mempercayakan keinginannya kepada Tuhan: semakin Dia ... filesetiap pribadi kita, ketika kita...

20
1 Maastricht, Agustus 2014 Suster-suster yang terkasih di Belgia, Brasil, Regio Indonesia Timur, Indonesia, Kenya, Belanda, Norwegia, Filipina, Tanzania, Timor Leste, Amerika Serikat dan Vietnam. Merayakan hari pesta terangkatnya Bunda Maria ke surga mengingatkan kita selalu akan kehidupan Bunda Maria dan Bunda Elisabeth dalam persatuan intim mereka dengan Allah. Kedua perempuan ini, memiliki peran besar dan menjadi teladan bagi kita sebagai religius, serta terus menginspirasi dan menantang kita. Setahun yang lalu, bersama-sama, kita telah merefleksikan gambaran diri dari kedua perempuan tersebut dalam kehidupan kita. Spiritualitas mereka sangat sederhana: keduanya mendengar firman Allah dan mempraktekkannya melalui tindakan mereka. Bunda Maria dipilih oleh Allah dalam rangka mewujudkan karya keselamatan melalui dirinya. Ini membutuhkan 'Ya' (persetujuan Bunda Maria). Tanpa kebebasan serta kerjasamanya yang penuh, tidak akan terjadi sesuatupun. Dia mendengar ucapan Malaikat: "... engkau terpuji diantara para perempuan ... Tuhan besertamu" (Luk 1:28). Ia menjawab pesan malaikat itu dengan imannya yang seperti iman seorang anak kecil: "...sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu itu." (Luk 1:38). Sedangkan Bunda Elisabeth, ia melihat situasi di sekelilingnya dan setelah bertahun-tahun berdiam dalam doa, ia mempercayakan keinginannya kepada Tuhan: "...semakin

Transcript of mempercayakan keinginannya kepada Tuhan: semakin Dia ... filesetiap pribadi kita, ketika kita...

Page 1: mempercayakan keinginannya kepada Tuhan: semakin Dia ... filesetiap pribadi kita, ketika kita menjawab undangan-Nya untuk masuk biara. kata 'Ya' yang pertama kita ucapkan dalam profesi

1

Maastricht, Agustus 2014

Suster-suster yang terkasih di Belgia, Brasil, Regio Indonesia Timur, Indonesia, Kenya, Belanda, Norwegia, Filipina, Tanzania, Timor Leste, Amerika Serikat dan Vietnam.

Merayakan hari pesta terangkatnya Bunda Maria ke surga mengingatkan kita selalu akan kehidupan Bunda Maria dan Bunda Elisabeth dalam persatuan intim mereka dengan Allah. Kedua perempuan ini, memiliki peran besar dan menjadi teladan bagi kita sebagai religius, serta terus menginspirasi dan menantang kita.

Setahun yang lalu, bersama-sama, kita telah merefleksikan gambaran diri dari kedua perempuan tersebut dalam kehidupan kita. Spiritualitas mereka sangat sederhana: keduanya mendengar firman Allah dan mempraktekkannya melalui tindakan mereka. Bunda Maria dipilih oleh Allah dalam rangka mewujudkan karya keselamatan melalui dirinya. Ini membutuhkan 'Ya' (persetujuan Bunda Maria). Tanpa kebebasan serta kerjasamanya yang penuh, tidak akan terjadi sesuatupun. Dia mendengar ucapan Malaikat: "... engkau terpuji diantara para perempuan ... Tuhan besertamu" (Luk 1:28). Ia menjawab pesan malaikat itu dengan imannya yang seperti iman seorang anak kecil: "...sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu itu." (Luk 1:38). Sedangkan Bunda Elisabeth, ia melihat situasi di sekelilingnya dan setelah bertahun-tahun berdiam dalam doa, ia mempercayakan keinginannya kepada Tuhan: "...semakin

Page 2: mempercayakan keinginannya kepada Tuhan: semakin Dia ... filesetiap pribadi kita, ketika kita menjawab undangan-Nya untuk masuk biara. kata 'Ya' yang pertama kita ucapkan dalam profesi

2

hiduplah imanku, semakin teguhlah harapanku, dan cintakasih yang bernyala-nyala disertai cucuran air mata, memberi aku ketenangan jiwa yang membahagiakan; tiba-tiba terdengar olehku persetujuan yang suci itu dari Surga, dan kata persetujuan itu tidak lain daripada ini; Itu akan terjadi (EG 6). 'Ya' mereka telah mengubah hidup mereka selamanya. Mereka tegas dan mampu mengatasi cobaan yang dihadapi sehari-hari karena kesetiaan Allah dan kasih-Nya kepada mereka serta tanggapan pribadi mereka kepada-Nya (pengalaman mistik).

Seiring berjalannya waktu, mari kita ingat kembali 'Ya' dari setiap pribadi kita, ketika kita menjawab undangan-Nya untuk masuk biara. kata 'Ya' yang pertama kita ucapkan dalam profesi pertama di tengah-tengah saudara kita, keluarga dan orang-orang beriman. Kemudian ingat juga respon harian kita kepada-Nya dari saat itu, dan banyak inspirasi dan juga tantangan dalam kehidupan kita.

Kali ini kita akan melanjutkan renungan kita akan kedua perempuan tersebut dalam hidup kita, dengan mempertimbangkan perjalanan iman mereka dan sekarang kita akan menitikberatkan pada tanggapan melalui perbuatan mereka /aksi; perjalanan kenabian mereka. Dari pengalaman intens mereka akan Bapa, tumbuh dalam diri mereka misi dari-Nya dan mengungkapkan hal itu dalam kehidupan pelayanan kasih.

Ketika Bunda Maria memberikan 'ya'-nya untuk undangan Allah melalui Malaikat dan ketika Bunda Elisabeth memulai Kongregasi, kedua perempuan ini menghadapi tantangan dalam

Page 3: mempercayakan keinginannya kepada Tuhan: semakin Dia ... filesetiap pribadi kita, ketika kita menjawab undangan-Nya untuk masuk biara. kata 'Ya' yang pertama kita ucapkan dalam profesi

3

hidup keseharian mereka. Kehidupan mereka bukanlah kehidupan yang bebas dari stres. Mari kita melihat perjalanan Bunda Maria ketika dia bersama dengan Yesus, serta mengikuti anaknya yang tercinta itu seolah olah Dia (Yesus) adalah misinya (Bunda Maria). Bunda Maria selalu ada bersama-Nya bahkan ketika kadang-kadang dia tidak memahami tanggapan dan reaksi dari Yesus seperti ketika dia dan Yusuf sedang mencari Yesus: "Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? ..... aku dengan cemas mencari Engkau." (Luk 2:48) dan jawaban dari Yesus yang waktu itu berusia dua belas tahun padanya," ...tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku? "(Luk 2:49). Terkadang kita tidak perlu mengatakan banyak hal dan hanya berdiam seperti yang telah dilakukan Bunda Maria. Pada perkawinan di Kana: "...Mau apakah engkau dari pada-Ku, Ibu? Saat-Ku belum tiba." (Yoh 2: 4) tetapi Bunda Maria melanjutkan kepada pelayan-pelayan disitu, "... apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu" (Yoh 2: 5). Ada banyak contoh lain dalam Alkitab yang berkaitan dengan hubungan yang mendalam antara Bunda Maria dengan Bapa dalam perjalannannya bersama-sama dengan Yesus dan bagaimana dia ditantang selama perjalanan itu berlangsung. Lalu apa yang dia kemudian rasakan, berada bersama Yesus dalam perjalanan penyaliban dan kebangkitan-Nya? Dia merenungkan semua ini dalam hatinya serta menyerahkan segalanya kepada Tuhan. Persekutuan Bunda Maria dengan Allah membuat ia mampu merespon sesuai dengan kehendak-Nya, sesuai dengan tanda-tanda disaat itu. Hal ini membuat imannya semakin kuat.

Page 4: mempercayakan keinginannya kepada Tuhan: semakin Dia ... filesetiap pribadi kita, ketika kita menjawab undangan-Nya untuk masuk biara. kata 'Ya' yang pertama kita ucapkan dalam profesi

4

Hidup Bunda Elisabeth juga tidak selalu seindah bunga mawar. Selalu ada pertarungan antara ego diri sendiri dan kehendak Allah. Dia juga pernah mengalami bagaimana rasanya dipermalukan "... van Vloten ... menghujani aku dengan caci maki...." (EG 110), tertindas dengan pengalaman di Sittard "... banyak terjadi pergantian atau perpindahan suster-suster.... "(EG 158), tetapi juga merasa bersyukur dan bahagia".... Jumlah suster meningkat dan jenis karya meluas, lagipula pengalaman sehari-hari disertai hasrat besar akan kemajuan rohani ... menjadikan kami merasa setiap hari diberkati oleh tangan Tuhan yang tak kelihatan "(EG 63). Kita mendapat sebuah gambaran dari kisah hidupnya bahwa ia selalu dalam persekutuan dengan Tuhan dalam melakukan semua tindakan dan ia menaruh kepercayaan penuh hanya di dalam Tuhan. Ia selalu berkonsultasi dalam keputusan dan tindakan yang ia buat.

Mungkin, Anda juga mengalami kehidupan yang penuh warna sejak terakhir kali Anda menjawab undangan-Nya. Anda telah melihat impian Anda dijungkir-balikkan. Masa depan anda tampak berbeda seperti apa yang Anda rencanakan. Anda harus menyadari bahwa perjalanan kenabian Anda dengan Tuhan adalah sebuah perjalanan yang unik. Seperti Bunda Maria, Anda akan memiliki periode dimana peran kenabian anda disingkapkan; waktu kehancuran; keletihan; waktu keberhasilan dalam pelayanan, dll. Semua hal ini mengarah pada salib dan kematian dari segala sesuatu yang Anda pertahankan. Apakah Anda bersedia untuk terus mengorbankan diri untuk membuat rencana Allah terrealisasi di dalam kehidupan Anda?

Page 5: mempercayakan keinginannya kepada Tuhan: semakin Dia ... filesetiap pribadi kita, ketika kita menjawab undangan-Nya untuk masuk biara. kata 'Ya' yang pertama kita ucapkan dalam profesi

5

Perjalanan Kenabian

Bunda Maria dan Bunda Elisabeth benar-benar yakin bahwa untuk hidup secara seimbang, doa dan tindakan haruslah selaras. Doa yang dilepas/pisahkan dari tindakan nyata dapat menciptakan ilusi kesucian. Ini dapat menjadi bentuk penghindaran. Sebaliknya tindakan tanpa atau terlepas dari doa adalah dangkal. Kehidupan rohani yang terbaik adalah ketika ada keseimbangan yang mendasar antara doa dan tindakan. Bagaimana penerapan doa dan tindakan ini dalam kehidupan realitas kita hari ini?

Mari kita lihat dunia kita yang selama beberapa tahun terakhir dan sampai saat ini sedang menghadapi krisis keuangan. Kita juga mendengar bahwa banyak perusahaan dan lembaga-lembaga yang berada dalam masa krisis. Berita seperti pekerja-pekerja yang diberhentikan dari pekerjaan mereka, kejahatan, perampokan, dll adalah efek dari itu. Ini semua adalah bagian dari sistem yang bila satu saja dari sistem tersebut "tidak berjalan dengan baik" maka akan mempengaruhi semuanya. Akan ada kekacauan di sekitar. Fakta ini mempengaruhi Kongregasi kita juga. Kita diminta untuk mempersatukan diri kita untuk mencari jalan keluar serta menanggapi kenyataan ini secara individual, komunal dan sebagai Kongregasi secara keseluruhan. Dengan cara yang konkret, ini melibatkan evaluasi ulang dari gaya hidup kita dan meninggalkan sikap individualistik kita. Seluruh kawasan dan unit diminta untuk bersatu dan menemukan cara bersama-sama untuk melakukan sesuatu dalam situasi ini.

Page 6: mempercayakan keinginannya kepada Tuhan: semakin Dia ... filesetiap pribadi kita, ketika kita menjawab undangan-Nya untuk masuk biara. kata 'Ya' yang pertama kita ucapkan dalam profesi

6

Pada tahun 2010, kami mengadakan pertemuan internasional pertama kali untuk semua bendahara dan dewan dari Kawasan. Kami membahas dan melihat bersama krisis keuangan yang mempengaruhi Kongregasi kami. Bulan lalu, dari tanggal 1 sampai 18 Juli, pertemuan kedua untuk ekonom dan dewan dari seluruh kawasab dan unit, serta beberapa suster yang melayani di bidang keuangan dalam pelayanan kerasulan mereka. Kali ini kami berkumpul untuk memperkuat dan memperdalam pelayan kami untuk secara kongkret menghadapi situasi sekarang dan masa depan Kongregasi.

Seperti Bunda Maria, suara kenabian kita harus didengar jika kita "menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah" (Luk 1:52). Berbicara mengenai kenabian, kami bersama melakukan re-evaluasi, menyalurkan energi dan mengundang para suster di kawasan untuk melihat / menghadapi dan bersama-sama menemukan cara untuk meningkatkan situasi kami. Seiring berjalannya waktu setiap orang ditantang untuk menjadi pelayan yang baik dengan meningkatkan sumber daya kita. Kita juga tidak lupa untuk membantu orang-orang disekitar kita, baik dilingkungan komunitas maupun karya. Panggilan kita adalah agar semua orang dapat mengalami curahan kasih Allah. Mudah-mudahan peran kenabian serta tindakan kita dapat menuntun orang, sehingga mereka dapat mengalami kehadiran Allah yang penuh dengan kemurahan dan kepedulian di dalam hidup mereka. Kita dapat memberi perhatian kepada setiap orang yang telah dipercayakan kepada kita melalui kerasulan Kongregasi.

Page 7: mempercayakan keinginannya kepada Tuhan: semakin Dia ... filesetiap pribadi kita, ketika kita menjawab undangan-Nya untuk masuk biara. kata 'Ya' yang pertama kita ucapkan dalam profesi

7

Sebagai pengikut Bunda Maria dan Bunda Elisabeth, kita harus sadar dan mengembangkan ziarah hidup kita dari kontemplasi ke tindakan nyata. Kita harus memulai sesuatu yang baru didalam hidup kita.

SELAMAT PESTA !

Page 8: mempercayakan keinginannya kepada Tuhan: semakin Dia ... filesetiap pribadi kita, ketika kita menjawab undangan-Nya untuk masuk biara. kata 'Ya' yang pertama kita ucapkan dalam profesi

8

Keanggotaan

Kehidupan kita sebagai religius berakar pada panggilan untuk hidup membaktikan diri sepenuhnya kepada Tuhan dan Kerajaan-Nya serta keputusan untuk menjawab panggilan tersebut. Memilih menjadi anggota Kongregasi ini berarti bahwa kita hendak menanggapi panggilan Tuhan dalam semangat Injil seperti yang dihayati oleh Bunda Elisabeth dan dirumuskan dalam Konstitusi. Jawaban tersebut mengandaikan keinginan untuk semakin berkembang dalam cinta kepada Tuhan dan sesama." (Const. 69)

A. Provinsi Indonesia

Pada tanggal 24 Agustus 2014 beberapa suster muda berani untuk menjawab panggilan dengan mengucapkan profesi Pertama dan kaul kekal mereka. Perayaan diadakan di Kapel Maria Bintang Samodra di Provinsialat Indonesia, Jl. Kolombo 19, Yogyakarta. Kita berdoa untuk keberanian dan kekuatan mereka agar terus memberikan kesaksian dalam kehidupan mereka sehari-hari dalam spiritualitas Bunda Elisabeth. Semoga mereka berserah diri selama-lamanya dengan kehendak Allah.

Suster-suster yang mengucapkan Profesi Pertama:

1. Sr. Nicoline dari paroki St John Rasul, Kedaton, Bandar Lampung.

2. Sr. Rachela dari paroki St Clement, Mandonga, Sulawesi Tenggara.

Page 9: mempercayakan keinginannya kepada Tuhan: semakin Dia ... filesetiap pribadi kita, ketika kita menjawab undangan-Nya untuk masuk biara. kata 'Ya' yang pertama kita ucapkan dalam profesi

9

Suster-suster yang mengucapkan Profesi Kekal:

1. Sr Desilva Abuk dari Paroki St Peter dan Paul, Taunbaen Oenali, Kefamenanu.

2. Sr Yosita Sri Murtini dari Paroki Santa Perawan Maria Bunda Kristus yang Diberkati, Gunung Kidul, Jawa Tengah.

3. Sr Paulisa Suparti Andrew dari Paroki St Marga Agung, Lampung bagian Selatan, Sumatera.

4. Sr Lidwina Supeni dari Paroki Kristus Sang Raja, Suka Putih, OKI, Sumatera Selatan.

5. Sr Marlisa Nursulis Setyowati dari Paroki Allah Yang Maha Pemurah, Sugihwaras, MUBA, Sumatera Selatan.

B. Regio Filipina

Salah satu suster junior di Regio Filipina, Sr Cheryll Ebarial dengan penuh semangat menjawab panggilan hidup religiusnya untuk selama-selamanya. Profesi Kekal berlangsung pada tanggal 15 Agustus 2014 di kapel rumah retret CB di Davao City. Dia akan meneruskan tugasnya di rumah retret di Tagaytay.

C. Regio Indonesia Timur

Dua orang Postulan dari Kupang, Indonesia Timur telah diterima dan memulai masa Novisiat mereka pada tanggal 15 Agustus. Kita berdoa untuk ketekunan dan keberanian mereka

Page 10: mempercayakan keinginannya kepada Tuhan: semakin Dia ... filesetiap pribadi kita, ketika kita menjawab undangan-Nya untuk masuk biara. kata 'Ya' yang pertama kita ucapkan dalam profesi

10

melanjutkan tahap pembinaan mereka sebagai Novis. Kedua suster tersebut:

1. Sr Rensilinda Julita dari Manggarai, Nusa Tenggara Timur. 2. Sr Maria Lusia Helyanan from Maluku.

Memoriam

"Tuhan akan melepaskan aku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di surga." (2Tim 4: 18)

1. Kematian Sr Coelina Houkes menjadi kehilangan akan seseoang yang sangat bermakna bagi komunitas. Ia meninggal pada tanggal 6 Mei 2014. Kerendahan-hatinya, kedamaian yang ia pancarkan, dan kemurahannya akan selalu dikenang. Ia mendapatkan talenta sebagai pendengar yang setia. Dalam menyerukan pendapatnya, ia akan melakukan hal itu dengan penuh kehati-hatian. Selama menjalankan tugas di bagian administrasi, dimanapun itu, suster Coelina selalu melakukan pekerjaannya dengan benar, dengan rendah hati dan cermat.

2. Sr Agnes Bosch, pernah menjadi anggota Dewan Provinsi Belanda, meninggal pada tanggal 3 Juni 2014. Rekan Suster yang lain selalu mengingatnya sebagai sosok yang penuh kasih dan sayang, serta sosok yang sangat setia. Mazmur 23, Gembala yang Baik adalah salah satu dari kutipan kesukaannya dalam Alkitab. Kehidupannya benar-benar menjadi sebuah kesaksian tentang sikap seorang Gembala yang Baik, gambaran ini dikenang semua suster (muda dan tua, juga suster-suster dari

Page 11: mempercayakan keinginannya kepada Tuhan: semakin Dia ... filesetiap pribadi kita, ketika kita menjawab undangan-Nya untuk masuk biara. kata 'Ya' yang pertama kita ucapkan dalam profesi

11

Asia). Kami percaya, sekarang dia sudah berada bersama-sama dengan Bunda Elizabeth di Surga.

3. Sr Eugenio Linawati dari Indonesia meninggal pada tanggal 1 Mei 2014. Suster Eugenio dikenal diantara para suster dengan sebutan "tidak banyak bicara", sangat tenang, penuh dengan kesederhanaan, kerapihan, dan perhatian kepada orang lain. Dia tidak suka berbicara tentang orang lain. Dia adalah sosok yang mandiri. Apapun yang dapat dikerjakannya seorang diri, akan dilakukannya sendiri . Ia tidak mau untuk membebani orang lain. Dia memenuhi semua tugas misinya dengan sepenuh hati dan tidak pernah mengeluh. Dalam kesakitannya, ia mencoba untuk menerima keterbatasan kondisi fisiknya.

4. Sr Clemenza Siti Marinah dari Indonesia meninggal pada tanggal 26 Mei 2014 diusia 84 tahun. Sebagaian besar dari pelayanannya, ia ditugaskan untuk pelayanan kesehatan dan sebagai seoranya pekerja yang luar biasa dalam Kongregasi di Indonesia ketika dia masih muda. Dia ramah, sederhana, menyenangkan, disiplin dan penuh dengan rasa syukur. Sikap cerdas nya, menyeimbangkan kegiatan doa dan pelayanannya membuatnya sebagai hamba Allah yang penuh dengan kasih sayang.

Berita dari para Misionaris

1. Sr Josephine Estoque yang ditugaskan di Belanda, telah pindah kembali ke Filipina. Sekarang dia berada di Komunitas Musuan, Bukidnon, Filipina. Dia membantu karya pastoral para

Page 12: mempercayakan keinginannya kepada Tuhan: semakin Dia ... filesetiap pribadi kita, ketika kita menjawab undangan-Nya untuk masuk biara. kata 'Ya' yang pertama kita ucapkan dalam profesi

12

suster dan juga menemani aspiran. Kami berterima kasih karena dia sudah membagi kehidupannya sebagai misionaris di Belanda.

2. Sr Virgil Mascarinas dari Vietnam tiba di Filipina pada tanggal 25 Mei untuk mempersiapkan visanya ke Belanda. Sementara menunggu surat-suratnya, dia mengitui retret di Tagaytay selama 8 hari. Setelah pertemuan ekonom, dia mengambil waktu liburan. Kami berharap bahwa dia disegarkan untuk pelayanannya di Vietnam.

3. Sr Waryati pulang ke Indonesia untuk berlibur pada tanggal 5 juni dan kembali ke Tanzania pada tanggal 8 Agustus 2014. Kami berdoa agar liburannya dapat menjadi penyemangat untuk pelayanan misi kerasulannya di Tanzania.

4. Sr Yulita dari Provinsi Belanda meninggalkan Belanda pada tanggal 22 Juli 2014 untuk berlibur di Indonesia. Dia akan kembali pada tanggal 30 September tahun ini. Kami berharap dan berdoa agar waktu kebersamaam dengan keluarga, sahabat serta para suster di Indonesia akan bermakna dan membahagiakan. Kami mengharapkan kedatangannya kembali ke Belanda, penuh dengat inspirasi dan semangat yang baru.

5. Sr. Mariani Winingsih dari Leut pergi ke Indonesia untuk liburannya pada tanggal 16 Juli 2014 dan akan kembali pada tanggal 16 September 2014. Kami berharap bahwa dia akan memiliki reuni yang menyenangkan dan bermakna dengan keluarganya, teman-teman serta para suster di tanah kelahirannya.

Page 13: mempercayakan keinginannya kepada Tuhan: semakin Dia ... filesetiap pribadi kita, ketika kita menjawab undangan-Nya untuk masuk biara. kata 'Ya' yang pertama kita ucapkan dalam profesi

13

6. Sr Hedwig Wigi Astuti yang ditugaskan ke Belanda di Komunitas Multikultural akan kembali ke Indonesia untuk selamanya pada 23 Agustus 2014. Dia akan mendapat tugas yang baru di tanah airnya. Kita berterima kasih untuk semua kontribusi apostoliknya dalam perutusan di Belanda.

Berita dari Dewan Pimpinan Umum

1. Orientasi di Kawasan Tanzania. Sr Carolina Nuryati, pimpinan Provinsi Indonesia bersama-sama dengan Sr Yustiana Wiwik Iswanti sudah kembali ke Indonesia setelah beberapa minggu orientasi di Regio Tanzania. Kami berharap bahwa pengalaman mereka di negara tersebut akan memperluas pengetahuan mereka, menginspirasi mereka dalam pelayanan dan membantu dalam membina persatuan dan solidaritas di antara para suster.

2. Aspiran dari Vietnam. Tiga calon dari Vietnam pergi ke Filipina untuk pembinaan mereka. Mereka tiba di sana pada tanggal 1 Agustus 2014. Mari kita berdoa untuk keberanian dan keyakinan mereka untuk bertahan dalam panggilan yang telah mereka pilih.

3. Kemampuan dalam Bahasa Inggris. Sr Yustiana Wiwik Iswanti salah satu anggota Dewan di Provinsi Indonesia dan Sr Emi Beda Tupen dari Indonesia Timur tiba di Manila pada tanggal 27 Juni 2014 yang lalu untuk belajar dan meningkatkan kemampuan dalam berbahasa Inggris. Di samping untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris, ini juga

Page 14: mempercayakan keinginannya kepada Tuhan: semakin Dia ... filesetiap pribadi kita, ketika kita menjawab undangan-Nya untuk masuk biara. kata 'Ya' yang pertama kita ucapkan dalam profesi

14

merupakan sebuah orientasi bagi Sr Yustiana di Filipina. Sr Emi di sisi lain sedang mempersiapkan diri untuk program pertukaran junior di Tanzania.

4. Misionaris untuk Tanzania. Sr Hildegardis Hayon bersama dengan Sr Emyliana, keduanya dari Provinsi Indonesia tiba di Tanzania pada tanggal 8 Agustus 2014. Sr Hildegardis dikirim oleh Provinsi sebagai misionaris di sana. Kami berharap dan berdoa bahwa kehadirannya di negara misi ini diberkati oleh Tuhan. Sr Emyliana dikirim ke Tanzania sebagai anggota Provinsi yang mengikuti program pertukaran Junior dari Dewan Pimpinan Umum.

5. Rumah Study di Filipina. Pertemuan Badan Konsultasi Umum 2013 yang diselenggarakan di Indonesia, mendukung gagasan untuk mendirikan sebuah rumah study di Filipina. Tujuan dari rumah study ini adalah untuk membangun rasa persatuan dan internasionalitas di antara suster kita dan untuk memfasilitasi para suster dengan profesionalitas mereka sebagai persiapan untuk pelayanan kerasulan. Komunitas rumah study di Project 4, Quezon City, Filipina secara resmi dibuka dengan perayaan Ekaristi pada tanggal 2 Juni 2014 lalu. Saat ini, ada 6 anggota (2 suster junior dari Vietnam , 2 suster dari Filipina, dan 1 suster dari Indonesia), dengan Sr Nerisa sebagai pemimpin komunitas.

6. Komunitas Elisabeth, Aimas, Sorong - Papua. Selama bertahun-tahun, suster-suster kita di Aimas,Sorong tinggal di sebuah rumah di kompleks gereja di tanah yang dimiliki oleh Keuskupan. Sekarang sebuah gedung baru telah dibangun untuk

Page 15: mempercayakan keinginannya kepada Tuhan: semakin Dia ... filesetiap pribadi kita, ketika kita menjawab undangan-Nya untuk masuk biara. kata 'Ya' yang pertama kita ucapkan dalam profesi

15

mereka di tanah milik Kongregasi. Pemberkatan gedung baru, Biara Elisabeth dilakukan pada tanggal 26 Juni 2014 lalu oleh Mgr. Hilarion Datus Lega, Uskup Manokowari Sorong. Sekarang, bersama dengan Bunda Elisabeth mereka dapat benar-benar mengatakan: "Mari dan saksikanlah …Berkat pertolongan Allah, kami kini telah mendirikan Biara yang ketiga (EG. 56.).

7. Sr. Lisbeth berlibur di Indonesia. Liburannya mulai pada tanggal 31 Juli lalu dan dia akan kembali di Maastricht pada tanggal 26 Oktober 2014. Sebagian dari liburannya akan digunakan untuk persiapan dan pendampingan para suster yang akan bergabung dalam Program Kepemimpinan yang akan dimulai minggu pertama bulan September. Program ini akan diselenggarakan di Tagaytay, Filipina.

8. Pertemuan Ekonom dari 01 - 18 Juli 2014

Para suster yang bertanggung jawab dalam keuangan dari berbagai kawasan mengadakan pertemuan di Mother House, Maastricht, Belanda pada tanggal 1 Juli sampai 18, 2014.

Page 16: mempercayakan keinginannya kepada Tuhan: semakin Dia ... filesetiap pribadi kita, ketika kita menjawab undangan-Nya untuk masuk biara. kata 'Ya' yang pertama kita ucapkan dalam profesi

16

Bersama dengan mereka sebagai peserta dari Provinsi Belanda hadir Bpk Frank Pijpers dan Bpk Ton Raaijmakers. Kedua orang ini juga sekaligus menjadi narasumber. Mereka memperkenalkan, memperbaharui serta mengajarkan kepada para suster beberapa keterampilan mengenai Sistem Akuntansi Berbasis Komputer dan pelaporan.

"Kesatuan dan Solidaritas menuju kepada Kepenuhan Hidup" adalah tema pertemuan tersebut. Peran sebagai ekonom diperdalam dalam pertemuan ini. Mereka diberi waktu hening sehari untuk merefleksikan pengalaman mereka sebagai seorang suster yang terpanggil dalam pengelolaan keuangan.

Narasumber lain, Sr Valsa Koreth, JMJ berbagi pengalaman dan keahlian beliau tentang pengelolaan keuangan. Masukan nya memberi inspirasi kepada para suster untuk menjalankan peran penting dan tanggung jawab yang dipercayakan kepada mereka. Pertemuan ini menjadi tempat yang baik untuk mereka berbagi keprihatinan dan tantangan, kekuatan dan kesulitan, serta harapan dan impian dalam pelayanan. Sebelum pertemuan ini berakhir, masing-masing kawasan membuat rencana tidakan, untuk mereka lakukan kedepannya. Semoga sukses untuk mereka. Terima kasih kepada suster-suster yang sudah melibatkan diri dalam proses ini!

Para peserta pertemuan tersebut ialah:

a. Dewan Pimpinan Umum

1. Sr Rosaria Nur Hardiningsih 2. Sr Lisbeth Cicih Ratwasih

Page 17: mempercayakan keinginannya kepada Tuhan: semakin Dia ... filesetiap pribadi kita, ketika kita menjawab undangan-Nya untuk masuk biara. kata 'Ya' yang pertama kita ucapkan dalam profesi

17

3. Sr Jane Ann Aballe 4. Sr Hetty Sri Widjajanti

b. Ekonom Umum: Sr Elisia Terry Novaria Mulijadi

c. Provinsi Belanda

1. Sr Angelica van Valkengoed 2. Sr Blanda Lases 3. Bpk Frank Pijpers 4. Bpk Ton Raaijmakers

d. Provinsi Indonesia

1. Sr Krispiani Sukarwanti 2. Sr Franka Sri Kustini 3. Sr Rita Thomas 4. Sr Valentina Sri Mulyani

e. Regio Tanzanian

1. Sr Bernadetha Charles Kessy 2. Sr Reni Susi Ngadi 3. Sr Inviolata Patrick Kimathy

f. Regio Filipina

1. Sr Maria Heddy Salvador 2. Sr Amelita Intervencion

g. Regio Indonesia Timur

1. Sr Veni Muda Geroe 2. Sr Elisia Listiati Tjahaja

Page 18: mempercayakan keinginannya kepada Tuhan: semakin Dia ... filesetiap pribadi kita, ketika kita menjawab undangan-Nya untuk masuk biara. kata 'Ya' yang pertama kita ucapkan dalam profesi

18

h. Unit USA Sr Ancilia Sus Indrati i. Unit Norwegia Sr Pauline Endang Sundari j. Unit Belgia Sr Karita Suharti k. Unit Brasil Sr Theresiata Suwarsih l. Unit Vietnam Sr Virgilia Mascarinas

9. "Pembinaan terutama merupakan suatu proses pengembangan iman bersama dan pembentukan hati nurani agar dengan anugerah rohani serta bakat-bakat pribadi kita menjadi semakin mampu untuk lebih memasuki misteri kehidupan, kematian dan kebangkitan Kristus serta mampu mengungkapkan iman kita menurut spiritualitas Kongregasi.”(Konst. 72)

Pernyataan di atas mengakui pentingnya memiliki pemimpin yang memberikan contoh nilai-nilai Bunda Elisabeth. Bab Umum memutuskan bahwa Dewan Umum harus terus mempersiapkan pemimpin masa depan dan memfasilitasi pembentukan orang-orang yang sudah dalam posisi kepemimpinan secara terus-menerus baik di masyarakat maupun dalam pelayanan. Dengan ini, Program Formasi Kepemimpinan akan berlangsung di Filipina yang dimulai pada 1 September sampai 23 November 2014.

Para peserta adalah:

Provinsi Indonesia:

1. Sr Francis Romala Sri Winarti 2. Sr Roosidetta Ni Nyoman Rusmiati

Page 19: mempercayakan keinginannya kepada Tuhan: semakin Dia ... filesetiap pribadi kita, ketika kita menjawab undangan-Nya untuk masuk biara. kata 'Ya' yang pertama kita ucapkan dalam profesi

19

3. Sr Marisa Nur Trisna 4. Sr Hania Manahen

Regio Tanzania:

1. Sr Christina Mapunda 2. Sr Lucresia Dismas Njau

Regio Filipina

1. Sr Amelita Intervencion2. Sr Resti Ucab

Regio Indonesia Timur

1. Sr Gabriela Benga Rianghepat2. Sr Mari Grace

Semoga pengalaman-pengalaman yang akan mereka jumpai memperluas cakrawala dan membantu mereka dalam kehidupan dan karya Kongregasi ketika mereka kembali ke pelayanan di kawasan masing-masing.

Salam kasih Atas nama Dewan Pimpinan Umum

Sr Rosaria Nur HardiningsihPemimpin Umum

Page 20: mempercayakan keinginannya kepada Tuhan: semakin Dia ... filesetiap pribadi kita, ketika kita menjawab undangan-Nya untuk masuk biara. kata 'Ya' yang pertama kita ucapkan dalam profesi

20