Portofolio Analisis Manajemen Investasi

40
TUGAS PEREKONOMIAN INDONESIA (SOFTSKILL) (PORTOFOLIO) ASISKA SETIA H 21213438 1EB18 TUGAS KE-3

Transcript of Portofolio Analisis Manajemen Investasi

Page 1: Portofolio Analisis Manajemen Investasi

TUGAS PEREKONOMIAN INDONESIA (SOFTSKILL)

(PORTOFOLIO)

ASISKA SETIA H21213438

1EB18TUGAS KE-3

Page 2: Portofolio Analisis Manajemen Investasi

PORTOFOLIO

Hitung Analisis Investasi Manajemen.

Bagaimana Sistem Perekonomian di Indonesia.

Investasi

Page 3: Portofolio Analisis Manajemen Investasi

Istilah portofolio berasal dari kata kerja “potare” berarti membawa dan kata benda bahasa latin “foglio”,

yang berarti lembaran atau kertas kerja. Portofolio tempat berisikan benda pekerjaan, lembaran, nilai dan

profesional.

Porotofolio berisikan beragam tugas; disebut juga artifak, antara lain : draft mentah, nilai, makalah,

benda kerja, kritik dan ringkasan, lembaran refleksi diri, pekerjaan rumah, jurnal, respon kelompok, grafik,

lembaran catatan dan catatan diskusi. Portofolio kelas banyak kegunaannya, diantaranya: dokumentasi

perkembangan, catatan tampilan, alat untuk evaluasi diri dan refleksi, acuan profesi masa depan, dan

pengalaman latihan.

Kegunaan lain disebut sebagai “passportfolio” yang mengindikasikan bahwa portofolio digunakan untuk

sertifikasi kompetensi untuk naik ke tingkat lanjut (melanjut). Pada contoh ini portofolio digunakan dalam

dua kategori utama, yaitu penilaian dan pembelajaran. Karena itu portofolio harus menunjukan koleksi

pekerjaan terbaik atau usaha terbaiknya, dokumen-dokumen yang sesuai dengan pertumbuhan serta

perkembangan ke arah penguasaan hasil belajar yang diidentifikasi .

PENGERTIAN PORTOFOLIO

Page 4: Portofolio Analisis Manajemen Investasi

Portofolio merupakan suatu kombinasi atau gabungan dari sekumpulan aset, baik berupa

aset riil (real asset) yang berbentuk pembelian aset produktif, pendirian pabrik, pembukaan

pertambangan, pembukaan perkebunan dan aset keuangan ( financial asset) yang dilakukan di pasar

uang baik berupa sertifikat deposito, commercial paper, dan surat berharga pasar uang yang dimiliki

oleh investor. Portofolio Investasi adalah investment portfolio yaitu sejumlah sekuritas yang

dimiliki oleh perseorangan atau perusahaaa sebagai salah satu cara penanaman modal atau investasi.

• Investasi

Investasi merupakan penggunaan modal untuk menciptakan uang, baik melalui sarana

yang menghasilkan pendapatan maupun melalui ventura yang lebih berorientasi ke risiko, yang

dirancang untuk mendapatkan perolehan modal (Downes dan Goodman dalam Warsono, 2001;1).

Sedangkan menurut (Halim, 2005:4) investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini

dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.

HITUNG ANALISIS PORTOFOLIO YANG ADA DI MANAJEMEN

Page 5: Portofolio Analisis Manajemen Investasi

Umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu

1. investasi pada aset-aset keuangan (financial asset) yang dilakukan di pasar uang, misalnya

berupa sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga pasar uang dan lainnya.

Investasi dapat juga dilakukan di pasar modal, misalnya berupa saham, obligasi, waran,

opsi, dan lain-lain.

2. investasi pada aset-aset riil (real assets) yang berupa pembelian aset produktif, pendirian

pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan dan lainnya.

• Proses Investasi

Proses investasi menunjukkan bagaimana seharusnya seorang investor membuat keputusan

investasi pada efek-efek yang dapat dipasarkan, dan kapan dilakukan. Beberapa tahapannya

adalah sebagai berikut:(Halim, 2005:4)

Menentukan tujuan investasi

Ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan dalam tahap ini, yaitu tingkat

pengembalian yang diharapkan (expected rate of return), tingkat risiko (rate of risk), dan

ketersedian jumlah dana yang akan diinvestasikan.

Page 6: Portofolio Analisis Manajemen Investasi

Melakukan analisis

Dalam hal ini investor melakukan analisis terhadap suatu efek atau sekelompok efek.

Salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi efek yang salah harga (mispriced),

apakah harganya terlalu tinggi ataukah terlalu rendah. Untuk itu ada dua pendekatan yang dapat

digunakan, yaitu :

1. Pendekatan fundamental. Pendekatan ini berdasarkan pada informasi-informasi yang

diterbitkan oleh emiten maupun oleh administrator bursa efek.

2. Pendekatan teknikal. Pendekatan ini didasarkan pada data (perubahan) harga saham di masa

lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga saham di masa mendatang

Membentuk portofolio

Dalam tahap ini dilakukan identifikasi terhadap efek-efek mana yang akan dipilih dan berapa

proporsi dana yang akan diinvestasikan pada masing-masing efek tersebut.

Mengevaluasi kinerja portofolio

Dalam tahap ini dilakukan evaluasi atas kinerja portofolio yang telah dibentuk, baik terhadap

tingkat pengembalian yang diharapkan maupun terhadap tingkat risiko yang ditanggung.

Page 7: Portofolio Analisis Manajemen Investasi

Merevisi kinerja portofolio

Tahap ini merupakan tindak lanjut dari tahap evaluasi kinerja portofolio. Investasi dalam aktiva

keuangan dapat dilakukan dengan investasi langsung ataupun investasi tidak langsung

(Jogiyanto, 2000:7).

I. Investasi langsung adalah investasi yang dilakukan dengan pembelian langsung aktiva

keuangan suatu perusahaan yang diperjual belikan. Aktiva keuangan bisa berupa tabungan

dan deposito. Serta investasi langsung yang dapat diperjual belikan berupa surat berharga

pendapatan tetap dan saham.

II. Investasi tidak langsung adalah suatu investasi yang dilakukan melalui pembelian dari

perusahaan investasi dimana perusahaan investasi merupakan perusahaan yang mengelola

dana investasi yang mempunyai aktiva-aktiva keuangan dari perusahaan lain. Perusahaan

investasi sendiri dapat diklasifikasikan menjadi Unit Investment Trust, Closed-end

Investment companies dan Open-end Investment Companies Investasi (Jogiyanto, 2000:10)

Page 8: Portofolio Analisis Manajemen Investasi

Analisis portofolio

Portofolio merupakan kombinasi atau gabungan atau sekumpulan aset, baik berupa aset

riil maupun aset financial yang dimiliki oleh investor. Hakikat pembentukan portofolio adalah

untuk mengurangi risiko dengan jalan diversifikasi, yaitu mengalokasikan sejumlah dana pada

berbagai alternatif investasi yang berkorelasi negatif (Halim,2005:54).

Investor dapat menentukan kombinasi efek-efek untuk membentuk portofolio, baik yang

efisien maupun yang tidak efisien. Suatu portofolio dapat dikatakan efisien apabila memenuhi dua

kriteria yaitu: (Halim,2005:54)

1. Memberikan ER terbesar dengan risiko yang sama.

2. Memberikan risiko terkecil dengan ER yang sama.

Semua portofolio yang terletak pada efficient frontier merupakan portofolio yang efisien

sehingga tidak dapat dikatakan portofolio mana yang optimal. Sedangkan untuk membentuk

portofolio yang optimal kita harus menawarkan return yang diharapkan dan risiko yang sesuai

dengan prevensinya (Halim,

Page 9: Portofolio Analisis Manajemen Investasi

Risiko investasi pada saham

Pengertian dasar risiko terkait dengan keadaan adanya ketidakpastian dan tingkat

ketidak pastiannya terukur secara kuantitatif. Risiko merupakan suatu subyek yang memiliki

ukuran kuantitas dan dapat diketahui tingkat probabilitas kejadiaannya serta memiliki data

pendukung mengenai kemungkinan kejadiaannya.

Risiko dalam kontek manajemen investasi merupakan besarnya penyimpangan antara

tingkat pengembalian yang diharapkan dengan tingkat pengembalian yang dicapai secara nyata.

Prevensi investor terhadap risiko dibagi menjadi tiga (Halim, 2002:38)

Investor yang suka terhadap risiko (risk seeker) merupakan investor yang apabila dihadapkan

pada dua pilihan investasi yang memberikan tingkat pengembalian yang sama dengan risiko

yang berbeda, maka orang tersebut akan lebih suka mengambil investasi dengan risiko yang

lebih besar. Karakteristik investor jenis ini bersikap agresif dan spekulatif dalam mengambil

keputusan investasi

Page 10: Portofolio Analisis Manajemen Investasi

Investor yang netral terhadap risiko (risk neutrality) merupakan investor yang akan meminta

kenaikan tingkat pengembalian yang sama untuk setiap kenaikan risiko. Investasi jenis ini

umumnya cukup flexible dan bersikap hati-hati (prudent) dalam mengambil keputusan investasi.

Investor yang tidak suka terhadap risiko (risk averter) merupakan investor yang apabila dihadapkan

pada dua pilihan investasi yang memberikan tingkat pengembalian yang sama dengan risiko yang

berbeda, maka lebih suka mengambil investasi dengan risiko yang lebih kecil. Karakteristik

investor jenis ini cenderung selalu mempertimbangkan secara matang dan terencana atas keputusan

investasi.

Dalam kontek portofolio risiko dibedakan menjadi dua yaitu :

a) Risiko sistematis. Merupakan risiko yang tidak dapat dihilangkan atau dikurangi dengan cara

penggabungan berbagai risiko (Djohanputro,2006:18).

b) Risiko tidak sistematis. Merupakan risiko yang dapat dihilangkan dengan jalan diversifikasi,

karena risiko ini hanya ada dalam satu perusahaan atau industri tertentu.

Page 11: Portofolio Analisis Manajemen Investasi

Return dalam investasi

Dalam konteks manajemen investasi return merupakan imbalan yang diperoleh dari

investasi. Return ini dibedakan menjadi dua, pertama return yang telah terjadi (actual return) yang

dihitung dengan menggunakan data historis, dan kedua return yang diharapkan (expected return)

akan diperoleh investor di masa mendatang (Halim, 2002:30). Komponen return meliputi (Halim,

2002:30) :

1) Capital gain (loss) merupakan keuntungan (kerugian) bagi investor yang diperoleh dari

kelebihan harga jual (harga beli) di atas harga beli (harga jual) yang keduanya terjadi dipasar

sekunder.

2) Yield merupakan pendapatan atau aliran kas yang diterima investor secara periodik, misalnya

berupa dividen atau bunga. Yield dinyatakan dalam persentase dari modal yang ditanamkan.

Expected return secara sederhana adalah rata-rata tertimbang dari berbagai return historis, faktor

penimbangnya adalah probabilitas masing-masing return. Sedangkan untuk expected return pada

portofolio adalah rata-rata tertimbang dari expected return saham individual, faktor penimbangnya

adalah proporsi dana yang diinvestasikan pada masing-masing saham (Halim, 2002:31).

Page 12: Portofolio Analisis Manajemen Investasi

MENGHITUNG RISIKO ASET TUNGGAL

Rumus untuk menghitung varians, standar deviasi, dan koefisien variasi

adalah:

Varians return = 2 = [Ri – E(R)]2 pri

Standar deviasi = = (2)1/2

dimana:

2 = varians return

= standar deviasi

E(Ri) = Return ke-i yang mungkin terjadi

pri = probabilitas kejadian return ke-I

(R) = Return yang diharapkan dari suatu sekuritas

Page 13: Portofolio Analisis Manajemen Investasi

PERHITUNGAN VARIANS & STANDAR DEVIASI: CONTOH

4-14

(2) (3) (4) (5) (6)

[(Ri – E(R)]2 pri

0,2 0,014 -0,010 0,0001 0,00002

0,2 0,002 -0,070 0,0049 0,00098

0,3 0,024 0,000 0,0000 0,00000

0,1 0,010 0,020 0,0004 0,00004

0,2 0,030 0,070 0,0049 0,00098

1,0 E(R) = 0,080

    Varians = 0,00202

           

Standar deviasi = = (2)1/2 = (0,00202)1/2 = 0,0449 = 4,49%

 

(1)

Return (R)

0,07

0,01

0,08

0,10

0, 15

Probabilitas (pr) (1) X (2) R – E(R) [(R-E(R)]2

CV = 0,0449/0,080 = 0,56125

Page 14: Portofolio Analisis Manajemen Investasi

ESTIMASI RETURN PORTOFOLIO: CONTOH

Sebuah portofolio yang terdiri dari 3 jenis saham ABC, DEF dan GHI

menawarkan return yang diharapkan masing-masing sebesar 15%, 20%

dan 25%.

Misalnya, prosentase dana yang diinvestasikan pada saham ABC

sebesar 40%, saham DEF 30% dan saham GHI 30%.

Maka, return yang diharapkan:

E(Rp) = 0,4 (0,15) + 0,3 (0,2) + 0,3 (0,25)

= 0,195 atau 19,5%

Page 15: Portofolio Analisis Manajemen Investasi

ESTIMASI RISIKO PORTOFOLIO

Dalam menghitung risiko portofolio, ada tiga hal yang perlu ditentukan, yaitu:

1. Varians setiap sekuritas

2. Kovarians antara satu sekuritas dengan sekuritas lainnya

3. Bobot portofolio untuk masing-masing sekuritas

Page 16: Portofolio Analisis Manajemen Investasi

• Sistem perekonomian adalah system yang dipakai oleh sebuah Negara untuk mengalokasikan

sumber daya yang dikuasainya baik untuk perorangan ataupun instasi di Negara itu.

• Perbedaan utama antara satu system ekonomi dengan system eknomi yang lain yaitu bagaimana

cara system itu mengelola faktr produksinya. Di dalam beberapa system seorang individu

diizinkan untuk memiliki seluruh factor produksi. Sedangkan dari beberapa system lainnya

dikuasai oleh pemerintah.

• Sistem perekonomian yang diterapkan oleh negara Indonesia adalah Sistem perekonomian

Pancasila. Ini artinya sistem perekonomian yang dijalankan di Indonesia harus berpedoman pada

Pancasila. Sehingga secara normatif Pancasila dan UUD 1945 adalah landasaan idiil sistem

perekonomian di Indonesia.

SISTEM PEREKONOMIAN DI INDONESIA

Page 17: Portofolio Analisis Manajemen Investasi

• Latar Belakang Sistem Perekonomian Di Indonesia

Masalah ekonomi merupakan masalah mendasar yang terjadi disemua negara. Oleh

karena itu, dalam menyikapi permasalahan ekonomi tiap negara, masing-masing negara menganut

sistem ekonomi yang sesuai dengan kondisi dan ideologi negara yang bersangkutan.  Sistem

menurut Chester A. Bernard adalah suatu kesatuan yang terpadu, yang di dalamnya berisi dari

beberapa bagian-bagian dan masing-masing bagian memiliki ciri dan batas tersendiri. Suatu sistem

pada dasarnya adalah “organisasi besar” yang menjalin berbagai subjek (atau objek) serta

perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. Subjek atau objek pembentuk sebuah sistem

dapat berupa orang-orang atau masyarakat, untuk suatu sistem sosial atau sistem kemasyarakatan

dapat berupa makhluk-makhluk hidup dan benda alam, untuk suatu sistem kehidupan atau

kumpulan fakta, dan untuk sistem informasi atau bahkan kombinasi dari subjek-subjek tersebut.

Perangkat kelembagaan dimaksud meliputi lembaga atau wadah tempat subjek (objek)

itu berhubungan, cara kerja dan mekanisme yang menjalin hubungan subjek (objek) tadi, serta

kaidah atau norma yang mengatur hubungan subjek (objek) tersebut agar serasi. Lalu menurut

McEachren, sistem ekonomi dapat diartikan sebagai seperangkat mekanisme dan institusi untuk

menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi.

Page 18: Portofolio Analisis Manajemen Investasi

Pemikiran tokoh- tokoh ekonomi yang ikut mewarnai sistem ekonomi kita, diantaranya :

Pemikiran Mohammad Hatta (Bung Hatta) Bung Hatta selain sebagai tokoh Proklamator bangsa Indonesia, juga dikenal sebagai perumus pasal 33 UUD 1945. bung Hatta menyusun pasal 33 didasari pada pengalaman pahit bangsa Indonesia yang selama berabad-abad dijajah oleh bangsa asing yang menganut sitem ekonomi liberal-kapitalistik. Penerapan sistem ini di Indonesia telah menimbulkan kesengsaraan dan kemelaratan, oleh karena itu menurut Bung Hatta sistem ekonomi yang baik untuk diterapkan di Indonesia harus berasakan kekeluargaan.

Pemikiran Wipolo Pemikiran Wipolo disampaikan pada perdebatan dengan Wijoyo Nitisastro tentang pasal 38 UUDS (pasal ini identik dengan pasal 33 UUD 1945), 23 september 1955.menurut Wilopo, pasal 33 memiliki arti SEP sangat menolak sistem liberal, karena itu SEP juga menolak sector swasta yang merupakan penggerak utama sistem ekonomi liberal-kapitalistik

Pemikiran Wijoyo Nitisastro Pemikiran Wijoyo Nitisastro ini merupakan tanggapan terhadap pemikiran Wilopo. Menurut Wijoyo Nitisastro, pasal 33 UUD 1945 sangat ditafsirkan sebagai penolakan terhadap sector swasta. 

Pemikiran Mubyarto Menurut Mubyarto, SEP adalah sistem ekonomi yang bukan kapitalis dan juga sosialis. Salah satu perbedaan SEP dengan kapitalis atau sosialis adalah pandangan tentang manusia. Dalam sistem kapitalis atau sosialis, manusia dipandang sebagai mahluk rasional yang memiliki kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan akan materi saja. 

Page 19: Portofolio Analisis Manajemen Investasi

Ada beberapa jenis sistem perekonomian di indonesia yaitu :

  Sistem ekonomi tradisional

Sistem ekonomi yang masih terikat dengan adat istiadat, kebiasaan dan nilai budaya setempat. Jadi sistem perekonomian yang tercipta dalam suatu daerah tertentu yang sesuai dengan  penghuni setempat.

Berikut ciri-ciri sistem perekonomian tradisional:

1) Alat produksi sederhana karena daerah yang terpencil sehingga kurang pembaharuan dalam hal teknologi.

2) Jumlah barang atau jasa rendah karena penduduk stempat pun sangat rendah tingkat dan daya beli mereka.

3) Produktivitas rendah karena pasar sedikit.

4) Masih barter yaitu tukar menukar barang dengan barang lainnya.

5) Masih bercocok tanam karena sebagian besar daerah persawahan.

Sistem ekonomi kapitalis

Sistem ekonomi yang memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk memilih dan melakukan usaha sesuai keinginan dan keahliannya. Secara umum karakteristik ekonomi kapitalisme adalah :

a) Faktor-faktor produksi (tanah, modal, tenaga kerja) dimiliki dan dikuasai oleh pihak swasta.

b) Pengambilam keputusan ekonomi bersifat desentralisasi, diserahkan kepada pemilik faktor dan akan dikoordinir oleh mekanisme pasar yang berlaku.

Page 20: Portofolio Analisis Manajemen Investasi

Berikut ciri-ciri sistem perekonomian kapitalis :

1) Hak milik perorangan di akui oleh pihak berkuasa

2) Individu bebas melakukan kegiatan ekonomi

3) Jenis, jumlah, dan harga barang ditentukan kekuatan pasar

4) Adanya persaingan bebas

5) Kegiatan ekonomi (produksi, distribusi dan konsumsi) diserahkan kepada swasta

Sistem perekonomian sosialis

Yaitu sistem yang seluruh kegiatan ekonomianya direncanakan, dilaksanakan, dan di awasi oleh pemerintah secara terpusat.

Ciri-ciri sistem ekonomi sosialis :

a. Alat-alat dan faktor produksi dikuasai negara    

b. Kegiatan ekonomi sepenuhnya diatur Negara

c. Harga barang atau jasa ditentukan pemerintah

d. Hak milik perorangan tidak diakui

Sistem ekonomi campuran

Gabungan dari sistem perekonomian liberal dan sosialis

Ciri-ciri sistem ekonomi campuran :

1) Pemerintah dan swasta bersama dalam melakukan kegiatan ekonomi

2) Negara menguasai sektor usaha vital dan mengendalikan perekonomian

3) Swasta atau perorangan diberi kebebsan untuk berusaha diluar sektor vital

Page 21: Portofolio Analisis Manajemen Investasi

• Sistem Ekonomi Indonesia

Sejarah perkembangan

1950-1959 : Sistem ekonomi liberal (masa demokrasi)

1959-1966 : Sistem ekonomu etatisme (masa demokrasi terpimpin)

1966-1998 : Sistem ekonomi pancasila (demokrasi ekonomi)

1998-sekarang : sistem ekoonomi pancasila (demokrasi ekonomi) yang dalam prakteknya cenderung liberal

Di indonesia kita mengenal sebuah kata demokrasi begitu juga dengan sistem ekonominya, sistem demokrasi ekonomi adalah sistem ekonomi yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Dan juga mempunyai landasan ekonominya yaitu berlandaskan kepada : “UUD 1945 hasil amandemen yang disahkan MPR pada 10-08-2002, yaitu pasal 33 ayat 1,2,3,4” Perkembangan sistem perekonomian pada umumnya Subsistem, itulah sistem perekonomian yang terjadi pada awal peradaban manusia. Dengan karakteristik tersebut orang melakukan kegiatan ekonomi dalam hal ini produksi hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau kelompok saja. Dengan kata lain pada saat itu orang belum terlalu berpikir untuk melakukan kegiatan ekonomi untuk pihak lain apalagi demi keuntungan. Semakin berkembangnya jumlah manusia beserta kebutuhannya, semakin dirasakkan perlunya sistem perekonomian yang lebih teratur dan terencana. Sistem, barter pada jaman dahulu tidak dapat lagi dipertahankan.

Karena banyak hambatan yang dihadapi seperti :

1) Terkadang keinginan kedua belah pihak yang ingin melakukan barter tidak sama.

2) Sulitnya menentukan nilai komoditi yang akan ditukarkan.

3) Sangat sulit melakukan transaksi dengan jumlah yang besar.

Page 22: Portofolio Analisis Manajemen Investasi

Dengan demikian perekonomian Indonesia tidak mengizinkan adanya : Free fiht

liberalism, yaitu adanya suatu kebebasan usaha yang tidak terkendali sehingga memungkinkan

terjadinya eksploitasi kaum ekonomi yang lemah dan terjajah dengan akibat semakin bertambah

luasnya jurang pemisah si kaya dan si miskin.

Etatisme, yaitu keikutsertaan pemerintah yang terlalu dominan sehingga mematikan motivasi dan

kreasi masyarakat untuk berkembang dan bersaing secara sehat. Jadi masyarakat hanya bersikap

pasif saja.

Monopoli, suatu bentuk pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok tertentu, sehingga

tidak memberikan pilihan lain pada konsumen untuk tidak mengikuti keinginan sang monopoli.

Disini konsumen seperti robot yang diatur untuk mengikuti jalannya permainan.

Meskipun awal perkembangan perekonomian indonesia menganut sistem ekonomi

pancasila. Ekonomi demokrasi dan mungkin ‘campuran’ namun bukan berarti sistem perekonomian

liberalis dan etatisme tidak pernah terjadi di Indonesia. Awal tahun 1950-an sampai dengan tahun

1957-an merupakan bukti sejarah adanya corak liberalis dalam perekonomian Indonesia. Demikian

juga dengan sistem etatisme, pernah juga mewarnai corak perekonomian di tahun 1960-an sampai

masa orde baru.

.

Page 23: Portofolio Analisis Manajemen Investasi

Faktor-faktor penyebab kegagalan sistem perekonomian Indonesia adalah :

Program tersebut disusun oleh tokoh yang relatif bukan bidangnya, namun oleh tokoh politik, sehingga keputusan yang dibuat cenderung menitikberatkan pada masalah politik bukan masalah ekonomi.

Akibat lanjutan dari kegagalan diatas dana negara yang seharusnya dialokasikan untuk kepentingan kegiatan ekonomi justru dialokasikan untuk kepentingan politik dan perang.

Adanya kecenderungan terpengaruh untuk menggunakan sistem perekonomian yang tidak sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia.

Akibat yang ditimbulkan dari sistem etatisme yang pernah terjadi di indonesia pada periode tersebut, yaitu :Semakin rusaknya sarana produksi dan komunikasi yang membawa dampak menurunnya nilai ekspor kita.

Hutang luar negeri yang justru dipergunakan untuk proyek ‘Mercu Suar’

Para Pelaku Ekonomi

Mungkin dalam ilmu ekonomi mikro kita mengenal tiga pelaku ekonomi, yaitu :

1. Pemilik faktor produksi

2. Konsumen dan Produsen

Dan dalam ilmu ekonomi makro ada :

• Sektor rumah tangga, • Sektor swasta, • Sektor pemerintah, • Sektor luar negeri

Page 24: Portofolio Analisis Manajemen Investasi

Maka dalam perekonomian indonesia sendiri dikenal tiga pelaku pokok :

Koperasi

Sektor Swasta dan Sektor pemerintah

Sesuai dengan konsep trilogi pembangunan, yang masing-masing pelaku tersebut

memiliki fungsi sebagai berikut :

Koperasi

Sesuai dengan UU No. 25 Tahun 1992 pasal 4 menyatakan bahwa fungsi dan peran koperasi

seperti berikut ini:

1. Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada khususnya

dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial mereka.

2. Turut serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan

masyarakat.

3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian

nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.

4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan

usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Page 25: Portofolio Analisis Manajemen Investasi

o Sektor Swasta

Peran yang diberikan sektor swasta dalam perekonomian Indonesia seperti berikut ini.

1. Membantu meningkatkan produksi nasional.

2. Menciptakan kesempatan dan lapangan kerja baru.

3. Membantu pemerintah dalam usaha pemerataan pendapatan.

4. Membantu pemerintah mengurangi pengangguran.

5. Menambah sumber devisa bagi pemerintah.

6. Meningkatkan sumber pendapatan negara melalui pajak.

7. Membantu pemerintah memakmurkan bangsa.

o Sektor Pemerintah

Secara umum sektor pemerintah memiliki fungsi :

1) Mengelola cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak.

2) Sebagai pengelola bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya secara efektif dan efisien.

3) Sebagai alat bagi pemerintah untuk menunjang kebijaksanaan di bidang ekonomi.

4) Menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat sehingga dapat menyerap tenaga kerja.

Page 26: Portofolio Analisis Manajemen Investasi

Ekonomi Indonesia merupakan Indonesia yang memiliki ekonomi berbasis pasar di mana

pemerintah memainkan peranan penting. Pemerintah memiliki lebih dari 164 BUMN dan menetapkan

harga beberapa barang pokok, termasuk bahan bakar, beras, dan listrik. Setelah krisis finansial Asia

yang dimulai pada pertengahan 1997, pemerintah menjaga banyak porsi dari aset sektor swasta

melalui pengambilalihan pinjaman bank tak berjalan dan asset perusahaan melalui proses

penstrukturan hutang.

Sistem Ekonomi Kerakyatan

Pemerintah bertekad melaksanakan sistem ekonomi kerakyatan dengan mengeluarkan ketetapan

Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor IV/MPR/1999, tentang Garis-Garis

Besar Haluan Negara yang menyatakan bahwa sistem perekonomian Indonesia adalah sistem

ekonomi kerakyatan. Sistem ekonomi ini berlaku sejak tahun 1998. Pada sistem ekonomi kerakyatan,

masyarakatlah yang memegang aktif dalam kegiatan ekonomi, sedangkan pemerintah yang

menciptakan iklim yang bagus bagi pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha.

Ciri-ciri sistem ekonomi ini adalah:

1. Bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan dengan prinsip persaingan yang sehat.

2. Memerhatikan pertumbuhan ekonomi, nilai keadilan, kepentingan sosial, dan kualitas hidup.

3. Mampu mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

Page 27: Portofolio Analisis Manajemen Investasi

Berdasarkan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 pasal 33  setelah

amandemen:

1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang

banyak dikuasai oleh negara.

3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan

dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip

kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian,

serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

5. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.

Page 28: Portofolio Analisis Manajemen Investasi

Portofolio investasi adalah kumpulan jenis-jenis investasi yang dimiliki oleh seorang

investor. Seringkali dikenal dengan nama keranjang investasi, karena analoginya mirip sekali dengan

keranjang tempat kita meletakkan berbagai belanjaan di supermarket.

Portfolio merupakan istilah asli yang digunakan dalam bahasa Inggris dan diterjemahkan

secara bebas ke bahasa Indonesia, menjadi portofolio yang berarti adanya minimum dua barang atau

lebih yang dipegang oleh investor atau dikelolanya, antara lain, portofolio investasi, portofolio

merek, portofolio mengajar, dan sebagainya.

Tujuan melakukan portofolio adalah untuk mengurangi risiko bagi pihak yang memegang

portofolio. Pengurangan risiko itu dilakukan dengan diversifikasi risiko.

Dalam membangun sebuah portofolio yang dimiliki investor maka karakteristik investor

harus dipahami. Karakteristik investor sangat bervariasi dan berbeda.

PORFOLIO DI INVESTASI

Page 29: Portofolio Analisis Manajemen Investasi

Dengan memahami karakteristik

investor maka manajer investasi dapat

memberikan nasihat portofolio yang akan

dibangun untuk kepentingan investor. Portofolio

yang akan dibangun tidak akan terlepas dari

situasi politik, ekonomi, sosial yang ada di suatu

negara. Perkembangan ekonomi lebih sangat

berpengaruh terutama perkembangan tingkat

bunga.

Tahapan proses portofolio

Proses portofolio mempunyai empat tahap yaitu

tahap tujuan investasi, tahap ekspektasi pasar,

tahap membangun portofolio, dan tahap evaluasi

kinerja.

Tahap penentuan tujuan investasi

merupakan tahapan awal yang harus dikerjakan

oleh semua pihak bila ingin melakukan

pengelolaan portofolio investasi. Pada tahap ini,

investor harus memahami besarnya risiko yang

ditolerir oleh investor atas portofolio investasi

yang dimilikinya. Biasanya, risiko yang

ditolerir berkaitan erat dengan tingkat

pengembalian yang diinginkan. Jika terjadi

risiko yang tinggi maka tingkat

pengembalian pun akan tinggi pula.

Oleh karena itu, perlu dipahami

karakteristik investor yang bersangkutan.

Bila investor menginginkan risiko rendah dan

tingkat pengembalian yang rendah umumnya

investor adalah penghindar risiko (risk

averse).

Page 30: Portofolio Analisis Manajemen Investasi

Beberapa Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Melakukan Investasi

Posted on January 15, 2008 by Merry Lo:

1.Mengenali diri sendiri

Berapa banyak uang yang akan anda perlukan di masa depan? (perencanaan masa

depan).

Jika anda tidak tahu tujuan financial anda sendiri, anda akan terus merasa kekurangan

karena anda tidak tahu seberapa banyak yang sebenarnya menurut anda cukup.

Jadi, pertama-tama anda perlu menentukan berapa banyak yang anda butuhkan untuk

membayar semua pengeluaran dalam hidup anda, dan untuk dapat pensiun dalam

keadaan yang relatif layak dan nyaman.

Seberapa besarkah tingkat risiko yang dapat anda terima?

Setiap reksa dana memiliki tingkat risiko yang berbeda yang telah dijelaskan pada topik

sebelumnya.Tapi saat anda melihat risiko, mungkin anda merasa anda adalah seorang

yang konservatif yang hanya bisa menerima risiko yang kecil. Sebenarnya anda

mungkin bisa saja menerima risiko yang lebih besar dari yang anda kira, hanya saja

anda perlu mengetahui bahaya yang menyertai risiko tersebut dan mempelajari strategi

untuk melindungi diri.

Page 31: Portofolio Analisis Manajemen Investasi

Berapa lama anda mau menunggu sebelum anda dapat mengambil profit? (jangka waktu)

Seperti telah dibahas pada topik sebelumnya mengenai jangka waktu anda dalam

berinvestasi, disini terdapat aturan bahwa semakin lama jangka waktu investasi anda,

maka semakin besar pula peluang investasi anda untuk menghasilkan profit. Jika dipaksa

untuk memperoleh dalam waktu singkat, maka kemungkinan besar anda akan gagal. Hal

ini dikarenakan pasar tidak dapat diprediksikan.

2.Mengenali komitmen anda

Penganggaran keuangan.

Membuat anggaran keuangan adalah cara yang paling realistik untuk memastikan bahwa

pengeluaran uang tersebut telah sesuai seperti yang direncanakan.

konsisten dan konsekuen

Dalam penganggaran keuangan bagian yang tersulit adalah konsisten dalam

penerapannya. Jangan pernah mencari masalah dengan berpikir bahwa pengeluaran bulan

ini akan dapat ditutupi dengan mengurangi pengeluaran bulan depan. Karena pada

kenyataannya jarang sekali kita dapat melakukan hal itu.

Lalu bagaimana agar kita konsisten? Cara paling efisien adalah dengan menetapkan

tujuan yang dapat memotivasi agar kita konsisten sehingga tujuan bisa tercapai.

Page 32: Portofolio Analisis Manajemen Investasi

3.Menetapkan Tujuan

Setiap perjalanan punya tujuan dan mungkin ada lebih dari satu tujuan ingin

anda capai. Tetapi karena berbagai kendala beberapa tujuan harus dipilih untuk

diutamakan.

Setelah memilih tujuan mana dulu yang ingin dicapai, maka anda perlu memperhitungkan

jumlah uang untuk mencapai tujuan tersebut, sehingga anda tahu berapa banyak uang

yang anda butuhkan.

4.Disiplin

Disiplin bukan hal yang mudah dilakukan, tetapi coba anda pikir banyak orang

yang disiplin terkadang karena satu dan lain hal tidak dapat memenuhi tujuannya, dan

akan lebih banyak orang yang tidak disiplin yang tidak dapat memenuhi tujuannya.

Investasi bertujuan untuk memberikan kesempatan agar dana yang diinvestasikan

berkembang ketika digunakan sebagai dana investasi pada waktu yang akan datang. Jika

demikian halnya, untuk apa dana yang dimiliki sekarang? Bagaimana kalau nilai dana

yang dipegang itu mengalami penurunan? Hal ini harus benar-benar diperhatikan oleh

investor.

Variabel lain yang juga harus diperhatikan investor dalam tahap ini yaitu periode investasi

(time horizon). Periode investasi yang ditetapkan investor menjadi patokan untuk

menentukan instrumen investasi yang akan diinvestasikan. Bila investor mempunyai

periode investasi selama 5 tahun maka investor bisa melakukan investasi ke instrumen

investasi yang mempunyai periode 5 tahun seperti obligasi 5 tahun dan saham.

Page 33: Portofolio Analisis Manajemen Investasi

Variabel lain yang juga harus diperhatikan investor dalam tahap ini yaitu periode

investasi (time horizon). Periode investasi yang ditetapkan investor menjadi patokan untuk

menentukan instrumen investasi yang akan diinvestasikan. Bila investor mempunyai periode

investasi selama 5 tahun maka investor bisa melakukan investasi ke instrumen investasi yang

mempunyai periode 5 tahun seperti obligasi 5 tahun dan saham.

Pertanyaan lain yang juga perlu dijawab dalam tahapan ini, apakah investor mempunyai

keinginan khusus dalam berinvestasi atau portofolio yang dimiliki? Apakah investor

menginginkan portofolionya tidak memiliki instrumen yang dianggap tidak sesuai dengan ajaran

agama yang dianutnya?

Tahap kedua yang dilakukan oleh investor adalah mengumpulkan informasi mengenai

seluruh instrumen investasi yang ada, dan bagaimana keinginan berbagai pihak terhadap

seluruh pasar investasi. Informasi yang dibutuhkan yaitu ekspektasi pasar atas instrumen

investasi. Bila ekspektasi pasar tersebut terlalu rendah atau terlalu tinggi dan tidak sesuai

dengan tujuan investor maka investor harus merevisi ulang tujuanya agar sesuai dengan

keadaan pasar. Bila ekspektasi pasar tidak sesuai maka investor akan menemukan siklus

investasi yang tidak sesuai.

Page 34: Portofolio Analisis Manajemen Investasi

Tahap keempat merupakan tahap akhir dari proses portofolio yaitu

melakukan perhitungan atas portofolio yang dikelolanya. Selanjutnya, hasil

pengelolaan portofolio dalam bentuk tingkat pengembalian (return)

dibandingkan dengan tingkat pengembalian patokan (benchmark).

Kepuasan manajer investasi akan terjadi bila tingkat pengembalian

portofolio lebih tinggi dari tingkat pengembalian patokan. Ini juga

menunjukkan keahlian manajer investasi terlihat baik dari segi alokasi aset,

pemilihan instrumen, dan kemampuan market timing.

Keempat proses tahapan portofolio tersebut di atas saling berkaitan, karena

hasil yang dicapai merupakan output dari tahapan sebelumnya.

Page 35: Portofolio Analisis Manajemen Investasi

Bentuk-bentuk investasi

Dalam kehidupan sehari-hari ada beberapa bentuk investasi yang kita ketahui, di

antaranya yaitu :

.Investasi property

Investasi property ini dapat berupa penanaman sejumlah uang dalam bentuk property, hal

yang paling lazim biasa dilakukan adalah dalam bentuk emas, rumah ataupun tanah.

Investasi ekuitas

Investasi ekuitas ini umumnya berhubungan dengan pembelian dan menyimpan saham

stok pada suatu pasar modal oleh individu dan dana dalam mengantisipasi pendapatan

dari deviden dan keuntungan modal sebagaimana nilai saham meningkat. Hal tersebut

juga kadang kadang berkaitan dengan akuisisi saham (kepemilikan) dengan turut serta

dalam suatu perusahaan swasta (tidak tercatat di bursa) atau perusahaan baru ( suatu

perusahaan sedang dibuat atau baru dibuat). Ketika investasi dilakukan pada perusahaan

yang baru, hal itu disebut sebagai investasi modal ventura dan pada umumnya dimengerti

mempunyai risiko lebih besar dari pada investasi situasi-situasi dimana saham tercatat di

bursa dilakukan.

Page 36: Portofolio Analisis Manajemen Investasi

Resiko Investasi

Biasanya, ada 3 resiko yang paling ditakutkan orang ketika mereka akan melakukan investasi,

yaitu :

Turunnya Nilai Investasi

Risiko yang paling ditakuti orang ketika berinvestasi umumnya adalah "Apakah uang saya akan

hilang?" Kebanyakan orang mungkin menjawab "tidak" kalau ditanya seperti itu. Karena tidak

ada orang yang mau kehilangan uangnya. Akan tetapi, setiap investasi pasti ada resikonya.

Perbedaannya hanya pada ukurannya. Ada produk investasi yang risikonya cukup besar, ada

yang sedang, ada yang kecil.

Sekarang jika Anda berinvestasi, kita harus mempertimbangkan seberapa besar penurunan

nilai yang bersedia Anda tanggung bila Anda mengalami kerugian? 10 persen? 20 persen? 50

persen? Atau 100 persen? Berapapun besar kerugian yang bersedia Anda tanggung, ingatlah

bahwa itu adalah bagian dari berinvestasi. Jangan pernah mengharapkan Anda akan terus-

menerus untung. Yang disebut dengan kerugian, sesekali memang harus kita alami. Karena

dengan adanya kerugian, itu adalah pengalaman yang membuat kita jadi lebih banyak belajar

dalam berinvestasi.

Page 37: Portofolio Analisis Manajemen Investasi

Sulitnya Produk Investasi itu Dijual

Resiko kedua yang paling ditakuti orang ketika berinvestasi adalah apakah produk

investasi yang dibelinya itu mudah untuk dijual/diuangkan kembali. Beberapa orang

mungkin senang berinvestasi ke dalam emas karena emas dianggap mudah dijual

kembali. Akan tetapi, ada juga orang yang berinvestasi ke dalam mata uang dolar

Amerika, dan dolar tersebut cepat-cepat dimasukkannya ke bank. Ini karena bila dolar

itu disimpan di lemari, maka kondisi fisik dari kertas uangnya mungkin akan menurun,

dan itu kadang-kadang akan menyulitkan bila suatu saat dolar itu hendak dijual kembali.

Maklum, beberapa bank seringkali tidak mau menerima atau membeli mata uang asing

Anda bila kondisi uang secara fisik robek, rusak atau kumal.

Contoh lain dari produk investasi yang tidak selalu mudah untuk dijual kembali adalah

barang-barang koleksi. Barang-barang koleksi umumnya tidak mudah dijual kembali

karena pasar pembeli barang-barang ini sangat spesifik. Lukisan misalnya. Karena

pasarnya yang spesifik, yaitu mereka yang hobi akan lukisan juga, tidak selalu mudah

menjual lukisan. Tapi, sekali terjual, bisa saja harganya sangat tinggi dan memberikan

untung yang lumayan bagi orang yang menjualnya.

Page 38: Portofolio Analisis Manajemen Investasi

Hasil Investasi yang Diberikan Tidak Sebesar Kenaikan Harga Barang dan Jasa

Bayangkan jika Anda berinvestasi di deposito yang memberikan bunga 10 persen

setahun, sedangkan dalam setahun harga barang dan jasa malah naik 15 persen? Hal ini

seringkali terjadi, bukan karena terlalu tingginya kenaikan harga barang dan jasa, tetapi

karena produk yang dipilih itu sendiri belum tentu sesuai.

Mungkin beberapa dari Anda menginginkan produk investasi yang aman dan konservatif.

Tetapi, konsekuensinya adalah bahwa Hasil Investasi yang didapat mungkin saja tidak

bisa menyamai kenaikan harga barang dan jasa. Kalau itu terus Anda alami dari tahun ke

tahun, maka Anda akan bangkrut.

Apa yang harus Anda lakukan untuk menghadapi risiko ini? Jangan menutup diri terhadap

informasi. Pelajari produk-produk investasi lain yang mungkin belum Anda ketahui, dan

setelah itu cobalah masuk ke situ dengan mempertimbangkan segala konsekuensinya.

Lama-kelamaan, Anda pasti bisa mengatasi tingginya kenaikan harga barang dan jasa

dengan berinvestasi pada produk yang memang berpotensi untuk bisa memberikan hasil

yang lebih tinggi dibanding kenaikan harga barang.

Page 39: Portofolio Analisis Manajemen Investasi

Produk Investasi

Secara umum, produk investasi dikelompokkan berdasarkan hasilnya menjadi 2 golongan

yaitu:

Produk Investasi Pendapatan Tetap (fixed income investment), yaitu produk investasi

yang sudah pasti memberikan pendapatan (biasanya disebut bunga), dan uang yang

Anda diinvestasikan tidak akan berkurang nilainya. Contoh : Deposito dan Tabungan di

Bank.

Produk Investasi Pertumbuhan (growth income investment), yaitu produk investasi yang

tidak memberikan hasil pasti berupa bunga, tetapi hanya memberikan hasil apabila dijual

kembali dengan nilai yang lebih tinggi. Contoh : saham, emas, rumah, barang-barang

koleksi, mata uang asing. Risiko produk seperti ini adalah uang yang Anda investasikan

bisa berkurang nilanya apabila produk investasi itu dijual dengan harga yang lebih

rendah dibanding dengan harga ketika Anda membelinya.