manusia_dan_peradaban_

14

Transcript of manusia_dan_peradaban_

Page 1: manusia_dan_peradaban_
Page 2: manusia_dan_peradaban_

Manusia dan PeradabanManusia dan Peradaban

Pengertian adab dan peradaban Wujud dan perkembangan peradaban

– Wujud peradaban – Evolusi budaya dan tahapan peradaban

Peradaban dan perubahan sosial– Tradisi – Modernisasi– Masyarakat madani

Masyarakat yang beradab Problematika peradaban dalam kehidupan

masyarakat– Kemajuan iptek bagi peradaban manusia– Dampak globalisasi bagi peradaban manusia

Page 3: manusia_dan_peradaban_

•Fairchild, 1980:41, menyatakan peradaban adalah perkembangan kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu yang diperoleh manusia pendukungnya.

Damono, 2001 menyatakan Adab berarti akhlak atau kesopanan dan kehalusan budi pekerti.

Huntington mendefinisikan peradaban sebagai the highest social grouping of people and the broadest level of cultural identity people have short of that which distinguish humans from other species.

Page 4: manusia_dan_peradaban_

LanjutanLanjutanIbnu Khaldun (1332-1406 M) melihat peradaban sebagai organisasi sosial manusia, kelanjutan dari proses tamaddun (semacam urbanisasi), lewat ashabiyah (group feeling), merupakan keseluruhan kompleksitas produk pikiran kelompok manusia yang mengatasi negara, ras, suku, atau agama, yang membedakannya dari yang lain, tetapi tidak monolitik dengan sendirinya. Pendekatan terhadap peradaban bisa dilakukan dengan menggunakan organisasi sosial, kebudayaan, cara berkehidupan yang sudah maju, termasuk system IPTEK dan pemerintahannya.

Kontjaranigrat (1990 : 182) menyatakan peradaban untuk menyebut bagian dan unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah seperti misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan, kepandaian menulis, organisasi kenegaraan, kebudayaan yang mempunyai system teknologi dan masyarakat kota yang maju dan kompleks.

Page 5: manusia_dan_peradaban_

Moral : nilai-nilai dalam masyarakat dalam hubungannya dengan kesusilaan.

Norma : aturan, ukuran, atau pedoman yang dipergunakan dalam menentukan sesuatu benar atau salah, baik atau buruk.

Etika : nilai-nilai dan norma moral tentang apa yang baik dan buruk yang menjadi pegangan dalam megatur tingkah laku manusia. Bisa juga diartikan sebagai etiket, sopan santun.

Estetika : berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam keindahan, mencakup kesatuan (unity), keselarasan (balance), dan kebalikan (contrast).

Page 6: manusia_dan_peradaban_

Newel Le Roy Sims ( H P Fairchild : 1964 : 41) menyatakan Civilization is the cultural development, the distinctly human attributes and attainments of a particular society. In ordinary usage, the term imolies a fairly high stage on the culture evolutionary scale. Reference is made to ‘civilized peoples’. More civilized usage would refer to more highly and less highly civilized peoples, the refer to more highly and less highly civilized peoples, the determinative characteristic being intellectual, aesthetic technological, and spiritual attainments.

Page 7: manusia_dan_peradaban_

gelombang pertama sebagai tahap peradaban pertanian, dimana dimulai kehidupan baru dari budaya meramu ke bercocok tanam. ( revolusi agraris)

gelombang kedua sebagai tahap peradaban industri penemuan mesin uap, energi listrik, mesin untuk mobil dan pesawat terbang. (revolusi industri)

gelombang ketiga sebagai tahap peradaban informasi. Penemuan TI dan komunikasi dengan computer atau alat komunikasi digital.

Page 8: manusia_dan_peradaban_

Tradisi : merupakan adat kebiasaan turun temurun yang masih dijalankan di masyarakat karena adanya penilaian bahwa cara-cara yang telah ada merupakan cara yang paling baik dan benar.

Page 9: manusia_dan_peradaban_

Profs Koentjaraningrat (1990:140-141) menyatakan modernisasi adalah usaha untuk hidup sesuai dengan zaman dan konstelasi dunia sekarang.

Anthony D Smith (1973:62) menyatakan modernisasi bukan semata-mata proses yang spontan dan tanpa perencanaan. ‘modernization then is a conscious set of plant and policies for changing a particular society in the direction of contemporary societies which the leaders think are more ‘advanced’ in certain respect’.

Page 10: manusia_dan_peradaban_

Dari penerjemahan kata ‘Civil society’ dikenal di Indonesia sebagai masyarakat sipil, masyarakat warga, masyarakat madani, atau masyarakat adab (Wirutomo,2002). Penekanan konsep ini lebih kepada hubungan antara pemerintah dan rakyat, Negara dan masyarakat.

Apapun bentuk tindakannya yang pasti konsep itu menyangkut suatu ruang gerak masyarakat yang berada diluar Negara. Disinilah warga negar dapat terus menerus mengembangkan kemandirian diluar institusi Negara yang nantinya merupakan landasan bagi terwujudnya pranata politik formal.

Page 11: manusia_dan_peradaban_

lanjutanlanjutan

Karena bidang politik pada masa lalu selalu dikaitkan dengan Negara, maka muncul konsep civil society sebagai arena bagi warga Negara yang aktif dalam politik. Tetapi lebih luas lagi konsep ini sering juga dikaitkan dengan peradaban masyarakat, yaitu suatu kwalitas kebudayaan masyarakat yang ditandai oleh supremasi hokum.

Page 12: manusia_dan_peradaban_

Ketenangan, kenyamanan, ketentraman, dan kedamaian sebagai makna hakiki manusia beradab.

Konsep masyarakat adab dalam pengertian lain adalah suatu kombinasi yang ideal antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum.

Page 13: manusia_dan_peradaban_

Arus informasi yang berkembang cepat menumbuhkan cakrawala pandangan manusia makin terbuka luas. Teknologi yang sebenarnya merupakan alat bentu/ekstensi kemampuan diri manusia, dewasa ini telah menjadi sebuah kekuatan otonom yang justru ‘membelenggu’ perilaku dan gaya hidup kita sendiri. Dengan daya pengaruhnya yang sangat besar, karena ditopang pula oleh system-sistem sosial yang kuat, dan dalam kecepatan yang makin tinggi, teknologi telah menjadi pengarah hidup manusia. Masyarakat yang rendah kemampuan teknologinya cenderung tergantung dan hanya mampu bereaksi terhadap dampak yang ditimbulkan oleh kecanggihan teknologi.

Page 14: manusia_dan_peradaban_

Akibat globalisasi diantaranya masyarakat mengalami anomi/ tidak punya norma atau heteronomy/ banyak norma, sehingga terjadi kompromisme sosial terhadap hal-hal yang sebelumnya dianggap melanggar norma tunggal masyarakat.

Selain itu juga terjadinya disorientasi atau alienasi, keterasingan pada diri sendiri atau pada perilaku sendiri, akibat pertemuan budaya-budaya yang tidak sepenuhnya terintegrasi dalam kepribadian kita.