MANFAAT DAN BIAYA ANTARA UKSW IKUT BPJS …
Transcript of MANFAAT DAN BIAYA ANTARA UKSW IKUT BPJS …
i
MANFAAT DAN BIAYA
ANTARA
UKSW IKUT BPJS KESEHATAN
DAN
TIDAK IKUT BPJS KESEHATAN
Oleh:
CHRISTIAN KURNIA WIBOWO
NIM : 222010002
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Guna Memenuhi Sebagian dari
Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai
Gelar Sarjana Ekonomi
FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS
PROGRAM STUDI : ILMU EKONOMI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2015
ii
iii
iv
v
vi
MANFAAT DAN BIAYA
ANTARA
UKSW IKUT BPJS KESEHATAN
DAN
TIDAK IKUT BPJS KESEHATAN
ABSTRACT
The existence of health facilities Satya Wacana Christian University began to follow
government health programs that pose BPJS Kesehatan the right choice of policy
options for employee welfare Satya Wacana Christian University , ie the option to
participate in BPJS or participated with BPJS Kesehatan. Given these options, the
authors examine the benefits and costs to be borne by all stakeholders when
participating BPJS not participate BPJS Health and Health. The results showed that
the participants of the patients, doctors, and pharmacies using the option to co BPJS
value higher benefits than costs. Conclusion that participate BPJS more beneficial to
all stakeholders.
Key words : the benefits and costs, dairy cooperatives, dairy farmers
vii
MANFAAT DAN BIAYA
ANTARA
UKSW IKUT BPJS KESEHATAN
DAN
TIDAK IKUT BPJS KESEHATAN
SARIPATI
Adanya fasilitas kesehatan Universitas Kristen Satya Wacana yang mulai mengikuti
program kesehatan pemerintah yaitu BPJS Kesehatan menimbulkan pilihan opsi kebijakan
yang tepat untuk kesejahteraan pegawai Universitas Kristen Satya Wacana, yaitu opsi ikut
berpartisipasi dalam BPJS Kesehatan atau tidak ikut berpartisipasi dengan BPJS Kesehatan.
Dengan adanya opsi tersebut maka penulis mengkaji mengenai manfaat dan biaya yang akan
ditanggung semua stakeholder ketika ikut BPJS Kesehatan dan tidak ikut BPJS Kesehatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta pasien, dokter, dan apotik dengan menggunakan
opsi ikut BPJS Kesehatan memiliki nilai manfaat yang lebih tinggi dibanding biaya.
Kesimpulan bahwa ikut BPJS Kesehatan lebih bermanfaat bagi semua stakeholder.
Kata kunci : manfaat dan biaya, BPJS Kesehatan, pasien, dokter, apotik
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus untuk segala rahmat, berkat dan nikmat yang selalu
dilimpahkan kepada penulis serta keluarga penulis sehingga kertas kerja ini dapat
terselesaikan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Fakultas Ekonomika
dan Bisnis program studi Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan, Universitas Kristen Satya
Wacana.
Skripsi dengan judul “Manfaat dan Biaya antara UKSW ikut BPJS Kesehatan dan Tidak Ikut
BPJS Kesehatan” ini memaparkan tentang manfaat dan biaya ketika ikut dan tidak ikut
anggota BPJS Kesehatan.
Skripsi ini terdiri dari lima bab. Bab pertama berupa pendahuluan yang menjelaskan tentang
latar belakang penelitian. Pada bab dua yakni tinjauan pustaka yang berupa teori-teori dasar
yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini. Pada bab tiga dijelaskan tentang metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian. Bab empat, dijelaskan tentang pembahasan dari
hasil regresi data-data hasil penelitian. Dan bab kelima merupakan simpulan dan implikasi
kebijakan yang didasarkan dari hasil peneletian.
Semoga kertas kerja ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan khususnya
bagi pemerintah Indonesia.
Salatiga, 08 September 2015
Christian Kurnia Wibowo
ix
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis naikkan kepada Tuhan Yesus Kristus, yang oleh karena
penyertaan, kasih dan hikmatNya, skripsi penulis yang berjudul “Manfaat dan Biaya antara
UKSW Ikut BPJS Kesehatan dan Tidak Ikut BPJS Kesehatan” telah dapat diselesaikan
dengan baik.
Skripsi ini diajukan guna memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai gelar
Sarjana S-1 Ekonomi pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Program Studi Ilmu Ekonomi,
Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.
Selama mengerjakan skripsi ini tentunya penulis tidak lepas dari segala hambatan dan
rintangan. Namun berkat bantuan, dorongan, masukan-masukan dan motivasi dari berbagai
pihak, ahkirnya kesulitan itu dapat penulis atasi dengan baik. Untuk itu pada kesempatan
yang membahagiakan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada berbagai
pihak antara lain kepada:
1. Keluarga penulis, Bapak Drs,Upik Trenggono,S.Th.,M.Sc. Ibu Dra. Trivena, Adik
dan kakak penulis, serta keluarga besar yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang
telah mendukung baik secara moril maupun materiil.
2. Ibu Istiarsi Saptuti Sri Kawuryan, SE, MSP selaku dosen pembimbing yang telah
memberi banyak inspirasi, ide, saran, dan kritik selama penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Dr. Gatot Sasongko, S.E., M.S. dan Bapak Yulius Pratomo, S.E.,MIDEC.
Selaku penguji dalam ujian skripsi periode Oktober 2015.
x
4. Bapak Hari Sunarto, S.E., MBA., Ph.D., selaku dekan Fakultas Ekonomika dan
Bisnis, serta Bapak Eranus Yoga K selaku wali studi yang telah membantu selama
proses perkuliahan.
5. Poliklinik UKSW dan Rumah Sakit Umum Kota Salatiga yang telah banyak
membantu
6. Seluruh staf pengajar dan staf tata usaha Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW yang
sudah membimbing selama masa perkuliahan penulis, serta penyusunan skripsi ini
secara langsung maupun tidak langsung.
7. Keluarga besar dan teman-teman Fakultas Ekonomika dan Bisnis Angkatan 2010,
teman sepersekutuan, teman-teman Program Studi Ilmu Ekonomi disebutkan satu
persatu yang telah mendukung penulis dari awal hingga akhir.
Salatiga, 09 November 2015
Christian Kurnia Wibowo
xi
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................. i
Pernyataan Keaslian Karya Tulis Skripsi ................................................... ii
Lembar Persetujuan Karya Tulis Skripsi .................................................... iii
Abstract ........................................................................................................ iv
Saripati ......................................................................................................... v
Kata Pengantar ............................................................................................ vi
Ucapan Terimakasih ................................................................................... vii
Daftar Isi...................................................................................................... ix
Daftar Tabel................................................................................................. xi
Daftar Lampiran........................................................................................... xii
BAB 1. Pendahuluan ..................................................................................
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Masalah Penelitian ............................................................................ 4
1.3 Persoalan Penelitian .......................................................................... 5
1.4 Tujuan Penelitian .............................................................................. 5
1.5 Objek Penelitian ................................................................................ 5
BAB 2. Tinjauan Pustaka ..........................................................................
2.1 Konsep Yang Diteliti .......................................................................... 7
2.1.1 Manfaat dan Biaya ........................................................................... 7
2.2 Kerangka Pikir .................................................................................... 9
BAB 3. Metodologi Penelitian ...................................................................
3.1 Jenis dan Sumber Data ...................................................................... 10
3.2 Teknik Analisis Data......................................................................... 10
3.3 Tahapan Analisis ............................................................................... 10
BAB 4 Analisis dan Pembahasan..............................................................
4.1 Gambaran objek penelitian ............................................................... 12
4.2 Analisis dan Bahasan ........................................................................ 13
4.2.1 Deskripsi Manfaat-Biaya Antara Tetap Asuransi Kesehatan
UKSW dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan ......... 13
xii
BAB 5 Kesimpulan dan Saran ..................................................................
5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 27
5.2 Saran ................................................................................................. 28
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 30
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel operasional Manfaat dan Biaya Opsi ikut BPJS........................................... 7
Tabel 2.2 Tabel operasional Manfaat dan Biaya Opsi tidak ikut BPJS (Do nothing)............. 8
Tabel 4.1 Total Pegawai Dosen dan Pegawai Non-Dosen
Universitas Kristen Satya Wacana ........................................................................................ 12
Tabel 4.2 Tabel manfaat biaya Pasien BPJSKesehatan......................................................... 13
Tabel 4.3Tabel Rekapitulasi tanda netral, positif, negatif manfaat biaya pasien.................... 16
Tabel 4.4 Kelompok Dosen .................................................................................................... 19
Tabel 4.5 Kelompok bukan dosen .......................................................................................... 19
Tabel 4.6 Tabel manfaat biaya Dokter.................................................................................... 20
Tabel 4.7 Tabel Rekapitulasi tanda netral, positif, negatif manfaat biaya dokter .................. 21
Tabel 4.8 Tabel manfaat biaya Apotik .................................................................................. 24
Tabel 4.9Tabel Rekapitulasi tanda netral, positif, negatif manfaat biaya apotik.................. 25
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kwesioner Pasien ....................................................................................... 31
Lampiran 2 Kwesioner Dokter ....................................................................................... 34
Lampiran 3 Kwesioner Apotik....................................................................................... 37
Lampiran 4 Data dan Hasil ............................................................................................ 39
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Asuransi kesehatan merupakan salah satu point penting untuk meningkatkan
pembangunan nasional dalam bidang kesehatan guna meningkatkan kesadaran dan
kemampuan hidup yang sehat agar terwujudnya masyarakat dengan derajat kesehatan
setinggi-tingginya. Untuk mendukung masyarakat yang sehat, perlu diberikannya sebuah
asuransi kesehatan yang baik, Pemerintah Negara Indonesia juga sudah mendirikan sebuah
kerjasama yang baik didalam bidang kesehatan dengan BPJS Kesehatan.
Rendahnya pengetahuan masyarakat akan manfaat dan biaya menggunakan BPJS
Kesehatan dan pengetahuan bahwa BPJS Kesehatan merupakan pengalihan dari layanan
sebelumnya (ASKES dan JAMSOSTEK). Karena prioritas utama BPJS Kesehatan
merupakan pengalihan pelayanan dari pelayanan lama menuju pelayanan yang baru, dalam
hal ini, BPJS Kesehatan masih dalam proses mempersiapkan fasilitas pelayanan yang baru
dan belum sepenuhnya fokus terhadap pemberian sosialisasi kepada masyarakat secara
maksimal tentang apa itu BPJS Kesehatan dan manfaat apasaja yang diperoleh masyarakat
ketika menggunakan BPJS Kesehatan.
Terlebih dalam hal ini terdapat keluhan masyarakat tentang pelayanan BPJS
Kesehatan, keluhan-keluhan masyarakat tentang BPJS Kesehatan disebutkan dalam beberapa
hal, antara lain :
1. Proses registrasi BPJS Kesehatan yang rumit
Proses registrasi agar terdaftar di BPJS terbilang cukup rumit terlebih dalam
melakukan registrasi secara online, belum seluruh kabupaten di Indonesia bisa
melakukan registrasi BPJS Kesehatan secara online, registrasi secara online
mengharuskan peserta mendapatkan token registrasi di BPJS Kesehatan, meskipun
2
sudah mendapatkan token seringkali pendaftaran online tidak masuk dalam data
server BPJS Kesehatan sehingga peserta harus melakukan registrasi secara manual
di kantor BPJS Kesehatan setempat.(http://www.imamboll.com/2014/03/keluhan-
dan-kekurangan-program-bpjs.html)
2. Pelayanan yang kurang memuaskan di dalam BPJS Kesehatan.
BPJS Kesehatan merupakan program pemerintah yang masih setengah matang
sehingga terjadi pelayanan kesehatan yang tidak sesuai dan tidak maksimal,
beberapa masalah pelayanan yang kurang memuaskan antara lain :
a. Jenis perawatan tidak sesuai dengan jenis iuran BPJS Kesehatan
Sebagaimana tertera dalam klausul BPJS, jika menjadi anggota non-DPI
dengan golongan 1. Tentunya akan mendapatkan perawatan minimal di kelas 1
di RSUD. Namun dalam kenyataannya, ada beberapa rumah sakit yang
memang tidak merawat pasien tersebut di kamar yang seharusnya. Biasanya
mereka mengatakan bahwa peserta BPJS hanya bisa di kelas 3. Karena
memang kelas 1 biasanya sudah dipenuhi pasien non BPJS.
b. Obat-obatan tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan
Istri berobat di RS Wahidin Sudirohusodo, kemudian ingin menebus obat di
apotik yang biasa selama ini ditanggung Askes, tetapi faktanya tidak dikasih
dengan alasan tidak lagi ditanggung kalau peserta BPJS, bahkan parahnya
petugas apotik menyuruh saya membeli obat di luar rumah sakit tersebut,"
keluhnya. (Niko Beni, http://www.beritasatu.com/kesehatan/159264-bpjs-
mulai-dikeluhkan-masyarakat.html)
c. Obat-obatan tidak ditanggung BPJS, terbatasnya Dokter Spesialis yang
melayani BPJS Kesehatan, administrasi BPJS panjang.
3
Kasus ini dialami oleh salah satu pegawai dosen Fakultas Ekonomika dan
Bisnis UKSW Salatiga, beliau memasukkan anaknya dirujuk kerumah sakit
tetapi setelah selesai mendapatkan perawatan medis,beliau ditarik biaya untuk
biaya obat-obatan sedangkan, biaya obat yang diberikan adalah obat yang
termasuk dalam daftar formularium nasional. Sebelum diberlakukan BPJS
Kesehatan dapat memilih dokter spesialis mana saja, sedangkan ketika
diberlakukannya BPJS Kesehatan, dokter spesialis terbatas hanya pada rumah
sakit yang melayani BPJS Kesehatan. Yang menjadi masalah jika dokter
spesialis yang diinginkan tidak atau belum melayani BPJS Kesehatan,
sehingga biaya dokter ditanggung pribadi. Dilain sisi sebelum
diberlakukannya BPJS Kesehatan prosedur mendapatkan fasilitas kesehatan
sangat mudah, yaitu dengan minta surat rujukan dari Klinik UKSW langsung
menuju rumah sakit yang dituju (Rumah Sakit Elisabeth) sedangkan ketika
diberlakukannya BPJS Kesehatan, harus melalui tahap Klinik UKSW menuju
RSUD Salatiga, setelah itu baru bisa menuju RS Elisabet.1) Keluhan ini
diperoleh ketika mewawancarai Ibu. Mitha pada tanggal 29 Januari 2015.
Setiap peserta BPJS berhak dalam mendapatkan fasilitas kesehatan yang baik. Dengan
adanya BPJS Kesehatan, masyarakat tidak perlu kuatir dalam persoalan biaya yang mahal
dalam bidang kesehatan, karena biaya kesehatan dibantu oleh program asuransi. Beberapa hal
alasan peneliti memilih manfaat biaya UKSW ikut BPJS kesehatan dengan tidak ikut BPJS
kesehatan yaitu, pertama UKSW baru mengikuti program BPJS kesehatan yang diberlakukan
wajib oleh pemerintahan Republik Indonesia, kedua BPJS Kesehatan sangatlah bermanfaat
bagi masyarakat Indonesia terutama karyawan, mahasiswa UKSW sendiri.
1) Hasil wawancara dengan Ibu Mitha pada tanggal 29 Januari 2015
4
1.2 Masalah Penelitian
Mengacu latar belakang penelitian, dirumuskan batasan masalah penelitian adalah
”Manfaat Biaya Antara UKSW Ikut BPJS Kesehatan dengan tidak ikut BPJS Kesehatan
1.3 Persoalan Penelitian
1. Lebih bermanfaat mana antara opsi ikut BPJS Kesehatan ataukah opsi tidak ikut BPJS
Kesehatan; bagi pegawai UKSW?
2. Lebih ringan mana biaya antara opsi ikut BPJS Kesehatan ataukah opsi tidak ikut
BPJS Kesehatan?
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi:
1. Manfaat dan biaya BPJS Kesehatan terhadap UKSW
2. Kelebihan dan kekurangan BPJS Kesehatan terhadap UKSW
1.5 Objek Penelitian
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) adalah badan hukum
publik yang bertanggungjawab kepada Presiden dan berfungsi menyelenggarakan
program jaminan kesehatan bagi seluruh penduduk Indonesia termasuk orang asing yang
bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia.
(Sumber: UU No. 24 Tahun 2011 Tentang BPJS, Pasal 7 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 9
ayat (1) dan UU No. 40 Tahun 2011 Tentang SJSN, Pasal 1 angka 8, Pasal 4 dan Pasal 5
ayat (1)).
BPJS Kesehatan merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh
pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi seluruh
rakyat Indonesia, terutama untuk Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan
5
TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha
lainnya ataupun rakyat biasa.
BPJS Kesehatan bersama BPJS Ketenagakerjaan (dahulu bernama Jamsostek)
merupakan program pemerintah dalam kesatuan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
yang diresmikan pada tanggal 31 Desember2013. Untuk BPJS Kesehatan mulai
beroperasi sejak tanggal 1 Januari2014, sedangkan BPJS Ketenagakerjaan mulai
beroperasi sejak 1 Juli2014.
BPJS Kesehatan sebelumnya bernama Askes (Asuransi Kesehatan), yang dikelola
oleh PT Askes Indonesia (Persero), namun sesuai UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS,
PT. Askes Indonesia berubah menjadi BPJS Kesehatan sejak tanggal 1 Januari2014.
Setiap warga negara Indonesia dan warga asing yang sudah berdiam di Indonesia
selama minimal enam bulan wajib menjadi anggota BPJS. Ini sesuai pasal 14 UU BPJS.
Setiap perusahaan wajib mendaftarkan pekerjanya sebagai anggota BPJS. Sedangkan
orang atau keluarga yang tidak bekerja pada perusahaan wajib mendaftarkan diri dan
anggota keluarganya pada BPJS. Setiap peserta BPJS akan ditarik iuran yang besarnya
ditentukan kemudian. Sedangkan bagi warga miskin, iuran BPJS ditanggung pemerintah
melalui program Bantuan Iuran.
Menjadi peserta BPJS tidak hanya wajib bagi pekerja di sektor formal, namun juga
pekerja informal. Pekerja informal juga wajib menjadi anggota BPJS Kesehatan. Para
pekerja wajib mendaftarkan dirinya dan membayar iuran sesuai dengan tingkatan
manfaat yang diinginkan.
Jaminan kesehatan secara universal diharapkan bisa dimulai secara bertahap pada
2014 dan pada 2019, diharapkan seluruh warga Indonesia sudah memiliki jaminan
kesehatan tersebut. Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menyatakan BPJS Kesehatan akan
6
diupayakan untuk menanggung segala jenis penyakit namun dengan melakukan upaya
efisiensi.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Konsep yang diteliti
2.1.1. Manfaat dan Biaya
Definisi teoritis Manfaat (Regulatory Impact Asssessment, Guide book; hal. 68-69)
Manfaat adalah berbagai kebaikan yang akan terjadi jika suatu alternatif (regulasi)
diterapkan dalam bentuk pengurangan atau hilangnya suatu masalah yang menjadi dasar
dirumuskannya regulasi tersebut.
Definisi teoritis Biaya (Regulatory Impact Asssessment, Guide book; hal. 90)
Biaya adalah pengaruh regulasi yang menyebabkan suatu pihak berkurang
kesejahteraannya.
Definisi operasional
Secara operasional manfaat dan biaya atau dampak negatif dan positif yang ada
adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1 Tabel Operasional Manfaat dan Biaya Opsi ikut BPJS
Opsi ikut BPJS K
Stakeholder(responden)
Manfaat
Perbaikan layanan kesehatan yang
diperoleh ketika ikut BPJS
kesehatan(pengurangan atau
hilangnya suatu masalah layanan
kesehatan yang menjadi dasar
keputusan ikut BPJS)
Biaya
Pengorbanan demi Perbaikan layanan
kesehatan yang diperoleh ketika ikut
BPJS (pengurangan atau hilangnya
suatu masalah layanan kesehatan
yang menjadi dasar keputusan ikut
BPJS)
Ekonomi Sosial Ekonomi Sosial
Pegawai UKSW
Dosen/Non Dosen
Gratis untuk
semua perawatan
Medis
Tidak adanya
kecemburuan
sosial
Waktu
pelayanan
lambat
Terbatas dan tidak
bisa sekaligus
orang banyak
8
Dokter 1 di poliklinik
Uksw 1 di RSUD
Pendapatan
meningkat
Pendapatan
antara dokter
seimbang
Waktu kerja
lebih padat
Dituntut memberi
layanan yang sama
dengan non BPJS
K
Apotik 1 di Poliklinik
UKSW, 1 di RSU
Salatiga
Tersedianya obat-
obatan generik dan
non generik
Pendapatan
meningkat
Waktu kerja
yang padat
Harga obat diatur
oleh pemerintah
Keterangan: diisi berdasarkan kelompok jawaban kuesioner key informan /
stakeholder
Tabel 2.2 Tabel Operasional Manfaat dan Biaya Opsi tidak ikut BPJS (Do nothing)
Opsi sebelum ikut BPJS
Stakeholder
(responden)
Manfaat
Perbaikan layanan kesehatan yang
diperoleh ketika ikut BPJS
kesehatan (pengurangan atau
hilangnya suatu masalah layanan
kesehatan yang menjadi dasar
keputusan sblm ikut / ada program
BPJS)
Biaya
Pengorbanan demi Perbaikan layanan
kesehatan yang diperoleh ketika ikut BPJS
(pengurangan / hilangnya masalah layanan
kesehatanyang menjadi dasar keputusan
sblm ikut / ada program BPJS)
Ekonomi Sosial Ekonomi Sosial
Peserta / pasien Penanganan
Kesehatan
cepat
Tidak adanya
antrian yang
panjang
Dibiayai terbatas,
Max 10 juta
Biaya waktu
mendapatkan
fasilitas kesehatan
tinggi
Dokter 1 di
poliklinik Uksw 1
di RSUD
Pendapatan
meningkat
Bisa menetapkan
tarif periksa
sendiri tanpa ada
batasan
pemerintah
Pasien lebih sedikit Adanya
kesenjangan sosial
antar dokter
9
Apotik 1 poliklinik
UKSW dan 1 RSU
Salatiga
Tersedianya
stok obat
Harga obat dapat
diatur oleh pihak
apotik
Keterangan: diisi berdasarkan kelompok jawaban kuesioner key informan / stakeholder
2.2 Kerangka Pikir
Mengikuti BPJS Kesehatan vs tidak Mengikuti BPJS Kesehatan
Dalam hal ini menganalisis manfaat biaya dengan studi kasus di UKSW Salatiga.
disetiap opsi dinilai dari sisi positifnya (manfaat) dan sisi negatifnya (biaya) sebelum
disimpulkan opsi mana yang lebih besar manfaatnya yang akan dipilih antara Ikut BPJS
Kesehatan atau tidak ikut BPJS Kesehatan.
Kebijakan Mengikuti Program Jaminan
Sosial Kesehatan pada UKSW Salatiga
Opsi 1 :Ikut
BPJS Kesehatan
Opsi 2 :Tidak
Ikut BPJS
Kesehatan
Analisis Manfaat
dan Biaya Analisis Manfaat
dan Biaya
MANFAAT
BIAYA
MANFAAT
BIAYA
10
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sumber Data
Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu
informasi (Suharsimi Arikunto, 2002 : 96).
Penelitian ini menggunakan satu jenis sumber data, yaitu data primer. Data primer ini
diperoleh dari observasi langsung dari hasil wawancara dan kuesioner dengan stakeholder
yaitu :
a. Enam Pasien UKSW pengguna BPJS Kesehatan,
b. Dua Dokter RSUD Kota Salatiga,
c. Dua Apotik Klinik UKSW Salatiga dan Apotik RSUD Kota Salatiga
3.2 Teknik Analisis Data
Metode analisis manfaat-biaya, mengacu pada (RIA Guide Book, hal : 67) Dalam
penelitian ini menggunakan satu cara pengukuran manfaat & biaya adalah sebagai berikut :
a. Pengukuran secara kualitatif tanpa menggunakan satuan mata uang (waktu, hari,
fasilitas yang didapat)
3.3 Tahapan Analisis
Untuk menganalisis manfaat dan biaya, maka tahap tahap-tahap yang di lakukan
adalah :
1. Identifikasi Masalah
Administrasi panjang, lamanya waktu pengurusan, terbatasnya ruang rawat
inap, terbatasnya jumlah pasien yang dapat diperiksa. Permasalahan yang
lain yaitu tingkat kesehatan masih rendah.
11
2. Identifikasi Manfaat
Peningkatan fasilitas kesehatan yang berlaku di UKSW, meningkatkan
tingkat kesehatan, terjaminnya kesehatan pada pegawai UKSW
3. Menentukan siapa mendapat manfaat
Dalam hal ini yang memperoleh manfaat dari keikutsertaan atau tidaknya
UKSW pada BPJS Kesehatan adalah Pegawai dosen dan non dosen UKSW
Salatiga, dokter, apotik, poliklinik UKSW Salatiga
4. Menentukan indikator untuk mengukur manfaat
Tingkat kesehatan bertambah, obat-obatan gratis, berkurangnya biaya
kesehatan
5. Menentukan baseline dari tiap indikator (bagaimana jika tak ada tindakan?)
Tingkat kesehatan tetap, obat-obatan berbayar dengan obat non generik,
biaya kesehatan tinggi
6. Menerjemahkan indikator ke unit yang sama
7. Meringkas hasil analisis
12
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Objek Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini adalah Universitas Kristen Satya Wacana dan Rumah
Sakit Umum Kota Salatiga dengan studi kasus adalah Fasilitas Kesehatan UKSW. Dimana di
layanan asuransi kesehatan bagi pegawai dosen dan non dosen merupakan salah satu
penunjang meningkatnya layanan pendidikan bagi mahasiswa Universitas Kristen Satya
Wacana. Karena dengan kualitas pegawai yang sehat, lingkungan belajar dapat berjalan
dengan baik.
Tabel 4.1 Total Pegawai Dosen dan Pegawai Non-Dosen Universitas Kristen
Satya Wacana
Pegawai Golongan TOTAL
Golongan I 77
Golongan II 169
Golongan III 405
Golongan IV 103
TOTAL PEGAWAI 754
Sumber: Data sekretariat ISO UKSW
Dari tabel 4.1 dapat dilihat jumlah pegawai dosen dan nondosen UKSW
golongan 1 sebanyak 77 orang, golongan 2 sebanyak 169 orang, golongan 3 sebanyak
405 orang dan golongan 4 sebanyak 103 orang, dan total keseluruhan sebesar 754
pegawai dosen dan non dosen. Dari keseluruhan pegawai UKSW sudah ditetapkan
mulai 1 Agustus 2014 diberlakukannya BPJS K sebagai pengganti dari fasilitas
asuransi UKSW yang lama.
13
4.2 Analisis dan Bahasan
4.2.1 Deskripsi Manfaat-Biaya Antara Tetap Asuransi Kesehatan UKSW dan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan
Tabel 4.2 Tabel manfaat dan biaya untuk Pasien BPJSKesehatan
Pasien Kondisi
0/-/+
Tidak Ikut BPJS
Kesehatan
Ikut BPJS
Kesehatan
Makna
Kemudahan mendapatkan ruang rawat inap
1 Mudah Susah - Perlu waktu lebih untuk dapat
ruang rawat inap
2 Mudah Susah - Perlu waktu lebih untuk dapat
ruang rawat inap
3 Mudah Susah - Perlu waktu lebih untuk dapat
ruang rawat inap
4 Mudah Mudah 0 Tetap mudah untuk mendapat
ruang rawat inap
5 Mudah Susah - Perlu waktu lebih untuk dapat
ruang rawat inap
6 Mudah Susah - Perlu waktu lebih untuk dapat
ruang rawat inap
biaya ruang
1
Perlu dana talangan &
Nombok jika melampaui
ketentuan rate ruang
rawat inap per golongan
(UKSW)
Tidak perlu
dana talangan &
gratis jika sesuai
kelas
+ Lebih ringan tanpa dana talangan
2
Perlu dana talangan &
Nombok jika melampaui
ketentuan rate ruang
rawat inap per golongan
(UKSW)
Tidak perlu
dana talangan &
gratis jika sesuai
kelas
+ Lebih ringan tanpa dana talangan
3
Perlu dana talangan &
Nombok jika melampaui
ketentuan rate ruang
rawat inap per golongan
(UKSW)
Tidak perlu
dana talangan &
gratis jika sesuai
kelas
+ Lebih ringan tanpa dana talangan
4
Perlu dana talangan &
Nombok jika melampaui
ketentuan rate ruang
rawat inap per golongan
(UKSW)
Tidak perlu
dana talangan &
gratis jika sesuai
kelas
+ Lebih ringan tanpa dana talangan
5
Perlu dana talangan &
Nombok jika melampaui
ketentuan rate ruang
Tidak perlu
dana talangan &
gratis jika sesuai
+ Lebih ringan tanpa dana talangan
14
rawat inap per golongan
(UKSW)
kelas
6
Perlu dana talangan &
Nombok jika melampaui
ketentuan rate ruang
rawat inap per golongan
Tidak perlu
dana talangan &
gratis jika sesuai
kelas
+ Lebih ringan tanpa dana talangan
Kantong darah
1 Gratis terbatas 4 kantong - Biaya beli darah > 4 kantong
2 Gratis terbatas 4 kantong - Biaya beli darah > 4 kantong
3 Gratis terbatas 4 kantong - Biaya beli darah > 4 kantong
4 Gratis terbatas 4 kantong - Biaya beli darah > 4 kantong
5 Gratis terbatas 4 kantong - Biaya beli darah > 4 kantong
6 Gratis terbatas 4 kantong - Biaya beli darah > 4 kantong
Biaya Operasi
1
gratis, sesuai rate
ketentuan uksw
selebihnya nombok
Gratis kecuali alat
tambahan + Biaya operasi lebih ringan
2
gratis, sesuai rate
ketentuan uksw
selebihnya nombok
Gratis kecuali alat
tambahan + Biaya operasi lebih ringan
3
gratis, sesuai rate
ketentuan uksw
selebihnya nombok
Gratis kecuali alat
tambahan + Biaya operasi lebih ringan
4
gratis, sesuai rate
ketentuan uksw
selebihnya nombok
Gratis kecuali alat
tambahan + Biaya operasi lebih ringan
5
gratis, sesuai rate
ketentuan uksw
selebihnya nombok
Gratis kecuali alat
tambahan + Biaya operasi lebih ringan
6
gratis, sesuai rate
ketentuan uksw
selebihnya nombok
Gratis kecuali alat
tambahan + Biaya operasi lebih ringan
Obat non Generik
1 Gratis s/d batas plafon
/ golongan
Gratis semua /
diganti obat generik
/ bpjs (jika ada)
+ Biaya obat relatif lebih ringan
2 Gratis s/d batas plafon
/ golongan
Gratis semua /
diganti obat generik
/ bpjs (jika ada)
+ Biaya obat relatif lebih ringan
3 Gratis s/d batas plafon
/ golongan
Gratis semua /
diganti obat generik
/ bpjs (jika ada)
+ Biaya obat relatif lebih ringan
4 Gratis s/d batas plafon
/ golongan
Gratis semua /
diganti obat generik
/ bpjs (jika ada)
+ Biaya obat relatif lebih ringan
5 Gratis s/d batas plafon
/ golongan
Gratis semua /
diganti obat generik
/ bpjs (jika ada)
+ Biaya obat relatif lebih ringan
15
Lanjutan tabel 4.2
6 Gratis s/d batas plafon
/ golongan
Gratis semua /
diganti obat
generik / bpjs (jika
ada)
+ Biaya obat relatif lebih ringan
Biaya obat BPJS K Generik
1 Gratis Gratis 0
2 Gratis Gratis 0
3 Gratis Gratis 0
4 Gratis Gratis 0
5 Gratis Gratis 0
6 Gratis Gratis 0
Proses mendapatkan layanan Kesehatan
1 Prosedur & waktu
singkat
Prosedur & waktu
panjang - Birokrasi & waktu lebih panjang
2 Prosedur & waktu
singkat
Prosedur & waktu
panjang - Birokrasi & waktu lebih panjang
3 Prosedur & waktu
singkat
Prosedur & waktu
singkat 0 Birokrasi & waktu sama saja
4 Prosedur & waktu
singkat
Prosedur & waktu
singkat 0 Birokrasi & waktu sama saja
5 Prosedur & waktu
singkat
Prosedur & waktu
panjang - Birokrasi & waktu lebih panjang
6 Prosedur & waktu
singkat
Prosedur & waktu
panjang - Birokrasi & waktu lebih panjang
Fasillitas Kesehatan
1 Lengkap Lengkap 0 Fasilitas kesehatan sama
2 Lengkap Lengkap 0 Fasilitas kesehatan sama
3 Lengkap Lengkap 0 Fasilitas kesehatan sama
4 Lengkap Lengkap 0 Fasilitas kesehatan sama
5 Lengkap Lengkap 0 Fasilitas kesehatan sama
6 Lengkap Lengkap 0 Fasilitas kesehatan sama
Frekuensi Sehat
1 Tinggi Tinggi 0 Sama
2 Tinggi Tinggi 0 Sama
3 Tinggi Tinggi 0 Sama
4 Tinggi Tinggi 0 Sama
5 Tinggi Tinggi 0 Sama
6 Tinggi Tinggi 0 Sama
Waktu tunggu pemeriksaan
1 Lebih singkat Lebih lama - Waktu tunggu periksa panjang
2 Lebih singkat Lebih lama - Waktu tunggu periksa panjang
3 Lebih singkat Lebih lama - Waktu tunggu periksa panjang
4 Lebih lama Lebih lama 0 Waktu tunggu periksa sama
5 Lebih singkat Lebih lama - Waktu tunggu periksa panjang
16
Lanjutan Tabel 4.2
6 Lebih singkat Lebih lama - Waktu tunggu periksa panjang
Waktu Tunggu Obat
1 Lebih singkat Lebih lama - Waktu tunggu meningkat
2 Lebih singkat Lebih lama - Waktu tunggu meningkat
3 Lebih singkat Lebih lama - Waktu tunggu meningkat
4 Lebih singkat Lebih lama - Waktu tunggu meningkat
5 Lebih singkat Lebih lama - Waktu tunggu meningkat
6 Lebih singkat Lebih lama - Waktu tunggu meningkat
Batasan Plafon pembiayaan kesehatan
1 Ada tidak ada + Bebas biaya kesehatan sesuai klas
2 Ada tidak ada + Bebas biaya kesehatan sesuai klas
3 Ada tidak ada + Bebas biaya kesehatan sesuai klas
4 Ada tidak ada + Bebas biaya kesehatan sesuai klas
5 Ada tidak ada + Bebas biaya kesehatan sesuai klas
6 Ada tidak ada + Bebas biaya kesehatan sesuai klas
Talangan Biaya Kesehatan (bayar terlebih dahulu)
1 Ada tidak ada + Bebas kewajiban dana talangan
2 Ada tidak ada + Bebas kewajiban dana talangan
3 Ada tidak ada + Bebas kewajiban dana talangan
4 Ada tidak ada + Bebas kewajiban dana talangan
5 Ada tidak ada + Bebas kewajiban dana talangan
6 Ada tidak ada + Bebas kewajiban dana talangan Sumber: Data lapangan diolah
+ :adanya nilai tambah manfaat
- : adanya biaya yang harus ditanggung
0 : konstan, tidak adanya perubahan manfaat ataupun biaya
Tabel 4.3Tabel Rekapitulasi tanda netral, positif, negatif manfaat dan biaya untuk
pasien
Stakeholder 0 + -
Pasien 22 30 26 Sumber: olah data dari tabel 4.2
Berdasarkan tabel 4.2 tersebut dapat dijelaskan beberapa hal, sebelum mengikuti BPJS K
pasien dapat langsung mendapatkan ruangan karena tidak terhambat oleh persyaratan
pengurusan fasilitas kesehatan, dan bisa langsung mendapatkan fasilitas yang ingin di dapat.
Sedangkan setelah mengikuti BPJS K, ruangan dibatasi sesuai kategori keikutsertaan pasien
dalam kelas 1,2, selain itu belum tentu selalu tersedianya kelas yang bisa ditempati oleh calon
pasien dan untuk mendapatkan fasilitas ruangan diluar rumah sakit umum harus membawa
surat rujukan dari dokter rsu dan dokter klinik, dari pernyataan ini menyimpulkan bahwa
17
mendapatkan ruangan guna perawatan medis lebih panjang pengurusannya sehingga
menimbulkan biaya berupa waktu lamanya proses penanganan kesehatan ketika BPJS K
diberlakukan.
Biaya yang ditanggungkan untuk ruangan sebelum BPJS K terbatas oleh plafon
pegawai, dalam kepegawaian UKSW sebelum diberlakukannya BPJS K, biaya kesehatan
yang ditanggung untuk pegawai golongan 3 dan 4 hanya diberikan maksimal 10 juta rupiah
dan itu sudah termasuk biaya ruangan, jika melebihi batas plafon maka pasien dibebani biaya
tambahan sendiri. Setelah BPJS K diberlakukan, semua biaya kesehatan termasuk biaya
ruangan ditanggung penuh oleh BPJS K asalkan sesuai dengan kategori kelas BPJS K yang
diikuti, adanya kategori ruangan yang ditanggung oleh BPJS K,
Kelas 1: Hanya membiayai ruangan maksimal kelas 1, ruangan VIP tidak ditanggung
oleh BPJS K.
Kelas 2: Menanggung biaya ruangan untuk maksimal ruangan kelas 2, kelas 1 dan
VIP tidak ditanggung oleh BPJS K.
Dalam biaya untuk kantong darah, sebelum diberlakukannya BPJS K, kantong darah
diberikan secara gratis dan tidak dipungut biaya asalkan sesuai dengan batas plafon biaya
yang akan ditanggung oleh pihak UKSW, sedangkan setelah diberlakukannya BPJS K, biaya
kantong darah hanya diberikan maksimal 4 buah kantong darah, jika melebihi 4 buah maka
kelebihannya ditanggung oleh peserta BPJS K.
Biaya operasi yang ditanggung penuh setelah diberlakukannya BPJS K, tetapi alat
tambahan (jika diperlukan) pelaksanaan operasi ditanggung oleh pasien, dalam hal ini BPJS
K hanya menanggung biaya operasi saja, sedangkan sebelum BPJS K diberlakukan, biaya
operasi dan biaya alat tambahan ditanggung oleh UKSW tetapi biaya terbatas oleh plafon
pegawai. BPJS K memiliki biaya yang cukup rendah dalam pelaksanaan operasi daripada
sebelum diberlakukannya BPJS K.
18
Biaya obat untuk sebelum diberlakukannya BPJS K dan sesudah diberlakukannya
BPJS K gratis, dan fasilitas kesehatan UKSW membiayai obat – obatan non generik dan
generik tetapi hanya sampai dengan sebatas pelafon sedangkan setelah diberlakukan BPJS K
obat-obatan non generik gratis dan obat generik generik gratis hanya saja BPJS Kesehatan
menanggung obat yang terdaftar dalam BPJS Kesehatan.
Proses mendapatkan fasilitas kesehatan memiliki biaya waktu yang cukup tinggi
ketika diberlakukannya BPJS K di dalam UKSW. Adanya proses pengurusan sebagai berikut:
Sebelum diberlakukan BPJS K: Pengurusan kerumah sakit yang bekerjasama dengan
UKSW hanya meminta rujukan Klinik UKSW kemudian menuju rumah sakit yang
dituju.
Setelah BPJS K diberlakukan : pengurusan kerumah sakit yang bekerjasama dengan
UKSW (mis: Rumah Sakit Elisabeth) meminta rujukan Klinik UKSW setelah itu
menuju Rumah Sakit Umum Salatiga untuk meminta rujukan menuju rumah sakit
yang dituju kemudian ke Rumah sakit yang dituju.
Proses yang lebih panjang memakan waktu yang lama sehingga terkena biaya waktu yang
cukup tinggi setelah diberlakukannya BPJS K. Dalam fasilitas kesehatan dan frekuensi sehat
sebelum dan sesudah mengikuti BPJS memiliki nilai yang konstan karena frekuensi
kesehatan dan fasilitas kesehatan merupakan standar dalam pengobatan.
Dalam pemeriksaan medis, sebelum diberlakukannya BPJS K pasien dapat segera
mendapatkan layanan pemeriksaan langsung, sedangkan setelah diberlakukan BPJS K, proses
pendaftaran pemeriksaan melalui proses yang panjang dan harus sesuai prosedur BPJS K.
Untuk mendapatkan obat, sebelum BPJS k diberlakukan, mendapatkan obat lebih cepat
karena antrian yang tidak begitu panjang. Sedangkan setelah diberlakukannya BPJS K,
mendapatkan obat cukup lama dan memakan biaya waktu yang besar.
19
Sebelum diberlakukan BPJS K, fasilitas kesehatan UKSW memiliki batasan plafon
dalam pembiayaan kepegawaian UKSW yaitu sebesar 10 juta rupiah jika biaya kesehatan
lebih dari 10 juta, maka biaya tersebut ditanggungkan kepada pegawai tersebut. Sedangkan
setelah diberlakukannya BPJS K, tidak adanya batasan plafon tetapi dibatasi oleh Kelas
keikutsertaan dalam BPJS K. Kelas BPJS dalam kepegawaian UKSW sebagai berikut:
Tabel 4.4 Kelompok Dosen
Golongan Standar Gaji Kelas BPJS
III/A – IIIB 2.000.000,- Kelas 2
III/C – IIID 3.600.000,- Kelas 1
IV/A – IV/C 3.800.000,- Kelas 1
IV/D – IV/E 4.000.000,- Kelas 1
Sumber: Data kepegawaian UKSW Salatiga
Tabel 4.5 Kelompok bukan dosen
Golongan Standar Gaji Kelas BPJS
I 1.200.000,- Kelas 2
II 1.400.000,- Kelas 2
III 3.600.000,- Kelas 1
IV 3.800.000,- Kelas 1
Sumber: Data kepegawaian UKSW Salatiga
Dalam pembiayaan layanan kesehatan UKSW sebelum adanya BPJS K peserta
diwajibkan untuk membiayai fasilitas kesehatan yang diterima terlebih dahulu, dalam hal ini
dapat dijelaskan proses mendapatkan fasilitas kesehatan UKSW sebelum BPJS K.
Pasien membiayai layanan kesehatan yang diterima kemudian menuju Kantor kepegawaian
UKSW baru diganti sejumlah yang ditanggung, jika lebih dari 10 juta maka biaya kelebihan
akan ditanggung dengan pemotongan gaji, sedangkan setelah diberlakukan BPJS K segala
biaya fasilitas kesehatan sudah dibiayai sejak awal dan tidak ada biaya talangan dan biaya
nombok (sesuai kelas BPJS K).
20
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat nilai positif lebih besar daripada nilai negatif yang
berarti jika tetap memilih opsi Ikut BPJS Kesehatan maka manfaat yang diterima lebih besar
daripada biaya yang ditanggung.
Tabel 4.6 Tabel manfaat dan biaya untuk Dokter
Dokter Kondisi
0/-/+ Makna
Tidak Ikut BPJS
Kesehatan
Ikut BPJS
Kesehatan
Jumlah pasien
1 Tetap Meningkat + Jumlah pasien yang
meningkat
2 Tetap Meningkat + Jumlah pasien yang
meningkat
Lamanya waktu kerja
1 tidak padat Padat -
2 tidak padat Padat -
kendala metode pemeriksaan
1
standar diagnosa tidak
terhambat oleh
peraturan
standar diagnosa
menggunakan
peraturan BPJS K
-
Standar urutan Diagnosa
Kesehatan BPJS K harus
sesuai peraturan, dan tidak
bisa langsung diagnosa inti
2
standar diagnosa tidak
terhambat oleh
peraturan
standar diagnosa
menggunakan
peraturan BPJS K
-
Standar urutan Diagnosa
Kesehatan BPJS K harus
sesuai peraturan, dan tidak
bisa langsung diagnosa inti
Penggunaan Obat
1 hanya obat non
generik
generik dan non
generik +
Berkurangnya biaya untuk
pembelian obat
2 hanya obat non
generik
generik dan non
generik +
Berkurangnya biaya untuk
pembelian obat
Frekuensi kesembuhan pasien rawat inap dan rawat jalan
1 Cepat Cepat
0 Sama
2 Cepat Cepat
0 Sama
Frekuensi kesembuhan dari obat
1 tetap (menggunakan
obat non generik)
meningkat
(menggunakan obat
generik)
+
Lebih tinggi generik karena
obat generik merupakan obat
yang sudah disubsidi oleh
pemerintah, kemampuan daya
beli masyarakat lebih tinggi
2 tetap (menggunakan
obat non generik)
meningkat
(menggunakan obat
generik)
+
Lebih tinggi generik karena
obat generik merupakan obat
yang sudah disubsidi oleh
pemerintah, kemampuan daya
21
beli masyarakat lebih tinggi
Kendala dalam diagnosa
1 Kecil Besar - terhambat oleh urutan
diagnosa
2 Kecil Besar - terhambat oleh urutan
diagnosa
pembatasan jumlah pasien
1 tidak dibatasi Dibatasi +
Karena melonjaknya jumlah
pasien yang dilayani maka
diberi batas agar dialihkan ke
dokter yang lain
2 tidak dibatasi Dibatasi +
Karena melonjaknya jumlah
pasien yang dilayani maka
diberi batas agar dialihkan ke
dokter yang lain
Waktu dalam pemeriksaan
1 cukup cepat Lama - Adanya urutan diagnosa yang
lebih panjang
2 cukup cepat Lama - Adanya urutan diagnosa yang
lebih panjang
Pendapatan Pemeriksaan
1 Pendapatan rendah Pendapatan tinggi +
Pendapatan yang diterima
dokter ketika menggunakan
fasilitas BPJS lebih besar
daripada tidak menggunakan
BPJS
2 Pendapatan rendah Pendapatan tinggi +
Pendapatan yang diterima
dokter ketika menggunakan
fasilitas BPJS lebih besar
daripada tidak menggunakan
BPJS Sumber : Data lapangan yang diolah
Keterangan : Klinik UKSW dan Rumah sakit UMUM Kota Salatiga.
Tabel 4.7 Tabel Rekapitulasi tanda netral, positif, negatif manfaat dan biaya untuk
dokter
Stakeholder 0 + -
Dokter 2 10 8 Sumber: hasil olah data dari tabel 4.6
Berdasarkan tabel 4.6 dapat dijelaskan beberapa pengertian, sebelum berlakunya
BPJS Kesehatan, jumlah pasien yang tidak tetap hal itu dikarenakan mahalnya biaya
kesehatan yang tidak setiap masyarakat mampu untuk membayar biaya kesehatan, sedangkan
setelah diberlakukannya BPJS Kesehatan, masyarakat mulai merasa diringankan dalam biaya
22
kesehatan, sehingga tidak mengkhawatirkan persoalan biaya kesehatan, nilai positif berarti
merupakan manfaat untuk dokter yaitu semakin banyak jumlah pasien yang datang maka
semakin besar pula pendapatan yang diterima oleh dokter. Lamanya waktu kerja yang lebih
sedikit sebelum di berlakukannya BPJS Kesehatan karena tidak pastinya jumlah pasien yang
melakukan pemeriksaan medis, waktu kerja yang padat sewaktu diberlakukannya BPJS
Kesehatan karena bertambah jumlahnya pasien yang melakukan pemeriksaan medis.
Sebelum diberlakukannya BPJS Kesehatan, pengobatan dalam medical cek up
untuk pasien adalah standar dan tidak dibatasi oleh peraturan pemeriksaan medis, peraturan
dalam hal tidak ada batasan dalam melaksanakan diagnosa terhadap penyakit pasien dan
dapat melakukan tindakan medis secara langsung. Sedangkan setelah diberlakukannya BPJS
Kesehatan, diagnosa penyakit yang diderita oleh pasien mempunyai batasan yang tidak
membebaskan dokter dalam memberikan hasil diagnosa yang maksimal karena terhambat
oleh peraturan standarisasi medis yang berlaku untuk BPJS Kesehatan.
Dalam hal penggunaan obat-obatan sebelum diberlakukanya BPJS Kesehatan,
dokter dapat memberikan resep hanya menggunakan obat-obatan non generik, hal ini
memberatkan pasien karena pasien yang tidak mampu untuk membayar biaya obat-obatan
yang ditentukan oleh dokter, hal ini mengakibatkan tingkat kesehatan yang memburuk karena
mahalnya biaya obat yang harus ditanggung oleh pasien. Sedangkan setelah diberlakukannya
BPJS Kesehatan, pasien dapat memilih untuk menggunakan obat-obatan non generik atau
menggunakan obat-obatan generik yang telah disubsidi oleh pemerintah sehingga biaya obat-
obatan yang ditanggung oleh pasien berkurang. Hal ini dapat meningkatkan nilai kesehatan
karena berkurangnya beban biaya yang ditanggung oleh pasien demikian juga halnya untuk
dokter, semakin banyak obat yang terjual maka pendapatan dokter semakin meningkat
sehingga nilai kesejahteraan dokter ketika BPJS Kesehatan diberlakukan semakin tinggi.
Frekuensi kesembuhan pasien sebelum menggunakan BPJS K cukup baik tetapi frekuensi
23
kesembuhan pasien setelah adanya BPJS K meningkat karena sebelum diberlakukannya BPJS
Kesehatan, masih ada masyarakat yang tidak mampu untuk membiayai layanan kesehatan,
sementara setelah diberlakukanya BPJS Kesehatan, layanan dan fasilitas kesehatan
ditanggung penuh oleh BPJS Kesehatan asalkan sesuai dengan tingkatan kelas peserta BPJS
Kesehatan. Dalam hal Frekuensi sehat dalam obat-obatan non generik sebelum
diberlakukannya BPJS Kesehatan memiliki nilai yang lebih rendah dari pada frekuensi
kesehatan dalam obat-obatan BPJS K karena sebelum diberlakukannya BPJS Kesehatan,
biaya obat-obatan pasien cukup mahal dan memberatkan pasien dalam pembiayaan obat,
sedangkan setelah diberlakukannya BPJS K, pasien dapat menggunakan obat-obatan BPJS
Kesehatan yang telah disubsidi oleh pemerintah, sehingga biaya kesehatan yang ditanggung
oleh pasien berkurang.
Kendala diagnosa pada waktu sebelum diberlakukannya BPJS Kesehatan lebih
kecil daripada setelah diberlakukannya BPJS Kesehatan. Karena sebelum diberlakukannya
BPJS Kesehatan, dokter dapat memberikan diagnosa kepada pasien sesuai dengan apa yang
dibutuhkan oleh pasien dan dapat langsung memberikan tindakan medis, sedangkan setelah
diberlakukannya BPJS Kesehatan, diagnosa penyakit pasien terhambat oleh peraturan standar
medis BPJS Kesehatan, yang tidak bisa memberikan layanan medis sesuai yang dibutuhkan
oleh pasien, harus mengikuti aturan standar medis yang diberlakukan oleh BPJS Kesehatan.
Sebelum diberlakukannya BPJS Kesehatan, jumlah pasien yang melakukan
diagnosa atau pemeriksaan medis tidak dibatasi. Sedangkan setelah diberlakukannya BPJS
Kesehatan, jumlah pasien yang meningkat menyebabkan waktu untuk pemeriksaan medis
yang tidak bisa teratasi, sehingga setiap rumah sakit memberikan peraturan kepada dokter
yang bersangkutan yaitu membatasi jumlah pasien yang dapat didiagnosa oleh dokter
tersebut. Waktu pemeriksaan sebelum diberlakukannya BPJS Kesehatan memiliki waktu
yang cukup cepat karena tidak adanya peraturan standarisasi yang membatasi hasil diagnosa.
24
Sedangkan setelah diberlakukannya BPJS Kesehatan memiliki waktu pemeriksaan yang
cukup lama karena standar pemeriksaan harus sesuai dengan peraturan standar diagnosa
BPJS Kesehatan.
Pendapatan yang diterima oleh dokter setelah dan sebelum mengikuti BPJS Kesehatan
memiliki nilai yang lebih tinggi ketika sebelum diberlakukannyya BPJS Kesehatan, karena
setelah menggunakan BPJS Kesehatan biaya pemeriksaan di tetapkan oleh pemerintah,
berbeda ketika dokter tidak menggunakan BPJS Kesehatan, tarif pemeriksaan bisa ditentukan
oleh pihak dokter itu sendiri.
Dalam tabel 4.7 dapat dijelaskan bahwa nilai positif lebih besar dari pada nilai
negatif, sehingga jika tetap menggunakan opsi mengikuti BPJS Kesehatan maka nilai manfaat
yang diterima lebih kecil daripada nilai biaya yang harus ditanggung.
Tabel 4.8 Tabel manfaat dan biaya untuk Apotik
Apotik Kondisi
0/-/+ Makna
Tidak Ikut BPJS
Kesehatan Ikut BPJS Kesehatan
rata-rata pasien perhari
1 100 200 + Jumlah pasien bertambah
2 350 800 + Jumlah pasien bertambah
Lanjutan Tabel 4.8
rata-rata pasien perminggu
1 700 1400 + Jumlah pasien bertambah
2 2500 5500 + Jumlah pasien bertambah
stok obat
1
tidak selalu
tersedia obat-
obatan generik
selalu terpenuhi
obat-obatan generik
dan non generik
+ Stok obat mudah dan
selalu tersedia
2
tidak selalu
tersedia obat-
obatan generik
selalu terpenuhi
obat-obatan generik
dan non generik
+ Stok obat mudah dan
selalu tersedia
Proses obat racik'an dan non racik'an
1 Cepat Cepat 0 Sama
2 Cepat Cepat 0 Sama
25
Waktu kerja karyawan
1 Standar Padat - Waktu istirahat
berkurang
2 Standar Padat - Waktu istirahat
berkurang
proses mendapatkan obat
1
obat non generik
cepat dan selalu
tersedia
proses obat generik
lebih lama -
Lebih panjangnya proses
administrasi
2
obat non generik
cepat dan selalu
tersedia
proses obat generik
lebih lama -
Lebih panjangnya proses
administrasi
Sumber : Data lapangan yang diolah
Keterangan : Klinik UKSW dan Rumah sakit UMUM Kota Salatiga
Tabel 4.9 Tabel Rekapitulasi tanda netral, positif, negatif manfaat dan biaya untuk
apotik
Stakeholder 0 + -
Apotik 2 6 4 Sumber: hasil olah data dari tabel 4.8
Berdasarkan tabel 4.8 dapat disimpulkan bahwa jumlah pasien meningkat ketika BPJS
K diberlakukan di UKSW sehingga ini berdampak positif bagi pihak apotik karena semakin
banyak pasien yang membutuhkan obat maka semakin meningkat juga pendapatan yang
diterima apotik, sebelum BPJS K tidak semua obat-obatan generik/BPJSK tersedia sedangkan
setelah diberlakukannya BPJS Kesehatan obat-obatan generik/BPJS K dan obat-obatan non
generik selalu tersedia. Proses obat racikan dan non racik’an memiliki nilai konstan, waktu
kerja sebelum BPJS K tidak terlalu padat dari pada setelah diberlakukannya BPJS K, waktu
kerja lebih padat, sebelum adanya BPJS K, fasilitas kesehatan selalu menggunakan obat-
obatan paten dan selalu tersedia, proses mendapatkan cepat, sedangkan waktu proses
mendapatkan obat – obatan setelah diberlakukannya BPJSK lebih lama karena jumlah pasien
yang meminta obat semakin bertambah. Dalam hal ini dapat disimpulkan setelah
diberlakukannya BPJS K memiliki nilai manfaat dan biaya yang seimbang.
26
Pada tabel 4.9 dapat dilihat nilai positif lebih besar daripada nilai negatif sehingga
dapat disimpulkan jika menggunakan BPJS Kesehatan maka nilai manfaatnya lebih besar
daripada nilai biaya yang harus ditanggung.
27
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Menggunakan BPJS Kesehatan dalam layanan kesehatan UKSW memiliki nilai
manfaat untuk pasien antara lain :
a) Tidak perlu menyediakan dana talangan.
b) Tidak perlu nombok jika kelas perawatan rawat inap yang diambil sesuai kelas.
c) Bisa mendapatkan layanan rawat jalan maupun rawat inap yang lebih berkualitas di
rumah sakit swasta yang bekerjasama dengan BPJS; selama ketentuan persyaratan
administratif untuk pasien BPJS di rumah sakit swasta tersebut dipenuhi.
d) Biaya operasi dan biaya obat gratis.
Menggunakan BPJS Kesehatan dalam layanan kesehatan UKSW memiliki nilai
manfaat untuk dokter antara lain :
a) Jumlah pasien yang periksa dibatasi sehingga memberi waktu istirahat untuk dokter.
b) Pendapatan yang diterima dokter meningkat.
c) Dokter bisa menggunakan obat-obatan generik dan non generik.
Menggunakan BPJS Kesehatan dalam layanan kesehatan UKSW memiliki nilai
manfaat untuk apotik antara lain :
a) Jumlah pasien yang datang meningkat.
b) Pendapatan apotik meningkat.
c) Stok obat-obatan yang selalu tersedia.
BPJS Kesehatan memiliki kelebihan, antara lain :
a. Gratis dengan syarat sesuai dengan kelas BPJS Kesehatan.
b. Tidak ada talangan biaya terlebih dahulu.
c. Bisa melakukan registrasi/pendaftaran peserta BPJS Kesehatan secara online.
28
d. Dapat berobat diberbagai Rumah Sakit Umum ataupun Swasta yang sudah menerima
BPJS Kesehatan.
e. Tidak ada batasan plafon.
Kekurangan menggunakan BPJS Kesehatan, antara lain :
a. Panjangnya proses administrasi yang harus dilalui: rujukan klinik UKSW menuju ke
RSUD Kota Salatiga untuk meminta rujukan ke rumah sakit yang akan dituju setelah itu
menuju Rumah sakit yang akan dituju.
b. Lamanya pelayanan tindakan medis yang diterima pasien BPJS Kesehatan.
c. Hanya bisa memilih dokter spesialis yang sudah menerima BPJS Kesehatan.
d. Tidak semua RSU yang menerima BPJS Kesehatan.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis manfaat dan biaya UKSW ikut dalam BPJS Kesehatan
terdapat beberapa saran untuk membenahi fasilitas dan pelayanan yang akan diterima oleh
pasien, antara lain :
a) Untuk mempermudah mendapatkan ruang rawat inap pihak rumah sakit harus menambah
kapasitas ruang yang tersedia sehingga dapat mengurangi lamanya waktu antrian pasien.
b) Prosedur dan waktu memperoleh pelayanan BPJS Kesehatan yang panjang dapat diatasi
jika pihak UKSW membantu mempermudah proses administrasi BPJS Kesehatan dengan
cara membantu dalam melengkapi prosedur-prosedur yang harus dipenuhi untuk
mendapatkan layanan BPJS Kesehatan.
c) Waktu tunggu pemeriksaan yang lama dapat diatasi dengan menambah kapasitas ruang
pemeriksaan dan jumlah dokter yang bertugas sehingga waktu tunggu pemeriksaan yang
cukup lama dapat dipercepat.
29
d) Waktu tunggu obat yang lama dapat diatasi dengan UKSW bekerja sama dengan
beberapa apotik untuk menambah jumlah apoteker yang bertugas sehingga obat yang
dikelola oleh pihak apotik dapat disalurkan secara cepat.
Terdapat juga beberapa saran untuk membenahi fasilitas BPJS Kesehatan yang
diterima oleh dokter, antara lain :
a) Waktu kerja yang padat dapat diatasi dengan memberi batasan jumlah pemeriksaan
sehingga jumlah pasien yang melakukan pemeriksaan tidak melonjak.
Selain itu terdapat juga saran yang dapat digunakan untuk apotik sehingga dapat
membenahi fasilitas BPJS, antara lain:
a) Menambah jumlah apoteker, sehingga dapat mempercepat lamanya waktu dalam
memberikan obat kepada pasien, selain itu dengan menambahkan beberapa apoteker,
produksi obat didalam apotik meningkat sehingga kekurangan jumlah obat yang tersedia
dapat ditanggulangi.
30
Daftar Pustaka
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Ediawan, A. Pengenalan metode RIA:Ria Sekilas. The Asia Foundation
Ediawan, A. Analisis Kualitatif Manfaat-Biaya Dalam RIA. The Asia Foundation
Ediawan, A. Analisi Manfaat-Biaya.
Ihalauw, John J.O.I.2004.Bangunan Teori. Salatiga:Satya Wacana University Press
Kameyama Takuji;Hari Setianto; & Idqan Fahmi.2003. Ria Guide Book:Projek Peningkatan
Deregulasi dan Kompetisi.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial
http://finance.detik.com/read/2013/12/31/165225/2455318/5/berikut-keuntungan-jadi-
peserta-bpjs-kesehatan diakses pada 23 Agustus 2014
http://bpjs-kesehatan.go.id/bpjs/index.php/pages/detail/2013/4 diakses pada 23 Agustus 2014
http://bpjs-kesehatan.go.id/bpjs/index.php/pages/detail/2014/12 diakses pada 23 Agustus
2014
http://id.scribd.com/doc/209459776/Alasan-Pentingnya-Penelitian-Tentang-BPJS diakses
pada 30 Oktober 2015
http://www.imamboll.com/2014/03/keluhan-dan-kekurangan-program-bpjs.html diakses pada 01
November 2015
http://www.beritasatu.com/kesehatan/159264-bpjs-mulai-dikeluhkan-masyarakat.html
diakses pada 03 November 2015
31
LAMPIRAN 1
KUESIONER RESPONDEN PASIEN
KUISIONER RESPONDEN
Pasien
(Pasien Pengguna BPJS K dan non BPJS K)
Sehubungan dengan penelitian saya tentang “ Manfaat & Biaya antara ikut BPJS dan
tidak ikut BPJS “ yang akan dilakukan, kami memohon kepada bapak/ ibu/ sdra/i untuk
dapat mengisi beberapa pertanyaan berikut guna menggali informasi awal untuk
mengetahui data apa saja yang mengukur perbaikan layanan kesehatan / berkurangnya
masalah layanan kesehatan antara sebelum dan sesudah program bpjs kesehatan maupun
konsekwensi pengorbanan apa saja terkait perbaikan layanan kesehatan yang ditanggung
semua pihak terkait program BPJS kesehatan.
Pertanyaan : (mengacu / bersumber dari tabel operasional ke kuesioner key
informan)
Sebutkan penyelesaian masalah layanan medis / kesehatan yang paling sering teratasi
antara sebelum dan sesudah ikut program BPJS Kesehatan ?
Jawab :
sebelum :...............................................................................................................................
sesudah : ...............................................................................................................................
Sebutkan penyelesaian masalah layanan medis / kesehatan yang paling sering tidak teratasi
antara sebelum dan sesudah ikut program BPJS Kesehatan?
Jawab :
Sebelum ; ....................................................................................................................................
Sesudah; .....................................................................................................................................
Sebutkan fasilitas / alat pemeriksaan kesehatan yang lebih sering dialami antara sebelum
dan sesudah ikut program BPJS Kesehatan ?
Jawab :
Sebelum ; lebih lengkap = 2 / lengkap = 1 / tidak lengkap = 0 _ coret jawaban yang tidak
sesuai)
Sesudah; lebih lengkap / lengkap / tidak lengkap_ coret jawaban yang tidak sesuai)
32
Apakah frekwensi kesembuhan pengobatan lebih tinggi antara sebelum dan sesudah ikut
program BPJS Kesehatan ?
Jawab:
Sebelum : lebih / normal / kurang_coret jawaban yang tidak sesuai) cepat sembuh
Sesudah : lebih / normal / kurang_coret jawaban yang tidak sesuai) cepat sembuh
Apakah obat2 an resep dokter lebih sering menyembuhkan antara sebelum dan sesudah ikut
program BPJS Kesehatan ?
Jawab:
Sebelum : lebih / sama / kurang_coret jawaban yang tidak sesuai) cepat sembuh
Sesudah : lebih / sama / kurang_coret jawaban yang tidak sesuai) cepat sembuh
Adakah perbedaan kecepatan penanganan antara sebelum dan sesudah ikut program BPJS
Kesehatan? (sebutkan berapa cepat dlm jam / menit) ?
Jawab:
Sebelum :
Sesudah :
Berapa lama waktu tunggu dari mendaftar s/d diperiksa dokter antara sebelum dan sesudah
program bpjs (sebutkan berapa cepat dlm jam / menit)
Jawab:
Sebelum :
Sesudah :
berapa lama waktu tunggu masukkan resep ke apotik s/d mendapatkan obat di farmasi RSU
/poli uksw antara sebelum dan sesudah program bpjs ?
Jawab:
Sebelum:..........................................................................................................................
.
Sesudah:..........................................................................................................................
.
Apakah ketika pemeriksaan oleh dokter (poli uksw / RSU Salatiga) & pengobatan (farmasi
UKSW/farmasi RSU rawat inap ada tambahan biaya yang harus dibayar sendiri (nombok)
antara sebelum dan sesudah program bpjs ; apa penyebabnya?
Jawab:
sebelum : ada/tidak (coret yang tidak perlu)
sesudah : ada/tidak (coret yang tidak perlu)
Kalau ada, mohon bp/ibu sebutkan
Sebelum:..........................................................................................................................
.........................................................................................................................................
33
.........................................................................................................................................
Sesudah:..........................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
Apakah ketika pemeriksaan oleh dokter(poli uksw / RSU Salatiga) & pengobatan (farmasi
UKSW/farmasi RSU) rawat jalan (selalu/kadang2 /tdk pernah) ada tambahan biaya yang
harus dibayar sendiri (nombok) antara sebelum dan sesudah program bpjs ; apa
penyebabnya?
Jawaban :
Sebelum: (selalu/kadang2 /tdk pernah) (coret yang tidak perlu) ada tambahan biaya yang
harus dibayar sendiri (nombok)
Sesudah: (selalu/kadang2 /tdk pernah) (coret yang tidak perlu) ada tambahan biaya yang
harus dibayar sendiri (nombok)
Hormat saya,
Christian Kurnia Wibowo
34
LAMPIRAN 2
KUESIONER RESPONDEN DOKTER
KUISIONER RESPONDEN
Dokter
(RSU Salatiga & Poli UKSW)
Sehubungan dengan penelitian saya tentang “ Manfaat & Biaya antara ikut BPJS dan
tidak ikut BPJS “ yang akan dilakukan, kami memohon kepada bapak/ ibu/ sdra/i untuk dapat
mengisi beberapa pertanyaan berikut guna menggali informasi awal untuk mengetahui data
apa saja yang mengukur perbaikan layanan kesehatan / berkurangnya masalah layanan
kesehatan antara sebelum dan sesudah program bpjs kesehatan maupun konsekwensi
pengorbanan apa saja terkait perbaikan layanan kesehatan yang ditanggung semua pihak
terkait program BPJS kesehatan.
Pertanyaan : (mengacu / bersumber dari tabel operasional ke kuesioner key informan)
Berapa rata2 jumlah pasien rawat jalan terbanyak diperiksa dokter / hari antara sebelum
dan sesudah program BPJS Kesehatan ?
Jawab : .........% (sebelum program BPJS) & .......% (sesudah program BPJS)
Apakah dasar pengobatan pasien bpjs rawat inap lebih sering (selalu/kadang2 /tdk
pernah) adalah kesesuaian dengan obat2 yang tercover bpjs antara sebelum dan sesudah
program bpjs?
Jawab :
Sebelum ; (selalu / kadang2 / tdk pernah_ coret yang ga sesuai) sesuai dengan obat2 an
askes / jamsostek/
Sesudah; (selalu / kadang2 / tdk pernah_ coret yang ga sesuai) sesuai dengan obat2 an
bpjs
Apakah dasar pengobatan pasien bpjs rawat inap lebih sering (selalu/kadang2 /tdk pernah)
adalah kesesuaian dengan kebutuhan kesembuhan pasien bpjs antara sebelum dan sesudah
program bpjs
Jawab :
Sebelum ; lebih sering (selalu / kadang2 / tdk pernah_ coret jawaban yang tidak sesuai)
disesuaikan dengan kebutuhan kesembuhan pasien askes / jamsostek/
Sesudah; lebih sering (selalu / kadang2 / tdk pernah_ coret yang ga sesuai) disesuaikan
dengan kebutuhan kesembuhan pasien bpjs
Dengan konsekwensi pasien harus nambah biaya bayar tambahan
35
Mana yang lebih sering (selalu/kadang2 /tdk pernah) pasien bpjs rawat jalan lebih cepat
sembuh dengan obat2 an bpjs antara sebelum dan sesudah program bpjs?
Jawab:
Sebelum : lebih sering (selalu/kadang2 /tdk pernah_coret jawaban yang tidak sesuai) cepat
sembuh dengan obat2 an bpjs
Sesudah : lebih sering (selalu/kadang2 /tdk pernah_coret jawaban yang tidak sesuai) cepat
sembuh dengan obat2 an bpjs
Mana yang lebih sering (selalu/kadang2 /tdk pernah) pasien bpjs rawat jalan lebih cepat
sembuh dengan obat2 an non bpjs (non generik) antara sebelum dan sesudah program
bpjs?
Jawab:
Sebelum : lebih sering (selalu/kadang2 /tdk pernah_coret jawaban yang tidak sesuai) cepat
sembuh dengan obat2 an non bpjs
Sesudah : lebih sering (selalu/kadang2 /tdk pernah_coret jawaban yang tidak sesuai) cepat
sembuh dengan obat2 an non bpjs
Mana yang lebih sering (selalu/kadang2 /tdk pernah) pasien bpjs rawat inap lebih cepat
sembuh dengan obat2 an bpjs antara sebelum dan sesudah program bpjs?
Jawab:
Sebelum : lebih sering (selalu/kadang2 /tdk pernah_coret jawaban yang tidak sesuai) cepat
sembuh dengan obat2 an bpjs
Sesudah : lebih sering (selalu/kadang2 /tdk pernah_coret jawaban yang tidak sesuai) cepat
sembuh dengan obat2 an bpjs
Mana yang lebih sering (selalu/kadang2 /tdk pernah) pasien bpjs rawat inap lebih cepat
sembuh dengan obat2 an non bpjs (non generik) antara sebelum dan sesudah program
bpjs?
Jawab:
Sebelum : lebih sering (selalu/kadang2 /tdk pernah_coret jawaban yang tidak sesuai) cepat
sembuh dengan obat2 an bpjs
Sesudah : lebih sering (selalu/kadang2 /tdk pernah_coret jawaban yang tidak sesuai) cepat
sembuh dengan obat2 an bpjs
Apakah ada kendala utama dalam ketepatan mendiagnosa pasien rawat jalan antara
sebelum & sesudah program bpjs kesehatan ?
Jawab:.....................................................................(ada/tidak)
Kalau ada, kendala utama apa saja mohon bp/ibu dokter sebutkan?
Jawab:
.Sebelum:..........................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
36
..Sesudah:.........................................................................................................................
..........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
Apakah ada kendala utama dalam ketepatan pengobatan pasien antara sebelum &
sesudah program bpjs kesehatan ?
Jawab: . ........................................................................ (ada/tidak)
Kalau ada, mohon bp/ibu sebutkan
.Sebelum:..........................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..Sesudah:.........................................................................................................................
..........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
Kalau tidak ada, mohon bp/ibu sebutkan hal apa yang terasa berbeda dalam
mengobati pasien antara sebelum dan sesudah program bpjs?
Jawaban :
Sebelum:...........................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
Sesudah.............................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
Hormat saya,
Christian Kurnia Wibowo
37
LAMPIRAN 3
KUESIONER RESPONDEN APOTIK
KUISIONER RESPONDEN
Petugas Apotik
Sehubungan dengan penelitian saya tentang “ Manfaat & Biaya antara ikut BPJS dan
tidak ikut BPJS “ yang akan dilakukan, kami memohon kepada bapak/ ibu/ sdra/i untuk
dapat mengisi beberapa pertanyaan berikut guna menggali informasi awal untuk
mengetahui data apa saja yang mengukur perbaikan layanan kesehatan / berkurangnya
masalah layanan kesehatan antara sebelum dan sesudah program bpjs kesehatan maupun
konsekwensi pengorbanan apa saja terkait perbaikan layanan kesehatan yang ditanggung
semua pihak terkait program BPJS kesehatan.
Pertanyaan :
Berapa rata2 jumlah pasien rawat jalan yang terlayani oleh unit farmasi / hari (pada satu
hari yang lalu) antara sebelum dan sesudah program BPJS Kesehatan ?
Jawab :
sebelum :...............................................................................................................................
sesudah : ...............................................................................................................................
Berapa rata2 jumlah pasien satu minggu yang lalu yang obatnya tidak masuk bpjs?
Jawab :
Sebelum ; ....................................................................................................................................
Sesudah; .....................................................................................................................................
Apakah obat2 an yang diresepkan dokter lebih sering (selalu /kadang2 /tdk pernah) tersedia
di apotik / unit farmasi (UKSW/RSU) bagi pasien antara sebelum dan sesudah program bpjs?
Jawab :
Sebelum ; (selalu /kadang2 /tdk pernah) tersedia (coret yang tidak perlu)
Sesudah; (selalu /kadang2 /tdk pernah) tersedia (coret yang tidak perlu)
Berapa rata2 lama waktu yang dibutuhkan untuk memproses resep (non racikan) per
pasien antara sebelum dan sesudah program bpjs?
Jawab:
Sebelum : lebih / sama / kurang_coret jawaban yang tidak sesuai) cepat
Sesudah : lebih / sama / kurang_coret jawaban yang tidak sesuai) cepat
Berapa rata2 lama waktu yang dibutuhkan untuk memproses resep (racikan) per pasien
bpjs antara sebelum dan sesudah program bpjs?
38
Jawab:
Sebelum : lebih / sama / kurang_coret jawaban yang tidak sesuai) cepat
Sesudah : lebih / sama / kurang_coret jawaban yang tidak sesuai) cepat
Apa yang paling sering disampaikan ke pasien jika obat yang diresepkan dokter tidak
mencukupi jumlah sesuai resep; antara sebelum dan sesudah program bpjs?
Jawab:
Sebelum :
Sesudah :
Hormat saya,
Christian Kurnia Wibowo
39
LAMPIRAN 4
DATA DAN HASIL OLAH DATA
PASIEN
NO fasilitas Frekuensi
Kesembuhan obat-obatan
kecepatan
penanganan
waktu tunggu dari
mendaftar sampai
periksa
waktu tunggu obat tambahan biaya/nombok
sebelum sesudah sebelum sesudah sebelum sesudah sebelum Sesudah Sebelum sesudah sebelum sesudah sebelum sesudah Keterangan
1 Lengkap Lengkap normal normal normal normal lebih
cepat Lama 30 menit >2 jam
15
menit >1 jam ada
Tidak
ada
tergantung dari jenis
pemeriksaannya, ada
pemeriksaan yang tidak
ditanggung oleh BPJS
Kesehatan
2 Lengkap Lengkap normal normal normal normal lebih
cepat Lama 15 menit
3jam
lebih < 1 jam 2 jam ada
tidak
ada
sebelum Ikut BPJS kita bayar
dulu setelah itu dibayarkan
oleh pihak UKSW tetapi
hanya dibatasi sampai 10
juta, sedangkan BPJS
langsung free tetapi lama
proses untuk mendapatkan
fasilitas itu
3 Lengkap Lengkap normal normal normal normal lebih
cepat Lama
30menit-
1 jam
3 jam
lebih
30
menit 1 jam ada
Tidak
ada
sebelum BPJS biaya hanya
dibatasi sampai 10 juta, lebih
dari itu ditanggung sendiri/
potong gaji, sedangkan BPJS
Kesehatan tergantung dari
kelas keikutsertaan dalam
BPJS K
40
4 Lengkap Lengkap normal normal normal normal lebih
cepat Lama 30 menit 2 jam
15-30
menit 1 jam ada
Tidak
ada
sebelum Bpjs ada tambahan
biaya jika lebih dari 10 juta,
sedangkan BPJS, tidak smua
jenis pemeriksaan ditanggung
BPJS contoh cek
laboratorium dan ada
beberapa obat yg tidak
ditanggung BPJS
5 Lengkap Lengkap normal normal normal normal lebih
cepat Lama 30 menit 2-3 jam
15
menit 2 jam ada
Tidak
ada
maksimal pembiayaan dari
UKSW hanya 10 juta, lebih
dari itu ditanggung sendiri,
untuk BPJS K jika jenis
pemeriksaan tidak termasuk
dalam BPJS ya kita tanggung
sendiri
6 Lengkap Lengkap normal normal normal normal lebih
cepat lama
20-30
menit >2 jam
20
menit 2-3 jam ada
Tidak
ada
dalam fasilitas kesehatan
UKSW hanya dapat meng
backup sebesar 10 juta,
sedangkan BPJS free tetapi
tergantung dari kelas
keikutsertaan dan jenis
pemeriksaannya, karena ada
beberapa jenis pemeriksaan
yg tidak ditanggung oleh
BPJS
41
masalah layanan medis yang sering teratasi
sebelum BPJS Sesudah BPJS
tidak ada cek ruangan kosong (langsung kelas vvip/kelas vip bisa)
BPJS kelas 1, biasanya antri +-500 antrian ruangan
biaya ruang, kelas 1 bayar 300rbu
free untuk kelas 1, jika mau naik ke VIP, BPJS hanya menanggung biaya harga kelas 1, contoh harka ruang kelas 1 = 300, sedangkan VIP 1,5 juta, BPJS hnya menanggung 300
rbu, 1,2 juta kita yang tombok
kantong darah PMI = tanpa BPJS biaya sendiri dengan BPJS hanya menanggung maksimal 4 kantong darah, lebih
dari itu bayar sendiri
operasi kanker biaya 5 juta bayar sndiri jika ada tambahan alat karna terjadi sesuatu harus tambah biaya sendiri, misal harga alat tambahan 5 juta ya berarti total bayar kita 10 juta
blm termasuk dokter dan obat
BPJS hanya menanggung beban operasi saja misalkan operasi habis 5 juta ya BPJS yang tanggung, tetapi
jika ada tambahan alat karna sesuatu hal, tambahan alat itu diluar
tanggung jawab BPJS, sehingga biaya alat tambahan ditanggungkan
kepada peserta BPJS.
biaya obat = 400 rbu bayar cash
dengan BPJS biaya obat free, tetapi jika obat yang tersedia di apotik
rumah sakit tidak tersedia dan obat itu tidak termasuk obat BPJS, maka
biaya obat ditanggung secara pribadi.
layanan medis yang tidak teratasi
sebelum BPJS sesudah BPJS
tidak ada hambatan yang terlalu rumit. Contoh mau mengatasi penyakit kanker dll, kita bisa langsung menuju
dokter spesialis penyakit dalam dan meminta rujukan menuju rumah sakit yg mempunyai fasilitas itu, setelah operasi, bisa
langsung meminta rujukan untuk melakukan radioterapi atau jika dibutuhkan bisa menuju kemoterapi.
1. kedokter umum yang melayani BPJS(konsultasi sakit dll) dan meminta rujukan menuju dokter spesialis. 2. tergantung dari sakitnya dimana, kalau bagian dalam seperti perut , dada ya ke spesialis penyakit dalam. 3 pemeriksaan lab dengan surat lab yang diberi oleh dokter pnykit dalam. 4, dokter P.dalam memberi surat rujukan ke dokter bedah (tumor/kanker ke dokter onkologi) 5, periksa lab lanjutan (untuk tau letak posisi benda) memakai MRI/CT scan 32/64 slice 700-1 juta(bpjs
42
hanya sampai MRI 32 slice, lebih besar slice biaya ditanggung pribadi) 6, persiapan operasi harus cek ruangan rata" antri 500 orang (kelas vvip/president suit tidak antri tetapi tambah biaya 1,5 juta/hari blm termasuk dokter) 7, selesai operasi kontrol luka, ke dokter bedah untuk meminta rujukan ke dokter radiologi untuk terapi, 8, kontrol tiap bulan untuk cek perkembangan.
43
Pasien manfaat sebelum manfaat sesudah +/-
/0 biaya sebelum biaya sesudah
+/-
/0
mudah mendapatkan ruang
rawat inap susah mendapatkan ruangan rawat inap
-
biaya ruang gratis tetapi terbatas oleh plafon biaya ruangan gratis* +
kantong darah biaya diganti
oleh UKSW kantong darah dibatasi 4
buah -
biaya operasi ditanggung hanya sebesar
plafon, selebihnya ditanggung pribadi Operasi gratis** +
obat gratis Obat BPJS Kesehatan
gratis 0
obat non bpjs gratis obat non BPJS
ditanggung pribadi -
proses mudah proses panjang untuk mendapatkan fasilitas
BPJS K +
fasilitas kesehatan lengkap fasilitas kesehatan lengkap 0
frekuensi kesehatan tinggi frekuensi kesehatan tinggi 0
waktu tunggu sebentar waktu tunggu
pemeriksaan yang lama +
lebih cepat mendapatkan obat mendapatkan obat lebih
lama +
ada batasan plafon tidak ada batasan plafon + hanya dibatasi plafon, misalkan maksimal 10
juta maka yang ditanggung hanya 10 juta, selebihnya ditanggung pribadi
biaya kesehatan gratis penuh*
-
44
ada talangan biaya, baru
diganti setelah selesai perawatan medis
tanpa talangan biaya dahulu (langsung dibiayai
dari awal) +
jika tidak digunakan maka anggaran
kesehatan hangus
tidak adanya hangus anggaran fasilitas
kesehatan -
*sesuai kelas BPJS
**alat tambahan yang diperlukan ditanggung pribadi
45
dokter
no rata-rata jumlah
Pasien rawat jalan
/hari
dasar pengobatan
pasien rawat inap
dengan obat-
obatan
dasar pengobatan
pasien rawat inap
kesesuaian dengan
kebutuhan
kesembuhan
pasien
cepat sembuh
pasien rawat jalan
dengan obat
BPJS/sebelum
Bpjs
cepat sembuh
pasien rawat jalan
dengan obat
BPJS/non Bpjs
kendala utama dalam ketepatan
mendiagnosa pasien rawat jalan
apakah ada kendala utama dalam ketepatan
pengobatan pasien
sebelum sesudah sebelum sesudah
Sebelu
m sesudah sebelum sesudah sebelum sesudah sebelum sesudah keterangan sebelum sesudah keterangan
1 30 100 selalu selalu Selalu selalu selalu selalu selalu selalu tidak ada tidak ada - ada ada
sebelum BPJS : Biaya
ditanggung oleh yang
bersangkutan dengan
jenis obat yang relatif
tidak terbatas, jenis
pemeriksaan penunjang
tidak terbatas perlevel
pelayanan.
setelah BPJS : terkadang
mindset pasien tentang
kualitas obat non
generik dengan obat
BPJS berbeda, sama saja
cuman dari BPJS lebih
murah karena di subsidi
oleh pemerintah.
Ragam/jenis obat BPJS
untuk rawat jalan
berbeda tiap
jenjang(klinik/spesialis)
dan jenis penunjangnya
terbatas.
46
2 70 200 selalu selalu Selalu selalu selalu selalu selalu selalu tidak ada tidak ada - tidak ada ada
terbatasnya jenjang dan
kelas dalam BPJS
mempersulit karena
terkadang ada beberapa
penyakit dan obat yang
tidak tercover oleh
BPJSK sedangkan
pasien kebanyakan
menuntut dengan biaya
pengobatan gratis,
padahal tidak
sepenuhnya BPJS itu
mengcover, karena obat
yang harus diberikan
memang tidak ada dalam
penanggungan BPJS
Apotik
no
rata-rata pasien /
hari
rata-rata pasien /1
minggu tersedianya obat"an
rata-rata waktu proses
obat non racik'an (menit)
rata-rata waktu proses
obat racik'an (menit) pesan yang disampaikan jika obat tidak
mencukupi
sebelum sesudah sebelum sesudah sebelum sesudah sebelum Sesudah sebelum sesudah sebelum sesudah
1 100 200 700 1400 kadang-
kadang
selalu
tersedia 10 10 10 10
diambil jika obat
sudah tersedia belum pernah
2 350 800 2500 5500 selalu
tersedia
selalu
tersedia 10 10 22 22
diambil jika
sudah ada/ bisa
beli di apotik lain
diambil jika sudah tersedia /
bisa diambil ke apotik yang
menerima layanan BPJSK