Manajemen Investasi - Modul (IBN)

130
INVESTMENT MANAGEMENT --------------------------- MANAJEMEN INVESTASI INVESTASI --- INSTITUT BISNIS NUSANTARA ---

Transcript of Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Page 1: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

INVESTMENTMANAGEMENT

---------------------------MANAJEMENINVESTASI

INVESTMENTMANAGEMENT

---------------------------MANAJEMENINVESTASI

INVESTMENTMANAGEMENT

---------------------------MANAJEMENINVESTASI

--- INSTITUT BISNIS NUSANTARA ---

Page 2: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

INVESTMENTS

Kane Bodie Marcus

Fourth Edition

Page 3: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

CHAPTER 1

The Investment Environment

Page 4: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

INVESTMENTS & FINANCIAL ASSETS

Essential nature of investment Reduced current consumption

Planned later consumption

Real Assets Assets used to produce goods and

services

Financial Assets Claims on real assets

3

Page 5: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

ROLE OF FINANCIAL ASSETS AND MARKETS IN THE ECONOMY

Consumption Timing

Allocation of Risk

Separation of Ownership

CG crisis accounting and analysts scandals

4

Page 6: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

FINANCIAL SYSTEM CLIENTS AND THEIR NEEDS

Household Sector

Primary Need: Invest Funds

Business Sector

Primary Need: Raise Funds

Government Sector

Primary Need: Raise Funds

5

Page 7: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

HOW THE FINANCIAL SYSTEM MEETS THE NEEDS OF PARTICIPANTS

Financial Intermediation

Investment Banking

Financial Innovation & Derivatives

Responding to Regulation & Taxes

6

Page 8: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

MARKET AND MARKET STRUCTURE

Direct search market

Brokered market

Dealer Market

Auction Market

7

Page 9: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

INVESTMENTS AND INNOVATION

Technology and Delivery of Service

Computer advancements

More complete and timely information

Globalization

Domestic firms compete in global markets

Performance in regions depends on other regions

Causes additional elements of risk 8

Page 10: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

KEY TRENDS - GLOBALIZATION

International and Global Markets Continue

Developing

Managing foreign exchange

Diversification to improve

performance

Instruments and vehicles continue to

develop

Information and analysis improves 9

Page 11: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

KEY TRENDS - SECURITIZATION

Securitization & Credit Enhancement

Offers opportunities for investors and originators

Changes in financial institutions and regulation

Improvement in information capabilities

Credit enhancement and its role

10

Page 12: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

KEY TRENDS - FINANCIAL ENGINEERING

Repackaging Services of Financial Intermediaries

Bundling and unbundling of cash flows

Slicing and dicing of cash flows

Examples: strips, CMOs, dual purpose funds,

principal/interest splits

11

Page 13: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

THE FUTURE

Globalization continues and offers more

opportunities

Securitization continues to develop

Continued development of derivatives and

exotics

Strong fundamental foundation is critical

Integration of investments & corporate

finance 12

Page 14: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Chapter 2

Financial Markets

and Instruments

Page 15: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Major Classes of Financial Assets or Securities

Debt

Money market instruments

Bonds

Common stock

Preferred stock

Derivative securities

2

Page 16: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Money market : T Bills Pemerintah, surat utang

jangka pendek (28, 91, 182 hari).

Certificate of deposits bunga + pokok, dijamin pemerintah

Commercial papers diterbitkan oleh bank dan perusahaan besar. Bukan sebagai investasi jangka panjang. Biasa dibeli oleh lembaga keuangan

Akseptasi bank cek mundur, diaksep oleh bank

3

Page 17: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Menurut Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 28/52/KEP/DIR ini,

Commercial Paper :

adalah surat sanggup tanpa jaminan yang diterbitkan perusahaan bukan bank atauperusahaan efek, berjangka waktu pendek dan diperdagangkan dengan sistem diskonto.

4

Page 18: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

ciri-ciri suatu Commercial Paper menurut Surat KeputusanDireksi Bank Indonesia yang dituangkan dalam Surat Edaran No.28/49/UPG antara lain

1. Merupakan janji untuk membayar tanpa syarat.

2. Merupakan surat berharga yang tergolong ke dalam surat sanggup

3. Berjangka waktu pendek yaitu tidak melebihi 9 bulan

4. Umumnya diperjual belikan dalam bentuk discount

5. Tidak mempunyai jaminan hutang

6. Umumnya dikeluarkan oleh perusahaan yang sudah punya nama ataupun

5

Page 19: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

7. perusahaan yang telah dirating bagus oleh perusahaan peringkat.

8. Merupakan instrumen pasar uang, sungguhpun dapat dikembangkan untuk menjadiinstrumen pasar modal.

6

Page 20: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Money market

◦ Euro dollar

deposito dalam mata uang $ yang diinvestasikan di luar AS.

Generalisasi : eurocurrency deposit : deposito dalam mata uang asing di suatu negara. Euromark : DM jerman.

Mempermudah investor untuk melakukan int portofolio risk (tingkat return lebih menarik, tidak terkena aturan pajak negara setempat.

Perkembangan awal euro dollar dari Uni Sovyet

7

Page 21: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Money Market :

◦ Repo dan Reverse Repo :

pinjaman jangka pendek

Dealer menjual sekuritas pemerintah, beli kembali

Repo berjangka

Reverse Repo, kebalikan

◦ Giro di Bank Sentral

Anggota bank sentral wajib mengelola saldo minimum/giro wajib minimum dalam rekening cadangan Fed.

Saldo GWM, lebih/kurangdigunakan sebagai pendanaan oleh bank.

8

Page 22: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

indonesia

◦ Saat ini, besaran GWM untuk rupiah dan valuta asing masing-masing sebesar 8 persen. Dengan demikian, bank memiliki simpanan giro di BI yang besarnya 8 persen untuk dana pihak ketiga rupiah dan 8 persen untuk dana pihak ketiga valas.

9

Page 23: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Money Market

◦ Bursa Libor

Tingkat suku bunga di mana bank-bank besar di London bersedia untuk meminjamkan uang di antara mereka.

10

Page 24: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) adalah suku bunga indikasi penawaran dalam transaksi PUAB di Indonesia.

Yang dimaksud dengan suku bunga indikasi penawaran adalah suku bunga pada transaksi unsecured loan antar bank, yang mencerminkan:

Suku bunga pinjaman yang ditawarkan suatu bank kepada bank lain sekaligus

Suku bunga pinjaman yang bersedia diterima suatu bank dari bank lain

11

Page 25: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

JIBOR terdiri atas 2 mata uang yakni IDR dan USD, dengan masing-masing terdiri dari 6 tenor yakni 1 hari, 1 minggu, 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan.

12

Page 26: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Tingkat return instrumen pasar uang

13

Page 27: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Pasar Obligasi

Surat Utang negara dan Obligasi pemerintah

T notes (10 tahun) , T Bonds (10-30 tahun)

14

Page 28: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Surat Utang Negara (SUN) adalah surat berharga yang berupa surat pengakuan utang yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh negara RI sesuai masa berlakunya. SUN digunakan oleh pemerintah antara lain untuk membiayai defisit APBN serta menutup kekurangan kas jangka pendek dalam satu tahun anggaran.

15

Page 29: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Surat Utang Negara terdiri atas:

◦ Surat Perbendaharaan Negara Surat Perbendaharaan Negara berjangka waktu sampai dengan 12 (dua belas) bulan dengan pembayaran bunga secara diskonto.

◦ Obligasi Negara Obligasi Negara berjangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan dengan kupon dan/atau dengan pembayaran bunga secara diskonto/bunga

16

Page 30: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Sehubungan dengan akan dilakukannya Lelang Surat Utang Negara (SUN), jenis Obligasi Negara (ON) dan Surat Perbendaharaan Negara (SPN) di Pasar Perdana oleh Pemerintah melalui Bank Indonesia sebagai agen lelang pada tanggal 26 Agustus 2008, dapat disampaikan hal-hal sebagai berikut :

17

Page 31: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Deskripsi SUN Yang Akan Dilelang

1. Jumlah indikatif : Rp3.000.000.000.000,00

2. Seri : - SPN20090731(reopening) - FR0036 (reopening) - FR0050 (reopening)

3. Tanggal jatuh tempo : - SPN20090731 : 31 Juli 2009 - FR0036 : 15 September 2019 - FR0050 : 15 Juli 2038

4. Mata uang : Rupiah

18

Page 32: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

5. Nominal per unit : Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah)

6. Tanggal dan waktu lelang : 26 Agustus 2008, dibuka pukul 10.00 WIB dan ditutup pukul 12.00 WIB

7. Pengumuman hasil lelang : 26 Agustus 2008

8. Tanggal settlement : 28 Agustus 2008

9. Kupon : - SPN20090731 : pembayaran bunga secara diskonto - FR0036 : 11,50% - FR0030 : 10,50%

19

Page 33: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

DAFTAR DEALER UTAMA

1.Citibank N.A

2. Deutsche Bank AG

3. HSBC

4. PT. Bank Central Asia, Tbk

5. PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk

6. PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk

7. PT. Bank Lippo, Tbk

8. PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk

9. PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk

20

Page 34: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

10. PT. Bank Panin, Tbk

11. PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk

12. PT. Bank Permata, Tbk

13. Standard Chartered Bank

14. JP Morgan Chase Bank, NA

21

Page 35: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Obligasi International

Perusahaan meminjam dari luar negeri/investor membeli obligasi dari emiten asing

Eurobond : Obligasi diterbitkan dengan denominasi mata uang di luar mata uang negara tempat dikeluarkan.

◦ Eurodollar, Euroyen

22

Page 36: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Masa Penawaran Awal (Book Building) untuk Obligasi Jasa Marga XIV Seri JM-10 dengan Tingkat Bunga Tetap dan Obligasi Jasa Marga I Seri JM-10 Tanpa Bunga yang dilakukan selama 4 hari yaitu tanggal 20 September s.d 24 September 2010 telah menjaring minat Investor sebesar total Rp 6,56 Triliun yang jumlahnya jauh melebihi nilai yang akan diterbitkan oleh Jasa Marga yang sebesar Rp 1,5 Triliun.

23

Page 37: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Jumlah permintaan yang diterima Penjamin Pelaksana Emisi, yaitu PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas untuk Obligasi Jasa Marga XIV Seri JM-10 dengan Tingkat Bunga Tetap adalah sebesar Rp 3, 99 Triliun atau 4 x dari nilai yang akan diterbitkan untuk jenis obligasi tersebut sebesar Rp 1 Triliun. Sedangkan Obligasi Jasa Marga I Seri JM-10 Tanpa Bunga, jumlah peminat tercatat sebesar Rp 2,58 Triliun atau 5 x dari nilai yang akan diterbitkan yaitu sebesar Rp 500 Miliar.

24

Page 38: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Pihak Jasa Marga dan ketiga Penjamin Pelaksana Emisinya telah menetapkan tingkat bunga sebesar 9.35 % untuk Obligasi konvensional yang berjangka waktu 10 tahun dengan pembayaran bunga setiap tiga bulan. Sedangkan untuk Obligasi Tanpa Bunga yieldnya ditetapkan sebesar 9.10 % dengan jangka waktu tiga tahun.

25

Page 39: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Obligasi Perusahaan

Atau obligasi korporat : merupakan salah satu alat yang digunakan oleh perusahaan untuk meminjam langsung dari masyarakat.

Perbedaan dengan obligasi pemerintah

Obligasi dengan jaminan dan tanpa jaminan (debenture), subordinate debenture

Obligasi dengan hak opsi : ditarik kembali, dirubah menjadi saham.

26

Page 40: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Obligasi Agung Podomoro Land

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan kembali peringkat idA untuk obligasi I-2011 PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) yang nilai emisinya dinaikkan menjadi maksimum Rp1,2 triliun dari semula Rp800 miliar.

27

Page 41: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Adapun hasil yang diterima dari hasil obligasi akan digunakan seluruhnya untuk pengembangan usaha perseroan melalui akuisisi perusahaan-perusahaan yang memiliki proyek dalam industri properti berupa apartemen, perhotelan, perkantoran, pertokoan, pusat perbelanjaan, pusat rekreasi, dan atau perumahan.

28

Page 42: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Markets and Instruments

Money Market

◦ Debt Instruments

◦ Derivatives

Capital Market

◦ Bonds

◦ Equity

◦ Derivatives

29

Page 43: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Money Market Instruments

Treasury bills

Certificates of deposit

Commercial Paper

Bankers Acceptances

Eurodollars

Repurchase Agreements (RPs) and Reverse RPs

Federal Funds

30

Page 44: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Money Market Instrument Yields

Yields on Money Market Instruments are not always directly comparable

Factors influencing yields

Par value vs. investment value

360 vs. 365 days assumed in a year (366 leap year)

Bond equivalent yield

31

Page 45: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Bank Discount Rate (T-Bills)

rBD = bank discount rate

P = market price of the T-bill

n = number of days to maturity

r BD = 10,000 - P

10,000 x 360

n

90-day T-bill, P = $9,800

r BD = 10,000 - 9,800

10,000 x

360

90 = 8%

Example

32

Page 46: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Bond Equivalent Yield

Can’t compare T-bill directly to bond

◦ 360 vs 365 days

◦ Return is figured on par vs. price paid

Adjust the bank discounted rate to make it comparable

33

Page 47: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Bond Equivalent Yield

P = price of the T-bill

n = number of days to maturity

r BEY = 10,000 - P

P x

365 n

r BEY = 10,000 - 9,800

9,800 x

365

90 rBEY = .0204 x 4.0556 = .0828 = 8.28%

Example Using Sample T-Bill

34

Page 48: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Capital Market - Fixed Income Instruments Publicly Issued Instruments

◦ US Treasury Bonds and Notes

◦ Agency Issues (Fed Gov)

◦ Municipal Bonds

Privately Issued Instruments

◦ Corporate Bonds

◦ Mortgage-Backed Securities

35

Page 49: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Capital Market - Equity

Common stock

◦ Residual claim

◦ Limited liability

Preferred stock

◦ Fixed dividends - limited

◦ Priority over common

◦ Tax treatment

36

Page 50: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Stock Indexes

Uses

◦ Track average returns

◦ Comparing performance of managers

◦ Base of derivatives

Factors in constructing or using an Index

◦ Representative?

◦ Broad or narrow?

◦ How is it constructed?

37

Page 51: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Examples of Indexes - Domestic

Dow Jones Industrial Average (30 Stocks)

Standard & Poor’s 500 Composite

NASDAQ Composite

NYSE Composite

Wilshire 5000

38

Page 52: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Examples of Indexes - Int’l

Nikkei 225 & Nikkei 300

FTSE (Financial Times of London)

Dax

Region and Country Indexes

◦ EAFE

◦ Far East

◦ United Kingdom

39

Page 53: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Bond Indexes

Lehman Brothers

Merrill Lynch

Salomon Brothers

Specialized Indexes

◦ Merrill Lynch Mortgage

40

Page 54: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Construction of Indexes

How are stocks weighted?

◦ Price weighted (DJIA)

◦ Market-value weighted (S&P500, NASDAQ)

◦ Equally weighted (Value Line Index)

How returns are averaged?

◦ Arithmetic (DJIA and S&P500)

◦ Geometric (Value Line Index)

41

Page 55: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Averaging Methods

Component Return

A=10% B= (-5%) C = 20%

Arithmetic Average

[.10 + (-.05) + .2] / 3 = 8.33%

Geometric Average

[(1.1) (.95) (1.2)]1/3 - 1 = 7.84%

42

Page 56: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Derivatives Securities

Options

Basic Positions

◦ Call (Buy)

◦ Put (Sell)

Terms

◦ Exercise Price

◦ Expiration Date

◦ Assets

Futures

Basic Positions

◦ Long (Buy)

◦ Short (Sell)

Terms

◦ Delivery Date

◦ Assets

43

Page 57: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

ANTARA

ASSET BERISIKO

DAN

ASET BEBAS RISIKO

ALOKASI MODAL

Page 58: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

KEPUTUSAN ALOKASI ASET

Penentuan Alokasi modal antara aset bebas risiko dan

aset berisiko dalam portofolio.

Asumsi komposisi dari aset berisiko sudah ditentukan.

Diselesaikan dengan 2 langkah :

Pilihan berbagai imbal hasil – risiko yang muncul pada saat

memilih antara aset berisiko dengan aset bebas risiko.

Level penghindaran risiko akan menentukan bauran yang paling

optimal dari kedua aset tersebut.

Page 59: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

ALOKASI MODAL ANTARA PORTOFOLIO BERISIKO DAN BEBAS RISIKO

Portofolio awal bernilai $300.000; $90.000 diinvestasikan pada aset bebas risiko dan sisanya pada aset berisiko : $113.000 pada saham (E), dan sisanya pada obligasi (B).

Bobot portofolio berisiko :

Page 60: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Bobot portofolio berisiko P, dalam portofolio

lengkap (complete portfolio) termasuk investasi

bebas risiko dan yang berisiko disimbolkan dengan

y:

Page 61: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Bobot saham dan obligasi dalam portofolio lengkap

Portofolio berisiko : 0,7

Page 62: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Perubahan proporsi : pengurangan risiko : menurunkan alokasi pada portofolio berisiko menjadi 0,56. Maka 0,56 x 300.000 = $168.000. Aset bebas risiko menjadi $300.000 x (1-0,56) = $132.000. ($42.000)

Proporsi setiap aset pada portofolio berisiko tidak berubah, sehingga :

Page 63: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

PORTOFOLIO SATU ASET BERISIKO DAN SATU ASET BEBAS RISIKO

E (rp) = 15%, σp = 22%, rf = 7%.

Premi risiko dari portofolio berisiko adalah

E (rp) - rf = 8%.

y = proporsi pada aset berisiko, dan 1-y = proporsi pada asset bebas risiko, maka

Tingkat return portofolio lengkap C adalah :

Page 64: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Expected return portofolio lengkap :

Page 65: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Tingkat imbal hasil yang diharapkan

Standar deviasi

Page 66: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Irwin/McGraw-Hill

CAL (Capital Allocation Line)

E(r)

E(rp) = 15%

rf = 7%

σp = 22% 0

P

F

) S = 8/22

E(rp) - rf = 8%

CAL

Page 67: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Portofolio dengan y = 50%, maka Imbal hasil yang

diharapkan (C) sebesar 11% (7% + (0,5 x 8%))dan

standar deviasi 11% (0,5 x 22%), S = 4/11= 0,36

Page 68: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Leverage

Anggaran investasi $300.000 dan investor meminjam tambahan dana $120.000, semua diinvestasikan dalam aset berisiko.

1-y = -0,4 (short sell)

Expected return portofolio C : 18,2%

Standar Deviasi : 30,8%

Page 69: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

S (Reward to variability ratio) = 0,36

Leverage (1)

Page 70: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

CAL with Higher Borrowing Rate

E(r)

9%

7% ) S = .36

) S = .27

P

p = 22%

Page 71: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Posisi Optimal dalam Aset Berisiko

Maksimalisasi utilitas

Page 72: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Alokasi Modal

E (rp) = 15%, σp = 22%, rf = 7%, dengan A = 4, maka

y = 0,41

E (rc) = 7% + (0,41 x 8%)= 10,28%

σc = 0,41 x 22% = 9,02%

S = 0,36

Page 73: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Expected Returns on Four Indifference Curves and the CAL

Page 74: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Finding the Optimal Complete Portfolio Using Indifference Curves

Page 75: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Alokasi kapital

latihan

Page 76: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Gunakan data ini untuk soal no 1 – 7 Anda mengelola portofolio berisiko dengan imbal hasil yang diharapkan sebesar 18% dan standar deviasi sebesar 28%. Risk free rate asset (surat utang pemerintah)7%.

Soal 1

Klien anda memilih investasi sebesar 70% di portofolio Anda dan 30% pada surat utang pemerintah. Berapa imbal hasil yang diharapkan dan standar deviasi hasil portofolionya?l

Soal 2

Misalkan portofolio berisiko anda investasi dengan proporsi sebagai berikut :

Saham A : 25%

Saham B : 32%

Saham C ; 43%

Berapa proporsi investasi dari keseluruhan portofolio klien anda, termasuk posisi di surat utang pemerintah.

Page 77: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Soal 3

Berapa rasio imbal hasil terhadap variabilitas (S) dari portofolio berisiko Anda? Klien anda?

Soal 4

Gambarlah CAL portofolio Anda dalam diagram imbal hasil yang diarapkan dan deviasi standar. Berapa kemiringan CAL?. Tunjukkan posisi klien Anda di CAL anda.

Soal 5

Misalkan klien Anda memutuskan investasi di portofolio Anda dengan proporsi y dari seluruh total anggarannya maka portofolio keseluruhannya akan memiliki imbal hasil yang diharapkan sebesar 16%

Page 78: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

a. Berapa proporsi y?

b. Berapa poroporsi investasi klen anda dalam tiga saham anda dan surat utang pemerintah?

c. Berapa standar deviasi tingkat imbal hasil dari portofolio klien anda?

Soal 6. Misalnya klien anad memilih investasi di portolio anda dengan proporsi y yang memaksimumkan imbal hasil yang diharpkan dari portolio lengkap dengan meemnuhi kendala deviasi standar portolio lengkap tidak lebih besar dari 18%. a. Berapa proporsi investasi y? b. Berapa tingkat imbal hasil yang diharapkan dari

portoflio lengkap tersebut?

Page 79: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Soal 7

Tingkat penghindaran risiko klien anda A = 3,5

a. Berapa proporsi y dari total investi yang harus ditanam di portolio reksa dana anda?

b. Berapa tingkat imbal hasil yang diharapkan dan standar deviasi dari portolio optimal klien anda?

Page 80: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Soal 8

Berikut ini adalah informasi mengenai sebuah portofolio berisiko yang anda kelola, berikut aset bebas risiko : E (rp) = 11%, σp = 15%, rf = 5%.

a. Klien anda menginginkan imbal hasil yang

diharapkan untuk portofolio lengkap sebesar 8%.

Berapa proporsi yang harus ia investasikan dalam

portofolio berisiko P, dan berapa di aset bebas risiko?

b. Berapa deviasi standar dan imbal hasil

portofolionya?

c. Klien lain menginginkan imbal hasil tertinggi yang

mungkin dicapai sementara deviasi standar tidak

boleh melebihi 12%. Klien mana yang lebih

menghindari risiko?

Page 81: Manajemen Investasi - Modul (IBN)
Page 82: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Investor menghindari risiko

Fungsi Utilitas

Penilaian risiko aset berdasarkan pada portofolio

Page 83: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Kekayaan awal (W) $100.000, kemungkinan 2 hasil : p = 0,6, W1 $150.000, p = 0,4, W2 80.000

Berapa nilai investasi tersebut? Hitung rata-rata kekayaan :

E(W) = p.W1 + (1-p)W2

(0,6 x150.000) + (0,4X80.000) = $122.000

Imbal hasil yang diharapkan dari portofolio investasi sebesar $100.000 adalah $22.000

Page 84: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Standar deviasi σ

◦ Kemungkinan tingkat keuntungan yang diperoleh menyimpang dari yang diharapkan.

◦ $34.292,86.

Page 85: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Obligasi : suku bunga 5%, 100.000, imbal hasil pasti sebesar $5000.

Risk premium

+ Selisih antara imbal hasil portofolio berisiko dengan investasi aman pada surat utang pemerintah ($17.000)

Pertanyaan ? Memadai?

Page 86: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Spekulasi

◦ Pengambilan suatu risiko bisnis yang cukup besar untuk memperoleh keuntungan yang setimpal.

Judi

◦ Bertaruh pada hasil yang tidak pasti

Page 87: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Investor : penghindar resiko, menuntut expected return dari portofolio berisiko.

High risk, high return

Setiap investor menetapkan kepuasan (utilitas) atas setiap prospektif portofolio.

Ranking profil risk return

U = E(r) – 0,005Aσ2

U = nilai utilitas, A = Indeks penghindaran resiko

Page 88: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Sebuah investasi berisiko, E(r) 22%, σ 34% dan surat utang , suku bunga bebas risiko 5%. Premi risiko : 17%.

A = 3 , maka U = 4,66%

Tingkat utilitas dapat dibandingkan dengan return yang ditawarkan investasi bebas risiko

Nilai utilitas suatu portofolio = certainty equivalent rate (tingkat ekuivalen kepastian)

Page 89: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Investor sangat menghindari resiko

+ Menilai semua portofolio berisiko memiliki CER dibawah return aset berisiko.

Investor lebih toleran terhadap resiko:

◦CER lebih tinggi

Risk Neutral Investor

◦Risiko tidak relevan, CER = E(R)

Page 90: Manajemen Investasi - Modul (IBN)
Page 91: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

A mendominasi B jika

◦ E(rA) > E(rB) dan σA < σB

Kuadran I lebih dominan dari P, dan P lebih dominan dari Kuadran IV

II dan III ?

Page 92: Manajemen Investasi - Modul (IBN)
Page 93: Manajemen Investasi - Modul (IBN)
Page 94: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Normal Year for sugar Abnormal Year

Bullish Stock Market

Bearish Stock Market

Sugar Crisis

Probability 0.5 0.3 0.2

Rate of return 25% 10% -25%

Page 95: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Rule 1 :

E(r) dari asset adalah rata-rata tertimbang dari imbal hasil dalam semua skenario.

E(r) = Σ Pr(s) r(s)

Maka Expected return dari saham Best candy stock? E (r best) = 10.5%.

Page 96: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Rule 2

Variance dari asset return adalah ekspektasi nilai atas deviasi kuadrat dari imbal hasil yang diharapkan.

Variance dari Best =

Standar deviasi Best : 18,9%

Variance dari Best

Page 97: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Rule 3

Tingkat imbal hasil sebuah portofolio adalah rata-rata tertimbang tingkat imbal hasil dari semua asset yang masuk dalam portofolio dengan proporsi portofolio sebagai bobot.

Misalnya, return Tbills 5%, maka :

E (r humanex) = 0.5 E(r best) + 0.5 E (r bills)

= 7.75%

Page 98: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Rule 4

Apabila suatu aset berisiko dikombinasikan dengan sebuah aset bebas risiko, deviasi standar portofolio sama dengan deviasi standar aset berisiko dikalikan dengan proporsi investasi dalam aset berisiko.

σhumanex = 9,45%

Page 99: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Kesimpulan ? Berdasarkan risk dan return best candy sebagai saham individu dan sebagai portofolio dengan berkurangnya proporsi saham best candy dalam portofolio dan menambahkannya dengan obligasi.

Page 100: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Tahun Gula Normal Tahun Normal

Bursa Saham Naik Bursa saham Turun

Krisis gula

Probabiltias 0,5 0,3 0,2

Return 1% -5% 35%

E(r) Sugar Kane 6%, σ Sugar Kane 14,73%

Menarik?

Page 101: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Sugar Kane memberikan potensi lindung nilai pada pemegang saham best candy (rule 3).

Portofolio gabungan antara best candy dan sugar kane dengan proporsi sama, maka return dan risiko portofolio tersebut:

Portofolio lindung nilai Humanex, E(r) :8,25% dan standar deviasinya : 4,83%

Tahun Gula Normal Tahun Abnormal

Bursa Saham Naik

Bursa Saham Turn

Krisis Gula

Probabilitas 0.5 0.3 0.2

Tingkat return 13% 2.5% 5.0%

Page 102: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Portofolio Imbal Hasil yang diharapkan

Standar Deviasi

Semua dlm Best Candy 10.5% 18.9%

Setengah dalam obligasi 7.75 9.45

Setengah dalam Sugar Kane

8.25 4.83

KESIMPULAN?

Page 103: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Potensi lindung nilai

Kovarians : mengukur berapa banyak return dari 2 aset berisiko bergerak bersamaan.

Kovarians + dan –

Page 104: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Antara -1 s.d +1

Page 105: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Rule 5

Jika dua aset berisiko dengan varians dan dikombinasikan dalam sebuah portofolio dengan masing-masing w1 dan w2 , varians portofolio adalah :

Page 106: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Portofolio Berisiko yang Optimal

Page 107: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Cara membentuk portofolio berisiko optimal

Strategi diversifikasi

Alokasi aset tanpa memperhitungkan aset bebas risiko

Penambahan aset bebas resiko dan menentukan alokasi aset yang optimal.

Page 108: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Diversifikasi dan Risiko Portofolio

Number of Securities

St. Deviation

Market Risk

Unique Risk

Page 109: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Standar deviasi akan turun dengan semakin banyaknya sekuritas (diversifikasi).

Risiko yang tetap ada : Risiko pasar/risiko sistematif/non diversifiable risk : Kondisi makro : inflasi, tingkat suku bunga, nilai tukar.

Risiko yang dapat dihilangkan melalui proses diversifikasi adalah: risiko unik/risiko khusus perusahaan/non sistematis/diversifiable risk.

Page 110: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Portofolio Dengan 2 aset Berisiko

2 reksadana : obligasi (D) dan saham (E)

Statistik Deskriptif untuk Dua Reksa Dana

Obligasi (D)

Ekuitas (E)

E(r) 8% 13%

σ 12% 20%

Cov (rD,rE) 72

Koefisien korelasi, ρDE 0,30

Page 111: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Proporsi disimbolkan dengan W, di mana WD : jumlah yang diinvestasikan ke reksadana obligasi dan WE adalah jumlah yang diinvestasikan ke reksadana saham.

E(rp) = WDE(rD) + WEE(rE)

Page 112: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Computation of Portfolio Variance From the Covariance Matrix

Page 113: Manajemen Investasi - Modul (IBN)
Page 114: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Correlation Coefficients

When ρDE = 1, there is no diversification

When ρDE = -1, a perfect hedge is possible

Page 115: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Varians portofolio untuk 3 asset

Berapakah varians portofolio 3 aset, X, Y dan Z, dengan bobot wx, wy dan wz.

Page 116: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Risiko dan Imbal Hasil Portofolio

Imbal hasil dan Standar Deviasi?

Apa yang terjadi jika wD >1 dan wE <0

Page 117: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Portfolio Expected Return as a Function of Investment Proportions

Page 118: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Portfolio Standard Deviation as a Function of Investment Proportions

Page 119: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

The Minimum Variance Portfolio

MVP adalah portofolio yang terdiri dari asset-asset berisiko yang memiliki standar deviasi terendah, portofolio berada pada risiko terendah.

Ketika korelasi kurang dari +1, standar deviasi portofolio akan lebih kecil dibandingkan SD dari komponen-komponen aset secara individu.

Ketika korelasi -1, SD dari MVP adalah nol.

Page 120: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

BOBOT MVP

Page 121: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Portfolio Expected Return as a Function of Standard Deviation

Page 122: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Jumlah dari pengurangan risiko karena diversifikasi tergantung pada korelasi

Potensi pengurangan risiko meningkat ketika korelasi mendekati -1.

If r = +1.0, no risk reduction is possible.

If r = 0, σP may be less than the standard deviation of either component asset.

If r = -1.0, a riskless hedge is possible.

Correlation Effects

Page 123: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

The Opportunity Set of the Debt and Equity Funds and Two Feasible CALs

Page 124: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

The Sharpe Ratio

Maximize the slope of the CAL for any possible portfolio, P.

The objective function is the slope:

The slope is also the Sharpe ratio.

Page 125: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

The Opportunity Set of the Debt and Equity Funds with the Optimal CAL and the

Optimal Risky Portfolio

Page 126: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Portofolio berisiko optimal

Page 127: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Portofolio Lengkap Optimal

𝑦 =

𝐸 𝑟𝑝 −𝑟𝑓

0.01𝑥𝐴𝜎𝑝2

( )P f

P

P

E r rS

Page 128: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Determination of the Optimal Overall Portfolio

Page 129: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

The Proportions of the Optimal Overall Portfolio

Page 130: Manajemen Investasi - Modul (IBN)

Portofolio Lengkap Karakteristik imbal hasil semua sekuritas

(expected return, varians, kovarians)

Bentuk portofolio berisiko

Hitung portofolio berisiko optimal

Hitung Expected return dan SD

Alokasi dana antara portofolio berisiko dan aset bebas risiko

Hitung portofolio lengkap yang diinvestasikan dalam portofolio P (berisiko) dan aset bebas risiko

Hitung bagian portofolio lengkap yang

diinvestasikan dalam setiap aset

(berisiko dan bebas risiko).