METODE PENELITIANrepository.upi.edu/47467/3/D_PK_1503300_Chapter3.pdf · 3.4 Evaluasi Kurikulum EIS...
Transcript of METODE PENELITIANrepository.upi.edu/47467/3/D_PK_1503300_Chapter3.pdf · 3.4 Evaluasi Kurikulum EIS...
71
Darwis Jauhari Bandu, 2020 IMPLEMENTASI KURIKULUM ENGLISH FOR ISLAMIC STUDIES DENGAN PENDEKATAN MULTIPLE
INTELLIGENCE DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BERBAHASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian gabungan (mixed methods), yang
menggabungkan antara Pendekatan Kuantitatif dan Pendekatan Kualitatif. Adapun
model penelitian gabungan yang digunakan adalah model Sequential Explanatory.
Metode penelitian kombinasi Model Sequential Explanatory dicirikan dengan
pengumpulan data dan analisis data kuantitatif pada tahap pertama, dan diikuti
dengan pengumpulan dan analisis data kualitataif pada tahap kedua, guna
memperkuat hasil penelitian kuantitatif yang dilakukan pada tahap pertama. Dari
segi kuantitatif, intrepetasi data dalam penelitian ini diperoleh dari angket yang
disebarkan kepada mahasiswa, dosen dan ketua program studi; sedangkan aspek
kualitatifnya diperoleh dari wawancara kepada pejabat yang berwenang, perancang
Kurikulum EIS dan beberapa mahasiswa pilihan.
Gambar 3.1 Alur Penelitian dengan Model Explanatory Sequential
Mixed Methods (Creswell, 2014: 220)
3.2 Metode Penelitian
Penelitian ini adalah Penelitian Deskriptif Evaluatif. Metode ini dipilih
karena metode penelitian dikaitkan dengan tujuan dan masalah penelitian. Tujuan
dari penelitian ini adalah mengevaluasi keefektifan Kurikulum EIS dengan
menggunakan model evaluasi CIPP (Context, Input, Process and Product) yang
dikembangkan oleh Daniel Stufflebeam (2000: 279).
Pengumpulan Data
Kuantitatif dan
Analisis (QUAN)
Diikuti
dengan
Pengumpulan
Data
Kualitatif dan
Analisis (qual)
Interpretasi
72
Darwis Jauhari Bandu, 2020 IMPLEMENTASI KURIKULUM ENGLISH FOR ISLAMIC STUDIES DENGAN PENDEKATAN MULTIPLE
INTELLIGENCE DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BERBAHASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu.
Lembaga pendidikan ini merupakan satu-satunya lembaga pendidikan tinggi Islam
negeri di Provinsi Sulawesi Tengah. Lembaga ini terletak di Jalan Diponegoro No.
23 Kota Palu. Selain permasalahan pengajaran Bahasa Inggris di lembaga ini,
Obyek Penelitian ini juga dipilih karena alasan kemudahan akses kepada para
responden penelitian.
Populasi dalam penelitian evaluasi ini adalah semua mahasiswa S1 Tingkat
Pertama di jurusan/prodi Keislaman yang ada di Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Palu yang sudah memperoleh Mata Kuliah Bahasa Inggris di Semester 1
dan sedang mengikuti perkuliahan Bahasa Inggris di Semester 2, kecuali Program
Studi Tadris Inggris. Total populasi adalah 2845 mahasiswa.
Penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
menggunakan Teknik Acak Bertingkat Proporsional (Proportioned Stratified
Random Sampling). Selanjutnya berdasarkan hasil perhitungan penarikan sampling
dengan Rumus Slovin didapatkan sampel dalam penelitian ini sebanyak 97 orang
mahasiswa, yang tersebar pada Lima program studi dalam Tiga fakultas yang ada
di IAIN Palu.
Adapun perinciannya adalah 23 mahasiswa Program Studi Manajemen
Pendididkan Islam dan 18 mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab
(Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan), 21 mahasiswa Program Studi Perbankan
Syariah (Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam), 21 mahasiswa Program Studi Ilmu
Alquran dan Tafsir dan 14 mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran
Islam (Fakultas Ushuludin, Aqidah & Dakwah).
3.4 Evaluasi Kurikulum EIS dengan Model Evaluasi CIPP
Model evaluasi CIPP mencakup empat komponen evaluasi, yaitu:
1. Context Evaluation, yang berfungsi merumuskan tujuan
2. Input Evaluation, yang membantu membuat keputusan tentang disain;
3. Process Evaluation, yang memberikan informasi untuk pembuatan
keputusan perihal prosedur, strategi atau operasi; dan
73
Darwis Jauhari Bandu, 2020 IMPLEMENTASI KURIKULUM ENGLISH FOR ISLAMIC STUDIES DENGAN PENDEKATAN MULTIPLE
INTELLIGENCE DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BERBAHASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Product Evaluation, yang berfungsi dalam pembuatan keputusan
terkait hasil akhir; penghentian, modifikasi atau kelanjutan
kurikulum yang dievaluasi.
Gambar 3.2 Komponen-Komponen Utama Model Evaluasi CIPP
Tujuan evaluasi model CIPP adalah untuk keperluan pertimbangan dalam
pengambilan sebuah keputusan/kebijakan (Orstein & Hunkins, 2009: 286).
Sedangkan fungsi dari evaluasi model CIPP adalah membantu penanggung jawab
Kurikulum tersebut (pembuat kebijakan) dalam mengambil keputusan apakah
meneruskan, modifikasi, atau menghentikan Kurikulum. Dalam penelitian ini,
evaluasi model CIPP dipilih karena model ini lebih komprehensif jika dibandingkan
dengan model evaluasi lainnya, terutama untuk mengevaluasi keefektifan program
pengajaran bahasa.
Model evaluasi CIPP merupakan suatu kerangka kerja komprehensif untuk
memandu evaluasi program, proyek, personalia, produk, lembaga dan sistem.
Ceklis yang dipolakan setelah Model CIPP ini difokuskan pada evaluasi program,
khususnya evaluasi yang bertujuan mengefektifkan perbaikan-perbaikan jangka
panjang dan berkesinambungan. Model CIPP ini bertitik tolak pada pandangan
bahwa keberhasilan program pendidikan dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti:
74
Darwis Jauhari Bandu, 2020 IMPLEMENTASI KURIKULUM ENGLISH FOR ISLAMIC STUDIES DENGAN PENDEKATAN MULTIPLE
INTELLIGENCE DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BERBAHASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
karakteristik peserta didik dan lingkungan, tujuan program dan peralatan yang
digunakan, prosedur dan mekanisme pelaksanaan program itu sendiri.
Gambar 3.3 Komponen Model CIPP Kurikulum EIS
3.4.1 Context Evaluation (Evaluasi Konteks)
Evaluasi Konteks dalam Kurikulum EIS ini mencakup aspek tujuan dan
analisa kebutuhan. Beberapa pertanyaan berkaitan dengan evaluasi ini adalah:
1. Kebutuhan apa saja yang diperlukan dan kebutuhan apa yang belum
terpenuhi dalam Kurikulum EIS?
2. Tujuan apakah yang diperlukan untuk mencapai sasaran akhir
Kurikulum EIS?
3. Apakah tujuan Kurikulum EIS sesuai dengan visi misi lembaga IAIN
Palu?
3.4.2 Input Evaluation (Evaluasi Masukan)
Tahap kedua dari model CIPP adalah evaluasi input, atau evaluasi masukan.
Evaluasi Input dalam Kurikulum EIS ini mencakup perencanaan dan penyusunan
CONTEXT
• Tujuan
• Analisa Kebutuhan
• Karakteristik Program
INPUT
• Pemilihan Konten/Bahan Ajar
• Penggunaan Buku Teks
• Kompetensi Dosen
• Profisiensi Mahasiswa
PROCESS
• Proses Perkuliahan (PBM)
• Penerapan Metode/Strategi Pengajaran
• Bentuk Penilaian
PRODUCT
• Hasil Belajar
• Pencapaian Kompetensi Berbahasa (Listening, Speaking, Reading & Writing Skill)
KOMPONEN EVALUASI MODEL CIPP
KURIKULUM EIS
75
Darwis Jauhari Bandu, 2020 IMPLEMENTASI KURIKULUM ENGLISH FOR ISLAMIC STUDIES DENGAN PENDEKATAN MULTIPLE
INTELLIGENCE DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BERBAHASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
aspek aspek yang berkaitan dengan materi ajar dengan Pendekatan MI , pemilihan
buku teks, kompetensi dosen dan profisiensi mahasiswa. Beberapa pertanyaan
berkaitan dengan evaluasi ini adalah:
1. Bagaimana perencanaan materi ajar EIS dengan Pendekatan MI?
2. Sejauh mana pemilihan bukuteks yang dapat memenuhi kebutuhan
mahasiswa dalam upaya meningkatkan kompetensi berbahasa
mahasiswa?
3. Bagaimana kompetensi dosen dalam Bahasa Inggris dan pengetahuan
Islam?
4. Sejauh mana tingkat kemampuan mahasiswa Kelas EIS?
3.4.3 Process Evaluation (Evaluasi Proses)
Dalam model CIPP, evaluasi proses diarahkan pada seberapa jauh kegiatan
yang dilaksanakan didalam Kurikulum sudah terlaksana sesuai dengan rencana.
Evaluasi Proses dalam Kurikulum EIS ini mencakup pelaksanaan Proses Belajar
Mengajar (PBM), penerapan strategi pengajaran dengan Pendekatan MI dan bentuk
penialaian yang diterapkan. Beberapa pertanyaan berkaitan dengan evaluasi ini
adalah:
1. Bagaimana pelaksanaan PBM di Kelas EIS?
2. Bagaimana penerapan strategi pengajaran dengan Pendekatan MI?
3. Bagaimana penilaian yang dilakukan dosen EIS dalam upaya
meningkatkan kompetensi berbahasa mahasiswa?
4. Apakah sarana dan prasarana yang disediakan cukup tersedia dan
dimanfaatkan secara maksimal?
3.4.4 Product Evaluation (Evaluasi Produk/Hasil)
Pada tahap evaluasi inilah seorang evaluator dapat menentukan atau
memberikan rekomendasi kepada evaluan apakah suatu Kurikulum dapat
dilanjutkan, dikembangkan/modifikasi, atau bahkan dihentikan. Pada tahap
evaluasi ini diajukan pertanyaan evaluasi sebagai berikut:
1. Apakah tujuan-tujuan yang ditetapkan sudah tercapai?
2. Sejauh mana pencapaian hasil belajar mahasiswa dengan Kurikulum
EIS ini?
76
Darwis Jauhari Bandu, 2020 IMPLEMENTASI KURIKULUM ENGLISH FOR ISLAMIC STUDIES DENGAN PENDEKATAN MULTIPLE
INTELLIGENCE DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BERBAHASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Bagaimana pencapaian kompetensi berbahasa mahasiswa dalam
empat keterampilan berbahasa dengan penerapan Kurikulum EIS ini?
4. Dalam hal apakah berbagai kebutuhan mahasiswa sudah dapat
dipenuhi selama proses berlangsung?
Secara singkat, intisari dari Empat aspek Model Evaluasi CIPP adalah
membantu pengambil keputusan untuk menjawab empat pertanyaan dasar seperti
tampak pada tabel di bawah.
Tabel 3.1
Aspek Evaluasi Model CIPP
Aspek Evaluasi Jenis Keputusan Jenis Pertanyaan yang harus
dijawab
Konteks Planning decisions What should we do?
Input Structuring decisions How should we do it?
Proses Implementing decisions Are we doing it as planned?
Produk Recycling decisions Did it work?
Sumber: The CIPP Approach to Evaluation (Bernadette Robinson, 2002)
3.5 Definisi Operasional
1. Kurikulum EIS dengan Pendekatan MI
Kurikulum EIS dengan Pendekatan MI adalah Kurikulum pengajaran dan
penggunaan Bahasa Inggris untuk bidang kajian yang berkaitan dengan
Agama Islam, Dunia Islam dan aspek-aspek yang berhubungan dengan
Islam yang diajarkan dengan Pendekatan MI (Multiple
Intelligence/Kecerdasan jamak)
2. Kompetensi Berbahasa
Kompetensi Berbahasa adalah kemampuan menguasai dan memahami
bahasa yang baik dan benar, yang dituturkan secara tertulis maupun lisan,
meliputi empat keterampilan berbahasa.
77
Darwis Jauhari Bandu, 2020 IMPLEMENTASI KURIKULUM ENGLISH FOR ISLAMIC STUDIES DENGAN PENDEKATAN MULTIPLE
INTELLIGENCE DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BERBAHASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.6 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Tabel 3.2
KISI KISI INSTRUMEN PENELITIAN
No Pertanyaan Penelitian Data yang
Dikumpulkan
Instrumen Sumber Data
1 Bagaimana kedudukan
Kurikulum EIS dengan
pendekatan MI dalam
meningkatkan
Kompetensi Berbahasa
mahasiswa di IAIN Palu?
Tujuan
Analisa
Kebutuhan
o Ceklis
Dokumen
o Angket
(Non-Tes)
o Pedoman
Wawancara
Pejabat
berwenang
Perancang
Kurikulum
Kaprodi
Dosen
Mahasiswa
2 Bagaimana perencanaan
dan penyusunan
Kurikulum EIS dengan
pendekatan MI dalam
meningkatkan
Kompetensi Berbahasa
mahasiswa di IAIN Palu?
Materi Ajar
Buku Teks
Dosen
Mahasiswa
o Angket
(Non-Tes)
o Pedoman
Wawancara
Kaprodi
Dosen
Mahasiswa
3 Bagaimana pelaksanaan
Kurikulum EIS dengan
pendekatan MI dalam
meningkatkan
Kompetensi Berbahasa
mahasiswa di IAIN Palu?
Proses
Belajar
Mengajar
Strategi
Pengajaran
Penilaian
o Angket
(Non-Tes)
o Ceklis
Lembar
Pengamatan
o Ceklis
Analisa
Dokumen
Dosen
Mahasiswa
4 Sejauh mana pencapaian
dan tingkat keberhasilan
implementasi Kurikulum
EIS dengan pendekatan
MI dalam meningkatkan
Kompetensi Berbahasa
mahasiswa dalam empat
Hasil
Belajar
Kompetensi
Berbahasa
o Angket
(Non-Tes)
o Ceklis
Analisa
Dokumen
Dosen
Mahasiswa
78
Darwis Jauhari Bandu, 2020 IMPLEMENTASI KURIKULUM ENGLISH FOR ISLAMIC STUDIES DENGAN PENDEKATAN MULTIPLE
INTELLIGENCE DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BERBAHASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
keterampilan berbahasa di
IAIN Palu?
5 Apa faktor pendukung dan
faktor penghambat
implementasi Kurikulum
EIS dengan pendekatan
MI dalam meningkatkan
Kompetensi Berbahasa
mahasiswa di IAIN Palu?
Perencanaan
Kurikulum
EIS
Pelaksanaan
Kurikulum
EIS
o Angket
(Non-Tes)
o Pedoman
Wawancara
Pejabat
berwenang
Perancang
Kurikulum
Kaprodi
Dosen
Mahasiswa
3.7 Instrumen Penelitian
Terdapat beberapa Instrumen yang digunakan dalam Penelitian ini, yaitu:
1. Angket (Non-Tes)
Dalam Penelitian ini digunakan Angket Tertutup (Close Ended) di mana
pilihan jawaban sudah ditetapkan oleh Peneliti dan Angket Terbuka
(Open Ended) di mana responden bisa memberikan jawaban secara
bebas. Instrumen angket atau kuisioner dibuat sendiri oleh Peneliti.
Angket yang menggunakan Skala Likert adalah Angket untuk Responden
Mahasiswa guna menjaring persepsi mahasiswa dalam empat aspek
(Konteks, Input, Proses dan Produk) dan Responden Dosen untuk
menjaring pendapat dari Aspek Input. Selain menggunakan Skala Likert,
dalam Penelitian ini juga digunakan Skala Guttman (Jawaban Ya dan
Tidak). Skala Gutmann digunakan untuk Angket yang disebarkan untuk
para Ketua Program Studi dan juga Dosen (untuk menjaring jawaban dari
Aspek Konteks. Terdapat juga Angket dengan jawaban Open-Ended
(Bebas) yang disebarkan juga kepada Responden Dosen untuk
memperoleh jawaban dari Aspek Proses dan Produk.
Tabel 3.3
Instrumen Penelitian Angket Responden Aspek yang Dijaring Model Tanggapan
Mahasiswa Semua aspek CIPP Likert
Dosen Aspek Context Guttman
Dosen Aspek Input Likert
Dosen Aspek Process & Product Open-Ended
Ketua Prodi Aspek Context & Input Gutttman
79
Darwis Jauhari Bandu, 2020 IMPLEMENTASI KURIKULUM ENGLISH FOR ISLAMIC STUDIES DENGAN PENDEKATAN MULTIPLE
INTELLIGENCE DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BERBAHASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun Skor dalam Skala Likert tersebut adalah sebagai berikut:
Sangat Setuju (SS) = 5
Setuju (S) = 4
Ragu-Ragu (RR) = 3
Tidak Setuju (TS) = 2
Sangat Tidak Setuju (STS) = 1
2. Pedoman Wawancara
Dalam Penelitian ini, wawancara mendalam dilakukan terhadap
sejumlah nara sumber; Beberapa mahasiswa terpilih, dosen terpilih serta
perancang program dan pejabat yang berwenang menjadi narasumber
dalam Penelitian ini. Pedoman wawancara juga dibuat sebelum
melakukan kegiatan wawancara langsung.
3. Ceklis Pengamatan
Dalam Penenlitian ini, observasi dilakuakan pada kelas-kelas di mana
mahasiswanya menjadi Responden. Sebanyak Lima kelas menjadi
tempat Observasi Kelas dilakukan. Selain itu Lembar Pengamatan dan
Checklist juga disiapkan untuk melengkapai kegiatan Obeservasi Kelas.
4. Ceklis Analisa Dokumen
Dalam Penelitian ini, selain menelaah Silabus Mata Kuliah dan RPP EIS
yang disusun dosen pengampu mata kuliah serta sejumlah dokumen
kurikulum, analisa dokumen juga dilakukan terhadap sejumlah buku
teks/ buku ajar yang digunakan, walaupun analisa dilakukan tidak secara
mendalam.
Langkah langkah yg dilakukan dalam pengembangan instrumen adalah;
1. Membuat daftar pertanyaan yang dihimpun dalam bentuk angket dan
pedoman wawancara. Pertanyaan dalam bentuk angket dibagi ke
dalam tiga bagian (tiga macam angket) yang dikategorikan menjadi
Angket I (pertanyaan/pernyataan tentang komponen Konteks),
Angket II (pertanyaan/pernyataan perihal Komponen Input) dan
Angket III (pertanyaan/pernyataan berkaitan dengan komponen
Proses dan Komponen Produk)
80
Darwis Jauhari Bandu, 2020 IMPLEMENTASI KURIKULUM ENGLISH FOR ISLAMIC STUDIES DENGAN PENDEKATAN MULTIPLE
INTELLIGENCE DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BERBAHASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Meminta pendapat dan pertimbangan serta koreksi dari ahli
kurikulum dan ahli kebahasaan sebagai bagian dari Expert Judgment
untuk menguji Content Validity (Validitas Isi)
3. Melakukan Uji Keterbacaan (Readibility Test) kepada sejumlah
mahasiswa untuk mengetahui keterpahaman responden terhadap
angket penelitian yang akan disebarkan dan diisi oleh responden
sebenarnya.
4. Melaksanakan Uji Coba Instrumen kepada beberapa responden
mahasiswa yang memiliki karakteristik yang sama dengan responden
nmahasiswa sebenarnya pada pengambilan data di lapangan.
5. Melakukan analisa data melalui Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
terhadap instrumen angket yang telah diisi oleh responden mahasiswa
pada Uji Coba Instrumen.
6. Merevisi Instrumen Penelitian setelah hasil dari Uji Validitas dan Uji
Reliabilitas diperoleh. Sejumlah saran dan masukan dari Expert
Judgments dan dari hasil Uji Keterbacaan Instrumen ditambahkan
pada Instrumen Penelitian yang akan menjadi Instrumen Jadi untuk
dipakai dalam Penelitian.
3.8 Prosedur Validasi Instrumen Penelitian
Instrumen Penelitian harus mengikuti tiga tatacara validasi yang cermat,
yang dirancang untuk memberikan perencanaan yang logis dan alami untuk
keperluan uji instrumen. Langkah pertama untuk keperluan penelitian ini,
instrumen penelitian berbentuk angket divalidasi oleh seorang guru besar bidang
kurikulum (Prof. Dr. Asy’ari dari Universitas Pendidikan Indonesia) dan seorang
ahli kebahasaan (Dr. Rohmani Nur Indah dari UIN Malang), yang keduanya
bertindak sebagai Expert Judgment. Expert Judgment dari bidang kurikulum
mengoreksi dan memberi masukan perihal materi yang terkandung dalam butir-
butir pertanyaan angket dan kesesuaian butir pernyataan dengan masalah yang
diteliti. Sementara expert judgment dari bidang kebahasaan mengoreksi dan
memberi masukan tentang pemahaman terhadap pesan dalam butir angket,
81
Darwis Jauhari Bandu, 2020 IMPLEMENTASI KURIKULUM ENGLISH FOR ISLAMIC STUDIES DENGAN PENDEKATAN MULTIPLE
INTELLIGENCE DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BERBAHASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ketepatan struktur kalimat dan tata Bahasa serta ketepatan penggunaan istilah asing.
Uji keterbacaan (Readibility test) yang dilakukan oleh kedua pakar ini merupakan
uji validitas isi dari instrument penelitian ini.
Langkah selanjutnya adalah melakukan uji keterbacaan instrumen
(readability test) kepada Lima mahasiswa dari perguruan tinggi Islam. Langkah ini
dilakukan untuk mengetahui keterpahaman responden terhadap butir
pernyataan/pertanyaan dalam instrument angket yang akan disebarkan kepada
responden sebenarnya.
Langkah berikutnya adalah mengujicobakan instrumen angket yang sudah
melalui validitas isi dan uji keterbacaan tersebut kepada sejumlah responden
mahasiswa. Responden mahasiswa yang dipilih untuk mengisi angket dalam uji
coba ini adalah mahasiswa yang memiliki karakteristik sama dengan responden
mahasiswa pada penelitian sebenarnya nanti. Sebanyak 16 mahasiswa dari
jurusan/prodi Keislaman diambil sebagai responden Ujicoba Instrumen.
Setelah hasil dari pengisian instrumen penelitian angket tersebut dilakukan,
kemudian Peneliti mentabulasikan data dan melakukan Uji Validitas dan Uji
Reliabilitas Instrumen. Proses uji Validitas dan Uji reliabilitas sangat berguna agar
dapat menghasilkan sebuah instrumen penelitian dengan format yang lebih
terstruktur yang lebih mudah digunakan. Tingkat keterbacaan dan keterpahaman
sudah diperbaiki dan pernyataan/pertanyaan yang diajukan sudah lebih logis,
sehingga pada akhirnya instrumen penelitian tersebut mudah digunakan oleh para
responden.
3.8.1 Uji Validitas Instrumen Angket
Uji validitas dalam penelitian ini, menggunakan metode korelasi pearosn
product moment (metode korelasi data interval dan) metode korelasi rank spearman
(metode korelasi data interval), dengan ketentuan valid tidaknya suatu instrumen
yaitu;
• Jika r hitung > r tabel, maka butir pertanyaan tersebut valid.
• Jika r hitung < r tabel, maka butir pertanyaan tesebut tidak valid
82
Darwis Jauhari Bandu, 2020 IMPLEMENTASI KURIKULUM ENGLISH FOR ISLAMIC STUDIES DENGAN PENDEKATAN MULTIPLE
INTELLIGENCE DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BERBAHASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian ini jumlah sample yang digunakan adalah 16 orang siswa,
berdasarkan tabel r dengan signifikansi sebesar 5% didapatkan hasil rtabel sebesar
0.497. Berikut hasil uji validitas pada tiap bagian dalam penelitian ini:
Tabel 3.4
Uji Validitas Angket I (Evaluasi Konteks)
No Rhitung Rtabel Kesimpulan
Pearson Product
Moment
Rank
Spearman
1. 0.387 0.367 0.497 Tidak Valid
2. 0.430 0.495 0.497 Tidak Valid
3. 0.595 0.729 0.497 Valid
4. 0.680 0.612 0.497 Valid
5. 0.813 0.785 0.497 Valid
6. 0.767 0.738 0.497 Valid
7. 0.844 0.828 0.497 Valid
8. 0.824 0.837 0.497 Valid
9. 0.066 0.072 0.497 Tidak Valid
10. 0.721 0.674 0.497 Valid
Berdasarkan tabel diatas, pada uji validitas angket I (evaluasi konteks)
dengan menggunakan metode Pearson Produt Moment dan Rank Spearman,
didapatkan hasil kesimpulan yang konsisten, dari 10 item pernyataan pada angket I
(evaluasi konteks) didapatkan hasil bahwa item-item yang valid adalah pada item
pernyataan 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 10 hal ini dikarenakan hasil pada kedua metode uji
validitas didapatkan hasil yang konsisten lebih besar dari nilai rtabel 16 responden
yaitu 0.497 sehingga dapat dinyatakan valid, kemudian item pernyataan 1, 2 dan 9
merupakan item yang tidak valid hal ini dikarenakan memiliki nilai rhitung yang
lebih kecil dari nilai rtabel 16 responden yaitu 0.497.
Tabel 3.5
Uji Validitas Angket II (Evaluasi Input)
No Rhitung Rtabel Kesimpulan
Pearson Product
Moment
Rank
Spearman
1. 0.424 0.299 0.497 Tidak Valid
2. 0.259 0.273 0.497 Tidak Valid
3. 0.308 0.425 0.497 Tidak Valid
4. 0.598 0.750 0.497 Valid
5. 0.573 0.633 0.497 Valid
83
Darwis Jauhari Bandu, 2020 IMPLEMENTASI KURIKULUM ENGLISH FOR ISLAMIC STUDIES DENGAN PENDEKATAN MULTIPLE
INTELLIGENCE DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BERBAHASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6. 0.656 0.638 0.497 Valid
7. 0.089 0.096 0.497 Tidak Valid
8. 0.729 0.596 0.497 Valid
9. 0.813 0.718 0.497 Valid
10. 0.584 0.589 0.497 Valid
11. 0.708 0.636 0.497 Valid
12. 0.712 0.514 0.497 Valid
13. 0.596 0.656 0.497 Valid
14. 0.644 0.659 0.497 Valid
15. 0.630 0.645 0.497 Valid
16. 0.504 0.437 0.497 Valid
17. 0.579 0.641 0.497 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2018
Berdasarkan tabel diatas, pada uji validitas angket II (evaluasi input) dengan
menggunakan metode pearson produt moment dan rank spearman, didapatkan hasil
kesimpulan yang konsisten, dari 17 item pernyataan pada angket II (evaluasi input)
didapatkan hasil bahwa item-item yang valid adalah pada item pernyataan 4, 5, 6,
8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, hal ini dikarenakan hasil pada kedua metode uji
validitas didapatkan hasil yang konsisten lebih besar dari nilai rtabel 16 responden
yaitu 0.497 sehingga dapat dinyatakan valid, kemudian item pernyataan 1, 2, 3, dan
6 merupakan item yang tidak valid hal ini dikarenakan memiliki nilai rhitung yang
lebih kecil dari nilai rtabel 16 responden yaitu 0.497.
Tabel 3.6 Uji Validitas Angket III (Evaluasi Proses dan Produk)
No Rhitung Rtabel Kesimpulan
Pearson Product Moment Rank Spearman
1. 0.536 0.590 0.497 Valid
2. 0.503 0.591 0.497 Valid
3. 0.342 0.403 0.497 Tidak Valid
4. 0.803 0.813 0.497 Valid
5. 0.909 0.853 0.497 Valid
6. 0.562 0.175 0.497 Tidak Valid
7. 0.359 0.169 0.497 Tidak Valid
8. 0.635 0.644 0.497 Valid
9. 0.424 0.420 0.497 Tidak Valid
10. 0.875 0.732 0.497 Valid
11. 0.706 0.750 0.497 Valid
12. 0.880 0.792 0.497 Valid
13. 0.625 0.627 0.497 Valid
14. 0.741 0.557 0.497 Valid
84
Darwis Jauhari Bandu, 2020 IMPLEMENTASI KURIKULUM ENGLISH FOR ISLAMIC STUDIES DENGAN PENDEKATAN MULTIPLE
INTELLIGENCE DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BERBAHASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
15. 0.572 0.668 0.497 Valid
16. 0.541 0.608 0.497 Valid
17. 0.729 0.654 0.497 Valid
18. 0.587 0.528 0.497 Valid
19. 0.541 0.588 0.497 Valid
20. 0.816 0.743 0.497 Valid
21. 0.812 0.628 0.497 Valid
22. 0.698 0.643 0.497 Valid
23. 0.611 0.697 0.497 Valid
24. 0.580 0.570 0.497 Valid
25. 0.690 0.589 0.497 Valid
26. 0.812 0.856 0.497 Valid
27. 0.774 0.663 0.497 Valid
28. 0.725 0.608 0.497 Valid
29. 0.751 0.731 0.497 Valid
30. 0.861 0.810 0.497 Valid
31. 0.597 0.532 0.497 Valid
32. 0.715 0.751 0.497 Valid
33. 0.764 0.740 0.497 Valid
34. 0.817 0.753 0.497 Valid
35. 0.665 0.665 0.497 Valid
36. 0.821 0.776 0.497 Valid
37. 0.762 0.678 0.497 Valid
38. 0.778 0.775 0.497 Valid
Berdasarkan tabel diatas, pada uji validitas angket III (evaluasi proses dan
produk)dengan menggunakan metode pearson produt moment dan rank spearman,
didapatkan hasil kesimpulan yang konsisten, dari 38 item pernyataan pada angket
III (evaluasi proses dan produk) didapatkan hasil bahwa item-item yang tidak valid
adalah pada item pernyataan 3, 6, 7 dan 9, hal ini dikarenakan memiliki nilai rhitung
yang lebih kecil dari nilai rtabel 16 responden yaitu 0.497, sedangkan sisanya
sebanyak 34 item pernyataan lainnya merupakan item-item yang valid, hal ini
dikarenakan lebih besar dari nilai rtabel 16 responden yaitu 0.497 sehingga dapat
dinyatakan valid.
3.8.2 Uji Realibilitas Instrumen angket
Pengujian reliabilitas dilakukan terhadap butir pernyataan yang termasuk
dalam kategori valid. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan cara menguji coba
instrument sekali saja. Kemudian dianalisis dengan menggunakan metode alpha
cronbach. Kuesioner dikatakan andal apabila koefisien reliabilitas bernilai positif
85
Darwis Jauhari Bandu, 2020 IMPLEMENTASI KURIKULUM ENGLISH FOR ISLAMIC STUDIES DENGAN PENDEKATAN MULTIPLE
INTELLIGENCE DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BERBAHASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan lebih besar dari pada 0.7. Berikut hasil uji realibilitas pada tiap bagian dalam
penelitian ini:
Tabel 3.7
Uji Realibilitas Variabel
Alpha
Cronbach
Nilai
Kritis
Keterangan
Angket I (Evaluasi Konteks) 0.795 0.700 Reliabel
Angket II (Evaluasi Input) 0.864 0.700 Reliabel
Angket III (Evaluasi Proses
dan Produk) 0.966 0.700
Reliabel
Sumber: Pengolahan Data Menggunakan SPSS 17
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh hasil uji realibilitas dengan alfa
cronbach untuk setiap variabel didapatkan hasil yang lebih besar dari 0.700,
sehingga dapat dinyatakan bahwa seluruh variabel dalam penelitian ini dapat
dinyatakan reliabel atau dapat diandalkan untuk mengukur variabelnya.
Tabel 3.8
Hasil Uji Validitas Angket Penelitian
ANGKET ASPEK HASIL UJI VALIDITAS
I
Komponen
Context
a) Analisa Kebutuhan
b) Tujuan
Terdapat 3 item yang Tidak
Valid dari Hasil Uji Validitas
terhadap 10 item. Item yang
Tidak Valid adalah Nomor 1, 2
dan 9.
Jadi, Item Nomor 1, 2 dan 9
dibuang dan tidak dipakai
II
Komponen
Input
a) Materi Ajar
b) Buku Teks
c) Dosen
Terdapat 4 item yang Tidak
Valid dari Hasil Uji Validitas
terhadap 17 item. Item yang
Tidak Valid adalah Nomor 1, 2,
3 dan 7.
Jadi, Item Nomor 1, 2, 3 dan 7
dibuang dan tidak dipakai
86
Darwis Jauhari Bandu, 2020 IMPLEMENTASI KURIKULUM ENGLISH FOR ISLAMIC STUDIES DENGAN PENDEKATAN MULTIPLE
INTELLIGENCE DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BERBAHASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
III
Komponen
Process &
Product
a) PBM
b) Tes dan Penilaian
c) Hasil Belajar dan
Kompetensi Berbahasa
Terdapat 4 item yang Tidak
Valid dari Hasil Uji Validitas
terhadap 38 item. Item yang
Tidak Valid adalah Nomor 3, 6,
7 dan 9.
Jadi, Item Nomor 3, 6, 7 dan 9
dibuang dan tidak dipakai
Tabel 3.9
Kisi –Kisi Angket Penelitian Setelah Uji Validitas
KOMPONEN VARIABEL NOMOR ITEM
CONTEXT
Analisa Kebutuhan
Tujuan
1,2,4,6
3,5,7
INPUT
Materi Ajar & Konten
Buku Teks
Dosen
8,9,10
11,12,13,14,15,16,17,18,19,20
35,36,37,38,39,40,41,42,43,44,45
PROCESS
&
PRODUCT
Proses Perkuliahan
(Teknik Pengajaran)
Tes dan Penilaian
Hasil Belajar
Kompetensi Berbahasa
21,22,23,24,25,26
27,28,29,30,31,32,33,34
46
47,48,49,50
Temukan indikator X, Y, Z
Susun kisi-kisi instrumen X,
Y, Z
Susun butir-butir instrumen
sesuai kisi-kisi
Uji keterbacaan instrumen ke
teman sejawat
Validasi instrumen dengan
pakar (expert judgment)
Uji coba instrumen ke sasaran
penelitian
Analisis validatas dan
reliabilitas empiris
Kaji teori variabel X, Y, Z
87
Darwis Jauhari Bandu, 2020 IMPLEMENTASI KURIKULUM ENGLISH FOR ISLAMIC STUDIES DENGAN PENDEKATAN MULTIPLE
INTELLIGENCE DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BERBAHASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.4
Langkah - Langkah Penyusunan Instrumen
3.9 Prosedur Penelitian
Penelitian evaluatif merupakan suatu desain dan prosedur evaluasi dalam
mengumpulkan dan menganalisis data secara sistematik untuk menentukan nilai
atau manfaat (worth) dari suatu praktik. Nilai atau manfaat dari suatu praktik
didasarkan dari hasil pengumpulan data dengan menggunakan standar atau kriteria
tertentu yang digunakan secara absolut maupun relatif.
Dalam hal pelaporan hasil evaluasi, terdapat empat kemungkinan kebijakan
yang dilakukan berdasarkan hasil dalam pelaksanaan sebuah program keputusan
(Arikunto & Safrudin, 2009), yaitu:
a. Menghentikan program, karena dipandang bahwa program tersebut tidak
ada manfaatnya, atau tidak dapat terlaksana sebagaimana diharapkan.
b. Merevisi program, karena ada bagian-bagian yang kurang sesuai dengan
harapan (terdapat kesalahan tetapi hanya sedikit.
c. Melanjutkan program, karena pelaksanaan program menunjukkan bahwa
segala sesuatu sudah berjalan sesuai dengan harapan dan memberikan hasil
yang bermanfaat.
d. Menyebarluaskan program (melaksanakan program di tempat-tempat lain atau
mengulangi lagi program di lain waktu), karena program tersebut berhasil
dengan baik maka sangat baik jika dilaksanakan lagi di tempat dan waktu yang
lain.
Secara lebih detil, gambar berikut menampilkan prosedur penelitian dalam
mengevaluasi Kurikulum EIS.
88
Darwis Jauhari Bandu, 2020 IMPLEMENTASI KURIKULUM ENGLISH FOR ISLAMIC STUDIES DENGAN PENDEKATAN MULTIPLE
INTELLIGENCE DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BERBAHASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.5 Prosedur Penelitian Evaluasi Kurikulum EIS
3.10 Teknik Pengumpulan Data
Peneltian ini memanfaatkan data yang dikumpulkan secara kuantitatif
maupun kualitatif. Data Kuantitatif dikumpulkan melalui penyebarkan Angket
Penelitian kepada responden mahasiswa yang berbentuk Closed-Ended Questions,
sedangkan Data Kualitatif diperoleh melalui Wawancara Mendalam, Observasi
Kelas dan Analisa Dokumen.
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan sejak Bulan Nopember
2018 sampai dengan Bulan Maret 2019. Adapun langkh-langkah yang ditempuh
dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:
1. Menyebarkan Angket Penelitian kepada mahasiswa S1 di tiga fakultas
(Lima Prodi) yang dilaksanakan pada tahap awal penelitian. Angket
penelitian ini merupakan Angket Non-Tes. Angket digunakan untuk
mengukur sejumlah karakteristik, persepsi dan pandangan serta sikap
responden untuk memberikan gambaran yang lebih terhadap
Evaluasi Program dilaksanakan: Latar Belakang, Rumusan
Masalah & Teori Berkenaan
Memilih Model Evaluasi &
Menentukan Komponen yang akan Dievaluasi
Mengidentifikasi Sampel, Nara
Sumber/Informan & Dokumen Pendukung
Mengidentifikasi: Kisi Kisi Instrumen &
Pengembangan Instrumen, Expert
Judgment, Uji Keterbacaan, Uji Coba
Instrumen & Uji Validitas -Reliabilitas
Menyusun Disain Evaluasi : Mixed
Method (Explanatory Sequential
Design)
Pengumpulan Data: Angket, Wawancara,
Observasi Kelas & Analisa
Dokumen
Analisa Data: Kuantitatif (Statistik
Deskriptif), Kualitatif(Naratif
Deskriptif), Triangulasi
Pelaporan Hasil Evaluasi
(Temuan & Pembahasan)
Keputusan Akhir (Menghentikan,
Merevisi atau Melanjutkan
Program tanpa Perbaikan)
89
Darwis Jauhari Bandu, 2020 IMPLEMENTASI KURIKULUM ENGLISH FOR ISLAMIC STUDIES DENGAN PENDEKATAN MULTIPLE
INTELLIGENCE DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BERBAHASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
permasalahan yang diteliti. Sebelum pengisian angket dilakukan oleh
reponden mahasiswa, Peneliti menjelaskan tentang Tujuan dari
Penelitian ini dan bagaimana cara pengisian angket. Angket penelitian
terdiri dari tiga macam angket yang mencakup empat komponen evaluasi
CIPP.
a. Pada angket I (Komponen Konteks), Peneliti ingin memperoleh data
tentang pendapat, pandangan dan sikap mahasiswa terkait masalah
Tujuan Program, Analisa Kebutuhan dan Keefektifan Program EIS.
Angket I ini berisi tujuh pernyataan/pertanyaan berbentuk Close-
Ended Quistionaire dengan pilihan tanggapan menggunakan Skala
Likert (sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak
setuju)
b. Pada angket II (Komponen Input), Peneliti ingin memperoleh data
tentang pendapat, pandangan dan sikap mahasiswa perihal Materi
Ajar dan Buku Teks yang digunakan dalam Kurikulum EIS. Angket
II ini berisi 13 pernyataan/pertanyaan berbentuk Close-Ended
Quistionaire dengan pilihan tanggapan menggunakan Skala Likert
(semuanya, sebagian besar, sebagian kecil dan tidak ada)
c. Pada angket III (Komponen Proses dan Produk), Peneliti ingin
memperoleh data tentang pendapat, pandangan dan sikap mahasiswa
mengenai Proses Perkuliahan/Proses Belajar Mengajar, termasuk di
dalamnya Pendekatan, Strategi dan Teknik Mengajar yang diterapkan
di kelas, Kompetensi Dosen, Tes & Penilaian serta Hasil Belajar &
Kompetensi Berbahasa yang dicapai oleh mahasiswa dalam
Kurikulum EIS. Angket III ini berisi 30 pernyataan/pertanyaan
berbentuk Close-Ended Quistionaire dengan pilihan tanggapan
menggunakan Skala Likert (selalu, sering, kadang-kadang, jarang
dan tidak pernah)
Adapun format dari ketiga instrumen angket tersebut dapat dilihat pada
Lampiran 3, 4 dan 5.
90
Darwis Jauhari Bandu, 2020 IMPLEMENTASI KURIKULUM ENGLISH FOR ISLAMIC STUDIES DENGAN PENDEKATAN MULTIPLE
INTELLIGENCE DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BERBAHASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Menyebarkan angket kepada Ketua Program Studi dari Lima Prodi
yang diteliti. Pada Angket ini digunakan Skala Guttman sebagai
alternative jawaban Responden (dapat dilihat pada Lampiran).
3. Menyebarkan Tiga jenis angket kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah
Bahasa Inggris yang mengampu mata kuliah ini pada Lima Program
Studi (dapat dilihat pada Lampiran).
4. Melakukan Wawancara Mendalam (In-depth Interview) dan mendalam
kepada Satu Dosen yang sengaja dipilih oleh Peneliti dengan beberepa
pertimbangan, Satu Perancang Program dan Satu Pejabat yang
Berwenang serta kepada Tiga orang mahasiswa dari Program studi yang
berbeda yang dipilih secara acak. Wawancara dilakukan dengan
mengikuti pedoman wawancara yang telah dibuat oleh Peneliti. Hasil
wawancara direkam dengan menggunakan aplikasi recording pada HP
Android Vivo V7 (dapat dilihat pada Lampiran).
5. Melaksanakan Observasi Kelas untuk mengamati secara langsung
proses belajar-mengajar (perkuliahan) Mata Kuliah EIS. Tujuan
observasi ini adalah mengamati kegiatan yang dilakukan dosen sejak
awal kegiatan sampai menutup kegiatan PBM, teknik dan metode
pengajaran yang diterapkan, strategi belajar mahasiswa serta aktivitas
mereka, cara buku ajar digunakan dan aktivitas dosen dalam
mengajarkan ketrampilan berbahasa dan konten areanya. (Format pada
Lampiran)
6. Melaksanakan analisis dokumen (dokumentasi), seperti dokumen
Kurikulum EIS, Silabus EIS dan RPP EIS serta dokumen perihal visi
dan misi IAIN Palu.
3.11 Analisa Data
3.11.1 Teknik Pengolahan Data
Karena Penelitian ini menggunakan dua pendekatan penelitian; Kuantitatif
dan Kualitatif atau biasa disebut Mixed Methods, maka pengolahan datanya pun
dilakukan dalam dua tahap. Dengan merujuk pada Disain Sequential Explanatory,
91
Darwis Jauhari Bandu, 2020 IMPLEMENTASI KURIKULUM ENGLISH FOR ISLAMIC STUDIES DENGAN PENDEKATAN MULTIPLE
INTELLIGENCE DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BERBAHASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
maka pengolahan Data Kuantitatif dilakukan terlebih dahulu lalu dilanjutkan
dengan pengolahan Data Kualitatif.
Pada penelitian ini, Peneliti menggunakan Statistik Deskriptif dalam
mengolah Data Kuantitatif yang hanya menjelaskan variabel penelitian melalui
pengukuran; tidak menguji hipotesis dan membuat generalisasi. Selanjutnya pada
tahap awal, Peneliti mengelompokkan data-data yang sudah diperoleh melalui
penyebaran angket dengan memeriksa data (editing) yang meliputi kelengkapan
isian, keterbacaan tulisan, kejelasan jawaban, relevansi jawaban, keseragaman
satuan data yang digunakan sesuai dengan pengelompokan aspek yang dievaluasi,
dan sebagainya. Lalu pada lembaran angket yang telah diedit diberikan kode guna
memudahkan dalam menganalisa dan menafsirkan data (coding). Kemudian
lembaran angket yang sudah diberi kode dimasukkan ke dalam tabel-tabel agar
lebih mudah dipahami (tabulating). Dan pada tahap akhir, hasil angket yang sudah
melalui proses tabulasi tersebut diolah secara statistik dengan memaparkan
distribusi frekuensinya ke dalam tabel frekuensi, persentase, diagram batang dan
diagram lingkaran. Dalam Penelitian ini pengolahan data statistiknya menggunakan
SPSS 17.
Untuk mengolah data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi kelas
dan analisa dokumen yang merupakan Data Kualitatif, maka dilakukan juga dalam
beberapa tahap. Proses Analisis Kualitatif mendasarkan pada adanya hubungan
semantis antar variabel yang sedang diteliti. Hubungan antar semantis sangat
penting karena dalam analisis kualitatif, peneliti tidak menggunakan angka-angka
seperti pada analisis kuantitatif.
Pada bagian pengolahan dan analisa Data Kualitatif ini dilakukan reduksi
data yang hampir sama dengan proses editing dalam olah Data Kuantitatif. Analisa
data yang dikumpulkan secara kualitatif merupakan data deskrptif. Hasil
wawancara berupa tanggapan dan pendapat para responden (informan)
dikelompokkan menurut kesamaan persepsinya. Sedangkan hasil checklist dan
lembar pengamatan dari kegiatan Observasi Kelas dibuat ringkasannya lalu
dikelompokkan sesuai dengan aspek yang dievaluasi untuk menemukan pola dan
hubungan-hubungan. Selanjutnya hasil ringkasan tersebut ditampilkan dalam
92
Darwis Jauhari Bandu, 2020 IMPLEMENTASI KURIKULUM ENGLISH FOR ISLAMIC STUDIES DENGAN PENDEKATAN MULTIPLE
INTELLIGENCE DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BERBAHASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bentuk narasi secara panjang lebar ditambah dengan penguatan dari pendapat para
ahli dan disajikan ke dalam bentuk matriks. Dan akhirnya pada tahap akhir, Peneliti
menarik kesimpulan (tahap verifikasi) dari data-data kualitatif yang telah
dijabarkan secara sistematis tersebut.
3.11.2 Uji Keabsahan Data
Teknik triangulasi dalam Penelitian ini menggunakan Triangulasi Teknik
dan Triangulasi Sumber. Triangulasi Teknik berarti peneliti menggunakan observasi
partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama
secara serempak. Triangulasi Sumber berarti untuk mendapatkan data dari sumber
yang berbeda dengan teknik yang sama.
Gambar 3.6 Triangulasi Teknik
Dalam penelitian ini, triangulasi teknik dilakukan dengan melakukan
wawancara mendalam kepada sejumlah mahasiswa, lalu melakukan pengamatan
kepada mahasiswa selama proses belajar mengajar EIS berlangsung. Triangulasi
teknik juga dilakukan kepada responden dosen pengampu mata kuliah EIS dengan
melakukan wawancara mendalam, mengamati strategi pengajaran yang diterapkan
di kelas dalam proses PBM dan menganalisis RPP dan Silabus EIS yang digunakan
responden dosen.
Wawancara
Mendalam
Observasi
Dokumentasi
Sumber
Data Sama
93
Darwis Jauhari Bandu, 2020 IMPLEMENTASI KURIKULUM ENGLISH FOR ISLAMIC STUDIES DENGAN PENDEKATAN MULTIPLE
INTELLIGENCE DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BERBAHASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.7 Triangulasi Sumber
Dalam Penelitian ini, Peneliti membuat juga pertanyaan yang sama dalam
Angket dan Wawancara yang disebarkan dan ditanyakan kepada responden yang
berbeda. Beberapa pertanyaan dalam angket yang ditujukan responden mahasiswa
juga ditanyakan kepada Ketua Prodi dan kepada Dosen pengampu mata kuliah EIS.
Hasil data yang diperoleh dari melalui angket dan wawancara kepada responden
mahasiswa divalidasikan dengan hasil angket dan wawancara mendalam kepada
responden dosen pengampu mata kuliah EIS dan Kaprodi Manajemen Pendidikan
Islam, KaprodiPendidikan Bahasa Arab, Kaprodi Perbankan Syariah, Kaprodi Ilmu
Al-Qur’an dan Tafsir serta Kaprodi Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Hasil Angket dan
Wawancara
C
B
A
94
Darwis Jauhari Bandu, 2020 IMPLEMENTASI KURIKULUM ENGLISH FOR ISLAMIC STUDIES DENGAN PENDEKATAN MULTIPLE
INTELLIGENCE DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BERBAHASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu