Bank Muamalat
Indonesia lebih mcmilih menggunakan al-!jarah al-muntahiyah bit-tamlik karena
lcbih "ederhana dmi sisi pembukuan. Selain ilu, Bank pun tidak dircpotkan untuk
mengurus pcmcliharaan asset, baik pada saat leasing maupun sesudahnya.
I;arnh Muntahiya Bittamlik (IMBT) merupakan rangkaian dua buah akad,
yakni akad al-Bai' dan akacl ljarah A1untahia Billamlik (IMBT). Al-Bai' merupaLan
akad jual-beli yang meliputi bcrbagai akad pertukanm antara sualu barang dan jasa
32 Munir Fuady1 flu/...un1 ten1ang Pen1biayaan Dari teori Ke Praktek,(Bandung:L PT. Citra Adiya Bakti,2002), Cet.Ke-3,h.9
40
dalam jumlah tcrlcntu alc1s barang clan jasa lainnya. Dalam transaksi jual bcli tcrscbul
penjual menyebutkan dengan jelas barang yang dipe1jualbelikan, termasuk harga
pembelian dan keuntungan yang diambil. Sedangkan IMBT merupakan kombinasi
anlara sew;1-111cnycwa (ijara/1) dan akad pcngalihan kcpc111ilikan bc:nda scperli jual
bcli alau hibah di akhir masa scwa.
Jjarah Muntahia Billam/ik (IMBT) adalah perpaduan antara kontrak sewa dan
jual beli atau lebih tepatnya akad scwa yang diakhiri dcngan pcmindahan kepemilikan
barang dita11gan si pcnye\va. 33
Dalam buku Apa dan Bagaimana Bank Islam, dikatakan bahwa Bai 'u talq'iri
atau sewa beli ad;ilah suatu kontrak .sewa yang diakhiri denga.n penjualan. Dalam
konlrak ini pcrnlnyaran sewa lclal1 diperhitungkan scdcmikian rupa sehingga
scbagian dari paclanya mcrupakan pembclian tcrhadap barang secarn berangsur. 34
Dalam hai ini mcmiliki kcsamaan dengan {jarah M11111ah()'ahBi11a111/ik (IMBT),
dimana ljorah Munt 1hiyah Billamlik (IMBT) adalah pcrpaduan kontrak scwa dan jual
bcli al2.u Jebih tepatnya akad scwa yang diakhiri dengan pemindahan kepemilikan
barang <litangan si penyewa dengan cicilan sewa sudah termasuk cicilan pokok harga
barang. Misalnya, ketika pada saat bank menyewakan asset tersebut kepada nasabah
untuk jangka waktu terlentu dan pada akhir pembayaran sewa nasabah dapat memiliki
asset tersebut. Sclain itu juga Tarif scwa dan persyaratan lainnya harus telah
11 Muhammad Syafi'I Antonio, Bank Syari'ah Dari Teori Ke Praktd, (Jakai1a: Gema lnsani Press bckerjasai111 dengan Ta2.kia Cendikia, 2001), Cet. Ke- l, hal 118
34 ,'<.arnaen Perwaraat1nadja, MPA dan 1-1. Muhan1rnad Syaft'l Antonio, Apa dan Bagairnana Bank !s:am, (Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa,_1992), Cet. I hal 32
41
discpakati tcrlcbih clahulu olch kedua bclah pihak.climana ljarah Muntahiyah
Bittamlik (IMBT) adalah perpaduan ko11trak sewa dan jual. beli atau lebih tepatnya
akacl sew<: yang c!iakhiri clengan pemindahan kepemilikan barang ditangan s1
pcnycwa dcngan cicilan scwa sudah tcrmasuk cicilan pokok harga barang.
Scwa (ijarah) clan scwa beli (ijarah 11•a iqlina' atau Ijarah mintahiyrrh
bittamlik) olch para ulama clianggap scbagai model pembiayaan yang dibenarkan cleh
syariat Islam. Model ini secara konvensional dikenal sebagai operating lease and
financial lease. !jarah atau scwa aclalah kontrak yang mclibatkan suatu barang
dcngan jasa atau manfaat atas harga lainnya. Penyewa juga dibcri opsi untuk
mcmiliki barang yang clisewakan tersebut pada saat sewa selesai clan kontrak ini
cliscbut !jarah wa iqtina' atau Jjarah muntahiyah bitlamlik, dimana akad sewa yang
tcrjadi ant1ra (bank) scba2ai pemilik barang dengan (nasabah) sebagai penyewa
dcngan <1kad scwa yang diakhiri clengan pemindahan kepemilikan barang ditangan
sipcnyewa, dimana cicilan :;e\vaan sudah tennasuk cicilan pokok harga barang.35
Jjarah \\'a iqtina merupakan konsep hire purchase, yang oleh lembaga-
lcrnbaga keuangan islarn disebut hire-purchase financing. Ijarah wa iqtina adalah
suatu gabungan dari kcgiatan leasing atas barang-barang bergerak (movable) dan
barang-b<>.rang tidak bergcrak (immovable) dengan memberikan kepada penyewa
"Zainul Arifi11,Ddasar-dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta: Pustaka Alvabet,2005)ce!. Ke-3,hal.25
42
(lessee) suatu piliha11 atau opsi (option) untuk pada akhirnya membeli barang yang
disewa.
Pacb buku Manajcmcn Pembiayaan bank Syari'ah karangan Muhammad
clikalakan bahwa ~/ara/J Af1111t(Jhia JJita111/ik (!MBT) mcrupaknn rangkaian clua buah
akacL yakni akad Al-bai' 111crupakan akad jual bcli yang mcliputi bcrbagai akacl
pcrtukaran antarn sur1lu banmg dan jasa dalam jumlah tertcntu alas bar::mg dan jasa
lainnya. Sed'1:1rkan IMBT 111crupakan kombinasi antarn sewa menyewa (ijorah)
clan jual bcli atau hibrd1 di akhir masa scwa. Dalam ljarah 111111110/zio Bi/10111/ik,
pcmindahcm hak milik barang te1jaci dengan salah satu dari dua cara berikut ini:
I. Pihak pcmilik yang mcnycwakan asct (111uajil) bc1janji akan mcnjual barang yang
disewakan tersebLlt pada akilir masa sewa.
2. Pihak pemilik yang menyewakan aset (muajil) berjanji akan menghibahkan
barang; ang discwakan terse but pada akhir masa sewa.36
Dari bcberapa clcfinisi ijarah muntahia bittamlik diatas, dapat ditarik
kcsi111pula11 bahwa ijarah muntahia hittamlik ialah akad pengambihm manfaat dari
suatu banmg dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa diikuti dengan
pemindahan pcmilikan. Dabm ha! ini ljarah Muntahiyah Billamlik memiliki
persarnaan dcngan Bai '11 takjiri, dimana Bai 'u takjiri atau sewa beli adalah suatu
kontrak sewa yang diakhiri dengan penjualan. Dalam kontrak ini pembayaran sewa
36 Muha1n1nad, i\fanaje111en Pen1biayaan Bank Syari'ah, (Yogyakarta: Unit Penerbit dan Pcrcetakan Akadcmik Manajemcn Pcrusahaan YKPN,2005),Cel. Ke-, hal 156
43
tclah di11crhitungkan scdcmikian rupa schingga sdiagian dari padanya mcrnpakan
pembelian terhadap barang secara berangsur. 37 Sedangkan clalam Jjarah A1untahiyah
Billam/ik penyewa diberi opsi untuk mcmiliki barang yang disewakan tersebut pada
saal scwa sclcsai d:m kontrak ini discbut ljarah \l'a iqlina' alau ljarah 1111111/ahiyah
bi11a111/ik, dirnana akad scwa yang te1jadi antara (bank) sebagai pemilik barang
clcngan (1iasabah) sebagai pcnycwa dengan akad scwa yang diakhiri dengan
. pcrnindahan kcpemilikan barang c!itangan si penyewa, dimana cicilan sewaan suclah
tcnnasuk cicilan pokok harga barang. 38
2. Jcnis-jcnis Ijara!t Jlfu111a!tiyal1 Bitlamli/; antara lain:
I. /jaru/1 M11111a/iiyah /!i11a111/ik mclalui pcmbcrian, di mana p;tda akhir masa
sewa, obje\, sewa bcralih kepada penyewa (dihibal1kan pemilik kepada
penyewa), dimana sebelurnnya dilakukan dengan akad sewa yang te1jadi
antant (bank) sebagai pemilik barang dengan (nasabah) sebagai penyewa
deHgan cicilan sewaan sudah termasuk cicilan p0kok harga sewa.
2. Jjarah Munlahia Billamlik melalui jual beli, di mana pengalihan kepemilikan
kepada pcnyewa dilakukan dalam bentuk alih kepernilikan sesuai dengan
kesepakatan penyewa dan pemilik barang, yaitu:
~ 7 l(arnarn Pcrwaraatn1adja, MPA dan I-1. Muhan1111ad Syali'l Antonio, Apa dan Bagaitnana flank Islam, hal :;2
"Zainul Arifin.Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta: Pustaka Alvabet,2005)cet. K•o-3,hal.25
44
a. Sctclah masa kontrak ijarah bcrakhir penyewa membeli barang, yang
dituangkan dalam kontrak jual beli yang teqiisah dengan kontrak
ijarah.
b. Scbcium berakhirnya rnasa scwa untuk suatu harga yang sama dengan
sisa angsuran ijarah. Hal ini berlangsung jika pemilik barang bersedia
menjual barangnya kapan saja sclama masa scwa. Hal yang penting
adalah jual beli dengan angsuran yang sama dengan angsuran ijarah
tcrsdiut harns dituangkan dalam kontrak jual bdi yang barn.
c. Jual bcli sccara bertahap, jika pemilik barang secara bertaliap
mcnycrahkan kepemilikannya hingga barang tersebut sepenuhnya
dikuasai pcnyewa. Setiap tahap pengalihan kepernilikan harus
dituangkan dalam akad jual bcli dan jumlah sewa harus turun seiring
dcngan meningkatny<i kepcmilikan penyewa atas barang tersebut.
d. Jual dan Scwa Kembali (Sale and Lease Back), suatu pihak menjual
assctnya kepada pihak lain dan kemt!dian menycwanya kembali.
Sale and Laese Back aclalah I'ilwk lessee menjual banmg modalnya kepada
les.>or untuk kemudian dilakukan kontrak scwa guna usaha atas barang tersebut
dcngan jangka waktu yang, disepakati bersama. Mctodc ini membantu lessee yang
mcngalami kesulitan modal kc1ja.
Dalam perbankan syariah, ljarah diterapkan dalam operating lease (tidak
ada pilihan/opsi untuk membeli barang pada akhir priode) rnaupun financial lease
45
(<:da piliban untuk mcmbcli barang atau tidak pada akhir pcriodc) atau biasanya
discbut dengan ijarah mzmtahiyah billam/ik.
3. Ruknn clan Syarat-syarat Jjara!z M1111talziyah Bittam!ik
DSN Nu. 27/DSN-MUl/!1112002 pcmbiayaan
ijarahM11ntahiya/1 Bit ta111/ik, twzggal 28 mare/ 2002 (Himpunan Fat11·a DSN hal.167-
I 68), sebagai berikut:39
l. Kctentua11 Umum yang berlaku tcntang rukun ljarah 1\11111tah(vah Billamlik
adalah:
a Scmua rukun yang berlaku dalam akad ijarah (Fatwa DSN nomor 09/DSN-
MUI/IV /2003) bcrlaku pula dalam akad ijarah muntahiyah bit tam/ik.
b. Pe1janjian untu~' mc!akukan akad ijaralz 1111111/ahiyah bit tamlik harus
disepnbti ketika akad ijarah ditandatangani.
c. Hak dan kewajiban setiap pihak harus dijelaskan dalam akad.
2. Syarat-syarat ketentuan yang berlaku tentang ijarah m11ntahiyah bit tamlik:
a. Pihak yang melakukan ijarah 1111111/ahiyah bit tam/ik hams melaksanakan akad
ijarah terlebih dahulu, akad pen:indahan kepcmilikan baik dengan jual beli atau
pemberian hanya dapat dil.ikukan sctelah masa ijarah sc!esai.
19 Tim penulis Dewan Syariah Nasional,M. Ihwan Sam dan Hasanuddin M.A Himpunan Falwa dewan Syariah Nasional, (Jakarta,PT.Intermasa,2003) Edisi ke-2,h.164
46
b. Janji pr•11inclahan kcpcmilikan yang cliscpakati cliawal akad ijarah adalah l!'a 'd,
yang hukumnya tidak mengikat. Apabila janji itu ingin dilaksanakan, maka
harus ada ah.cl peminclahan kepemilikan yang yangdilakukan setelah masa
ijarah scksai.
Mcnurut peraturan l3ank Indonesia kegiatan pcnyaluran clana dalam bentuk
pembiayaan be:rdasarkan Jjarrih Muntahiya Billam!ik (J:MBT) berlaku pula
persyaratan sebagai berikut :
(I) IMBT \1arus cliscpakati ketika akad ijarah d itandatangani clan kcscpakatan
tersebut wajib dituangkan dalam ijarah yang dimaksud.
(2) Pelaksanaan Jja,·ah Muntahiyah Bittam!ik atau pengalihan kepemilikan
kepada pcnyewa hanya d:tpat dilakukan setelah akad ijarah dipenuhi
(3) Bank wajib mengalihkan kepemilikan barang sewn kepada nasabah
bcrclasarkan
bai'/hibah, pada akhir periode petjanjian sewa.
( 4) !'cngalihan kcpemilikan barang sewa kepada penyewa clituangkan dalam akad
tersencliri setelah masa ijarah selesai.
Selain itu ketentuan ijarah berlaku pula pada akad IMBT sebagai berikut:
( l) Bank clapat membiayai pengadaan objek sewa berupa barang yang telah
dimiliki bank.
(2) Objck clan 1w111faat barang sewa harus dapat dinilai clan diidentifikasikan
secara spesifik clan dinyatakan dengan jelas tennasuk pembayaran sewa clan
jangka waktuaya.
47
(3) Bank wajib 111cnycdiaka11 barang scwa, mcnjamin pcmcnuhan kualitas
maupun kuantitas barang sewa serta ketepatan waktu penyediaan barang sewa
scsuai kesepakatan.
(4) Bank wajib menanggung biaya pemeliharaan barang/assct sewa yang sifatnya
matcriil dan structural scsuai kcscpakatan.
(5) Bank dapat mewakilbn kcpada nasabah untuk mencarikan barang yang akan
diccwakan olch nasabah.
(6) Nasaiiah wajib membayar scwa sccara tunai dan mcn1aga kcutuhan barang
s1:\Va 1 da11 1n~na11ggung biuya pen1elihuraan barang se\va sesuai c.Jengan
kescpatan.
(7) Nasaba11 tidak bertanggung jawab atas kerusakan barang scwa yang terjadi
bukan karena pelangggaran perjanjian atau kelalaian nasabah.40
Ba.1k !viuamalat Indonesia selain prodak ijarah juga menyediakan produk
pembiayaan ijarah m11111ahiyah bi//amlik (IMBT). Bagi individu yang membutuhkan
pembiayaan t~.1tuk membeli aset dapat mendatangi pemilik dana (PT.BMl,tbk) untuk
membiayai pembelian aset produktif. Pemilik dana (PT.BMl,tbk) kemudian membeli
banmg yang dimaksud dan ke111udian menyewakannya kepada yang membutuhkan
aset (nasabah). Bentuk pembiayaan ini merupakan salah satu tehnik pembiayarm
kctika kcbutuhan pcmbiayaan investor untuk membeli ascl terpenuhi, dan investor
hanya mcmbayar sewa pemakaian tanpa harus mengeluarkan modal yang cukup besar
'0 Peraturan Bank Indonesia Nomor:?/46/PBI/2005, Bab II paragraph 3 pasal 16, ha! 19-20
48
untuk membeli asel tersebut.41 Bank Muamalat Indonesia dalam memberikan
pembiayaan Ijarah tidak dapat begitu scja memberikan pembia.yaan kepada nasabah.
Oleh karena itu Bank Muarnalat Indonesia menetapkan suatu standar yang harus
dipenuhi oleh nasabah ketika akan rnengajukan permohonan pembiayaan, dengan
mendelcgasi pcrmohonan pembiayaan, mereneanakan penghimpunan dana (funding)
dan pcnyaluran dana (lending), mcmonitor pckc1jaan pcmbiayaan dan meml ual
laporan.
4. Landasan Hukum ljara!i Al1111tahiya Bitt11111/ik
Adapun yang menjadi landasan hukum cliperbolehkannya ljarah Muntahiyah
Billamlik dalam clunia perbankan, yaitu :
1. Haclist Nabi riwayat " Abel Ar-Razzag dari Abu Hurairah dan Abu Sai'd
al-Khudri, Nabi s.a.w, bersada :
Artinya :" Barang siapa mempekerjakan mereka berilahukanlah upahnya ", 42
Maksudnya sini jika kita mempekerjakan seseorang untuk beke1ja dengan kita
maka bcrikan haknya (upah) clan beritahukanlah berapa upah yang harus kita bayar
41 Ascarya, Ak<1d dan produk Bonk Syari'ah,(Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,2007),Ed.1-l, haL IOI
42 ASy-Syarbaini-al Khatib, mugni al-Mwaj.(Beirut: Dar al-Fiqr,1978) Jilid II, ha\.233
49
kcpada mcrcka yang tclah mcmbantu kita. Karena kita tclah mcnclapatkan suatu
manfaat yang tclah clike1jakan oleh orang tersebut untuk kita.
'2. Haclist Nabi riwayat Ahmad, Abu Daud clan Nasa'l clari Sa'cl lbn Waqqash,
clenga:1 teks Abu Daucl, ia berkata :
,,. ,. 0 ,. '
0 _, JI:,.:-.._.._; I ~ ~ Jo~ ',JI ~ _}J Ls' : J Li d.;.>:- .ill I ~ _; c.r" Li J L.\ I L;: ~ (,;>" / / /
Artinya : Dari sa'id bin Abi waqash ra berkata " Kami pernah menyewakan tanah dengan(bayaran) hasil tanaman yang twnbuh pada parit clan tempat yanf teroliri air, maka rasu/111/a/1 melarang kami melakukan ha/ tersebut dan 111e111e1 intahkan agar kami 111e11yewakan lanah itu dengan emas a/au perak (uang). 43
'·;Al-Hafiz Abi Dawud Sulaiman Din Al Asy'af Al-Sijislani, sunan Abi Daud, kitabu/ buyu' (kairo: D,1rul rikr, 1990), h. 192
so
MaksuC: clmi haclist ini bahwa dnlam praktek ij'arah pembayaran alas sewaan barang
yaitu dengan uang bukan clengan barang lagi, para nasabah membayar kepada bank
berupa uang sesuai d~ngan apa yang mereka sepakati diawal akad.
3. Hadist Nabi riwayat Tirrnidzi dari 'Abr bin 'Auf al-Muzani, Nabi saw
bersabcla:
Artinya : Dari Kasir bin Abdullah bin Umar bin 'Au/ Al-Muzani dari kakeknya, Scsungguhnya rasu!ullali saw bersabda: "Pc1janjia11 bo/eh dilakukan dic1111ara kaum mus/imin kecuali pc1jarljia11 yang mengharamkan yang halal atau yang mrnghalalkan yang haram; dan kaum muslimin tcrikat dengan syarat - syarat mercka kccua/i o)'arat yang mengaharamkan yang halal a/au mengahalalkan yang haram."
4. Hadist Nabi riwayat Ahmad dari ibnu Mas'ud:
~ > ' '
.illl J-;. ~ ~ : J \j a..,; I y ~ .Ji\ ~ J ) .)"'---' J. .Ji I ..I.JO J. .:_r?- )I ..y. y
44 Muhan1n1ad bin Isa At-Tinnidzi As-sali111i, Musnad sunan Tirn11dzi, bab Al-ahka111 an Rosuillah, subbab 11u1zuhiro 'an Rasu/illahji as-su/hi baynannasi, (Bcirut:Darul lhyn At-Tauro Al/I. 'rabi) yang mcntakhlik Ahmad Muhammad Syak!r, Juz.2,h.634
51
Arlinya : Dari Abd11rraah111a11 bin Abdullah bin 1\ias'11d ra dari Bapaknya berkata:" Rasulullah melarang dua bentuk akad dalam satu transaksi. "45
Maksud dari hadits. di atas bahwa !MBT, dala.m prakteknya tidak
rnenggunakan dua akad dalam satu waktu, melainkan menggunakan akad sewa
(ijarah) tetapi di awal pc1janjian pihak bank tclah be1janji akan menghibahkan barang
sewaan di akhir masa sewa kepada nasabah.
S. Tujuan Pcncrapan /jara/z M1111talziya Bittamlik
Bank Muamalat Indonesia memperkenalkan prodak pembiayaan ljarah
A1untahiyah Billamlik kepada masyarakat, karena prodak ini dibutuhkan dala.m
kehidupan manusia, untuk memudahkan masyarakat Indonesia untuk menjadi
pcbisnis yang handal melalui fasilitas pembiayaan. Scrta mernbantu usaha nasabah
yang memerlukan dana untuk modal ke1ja, clcngan dai1a maka debitur akan clapat
mengembangkan clan memperluas usahanya. Karena itulah syariat Islam
membenarkaunya dan mengaplikasikannya, disamping itu seseorang terkadang dapat
memenuhi salah satu kebutuhan hidupnya tanpa harus melakukan pembelian barang
karcna jumlah uangnya yang terbatas, misalnya rnenyewa rumah ataupun menyewa
kcncleraan.
Oleh karena itu produk IMBT diterapkan agar masyarakat dapat memenuhi
kebutuhan mereka tanpa harus membeli barang yang tic!ak niampu mereka beli dan
" l111a111 Ahmad bin Hambal, Musnad Ahmad bin Hambal, Bab musnad Abdullah bin Mas 'ud, s11bbah 111usni1d n1uktsirina tninassahabi,h.595
52
tidak perlu memaksakan diri untuk membeli barang sccara l.unai, karcna terbatasnya
kcmampuan yang <limiliki oleh seseorang.
6. Hikmah IMBT
Bcntuk sewa dan jual beli ini dibutuhkan dalam kehidupan manusia, karena
1tulah rnaka syaria't Islam membenarkannya. Seseorang terkadang dapat memenuhi
salah satu kebutuhan hidupnya tanpa melakukan pembelian barang secara tunai
karena jumlah uangn;·a yang terbatas, misalnya melakukan kredit rumah, dimana
pada awalnya sipenyewa tersebut harus mmbayar uang sewa rumah tersebut dengan
cara rnencicil hingga sampai habis (masa sewa) batas waktu yang ditentukan maka
kepernilikan rnmah terscbut beralih kcpada sipenyewa. Sementara pihak yang lainnya
memiliki kelebihan rumah dan dapat membelinya secarn tunai, sehingga dapat
mcnycwakannya untuk memperoleh uang dalam rangka memenuhi kcbutuhan
lainnya. Ticlak semua orang dapat membcli barang karena harganya yang tak
tc1jangkau. Namun clernikian setiap orang dapat menikmati barang yang diinginkan
dengan cara menyewa ( cicilan) dan . pada akhir masa sewa barang dapat beralih
kepemilikannya ditangan sipenyewa.
BABUI
GAJ\'1BARAN UMUM
BANK MUAMALAT INDONESIA
A. Tujua11 Pcndir:.111 llank Muamalat Indonesia
Pada talum 2006 BM! membukukan pendapatan operasi utama sebesar
Rp.1.049,3 i mi liar, meningkat sebesar 33,65% dari Rp.785, 14 mi liar pad a tahun 2005.
peningkatan terutama berasal dari 37,24% peningkatan pendapatan piutang murabahah,
dengan saldo piutaag tercatat meningkat sebesar 4,66% dari Rp.2,98 triliun pada tahun
2005 menjadi Rp.3,12 triliun pada tahun 2006. Dan peningkatan pendapatan pembiayaan
bagi hasil mudharabah 23, 12%, sedangkan saldo pembiayaan mudharabah meningkat
9,85% dari Rp.2, 19 triliun pad a tahun 2005 menjadi Rp.2,40 triliun pada talum 2006. 1
Adapun tujuan pendirian Bank Muamalat Indonesia adalah :2
I. Mcningkatkan kualitas kehidupan sosial ckonorni rnasyarakat terbanyak bangsa
Indonesia, sehingga rnernpcrsempit kesenjangan sosial ckonomi dan akan
melestarikan pembangunan nasional antara lain:
a. Meningkatkan kesempatan kerja
b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan usaha
c. Meningkatkan pendapatan masyarakat banyak
2. Mcningkatkan partisipasi masyarakat banyak dalam proses pembangunan terutama
daiam bidang ekonomi keuangan karena:
1 Bank ~1uarnalat Indonesia, Laporan Tahunan-2006 Annual Report. h. 29 ~ Zainulbahar Noor, Bank Muarnalat Sebuah 1nitnpi,harapan dan keyakinan, (Jakarta, Bening
54
"· Masih cukup banyak masyarakat yang enggan berhubungan dengan bank
b. Masih banyak masyarakat ynag menganggap bunga bank itu riba
c. Dengan berhasilnya pembangunan.dibidang agama, semakin banyak masyarakat
yang menganggap bunga bank adalah riba.
3. Mcngembangkan lembaga bank, yaitu marnpu rneningkatkan partisipasi rnasyarakat
b:rnyak schingga rncnggalakkan usaha-usaha ekonomi rakyat dengan rnemperluas
jaringan lcrnbaga keuangan ke arah perbankan kc daerah-daeral.1 terpencil.
4. lkhtiar akan sekaligus 111endiclik/111e111bimbing rnasyarakat untuk berpikir secara
ckonornis dan bcrprilaku bisnis dalam mcningkatakan kualitas hidup mercka.
B. Prinsip-Prinsip Opcrnsional Bank Muamalat Indonesia
I. Sisten1 Bagi Hasi1 3
Sistem bagi hasil adalah suatu sistem yang meliputi tata cara pembagian hasil
usaha antara bank clengan penyir.1pan dana dan antara bank dengan nasabah penerima
pcrnbiayann (krcdit). Hasil usaha bank yang dibagikan kcpada pcnyimpan dana adalah
laba yang teld1 dihitung selarna satu periode tertentu, misalnya (satu, tiga, enam)
bulan dan sctiap tahun. Bahkan laba usaha bank dapat pula dihitung dan dibagikan
setiar hari. Dan bagi penyimpnn dana pada bank dapat ditarik kembali dananya
sebagiim atau scluruhnya setiap waktu atau setelah jangka waktu tertentu sesuai
dengan pcrjanjian yang telah disepakati. Hasil usaha nasabah adalah laba usaha yang
dihasilkan oleh penerima pembiayaan mudharabsh yang dibagi dengan bank, setelah
melewati periode tertentu yang disepakati bersama dan setelah dikurangi pajak.
'Zainuloahar Noor. Bank Muamalat Sebuah Mimoi. Haravan dan Kevakinan. h.314
55
Kepada nasabah penerima pernbiayaan sesuai dcngan perjanjian yang telah disepakati
diwajibkan untuk mengembalikan pembiayaan secara menyicil atau seluruhnya pada
waktu jatuh tempo yang ditetapkan. Bank juga menyediakan jasa-jasa penitipan dan1
yang dapal dilarik kcmbali dcngan earn pcmindah bukuan alau lransl'cr, dcngan
mcngcluarkan eek dan sural pcrintah pcmbayaran lainnya yang discbut simpanan giro
wadiah, jasa pcnilipan barang, jasa lransfor/pcngirirnan uang, jasa pernbukuan L/C,
yang dikenaknn biaya administrasi.
2 M . 4 . arg1n
Margin adalah sema~am pendapatan bank yang ditclapkan scsuai dengan
kesepakatan antara bank Jan nasabah, yang diperhilungkan secara total dalam bentuk
nominal di atas nilai pembiayaan yang telah diterima nasabah penerima pembiayaan
dari bank. Nasabah dapat memanfaatkan pembiayaan pemilikan barang aktiva dengan
dikcnakan suatu margin sesuai kesepakalan, seperli:
a. Pembiayaan bai'u bilharnan ajil yaitu pembiayaan dengan pembayaran kembali
bescrta marginnya secara cicilan.
b. Pembiayaan murabahah yaitu pembiayaan dengan pembayaran tangguh beserta
marginnya pada waklu jaluh tempo.
c. Al-Qardul Hasnn yaitu pembiayaan !unak dengan pembayaran tangguh atau
cicilan, beserta biaya administrasi tanpa margin atau bagi hasil.
4 Zainulbahar Noor1 Bank Muan1alat Sebuah Mi111pi1 Harapan dan keyakinan1h. 315
56
C. Struktur Organisasi
Organisasi mcrupakan proses untuk merancang struktur format yang
rnengclompok~rnn clan mcngatur scrta rnernbagi tugas diantara para anggota untuk
rnencapai tujuan. Bentuk organisasi yang ada pada Bank syariah rncrniliki struktur yang
sarna dengan bank kon\'cnsional rnisalnya dalarn ha! kornisaris dan dircksi, tetapi yang
nmnbcdakan dari bank syariah adalah keharusan adanya Dewan Pengawas Syariah yang
bcrtugas rnrngawasi opcrasional bank dan produk-produknya agar scsuai dengan
landasan syariat. Anggota DPS harus terdiri dari para pakar dibidang syariah muamalat
yang ditunjuk oleh DSN. 5 Oleh karena itu struktur bank perlu disesuaikan.
25
I. Shareholder Meeting (Rapat Umurn Pernegang Saham/RUPS)
Pemilik saharn bertinclak scbagai pcmilik modal dan terdiri atas umat Islam yang
bcrpartisipasi mcrnheli saharn PT. Bank Muamalat Indonesia.
2. Sharia Spervisory Board (Dewan Pengawas Syariah)
Dewan Pengawas Syariah (DPS) posisinya setingkat Dewan Komisaris pada
sctiap bank. Hal ini untuk rnenjamin efektifitas dari setiap opini yang diberikan oleh
DPS. Karena itu, penetapan anggota DPS biasanya dilakukan oleh RUPS, setelah para
anggota UPS itu mcndapat rekomendasi dari DSN.
3. Board of Commissioners (Dewan Komisaris)
Dewan Komisaris bertugas sebagai penentu garis-garis besar kebijakan
pcrusahaan, diantaranya adabh Mcngawasi kebijakan direksi dalam menjalankan
5 Bank lndunc!>ia, Petunjuk Pe!ak:·;anaan Pe111b~ntukan Kantor Bank Syariah, Dese1nber 1999, h.
57
perseroan scrta rnemberikan nasehat kepada direksi, melaksanakan tugas secara khusus
yang diamanatkan dalam anggaran dasar, dan Melaksanakan pengawasan akan tugas
tugas yang diputuskan oleh RUPS, serta Mengawasi pelaksanaan rencana kerja clan
anggan.111 dasar perseroa11 serta 111i.·nya1npaika11 hasil pe11eli1i:111 sertu pt.'11dap:1tnyu
kepada RUPS, dan juga mengikuti perkembangan perseroan, dan Memberikan
pendapatan dan saran kepada RUPS mengenai setiap persoalan yang dianggap penting
bagi pcngclolaan perseroan, serta Mclakukan tugas-tugas pengawasan lainnya yang
ditentukan oleh RUPS dan tugas yang lain yang berhubungan dengan pemeriksaan dan
4. President Director (Dewan Direksi)
Direlzsi sebagai pejabat pelaksanaan yang terlibat langsung dan bertanggungjawab
alas kegiata11 opcrasi bank mempunyai tugas-tugas sebagai berikut:
• Menghi111pun dan mengurus pcrseroan sesuai dengan 111aksud dan tujuan
perseroan dan senantiasa berusaha rneningkatkan efisiensi dan efektivitas
perseroan, serta Menguasai, rnemelihara dan mengurus kekayaan perseroan
5. Kepemilikan Saha1116
Akhir tahun 2006, ju111lah 111odal !3M! tercatat sebesar Rp. 786,44 111il Akhir tahun
2006, jumbh modal BM! tcrcatat sebcsar Rp. 786,44 miliar dcngan rasio kecukupan
modal sebcsar 14.23%. Pada tanggal 28 April 2005 rnelalui keputusan RUPS, modal
dasar BM! telah ditingkatkan menjadi P.p.1,95 triliun. Selaras dengan rencana perluasan
dan pertumbulian perusahaan menjadi bank nasional dalam kerangka (AP!) yang
" htt11://www.111ua1nal<1tba11k. Com/prolil
58
mcnsyaratkan modal minimum scbcsar Rp.2 triliun. Peningkatan itu te1jadi karena BM!
bcrhasil mclakukan pendekatan kepada investor internasional dari kalangan muslim timur
tengah untuk menanamkan dananya dalam jumlah yang cukup signifikan sebesar Rp. 356
rniliar mdalui HMETD (hak mcmesan cfok tcrlcbih dahulu).
NO
I
---2
3
4
5
~-
6
7
8
9
10
Tabel 2 Komposisi Pemegang Saham
PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk
Nama Pcmcgang Saham Total Lcmbar Saham
Islamic Development Bank 229,746,116
--Boubyan Bai1k Kuwait 174,550,281
Atwil !-!aiding Limited 125,676,203
Abdu I Rahim 55,000,000
-Rizal Ismael 45,000,000
Ors. 1-1. Abbas Adhar 26,627,296
!DF Foundation 24,437,039
BMF Holdings Limited 24,437,039
13adan Pcngclola Dana 19,990,000
ONl-1
Masyarakat 94,787,775
Total 820,251,749
S11n1ber: Laporan tahunan Bank Muan1alal Indonesia, Tbk
Pcrscntasc (%)
28,01%
21.28%
l 5.32%
6.71%
5.49%
3.25%
2.98%
2.98%
2.44%
11.56%
100.00%
BAB IV
APLIKASI JJARAH A1UNTAHJYA BITTAA1LIK KEPADA NASABAH PADA
PT. BANK MOAMALAT INDONESIA
A. Konscp ten tang ljaralz Mu11talziyah Bittamlik
Bank Muamalal Indonesia selain prodak ijarah juga menyediakan produk
pcmbiayaan ijarah m11111ahiyah bil!amlik (IMBT). Bagi nasabah yang berminat untuk
melakukan pembiayaan IMBT harus melaksanakan pembiayaan ijarah terlebih
dahulu. Berdasi:rkan Fatwa Dewan Syari'ah Nasional No.27/DSN-MUl/Jll/2002,
tanggal 28 ma rel 2002 (H impunan Fatwa DSN ha!. 167-168),mcmutuskan bahwa
akad ljarah Muntahiyah bitlam/ik boleh dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Semua rukun dan syarat yang berlaku dala111 akad ijarah Fatwa DSN
nomor:09/DSN-MUI/IV/2000) berlaku pula dalarn akad al-Ijarah al
Muntahiyah bi al-Ta111lik.
b. Perjanjian untuk 111elakukan akad al-ijarah al-Afumahiyah bi al-Tamlik
harus discpakati ketika akad ijarah ditanda tangani.
c. 1-lak dan kewajiban sctiap pihak harus dijelaskan dalam akad.
Dalam Proses Ijarah .\11111tahiyah Billamlik secara umum mcncakup Jangkah
sebagai bcrikut :
I. Bank dan nasabah menyepakati syarat-syarat penyewaan
2. Bank membeli aset dari penjualan
60
3. Nasabah menyewa aset dari bank dengan membayar biaya sewa
tetap setiap bulan
4. Nasabah rncrnbcli asct dari bank diakhir pcrioclc scwa
Dalam ha! pengajuan pennohonan pembiayaan ijarah muntahiyah bittamlik
calon nasabah (PT.BFB) harus rnernberikan data yang dibutuhkan oleh Bank
Muamalat Indonesia yang rnerupakan prosedur yang harus dipenuhi oleh (PT.BFB)
calon mus/a 'jir. Data-data yang diberikan olch calon musta 'jir antara lain; Profil PT.
BFI3 yang termasuk didalarnnya yaitu (aklc Pcndirian, NPWP, Tanda Daftar
Pcrusahan dan juga Surat lzin Usaha Pcrusahaan), Iaporan kcuangan PT. BFB 2 tahun
terakhir, data proycksi cashflow, dan datajarninan.
Setclah Bank Muarnalat Indonesia rncncrirna proposal pcrrnohonan
pcmbiayaan ijarah muntahiyah billamlik dari calon must a 'jir, sclanjutnya bank ak1n
rncnganalisa data yang telah diberikan calon musta 'jir untuk dinilai apakah calon
mus/a 'jir layak atau tidak untuk mendapatkan pembiayaan dari PT.BMl,tbk. Setelah
itu lalu dilakukan pencairan.
Dalam Ijarah Muntahiyah Billamlik, pemindahan hak milik barang (baik
barans bcrgcrnk maupun barnng tidak bcrgcrak) dilakukan dengan salah satu dari dua
cara misalnya, pihak yang mcnyewakan be1janji akan rncnjual barang yang
disewakan atau mcnghibahkan barang yang discwakan tersebut pada akhir masa
SC\Va.
61
Pada akad IMBT harga sewa dan harga jual disepakati pada awal perjanjian
dan pada akhir masa scwa, Bank dapat saja mcnjual banmg yang discwakannya
kcpada nasabah. Narnun, apabila nasabah bank tidak menggunakan hak opsinya,
kepernilikan barang itu tetap berada di tangan bank. 1 Pada ljarah Muntahiyah
!!irra111/i1' (ltv1BT), pcmbayaran ulch nasabah dilakukan ~;ccara bulanan schingga
norni1wl angsuran sudah pasti dan tetap sclama jangka waktu pcmbiayaan hingga
akhir pcriodc scwa. 1 lal ini discbabkan ka!'cna pihak bank harus mcmpunyai cash in
setiap bu Ian untuk mcmbcrikan bagi basil kcpada para nasabah yang clilakukan secara
bulanan juga.2
Jadi, penulis menyi1;1pulkan berclasarkan uraian yang telah dilakukan, maka
Konscp r·cmhiayaan IMl1T pac!a 11Ml,tbk telah scsuai dcngan konsep IMBT yang ada
pada saat ini scsuai dengan prinsip Islam. Scpcrti yang sudah dijclaskan pada bab
scbclumnya bahwa IMBT rncrupakan perpaduan antara sewa-menyewa (ijarah) dan
jual bcli atau hibah diakhir rnasa sewa. Akad pemindahan kcpemilikan,baik dengan
jual beli atau hibah hanya dapat dilakukan setelah masa ij'arah selesai dan janji
pcmindahnn kepemilikan yang disepakati diawal akad ljarah. Serta harga sewa dan
harga jual di3epakati diawal pe1janjian. Pada umumnya, bank-bank tersebut lebih
1 Sulan Remy Sjahdeini,PE.'U3ANKAN ISLAM dan kedudukannya dalam tala hukum perban/;an Indonesia (Jakarta: Pustaka Utama Grafiti,2007) h. 71
2 Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan,(Jakarta: ll!T lndonesia,2003) Cct kc-I, ha!. I t3-l 14
62
ban yak mcnggunakan al-!jarah al-muntahiyoh hil-lam/ik karcna lcbih scdcrhana dm i
sisi pembukuan.
B. Proscdur Pcrmohonan calon Musta'jir untuk pcmbiayaan IMBT pada Bank
Muamalat Indonesia
I3ank Muamalat Indonesia dalam memberikan pembiayaan IMBT tidak dapat
begitu saja memberikan pembiayaan kepada cal on mus la )'ir. Bank harus menganalisa
tcrlebih dahulu permohonan pembiayaan yang diajukan olch calon mus/a 'jir, analisa
terse but harus dilakukan dengan cemmt, karena bukan tidak mungkin cal on must a )'ir
tidak dapat mengembalikan pembiayaan yang akan diberikan bank dan nantinya akan
menjadi kredit macet.
Proses analisa akad pembiayaan meliputi' enam tahapan, yaitu :
I. Bagi cal on must a )'ir yang akan mengajukan pembiayaan ke PT.Bank
Muamalat Indonesia Tbk,dapat menemui petugas marketing atau account officer.
Setelah calon musta )'ir dipertemukan ke bagian AO (Account O.fficer), disana
cal on musta )'ir dapat mengemukakan tujuan pembiayaan, sehingga petugas dapat
membimbing dan mengarahkan jenis pembiayaan yang dimaksud untuk
diwawancarai, serta calon mus/a jir hams memcnuhi slandar yang telah
ditctapkan oleh PT.Bank Muamalat Indonesia. sctclah account t!f]icer
mewawancarai calon mus/a )'ir secara singkat dan menganalisa data permohonan
pembiayaan yang diajukan oleh cal on mus/a )'ir, dari has ii wawancara singkat dan
63
analisa tersebut Account Officer dapat memutuskan layak atau tidaknya
pembiayaan tersebut untuk diberikan. Jika menurut Account Officer pembiayaan
tersebut lsyak maka Accounl Officer akan melakukan survei usaha untuk
mengetahui kebenaran dari hasil. wawancara singkat yang telah dilakukan, jika
menurut Accounl Officer usaha tersebut layak untuk dibiayai dan memiliki
prospek yang bagus, maka dari pihak bank akan melakukan survei ulm1g guna
memastikan kembali apakah usaha cal on mus/a jir terscbut benar-bcnar layak
untuk dibiayai atau tidak. Dari hasil wawancara dm1 survci Account Offficer
dapat mcnyimpulkan dcngan membuat proposal usaha PT.BFB, scrla mencrima
taksasi jaminan dari legal.
2. Setelah pernbuatan proposal usaha PT.BFB tersebut Account Officer akan
membawa proposal tersebut ke rapat komite pembiayaan untuk dianalisa, nilai
nominal 50 juta hingga miliyaran rupiah komite dilaksanakan oleh manajer
pemasaran, 2 direksi dan 3 komisaris. Apabila dari hasil komite tersebut calon
nasabah mendapat persetujuan maka seluruh berkas-berkas penting akan
dibcrikan kcbagian Legal Officer.
Adapun untuk laksasi jaminan yang bernilai 500 juta hingga miliaran keatas
dibuat oleh bagian legal officer kemudian diajukan ke direksi.
3. Dari hasil komitc pembiayaan dan komitc legal jaminan scluruh berkas-berkas
pcnting akm1 diserahkan kcbagian legal officer untuk di eek ulang secara
kcscluruhan. Sc.:tclah itu legal officer akm1 membuat dan menyiapkan akad
64
perjanjian pembiayaan dan akad pengikatan jaminan, kcmudian sctelah itu
seluruh berkas-berkas akan di eek oleh kepala bagian legal dan setelah selesai
mengecek maka bagian legal akan menghubungi calon mus/a jir untuk
menentukan waktu aka<l, pcmberitahuan <lokumcn jaminan, membcri tahu
kekurangan berkas pcrsyaratan lainnya, pcmberitahuan yang wajib dihadirkan
di bank I notaries, dan pembe;·itahuan persyaratan pengecakan jaminan
4. Calon nasabah mendatangi kantor dengan membawa jaminan asli untuk dicck
oleh bagian legal agar bisa dibuktikan keabsahannya, setclah itu pihak bank akan
menjelaskan_ tcota;ig akad yang dijalankan, yang diikuti dcngan penandatanganan
akad perjanjian pembiayaan serta pengikatan jaminan.
5. Setelah akad dilaksanakan, fommt PT.BFB akan dicek dan <litanda tangani
oleh kepala bagian legal untuk diserahkan kebagian operasional untuk melakukan
pencairan.
6. Tahap pencairan.
Pengikatan Akad
Adapun pengikatan IMl3T obyek benda dapat dilakukan dengan dua cara :
1. Pengikatan objek benda bergerak (mudah diperjual belikan) apabila objek
bendanya seharga kurang lebih sekitar 50 juta hingga miliyaran dilakukan
dengan akta notaries
2. Pengikatan bcn<la ti<lak bergcrak (tanah dan bangunan) yang harganya
berkisar antarn 50 juta hingga milyaran rupiah memakai SKMHT (Surat
65
Kuasa Memindahkan hak Tabungan) sedangkan untuk benda yang berharga
diatas I miliar menggunakan APHT (Akta Pengalihan Hak Tanggungan)
Untuk melaksanakan kegiatan pembiayaan, bank dan juga lembaga keuangan
lainnya akan melakukan suatu prosedur pcmbiayaan. Dcmikian juga dcngan Bank
Muamalat Indonesia yang juga melakukan kegiatan tersebut, oleh karena itu Bank
Muamalat Indonesia menetapkan suatu standar yang yang harus dipenuhi oleh calon
mus/a .fir ketika akan mcngtijukan pcrmohonan pcmbiayaan ljarah Muntahiyah
Bittamlik, dalam pembiayaan harus termuat minimal, antara lain :
I. Gambaran um um usaha, yaitu calon musta 'jir harus mcndcskripsikan profil
perusahaan, scrta juga menjclaskan apa tujuan dari pcnggunaa pcmbiayaan yang
akan dilakukan.
2. Rencana atau prospek usaha, artinya calon musta'jir menjdaskan bagaimana
prospek usahanya kedepan nanti, yang nantinya akan dianalisis oleh bank untuk
melihat apakah dirnasa mcndatang calon musta'jir akan marnpu rnembayar uang
sewa yang tc:lah ditetapkan bank dengan usaha yang dijalankam;ya.
3. Legalitas perusahaan, yang didalanmya harus termuat antara lain Akte pendirian,
NPWP, Tanda Daftar Perusahaan, Surat Keterangan Domisili Usaha serta
ide.ititas lainnya.
4. Laporan keuangan dari calon musta'jir pcriode 2 tahun terakhir, maksudnya Bank
Muamalat I_ndoneJia akan melihat kondisi laporan keuangan calon musta'jit
arakah layak untuk mendapatkan pembiayaan dari bank atau tidak.
66
5. Proyeksi chasjlow, maksudnya untuk melihat sumher pengembalian pembiayaan
yang akan diberikan oleh calon must a jir kepada Bank Muamalat Indonesia.
6. Datajaminan, artinya calon musta'ji harus dapat memberikan datajaminan kepada
bank untuk memastikan bahwa calon musta'jir akan tetap membayar tarif sewa
yang ditetapkan oleh bank.
Berdasarkan hasil penelitian penulis terhadap pihak BMI,tbk, bahwa BMl,tbk
tclah bertindak sebagai penjual, dimana BMl,tbk mernbeli barang dari suplier dan
menjualnya untuk nasabah atas nama perusahaan BMI,tbk d.engan rnenjual barang
sesuai harga beli ditambah margin. Artinya apa yang sudah ditetapkan pada Unit
Usaha Syari'ah DSN-MlJI sudah dilakukan Jengan baik olch llM!,lbk.
Nasabah yang membeli prodak IMBT dengan sistem sewa-beli pada BMI,tbk
telah sesuai dengan syarat-syarat ijarah dalam rukun dan syarat Jjarah yang terdapat
dalam bab II landasan teori penulis. Hal ini sejalan dengan pe1janjian pembiayaan
syariah yang diberlakukan dalan1 BMl,tbk bahwa nasabah yang melakukan akad
sewa-beli itu harus baliq dan berakal, serta merniliki kernampuan atau kecakapan
dalam rnelakukan pembiayaan.
Dari Marketing akan diberikan kepada support pembiayaan, 3 ha! yang
dilakukan oleh support pembiayaru1 dari BMl,tbk antara Iain:
• Melakukan Pasar Internal
• Melakukan analisa yuridis
• Melakukan Banking Bank yang dilakukan olch pihak BI
67
• Oleh pihak marketingnya sendiri dilakukan evaluasi keuangan (data
keuangan). 3
Disini dijelaskan bahwa pihak BMI,tbk juga melakukan penilaian seluruh
aspek yang diperlukan. Aspck yang dinilai antara lain dcngan rnclakukan : iuu1lisa
yuridis/hukum, aspek pemasaran, aspek keuangan, aspek teknis/opcrasi, aspck
manajemen, aspek sosial ekonomi, aspek amdal. Bank Muamalat Indonesia
melakukan penilaian terhadap keadaan keuangan pemohon pembiayaan dan
bonafiditas dari perusahaiu1 atau tempal pemohon pcmbiayaan bekerja. Selain itu
BMI,tbk melahikan juga pembuktian (verifikasi) berkas-berkas permohonan
pembiayaan dl:ngan cara wawancara langsung kepada pemohon pembiayaan, survey
ketempat usaha nasabah untuk melihat usaha nasabah serla jaminan, Bank cheking,
Th1de cheking dan Market cheking.
Sclanjutnya PT. Bank Muanmlat Indonesia, Tbk dalani menganalisa proposal
permohonan pembiayaan untuk ljarah dan ljarah Muntahiya Billam/ik yang diajukan
oleh cal on mus/a j"ir, menggunakan analisa-analisa sebagai berikut, yaitu :
a. Analisis usaha
Pada arilisis usalla, PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk sebagai pihak muajjir akan
melihat gambaran usalla serta legalitas usaha yang dijalankan oleh pihak musta'jir,
analisis usaha ini pcrlu dilakukan karena pada analisis ini PT. Bank Muamalat
J Cialol Santo.so, l.egul (Jjjicer l"l'. Bank Mua1nalat Indonesia, tbk., H'u\vancara /'rihadi, Jakarta, (2'1 Februari 2008)
68
Indonesia, Tbk akan menilai apakah usaha yang dijalankan oleh calon musta 'jir
mempunyai prospek yang baik di masa mendatang untuk dapat mengembalikan
pembiayan yang nantinya akan diberikan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.
b. Analisis manajemen
Analisis terhadap manajcmen perusahaan cal on must a 'jir dilakukan dengan melihat
latar belakang orang-orang yang ada dalarn manajemen perusahaan yang akan
menjadi calon must a pr.
c. Analisis keuangan
Analisis keuangan dilakukan berdasarkan laporan keuangna perusahaan calon
musta'jir pcriodc 2 tahun tcrakhir. Laporan keungan tcrschut dinilai secara
keseluruhan menggunakan rasin-rasio keuangan, untuk contoh kasus PT. BFB secara
keseluruhan laporan keuangannya menunjukkan kondisi keuangna yang rnembaik.
llal ini ditandai dengan meningkatnya penjualan, laba operasi yang diperoleh dan
total modal. Pada sis lain current assets juga rneningkat sehingga perusahaan menjadi
!ebih likuid.
d. Analisis proycksi casl1/low
Analisa proyeksi cashjlow perlu dilakukan oleh Bank Muamalat Indonesia, karena
dengan anaEsis ini Bank Muarnalat Indonesia bisa dapat memperkirakan apakah
cal on must a 'jir dimasa mcndatang dapat mengembalikan pcmbiayaan yang akan
diberikan oleh Bank.
69
e. Analisis jam man
Analisis jaminan pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk sangat perlu dilakukan
unttik menghindari rcsiko kerugian akibat terjadinya kredit macet. Jumlah, ukuran
dan jerris jaminan harus jclas diketalrni dan tercantum dalam akad dan total nilai
jaminan harus lebih besar dari total pembiayaan yang diberikan.
CCi\MPk.e iJ;ism d'l'~d 11:rhl 11\IBT
''Skema' l.Jarllll'SDPh'. (sewa'dengnn pei1julllorl ke1hblilij
3. akad pembiayaan SDPK I. Pennohonan Pembiayaan SDPK
U. BMI,tbk I. Nasabah
\2 m'mboU obyek ~w'
Ill. Suplier/ Penjual IV. Objek dibeli
Kt!terangan :
I. Nasabah mcngajukan pembiayaan ljarah SDPK (sewa dengan penjualan kembali)
ke bank
2. BMI,tbk mernbeli /menyewa obyek sewa beli (!iarah SDPK),sesuai kebutuhan
nasabah
70
3. Akad JMBT: ijarah dan wa 'd akan menjual obyek sctelah dicapai kesepakatan
ar.tara nasabah dengan bank, lalu bank membeli obyek dan membayar biaya
pemeliharaan dimuka, dengan obyek sewa menjadi agunannya.
4. Bank menyerahkan obyek ljarah SDPK kepada nasabah scsuai akad yang
disepakati. Setelah akad ijarah berakhir bank melakukan akad jual beli obyek
sewa dan nasabah wajib membeli objek ijarah SDPK tersebut atau membayar sisa
cicilan terscbut kepada bank.
Jenis barang ijarah muntahiyah billamlik yang disewakan kepada nasabah
umumnya berjenis aktifa tetap atau fixed assets, seperti: gedung, kantor, mesin,
rumah petak, atau bar~ng-barang bergerak yang memiliki spes[fik .fixed. Seeara
umum, dapat dikalsifikasikan yaitu :
I) Barang modal : asset tetap,misalnya bangunan,gedung,kantor,ruko,dan lain
lain.
2) Barang produksi : mcsin, alat-aiat berat, dan lain-lain.
3) Earang kenderaan transportasi: darat, laut dan udara.
• Pembiayaan Jjarah Muntahiya Bi//am/ik pada Bank Muarnalat Indonesia
Berdasarkan keterangan diatas, penulis menarik kesimpulan bahwa
pembiayaan yang dilakukan BMI,tbk menggunakan pembiayaan IMBT (Jjarah
Muntahiya Billam/ik) dalam bentuk pesanan barang atau pencairan dana, dimana
BMl,tbk melakukan pembclian barang kepada suplier setelah ada kesepakatan sewa-
72
Secara prinsip obyek sewa adalah milik Bank Muamalat Indonesia, Tbk, sehingga
biaya perbaikan rutin dan pemeliharaan atas objek sewa tersebut menjadi tanggung
jawab Bank Muamalat Indonesia dan diakui pada saat terjadinya, tetapi bila
perbaikan rutin dan pemeliharaan itu terjadi karena karena kelalaian atau kesalah1n
musta'jir. Bank Muamalat Indonesia akan melakukan penelitian terlebih dahulu
terhadari biaya perbaikan rutin dan pemcliharaan yang nantinya akan dibebankan
kepada bank.
7. Pada saat perpindahan hak milik objek sewa melalui penjualan objek sewa
dengan harga sebesar sisa cicilan
Pada saat diawal akad, nasabah mcmpunyai hak opsi perpindahan kepemilikan
melalui penjualan objek sewa dengan harga sebesar sisa cicilan sebelum berakhirnya
masa sewa dan Bank Muamalat Indonesia nantinya akan mengakui keuntungan atau
kerugian atas penjualan tersebut sebesar selisih antara harga jual clan nilai bersih
objek scwa.
Disini jelas bahwa dalam prakteknya pembiayaan IMBT dilakukan pada
BMl,Tbk seperti yang dijelaskan sebelumnya yaitu untuk pihak nasabah (mua 'jir),
pembaya1an dilakukan secara angsuran setiap bulan kepada BMl,tbk sebesar jumlah
yang telah disepakati dan disebutkan diawal akad selama dalam jangka waktu
tertentu. Harga jual yang diberikan BMl,tbk kepada nasabah merupakan harga beli
ditambah kcuntungan yang disepakati dan tidak akan berubah selama jangka waktu
pembiayaa:1. Margin yang ditcntukan oleh BMI,tbk adalah 11 % untuk 1 tahun.
Dalam hal ini akad antara BMI,tbk (mu.1·/a '.iir) dcngan nasabah (mua 'jir)
adalah akad IMBT (sewa yang diakhiri dengan kepemilikan barang diakhir masa
sewa) dengan pembayaran angsuran sewa, dan pada akhir periode dilakukan jual beli
antara BMl,tbk dun nasahah. Scdangkan anlara dc11/er dcn1\an l\Ml,thk adalah akad
jual-bcli tunai.
Pada Bank Muan1alat untuk pemesanan dan pengadaan barang menggunakan
akad IMBT kepada na~abah. Akad IMBT yang dilakukan BM!,tbk berdasarkan
pesanan barang atau pencairan dana telah sesuai dengan ketentuan syari'ah, walaupun
proses kepcmilikan barang belum scpcnuhnya dimiliki, akan tetapi BMI,tbk
bertanggung jawab atas pcngadaan dan pcmesanan barang nasabah sesuai dcngan
waktu dan tempat yang disepakati.
Selain itu Bank Muamalat Indonesia melakukan pembiayaan IMBT sesuai
dt:ngan harga pokok pembel ian ditambah dengan keuntungan yang disepakati
bersama. Nilai pembiayaan IMBT tidak berubah selama akad belum berakhir, karena
jika terjadi perubahan dalam harga maka perjanjian tersebut batal, hal ini disebutbn
dalam Alqur'an Surat An-Nisa:29.
Dalam hnl ini pihak nasabah mclakukan sistcm pcmbayimm dan jangka waktu
disepakati bersama, batas waktu dan nilai angsuran yang jelas pada saat akad.
Penetapan jangka waktu pcmbayaran yang tcrjadi dalam BM!,tbk merupakan syarat
mutlak sah atau tidaknya sebuah transaksi, dan dibolehkan dalam syari'ah, selama
jangka waktu yang disepakati kedua belah pihak dan tempo pembayarannya dibatasi,
74
sehingga terhindar dari praktek ba 'i gharar (penipuan). Misalnya dalam perjanjian
nasabah akan membayar 3 (tiga) bulan kemudian,atau diangsu:r dengan jangka waktu
yang ditetapkan, atau dengan kebijakan lain yang ditetapkan oleh BMl.tbk,
I Jntuk nasabah pembiayaan, l3ank Muamalat Indonesia mcwajibkan untuk
memiliki tabungan yang harus diisi setiap nasabah bank yang datang. Hal ini
bermanfaat bagi nasabah yang merasa keberatan jika hams membayar tagihan
angsuran setiap bulannya dikarenakan jumlahnya yang besar. Dan nasabah dapat
langsung meminta bank untuk mendebet pembayaran tagihan angsuran setiap
bulannya, dan hal ini dapat memudahkan dan meringankan nasabah.
Sedangkan Jaminan yang terjadi dalam transaksi IMBT yang dilakukan
BMI,tbk terhadap objek barang IMBT. Jaminan ini untuk memastikan nasabah
bersungguh-sungguh dalam pennohonan pembiayaan yang akan diajukan. Barang
yang disewa nasabah menjadi jarninan sebelum nasabah selesai melunasi
pembiayaan, akan tetapi jika nasabah tidak marnpu membayar angsuran sesuai
kescpakatan awal maka dilakukan penarikan barang sebagai jaminan. Harta jaminan
yang diarnbil ,~:ih terdiri dari tanah, bangunan dan mesin-mesin.
Dalam mcngevaluasi strategi yang telah digunakan untuk nasabah yang lancar
dalam pembiayaan tagihan angsuran tidak dilakukan pengawasan secara ketat. Tetapi
untuk nasabah yang tidak lancar dalam pembayaran angsuran akan dilakukan
pengwasan ya11g ketat, contohnya para nasabah yang tidak dapat bertemu dengan
76
Pencaira:i ; Setelah memenuhi persyaratan dan setelah dianalisa maka Account
Officer mengadakan komite kepada dewan direksi untuk mencairkan dana tersebut.
Setelah disetujui maka Account Officer akan memberikan dana kepada nasabah yang
disebut dropping. Kontrol atas transaksi clan aclministrasi pembiayaan setelah nasabah
mcnerima pembiayaan, pihak bank masih melakukan kontrol atas transaksi tersebut
clan kelengkapan aclministrasi pembiayaan lancar ; Bermasalah ; nasabah yang tidak
lancar dalam membayar angsuran sewa clan akan ditinclak lanjuti oleh pihak bank.
Dalam rm1gka pengamanan fasilitas pcmbiayaan, BMI,tbk, melakukan
pengawasan yang seksama atas perjalanan pembiayaan. Kegiatan ini dimulai dengan
penyusunan rencana pembiayaan yang matang dan tcrarah, sesuai dengan
kemampuan dan clapat dilaksanakan clengan baik. Sebagai lanjutan dari penyusunan
rencana pembiayaan, bank melakukan penganalisaan yang mendalam atas
pembiayaan yang diajukan nasabah, menilai prospek dan feasibility nya, apakaJ-.
pembiayaan itu akan berjalan clengan lancar dan menguntungkan, sehingga dapat
benar-bcnar dijamin bahwa resiko pembiayaan akan kccil. Langkah selanjutnya
adalah mcngatur aclministrasi sccara rapi clan baik sehingga mcmudahkan melakukan
pcngawasan alas jalairnya pcmbiayaan. Dan yang tcrakhir aclalah pcngikatan jaminan
clcngai1 bai k.
Hakekat clari pcngan1anan pembiayaan adalah memperkecil resiko
pembiayaan. Sctiap pcmbiayaan pasti mcngandung resiko clan menjadi tugas
pcngamanlah untuk mempcrkccil rcsiko itu. Pembiayaan yang mempunyai
78
pihak analis kredit dengan pihak debitur, sehingga analisisnya dilakukan secara
subjektif.
7. Dari pihak nasabah kemacetan pembiayaan dapat dilakukan akibat dua ha!, yaitu :
a. Adanya unsur kesengajaan. Dalam ha! ini masalah sengaja untuk tidak
membayar kewajiban kepada bank sehingga kredit yang diberikan macet.
b. Adanya unsur tidak sengaja. Artinya sidebitur mau membayar, akan tetapi
tidak mampu. Scbagai contoh adalah krcdit yang dibiayai mcngalami mus:bah
scpcrti kebakaran, kcna hama, kcbanjiran dan scbagainya, sehingga
kcrnampuan untuk rncmbayar krcdit tidak ada. 5
Pcnyelamatan terhadap pernbiayaan rnacel dilakukan d1~ngan cara antara lain :
I. Collection, yaitu penagihan secara intensif dengan surat peringatan pengambilan
alihan atas jaminan. Tahap ini rnerupakan langkah awal yang dilakukan oleh
BMl,tbk ketika mengetahui pada saat jatuh tempo debitur belum
mengcmbalikan pinjamannya.
2. Rescheduling merupakan langkah yang dilakukan pihak bank dalam membantu
nasabah pembiayaan yang mempunyai masalah dcngan cara merubah jadwal
(jangka waktu) pembayaran kcwajiban nasabah. Dalarn upaya rescheduling,
tunggakan yang ada persyaraton·nya dalam jangka waktu tertcntu sesuai dcngan
' Kasmir, Ban~ dan Lembaga Keuangan lainnya, (Jakarta :PT. Raja Grafindo,2002),at:ke-4, h.115
79
kemampuan pcrusahaan berdasarkan penilaian dan perhitungan yang seksama
oleh pihak BMl,tbk.
a. Memperpanjang jangka waktu kredit.
Dalam ha! ini sidebiti.:r diberikan keringan dalam masalah jangka waktu
kredit, misalnya perpanjangan jangka waktu kredit dari enam bulan menjadi I tahun
sehingga sidebitur mempunyan waktu yang lebih lama unluk mengembalikannya.
b. Memperpanjangjangkawaktu angsuran.
Memperpanjang angsuran hampir sama dengan jangka waktu krcdit. Dalan1 hal ini
jangka waktu angsuran kreditnya diperpanjang pcmbayaran pun misalnya dari 36
kali menjadi 48 kali. Dalam ha! ini tentu saja jumlah angsuran menjadi mengecil
seiring dengan penambahan jangka waktu atau periode angsuran sewa.
3. Penyitaan jaminan
Penyitaan jaminan merupakan langkah selanjutnya yang dilakukan olehbank
apabila nasabah sudah benar-benar tidak punya itikad baik atau pun sudah tidak
mampu lagi untuk membayar semua hutang-hutangnya.
4. Eksekusi Jaminan yaitu penjualan barang-barang yang dijadikan jaminan dalam
rangka pclunasan pinjaman.
80
• Pembiayaan ljarah Muntahiya Billamlik untuk kemaslahatan umat
Dalam menghad.api perubahan sosial dan pengaruh da!am persoalan muamalah,
menurut ibn Qoyyim, bcliau merumuskan sebuah akidah yang amat relevan untuk
diterapkan dizaman modern dalarn mengantisipasi sebagai jenis muamalah yang
berkernbang.
Ditinjau dari segi 1-lukum Islam, perjanjian ljarah Muntahiya Billamlik
. (IMBT) yaitu merupakan perpaduan dari dua akad yaitu akad sewa menyewa (ljarah)
dengan akad jual beli atau dengan kata lain akad sewa yang diakhiri dengan
kepemilikan barang ditangan si penyewa pada periode scwa. Ulama fiqh melarang
adanya penggabungan dua akad dalam salu akad. Tctapi tcrdapat pengecualian
terhadap praktek ljarah Muntahiya Billamlik dengan alasan bahwa kedua akad
tersebut mempunyai sifat yang saling mendukung drrn tujuan yang tidak menyimpang
dari ajaran Islam. Dalam hal ini perjanjian jual beli maupun perjanjian sewa
menyewa sama-sama perjanjian yang dibolehkan dalam Islani. Dan disetujui oleh
para ulama dengan tujuan agar tidak meraja lelanya riba dikalangan masyarakat.
Ulama mazhab hanafi melihat bahwa dalan1 transaksi seperti ini adalah dalam rangka
menghindarkan masyarakat melakukan transaksi yang mengandung riba.
Dalam prakteknya perjanjian leasing atau yang dalam fiqh kontemporer
discbut dengan ljarah Muntahiyya Bittamlik (IMB7). Kedua bentuk pcrjanjian
tersebut (sewa-menyewa yang discrtai dengan hak opsi pada akhir masa sewa).
Dalam pelaksanaanya, BMl,tbk menetapkan margin keuntungan yang sudah
81
dipastikan sebelumnya alas dasar yang san1a dengan penetapan atas dasar at
ta'awwun dan rasa persaudaraan. Yang membuat pembagian keuntungan
diperbolehkan dalam !slam, tidak seperti bunga, adalah hanya ras10 pembagian
keuntungan, bukan tingkat pengembaliannya (itu) sendiri yang telah ditentukan.
Pembiayaan IMBT sangat banyak membantu dalam menyelesaikan masalal1 -
masalah usaha nasabah, baik berupa penambahan aset usaha atau lainnya, agar usal1a
mereka tetap berjalan dan mcrcka tidak merasa terbebani olch angsuran yang dibayar
cukup ringan dan sesuai dengan keuangan mereka yang tclah disepakati diawal akad.
lni membuktikan bal1wa pcmbiayaan IMBT sangat membantu karena merupakan
salah satu upaya mcnghindari riba. Selain itu juga untuk mcningkatkan taraf hidup
pedagang dan juga bcrupaya untuk meminimalisir pedagang tersebut dari jerntan
rentenir dan tcrhindar dari kcjamnya bunga (riba).
Jelas bahwa inti dari jenis transaksi ini adalah dalam upaya mewujudkan
maqsal1id asy-syari'al1, yaitu menghilangkan berbagai kesempitan dan kesulitan dari
umat manusia, karena Allah telah menyatakan bahwa Dia tidak menghendaki adanya
kesulitan bagi manusia (QS al-J-lajj/22:78).
Prodak IMBT ini juga tcmyata mcmbawa dampak ckonomi yang positifbagi
nasabah yang telah menggunakannya walaupun tidak terlalu maju, setidaknya
sirkulasi uang dalam usaha selalu terpenuhi, dan itu sangat mcmbantu. Selain dari itu
akibat menggunakar. prodak pcmbiayaan IMBT juga membcrikan keuntungan dari
sisi rohani para nasabah, karcna mcnurut mcrcka dcngan mclakukan pcmbiayaan
82
IMBT di BMI,tbk dapat menambah pahala kita dan bersadaqah (didalam angsuran,
terdapat infaq) dan juga bisa mempererat tali silaturahmi antara sesama nasabah
karena BMI,thk selalu mengadakan pertemuan untuk melakukan pembiayaan
mengenai usaha agar bcrjalan lancar dan tidak kcluar dari norma-norma. Atas dasar
itulah, keab~ahan suatu transaksi muamalah tidak hanya di Ii hat dari sisi fonnalnya,
tetapi ll'bih jaah dari itu juga harus diperhatikan tujuan dan !'1akna yang terkandung
dari transaksi tersebut, yaitu untuk kcmaslahatan umat manusia secara keseluruhan.
Dari uraian-uraian diatas terlihat bahwa selama bentuk-bentuk muamalah
yang direkayasa manusia dijaman kontemporer tidak bcrtcntangan dengan nash al
Qur'an dan as-Sunnah dalam pcrsoalan muamalah, dapat diterima dcngan syarat
sejalan dengan maqsahid asy-syari'ah, yaitu untuk kemas.lahatan seluruh umat
n1anusia.
Disamping itu pada prodak pembiayaan Ijarah Muntahiya Bittamlik, dalan1
ha! ini mengalami peningkatan, akan tetapi peningkatan pada jenis pembiayaan ljarah
Muntahiya Bittamlik tidak sebaik pcningkatan yang terjadi pada prodak pembiayaan
yang berbasi~ murabahah, yangjustru menjadi prodak unggulan pada Btmk Muamalat
Indonesia,tbk. Ini terbukti dari banyaknya jumlah nasabah pembiayaan Murabahah
yang melebihi dari Prodak pembiayaan lain, termasuk prodak pembiayaan IMBT. Hal
ini dapat dimcnge11i bahwa pembiayaan murabahah iebih pasti dalam mendapatkan
keuntungan. Pcningkatan tersebut mengindikasikan bahwa kinerja profitabilitas Bank
Muamalat Indonesia scmakin haik.
83
D. Analisis terhadap pembiayaan Ijaralz M1111talriyah Bittamlik pada Bank
Muamalat Indonesia,tbk
Dari uraian dan penjelasan tentang pelaksanaan pembiayaan pada Bank
Muamalat Indonesia di alas, penulis berpendapat bahwa konsep IMBT yang
ditcrapkan oleh Bank Muamalat Indonesia adalah sesuai dengan konsep IMBT yang
ada dalam prinsip Islam yaitu suatu pe1janjian pembiayaan ijarah muntahiyah
bitlamlik (IMBT) dimana akad sewa terjadi antara bank (sebagai pemilik barang)
dengan nasabah (scbagai pcnyewa), dan disini bank mcmberikan pembiayaan
pemhelian barang yang clipcrlukan nasabah (pcnycwa) dcngm1 mcngeluarkan Surat
Pemesanan Barang Pad~: Supplier (SPBPS), dcngan sistcm pembayaran yang dapat
dibayar dcngan angsuran scwa dan sudah tcrmasuk angsuran pokok harga barang.
Adan;'a unsur penambahan terhadap harga jual dari harga pokok disini tidak
dapat dikategorikan bunga (riba yang diharamkan dalam Al-Qur 'an dan Hadist).
Sebab disini trnnsaksinya pcrpaduan antara kontrak jual beli dan sewa atau lebih
tcpatnya akad sewa yang diakhiri dengan kcpemilikan barang ditangan penyewa, sifat
pengalihan kepemilikan ini pula yang membedakan dengan ijarah biasa. Dalam hal
ini bank menyewakan barang kepada nasabah dan menjual barang yang disewakan
tersebut pada akhir akad, maka bank sebagai muajjir (pemilik barang) akan
mengambil keuntungan.
Pembayarannya diawal akad cukup untuk mcnutupi kcrugian yang timbul
akibat pcnolakan barang olch nasabah . Jika ticlak dipenuhi maka hal itu memerlukan
84
keamanan (jaminan) yaitu jaminan barang. Jaminan dapat berbentuk kekayaanan
bergerak (kenderaan, tabungan, deposito) dan tidak bergerak (tanah dan bangunan),
harang !MBT scndiri bisa dijadikan jaminan.
Dari sisi jaminan, menggunakan jmninan dalmn hutang, menurut Al-Qur 'an
dan Sunnah, tidak tercela. A/-Qur 'an memerintahakan muslim menulis kewajiban
mereka dan j ika perlu menggunakan jaminan untuk utang. Nabi dalam beberapa
kesempatan memberikan kepada kredilur jaminan untuk hutang. Jaminan, menurut
Abdullah Saud adalah mctodc menjamin hak krcditur tidak dibayar dan menghindari
k I ak I . . . 6
ma an r orang am tanpa izm.
Pada intinya jaminan barang yang diberlakukan bukan scbagai jaminan mumi
yai\u dapat digadaikm1 bilamana nasabah mcrugi. Akan tctapi pcmberlakuan jaminan
tersebut sebagai upaya untuk lebih mengikat dm1 mengingatkan sinasabah agar selalu
serius dan berhati-hati didalan1 menjalankan usahanya. Hal ini juga dalam rangka
menydanmtkan dana-dana titpan pihak ketiga pada bank.
Pada intinya jmninan barang yang diberlakukan bukan sebagai jan1inanm1
murn1 yaitu dapat digadaikan bilamana nasabah merugi. Akan tctapi pcmbcrlakuan
jaminan terschut sebagai upaya untuk lebih mengikat dan mengingatkan nasabah agar
seblu serius dan bcrhati-hati didalan1 menjalankan usahanya. Hal ini juga dalam
rangka mcnyclamatkm1 dana-dana titipan pihak ketiga pada bm1k.
0 M.Ufuqul MJbin(et.al), Bank Jslan1 dan Bunga: studu lentur dan Jnterprestasi konternporer tenta:.!g riha Jan Bunga(lerj).(Y ogyakarta: Pustaka Pelajar.2003 ), cet.ke-1, hal.155.
85
Dalam menentukan margin kcuntungan (mark-up). tidak ada batasan yang sah
dalan1 jumlah profit. Namun seharusnya, besar tingkat keuntungan yang ditetapkan
oleh bank sudah dipastikan sebelum !fixed rate) yang dihilung berdasarkan tingkat
rata-rata pertahun dari keuntungan yang diperoleh oleh bank tcrscbut."7
Jika dililldt dnri sisi dana y'lng disalurkan bank untuk pembayaran IMBT ini,
maka dapat Jimengerti bahwa bank BMI,tbk adalah sebuah lembaga keuangan yang
sifatnya saling membantu masyarakat yang membutuhkan dana untuk keperluan
usahanya juga untuk memperoleh keuntungan. Transaksi ini merupakan hal yang
wajar dilakukan karcna dana tersebut tidak lain adalah dana pihak ke tiga, dun ketika
saatnya dropping k::pada pihak ketiga, dikhawatirkan dana tidak tersedia.
Kedua belah pihak (bank dan nasabah) pada waktu pcnandatangan akad
perjanjian IMBT juga memperhatikan rukun IMBT,berikut syarat objek IMBT
dijelaskan dalam point transaksi sewa-bcli pada perjanjian IMBT. Adapun lafaz ijab
qahul antara kcdua belah pihak ditandai dcngan penandatangan perjanjian IMBT
cersebut. Dari kcterangan diatas, secara garis besarnya, konsep IMBT yang diterapkan
oleh BMl,tbk telah sesuai dengan konsep IMBT menurut prinsip Islam. Nanrnn
dalam pelaksanaanya, bahwa BMI,tbk kcrap mengalihka.n tanggung jawabnya
terhadap resiko transaksi ini kepada perusahaan asuransi. Sedangkan biaya preminya
ditanggung oleh nasabah. Menurut ketentuan syariah apabila resiko transaksi tersebut
7 Sutan Rcn1y ShaJeni, hal. I 5J
86
terjadi maka akan mcnjadi tanggung jawab pemodal sampai pcnguasaan alas barang
(posses ion) tel ah dial ihkan.
Bank Muamalat Indonesia membeli barang yang diminta oleh nasabah
· lMBTnya, dan sccara tcoritis mcnimbulkan rcsiko kchilangan atau kcrusakan barang
dari waktu pembelir.n sampai waktu pengiriman kepada nasabah. Bank diwajibkan
berdasarkan perjanjian IMBT untuk mengirimkan barang itu kenasabah dalam
kondisi baik. Mcnurut hukum islam, nasabah bcrhak mcnolak barang yang rusak,
menyimpangjumlJlrnya, atau tidak scsuai dcngan spesifikasi.
Dalam prakteknya, bank-bank Islam seperti halnya juga BMI,tbk menghindari
resiko ini dengan sarana asuransi. BMI,tbk mengasuransikan barang IMBT
keperusahaan takaful clan biaya preminya ditanggung oleh nasabah, seperti yang
dicantumkan dalam perjanjian IMBT. Asuransi adalah biaya yang hams dibayarkan
uasabah yang meminta pcmbiayaan IMBT, bcrupa biaya tambahan IMBT sampai
seluruh biaya barang. Dengan dcmikian, segala yang berkaitan dengan barang itu
menjadi tanggungjaw:.ib pihak perusahaan Takaful dan bank tida.k bertanggungjawab
yang berhubungan dcngan barang itu. Hal ini mengingat untuk menjaga amanah
bahwa dana yang digunakan bank adalah dana nasabah BMI,tbk yang telah
menabung atau mendepositokan dananya ke bank yang sewaktu-waktu akan diambil
kembali oleh nasabah. Hal ini dalam rangka mcnyclanrntkan dana-dana titipan pihak
ketiga pada bank.
87
Dalam membcrikan pcmbiayaan kepada nasabah, BMI,tbk menganut prinsip
prudential banking atau prinsip kehati-hatian, karena dana yang disalurkan BMl,tbk
bukar. saja dana milik bank, didalamnya terdapat dana milik pihak ketiga, oleh karena
itu BMl,tbk harus mclakukan tindakan pengawasan agar kegialan pembiayaan dapat
berjalan dt:ngan aman clan lancar. Karena BMI,tbk memikul beban untuk memelihara
amanat pihak ketiga yang menyimpan dananya di BMI,tbk. Da!am Islam, Allah
memcrir.tahkan agar scluruh manusia (muslim) untuk sclalu menunaikan amanat
dalam scmua bcntuknya, Firman Allah: (Annisa/4:58)
Contoh Kasus :
PT. Buana I'ajar Baja (BFB) yang bergerak dibidang rental peralatan berat
mengajukan pembiayaan IMBT kc Bank Muamalat Indonesia untuk pembelian clan
instalasi GE .Jenhacher Gas Engine yaitu scbuah mesin gense/ berbahan bakar gas
dengan fasilitas pembiayaan sebesar US$ 1.323.2.'il.dengan kurs Rupiah Rp. 9.123.
Jangka waktu pembayaran yang diberikan bank kepada nasabah itu selama 4 tahun.
· Nantinya setelah barang dilunasi, maka sebuah mesin gensel berbahan bakar gas
akan dihibahkan oleh Bank kcpada nasabah sebagai pemilik, nasabah diharuskan
memiliki seperti yang dijelask,111 pada Fatwa DSN No. 27/DSN-MUI/Ill/2002 bahwa
pihak-pihak yang rnclakukan IMBT harus mclaksanakan akad ijarah terlcbih dahulu,
maka PT. BFB sclaku pihak yang ingin mengunakan fasilitas IMBT harus tcrlcbih
dahulu melaksanakan akad ijarah dengan bank. Setelah perrnohonan pembiayaan
diterima, Bank Muamalat Indonesia mclalui acconl o/jicer-nya akan mcnganalisa
88
permohonan pembiayaan yang dilakukan oleh PT. BFB, selanjutnya accounl ojjicer
mempresentasikan hasil analisanya kepada komite pembiayaan untuk memperoleh
perselujuan pembiayaan. Setelah pcrmohonan pembiayaan PT.BFB disetujui, lebih
lanjut Bank Muamalat Indonesia akan mcncnlukm1 jumlah scwa yang akan
dibebankan kepada PT. BFB sebagai tarif sewa yang telah ditetapkan oleh Bank
Muamalat Indonesia, Bank Muamalat Indonesia menginginkan persentase dari
pembiayaan yang diberikan dengan persentase keuntungan bank ketika menyewa
sebesar 11 % setiap tahun dari harga barang menjadi 0,92% setiap bulannya, dengan
rinci&Il sebagai berikut :
Ketentuan Harga Barang
Harga barang
Dana dari Bank l 00%
Masu angsuran
Angsuran yang harus dibayar
US$ 1.323.251
US$ I .323.25 I
4 tahun (48 bulan)
US$ 39.741
Cara pcnghitungan angsuran: US$ I .323.251 +US$ 584.347/48 =US$ 39.741
Cara pcnghitungan Margin US$ 1.323.25 l x 0,92% x 48 =US$ 584.347
Pencatatan yang dilakukan oleh Bank Muamalat Indonesia langsung dengan
menggunakan mata uang asing, karena Bank baru akan melakukan pengkonversian
kc rupiah pada saat akhir peiode.
KESIMPULAN
BAB V
PENUTUP
I. Bcrdi;sarkan uraian yang tdah dilakukan pada bab-bab sebclumnya, bahwa
pembiayaan !MBT yang dilakukan di Bank Muamalat Indonesia pada saat sekarang ini
bisa dikatakm1 masih dalan1 tahap awal, meskipun begitu konsep pcmbiayaan IMBT pada
BMI,tbk. telah sesuai dengan konsep IMBT yang ada pada saat ini dan sesuai dcngan
prinsip Islam. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa lMBT merupakan perpaduan antara
sewa-menyewa (ij11rah) dan jual beli atau hibah diakhir masa sewa. Akad pemindahan
kepemil;kan,baik dengan jual beli atau hibah hanya dapat dilakukan setelah masa ijarah
selesai dan janji pemindahan kepemilikan yang disepakati diawal akad Jjarah. Serta
harga sewa dan hargajual discpakati diawal perjanjian.
2. Dalam ha! ini Bank Muamalat Indonesia dalam menerapkan pembiayaan Iijarah
Muntahiyah Bittarnlik kepada masyarakat harus melalui prosedural sistem pembiayaan
IMBT yang berlaku dimana proses pembiayaan IMBT dilaksanakan setelah nasabah
mengisi fomrniir pcmbiayaan dan melampirkan berkas-berkas lain yang menunJang
analisa pcmbiayaan. Proscdural sistcm pcmbiayaan IMBT pada Bank Muamaiat
Indonesia saat ini telah sesuai dengan aplikasi yang diterapkan di BMI,tbk. Dan dalam
mengevaluasi stralegi yang telah digunakan dalam pembiayaan, pengawasan ketat hanya
dilakukan untuk nasabah yang lidak lancar dalam pembayaran angsuran.
Analisa pembiayaan Jjarah Muntahiyah Billarn/ik pada Bank Muamalat
Indonesia, dilakukan untuk lcbih mengetahui sejauh mana pcaerapan pembiayaan IMBT
91
. SARAN - SARAN
Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, maka BMl,tbk diharapkan dapat
enerapkan kegiatan pembiayaan dengan baik mulai dari perencanaan pembiayaan,
9
:ngorganisasian, pcrgcrakan, hingga pcngawasan pcmhiayaan IMBT. Karena dcngan
lanya prodak tersebut akan sangat membimtu clan meringankan beban masyarakat,
rutan1a bagi masyarakat dari golongan mcnengah kcbawah. Untuk meningkatkan
:layanan kcpada masyarakat, BMI,tbk diharapkan mcnambah jumlah personil/karyawan
111 jenis prodak-prodaknya khususnya untuk produk pembiayaan. Dan sebaiknya
giatan pembiayaan terutama IMBT dapat dikcmbangkan dan digunakan pada BM!,tbk.
Pihak bank mcngadakan sosialisasi tcrhadap masyarakat luas tcntang prodak-prodak
rbankan syari'ah yang terdapat di BM! terutama untuk prodak IMBT karena sampai
at ini masih banyak masy<1rakat yang belum mengerti dan memahami apa clan
gaimana Bank Syari'ah, se!ain itu banyak masyarakat yang mcngira bahwa akad IMBT
1 sama dengan leasing yang ada di bank konvensional, walaupun memang benar
'dapat pt;rsamaan antarn !MB'! dan Leasing, tctap1 kcduanya memiliki perbcdaan.
DAFT AR PUST AKA
Abu Bakar Al-Husaini, Al-Imam Taqiyyuddin, k!fayatul Akhyar 2, (Surabaya; PT. Bima
Ilmu Offaet, 1999), eel ke-1
Arifin, Zainul Dasar-dasar Menejemen Bank Syariah, (Jakarta: Alvabeta,2001),cet-ke-l
Al-Zuhaily, Wahbah. al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu. Damasqus: Daar al- Fikr, 1979.
Cet. Ke-3juz 4.
Antonio, Muhammad Syafi '!,Bank S)iari 'ah Dari Teori ke Prak1ek.,(Jakarta: Gema lnsani
Press Beke1jasama dengan Tazkia Ccndikia,2001 )Cet.Ke-1.
Ascarya,Akad dan produk Bank Syari 'ah, (Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada,2007), Ed.I
A bu Abbas syihabuddin Ahmad al-Qasthalani, irsyad al-sari Li syarleh Shahih al-Bukhari
Kit ab B11yu 'i Lij (Beirut,Dar.al-Fikr, 1991 ).hadist: 2103.
Al-Hafiz Abi 011.wud Sulaiman bin Al Asy' af Al-Sijistani, sunan Abi Daud, kitabul buyu'
(kairo: Darul Fikr,1990)
Ahmad bin Harnbal, Imam, Musnad Ahmad bin Hambal, Bab musnad Abdullah bin
Mas'ud, subbab musnad muklsirina minassahabi
Bank Muamalat Indonesia, laporan Tahunan 2006 Annual Report I.
Dahlan, Abdul Aziz. (editor), Ensik/opedi Hukum Islam. Jakarta: lchtiar Barn Van
Hoeve,1996. Cet. Ke-ljilid 2.
Fatwa Dewan Syari'ab Nasional No.09/DSN-MUI/JV/2000 tentang Pembiayaan Jjarah,
Edisi Kedua, 2003, DSN-MUl.Bl.sdz
Firdaus, Muhammad,dkk. Brief case Book Edukasi Frofesional Syariah : Cara Mudah
Memahami Akad-akad Syariah. (Jakarta; Renaise,2005), ce.ke 1
mdy, Munir Hukum tentanf{ Pembiayaan Dari teori Ke /'raktek,(Bandung:L PT. Citro
diya Bakti,2002), Cet.Ke-3
endri, Arisson. Perbankan Syari 'ah Perspektif Praktisi: Sebuah Paparan Komprehensif
Praktek Perbankan Syari 'ah Indonesia. Jakarta: Muamalat lnstitut.1999.Cet.ke-l.
asan, M. Ali, Berbagai Transaksi Da/am l~/am.(Fiqh Muamalat),(Jakarta: PT.Raja
Grafindo Persada,2004),Cet.ke II.
aroen, H.Nasrun, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Penerbit Gaya Media Pratama)
tp://www.muamalatbank. Com/profil.
;yad al-sari Li syarleh Shahih al-Bukhari, Abu Abbas Syihabuddin Ahmad al
Qasthalani, Ki tab Buyu 'i Lij (Beirut,Dar.nl-Fikr, 1991 ).hadist: 2103.hal. 77 (VY)
irim, Adiwarman. Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta, PT. Raja Grafindo
Persada, 2004. Cet. Ke 1.
JSmir, Bank dan Lembaga Keuangan lainnya, (Jakarta :PT. Raja Oratindo,2002),at:ke-4
1thif, AH. Azharudin. Fiqh rnuarnalat. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005.
uhammad, Manajemen Bank Syari 'ah. Yogyakarta: Upp AMPYKPN, 2002 .
. Ufi.Jqul Mubin (et.al), Bank Islam dan Bunga: sludi lentur dan Interprestasi
kontemporer tentang riba dan Bunga(te1j), (Y ogyakarta: Pusl.aka Pelajar,2003),
Cet.ke-1.
ugni al-Mutaj, Asy-Syarbaini al-Khatib, (Beirut : Dar al-Fiqh, 1978) .Jilid II
)Of, Zainulbahar, Bank Muarnalat Sebuah rnimpi,harapan dan keyakinan, (Jakarta,
Bening Publishing, 2006).
mar Bakrie, Abd.Bin Nuh. Kamus Arab-lndsonesia-Jnggris,(Jaka1ia: PT. Mutiara
Sumber Widya), Cet.ke-12
~raturan Bank Indonesia Nomor:7/46/PBI/2005, Bab II paragraph 3 pasal 16, ha! 19-20
:rwaatmadja, Kamaen. MPA dan Anthonio, H. Muhammad Syafi'I. Apa dan
Bagaimana Bank Islam. Y ogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa., 1992. Cet. I.
ifai, Moh. Konsep Perbankan Syari 'ah. Sema!·ang: CV. Wicaksana,2002.
usyd, Ibnu. Biuayatul Mujtahid, (te1j) oleh M. A. Abdurrahman clan Abdullah, a. Haris.
Semarang: As-Syifa', 1990. Cct. Ke-I.
Lid, Abdillah. Bank Islam dan Bunga Studi Kritis dan Jn1erpres1asi Konlemporer
Tenlang Riba dan bunga. terj. M Ufuqul Mubin, et al. Yogyakarta: Pustaka
Pclajar, 2003: eel. Ke-I.
1biq, Sayyid, Fiqh Sunnah,(!erj) oleh H.Kamaluddin A Marzuki,(Bandung:PT.al-Ma
arif, 1997),cet.ke-7, jilid 13,hal 29
uhendi, J·l.Su11endi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2002)
:K. Dir 131. No:7/46/PBI/2005.
ahdeini, Sutan Remi. Perbankan Islam dan kedudukannya dalam Tata Hukum
Perbankan Indonesia. Jakakrta, Pustaka Utama Grafiti, 2005 .
.......... ., PERBANKAN !SLAM dan kedudukannya dalam !ala hukum perbankan
Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti,2007.
n penulis Dewan Syariah Nasional,M. lhwan Sam dan Hasanuddin M.A Himpunan
Fatwa dcwan Syariah Nasional, (Jakarta,PT.lntcrmasa,2003) Edisi ke-2
:'kub, llamzah. Fiqh Muamalal: Kode Etik dagang MenurUI !slam, PolaPembinaan
Hidup Dalam Berekonom. Bandung: CV. Diponegoro, 1992. Cct. Ke-2.
lkif\i, Sunarlo. Panduan praklis Transaksi Syariah. Jakarta: Zikrul Hakim, 2003.
Nara Sumber
Jabatan
Tcmpal
Hari/Tanggal
Ja\vaban \\'H\Yanc;1ra
LAPORAN HASIL \VA \VANCAHA
Bapak Gatol Santoso
Legal Officer
Kantor PT. Bank Muamalat Indonesia
Jum'at 29 Februari 2008
I. Apa tujuan didirikannya PT.BMI,tbk ?
Jawab : Adapun lujuan pendirian Bank Muamalat Indonesia adalah :
1. Meningka1kan kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat terbanyak bangsa
Indonesia, sehingga mcmperscmpit kcsenjangan sosial ekonomi dan akan
melestarikan pembangunan nasional antara lain:
a. Meningkatkan kesernpatan ke1ja dan pendapatan masyarakat banyak
b.Meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan usaha
2. Mcningkatkan partisipasi masyarakat banyak dalam proses pembangunan,
karcna:
a. Masih cukup banyak masyarakat yang enggan berhubungan dengan bank
b. Dcngan berhasilnya pembangunan dibidang agama, sehingga semakin
banyak masyarakat yang mcnganggap bunga bank adalah riba.
3. Mengembangkan lembaga bank, yaitu mampu meningkatkan partisipasi
maoyarakat banyak dengan menggalakkan usaha-usaha ekonomi rakyat dan
memperluas jaringan lembaga keuangan ke arah perbankan kc daerah-daerah
terpencil.
4. Ikhtiar akan sekaligus mendidik/membimbing masyarakat untuk berpikir secara
ekonomis clan bcrprilaku bisnis dalam mcningkatkan kualitas hiclup mcrcka.
2.Apa Motto, Visi dan rnisi yang dirniliki oleh BMl,tbk ?
.Jawab : Visi BM! adalah menjadi bank syariah utarna di Indonesia, dominan di
. pasar spiritual. dibgumi di pasar nasional. Dan misi BM! aclalah menjadi ROLE
MODEL Lembaga Keuangan Syariah dunia dengan penekanan pada semangat
kewirausalu1an, keunggulan rnanajemen dan orintasi investasi yang inovatif untuk
memaksirntPnkan nilai bagi stakeholder.
3. Dagaimana Prinsip-prinsip Operasional yang terdapat pada BMT,tbk?
Jawab : Adapun Prinsip-Prinsip Operasional yang tcrdapat pada BMI,tbk dengan
menggunakan Sistem Bagi Hasil dan Margin.
4. Siapa Dewan Pengawas yang ada pada PT. BMl,tbk?
Jawab: Adapun yang menjadi Dewan Pngawas Syariah yang terdapat pada PT.
BM! yaitu : KH. M.A. Saha! Mahfodh, KH. Ma'ruf Amin, Prof. Dr. H. Umar
Shihab, dan P"of. Dr. H. Muradi Chatib
5. Bagaimana struktur organisasi yang terdapat pada PT.BMI,tbk?
Strnktur Organisasi PT.BMI,tbk
KEPENGURUSAN BANK MUAMALAT INDONESIA
Dewan Pengmvas Syari'ali -Sliaria Supervisory Board
Ketua : KH. M.A. Saha! Mahfudh
Anggota:
KH. Ma'ruf Amin
Prof. Dr. H. Umar Shihab
Prof. Dr. H. Muradi Chatib
De1J1a11 Komisaris - Board of Co111111isiouers
Komisaris Utama : Drs. H. Abbas Adlrnr
Komisaris:
Prof. Karkut Ozal
Dr. Ahmed Abisourour
Drs. Aulia Pohan, M.A.
H. Iskandar Zulkarnain, S.E., M.Si
Direksi - Board of Directors
Direktur Utama : H.A. Riawan Amin, M.Sc
Direktur:
Ir. H. Arviyan Arifin
H. M. Hidayat, S.E., Ak
Ir. H. Andi Buchari, M.M
Ir. H. Herbundhi S. Torno
Drs. U. Saefudin Noer, M.Si
6. Apa saja Produk-produk yang dimiliki oleh Bank Muamalat Indonesia? Produk
apa yang paling banyak digunakan olch nasabah ?
Jawab : Produk yang dimiliki oleh Bank Muamalat Indonesia adalah sebagai
berikut:
1. Prociuk Pcnghimpunan Dana
a. Share-E
b. Tabungan Ummat
c. Tabungan Arafah
cl. Deposito ~.1udharabah
e. Deposito Fulinves
f.Giro Wadi' ah
g. Dana Pensiun Muamalat
" 2. Prociuk Pcnanaman Dana
a. Murabahah
b. Salam
c. Istishna'
cl. M usyarakah
c. Mudharabah
f. Ijarah
g. ljarah Muntahia Bittmlik
3. Prociuk Jasa
a. Wakalah
b. Kafalah
c. Hawalah
cl. Rahn
c. Qare!
4. Jasa Layanan
a. ATM
b. Sala Muamalat
c. Pembayaran Zakat, Infaq dan Sedekah (ZIS)
7. Sampai saat ini berapa jumlah nasabah yang terdapat di Bank Muamalat
Indonesia ?
Jawab : Jumlah scluruh nasabah yang ada di BMI,tbk sampai saat ini kkurang
lebih 23.000 nasabah.
8. Bagaimana proses analisa akad pcmbiayaan IMBT (Jjarah A1unlahiya Bitlamlik) ?
Jawab : Proses analisa akad pembiayaan meliputi cnam tahapan, yaitu :
1. Bagi cil.lon mus/a 'jir yang akan mengajukan pembiayaan ke PT.Bank
lviuamalat Indonesia Tbk,dapat mencmui petugas marketing atau accounl officer.
Setelah calon mus/a 'jir dipertemukan kc bagian AO (Accounl Officer), disana
calon mus/a 'jir dapat mengemukakan tujuan pembiayaan, sehingga petugas dapat
membin1bing dan mengarahkan jenis pembiayaan yang dimaksud untuk
diwawancarai, serta cal on 11111:'/a 'jir harus memenuhi standar yang telah
ditetapkan oleh PT.Bank Muamalat Indonesia, setelah account officer
mewawancarai calon mus/a 'jir sccara singkat clan menganalisa data permohonan
pembiayaan yang diajukan oleh calon mus/a 'jir ,dari hasil wawancara singkat dan
analisa tersebut Accounl Officer dapat memutuskan layak atau tidaknya
pem biayaan tersebut untuk diberikan. Jika menurut Accounl Officer pembiayaan
tersebut layak maka Account Officer·. akan melakukan survei usaha untuk
mcngctahui kcbcnaran dari hasil wawancara singkat yang tclah dilakukan, jika
menurut Account Officer usaha tersebut layak untuk dibiayai dan memiliki
prospek yang bagus, maka dari pihak bank akan melakukan survei ulang guna
memastikan kembali apakah usaha calon musta jir tersebut benar-benar layak
untuk dibiayai atau tidak. Dari hasil wawancara dan survei Account Ojfficer dapat
menyimpulkan dengan membuat proposal usaha PT.BFB, serta menerima taksasi
jaminan dari legal.
2. Setelah pcmbuatan proposal usaha PT.BFB tersebut Account Officer akan
membawa proposal tcrsebut kc rapat komitc pcmbiayaan untuk dianalisa, nilai
nominal 50 juta hingga miliyaran rupiah komitc dilaksanakan oleh manajer
pcmasaran, 2 direksi dan 3 komisaris. Apabila dari hasil komite tersebut calon
nasabah mcndapat persctujuan maka scluruh bcrkas-bcrkas pcnting akan
diberikan kebagian Legal Officer.
Adapun untuk taksasi jaminan yang bernilai 500 juta hingga miliaran keatas
dibuat oleh bagian legal officer kemudian diajukan ke direksi.
3. Dari hasil komite pembiayaan dan komite lcgai jamin<m seluruh berkas-berkas
penting akan diserahkan kebagian legal officer untuk di eek ulang secara
keseluruhan. Setelah itu legal officer akan membuat dan menyiapkan akad
perjanjian pembiayaan dan akad pengikatan jaminan, kemudian setelah itu
seluruh berkas-berkas akan di eek oleh kepala bagian legal dan setelah selesai
mengecek mak< bagian legal akan menghubungi ca Ion mus/a jir untuk
mencntukan waktu akad, pemberitahuan dokumen jaminan, memberi tahu
kckurangan bcrkas persyaratan lainnya, pcmberitahuan yang wajib dihadirkan
dibank I notaries, dan pemberitahuan persyaratan pengecakan jaminan
4. Calon n'clsabah mendatangi kantor dengan membawa jaminan asli untuk di eek
okh bagian legal agar bisa dibuktikan kcabsahannya, sctelah itu pihak bank akan
menjclaskan tentang akad yang dijalankan, yang diikuti dengan penandatanganan
akad perjanjian pembiayaan serta pengikatan jaminan.
5. Setelah akad dilaksanakan, format PT.BFB akan dicek dan ditanda tangani
oleh kepala bagian legal untuk diserahkan kebagian operasional untuk melakukan
pencairan.
6. Tahap pencairan.
9. Bagaimana mekanisme sistem pembiayaan IMBT di Bank Muamalat Indonesia!
Jawab : Mekanisme Prosedural IMBT
Skema JJarah SDPK
3. akad pembiayaan SDPK I. Permohonan Pembiayaan SDPK
II. Bank Syariah
\2. mombeli obyek "'w'
---!. Nasabah
4. SDPK
Ill. Suplier/ Penjual IV. Objek
dibeli
Kctcrangan :
I. Nasabah meng::;jukan pcmbiayaan {iarah SDP K kc bank
2. Bank Syari'ah membeli /menyewa obyek sewa beli (ijarah SDPK),sesuai
kebutuhan nasabah
3. Setelnh dicapai kesepakatan antara riasabah dengan bank, lalu bank mcmbcli dan
membayar biaya pemeliharaan dimuka, dengan obyek sewa menjadi agunannya.
4. Bank menyerahkan obyek Jjarah SDPK kepada nasabah sesuai akad yang
disepakati. Setelah akad berakhir bank melakukan akad jual beli obyek sewa dan
nasabah wajib membeli objek ijarah SDPK tersebut atau membayar sisa cicilan
tersebut kepada bank.
Jenis barang ijarah muntahiyah bittamlik yang disewakan kepada nasabah
umumnya berjcnis nktifa tetap atau fixed assets, scperti: gedung, kantor, mesin,
rumah pctak, at[!u barang-barang bergernk yang memiliki spesifik fixed. Secara
umum, dapat dikalsifikasikan yaitu :
I) Darnng" modal :asset tetap, misalnya bangunan,gedung, !cantor, ruko, dan lain
lain.
2) Barang produksi : mesin, alat-alat berat, dan lain-lain.
3) Barang kcnderaan transpo1iasi: darat, laut dan udara.
I 0. Bagaiman proses pengikatan objek barang atau benda yang dibiayai ?
Adapun pengikatan obyek benda dapat dilakukan dengan dua cara :
I. Pengikatan objek benda bergerak (mudah dipcrjual belikan) apabila ohjek
bendanya seharga diatas 50 juta hingga miliaran dilakukan dengan akta
notaries
2. Pcngikatan benda tidak bergerak (tanah dan bangunan) yang hargan/a
berkisar antara 50 juta hingga miliaran rupiah memakai SKMHT (Surat Kuasa
Memindahkan hak Tabungan) sedangkan untuk benda yang berharga diatas I
M menggunakan APHT (Akta Pengalihan Hak Tanggungan)
11. Apa yang dimaksud dengan FEO ?
Jawab : FEO adalah singkatan dari Fiduciare Eigendooms Overdract yang
diambil dari bahasa belanda yang memiliki mii pengikatan jaminan.
12. Apa syarat - syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan akad IMBT (Jjarah
Muntahiya Bilfamlik) ?
Jawah : Syarat yang barus dipenuhi calon nasabah antara lain; Profil PT. BFB
yang termasuk didalamnya yaitu (akte Pendirian, NPWP, Tanda Daftar Perusahan
dan juga Surat lzin Usaha Perusahaan), laporan keuangan PT. BFB 2 tahun
terakhir, data proyeksi cashflow, dan data jaminan.
13. Kenapa nasabah lebih cenderung memilih prodak murabahah dari pada prodak
iMBT?
Jawab : Karena pada akad murahahah apabila nasabah telat membayar angsuran
selama 3 bula11 masih dikategorika11 lancar, sedangkan nntuk ijarah dan IMBT
apabila nasabah telat membayar angsuran I hari saja dikategorikan tidak la11car.
Dan ha! tersebut bisa mcmbuat nama nas:ibah kurang baik.
14. Nasabah IM_BT (IF1rah Mzmtahiya Billamlik) dikatakan bermasalah apabila tidak
memenuhi kewajibannya seiama beberapa waktu ?
Jawa1' : Sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan Bl, nasabah dikatakan
b~rmasalah apabila tidak mclakukan kew<tiibannya, seperti tclat membayar
angsuran dan dalam pembayaran angsuran terscbut jumlah nominalnya (kurang)
tidak sesuai dengan perjanjian.
15. Apa yang istimewa ciari pembiayaan ljarah Muntahiyah Bittamlik?
Jawab : Barga Baning sudah ditentukan, sehingga nominal angsuran sudah pasti
dan tetap selama jangka waktu pembiayaan. Bagi nasabah ha! ini dirasakan lebih
aman karena sudah mengetahui jumlah pasti angsuran yang harus dibayar dan
tidak perlu khawatir apabila te1jadi kenaikan suku bunga yang drastis.
DEPARTEMEN AGAJ\;1A RI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAI-1 .JAKARTA FAKULTAS SYAR!'AH DAN HUKUM
lr.M .. Junnda No,95 Cipurnt Jalrnrl:i 15412 Tdp. (62-21 I 747115.17 Fin, (1>2-21) 74'11821
\1.\·h.\ile: \\'\~-,r,ui11jl..:l.:H',itJ. E111<1il: \~;1r_Uuk.!!ill(!!!Jlli!J.!.Q.1-£!H!l ... ~
Nomor: Ft.41/l'l'.00.9.7/7c)'cjf'2tl07
Lamp I Ial : Mohon kcscdiaan 1ncnjadi pc1nbin1bing skripsi
Progco.un l\Jon H .. e1~ulcr
Yang rerhor1nal
Bapak/Ib11
1. Dr. i\bdurrahman Dahl.in, MA. 2. I-Ia~ctnuddin M. Ag. lJosc~n Fakulta.s Syariah dan I Iukun1 L~r'.\J Jdknrl.i
.A s~u/({ 11111nlnik11111 111r1r11h 11u1t1tiJr1/1 l11t1f 10 rakn I uf 1
Jakarta, 27 Agu,lus 2007
Pi1npi11d11 Fakullas Synriah dan I Iuku1n lJll'~ ~.iyarif 1 Iidayalullah jdkdr!c1
1nrnBharapkan kesediaan sauclara untuk n1i;~11jadi pen1bi111binp; skripsi
n1ahasis\·\'a:
Nan1a Nf M Jurusan/ l'rnd i
l111l1rl Skrip>:i
Nuras111<:1 I<.haira11i 20.'lf1'161OJ7,18
Mu'<1111alal'/ I\,rbankan Syari'tih l'Pn1bi;·1.\';1.1n L'\'flr/' JIHdn f\•rli;~nk;1n S\'.iri'~d1 (~;:udi l<iistt~
1' J. Bl 1 [~1.1 \,~,..~;iiai~ l.' rY'dlldll .1
np[lt'!'l.~jli' j·.c\: _\'<11\:_; ddjidi d;!•l'rli1nhd1q1,i,c11111dri!.ih ··,vh.1g<11 hl·rikul:
J. !i)pil·. b,i/1;·1~;.11to11' /111c .. !i111t11i.-111•·rl11 d<ipat dL 1 d<.l.kC111 pl1 rubt1ili:lll dil!1
p.:•nycn1pu rnaan.
2. ·1·eknik pen1disn11 supc1ytt n1('rujuk pada bk pdn111;.1n PPnttlisan K.dr~.'~l ll111L·1h
di Fakullas Syariah dan I Jukum UIN Syarif I lid,n·alullah jaL1rl<i"
I Vt1 s ':111/11111 utJ/ u ik 11111 1 en ro /1111n I 111/ t1l 1 i 1P1II10rt1knI11/1
J\n. IJd«m Ketua Progrr, Studi Muamalat
'lv
~ I. ·.w----_..-; . I
E;,;~ A;~1alial 'll. J\g fy' I. I
Nil': 1C•O 289\jCi,J
DEPARTEMEN AGAMA RI llNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAVATULLAH .JAKARTA FAKULTAS SVARl'AH DAN HUKUM
·.H .• Juou1da No.95 Ciputal Jakarta 15-'12 Tclp. (62-21) 74711537 Fax. (62-21) 7491821
\\'chsitc: \\\\\\.uinjl·i!.ac.id. En1aH: ~yar [email protected]
nor 1piran
: F\.43/KM.00.0:.!/'.2(113/07
: Mohon Data/ Wawancara
Kepada Yti1, PT. BANK MUAMAL ~ T INDONESIA,
di' Tempat
Ass11/::11111 '!nik11111 t ·Vr. \1\'li.
Dcnsan hcrn1;it,
Jakarta, 28 Agustus 2007
Pin;pinar. 1'akulta> Svmiah da11 Hukum UIN Syaril Hidayatul!ah jdkarta 1l11..:ner21rg! .... '1n b.1h\VU:
Na'rna
Ten1pat;·ranggul Lahir Non11 JJ' P .ik.t)k S1!n1 ... ·sll .. r
J ur1Jsa :1/ ;(onsen trilsi Alan1at Telp
: N urusn1a Khairani : 1'v1edan, 26 Septembc•r 198~ : 20:'>0-!610 I 7-18 : y 111 : iv1u1.1n1alat / Perb<1nkan Syari'ah : Komp. Kejaksaan i\gung, Blok C III No. 5 Ciputat. : OHB 16722212
Adalah benar mahilsiswa Fakultas Syari'ah & Hukum UfN Syaril l-liday.1lull.1h Jakarta yang sedang menyelesaikan skripsi dengan Topik/ Judul:
Unluk melengkapi bahan/ data yong bcrkaitan dengan penu!isan /pembal1asan Topik/Judul L!i atas, dimohon kiranya Bapak/Ibu/Saudara /i dapat n1ernbilntu:' rnenerin1a yang bcrsangkutan untuk bcr\\1awancara.
Atas kes"diaa<i Bi1pak/lbu/Saudari1/i, kami ucapkan banyak terima kasih.
~- M UAMA LAI l N STI TlJTE
SURAT KETERANGAN RISET No: 43/ PERP/ MI/ VII/ 2008
~~~1---·-i4
ssafainu 'afa11i,um 'Waralimatullafii 'Wa6araliJiatuli
~uai dengan surat permohonan riset dari UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF IDATULLAH JAKARTA bahwa mahasiswa yang datanya sebagai berikut:
Nam a
NPM/NIRM
Fakultas
Jurusan
Jenjang/Strata
Judul Skripsi ·
: NURASMA KHAIRANI
: 203046101748
: Syarlah dan Hukum
: Mu'amalah (Ekonomi Islam)
: 51
: Pembiayaan Ijarah Muntahiya Bittami~k pada Perbankan Syariah (Studi kasus pada PT Bank Muamalat Indonesia,Tbk.)
LAH SELESAI mclaksanakan kegiatan Penelitian/ Riset tentang 1°T. Bank Syariah amalat Indonesia, Tbk dengan judul tersebut di atas. Pemeriksaan skripsi hanya 1kukan oleh Dosen Pembimbing dan Dosen Penguji, tidak dilakukan oleh pihak PT. Bank amalat Indonesia, Tbk.
nikian Surat Keternngan ini dibuat untuk digunakan seperlunya oleh pihak-pihak yang ;ait dengan kegiatan riset tersebut
ssafumu'aCaifi.Jim Waralimatullalii Wa6ara/isituli ~rta, 1 Agustus 2008/ 29 Rajab 1429H
Budianto f1,__CL •rational Manager
BANf< MUAl~LAT NAMA NASABAH:
------·--------------------· ----11.tf\l\{;7. l-1'1!$ ( ~<,LI -
O~,. MUAMALAT INST J"UTE CABANG : Kant~fisat HAL 1
!NO.UP: ~:UP:
---------~-os_3_;u_r_1_s_L_r1_v_1/~ 1 )uni 2006
1------- MEMORANDUM PEMIHAYAAN
PT.BFB
Assa/am11'nlaik11111 Wnmhm11t11/lalti Wabnmka/11h,
L TUJUAN
Memorandum Pembiayaan ini diajukan sehubungan dengan pennohonan dari PT.BFB (selanjutnya disebut "BFB") sebagaimana tertuang dalam surat No.573/BAJA-SK/lll/2006 tertanggal 28 Maret 2006 perihal Permo/101111// Krcdit untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan dari Bank Muamalat dengan rincian fasiHtas shh:
No FASiLITAS PLAFOND KEGUNAAN KET.
1. Wakalah bil EUR.756.000,- L/C lmpor Untuk Pembelian Uirah GE jenbacher Gas Engine
2. ljarah Mtmtahiya US$.1.323.251,- Pembelian dan instalasi GE Settlement Bittan1lik Jenbacher Gas Engine L/C
II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
• Nan1a Debitur • Alamat Kantor
• Bidang Usaha • Orang Kw1ci
• Hubungan Bank • Legalitas Usaha
• Susw1an Pengurus
PT.BFB JL Tanjw1g Duren 51 Komplek Green Ville Jakarta Rental Aldt-alat Berat Tn. N, Direktur Utama Tn. HO, Finance Director Giran / Calon Debitur BMJ Akta Pendirian No.1 tanggal 5 Oktober 2001, Notaris Goenawan Hary Pengesahan Depkeh HAM No.C-11863HT.01.0l.TH.2001 S!UP No.223/09-03/SIUP /PM/ IV/ 2002 SK Domisili No-373/1.824.511 NPWP No.02.066.228-4-035.2 TOP No.09.02.1.71.23484 Ko1nisaris Direktur Utama Direktur
HOdang XOdang YOdang
• Susnnan Pemeg<mg Sahamr-----'------~---~~---~ Peme an Saham % Nominal
H Odan 40% 100.000.000 X Odan 30% 75.000.000 Y Odan 30% 75.000.000
r TCABANG MENTASI ;OUNTMANAGER V!OR UP
KEPUTUSAN KOMITE PEMBIAYAAN
l'ANfOU PUS1\ I NON 0/>11~.·\.'-./(Jf\AI
KANTOR PU SAT USAHA MENENGAH INDAH KURNIATI 058/UP/SLP/Vl/06
TAl~GGAL: I )uni 2006
:~ ANALISA YUR\DIS J')( PROPOSALUSUL,\N PEMBl,\Y,\AN
' X T.\KSASI i X BANK/TRADE CHECKING
IDENTIT AS NASABAH JUMLAH YANG DlAJUKAN
.MA
. BUANA FAJAR BAJA
NGURUS:
on1isaris
1irektur Utama 1irektur
EPUTUSAN:
Handaja Odang
Hermanto Odang Harbianto Odang
D D!SETUJUI
0 DITOLAK
Wak,1lah llil Ujroh (llaru) : EUR.756.000,· ljaroh Munti\hiyll Bittarn\ik (U<tru): US$.1.323.251.·
[I] Baru CJ Tambah 0 Perpanjangan
TUJUAN PENGGUt"AAN: ./ L/C lmpor Untuk Pembelian GE Jenbacher Gas .--
Engine ./ Pembelian clan instalasi GE Jenbacher Gas Engine Ratio jaminan 1: 1.1
[j DISETUJUI DENGAN CATATAN SEBAGA1MANA
TERSEBUT DI BAWAH IN!
PERSYARATAN:
~ f/..<i.f!.cu ... o .. f)., ~ -9<.~. l\)o-hu!_,,_,, \CJJX,,;J.e, l:~d<-u ~r\lo ib...4Jv. F. <t.A- , .9-. ou.v..0 rJ_l}(J r;
/
, .. ·~ -. SETUfll TDK SETUIU Ju
DS. M.HARRIS M.H!D/\YA I
DAT A-DA'I A YANG DIPERLUKAN:
h I -~------~-----
SEKRETARIS KOMITI TANGGAL ,~. i '· ~·~A.RAF '. ;., ... , ,
l-PE-'M_B-IA_Y_A_A_N-~--~ -----~-~·-~-~--~~-~~---~ - - 9(~fr,& ...
KEPADA DAR! FERIHAL
MEMORANDUM
: FINANCING SUPPORT SECTION :ACCOUNT MANAGER :'l.) DROPPING BARU
2. DROPPING LCU 3. PENURUNAN/PELWMSAN OJ5. 4. PERPANJANGAN
lHUBUNGAN DENGAN PERJANJIAN: AL--Ml.l!U.BAHAll P21<
omor Petjanjian : (;, 2 Tgl Perjanjinn: . ··r--- - - .. - --- --·--· ---------·---1 1 <.,9 \ ?f> 1 cJ1n i?Q r :; oo.b j
lLAH D!SETUJU! l'AS!LITAS PEMBIAYAAN KEPADA: -i110001~0i-0cc 1 )
--41-.>,-.----·-- - ......... ---------·-.. -·- ........... - . --AMA
EKEN!NG
,A FOND
lRIODE
: PT. Buana Fajar Baja
: 301.00358.51
: USD.1,323,251
: Sept' 2006 - Sept' 201 o
1. )!CAIRKAN
2. DILUNASI 0/S
USIJ. l,32'.1.25 l
Rp.
:1. DIPEPANJANG Rp.
4. RE.SCHEDULING/RESCTRUCTURE/OFFSET . ,AFONDLCU Rp ----o-=:------------------------
USTAND!NG USD. 1.'.12:1,251
ARAPSEMUA BIAYA D!BEBANKAN KEPADA REKENINC YBS. SEBESAR Rp ~rdiri dari :
1. Biaya Ac!ministrasi USD 13.323.51 3. Biaya Asurar.si .
2. Biaya Notari:. · Kcbaknran Rp.
__________ --~--· .Asuransi jiwa ~--------
1f 4, ~~:.EjR. M<NG~ '"~ : "'""-cs-/o~~"'r,i";:;•r:..::~~:::?:::.a/IR..,.: ,_. __ rE_M_B_l A-1Y...:Ac:.:A:;;N=11_'--·---_--· --i
It r ' y/ I /I•, I ' '
lndah Kum ati Novlani . I - .. J ·· '1 , =d.:18:/::.:0_6~/"'2_0~06~~-=--=-+--T-:gll_.-1~8-'-/~08~/=20:0_6-___ .. J.T_g~'---:~Q /ct,i~{-[~~~·-~t/:_°..9- 0_{~-~ --==~.: ITERIMA DILAKS ,NA KAN
I ,
~J. '(I\ ~ (, Tgl. \.!\ II\ f{ J
'·
KETERANGAN : Terlampir Asli : n Surat dari PT. lluana Fa jar Baia No. 626/BAJA-SK/IX
;
/2006 ' h, Daftar I encairan I I
0 Jadwal angsuran, Surat Tanda Terima Barang ljara penerin1aan barang, Surat sanggup, Permohonan p
! fjarah Muntahinh Bita1nlik. .J .... ---·-----"···· .... ___ .. ·------- _ _j
VWIV"l ni,;,,r.-. • -• •••_..- ... - _.,..-- -- - --
-r Eis~llhrmrirahllm
,,I,,..,.. ~~'f'P ., . N;;,; · H fl2 rn 4 fi TO ODAri<; OAri t-\ARB1Afi10 ODANC
Alm : t::()MP. G(l.1'1'1i VI L.1.E- 111A!<;0HC' TT& ciLDi< f7'i
AtiS3 pT. BOAN>'> FAJAf'- \Y\:[A
.......-
''
HD. IO
l!ef-1atJca·ne1~ima1barang dari PT.Bank Muamalat Indonesia dengan perinc1an sbb:
fio. 1mi!kang j Jumlah I Satuan j Total Harga Surat Bulctl l:>0t.umen PE!lllelian IJSD i.:l23 . .2S"I
1-1··-]_ r f I I
I I ,---: ~-- -I . ·-· : I I I I -· ! I I _I - L. -
I ! ,"1~ -T I - - _ _:_HJ_ __J \)Sf) \, 3.Z?._3$1 I >ebiga btE: :ailtas ljarah Munl<lhi<:l Bittamlik dengan syarat-syar.it ~rnnllltl.udalam Akad Perjanfian ljarah Muntahia Bittamlik lbultaitamie-gan PT. Bank Muamalat Indonesia di ..................... . :i;di Taii :. ~- J.ka.l : r.erDl l\J')
J~TA Tarr@, fs;:s;,;;>l'?f71Gm.200G
ANK MUAMALAT Caban : Kanlor Pus11f
i.
7.
p1•1nb1;1\·,1,1n
Pencairnn fasilitas pembiayaan dapat dilakukan sete\ah nasnbah nien,enuhi persyaratan sbb: i a. Fasilitas pembiayaan dan jarninan telah diikat secarl\ senipurna di hadapan Notaris yang
ditunjuk oleh BMl. telah \
b
c. d.
e.
f.
g.
Memenuhi seluruh biaya~biaya yang tin1bul sehubungnn dengan pcmberian fasilitas pen1biayaan ini seperti biaya notaris, biaya APHT, di\. t\1enyerahkan copy kontrak pembelian genset i\Oti\ra PT.Navigat Ent•rgy clan nasabnh Menyerahkan bukti pernbayaran uang muka pen1ht>lian genset dari nasabah ke PT.Nrtv1ga1 Energy l\.1enyerahkan copy kontrak sewa genset i\Oti\r<l nasabnh Manufacturing f\1enyerahkan copy kontrak penyaluran gas antnra PT.Enfrgflsindo 1-teksa Kflryo ctengan 1
PT.Showa Indonesia Manufacturing Menyerahkan Site dan layout plan dari insttda.si nH'.sin
Atas fasilitas pembiayaan yang diberikan. nasabah wajih n1C'!akukan pen11tupr1n rt.surans1 pl~rl.Hnn \·t1ng dibeli dengan banker's clause BM!
Selama masa pembiayaan nasabah wajib melaksanakan hal·hal .shh: a. Mengaktifkan mutasi rekening korannya iii BM! b. Menyalurkan penerimaan sewa genset darl PT.Showa Indonesia tv1anufacturing ke rekening escrov.:
nasbah di BMI c. d.
e.
r.
g.
Memaintain saldo di rekening escrow minin1;il untuk satu bu Ian installment ijarah i
Menyerahkan laporan kcuangan semesteran (intern) paling la1nbut 3 bulan sete\ah tanggal laporan I den laporan keuangan tahunan yang telah diaudit olch akuntan publik paling lan1bat 6 bulan sete\i\h I tonggal laporan I Menghitnbau kept":da seluruh supplier/veodornya atau stakeholder beserta keluarganya untuk membuka rekening dan aktif bcrtransaksi di BM! Apabila nasabah memerlukan transaksi lain seperti non funded facility (bank garansi, referensi bank, surat duk1.tngan bank, dll), produk sin1panan Jain seperti tahungan di\n deposito, n1aka nasabah \vajih n1emprioritaskan menggunakan prod uk BML Apabila persyaratan di atas tidak dapat dipenuhi oleh n,1sabah, nli1ka sctiap snat bank dilpat 1nen1inta kepada na'iabah untuk melunaskan pembiayaannyfl di Bf\11.
Selan1a n1asa pen1biayaan nasahah tidak dipcrkenankan kcl"u,1li deng11n rnPndapatkan persetujui1n tl'rtulis dari BM! untuk: a. /vlelakukan perubahan rnanajemen dan/atau pen1egang sahan1. li. Menjadi penjamin atas hutang pihak ketiga c. Melakukan pinja1n<:n dari pihak lain.
81vtl diperkenankan sewaktu~waktu untuk n1clakukan ha\.hal sbb: o. Menuga:ikan konsu1tan dan/atau akuntan publik dil.n/atau pihnk·pihnk Jain untuk ff\clakukan hal·h,,1
yang dianggap perlu oleh BMI antara lain: Melakukan pengawasan dan membuat laporan penggunn11n dana pen1biayaan Melakukan general auc;fit dan spesial audit atas neraca dan laporan laba/rugi perusahaan
b. Apablla dl-•nggap perlu disebabkan suatu pertimbangan resiko yang dipikul. BMI berhak untuk: , Menjual barang jaminan dan menerima hasilnya guna pelunasan kewajiban-kewajiban kcpada ' BW I
Mengoperasikan dan mengambilalih pengelolaan perusahaan, baik oleh Bf\11 sendiri ataupun I pihak lain yang ditunjuk oleh BMI I
I
Atas.Pcrsetuju..in Pen1biayaan ini, nasabah di1arang memberikan suatu in1balan/hadiah/apapun bentuknyi'I ii kepada karyawan/ti dan pejabat BMI di semua tingkatan. .
'· ! I I