DARIS PURBA-FSH.pdf

download DARIS PURBA-FSH.pdf

of 113

Transcript of DARIS PURBA-FSH.pdf

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    1/113

    PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN

    EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITASPADA PT BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk.

    SKRIPSI

    Diajukan Kepada Fakultas Syariah Dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu

    Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syari’ah (SE.Sy)

    Oleh:

    DARIS PURBA

    NIM: 207046100778

    KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

    PROGRAM STUDI MUAMALAT

    FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

    UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

    1432H/2011

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    2/113

    PENGARUHKECUKUPAN MODAL,

    LIKUIDITAS,

    DAN

    EFISIENSI

    OPERASIONAL TERHADAP

    PROFITABILITAS

    PADA

    PT BANK

    MUAMALAT INDONESIA,TbK.

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

    Persyarotan

    Memperoleh

    Gelar

    Sarjana

    Ekonomi Syariah

    (S.E.Sy)

    Oleh:

    DARIS

    PURBA

    NIM. 207046100778

    Di Bawah Bimbingan

    (DWI

    NUR'AINI IHSAN.

    S.8..

    M.M)

    KONSENTRASI PERBANKAN

    SYARIAH

    PROGRAM

    STUDI MUAMALAT

    (EKONOMI

    ISLAM)

    FAKULTAS SYARIAH DAN

    HUKUM

    UNIVERSITAS

    ISLAM NEGERI SYARIF

    HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    1433t20tl

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    3/113

    PENGESAHAN

    PANITIA

    UJIAN

    Skripsi dengan

    udul

    PENGARUH

    KECUKUPAN

    MODAL,

    LIKUIDITAS,

    DAN

    EFISIENSI OPERASIONAL

    TERHADAP

    PROFITABILITAS

    PADA

    PT

    BANK

    MUAMALAT INDONESIA,

    TBK. telahdiujikan

    dalam

    Sidang

    Munaqasah

    akultas

    Syariah an

    Hukum

    Universitas

    slamNegeri

    UIN)

    Syarif

    Hidayatullah akarta

    ada

    20 Desember 011. Skripsi

    ni telah diterima

    sebagai

    alahsatu

    syarat

    memperoleh

    gelar

    SarjanaEkonomi Syariah

    S.E.SV) ada

    Program

    Studi

    Muamalat

    Ekonomi

    Islam).

    PANITIA

    UJIAN

    1. Ketua

    2. Sekretaris

    3.

    Pembimbing

    4.

    Penguji

    5. Penguji I

    Drs.H. AhmadYani.

    M.A.

    NIP. 9640

    12199403004

    Mochammad yafi'i,S.E.I.

    Dwi Nur'aini hsan,S.E.,

    M.M.

    DR.H. ZainulArifin Yusuf.

    M.Pd.

    (..........

    NIP. 1956072t98r03r003

    DR. H.

    Supriyadi

    Ahmad

    M.A.

    NIP.1958128199403

    001

    1

    'Iztll

    J

    akarta,

    0 Desemb

    r

    20ll

    Syariah

    anHukum

    19550s0s1982031012

    )

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    4/113

    LEMBAR

    PERNYATAAN

    Dengan

    ni

    saya

    menyatakan

    bahwa:

    1. Skripsi

    ini merupakan

    hasil

    karya asli

    saya

    sendiri

    untuk

    memenuhi

    salah

    satu

    persyaratan

    memperoleh

    gelar

    strata

    1 di

    Fakultas

    Syariah

    dan

    Hukum

    Universitas

    Islam

    Negeri Syarif

    Hidayatullah

    Jakarta.

    2.

    Semua

    sumber

    yang

    saya

    gunakan

    dalam

    penulisan ini

    telah saya

    cantumkan

    sesuaidengan

    ketentuan

    yang

    berlaku

    di

    Fakultas

    Syariah

    dan

    Hukum Universitas

    Islam Negeri

    Syarif

    Hidayatullah

    Jakarta.

    3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya asli saya

    atau

    merupakan

    hasil

    jiplakan

    dari

    karya

    orang

    lain,

    maka

    saya

    bersedia

    menerima

    sanksi

    yang

    berlaku

    di Universitas

    Islam

    Negeri

    Syarif

    Hidayatullah

    J akarta,

    ermasuk

    pencabutan

    gelar

    akademik.

    Jakarta.

    0

    Desember

    0ll

    ll l

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    5/113

    iv 

    ABSTRAK

    Daris Purba (NIM: 207046100778), Pengaruh Kecukupan Modal, Likuiditas,

    dan Efisiensi Operasional terhadap Profitabilitas pada PT Bank Muamalat Indonesia,

    Tbk periode 2005-2010. Skripsi strata satu (S1) Konsentrasi Perbankan Syariah

    Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri

    (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 2011.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kecukupan

    modal (CAR), likuiditas (FDR), dan efisiensi operasional (BOPO) terhadap

     profitabilitas (ROA). Pengambilan sampel dilakukan secara Sampling Jenuh, di mana

    semua anggota populasi dijadikan sampel, adapun jumlah sampelnya adalah 24sampel. Data diambil dari laporan tahunan Bank Muamalat Indonesia dari tahun 2005

    sampai dengan 2010.

    Hasil penelitian menyatakan bahwa CAR, FDR, dan BOPO berpengaruh

    secara signifikan terhadap ROA secara bersama-sama sebesar 89,30%. Kemudian

    secara parsial diketahui pengaruh CAR sebesar 0,94% terhadap ROA, pengaruh FDR

    sebesar 2,01%, dan pengaruh BOPO sebesar 86,30% terhadap ROA. Artinya, yang

     paling besar memberikan pengaruh terhadap ROA adalah variabel BOPO yaitu

    sebesar 86,30%.

    Kata Kunci : Kecukupan Modal (CAR), Likuiditas (FDR), Efisiensi

    Operasional (BOPO), dan Profitabilitas (ROA)

    Pembimbing : Dwi Nur’aini Ihsan, S.E., M.M. 

    Daftar Pustaka : Tahun 1986 s/d tahun 2009

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    6/113

    vi

    KATA PENGANTAR

     Bismillahirrahmanirrahim

    Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah, taufiq,

    serta nikmat-Nya, Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

    “Pengaruh Kecukupan Modal, Likuiditas, dan Efisiensi Operasional terhadap

    Profitabilitas pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.” Shalawat serta salam

    senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad saw, kepada keluarganya, sahabat

    serta umatnya hingga akhir zaman.

    Penulis menyedari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak sedikit

    hambatan serta kesulitan yang penulis hadapi. Namun berkat kesungguhan hati dah

    kerja kerja serta dorongan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung

    ataupun tidak langsung penulisan skripsi ini dapat selesai pada waktunya. Untuk itu,

    dengan segala kerendahan hati, penulis berterimakasih kepada:

    1.  Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, S.H., M.A, M.M., selaku Dekan Fakultas

    Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

    2.  Ibu Dr. Euis Amalia, M. Ag, dan Bapak Mu’min Rauf, M.A selaku Ketua dan

    Sekretaris Jurusan Muamalat yang tanpa henti memberikan dorongan dan

    semangat kepada penulis, serta dengan tulus ikhlas meluangkan waktunya untuk

    membantu penulis dalam proses penyelesaian tugas akhir.

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    7/113

    vii

    3.  Ibu Dwi Nur’aini Ihsan, S.E., M.M., atas kesediaannya meluangkan waktu kepada

     penulis untuk membimbing, mengarahkan dan memberikan banyak masukan dan

    saran-saran sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik. Semoga apa yang telah

    ibu ajarkan dan arahkan mendapat balasan dari Allah SWT.

    4.  Pihak Bank Muamalat dan Muamalat Institut yang telah banyak membantu

     penulis dalam memperoleh data dan informasi yang penulis butuhkan dalam

    menyelesaikan skripsi ini.

    5. 

    Kepada seluruh dosen dan civitas akademik Fakultas Syariah dan Hukum

    Universitas Islam Negeri Syariah Hidayatullah Jakarta, yang telah mentransfer

    ilmunya dengan ikhlas kepada penulis, serta kepada para pengurus perpustakaan

    yang telah meminjamkan buku-buku yang diperlukan oleh penulis.

    6.  Kepada seluruh jajaran pengurus Yayasan Pembangunan Masyarakat Sejahtera

    terutama Bang Syukur dan Bang Masrur yang telah menyediakan waktu dan

    sarana yang melancarkan penulisan skripsi ini.

    7.  Kedua orang tuaku tercinta dan tersayang, Bapak Aris Jaya Putra dan Ibu

    Tiurmaida Simanjuntak, yang dengan tulus selalu mendo’akan, memberi

    dorongan dan semangat tiada henti kepada penulis, sehingga penulis mampu

    menyelesaikan tugas akhir ini yang juga menjadi amanah bagi penulis kepada

    orang tua. Semoga Allah selalu memberikan perlindungan untuk Mama dan

    Bapak, di bawah payung kasih sayang-Nya. Amin.

    8.  Kepada adik-adikku tercinta, Dian Ramadhan Purba dan Noni Rashita Purba,

    kalian memberiku mental yang kuat.

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    8/113

    viii

    9.  Kepada istriku tercinta Desy Puspita Indah, yang selalu memberikan do’a,

    dukungan dan semangat yang telah merelakan sebagian waktu keluarga tersita

    dalam penulisan skripsi ini.

    10. Teman-teman PS-C dan teman-teman lain seangkatan dan seperjuangan selama

    masa kuliah, perhatian dan kebaikan kalian tidak pernah terlupakan.

    11. Seluruh pihak-pihak terkait yang telah membantu penulis, menyemangati dan

    menghibur penulis selama proses penyelesaian tugas akhir ini.

    Akhirnya, penulis menghaturkan banyak terimakasih atas semua pihak yang

    turut berperan dalam proses penyelesaian tugas akhir penulis. Semoga karya ini dapat

     bermanfaat bagi semua kalangan masyarakat dan para akademisi.

    Jakarta, 20 Desember 2011

    Daris Purba

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    9/113

    ix 

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….…….i 

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………….…...ii 

    LEMBAR PERNYATAAN………………………………………………………….iii 

    ABSTRAK……………………………………………………………………………iv 

    LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………….………..v 

    KATA PENGANTAR………………………………………………………………..vi 

    DAFTAR ISI…………………………………………………………………………ix 

    DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………...xii 

    DAFTAR TABEL………………………………………………………….....…….xiii

    DAFTAR GAMBAR………………...………………………………………..….…xiv

    BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

    A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1

    B. Pembatasan dan Perumusan Masalah................................................................. 7

    C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................................... 9

    D. Tinjauan ( Review) Kajian Terdahulu ............................................................... 10

    E. Sistematika Penulisan ...................................................................................... 20

    BAB II LANDASAN TEORI TENTANG PROFITABILITAS, KECUKUPAN

    MODAL, LIKUIDITAS, DAN EFISIENSI OPERASIONAL................................... 23

    A. Profitabilitas ..................................................................................................... 23

    1. Pengertian Profitabilitas ............................................................................... 232. Return On Assets (ROA) .............................................................................. 24

    B. Kecukupan Modal ............................................................................................ 26

    1. Pengertian Kecukupan Modal ...................................................................... 26

    2. Capital Adequacy Ratio (CAR) .................................................................... 27

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    10/113

    3. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank Syariah .............. 30

    C. Likuiditas ......................................................................................................... 30

    1. Pengertian Likuiditas .................................................................................... 30

    2. Financing to Deposit Ratio (FDR) ............................................................... 34

    D. Efisiensi Operasional ....................................................................................... 36

    1. Pengertian Efisiensi ...................................................................................... 36

    2. Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional ................................. 38

    E. Pengaruh Kecukupan Modal (CAR) terhadap Profitabilitas (ROA)................ 40

    F. Pengaruh Likuiditas (FDR) terhadap Profitabilitas (ROA) ............................. 41

    G. Pengaruh Efisiensi Operasional (BOPO) terhadap Profitabilitas (ROA) ........ 42

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................................... 44

    A. Metode Penelitian............................................................................................. 44

    1. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................ 44

    2. Data Penelitian ............................................................................................. 44

    3. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 45

    4. Variabel Penelitian ....................................................................................... 46

    5. Teknik Pengolahan Data .............................................................................. 47B. Metode Analisis ............................................................................................... 47

    1. Uji Asumsi Klasik ........................................................................................ 49

    2. Uji F. ............................................................................................................. 51

    3. Uji t. .............................................................................................................. 52

    4. Koefisien Determinasi (R 2). ......................................................................... 53

    5. Koefisien Determinasi Parsial ...................................................................... 54

    BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................................................. 55

    A. Sekilas tentang PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. ....................................... 55

    B. Deskripsi Data Penelitian ................................................................................. 57

    C. Analisis Statistik .............................................................................................. 63

    1. Fungsi Regresi .............................................................................................. 63

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    11/113

    xi 

    2. Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 65

    3. Hasil Uji F .................................................................................................... 69

    4. Hasil Uji t ..................................................................................................... 70

    5. Hasil Koefisien determinasi (R 2) .................................................................. 72

    6. Hasil Koefisien Determinasi Parsial ............................................................. 73

    BAB V KESIMPULAN .............................................................................................. 76

    A. Kesimpulan ...................................................................................................... 76

    B. Saran ................................................................................................................. 77

    DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..78

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    12/113

    xii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Nomor Keterangan Halaman

    1 Surat Keterangan Penelitian…………………………………………………………79 

    2 Perhitungan Rasio Keuangan…………………………………………………….….80 

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    13/113

    xiii

    DAFTAR TABEL

    Nomor Keterangan Halaman

    2.1 Klasifikasi Tingkat ROA Menurut BI…………………………………….26 

    2.2 Klasifikasi Tingkat CAR Menurut BI…………………………………….28 

    2.3 Klasifikasi Tingkat BOPO Menurut BI…………………………………...39 

    4.1 CAR, FDR, dan ROA PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Periode 1999-

    2010……………………………………………………………………….58 

    4.2 Fungsi Regresi Berganda………………………………………………….63 

    4.3 Hasil Uji Multikolinieritas………………………………………………...66 

    4.4 Hasil Uji Autokorelasi……………………………………………….……67 4.5 Hasil Uji F……………………………………………………………..…..69 

    4.6 Hasil Uji t……………………………………………………………….…70 

    4.7 Hasil Koefisien Determinasi………………………………………………72 

    4.8 Hasil Koefisien Determinasi Parsial………………………………………73 

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    14/113

     

    xiv 

    DAFTAR GAMBAR

    Nomor Keterangan Halaman

    4.1 Fluktuasi CAR PT Bank Muamalaat Indonesia, Tbk periode 2005-2010…………...59 

    4.2 Fluktuasi FDR PT Bank Muamalaat Indonesia, Tbk periode 2005-2010……………60 

    4.3 Fluktuasi BOPO PT Bank Muamalaat Indonesia, Tbk periode 2005-2010………….61 

    4.4 Fluktuasi ROA PT Bank Muamalaat Indonesia, Tbk periode 2005-2010…………...62 

    4.5 Hasil Uji Heteroskedasitas…………………………………………………………...64  

    4.6 Hasil Uji Normalitas………………………………………………………………….68

     

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    15/113

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.  Latar Belakang Masalah

    Memperoleh keuntungan merupakan tujuan utama berdirinya suatu badan

    usaha, baik badan usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), yayasan maupun

     bentuk-bentuk badan usaha lainnya. Keuntungan yang diperoleh tidak saja digunakan

    untuk membiayai operasi perusahaan, seperti membayar gaji serta biaya-biaya

    lainnya, akan tetapi juga digunakan untuk ekspansi usaha melalui berbagai kegiatan

     pada masa yang akan datang. Kemudian yang lebih penting lagi apabila suatu badan

    usaha terus-menerus memperoleh keuntungan maka ini berarti kelangsungan hidup

     badan usaha tersebut akan terjamin.1 

    Bank sebagai salah satu badan usaha yang bergerak di bidang jasa memiliki

    tujuan tertentu di dalam operasionalnya. Tujuan bank secara mikro adalah

    menciptakan laba, sedangkan tujuan makronya menurut pasal 3 UU No. 10/1998

    adalah menunjang pelaksanaan pembangunan nasional. Untuk mencapai tujuan itu

    maka bank harus benar-benar menjalankan fungsinya dengan baik; di antaranya

    adalah fungsi penghubung ( financial intermediary) antara  savers (pihak kelebihan

    dana) dengan lenders  (pihak yang kekurangan dana), fungsi pembangunan, fungsi

    1 Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Rajawali Press, 2003), h. 1 

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    16/113

    2

     pelayanan, dan fungsi transmisi.2  Untuk dapat menjalankan fungsi tersebut maka

     bank harus memiliki manajemen dana yang baik.

    Manajemen dana adalah suatu proses pengelolaan penghimpunan dana-dana

    masyarakat ke dalam bank dan pengelolaan dana-dana tersebut bagi kepentingan

     bank dan masyarakat pada umumnya, serta pemupukannya secara optimal melalui

     penggerakan semua sumber daya yang tersedia demi mencapai tingkat rentabilitas

    yang memadai, sesuai dengan batas ketentuan yang berlaku.3 

    Dalam pengelolaan aktiva bank/penggunaan dana bank harus memperhatikan

    3 sasaran, yaitu: likuiditas, keamanan, dan pendapatan (profitabilitas).4  Likuiditas

    ialah kemampuan suatu bank melunasi kewajiban-kewajiban keuangan yang segera

    dapat dicairkan atau yang sudah jatuh tempo. Secara lebih spesifik, likuiditas ialah

    kesanggupan bank menyediakan alat-alat lancar guna membayar kembali titipan yang

     jatuh tempo dan memberikan pinjaman (loan) kepada masyarakat yang memerlukan.5 

    Bank dikatakan „likuid‟  bila dapat memenuhi kewajiban hutang-hutangnya,

    membayar kembali semua deposannya, serta dapat memenuhi permintaan kredit yang

    diajukan tanpa terjadi penangguhan.

    2 Ade Arthesa dan Edia Handiman, Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank . (Jakarta: PT

    INDEKS, 2006), h.12 3 Faisal Afiff, dkk., Strategi dan Operasional bank , (Bandung: PT Eresco, 1996), h.151 4 Faisal Afiff, dkk., Strategi dan Operasional bank , h.152. 5 O.P. Simorangkir, Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Nonbank , (Bandung: Penerbit

    Ghalia Indonesia, 2004), Cet.2, h.141. 

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    17/113

    3

    Dalam manajemen dana, bank memerlukan pengawasan  prudential   yang

    merupakan konsep dan teknik untuk mengendalikan resiko yang timbul dari kegiatan

     bank, sehingga bisa diharapkan terwujudnya bank yang aman dan sehat, serta

    mendukung terciptanya keamanan dan kesehatan sistem perbankan.6 

    Salah satu hasil nyatanya adalah penilaian terhadap sehat atau tidaknya suatu

     bank. Di banyak negara, penilaian tersebut dilakukan dengan pendekatan yang

    disebut CAMEL, yaitu capital, assets, management, earning, dan liquidity. Dengan

     pendekatan CAMEL tersebut, penilaian dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif

    untuk memastikan apakah kualitas bank itu tergolong aman dan sehat, karena telah

    memenuhi syarat yang telah ditetapkan dalam  prudential regulation dan pengawasan

     prudential .7 

    Di samping itu, faktor permodalan adalah hal yang paling menentukan

     besarnya keuntungan bank, karena pada hakikatnya modal inilah yang ditanam oleh

     bank untuk mendapatkan keuntungan. Jumlah modal berbanding lurus dengan jumlah

    keuntungan, artinya semakin besar modal maka semakin besar pula keuntungan.

    Modal ada yang bersumber dari dalam (internal fund ) seperti akumulasi penyusutan

    dan laba ditahan dan ada yang bersumber dari luar (external fund ) seperti dana pihak

    ketiga (DPK) dan pinjaman dari kreditor.

    6 Permadi Gandrapradja, Dasar dan Prinsip Pengawasan Bank , (Jakarta: Gramedia Pustaka

    Utama, 2004), h.34. 7 Permadi Gandrapradja, Dasar dan Prinsip Pengawasan Bank , h.34. 

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    18/113

    4

    Pendanaan yang bersumber dari luar (external fund ) menjadikan bank

    memiliki hutang yang harus dibayar baik dalam jangka pendek maupun jangka

     panjang, ditambah lagi bank memiliki kewajiban-kewajiban pembayaran lainnya

    seperti membayar pajak, menggaji karyawan, memberikan bagi hasil kepada nasabah,

    dan memberikan dividen kepada investor. Oleh karena itu, bank tidak menanamkan

    semua modalnya, tetapi bank harus menyisakan sejumlah dana menganggur (idle

     fund ) untuk melunasi hutang-hutang dan kewajiban-kewajibannya khususnya yang

     berjangka pendek atau yang harus segera dibayar.

    Dalam beberapa kegiatan industri termasuk bank terdapat beberapa

     perusahaan yang lebih banyak menggunakan hutang jangka pendek daripada hutang

     jangka panjang. Hal ini disebabkan karena aktiva lancar berupa piutang dan

     persediaan cenderung mendominasi keseluruhan aktiva yang dimilikinya.

    Berdasarkan besarnya proporsi hutang jangka pendek dalam struktur modalnya, maka

    likuiditas merupakan faktor yang memiliki pengaruh terhadap struktur modal

     perusahaan. Perusahaan yang lebih banyak menggunakan aktiva lancar berarti

     perusahaan tersebut dapat menghasilkan aliran kas untuk aktivitas operasi dan

    investasinya.

    Manajemen likuiditas bertujuan untuk memelihara alat likuid dalam rangka

    mengantisipasi kewajiban keuangan yang segara jatuh tempo dan memberikan

     pinjaman (loan) kepada masyarakat yang memerlukan. Masalah likuiditas bagi bank

    merupakan hal yang sangat penting. Tingkat kepercayaan masyarakat bagi bank

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    19/113

    5

    sangat dipengaruhi oleh kemampuan bank dalam kewajibannya yang segara jatuh

    tempo dan kemampuannya dalam memberikan pinjaman (loan) yang dibutuhkan oleh

    masyarakat.8 

    Sementara itu, perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi biasanya

    cenderung menggunakan hutang relatif kecil karena laba ditahan yang tinggi sudah

    memadai untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan. Semakin tinggi

     profitabilitas perusahaan maka semakin besar pula tersedianya dana internal untuk

    investasi, sehingga penggunaan hutang akan lebil kecil. Pada tingkat profitabilitas

    rendah, perusahaan menggunakan hutang untuk membiayai operasionalnya.

    Upaya memenuhi tingkat kecukupan modal sebagaimana yang telah diatur

    oleh Bank Indonesia merupakan hal yang amat penting untuk diperhatikan karena

    tingkat kecukupan modal mencerminkan kemampuan bank dalam menanggung risiko

    kerugian yang mungkin timbul. Selain itu, tingkat modal yang tinggi akan

    meningkatkan cadangan kas yang dapat digunakan untuk memperluas pembiayaan,

    memperluas jaringan kantor serta menyediakan fasilitas kantor yang modern dan

    sistem telekomunikasi yang canggih, sehingga dapat membuka peluang lebih besar

    dalam meningkatkan profitabilitas bank.

    Tingkat likuiditas berbanding terbalik dengan tingkat profitabilitas, bila

    likuiditas bank tinggi maka profitabilitasnya rendah, demikian pula sebaliknya bila

    8 Julius R. Latumaerissa, Mengenal Aspek-aspek Operasi Bank Umum, (Jakarta: Bumi

    Aksara, 1999), h.129. 

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    20/113

    6

    likuiditas rendah maka profitabilitas tinggi. Tapi likuiditas tidak boleh ditiadakan,

    likuiditas harus tetap dipertahankan sesuai dengan kebijakan manajemen untuk

    keperluan melunasi hutang-hutang jangka pendek, kewajiban-kewajiban yang jatuh

    tempo, penyaluran pembiayaan. Semakin besar kemampuan bank dalam menyalurkan

     pembiayaan maka semakin besar kesempatan bank untuk memperoleh laba tetapi

     perluasan pembiayaan dapat mengurangi tingkat likuiditas bank. Hal inilah yang sulit

    dilakukan oleh para banker untuk mengelola liquidity dan  profitability  yang sejak

    dahulu menjadi dilema dunia perbankan karena sifatnya yang selalu bertentangan

    kepentingan.

    Untuk mencapai tingkat profitabilitas yang diharapkan perlu dilakukan

     berbagai usaha dan strategi guna mendukung tercapainya tingkat kesehatan

     perbankan yang optimal. Usaha tersebut salah satunya dapat dilakukan dengan

    memantapkan kembali struktur modal perbankan yang menyelaraskan skala usaha

    dengan kebutuhan permodalan guna mempertinggi kemampuan menyerap risiko

    usaha, dan dengan melakukan peningkatan efisiensi operasional agar mampu

    mendorong profitabilitas ke tingkat yang lebih tinggi.

    Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

    menunjukkan efisiensi bank dalam menjalankan usaha pokoknya, terutama

     pembiayaan, di mana sampai saat ini pendapatan bank-bank di Indonesia masih

    didominasi oleh pendapatan pembiayaan. Semakin kecil BOPO menunjukkan

    semakin efisien bank dalam menjalankan aktivitas usahanya. Semakin tinggi biaya

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    21/113

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    22/113

    8

    masalah yang akan dibahas. Untuk itu pembahasan hanya akan dibatasi sebagai

     berikut:

    1.  Data yang digunakan adalah Laporan Triwulan PT Bank Muamalat Indonesia,

    Tbk. mulai tahun 2005 hingga tahun 2010.

    2.  Lokasi penelitian adalah PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Jl. Jend. Sudirman

     No. 2 Jakarta 10220 PO BOX 4931.Telp: (021) 2511414-2511451-2511470.

    3.  Variabel yang digunakan adalah CAR, FDR, BOPO dan ROA.

    4.  Metode analisis yang digunakan yaitu analisis statistik dengan model analisis

    regresi berganda, dan dilengkapi dengan analisis statistik dengan model analisis

    regresi berganda.

    Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

    a. 

    Apakah kecukupan modal (CAR), likuiditas (FDR), dan efisiensi operasional

    (BOPO) berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) pada PT Bank Muamalat

    Indonesia, Tbk.?

     b.  Berapa besarkah pengaruh kecukupan modal (CAR), likuiditas (FDR), dan

    efisiensi operasional (BOPO) terhadap profitabilitas (ROA) pada PT Bank

    Muamalat Indonesia, Tbk.?

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    23/113

    9

    C.  Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman tentang rasio

    kecukupan modal bank (CAR), rasio likuiditas (FDR), rasio efisiensi operasional

    (BOPO) dan rasio profitabilitas (ROA) dan mengetahui seberapa besar pengaruh

    kecukupan modal (CAR), likuiditas (FDR), dan efisiensi operasional (BOPO)

    terhadap profitabilitas (ROA).

    Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

    1.  Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kecukupan modal (CAR), likuiditas

    (FDR), dan efisiensi operasional (BOPO) terhadap profitabilitas (ROA) pada PT

    Bank Muamalat Indonesia, Tbk.

    2.  Untuk mengetahui berapa besar pengaruh kecukupan modal (CAR), likuiditas

    (FDR), dan efisiensi operasional (BOPO) terhadap profitabilitas (ROA) pada PT

    Bank Muamalat Indonesia, Tbk.

    Sedangkan manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

    1.  Bagi Bank Muamalat Indonesia, diharapkan dapat berguna sebagai masukan

    dalam mengambil keputusan berdasarkan informasi yang diperoleh untuk

    merencanakan suatu strategi baru, serta dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    24/113

    10

    2.  Bagi akademisi, untuk memperkaya khazanah literatur kepustakaan ekonomi

    islam khususnya pada perbankan syariah mengenai kecukupan modal, tingkat

    likuiditas, efisiensi operasional dan tingkat profitabilitas.

    3.  Bagi masyarakat, diharapkan dapat menambah wawasan dan informasi mengenai

    kinerja PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk, khususnya kepada para nasabahnya

    serta masyarakat umum yang tertarik terhadap perbankan syariah.

    D.  Tinjauan (Review ) Kajian Terdahulu

    I Nama IMA KHATIMAH

    Universitas UIN Jakarta/Fak. Syariah dan Hukum

    Judul Pengaruh Kecukupan Modal dan Efisiensi Operasional

    terhadap Profitabilitas pada PT BPRS Amanah Ummah

    Leuwiliang Bogor.

    KETERANG

    ANPENELITIAN LAIN

    PERBEDAAN DENGAN

    PENULIS

    1.  Rumusan

    Masalah

    1.  Apakah berpengaruh

    kecukupan modal (CAR) dan

    efisiensi operasional

    (BOPO) terhadap

     profitabilitas (ROA) pada PT

    BPRS Amanah Ummah

    Leuwiliang Bogor?2.  Berapa besar pengaruh

    kecukupan modal (CAR) dan

    efisiensi operasional

    (BOPO) terhadap

    1.  Apakah kecukupan modal

    (CAR), likuiditas (FDR), dan

    efisiensi operasional

    (BOPO) berpengaruh

    terhadap profitabilitas

    (ROA) pada PT Bank

    Muamalat Indonesia, Tbk.?2.  Berapa besarkah pengaruh

    kecukupan modal (CAR),

    likuiditas (FDR), dan

    efisiensi operasional

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    25/113

    11

     profitabilitas (ROA) pada PT

    BPRS Amanah Ummah

    Leuwiliang Bogor?

    (BOPO) terhadap

     profitabilitas (ROA) pada PT

    Bank Muamalat Indonesia,

    Tbk.?

    2.  Metode

    Penelitian

    1.  Jenis data adalah data

    kuantitatif.

    2.  Data yang digunakan adalah

    laporan kuangan BPRS

    Amanah Ummah.

    3. 

    Metode statistik

    menggunakan model regresi

    linear berganda dilengkapi

    analisis adalah deskriptif

    komparatif.

    1.  Data yang digunakan adalah

    laporan keuangan triwulan

     bank muamalat dari tahun

    2005 –  2010.

    2.  Metode statistik adalah

    model regresi linier

     berganda.

    3.  Hasil

    Penelitian

    1.  Berdasarkan uji F CAR dan

    BOPO secara simultan tidak

     berpengaruh signifikanterhadap variabel ROA.

    2.  Berdasarkan penghitungan

    koefisien determinasi parsial

    menunjukkan bahwa

     besarnya kontribusi

     pengaruh rasio CAR

    terhadap perubahan ROA

    sebesar 2,31%, sedangkan

    BOPO berkontribusi sebesar

    40,32%.

    1.  Kecukupan modal (CAR),

    likuiditas (FDR), dan

    efisiensi operasional(BOPO) secara simultan

    (bersama-sama) berpengaruh

    signifikan terhadap tingkat

     profitabilitas (ROA).

    2.  Berdasarkan penghitungan

    koefisien determinasi parsial,

    kontiribusi pengaruh rasio

    CAR terhadap ROA sebesar

    0,94% dan BOPO sebesar

    86,30%.

    4.  Kesimpula CAR dan BOPO memberi 1.  CAR, FDR, dan BOPO

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    26/113

    12

    n kontiribusi terhadap perubahan

    ROA sebesar 45,20%.

    memberi kontribusi terhadap

     perubahan ROA sebesar

    89,30%.

    II Nama BAYU NURYANTO

    Universitas UI/Fakultas Ekonomi/2011

    Judul Analisis Pengaruh Tingkat Pembiayaan Bagi Hasil,

    Permodalan, Efisiensi Operasi, Likuiditas, dan Krisis

    Finansial Global terhadap Tingkat Profitabilitas Bank

    Syariah di Indonesia Periode 2006-2010.

    KETERANG

    ANPENELITIAN LAIN

    PERBEDAAN DENGAN

    PENULIS

    1.  Rumusan

    Masalah

    1.  Model manakah di antara model

     Return on Asset (ROA),  Return

    on Equity (ROE), dan Gross

     Profit Margin (GPM) yang

     paling baik untuk digunakan

    sebagai model estimasi

     profitabilitas bank syariah di

    Indonesia.

    2.  Apakah tingkat pembiayaan bagi

    hasil ( Equity Financing ),

     permodalan, efisiensi operasi,

    dan likuiditas berpengaruh secara bersama-sama (simultan)

    terhadap tingkat profitabilitas

     bank syariah di Indonesia.

    3.  Apakah tingkat pembiayaan bagi

    1.  Apakah kecukupan

    modal (CAR), likuiditas

    (FDR), dan efektifitas

    operasional (BOPO)

     berpengaruh terhadap

     profitabilitas (ROA)

     pada PT Bank Muamalat

    Indonesia, Tbk.?

    2.  Berapa besarkah

     pengaruh kecukupan

    modal (CAR), likuiditas

    (FDR), dan efisiensioperasional (BOPO)

    terhadap profitabilitas

    (ROA) pada PT Bank

    Muamalat Indonesia,

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    27/113

    13

    hasil (equity financing),

     permodalan, efisiensi operasi,

    dan likuiditas berpengaruh secara

     parsial terhadap tingkat

     profitabilitas bank syariah di

    Indonesia.

    4.  Apakah krisis finansial global

    tahun 2008 berpengaruh

    signifikan terhadap profitabilitas

     bank syariah di Indonesia.

    Tbk.

    5.  Metode

    Penelitian

    1.  Data diambil dari Bank Umum

    Syariah yang mempublikasikan

    laporan keuangan tahunannya

    untuk periode tahun 2006 s/d

    2010.

    2.  Variabel dependen: ROA, ROE,

    dan GPM.3.

     

    Variabel independen: MM/L

    (mudharabah-musyarakah ratio),

    CAR, BOPO, dan FDR.

    4.  Menggunakan uji regresi linier

     berganda dengan  software 

    STATA IC 11. Berupa uji F, uji

    t, dan uji koefisien determinasi

    (R 2). Setelah terlebih dahulu

    dilakukan uji asumsi klasik

     berupa uji autokorelasi, uji

    heteroskedasitas, dan uji

    1.  Data diambil dari

    laporan keuangan PT

    Bank Muamalat periode

    2005 s/d 2010.

    2.  Variabel dependen:

    ROA.

    3. 

    Variabel independen:CAR, FDR, dan BOPO.

    4.  Menggunakan uji regresi

    linier berganda dengan

     software SPSS for

    Windows 16.0.

    5.  Jenis penelitian adalah

     penelitian kuantitatif

     berupa penelitian

    statistik inferensial

     parametrik.

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    28/113

    14

    multikolinearitas.

    6.  Hasil

    Penelitian

    1.  Semua model (ROA, ROE,

    GPM) memiliki nilai

     profitabilitas Fstatistik   yang lebih

    kecil daripada 0,05 (α), yang

     berarti semua model memiliki

    variabel independen yang

     bersama-sama memiliki

     pengaruh terhadap variabel

    dependennya.

    2.   Nilai adjusted R2  untuk model

    ROA adalah 82,74%.

    3.  Signifikansi CAR terhadap ROA

    di atas alpha 0,05 dan di bawah

    alpha 0,05 terhadap ROE.

    4.  Signifikansi FDR terhadap semua

    model lebih besar dari alpha 0,05.

    1.  Korelasi parsial untuk

    variabel CAR adalah

    sebesar 0,097. Maka

    koefisien determinasi

     parsial untuk variabel

    CAR adalah sebesar:

    (0,097)2  x 100%

    =0,94%.

    2. 

    Korelasi parsial untuk

    FDR sebesar -0,142

    maka koefisien

    determinasi parsial

    untuk variabel FDR

    adalah: (-0,142)2  x

    100% = 2,01%.

    3. 

    F hitung sebesar 55,455.F tabel 3,10. F Hitung >

    F tabel (55,455 > 3,10).

    4.  t hitung untuk variabel

    CAR sebesar 0,438

    t tabel sebesar 2,085. t

    hitung < t tabel (0,438

    < 2,085). Ha ditolak.

    5. 

    t hitung untuk variabel

    FDR adalah sebesar -

    0,640. t tabel sebesar

    2,085.

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    29/113

    15

    t hitung > t tabel (-

    0,640 > -2,085). Ha

    diterima.

    6.   Nilai koefisien

    determinasi (R Square)

    sebesar 0,893.

    7.  Kesimpula

    n

    1.  MM/L, CAR, BOPO, dan FDR

    secara bersama-sama memiliki

     pengaruh terhadap semua model

    variabel dependen (ROA, ROE

    dan GPM).

    2.  CAR berpengaruh negatif

    signifikan pada model ROE dan

    tidak berpengaruh signifikan

     pada model ROA dan GPM.

    FDR tidak berpengaruh

    signifikan pada semua model.

    1.  CAR, FDR, dan BOPO

    secara bersama-sama

    memiliki pengaruh

    terhadap ROA.

    2.  Secara parsial, CAR dan

    BOPO tidak

     berpengaruh signifikan

    terhadap tingkat

     profitabilias (ROA) pada

    PT Bank Muamalat

    Indonesia, Tbk.

    III Nama ALFA RAHMAT MAULANA

    Universitas Univ. Trisakti/Fakultas Ekonomi/2010

    Judul Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank terhadap Pertumbuhan

    Laba dan Harga Saham dengan Menggunakan Rasio

    Camels.

    KETERANGAN

    PENELITIAN LAIN PERBEDAAN DENGANPENULIS

    1.  Rumusan

    Masalah

    1.  Bagaimanakah pengaruh rasio

    keuangan CAMELS (CAR, NPL,

    BOPO, NIM, dan LDR) terhadap

    1.  Apakah kecukupan

    modal (CAR), likuiditas

    (FDR), dan efisiensi

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    30/113

    16

    tingkat pertumbuhan laba.

    2.  Bagaimanakah pengaruh rasio

    keuangan CAMELS (CAR, NPL,

    BOPO, NIM, dan LDR) terhadap

    harga saham.

    operasional (BOPO)

     berpengaruh terhadap

     profitabilitas (ROA)

     pada PT Bank Muamalat

    Indonesia, Tbk.

    2.  Berapa besarkah

     pengaruh kecukupan

    modal (CAR), likuiditas

    (FDR), dan efisiensi

    operasional (BOPO)

    terhadap profitabilitas

    (ROA) pada PT Bank

    Muamalat Indonesia,

    Tbk.

    2.  Metode

    Penelitian

    1.  Data bersumber dari laporan

    tahunan bank-bank umum

    nasional periode 2007-2009 yangterdaftar di direktori Bursa Efek

    Indonesia.

    2.  Menggunakan statistik deskriptif

    untuk mengetahui nilai max, min,

    rata-rata, standar deviasi.

    3.  Melakukan pengujian ketepatan

     perkiraan (Goodness of Fit Test ).

    1.  Data bersumber dari

    laporan tahunan bank

    muamalat dari tahun2005-2010.

    2.  Metode statistik yang

    digunakan adalah model

    regresi linier berganda.

    3.  Jenis penelitian adalah

     penelitian kuantitatif

     berupa penelitian

    statistik inferensial

     parametrik.

    3.  Hasil

    Penelitian

    1.  Hasil pengolahan Regresi

    Berganda diketahui bahwa

    5.  Hasil pengolahan

    Regresi Berganda

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    31/113

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    32/113

    18

     pertumbuhan laba.

    2.  LDR tidak memiliki pengaruh

    yang signifikan terhadap tingkat

     pertumbuhan laba.

    3.  Seluruh variabel secara bersama-

    sama mempunyai pengaruh yang

    signifikan terhadap tingkat

     pertumbuhan laba.

    ROA.

    5.  FDR dan BOPO tidak

    memiliki pengaruh

    signifikan terhadap

    ROA.

    IV Nama NURHAYATI

    Universitas STEI SEBI/Prodi Perbankan Syariah/2007

    Judul Analisis pengaruh likuiditas terhadap tingkat profitabilitas

    BNI Syariah Periode 2002-2006.

    KETERANG

    ANPENELITIAN LAIN

    PERBEDAAN DENGAN

    PENULIS

    1.  Rumusan

    Masalah

    1.  Apakah ada atau tidak pengaruh

    likuiditas terhadap tingkat

     profitabilitas pada BNI Syariah

     periode 2002-2006?

    2.  Bila ada, apakah pengaruhnya

    searah atau berkebalikan

    terhadap profitabilitas BNI

    Syariah periode 2002-2006?

    1.  Apakah kecukupan

    modal (CAR), likuiditas

    (FDR), dan efisiensi

    operasional (BOPO)

     berpengaruh terhadap

     profitabilitas (ROA)

     pada PT Bank Muamalat

    Indonesia, Tbk.?

    2. 

    Berapa besarkah pengaruh kecukupan

    modal (CAR), likuiditas

    (FDR), dan efisiensi

    operasional (BOPO)

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    33/113

    19

    terhadap profitabilitas

    (ROA) pada PT Bank

    Muamalat Indonesia,

    Tbk.?

    2.  Metode

    Penelitian

    1.  Analisa kuantitatif-deskriptif

    2.  Variabel independen adalah

    FDR.

    3.  Variabel dependen adalah ROA

    4.  Sumber data adalah data

    sekunder berupa laporan

    keuangan BNI Syariah periode

    2002-2006.

    5.  Analisis yang digunakan adalah

    regresi sederhana.

    6.  Pengujian dilakukan dengan uji t.

    7.  Software SPSS 11.05

    1.  Jenis penelitian adalah

     penelitian kuantitatif

     berupa penelitian

    statistik inferensial

     parametrik.

    2. 

    Data yang digunakan

    adalah laporan keuangan

    tahunan bank muamalat

    dari tahun 2005 –  2010.

    3.  Metode statistik adalah

    model regresi linier

     berganda.

    3. 

    HasilPenelitian

    1. 

    Besar angka R square (R ) adalah0,147.

    2.  t penelitian sebesar 0,720 < t

    tabel sebesar 3,18 maka Ho 

    diterima.

    3.  Angka korelasi antara variabel

    likuiditas dengan tingkat

     profitabilitas sebesar 0,384.

    Tetapi korelasi dua variabel

     bersifat tidak signifikan sebesar

    0,524 (lebih besar daripada 0,05).

    1. 

    Besar angka R square(R 

    2) adalah sebesar

    0,893.

    2.  t penelitian sebesar -

    0,640 > t tabel 2,085.

    Maka Ha diterima.

    3.  F hitung sebesar 55,455.

    F tabel 3,10. F Hitung >

    F tabel (55,455 > 3,10).

    4.  Kesimpula 1.  Pengaruh likuiditas terhadap 1.  Pengaruh likuiditas

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    34/113

    20

    n tingkat profitabilitas BNI Syariah

    adalah sebesar 14,7%. Sedangkan

    sisanya sebesar 85,3%

    dipengaruhi oleh variabel lain di

    luar model.

    2.  t penelitian lebih kecil dari t tabel

    (0,211 < 3,18) berarti, tidak

    terdapat hubungan secara linier

    antara likuiditas dengan tingkat

     profitabilitas BNI Syariah

     periode 2002-2006.

    3.  Korelasi sebesar 0,384 berarti

    hubungan antara variabel

    likuiditas terhadap tingkat

     profitabilitas BNI Syariah cukup

    kuat dan searah (karena hasilnya

     positif). Searah artinya perubahan likuiditas dapa

    mempengaruhi tingkat

     profitabilitas.

    terhadap profitabilitas

    PT Bank Muamalat

    Indonesia, Tbk adalah

    sebesar 2,01%.

    2.  Terdapat hubungan

    antara likuiditas dengan

     profitabilitas PT Bank

    Muamalat Indonesia,

    Tbk.

    E.  Sistematika Penulisan

    Skripsi ini dibagi dalam lima bab, secara keseluruhan kelima bab tersebut

    merupakan satu rangkaian pembahasan yang saling terintegrasi dan saling terkait.

    Dengan demikian sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut:

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    35/113

    21

    BAB I : PENDAHULUAN

    Bab ini merupakan suatu pendahuluan yang terdiri dari beberapa sub;

    yaitu latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan

    manfaat penelitian, review kajian terdahulu, kerangka pemikiran, dan

    sistematika penulisan.

    BAB II: LANDASAN TEORI

    Bab ini menjelaskan mengenai pengertian profitabilitas,  Return On

     Assets (ROA), Pengertian Kecukupan Modal, Capital Adequacy Ratio (CAR),

    Pengertian Likuiditas, Financing to Deposit Ratio (FDR), Pengertian Efisiensi

    Operasional, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO),

    Pengaruh kecukupan modal (CAR) terhadap Profitabilitas (ROA), Pengaruh

    Likuiditas (FDR) terhadap Profitabilitas (BOPO) terhadap Profitabilitas

    (ROA).

    BAB III: METODOLOGI PENILITIAN

    Bab ini menjelaskan mengenai Metode Penelitian yang terdiri dari

     beberapa sub; Ruang Lingkup Penelitian, Data Penelitian, Teknik

    Pengumpulan Data, Variabel Penelitian, dan Teknik Pengolahan Data.

    Kemudian bab ini juga membahas tentang Metode Analisis yang tediri dari

     beberapa sub; Uji Asumsi Klasik, Uji F, Uji t, Koefisien Determinasi (R 2),

    dan Koefisien Determinasi Parsial.

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    36/113

    22

    BAB IV: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

    Bab ini berisi informasi sekilas tentang PT Bank Muamalat Indonesia,

    Tbk. dan deskripsi data mengenai aspek permodalan, likuiditas, efisiensi

    operasional dan profitabilitas pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.

    Dalam bab ini dipaparkan hasil analisis statistik berupa fungsi regresi

    yang terbentuk, interpretasi fungsi regresi, uji asumsi klasik (heteroskedasitas,

    multikolinieritas, autokorelasi, dan normalitas), uji signifikansi (Uji F dan Uji

    t), koefisien determinasi (R 2), dan koefisien parsial serta analisis deskriptif

    komparatif.

    BAB V: KESIMPULAN

    Pada bab ini diuraikan kesimpulan berupa jawaban-jawaban dari

     permasalahan penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, juga

    memberikan saran-saran yang sifatnya membangun sebagai solusi dari

     permasalahan yang telah dikemukakan. 

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    37/113

    23

    BAB II

    LANDASAN TEORI TENTANG PROFITABILITAS, KECUKUPAN MODAL,

    LIKUIDITAS, DAN EFISIENSI OPERASIONAL 

    A.  Profitabilitas

    1.  Pengertian Profitabilitas

    Profitabilitas atau kemampuan menghasilkan laba merupakan ukuran

    seberapa baik suatu sistem berfungsi menurut besarnya laba yang berhasil

    dicetak.9 Laba adalah tujuan dengan alasan:

    10 

    a.  Dengan laba yang cukup dapat dibagi keuntungan kepada pemegang

    saham, meningkatkan dana cadangan modal dan memperluas kesempatan

    masyarakat untuk meminjam dana sehingga akan menaikkan kredibilitas

     bank di mata masyarakat.

     b.  Laba merupakan penilaian keterampilan pimpinan. Pimpinan bank yang

    cakap dan terampil umumnya dapat mendatangkan keuntungan yang lebih

     besar daripada pimpinan yang kurang cakap.

    c.  Meningkatkan daya tarik bagi pemilik modal untuk menanamkan

    modalnya dengan membeli saham yang dikeluarkan oleh bank. Pada

    9 Benyamin Molan, Glosarium Prentice hall untuk Manajemen dan Pemasaran, (Jakarta: Prenhallindo,

    2002), h.123. 10 O.P. Simorangkir, Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank , (Bogor: Ghalia Indonesia,

    2004), h. 152. 

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    38/113

    24

    gilirannya bank akan mempunyai kekuatan modal untuk memperluas

     penawaran produk dan jasanya kepada masyarakat.

    d.  Bila tingkat laba bank bertambah diharapkan lalu lintas keuangan terjamin

    sehingga pemerintah dan masyarakat merasa tenang.

    Bank syariah merupakan lembaga keuangan syariah yang berorientasi

    laba ( profit ). Laba bukan hanya untuk kepentingan pemilik, tetapi juga sangat

     penting untuk pengembangan usaha bank syariah. Laba bank syariah terutama

    diperoleh dari selisih antara pendapatan atas penanaman dana dan biaya-biaya

    yang dikeluarkan sela periode tertentu. Untuk dapat memperoleh hasil yang

    optimal, bank syariah dituntut untuk melakukan pengelolaan dananya secara

    efisien dan efektif baik atas dana-dana yang dikumpulkan dari masyarakat

    (Dana Pihak Ketiga), serta dana pemilik bank syariah maupun atas

     pemanfaatan atau penanaman dana tersebut.11 Profitabilitas atau rentabilitias

    dalam dunia perbankan salah satunya dapat dihitung dengan  Return on Assets

    (ROA).

    2.  Return On Assets (ROA)

    Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank

    dalam mengelola aset guna memperoleh keuntungan (laba) secara

    keseluruhan. ROA dihitung dengan rumus sebagai berikut:12

     

    11 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Yogyakarta: EKONISIA, 2005), h.101. 12 Farah Margaretha, Manajemen Keuangan bagi Industri Jasa, (Jakarta: Grasindo, 2007), h.61. 

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    39/113

    25

    ROA =Laba Sebelum Pajak 

    Total Aktiva× 100% 

    Besarnya nilai untuk laba sebelum pajak dapat dilihat pada

     perhitungan laba rugi bank, sedangkan total aktiva dapat dilihat pada laporan

    neraca bank. Adapun penghitungan ROA untuk bank syariah biasanya

    menggunakan laba sebelum zakat dan pajak.

    Laba sebelum pajak adalah laba rugi bank yang diperoleh dalam

     periode berjalan sebelum dikurangi pajak. Sedangkan total aktiva merupakan

    komponen yang terdiri dari kas, giro pada BI, penempatan pada bank lain,

     piutang, pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, pembiayaan dengan prinsip

     jual beli, pembiayaan dengan prinsip sewa, pinjaman qardh, aktiva tetap, dan

    lain-lain.13

      Klasifikasi tingkat ROA menurut Bank Indonesia secara rinci

    adalah sebagai berikut:

    13 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005), h.22. 

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    40/113

    26

    Tabel 2.1

    Klasifikasi Tingkat ROA Menurut BI

    Tingkat ROA Predikat

    Di atas 1,22% Sehat

    0,99%-1,22% Cukup Sehat

    0,77%-0,99% Kurang Sehat

    Di bawah 0,77% Tidak Sehat

    Sumber: www.bi.go.id

    ROA adalah salah satu indikasi kesehatan keuangan perbankan.

    Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai dan

    semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset. Sebaliknya,

    semakin kecil ROA menggambarkan kinerja perbankan yang kurang baik

    dalam mengelola aset guna menghasilkan laba.

    B.  Kecukupan Modal

    1.  Pengertian Kecukupan Modal

    Permodalan berfungsi sebagai sumber utama pembiayaan terhadap

    kegiatan operasional, penyangga terhadap kemungkinan terjadinya kerugian,

    dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan bank dalam

    menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi. Modal yang dimiliki

    oleh suatu bank pada dasarnya harus cukup untuk menutupi seluruh risiko

    usaha yang dihadapi bank.

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    41/113

    27

    Untuk memastikan bahwa industri perbankan memiliki permodalan

    yang cukup dalam mendukung kegiatan usahanya, Bank Indonesia

     bertanggungjawab menentukan jumlah minimum permodalan yang harus

    dimiliki bank dan mengeluarkan ketentuan mengenai permodalan minimum

    (regulatory capital ). Pemenuhan regulatory capital tersebut menjadi salah

    satu komponen penilaian dalam pengawasan bank yang tercermin dari

     pemenuhan rasio kecukupan modal.14

      Kecukupan modal perbankan salah

    satunya diukur dengan Capital Adequacy Ratio (CAR).

    2.  Capital Adequacy Ratio (CAR)

    CAR adalah perbandingan antara total modal dengan aset tertimbang

    menurut risiko yang oleh Bank Indonesia diterjemahkan menjadi KPMM (

    Kewajiban Penyediaan Modal Minimum).15

     Adapun klasifikasi tingkat CAR

    menurut Bank Indonesia secara rinci adalah sebagai berikut:

    CAR =Modal Bank 

    Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)× 100% 

    BI menetapkan ketentuan modal minimum bagi perbankan

    sebagaimana ketentuan dalam standar Bank for International Settlements

    (BIS) bahwa setiap bank umum diwajibkan menyediakan modal minimum

    14 Ferry N Idroes, Manajemen Perbankan: Pemahaman Pendekatan 3 Pilar Kesepakatan Basel II

    terkait Aplikasi Regulasi dan Pelaksanaannya di Indonesia, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008),

    h.66. 15 Benyamin Molan, Glosarium Prentice hall untuk Manajemen dan Pemasaran, h.16. 

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    42/113

    28

    sebesar 8% dari total Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).16

     Adapun

    klasifikasi tingkat CAR menurut Bank Indonesia secara rinci adalah sebagai

     berikut:

    Tabel 2.2

    Klasifikasi Tingkat CAR Menurut BI

    Tingkat CAR Predikat

    8% ke atas Sehat

    6,4%-7,9% Kurang Sehat

    Di bawah 6,4% Tidak Sehat

    Sumber: www.bi.go.id

    CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva

     bank yang mengandung risiko (pembiayaan, penyertaan, surat berharga,

    tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal bank, di samping

    memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank seperti dana

    masyarakat, pinjaman (utang), dan lain-lain. Dengan kata lain, CAR adalah

    rasio kinerja bank untuk menunjang aktiva yang mengandung risiko, misalnya

     pembiayaan yang diberikan.17

     

    Rasio CAR merupakan alat pengukur kinerja keuangan bank. Selain

    itu, CAR juga menggambarkan kondisi perbankan di antaranya:

    16 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), h.40. 17 Farah Margaretha, Manajemen Keuangan bagi Indutri Jasa, h.63. 

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    43/113

    29

    a.  Indikasi permodalan apakah telah memadai (adequate) untuk menutup

    risiko kerugian yang timbul dari penanaman dana dalam aktiva-aktiva

     produktif karena setiap kerugian akan mengurangi modal. CAR mengukur

    kemampuan permodalan bank dalam mengantisifasi penurunan aktiva dan

    menutup kemungkinan terjadinya kerugian dalam pembiayaan. CAR yang

    tinggi mencerminkan semakin baiknya permodalan karena modal dapat

    digunakan untuk menjamin pemberian pembiayaan. CAR yang rendah

    mencerminkan bahwa permodalan bank kurang baik karena bank kurang

    mampu menutup kemungkinan terjadinya kegagalan dalam pembiayaan.

     b.  Kemampuan membiayai operasional dan membiayai seluruh aktiva tetap

    dan inventaris bank. CAR yang tinggi menunjukkan cukupnya modal

    untuk melaksanakan kegiatan usahanya dan dapat melakukan

     pengembangan bisnis serta ekspansi usaha dengan lebih aman.

    c.  Kemampuan bank dalam meningkatkan profitabilitas. CAR yang tinggi

    menunjukkan bank tersebut memiliki tingkat modal yang cukup besar

    dalam meningkatkan cadangan kas yang dapat digunakan untuk

    memperluas pembiayaannya, sehingga akan membuka peluang yang lebih

     besar bagi bank untuk meningkatkan profitabilitas.

    d. 

    Ketahanan dan efisiensi perbankan. Bila CAR rendah, kemampuan bank

    untuk  survive  pada saat mengalami kerugian juga rendah. Modal sendiri

    cepat habis untuk menutupi kerugian yang dialami dan akhirnya

    kelangsungan usaha bank menjadi terganggu.

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    44/113

    30

    3.  Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank Syariah

    Berdasarkan PBI Nomor: 7/13/PBI/2005 tentang Kewajiban

    Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank Umum Berdasarkan Prinsip

    Syariah, bank wajib menyediakan modal minimum sebesar 8% (delapan per

    seratus) dari Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).

    Bank Umum Syariah (BUS) dan BPRS wajib menyediakan modal

    minimum sebesar 8% dari ATMR. Unit Usaha Syariah (UUS) wajib

    menyediakan modal minimum dari ATMR dari kegiatan usaha berdasarkan

    Prinsip Syariah. Dalam hal modal minimum UUS kurang dari 8% dari ATMR

    maka kantor pusat bank umum konvensional dari UUS wajib menambah

    kekurangan modal minimum sehingga mencapai 8% dari ATMR. ATMR

    untuk BUS terdiri dari ATMR risiko kredit dan risiko pasar, sedangkan

    ATMR BPRS hanya untuk risiko kredit. ATMR dihitung berdasarkan bobot

    risiko masing-masing pos aktiva neraca dan rekening administratif.

    C.  Likuiditas

    1.  Pengertian Likuiditas

    Likuiditas adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk

    memenuhi kewajiban atau hutang yang segera harus dibayar dengan harta

    lancarnya.18

      Dalam dunia perbankan, likuiditas adalah kemampuan

    18 Ridwan Tobing dan Bill Nikholaus, Kamus Istilah Perbankan Populer, (Jakarta: PT Atalya

    Releni Sudeco, 2003), h.124. 

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    45/113

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    46/113

    32

    1.  Pemenuhan aturan reserve requirement  atau cadangan wajib minimum

    yang ditetapkan bank sentral.

    2.  Penarikan dana oleh deposan.

    3.  Penarikan dana oleh debitur.

    4.  Pembayaran kewajiban yang jatuh tempo.

    Dalam rangka memenuhi likuiditasnya, maka bank dapat

    menggunakan beberapa pendekatan, yaitu:

    A.  Commercial Loan Theory, Productive Theory atau Real Bills Doctrine 

    Pendekatan ini menyatakan bahwa likuiditas bank akan dapat terjamin

    apabila aktiva produktif bank diwujudkan dalam bentuk kredit jangka

     pendek dan bersifat  self liquidating . Kredit jangka pendek ini terutama

    dalam bentuk kredit modal kerja, sehingga diharapkan dalam jangka

     pendek debitur mampu mengembalikan pinjamannya.

    B.   Asset Shifttability Theory 

    Pendekatan ini menyatakan bahwa likuiditas bank akan dapat dipelihara

    apabila aset bank dengan cepat diubah dalam bentuk aset lain yang lebih

    likuid sesuai dengan kebutuhan. Fokus pendekatan ini adalah surat

     berharga, karena surat berharga dipandang cukup mudah untuk

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    47/113

    33

    dikonversikan menjadi alat likuid. Pinjaman yang diberikan oleh bank

     juga dijamin menggunakan surat berharga.

    22

     

    Bank dikatakan likuid apabila:23

     

    a.  Bank tersebut memiliki cash assets  sebesar kebutuhan yang akan

    digunakan untuk memenuhi likuiditasnya;

     b.  Bank tersebut memiliki cash asset  yang lebih kecil dari butir (a) di atas,

    tetapi bank yang bersangkutan juga mempunyai asset  lainnya (khususnya

    surat-surat berharga) yang dapat dicairkan sewaktu-waktu tanpa

    mengalami penurunan nilai pasarnya;

    c.  Bank tersebut mempunyai kemampuan untuk menciptakan cash assets 

     baru melalui berbagai bentuk hutang.

    Likuiditas bank biasanya disebut alat likuid atau reserve requirement  

    atau simpanan uang di Bank Indonesia dalam bentuk Giro dalam jumlah yang

    ditentukan, disebut Giro Wajib Minimum. Dengan demikian, suatu bank

    syariah dikatakan likuid apabila:

    a.  Dapat memelihara Giro Wajib Minimum di Bank Indonesia sesuai

    dengan ketentuan yang berlaku.

    22 Y. Sri Susilo, Sigit Triandaru dan A. Totok Budi Santoso,  Bank dan Lembaga Keuangan

     Lainnya, (Jakarta, Salemba Empat, 2000) Cet.1, h.105. 23 Teguh Pudjo Muljono, Analisa Laporan Keuangan untuk Perbankan, (Jakarta: Jambatan

    Anggotaa IKPI, 1986), h.60. 

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    48/113

    34

     b.  Dapat memelihara giro di bank korespoden. Giro di bank koresponden

    adalah rekening yang dipelihara di bank koresponden yang besarnya

    ditetapkan berdasarkan saldo minimum.

    c.  Dapat memelihara sejumlah kas secukupnya untuk memenuhi

     pengambilan uang tunai.24

     

    Secara akuntansi keuangan dan perbankan, perhitungan atau

     pengukuran likuiditas dapat dilakukan melalui perhitungan rasio yang

    menggambarkan hubungan timbal balik antara aset dan liabilitas. Rasio

    likuiditas dapat dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja, yaitu

     pos-pos aktiva lancar dan utang lancar.25

     

    2.  Financing to Deposit Ratio (FDR)

     Financing to Deposit Ratio (FDR) atau yang dalam bank konvensional

    disebut juga  Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan rasio untuk mengukur

    kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya yang berasal dari

     permintaan pembiayaan. Rasio ini dihitung dengan membandingkan

    komposisi jumlah pembiayaan yang diberikan dengan jumlah dana pihak

    ketiga.

    24 Imam Rusyamsi, seperti yang dikutip dalam buku Muhammad,  Manajemen Dana Bank

    Syariah, (Yogyakarta: Ekonisia, 2005), Cet.1, h.66. 25 Sofyan Syafri Harahap,  Analisis Kritis Laporan Keuangan, (Jakarta: PT RajaGrafindo

    Persada, 1998), h.301. 

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    49/113

    35

     Financing to Deposit Ratio menggambarkan kemampuan bank untuk

    membayar kembali penarikan yang dilakukan nasabah penyimpan dengan

    mengandalkan pinjaman dari sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio FDR

    ini, maka semakin rendah kemampuan likuiditas bank tersebut. Oleh karena

    itu, selain mencerminkan kondisi likuiditas bank, rasio ini juga digunakan

    untuk mengukur tingkat risiko yang menjadi beban bank dalam menjalankan

    usahanya.26

     

    Aspek ini menunjukkan ketersediaan dana dan sumber dana bank pada

    saat ini dan masyarakat yang akan datang. Pengaturan likuiditas bank

    terutama dimaksudkan agar bank setiap saat dapat memenuhi kewajiban-

    kewajiban yang harus segera dibayar. Pada penelitian bank syariah digunakan

    rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga disebut FDR ( Financing to

     Deposit Ratio) yaitu perbandingan antara kredit yang disalurkan dengan dana

    masyarakat yang dikumpulkan bank baik berupa tabungan, giro maupun

    deposito. FDR memberikan indikasi mengenai jumlah dana pihak ketiga yang

    disalurkan dalam bentuk pembiayaan besarnya  Financing to Deposit Ratio 

    menurut peraturan pemerintah maksimum adalah 110%.27

     

    Dengan ditetapkan batas maksimum pemberian kredit (pembiayaan)

    dan  Financing to Deposit Ratio  yang harus diperhatikan oleh bank syariah,

    26 Suhirman, Kajian Tentang Perkembangan LDR dan Dampaknya bagi Rentabilitas Bank .

    (Jakarta: Institut Bankir Indonesia, 2001), h.22. 27 Kasmir, h.272. 

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    50/113

    36

    maka bank syariah tidak dapat secara berlebihan melakukan ekspansi

     pembiayaan dengan tujuan memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya

    atau bertujuan untuk secepatnya dapat membesarkan jumlah asetnya, karena

    hal itu akan membahayakan kelangsungan hidup bank tersebut dan lebih

    lanjut akan membahayakan dan simpanan para nasabah penyimpan dari bank

    itu.28

     

    Rumus yang digunakan yaitu:

    FDR =Total Pembiayaan yang diberikan

    Todal Dana Pihak ketiga dan Ekuitas× 100% 

    D.  Efisiensi Operasional

    1.  Pengertian Efisiensi

    Agar mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat, tuntutan

    konsumen yang meningkat dan pesatnya kemajuan teknologi informasi, maka

     pengelolaan bank secara efisien merupakan faktor penting untuk dapat terus

     bertahan. Efisiensi adalah “melakukan sesuatu secara tepat (do the things

    right )”. Efisiensi didefinisikan sebagai hubungan antara input dan output yang

    dihasilkan dengan sumber daya yang dipakai untuk melakukan aktivitas

    28 Sutan Remy Sjadeini, Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan

     Indonesia, (Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti, 2007), h.177.  

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    51/113

    37

    operasional. Bank dikategorikan efisien tergantung dari cara manajemen

    memproses input menjadi output.

    29

     

    Efisiensi yang harus dilakukan perbankan adalah mengoptimalkan

    input yang ada agar menghasilkan output yang maksimal. Input pada

     perbankan syariah terdiri dari tiga pihak. Dana pihak pertama berasal dari

    dana para pemodal dan pemegang saham. Dana pihak kedua berasal dari

     pinjaman lembaga keuangan (bank dan bukan bank) dan pinjaman dari Bank

    Indonesia. Dana pihak ketiga berasal dari dana simpanan, tabungan, dan

    deposito. Setelah input terkumpul di bank, selanjutnya bank syariah dapat

    menghasilkan output berupa penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan dan

     jasa. Jika terdapat dana yang tidak digunakan pada bank maka bank tetap

    harus memberikan bagi hasil kepada nasabah dan akhirnya akan mengurangi

    tingkat laba yang dihasilkan bank.

    Bank yang dalam kegiatan usahanya tidak efisien akan mengakibatkan

    ketidakmampuan bersaing dalam mengerahkan dana masyarakat maupun

    dalam menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan

    sebagai modal usaha. Efisiensi pada perbankan terutama efisiensi biaya akan

    menghasilkan tingkat keuntungan yang optimal, penambahan jumlah dana

    yang disalurkan, biaya lebih kompetitif, peningkatan pelayanan kepada

    nasabah, keamanan dan kesehatan perbankan yang meningkat. Salah satu alat

    29 Benyamin Molan, Glosarium Prentice Hall untuk Manajemen dan Pemasaran, h. 44. 

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    52/113

    38

    yang dapat digunakan untuk mengukur efisiensi perbankan adalah rasio

    BOPO.

    2.  Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional

    Rasio BOPO adalah perbandingan antara biaya operasional dengan

     pendapatan operasional. BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi

    dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya.30

      BOPO

    dihitung dengan rumus sebagai berikut:

    BOPO =Beban Operasional

    Pendapatan Operasional× 100% 

    Yang termasuk beban operasional adalah semua jenis biaya yang

     berkaitan langsung dengan kegiatan usaha bank. Beban operasional terdapat

    dalam laporan laba rugi yang diperoleh dengan menjumlahkan biaya bagi

    hasil, biaya tenaga kerja, biaya umum administrasi, biaya Penyusutan dan

    Penyisihan Aktiva Produktif, biaya sewa gedung dan inventaris, dan

    sebagainya.31

     

    Sedangkan yang termasuk pendapatan operasional adalah semua

     pendapatan yang merupakan bagi hasil langsung dari kegiatan usaha bank

    yang benar-benar telah diterima. Pendapatan operasional didapat dalam

    laporan laba rugi yang diperoleh dengan menjumlahkan pendapatan jual-beli,

    30 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, h.119. 31 Lukman, h. 111 

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    53/113

    39

     pendapatan sewa, pendapatan bagi hasil, pendapatan administrasi, dan

     pendapatan operasional lainnya yang terdiri dari provisi dan komisi serta

    dividen yang diterima dari saham yang dimiliki. Ketentuan tingkat BOPO

    menurut Bank Indonesia secara rinci adalah sebagai berikut:

    Tabel 2.3

    Klasifikasi Tingkat BOPO Menurut BI

    Tingkat BOPO Predikat

    Di bawah 93,52% Sehat

    93,52%-94,72% Cukup Sehat

    94,72%-95,92% Kurang sehat

    Di atas 95,92% Tidak sehat

    Sumber: www.bi.go.id

    Selain sebagai indikator kinerja dan kesehatan bank, efisiensi yang diwakili

    oleh rasio BOPO juga memberikan gambaran mengenai:

    a.  Kemampuan manajemen perbankan dalam mengelola sumber daya (aktiva)

    yang ada untuk menghasilkan keuntungan optimal. Semakin rendah BOPO

    maka semakin tinggi efisiensi operasional bank dalam menggunakan aktiva

    untuk menghasilkan laba.

     b.  Kemampuan bank dalam hal pengendalian biaya. Semakin rendah BOPO

     berarti semakin efisien bank tersebut dalam mengendalikan biaya

    operasionalnya. Sebaliknya, tingginya BOPO mengindikasikan

    ketidakmampuan bank dalam mengatur dan mengendalikan biaya.

    c.  Kemampuan bank dalam menghasilkan profitabilitas. BOPO yang rendah

    mencerminkan tingginya kemampuan bank dalam menekan biaya operasional

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    54/113

    40

    sehingga mampu mendorong naiknya profitabilitas. Sebaliknya, tingginya

    BOPO berarti tinggi pula beban yang ditanggung bank dan berimbas negatif

    terhadap laba yang didapat.

    d.  Kemampuan bank dalam meminimalkan risiko operasional. Risiko

    operasional berasal dari kerugian operasional bila terjadi penurunan

    keuntungan yang dipengaruhi oleh struktur biaya operasional bank dan

    kemungkinan terjadinya kegagalan atas jasa-jasa dan produk-produk yang

    ditawarkan oleh bank. Rendahnya BOPO menunjukkan tingginya kemampuan

     bank dalam meminimalkan risiko operasional.

    E.  Pengaruh Kecukupan Modal (CAR) terhadap Profitabilitas (ROA)

    CAR mencerminkan modal sendiri perusahaan, semakin besar CAR maka

    semakin besar kesempatan bank dalam menghasilkan laba, karena dengan modal

    yang besar, manajemen bank sangat leluasa dalam menempatkan dananya ke

    dalam aktivitas investasi yang menguntungkan.

    Setiap penciptaan aktiva, di samping berpotensi menciptakan keutungan

     juga berpotensi menimbulkan risiko. Oleh karena itu, pemenuhan kecukupan

    modal (CAR) yang harus disediakan bank menjadi penting untuk diukur guna

    menjaga keamanan pemilik dana terutama dana masyarakat terhadap kemungkinan

    terjadinya risiko kerugian atas investasi pada aktiva.32

     

    32 Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta: Pustaka Alfabet, 2005), h.135. 

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    55/113

    41

    Tingginya CAR mencerminkan kemampuan bank dalam menanggung

    risiko yang mungkin timbul dan menunjukkan kapabilitasnya dalam

    mengantisipasi adanya penurunan aktiva sehingga dana nasabah terlindungi dan

    meningkatkan kepercayaan masyarakat. Selain itu, CAR yang tinggi yakni adanya

     permodalan yang cukup mampu menambah aktiva dan membuat pembiayaan

    menjadi luas dengan tingkat risiko yang kecil sehingga semuanya itu akan

     berpengaruh positif terhadap profitabilitas (ROA) bank.

    Penambahan modal dapat juga mengurangi profitabilitas, jika dengan

     penambahan modal tersebut bank menanamkannya dalam bentuk aktiva yang

    kurang produktif atau menanamkannya dalam aktiva produktif tetapi tidak

    menggunakan prinsip kehati-hatian (investasi yang rugi) sehingga tidak akan

    mendatangkan cash flow secara maksimal. Dengan demikian laba bank akan tetap

    atau bahkan turun dan menyebabkan ROA turun pula.

    F.  Pengaruh Likuiditas (FDR) terhadap Profitabilitas (ROA)

    LDR merupakan ukuran likuiditas yang mengukur besarnya dana yang

    ditempatkan dalam bentuk kredit yang berasal dari dana yang dikumpulkan oleh

     bank (terutama dana masyarakat). Semakin tinggi LDR menunjukkan semakin

    riskan kondisi likuiditas bank, sebaliknya semakin rendah LDR menunjukkan

    kurangnya efektifitas bank dalam menyalurkan kredit. Semakin tinggi LDR maka

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    56/113

    42

    semakin tinggi dana yang disalurkan ke pihak pihak ketiga. Dengan penyaluran

    dana pihak ketiga yang besar maka pendapatan (ROA) bank akan meningkat.

    Tujuan akhir dari aktivitas bank adalah menghasilkan laba. Namun bank

    harus tetap menjaga tersedianya likuiditas pada level yang wajar. Likuiditas yang

     besar mengindikasikan bank mampu memenuhi hutang-hutang jangka pendeknya

    secara lancar tapi mengindikasikan bahwa bank memiliki idle fund  dalam jumlah

     besar yang dapat mengurangi tingkat profitabilitas.

     Namun, jika bank memiliki tingkat likuiditas rendah apalagi tidak mampu

    mengembalikan beberapa kewajibannya tepat waktu maka bank akan kehilangan

    kepercayaan dari nasabah untuk bermitra dengan bank tersebut, hal ini pada

    gilirannya juga dapat mengurangi profitabilitas.

    Tingkat likuiditas diukur dengan FDR. Semakin rendah FDR menunjukkan

    semakin tinggi likuiditas bank yakni semakin mampu bank dalam membayar

    kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Sebaliknya, tingginya rasio FDR

    mencerminkan rendahnya likuiditas yang ditandai dengan tingginya pembiayaan

    yang dapat meningkatkan pendapatan namun dapat pula menurunkan kepercayaan

    mitra usaha.

    G.  Pengaruh Efisiensi Operasional (BOPO) terhadap Profitabilitas (ROA)

    Hasil akhir dari aktivitas bank akan menghasilkan biaya dan juga

     pendapatan operasional. Kedua hal ini mempengaruhi tingkat efisiensi operasional

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    57/113

    43

     bank yaitu kemampuan bank untuk menghasilkan keuntungan dari penggunaan

    aktiva agar dapat menutupi biaya-biaya operasional. Semakin efisien biaya

    operasional, maka semakin efisien pula bank tersebut dalam penggunaan aktiva

    untuk menghasilkan keuntungan.

    Tingkat efisiensi operasional diukur dengan rasio BOPO. Semakin rendah

    BOPO menunjukkan semakin tinggi efisiensi operasional bank yakni semakin

    efisien aktiva bank dalam menghasilkan keuntungan yang ditunjukkan dengan

    meningkatnya profitabilitas (ROA). Sebaliknya, tingginya rasio BOPO

    mencerminkan inefisiensi operasional bank yang ditandai dengan tingginya beban

    operasional dan akan berakibat pada berkurangnya laba dan menurunkan rasio

    ROA.

    Dengan tingginya biaya yang dikeluarkan dalam menghasilkan keuntungan

    yang dicapai bank, maka akan mengakibatkan rendahnya efisiensi opeasional bank

    dan selanjutnya berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas yang semakin

    menurun. Tetapi jika peningkatan biaya operasional bank mampu diiringi dengan

    kenaikan pendapatan operasional yang lebih besar, maka akan berpengaruh

    terhadap kenaikan ROA.

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    58/113

    44

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A.  Metode Penelitian

    1.  Ruang Lingkup Penelitian

    Penelitian ini adalah penelitian lapangan yakni penelitian untuk

    mengetahui pengaruh kecukupan modal (CAR), likuiditas (FDR), dan

    efisiensi operasional (BOPO) terhadap profitabilitas (ROA) pada PT Bank

    Muamalat Indonesia, Tbk. Penelitian ini merupakan penelitian statistik

    inferensial parametrik di mana setelah data dikumpulkan maka dilakukan

     berbagai metode statistik untuk menganalisis data lalu menginterpretasikan

    hasil analisis tersebut. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah

     pendekatan empiris yaitu pendekatan berdasarkan fakta yang terjadi di

    lapangan.

    2.  Data Penelitian

    Jenis data yang diolah dalam penelitian ini adalah data kuantitatif

    karena variabel-variabel yang diteliti merupakan data yang berbentuk angka

    dan berskala interval. Adapun sumber data yang digunakan adalah:

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    59/113

    45

    a.  Data Primer, yakni data yang 100% berasal dari sumber aslinya

    langsung berupa Laporan Keungan Triwulan yang disediakan oleh PT

    Bank Muamalat Indonesia, Tbk dari tahun 2005 hingga tahun 2010.

     b.  Data Sekunder, adalah data yang 50% sudah disiapkan pihak lain yaitu

    institusi ataupun lembaga berupa data mengenai teori-teori dan

     perkembangan dunia perbankan yang mendukung penelitian yang

    tersedia di berbagai literatur kepustakaan dan situs internet.

    3.  Teknik Pengumpulan Data

    Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah metode

    dokumentasi terhadap Laporan Triwulan PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk,

    literatur kepustakaan, karya ilmiah, artikel, dan data elektronik yang terdapat

    di berbagai situs internet mengenai masalah yang sedang dibahas.

    Secara lebih spesifik pengumpulan data dilakukan dengan beberapa

    teknik sebagai berikut:

    a.  Survey untuk mendapatkan informasi umum mengenai bank dan data

    laporan keuangan khususnya mengenai kecukupan modal, likuditas,

    efisiensi operasional, dan profitabilitas.

     b.  Studi dokumenter untuk mendapatkan data yang akan dimasukkan ke

    dalam variabel penelitian yaitu CAR, FDR, BOPO, dan ROA dari

    laporan triwulan bank dari tahun 2005 s/d 2010.

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    60/113

    46

    c.  Studi pustaka untuk mendapatkan data-data tentang kajian terdahulu,

    teori-teori yang mendukung, dan metodologi penelitian.

    4.  Variabel Penelitian

    a)  Return On Asset (ROA)

    Variabel ROA merupakan variabel dependen dalam penelitian ini. Data

    ROA bersumber dari Laporan Triwulan PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk

    mulai dari tahun 2005 hingga tahun 2010 yakni berjumlah 24 data.

    b)  Capital Adequacy Ratio (CAR)

    Variabel CAR merupakan variabel indevenden dalam penelitian ini yang

     bersumber dari Laporan Triwulan PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk. dari

    tahun 2005 hingga tahun 2010 yakni berjumlah 24 data.

    c)  Financing to Deposit Ratio (FDR)

    Variabel  Financing to Deposit Ratio  adalah variabel independen dalam

     penelitian ini yang bersumber dari Laporan Triwulan PT Bank Muamalat

    Indonesia, Tbk mulai dari tahun 2005 hingga tahun 2010 yakni berjumlah 24

    data.

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    61/113

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    62/113

    48

    yakni metode analisis statistik dan analisis deskriptif komparatif yang

    membandingkan perubahan nilai variabel CAR, FDR, BOPO dan ROA di periode

    tertentu.

    Metode analisis statistik dalam penelitian ini menggunakan model analisis

    regresi berganda karena variabel indevendennya (CAR, FDR, dan BOPO) memiliki

    hubungan kausalitas (sebab-akibat) terhadap variabel devenden (ROA).33

      Rumus

    regresi berganda dicari dengan persamaan:

    =   + 11 + 22 + 33 +  

    Keterangan:

    Y : variabel devenden atau variabel terikat (ROA)

    a : konstanta persamaan regresi

     b1,b2,b3  : koefisien regresi

    X1 : variabel independen atau variabel bebas (CAR)

    X2  : variabel indevenden atau variabel bebas (FDR)

    X3  : variabel indevenden atau variabel bebas (BOPO)

    e : error terms atau faktor pengganggu

    Fungsi regresi dapat dilihat pada tabel coefficient  output statistik khususnya

    kolom Unstandardized Coefficients. 

    33 Ety Rochaety, dkk., Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS, (Jakarta: Mitra

    Wacana Media, 2007), h.138. 

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    63/113

    49

    1.  Uji Asumsi Klasik

    Sebelum dilakukan uji signifikansi terhadap hipotesis, fungsi regresi

    yang baik harus memenuhi uji asumsi klasik (terbebas dari masalah

    multikolinieritas, heteroskedasitas, dan autokorelasi, serta memenuhi uji

    normalitas) sebagai berikut:

    a)  Masalah heteroskedisitas adalah terjadinya ketidaksamaan varians residual

    dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Cara mendeteksi

    heteroskedasitas adalah dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada

    Scatter Plot   yang terdapat dalam output statistik. Jika tidak ada pola yang

     jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y,

    maka tidak terjadi heteroskedasitas.

     b)  Masalah multikolinieritas menunjukkan adanya korelasi di antara variabel

     bebas. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas dilakukan dengan mencari

     besarnya Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai Tolerance-nya pada tabel

    Coefficients output   statistik. Jika nilai VIF kurang dari 10 dan nilai dari

    Tolerance-nya lebih dari 0,1 maka model regresi bebas dari

    multikolinieritas.34

     

    c)  Masalah Autokorelasi yaitu adanya korelasi antara kesalahan pengganggu

     pada suatu periode dengan kesalahan pada periode sebelumnya. Untuk

    mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dengan melihat nilai D-W (Durbin

    34 Singgih Santoso, Latihan SPSS Statistik Parametrik , (Jakarta: PT Alex Media Komputindo,

    2000), h.214. 

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    64/113

    50

    Watson) pada tabel Model Summary output statistik. Jika angka D-W di antara

    -2 sampai +2 berarti tidak ada masalah autokorelasi.

    35

     

    d)  Uji normalitas adalah untuk menentukan apakah variabel berdistribusi normal

    atau tidak. Pengujian normalitas dapat dilihat dari grafik normal  Probability

     Plot  output statistik. Apabila variabel berdistribusi normal, maka penyebaran

     plot akan berada di sekitar dan di sepanjang garis 450.36

     

    Setelah uji asumsi klasik, langkah selanjutnya adalah dengan

    melakukan pengujian hipotesis (testing hypothesis) terhadap hasil regresi

    untuk mengetahui kebenaran dari hipotesis yang dibuat yang akan membawa

    kepada kesimpulan untuk menolak atau menerima hipotesis.37

      Adapun

    hipotesis null (H0) dan hipotesis alternatif (Ha) dalam penelitian ini adalah

    sebagai berikut:

    Ho = Tidak terdapat pengaruh signifikan secara simultan CAR, FDR, dan

    BOPO terhadap ROA PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.

    Ha = Terdapat pengaruh signifikan secara simultan CAR, FDR, dan BOPO

    terhadap ROA PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk.

    35 Singgih Santoso, Latihan SPSS Statistik Parametrik , h.144. 36 Singgih Santoso, Latihan SPSS Statistik Parametrik, h.253. 37 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Pengantar Statistika, (Jakarta: Bumi Aksara,

    2008), h.119. 

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    65/113

    51

    Agar dapat menginterpretasikan hasil regresi dengan benar,

    dibutuhkan pengujian statistik yang relevan terhadap hipotesis yakni

     pengujian secara simultan (Uji F) dan pengujian secara parsial (Uji t).

    2.  Uji F.

    Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah variabel CAR, FDR,

    dan BOPO  secara simultan atau bersama-sama berpengaruh signifikan

    terhadap ROA, yaitu dengan cara:38

     

    a)  Membandingkan F hitung dengan F tabel.

    Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima

    Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak

    F hitung dapat dilihat pada tabel ANOVA output statistik. Sedangkan

    F tabel didapat dari tabel F. Cara mencari nilai F tabel yaitu dengan cara

    menghitung numerator (df1/pembilang = k  –   1) dan denumerator

    (df2/penyebut = n –  k) serta derajat kebebasan (α) yang digunakan dimana

    k adalah jumlah variabel dan n adalah jumlah sampel yang diteliti.

     b)  Membandingkan taraf signifikansi (sig) penelitian dengan taraf

    signifikansi (α) sebesar 0,05 (5%).

    Sig. penelitian < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima

    Sig. penelitian > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak

    38 Ety Rochaety, dkk., Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS,  h.119. 

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    66/113

    52

     Nilai sig. penelitian dapat diperoleh dengan melihat tabel ANOVA output

    statistik.

    Jika Ho ditolak, bararti minimal ada satu variabel bebas yang

     berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat dan model layak digunakan.

    Jika Ho diterima, maka tidak ada satu pun variabel bebas yang berpengaruh

    signifikan terhadap variabel terikatnya.

    3.  Uji t.

    Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel CAR,

    FDR, dan BOPO secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel

    ROA dengan cara:39

     

    a)  Membandingkan t hitung dengan t tabel

    Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima

    Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak

    T hitung dapat dilihat pada tabel Coefficients  output statistik.

    Sedangkan t tabel yaitu dengan menentukan taraf signifikansi 0,05 dan

    menghitung besarnya derajat kebebasan (DK = n  –   k) dimana n adalah

     banyaknya sampel dan k adalah banyaknya variabel.

    a.  Membandingkan taraf signifikansi (sig) penelitian dengan taraf signifikansi

    (α) sebesar 0,05 (5%). 

    Sig. penelitian < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima

    39 Ety Rochaety, dkk., Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS, h.115. 

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    67/113

    53

    Sig. penelitian > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak

     Nilai sig. penelitian bisa dilihat pada tabel Coefficients output statistik.

    Jika Ho ditolak, mka variabel bebas secara parsial berpengaruh

    signifikan terhadap variabel terikatnya. Sebaliknya jika Ho diterima berarti

    variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel

    terikat.

    Setelah dilakukan pengujian terhadap hipotesis guna mengetahui ada

    atau tidaknya pengaruh CAR, FDR, dan BOPO terhadap ROA baik secara

    simultan maupun parsial, maka untuk mengetahui besar kecilnya pengaruh

    CAR, FDR, dan BOPO terhadap ROA perlu dilakukan penghitungan

    koefisien determinasi (R 2) dan penghitungan koefisien determinasi parsial.

    4.  Koefisien Determinasi (R 2).

    Dalam penelitian ini, penghitungan koefisien determinasi dilakukan

    untuk mengetahui seberapa besar kontribusi variabel CAR, FDR, dan BOPO

    secara simultan terhadap tingkat ROA. Angka koefisien determinasi dapat

    dilihat pada tabel  Model Summary  output statistik dengan penghitungan

     berikut:40

     

      = 2 × 100% 

    Semakin besar nilai koefisien determinasi menunjukkan semakin besar

     pengaruh atau kontribusi CAR, FDR, dan BOPO  secara simultan terhadap

    40 Algifari, Analisis Regresi: Teori, Kasus dan Solusi, (Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2009),

    h.45. 

  • 8/18/2019 DARIS PURBA-FSH.pdf

    68/113

    54

    ROA. Sebaliknya, semakin kecil nilai koefisien determinasi menggambarkan

    semakin kecilnya pengaruh atau kontribusi CAR, FDR, dan BOPO secara

    simultan terhadap ROA.

    5.  Koefisien Determinasi Parsial

    Dalam penelitian ini, penghitungan koefisien determinasi parsial

    dilakukan untuk mengetahui