modul 3 mikrobiologi (1).doc
Transcript of modul 3 mikrobiologi (1).doc
VI.Data Pengamatan
VI.Data Pengamatan
6.1.Suhu
WaktuSuhu ( 0C )UWLLWLUALLAL
626.627212818
1226.827212818
1826.827212818
2426.827212818
3026.827212818
3626.827212818
4226.827212818
4826.627212818
5426.427212818
6026.427212818
Upper Warning Limit ( UWL ):270C
Lower Warning Limit ( LWL )
:210C
Upper Action Limit ( UAL )
:280C
Lower Action Limit ( LAL )
:180C
6.2.Kelembaban
WaktuKelembaban ( % )UWLLWLUALLAL
67175558060
127075558060
187075558060
247075558060
307075558060
367075558060
427075558060
487075558060
547075558060
607075558060
Upper Warning Limit ( UWL ):75%Lower Warning Limit ( LWL )
:55%
Upper Action Limit ( UAL )
:80%
Lower Action Limit ( LAL )
:60%
6.3.Jumlah Partikel Udara
A=p x l
=650 cm x 375 cm
=243750 cm
=24,375 m2
N=10 ( kelas G )
D1=0,5
D2=5
Syarat=D21,5 x D1
=5
1,5 x 0,5
=5
0,75
Maka, perhitungan dapat dilanjutkan
Jumlah volume kalibrasi hisap alat dalam satu menit=28 L/menit
6.3.1.Batas maksimal jumlah partikel dalam ruangan
Cn ( D1 )=Cn=
=
=3,517 x 108
4 x 108 partikel / m3
Cn ( D2 )=Cn=
=
=2,295 x 106
3 x 106 partikel / m3
Cn.m
=3 x 106 partikel / m3
6.3.2.Jumlah titik sampling dalam ruangan terkait
NL
=
=
=4,937
5
Jika NL9
Maka diambil 5 titik sampling
6.3.3.Volume minimum udara per titik sampling
Vs
=
=
=0,00667 Liter
Syarat=1.Minimal 2 Liter
2.Minimal 1 menit ( dengan alat )
Maka Vs yang diambil 28 L / menit 0,028 m3
Lokasi
samplingJumlah Partikel
0.5 mcm / PengujianJumlah Partikel
5 mcm / PengujianP (D1 0.5 mcm)
(partikel/m3)P (D1 5 mcm)
(partikel/m3)
1125254464.285714892.8571429
2121428.571428635.71428571
345121607.142857428.5714286
41212428.5714286428.5714286
545541607.1428571928.571429
M47.820.81707.142857742.8571429
SD46.2028137720.4132311650.100492729.0439644
SE737.9473738326.0383726
M
Masing - masing titik sampling tidak melebihi jumlah maksimal partikel sehingga 95% UCL dapat dilanjutkan.
Table t students
No of individual averages2345-67-9
16,32,92,42,11,9
t students:5maka 2,1
UCLD1=M+( t x SE )
=1707,14+( 2,1 x 737,95 )
=3256,835
UCLD2=M+( t x SE )
=742,86+( 2,1 x 326.04 )
=1427,544
Jumlah partikel 0,5 dengan UCL 95%=3256,835 partikel/m3
Jumlah partikel 5 dengan UCL 95%=1427,544 partikel/m3
Berdasarkan data tersebut ruangan memenuhi syarat kelas C
6.4.Jumlah mikroba di udara lingkungan dan pada permukaan obyek
NoMetodeJumlah bakteri ( 35-370C )
Hari ke-2Jumlah jamur ( 20-250C )
Hari ke-4Jumlah
1Swab test91120
2Settle plate ( 1 )14880228
3Settle plate ( 2 )5276128
4Finger debs448
5GPT ( 1 )132032
6GPT ( 2 )12517
Berdasarkan data perhitungan mikroba didimpulkan bahwa ruangan tidak sesuai dengan syarat kelas C, sehingga perlu dilakukan pembersihan kembali.VII.Pembahasan
Pemantauan suhu dilakukan dengan tujuan untuk membuktikan kapabilitas fasilitas sistem udara dalam memelihara suhu ruangan dalam batasan temperatur yang diterapkan dan dalam batasan waktu yang disepakati suplier dan pelanggan untuk area yang diuji. Berdasarkan data suhu yang diamati selama 1 jam dapat dilihat bahwa suhu ruangan masih dapat terkontrol namun sudah mendekati ke batas UWL. Pada ruangan. Peningkatan kelembaban tinggi memiliki banyak uap air pada udara disekitarnya. Peningkatan suhu karena pengaruh lingkungan dapat berpengaruh pada mesin, obat, maupun bahan obat juga berpengaruh pada orang yang berada dalam ruangan tersebut karena panas tubuh menjadi meningkat yang dapat berpengaruh pada kesehatan seperti peningkatan tekan darah dan denyut jantung. Hal ini menjadi acuan mengapa pemantauan suhu dan kelembaban diperlukan.
Pemantauan jumlah partikel diperlukan untuk mencegah adanya kontaminasi silang yang mungkin terjadi sehingga akan berpengaruh pada produk yang dibuat.
Kami mengkategorikan ruangan yang kami uji adalah kelas G dan berdasarkan data yang kami dapat jumlah partikel 0,5 3256,835 partikel per m3 dan jumlah partikel 5 1427,544 partikel per m3 ruangan yang kami uji memenuhi syarat untuk kelas C dimana jumlah partikel untuk non operasional tidak lebih dari 352.000 partikel per m3 dan 2900 partikel per m3 untuk partikel 0,5 m, sedangkan untuk ruangan operasional tidak lebih dari 3.520.000 partikel per m3 dan 29.000 partikel per m3 untuk partikel 5 m. Untuk mengurangi jumlah partikel dapat digunakan HEPA filter juga dapat dilakukan dengan cara dinding, lantai, pintu, dan plafon terbuat dari bahan tidak berpori, permukaan dapat disanitasi, tidak bersudut agar mudah saat dibersihkan, pemantauan lingkungan dilakukan terus - menerus dan dicatat.Swab test yang kami lakukan pada pada kaca jendela menghasilkan serabut-serabut putih pada goresan yang kami lakukan dan di pinggir media bertumbuh beberapa koloni yang berwarna yang menunjukkan adanya mikroorganisme yang ditotal berjumlah 20, seharusnya hasil untuk penggoresan di jendela dengan hasil seetle test di dekat jendela tidaklah jauh berbeda namun hasil seetle plate dekat jendela jumlahnya lebih banyak kemungkinan hal ini terjadi karena sampel yang kami ambil dari bagian atas jendela yang dilewati oleh sebagian kecil udara dari luar berbeda dengan seetle plate yang disimpan di bawah jendela dimana udara dari ular masuk dan kontak langsung dengan media.
Seetle plate yang kami lakukan di dua tempat yang berbeda, di dekat jendela dan didekat westafel menunjukan perbedaan dari jumlah jamur dan bakteri. Pada penempatan dekat westafel hasilnya lebih sedikit dari pada yang disimpan di dekat jendela. Media yang disimpan di dekat jendela hasilnya lebih banyak, menyebar, dan memiliki warna yang beragam, ada yang berwarna putih, kuning, jingga serta ada yang berserabut dengan total jumlah 228 mikroba sedangkan pada westafel hampir setengah media tertutup serabut berwarna putih, hasilnya juga beragam hanya saja jumlahnya lebih sedikit yaitu 128 mikroba. Jendela yang terbuka menjadi pintu bagi banyak mikroorganisme untuk masuk ke dalam ruangan hal ini menyebabkan hasil di media lebih beragam dari yang ada di westafel. Hasil yang di westafel menunjukan jumlah mikroba yang lebih sedikit karena jauh dari jendela yang menjadi pintu masuk mikroba namun, bukan berarti tidak ada mikroba sama sekali.
Untuk finger dabs kami menggunakan sarung tangan steril setelah diinkubasi dan didiamkan di suhu ruangan terlihat bahwa telah tumbuh mikroorganisme pada media sebanyak 8 koloni melihat hal tersebut dapat disimpulkan bahwa sarung tangan tidak begitu bersih sehingga mikroorganisme lain dapat tumbuh melebihi standar yang telah ditetapkan.
Berdasarkan hasil pemantauan dalam media telah tumbuh bakteri dan jamur berupa kapang dan khamir dilihat secara kasat mata dan untuk jumlah mikroorganisme ruangan yang kami pantau tidak memasuki kelas C sesuai dengan perhitungan jumlah partikel sehingga perlu dilakukan pembersihan ulang sehingga dapat mengurangi jumlah mikroba diruangan serta jendela yang ada harus ditutup agar tidak ada mikroorganisme yang masuk dan disertai HEPA filter untuk menjaga tekanan udara sehingga dapat menjaga udara yang ada di dalam.
Pada GPT hasil menunjukan perbedaan antara yang lainnya padahal perlakuan sama kemungkinan koloni yang sebelumnya saling menempel sehingga pada perhitungan dihitung satu oleh praktikan, dari tekstur juga terjadi perubahan dimana media menjadi lebih kasar seperti bergelembung yang dapat terjadi karena bakteri yang menghasilkan udara sehingga media menggembung atau karena media yang digunakan telah mulai mendingin sehingga sebagian media ada yang mulai menggeras membentuk bongkahan - bongkahan agar sehingga media kasar dan terlihat menggunduk.
LAMPIRAN
MetodeJumlah bakteri ( 35-370C )
Hari ke-2Jumlah jamur ( 20-250C )
Hari ke-4
Swab test
Settle plate
( 1 )
Settle plate
( 2 )
MetodeJumlah bakteri ( 35-370C )
Hari ke-2Jumlah jamur ( 20-250C )
Hari ke-4
Finger debs
GPT ( 1 )
GPT ( 2 )
_1234567897.unknown
_1234567901.unknown
_1234567903.unknown
_1234567905.unknown
_1234567907.unknown
_1234567908.unknown
_1234567906.unknown
_1234567904.unknown
_1234567902.unknown
_1234567899.unknown
_1234567900.unknown
_1234567898.unknown
_1234567893.unknown
_1234567895.unknown
_1234567896.unknown
_1234567894.unknown
_1234567891.unknown
_1234567892.unknown
_1234567890.unknown