migren baru

download migren baru

of 25

description

migrain

Transcript of migren baru

  • 5/28/2018 migren baru

    1/25

    1

    BAB I

    LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

    Nyeri kepala atau cephalgia adalah nyeri atau rasa tidak enak di kepala, setempat ataumenyeluruh dan dapat menjalar ke wajah, mata, gigi, rahang bawah dan leher. Struktur di kepala

    yang peka terhadap rasa nyeri adalah kulit, fasia, otot-otot, arteri ekstra dan intraserebral,

    meningen, dasar fossa anterior, fossa posterior, tentorium serebeli, sinus venosus, nervus V, VII,

    IX, X, radix posterior C2,C3, bola mata, rongga hidung, rongga sinus, dentin dan pulpa gigi.

    Sedangkan otak tidak sensitif terhadap nyeri. Pada struktur terdapat ujung saraf nyeri yang

    mudah dirangsang oleh :

    1. traksi atau pergeseran sinus venosus dan cabangcabang kortikal2. traksi, dilatasi atau inflamasi pada arteri intra dan ekstrakranial3. traksi, pergeseran atau penyakit yan gmengenai saraf kranial dan servikal4. perubahan tekanan intrakranial5. penyakit jaringan kulit kepala, wajah, mata, hidung, telinga dan leher

    Cephalgia akan menjadi masalah, baik bagi penderitanya maupun dokter yang mengobatinya,

    apabila terjadi secara menahun atau kronik berulang. Dalam hal ini sering sefalgia merupakan

    gejala tunggal atau gejala yang paling menyolok.

    Manifestasi klinis

    Anamnesis khusus nyeri kepala meliputi :

    a. jenis nyeriberat, denyut, tarik, ikat, pindahpindah, rasa kosong

    b. awitan (onset)onset pada orang tua peningkatan TIK (hidrocephalus, tumor, perdarahan subarachnoid)

    kronistension headache, post trauma, neurosis, sinusitis

    akutperdarahan non trauma, meningitis, glaucoma

    c. frekuensi (periodisitas)terus-menerustension headache

  • 5/28/2018 migren baru

    2/25

    2

    episodemigren

    d. lama nyerimigrendalam jam

    tension headachehari-bulan

    neuralgia trigeminalmenyengat, detik-menit

    e. kapan nyericluster headache: sewaktu tidurnyeri waktu bangun tidur

    tension headache: siang dan sore lebih sering, rangsangan emosi

    migren; pencetus cahaya, cuaca, alkohol

    neuralgia trigeminal: tercetus waktu menelan, bicara, sikat gigi

    f. kualitas dan intensitasmigren: denyut hebat (susah kerja)

    cluster headache: denyut seperti bor

    tension headache: seperti memakai topi baja berat

    g. gejala penyertamigren: muntah, vertigo, diplopia

    cluster: ptosis ipsilateral, mioasis, konjungtiva merah

    tension headache: foto dan fonofobia.

    Tanyakan pula tentang faktor presipitasi, faktor yang memperberat atau mengurangi nyeri

    kepala, pola tidur, faktor emosional/ stress, riwayat keluarga, riwayat trauma kepala, riwayat

    penyakit medik (peradangan selaput otak, hipertensi, demam tifoid, sinusitis, glaucoma dan

    sebagainya), riwayat operasi, riwayat alergi, prahaid (pada wanita), riwayat pemakaian obat

    (analgetik, narkotik, penenang, vasodilator dll).

    Pemeriksaan khusus meliputi palpasi pada tengkorak untuk mencari kelainan bentuk, nyeri

    tekan dan benjolan. Palpasi pada otot untuk mengetahui tonus dan nyeri tekan daerah tengkuk.

    Perabaan arteri temporalis superfisialis dan arteri carotis komunis. Pemeriksaan leher, mata,

    hidung, tenggorok, telinga, mulut dan gigi geligi perlu dilakukan. Pemeriksaan neurologis

    lengkap, ditekankan pada fungsi saraf otak termsuk funduskopi, fungsi motorik, sensorik serta

    koordinasi.

  • 5/28/2018 migren baru

    3/25

    3

    Nyeri kepala dapat primer berupa migren, nyeri kepala cluster, nyeri kepala tegang otot, dan

    sekunder seperti nyeri kepala pasca trauma, nyeri kepala organik sebagai bagian penyakit lesi

    desak ruang (tumor otak, abses, hematom subdural dll), perdarahan subarachnoid, neuralgia

    trigeminus pasca herpetik, penyakit sistemik (anemia, polisitemia, hipertensi, hipotensi dll),

    sesudah pungsi lumbal, infeksi intrakranial sistemik, penyakit hidung dan sinus paranasal, akibat

    bahan toksis dan penyakit mata.

    Nyeri kepala yang menunjukkan tanda bahaya dan memerlukan evaluasi penunjang:

    nyeri kepala hebat pertama kali yang timbul mendadak nyeri kepala yang paling berat yang pernah dialami nyeri kepala berat yang progresif selama beberapa hari atau minggu nyeri kepala yang timbul bila latihan fisis, batuk, bersin, atau membungkuk. Nyeri kepala yang disertai penyakit umum atau demam, mual, muntah atau kaku

    kuduk

    Nyeri kepala yang disertai gejala neurologis (afasia, koordinasi buruk, kelemahanfokal atau rasa baal, mengantuk, fungsi intelek menurun, perubahan keperibadian

    dan penurunan visus).

  • 5/28/2018 migren baru

    4/25

    4

    Pemeriksaan Tambahan

    1. Ro foto kepalamelihat struktur tengkorak2. Ro foto servikalmenentukan adanya spondiloartrosis dan fraktur servikal3. CT Scans/ MRI pada nyeri kepala yang menunjukkan kemungkinan penyakit

    intrakranial (tumor, perdarahan subarachnoid, AVM dll)

    4. EEG dilakukan bila ada riwayat kejang, kesadaran menurun, trauma kepala ataupresinkop

    5. Foto sinus paranasalmelihat adanya sinusitis6. Angiografiuntuk kasus spesifik seperti aneurisma7. LPinfeksi, perdarahan intrakranial8. EMGkontraksi otot yang terus menerus pada tengkuk, belakang dan depan kepala9. Laborpemeriksaan kimia darah

    MIGRAIN

    Migrain atau sering juga disebut sakit kepala atau pusing sebelah adalah nyeri kepala

    berdenyut yang kerapkali disertai mual, muntah. Penderita biasanya sensitif terhadap cahaya,

    suara, bahkan bau-bauan. Sakit kepala ini paling sering hanya mengenai satu sisi kepala saja,

    kadang-kadang berpindah ke sisi sebelahnya, tetapi dapat mengenai kedua sisi kepala sekaligus.

    Migrain kadang kala agak sulit dibedakan dengan sakit kepala jenis lain. Sakit kepala

    akibat gangguan pada sinus atau akibat ketegangan otot leher mempunyai gejala yang hampir

    sama dengan gejala migrain. Migrain dapat timbul bersama penyakit lain misalnya asma dan

    depresi. Penyakit yang sangat berat, misalnya tumor atau infeksi, dapat juga menimbulkan gejala

    yang mirip migrain. Namun kejadian ini sangat jarang.

  • 5/28/2018 migren baru

    5/25

    5

    BAB II

    PERMASALAHAN

    MIGRAIN

    2.1 Penyebab Migrain

    Penyebab pasti migrain masih belum begitu jelas. Diperkirakan, adanya hiperaktiftas

    impuls listrik otak meningkatkan aliran darah di otak, akibatnya terjadi pelebaran pembuluh

    darah otak serta proses inflamasi. Pelebaran dan inflamasi ini menyebabkan timbulnya nyeri dan

    gejala yang lain, misalnya mual. Semakin berat inflamasi yang terjadi, semakin berat pula

    migrain yang diderita. Telah diketahui bahwa faktor genetik berperan terhadap timbulnya

    migrain.

    2.2 Gejala Migrain

    Gejala Awal: Satu atau dua hari sebelum timbul migrain, penderita biasanya mengalami

    gejala awal seperti lemah, menguap berlebih, sangat menginginkan suatu jensi makanan

    (mislanya coklat), gampang tersinggung, dan gelisah.

    Aura: Hanya didapati pada migrain klasik. Biasanya terjadi dalam 30 menit sebelum timbulnya

    migrain. Aura dapat berbentuk gangguan penglihatan seperti melihat garis yang bergelombang,

    cahaya terang, bintik gelap, atau tidak dapat melihat benda dengan jelas. Gejala aura yang lain

    yaitu rasa geli atau rasa kesemutan di tangan. Sebagian penderita tidak dapat mengucapkan kata-

    kata dengan baik, merasa kebas di tangan, pundak, atau wajah, atau merasa lemah pada satu sisi

    tubuhnya, atau merasa bingung. Penderita dapat mengalami hanya satu gejala saja atau beberapa

    macam gejala, tetapi gejala ini tidak timbul bersamaan melainkan bergantian. Suatu gejala aura

    biasanya menghilang saat nyeri kepala atau gejala aura yang lain timbul. Namun kadang-kadang

    gejala aura tetap bertahan pada permulaan sakit kepala.

    Sakit kepala dan gejala penyerta: Penderita merasakan nyeri berdenyut pada satu sisi kepala,

    sering terasa di belakang mata. Nyeri dapat berpindah pada sisi sebelahnya pada serangan

  • 5/28/2018 migren baru

    6/25

    6

    berikutnya, atau mengenai kedua belah sisi. Rasa nyeri berkisar antara sedang sampai berat.

    Gejala lain yang sering menyertai nyeri kepala antara lain:

    * Kepekaan berlebihan terhadap sinar, suara, dan bau

    * Mual dan muntah

    * Gejala semakin berat jika beraktifitas fisik

    Tanpa pengobatan, sakit kepala biasanya sembuh sendiri dalam 4 sampai 72 jam.

    Gejala Akhir: Setelah nyeri kepala sembuh, penderita mungkin merasa nyeri pada ototnya,

    lemas, atau bahkan merasakan kegembiraan yang singkat. Gejala-gejala ini menghilang dalam 24

    jam setelah hilangnya sakit kepala

    2.3 Pencetus Migrain

    Migrain dapat dicetuskan oleh makanan, stres, dan perubahan aktivitas rutin harian,

    walaupun tidak jelas bagaimana dan mengapa hal tersebut dapat menyebabkan migrain. Pencetus

    migrain antara lain:

    * Konsumsi makanan tertentu, seperti coklat, MSG, dan kopi

    * Tidur berlebihan atau kurang tidur* Tidak makan

    * Perubahan cuaca atau tekanan udara

    * Stres atau tekanan emosi

    * Bau yang sangat menyengat atau asap rokok

    * Sinar yang sangat terang atau pantulan sinar matahari.

    Di seluruh dunia, migrain mengenai 25% wanita dan 10% pria. Wanita dua sampai tiga kali lebih

    sering terkena migrain dibanding laki-laki. Migrain paling sering mengenai orang dewasa (umur

    antara 20 sampai 5o tahun), tetapi seiring bertambahnya umur, tingkat keparahan dan keseringan

    semakin menurun. Migrain biasanya banyak mengenai remaja. Bahkan, anak-anak pun dapat

    mengalami migrain, baik dengan atau tanpa aura. Resiko mengalami migrain semakin besar pada

    orang yang mempunyai riwayat keluarga penderita migrain.

  • 5/28/2018 migren baru

    7/25

    7

    2.4 Aspek Genetik Migren

    Adanya hubungan genetik pada migren telah lama dikenal, meskipun tidak ditemukan pola

    pewarisan secara Mendel yang konsisten. Hal ini menunjukkan adanya pola pewarisan yang

    bervariasi dan kemungkinan adanya gen-gen multipel yang berinterkasi dengan factor

    lingkungan dalam pola multifaktorial. Pola pewarisan yang jelas terdapat pada migrain

    hemiplegik familial, yakni subtipe yang langka dari migraine dengan aura, yang memiliki pola

    autosom dominant.

    2.5 Klasifikasi

    Nyeri kepala migren adalah suatu sindrom nyeri rekuren episodik yang diklasifikasikan menjadi

    3 tipe yaitu migren tanpa aura, migren dengan aura, dan varian migren.

  • 5/28/2018 migren baru

    8/25

    8

    1.Migren tanpa aura

    Migren tanpa aura adalah tipe yang paling sering dijumpai, ditemukan pada sekitar 80%

    dari semua pengidap migren. Migren tanpa aura mungkin dimulai di neuron-neuron nosiseptif di

    pembuluh darah. Sinyal nyeri berjalan dari pembuluh ke aferen primer dan kemudian ke

    ganglion trigeminus, dan akhirnya mencapai nucleus kaudalis trigeminus, suatu daerah pengolah

    nyeri di batang otak. Neuron-neuron aktif di SSP kemudian mengekspresikan gen c-fos yang

    ditekan oleh butabarbital di dalam nucleus kaudatus.1

    Selama serangan migren, banyak fungsi fisiologik yang terganggu seperti gangguan

    pemrosesan sensorik yang menyebabkan fotofobia atau fonofobia, gangguan motilitas GI yang

    menyebabkan mual dan muntah, gangguan otonom, atau gangguan serebrum yang bisa

    menyebabkan perubahan kognitif dan suasana hati.

    2.Migren dengan aura

    Migren dengan aura lebih besar kemungkinannya mengalami rangkaian perubahan

    neurobiologik 24-48 jam sebelum awitan nyeri kepala. Biasanya perubahan neurobiologik

    tersebut dimulai dan berakhir sebelum awitan nyeri kepala. Kualitas penyebaran gejala

    neurologik fokal khas mengisyaratkan bahwa aura serupa dengan spreading depressionkorteks

    yang terjadi saat suatu gelombang depolarisasi listrik berjalan melintasi korteks dan merangsang

    neuron-neuron sehingga fungsi neuron tersebut terganggu dan terjadi pengaktifan trigeminus.

    Diketahui bahwa spreading depression tersebut memerlukan aktivitas reseptor N-metil-D-

    aspartat glutamat.

    Gejala aura yang khas mencakup perubahan penglihatan dan sensorik abnormal lainnya

    seperti kilatan atau cahaya tajam atau merasa mengecap atau membaui sesuatu, serta defisit

    motorik dan bicara (afasia). Aura juga bisa bersifat somatosensorik seperti rasa baal di satutangan atau satu sisi wajah.

    3.Varian Migrain

    Migren Oftlamoplegik

  • 5/28/2018 migren baru

    9/25

    9

    Jenis ini jarang terjadi. Gejalanya berupa serangan nyeri periorbital yang disertai muntah-

    muntah, berlangsung 1 sampai 4 hari. Setelah nyeri hilang, terjadi ptosis ipsilateral kemudian

    dalam beberapa jam terjadi palsi N. III keseluruhan sehingga terjadi dilatasi pupil dan respon

    terhadap cahaya hilang. Oftalmoplegia bertahan dalam beberapa hari sampai 2 bulan. Setelah

    mengalami banyak serangan, oftalmoparesis menjadi menetap. Sindrom ini biasanya bermula

    sejak anak-anak, berbeda dengan sindrom Tolosa Hunt (oftalmoplegia yang nyeri) yang terjadi

    pada dewasa. Penyangatan pada N. III pada MRI menunjukkan bahwa terdapat proses

    peradangan neuropati cranial dibandingkan penyakit migren.

    Migren Retinal

    Serangan monookuler skotoma atau kebutaan yang berlangsung kurang dari 1 jam dan dapat

    berulang dan diikuti nyeri kepala tanpa dijumpai adanya kelainan okuler maupun gangguan

    structural pembuluh darah.

    Komplikasi Migren

    1. Status Migrenosus; Serangan migren dengan nyeri kepala yang berlangsung lebih dari 72jam. (interval bebas nyeri kepala kurang dari 4 jam).

    2. Migren infark/migren komplikata; Satu atau lebih gejala aura migren yang tidak pulihsempurna dalam 7 hari dan/atau dapat dihubungkan dengan konfirmasi kelainan infark

    iskemik pada pemeriksaan neuroimajing.

    2.6 Patogenesis

    Sampai saat ini belum diketahui dengan pasti faktor penyebab migraine. Dari penyelidikan

    yang sudah ada, diduga sebagai ganguan neurologis, perubahan sensitivitas system saraf dan

    aktivasi system trigeminal vaskular1.

    1. Gangguan neurologis

    Setiap orang mempunyai ambang migraine yang berbeda-beda, sesuai dengan reaksi

    neurovaskular terhadap perubahan mendadak dalam lingkungan. Dengan tingkat kerentanan

  • 5/28/2018 migren baru

    10/25

    10

    yang berbeda-beda maka akan ada sebuah ketergantungan keseimbangan antara eksitasi dan

    inhibisi pada berbagai tingkat saraf.

    2.Perubahan sensitivitas sistem saraf

    Proyeksi difus locus ceruleus ke korteks sereri dapat mengalami terjadinya

    oligmia kortikal dan mungkin pula terjadinya spreading depresision

    3. Aktivasi trigeminal vaskular

    Mekanisme migraine berwujud sebagai refeks trigeminal vaskular yang tidak stabil dengan cacat

    segmental pada jalur nyeri. Cacat segmental ini yang memasukkan aferen secara berlebihan yang

    kemudian akan terjadi dorongan pada kortibular yang berlebihan. Dengan adanya rangsangan

    aferen pada pembuluh darah, maka menimbulkan nyeri berdenyut.

    Kemungkinan lain terntang patogenesis migraine didasarkan atas inflamasi neurogenik

    di dalam jaringan intrakanal. Terdapat beberapa hal yang dapat memperberat keluhan migraine.

    Berikut ini adalah jenis keadaan yang dapat memperberat keluhan migraine, diantaranya adalah :

    1.Stress, diburu waktu, marah atau adanya konflik

    2. Bau asap atau uap, asap rokok, perubahan udara dan cahaya yang

    menyilaukan

    3.Menstruarsi, pil KB, pengobatan hormon estrogen

    4. Kurang tidur atau terlalu lama tidur

    5. Lapar dan minuman keras

    6. Latihan fisik yang teralu banyak

    7. Pemakaian obat-obatan tertentu

    2.7 Faktor Pemicu

    Banyak orang dengan nyeri kepala migren dapat mengenali satu atau lebih pemicu yang memulai

    serangan nyeri. Pemicu yang sering adalah anggur merah, coklat, bau yang tajam, cahaya

  • 5/28/2018 migren baru

    11/25

    11

    berkedip-kedip, stres emosi, daur hidup tak teratur, alkohol, kafein, nikotin, dan makanan yang

    banyak mengandung gula murni menyerupai gejala sakit kepala lainnya. Pemeriksaan standard

    yang dilakukan adalah dengan menggunakan kriteria International Headache Society yaitu,

    seseorang didiagnosis migraine jika mengalami 5 atau lebih serangan sakit kepala tanpa aura

    (atau 2 serangan dengan aura) yang sembuh dalam 4 sampai 72 jam tanpa pengobatan dan diikuti

    dengan gejala mual, muntah, atau sensitif terhadap sinar dan suara.

    2.8 Pemeriksaan

    Gejala migraine yang timbul perlu diuji dengan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk

    menyingkirkan kemungkinan penyakit lain dan kemungkinan lain yang menyebabkan sakit

    kepala. Pemeriksaan lanjutan tersebut adalah6:

    1. MRI atau CT Scan, yang dapat digunakan untuk menyingkirkan tumor dan

    perdarahan otak.

    2. Punksi Lumbal, dilakukan jika diperkirakan ada meningitis atau

    perdarahan otak.

    2.9 Medikamentosa

    Yang digunakan untuk menghentikan serangan migraine, meliputi2, 3, 5 :

    1.Anti-Inflamasi Non Steroid (NSAID), misalnya aspirin, ibuprofen, yang

    merupakan obat lini pertama untuk mengurangi gejala migraine.

    2.Triptan (agonis reseptor serotonin). Obat ini diberikan untuk

    menghentikan serangan migrain akut secara cepat. Triptan juga digunakan

    untk mencegah migrain haid.

    3.Ergotamin, misalnya Cafegot, obat ini tidak seefektif triptan dalam

    mengobati migrain.

  • 5/28/2018 migren baru

    12/25

    12

    4.Midrin, merupakan obat yang terdiri dari isometheptana, asetaminofen,

    dan dikloralfenazon.

    5. Analgesic, mengandung butalbital yang sering memuaskan pada terapi

    6. Opioid analgesics, pada umumnya lapang perantaranya memberikan hasil

    yang mengecewakan.

    2.10 DATA PASIEN

    2.10.1 Data Administrasi Pasien

    a. Nama / Umur : M / 49 tahun

    b. No. register : Kr.Suci

    c. Status kepegawaian : -

    d. Status sosial : ibu dengan 3 orang anak

    2.10.2 Data Demografis

    a. Alamat : Kr.Suci

    b. Agama : Islam

    c. Suku : Jawa

    d. Pekerjaan : Pedagang

    e. Bahasa Ibu : Indonesia

    f. Jenis Kelamin : Perempuan

    2.10.3 Data Biologik

    a. Tinggi Badan : 155 cm

    b. Berat Badan : 50 kgc. Habitus : -

    2.10.4 Data Klinis

    a. Anamnesis

    Keluhan Utama : Nyeri kepala hilang timbul sejak 2 hari yang lalu

  • 5/28/2018 migren baru

    13/25

    13

    Riwayat Penyakit Sekarang :

    Nyeri kepala sejak 2 hari yang lalu, nyeri terutama di kepala sebelah kanan, nyeriseperti ditarik dan berdenyut-denyut, hilang timbul. Nyeri sampai mengganggu

    aktivitas sehari-hari.

    Nyeri kepala disertai mual. Tidak disertai muntah. Nyeri bertambah denganmelihat cahaya silau dan tidak bertambah mendengar suara ribut.

    Keluhan nyeri biasanya timbul jika telat makan, stress, saat membaca, menontontv, ataupun pekerjaan lain yang membutuhkan konsentrasi. Rasa nyeri semakin

    terasa berat bila pasien beraktivitas dan sedikit berkurang bila pasien berbaring

    atau beristirahat. Keluhan tidak dipengaruhi oleh siklus menstruasi pasien dan

    makanan (seperti indomie, coklat,dll). Keluhan telinga berdenging (-), penglihatan buram (-), penglihatan ganda (-),

    penglihatan kabur (-), silau (-). Sakit gigi (-). Pusing berputar disangkal.

    Pasien mengaku tidak ada tanda-tanda khusus sebelum serangan nyeri datang. Tidak ada riwayat trauma kepala. Demam (-) Riwayat kebiasaan merokok tidak ada Kebiasaan minum kopi tidak ada. Kebiasaan minum alkohol tidak ada.

    Riwayat Penyakit Dahulu

    Pasien mengaku sudah sering sakit kepala seperti ini sejak 3 tahun yang lalu.Nyeri dirasakan hilang timbul. Setiap keluhan timbul intensitas bervariasi dari

    ringan ke berat, dan saat keluhan timbul, keluhan menetap pada lokasi yang sama.

    Lamanya setiap serangan tidak menentu.

    Nyeri rata-rata 2x/bulan dan tiap sakit kepala muncul, pasien membeli obat diwarung.

    Riwayat hipertensi tidak ada.

  • 5/28/2018 migren baru

    14/25

    14

    Riwayat Penyakit Keluarga

    Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit seperti ini

    b. Pemeriksaan Jasmani

    Tanda Vital :- Kesadaran : cmc

    - TD : 130/80 mmHg

    - Nadi : 88 x/menit

    - Nafas : 22 x/menit

    - Suhu : 370C

    Status Generalisata :Kepala : tidak ditemukan kelainan

    Kulit : teraba hangat, turgor baik, ikterik (-)

    Mata : konjungtiva tak anemis, sklera tak ikterik

    THT : tidak ada kelainan

    Leher : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening

    Dada : Paru

    I : normochest, simetris kiri kanan, retraksi dinding dada tidak ada

    Pa : fremitus kiri=kanan

    Pe : sonor

    A : napas vesikuler, Rh -/-, Wh -/-

    Jantung

    I : Iktus tidak terlihat

    Pa : Iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V

    Pe : batas jantung dalam batas normal

    A : Bunyi jantung murni, irama teratur, bising tidak ada

    Abdomen I : tidak membuncit

    Pa : supel, hepar dan lien tidak teraba.

  • 5/28/2018 migren baru

    15/25

    15

    Pe: timpani

    A: Bising Usus (+) normal

    Genitalia : tidak diperiksa

    Ekstremitas : akral hangat, refilling kapiler baik, reflek fisiologis +/+, reflek patologis -/-

    Status Neurologikus

    Tanda rangsangan selaput otak :

    kaku kuduk : (-) kernig : (-)

    laseque : (-) brudzinski I : (-)

    brudzinski II : (-)

    Tanda peningkatan TIK

    muntah proyektil : (-)

    sakit kepala progresif : (-)

    Saraf - saraf otak

    1. Nervi KranialisN I : Penciuman baik

    N II : tajam penglihatan N/N, lapangan penglihatan N/N

    melihat warna +/+

    N III, IV, VI : pupil isokor, diameter 3 mm, reflek cahaya +/+,

    gerakan mata ke lateral +/+

    N V : motorik dan sensorik baik

    N VII : raut muka simetris, plika nasolabialis simetris,

    menutup mata +/+ , menggerakkan dahi +/+,

  • 5/28/2018 migren baru

    16/25

    16

    mencibir (+), bersiul (+)

    N VIII : tidak ada kelainan

    N IX : Reflek muntah (+)

    N X : bias menelan, artikulasi jelas

    N XI : menolehkan kepala (+), mengangkat bahu (+)

    N XII : lidah tak ada deviasi

    2. Koordinasi : Cara Berjalan : Normal, Tes supinasi (+), Tes jarihidung (+), tes hidung jari (+), Disartri (-)

    3. Motorik :Ekstremitas superi or Dekstra Sinistra

    Pergerakan aktif aktif

    Kekuatan 5/5/5 5/5/5

    Tonus eutonus eutonus

    Trofi eutrofi eutrofi

    Ekstremitas in ferior Dekstra Sinistra

    Pergerakan aktif aktif

    Kekuatan 5/5/5 5/5/5

    Tonus eutonus eutonus

    Trofi eutrofi eutrofi

    4. Sensorik : Sensibilitas halus dan kasar baik5. Fungsi otonom; BAB dan BAK terkontrol, sekresi keringat (+)

  • 5/28/2018 migren baru

    17/25

    17

    6. Reflek fisiologisBiseps : +/+

    Triseps : +/+

    APR : +/+

    KPR : +/+

    7. Reflek patologisBabinski : -/-

    Chaddock : -/-

    Oppenheim : -/-

    Gordon : -/-

    Schaffer : -/-

    Hoffman Trommer : -/-

    Fungsi luhur : baik

    2.10.5 Pemeriksaan Penunjang

    Anjuran Pemeriksaan Penunjang :

    -

    2.10.6 Diagnosis

    Migrain tanpa aura

  • 5/28/2018 migren baru

    18/25

    18

    BAB III

    PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI

    3.1 Metode Penyuluhan

    Metode penyuluhan yang dilakukan adalah metode penyuluhan berkelompok.

    Penyuluhan dilakukan dengan diskusi 2 arah, juga diberikan leaflet.

    Dilaksanakannya penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya penanganan pada sakit

    kepala

    3.2Intervensi Memberi edukasi kepada pasien tentang penyakitnya serta pencegahan yang bisa

    dilakukan.

  • 5/28/2018 migren baru

    19/25

    19

    Menganjurkan kepada pasien untuk memanajemen stressnya dan melakukanolahraga.

    Menghindari pencetus serangan (terlambat makan, stress, membaca dan menonton tvterlalu lama)

    Istirahat yang cukup dan mengurangi aktifitas yang berat. Hindari menggunakan obat tanpa resep dokter.

  • 5/28/2018 migren baru

    20/25

    20

    BAB IV

    PELAKSANAAN

    4.1 Strategi Penanganan MasalahSeorang pasien perempuan berusia 49 tahun datang ke Puskesmas Gunung Alam dengan

    keluhan nyeri kepala dan didiagnosa dengan migraine tanpa aura. Dari anamnesis, berdasarkan

    kriteria diagnostik, pasien ini bisa dikategorikan ke dalam migraine tanpa aura. Kriteria

    diagnostik yang mendukung adalah lokasi yang unilateral, berdenyut, bertambah dengan

    aktivitas fisik, dan disertai mual dan tidak ada muntah, fotofobia (+) serta tidak disertai dengan

    aura.

    Faktor pencetus pada pasien adalah telat makan, stress, saat membaca, menonton tv

    dalam waktu lama, ataupun pekerjaan lain yang membutuhkan konsentrasi. Keluhan tidak

    dipengaruhi oleh siklus menstruasi pasien dan makanan (seperti indomie, coklat, dll). Pasien

    tidak mempunyai kebiasaan merokok dan minum kopi yang merupakan faktor risiko untuk

    timbulnya migraine.

    Terapi yang diberikan adalah NSAID yaitu ibuprofen. Terapi lebih diutamakan pada

    preventif dan promotifnya, yaitu menghindarkan faktor pencetus dan hindari pemakaian obat

    tanpa resep dokter. Jadi, untuk terapi tetap diberikan ibuprofen saja walaupun pasien sudah

    mengalaminya sejak 3 tahun yang lalu.

    Manajemen

    a. Preventif : Menghindari pencetus serangan (terlambat makan, stress, membaca dan menonton

    tv terlalu lama)

    Istirahat yang cukup. Hindari menggunakan obat tanpa resep dokter.

    b. Promotif :

  • 5/28/2018 migren baru

    21/25

    21

    Memberi edukasi kepada pasien tentang penyakitnya serta pencegahan yang bisadilakukan.

    Menganjurkan kepada pasien untuk memanajemen stressnya.c. Kuratif :

    Ibuprofen 3 x 400 mg

    d. Rehabilitatif :- Kontrol teratur ke Puskesmas untuk memeriksa perkembangan sakit kepalanya.

  • 5/28/2018 migren baru

    22/25

    22

    Migrain atau sering juga disebut sakit kepala atau pusing sebelah adalah nyeri kepala berdenyut

    yang kerapkali disertai mual, muntah

    Pentingnya melakukan aktifitas seperti berolahraga dan kebiasaan minum air putih untuk

    mencegah terjadinya sakit kepala

  • 5/28/2018 migren baru

    23/25

    23

    BAB V

    MONITORING DAN EVALUASI

    5.1 Monitoring

    Banyak orang dengan nyeri kepala migren dapat mengenali satu atau lebih pemicu yang

    memulai serangan nyeri. Pemicu yang sering adalah anggur merah, coklat, bau yang tajam,

    cahaya berkedip-kedip, stres emosi, daur hidup tak teratur, alkohol, kafein, nikotin, dan makanan

    yang banyak mengandung gula murni menyerupai gejala sakit kepala lainnya. Pemeriksaan

    standard yang dilakukan adalah dengan menggunakan kriteria International Headache Society

    yaitu, seseorang didiagnosis migraine jika mengalami 5 atau lebih serangan sakit kepala tanpa

    aura (atau 2 serangan dengan aura) yang sembuh dalam 4 sampai 72 jam tanpa pengobatan dan

    diikuti dengan gejala mual, muntah, atau sensitif terhadap sinar dan suara.

    5.2 Evaluasi

    Migrain atau sering juga disebut sakit kepala atau pusing sebelah adalah nyeri kepala

    berdenyut yang kerapkali disertai mual, muntah. Penderita biasanya sensitif terhadap cahaya,

    suara, bahkan bau-bauan. Sakit kepala ini paling sering hanya mengenai satu sisi kepala saja,kadang-kadang berpindah ke sisi sebelahnya, tetapi dapat mengenai kedua sisi kepala sekaligus.

    Migrain kadang kala agak sulit dibedakan dengan sakit kepala jenis lain. Sakit kepala

    akibat gangguan pada sinus atau akibat ketegangan otot leher mempunyai gejala yang hampir

    sama dengan gejala migrain. Migrain dapat timbul bersama penyakit lain misalnya asma dan

    depresi

    Terapi lebih diutamakan pada preventif dan promotifnya, yaitu menghindarkan faktor

    pencetus dan hindari pemakaian obat tanpa resep dokter. Jadi, untuk terapi tetap diberikan

    ibuprofen saja walaupun pasien sudah mengalaminya sejak 3 tahun yang lalu.

  • 5/28/2018 migren baru

    24/25

    24

    Sakit kepala akibat gangguan pada sinus atau akibat ketegangan otot leher mempunyai gejala

    yang hampir sama dengan gejala migrain

  • 5/28/2018 migren baru

    25/25

    25

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Aminoff MJ, Greenberg DA, Simon RP. Clinical neurology. 6th

    ed. USA McGrawHill.

    2005. p.85-7.

    2. Raskin NH, Green MW. Migraine and other headache. In Rowland PL (editor). Merritts

    neurology. 11th

    ed. USA Lippincot William & Wilkins. 2005. p. 982-6.

    3. Singh MK. Muscle Contraction Tension Headache. cited from

    www.emedicine.medscape.com.2009.

    4. Sastrodiwijo S, Kusuma P, Markam S, Nyeri Kepala Menahun. Bagian Neurologi: FKUI.Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta. 1986.

    5. Nyeri Kepala : Gangguan Kesadaran di Bidang Penyakit Syaraf. Bagian Neurologi FK

    UNAND Padang.

    6. Nyeri Kepala. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 2. Editor Mansjoer A. Penerbit Media

    Ausclapius. FKUI. Jakarta . 2000 : hal 3436

    http://emedicine.medscape.com/article/1142908-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/1142908-overview